2. 2
APAKAH PIDATO ITU ?
Pidato adalah pengekspresian ide /
gagasan, penyajian informasi untuk
membangkitkan kepedulian pendengar,
agar melakukan pendalaman dan tindak
lanjut.
Mengorganisasikan suatu pidato
bagaikan membangun sebuah
jembatan.
Ada jalan masuk, rentang jembatan
dan jalan keluar.
3. 3
KOMPONEN PIDATO
Penyaji
Pendengar
Materi yang disajikan
Feedback/umpan balik
Moderator
Masing-masing memiliki peran dan
fungsinya sendiri.
4. 4
STRUKTUR PIDATO
Pembukaan.
– Singkat dan sederhana, berupa tema.
– Alasan mengapa perlu didengarkan
– Pemikat : gambaran singkat dari tema
Isi
– Inti dari pidato, sedapat mungkin ringkas dan mudah
dipahami, usahakan jangan menyimpang dari tema
Rangkuman
Penutup
– Berupa simpulan tentang apa yang harus diingat oleh
pendengar.
5. 5
KESUKSESAN PIDATO
VERBAL – 7 %
– Tidak semudah yang dibayangkan
– Bahasa verbal, sarana utama komunikasi
VOCAL – 38 %
– Anatomi alat-alat ucap diperankan
– Suara bisa dibentuk melalui latihan
– Kualitas, irama, kejelasan, kuat/lemah, kecepatan dan
tekanan
– Kesan pertama lawan bicara dipengaruhi suara
VISUAL – 55 %
– Ekspresi wajah (ketakutan, kemarahan, kesedihan dll)
– Tatapan mata, apa yang dipikirkan/dirasakan seseorang
VERBAL, 7%
VOCAL, 38%
VISUAL, 55%
6. 6
BAGAIMANA MENATA
PERASAAN?
Kalau kita merasa bahwa pidato merupakan
pekerjaan yang sulit kita lakukan dan
membuat kita tidak berdaya, awali dengan
perasaan :
Lupakan saja bahwa kita akan pidato
Pikirkan saja seakan-akan :
– Kita meyakininya
– Kita mengetahuinya
– Kita mempedulikannya, dan
– Kita memperhatikan semua hal
7. 7
PENAMPILAN AWAL
Sebelum mendekati podium, tenangkan diri
dan beri kesempatan kepada hadirin untuk
memperhatikan kita.
Satukan diri kita dengan materi pidato. Jangan
biarkan hanya mulut yang bicara, tetapi
usahakan seluruh tubuh kita ikut bicara.
Pidato akan berlangsung dengan sendirinya.
Bicaralah lebih keras dari biasanya, tetapi
jangan berteriak dan jangan terlalu cepat.
8. 8
APA YANG KITA INGINKAN?
Menjadi pembicara yang dikenang.
Melakukan persiapan matang.
Mampu menggunakan bahasa tubuh
dengan optimal.
Menjadi pembicara yang mampu berdiri
tegak dengan kokoh dihadapan para
pendengarnya.
Dapat mengakhiri pidato dengan cara
yang memikat.
9. 9
MENJADI PEMBICARA YANG
DIKENANG
Jadilah diri sendiri. Jangan pernah
ingin menjadi orang lain.
Jadilah orang yang percaya diri. Ikhlas
melakukannya, dengan berusaha
tampil maksimal.
Dalam hal ini, sebagai pembicara
harus memiliki mental yang kuat.
10. 10
PERSIAPAN MATANG
Sediakan waktu khusus untuk persiapan diri
sebelum tampil. Apalagi bagi mereka yang
pemula.
Lakukan latihan, latihan dan latihan. Setelah
membaca naskah berulang kali – bisa
sepuluh atau limabelas kali sampai kita
akrab dengan susunan dan makna pidato –
berikutnya katakan. Bukan membaca.
Seakan kita sudah tampil di depan publik.
11. 11
MENGGUNAKAN BAHASA
TUBUH
Tubuh berbicara lebih kentara daripada
kata-kata.
