SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 74
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
              DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN




        PERJALANAN DINAS DALAM NEGERI
     BAGI PEJABAT NEGARA, PEGAWAI NEGERI,
            DAN PEGAWAI TIDAK TETAP
                 (PMK Nomor 113/PMK.05/2012)




INTEGRITAS  PROFESIONALISME  SINERGI  PELAYANAN  KESEMPURNAAN
PENGERTIAN
 1. Perjalanan Dinas Dalam Negeri selanjutnya disebut Perjalanan
    Dinas adalah perjalanan ke luar Tempat Kedudukan yang dilakukan
    dalam wilayah Republik Indonesia untuk kepentingan negara.
 2. Perjalanan Dinas Jabatan adalah Perjalanan Dinas melewati batas
    Kota dan/atau dalam Kota dari tempat kedudukan ke tempat yang
    dituju, melaksanakan tugas, dan kembali ke tempat kedudukan semula
    di dalam negeri.
 3. Perjalanan Dinas Pindah adalah Perjalanan Dinas dari tempat
    kedudukan yang lama ke tempat kedudukan yang baru berdasarkan
    surat keputusan pindah.

            Perjalanan Dinas Dalam Negeri selanjutnya disebut Perjalanan Dinas
            adalah perjalanan ke luar tempat kedudukan baik perorangan maupun
            secara bersama yang jaraknya sekurang-kurangnya 5 (lima) kilometer
Aturan      dari batas kota, yang dilakukan dalam wilayah Republik Indonesia
Lama        untuk kepentingan negara atas perintah Pejabat yang Berwenang,
            termasuk perjalanan dari tempat kedudukan ke tempat meninggalkan
            Indonesia untuk bertolak ke luar negeri dan dari tempat tiba di
            Indonesia dari luar negeri ke tempat yang dituju di dalam negeri.
PENGERTIAN

 4. Surat Perjalanan Dinas, selanjutnya disingkat SPD adalah
    dokumen yang diterbitkan PPK dalam rangka pelaksanaan
    Perjalanan Dinas Pejabat Negara, Pegawai Negeri, Pegawai Tidak
    Tetap, dan Pihak Lain.
 5. Pelaksana SPD adalah Pejabat Negara, Pegawai Negeri, dan
    Pegawai Tidak Tetap yang melaksanakan Perjalanan Dinas.
 6. Kota adalah Kota/Kabupaten pembagian wilayah administratif
    di Indonesia di bawah Provinsi.


            Surat Perintah Perjalanan Dinas, selanjutnya disebut SPPD
             adalah surat perintah kepada Pejabat Negara, Pegawai Negeri, dan
Aturan       Pegawai Tidak Tetap untuk melaksanakan Perjalanan Dinas.
Lama        Pejabat yang Berwenang adalah PA/KPA atau pejabat yang diberi
             wewenang oleh PA/KPA di lingkungan K/L.
            Kota - (tidak didefinisikan)
RUANG LINGKUP PERJALANAN DINAS
 1. Mengatur mengenai pelaksanaan dan pertanggungjawaban
    Perjalanan Dinas bagi Pejabat Negara, Pegawai Negeri, dan
    Pegawai Tidak Tetap yang dibebankan pada Anggaran
    Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
 2. Perjalanan Dinas, meliputi:
    a. Perjalanan Dinas Jabatan; dan
    b. Perjalanan Dinas Pindah.
 3. Pegawai Negeri, meliputi:
    a. Pegawai Negeri Sipil;
    b. Calon Pegawai Negeri Sipil;
    c. Anggota Tentara Nasional Indonesia; dan
    d. Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia.

          Pengaturan Perjalanan Dinas Jabatan dan Perjalanan Dinas
Aturan     Pindah secara terpisah
Lama
          Pegawai Negeri belum memuat Calon Pegawai Negeri Sipil
PRINSIP PERJALANAN DINAS

 a. selektif, yaitu hanya untuk kepentingan yang sangat
    tinggi dan prioritas yang berkaitan dengan
    penyelenggaraan pemerintahan;
 b. ketersediaan anggaran dan kesesuaian dengan
    pencapaian kinerja Kementerian Negara/Lembaga;
 c. efisiensi penggunaan belanja negara; dan
 d. akuntabilitas pemberian perintah pelaksanaan
    Perjalanan Dinas dan pembebanan biaya Perjalanan
    Dinas.


Aturan
         Prinsip-prinsip Perjalanan Dinas belum diatur
Lama
PERJALANAN DINAS JABATAN......(1)

1. Perjalanan Dinas Jabatan digolongkan menjadi:
   a. Perjalanan Dinas Jabatan yang melewati batas Kota;
      dan
   b. Perjalanan Dinas Jabatan yang dilaksanakan di dalam
      Kota.
2. Batas Kota khusus untuk Provinsi DKI Jakarta meliputi
   kesatuan wilayah Jakarta Pusat, Jakarta Timur, Jakarta
   Utara, Jakarta Barat, dan Jakarta Selatan.
3. Perjalanan Dinas Jabatan yang dilaksanakan di dalam
   Kota , terdiri atas:
   a. Perjalanan Dinas Jabatan yang dilaksanakan lebih
      dari 8 (delapan) jam; dan
   b. Perjalanan Dinas Jabatan yang dilaksanakan sampai
      dengan 8 (delapan) jam.
PERJALANAN DINAS JABATAN......(2)

Perjalanan Dinas Jabatan dilakukan dalam rangka:
a.   pelaksanaan tugas dan fungsi yang melekat pada jabatan;
b.   mengikuti rapat, seminar, dan sejenisnya;
c.   Pengumandahan (detasering);
d.   menempuh ujian dinas/ujian jabatan;
e.   menghadap Majelis Penguji Kesehatan Pegawai Negeri atau menghadap
     seorang dokter penguji kesehatan yang ditunjuk, untuk mendapatkan surat
     keterangan dokter tentang kesehatannya guna kepentingan jabatan;
f.   memperoleh pengobatan berdasarkan surat keterangan dokter karena
     mendapat cedera pada waktu/karena melakukan tugas;
g.   mendapatkan pengobatan berdasarkan keputusan Majelis Penguji
     Kesehatan Pegawai Negeri;
h.   mengikuti pendidikan setara Diploma/S1/S2/S3;
i.   mengikuti pendidikan dan pelatihan;
j.   menjemput/mengantarkan ke tempat pemakaman jenazah Pejabat
     Negara/Pegawai Negeri yang meninggal dunia dalam melakukan Perjalanan
     Dinas;
k.   menjemput/mengantarkan ke tempat pemakaman jenazah Pejabat
     Negara/Pegawai Negeri yang meninggal dunia dari Tempat Kedudukan yang
     terakhir ke Kota tempat pemakaman.
PERJALANAN DINAS JABATAN......(3)
                          SURAT TUGAS
1) Perjalanan Dinas Jabatan oleh Pelaksana SPD dilakukan sesuai
   perintah atasan Pelaksana SPD yang tertuang dalam Surat Tugas.
2) Surat Tugas dimaksud diterbitkan oleh:
   a. kepala satuan kerja untuk Perjalanan Dinas Jabatan yang
      dilakukan oleh Pelaksana SPD pada satuan kerja berkenaan;
   b. atasan langsung kepala satuan kerja untuk Perjalanan Dinas
      Jabatan yang dilakukan oleh kepala satuan kerja;
   c. Pejabat Eselon II untuk Perjalanan Dinas Jabatan yang
      dilakukan oleh Pelaksana SPD dalam lingkup unit eselon
      II/setingkat unit eselon II berkenaan; atau
   d. Menteri/Pimpinan Lembaga/Pejabat Eselon I untuk
      Perjalanan Dinas Jabatan yang dilakukan oleh Menteri/
      Pimpinan Lembaga/ Pejabat Eselon I/ Pejabat Eselon II.
3) Kewenangan penerbitan Surat Tugas dapat didelegasikan kepada
   pejabat yang ditunjuk
PERJALANAN DINAS JABATAN......(4)
                          SURAT TUGAS DAN SPD
4)   Surat Tugas paling sedikit mencantumkan :
     a. Pemberi tugas;
     b. Pelaksana tugas;
     c. Waktu pelaksanaan tugas; dan
     d. Tempat pelaksanaan tugas.
5) Surat Tugas menjadi dasar penerbitan SPD oleh PPK.
6) Dalam penerbitan SPD, PPK berwenang untuk menetapkan tingkat biaya
   Perjalanan Dinas dan alat transpor yang digunakan untuk
   melaksanakan Perjalanan Dinas Jabatan yang bersangkutan dengan
   memperhatikan kepentingan serta tujuan Perjalanan Dinas tersebut.
7)   Perjalanan Dinas Jabatan di dalam Kota yang dilaksanakan sampai dengan 8
     (delapan) jam dapat dilakukan tanpa penerbitan SPD.
8)   Perjalanan Dinas Jabatan di dalam Kota yang dilaksanakan sampai dengan 8
     (delapan) jam tanpa penerbitan SPD, pembebanan biaya Perjalanan Dinas
     Jabatan oleh PPK dicantumkan dalam Surat Tugas.
9)   SPD dibuat sesuai format sebagaimana tercantum dalam Lampiran I PMK.
Format SPD
   Halaman 1
(Lampiran I PMK)




Pada Keterangan lain-lain dicantumkan
   Nomor dan tanggal Surat Tugas
Format SPD
   Halaman 2
(Lampiran I PMK)




  Untuk PDJ yang biayanya
   dibebankan pada DIPA
        Pelaksana SPD
 ditandatangani oleh Kepala
  Satker atau Pejabat yang
    ditunjuk pada instansi
        Pelaksana SPD



  Untuk PDJ yang biayanya
dibebankan pada DIPA Satker
 Penyelenggara, tidak perlu
 ditandatangani oleh Kepala
  Satker atau Pejabat yang
    ditunjuk atau Atasan
       Pelaksana SPD
BIAYA PERJALANAN DINAS JABATAN.....(1)



1) Perjalanan Dinas Jabatan terdiri atas
   komponen-komponen sebagai berikut:
   a. uang harian;
   b. biaya transpor;
   c. biaya penginapan;
   d. uang representasi;
   e. sewa kendaraan dalam Kota; dan/atau
   f. biaya menjemput/mengantar jenazah.
BIAYA PERJALANAN DINAS JABATAN .....(2)

2) Uang harian terdiri atas:
   a. uang makan;
   b. uang transpor lokal; dan
   c. uang saku.
3) Biaya transpor terdiri atas:
   a. perjalanan dinas dari tempat kedudukan sampai
      tempat tujuan keberangkatan dan kepulangan
      termasuk biaya ke terminal bus/ stasiun/
      bandara/pelabuhan keberangkatan;
   b. retribusi yang dipungut di terminal bus/stasiun/
      bandara/pelabuhan keberangkatan dan
      kepulangan.
BIAYA PERJALANAN DINAS JABATAN .....(3)

4) Biaya penginapan merupakan biaya yang diperlukan untuk
   menginap:
   a. di hotel; atau
   b. di tempat menginap lainnya.
5) Dalam hal Pelaksana SPD tidak menggunakan biaya
   penginapan, berlaku ketentuan sebagai berikut:
   a. Pelaksana SPD diberikan biaya penginapan sebesar
      30% (tiga puluh persen) dari tarif hotel di Kota Tempat
      Tujuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri
      Keuangan mengenai Standar Biaya;
   b. Biaya penginapan sebagaimana dimaksud pada huruf a
      dibayarkan secara lumpsum.
6) Uang representasi dapat diberikan kepada Pejabat
   Negara, Pejabat Eselon I, dan Pejabat Eselon II selama
   melakukan Perjalanan Dinas.
BIAYA PERJALANAN DINAS JABATAN .....(4)

7) Sewa kendaraan dalam Kota dapat diberikan kepada
   Pejabat Negara untuk keperluan pelaksanaan tugas di
   Tempat Tujuan.
8) Sewa kendaraan sudah termasuk biaya untuk
   pengemudi, bahan bakar minyak, dan pajak.
9) Biaya menjemput/mengantar jenazah meliputi biaya bagi
   penjemput/pengantar, biaya pemetian dan biaya
   angkutan jenazah.
10)Komponen biaya Perjalanan Dinas Jabatan dicantumkan
   pada Rincian Biaya Perjalanan Dinas (Lampiran II PMK).
Format Rincian
  Biaya Perjadin
(Lampiran II PMK)
STRUKTUR PERJALANAN DINAS JABATAN




                    Perjalanan Dinas Jabatan Melewati
                                Batas Kota
                                                         Untuk daerah yang sulit
 Perjalanan                                               transportasi ; atau
                     Perjalanan Dinas Jabatan Dalam      Untuk pelaksanaan
Dinas Jabatan             Kota Lebih dari 8 Jam           tugasnya memerlukan
  (11 jenis)                                              waktu lebih dari 8 jam.

                      Perjalanan Dinas Jabatan Dalam
                        Kota sampai dengan 8 Jam

                          biaya yang diberikan
                     dijelaskan dalam bentuk tabel
Biaya
        Jenis Perjalanan Dinas Jabatan (PDJ)                                   Biaya      Biaya
                                                                     Uang                          Jumlah Hari   Pemetian
                                                                              Pengina   Transpor
               MELEWATI BATAS KOTA                                   Harian                        Dibayarkan    Angkutan
                                                                                pan     Pegawai
                                                                                                                 Jenazah
a. PDJ dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi yang melekat          √         √         √          Sesuai
                                                                                                                    -
   pada jabatan                                                                                     Penugasan
b. PDJ untuk mengikuti rapat, seminar dan sejenisnya.                                                 Sesuai        -
                                                                      √ 1)      √ 1)      √ 1)
                                                                                                    Penugasan
c. PDJ dalam rangka detasering.                                        √        √ 2)      √ 3)     Maks 90 hr
d. PDJ untuk menempuh ujian dinas / ujian jabatan.                     √         √         √          2 hari        -
e. PDJ untuk menghadap Majelis Penguji Kesehatan Pegawai Negeri                                                     -
                                                                                                      Sesuai
   atau menghadap seorang dokter penguji kesehatan yang ditunjuk,
                                                                       √         √         √        Penugasan
   untuk mendapatkan surat keterangan dokter tentang kesehatannya
   guna kepentingan jabatan.
f. PDJ untuk memperoleh pengobatan berdasarkan surat keterangan                                                     -
                                                                                                      Sesuai
   dokter karena mendapat cedera pada waktu/karena melakukan           √         √         √
                                                                                                    Penugasan
   tugas.
g. PDJ untuk mendapatkan pengobatan berdasarkan keputusan                                             Sesuai        -
                                                                       √         √         √
   Majelis Penguji Kesehatan Pegawai Negeri.                                                        Penugasan
h. PDJ untuk mengikuti pendidikan setara Diploma/S1/S2/S3.             √         √         √       Maks 2 hari      -
                                                                                                      Sesuai        -
i. PDJ untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan.                      √ 4)      √ 5)       √
                                                                                                    Penugasan
j. PDJ untuk menjemput/ mengantarkan ke tempat pemakaman
   jenazah pejabat negara/pegawai negeri yang meninggal dunia          √         √         √       Maks 3 hari      √
   dalam melakukan perjalanan dinas.
k. PDJ untuk menjemput/ mengantarkan ke tempat pemakaman
   jenazah pejabat negara/pegawai negeri yang meninggal dunia dari     √         √         √       Maks 3 hari      √
   Tempat Kedudukan yang terakhir ke kota tempat pemakaman.
KETERANGAN KOMPONEN BIAYA PERJALANAN DINAS JABATAN
                  MELEWATI BATAS KOTA


√ 1) : Rincian biaya Perjalanan Dinas Jabatan untuk mengikuti kegiatan rapat, seminar,
       dan sejenisnya berdasarkan Lampiran tersendiri sebagaimana tercantum dalam
       Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
√ 2) : Biaya Penginapan diberikan pada saat kedatangan dan selama masa
       pengumandahan (Detasering) dalam hal tidak tersedia rumah dinas.
√ 3) : Biaya transpor pegawai diberikan untuk transpor pada saat kedatangan dan
       kepulangan.
√ 4) : Uang Harian diberikan berupa uang saku sesuai standar biaya selama mengikuti
       kegiatan.
√ 5) : Biaya Penginapan diberikan 1 (satu) hari pada saat kedatangan dan 1 (satu) hari
       pada saat kepulangan.

Pada PDJ huruf j dan k : uang harian, biaya transpor pegawai/ keluarga, dan biaya
penginapan diberikan sebanyak-banyaknya untuk 4 (empat) orang, serta biaya
pemetian dan angkutan jenazah.
Jenis Perjalanan Dinas Jabatan (PDJ)              Uang       Biaya          Biaya          Jumlah Hari    Biaya Pemetian &
              DALAM KOTA LEBIH DARI 8 JAM                     Harian   Penginapn   Transpor Pegawai   yg Dibayarkan   Angkutan Jenazah

a. PDJ dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi                √          √              √              Sesuai
                                                                                                                             -
   yang melekat pada jabatan                                                                           Penugasan
b. PDJ untuk mengikuti rapat, seminar dan sejenisnya.          √ 1)       √ 1)           √ 1)            Sesuai              -
                                                                                                       Penugasan
                                                                                                      Maksimal 90            -
c. PDJ dalam rangka detasering.                                 √         √ 2)           √ 3)
                                                                                                         hari
d. PDJ untuk menempuh ujian dinas /ujian jabatan.               √          √              √              2 hari              -
e. PDJ untuk menghadap Majelis Penguji Kesehatan Pegawai                                                                     -
                                                                                                         Sesuai
   Negeri atau menghadap seorang dokter penguji kesehatan
                                                                √          √              √            Penugasan
   yang ditunjuk, untuk mendapatkan surat keterangan dokter
   tentang kesehatannya guna kepentingan jabatan.
f. PDJ untuk memperoleh pengobatan berdasarkan surat                                                                         -
                                                                                                         Sesuai
   keterangan dokter karena mendapat cedera pada                √          √              √
                                                                                                       Penugasan
   waktu/karena melakukan tugas.
g. PDJ untuk mendapatkan pengobatan berdasarkan                                                          Sesuai              -
                                                                √          √              √
   keputusan Majelis Penguji Kesehatan Pegawai Negeri.                                                 Penugasan

