Siklus produksi PT Yuki Springbed meliputi desain produk, operasi produksi, dan akuntansi biaya. Perusahaan merancang produk tempat tidur berdasarkan umpan balik pelanggan dan memproduksinya menggunakan mesin otomatis meskipun pengoperasian dilakukan secara manual. Laporan biaya digunakan untuk pelaporan keuangan.
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
Laporan sistem informasi akuntansi pada yuki springbed
1. SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA
PERUSAHAAN YUKI SPRINGBED
Tugas Kelompok
Untuk Memenuhi Tugas Materi Sistem Informasi Akuntansi
Program Studi : D3 Akuntansi
Kelas : 3AG
Disusun Oleh :
1. Aan Krissanto Purba (143060019437)
2. Ernita Evelyn Lumbangaol (143060019658)
3. Habib Ibrahim Sholeh (143060019712)
4. Mahendra Maniko Sae (143060019278)
5. Nindya Shabilla Ahmad (143060019652)
POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN
Tangerang Selatan
2016
2. 2
DAFTAR ISI
JUDUL.................................................................................................................... 1
DAFTAR ISI........................................................................................................... 2
BAB I ...................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN............................................................................................... 3
A. Latar Belakang ......................................................................................... 3
B. Tujuan....................................................................................................... 5
C. Rumusan Masalah .................................................................................... 5
D. Metode Penelitian..................................................................................... 5
BAB II..................................................................................................................... 7
ISI ........................................................................................................................ 7
A. Siklus Pendapatan..................................................................................... 7
B. Siklus Produksi......................................................................................... 9
C. Siklus Pengeluaran ................................................................................. 14
D. Siklus Penggajian ................................................................................... 18
E. Aktiva Tetap...............................................Error! Bookmark not defined.
F. Buku Besar dan Pelaporan……………….........................................................29
BAB 3 ................................................................................................................... 21
Kesimpulan dan Saran....................................................................................... 36
Daftar Pustaka....................................................................................................... 39
Lampiran…………………………………………………………………………40
3. 3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada era globalisasi sekarang ini perusahaan dituntut untuk lebih efisien,
efektif, dan ekonomis dalam menentukan besarnya biaya operasional perusahaan,
karena faktor ini adalah salah satu yang terpenting untuk menghadapi persaingan
yang semakin ketat dengan perusahaan lain. Dalam melaksanakan kegiatan
operasi perusahaan diperlukan adanya manajemen perusahaan yang baik dengan
ditunjang oleh personil yang berkualitas agar dapat berkarya secara efisien. Hal
penting yang harus diperhatikan oleh perusahaan adalah faktor manusia. Sumber
daya manusia dalam suatu perusahaan merupakan faktor dominan dalam
pencapaian tujuan perusahaan. Untuk menjalankan kegiatannya dengan efektif
dan efisien, sebuah perusahaan memerlukan suatu sistem pengolahan data
informasi yang mendukungnya.
Kebutuhan ini akan terpenuhi dengan adanya sistem informasi akuntansi.
Sistem informasi akuntansi harus dirancang dan digunakan secara efektif, karena
informasi akuntansi merupakan bagian yang paling penting dari seluruh informasi
yang diperlukan oleh manajemen. Dalam suatu perusahaan apabila sistem
informasi akuntansi tidak baik akan menimbulkan suatu gejala yang merugikan.
Oleh karena itu, diperlukan suatu pengendalian internal yang memadai. Untuk
menciptakan pengendalian internal yang memadai diperlukan suatu sistem
informasi akuntansi yang baik. Sistem Informasi Akuntansi ini merupakan
keseluruhan prosedur dan teknik yang diperlukan untuk mengumpulkan data dan
mengolahnya sehingga menjadi informasi yang diperlukan sebagai alat bantu
pimpinan perusahaan dalam melakukan pengawasan kerja.
Definisi sistem menurut Mulyadi (2001: 2) adalah sebagai berikut: “Suatu
sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu
dengan lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.”
4. 4
Menurut Widjayanto (2001: 2) “Sistem adalah sesuatu yang memiliki
bagianbagian yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu melalui tiga
tahapan yaitu: input, proses dan output”. Menurut James A. Hall (2001: 5)
“Sebuah sistem adalah sekelompok dua atau lebih komponen-komponen yang
saling berkaitan (inter-related) atau subsistemsubsistem yang bersatu untuk
mencapai tujuan yang sama (common purpose).” Sistem Akuntansi Warren,
Reeve, dan Fess (2005: 226) mengemukakan bahwa sistem akuntansi adalah
metode dan prosedur untuk mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengikhtisarkan,
dan melaporkan informasi operasi dan keuangan sebuah perusahaan. Menurut
Mulyadi (2001: 3) bahwa sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan,
dan pelaporan yang dikoordinasikan sedemikian rupa untuk menyediakan
informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan
pengelolaan data perusahaan.
Sistem Informasi Akuntansi Menurut Bodnar dan Hopwood (2004: 1) :
“Sistem informasi akuntansi (SIA) adalah kumpulan sumber daya, seperti manusia
dan peralatan yang diatur untuk mengubah data keuangan dan data lainnya
menjadi informasi”. Romney dan Steinbart (2004: 473) menyatakan bahwa
“Sistem informasi akuntansi (SIA) adalah sumber daya manusia dan modal dalam
organisasi yang bertanggungjawab untuk (1) persiapan informasi keuangan dan
(2) informasi yang diperoleh dari mengumpulkan dan memproses berbagai
transaksiperusahaan”.
Pada Sistem Informasi Akuntansi dikenal sebagai suatu sistem yang terdiri
dari beberapa siklus, dimana siklus-siklus saling berhubungan satu sama lain.
Siklus-siklus tersebut yaitu:
1. Siklus Pendapatan
2. Siklus Produksi
3. Siklus Pengeluaran
4. Siklus Penggajian
5. Aktiva Tetap
6. Pelaporan Buku Besar
5. 5
B. Tujuan
1. Mempelajari lebih dalam mengenai Sistem Informasi Akuntansi.
2. Mengetahui sistem informasi akuntansi pada PT Yuki Springbed dari
berbagai siklus kegiatan yang ada.
3. Membandingkan mengenai Sistem Informasi Akuntansi yang ada pada
teori dengan keadaan nyata atau yang dipraktikkan oleh perusahan-
perusahaan.
C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Siklus Pendapatan pada salah satu toko di PT Yuki?
2. Bagaimana Siklus Produksi pada salah satu toko di PT Yuki?
3. Bagaimana Siklus Pengeluaran pada salah satu toko di PT Yuki?
4. Bagaimana Siklus Penggajian pada salah satu toko di PT Yuki?
5. Bagaimana Aktiva Tetap pada salah satu toko di PT Yuki?
6. Bagaimana Pelaporan Buku Besar pada salah satu toko di PT Yuki?
D. Metode Penelitian
Objek Penelitian dan Sumber Data
Objek penelitian yang akan diteliti adalah PT. Yuki untuk mengetahui sistem
informasi akuntansi perusahaan tersebut.
Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dalam penulisan
skripsi ini, penulis menggunakan metode sebagai berikut:
1. Studi Lapangan digunakan untuk mengumpulkan data- data yang lengkap
dan nyata mengenai tema yang diambil dalam penelitian ini.
2. Studi Kepustakaan yang penulis lakukan bertujuan untuk memperoleh data
dengan cara membaca buku-buku atau literatur- literatur mengenai sistem
informasiakuntansi.
6. 6
Alat Analisis Yang Digunakan
Alat analisis yang digunakan oleh penulis adalah bagan alir dokumen yaitu
DFD level 0. DFD level 0 adalah teknik analisis yang digunakan untuk
mendeskripsikan beberapa aspek dari sistem informasi secara jelas, ringkas, dan
logis. Flowchart menggunakan simbol-simbol standar untuk mendeskripsikan
melalui gambar prosedur pemrosesan transaksi yang digunakan perusahaan dan
arus data melalui sistem.
