SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 43
 Tahap dalam pembentukan janin: 16:4, 22:5, 23:13,
23:14, 35:11, 36:77, 39:6, 40:67, 71:14, 75:37, 75:38, 76:2
, 77:20, 80:19, 86:6, 86:7, 96:2
 Pemeliharaan janin dalam rahim: 23:13, 39:6, 77:21
 Penentuan kelamin bayi: 3:6, 13:8
 Perkembangan indra bayi: 16:78, 23:78, 32:9, 67:23,
76:2
 Masa kandungan: 46:15
 Setiap makhluk berpasangan: 4:1, 6:143, 13:3, 16:72, 20:53,
22:5, 26:7, 26:166, 30:21, 31:10, 35:11, 36:36, 39:6, 42:11,
42:50, 43:12, 50:7, 51:49, 53:45, 55:52, 75:39, 78:8, 92:3
 Bahaya senggama ketika haid: 2:222
Maha Suci Rabb yang telah menciptakan pasangan-
pasangan semuanya, baik dari apa yang
ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka
maupun dari apa yang tidak mereka ketahui (QS.
Yasin 36)
Hai sekalian manusia, bertaqwalah kepada Rabb-mu yang telah
menciptakan kamu dari yang satu, dan daripadanya Allah menciptakan
isterinya; dan daripada keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-
laki dan perempuan yang banyak. Dan bertaqwalah kepada Allah yang
dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama
lain, dan (peliharalah) hubungan silatur-rahim. Sesungguhnya Allah
selalu menjaga dan mengawasi kamu. (QS. An-nisaa ayat 1)
 Makhluk hidup diciptakan berpasang-pasangan
(konsep reproduksi) kecuali pada Makhluk hidup
tertentu.
 Asal: dari satu menjadi 2 dan seterusnya (konsep
reproduksi dan pembelahan).
• ProsesProses
menghasilkanmenghasilkan
individu baru dariindividu baru dari
dirinya sendiridirinya sendiri
•Merupakan salahMerupakan salah
satu ciri makhluksatu ciri makhluk
hidup yanghidup yang
membedakan denganmembedakan dengan
yang tidak hidupyang tidak hidup
Manusia seharusnya memperhatikan
dari apakah dia diciptakan? Dia
diciptakan dari air yang terpancar,
yang keluar dari antara tulang sulbi
dan tulang dada.
Q.S Al-Thariq: 5-7
Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani
(yang disimpan) dalam tempat yang kokoh
(RAHIM). (QS. Al Mukminun Ayat 13)
Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu
segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan
segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang
belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami
jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha
Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik (QS. Al Mukminun
Ayat 14)
Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia
dari setetes mani yang bercampur yang Kami
hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan),
karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat.
(QS Al Insaan ayat 2)
 Bumi dan Langit adalah sumber kehidupan.
 Asal mula makhluk hidup (Exp: mamalia) adalah
air mani (sperma) yang bercampur dengan apa
yang dimiliki oleh pasangannya (perempuan:
ovum).
 Gabungan keduanya akan tertanam dalam rahim
(uterus) dan berkembang melalui beberapa
tahapan yang kemudian disebut makhluk.
 Jenis kelamin pada makhluk hidup:
Jantan (Male)
Betina (Female)
 Kedua jenis kelamin tersebut membentuk sistim
reproduksi yang berfungsi untuk:
Memproduksi sel kelamin jantan
(spermatozoa) dan sel kelamin betina
(sel telur/oosit)
Memberi makan pada sperma dan
oosit
Alat transportasi sperma dan oosit
Pabrik penghasil hormon reproduksi
 Masing-masing organisme mempunyai sistim
reproduksi yang unik
 Berbeda bentuk, struktur, dan ukuran
Organ reproduksi jantan
disebut sebagai organ genital
Terdapat di dalam dan luar
pelvis (inner and outer part
of the pelvis)
 Organ reproduksi primer:
Testis (terbungkus dalam
scrotum)
 Organ reproduksi sekunder:
 Sistim pembuluh (Duct
System): Epididymis,Vas
deferens, urethra.
 Kelenjar (Glands):
seminal vesicle, prostate
gland, Kelenjar
Bulbourethralis/Cowper
 Organ Kopulasi: Penis
dan Praeputium
Organ Function
Testis Produksi spermatozoa
Produksi hormone androgen
Scrotum Melindungi testis
Mengontrol temperature testis
Menahan testis
Epydidimis Maturasi spermatozoa
Konsentrasi spermatozoa
Transportasi spermatozoa
Deposisi (Penyimpanan spermatozoa)
Vas Deferens  Transportasi spermatozoa dari ekor
epididymis ke urethra
Organ Function
Urethra  Transportasi semen
Seminal vesicle  Penyusun cairan, substrat
energi dan buffer bagi semen
Prostate Gland  Penyusun cairan dan ion-ion
anorganik pada semen
Kelenjar
Bulbourethralis/Cowper
 Membersihkan sisa-sisa urin
dalam urethra
Penis  Organ kopulasi jantan
A (Testis), B (Caput epididymis),
C (Corpus epididymis), D (Cauda
epididymis), E (Vas deferens), F
(Tempat ligamentum testis).
1 (Lobuli dengan tubuli
seminiferi), 2 (tubulus rectus), 3-
4 (Rete testis), 5 (Ductus
efferentes, 9 (Ductus epididymis),
6,7,8,10,11,12,13 (Saluran-saluran
buntu dan rudimen-rudimen
ductus)
 Pada masa embrio berasal dari corda genetalia primer
 Letak: di daerah prepubis, terbungkus dalam kantong
scrotum. Scrotum berada di luar rongga sebagai
akibat memendeknya gubernaculum.
 Bentuk oval dan ukurannya bervariasi pada setiap
spesies.
 Dalam keadaan normal kedua testis sama besar, tidak
keras dan dapat bergerak bebas.