                                                                                                       Maksimal 2            -
h. PDJ untuk mengikuti pendidikan setara Diploma/S1/S2/S3.      √          √              √
                                                                                                          hari
                                                                                                         Sesuai              -
i. PDJ untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan.               √ 4)       √ 5)            √
                                                                                                       Penugasan
j. PDJ untuk menjemput/ mengantarkan ke tempat
                                                                                                       Maksimal 3
   pemakaman jenazah pejabat negara/pegawai negeri yang         √          √              √                                  √
                                                                                                          hari
   meninggal dunia dalam melakukan perjalanan dinas.
k. PDJ untuk menjemput/ mengantarkan ke tempat
   pemakaman jenazah pejabat negara/pegawai negeri yang                                                Maksimal 3
                                                                √          √              √                                  √
   meninggal dunia dari Tempat Kedudukan yang terakhir ke                                                 hari
   kota tempat pemakaman.
KETERANGAN KOMPONEN BIAYA PERJALANAN DINAS JABATAN
                 DALAM KOTA LEBIH DARI 8 JAM
1.   √ 1) : Rincian biaya PDJ untuk mengikuti kegiatan rapat, seminar, dan sejenisnya
            berdasarkan Lampiran tersendiri sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang
            merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
2.   √ 2) : Biaya penginapan dalam hal selama masa Pengumandahan (detasering) tidak
            tersedia rumah dinas.
3.   √ 3) : Biaya transpor pegawai diberikan untuk transpor pada saat kedatangan dan
            kepulangan.
4.   √ 4) : Uang Harian diberikan berupa uang saku sesuai standar biaya selama mengikuti
            kegiatan.
5.   √ 5) : Biaya Penginapan diberikan 1 (satu) hari pada saat kedatangan dan 1 (satu) hari
            pada saat kepulangan.
6.   Biaya Transpor Pegawai diberikan sesuai Biaya Riil. Dalam hal tidak diperoleh bukti pengeluaran riil,
     diberikan berupa biaya transpor kegiatan dalam kota yang dibayarkan secara lumsum sesuai standar
     biaya.
7.   Biaya Transpor Pegawai diberikan sepanjang tidak menggunakan kendaraan dinas, disertai dengan
     surat tugas, dan tidak bersifat rutin.
8.   Jenis Perjalanan Dinas Jabatan pada huruf j dan k : uang harian, biaya transpor pegawai/ keluarga,
     dan biaya penginapan diberikan sebanyak-banyaknya untuk 4 (empat) orang, serta biaya pemetian dan
     angkutan jenazah.
9.   Lama pelaksanaan Perjalanan Dinas pada huruf d dan h adalah sesuai waktu yang ditempuh menuju
     tempat pendidikan/ujian.
Biaya
                                                                            Biaya Transpor                    Pemetian
            Jenis Perjalanan Dinas Jabatan (PDJ)                                             Jumlah yang
                                                                             Kegiatan dlm                         &
           DALAM KOTA SAMPAI DENGAN 8 JAM                                                     Dibayarkan
                                                                                 Kota                         Angkutan
                                                                                                               Jenazah
a. PDJ dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi yang melekat pada                               Sesuai
                                                                                  √                              -
   jabatan                                                                                     Penugasan
b. PDJ untuk mengikuti rapat, seminar dan sejenisnya.                            √ 1)             √ 1)           -
                                                                                             Keberangkatan
c. PDJ untuk menempuh ujian dinas / ujian jabatan.                                √                              -
                                                                                             dan Kepulangan
d. PDJ untuk menghadap Majelis Penguji Kesehatan Pegawai Negeri atau                                             -
                                                                                                 Sesuai
   menghadap seorang dokter penguji kesehatan yang ditunjuk, untuk
                                                                                  √            Penugasan
   mendapatkan surat keterangan dokter tentang kesehatannya guna
   kepentingan jabatan.
e. PDJ untuk memperoleh pengobatan berdasarkan surat keterangan dokter                           Sesuai          -
                                                                                  √
   karena mendapat cedera pada waktu/karena melakukan tugas.                                   Penugasan
f. PDJ untuk mendapatkan pengobatan berdasarkan keputusan Majelis Penguji                        Sesuai          -
                                                                                  √
   Kesehatan Pegawai Negeri.                                                                   Penugasan
                                                                                             Keberangkatan       -
g. PDJ untuk mengikuti pendidikan setara Diploma/ S1/ S2/ S3.                     √
                                                                                             dan Kepulangan
                                                                                                 Sesuai          -
h. PDJ untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan.                                  √
                                                                                               Penugasan
i. PDJ untuk menjemput/ mengantarkan ke tempat pemakaman jenazah
                                                                                              Dibayarkan
   pejabat negara/pegawai negeri yang meninggal dunia dalam melakukan             √                              √
                                                                                              1 (satu) kali
   perjalanan dinas.
j. PDJ untuk menjemput/ mengantarkan ke tempat pemakaman jenazah
                                                                                              Dibayarkan
   pejabat negara/pegawai negeri yang meninggal dunia dari Tempat                 √                              √
                                                                                              1 (satu) kali
   Kedudukan yang terakhir ke kota tempat pemakaman.
KETERANGAN KOMPONEN BIAYA PERJALANAN DINAS JABATAN
            DALAM KOTA SAMPAI DENGAN 8 JAM




1. √ 1) : Rincian biaya PDJ untuk mengikuti kegiatan rapat, seminar, dan sejenisnya
   berdasarkan Lampiran tersendiri.
2. Biaya Transpor Kegiatan Dalam Kota dibayarkan secara lumpsum sesuai standar
   biaya dan tidak diberikan kepada Pelaksana SPD yang melakukan rapat dalam
   komplek perkantoran yang sama.
3. PDJ dalam kota dapat diberikan biaya sepanjang tidak menggunakan kendaraan
   dinas, disertai dengan surat tugas, dan tidak bersifat rutin.
4. Jenis Perjalanan Dinas Jabatan pada huruf i dan j diberikan biaya transpor
   pegawai/keluarga sebanyak-banyaknya untuk 4 (empat) orang.
5. Lama pelaksanaan Perjalanan Dinas pada huruf c dan g adalah sesuai waktu
   yang ditempuh menuju tempat pendidikan/ujian.
BIAYA PERJALANAN DINAS JABATAN .....(6)
                 Tingkat Biaya Perjadin Jabatan
Biaya Perjalanan Dinas Jabatan, digolongkan dalam 3 (tiga)
tingkat, yaitu:
a. Tingkat A untuk Ketua/Wakil Ketua dan Anggota pada Majelis
    Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan
    Perwakilan Daerah, Badan Pemeriksa Keuangan, Mahkamah
    Agung, Mahkamah Konstitusi, Menteri, Wakil Menteri, pejabat
    setingkat Menteri, Gubernur, Wakil Gubernur, Bupati, Wakil
    Bupati, Walikota, Wakil Walikota, Ketua/Wakil Ketua/
    Anggota Komisi, Pejabat Eselon I, dan Pejabat Lainnya yang
    setara;
b. Tingkat B untuk Pejabat Negara Lainnya, Pejabat Eselon
    II, dan Pejabat Lainnya yang setara;
c. Tingkat C untuk Pejabat Eselon III/PNS Golongan IV, Pejabat
    Eselon IV/PNS Golongan III, PNS Golongan II dan I.
BIAYA PERJALANAN DINAS JABATAN .....(7)

             Penyetaraan Biaya Perjalanan Dinas
Penyetaraan tingkat biaya Perjalanan Dinas :
a. di lingkungan Kementerian Pertahanan/Tentara Nasional
   Indonesia ditetapkan oleh Menteri Pertahanan setelah
   berkoordinasi dengan Menteri Keuangan;
b. lingkungan Kepolisian Negara Republik Indonesia
   ditetapkan oleh Kepala Kepolisian Republik Indonesia
   setelah berkoordinasi dengan Menteri Keuangan.
c. Penyetaraan tingkat biaya Perjalanan Dinas untuk
   Pegawai Tidak Tetap yang melakukan Perjalanan Dinas
   untuk kepentingan negara ditentukan oleh KPA sesuai
   dengan tingkat pendidikan/ kepatutan/tugas yang
   bersangkutan.
BIAYA PERJALANAN DINAS JABATAN .....(8)

Biaya Perjalanan Dinas diberikan berdasarkan tingkat
biaya Perjalanan Dinas, dengan ketentuan sebagai berikut:
a. uang harian dibayarkan secara lumpsum dan
   merupakan batas tertinggi sebagaimana diatur dalam
   Peraturan Menteri Keuangan mengenai Standar Biaya;
b. biaya transpor pegawai dibayarkan sesuai dengan
   Biaya Riil berdasarkan Fasilitas Transpor sebagaimana
   tercantum dalam Lampiran IV PMK;
c. biaya penginapan dibayarkan sesuai dengan Biaya Riil
   dan berpedoman pada Peraturan Menteri Keuangan
   mengenai Standar Biaya;
TINGKATAN BIAYA PERJALANAN DINAS JABATAN
                                 (LAMPIRAN IV)

                                                 Tingkat Biaya                Moda Transpotasi
No                Pejabat Negara                  Perjalanan
                                                     Dinas       Pesawat                Kereta Api/
                                                                           Kapal Laut                 Lainnya
                                                                  Udara                    Bus
1.   Ketua/Wakil Ketua dan Anggota pada               A           Bisnis    VIP /       Spesial /      Sesuai
     Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan                                 Kelas I A    Eksekutif     Kenyataan
     Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan
     Daerah, Badan Pemeriksa Keuangan,
     Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi,
     Menteri, Wakil Menteri, pejabat setingkat
     Menteri, Gubernur, Wakil Gubernur,
     Bupati, Wakil Bupati, Walikota, Wakil
     Walikota, Ketua/Wakil Ketua/ Anggota
     Komisi, Pejabat Eselon I, dan Pejabat
     Lainnya yang setar
2.   Pejabat Negara Lainnya, Pejabat Eselon           B          Ekonomi   Kelas I B    Eksekutif      Sesuai
     II, dan Pejabat Lainnya yang setara                                                              Kenyataan

3.   Pejabat Eselon III/PNS Golongan IV,              C          Ekonomi   Kelas II A   Eksekutif      Sesuai
     Pejabat Eselon IV/PNS Golongan III, PNS                                                          Kenyataan
     Golongan II dan I
                                                                                Lama : 6 tingkatan
BIAYA PERJALANAN DINAS JABATAN .....(9)


d) uang representasi dibayarkan secara lumpsum dan
   merupakan batas tertinggi sebagaimana diatur dalam
   Peraturan Menteri Keuangan mengenai Standar Biaya;
e) sewa kendaraan dalam Kota dibayarkan sesuai dengan
   Biaya Riil dan berpedoman pada Peraturan Menteri
   Keuangan mengenai Standar Biaya;
f) biaya pemetian jenazah termasuk yang berhubungan
   dengan pengruktian/pengurusan jenazah dibayarkan
   sesuai dengan Biaya Riil;
g) biaya angkutan jenazah termasuk yang berhubungan
   dengan pengruktian/pengurusan jenazah dibayarkan
   sesuai dengan Biaya Riil.
BIAYA PERJALANAN DINAS JABATAN .....(10)
  Dalam Rangka Mengikuti Rapat, Seminar, dan Sejenisnya

1) Dilaksanakan dengan biaya Perjalanan Dinas Jabatan
   yang ditanggung oleh panitia penyelenggara;
2) Apabila tidak ditanggung oleh panitia
   penyelenggara, biaya Perjalanan Dinas Jabatan
   dimaksud dibebankan pada DIPA satuan kerja Pelaksana
   SPD.
3) Panitia penyelenggara menyampaikan pemberitahuan
   mengenai pembebanan biaya Perjalanan Dinas Jabatan
   dimaksud dalam surat/undangan mengikuti
   rapat, seminar, dan sejenisnya.
4) Rincian biaya Perjalanan Dinas Jabatan untuk mengikuti
   rapat, seminar, dan sejenisnya tercantum dalam
   Lampiran V PMK.
RINCIAN BIAYA PERJALANAN DINAS JABATAN UNTUK MENGIKUTI
                      KEGIATAN RAPAT, SEMINAR, DAN SEJENISNYA
I. DI DALAM KANTOR (RUANG RAPAT/AULIA/SERBAGUNA DAN SEJENISNYA) ------- LAMPIRAN V
                                                                                            Uang Transpor          Biaya
      Komponen Biaya Perjalanan Dinas            Uang Saku Rapat         Uang Harian
                                                                                              Pegawai            Penginapan
 I. MELEWATI BATAS KOTA
    1. Peserta                                            -                    √                  √ 1)                    √
    2. Panitia/Moderator                                  -                    -                   -                      -
    3. Narasumber                                         -                    -                  √ 1)                    √
 II. DALAM KOTA LEBIH DARI 8 JAM
     1. Peserta                                          √ 2)                  -                  √ 3)                   √ 4)
     2. Panitia/Moderator                                 -                    -                   -                      -
     3. Narasumber                                        -                    -                  √ 3)                   √ 4)
 III. DALAM KOTA SAMPAI DENGAN 8 JAM
     1. Peserta                                          √ 2)                  -                  √ 3)                    -
     2. Panitia/Moderator                                 -                    -                   -                      -
     3. Narasumber                                        -                    -                  √ 3)                    -

 1.   √ 1)   Biaya transpor kepulangan Pelaksana SPD dalam rangka mengikuti rapat, seminar, dan sejenisnya dapat
             dibayarkan sebesar biaya transpor kedatangan tanpa menyertakan bukti pengeluaran transpor kepulangan.
 2.   √ 2)   Uang Saku Rapat diberikan untuk rapat di luar jam kerja sesuai ketentuan yang diatur dalam standar biaya.
 3.   √ 3)   Uang Transpor Pegawai diberikan sesuai Biaya Riil. Dalam hal tidak diperoleh bukti pengeluaran riil, diberikan
             berupa biaya transpor kegiatan dalam kota yang dibayarkan secara lumsum sesuai standar biaya.
 4.   √ 4)   Biaya Penginapan diberikan apabila terdapat kesulitan transportasi sehingga memerlukan waktu untuk menginap.
 5.   Uang Transpor Pegawai diberikan sepanjang tidak menggunakan kendaraan dinas, disertai dengan surat tugas, dan tidak
      bersifat rutin serta tidak diberikan kepada Pelaksana SPD yang melakukan rapat dalam komplek perkantoran yang sama
RINCIAN BIAYA PERJALANAN DINAS JABATAN UNTUK MENGIKUTI
                         KEGIATAN RAPAT, SEMINAR, DAN SEJENISNYA
    II. DI LUAR KANTOR PENYELENGGARA (HOTEL/TEMPAT LAIN) ------------ LAMPIRAN V

                                                  Uang Saku Paket       Uang Saku Paket        Uang Transpor        Biaya           Uang
    Komponen Biaya Perjalanan Dinas
                                                     Fullboard          Fullday/Halfday          Pegawai          Penginapan       Harian 1)
I. MELEWATI BATAS KOTA
   1. Peserta                                            √ 3)                    -                   √2                 √                 √
   2. Panitia/Moderator                                  √ 3)                    -                   √2                 √                 √
   3. Narasumber                                          -                      -                   √2                 √                 √
II. DALAM KOTA LEBIH DARI 8 JAM
    1. Peserta                                           √ 3)                   √ 3)                  √                √ 4)               √
    2. Panitia/Moderator                                 √ 3)                   √ 3)                  √                √ 4)               √
    3. Narasumber                                         -                      -                    √                √ 4)               √
III. DALAM KOTA SAMPAI DENGAN 8 JAM
    1. Peserta                                             -                    √ 3)                  √                  -                -
    2. Panitia/Moderator                                   -                    √ 3)                  √                  -                -
    3. Narasumber                                          -                     -                    √                  -                -

1   √ 1)   Uang Harian diberikan 1 (satu) hari pada saat kedatangan dan 1 (satu) hari pada saat kepulangan.
2   √ 2)   Biaya transpor kepulangan Pelaksana SPD dalam rangka mengikuti rapat, seminar, dan sejenisnya dapat dibayarkan sebesar biaya
           transpor kedatangan tanpa menyertakan bukti pengeluaran transpor kepulangan.
3   √ 3)   Uang Saku Fullboard/Fullday/Halfday diberikan sesuai dengan paket rapat, seminar, dan sejenisnya yang diatur dalam Standar Biaya.
4   √ 4)   Biaya Penginapan diberikan apabila memerlukan waktu untuk menginap 1 (satu) hari pada saat kedatangan dan/atau 1 (satu) hari pada
           saat kepulangan.
5   Uang Saku Fullboard/Fullday/Halfday mengikuti ketentuan yang diatur dalam Standar Biaya.
6   Uang Transpor Pegawai diberikan sepanjang tidak menggunakan kendaraan dinas, disertai dengan surat tugas, dan tidak bersifat rutin.
BIAYA PERJALANAN DINAS JABATAN .....(11)


       Dalam Rangka Mengikuti Rapat, Seminar, dan Sejenisnya


5) Dalam hal Perjalanan Dinas Jabatan dilakukan secara
   bersama-sama untuk melaksanakan suatu kegiatan
   rapat, seminar, dan sejenisnya, seluruh Pelaksana SPD
   dapat menginap pada hotel/ penginapan yang sama.
6) Dalam hal biaya penginapan pada hotel/penginapan yang
   sama tersebut lebih tinggi dari satuan biaya
   hotel/penginapan sebagaimana diatur dalam Peraturan
   Menteri Keuangan mengenai Standar Biaya, maka
   Pelaksana SPD menggunakan fasilitas kamar dengan
   biaya terendah pada hotel/penginapan dimaksud.
BIAYA PERJALANAN DINAS JABATAN .....(12)


      Ketentuan Dinas Jabatan Menggunakan Kapal Laut/Sungai

    Dalam hal Perjalanan Dinas Jabatan menggunakan kapal
 laut/sungai untuk waktu paling kurang 24 (dua puluh empat)
  jam, selama waktu transportasi tersebut kepada Pelaksana
               SPD hanya diberikan uang harian.

             Pembayaran Biaya Perjalanan Dinas Jabatan


a. Biaya Perjalanan Dinas Jabatan dibayarkan sebelum
   Perjalanan Dinas Jabatan dilaksanakan.
b. Dalam hal Perjalanan Dinas Jabatan harus segera
   dilaksanakan, biaya Perjalanan Dinas dapat dibayarkan
   setelah Perjalanan Dinas selesai.
BIAYA PERJALANAN DINAS JABATAN .....(13)
                Tambahan dan Kelebihan Hari

1) Dalam hal jumlah hari Perjalanan Dinas Jabatan melebihi
   jumlah hari yang ditetapkan dalam Surat Tugas/SPD dan tidak
   disebabkan oleh kesalahan/ kelalaian Pelaksana SPD dapat
   diberikan tambahan uang harian, biaya penginapan, uang
   representasi, dan sewa kendaraan dalam Kota.
2) Tambahan uang harian, biaya penginapan, uang representasi,
   dan sewa kendaraan dalam Kota sebagaimana dimaksud dapat
   dimintakan kepada PPK untuk mendapat persetujuan dengan
   melampirkan dokumen berupa:
   a. surat keterangan kesalahan/kelalaian dari Syahbandar/
      Kepala Bandara/Penyedia Jasa Transportasi Lainnya;
      dan/atau
   b. surat keterangan perpanjangan tugas dari pemberi tugas.
BIAYA PERJALANAN DINAS JABATAN .....(14)
                    Tambahan dan Kelebihan Hari
3)   Tambahan uang harian, biaya penginapan, uang representasi, dan sewa
     kendaraan dalam Kota tersebut tidak dapat dipertimbangkan untuk
     perjalanan dinas sbb:
        menghadap Majelis Penguji Kesehatan;
        memperoleh pengobatan berdasarkan surat keterangan;
        mendapatkan pengobatan berdasarkan keputusan Majelis Penguji
         Kesehatan Pegawai Negeri;
        mengikuti pendidikan setara Diploma/S1/S2/S3;
        mengikuti pendidikan dan pelatihan;
        menjemput/mengantarkan ke tempat pemakaman jenazah;
        menjemput/mengantarkan ke tempat pemakaman jenazah.
4)   Dalam hal jumlah hari Perjalanan Dinas kurang dari jumlah hari yang
     ditetapkan dalam SPD, Pelaksana SPD harus mengembalikan kelebihan
     uang harian, biaya penginapan, uang representasi, dan sewa kendaraan
     dalam Kota yang telah diterimanya kepada PPK.
5)   Ketentuan pengembalian kelebihan uang harian, biaya penginapan, uang
     representasi, dan sewa kendaraan dalam Kota tersebut tidak berlaku untuk
     menjemput/mengantarkan ke tempat pemakaman jenazah.
PERJALANAN DINAS PINDAH .......(1)
1) Perjalanan Dinas Pindah dapat dilaksanakan oleh Pelaksana SPD beserta
   keluarga yang sah.
2) Perjalanan Dinas Pindah dilakukan dalam rangka:
   a) pindah tugas dari Tempat Kedudukan yang lama ke Tempat Tujuan
       Pindah;
   b) pemulangan Pejabat Negara/Pegawai Negeri yang diberhentikan
       dengan hormat dengan hak pensiun atau mendapat uang tunggu
       dari Tempat Kedudukan ke Tempat Tujuan menetap;
   c) pemulangan keluarga yang sah dari Pejabat Negara/ Pegawai Negeri
       yang meninggal dunia dari tempat tugas terakhir ke Tempat Tujuan
       menetap;
   d) pemulangan Pegawai Tidak Tetap yang diberhentikan karena telah
       berakhir masa kerjanya dari Tempat Kedudukan ke tempat tujuan
       menetap, sepanjang diatur dalam perjanjian kerja;
   e) pemulangan keluarga yang sah dari Pegawai Tidak Tetap yang
       meninggal dunia dari tempat tugas yang terakhir ke tempat tujuan
       menetap, sepanjang diatur dalam perjanjian kerja; atau
   f) pengembalian Pejabat Negara/Pegawai Negeri yang mendapat uang
       tunggu dari Tempat Kedudukan ke Tempat Tujuan yang ditentukan
       untuk dipekerjakan kembali.
PERJALANAN DINAS PINDAH ........(2)

