3. Maha Suci Rabb yang telah menciptakan pasangan-
pasangan semuanya, baik dari apa yang
ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka
maupun dari apa yang tidak mereka ketahui (QS.
Yasin 36)
4. Hai sekalian manusia, bertaqwalah kepada Rabb-mu yang telah
menciptakan kamu dari yang satu, dan daripadanya Allah menciptakan
isterinya; dan daripada keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-
laki dan perempuan yang banyak. Dan bertaqwalah kepada Allah yang
dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama
lain, dan (peliharalah) hubungan silatur-rahim. Sesungguhnya Allah
selalu menjaga dan mengawasi kamu. (QS. An-nisaa ayat 1)
5. Makhluk hidup diciptakan berpasang-pasangan
(konsep reproduksi) kecuali pada Makhluk hidup
tertentu.
Asal: dari satu menjadi 2 dan seterusnya (konsep
reproduksi dan pembelahan).
6. • ProsesProses
menghasilkanmenghasilkan
individu baru dariindividu baru dari
dirinya sendiridirinya sendiri
•Merupakan salahMerupakan salah
satu ciri makhluksatu ciri makhluk
hidup yanghidup yang
membedakan denganmembedakan dengan
yang tidak hidupyang tidak hidup
7. Manusia seharusnya memperhatikan
dari apakah dia diciptakan? Dia
diciptakan dari air yang terpancar,
yang keluar dari antara tulang sulbi
dan tulang dada.
Q.S Al-Thariq: 5-7
8. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani
(yang disimpan) dalam tempat yang kokoh
(RAHIM). (QS. Al Mukminun Ayat 13)
9. Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu
segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan
segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang
belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami
jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha
Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik (QS. Al Mukminun
Ayat 14)
10. Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia
dari setetes mani yang bercampur yang Kami
hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan),
karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat.
(QS Al Insaan ayat 2)
11. Bumi dan Langit adalah sumber kehidupan.
Asal mula makhluk hidup (Exp: mamalia) adalah
air mani (sperma) yang bercampur dengan apa
yang dimiliki oleh pasangannya (perempuan:
ovum).
Gabungan keduanya akan tertanam dalam rahim
(uterus) dan berkembang melalui beberapa
tahapan yang kemudian disebut makhluk.
12. Jenis kelamin pada makhluk hidup:
Jantan (Male)
Betina (Female)
Kedua jenis kelamin tersebut membentuk sistim
reproduksi yang berfungsi untuk:
Memproduksi sel kelamin jantan
(spermatozoa) dan sel kelamin betina
(sel telur/oosit)
Memberi makan pada sperma dan
oosit
Alat transportasi sperma dan oosit
Pabrik penghasil hormon reproduksi
Masing-masing organisme mempunyai sistim
reproduksi yang unik
Berbeda bentuk, struktur, dan ukuran
15. Organ reproduksi primer:
Testis (terbungkus dalam
scrotum)
Organ reproduksi sekunder:
Sistim pembuluh (Duct
System): Epididymis,Vas
deferens, urethra.
Kelenjar (Glands):
seminal vesicle, prostate
gland, Kelenjar
Bulbourethralis/Cowper
Organ Kopulasi: Penis
dan Praeputium
16. Organ Function
Testis Produksi spermatozoa
Produksi hormone androgen
Scrotum Melindungi testis
Mengontrol temperature testis
Menahan testis
Epydidimis Maturasi spermatozoa
Konsentrasi spermatozoa
Transportasi spermatozoa
Deposisi (Penyimpanan spermatozoa)
Vas Deferens Transportasi spermatozoa dari ekor
epididymis ke urethra
17. Organ Function
Urethra Transportasi semen
Seminal vesicle Penyusun cairan, substrat
energi dan buffer bagi semen
Prostate Gland Penyusun cairan dan ion-ion
anorganik pada semen
Kelenjar
Bulbourethralis/Cowper
Membersihkan sisa-sisa urin
dalam urethra
Penis Organ kopulasi jantan
18. A (Testis), B (Caput epididymis),
C (Corpus epididymis), D (Cauda
epididymis), E (Vas deferens), F
(Tempat ligamentum testis).