7. 7
BAB II
ISI
A. Siklus Pendapatan
DFD sikluspendapatan YUKISpringbed
Siklus pendapatan adalah rangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan
pemrosesan informasi terkait yang terus berlangsung dengan menyediakan barang
dan jasa ke para pelanggan dan menagih kas sebagai pembayaran dari penjualan 2
tersebut. Siklus pendapatan merupakan pertukaran langsung dari produk akhir dan
jasa menjadi kas dalam satu kali transaksi antara penjual dan pembeli.
Siklus pendapatan YUKI Springbed dapat dijelaskan berikut ini :
1. Penerimaan pesanan dari pelanggan
Pemintaan langsung konsumen yang datang ke outlet YUKI Springbed
sesuai model yang telah disediakan oleh pihak perusahaan, maupun
pesanan sesuai kriteria pelanggan. Barang dapat diambil dari pabrik
maupun outlet lain dimana barang permintaan konsumen tersebut tersedia.
2. Perhitungan uang yang harus dibayarkan
8. 8
Apabila antara konsumen dan pihak YUKI Springbed telah terjadi
kesepakatan, maka transaksi jual beli dapat dilakukan. Perhitungan ini
termasuk di dalamnya harga barang dan ongkos kirim. Apabila konsumen
ingin barangnya sampai hari itu juga, maka ongkos kirim ditanggung oleh
konsumen. Sementara jika konsumen ingin pihak perusahaan yang
menanggung ongkos kirimnya, maka barang akan sampai maksimal 2 hari
setelah transaksi jual beli.
3. Penerimaan pembayaran
YUKI Springbed menerima pembayaran melalui kartu debit atau kredit,
maupun pembayaran tunai. Pembelian dalam jumlah atau nominal yang
besar biasanya akan langsung dimasukkan ke rekening bank YUKI
Springbed. Penerimaan pembayaran ini dilakukan oleh kasir di setiap
outlet YUKI Springbed, yang nantinya akan disetor ke pusat.
4. Pembuatan laporan
Pembuatan laporan yang nantinya akan diserahkan kebagian pusat YUKI
Springbeda dalah berdasarkan surat - surat bukti transaksi seperti Nota
Pemesanan Barang, Laporan Penerimaan Barang Internal, Surat
Pengeluaran Barang Internal, maupun Surat Jalan. YUKI Springbed masih
menggunakan sistem manual dalam pelaporannya.
Evaluasidan saran
Sesuai dengan teori dalam Siklus Pendapatan, perusahaan YUKI
Springbed telah menjalankan siklus pendapatannya dengan baik, dimana semua
siklusnya terarah dan pada akhirnya dilaporkan kepusat sebagai pertanggung
jawaban. Stock opname dalam pabrik maupun pengambilan barang dari outlet lain
juga telah menggunakan bukti surat meskipun manual. Dalam proses
pemmbayarannya yang dilakukan oleh kasirpun sudah baik, konsumen dapat
memilih pembayaran tunai maupun pembayaran menggunakan kartu debit/kredit.
9. 9
B. Siklus Produksi
Siklus Produksi adalah serangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pengolahan
data yang berkaitan dengan proses pembuatan produk dan terjadi secara terus-
menerus. Keberadaan system informasi akuntansi sangat penting dalam siklus
produksi, dengan sistem informasi akuntansi membantu menghasilkan informasi
biaya yang tepat dan waktu kerja yang jelas bagi pembuat keputusan dalam
perancanaan produk atau jasa yang dihasilkan, berapa harga produk tersebut, dan
bagaimana perencanaan penyerapan dan alokasi sumber daya yang diperlukan,
serta bagaimana merencanakan dan mengendalikan biaya produksiserta evaluasi
kinerja terhadap produktifitas yang dihasikan.
Aktivitas produksi pada umumnya adalah aktivitas mengubah bahan baku
menjadi bahan jadi. Hal ini hanya terjadi pada perusahaan manufaktur(industri).
Siklus produksi memiliki rangkaian aktivitas yang diselenggarakan secara
bertahap.
Siklus produksi merupakan suatu kegiatan yang terdiri dari beberapa
aktivitas-aktivitas produksi dalam memproduksi suatu barang seperti
Perancangan Produk, Perencanaan dan Penjadwalan,Operasi Produksi,dan
Akuntansi Biaya.
Aktivitas Dalam Siklus Produksi
10. 10
Gambar; Diagram konteks Perusahaan YUKI
Gambar: DFD level 0 PT YUKI
1. Desain Produk
YUKI SPRING BED adalah tempat tidur pegas yang didesain dengan
teknologi khusus, menggunakan mesin-mesin otomatis melalui beberapa
quality control yang ketat untuk mempertahankan kualitas. Perubahan-
perubahan desain terus menerus dilakukan untuk memenuhi kepuasan
konsumen supaya mendapatkan kenyamanan dalam tidur, sesuai dengan
motto YUKI SPRING BED.
Desain yang dilakukan di YUKI ini bisa diatur sesuai keinginan konsumen.
Dengan keunggulan “Langsung Pabrik” para konsumen bisa mengatur dan
membuat desain tempat tidur sesuai dengan keinginnannya. Dan dengan
langsung dari pabrik ini menjadikan pembuatnnya begitu cepat dan mudah.
11. 11
Ada juga desain kasur khusus untuk kesehatan punggung yang terbuat dari
per Pocket. Untuk standar, YUKI menggunakan per biasa.
Tujuan dari desain yang dibuat oleh YUKI yaitu untuk mengembangkan
rencana produksi yang cukup efisien sehingga memenuhi pesanan yang
ada dan mengantisipasi permintaan jangka pendek tanpa menimbulkan
kelebihan persediaan barang jadi.
Perusahaan YUKI menggunakan sistem MRP-II yaitu Perusahaan mencari
keseimbangan antara kapasitas produksi yang ada dan kebutuhan bahan
baku(yang dimaksud barang setengah jadi) untuk memenuhi perkiraan
permintaan penjualan. Sistem MPR-II sering disebut push
manufacturing,karena barang diproduksi sebagai ekspektasi atas
permintaan pelanggan.
1. Operasi Produksi
Ditahap ini,perusahaan YUKI mulai memproduksi barang jadinya, yaitu
berupa spring bed, ranjang, matras, 2 IN 1, dan 3 IN 1. Disinilah inti dari
siklus produksi perusahaan YUKI. Berawal dari barang setengah jadi yang
dibelinya, yaitu bonel spring, poket spring, double frame, side guard, busa
kasur, dan lain sebagainya. Kemuadian semua itu diolah oleh mesin yang
pengoperasiannya dilakukan oleh manusia. Setelah itu dijadikannlah
produk barang jadinya.
Perusahaan YUKI dalam pengoperasiannya menggunakan mesin-mesin
otomatis melalui beberapa quality control yang ketat untuk
mempertahankan kualitas. Tetapi Perusahaan YUKI dalam pengoperasian
mesinnya belum menggunakan komputer(CIM), penggunaaan mesin
masih dikontrol manual oleh manusia.
2. Akuntansi Biaya
Perusahaan YUKI ini dalam akuntansi biayanya tidak mengolah bahan
mentah menjadi barang jadi, akan tetapi perusahaan ini hanya
merangkai/merakit barang setengah jadi yang dibeli dari lokal(daLam
negeri) maupun beli dari luar negeri. Lalu perusaaan YUKI membuat
laporan COGM untuk dilaporkan kedalam buku besar serta untuk
12. 12
manajemennya. Laporan COGM ini digunakan untuk menghitung
persediaan serta nilai harga pokok penjualan yang muncul di laporan
keuangan perusahaan.
