1. OLEH :
1. RUSMIYATUN
2. SUTAMI
3. ENNY SULISTYOWATI
2. KONSEP COST DRIVER
• Cost Driver merupakan faktor yang
memberi dampak pada perubahan
tingkat biaya total.
• Cost Pool merupakan pengumpulan
biaya kedalam kelompok tertentu
• Cost Objects adalah produk, jasa atau
unit organisasi di mana biaya dibebankan
utnuk beberapa tujuan manajemen
3. Pembebanan Biaya dan Alokasi Biaya:
Biaya Langsung dan Biaya Tak Langsung
• Pembebanan biaya merupakan proses
pembebanan biaya ke dalam cost pool atau dari
cost pool ke cost objects. Biaya langsung dapat
ditelusuri secara langsung ke cost pool atau dari
cost pool ke cost objects secara mudah dan dapat
dihubungkan secara ekonomi. Biaya tak
langsung, tidak dapat ditelusuri secara mudah,
sulit dihubungkan secara ekonomi dari biaya atau
cost pool ke cost pool atau cost objects. Alokasi
biaya, bentuk pembebanan biaya dimana
penelusuran biaya secara langsung tidak
mungkin dilakukan, sehingga digunakan cost
driver.Dasar alokasi, menggunakan cost driver
untuk mengalokasikan biaya.
4. Hubungan antara Biaya, Cost Pool, Cost Object,
dan Cost Driver dalam pemanufakturan
Biaya Cost Pool Object biaya
Motor listrik perakitan Mesin pencuci piring
Penanganan Bahan pengepakan Mesin cuci
Supervisi
Pengepakan bahan
Inspeksi akhir
5. Contoh Biaya, Cost Pool, Cost Objects dan Cost
Driver dalam Industri Pemanufakturan
Cost Cost Driver Cost Pool Cost Driver Cost Objects
Biaya Langsung
Motor elektrik mesin
Penelusuran
langsung
Departemen
Perakitan
Penelusuran
langsung
Mesin Pencuci Piring
dan cuci
Pengepakan mesin
bahan
Penelusuran
langsung
Departemen
Pengepakan
Penelusuran
langsung
Mesin Pencuci Piring
dan cuci
Inspeksi akhir mesin
Penelusuran
langsung
Tidak dapat
diterapkan
Tidak dapat
diterapkan
Mesin Pencuci Piring
dan cuci
Biaya Tidak Langsung
Supervisi Dasar Alokasi:
Jumlah karyawan
dalam departemen
Departemen
Perakitan dan
Pengepakan
Dasar Alokasi:
Jam kerja langsung
untuk setiap produk
Mesin Pencuci Piring
dan mesin cuci
Penanganan bahan Dasar Alokasi:
Jumlah suku cadang
dalam produk
Departemen
Perakitan dan
Pengepakan
Dasar Alokasi:
Jumlah suku cadang
dalam produk
Mesin Pencuci Piring
dan mesin cuci
6. Biaya Bahan Langsung dan Bahan Tak
Langsung
• Biaya bahan langsung meliputi biaya
bahan dalam produk dan ditambah
sejumlah tertentu yang ‘reasonable’ yang
berkaitan dengan sisa produksi dan unit-unit
yang cacat produksi.
• Biaya bahan tak langsung merupakan
biaya bahan yang digunakan dalam
proses pemanufakturan yang bukan
merupakan produk akhir.
7. Biaya Tenaga Langsung dan Tenaga Tak
Langsung
• Biaya tenaga langsung meliputi biaya tenaga langsung yang
digunakan untuk membuat produk atatu untuk
menyediakan jasa.
• Biaya tenaga tak langsung meliputi biaya supervisi,
pengendalian kualitas, inspeksi, pembelian dan penerimaan
serta biaya-biaya pendukung produksi lainnya.
• Biaya tak langsung lainnya meliputi biaya fasilitas,
peralatan yang digunakan dalam memproduksi produk atau
menyediakan jasa, dan peralatan-peralatan pendukung
lainnya, seperti misalnya yang digunakan dalam penanganan
bahan.