3) Keluarga yang sah terdiri dari:
   a. isteri/suami yang sah sesuai ketentuan Undang-Undang
      Perkawinan yang berlaku;
   b. anak kandung, anak tiri, dan anak angkat yang sah
      menurut hukum yang berumur paling tinggi 25 (dua puluh
      lima) tahun pada waktu berangkat, belum pernah
      menikah, dan tidak mempunyai penghasilan sendiri;
   c. anak kandung, anak tiri, dan anak angkat yang sah
      menurut hukum yang berumur lebih dari 25 (dua puluh
      lima) tahun, yang menurut surat keterangan dokter
      mempunyai cacat yang menjadi sebab ia tidak dapat
      mempunyai penghasilan sendiri;
   d. anak kandung perempuan, anak tiri perempuan, dan anak
      angkat perempuan yang sah menurut hukum yang
      berumur lebih dari 25 (dua puluh lima) tahun yang tidak
      bersuami dan tidak mempunyai penghasilan sendiri.
PERJALANAN DINAS PINDAH ........(3)

4) Di samping keluarga yang sah, bagi Pegawai
   Negeri paling rendah golongan IV atau pejabat
   eselon III diperkenankan pula untuk membawa
   pembantu rumah tangga sebanyak 1 (satu)
   orang.
5) Pembantu rumah tangga dimaksud diberikan
   biaya sesuai tingkat penggolongan untuk
   Pegawai Negeri Golongan I.
BIAYA PERJALANAN DINAS PINDAH ........(1)

1) Komponen biaya Perjalanan Dinas Pindah terdiri atas:
   a. biaya transpor pegawai;
   b. biaya transpor keluarga;
   c. biaya pengepakan dan angkutan barang; dan/atau
   d. uang harian.
2) Biaya Perjalanan Dinas Pindah dimaksud dibayarkan secara
   lumpsum dan merupakan batas tertinggi sebagaimana diatur
   dalam Peraturan Menteri Keuangan mengenai Standar Biaya.
3) Komponen biaya Perjalanan Dinas Pindah dicantumkan pada
   Rincian Biaya Perjalanan Dinas sesuai dengan format
   sebagaimana tercantum dalam Lampiran II PMK.
4) Penggolongan tingkat biaya Perjalanan Dinas Pindah
   mengacu pada tingkat biaya Perjalanan Dinas Jabatan.
BIAYA PERJALANAN DINAS PINDAH ........(2)

1. Biaya-biaya yang diberikan untuk Perjalanan Dinas
   Pindah sebagai berikut:
   a) biaya transpor pegawai;
   b) biaya transpor keluarga yang sah;
   c) uang harian; dan/atau
   d) biaya pengepakan dan angkutan barang.
2. Biaya-biaya yang diberikan untuk Perjalanan Dinas
   Pindah sebagai berikut:
    a) biaya transpor keluarga;
    b) uang harian; dan/atau
    c) biaya pengepakan dan angkutan barang.
BIAYA PERJALANAN DINAS PINDAH ........(3)

3.   Uang harian Perjalanan Dinas Pindah diberikan untuk pegawai
     bersangkutan dan masing-masing anggota keluarga yang sah
     dengan ketentuan sebagai berikut:
     a. selama 3 (tiga) hari setelah tiba di tempat tujuan pindah/
        menetap yang baru;
     b. paling lama 2 (dua) hari untuk tiap kali menunggu sambungan
        (transit) dalam hal perjalanan tidak dapat dilakukan langsung;
     c. sebanyak jumlah hari tertahan dalam hal pegawai yang
        bersangkutan jatuh sakit dalam Perjalanan Dinas Pindah, satu
        dan lain hal menurut keputusan KPA; atau
     d. sebanyak jumlah hari tertahan dalam hal pegawai yang sedang
        menjalankan Perjalanan Dinas Pindah mendapat perintah dari
        pejabat yang menerbitkan Surat Tugas untuk melakukan tugas
        lain guna kepentingan negara.
4.   Perjalanan Dinas Pindah yang dilakukan dalam rangka pindah tugas
     atas permintaan sendiri tidak diberikan biaya Perjalanan Dinas.
BIAYA PERJALANAN DINAS PINDAH ........(4)
          Biaya Pengepakan & Angkutan Barang

1) Perhitungan biaya angkutan barang didasarkan pada:
   a. satuan biaya yang berlaku sebagaimana diatur dalam
      Peraturan Menteri Keuangan mengenai Standar Biaya;
   b. volume barang; dan
   c. jarak antara tempat kedudukan dengan tempat
      tujuan.
2) Jarak antara tempat kedudukan dengan tempat tujuan
   tersebut ditetapkan menurut daftar jarak resmi atau
   menurut keterangan resmi dari instansi yang
   berwenang.
BIAYA PERJALANAN DINAS PINDAH ........(5)
            Biaya Pengepakan & Angkutan Barang
1) Dalam biaya pengepakan dan angkutan barang termasuk
   untuk bongkar muat dan penggudangan
2) Biaya pengepakan dan angkutan barang dengan
   menggunakan angkutan darat diberikan 50% (lima puluh
   persen) dari satuan biaya sesuai Peraturan Menteri Keuangan
   mengenai Standar Biaya, diberikan dalam hal Perjalanan
   Dinas Pindah dilakukan dalam jarak:
   a. kurang dari 100 (seratus) kilometer di Pulau Jawa/
      Madura; atau
   b. kurang dari 50 (lima puluh) kilometer di luar Pulau
      Jawa/Madura.
3) Satuan Volume Pengepakan dan Angkutan Barang yang
   digunakan sebagai dasar perhitungan sebagaimana tercantum
   dalam Lampiran VI PMK.
Lampiran VI PMK
PELAKSANAAN DAN PROSEDUR
        PEMBAYARAN BIAYA PERJALANAN DINAS



1) Pembayaran biaya Perjalanan Dinas diberikan dalam
   batas pagu anggaran yang tersedia dalam DIPA satuan
   kerja berkenaan.
2) Pembayaran biaya Perjalanan Dinas kepada Pelaksana
   SPD paling cepat 5 (lima) hari kerja sebelum Perjalanan
   Dinas dilaksanakan.
3) Pada akhir tahun anggaran, menyesuaikan dengan
   ketentuan yang mengatur mengenai langkah-langkah
   menghadapi akhir tahun anggaran.
PELAKSANAAN DAN PROSEDUR
        PEMBAYARAN BIAYA PERJALANAN DINAS



4) Pengajuan biaya Perjalanan Pindah, diatur sebagai
   berikut:
   a) untuk pemulangan pegawai tidak tetap berlaku
      untuk jangka waktu 1 (satu) tahun terhitung sejak
      tanggal pemberhentian atau meninggal dunia;
   b) untuk pemulangan pegawai pensiun/meninggal
      dunia dan keluarganya, berlaku paling lambat 1
      (satu) tahun terhitung sejak tanggal dibayarkan
      pensiun pertama.
PELAKSANAAN DAN PROSEDUR
         PEMBAYARAN BIAYA PERJALANAN DINAS
                 Mekanisme Pembayaran
1) Pembayaran biaya Perjalanan Dinas dilakukan melalui
   mekanisme UP dan/atau mekanisme Pembayaran Langsung
   (LS).
2) Pembayaran biaya Perjalanan Dinas dengan mekanisme LS
   dilakukan melalui:
   a. Perikatan dengan penyedia jasa;
   b. Bendahara Pengeluaran; atau
   c. Pelaksana SPD.
3) Perjalanan Dinas Jabatan yang dilakukan perikatan dengan
   pihak penyedia jasa meliputi :
   a. Perjalanan Dinas Jabatan dalam rangka pelaksanaan tugas
       dan fungsi yang melekat pada jabatan; dan
   b. Perjalanan Dinas Jabatan dalam rangka mengikuti rapat,
       seminar dan sejenisnya.
PELAKSANAAN DAN PROSEDUR
        PEMBAYARAN BIAYA PERJALANAN DINAS

                   Mekanisme UP

1) Pembayaran biaya Perjalanan Dinas dengan mekanisme
   UP dilakukan dengan memberikan uang muka kepada
   Pelaksana SPD oleh Bendahara Pengeluaran.
2) Pemberian uang muka tersebut berdasarkan persetujuan
   pemberian uang muka dari PPK dengan melampirkan:
   a. Surat Tugas atau surat keputusan pindah;
   b. Fotokopi SPD;
   c. Kuitansi tanda terima uang muka; dan
   d. Rincian perkiraan biaya Perjalanan Dinas.
PELAKSANAAN DAN PROSEDUR
         PEMBAYARAN BIAYA PERJALANAN DINAS

           Mekanisme Melalui Penyedia Jasa

1) Penyedia jasa untuk pelaksanaan Perjalanan Dinas
   dapat berupa event organizer, biro jasa perjalanan,
   penyedia jasa transportasi, dan perusahaan jasa
   perhotelan/penginapan.
2) Penetapan penyedia jasa tersebut dilakukan sesuai
   ketentuan yang mengatur pengadaan barang/jasa
   pemerintah.
3) Komponen biaya Perjalanan Dinas yang dapat
   dilaksanakan dengan perikatan meliputi biaya transpor
   termasuk pembelian/pengadaan tiket dan/atau biaya
   penginapan.
PELAKSANAAN DAN PROSEDUR
          PEMBAYARAN BIAYA PERJALANAN DINAS

             Mekanisme Melalui Penyedia Jasa
1) Kontrak/perjanjian dengan penyedia jasa dapat dilakukan
   untuk 1 (satu) paket kegiatan atau untuk kebutuhan periode
   tertentu.
2) Nilai satuan harga dalam kontrak/perjanjian tidak
   diperkenankan melebihi tarif tiket resmi yang dikeluarkan
   oleh perusahaan jasa transportasi atau tarif penginapan/
   hotel resmi yang dikeluarkan oleh penyedia jasa
   penginapan/hotel.
3) Pembayaran biaya Perjalanan Dinas kepada penyedia jasa
   didasarkan atas prestasi kerja yang telah diselesaikan
   sebagaimana diatur dalam kontrak/ perjanjian.
4) Atas dasar prestasi kerja yang telah diselesaikan, pihak ketiga
   mengajukan tagihan kepada PPK.
PELAKSANAAN DAN PROSEDUR
           PEMBAYARAN BIAYA PERJALANAN DINAS
             Kelebihan/Kekurangan Pembayaran
1) Pembayaran biaya Perjalanan Dinas Jabatan dengan mekanisme LS
   dilakukan melalui transfer dari Kas Negara ke rekening Bendahara
   Pengeluaran, pihak ketiga atau Pelaksana SPD.
2) Dalam hal biaya Perjalanan Dinas Jabatan yang dibayarkan kepada
   Pelaksana SPD melebihi biaya Perjalanan Dinas Jabatan yang seharusnya
   dipertanggungjawabkan, kelebihan biaya Perjalanan Dinas Jabatan
   tersebut harus disetor ke Kas Negara melalui PPK.
3) Penyetoran kelebihan pembayaran tersebut dilakukan dengan:
   a. menggunakan Surat Setoran Pengembalian Belanja (SSPB) untuk
        tahun anggaran berjalan; atau
   b. menggunakan Surat Setoran Bukan Pajak (SSBP) untuk tahun
        anggaran lalu.
4) Dalam hal biaya Perjalanan Dinas Jabatan yang dibayarkan kepada
   Pelaksana SPD kurang dari yang seharusnya, dapat dimintakan
   kekurangannya.
5) Pembayaran kekurangan biaya Perjalanan Dinas Jabatan dimaksud dapat
   dilakukan melalui mekanisme UP atau LS.
PELAKSANAAN DAN PROSEDUR
       PEMBAYARAN BIAYA PERJALANAN DINAS
                Proses SPP-SPM-SP2D


Tata cara pengajuan tagihan kepada PPK, pengujian surat
permintaan pembayaran, dan penerbitan surat perintah
membayar oleh Pejabat Penanda Tangan SPM, dan
penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) oleh
Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN)
mengikuti Peraturan Menteri Keuangan yang mengatur
tentang tata cara pembayaran atas beban Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara.
PELAKSANAAN DAN PROSEDUR
          PEMBAYARAN BIAYA PERJALANAN DINAS

                 Pembatalan Perjalanan Dinas
1) Dalam hal terjadi pembatalan pelaksanaan Perjalanan Dinas
   Jabatan, biaya pembatalan dapat dibebankan pada DIPA satuan kerja
   berkenaan.
2) Dokumen yang dilampirkan      dalam   rangka   pembebanan    biaya
   pembatalan, meliputi:
   a. Surat Pernyataan Pembatalan Tugas Perjalanan Dinas Jabatan dari
      atasan Pelaksana SPD, atau paling rendah Pejabat Eselon II bagi
      Pelaksana SPD di bawah Pejabat Eselon III ke bawah, yang dibuat
      sesuai format sebagaimana tercantum dalam Lampiran VII PMK;
   b. Surat Pernyataan Pembebanan Biaya Pembatalan Perjalanan Dinas
      Jabatan yang dibuat sesuai format sebagaimana tercantum dalam
      Lampiran VIII PMK;
   c. Pernyataan/Tanda Bukti Besaran Pengembalian Biaya Transpor
      dan/atau biaya penginapan dari perusahaan jasa transportasi
      dan/atau penginapan yang disahkan oleh PPK.
Lampiran VII PMK
Lampiran VIII PMK
PELAKSANAAN DAN PROSEDUR
         PEMBAYARAN BIAYA PERJALANAN DINAS

           Biaya Pembatalan Perjalanan Dinas



3) Biaya pembatalan yang dapat dibebankan pada DIPA
   satuan kerja tersebut meliputi:
   a. biaya pembatalan tiket transportasi atau biaya
      penginapan; atau
   b. sebagian atau seluruh biaya tiket transportasi atau
      biaya penginapan yang tidak dapat dikembalikan/
      refund.
PERTANGGUNGJAWABAN BIAYA PERJALANAN DINAS
            Pertanggungjawaban Perjalanan Dinas
1) Pelaksana SPD mempertanggungjawabkan pelaksanaan Perjalanan
   Dinas kepada pemberi tugas dan biaya Perjalanan Dinas kepada PPK
   paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah Perjalanan Dinas
   dilaksanakan.
2) Pertanggungjawaban biaya Perjalanan Dinas, disertai dengan:
   a. Surat Tugas yang sah dari atasan Pelaksana SPD;
   b. SPD yang telah ditandatangani oleh PPK dan pejabat di tempat
       pelaksanaan Perjalanan Dinas atau pihak terkait yang menjadi
       Tempat Tujuan Perjalanan Dinas;
   c. tiket pesawat, boarding pass, airport tax, retribusi, dan bukti
       pembayaran moda transportasi lainnya;
   d. Daftar Pengeluaran Riil sesuai dengan format sebagaimana
       tercantum dalam Lampiran IX PMK;
   e. bukti pembayaran yang sah untuk sewa kendaraan dalam Kota
       berupa kuitansi atau bukti pembayaran lainnya yang dikeluarkan
       oleh badan usaha yang bergerak di bidang jasa penyewaan
       kendaraan; dan
   f. bukti pembayaran hotel atau tempat menginap lainnya.
Lampiran IX PMK
PERTANGGUNGJAWABAN BIAYA PERJALANAN DINAS
          Pertanggungjawaban Perjalanan Dinas

3) Dalam hal bukti pengeluaran transportasi dan/atau
   penginapan/hotel tidak diperoleh, pertanggungjawaban
   biaya Perjalanan Dinas Jabatan dapat hanya menggunakan
   Daftar Pengeluaran Riil.
4) Pertanggungjawaban biaya Perjalanan Dinas Pindah dengan
   melampirkan dokumen berupa:
   a. Fotokopi surat keputusan pindah;
   b. SPD yang telah ditandatangani pihak yang berwenang;
   c. kuitansi/bukti penerimaan untuk uang harian;
   d. kuitansi/bukti penerimaan untuk biaya transpor; dan
   e. kuitansi/bukti penerimaan untuk biaya pengepakan dan
       angkutan barang.
PERTANGGUNGJAWABAN BIAYA PERJALANAN DINAS
             Pertanggungjawaban Perjalanan Dinas
1.    PPK melakukan Perhitungan Rampung seluruh bukti pengeluaran
      biaya Perjalanan Dinas dan disampaikan kepada Bendahara
      Pengeluaran.
2.    PPK berwenang untuk menilai kesesuaian dan kewajaran atas
      biaya-biaya yang tercantum dalam Daftar Pengeluaran Riil.
3.    PPK mengesahkan Bukti Pengeluaran Riil dan menyampaikan
      kepada Bendahara Pengeluaran sebagai pertanggungjawaban UP
      atau bukti pengesahan Surat Permintaan Membayar/Surat
      Permintaan Pencairan Dana (SPM/ SP2D) LS Perjalanan Dinas.
     Pihak-pihak yang melakukan pemalsuan dokumen, menaikkan
      dari harga sebenarnya (mark up), dan/atau Perjalanan Dinas
        rangkap (dua kali atau lebih) dalam pertanggungjawaban
      Perjalanan Dinas yang berakibat kerugian yang diderita oleh
     negara, bertanggung jawab sepenuhnya atas seluruh tindakan
                             yang dilakukan.
PENGENDALIAN INTERNAL DAN
                    KETENTUAN LAIN-LAIN
                      Pengendalian Internal
1.   Menteri/Pimpinan Lembaga menyelenggarakan pengendalian internal
     terhadap pelaksanaan Perjalanan Dinas.
2.   Pengendalian internal sebagaimana dimaksud dilaksanakan sesuai
     ketentuan peraturan perundang-undangan.

                       Ketentuan Lain-Lain
1.   Pejabat penerbit Surat Tugas dapat memerintahkan pihak lain di luar
     Pejabat Negara/Pegawai Negeri/Pegawai Tidak Tetap untuk
     melakukan Perjalanan Dinas.
2.   Penggolongan terhadap pihak lain tersebut ditentukan oleh PPK
     dengan mempertimbangkan tingkat pendidikan/ kepatutan/ tugas
     yang bersangkutan.
3.   Pegawai Negeri Sipil Golongan I dapat melakukan Perjalanan Dinas
     dalam hal mendesak/ khusus, dalam hal tenaga teknis tidak diperoleh
     di tempat bersangkutan.
KETENTUAN PERALIHAN


 Ketentuan mengenai satuan volume barang
  sebagai dasar perhitungan biaya pengepakan dan
  biaya angkutan barang sebagaimana tercantum
  dalam Lampiran VI digunakan sebagai dasar
  penyusunan Standar Biaya pengepakan dan
  angkutan barang dalam Peraturan Menteri
  Keuangan mengenai Standar Biaya.

 Ketentuan mengenai Perjalanan Dinas yang
  dibiayai dari APBN yang diatur dalam Peraturan
  Menteri ini berlaku sepanjang belum diatur
  dalam peraturan yang lebih tinggi.
KETENTUAN PENUTUP


1) Keputusan Menteri Keuangan Nomor 7/KMK.02/2003
   tentang Perjalanan Dinas Dalam Negeri Bagi Pejabat
   Negara, Pegawai Negeri Sipil, dan Pegawai Tidak Tetap;
   dan
2) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 45/PMK.05/2007
   tentang Perjalanan Dinas Jabatan Dalam Negeri Bagi
   Pejabat Negara, Pegawai Negeri, dan Pegawai Tidak
   Tetap sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
   dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
   07/PMK.05/2008,
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku
CONTOH PERMASALAHAN (FAQ)

1.   Uang Harian biaya Perjadin sesuai PMK 113/PMK.05/2012
     digolongkan dalam tingkat A, B, dan C. Sedangkan dalam PMK
     84/PMK.02/2012 tentang Standar Biaya TA 2012 Lampiran I
     No.23, Uang Harian digolongkan menjadi A, B, C, D, E, dan F.
     Bagaimana pelaksanaan pertanggungjawaban biaya Perjadin
     dimaksud? Mengikuti PMK 113 atau PMK 84?
             Jawaban
     a. Pelaksanaan pertanggungjawaban biaya Perjadin mengikuti
        ketentuan yang mengatur mengenai Perjalanan Dinas yaitu PMK
        113/PMK.05/2012.
        Pada penjelasan PMK 84/PMK.02/2012 disebutkan bahwa Uang
        Harian diberikan berdasarkan tingkatan perjadin yang diatur dalam
        Peraturan Menteri Keuangan 45/PMK.05/2007 dan
        07/PMK.05/2008. Namun saat ini kedua PMK dimaksud dicabut
        dengan telah ditetapkannya PMK 113/PMK.05/2012.
     b. Pada PMK 37/PMK.02/2012 tentang Standar Biaya TA 2013
        pembayaran uang harian tidak berdasarkan tingkatan biaya
        perjalanan dinas.
CONTOH PERMASALAHAN (FAQ)

2. Kapan uang saku rapat dapat diberikan? Mengingat
   PMK No. 84 dan 36 mengenai Standar Biaya TA 2012
   belum mengatur ketentuan uang saku rapat dimaksud.