Evauasi dan saran Siklus Produksi
Tiap perusahaan itu memiliki ciri khas masing-masing dalam tipe produk
yang dibuatnya untuk menarik para pelanggannya. Berdasarkan teori dari sitem
informasi yang telah dipelajari, perusahaan ini masih banyak kekurangannya.
Pada tahap design, konsumen bisa mendesain tempat kasur yang dibuat sesuai
keinginannya, tentu saja ini bisa merugikan bagi perusahaan, karena bisa saja
terjadi kesalahan yang dibuat oleh perusahaan yang berdampak pengerjaan uang
dan menimbulkan pengeluaran 2x lipat. Sarannya, yaitu perbaiki informasi
tentang pengaruh desain produk atas biaya kepada konsumen dan juga adanya
rincian estimasi garansi produk oleh perusahaan kepada konsumen yang sekiranya
tidak merugikan perusahaan.
Dalam perencanaaan dan penjadwalan produksi perusahaan YUKI sudah
baik, karena telah menggunakan sistem MRP-IIkarena dengan pertimbangan
penyusutan dari produk YUKI itu bisa bertahan lama, sehingga banyak sekali
pilihan untuk konsumen sebelum membuat desainnya sendiri.
Pada tahap produksi, dalam melakukan pengoperasian mesin masih dilakukan
oleh manusia bukan oleh komputer(CIM), padahal mesin dan aset lainnya yang
dimiiki oleh perusahaan YUKI itu canggih. Sehingga biaya yang ditimbulkan pun
besar dalam pebuatan produknya. Saranya adalah perusahaan harus menggunakan
CIM agar mesin tersebut terintegrasi dengan komputer, sehingga menghemat
waktu dan biaya dan juga biaya yang dikeluarkan itu menjadi efektif.
Pada tahap Akuntansi biaya, seorang akuntan publik memang dituntut untuk
membuat laporan dari kegiatan manufaktur dalam suatu perusahaan. Di dalam
perusahaan YUKI kerap kali terjadi kesalahan dalam mencatat dan memasukkan
data sehingga data biaya yang dilaporkan tidak akurat. Sarannya adalah dengan
adanya pengendaian entry data dan juga adanya internal control untuk membantu
akuntan dalam mencatat dan mengoreksi kesalahan sebelum laporan itu dibuat.
14. 14
C. Siklus Pengeluaran
DFD Level 0 Siklus Pengeluaran pada salah satu outlet Yuki Springbed:
DFD Level 0 Siklus Pengeluaran Kas yang dilakukan manajemen pusat:
15. 15
Siklus Pengeluaran merupakan serangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan
pengolahan data yang berhubungan dengan pembelian dan pembayaran atas
barang dan jasa yang dibeli. Tujuan Siklus pengeluaran adalah memudahkan
pertukaran kas dengan pemasok barang atau jasa perusahaan.secara lebih
luas,tujuannya adalah :
1. Menjamin bahwa semua barang dan jasa yang dipesan sesuai dengan
aturan yang dibutuhkan.
2. Menerima semua barang yang dipesan dan memastikan bahwa barang
yang diterima dalam kondisi baik.
3. Mengamankan barang hingga dibutuhkan
4. Menentukan faktur yang berkaitan dengan barang dan jasa yang benar
5. Mencatat dan mengklasifikasi pengeluaran dengan tepat
6. Mengirimkan uang ke pemasok yang tepat
7. Menjamin bahwa semua pengeluaran kas berkaitan dengan pengeluaran
yang telah diizinkan.
8. Mencatat dan mengklasifikasi pengeluaran kas dengan tepat dan akurat.
Pada siklus pengeluaran diatas
Siklus pengeluaran melibatkan beberapa aktivitas yang berhubungan
dengan pembelian bahan mentah, persediaan barang-barang dan jasa. Kegiatan ini
termasuk mengidentifikasikan dan mendokumentasikan semua pengeluaran uang,
menyipakan order pembelian menerima kiriman barang dan mencatat persediaan.
Pada entitas yang kami teliti yaitu PT. Yuki Spring Bed , kami memfokuskan
pada siklus pengeluaran di salah satu outlet Yuki Springbed yakni cabang Bintaro,
Tangerang Selatan. Siklus pengeluaran yang ada pada outlet Yuki tersebut lebih
condong kepada aktivitas pembelian. Aktivitas pembelian yang dimaksud adalah
meminta kiriman persediaan barang kepada Yuki Spring Bed Pusat dikarenakan
Yuki Spring Bed memiliki pabrik sendiri dan memproduksi barangnya sendiri.
Meskipun sebagian besar Yuki Spring Bed memproduksi barangnya sendiri tetapi
untuk bantal dan guling, mereka memilih untuk membeli dari pemasok.
Sedangkan untuk aktivitas pengeluaran kas merupakan kewenangan dari
16. 16
manajemen pusat. Sehingga pada outlet Yuki tersebut hanya bertugas untuk
meminta barang dan menerima barang saja.
Permintaan barang yang dikirm oleh outlet Yuki pada manjemen pusat
selain karena persediaan barang yang habis juga terdapat specific order. Spesific
order merupakan pesanan khusus dari pelanggan yang menginginkan produk atau
barang sesuai spesifikasi yang diinginkannya. Spesific order tersebut kemudian
dicatat dan dikirimkan kepada manajemen pusat yang kemudian diproduksi di
pabrik. Pada outlet Yuki yang kita teliti hanya terdapat satu pegawai yang
bertanggung jawab untuk keseluruhan aktivitas di outlet tersebut, mulai dari
penjualan, permintaan barang hingga penerimaan barang.
Dokumen yang digunakan dalam siklus pengeluaran ini terdiri dari laporan
penerimaan barang internal, permintaan barang, pemesanan barang dan tagihan.
Laporan penerimaan barang internal diterima oleh pegawai pada outlet tersebut
saat menerima barang yang nantinya dokumen tersebut diberikan kepada
manajemen pusat untuk dicocokan dengan permintaan pembelian, pemesanan
pembelian pada pemasok, dan invoice yang dikirimkan kepada pemasok. Jika
dokumen-dokumen tersebut sudah sesuai maka manajemen pusat akan melunasi
invoice dari pemasok dengan pengeluaran kas yang nantinya dicatat pada buku
besar.
Evaluasi yang dapat kami sampaikan terhadap siklus pengeluaran pada
outlet Yuki tersebut adalah masih adanya beberapa kekurangan dalam sistem
tersebut yang dapat menimbulkan ancaman-ancaman di masa depan yaitu:
1. Sistem pencatatan yang masih tradisional atau manual.
Outlet Yuki Spring Bed yang kami teliti melakukan setiap pencatatan
hanya menggunakan kertas secara sederhana walaupun memang sudah
menggunakan beberapa dokumen terpisah untuk aktivitas-aktivitas
seperti penerimaan barang dan permintaan barang tetapi pencatatan
secara elektronik dan sistematis lebih bagus karena akan
menghindarkan resiko salah catat atau dokumen yang hilang.
17. 17
2. Tanggung jawab yang terlalu besar hanya dibebankan pada satu orang
pegawai.
Outlet Yuki Spring Bed yang kami teliti hanya mempekerjakan satu orang
di satu outlet yang mana tanggung jawab pada outlet tersebut sangatlah besar
sehingga akan menimbulkan ancaman-ancaman seperti penyalahgunaan
wewenang, kecurangan-kecurangan dan pencurian.
Saran yang bisa kami berikan kepada outlet Yuki tersebut adalah:
1. Mengubah sistem pencatatan menggunakan computer dan
menggunakan sistem akuntansi yang benar.