• Semua biaya tak langsung terdiri atas biaya bahan tak
langsung, biaya tenaga kerja tak langsung, dan biaya tak
langsung lainnya, pada umumnya digabungkan dalam satu
‘cost pool’ yang disebut overhead.
8. Jenis-jenis Cost Driver
• Jenis cost driver yaitu,
1. dasar aktivitas (activity-based)
2. dasar volume (volume-based)
3. cost driver yang bersifat struktural dan
eksekusional.
9. Activity-Based Cost Driver
• Cost driver berdasarkan aktivitas
dikembangkan pada level yang rinci dari
operasi dan dihubungkan dengan
aktivitas pemanufakturan yang ada (atau
aktivitas dalam penyediaan jasa), seperti
set-up mesin, inspeksi produk,
penanganan bahan atau pengepakan.
10. Berikut peraga activity driver dan cost driver
di Rumah Sakit.
AKTIVITAS COST DRIVER
MENDAFTAR PASIEN
PEMBUKTIAN ASURANSI
MENERIMA PASIEN
MENYIAPKAN KAMAR
MEREVIEW LAPORAN DOKTER
MEMBERI MAKANAN
MEMESAN OBAT OBATAN
MELAKSANAKAN OPERASI
PENGELUARAN PASIEN
JUMLAH PASIEN
JUMLAH DOKUMEN
JUMLAH PASIEN
JUMLAH PERSIAPAN
JUMLAH REVIEW
JUMLAH MAKANAN
JUMLAH PESANAN
JUMLAH PROSEDUR
JUMLAH PASIEN
11. Volume-Based Cost Driver
• Cost driver berdasarkan volume
dikembangkan pada level agregat, seperti
level output-jumlah unit produk yang
diproduksi atau jumlah jam tenaga kerja
langsung yang digunakan dalam proses
pemanufakturan.
12. Cost Driver Struktural dan Eksekusional
• Cost driver struktural dan eksekusional
digunakan untuk membantu
pengambilan keputusan stratejik dan
operasional. Cost driver struktural
bersifat stratejik karena cost driver
tersebut melibatkan perencanaan dan
keputusan-keputusan yang berpengaruh
dalam jangka panjang.
13. Hal-hal yang dapat dipertimbangkan antara
lain:
1. Skala
Perusahaan yang lebih besar memiliki biaya yang secara
keseluruhan lebih rendah karena mempunyai skala ekonomi
yang lebih besar. Contoh: perusahaan retail seperti Walmart.
2. Pengalaman
Semakin banyak pengalaman, tampaknya akan semakin
rendah biaya yang dikeluarkan untuk pengembangan
pemanufakturan dan biaya distribusi. Contonya, perusahaan
Hewlett-Packard menggunakan sebanyak mungkin metode
pemanufakturan yang dimiliki untuk produk baru dengan
tujuan untuk mengurangi waktu dan biaya yang dibutuhkan
tenaga kerja supaya cakap dalam pembuatan produk baru.
14. 3. Teknologi
Teknologi baru dapat menurunkan biaya-biaya pemanufakturan
dan pendistribusian produk atau jasa. Contohnya, perusahaan
manufaktur seperti Procter & Gamble menggunakan teknologi
komputer untuk memonitor kuantitas produk yang ada pada
pelanggan (khususnya pengecer besar) sehingga perusahaan
tersebut dapat memasok produk yang dibutuhkan dalam waktu
yang tepat.
4. Kompleksitas
Perusahaan yang mempunyai banyak produk mempunyai biaya
penjadwalan dan proses produksi lebih banyak, sama banyaknya
dengan biaya hulu yaitu biaya pengembangan dan biaya hilir yaitu
biaya distribusi dan biaya pelayanan. Perusahaan-perusahaan ini
sering menggunakan activity-based costing untuk mengidentifikasi
biaya secara lebih baik dan lebih akurat sehingga dapat
menghasilkan profitabilitas yang lebih baik.
15. Cost Driver Eksekusional merupakan faktor-faktor
yang mempengaruhi kemampuan
perusahaan untuk mengelola perusahaan dalam
jangka pendek dan melakukan pengambilan
keputusan untuk menurunkan biaya. Hal ini
meliputi:
– Keterlibatan semua tenaga kerja.
– Desain proses produksi.