            Jawaban
    a. PMK 84/PMK.02/2012 disebutkan bahwa uang saku rapat
       diberikan sesuai ketentuan yang diatur dalam standar biaya
       (mengacu pada standar biaya).
       Artinya dalam pelaksanaannya, pemberian uang saku rapat
       menunggu/mengikuti ketetapan dalam standar biaya.
    b. Pencantuman uang saku rapat dalam PMK 113 untuk
       mengakomodir pelaksanaan tahun 2013 karena besaran
       uang saku rapat telah dicantumkan dalam PMK 37, sehingga
       PMK 113 tidak memerlukan penyesuaian.
CONTOH PERMASALAHAN (FAQ)

3. Biaya penginapan dan Uang Harian dapat diberikan 1
   hari pada saat kedatangan dan 1 hari pada saat
   kepulangan untuk Perjadin dalam Kota lebih dari 8 jam.
   Dalam kondisi apa komponen biaya perjadin dimaksud
   dapat diberikan?

           Jawaban
      Biaya penginapan dan Uang Harian dimaksud
      dapat diberikan dalam kondisi pelaksana perjadin
      mengalami kesulitan transportasi sehingga
      memerlukan waktu untuk menginap 1 hari
      sebelum dan/atau 1 hari setelah pelaksanaan
      kegiatan. Hal tersebut dilakukan sesuai dengan
      batas kewajaran yang dinilai oleh PPK.
CONTOH PERMASALAHAN (FAQ)
4. Auditor yang berkantor di Jakarta Timur melakukan pemeriksaan terhadap satker
   yang berlokasi di Jakarta Selatan. Komponen biaya perjadin apa saja yang dapat
   diberikan? Sesuai PMK 113/PMK.05/ 2012 diberikan Uang Harian. Berapa Uang
   Harian yang dapat diberikan? dan apakah dapat diberikan biaya penginapan?

           Jawaban
Komponen biaya perjadin yang dapat diberikan adalah :
a. Uang Harian diberikan secara lumpsum sebesar 75% dari standar biaya;
b. Biaya penginapan diberikan secara at cost apabila memang benar-benar diperlukan
   menginap (berdasarkan penilaian kewajaran oleh PPK).
Karena transpor lokal merupakan bagian dari uang harian, maka biaya transpor
dalam kota tidak diberikan. Dalam hal Pelaksana SPD meminta biaya
penginapan, maka dapat diberikan dengan pertimbangan bahwa:
1. Prinsip selektif, ketersediaan anggaran, efisiensi, dan akuntabilitas penggunaan
   belanja negara.
2. Penginapan tersebut benar-benar diperlukan untuk pelaksanaan tugas karena
   Pelaksana SPD mengalami kesulitan transportasi untuk kembali. Untuk
   itu, Pelaksana SPD dapat menginap di hotel/tempat menginap lainnya yang
   dibuktikan dengan bukti pembayaran hotel/penginapan. Namun untuk daerah
   terpencil yang tidak terdapat hotel/penginapan dan Pelaksana SPD mengalami
   kesulitan transportasi untuk kembali, dapat dibayarkan biaya penggantian
   penginapan sebesar 30% .
CONTOH PERMASALAHAN (FAQ)

5. Apakah biaya penginapan dapat diberikan untuk Perjadin dalam Kota lebih
   dari 8 jam? Mengingat dalam Peraturan Menteri Keuangan mengenai
   Standar Biaya, biaya Penginapan tidak dapat diberikan untuk Perjadin
   dalam Kota lebih dari 8 jam.
          Jawaban

   Biaya penginapan dapat diberikan untuk kegiatan Perjadin dalam Kota
   lebih dari 8 jam sesuai dengan PMK 113/PMK.05/2012. Namun hanya
   untuk kegiatan-kegiatan yang memang diperlukan menginap di daerah
   terpencil atau mengalami kesulitan transportasi.
   Contoh:
   1. BPN mengadakan survei pengukuran tanah di daerah terpencil yang
      masih dalam satu Kota/Kab. Sehingga memerlukan waktu menginap
      untuk melanjutkan pelaksanaan kegiatannya.
   2. Perjadin jabatan yang dilaksanakan di Kab. Nabire dan tidak melewati
      batas Kab. Nabire. Sarana transportasi berupa pesawat udara ke daerah
      terpencil, hanya 1 kali dalam 1 hari, sehingga memerlukan waktu untuk
      menginap.
CONTOH PERMASALAHAN (FAQ)

6. Ada anggapan bahwa biaya perjadin merupakan penambah
   penghasilan, apakah hal tersebut benar?

       Jawaban

  1. Pelaksana SPD melaksanakan PDJ karena melaksanakan
     perintah atasan, yang dibuktikan dengan penerbitan Surat
     Tugas oleh Atasan langsung. Dalam PMK lama Surat Tugas
     diterbitkan oleh Pejabat yang Berwenang.
  2. Dari pengertian di atas, maka anggapan bahwa biaya
     perjalanan dinas merupakan penambah penghasilan tidak
     relevan lagi.
  3. Pelaksana SPD memperoleh biaya perjalanan dinas, hal
     tersebut merupakan kompensasi atas penugasan, dimana
     atasan langsung menugaskan Pelaksana SPD karena
     mempunyai keahlian tertentu.
CONTOH PERMASALAHAN (FAQ)

7. Bagaimana penyetaraan tingkat biaya perjalanan dinas
   untuk Pegawai Tidak Tetap/Honorer?
        Jawaban

   a.   Penyetaraan tingkat biaya Perjalanan Dinas untuk Pegawai
        Tidak Tetap yang melakukan Perjalanan Dinas untuk
        kepentingan negara ditentukan oleh KPA sesuai dengan
        tingkat pendidikan/kepatutan/tugas yang bersangkutan.
   b.   Selain Pejabat Negara/Pegawai Negeri/ Pegawai Tidak
        Tetap, Pejabat penerbit Surat Tugas dapat memerintahkan
        pihak lain untuk melakukan Perjalanan Dinas. Penggolongan
        terhadap pihak lain tersebut ditentukan oleh PPK dengan
        mempertimbangkan tingkat pendidikan/ kepatutan/ tugas
        yang bersangkutan.
   c.   Dalam PMK 113/PMK.05/2012 tidak ada pembedaan biaya
        PDJ untuk PNS, atau Pegawai Tidak Tetap/honorer.
CONTOH PERMASALAHAN (FAQ)

8. Apa saja komponen biaya PDJ yang diberikan dalam rangka mengikuti
   diklat apabila dalam pelaksanaan diklat tersebut tidak disediakan asrama/
   penginapan.
            Jawaban
     Apabila dalam pelaksanaan diklat tidak disediakan asrama/
     penginapan, maka peserta diklat diberikan biaya sebagai berikut:
     1. Uang harian secara lumpsum sesuai standar biaya;
     2. Biaya penginapan (at cost)/ sesuai bukti riil;
     3. Biaya transpor (at cost) hanya pada saat 1 hari pada saat kedatangan
        dan 1 hari pada saat kepulangan.
9. Siapa yang membuat Surat Tugas untuk Menteri?
            Jawaban
     Pasal 6 ayat 2 huruf d disebutkan bahwa yang membuat Surat Tugas
     untuk Menteri/Pimpinan Lembaga/Pejabat Eselon I/Eselon II adalah
     Menteri/Pimpinan Lembaga/Pejabat Eselon I. Jadi Surat Tugas Menteri
     dapat dibuat oleh Sekjen.
CONTOH PERMASALAHAN (FAQ)

10. Apakah PDJ diperbolehkan mulai hari Jum’at atau satu hari
    sebelum hari libur, atau dilaksanakan mulai hari libur, atau hari
    yang dinyatakan libur?

           Jawaban
    1. Dalam PMK 113/PMK.05/2012 tidak mengatur hal-hal
       tersebut. Biasanya hal-hal tersebut diatur dalam peraturan
       internal K/L masing-masing.
    2. Mengingat kepentingan/pencapaian kinerja, pelaksanaan PDJ
       tidak dapat dibatasi hal-hal tersebut di atas.
       Contoh : untuk pelaksanaan survei, sensus, penanganan
       bencana/kejadian luar biasa dimungkinkan untuk
       dilaksanakan mulai hari libur. Namun untuk pelaksanaan PDJ
       yang memerlukan koordinasi dengan instansi pemerintah
       daerah/pusat, pelaksanaan PDJ sebagaimana hal-hal tersebut
       di atas menjadi tidak efektif.
CONTOH PERMASALAHAN (FAQ)

11. Akun apa yang digunakan untuk pembebanan biaya
    pemetian dan angkutan jenazah, pembatalan biaya PDJ,
    dan tambahan biaya PDJ
        Jawaban


       Seluruh komponen biaya PDJ dibebankan pada
       akun belanja perjalanan dinas (Akun 5241xx),
       termasuk biaya pemetian dan angkutan jenazah,
       pembatalan biaya PDJ, dan tambahan biaya PDJ.
Albert Einstein, "Life is like riding a bicycle –
in order to keep your balance, you must keep moving."

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Analisis Jabatan (Anjab) Pengelola Inventaris Barang
Analisis Jabatan (Anjab)  Pengelola Inventaris BarangAnalisis Jabatan (Anjab)  Pengelola Inventaris Barang
Analisis Jabatan (Anjab) Pengelola Inventaris BarangNova Oktaharfianto
 
Uu nomor 5 tahun 2014 tentang asn
Uu nomor 5 tahun 2014 tentang asnUu nomor 5 tahun 2014 tentang asn
Uu nomor 5 tahun 2014 tentang asnParja Negara
 
Perencanaan Penganggaran APBD
Perencanaan Penganggaran APBDPerencanaan Penganggaran APBD
Perencanaan Penganggaran APBDPSEKP - UGM
 
Penilaian Maturitas Penyelenggaraan SPIP Terintegrasi (New SPIP) pada Perguru...
Penilaian Maturitas Penyelenggaraan SPIP Terintegrasi (New SPIP) pada Perguru...Penilaian Maturitas Penyelenggaraan SPIP Terintegrasi (New SPIP) pada Perguru...
Penilaian Maturitas Penyelenggaraan SPIP Terintegrasi (New SPIP) pada Perguru...Sujatmiko Wibowo
 
Pengelolaan Aset Daerah
Pengelolaan Aset DaerahPengelolaan Aset Daerah
Pengelolaan Aset DaerahFKP2B Cikarang
 
Tata Cara Revisi Anggaran Kewenangan Ditjen Perbendaharaan
Tata Cara Revisi Anggaran Kewenangan Ditjen PerbendaharaanTata Cara Revisi Anggaran Kewenangan Ditjen Perbendaharaan
Tata Cara Revisi Anggaran Kewenangan Ditjen PerbendaharaanAhmad Abdul Haq
 
ANJAB ANALISA JABATAN PENGELOLA KEPEGAWAIAN
 ANJAB ANALISA JABATAN PENGELOLA KEPEGAWAIAN ANJAB ANALISA JABATAN PENGELOLA KEPEGAWAIAN
ANJAB ANALISA JABATAN PENGELOLA KEPEGAWAIANNova Oktaharfianto
 
Sosialisasi PMK Nomor 62 Tahun 2023.pdf
Sosialisasi PMK Nomor 62 Tahun 2023.pdfSosialisasi PMK Nomor 62 Tahun 2023.pdf
Sosialisasi PMK Nomor 62 Tahun 2023.pdfKanwilYogya
 
Slide pmk 190_pmk_05_2012
Slide pmk 190_pmk_05_2012Slide pmk 190_pmk_05_2012
Slide pmk 190_pmk_05_2012Tatang Suwandi
 
Pengukuran Indeks Penerapan Sistem Merit
Pengukuran Indeks Penerapan Sistem MeritPengukuran Indeks Penerapan Sistem Merit
Pengukuran Indeks Penerapan Sistem MeritRidho Fitrah Hyzkia
 
Pengelolaan Keuangan Negara
Pengelolaan Keuangan NegaraPengelolaan Keuangan Negara
Pengelolaan Keuangan NegaraSujatmiko Wibowo
 
Per 22 tahun 2013 Perjalanan Dinas
Per 22 tahun 2013 Perjalanan DinasPer 22 tahun 2013 Perjalanan Dinas
Per 22 tahun 2013 Perjalanan DinasAnggir Budiyanto
 
SE Persetujuan Mendagri Kepada Plt, PJ, PJ Sementara Kepala Daerah dalam Aspe...
SE Persetujuan Mendagri Kepada Plt, PJ, PJ Sementara Kepala Daerah dalam Aspe...SE Persetujuan Mendagri Kepada Plt, PJ, PJ Sementara Kepala Daerah dalam Aspe...
SE Persetujuan Mendagri Kepada Plt, PJ, PJ Sementara Kepala Daerah dalam Aspe...CIkumparan
 
Sosialisasi pmk 162 pmk.05 2013
Sosialisasi pmk 162 pmk.05 2013Sosialisasi pmk 162 pmk.05 2013
Sosialisasi pmk 162 pmk.05 2013Guruh Permadi
 
Persiapan pengadaan dan proses pengadaan lagsung perlem 9 perpres 16(1)
Persiapan pengadaan dan proses pengadaan lagsung perlem 9 perpres 16(1)Persiapan pengadaan dan proses pengadaan lagsung perlem 9 perpres 16(1)
Persiapan pengadaan dan proses pengadaan lagsung perlem 9 perpres 16(1)dodimeigo
 
Reformulasi IKPA TA 2022
Reformulasi IKPA TA 2022Reformulasi IKPA TA 2022
Reformulasi IKPA TA 2022MEsatoAriq1
 
Tor rab-man-purwoasri-kab-kediriedit
Tor rab-man-purwoasri-kab-kedirieditTor rab-man-purwoasri-kab-kediriedit
Tor rab-man-purwoasri-kab-kedirieditMan Pangkalan Bun
 

Mais procurados (20)

Contoh pengisian anjab
Contoh pengisian anjabContoh pengisian anjab
Contoh pengisian anjab
 
Analisis Jabatan (Anjab) Pengelola Inventaris Barang
Analisis Jabatan (Anjab)  Pengelola Inventaris BarangAnalisis Jabatan (Anjab)  Pengelola Inventaris Barang
Analisis Jabatan (Anjab) Pengelola Inventaris Barang
 
Uu nomor 5 tahun 2014 tentang asn
Uu nomor 5 tahun 2014 tentang asnUu nomor 5 tahun 2014 tentang asn
Uu nomor 5 tahun 2014 tentang asn
 
Perencanaan Penganggaran APBD
Perencanaan Penganggaran APBDPerencanaan Penganggaran APBD
Perencanaan Penganggaran APBD
 
Penilaian Maturitas Penyelenggaraan SPIP Terintegrasi (New SPIP) pada Perguru...
Penilaian Maturitas Penyelenggaraan SPIP Terintegrasi (New SPIP) pada Perguru...Penilaian Maturitas Penyelenggaraan SPIP Terintegrasi (New SPIP) pada Perguru...
Penilaian Maturitas Penyelenggaraan SPIP Terintegrasi (New SPIP) pada Perguru...
 
Pengelolaan Aset Daerah
Pengelolaan Aset DaerahPengelolaan Aset Daerah
Pengelolaan Aset Daerah
 
Tata Cara Revisi Anggaran Kewenangan Ditjen Perbendaharaan
Tata Cara Revisi Anggaran Kewenangan Ditjen PerbendaharaanTata Cara Revisi Anggaran Kewenangan Ditjen Perbendaharaan
Tata Cara Revisi Anggaran Kewenangan Ditjen Perbendaharaan
 
ANJAB ANALISA JABATAN PENGELOLA KEPEGAWAIAN
 ANJAB ANALISA JABATAN PENGELOLA KEPEGAWAIAN ANJAB ANALISA JABATAN PENGELOLA KEPEGAWAIAN
ANJAB ANALISA JABATAN PENGELOLA KEPEGAWAIAN
 
Sosialisasi PMK Nomor 62 Tahun 2023.pdf
Sosialisasi PMK Nomor 62 Tahun 2023.pdfSosialisasi PMK Nomor 62 Tahun 2023.pdf
Sosialisasi PMK Nomor 62 Tahun 2023.pdf
 
Slide pmk 190_pmk_05_2012
Slide pmk 190_pmk_05_2012Slide pmk 190_pmk_05_2012
Slide pmk 190_pmk_05_2012
 
pengukuran dan evaluasi kinerja
pengukuran dan evaluasi kinerja pengukuran dan evaluasi kinerja
pengukuran dan evaluasi kinerja
 
Pengukuran Indeks Penerapan Sistem Merit
Pengukuran Indeks Penerapan Sistem MeritPengukuran Indeks Penerapan Sistem Merit
Pengukuran Indeks Penerapan Sistem Merit
 
Pengelolaan Keuangan Negara
Pengelolaan Keuangan NegaraPengelolaan Keuangan Negara
Pengelolaan Keuangan Negara
 
Per 22 tahun 2013 Perjalanan Dinas
Per 22 tahun 2013 Perjalanan DinasPer 22 tahun 2013 Perjalanan Dinas
Per 22 tahun 2013 Perjalanan Dinas
 
SE Persetujuan Mendagri Kepada Plt, PJ, PJ Sementara Kepala Daerah dalam Aspe...
SE Persetujuan Mendagri Kepada Plt, PJ, PJ Sementara Kepala Daerah dalam Aspe...SE Persetujuan Mendagri Kepada Plt, PJ, PJ Sementara Kepala Daerah dalam Aspe...
SE Persetujuan Mendagri Kepada Plt, PJ, PJ Sementara Kepala Daerah dalam Aspe...
 