2. Memisahkan tanggung jawab-tanggung jawab pada orang yang berbeda
seperti memisahkan pegawai yang meminta barang dengan yang
menerima barang.
18. 18
D. Siklus Penggajian
Sistem penggajian merupakan serangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan
pengolahan data yang terkait yang terkait yang berhubungan dengan pengelolaan
karyawan perusahaan secara efektif. Sistem penggajian merupakan salah satu
komponen yang terbesar dan terpenting dalam sistem informasi akuntansi. Oleh
karena itu, sistem penggajian harus di rancang sesuai dengan kebutuhan informasi
manajemen.
Sistem Informasi Akuntansi harus di rancang untuk tidak hanya
melaksanakan tugas berupa mencatat data jam kerja dan kehadiran serta membuat
cek gaji karyawan. Sistem penggajian dan pengupahan harus di integrasikan
sistem manajemen SDM sehingga manajemen memiliki akses yang mudah tidak
hanya ke data yang berhubungan dengan biaya tenaga kerja, namun juga
informasi tentang keterampilan dan pengetahuan yang dimiliki oleh para
karyawannya.
Sistem informasi akuntansi penggajian diperlukan supaya perusahaan dapat
meminimalkan kekeliruan perhitungan dalam memproses penghitungan gaji yang
akan dibayarkan, mengevaluasi hasil yang diterima dengan dana yang dikeluarkan
untuk gaji. Para manajer juga dapat memperoleh laporan yang berkaitan dengan
penggajian secara lebih cepat, tepat dan akurat.
Jumlah gaji yang menjadi hak setiap karyawan untuk jangka waktu pembayaran
gaji tertentu di hitung dalam daftar gaji.
19. 19
DFD Siklus pendapatan
Gambar di atas merupakan bagan alir pada perusahaan YUKI dalam
pelaksanaan penggajian. Prosedur penggajian perusahaan YUKI yang
digambarkan dalam DFD level 0 dapat dijelaskan sebagai berikut.
PT Yuki melakukan pencatatan absensi pegawai menggunakan mesin
fingertech. Dengan mesin tersebut dapat mendeteksi apakah pegawai hadir atau
tidak. Apabila pegawai tidak hadir maka mengurangi gaji yang akan diperoleh.
Kantor cabang membuat laporan keuangan yang akan diberikan kepada kantor
pusat berisikan upah per bulan, selain itu perusahaan biasanya memberikan bonus
atau insentif kepada pegawai apabila dapat menjual barang dengan kuantitas yang
banyak. Sehingga sebagai prestasi kerja dihargai dengan pemberian bonus.
Semakin banyak penjualan maka bonus yang didapatkan lebih banyak dan tidak
menutup kemungkinan jika bonus yang didapat melebihi gaji pokok yang diterima.
Tunjangan juga diberikan berdasarkan lamanya bekerja seorang pegawai.
Dalam pemerintahan (PNS) lebih dikenal dengan jenjang kepangkatan. Semakin
lama telah mengabdi/bekerja, maka gajinya lebih besar. Setelah kantor pusat
mengolah gaji berdasarkan dokumen dan data tersebut maka akan melakukan
20. 20
penyerahan gaji kepada bank dengan menerbitkan slip gaji. Dari bank akan
disalurkan gaji kepada pegawai.
Evaluasi dan Saran Siklus Penggajian
Setiap perusahaan memiliki cara masing-masing dalam meningkatkan
keterampilan pegawai karena keterampilan merupakan aktiva yang bernilai tinggi
yang harus dikelola, dikembangkan dan dipelihara secara hati – hati. Perusahaan
ini masih memiliki kekurangan yaitu pada data kehadiran pegawai yang belum
terback-up. Bisa saja sewaktu-waktu dengan menggunakan mesin fingertech data
hilang. Oleh karena itu sarannya adalah dengan mem-back up data kehadiran
pegawai karena jika mesin yang mengolah data mengalami kerusakan sistem
komputer maka dapat menghilangkan seluruh data.
Selain itu juga terjadinya kesalahan input data yang dimasukkan ke dalam
komputer. Terjadinya kesalahan seperti ini sering kali disebabkan karena human
error ataupun karena kesalahan dalam hal adminstrasi. Sarannya adalah
memeriksa kembali saat melakukan konfirmasi atas penginputan data karyawan.
Maksud dari usulan diatas adalah ketika sudah melakukan penginputan data maka
bagian SDM harus segera mengkonfirmasi kepada seluruh kepala bagian sehingga
terdapat sedikit kesalahan yang dilakukan oleh SDM.
21. 21
E. Sistem Informasi Akuntansi Aktiva Tetap
Aktiva Tetap
Aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai
atau yang harus dibangun terlebih dahulu, yang digunakan dalam operasi entitas
pemerintah, tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal entitas
pemerintahan, dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun. Aktiva
memiliki wujud, sehingga sering kali aktiva tetap disebut dengan aktiva tetap
berwujud (tangible fixed assets).
Jenis – jenis Aktiva Tetap
Suatu aktiva mungkin saja mempunyai masa guna lebih dari satu periode
akuntansi, mempunyai nilai relative besar, dan tidak untuk diperjualbelikan
kembali. Tetapi bila aktiva tersebut tidak digunakan dalam aktivitas usaha
perusahaan sehari-hari , maka aktiva tersebut tidak dapat diklasifikasikan sebagai
aktiva tetap, mungkin lebih tepat diklasifikasikan sebagai investasi jangka panjang
atau aktiva lain-lain.
Setelah dilihat dari karakteristik dari aktiva tetap, selanjutnya penulis akan
memaparkan tentang beberapa pengelompokkan atau jenis-jenis aktiva tetap.
Menurut Ahmad Syafi’i syukur (2009, 224) memaparkan bahwa aktiva tetap
dibagi menjadi dua golongan, yaitu :
1. Aktiva tetap berwujud
Merupakan aktiva tetap yang mempunyai bentuk fisik dan dapat dikenali
melalui panca indera.
a. Aktiva tetap berwujud dilihat dari umurnya, dibagi dua :
1) Aktiva tetap berwujud yang mempunyai umur tidak terbatas, misalnya:
tanah untuk dibangun, jenis aktiva ini tidak perlu dilakukan depresiasi.
2) Aktiva tetap berwujud yang mempunyai umur terbatas, dapat
dikelompokan menjadi dua, yaitu :
Aktiva tetap berwujud yang dapat diperbaharui, misalnya: gedung,
kendaraan, mesin, peralatan, dsb.
22. 22
Aktiva tetap berwujud yang tidak dapat diperbaharui, misalnya:
konsesi tanah tambang.
Aktiva tetap berwujud ditinjau dari mobilitasnya, dibagi menjadi dua :
a. Aktiva tetap berwujud bergerak ;
b. Aktiva tetap berwujud tidak bergerak.
b. Aktiva tetap berwujud ditinjau dari kemampuan mengembangkan diri
terbagi menjadi dua, yaitu :
1. Aktiva tetap berwujud yang tidak dapat mengembangkan diri ;
2. Aktiva tetap berwujud yang dapat mengembangkan diri.
c. Ditinjau dari Undang-Undang perpajakan, Aktiva tetap berwujud
dikelompokan menjadi empat golongan, yaitu:
1. Golongan 1, aktiva tetap berwujud selain bangunan yang mempunyai umur
ekonomis sampai 4 tahun;
2. Golongan 2, aktiva tetap berwujud selain bangunan yang mempunyai umur
ekonomis diatas 4 tahun sampai dengan 8 tahun ;
3. Golongan 3, aktiva tetap berwujud selain bangunan yang mempunyai umur
ekonomis lebih dari 8 tahun;
4. Golongan 4, aktiva tetap berwujud yang berupa tanah dan bangunan.
2. Aktiva tetap tidak berwujud
Merupakan aktiva jangka panjang yang tidak terlihat secara fisik.