 Memiliki kapsul yang terdiri dari 2 lapisan yaitu tunica
vaginalis (bagian luar) dan tunica albuginea (bagian
dalam).Tunica albuginea akan mengalami penebalan
membentuk mediastinum yang menjadi tempat
keluarnya sekat-sekat menembus substansi testis
membentuk beberapa lobuli. Antara /lobuli yang satu
dengan yang lain dibatasi oleh septula testis. Dalam
setiap lobuli terdapat tubuli seminiferi (saluran-
saluran kecil bergulung-gulung) yang menghasilkan
spermatozoa. Antara tubuli yang satu dengan yang
lain terdapat jaringan interstitial . Interstitial Cells
 Jaringan interstitial: terdiri dari
lapisan jaringan ikat, , pembuluh
darah dan limfa serta sel-sel
interstitial / sel leydig (sel-sel
datar yang berbentuk
bundar/polygonal, inti di tengah
dan sitoplasma banyak
mengandung butiran lemak).
 Lamina basalis
 Epitel germinal: sel germinatif
(spermatogonia) dan sel
pemelihara (sel sertoli)
 Sel spermatogenik: spermatosit,
spermatid, dan spermatozoa.
 Rongga (lumen)
• Yaitu kantong yang terdiri dari 2 lobus
pembungkus testis.
• Terletak di antara kedua paha.
• Pada bagian luar terdiri dari kulit yang tidak
berbulu yang banyak mengandung kelenjar-
kelenjar keringat. Garis pertemuan kulit di bagian
tengah yang membatasi testis kanan dan kiri di
sebut raphe scroti.
• Di bawah kulit terdapat jaringan fibroelastik dan
otot polos berupa otot dartos yang berfungsi
menggerakkan scrotum agar mengecil dan
membesar dan pada bagian di bawah otot dartos
terdapat perluasan otot lurik dinding perut berupa
otot cremaster yang bertindak sebagai pengatur
suhu yang ada dalam lingkungan testis.
• Pada bagian tengah sepanjang raphe scroti
dijumpai septum scroti yang memisahkan scrotum
dalam 2 kantong yang terpisah dan berikutnya
dijumpai tunica vaginalis.
• Suhu testis relatif konstan pada suhu 4-7ºC di
bawah suhu tubuh. Jika suhu lingkungan menurun,
otot dartos akan berkontraksi menarik scrotum dan
membawa testis mendekati tubuh dan sebaliknya
 Banyak mengandung ductus
epididimis yang berliku-liku
yang tersusun dalam lobuli dan
mengandung ductuli efferentes.
 Terdiri dari 3 bagian yaitu
bagian kepala/caput (Agak
berbentuk mangkok/seperti U,
menutupi sepertiga bagian dari
testis), badan/corpus (langsing
dan berjalan distal sepanjang
tepi posterior), dan bagian ekor
(cauda).
 Saluran yang berawal dari ujung
distal cauda epididymis,
membentang sepanjang corda
spermaticus menuju urethra
(semakin menuju urethra semakin
membesar)
 Bagian dari vas deferens yang
membesar disebut ampula
 Pada saat rangsangan seksual
terjadi vas deferens akan
berkontraksi dan gerak peristaltik
yang terjadi akan mengalirkan
sperma dari bagian cauda
epididymis ke dalam ampula
 Saluran yang membentang dari
persambungan ampulla pada vas
deferens menuju ke pangkal penis
 Menurut bentuk dan letaknya
dibagi menjadi 3 yaitu:
- Bagian pelvis: berupa pipa yang
diselubungi oleh urat daging licin
yang tebal dan terletak di atas
simfisis pelvis
- Bagian yang membengkok: berupa
pipa yang mengandung sedikit
sekali unsur urat daging
(meninggalkan simfisis pelvis
sampai ke pangkal penis)
- Bagian penis: mulai dari pangkal
penis ke ujung penis
 Lumen urethra terletak di bagian
pelvis
urethra
 Merupakan sepasang
kelenjar yang mempunyai
lobuler, bergerombol
seperti anggur.
 Terletak sebidang dengan
ampulla vas deferens tetapi
berada di sebelah lateral
sehingga kedua ampulla
diapit oleh seminal vesicle.
 Menghasilkan cairan yang
agak kental dan lengket
yang mengandung
potasium, asam sitrat,
fruktosa, dan beberapa
enzim
seminal
vesicle
prostate
• Kelenjar Prostat
Merupakan kelenjar tunggal
yang terletak mengelilingi
sepanjang urethra tepat di
bagian posterior dari lubang
seminal vesicle.
• Kelenjar
Bulbourethralis/Cowper
Terdiri dari sepasang kelenjar
yang terletak sepanjang urethra,
dekat dengan titik keluarnya
urethra dari ruang pelvis,
berbentuk bundar.
 Merupakan organ kopulatoris yang membentang dari titik urethra sampai
dengan oricium eksternal pada ujung bebas dari penis.
 Terdiri dari :
- Akar penis dibentuk oleh 2 cabang yaitu crus penis kanan dan kiri.
- Badan terdiri dari sepasang corpus cavernosum pada bagian atas (terbagi atas
rongga-rongga yang dianggap sebagai kapiler) dan pada bagian bawah
terdapat corpus spongiosum yang menyelaputi urethra. Selanjutnya kedua
corpus tersebut diselubungi oleh tunica albuginea (jaringan ikat berupa fibrosa
tebal yang berwarna putih).
- Bagian ujung (glans penis) terletak bebas dalam praeputium, banyak
mengandung syaraf-syaraf sensorik.
 Ereksi penis disebabkan oleh terisinya rongga-rongga pada corpus cavernosum
oleh darah sebagai akibat kontraksi yang dilakukan oleh M.ischio cavernosus
atau erector penis.
 Tipe penis dibagi menjadi 2 yaitu tipe fibro elastis (agak kaku dan kenyal,
contoh pada babi, sapi, kerbau, kambing, dan domba) dan tipe vaskuler (contoh
pada manusia, kuda, gajah dan kera)
 Invaginasi berganda dari kulit yang berisi dan
menyelubungi bagian bebas penis sewaktu tidak
ereksi dan menyelubungi badan penis caudal dari
glans penis sewaktu ereksi.
 Alat pelindung penis dari pengaruh luar dan