– Hubungan dengan pemasok/supplier.
Manajer pabrik melakukan studi tentang cost
driver eksekusional untuk mendapatkan cara
menurunkan biaya. Studi semacam ini dilakukan
sebagai bagian dari pengendalian operasional.
16. Penentuan Harga Pokok
dalam Perusahaan Manufaktur
• Langkah pertama dari proses pemanufakturan /
pengolahan adalah membeli bahan untuk
digunakan dalam proses pengolahan.
• Langkah kedua menambahkan tiga elemen biaya,
yaitu :penggunaan bahan, tenaga kerja langsung
dan overhead ke rekening barang dalam proses.
• Dalam langkah ketiga, dengan diselesaikannya
proses produksi, biaya produksi yang telah
diakumulasikan dalam rekening 'barang dalam
proses' ditransfer ke produk selesai, dan dari
sana diteruskan ke harga pokok penjualan ketika
produk sudah terjual.
17. Penentuan Harga Pokok
Perusahaan Dagang
• Pedagang membeli dan dimasukkan
dalam rekening persediaan. Ketika
produk terjual, maka biaya tersebut
ditransfer dalam rekening harga pokok
• Persediaan dibeli dalam perusahaan
dagang, sementara dalam perusahaan
manufaktur persediaan dibuat dengan
menggunakan bahan, tenaga kerja
langsung dan overhead pabrik.
18. CONTOH PERUSAHAAN MANUFAKTUR
• Dalam sebuah perusahaan manufaktur diketahui :
• Persediaan awal = $10
• Produk dalam proses = $10
• Produk selesai (awal periode) = $20
• Pembelian Bahan = $70
• bahan yang digunakan $75
• biaya tenaga langsung = $80
• biaya overhead = $100
• produk yang selesai (selama periode) = $215
• harga pokok penjualan = $210
• persediaan akhir bahan = $5
• produk dalam proses = $50
• produk selesai = $25
19. MANUFACTURING INC
Untuk Tahun yang berakhir pada
Tanggal 31 desember 19X5
Biaya Produksi Periode Berjalan
Laporan Laba Rugi
Bahan yang Digunakan
Persediaan Awal $ 10
Ditambah: Pembelian 70
Dikurangi: Persediaan Akhir (5)
Bahan yang Digunakan $ 75
Tenaga Kerja Langsung 80
Biaya Overhead Pabrik 100
Total Biaya Produksi $ 255
Produksi dalam Proses
Ditambah: Produk dalam Proses Awal 10
Dikurangi Proses dalam Produk Akhir (50)
Harga Pokok Produksi $ 215
MANUFACTURING INC
Laporan Laba Rugi
Untuk Tahun yang berakhir pada
Tanggal 31 desember 19X5
Penjualan $ 300
Dikurangi: Harga Pokok Penjualan
Persediaan Produk selesai Awal $ 20
Ditambah Harga Pokok Produksi 215
Dikurangi: Persediaan Produk selesai akhir (25) $ 210
Laba Kotor $ 90
Biaya administrasi Umum 30
Laba Bersih $ 60
21. Penentuan Harga Pokok Produksi
Berdasarkan Metode Harga Pokok
Proses Pada U.D.Kripik Balado 4 x 7
Padang
22. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
melihat, membandingkan dan menganalisa
sejauh mana U.D.Kripik Balado 4 x 7 Padang
dalam menentukan harga pokok
produksinya berdasarkan metode harga
pokok proses, dengan mengitung harga
biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan
biaya overhead pabrik sesungguhnya. Alat
analisis yang digunakan adalah kualitatif
dan kuantitatif
23. • Rumusan Masalah
Adapun masalah yang akan dibahas
sehubungan dengan uraian diatas adalah
:
• Bagaimana perhitungan harga pokok
produksi yang dilakukan berdasarkan
metode harga pokok proses pada U.D.
Kripik Balado 4 x 7 Padang?
24. • Bedasarkan hasil penelitian penulis, Industri
Bintang 4 x 7 padang ini melakukan
pencatatan sederhana terhadap transaksi –
transaksi yang tejadi diperusahaan. Untuk
menghitung harga pokok produksi itu
sendri, perusahaan tidak menghitungnya
secara detail melainkan hanya melakukan
perhitungan secara sederhana terhadap
harga pokok, kemudian bisa ditentukan
harga pokoknya.