Misalnya: goodwill, franchise,trade mark, dan copy right.
Selain itu juga, Warren, et all (2008, 440) mengelompokkan aset menjadi
dua, yakni :
1. Aset tetap berwujud (tangible assets) yang merupakan asset jangka panjang
atau asset yang relatif permanen penggunaannya dan terlihat secara fisik. Nama-
nama deskriptif lain bagi asset-aset ini adalah asset pabrik (plant assets), atau
property, pabrik, dan peralatan (property, plant, and equipment) ;
23. 23
2. Asset tetap tidak berwujud (intangible assets), merupakan asset jangka
panjang yang bermanfaat bagi perusahaan dan tidak untuk dijual serta tidak
terlihat secara fisik. Antara lain paten (patensi), hak cipta, merek dagang,
dan goodwill.
Berdasarkan definisi berbagai sumber diatas tentang jenis-jenis aktiva tetap,
dapat disimpulkan bahwa jenis-jenis aktiva tetap terbagi menjadi dua golongan
yaitu :
1. Aktiva tetap berwujud, yaitu aktiva tetap yang bersifat jangka panjang dalam
aktivitas operasi perusahaan yang dapat dilihat bentuk fisiknya. Didalamnya
meliputi ; tanah, bangunan, mesin-mesin, dan peralatan lain yang digunakan untuk
menghasilkan atau memudahkan penjualan barang dan jasa.
2. Aktiva tetap tidak berwujud, yaitu aktiva tetap jangka panjang yang tidak
terlihat secara fisik. Harta tak berwujud termasuk pos-pos seperti hak cipta, paten,
goodwill, dan perjanjian monopoli.
Walaupun kedua jenis aktiva tersebut berbeda secara sudut pandang
fisiknya, akan tetapi mempunyai manfaat yang sama bagi kelangsungan hidup
perusahaan.
3. Golongan Aktiva Tetap
Tanah dan perbaikan tanah (land and land improvement)
Gedung dan perbaikan gedung (building and building improvement)
Mesin dan ekuipmen pabrik.
Mesin dan ekuipmen kantor.
Mebel
Kendaraan
Aktiva tetap lainnya.
4. Pencatatan Dokumen Aktiva Tetap
Dokumen yang digunakan untuk merekam data transaksi yang mengubah harga
pokok aktiva tetap yang bersangkutan adalah :
1. Surat permintaan otorisasi investasi (expenditure authorization request
atau authorization for expenditure)
24. 24
Karena investasi dalam aktiva tetap biasanya meliputi jumlah rupiah yang
relative besar dan mencakup keterikatan dana dalam jangka waktu yang relative
panjang,maka pengendalian aktiva tetap dilakukan melalui perencanaan yang
matang.
2. Surat permintaan reparasi (authorization for repair)
Berfungsi sebagai perintah dilakukannya reparsi yang merupakan pengeluaran
modal.
3. Surat permintaan transfer aktiva tetap
Berfungsi sebagai permintaan dan pemberian otorisasi transfer aktiva tetap.
4. Surat permintaan penghentian pemaikaian aktiva tetap.
Berfungsi sebagai permintaan dan pemberian otorisasi penghentian pemakaian
aktiva tetap.
5. Surat perintah kerja (work order)
Berfungsi sebagai perintah dilaksanakannya pekerjaan tertentu mengenai aktiva
tetap dan sebagai catatan yang dipakai untuk mengumpulkan biaya pembuatan
aktiva tetap.
6. Surat order pembelian
Diterbitkan oleh fungsi pembelian yang merupakan surat untuk memesan aktiva
tetap kepada pemasok.
7. Laporan penerimaan barang
Diterbitkan oleh fungsi penerimaan setelah fungsi ini melakukan pemeriksaan
kuantitas,mutu, dan spesifikasi aktiva tetap yang diterima dari pemasok.
8. Faktur dari pemasok
Merupakan tagihan dari pemasok ntuk aktiva tetap yang dibeli.
9. Bukti kas keluar
Merupakan perintah pengeluaran kas yang dibuat oleh fungsi akuntansi setelah
dokumen surat permintaan otorisasi investasi, surat order pembelian,
laporan penerimaan barang, dan faktur dari pemasok diterima dan diperiksa oleh
fungsi tersebut.
25. 25
10. Bukti memorial.
Digunakan sebagai dokumen sumber untuk pencatatan transaksi depresiasi aktiva
tetap, harga pokok aktiva tetap yang telah selesai dibangun,
pemberhentian pemakaian aktiva tetap, dan pengeluaran modal.
Catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi yang mengubah
harga pokok aktiva tetap dan akumulasi depresiasi aktiva tetap adalah :
a. Kartu Aktiva Tetap, Merupakan buku pembantu aktiva tetap yang
digunakan untuk mencatat secara rinci segala data yang bersangkutan
dengan aktiva tetap tertentu.
b. Jurnal Umum, Untuk mencatat transaksi harga pokok aktiva tetap yang
telah selesai dibangun, biaya-biaya untuk pemasangan dan pembongkaran
aktiva tetap, penghentian pemakaian aktiva tetap dan depresiasi aktiva
tetap.
c. Register Bukti Kas Keluar, Untuk mencatat transaksi pembelian aktiva
tetap tetap dan pengeluaran modal yang berupa pengeluaran kas.
Golongan Aktiva Tetap yang Terdapat di Perusahaan YUKI Springbed
Tanah dan perbaikan tanah (land and land improvement)
Aset tetap berupa tanah yang dimiliki Perusahaan YUKI hanya dimiliki untuk
pembangunan pabrik. Outlet-outlet yang tersebar, itu tidak merupakan aset tanah
yang dimiliki perusahaan, melainkan hanya sewa atas bangunan, termasuk kantor
pusatnya sendiri.
Sesuai standar akuntansi yang menjelaskan bahwa nilai dari aset tetap tanah
didasarkan oleh nilai historis perolehan tanah. YUKI juga menilai dari penilaian
gabungan biaya yang diperoleh dari harga pembelian, biaya penutupan tanah, dan
biaya yang dikeluarkan agar tanah tersebut dapat digunakan, kewajiban dari setiap
penggadaian, hipotek, atau pembebanan atas kekayaan tersebut, dan setiap
tambahan pengembangan tanah yang mempunyai umur tidak terbatas. Untuk
permasalahan pembangunan pabrik, apabila perusahaan melakukan pembangunan
gedung yang di dalamnya terdapat aktivitas pembongkaran, pembersihan,
26. 26
pemerataan dan penggerukan maka aktivitas tersebut merupakan bagian dari harga
pokok pembentuk tanah.
Gedung dan perbaikan gedung (building and building improvement)
Perusahaan YUKI memiliki beberapa aset berupa gedung ataupun bangunan,
termasuk pabrik, kantor pusat, dan outlet-outlet-nya, walaupun hanya berupa
bangunan yang diperoleh dari proses penyewaan. Biasanya umur penyewaan
gedung sekitar 5-10 tahun, tergantung prediksi atas minat konsumen terhadap
produk. Untuk pabrik, memiliki estimasi umur sekitar 15-20 tahun.
Harga pokok dari gedung merupakan harga pokok yang berasal dari akusisi
gedung dan pembangunannya. Biaya tersebut menyangkut bahan, tenaga kerja,
dan biaya overhead yang dikeluarkan selama pembangunan dan biaya tenaga
profesional dan izin bangunan. Atas semua biaya yang dikeluarkan perusahaan
untuk meruntuhkan gedung, sampai dengan penyiapan lahan merupakan bagian
dari tanah sedangkan pembangunan gedung merupakan bagian dari nilai gedung
itu sendiri.
Mesin dan ekuipmen pabrik.