1 (Lobuli dengan tubuli
seminiferi), 2 (tubulus rectus), 3-
4 (Rete testis), 5 (Ductus
efferentes, 9 (Ductus epididymis),
6,7,8,10,11,12,13 (Saluran-saluran
buntu dan rudimen-rudimen
ductus)
19. Pada masa embrio berasal dari corda genetalia primer
Letak: di daerah prepubis, terbungkus dalam kantong
scrotum. Scrotum berada di luar rongga sebagai
akibat memendeknya gubernaculum.
Bentuk oval dan ukurannya bervariasi pada setiap
spesies.
Dalam keadaan normal kedua testis sama besar, tidak
keras dan dapat bergerak bebas.
Memiliki kapsul yang terdiri dari 2 lapisan yaitu tunica
vaginalis (bagian luar) dan tunica albuginea (bagian
dalam).Tunica albuginea akan mengalami penebalan
membentuk mediastinum yang menjadi tempat
keluarnya sekat-sekat menembus substansi testis
membentuk beberapa lobuli. Antara /lobuli yang satu
dengan yang lain dibatasi oleh septula testis. Dalam
setiap lobuli terdapat tubuli seminiferi (saluran-
saluran kecil bergulung-gulung) yang menghasilkan
spermatozoa. Antara tubuli yang satu dengan yang
lain terdapat jaringan interstitial . Interstitial Cells
20. Jaringan interstitial: terdiri dari
lapisan jaringan ikat, , pembuluh
darah dan limfa serta sel-sel
interstitial / sel leydig (sel-sel
datar yang berbentuk
bundar/polygonal, inti di tengah
dan sitoplasma banyak
mengandung butiran lemak).
Lamina basalis
Epitel germinal: sel germinatif
(spermatogonia) dan sel
pemelihara (sel sertoli)
Sel spermatogenik: spermatosit,
spermatid, dan spermatozoa.
Rongga (lumen)
21. • Yaitu kantong yang terdiri dari 2 lobus
pembungkus testis.
• Terletak di antara kedua paha.
• Pada bagian luar terdiri dari kulit yang tidak
berbulu yang banyak mengandung kelenjar-
kelenjar keringat. Garis pertemuan kulit di bagian
tengah yang membatasi testis kanan dan kiri di
sebut raphe scroti.
• Di bawah kulit terdapat jaringan fibroelastik dan
otot polos berupa otot dartos yang berfungsi
menggerakkan scrotum agar mengecil dan
membesar dan pada bagian di bawah otot dartos
terdapat perluasan otot lurik dinding perut berupa
otot cremaster yang bertindak sebagai pengatur
suhu yang ada dalam lingkungan testis.
• Pada bagian tengah sepanjang raphe scroti
dijumpai septum scroti yang memisahkan scrotum
dalam 2 kantong yang terpisah dan berikutnya
dijumpai tunica vaginalis.
• Suhu testis relatif konstan pada suhu 4-7ºC di
bawah suhu tubuh. Jika suhu lingkungan menurun,
otot dartos akan berkontraksi menarik scrotum dan
membawa testis mendekati tubuh dan sebaliknya
22. Banyak mengandung ductus
epididimis yang berliku-liku
yang tersusun dalam lobuli dan
mengandung ductuli efferentes.
Terdiri dari 3 bagian yaitu
bagian kepala/caput (Agak
berbentuk mangkok/seperti U,
menutupi sepertiga bagian dari
testis), badan/corpus (langsing
dan berjalan distal sepanjang
tepi posterior), dan bagian ekor
(cauda).
23. Saluran yang berawal dari ujung
distal cauda epididymis,
membentang sepanjang corda
spermaticus menuju urethra
(semakin menuju urethra semakin
membesar)
Bagian dari vas deferens yang
membesar disebut ampula
Pada saat rangsangan seksual
terjadi vas deferens akan
berkontraksi dan gerak peristaltik
yang terjadi akan mengalirkan
sperma dari bagian cauda
epididymis ke dalam ampula
24. Saluran yang membentang dari
persambungan ampulla pada vas
deferens menuju ke pangkal penis
Menurut bentuk dan letaknya
dibagi menjadi 3 yaitu:
- Bagian pelvis: berupa pipa yang
diselubungi oleh urat daging licin
yang tebal dan terletak di atas
simfisis pelvis
- Bagian yang membengkok: berupa
pipa yang mengandung sedikit
sekali unsur urat daging
(meninggalkan simfisis pelvis
sampai ke pangkal penis)
- Bagian penis: mulai dari pangkal
penis ke ujung penis
Lumen urethra terletak di bagian
pelvis
urethra
25. Merupakan sepasang
kelenjar yang mempunyai
lobuler, bergerombol
seperti anggur.