25. a. Elemen – elemen biaya produksi.
1. Bahan baku
26. 2. Biaya tenaga kerja
• U.D.Kripik Balado 4 x 7 padang memiliki
25 orang tenaga kerja namun hanya 10
orang yang telibat langsung dalam proses
produksi kripik balado. Biaya tenaga kerja
langsung ini dihitung berdasarkan jumlah
hari kerja. Dengan hari kerja selama 26
hari dalam 1 bulan. Jam kerja efektif
adalah 7 jam sehari. Tarif 1 hari kerja
adalah Rp 30.000.
27. 3. Biaya overhead pabrik
• Biaya overhead pabrik yang dikeluarkan oleh U.D.Kripik Balado 4 x 7 padang untuk
seluruh produksi selama bulan desember 2012 adalah :
1. Biaya listrik RP 200.000
2. Biaya telp Rp 100.000
3. Biaya gas (kompor) RP 150.000
4. Biaya penyusutan alat-alat
Produksi Rp 250.000
5. Biaya beli kayu api Rp 400.000
6. Biaya minyak tanah Rp 250.000
7. Biaya angkut penjualan Rp 450.000
8. Ongkos angkut penjualan Rp 350.000
9. Biaya konsumsi penjualan Rp 1.650.000
10. Biaya kesejahteraan karyawan Rp 350.000
11. Biaya penyusutan gedung Rp 250.000
12. Biaya perizinan Rp 50.000
13. Biaya beli perlengkapan untuk produksi Rp 300.000
• Total Biaya Overhead Pabrik Rp 4.750.000
28. • U.D.Kripik Balado 4 x 7 padang tidak
memiliki barang dalam awal dan barang
dalam proses akhir. Karena dalam
kegiatan produksi diselesaikan dalam 1
kali proses sampai selesai. Dalam 1.5 ton
singkong dapat menghasilkan 1200 kg.
29. Perhitungan harga pokok produksi
• Harga pokok produksi kripik balado selama bulan
desember dapat dihitung sebagai berikut :
1. Biaya bahan baku Rp 10.450.000
2. Biaya tenaga kerja langsung Rp 7.800.000
3. Biaya overhead pabrik Rp 4.750.000
• Total harga pokok produksi Rp 23.000.000
30. Perhitungan harga pokok produksi yang seharusnya
Pemakaian bahan baku sesungguhnya
Periode Desember 2012
No Jenis bahan baku Kuantitas Harga/ unit Jumlah
1 Singkong 1.5 Ton Rp 2000 Rp 3.000.000
Total Biaya Rp 3.000.000
31. Biaya Tenaga Kerja
• Jabatan Jumlah karyawan Total gaji Per bulan
• Pimpinan 1 orang Rp 1.800.000
• Bagian produksi 10 orang Rp 7.800.000
• Tolal gaji Rp 9.600.000
•
32. BOP
• Keterangan Jumlah
• Biaya Overhead Pabrik Tetap :
• Biaya penyusutan gedung Rp 250.000
• Biaya penyusutan alat-alat produksi Rp 250.000
• Jumlah biaya overhead pabrik tetap Rp 500.000
• Biaya Overhead Pabrik Variabel :
• Biaya bahan penolong (selain bahan baku) Rp 7.450.000
• Biaya listrik Rp 200.000
• Biaya telp Rp 100.000
• Biaya gas (kompor) RP 150.000
• Biaya beli kayu api Rp 400.000
• Biaya minyak tanah Rp 250.000
• Ongkos angkut penjualan Rp 800.000
• Biaya konsumsi karyawan Rp 1.650.000
• Biaya kesejahteraan karyawan Rp 350.000
• Biaya perizinan Rp 50.000
• Biaya beli perlengkapan untuk produksi Rp 300.000
• Jumlah biaya overhead pabrik variabel Rp 11.700.000
33. U.D.KRIPIK BALADO 4 X 7 PADANG
LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI
UNTUK PERIODE DESEMBER 2012
IV. Biaya bahan baku
Pesediaan awal bahan baku Rp 0
Pembelian bahan baku Rp 3.000.000