Perusahaan YUKI, memiliki mesin dan peralatan lainnya yang digunakan
dalam proses produksi, karena YUKI termasuk perusahaan manufaktur, yang
memproduksi barang sendiri dan menjualnya.
Biaya-biaya peralatan tersebut mencakup harga pembelian, beban
pengangkutan barang dan penanganan barang, biaya asuransi, biaya pondasi alat
bila memerlukan pondasi, biaya melaksanakan selama dalam taham percobaan.
Ringkasnya harga pokok pembelian dari peralatan merupakan semua pengeluaran
yang terjadi dalam mengakuisisi peralatan dan menyiapkan penggunaannya.
Mesin dan ekuipmen kantor.
Perusahaan YUKI juga memiliki peralatan yang terdapat di dalam kantor
pusat, yang digunakan untuk proses administrasi, dan termasuk juga proses
pencatatan, contohnya seperti penggunaan komputer dalam melaksanakan
pelaporan.
Mebel
27. 27
Perusahaan YUKI memiliki peralatan berupa mebel yang digunakan didalam
setiap gedung, yang digunakan untuk membantu karyawan dalam melaksanakan
tugasnya agar lebih optimal. Contoh mebel, seperti meja, kursi, lemari, dll.
Kendaraan
YUKI memiliki kendaraan yang digunakan dalam menjalankan usahanya.
Kendaraan itu digunakan untuk mengangkut barang persediaan ke setiap outlet
yang tersebar dari pabrik. Selain itu, kendaraan tersebut digunakan juga untuk
mengantar barang pesanan dari pelanggan baik langsung dari pabrik maupun
outlet. Biasanya, disetiap kantor cabang memiliki setidaknya satu kendaraan yang
berfungsi untuk mengoptimalkan pelayanan pada konsumen.
Metode Penyusutan
Perusahaan YUKI mengakui adanya depresiasi terhadap aktiva tetapnya.
Terhadap seluruh aktiva tetapnya, penghitungan besarnya depresiasi dilakukan
dengan metode garis lurus, namun tiap aset diestimasikan tidak memiliki nilai
residu.
29. 29
F. Sistem Buku Besar dan Pelaporan
Pengertian
Buku Besar adalah buku utama pencatatan transaksi keuangan yang
mengkonsolidasikan masukan dari semua jurnal akuntansi. Buku besar merupakan
dasar pembuatan laporan neraca dan laporan laba/rugi. Buku besar dapat
memberikan informasi saldo ataupun nilai transaksi untuk setiap kode perkiraan
dalam suatu periode akuntansi tertentu. Selain itu juga sebagai informasi yang
berisi semua rekening-rekening (kumpulan rekening) yang ada dalam laporan
keuangan. Kemudian, dokumen-dokumen transaksi yang sudah dicatat
sebelumnya, baik dalam jurnal umum maupun jurnal khusus kemudian
dipindahkan kedalam buku besar (general ledger) sesuai dengan kelompok
rekening dan nomor perkiraannya.
Pada dasarnya fungsi buku besar adalah untuk mengetahui total saldo pada
masing-masing rekening yamg nantinya akan dipindahkan ke neraca saldo secara
satu persatu tiap-tiap rekening. Buku besar mencatat perubahan-perubahan yang
terjadi pada masing-masing rekening dan pada akhir periode akan tampak saldo
dari rekening-rekening tersebut. Setiap transaksi yang telah dicatat dalam jurnal
akan diposting atau dipindahkan ke Buku Besar secara berkala. Jurnal harian
dalam buku besar adalah suatu metode pencatatan, pembukuan, dan
pengklasifikasian transaksi atau mutasi yang dapat dihargai atau dinilai dengan
uang.
Siklus Pemrosesan Data
Siklus pemrosesan data terdiri dari empat langkah
1) Memasukan (Input) Data;
Perusahaan YUKI masih menggunakan dokumen sumber untuk mengumpulkan
data awal tentang aktivitas bisnis, kemudian memindahkan data tersebut ke
komputer. Dokumen sumber tersebut didapat dari kegiatan penjualan, pembelian,
penerimaan, maupun pengeluaran yang terdapat dari seluruh outlet yang tersebar.
Kemudian data tersebut diberikan kepada kantor pusat untuk dilakukan
pencatatan yang nantinya akan dilaporkan.
30. 30
2) Simpan (Storage) Data
Data yang diterima akan disimpan didalam server utama yang terdapat didalam
kantor pusat.
3) Proses (Processing) Data
Proses data dilakukan setelah data dari seluruh outlet telah diterima oleh server
utama.
4) Hasil (Output) Information
Yaitu hasil dari proses terhadap data yang diperoleh tadi, data tersebut dapat
berupa laporan mengenai keuangan perusahaan.
Pemicu input data biasanya adalah pelaksanaan beberapa aktivitas bisnis. Data
tentang tiga sisi tiap aktivitas bisnis yang harus dikumpulkan adalah :
1. Tiap kegiatan yang menjadi perhatian.
2. Sumber daya-sumber daya yang dipengaruhi oleh setiap kegiatan.
3. Para pelaku yang terlibat di dalam setiap kegiatan.
Pencatatan dalam Jurnal
Setelah data transaksi ditangkap dalam dokumen sumber, langkah
selanjutnya adalah mencatat data tersebut kedalam jurnal.
Ayat jurnal dibuat untuk tiap-tiap transaksi yang menunjukkan rekening
dan jumlah debit dan kredit.
Pencatatan kedalam jurnal umum dilakukan apabila transaksi jarang terjadi
atau tidak rutin.
Proses pencatatan ke jurnal khusus dilakukan apabila jumlah transaksi
besar atau terjadinya transaksi berulang-ulang.
Posting Transaksi ke Buku Besar
Buku besar digunakan untuk meringkas status keuangan, termasuk saldo
lancar, dari rekening individu.
Buku besar terdiri dari aktiva, hutang, kekayaan (modal), pendapatan, dan
rekening biaya dari organisasi.
Semua catatan buku besar pembantu didata secara terperinci bagi rekening
buku besar yang mempunyai banyak sub rekening individu.
Informasi dalam Mengambil Keputusan
31. 31
a) Fungsi SIA yang diambil dari siklus ini adalah menyediakan informasi
yang berguna untuk pengambilan keputusan bagi manajemen.
b) Informasi yang disediakan SIA terbagi dalam dua kategori utama, yaitu :
1. Laporan Keuangan
Menyiapkan neraca percobaan
Membuat jurnal penyesuaian
Menyiapkan neraca percobaan setelah penyesuaian
Menghasilkan laporan rugi laba
Membuat jurnal penutup
Menghasilkan neraca saldo
Menyiapkan laporan aliran kas
2. Laporan Manajeria
a) SIA juga harus mampu menyediakan bagi para manajernya dengan rinci
tentang informasi operasional yang dilaksanakan organisasi.
b) Ada dua jenis laporan manajerial yang penting, yaitu :
Anggaran
Laporan Kinerja
Sistem Buku Besar dan Buku Pembantu
Buku Besar Pembantu; merupakan buku yang juga disebut buku tambahan.
Buku pembantu ini disediakan untuk rekening-rekening buku besar yang
membutuhkan perincian, misalnya: piutang dagang, utang dagang dan persediaan
barang dagangan. Dari buku pembantu ini dapat disusun daftar mengenai rekening
yang bersangkutan pada setiap tanggal yang dikehendaki (biasanya akhir bulan
atau akhir tahun).
Jurnal Khusus; jurnal khusus adalah jurnal yang digunakan khusus untuk
mencatat kelompok transaksi-transaksi yang sejenis. Meskipun telah disediakan
jurnal-jurnal khusus, perusahaan tetap membutuhkan jurnal umum yang
digunakan untuk mencatat transaksi-transaksi yang tidak dapat dicatat didalam
jurnal khusus, dan juga untuk keperluan membuat jurnal penyesuaian, jurnal
penutupan dan koreksi pembukuan.