kekeringan
 Dindingnya dilapisi oleh epitel kelenjar yang
berbentuk tabung, sedang sekresinya berupa
cairan kental berlemak
Semen adalah sekresi kelamin jantan yang secara normal di ejakulasikan
ke dalam saluran betina sewaktu kopulasi atau dapat pula ditampung
dengan berbagai cara untuk keperluan insenminasi buatan
Terdiri dari 2 bagian yaitu sel-sel kelamin jantan (spermatozoa yang
dihasilkan oleh testis) dan medium cair semigelatinous (plasma semen
yang merupakan campuran sekresi dari epididymis, seminal vesicle, dan
prostat)
Jumlah semen dan konsentrasi sperma antara spesies yang satu dengan
yang lain berbeda-beda
Plasma semen mengandung persenyawaan-persenyawaan organik spesifik
seperti fruktosa, asam sitrat, sorbitol, inositol, Glycerylphosphoryl-
coline(GPC), ergothioneine dan prostaglandin
Fungsi utama plasma semen adalah sebagai medium pembawa sperma
dari saluran reproduksi hewan jantan ke dalam saluran reproduksi hewan
betina
• Pemeriksaan makroskopik: volume, warna,
dan konsistensinya
• Pemeriksaan mikroskopik: menaksir
kualitas semen (meliputi konsentrasi dan
aktifitas massa sel), menaksir prosentase sperma
yang hidup dalam semen, menghitung sperma
dengan hemocytometer, menghitung sperma
dengan menggunakan pewarnaan, melihat
morfologi sperma dan menghitung sperma yang
normal dan yang abnormal
• Dibentuk di dalam tubuli seminiferi testis
• Bentuk dan ukurannya pada masing-masing spesies
berbeda-beda
• Spermatozoa terdiri dari:
- Bagian kepala: umumnya berbentuk oval
memanjang, tumpul dan mengandung nukleus
yang di dalamnya akan ditemukan DNA. Pada
bagian anterior dari inti sperma dibungkus oleh
akrosom yang banyak mengandung enzim hidrolitik
(contoh: proakrosin, hyaluronidase, esterase dan
asam hidrolase)
- Bagian ekor dibagi menjadi bagian leher/neck,
bagian tengah/middle piece, bagian
pokok/principle piece dan bagian akhir/end piece.
Inti bagian tengah bersama dengan seluruh bagian
ekor membentuk aksonema (bertanggungjawab
pada pergerakan spermatozoa)
 Abnormalitas primer: kelainan-kelainan
spermatogenesis di dalam tubuli seminiferi (contoh:
macrocephalic, microcephalic, kepala rangkap dll)
 Abnormalitas sekunder: kelainan sesudah sperma
meninggalkan tubuli seminiferi (contoh ekor terputus,
kepala tanpa ekor dll)
 Faktor-faktor yang mempengaruhi daya tahan hidup
spermatozoa: pH, tekanan osmotik, elektrolit dan non
elektrolit, suhu, pengenceran, dan cahaya
 Spermatogenesis: proses
pembentukan spermatozoa
 Dibagi menjadi 2 fase yaitu
spermacytogenesis
(pembelahan dari
spermatogonia sampai
dengan spermatid) dan
spermiogenesis (spermatid
mengalami metamorfosis
menjadi spermatozoa)
• Fase 1: pembelahan mitosis
spermatogonia menjadi
spermatogonium dormant dan
spermatogononium aktif
• Fase 2: pembelahan meiosis
dari spermatocyt primer (2n)
menjadi spermatocyt sekunder
(n)
• Fase 3: pembelahan
spermatocyt sekunder menjadi
spermatid
• Fase 4: metamorfosis
spermatid menjadi
spermatozoa tanpa pembelahan
sel
 Fase golgi : kumpulan butiran proakrosom
dalam apparatus golgi spermatid membentuk satu
butiran akrosom yang dibungkus oleh membran
berbentuk gembungan.
 Fase tutup: gembungan akrosom makin besar
membentuk lipatan tipis semacam tutup yang
akan menjadi tutup pada bagian depan sperma.
 Fase akrosom: nukleoplasma berkondensasi dan
inti spermatid memanjang dan menggepeng.
Bahan akrosom menyebar membentuk tutup
akrosom
 Fase pematangan: terjadi perubahan bentuk
spermatid (terbentuk akrosom, sentriol
membentuk flagel yang memiliki rangka dasar
(axonem, terdiri dari 9 duplet dan 2 singlet
mikrotubul), mitokondria membentuk cincin
pada bagian middle piece, dll)
 Testicular injury (luka testis), disebabkan oleh adanya benturan pukulan, dan tendangan.
 Varicocele (abnormalitas pada jaringan pembuluh testis), tidak berbahaya tapi pada beberapa
orang menyebabkan kerusakan pada testis dan mengurangi produksi sperma.
 Testicular cancer (kanker testis).
 Epididymitis adalah radang pada epididymis, biasanya disebabkan oleh infeksi karena penyakit
tertentu (contoh chlamydia).
 Hydrocele, terjadi sebagai akibat mengumpulnya cairan dalam membran di sekitar testes.
Hydroceles bisa menyebabkan bengkak pada testis tetapi umumnya tanpa rasa sakit.
 Inguinal hernia, benjolan yang disebabkan oleh turunnya intestines menuju dinding
abdomen dan dalam kondisi lebih parah bisa sampai di daerah scrotum. Benjolan bisa hilang
dan timbul kembali bila terjadi peningkatan tekanan contohnya mengedan, batuk-batuk,
tertawa atau menangis.
Inflammation of the penis, ditandai dengan
merahnya penis, gatal, bengkak, dan sakit.
Sexually transmitted diseases, contohnya
HIV/AIDS, human papilloma virus (HPV, or
genital warts), syphilis, chlamydia, gonorrhea,
herpes genitalis, dan hepatitis B.
 Berhenti merokok
 Hindari celana ketat dan airpanas
 Asup makanan yang tepat
 Kurangi hubungan intimdan masturbasi
 Kurangi alkohol
 Coba suplemen alami
 Biasakan pola hidup sehat
 Jangan bergonta ganti pasangan dan pegang
teguh norma-norma agama
Hope you enjoyed
the show!


Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Sistem Reproduksi - Biologi Kelas XI Semester Genap
Sistem Reproduksi - Biologi Kelas XI Semester GenapSistem Reproduksi - Biologi Kelas XI Semester Genap
Sistem Reproduksi - Biologi Kelas XI Semester GenapElmira Zanjabila
 
Sistem reproduksi
Sistem reproduksiSistem reproduksi
Sistem reproduksiDio Altha
 
Kuliah 14 sistem reproduksi betina
Kuliah 14 sistem reproduksi betinaKuliah 14 sistem reproduksi betina
Kuliah 14 sistem reproduksi betinamohamad andre galang
 
Genital organ in male
Genital organ in maleGenital organ in male
Genital organ in maleIzmoend Dy
 
Sistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi ManusiaSistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi Manusiaunisparklezz
 
Sistem reproduksi-pada-manusia
Sistem reproduksi-pada-manusiaSistem reproduksi-pada-manusia
Sistem reproduksi-pada-manusiaAlmanda Rianda
 
Kelompok 7 yanti bio
Kelompok 7 yanti bioKelompok 7 yanti bio
Kelompok 7 yanti biowahyudhad
 
Sistem reproduksi pada manusia
Sistem reproduksi pada manusiaSistem reproduksi pada manusia
Sistem reproduksi pada manusiaann_budiarty
 
Anatomi sistem reproduksi pria
Anatomi sistem reproduksi priaAnatomi sistem reproduksi pria
Anatomi sistem reproduksi priaresa_mardiana
 
Sistem reproduksi pria (wurita, rischa)
Sistem reproduksi pria (wurita, rischa)Sistem reproduksi pria (wurita, rischa)
Sistem reproduksi pria (wurita, rischa)stikesby kebidanan
 
Anatomi dan fisiologi sistem reproduksi pria
Anatomi dan fisiologi sistem reproduksi priaAnatomi dan fisiologi sistem reproduksi pria
Anatomi dan fisiologi sistem reproduksi priad_w
 
Sistem reproduksi pria (wafa, kharisma)
Sistem reproduksi pria (wafa, kharisma)Sistem reproduksi pria (wafa, kharisma)
Sistem reproduksi pria (wafa, kharisma)stikesby kebidanan
 
SISTEM REPRODUKSI
SISTEM REPRODUKSISISTEM REPRODUKSI
SISTEM REPRODUKSISiti Farida
 

Mais procurados (20)

Sistem Reproduksi - Biologi Kelas XI Semester Genap
Sistem Reproduksi - Biologi Kelas XI Semester GenapSistem Reproduksi - Biologi Kelas XI Semester Genap
Sistem Reproduksi - Biologi Kelas XI Semester Genap
 
Sistem reproduksi-pada-manusia
Sistem reproduksi-pada-manusiaSistem reproduksi-pada-manusia
Sistem reproduksi-pada-manusia
 
Alat reproduksi pria
Alat reproduksi priaAlat reproduksi pria
Alat reproduksi pria
 
Sistem reproduksi
Sistem reproduksiSistem reproduksi
Sistem reproduksi
 
Kuliah 14 sistem reproduksi betina
Kuliah 14 sistem reproduksi betinaKuliah 14 sistem reproduksi betina
Kuliah 14 sistem reproduksi betina
 
Genital organ in male
Genital organ in maleGenital organ in male
Genital organ in male
 
Sistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi ManusiaSistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi Manusia
 
Alat reproduksi pria
Alat reproduksi priaAlat reproduksi pria
Alat reproduksi pria
 
Sistem reproduksi-pada-manusia
Sistem reproduksi-pada-manusiaSistem reproduksi-pada-manusia
Sistem reproduksi-pada-manusia
 
Bab 2
Bab 2Bab 2
Bab 2
 
SISTEM REPRODUKSI PRIA
SISTEM REPRODUKSI PRIASISTEM REPRODUKSI PRIA
SISTEM REPRODUKSI PRIA
 
Kelompok 7 yanti bio
Kelompok 7 yanti bioKelompok 7 yanti bio
Kelompok 7 yanti bio
 
Siklus reproduksi
Siklus reproduksiSiklus reproduksi
Siklus reproduksi
 
Sistem reproduksi pada manusia
Sistem reproduksi pada manusiaSistem reproduksi pada manusia
Sistem reproduksi pada manusia
 
Anatomi sistem reproduksi pria
Anatomi sistem reproduksi priaAnatomi sistem reproduksi pria
Anatomi sistem reproduksi pria
 
Sistem reproduksi pria (wurita, rischa)
Sistem reproduksi pria (wurita, rischa)Sistem reproduksi pria (wurita, rischa)
Sistem reproduksi pria (wurita, rischa)
 
Sistem reproduksi
Sistem reproduksiSistem reproduksi
Sistem reproduksi
 
Anatomi dan fisiologi sistem reproduksi pria
Anatomi dan fisiologi sistem reproduksi priaAnatomi dan fisiologi sistem reproduksi pria
Anatomi dan fisiologi sistem reproduksi pria
 
Sistem reproduksi pria (wafa, kharisma)
Sistem reproduksi pria (wafa, kharisma)Sistem reproduksi pria (wafa, kharisma)
Sistem reproduksi pria (wafa, kharisma)
 
SISTEM REPRODUKSI
SISTEM REPRODUKSISISTEM REPRODUKSI
SISTEM REPRODUKSI
 

Semelhante a male reproductive system

sitem reproduksi manusia
sitem reproduksi manusiasitem reproduksi manusia
sitem reproduksi manusiazaffiani
 
Sistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi ManusiaSistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi Manusiazia mujahidah
 
Sistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi ManusiaSistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi Manusiazia mujahidah
 
Biologi Kelas 9 - Sistem Reproduksi pada Manusia
Biologi Kelas 9 - Sistem Reproduksi pada ManusiaBiologi Kelas 9 - Sistem Reproduksi pada Manusia
Biologi Kelas 9 - Sistem Reproduksi pada Manusianissayyo
 
Makalah reproduksi manusia
Makalah reproduksi  manusiaMakalah reproduksi  manusia
Makalah reproduksi manusiaharlan88
 
Makalah reproduksi manusia
Makalah reproduksi  manusiaMakalah reproduksi  manusia
Makalah reproduksi manusiaHarlan Hariz
 
SISTEM REPRODUKSI LENGKAP PADA MANUSIA.ppt
SISTEM REPRODUKSI LENGKAP PADA MANUSIA.pptSISTEM REPRODUKSI LENGKAP PADA MANUSIA.ppt
SISTEM REPRODUKSI LENGKAP PADA MANUSIA.pptAcephasan2
 
Biologi sistem reproduksi manusia
Biologi sistem reproduksi manusia Biologi sistem reproduksi manusia
Biologi sistem reproduksi manusia Muhammad Rahadi
 
Biologi sistem reproduksi manusia
Biologi sistem reproduksi manusia Biologi sistem reproduksi manusia
Biologi sistem reproduksi manusia Muhammad Rahadi
 
Laporan praktikum
Laporan praktikumLaporan praktikum
Laporan praktikumVyta Utami
 
Biologi tentang 'Perkembangan Janin'
Biologi tentang 'Perkembangan Janin'Biologi tentang 'Perkembangan Janin'
Biologi tentang 'Perkembangan Janin'Akamarushi
 
Kelompok biologi
Kelompok biologiKelompok biologi
Kelompok biologiNur Azizah
 
Kelompok biologi REPRODUKSI MANUSIA smpn 1 bdg
Kelompok biologi REPRODUKSI MANUSIA smpn 1 bdgKelompok biologi REPRODUKSI MANUSIA smpn 1 bdg
Kelompok biologi REPRODUKSI MANUSIA smpn 1 bdgNur Azizah
 