Sosialisasi pmk 162 pmk.05 2013
Sosialisasi pmk 162 pmk.05 2013Sosialisasi pmk 162 pmk.05 2013
Sosialisasi pmk 162 pmk.05 2013
 
Persiapan pengadaan dan proses pengadaan lagsung perlem 9 perpres 16(1)
Persiapan pengadaan dan proses pengadaan lagsung perlem 9 perpres 16(1)Persiapan pengadaan dan proses pengadaan lagsung perlem 9 perpres 16(1)
Persiapan pengadaan dan proses pengadaan lagsung perlem 9 perpres 16(1)
 
Reformulasi IKPA TA 2022
Reformulasi IKPA TA 2022Reformulasi IKPA TA 2022
Reformulasi IKPA TA 2022
 
Tor rab-man-purwoasri-kab-kediriedit
Tor rab-man-purwoasri-kab-kedirieditTor rab-man-purwoasri-kab-kediriedit
Tor rab-man-purwoasri-kab-kediriedit
 
PPT-PERJADIN.pptx
PPT-PERJADIN.pptxPPT-PERJADIN.pptx
PPT-PERJADIN.pptx
 

Destaque

Pmk113sebagaipedomanuntukdaerahdanauditnya
Pmk113sebagaipedomanuntukdaerahdanauditnyaPmk113sebagaipedomanuntukdaerahdanauditnya
Pmk113sebagaipedomanuntukdaerahdanauditnyaapotek agam farma
 
Pmk 113 pmk05_2012
Pmk 113 pmk05_2012Pmk 113 pmk05_2012
Pmk 113 pmk05_2012Rizal Vozol
 
Laporan magang kerja
Laporan magang kerjaLaporan magang kerja
Laporan magang kerjaApradiz keyz
 
Manajemen waktu dalam aktivitas sekretaris dan pengelolaan agenda
Manajemen waktu dalam aktivitas sekretaris dan pengelolaan agendaManajemen waktu dalam aktivitas sekretaris dan pengelolaan agenda
Manajemen waktu dalam aktivitas sekretaris dan pengelolaan agendaRhiechy Yogatama
 
Standar Biaya Masukan (SBU) tahun 2016
Standar Biaya Masukan (SBU) tahun 2016Standar Biaya Masukan (SBU) tahun 2016
Standar Biaya Masukan (SBU) tahun 2016Muh Saleh
 
Mempersiapkan perjalanan bisnis pimpinan
Mempersiapkan perjalanan bisnis pimpinanMempersiapkan perjalanan bisnis pimpinan
Mempersiapkan perjalanan bisnis pimpinanYuliia Arqam
 

Destaque (11)

Perjalanan dinas pimpinan ppt
Perjalanan dinas pimpinan pptPerjalanan dinas pimpinan ppt
Perjalanan dinas pimpinan ppt
 
Pmk113sebagaipedomanuntukdaerahdanauditnya
Pmk113sebagaipedomanuntukdaerahdanauditnyaPmk113sebagaipedomanuntukdaerahdanauditnya
Pmk113sebagaipedomanuntukdaerahdanauditnya
 
Pmk 113 pmk05_2012
Pmk 113 pmk05_2012Pmk 113 pmk05_2012
Pmk 113 pmk05_2012
 
Tata cara pengisian
Tata cara pengisianTata cara pengisian
Tata cara pengisian
 
Perjalanan bisnis
Perjalanan bisnisPerjalanan bisnis
Perjalanan bisnis
 
Laporan magang kerja
Laporan magang kerjaLaporan magang kerja
Laporan magang kerja
 
Manajemen waktu dalam aktivitas sekretaris dan pengelolaan agenda
Manajemen waktu dalam aktivitas sekretaris dan pengelolaan agendaManajemen waktu dalam aktivitas sekretaris dan pengelolaan agenda
Manajemen waktu dalam aktivitas sekretaris dan pengelolaan agenda
 
No. 44 lampiran 2011
No. 44 lampiran 2011 No. 44 lampiran 2011
No. 44 lampiran 2011
 
Standar Biaya Masukan (SBU) tahun 2016
Standar Biaya Masukan (SBU) tahun 2016Standar Biaya Masukan (SBU) tahun 2016
Standar Biaya Masukan (SBU) tahun 2016
 
Mempersiapkan perjalanan bisnis pimpinan
Mempersiapkan perjalanan bisnis pimpinanMempersiapkan perjalanan bisnis pimpinan
Mempersiapkan perjalanan bisnis pimpinan
 
Skp bendahara
Skp bendaharaSkp bendahara
Skp bendahara
 

Semelhante a Presentasi perjadin final

Perjadin 01202jhhhhhhhhhhhhhhhhhh4 V1.pptx
Perjadin 01202jhhhhhhhhhhhhhhhhhh4 V1.pptxPerjadin 01202jhhhhhhhhhhhhhhhhhh4 V1.pptx
Perjadin 01202jhhhhhhhhhhhhhhhhhh4 V1.pptxRenolFahlevi
 
PMK No. 113/PMK.05/2012.pdf
PMK No. 113/PMK.05/2012.pdfPMK No. 113/PMK.05/2012.pdf
PMK No. 113/PMK.05/2012.pdfTatang Suwandi
 
Pmk113sebagaipedomanuntukdaerah
Pmk113sebagaipedomanuntukdaerahPmk113sebagaipedomanuntukdaerah
Pmk113sebagaipedomanuntukdaerahapotek agam farma
 
75PMA NOMOR 6 TAHUN 2018.pdf
75PMA NOMOR 6 TAHUN 2018.pdf75PMA NOMOR 6 TAHUN 2018.pdf
75PMA NOMOR 6 TAHUN 2018.pdfwbkmanicj
 
Ketroprak Perjadin 3r.pptx
Ketroprak Perjadin 3r.pptxKetroprak Perjadin 3r.pptx
Ketroprak Perjadin 3r.pptxRezkiaLukman
 
Pmk 113 tahun 2012 tentang perjalanan dinas
Pmk 113 tahun 2012 tentang perjalanan dinasPmk 113 tahun 2012 tentang perjalanan dinas
Pmk 113 tahun 2012 tentang perjalanan dinasrazitakhalyla
 
Pmk 113 tahun 2012 tentang perjalanan dinas
Pmk 113 tahun 2012 tentang perjalanan dinasPmk 113 tahun 2012 tentang perjalanan dinas
Pmk 113 tahun 2012 tentang perjalanan dinasrazitakhalyla
 
Pmk 113 pmk05_2012 perjadin dn
Pmk 113 pmk05_2012 perjadin dnPmk 113 pmk05_2012 perjadin dn
Pmk 113 pmk05_2012 perjadin dnchooliq
 
AUDIT PERJALANAN DINAS - A3 (moving).pptx
AUDIT PERJALANAN DINAS - A3 (moving).pptxAUDIT PERJALANAN DINAS - A3 (moving).pptx
AUDIT PERJALANAN DINAS - A3 (moving).pptxImroatulMufidah12
 
Pergub Nomor 123 Tahun 2019
Pergub Nomor 123 Tahun 2019Pergub Nomor 123 Tahun 2019
Pergub Nomor 123 Tahun 2019shirizkiku
 
perjalanandinaspimpinanppt-160201110825 (1).pdf
perjalanandinaspimpinanppt-160201110825 (1).pdfperjalanandinaspimpinanppt-160201110825 (1).pdf
perjalanandinaspimpinanppt-160201110825 (1).pdfWanitaSoleha
 
Urtu Dinas Perhubungan - Revisi - Dishub - Agustus.docx
Urtu Dinas Perhubungan - Revisi - Dishub - Agustus.docxUrtu Dinas Perhubungan - Revisi - Dishub - Agustus.docx
Urtu Dinas Perhubungan - Revisi - Dishub - Agustus.docxArisRismanto
 
Pp 09 2003 wewenang mutasi
Pp 09 2003 wewenang mutasiPp 09 2003 wewenang mutasi
Pp 09 2003 wewenang mutasiAbdulRoup10
 

Semelhante a Presentasi perjadin final (20)

Perjadin
PerjadinPerjadin
Perjadin
 
Perjadin 01202jhhhhhhhhhhhhhhhhhh4 V1.pptx
Perjadin 01202jhhhhhhhhhhhhhhhhhh4 V1.pptxPerjadin 01202jhhhhhhhhhhhhhhhhhh4 V1.pptx
Perjadin 01202jhhhhhhhhhhhhhhhhhh4 V1.pptx
 
PMK No. 113/PMK.05/2012.pdf
PMK No. 113/PMK.05/2012.pdfPMK No. 113/PMK.05/2012.pdf
PMK No. 113/PMK.05/2012.pdf
 
2012 PMK 113.pdf
2012 PMK 113.pdf2012 PMK 113.pdf
2012 PMK 113.pdf
 
Pmk113sebagaipedomanuntukdaerah
Pmk113sebagaipedomanuntukdaerahPmk113sebagaipedomanuntukdaerah
Pmk113sebagaipedomanuntukdaerah
 
Pmk 97 tahun 2010
Pmk 97 tahun 2010Pmk 97 tahun 2010
Pmk 97 tahun 2010
 
75PMA NOMOR 6 TAHUN 2018.pdf
75PMA NOMOR 6 TAHUN 2018.pdf75PMA NOMOR 6 TAHUN 2018.pdf
75PMA NOMOR 6 TAHUN 2018.pdf
 
Ketroprak Perjadin 3r.pptx
Ketroprak Perjadin 3r.pptxKetroprak Perjadin 3r.pptx
Ketroprak Perjadin 3r.pptx
 
Pmk 113 tahun 2012 tentang perjalanan dinas
Pmk 113 tahun 2012 tentang perjalanan dinasPmk 113 tahun 2012 tentang perjalanan dinas
Pmk 113 tahun 2012 tentang perjalanan dinas
 
Pmk 113 tahun 2012 tentang perjalanan dinas
Pmk 113 tahun 2012 tentang perjalanan dinasPmk 113 tahun 2012 tentang perjalanan dinas
Pmk 113 tahun 2012 tentang perjalanan dinas
 
Pmk 113 pmk05_2012 perjadin dn
Pmk 113 pmk05_2012 perjadin dnPmk 113 pmk05_2012 perjadin dn
Pmk 113 pmk05_2012 perjadin dn
 
Pmk 113 pmk05_2012
Pmk 113 pmk05_2012Pmk 113 pmk05_2012
Pmk 113 pmk05_2012
 
Clinic PA-Perjadin DN.pptx
Clinic PA-Perjadin DN.pptxClinic PA-Perjadin DN.pptx
Clinic PA-Perjadin DN.pptx
 
AUDIT PERJALANAN DINAS - A3 (moving).pptx
AUDIT PERJALANAN DINAS - A3 (moving).pptxAUDIT PERJALANAN DINAS - A3 (moving).pptx
AUDIT PERJALANAN DINAS - A3 (moving).pptx
 
Pergub Nomor 123 Tahun 2019
Pergub Nomor 123 Tahun 2019Pergub Nomor 123 Tahun 2019
Pergub Nomor 123 Tahun 2019
 
perjalanandinaspimpinanppt-160201110825 (1).pdf
perjalanandinaspimpinanppt-160201110825 (1).pdfperjalanandinaspimpinanppt-160201110825 (1).pdf
perjalanandinaspimpinanppt-160201110825 (1).pdf
 
Cpns kpu 2013
Cpns kpu 2013Cpns kpu 2013
Cpns kpu 2013
 
Urtu Dinas Perhubungan - Revisi - Dishub - Agustus.docx
Urtu Dinas Perhubungan - Revisi - Dishub - Agustus.docxUrtu Dinas Perhubungan - Revisi - Dishub - Agustus.docx
Urtu Dinas Perhubungan - Revisi - Dishub - Agustus.docx
 
Perjadin.pptx
Perjadin.pptxPerjadin.pptx
Perjadin.pptx
 
Pp 09 2003 wewenang mutasi
Pp 09 2003 wewenang mutasiPp 09 2003 wewenang mutasi
Pp 09 2003 wewenang mutasi
 

Mais de The Vision and Insight Corner

Rancangan Indikator Kinerja Program P3DN dan Pengawasan Kolaboratifnya
Rancangan Indikator Kinerja Program P3DN dan Pengawasan KolaboratifnyaRancangan Indikator Kinerja Program P3DN dan Pengawasan Kolaboratifnya
Rancangan Indikator Kinerja Program P3DN dan Pengawasan KolaboratifnyaThe Vision and Insight Corner
 
MANAJEMEN KINERJA: MENGGUNAKAN SISTEM PENGENDALIAN SECARA STRATEGIS SEBAGAI ‘...
MANAJEMEN KINERJA: MENGGUNAKAN SISTEM PENGENDALIAN SECARA STRATEGIS SEBAGAI ‘...MANAJEMEN KINERJA: MENGGUNAKAN SISTEM PENGENDALIAN SECARA STRATEGIS SEBAGAI ‘...
MANAJEMEN KINERJA: MENGGUNAKAN SISTEM PENGENDALIAN SECARA STRATEGIS SEBAGAI ‘...The Vision and Insight Corner
 
Tantangan Internal Auditor dalam Pandemi COVID-19: Bagaimana BPKP Melakukan T...
Tantangan Internal Auditor dalam Pandemi COVID-19: Bagaimana BPKP Melakukan T...Tantangan Internal Auditor dalam Pandemi COVID-19: Bagaimana BPKP Melakukan T...
Tantangan Internal Auditor dalam Pandemi COVID-19: Bagaimana BPKP Melakukan T...The Vision and Insight Corner
 
AKSELERASI PENERAPAN MR & PIBR DI KEMENTERIAN/LEMBAGA
AKSELERASI PENERAPAN MR & PIBR DI KEMENTERIAN/LEMBAGAAKSELERASI PENERAPAN MR & PIBR DI KEMENTERIAN/LEMBAGA
AKSELERASI PENERAPAN MR & PIBR DI KEMENTERIAN/LEMBAGAThe Vision and Insight Corner
 
the Indonesian President Accountability Support Systems (PASS)
the Indonesian President Accountability Support Systems (PASS)the Indonesian President Accountability Support Systems (PASS)
the Indonesian President Accountability Support Systems (PASS)The Vision and Insight Corner
 
2. laporan deputi pada acara penyerahan (LAKIP Pemda)
2. laporan deputi pada acara penyerahan (LAKIP Pemda)2. laporan deputi pada acara penyerahan (LAKIP Pemda)
2. laporan deputi pada acara penyerahan (LAKIP Pemda)The Vision and Insight Corner
 
Paparan Menteri PAN dan RB: REFORMASI BIROKRASI Mewujudkan BIROKRASI BERSIH,...
Paparan Menteri PAN dan RB: REFORMASI BIROKRASI  Mewujudkan BIROKRASI BERSIH,...Paparan Menteri PAN dan RB: REFORMASI BIROKRASI  Mewujudkan BIROKRASI BERSIH,...
Paparan Menteri PAN dan RB: REFORMASI BIROKRASI Mewujudkan BIROKRASI BERSIH,...The Vision and Insight Corner
 

Mais de The Vision and Insight Corner (20)

KERTASKERJA_AUDITKINERJA_P3DN V1.0.docx
KERTASKERJA_AUDITKINERJA_P3DN V1.0.docxKERTASKERJA_AUDITKINERJA_P3DN V1.0.docx
KERTASKERJA_AUDITKINERJA_P3DN V1.0.docx
 
Kebijakan Strategi Penggunaan Produk Dalam Negeri
Kebijakan Strategi Penggunaan Produk Dalam NegeriKebijakan Strategi Penggunaan Produk Dalam Negeri
Kebijakan Strategi Penggunaan Produk Dalam Negeri
 
Rancangan Indikator Kinerja Program P3DN dan Pengawasan Kolaboratifnya
Rancangan Indikator Kinerja Program P3DN dan Pengawasan KolaboratifnyaRancangan Indikator Kinerja Program P3DN dan Pengawasan Kolaboratifnya
Rancangan Indikator Kinerja Program P3DN dan Pengawasan Kolaboratifnya
 
MANAJEMEN KINERJA: MENGGUNAKAN SISTEM PENGENDALIAN SECARA STRATEGIS SEBAGAI ‘...
MANAJEMEN KINERJA: MENGGUNAKAN SISTEM PENGENDALIAN SECARA STRATEGIS SEBAGAI ‘...MANAJEMEN KINERJA: MENGGUNAKAN SISTEM PENGENDALIAN SECARA STRATEGIS SEBAGAI ‘...
MANAJEMEN KINERJA: MENGGUNAKAN SISTEM PENGENDALIAN SECARA STRATEGIS SEBAGAI ‘...
 
Metamorfosis Menuju Auditor Millenial Handal
Metamorfosis Menuju Auditor Millenial HandalMetamorfosis Menuju Auditor Millenial Handal
Metamorfosis Menuju Auditor Millenial Handal
 
Tantangan Internal Auditor dalam Pandemi COVID-19: Bagaimana BPKP Melakukan T...
Tantangan Internal Auditor dalam Pandemi COVID-19: Bagaimana BPKP Melakukan T...Tantangan Internal Auditor dalam Pandemi COVID-19: Bagaimana BPKP Melakukan T...
Tantangan Internal Auditor dalam Pandemi COVID-19: Bagaimana BPKP Melakukan T...
 
AKSELERASI PENERAPAN MR & PIBR DI KEMENTERIAN/LEMBAGA
AKSELERASI PENERAPAN MR & PIBR DI KEMENTERIAN/LEMBAGAAKSELERASI PENERAPAN MR & PIBR DI KEMENTERIAN/LEMBAGA
AKSELERASI PENERAPAN MR & PIBR DI KEMENTERIAN/LEMBAGA
 
6 Things Public Servants Need During COVID-19
6 Things Public Servants Need During COVID-196 Things Public Servants Need During COVID-19
6 Things Public Servants Need During COVID-19
 
The Impact of Industry 4.0 on Tax System
The Impact of Industry 4.0 on Tax SystemThe Impact of Industry 4.0 on Tax System
The Impact of Industry 4.0 on Tax System
 
the Indonesian President Accountability Support Systems (PASS)
the Indonesian President Accountability Support Systems (PASS)the Indonesian President Accountability Support Systems (PASS)
the Indonesian President Accountability Support Systems (PASS)
 
3. tayangan penyerahan balai kartini (LAKIP Pemda)
3. tayangan penyerahan balai kartini (LAKIP Pemda)3. tayangan penyerahan balai kartini (LAKIP Pemda)
3. tayangan penyerahan balai kartini (LAKIP Pemda)
 
2. laporan deputi pada acara penyerahan (LAKIP Pemda)
2. laporan deputi pada acara penyerahan (LAKIP Pemda)2. laporan deputi pada acara penyerahan (LAKIP Pemda)
2. laporan deputi pada acara penyerahan (LAKIP Pemda)
 
1. penyerahan lhe akip kabupaten
1. penyerahan lhe akip kabupaten1. penyerahan lhe akip kabupaten
1. penyerahan lhe akip kabupaten
 
Paparan Menteri PAN dan RB: REFORMASI BIROKRASI Mewujudkan BIROKRASI BERSIH,...
Paparan Menteri PAN dan RB: REFORMASI BIROKRASI  Mewujudkan BIROKRASI BERSIH,...Paparan Menteri PAN dan RB: REFORMASI BIROKRASI  Mewujudkan BIROKRASI BERSIH,...
Paparan Menteri PAN dan RB: REFORMASI BIROKRASI Mewujudkan BIROKRASI BERSIH,...
 
DB2 Upgrade instructions
DB2 Upgrade instructionsDB2 Upgrade instructions
DB2 Upgrade instructions
 
Quick beginning for db2 server
Quick beginning for db2 serverQuick beginning for db2 server
Quick beginning for db2 server
 
Hadr db2express
Hadr db2expressHadr db2express
Hadr db2express
 
Getting started with_data_studio_for_db2
Getting started with_data_studio_for_db2Getting started with_data_studio_for_db2
Getting started with_data_studio_for_db2
 
Db2 howto-linux
Db2 howto-linuxDb2 howto-linux
Db2 howto-linux
 
Db2exc guide 952_mac_x86_64
Db2exc guide 952_mac_x86_64Db2exc guide 952_mac_x86_64
Db2exc guide 952_mac_x86_64
 