32. 32
Format dan cara pemakaian jurnal-jurnal khusus berbeda dengan jurnal
umum. Perubahan tersebut dimaksudkan agar pengerjaan jurnal dan pembukuan
dari jurnal ke buku besar dapat dilakukan secara lebih efisien. Berikut adalah
beberapa jurnal khusus yang digunakan perusahaan YUKI:
1. Jurnal Penjualan merupakan jurnal yang khusus digunakan untuk mencatat
transaksi-transaksi yang dilakukan secara kredit. Penjualan secara tunai
biasanya tidak dimasukkan dalam jurnal ini karena dalam transaksi
penjualan tunai terjadi penerimaan kas, sehingga penjualan tunai biasanya
dicatat dalam jurnal penerimaan kas.
2. Jurnal Pembelian merupakan jurnal yang khusus digunakan untuk
mencatat transaksi-transaksi yang dilakukan secara kredit.
3. Jurnal Penerimaan Kas merupakan jurnal yang disediakan khusus untuk
mencatat transaksi penerimaan kas. Untuk menghemat waktu pencatatan,
maka jurnal ini dirancang dengan menyediakan sejumlah kolom dan hanya
total setiap rupiah yang dibukukan kedalam buku besar.
4. Jurnal Pengeluaran Kas merupakan jurnal yang disediakan khusus untuk
mencatat transaksi pengeluaran kas.
5. Jurnal Umum digunakan untuk mencatat penyesuaian pembukuan,
penutupan pembukuan, koreksi dan transaksi-transaksi lainnya yang tidak
dapat dicatat didalam jurnal khusus.
Proses Buku Besar Pada Perusahaan YUKI
Pada perusahaan YUKI, proses pencatatan dimulai dari setiap outlet-outlet
yang banyak tersebar dibeberapa daerah. Jika terdapat transaksi, maka akan
dilakukan pencatatan secara manual yang dilakukan oleh pegawai yang bekerja
ditiap outlet, berupa bendahara. Transaksi tersebut termasuk dalam penjualan,
pembelian, penerimaan kas, pengeluaran kas, maupun jurnal umum. Pencatatan
itu dilakukan disebuah buku khusus untuk tiap jenis transaksi.
Pada akhir bulan, maka buku tersebut akan diperiksa dan disetujui oleh
kepala cabang. Setelah itu, maka datanya akan dikirim kepada kantor pusat. Untuk
33. 33
dilakukan pencatatan pada server utama. Dan data tersebut akan dicatatan
bersamaan dengan data yang diterima dari tiap outlet.
Kemudian akan diperiksa oleh manajemen keuangan, dan jika ada biaya
beban lainnya, seperti depresiasi, akan dilakukan penyesuaian sesuai dengan
ketentuan akuntansi. Setelah itu, akan dibuat laporan yang didasarkan pada data
yang diperoleh. Dan hasil laporan tersebut akan diberikan pada pihak manajer
sendiri dan pihak eksternal yang membutuhkan.
Analisis Sistem Buku Besar
Dikarenakan mencatat secara manual, maka berikut kemungkinan resiko yang
terjadi:
1. Membutuhkan Biaya Besar
Resiko menggunakan sistem pencatatan manual tentu harus menggaji seorang
accounting untuk menyelesaikan tugas pembukuan. Belum lagi biaya auditor yang
harus memeriksa laporan keuangan Anda. Jika terjadi kesalahan akibat human
error, maka harus membuat ulang laporan keuangan tersebut, dan itu
membutuhkan waktu yang lama.
2. Kesulitan Akses
Salah satu kelemahan sistem pencatatan laporan keuangan manual adalah
sulit untuk diakses. Setiap perusahaan perlu mengetahui dan meng-update
aktivitas keuangan usaha. Di sisi lain, data keuangan perusahaan merupakan hal
yang penting dan sangat dijaga kerahasiaannya.
3. Tingkat pengawasan yang relatif rendah
Akan sulit mengawasi arus keuangan perusahaan jika menggunakan sistem
pencatatan secara manual. Data keuangan atau pembukuan perusahaan hanya
dipegang oleh satu orang atau satu departemen sehingga akan sulit untuk
mengendalikan keuangan perusahaan. Akibat paling fatal adalah munculnya
pelaku kecurangan dalam perusahaan. Kecurangan ini dapat berbentuk
penyalahgunaan asset perusahaan, mengubah laporan keuangan demi keuntungan
pribadi, atau bisa juga korupsi. Karena tingkat pengawasannya rendah, maka akan
sangat mudah melakukan tindak kecurangan.
34. 34
4. Resiko Kehilangan Data
Resiko kehilangan atau kerusakan data karena kecelakaan kecil akibat
aktivitas sehari-hari lebih besar dibandingkan dengan perbuatan disengaja seperti
pencurian data. Minuman yang tumpah di atas laporan atau data penting yang
tidak sengaja dibuang merupakan contoh aktivitas kecil tetapi berdampak besar
pada perusahaan. Bahkan perusahaan juga bisa kehilangan investor atau
pelanggan karena resiko kehilangan data.
Saran
Untuk mengurangi resiko, maka dapat lakukan dengan mengubah sistem
pencatatan transaksi. Hal itu dilakukan dengan mengubah menjadi dengan sistem
terkomputerisasi. Selain itu, dapat ditambah dengan aplikasi yang dapat secara
langsung meng-update transaksi yang terjadi ke server utama. Dengan begitu,
perusahaan dapat menyusun laporan keuangan kapan saja saat diperlukan dengan
data yang sudah ter-update. Selain itu, dapat juga dengan melakukan sistem
barcode yang dapat mengetahui jumlah persediaan yang terdapat di setiap outlet.
35. 35
DFD Buku Besar dan Pelaporan
BUKU BESAR
VOUCHER
JURNAL
SUBSISTEM
AKUNTANSI
BENDAHARA
MANAJER
PEMAKAI
EKSTERNALKONTROLER
3.0
BUAT
LAPORAN
KEUANGAN
2.0
MEMASUKKAN
AYAT JURNAL
PENYESUAIAN
1.0
PERBARUI
BUKU BESAR
4.0
BUAT
LAPORAN
MANAJERIAL
ayat jurnal
ayat jurnal
rencana
anggaran
anggaran
dan laporan
neraca
saldo
jurnal
penyesuaian
ayat jurnal
penutupan
laporan
keuangan
Neraca saldo
penyesuaian
jurnal
penyesuaian
laporan
keuangan
laporan
keuangan
DIREKTUR BAGIAN
ANGGARAN
36. 36
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Sistem Informasi Akuntansi yang merupakan suatu sistem dimana terdiri
dari beberapa siklus sebagai berikut:
1. siklus pendapatan,
2. siklus produksi,
3. siklus pengeluaran,
4. siklus penggajian,
5. sikluspengelolaanaktivatetap, dan
6. sikluspelaporanbukubesar
Dalam realisasi di dunia nyata, memiliki peran penting. Peran penting tersebut
selalu melekat pada setiap kegiatan di perusahaan, termasukdalamperusahaan
YUKI Springbed. Seperti yang telahdijelaskandalammakalah, YUKI
Springbedsebagianbesarmasihmenggunakan system manual dalamsiklusbisnisnya,
namunmeskipunbegitusiklusbisnis YUKI Springbedsecaraumumtelahterstruktur.
Meskipun YUKI Springbed memiliki ancaman risiko yang sewaktu-waktu
dapat menyerang perusahaan, tetapi pihak manajemen risiko telah mengantisipasi
dengan memberikan opsi mitigasi risiko sesuai dengan kegiatan yang dilakukan
oleh perusahaan. Dengan menjalankan Sistem Informasi Akuntansi yang baik dan
benar juga memberikan pengaruh yang besar terhadap kelangsungan kegiatan di
perusahaan.