Kelompok biologi
Kelompok biologiKelompok biologi
Kelompok biologiNur Azizah
 
Sistem reproduksi-egi praginanta
Sistem reproduksi-egi praginantaSistem reproduksi-egi praginanta
Sistem reproduksi-egi praginantaEgi Praginanta
 
Alat reproduksi laki-laki dan wanita.pptx
Alat reproduksi laki-laki dan wanita.pptxAlat reproduksi laki-laki dan wanita.pptx
Alat reproduksi laki-laki dan wanita.pptxRestuundefined
 
sistem reproduksi
sistem reproduksisistem reproduksi
sistem reproduksinuniek20
 
179153969 sistem-reproduksi-pada-manusia-ppt - copy
179153969 sistem-reproduksi-pada-manusia-ppt - copy179153969 sistem-reproduksi-pada-manusia-ppt - copy
179153969 sistem-reproduksi-pada-manusia-ppt - copyDani Ibrahim
 

Semelhante a male reproductive system (20)

REPRODUKSI.pptx
REPRODUKSI.pptxREPRODUKSI.pptx
REPRODUKSI.pptx
 
sitem reproduksi manusia
sitem reproduksi manusiasitem reproduksi manusia
sitem reproduksi manusia
 
Sistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi ManusiaSistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi Manusia
 
Sistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi ManusiaSistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi Manusia
 
Biologi Kelas 9 - Sistem Reproduksi pada Manusia
Biologi Kelas 9 - Sistem Reproduksi pada ManusiaBiologi Kelas 9 - Sistem Reproduksi pada Manusia
Biologi Kelas 9 - Sistem Reproduksi pada Manusia
 
Makalah reproduksi manusia
Makalah reproduksi  manusiaMakalah reproduksi  manusia
Makalah reproduksi manusia
 
Makalah reproduksi manusia
Makalah reproduksi  manusiaMakalah reproduksi  manusia
Makalah reproduksi manusia
 
SISTEM REPRODUKSI LENGKAP PADA MANUSIA.ppt
SISTEM REPRODUKSI LENGKAP PADA MANUSIA.pptSISTEM REPRODUKSI LENGKAP PADA MANUSIA.ppt
SISTEM REPRODUKSI LENGKAP PADA MANUSIA.ppt
 
Biologi sistem reproduksi manusia
Biologi sistem reproduksi manusia Biologi sistem reproduksi manusia
Biologi sistem reproduksi manusia
 
Biologi sistem reproduksi manusia
Biologi sistem reproduksi manusia Biologi sistem reproduksi manusia
Biologi sistem reproduksi manusia
 
Laporan praktikum
Laporan praktikumLaporan praktikum
Laporan praktikum
 
Sistem reproduksi - SMA
Sistem reproduksi - SMASistem reproduksi - SMA
Sistem reproduksi - SMA
 
Biologi tentang 'Perkembangan Janin'
Biologi tentang 'Perkembangan Janin'Biologi tentang 'Perkembangan Janin'
Biologi tentang 'Perkembangan Janin'
 
Kelompok biologi
Kelompok biologiKelompok biologi
Kelompok biologi
 
Kelompok biologi REPRODUKSI MANUSIA smpn 1 bdg
Kelompok biologi REPRODUKSI MANUSIA smpn 1 bdgKelompok biologi REPRODUKSI MANUSIA smpn 1 bdg
Kelompok biologi REPRODUKSI MANUSIA smpn 1 bdg
 
Kelompok biologi
Kelompok biologiKelompok biologi
Kelompok biologi
 
Sistem reproduksi-egi praginanta
Sistem reproduksi-egi praginantaSistem reproduksi-egi praginanta
Sistem reproduksi-egi praginanta
 
Alat reproduksi laki-laki dan wanita.pptx
Alat reproduksi laki-laki dan wanita.pptxAlat reproduksi laki-laki dan wanita.pptx
Alat reproduksi laki-laki dan wanita.pptx
 
sistem reproduksi
sistem reproduksisistem reproduksi
sistem reproduksi
 
179153969 sistem-reproduksi-pada-manusia-ppt - copy
179153969 sistem-reproduksi-pada-manusia-ppt - copy179153969 sistem-reproduksi-pada-manusia-ppt - copy
179153969 sistem-reproduksi-pada-manusia-ppt - copy
 

Mais de Abror Abrori

Struktur dan organisasi bahan genetik
Struktur dan organisasi bahan genetikStruktur dan organisasi bahan genetik
Struktur dan organisasi bahan genetikAbror Abrori
 
Struktur perkembangan tumbuhan II UIN Malang
Struktur perkembangan tumbuhan II UIN MalangStruktur perkembangan tumbuhan II UIN Malang
Struktur perkembangan tumbuhan II UIN MalangAbror Abrori
 
Reproduksi babi jantan
Reproduksi babi jantanReproduksi babi jantan
Reproduksi babi jantanAbror Abrori
 
Keseimbangan cairan, asam dan basa
Keseimbangan cairan, asam dan basaKeseimbangan cairan, asam dan basa
Keseimbangan cairan, asam dan basaAbror Abrori
 
Membran sel dan permeabilitas
Membran sel dan permeabilitasMembran sel dan permeabilitas
Membran sel dan permeabilitasAbror Abrori
 
Matrikulasi transport membran dan reproduksi sel
Matrikulasi transport membran dan reproduksi selMatrikulasi transport membran dan reproduksi sel
Matrikulasi transport membran dan reproduksi selAbror Abrori
 
Hormon dan sistem reproduksi pada ternak
Hormon dan sistem reproduksi pada ternakHormon dan sistem reproduksi pada ternak
Hormon dan sistem reproduksi pada ternakAbror Abrori
 
Kel iv sarang & embryo
Kel iv sarang & embryoKel iv sarang & embryo
Kel iv sarang & embryoAbror Abrori
 

Mais de Abror Abrori (20)

Thermoregulation
ThermoregulationThermoregulation
Thermoregulation
 
Seed germination
Seed germinationSeed germination
Seed germination
 
Struktur dan organisasi bahan genetik
Struktur dan organisasi bahan genetikStruktur dan organisasi bahan genetik
Struktur dan organisasi bahan genetik
 
Struktur perkembangan tumbuhan II UIN Malang
Struktur perkembangan tumbuhan II UIN MalangStruktur perkembangan tumbuhan II UIN Malang
Struktur perkembangan tumbuhan II UIN Malang
 
dinding sel
dinding seldinding sel
dinding sel
 
Reproduksi babi jantan
Reproduksi babi jantanReproduksi babi jantan
Reproduksi babi jantan
 
