2. Media Pembelajaran Interaktif IPS Terpadu
Jalur Pelayaran India - Cina
Hubungan dagang
antara India dan Cina
semula dilakukan
melalui jalur darat
(jalur sutera).
Jalur ini membentang
dari Cina, melewati
Asia Tengah, sampai
ke Eropa.
4. Karena barang yang
diperdagangkan umumnya
adalah kain sutera dari Cina.
Selain kain sutera, wawangian dan
rempah-rempah juga menjadi
komoditas yang sangat laris
di Eropa.
5. Sejak awal abad Masehi jalur
sutera dialihkan ke Jalur Laut
terdekat dari India ke Cina
melalui Selat Malaka
Karena situasi jalan darat sudah
tidak aman,
6. Media Pembelajaran Interaktif IPS Terpadu
Masyarakat di Indonesia sangat diuntungkan
karena menjadi daerah transit (pemberhentian)
bagi pedagang-pedagang Cina dan India.
Selain itu
Masyarakat di Indonesia juga ikut aktif dalam
perdagangan tersebut
8. Teori Waisya (NJ.Krom)
Proses masuknya kebudayaan Hindu-Budha dibawa oleh
pedagang India yang menyesuaikan dengan angin musim
untuk berdagang di Indonesia .
Dalam waktu tertentu para pedagang menetap di Indonesia
sehingga memungkinkan terjadinya perkawinan dengan
perempuan-perempuan pribumi
9. Teori Ksatria
1. C.C. Berg menjelaskan bahwa golongan Ksatria dari India ini ada yang
terlibat konflik dalam masalah perebutan kekuasaan di Indonesia. Bantuan
yang diberikan oleh para Ksatria ini sedikit banyak membantu
kemenangan. Sebagai hadiahnya di antara mereka yang kemudian
dinikahkan dengan salah satu putri dari kepala suku atau kelompok yang
dibantunya.
2. Mookerji juga mengatakan bahwa golongan Ksatria membawa pengaruh
kebudayaan Hindu-Budha ke Indonesia. Para Ksatria ini selanjutnya
membangun koloni-koloni yang berkembang menjadi sebuah kerajaan.
3. Sekitar abad ke-5, ada di antara para keluarga kerajaan di India Selatan
melarikan diri ke Indonesia sewaktu kerajaannya mengalami kehancuran.
Mereka itu nantinya mendirikan kerajaan di Indonesia (J.L. Moens).
10. Teori Brahmana (Jc.Van Leur)
Bahwa kebudayaan Hindu-Budha India yang menyebar ke
Indonesia dibawa oleh golongan Brahmana.
Berdasarkan pada pengamatan terhadap sisa-sisa peninggalan kerajaan-
kerajaan yang bercorak Hindu-Budha di Indonesia menggunakan Bahasa
Sansekerta dan Huruf Pallawa. Karena hanya golongan Brahmanalah yang
menguasai bahasa dan huruf itu.
11. Teori Arus Balik (F.D.K Bosch)
Menjelaskan peran aktif dari orang-orang Indonesia yang
mengembangkan kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia.
Teori ini menyebutkan bahwa banyak pemuda Indonesia yang belajar agama
Hindu-Buddha ke India. Setelah memperoleh ilmu yang banyak, mereka
kembali ke Indonesia untuk menyebarkannya.
14. Media Pembelajaran Interaktif IPS Terpadu
Bidang Pemerintahan
Kedudukan kepala suku digantikan oleh raja
seperti halnya di India.
Kedudukan raja tidak lagi dipilih oleh rakyatnya,
akan tetapi diturunkan secara turun temurun
Karena dianggap sebagai keturunan dewa
dan dianggap sebagai puncak dari segala hal
dalam negara.
15. Media Pembelajaran Interaktif IPS Terpadu
Bidang Sosial
Munculnya Sistem Kasta (Pembedaan kelompok masyarakat berdasarkan funsinya)
Golongan
Brahmana
(pendeta)
Golongan Ksatria
(bangsawan,
prajurit)
Golongan Waisya
(pedagang dan
petani)
Golongan Sudra
(rakyat biasa)
Dampak dari Sistem Kasta : terdapat perbedaan hak-hak antara golongan-golongan kasta yang berlainan, terutama
dalam hal pewarisan harta, pemberian sanksi dan kedudukan dalam pemerintahan.
16. Bidang Ekonomi
Munculnya pusat-pusat perdagangan yang berkembang menjadi
pusat kerajaan sejak terbentuknya jalur perdagangan.
Kapal-kapal dagang banyak yang singgah untuk menambah
persediaan makanan dan minuman, menjual dan membeli barang
dagangan, atau menanti waktu yang baik untuk berlayar.
17. Bidang Agama
Berkembangnya pusat kerajaan dan pusat penyebaran
Hindu-Buddha ke berbagai wilayah.
Meskipun demikian, sistem kepercayaan terhadap roh
halus yang sudah berkembang sejak masa praaksara
tidak punah.
18. Media Pembelajaran Interaktif IPS Terpadu
Seni Bangunan Seni Rupa dan Ukir
Relief atau seni ukir yang dipahatkan pada bagian
dinding candi Prambanan dan candi Borobudur
merupakan hasil akulturasi kebudayaan Hindu-
Buddha.
Sastra dan Aksara
Berkembangnya karya sastra terutama yang
bersumber dari Mahabrata dan Ramayana,
melahirkan seni pertunjukan wayang kulit. Selain itu
lahir pula tokoh-tokoh pewayangan yang khas
Indonesia. Misalnya tokoh-tokoh punakawan
Perkembangan sastra ini didukung oleh
penggunaan Bahasa Sansekerta dan huruf-huruf
India seperti Pallawa, Prenagari, dan Dewanagari
Contoh hasil akulturasi budaya
Bentuk bangunan candi merupakan bentuk
akulturasi antara unsur budaya Hindu-Buddha
dengan unsur budaya asli Indonesia.
Bangunan yang megah, patung-patung perwujudan
dewa atau Buddha, serta bagian-bagian candi dan
stupa adalah unsur dari India. Bentuk candi-candi di
Indonesia pada hakikatnya adalah punden
berundak yang merupakan unsur Indonesia asli.