Presentasi perjadin final

  • 1. KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERJALANAN DINAS DALAM NEGERI BAGI PEJABAT NEGARA, PEGAWAI NEGERI, DAN PEGAWAI TIDAK TETAP (PMK Nomor 113/PMK.05/2012) INTEGRITAS  PROFESIONALISME  SINERGI  PELAYANAN  KESEMPURNAAN
  • 2. PENGERTIAN 1. Perjalanan Dinas Dalam Negeri selanjutnya disebut Perjalanan Dinas adalah perjalanan ke luar Tempat Kedudukan yang dilakukan dalam wilayah Republik Indonesia untuk kepentingan negara. 2. Perjalanan Dinas Jabatan adalah Perjalanan Dinas melewati batas Kota dan/atau dalam Kota dari tempat kedudukan ke tempat yang dituju, melaksanakan tugas, dan kembali ke tempat kedudukan semula di dalam negeri. 3. Perjalanan Dinas Pindah adalah Perjalanan Dinas dari tempat kedudukan yang lama ke tempat kedudukan yang baru berdasarkan surat keputusan pindah. Perjalanan Dinas Dalam Negeri selanjutnya disebut Perjalanan Dinas adalah perjalanan ke luar tempat kedudukan baik perorangan maupun secara bersama yang jaraknya sekurang-kurangnya 5 (lima) kilometer Aturan dari batas kota, yang dilakukan dalam wilayah Republik Indonesia Lama untuk kepentingan negara atas perintah Pejabat yang Berwenang, termasuk perjalanan dari tempat kedudukan ke tempat meninggalkan Indonesia untuk bertolak ke luar negeri dan dari tempat tiba di Indonesia dari luar negeri ke tempat yang dituju di dalam negeri.
  • 3. PENGERTIAN 4. Surat Perjalanan Dinas, selanjutnya disingkat SPD adalah dokumen yang diterbitkan PPK dalam rangka pelaksanaan Perjalanan Dinas Pejabat Negara, Pegawai Negeri, Pegawai Tidak Tetap, dan Pihak Lain. 5. Pelaksana SPD adalah Pejabat Negara, Pegawai Negeri, dan Pegawai Tidak Tetap yang melaksanakan Perjalanan Dinas. 6. Kota adalah Kota/Kabupaten pembagian wilayah administratif di Indonesia di bawah Provinsi.  Surat Perintah Perjalanan Dinas, selanjutnya disebut SPPD adalah surat perintah kepada Pejabat Negara, Pegawai Negeri, dan Aturan Pegawai Tidak Tetap untuk melaksanakan Perjalanan Dinas. Lama  Pejabat yang Berwenang adalah PA/KPA atau pejabat yang diberi wewenang oleh PA/KPA di lingkungan K/L.  Kota - (tidak didefinisikan)
  • 4. RUANG LINGKUP PERJALANAN DINAS 1. Mengatur mengenai pelaksanaan dan pertanggungjawaban Perjalanan Dinas bagi Pejabat Negara, Pegawai Negeri, dan Pegawai Tidak Tetap yang dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). 2. Perjalanan Dinas, meliputi: a. Perjalanan Dinas Jabatan; dan b. Perjalanan Dinas Pindah. 3. Pegawai Negeri, meliputi: a. Pegawai Negeri Sipil; b. Calon Pegawai Negeri Sipil; c. Anggota Tentara Nasional Indonesia; dan d. Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia.  Pengaturan Perjalanan Dinas Jabatan dan Perjalanan Dinas Aturan Pindah secara terpisah Lama  Pegawai Negeri belum memuat Calon Pegawai Negeri Sipil
  • 5. PRINSIP PERJALANAN DINAS a. selektif, yaitu hanya untuk kepentingan yang sangat tinggi dan prioritas yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan; b. ketersediaan anggaran dan kesesuaian dengan pencapaian kinerja Kementerian Negara/Lembaga; c. efisiensi penggunaan belanja negara; dan d. akuntabilitas pemberian perintah pelaksanaan Perjalanan Dinas dan pembebanan biaya Perjalanan Dinas. Aturan Prinsip-prinsip Perjalanan Dinas belum diatur Lama
  • 6. PERJALANAN DINAS JABATAN......(1) 1. Perjalanan Dinas Jabatan digolongkan menjadi: a. Perjalanan Dinas Jabatan yang melewati batas Kota; dan b. Perjalanan Dinas Jabatan yang dilaksanakan di dalam Kota. 2. Batas Kota khusus untuk Provinsi DKI Jakarta meliputi kesatuan wilayah Jakarta Pusat, Jakarta Timur, Jakarta Utara, Jakarta Barat, dan Jakarta Selatan. 3. Perjalanan Dinas Jabatan yang dilaksanakan di dalam Kota , terdiri atas: a. Perjalanan Dinas Jabatan yang dilaksanakan lebih dari 8 (delapan) jam; dan b. Perjalanan Dinas Jabatan yang dilaksanakan sampai dengan 8 (delapan) jam.
  • 7. PERJALANAN DINAS JABATAN......(2) Perjalanan Dinas Jabatan dilakukan dalam rangka: a. pelaksanaan tugas dan fungsi yang melekat pada jabatan; b. mengikuti rapat, seminar, dan sejenisnya; c. Pengumandahan (detasering); d. menempuh ujian dinas/ujian jabatan; e. menghadap Majelis Penguji Kesehatan Pegawai Negeri atau menghadap seorang dokter penguji kesehatan yang ditunjuk, untuk mendapatkan surat keterangan dokter tentang kesehatannya guna kepentingan jabatan; f. memperoleh pengobatan berdasarkan surat keterangan dokter karena mendapat cedera pada waktu/karena melakukan tugas; g. mendapatkan pengobatan berdasarkan keputusan Majelis Penguji Kesehatan Pegawai Negeri; h. mengikuti pendidikan setara Diploma/S1/S2/S3; i. mengikuti pendidikan dan pelatihan; j. menjemput/mengantarkan ke tempat pemakaman jenazah Pejabat Negara/Pegawai Negeri yang meninggal dunia dalam melakukan Perjalanan Dinas; k. menjemput/mengantarkan ke tempat pemakaman jenazah Pejabat Negara/Pegawai Negeri yang meninggal dunia dari Tempat Kedudukan yang terakhir ke Kota tempat pemakaman.
  • 8. PERJALANAN DINAS JABATAN......(3) SURAT TUGAS 1) Perjalanan Dinas Jabatan oleh Pelaksana SPD dilakukan sesuai perintah atasan Pelaksana SPD yang tertuang dalam Surat Tugas. 2) Surat Tugas dimaksud diterbitkan oleh: a. kepala satuan kerja untuk Perjalanan Dinas Jabatan yang dilakukan oleh Pelaksana SPD pada satuan kerja berkenaan; b. atasan langsung kepala satuan kerja untuk Perjalanan Dinas Jabatan yang dilakukan oleh kepala satuan kerja; c. Pejabat Eselon II untuk Perjalanan Dinas Jabatan yang dilakukan oleh Pelaksana SPD dalam lingkup unit eselon II/setingkat unit eselon II berkenaan; atau d. Menteri/Pimpinan Lembaga/Pejabat Eselon I untuk Perjalanan Dinas Jabatan yang dilakukan oleh Menteri/ Pimpinan Lembaga/ Pejabat Eselon I/ Pejabat Eselon II. 3) Kewenangan penerbitan Surat Tugas dapat didelegasikan kepada pejabat yang ditunjuk
  • 9. PERJALANAN DINAS JABATAN......(4) SURAT TUGAS DAN SPD 4) Surat Tugas paling sedikit mencantumkan : a. Pemberi tugas; b. Pelaksana tugas; c. Waktu pelaksanaan tugas; dan d. Tempat pelaksanaan tugas. 5) Surat Tugas menjadi dasar penerbitan SPD oleh PPK. 6) Dalam penerbitan SPD, PPK berwenang untuk menetapkan tingkat biaya Perjalanan Dinas dan alat transpor yang digunakan untuk melaksanakan Perjalanan Dinas Jabatan yang bersangkutan dengan memperhatikan kepentingan serta tujuan Perjalanan Dinas tersebut. 7) Perjalanan Dinas Jabatan di dalam Kota yang dilaksanakan sampai dengan 8 (delapan) jam dapat dilakukan tanpa penerbitan SPD. 8) Perjalanan Dinas Jabatan di dalam Kota yang dilaksanakan sampai dengan 8 (delapan) jam tanpa penerbitan SPD, pembebanan biaya Perjalanan Dinas Jabatan oleh PPK dicantumkan dalam Surat Tugas. 9) SPD dibuat sesuai format sebagaimana tercantum dalam Lampiran I PMK.
  • 10. Format SPD Halaman 1 (Lampiran I PMK) Pada Keterangan lain-lain dicantumkan Nomor dan tanggal Surat Tugas
  • 11. Format SPD Halaman 2 (Lampiran I PMK) Untuk PDJ yang biayanya dibebankan pada DIPA Pelaksana SPD ditandatangani oleh Kepala Satker atau Pejabat yang ditunjuk pada instansi Pelaksana SPD Untuk PDJ yang biayanya dibebankan pada DIPA Satker Penyelenggara, tidak perlu ditandatangani oleh Kepala Satker atau Pejabat yang ditunjuk atau Atasan Pelaksana SPD
  • 12. BIAYA PERJALANAN DINAS JABATAN.....(1) 1) Perjalanan Dinas Jabatan terdiri atas komponen-komponen sebagai berikut: a. uang harian; b. biaya transpor; c. biaya penginapan; d. uang representasi; e. sewa kendaraan dalam Kota; dan/atau f. biaya menjemput/mengantar jenazah.
  • 13. BIAYA PERJALANAN DINAS JABATAN .....(2) 2) Uang harian terdiri atas: a. uang makan; b. uang transpor lokal; dan c. uang saku. 3) Biaya transpor terdiri atas: a. perjalanan dinas dari tempat kedudukan sampai tempat tujuan keberangkatan dan kepulangan termasuk biaya ke terminal bus/ stasiun/ bandara/pelabuhan keberangkatan; b. retribusi yang dipungut di terminal bus/stasiun/ bandara/pelabuhan keberangkatan dan kepulangan.
  • 14. BIAYA PERJALANAN DINAS JABATAN .....(3) 4) Biaya penginapan merupakan biaya yang diperlukan untuk menginap: a. di hotel; atau b. di tempat menginap lainnya. 5) Dalam hal Pelaksana SPD tidak menggunakan biaya penginapan, berlaku ketentuan sebagai berikut: a. Pelaksana SPD diberikan biaya penginapan sebesar 30% (tiga puluh persen) dari tarif hotel di Kota Tempat Tujuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan mengenai Standar Biaya; b. Biaya penginapan sebagaimana dimaksud pada huruf a dibayarkan secara lumpsum. 6) Uang representasi dapat diberikan kepada Pejabat Negara, Pejabat Eselon I, dan Pejabat Eselon II selama melakukan Perjalanan Dinas.
  • 15. BIAYA PERJALANAN DINAS JABATAN .....(4) 7) Sewa kendaraan dalam Kota dapat diberikan kepada Pejabat Negara untuk keperluan pelaksanaan tugas di Tempat Tujuan. 8) Sewa kendaraan sudah termasuk biaya untuk pengemudi, bahan bakar minyak, dan pajak. 9) Biaya menjemput/mengantar jenazah meliputi biaya bagi penjemput/pengantar, biaya pemetian dan biaya angkutan jenazah. 10)Komponen biaya Perjalanan Dinas Jabatan dicantumkan pada Rincian Biaya Perjalanan Dinas (Lampiran II PMK).
  • 16. Format Rincian Biaya Perjadin (Lampiran II PMK)
  • 17. STRUKTUR PERJALANAN DINAS JABATAN Perjalanan Dinas Jabatan Melewati Batas Kota  Untuk daerah yang sulit Perjalanan transportasi ; atau Perjalanan Dinas Jabatan Dalam  Untuk pelaksanaan Dinas Jabatan Kota Lebih dari 8 Jam tugasnya memerlukan (11 jenis) waktu lebih dari 8 jam. Perjalanan Dinas Jabatan Dalam Kota sampai dengan 8 Jam biaya yang diberikan dijelaskan dalam bentuk tabel
  • 18. Biaya Jenis Perjalanan Dinas Jabatan (PDJ) Biaya Biaya Uang Jumlah Hari Pemetian Pengina Transpor MELEWATI BATAS KOTA Harian Dibayarkan Angkutan pan Pegawai Jenazah a. PDJ dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi yang melekat √ √ √ Sesuai - pada jabatan Penugasan b. PDJ untuk mengikuti rapat, seminar dan sejenisnya. Sesuai - √ 1) √ 1) √ 1) Penugasan c. PDJ dalam rangka detasering. √ √ 2) √ 3) Maks 90 hr d. PDJ untuk menempuh ujian dinas / ujian jabatan. √ √ √ 2 hari - e. PDJ untuk menghadap Majelis Penguji Kesehatan Pegawai Negeri - Sesuai atau menghadap seorang dokter penguji kesehatan yang ditunjuk, √ √ √ Penugasan untuk mendapatkan surat keterangan dokter tentang kesehatannya guna kepentingan jabatan. f. PDJ untuk memperoleh pengobatan berdasarkan surat keterangan - Sesuai dokter karena mendapat cedera pada waktu/karena melakukan √ √ √ Penugasan tugas. g. PDJ untuk mendapatkan pengobatan berdasarkan keputusan Sesuai - √ √ √ Majelis Penguji Kesehatan Pegawai Negeri. Penugasan h. PDJ untuk mengikuti pendidikan setara Diploma/S1/S2/S3. √ √ √ Maks 2 hari - Sesuai - i. PDJ untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan. √ 4) √ 5) √ Penugasan j. PDJ untuk menjemput/ mengantarkan ke tempat pemakaman jenazah pejabat negara/pegawai negeri yang meninggal dunia √ √ √ Maks 3 hari √ dalam melakukan perjalanan dinas. k. PDJ untuk menjemput/ mengantarkan ke tempat pemakaman jenazah pejabat negara/pegawai negeri yang meninggal dunia dari √ √ √ Maks 3 hari √ Tempat Kedudukan yang terakhir ke kota tempat pemakaman.
  • 19. KETERANGAN KOMPONEN BIAYA PERJALANAN DINAS JABATAN MELEWATI BATAS KOTA √ 1) : Rincian biaya Perjalanan Dinas Jabatan untuk mengikuti kegiatan rapat, seminar, dan sejenisnya berdasarkan Lampiran tersendiri sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. √ 2) : Biaya Penginapan diberikan pada saat kedatangan dan selama masa pengumandahan (Detasering) dalam hal tidak tersedia rumah dinas. √ 3) : Biaya transpor pegawai diberikan untuk transpor pada saat kedatangan dan kepulangan. √ 4) : Uang Harian diberikan berupa uang saku sesuai standar biaya selama mengikuti kegiatan. √ 5) : Biaya Penginapan diberikan 1 (satu) hari pada saat kedatangan dan 1 (satu) hari pada saat kepulangan. Pada PDJ huruf j dan k : uang harian, biaya transpor pegawai/ keluarga, dan biaya penginapan diberikan sebanyak-banyaknya untuk 4 (empat) orang, serta biaya pemetian dan angkutan jenazah.
  • 20. Jenis Perjalanan Dinas Jabatan (PDJ) Uang Biaya Biaya Jumlah Hari Biaya Pemetian & DALAM KOTA LEBIH DARI 8 JAM Harian Penginapn Transpor Pegawai yg Dibayarkan Angkutan Jenazah a. PDJ dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi √ √ √ Sesuai - yang melekat pada jabatan Penugasan b. PDJ untuk mengikuti rapat, seminar dan sejenisnya. √ 1) √ 1) √ 1) Sesuai - Penugasan Maksimal 90 - c. PDJ dalam rangka detasering. √ √ 2) √ 3) hari d. PDJ untuk menempuh ujian dinas /ujian jabatan. √ √ √ 2 hari - e. PDJ untuk menghadap Majelis Penguji Kesehatan Pegawai - Sesuai Negeri atau menghadap seorang dokter penguji kesehatan √ √ √ Penugasan yang ditunjuk, untuk mendapatkan surat keterangan dokter tentang kesehatannya guna kepentingan jabatan. f. PDJ untuk memperoleh pengobatan berdasarkan surat - Sesuai keterangan dokter karena mendapat cedera pada √ √ √ Penugasan waktu/karena melakukan tugas. g. PDJ untuk mendapatkan pengobatan berdasarkan Sesuai - √ √ √ keputusan Majelis Penguji Kesehatan Pegawai Negeri. Penugasan Maksimal 2 - h. PDJ untuk mengikuti pendidikan setara Diploma/S1/S2/S3. √ √ √ hari Sesuai - i. PDJ untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan. √ 4) √ 5) √ Penugasan j. PDJ untuk menjemput/ mengantarkan ke tempat Maksimal 3 pemakaman jenazah pejabat negara/pegawai negeri yang √ √ √ √ hari meninggal dunia dalam melakukan perjalanan dinas. k. PDJ untuk menjemput/ mengantarkan ke tempat pemakaman jenazah pejabat negara/pegawai negeri yang Maksimal 3 √ √ √ √ meninggal dunia dari Tempat Kedudukan yang terakhir ke hari kota tempat pemakaman.
  • 21. KETERANGAN KOMPONEN BIAYA PERJALANAN DINAS JABATAN DALAM KOTA LEBIH DARI 8 JAM 1. √ 1) : Rincian biaya PDJ untuk mengikuti kegiatan rapat, seminar, dan sejenisnya berdasarkan Lampiran tersendiri sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. 2. √ 2) : Biaya penginapan dalam hal selama masa Pengumandahan (detasering) tidak tersedia rumah dinas. 3. √ 3) : Biaya transpor pegawai diberikan untuk transpor pada saat kedatangan dan kepulangan. 4. √ 4) : Uang Harian diberikan berupa uang saku sesuai standar biaya selama mengikuti kegiatan. 5. √ 5) : Biaya Penginapan diberikan 1 (satu) hari pada saat kedatangan dan 1 (satu) hari pada saat kepulangan. 6. Biaya Transpor Pegawai diberikan sesuai Biaya Riil. Dalam hal tidak diperoleh bukti pengeluaran riil, diberikan berupa biaya transpor kegiatan dalam kota yang dibayarkan secara lumsum sesuai standar biaya. 7. Biaya Transpor Pegawai diberikan sepanjang tidak menggunakan kendaraan dinas, disertai dengan surat tugas, dan tidak bersifat rutin. 8. Jenis Perjalanan Dinas Jabatan pada huruf j dan k : uang harian, biaya transpor pegawai/ keluarga, dan biaya penginapan diberikan sebanyak-banyaknya untuk 4 (empat) orang, serta biaya pemetian dan angkutan jenazah. 9. Lama pelaksanaan Perjalanan Dinas pada huruf d dan h adalah sesuai waktu yang ditempuh menuju tempat pendidikan/ujian.
  • 22. Biaya Biaya Transpor Pemetian Jenis Perjalanan Dinas Jabatan (PDJ) Jumlah yang Kegiatan dlm & DALAM KOTA SAMPAI DENGAN 8 JAM Dibayarkan Kota Angkutan Jenazah a. PDJ dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi yang melekat pada Sesuai √ - jabatan Penugasan b. PDJ untuk mengikuti rapat, seminar dan sejenisnya. √ 1) √ 1) - Keberangkatan c. PDJ untuk menempuh ujian dinas / ujian jabatan. √ - dan Kepulangan d. PDJ untuk menghadap Majelis Penguji Kesehatan Pegawai Negeri atau - Sesuai menghadap seorang dokter penguji kesehatan yang ditunjuk, untuk √ Penugasan mendapatkan surat keterangan dokter tentang kesehatannya guna kepentingan jabatan. e. PDJ untuk memperoleh pengobatan berdasarkan surat keterangan dokter Sesuai - √ karena mendapat cedera pada waktu/karena melakukan tugas. Penugasan f. PDJ untuk mendapatkan pengobatan berdasarkan keputusan Majelis Penguji Sesuai - √ Kesehatan Pegawai Negeri. Penugasan Keberangkatan - g. PDJ untuk mengikuti pendidikan setara Diploma/ S1/ S2/ S3. √ dan Kepulangan Sesuai - h. PDJ untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan. √ Penugasan i. PDJ untuk menjemput/ mengantarkan ke tempat pemakaman jenazah Dibayarkan pejabat negara/pegawai negeri yang meninggal dunia dalam melakukan √ √ 1 (satu) kali perjalanan dinas. j. PDJ untuk menjemput/ mengantarkan ke tempat pemakaman jenazah Dibayarkan pejabat negara/pegawai negeri yang meninggal dunia dari Tempat √ √ 1 (satu) kali Kedudukan yang terakhir ke kota tempat pemakaman.
  • 23. KETERANGAN KOMPONEN BIAYA PERJALANAN DINAS JABATAN DALAM KOTA SAMPAI DENGAN 8 JAM 1. √ 1) : Rincian biaya PDJ untuk mengikuti kegiatan rapat, seminar, dan sejenisnya berdasarkan Lampiran tersendiri. 2. Biaya Transpor Kegiatan Dalam Kota dibayarkan secara lumpsum sesuai standar biaya dan tidak diberikan kepada Pelaksana SPD yang melakukan rapat dalam komplek perkantoran yang sama. 3. PDJ dalam kota dapat diberikan biaya sepanjang tidak menggunakan kendaraan dinas, disertai dengan surat tugas, dan tidak bersifat rutin. 4. Jenis Perjalanan Dinas Jabatan pada huruf i dan j diberikan biaya transpor pegawai/keluarga sebanyak-banyaknya untuk 4 (empat) orang. 5. Lama pelaksanaan Perjalanan Dinas pada huruf c dan g adalah sesuai waktu yang ditempuh menuju tempat pendidikan/ujian.