Keseimbangan cairan, asam dan basa
Keseimbangan cairan, asam dan basaKeseimbangan cairan, asam dan basa
Keseimbangan cairan, asam dan basa
 
Repro betina ppt
Repro betina pptRepro betina ppt
Repro betina ppt
 
Ppt sph
Ppt sphPpt sph
Ppt sph
 
paku-pakuan
paku-pakuanpaku-pakuan
paku-pakuan
 
Membran sel dan permeabilitas
Membran sel dan permeabilitasMembran sel dan permeabilitas
Membran sel dan permeabilitas
 
Matrikulasi transport membran dan reproduksi sel
Matrikulasi transport membran dan reproduksi selMatrikulasi transport membran dan reproduksi sel
Matrikulasi transport membran dan reproduksi sel
 
dinding sel
dinding seldinding sel
dinding sel
 
Hormon reproduksi
Hormon reproduksiHormon reproduksi
Hormon reproduksi
 
Dinding sel
Dinding selDinding sel
Dinding sel
 
Hormon dan sistem reproduksi pada ternak
Hormon dan sistem reproduksi pada ternakHormon dan sistem reproduksi pada ternak
Hormon dan sistem reproduksi pada ternak
 
Embryogenesis
EmbryogenesisEmbryogenesis
Embryogenesis
 
Bunglon
BunglonBunglon
Bunglon
 
Biologi sel
Biologi selBiologi sel
Biologi sel
 
Kel iv sarang & embryo
Kel iv sarang & embryoKel iv sarang & embryo
Kel iv sarang & embryo
 

Último

Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxHaryKharismaSuhud
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".Kanaidi ken
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxnursariheldaseptiana
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxDewiUmbar
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxriscacriswanda
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024DessyArliani
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptxfurqanridha
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...Kanaidi ken
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanAyuApriliyanti6
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 

Último (20)

Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 

male reproductive system

  • 1.
  • 2.  Tahap dalam pembentukan janin: 16:4, 22:5, 23:13, 23:14, 35:11, 36:77, 39:6, 40:67, 71:14, 75:37, 75:38, 76:2 , 77:20, 80:19, 86:6, 86:7, 96:2  Pemeliharaan janin dalam rahim: 23:13, 39:6, 77:21  Penentuan kelamin bayi: 3:6, 13:8  Perkembangan indra bayi: 16:78, 23:78, 32:9, 67:23, 76:2  Masa kandungan: 46:15  Setiap makhluk berpasangan: 4:1, 6:143, 13:3, 16:72, 20:53, 22:5, 26:7, 26:166, 30:21, 31:10, 35:11, 36:36, 39:6, 42:11, 42:50, 43:12, 50:7, 51:49, 53:45, 55:52, 75:39, 78:8, 92:3  Bahaya senggama ketika haid: 2:222
  • 3. Maha Suci Rabb yang telah menciptakan pasangan- pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui (QS. Yasin 36)
  • 4. Hai sekalian manusia, bertaqwalah kepada Rabb-mu yang telah menciptakan kamu dari yang satu, dan daripadanya Allah menciptakan isterinya; dan daripada keduanya Allah memperkembangbiakkan laki- laki dan perempuan yang banyak. Dan bertaqwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silatur-rahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu. (QS. An-nisaa ayat 1)
  • 5.  Makhluk hidup diciptakan berpasang-pasangan (konsep reproduksi) kecuali pada Makhluk hidup tertentu.  Asal: dari satu menjadi 2 dan seterusnya (konsep reproduksi dan pembelahan).
  • 6. • ProsesProses menghasilkanmenghasilkan individu baru dariindividu baru dari dirinya sendiridirinya sendiri •Merupakan salahMerupakan salah satu ciri makhluksatu ciri makhluk hidup yanghidup yang membedakan denganmembedakan dengan yang tidak hidupyang tidak hidup
  • 7. Manusia seharusnya memperhatikan dari apakah dia diciptakan? Dia diciptakan dari air yang terpancar, yang keluar dari antara tulang sulbi dan tulang dada. Q.S Al-Thariq: 5-7
  • 8. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (RAHIM). (QS. Al Mukminun Ayat 13)
  • 9. Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik (QS. Al Mukminun Ayat 14)
  • 10. Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat. (QS Al Insaan ayat 2)
  • 11.  Bumi dan Langit adalah sumber kehidupan.  Asal mula makhluk hidup (Exp: mamalia) adalah air mani (sperma) yang bercampur dengan apa yang dimiliki oleh pasangannya (perempuan: ovum).  Gabungan keduanya akan tertanam dalam rahim (uterus) dan berkembang melalui beberapa tahapan yang kemudian disebut makhluk.
  • 12.  Jenis kelamin pada makhluk hidup: Jantan (Male) Betina (Female)  Kedua jenis kelamin tersebut membentuk sistim reproduksi yang berfungsi untuk: Memproduksi sel kelamin jantan (spermatozoa) dan sel kelamin betina (sel telur/oosit) Memberi makan pada sperma dan oosit Alat transportasi sperma dan oosit Pabrik penghasil hormon reproduksi  Masing-masing organisme mempunyai sistim reproduksi yang unik  Berbeda bentuk, struktur, dan ukuran
  • 13.
  • 14. Organ reproduksi jantan disebut sebagai organ genital Terdapat di dalam dan luar pelvis (inner and outer part of the pelvis)
  • 15.  Organ reproduksi primer: Testis (terbungkus dalam scrotum)  Organ reproduksi sekunder:  Sistim pembuluh (Duct System): Epididymis,Vas deferens, urethra.  Kelenjar (Glands): seminal vesicle, prostate gland, Kelenjar Bulbourethralis/Cowper  Organ Kopulasi: Penis dan Praeputium
  • 16. Organ Function Testis Produksi spermatozoa Produksi hormone androgen Scrotum Melindungi testis Mengontrol temperature testis Menahan testis Epydidimis Maturasi spermatozoa Konsentrasi spermatozoa Transportasi spermatozoa Deposisi (Penyimpanan spermatozoa) Vas Deferens  Transportasi spermatozoa dari ekor epididymis ke urethra
  • 17. Organ Function Urethra  Transportasi semen Seminal vesicle  Penyusun cairan, substrat energi dan buffer bagi semen Prostate Gland  Penyusun cairan dan ion-ion anorganik pada semen Kelenjar Bulbourethralis/Cowper  Membersihkan sisa-sisa urin dalam urethra Penis  Organ kopulasi jantan
  • 18. A (Testis), B (Caput epididymis), C (Corpus epididymis), D (Cauda epididymis), E (Vas deferens), F (Tempat ligamentum testis). 1 (Lobuli dengan tubuli seminiferi), 2 (tubulus rectus), 3- 4 (Rete testis), 5 (Ductus efferentes, 9 (Ductus epididymis), 6,7,8,10,11,12,13 (Saluran-saluran buntu dan rudimen-rudimen ductus)
  • 19.  Pada masa embrio berasal dari corda genetalia primer  Letak: di daerah prepubis, terbungkus dalam kantong scrotum. Scrotum berada di luar rongga sebagai akibat memendeknya gubernaculum.  Bentuk oval dan ukurannya bervariasi pada setiap spesies.  Dalam keadaan normal kedua testis sama besar, tidak keras dan dapat bergerak bebas.  Memiliki kapsul yang terdiri dari 2 lapisan yaitu tunica vaginalis (bagian luar) dan tunica albuginea (bagian dalam).Tunica albuginea akan mengalami penebalan membentuk mediastinum yang menjadi tempat keluarnya sekat-sekat menembus substansi testis membentuk beberapa lobuli. Antara /lobuli yang satu dengan yang lain dibatasi oleh septula testis. Dalam setiap lobuli terdapat tubuli seminiferi (saluran- saluran kecil bergulung-gulung) yang menghasilkan spermatozoa. Antara tubuli yang satu dengan yang lain terdapat jaringan interstitial . Interstitial Cells
  • 20.  Jaringan interstitial: terdiri dari lapisan jaringan ikat, , pembuluh darah dan limfa serta sel-sel interstitial / sel leydig (sel-sel datar yang berbentuk bundar/polygonal, inti di tengah dan sitoplasma banyak mengandung butiran lemak).  Lamina basalis  Epitel germinal: sel germinatif (spermatogonia) dan sel pemelihara (sel sertoli)  Sel spermatogenik: spermatosit, spermatid, dan spermatozoa.  Rongga (lumen)
  • 21. • Yaitu kantong yang terdiri dari 2 lobus pembungkus testis. • Terletak di antara kedua paha. • Pada bagian luar terdiri dari kulit yang tidak berbulu yang banyak mengandung kelenjar- kelenjar keringat. Garis pertemuan kulit di bagian tengah yang membatasi testis kanan dan kiri di sebut raphe scroti. • Di bawah kulit terdapat jaringan fibroelastik dan otot polos berupa otot dartos yang berfungsi menggerakkan scrotum agar mengecil dan membesar dan pada bagian di bawah otot dartos terdapat perluasan otot lurik dinding perut berupa otot cremaster yang bertindak sebagai pengatur suhu yang ada dalam lingkungan testis. • Pada bagian tengah sepanjang raphe scroti dijumpai septum scroti yang memisahkan scrotum dalam 2 kantong yang terpisah dan berikutnya dijumpai tunica vaginalis. • Suhu testis relatif konstan pada suhu 4-7ºC di bawah suhu tubuh. Jika suhu lingkungan menurun, otot dartos akan berkontraksi menarik scrotum dan membawa testis mendekati tubuh dan sebaliknya
  • 22.  Banyak mengandung ductus epididimis yang berliku-liku yang tersusun dalam lobuli dan mengandung ductuli efferentes.  Terdiri dari 3 bagian yaitu bagian kepala/caput (Agak berbentuk mangkok/seperti U, menutupi sepertiga bagian dari testis), badan/corpus (langsing dan berjalan distal sepanjang tepi posterior), dan bagian ekor (cauda).
  • 23.  Saluran yang berawal dari ujung distal cauda epididymis, membentang sepanjang corda spermaticus menuju urethra (semakin menuju urethra semakin membesar)  Bagian dari vas deferens yang membesar disebut ampula  Pada saat rangsangan seksual terjadi vas deferens akan berkontraksi dan gerak peristaltik yang terjadi akan mengalirkan sperma dari bagian cauda epididymis ke dalam ampula