Bahan baku tersedia diproses Rp 3.000.000
Persediaan akhir bahan baku Rp 0
Pemakaian bahan baku Rp 3.000.000
V. Biaya bahan penolong Rp 7.450.000
VI. Biaya tenaga kerja langsung Rp 9.600.000
VII. Biaya overhead pabrik
Bop Tetap :
1. Biaya penyusutan gedung Rp 250.000
2. Biaya penyusutan alat – alat produksi Rp 250.000
Total Bop Tetap RP 500.000
34. Bop Variabel :
1. Biaya listrik Rp 200.000
2. Biaya tlp Rp 100.000
3. Biaya Gas (kompor) Rp 150.000
4. Biaya beli kayu api Rp 400.000
5. Biaya minyak tanah Rp 250.000
6. Ongkos angkut penjualan Rp 800.000
7. Biaya kosumsi karyawan Rp 1.650.000
8. Biaya kesejahteraan karyawan Rp 350.000
9. Biaya perizinan Rp 50.000
10. Biaya beli perlengkapan untuk produksi Rp 300.000
Total Bop Variabel Rp 4.250.000
Total Biaya produksi Rp 24.800.000
푻풐풕풂풍 풃풊풂풚풂 풑풆풓 풖풏풊풕=퐑퐩 ퟐퟒ.ퟖퟎퟎ.ퟎퟎퟎ / ퟏퟐퟎퟎ풌품 = Rp 20.666
Jadi total biaya produksi U.D.Kripik balado 4 x 7 padang untuk periode desember
sebesar Rp 24.800.000 dengan biaya per unit Rp 20.666.
35. Hasil Penelitian
• 1.Berdasarkan Perhitungan Harga Pokok Produksi
Metode perhitungan harga pokok produksi yang
digunakan oleh U.D.Kripik Balado 4 x 7 padang
adalah metode harga pokok proses. Hal ini sesuai
dengan karakteristik perusahaan sebagai berikut :
a. Produksi dilakukan secara terus menerus atau
periode
b. Produk yang dihasilkan bersifat homogen
c. Biaya produksi dikumpulkan untuk proses tertentu
• Jumlah biaya produk maupun biaya satuannya
dihitung setiap akhir
36. • 2.Berdasarkan elemen biaya produksi.
a. Biaya bahan baku
Dalam menghitung biaya bahan baku untuk
kripik balado, usaha ini menggabungkan
jumlah bahan baku sebenarnya dengan
biaya bahan penolong. Hal ini tidak
menggambarkan biaya bahan baku
sebenarnya, untuk itu biaya bahan baku
sebaiknya dipisahkan dengan biaya bahan
penolong.
37. b. Berdasarkan biaya tenaga kerja
Biaya tenaga kerja langsung adalah balas
jasa yang diberikan kepada karyawan
yang berhubungan lansung dengan
pengolahan bahan baku sampai menjadi
produk jadi yang siap untuk dipasarkan.
38. c. Berdasarkan Biaya overhead pabrik.
Biaya overhead pabrik adalah biaya
produksi selain biaya bahan baku dan biaya
tenaga kerja lansung. Pada U.D.Kripik
Balado 4 x 7 padang, terdapat biaya yang
seharusnya tidak dimasukkan kedalam biaya
overhead pabrik, tetapi digolongkan
kedalam biaya usaha yang akan
mempengaruhi harga jual produk dan laba
atau rugi usaha.
39. KESIMPULAN & SARAN
• Pada hasil analisa yang dilakukan menunjukan bahwa
U.D.Kripik Balado 4 x 7 Padang belum melakukan
perhitungan yang tepat terhadap harga pokok produksi
berdasarkan metode harga pokok proses, adanya ketidak
efektifan dalam penyusunan laporan harga pokok produksi
serta menempatan biaya – biaya yang belum sesuai dengan
golongannya.
• Akhirnya penulis menyarankan kepada pemilik usaha untuk
melakukan perhitungan harga pokok produksi sesuai dengan
akuntansi yang berlaku umum, sehingga harga pokok
produksi yang disajikan lebih tepat dan wajar.