  • 24. BIAYA PERJALANAN DINAS JABATAN .....(6) Tingkat Biaya Perjadin Jabatan Biaya Perjalanan Dinas Jabatan, digolongkan dalam 3 (tiga) tingkat, yaitu: a. Tingkat A untuk Ketua/Wakil Ketua dan Anggota pada Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Badan Pemeriksa Keuangan, Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi, Menteri, Wakil Menteri, pejabat setingkat Menteri, Gubernur, Wakil Gubernur, Bupati, Wakil Bupati, Walikota, Wakil Walikota, Ketua/Wakil Ketua/ Anggota Komisi, Pejabat Eselon I, dan Pejabat Lainnya yang setara; b. Tingkat B untuk Pejabat Negara Lainnya, Pejabat Eselon II, dan Pejabat Lainnya yang setara; c. Tingkat C untuk Pejabat Eselon III/PNS Golongan IV, Pejabat Eselon IV/PNS Golongan III, PNS Golongan II dan I.
  • 25. BIAYA PERJALANAN DINAS JABATAN .....(7) Penyetaraan Biaya Perjalanan Dinas Penyetaraan tingkat biaya Perjalanan Dinas : a. di lingkungan Kementerian Pertahanan/Tentara Nasional Indonesia ditetapkan oleh Menteri Pertahanan setelah berkoordinasi dengan Menteri Keuangan; b. lingkungan Kepolisian Negara Republik Indonesia ditetapkan oleh Kepala Kepolisian Republik Indonesia setelah berkoordinasi dengan Menteri Keuangan. c. Penyetaraan tingkat biaya Perjalanan Dinas untuk Pegawai Tidak Tetap yang melakukan Perjalanan Dinas untuk kepentingan negara ditentukan oleh KPA sesuai dengan tingkat pendidikan/ kepatutan/tugas yang bersangkutan.
  • 26. BIAYA PERJALANAN DINAS JABATAN .....(8) Biaya Perjalanan Dinas diberikan berdasarkan tingkat biaya Perjalanan Dinas, dengan ketentuan sebagai berikut: a. uang harian dibayarkan secara lumpsum dan merupakan batas tertinggi sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan mengenai Standar Biaya; b. biaya transpor pegawai dibayarkan sesuai dengan Biaya Riil berdasarkan Fasilitas Transpor sebagaimana tercantum dalam Lampiran IV PMK; c. biaya penginapan dibayarkan sesuai dengan Biaya Riil dan berpedoman pada Peraturan Menteri Keuangan mengenai Standar Biaya;
  • 27. TINGKATAN BIAYA PERJALANAN DINAS JABATAN (LAMPIRAN IV) Tingkat Biaya Moda Transpotasi No Pejabat Negara Perjalanan Dinas Pesawat Kereta Api/ Kapal Laut Lainnya Udara Bus 1. Ketua/Wakil Ketua dan Anggota pada A Bisnis VIP / Spesial / Sesuai Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Kelas I A Eksekutif Kenyataan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Badan Pemeriksa Keuangan, Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi, Menteri, Wakil Menteri, pejabat setingkat Menteri, Gubernur, Wakil Gubernur, Bupati, Wakil Bupati, Walikota, Wakil Walikota, Ketua/Wakil Ketua/ Anggota Komisi, Pejabat Eselon I, dan Pejabat Lainnya yang setar 2. Pejabat Negara Lainnya, Pejabat Eselon B Ekonomi Kelas I B Eksekutif Sesuai II, dan Pejabat Lainnya yang setara Kenyataan 3. Pejabat Eselon III/PNS Golongan IV, C Ekonomi Kelas II A Eksekutif Sesuai Pejabat Eselon IV/PNS Golongan III, PNS Kenyataan Golongan II dan I Lama : 6 tingkatan
  • 28. BIAYA PERJALANAN DINAS JABATAN .....(9) d) uang representasi dibayarkan secara lumpsum dan merupakan batas tertinggi sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan mengenai Standar Biaya; e) sewa kendaraan dalam Kota dibayarkan sesuai dengan Biaya Riil dan berpedoman pada Peraturan Menteri Keuangan mengenai Standar Biaya; f) biaya pemetian jenazah termasuk yang berhubungan dengan pengruktian/pengurusan jenazah dibayarkan sesuai dengan Biaya Riil; g) biaya angkutan jenazah termasuk yang berhubungan dengan pengruktian/pengurusan jenazah dibayarkan sesuai dengan Biaya Riil.
  • 29. BIAYA PERJALANAN DINAS JABATAN .....(10) Dalam Rangka Mengikuti Rapat, Seminar, dan Sejenisnya 1) Dilaksanakan dengan biaya Perjalanan Dinas Jabatan yang ditanggung oleh panitia penyelenggara; 2) Apabila tidak ditanggung oleh panitia penyelenggara, biaya Perjalanan Dinas Jabatan dimaksud dibebankan pada DIPA satuan kerja Pelaksana SPD. 3) Panitia penyelenggara menyampaikan pemberitahuan mengenai pembebanan biaya Perjalanan Dinas Jabatan dimaksud dalam surat/undangan mengikuti rapat, seminar, dan sejenisnya. 4) Rincian biaya Perjalanan Dinas Jabatan untuk mengikuti rapat, seminar, dan sejenisnya tercantum dalam Lampiran V PMK.
  • 30. RINCIAN BIAYA PERJALANAN DINAS JABATAN UNTUK MENGIKUTI KEGIATAN RAPAT, SEMINAR, DAN SEJENISNYA I. DI DALAM KANTOR (RUANG RAPAT/AULIA/SERBAGUNA DAN SEJENISNYA) ------- LAMPIRAN V Uang Transpor Biaya Komponen Biaya Perjalanan Dinas Uang Saku Rapat Uang Harian Pegawai Penginapan I. MELEWATI BATAS KOTA 1. Peserta - √ √ 1) √ 2. Panitia/Moderator - - - - 3. Narasumber - - √ 1) √ II. DALAM KOTA LEBIH DARI 8 JAM 1. Peserta √ 2) - √ 3) √ 4) 2. Panitia/Moderator - - - - 3. Narasumber - - √ 3) √ 4) III. DALAM KOTA SAMPAI DENGAN 8 JAM 1. Peserta √ 2) - √ 3) - 2. Panitia/Moderator - - - - 3. Narasumber - - √ 3) - 1. √ 1) Biaya transpor kepulangan Pelaksana SPD dalam rangka mengikuti rapat, seminar, dan sejenisnya dapat dibayarkan sebesar biaya transpor kedatangan tanpa menyertakan bukti pengeluaran transpor kepulangan. 2. √ 2) Uang Saku Rapat diberikan untuk rapat di luar jam kerja sesuai ketentuan yang diatur dalam standar biaya. 3. √ 3) Uang Transpor Pegawai diberikan sesuai Biaya Riil. Dalam hal tidak diperoleh bukti pengeluaran riil, diberikan berupa biaya transpor kegiatan dalam kota yang dibayarkan secara lumsum sesuai standar biaya. 4. √ 4) Biaya Penginapan diberikan apabila terdapat kesulitan transportasi sehingga memerlukan waktu untuk menginap. 5. Uang Transpor Pegawai diberikan sepanjang tidak menggunakan kendaraan dinas, disertai dengan surat tugas, dan tidak bersifat rutin serta tidak diberikan kepada Pelaksana SPD yang melakukan rapat dalam komplek perkantoran yang sama
  • 31. RINCIAN BIAYA PERJALANAN DINAS JABATAN UNTUK MENGIKUTI KEGIATAN RAPAT, SEMINAR, DAN SEJENISNYA II. DI LUAR KANTOR PENYELENGGARA (HOTEL/TEMPAT LAIN) ------------ LAMPIRAN V Uang Saku Paket Uang Saku Paket Uang Transpor Biaya Uang Komponen Biaya Perjalanan Dinas Fullboard Fullday/Halfday Pegawai Penginapan Harian 1) I. MELEWATI BATAS KOTA 1. Peserta √ 3) - √2 √ √ 2. Panitia/Moderator √ 3) - √2 √ √ 3. Narasumber - - √2 √ √ II. DALAM KOTA LEBIH DARI 8 JAM 1. Peserta √ 3) √ 3) √ √ 4) √ 2. Panitia/Moderator √ 3) √ 3) √ √ 4) √ 3. Narasumber - - √ √ 4) √ III. DALAM KOTA SAMPAI DENGAN 8 JAM 1. Peserta - √ 3) √ - - 2. Panitia/Moderator - √ 3) √ - - 3. Narasumber - - √ - - 1 √ 1) Uang Harian diberikan 1 (satu) hari pada saat kedatangan dan 1 (satu) hari pada saat kepulangan. 2 √ 2) Biaya transpor kepulangan Pelaksana SPD dalam rangka mengikuti rapat, seminar, dan sejenisnya dapat dibayarkan sebesar biaya transpor kedatangan tanpa menyertakan bukti pengeluaran transpor kepulangan. 3 √ 3) Uang Saku Fullboard/Fullday/Halfday diberikan sesuai dengan paket rapat, seminar, dan sejenisnya yang diatur dalam Standar Biaya. 4 √ 4) Biaya Penginapan diberikan apabila memerlukan waktu untuk menginap 1 (satu) hari pada saat kedatangan dan/atau 1 (satu) hari pada saat kepulangan. 5 Uang Saku Fullboard/Fullday/Halfday mengikuti ketentuan yang diatur dalam Standar Biaya. 6 Uang Transpor Pegawai diberikan sepanjang tidak menggunakan kendaraan dinas, disertai dengan surat tugas, dan tidak bersifat rutin.
  • 32. BIAYA PERJALANAN DINAS JABATAN .....(11) Dalam Rangka Mengikuti Rapat, Seminar, dan Sejenisnya 5) Dalam hal Perjalanan Dinas Jabatan dilakukan secara bersama-sama untuk melaksanakan suatu kegiatan rapat, seminar, dan sejenisnya, seluruh Pelaksana SPD dapat menginap pada hotel/ penginapan yang sama. 6) Dalam hal biaya penginapan pada hotel/penginapan yang sama tersebut lebih tinggi dari satuan biaya hotel/penginapan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan mengenai Standar Biaya, maka Pelaksana SPD menggunakan fasilitas kamar dengan biaya terendah pada hotel/penginapan dimaksud.
  • 33. BIAYA PERJALANAN DINAS JABATAN .....(12) Ketentuan Dinas Jabatan Menggunakan Kapal Laut/Sungai Dalam hal Perjalanan Dinas Jabatan menggunakan kapal laut/sungai untuk waktu paling kurang 24 (dua puluh empat) jam, selama waktu transportasi tersebut kepada Pelaksana SPD hanya diberikan uang harian. Pembayaran Biaya Perjalanan Dinas Jabatan a. Biaya Perjalanan Dinas Jabatan dibayarkan sebelum Perjalanan Dinas Jabatan dilaksanakan. b. Dalam hal Perjalanan Dinas Jabatan harus segera dilaksanakan, biaya Perjalanan Dinas dapat dibayarkan setelah Perjalanan Dinas selesai.
  • 34. BIAYA PERJALANAN DINAS JABATAN .....(13) Tambahan dan Kelebihan Hari 1) Dalam hal jumlah hari Perjalanan Dinas Jabatan melebihi jumlah hari yang ditetapkan dalam Surat Tugas/SPD dan tidak disebabkan oleh kesalahan/ kelalaian Pelaksana SPD dapat diberikan tambahan uang harian, biaya penginapan, uang representasi, dan sewa kendaraan dalam Kota. 2) Tambahan uang harian, biaya penginapan, uang representasi, dan sewa kendaraan dalam Kota sebagaimana dimaksud dapat dimintakan kepada PPK untuk mendapat persetujuan dengan melampirkan dokumen berupa: a. surat keterangan kesalahan/kelalaian dari Syahbandar/ Kepala Bandara/Penyedia Jasa Transportasi Lainnya; dan/atau b. surat keterangan perpanjangan tugas dari pemberi tugas.
  • 35. BIAYA PERJALANAN DINAS JABATAN .....(14) Tambahan dan Kelebihan Hari 3) Tambahan uang harian, biaya penginapan, uang representasi, dan sewa kendaraan dalam Kota tersebut tidak dapat dipertimbangkan untuk perjalanan dinas sbb:  menghadap Majelis Penguji Kesehatan;  memperoleh pengobatan berdasarkan surat keterangan;  mendapatkan pengobatan berdasarkan keputusan Majelis Penguji Kesehatan Pegawai Negeri;  mengikuti pendidikan setara Diploma/S1/S2/S3;  mengikuti pendidikan dan pelatihan;  menjemput/mengantarkan ke tempat pemakaman jenazah;  menjemput/mengantarkan ke tempat pemakaman jenazah. 4) Dalam hal jumlah hari Perjalanan Dinas kurang dari jumlah hari yang ditetapkan dalam SPD, Pelaksana SPD harus mengembalikan kelebihan uang harian, biaya penginapan, uang representasi, dan sewa kendaraan dalam Kota yang telah diterimanya kepada PPK. 5) Ketentuan pengembalian kelebihan uang harian, biaya penginapan, uang representasi, dan sewa kendaraan dalam Kota tersebut tidak berlaku untuk menjemput/mengantarkan ke tempat pemakaman jenazah.
  • 36. PERJALANAN DINAS PINDAH .......(1) 1) Perjalanan Dinas Pindah dapat dilaksanakan oleh Pelaksana SPD beserta keluarga yang sah. 2) Perjalanan Dinas Pindah dilakukan dalam rangka: a) pindah tugas dari Tempat Kedudukan yang lama ke Tempat Tujuan Pindah; b) pemulangan Pejabat Negara/Pegawai Negeri yang diberhentikan dengan hormat dengan hak pensiun atau mendapat uang tunggu dari Tempat Kedudukan ke Tempat Tujuan menetap; c) pemulangan keluarga yang sah dari Pejabat Negara/ Pegawai Negeri yang meninggal dunia dari tempat tugas terakhir ke Tempat Tujuan menetap; d) pemulangan Pegawai Tidak Tetap yang diberhentikan karena telah berakhir masa kerjanya dari Tempat Kedudukan ke tempat tujuan menetap, sepanjang diatur dalam perjanjian kerja; e) pemulangan keluarga yang sah dari Pegawai Tidak Tetap yang meninggal dunia dari tempat tugas yang terakhir ke tempat tujuan menetap, sepanjang diatur dalam perjanjian kerja; atau f) pengembalian Pejabat Negara/Pegawai Negeri yang mendapat uang tunggu dari Tempat Kedudukan ke Tempat Tujuan yang ditentukan untuk dipekerjakan kembali.
  • 37. PERJALANAN DINAS PINDAH ........(2) 3) Keluarga yang sah terdiri dari: a. isteri/suami yang sah sesuai ketentuan Undang-Undang Perkawinan yang berlaku; b. anak kandung, anak tiri, dan anak angkat yang sah menurut hukum yang berumur paling tinggi 25 (dua puluh lima) tahun pada waktu berangkat, belum pernah menikah, dan tidak mempunyai penghasilan sendiri; c. anak kandung, anak tiri, dan anak angkat yang sah menurut hukum yang berumur lebih dari 25 (dua puluh lima) tahun, yang menurut surat keterangan dokter mempunyai cacat yang menjadi sebab ia tidak dapat mempunyai penghasilan sendiri; d. anak kandung perempuan, anak tiri perempuan, dan anak angkat perempuan yang sah menurut hukum yang berumur lebih dari 25 (dua puluh lima) tahun yang tidak bersuami dan tidak mempunyai penghasilan sendiri.
  • 38. PERJALANAN DINAS PINDAH ........(3) 4) Di samping keluarga yang sah, bagi Pegawai Negeri paling rendah golongan IV atau pejabat eselon III diperkenankan pula untuk membawa pembantu rumah tangga sebanyak 1 (satu) orang. 5) Pembantu rumah tangga dimaksud diberikan biaya sesuai tingkat penggolongan untuk Pegawai Negeri Golongan I.
  • 39. BIAYA PERJALANAN DINAS PINDAH ........(1) 1) Komponen biaya Perjalanan Dinas Pindah terdiri atas: a. biaya transpor pegawai; b. biaya transpor keluarga; c. biaya pengepakan dan angkutan barang; dan/atau d. uang harian. 2) Biaya Perjalanan Dinas Pindah dimaksud dibayarkan secara lumpsum dan merupakan batas tertinggi sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan mengenai Standar Biaya. 3) Komponen biaya Perjalanan Dinas Pindah dicantumkan pada Rincian Biaya Perjalanan Dinas sesuai dengan format sebagaimana tercantum dalam Lampiran II PMK. 4) Penggolongan tingkat biaya Perjalanan Dinas Pindah mengacu pada tingkat biaya Perjalanan Dinas Jabatan.
  • 40. BIAYA PERJALANAN DINAS PINDAH ........(2) 1. Biaya-biaya yang diberikan untuk Perjalanan Dinas Pindah sebagai berikut: a) biaya transpor pegawai; b) biaya transpor keluarga yang sah; c) uang harian; dan/atau d) biaya pengepakan dan angkutan barang. 2. Biaya-biaya yang diberikan untuk Perjalanan Dinas Pindah sebagai berikut: a) biaya transpor keluarga; b) uang harian; dan/atau c) biaya pengepakan dan angkutan barang.
  • 41. BIAYA PERJALANAN DINAS PINDAH ........(3) 3. Uang harian Perjalanan Dinas Pindah diberikan untuk pegawai bersangkutan dan masing-masing anggota keluarga yang sah dengan ketentuan sebagai berikut: a. selama 3 (tiga) hari setelah tiba di tempat tujuan pindah/ menetap yang baru; b. paling lama 2 (dua) hari untuk tiap kali menunggu sambungan (transit) dalam hal perjalanan tidak dapat dilakukan langsung; c. sebanyak jumlah hari tertahan dalam hal pegawai yang bersangkutan jatuh sakit dalam Perjalanan Dinas Pindah, satu dan lain hal menurut keputusan KPA; atau d. sebanyak jumlah hari tertahan dalam hal pegawai yang sedang menjalankan Perjalanan Dinas Pindah mendapat perintah dari pejabat yang menerbitkan Surat Tugas untuk melakukan tugas lain guna kepentingan negara. 4. Perjalanan Dinas Pindah yang dilakukan dalam rangka pindah tugas atas permintaan sendiri tidak diberikan biaya Perjalanan Dinas.
  • 42. BIAYA PERJALANAN DINAS PINDAH ........(4) Biaya Pengepakan & Angkutan Barang 1) Perhitungan biaya angkutan barang didasarkan pada: a. satuan biaya yang berlaku sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan mengenai Standar Biaya; b. volume barang; dan c. jarak antara tempat kedudukan dengan tempat tujuan. 2) Jarak antara tempat kedudukan dengan tempat tujuan tersebut ditetapkan menurut daftar jarak resmi atau menurut keterangan resmi dari instansi yang berwenang.
  • 43. BIAYA PERJALANAN DINAS PINDAH ........(5) Biaya Pengepakan & Angkutan Barang 1) Dalam biaya pengepakan dan angkutan barang termasuk untuk bongkar muat dan penggudangan 2) Biaya pengepakan dan angkutan barang dengan menggunakan angkutan darat diberikan 50% (lima puluh persen) dari satuan biaya sesuai Peraturan Menteri Keuangan mengenai Standar Biaya, diberikan dalam hal Perjalanan Dinas Pindah dilakukan dalam jarak: a. kurang dari 100 (seratus) kilometer di Pulau Jawa/ Madura; atau b. kurang dari 50 (lima puluh) kilometer di luar Pulau Jawa/Madura. 3) Satuan Volume Pengepakan dan Angkutan Barang yang digunakan sebagai dasar perhitungan sebagaimana tercantum dalam Lampiran VI PMK.
  • 45. PELAKSANAAN DAN PROSEDUR PEMBAYARAN BIAYA PERJALANAN DINAS 1) Pembayaran biaya Perjalanan Dinas diberikan dalam batas pagu anggaran yang tersedia dalam DIPA satuan kerja berkenaan. 2) Pembayaran biaya Perjalanan Dinas kepada Pelaksana SPD paling cepat 5 (lima) hari kerja sebelum Perjalanan Dinas dilaksanakan. 3) Pada akhir tahun anggaran, menyesuaikan dengan ketentuan yang mengatur mengenai langkah-langkah menghadapi akhir tahun anggaran.
  • 46. PELAKSANAAN DAN PROSEDUR PEMBAYARAN BIAYA PERJALANAN DINAS 4) Pengajuan biaya Perjalanan Pindah, diatur sebagai berikut: a) untuk pemulangan pegawai tidak tetap berlaku untuk jangka waktu 1 (satu) tahun terhitung sejak tanggal pemberhentian atau meninggal dunia; b) untuk pemulangan pegawai pensiun/meninggal dunia dan keluarganya, berlaku paling lambat 1 (satu) tahun terhitung sejak tanggal dibayarkan pensiun pertama.