Terletak sebidang dengan
ampulla vas deferens tetapi
berada di sebelah lateral
sehingga kedua ampulla
diapit oleh seminal vesicle.
Menghasilkan cairan yang
agak kental dan lengket
yang mengandung
potasium, asam sitrat,
fruktosa, dan beberapa
enzim
seminal
vesicle
prostate
26. • Kelenjar Prostat
Merupakan kelenjar tunggal
yang terletak mengelilingi
sepanjang urethra tepat di
bagian posterior dari lubang
seminal vesicle.
• Kelenjar
Bulbourethralis/Cowper
Terdiri dari sepasang kelenjar
yang terletak sepanjang urethra,
dekat dengan titik keluarnya
urethra dari ruang pelvis,
berbentuk bundar.
27. Merupakan organ kopulatoris yang membentang dari titik urethra sampai
dengan oricium eksternal pada ujung bebas dari penis.
Terdiri dari :
- Akar penis dibentuk oleh 2 cabang yaitu crus penis kanan dan kiri.
- Badan terdiri dari sepasang corpus cavernosum pada bagian atas (terbagi atas
rongga-rongga yang dianggap sebagai kapiler) dan pada bagian bawah
terdapat corpus spongiosum yang menyelaputi urethra. Selanjutnya kedua
corpus tersebut diselubungi oleh tunica albuginea (jaringan ikat berupa fibrosa
tebal yang berwarna putih).
- Bagian ujung (glans penis) terletak bebas dalam praeputium, banyak
mengandung syaraf-syaraf sensorik.
Ereksi penis disebabkan oleh terisinya rongga-rongga pada corpus cavernosum
oleh darah sebagai akibat kontraksi yang dilakukan oleh M.ischio cavernosus
atau erector penis.
Tipe penis dibagi menjadi 2 yaitu tipe fibro elastis (agak kaku dan kenyal,
contoh pada babi, sapi, kerbau, kambing, dan domba) dan tipe vaskuler (contoh
pada manusia, kuda, gajah dan kera)
28. Invaginasi berganda dari kulit yang berisi dan
menyelubungi bagian bebas penis sewaktu tidak
ereksi dan menyelubungi badan penis caudal dari
glans penis sewaktu ereksi.
Alat pelindung penis dari pengaruh luar dan
kekeringan
Dindingnya dilapisi oleh epitel kelenjar yang
berbentuk tabung, sedang sekresinya berupa
cairan kental berlemak
29. Semen adalah sekresi kelamin jantan yang secara normal di ejakulasikan
ke dalam saluran betina sewaktu kopulasi atau dapat pula ditampung
dengan berbagai cara untuk keperluan insenminasi buatan
Terdiri dari 2 bagian yaitu sel-sel kelamin jantan (spermatozoa yang
dihasilkan oleh testis) dan medium cair semigelatinous (plasma semen
yang merupakan campuran sekresi dari epididymis, seminal vesicle, dan
prostat)
Jumlah semen dan konsentrasi sperma antara spesies yang satu dengan
yang lain berbeda-beda
Plasma semen mengandung persenyawaan-persenyawaan organik spesifik
seperti fruktosa, asam sitrat, sorbitol, inositol, Glycerylphosphoryl-
coline(GPC), ergothioneine dan prostaglandin
Fungsi utama plasma semen adalah sebagai medium pembawa sperma
dari saluran reproduksi hewan jantan ke dalam saluran reproduksi hewan
betina
30. • Pemeriksaan makroskopik: volume, warna,
dan konsistensinya
• Pemeriksaan mikroskopik: menaksir
kualitas semen (meliputi konsentrasi dan
aktifitas massa sel), menaksir prosentase sperma
yang hidup dalam semen, menghitung sperma
dengan hemocytometer, menghitung sperma
dengan menggunakan pewarnaan, melihat
morfologi sperma dan menghitung sperma yang
normal dan yang abnormal
31. • Dibentuk di dalam tubuli seminiferi testis
• Bentuk dan ukurannya pada masing-masing spesies
berbeda-beda
• Spermatozoa terdiri dari:
- Bagian kepala: umumnya berbentuk oval
memanjang, tumpul dan mengandung nukleus
yang di dalamnya akan ditemukan DNA. Pada
bagian anterior dari inti sperma dibungkus oleh
akrosom yang banyak mengandung enzim hidrolitik
(contoh: proakrosin, hyaluronidase, esterase dan
asam hidrolase)
- Bagian ekor dibagi menjadi bagian leher/neck,
bagian tengah/middle piece, bagian
pokok/principle piece dan bagian akhir/end piece.