Dalam hal ini kami menyimpulkan bahwa pelaksanaan Sistem Informasi
Akuntansi pada perusahaan YUKI Springbed berjalan dengan baik dan terstruktur
sehingga dapat meminimalkan risiko-risiko yang ada.
B. Saran
Sesuai dengan teori dalam Siklus Pendapatan, perusahaan YUKI Springbed
telah menjalankan siklus pendapatannya dengan baik, dimana semua siklusnya
terarah dan pada akhirnya dilaporkan kepusat sebagai pertanggung jawaban. Stock
37. 37
opname dalam pabrik maupun pengambilan barang dari outlet lain juga telah
menggunakan bukti surat meskipun manual. Dalam proses pembayarannya yang
dilakukan oleh kasirpun sudah baik, konsumen dapat memilih pembayaran tunai
maupun pembayaran menggunakan kartu debit/kredit.
Tiap perusahaan itu memiliki ciri khas masing-masing dalam tipe produk
yang dibuatnya untuk menarik para pelanggannya. Berdasarkan teori dari sitem
informasi yang telah dipelajari, perusahaan ini masih banyak kekurangannya.
Pada tahap design, konsumen bisa mendesain tempat kasur yang dibuat sesuai
keinginannya, tentu saja ini bisa merugikan bagi perusahaan, karena bisa saja
terjadi kesalahan yang dibuat oleh perusahaan yang berdampak pengerjaan ulang
dan menimbulkan pengeluaran 2x lipat. Sarannya, yaitu perbaiki informasi
tentang pengaruh desain produk atas biaya kepada konsumen dan juga adanya
rincian estimasi garansi produk oleh perusahaan kepada konsumen yang sekiranya
tidak merugikan perusahaan.
Dalam perencanaaan dan penjadwalan produksi perusahaan YUKI sudah
baik, karena telah menggunakan sistem MRP-II karena dengan pertimbangan
penyusutan dari produk YUKI itu bisa bertahan lama, sehingga banyak sekali
pilihan untuk konsumen sebelum membuat desainnya sendiri. Pada tahap
produksi, dalam melakukan pengoperasian mesin masih dilakukan oleh manusia
bukan oleh komputer(CIM), padahal mesin dan aset lainnya yang dimiiki oleh
perusahaan YUKI itu canggih. Sehingga biaya yang ditimbulkan pun besar dalam
pembuatan produknya. Sarannya adalah perusahaan harus menggunakan CIM agar
mesin tersebut terintegrasi dengan komputer, sehingga menghemat waktu dan
biaya dan juga biaya yang dikeluarkan itu menjadi efektif.
Pada tahap Akuntansi biaya, seorang akuntan publik memang dituntut untuk
membuat laporan dari kegiatan manufaktur dalam suatu perusahaan. Di dalam
perusahaan YUKI kerap kali terjadi kesalahan dalam mencatat dan memasukkan
data sehingga data biaya yang dilaporkan tidak akurat. Sarannya adalah dengan
adanya pengendaian entry data dan juga adanya internal control untuk membantu
akuntan dalam mencatat dan mengoreksi kesalahan sebelum laporan itu dibuat.
38. 38
Saran untuk siklus pengeluaran yang bisa kami berikan kepada outlet Yuki
tersebut adalah:
1. Mengubah sistem pencatatan menggunakan computer dan
menggunakan sistem akuntansi yang benar.
2. Memisahkan tanggung jawab-tanggung jawab pada orang yang berbeda
seperti memisahkan pegawai yang meminta barang dengan yang
menerima barang.
Setiap perusahaan memiliki cara masing-masing dalam meningkatkan
keterampilan pegawai karena keterampilan merupakan aktiva yang bernilai tinggi
yang harus dikelola, dikembangkan dan dipelihara secara hati – hati. Perusahaan
ini masih memiliki kekurangan yaitu pada data kehadiran pegawai yang belum
terback-up. Bisa saja sewaktu-waktu dengan menggunakan mesin fingertech data
hilang. Oleh karena itu sarannya adalah dengan mem-back up data kehadiran
pegawai karena jika mesin yang mengolah data mengalami kerusakan sistem
komputer maka dapat menghilangkan seluruh data.
Selain itu juga terjadinya kesalahan input data yang dimasukkan ke dalam
komputer. Terjadinya kesalahan seperti ini sering kali disebabkan karena human
error ataupun karena kesalahan dalam hal adminstrasi. Sarannya adalah
memeriksa kembali saat melakukan konfirmasi atas penginputan data karyawan.
Maksud dari usulan diatas adalah ketika sudah melakukan penginputan data maka
bagian SDM harus segera mengkonfirmasi kepada seluruh kepala bagian sehingga
terdapat sedikit kesalahan yang dilakukan oleh SDM.
Untuk mengurangi resiko, maka dapat lakukan dengan mengubah sistem
pencatatan transaksi. Hal itu dilakukan dengan mengubah menjadi dengan sistem
terkomputerisasi. Selain itu, dapat ditambah dengan aplikasi yang dapat secara
langsung meng-update transaksi yang terjadi ke server utama. Dengan begitu,
perusahaan dapat menyusun laporan keuangan kapan saja saat diperlukan dengan
data yang sudah ter-update. Selain itu, dapat juga dengan melakukan sistem
barcode yang dapat mengetahui jumlah persediaan yang terdapat di setiap outlet.
39. 39
Daftar Pustaka
1. Apresia. 2016. Siklus Pendapatan.
http://siaaprecia.blogspot.co.id/2012/04/1-siklus-pendapatan.html
2. Harjo. 2016. Analisis Sistem Informasi Akuntansi.
http://harjo820.blogspot.co.id/2014/10/analisis-sistem-informasi-
akuntansi.html (diakses 8 Februari 2016).
3. Junakizaki. 2016. Sistem Informasi Akuntansi. Junakizaki.deviantart.com
(diakses 8 Februari 2016).
4. Mulyadi.2001. Sistem Akuntansi. Jakarta: PT Salemba Emban Patria
5. Romney, Marshall B. dan Paul John Steinbart. .Sistem Informasi Akuntansi.
Jakarta: PT Salemba Emban Patria
6. Setiawan, Eman. 2016. Siklus Buku Besar dan Pelaporan.
http://www.emansetiawan.dosen.narotama.ac.id/files/2012/11/BAB-
15-SIKLUS-BUKU-BESAR-DAN-PELAPORAN.pdf (diakses 8
Februari 2016).
7. Setia, Eko. 2016. Aktiva Tetap.
http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/494/jbptunikompp-gdl-ekosetiawa-
24655-4-unikom_e-4.pdf
40. 40
LAMPIRAN
Daftar Pertanyaan
2. Bagaimana pembelian bahan baku?
3. Bagaimana perlakuan saat persediaan habis?
4. Bagaimana aliran pendapatan yang terjadi di perusahaan YUKI Springbed?
5. Bukti transak siapa saja yang dipakai?
6. Apakah perusahaan menggunakan system manual atau elektronik?
7. Bagaimana alur pemesanan hingga pembayaran oleh konsumen?
8. Bagaimana desain produknya untuk memenuhi kebutuhan konsumen?
9. Bagaimana sistem penggajiannya?
10. Adakah dokumen atau data yang digunakan untuk melakukan penggajian?
11. Aset apa saja yang dimiliki perusahaan?
12. Bagaimana proses pencatatan transaksi? Secara manual atau
terkomputerisasi?
13. Apakah ada pengakuan depresiasi/penyusutan terhadap aktiva?
14. Metode apa yang dipakai sebagai dasar perhitungannya?