  • 47. PELAKSANAAN DAN PROSEDUR PEMBAYARAN BIAYA PERJALANAN DINAS Mekanisme Pembayaran 1) Pembayaran biaya Perjalanan Dinas dilakukan melalui mekanisme UP dan/atau mekanisme Pembayaran Langsung (LS). 2) Pembayaran biaya Perjalanan Dinas dengan mekanisme LS dilakukan melalui: a. Perikatan dengan penyedia jasa; b. Bendahara Pengeluaran; atau c. Pelaksana SPD. 3) Perjalanan Dinas Jabatan yang dilakukan perikatan dengan pihak penyedia jasa meliputi : a. Perjalanan Dinas Jabatan dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi yang melekat pada jabatan; dan b. Perjalanan Dinas Jabatan dalam rangka mengikuti rapat, seminar dan sejenisnya.
  • 48. PELAKSANAAN DAN PROSEDUR PEMBAYARAN BIAYA PERJALANAN DINAS Mekanisme UP 1) Pembayaran biaya Perjalanan Dinas dengan mekanisme UP dilakukan dengan memberikan uang muka kepada Pelaksana SPD oleh Bendahara Pengeluaran. 2) Pemberian uang muka tersebut berdasarkan persetujuan pemberian uang muka dari PPK dengan melampirkan: a. Surat Tugas atau surat keputusan pindah; b. Fotokopi SPD; c. Kuitansi tanda terima uang muka; dan d. Rincian perkiraan biaya Perjalanan Dinas.
  • 49. PELAKSANAAN DAN PROSEDUR PEMBAYARAN BIAYA PERJALANAN DINAS Mekanisme Melalui Penyedia Jasa 1) Penyedia jasa untuk pelaksanaan Perjalanan Dinas dapat berupa event organizer, biro jasa perjalanan, penyedia jasa transportasi, dan perusahaan jasa perhotelan/penginapan. 2) Penetapan penyedia jasa tersebut dilakukan sesuai ketentuan yang mengatur pengadaan barang/jasa pemerintah. 3) Komponen biaya Perjalanan Dinas yang dapat dilaksanakan dengan perikatan meliputi biaya transpor termasuk pembelian/pengadaan tiket dan/atau biaya penginapan.
  • 50. PELAKSANAAN DAN PROSEDUR PEMBAYARAN BIAYA PERJALANAN DINAS Mekanisme Melalui Penyedia Jasa 1) Kontrak/perjanjian dengan penyedia jasa dapat dilakukan untuk 1 (satu) paket kegiatan atau untuk kebutuhan periode tertentu. 2) Nilai satuan harga dalam kontrak/perjanjian tidak diperkenankan melebihi tarif tiket resmi yang dikeluarkan oleh perusahaan jasa transportasi atau tarif penginapan/ hotel resmi yang dikeluarkan oleh penyedia jasa penginapan/hotel. 3) Pembayaran biaya Perjalanan Dinas kepada penyedia jasa didasarkan atas prestasi kerja yang telah diselesaikan sebagaimana diatur dalam kontrak/ perjanjian. 4) Atas dasar prestasi kerja yang telah diselesaikan, pihak ketiga mengajukan tagihan kepada PPK.
  • 51. PELAKSANAAN DAN PROSEDUR PEMBAYARAN BIAYA PERJALANAN DINAS Kelebihan/Kekurangan Pembayaran 1) Pembayaran biaya Perjalanan Dinas Jabatan dengan mekanisme LS dilakukan melalui transfer dari Kas Negara ke rekening Bendahara Pengeluaran, pihak ketiga atau Pelaksana SPD. 2) Dalam hal biaya Perjalanan Dinas Jabatan yang dibayarkan kepada Pelaksana SPD melebihi biaya Perjalanan Dinas Jabatan yang seharusnya dipertanggungjawabkan, kelebihan biaya Perjalanan Dinas Jabatan tersebut harus disetor ke Kas Negara melalui PPK. 3) Penyetoran kelebihan pembayaran tersebut dilakukan dengan: a. menggunakan Surat Setoran Pengembalian Belanja (SSPB) untuk tahun anggaran berjalan; atau b. menggunakan Surat Setoran Bukan Pajak (SSBP) untuk tahun anggaran lalu. 4) Dalam hal biaya Perjalanan Dinas Jabatan yang dibayarkan kepada Pelaksana SPD kurang dari yang seharusnya, dapat dimintakan kekurangannya. 5) Pembayaran kekurangan biaya Perjalanan Dinas Jabatan dimaksud dapat dilakukan melalui mekanisme UP atau LS.
  • 52. PELAKSANAAN DAN PROSEDUR PEMBAYARAN BIAYA PERJALANAN DINAS Proses SPP-SPM-SP2D Tata cara pengajuan tagihan kepada PPK, pengujian surat permintaan pembayaran, dan penerbitan surat perintah membayar oleh Pejabat Penanda Tangan SPM, dan penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) mengikuti Peraturan Menteri Keuangan yang mengatur tentang tata cara pembayaran atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
  • 53. PELAKSANAAN DAN PROSEDUR PEMBAYARAN BIAYA PERJALANAN DINAS Pembatalan Perjalanan Dinas 1) Dalam hal terjadi pembatalan pelaksanaan Perjalanan Dinas Jabatan, biaya pembatalan dapat dibebankan pada DIPA satuan kerja berkenaan. 2) Dokumen yang dilampirkan dalam rangka pembebanan biaya pembatalan, meliputi: a. Surat Pernyataan Pembatalan Tugas Perjalanan Dinas Jabatan dari atasan Pelaksana SPD, atau paling rendah Pejabat Eselon II bagi Pelaksana SPD di bawah Pejabat Eselon III ke bawah, yang dibuat sesuai format sebagaimana tercantum dalam Lampiran VII PMK; b. Surat Pernyataan Pembebanan Biaya Pembatalan Perjalanan Dinas Jabatan yang dibuat sesuai format sebagaimana tercantum dalam Lampiran VIII PMK; c. Pernyataan/Tanda Bukti Besaran Pengembalian Biaya Transpor dan/atau biaya penginapan dari perusahaan jasa transportasi dan/atau penginapan yang disahkan oleh PPK.
  • 56. PELAKSANAAN DAN PROSEDUR PEMBAYARAN BIAYA PERJALANAN DINAS Biaya Pembatalan Perjalanan Dinas 3) Biaya pembatalan yang dapat dibebankan pada DIPA satuan kerja tersebut meliputi: a. biaya pembatalan tiket transportasi atau biaya penginapan; atau b. sebagian atau seluruh biaya tiket transportasi atau biaya penginapan yang tidak dapat dikembalikan/ refund.
  • 57. PERTANGGUNGJAWABAN BIAYA PERJALANAN DINAS Pertanggungjawaban Perjalanan Dinas 1) Pelaksana SPD mempertanggungjawabkan pelaksanaan Perjalanan Dinas kepada pemberi tugas dan biaya Perjalanan Dinas kepada PPK paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah Perjalanan Dinas dilaksanakan. 2) Pertanggungjawaban biaya Perjalanan Dinas, disertai dengan: a. Surat Tugas yang sah dari atasan Pelaksana SPD; b. SPD yang telah ditandatangani oleh PPK dan pejabat di tempat pelaksanaan Perjalanan Dinas atau pihak terkait yang menjadi Tempat Tujuan Perjalanan Dinas; c. tiket pesawat, boarding pass, airport tax, retribusi, dan bukti pembayaran moda transportasi lainnya; d. Daftar Pengeluaran Riil sesuai dengan format sebagaimana tercantum dalam Lampiran IX PMK; e. bukti pembayaran yang sah untuk sewa kendaraan dalam Kota berupa kuitansi atau bukti pembayaran lainnya yang dikeluarkan oleh badan usaha yang bergerak di bidang jasa penyewaan kendaraan; dan f. bukti pembayaran hotel atau tempat menginap lainnya.
  • 59. PERTANGGUNGJAWABAN BIAYA PERJALANAN DINAS Pertanggungjawaban Perjalanan Dinas 3) Dalam hal bukti pengeluaran transportasi dan/atau penginapan/hotel tidak diperoleh, pertanggungjawaban biaya Perjalanan Dinas Jabatan dapat hanya menggunakan Daftar Pengeluaran Riil. 4) Pertanggungjawaban biaya Perjalanan Dinas Pindah dengan melampirkan dokumen berupa: a. Fotokopi surat keputusan pindah; b. SPD yang telah ditandatangani pihak yang berwenang; c. kuitansi/bukti penerimaan untuk uang harian; d. kuitansi/bukti penerimaan untuk biaya transpor; dan e. kuitansi/bukti penerimaan untuk biaya pengepakan dan angkutan barang.
  • 60. PERTANGGUNGJAWABAN BIAYA PERJALANAN DINAS Pertanggungjawaban Perjalanan Dinas 1. PPK melakukan Perhitungan Rampung seluruh bukti pengeluaran biaya Perjalanan Dinas dan disampaikan kepada Bendahara Pengeluaran. 2. PPK berwenang untuk menilai kesesuaian dan kewajaran atas biaya-biaya yang tercantum dalam Daftar Pengeluaran Riil. 3. PPK mengesahkan Bukti Pengeluaran Riil dan menyampaikan kepada Bendahara Pengeluaran sebagai pertanggungjawaban UP atau bukti pengesahan Surat Permintaan Membayar/Surat Permintaan Pencairan Dana (SPM/ SP2D) LS Perjalanan Dinas. Pihak-pihak yang melakukan pemalsuan dokumen, menaikkan dari harga sebenarnya (mark up), dan/atau Perjalanan Dinas rangkap (dua kali atau lebih) dalam pertanggungjawaban Perjalanan Dinas yang berakibat kerugian yang diderita oleh negara, bertanggung jawab sepenuhnya atas seluruh tindakan yang dilakukan.
  • 61. PENGENDALIAN INTERNAL DAN KETENTUAN LAIN-LAIN Pengendalian Internal 1. Menteri/Pimpinan Lembaga menyelenggarakan pengendalian internal terhadap pelaksanaan Perjalanan Dinas. 2. Pengendalian internal sebagaimana dimaksud dilaksanakan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Ketentuan Lain-Lain 1. Pejabat penerbit Surat Tugas dapat memerintahkan pihak lain di luar Pejabat Negara/Pegawai Negeri/Pegawai Tidak Tetap untuk melakukan Perjalanan Dinas. 2. Penggolongan terhadap pihak lain tersebut ditentukan oleh PPK dengan mempertimbangkan tingkat pendidikan/ kepatutan/ tugas yang bersangkutan. 3. Pegawai Negeri Sipil Golongan I dapat melakukan Perjalanan Dinas dalam hal mendesak/ khusus, dalam hal tenaga teknis tidak diperoleh di tempat bersangkutan.
  • 62. KETENTUAN PERALIHAN  Ketentuan mengenai satuan volume barang sebagai dasar perhitungan biaya pengepakan dan biaya angkutan barang sebagaimana tercantum dalam Lampiran VI digunakan sebagai dasar penyusunan Standar Biaya pengepakan dan angkutan barang dalam Peraturan Menteri Keuangan mengenai Standar Biaya.  Ketentuan mengenai Perjalanan Dinas yang dibiayai dari APBN yang diatur dalam Peraturan Menteri ini berlaku sepanjang belum diatur dalam peraturan yang lebih tinggi.
  • 63. KETENTUAN PENUTUP 1) Keputusan Menteri Keuangan Nomor 7/KMK.02/2003 tentang Perjalanan Dinas Dalam Negeri Bagi Pejabat Negara, Pegawai Negeri Sipil, dan Pegawai Tidak Tetap; dan 2) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 45/PMK.05/2007 tentang Perjalanan Dinas Jabatan Dalam Negeri Bagi Pejabat Negara, Pegawai Negeri, dan Pegawai Tidak Tetap sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 07/PMK.05/2008, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku
  • 64. CONTOH PERMASALAHAN (FAQ) 1. Uang Harian biaya Perjadin sesuai PMK 113/PMK.05/2012 digolongkan dalam tingkat A, B, dan C. Sedangkan dalam PMK 84/PMK.02/2012 tentang Standar Biaya TA 2012 Lampiran I No.23, Uang Harian digolongkan menjadi A, B, C, D, E, dan F. Bagaimana pelaksanaan pertanggungjawaban biaya Perjadin dimaksud? Mengikuti PMK 113 atau PMK 84? Jawaban a. Pelaksanaan pertanggungjawaban biaya Perjadin mengikuti ketentuan yang mengatur mengenai Perjalanan Dinas yaitu PMK 113/PMK.05/2012. Pada penjelasan PMK 84/PMK.02/2012 disebutkan bahwa Uang Harian diberikan berdasarkan tingkatan perjadin yang diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan 45/PMK.05/2007 dan 07/PMK.05/2008. Namun saat ini kedua PMK dimaksud dicabut dengan telah ditetapkannya PMK 113/PMK.05/2012. b. Pada PMK 37/PMK.02/2012 tentang Standar Biaya TA 2013 pembayaran uang harian tidak berdasarkan tingkatan biaya perjalanan dinas.
  • 65. CONTOH PERMASALAHAN (FAQ) 2. Kapan uang saku rapat dapat diberikan? Mengingat PMK No. 84 dan 36 mengenai Standar Biaya TA 2012 belum mengatur ketentuan uang saku rapat dimaksud. Jawaban a. PMK 84/PMK.02/2012 disebutkan bahwa uang saku rapat diberikan sesuai ketentuan yang diatur dalam standar biaya (mengacu pada standar biaya). Artinya dalam pelaksanaannya, pemberian uang saku rapat menunggu/mengikuti ketetapan dalam standar biaya. b. Pencantuman uang saku rapat dalam PMK 113 untuk mengakomodir pelaksanaan tahun 2013 karena besaran uang saku rapat telah dicantumkan dalam PMK 37, sehingga PMK 113 tidak memerlukan penyesuaian.
  • 66. CONTOH PERMASALAHAN (FAQ) 3. Biaya penginapan dan Uang Harian dapat diberikan 1 hari pada saat kedatangan dan 1 hari pada saat kepulangan untuk Perjadin dalam Kota lebih dari 8 jam. Dalam kondisi apa komponen biaya perjadin dimaksud dapat diberikan? Jawaban Biaya penginapan dan Uang Harian dimaksud dapat diberikan dalam kondisi pelaksana perjadin mengalami kesulitan transportasi sehingga memerlukan waktu untuk menginap 1 hari sebelum dan/atau 1 hari setelah pelaksanaan kegiatan. Hal tersebut dilakukan sesuai dengan batas kewajaran yang dinilai oleh PPK.
  • 67. CONTOH PERMASALAHAN (FAQ) 4. Auditor yang berkantor di Jakarta Timur melakukan pemeriksaan terhadap satker yang berlokasi di Jakarta Selatan. Komponen biaya perjadin apa saja yang dapat diberikan? Sesuai PMK 113/PMK.05/ 2012 diberikan Uang Harian. Berapa Uang Harian yang dapat diberikan? dan apakah dapat diberikan biaya penginapan? Jawaban Komponen biaya perjadin yang dapat diberikan adalah : a. Uang Harian diberikan secara lumpsum sebesar 75% dari standar biaya; b. Biaya penginapan diberikan secara at cost apabila memang benar-benar diperlukan menginap (berdasarkan penilaian kewajaran oleh PPK). Karena transpor lokal merupakan bagian dari uang harian, maka biaya transpor dalam kota tidak diberikan. Dalam hal Pelaksana SPD meminta biaya penginapan, maka dapat diberikan dengan pertimbangan bahwa: 1. Prinsip selektif, ketersediaan anggaran, efisiensi, dan akuntabilitas penggunaan belanja negara. 2. Penginapan tersebut benar-benar diperlukan untuk pelaksanaan tugas karena Pelaksana SPD mengalami kesulitan transportasi untuk kembali. Untuk itu, Pelaksana SPD dapat menginap di hotel/tempat menginap lainnya yang dibuktikan dengan bukti pembayaran hotel/penginapan. Namun untuk daerah terpencil yang tidak terdapat hotel/penginapan dan Pelaksana SPD mengalami kesulitan transportasi untuk kembali, dapat dibayarkan biaya penggantian penginapan sebesar 30% .
  • 68. CONTOH PERMASALAHAN (FAQ) 5. Apakah biaya penginapan dapat diberikan untuk Perjadin dalam Kota lebih dari 8 jam? Mengingat dalam Peraturan Menteri Keuangan mengenai Standar Biaya, biaya Penginapan tidak dapat diberikan untuk Perjadin dalam Kota lebih dari 8 jam. Jawaban Biaya penginapan dapat diberikan untuk kegiatan Perjadin dalam Kota lebih dari 8 jam sesuai dengan PMK 113/PMK.05/2012. Namun hanya untuk kegiatan-kegiatan yang memang diperlukan menginap di daerah terpencil atau mengalami kesulitan transportasi. Contoh: 1. BPN mengadakan survei pengukuran tanah di daerah terpencil yang masih dalam satu Kota/Kab. Sehingga memerlukan waktu menginap untuk melanjutkan pelaksanaan kegiatannya. 2. Perjadin jabatan yang dilaksanakan di Kab. Nabire dan tidak melewati batas Kab. Nabire. Sarana transportasi berupa pesawat udara ke daerah terpencil, hanya 1 kali dalam 1 hari, sehingga memerlukan waktu untuk menginap.
  • 69. CONTOH PERMASALAHAN (FAQ) 6. Ada anggapan bahwa biaya perjadin merupakan penambah penghasilan, apakah hal tersebut benar? Jawaban 1. Pelaksana SPD melaksanakan PDJ karena melaksanakan perintah atasan, yang dibuktikan dengan penerbitan Surat Tugas oleh Atasan langsung. Dalam PMK lama Surat Tugas diterbitkan oleh Pejabat yang Berwenang. 2. Dari pengertian di atas, maka anggapan bahwa biaya perjalanan dinas merupakan penambah penghasilan tidak relevan lagi. 3. Pelaksana SPD memperoleh biaya perjalanan dinas, hal tersebut merupakan kompensasi atas penugasan, dimana atasan langsung menugaskan Pelaksana SPD karena mempunyai keahlian tertentu.
  • 70. CONTOH PERMASALAHAN (FAQ) 7. Bagaimana penyetaraan tingkat biaya perjalanan dinas untuk Pegawai Tidak Tetap/Honorer? Jawaban a. Penyetaraan tingkat biaya Perjalanan Dinas untuk Pegawai Tidak Tetap yang melakukan Perjalanan Dinas untuk kepentingan negara ditentukan oleh KPA sesuai dengan tingkat pendidikan/kepatutan/tugas yang bersangkutan. b. Selain Pejabat Negara/Pegawai Negeri/ Pegawai Tidak Tetap, Pejabat penerbit Surat Tugas dapat memerintahkan pihak lain untuk melakukan Perjalanan Dinas. Penggolongan terhadap pihak lain tersebut ditentukan oleh PPK dengan mempertimbangkan tingkat pendidikan/ kepatutan/ tugas yang bersangkutan. c. Dalam PMK 113/PMK.05/2012 tidak ada pembedaan biaya PDJ untuk PNS, atau Pegawai Tidak Tetap/honorer.
  • 71. CONTOH PERMASALAHAN (FAQ) 8. Apa saja komponen biaya PDJ yang diberikan dalam rangka mengikuti diklat apabila dalam pelaksanaan diklat tersebut tidak disediakan asrama/ penginapan. Jawaban Apabila dalam pelaksanaan diklat tidak disediakan asrama/ penginapan, maka peserta diklat diberikan biaya sebagai berikut: 1. Uang harian secara lumpsum sesuai standar biaya; 2. Biaya penginapan (at cost)/ sesuai bukti riil; 3. Biaya transpor (at cost) hanya pada saat 1 hari pada saat kedatangan dan 1 hari pada saat kepulangan. 9. Siapa yang membuat Surat Tugas untuk Menteri? Jawaban Pasal 6 ayat 2 huruf d disebutkan bahwa yang membuat Surat Tugas untuk Menteri/Pimpinan Lembaga/Pejabat Eselon I/Eselon II adalah Menteri/Pimpinan Lembaga/Pejabat Eselon I. Jadi Surat Tugas Menteri dapat dibuat oleh Sekjen.
  • 72. CONTOH PERMASALAHAN (FAQ) 10. Apakah PDJ diperbolehkan mulai hari Jum’at atau satu hari sebelum hari libur, atau dilaksanakan mulai hari libur, atau hari yang dinyatakan libur? Jawaban 1. Dalam PMK 113/PMK.05/2012 tidak mengatur hal-hal tersebut. Biasanya hal-hal tersebut diatur dalam peraturan internal K/L masing-masing. 2. Mengingat kepentingan/pencapaian kinerja, pelaksanaan PDJ tidak dapat dibatasi hal-hal tersebut di atas. Contoh : untuk pelaksanaan survei, sensus, penanganan bencana/kejadian luar biasa dimungkinkan untuk dilaksanakan mulai hari libur. Namun untuk pelaksanaan PDJ yang memerlukan koordinasi dengan instansi pemerintah daerah/pusat, pelaksanaan PDJ sebagaimana hal-hal tersebut di atas menjadi tidak efektif.
  • 73. CONTOH PERMASALAHAN (FAQ) 11. Akun apa yang digunakan untuk pembebanan biaya pemetian dan angkutan jenazah, pembatalan biaya PDJ, dan tambahan biaya PDJ Jawaban Seluruh komponen biaya PDJ dibebankan pada akun belanja perjalanan dinas (Akun 5241xx), termasuk biaya pemetian dan angkutan jenazah, pembatalan biaya PDJ, dan tambahan biaya PDJ.
  • 74. Albert Einstein, "Life is like riding a bicycle – in order to keep your balance, you must keep moving."