Inti bagian tengah bersama dengan seluruh bagian
ekor membentuk aksonema (bertanggungjawab
pada pergerakan spermatozoa)
32. Abnormalitas primer: kelainan-kelainan
spermatogenesis di dalam tubuli seminiferi (contoh:
macrocephalic, microcephalic, kepala rangkap dll)
Abnormalitas sekunder: kelainan sesudah sperma
meninggalkan tubuli seminiferi (contoh ekor terputus,
kepala tanpa ekor dll)
Faktor-faktor yang mempengaruhi daya tahan hidup
spermatozoa: pH, tekanan osmotik, elektrolit dan non
elektrolit, suhu, pengenceran, dan cahaya
33.
34.
35. Spermatogenesis: proses
pembentukan spermatozoa
Dibagi menjadi 2 fase yaitu
spermacytogenesis
(pembelahan dari
spermatogonia sampai
dengan spermatid) dan
spermiogenesis (spermatid
mengalami metamorfosis
menjadi spermatozoa)
36. • Fase 1: pembelahan mitosis
spermatogonia menjadi
spermatogonium dormant dan
spermatogononium aktif
• Fase 2: pembelahan meiosis
dari spermatocyt primer (2n)
menjadi spermatocyt sekunder
(n)
• Fase 3: pembelahan
spermatocyt sekunder menjadi
spermatid
• Fase 4: metamorfosis
spermatid menjadi
spermatozoa tanpa pembelahan
sel
37.
38. Fase golgi : kumpulan butiran proakrosom
dalam apparatus golgi spermatid membentuk satu
butiran akrosom yang dibungkus oleh membran
berbentuk gembungan.
Fase tutup: gembungan akrosom makin besar
membentuk lipatan tipis semacam tutup yang
akan menjadi tutup pada bagian depan sperma.
Fase akrosom: nukleoplasma berkondensasi dan
inti spermatid memanjang dan menggepeng.
Bahan akrosom menyebar membentuk tutup
akrosom
Fase pematangan: terjadi perubahan bentuk
spermatid (terbentuk akrosom, sentriol
membentuk flagel yang memiliki rangka dasar
(axonem, terdiri dari 9 duplet dan 2 singlet
mikrotubul), mitokondria membentuk cincin
pada bagian middle piece, dll)
39.
40. Testicular injury (luka testis), disebabkan oleh adanya benturan pukulan, dan tendangan.
Varicocele (abnormalitas pada jaringan pembuluh testis), tidak berbahaya tapi pada beberapa
orang menyebabkan kerusakan pada testis dan mengurangi produksi sperma.
Testicular cancer (kanker testis).
Epididymitis adalah radang pada epididymis, biasanya disebabkan oleh infeksi karena penyakit
tertentu (contoh chlamydia).
Hydrocele, terjadi sebagai akibat mengumpulnya cairan dalam membran di sekitar testes.
Hydroceles bisa menyebabkan bengkak pada testis tetapi umumnya tanpa rasa sakit.
Inguinal hernia, benjolan yang disebabkan oleh turunnya intestines menuju dinding
abdomen dan dalam kondisi lebih parah bisa sampai di daerah scrotum. Benjolan bisa hilang
dan timbul kembali bila terjadi peningkatan tekanan contohnya mengedan, batuk-batuk,
tertawa atau menangis.
41. Inflammation of the penis, ditandai dengan
merahnya penis, gatal, bengkak, dan sakit.
Sexually transmitted diseases, contohnya
HIV/AIDS, human papilloma virus (HPV, or
genital warts), syphilis, chlamydia, gonorrhea,
herpes genitalis, dan hepatitis B.
42. Berhenti merokok
Hindari celana ketat dan airpanas
Asup makanan yang tepat
Kurangi hubungan intimdan masturbasi
Kurangi alkohol
Coba suplemen alami
Biasakan pola hidup sehat
Jangan bergonta ganti pasangan dan pegang
teguh norma-norma agama