Upayakan bahasa tubuh kita mendukung
pidato yang kita lakukan.
Hindari bahasa tubuh yang tidak
mendukung, misalnya :
– Menggaruk-garuk badan
– Suka membetulkan asesoris
– Suka membetulkan baju yang dikenakannya
12. 12
BERDIRI TEGAK, KOKOH
DIHADAPAN PENDENGAR
Jika kita bisa melakukannya, niscaya semua
orang akan mendengarkan perkataan kita
dengan serius.
Jangan melakukan gerakan aneh.
Saat pidato pada bagian tertentu, katakan
dengan penuh percaya diri.
Salurkan berat yang dipikul oleh leher dan
pundak, ke arah badan. Salurkan berat lengan
atas tersalur ke tangan dan jemari.
Lakukan dengan penuh kesadaran.
13. 13
AKHIRI PIDATO DENGAN
CARA YANG MEMIKAT
Sebelum mengakhiri pidato, berhenti sejenak.
Berdiam diri, tutup mulut sebentar. Biarkan
suasana hening.
Semua memperhatikan kita. Menunggu dengan
expresi wajah yang kebingungan.
Begitu semua perhatian fokus kepada kita,
lanjutkan pidato.
Berikutnya, lakukan pengakhiran dengan
menyimpulkan pidato kita.
Insya Allah pidato kita berakhir dengan sangat
memikat.
14. 14
PERSIAPAN FORMAT DAN ISI
Apa yang perlu saya katakan?
– Tuliskan semua, jangan ada yang tertinggal.
Apa yang perlu didengar oleh para hadirin?
– Klarifikasi dengan penyelenggara serta kalau
mungkin langsung kepada pendengar.
Apa yang perlu diingat oleh mereka?
– Pesan utama harus tidak dilupakan.
– Beritahukan apa yang akan kita katakan; katakan
dan beritahu mereka apa yang telah kita katakan.
15. 15
TULISKAN TEMA UTAMA
SEBAGAI SUATU PILIHAN
Gunakan kalimat pendek untuk mengemas
semua pesan yang penting.
Gunakan beberapa pengulangan. Jangan ragu
melakukannya.
Bangkitkan perhatian dengan kejutan dan
dadakan.
Sisipkan humor, untuk meringankan pesan.
Anggaplah semua pendengar tahu sebanyak
yang kita tahu.
Hindari hal yang menimbulkan tanda tanya.
16. 16
PENAMPILAN FISIK
Sikap tubuh harus menarik. Upayakan tegak,
karena posisi tubuh – utamanya kepala, kaki dan
pundak merupakan pusat sikap tubuh.
Gerakan, jangan berlebihan.
Gerakan isyarat, usahakan yang alami.
Kontak mata diperlukan, karena mata memiliki
sejuta makna.
Ekspresi wajah, sangat berperan dalam
menyampaikan emosi.
Penampilan pribadi, sangat mempengaruhi
tanggapan khalayak. Termasuk bagaimana
berpakaian.
Suara, dapat mempengaruhi kemampuan
memahami minat khalayak. Sebaiknya keras, tapi
tidak berteriak.
17. 17
TIP KHUSUS DALAM PIDATO
UNTUK HINDARI KEJENUHAN
Bersikap efisien dan efektif
Kuasai materi
Siap phisik (mis :kesehatan, pakaian)
Siap mental (mis : percaya diri)
Lakukan kontak mata dan gunakan bahasa
tubuh
Buatlah pidato sebagai suatu hal yang
menyenangkan
Jangan bersikap kaku
Buatlah handout untuk seluruh pendengar
18. 18
PENUTUP
Pidato dikatakan berhasil jika :
Terpenuhinya unsur/komponen pidato.
Setelah pidato berlangsung, sasaran memahami,
mengerti pesan dan akhirnya merubah sikap dan
perilaku sesuai dengan tujuan komunikasi.
Dalam berpidato dan berkomunikasi, yang penting
“how”nya.
Pidato sebagai bagian dari komunikasi harus hati-hati,
karena efek yang timbul (negatif) sulit untuk
dihilangkan.