  • 24.  Saluran yang membentang dari persambungan ampulla pada vas deferens menuju ke pangkal penis  Menurut bentuk dan letaknya dibagi menjadi 3 yaitu: - Bagian pelvis: berupa pipa yang diselubungi oleh urat daging licin yang tebal dan terletak di atas simfisis pelvis - Bagian yang membengkok: berupa pipa yang mengandung sedikit sekali unsur urat daging (meninggalkan simfisis pelvis sampai ke pangkal penis) - Bagian penis: mulai dari pangkal penis ke ujung penis  Lumen urethra terletak di bagian pelvis urethra
  • 25.  Merupakan sepasang kelenjar yang mempunyai lobuler, bergerombol seperti anggur.  Terletak sebidang dengan ampulla vas deferens tetapi berada di sebelah lateral sehingga kedua ampulla diapit oleh seminal vesicle.  Menghasilkan cairan yang agak kental dan lengket yang mengandung potasium, asam sitrat, fruktosa, dan beberapa enzim seminal vesicle prostate
  • 26. • Kelenjar Prostat Merupakan kelenjar tunggal yang terletak mengelilingi sepanjang urethra tepat di bagian posterior dari lubang seminal vesicle. • Kelenjar Bulbourethralis/Cowper Terdiri dari sepasang kelenjar yang terletak sepanjang urethra, dekat dengan titik keluarnya urethra dari ruang pelvis, berbentuk bundar.
  • 27.  Merupakan organ kopulatoris yang membentang dari titik urethra sampai dengan oricium eksternal pada ujung bebas dari penis.  Terdiri dari : - Akar penis dibentuk oleh 2 cabang yaitu crus penis kanan dan kiri. - Badan terdiri dari sepasang corpus cavernosum pada bagian atas (terbagi atas rongga-rongga yang dianggap sebagai kapiler) dan pada bagian bawah terdapat corpus spongiosum yang menyelaputi urethra. Selanjutnya kedua corpus tersebut diselubungi oleh tunica albuginea (jaringan ikat berupa fibrosa tebal yang berwarna putih). - Bagian ujung (glans penis) terletak bebas dalam praeputium, banyak mengandung syaraf-syaraf sensorik.  Ereksi penis disebabkan oleh terisinya rongga-rongga pada corpus cavernosum oleh darah sebagai akibat kontraksi yang dilakukan oleh M.ischio cavernosus atau erector penis.  Tipe penis dibagi menjadi 2 yaitu tipe fibro elastis (agak kaku dan kenyal, contoh pada babi, sapi, kerbau, kambing, dan domba) dan tipe vaskuler (contoh pada manusia, kuda, gajah dan kera)
  • 28.  Invaginasi berganda dari kulit yang berisi dan menyelubungi bagian bebas penis sewaktu tidak ereksi dan menyelubungi badan penis caudal dari glans penis sewaktu ereksi.  Alat pelindung penis dari pengaruh luar dan kekeringan  Dindingnya dilapisi oleh epitel kelenjar yang berbentuk tabung, sedang sekresinya berupa cairan kental berlemak
  • 29. Semen adalah sekresi kelamin jantan yang secara normal di ejakulasikan ke dalam saluran betina sewaktu kopulasi atau dapat pula ditampung dengan berbagai cara untuk keperluan insenminasi buatan Terdiri dari 2 bagian yaitu sel-sel kelamin jantan (spermatozoa yang dihasilkan oleh testis) dan medium cair semigelatinous (plasma semen yang merupakan campuran sekresi dari epididymis, seminal vesicle, dan prostat) Jumlah semen dan konsentrasi sperma antara spesies yang satu dengan yang lain berbeda-beda Plasma semen mengandung persenyawaan-persenyawaan organik spesifik seperti fruktosa, asam sitrat, sorbitol, inositol, Glycerylphosphoryl- coline(GPC), ergothioneine dan prostaglandin Fungsi utama plasma semen adalah sebagai medium pembawa sperma dari saluran reproduksi hewan jantan ke dalam saluran reproduksi hewan betina
  • 30. • Pemeriksaan makroskopik: volume, warna, dan konsistensinya • Pemeriksaan mikroskopik: menaksir kualitas semen (meliputi konsentrasi dan aktifitas massa sel), menaksir prosentase sperma yang hidup dalam semen, menghitung sperma dengan hemocytometer, menghitung sperma dengan menggunakan pewarnaan, melihat morfologi sperma dan menghitung sperma yang normal dan yang abnormal
  • 31. • Dibentuk di dalam tubuli seminiferi testis • Bentuk dan ukurannya pada masing-masing spesies berbeda-beda • Spermatozoa terdiri dari: - Bagian kepala: umumnya berbentuk oval memanjang, tumpul dan mengandung nukleus yang di dalamnya akan ditemukan DNA. Pada bagian anterior dari inti sperma dibungkus oleh akrosom yang banyak mengandung enzim hidrolitik (contoh: proakrosin, hyaluronidase, esterase dan asam hidrolase) - Bagian ekor dibagi menjadi bagian leher/neck, bagian tengah/middle piece, bagian pokok/principle piece dan bagian akhir/end piece. Inti bagian tengah bersama dengan seluruh bagian ekor membentuk aksonema (bertanggungjawab pada pergerakan spermatozoa)
  • 32.  Abnormalitas primer: kelainan-kelainan spermatogenesis di dalam tubuli seminiferi (contoh: macrocephalic, microcephalic, kepala rangkap dll)  Abnormalitas sekunder: kelainan sesudah sperma meninggalkan tubuli seminiferi (contoh ekor terputus, kepala tanpa ekor dll)  Faktor-faktor yang mempengaruhi daya tahan hidup spermatozoa: pH, tekanan osmotik, elektrolit dan non elektrolit, suhu, pengenceran, dan cahaya
  • 33.
  • 34.
  • 35.  Spermatogenesis: proses pembentukan spermatozoa  Dibagi menjadi 2 fase yaitu spermacytogenesis (pembelahan dari spermatogonia sampai dengan spermatid) dan spermiogenesis (spermatid mengalami metamorfosis menjadi spermatozoa)
  • 36. • Fase 1: pembelahan mitosis spermatogonia menjadi spermatogonium dormant dan spermatogononium aktif • Fase 2: pembelahan meiosis dari spermatocyt primer (2n) menjadi spermatocyt sekunder (n) • Fase 3: pembelahan spermatocyt sekunder menjadi spermatid • Fase 4: metamorfosis spermatid menjadi spermatozoa tanpa pembelahan sel
  • 37.
  • 38.  Fase golgi : kumpulan butiran proakrosom dalam apparatus golgi spermatid membentuk satu butiran akrosom yang dibungkus oleh membran berbentuk gembungan.  Fase tutup: gembungan akrosom makin besar membentuk lipatan tipis semacam tutup yang akan menjadi tutup pada bagian depan sperma.  Fase akrosom: nukleoplasma berkondensasi dan inti spermatid memanjang dan menggepeng. Bahan akrosom menyebar membentuk tutup akrosom  Fase pematangan: terjadi perubahan bentuk spermatid (terbentuk akrosom, sentriol membentuk flagel yang memiliki rangka dasar (axonem, terdiri dari 9 duplet dan 2 singlet mikrotubul), mitokondria membentuk cincin pada bagian middle piece, dll)
  • 39.
  • 40.  Testicular injury (luka testis), disebabkan oleh adanya benturan pukulan, dan tendangan.  Varicocele (abnormalitas pada jaringan pembuluh testis), tidak berbahaya tapi pada beberapa orang menyebabkan kerusakan pada testis dan mengurangi produksi sperma.  Testicular cancer (kanker testis).  Epididymitis adalah radang pada epididymis, biasanya disebabkan oleh infeksi karena penyakit tertentu (contoh chlamydia).  Hydrocele, terjadi sebagai akibat mengumpulnya cairan dalam membran di sekitar testes. Hydroceles bisa menyebabkan bengkak pada testis tetapi umumnya tanpa rasa sakit.  Inguinal hernia, benjolan yang disebabkan oleh turunnya intestines menuju dinding abdomen dan dalam kondisi lebih parah bisa sampai di daerah scrotum. Benjolan bisa hilang dan timbul kembali bila terjadi peningkatan tekanan contohnya mengedan, batuk-batuk, tertawa atau menangis.
  • 41. Inflammation of the penis, ditandai dengan merahnya penis, gatal, bengkak, dan sakit. Sexually transmitted diseases, contohnya HIV/AIDS, human papilloma virus (HPV, or genital warts), syphilis, chlamydia, gonorrhea, herpes genitalis, dan hepatitis B.
  • 42.  Berhenti merokok  Hindari celana ketat dan airpanas  Asup makanan yang tepat  Kurangi hubungan intimdan masturbasi  Kurangi alkohol  Coba suplemen alami  Biasakan pola hidup sehat  Jangan bergonta ganti pasangan dan pegang teguh norma-norma agama
  • 43. Hope you enjoyed the show! 