SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 36
Standard
  Operating Procedures
          (S.O.P)
             &
Logistics Plan for Stockpile
          Handling




      Logistics Division
1
2
3
STANDARD OPERATING PROCEDURE
                                  Pengadaan Barang
       DIBUAT OLEH              DISAHKAN OLEH            NOMOR STANDARD OPERATING
                                                       SOP.




            DIVISI                 DIREKTUR
                                                                     REVISI : 1
           LOGISTIK                 UTAMA
                                                                 TANGGAL EFEKTIF




DEFINISI
Pengadaan Barang adalah kegiatan penyediaan barang yang dibiayai dengan Keuangan
    Perusahaan, baik yang dilaksanakan secara swakelola maupun oleh penyedia barang.

TUJUAN
Prosedur ini dibuat untuk mengatur segala sesuatu yang berhubungan dengan pengadaan
    barang / peralatan sesuai dengan kebutuhan yang diminta oleh masing-masing bagian
    kepada Divisi Logistik dan pejabat struktural terkait untuk disediakan, guna menunjang
    kelangsungan proses produksi.

PROSEDUR
1. Pada saat User membutuhkan barang, User menyiapkan Material Issue Voucher (MIV)
   atau Material Requisition (MR) rangkap dua. Lembar yang asli diberikan kepada Divisi
   Logistik dan salinannya diarsipkan oleh User.
2.   Divisi Logistik akan mengecek persediaan barang di gudang sesuai dengan MR atau MIV
     yang diberikan User.
3.   Jika barang tersedia, barang akan diberikan ke User beserta salinan MIV.
 4. Jika barang tidak tersedia, MR akan diberikan ke Divisi Keuangan guna pengecekan
    anggaran. Jika anggaran tersedia, Divisi Keuangan akan menandatangani MR dan
    dikembalikan ke Divisi Logistik.
5.   Divisi Logistik memberikan MR yang telah ditandatangani Divisi Keuangan ke Direktur
     Utama untuk persetujuan. Berikutnya, Divisi Logistik akan memproses pengadaan
     barang.



                                              4
Proses pengadaan barang antara lain :
•Cash and Carry / Pembelian Langsung
•Tunjuk Langsung                                   Logistik
•Keagenan
•Lelang Terbatas
                                                   Tim Lelang
•Lelang Terbuka

Perusahaan swasta dalam proses pengadaan barang tidak diatur secara langsung oleh
Keputusan Presiden (Kep. Pres.) tentang pengadaan barang dan jasa. Namun, jiwa dari
Kep. Pres. tersebut tetap diperhatikan.

6.           Ketika barang telah diterima Divisi Logistik, barang dapat langsung
diberikan ke User (Direct Charge) atau disimpan di Gudang (Stock Item), tergantung
klasifikasi pembebanannya.




                                    5
6
STANDARD OPERATING PROCEDURE
                                   Sub Proses Pengadaan 1
                           (Pembelian Langsung & Tunjuk Langsung)
 DIBUAT OLEH        DIPERIKSA OLEH       DISAHKAN OLEH       NOMOR STANDARD OPERATING
                                                             SOP.




      DIVISI             DIVISI             DIREKTUR
                                                                         REVISI : 1
     LOGISTIK           HR & GA              UTAMA
                                                                     TANGGAL EFEKTIF



Pembelian Langsung (Cash and Carry) & Tunjuk Langsung
Pembelian Langsung (Cash and Carry) dapat diartikan barang mudah didapatkan di lokal dan ke
   satu sumber penjual. Sedangkan Tunjuk Langsung dapat diartikan pembelian dilakukan
   hanya kepada satu Perusahaan / Badan Usaha.


Prosedur :
1.   User mengajukan permintaan dengan menggunakan MR yang sudah di approve oleh Kepala
     Dept. / Divisi dengan mencantumkan Perkiraan Harga (Owner Estimate), jumlah, unit
     barang, dan spesifikasi yang lengkap, antara lain : Brand, Part Number, dll.
2.   Jika barang yang dibutuhkan adalah ATK, RTK, dan RTP, maka yang melakukan pembelian
     adalah Bagian / Divisi HR & GA. Jika barang yang dibutuhkan adalah penunjang produksi,
     maka yang melakukan pembelian adalah Bagian / Divisi Logistik.
3.   Divisi Logistik meyakinkan bahwa barang tidak ada dalam stock (Nil Stock / NS) atau tidak
     pernah stock (non stock).
4.   MR dikirimkan ke Bagian / Divisi Keuangan untuk pengecekan anggaran. Bagian / Divisi
     Keuangan memverifikasi dan menyetujui pengeluaran dana / Bon Gantung (BG) / Panjar
     Kerja.
5.   MR dan BG dikembalikan ke Bagian / Divisi HR & GA / Logistik untuk pembelian.
6.   Bukti pembelian yang asli diserahkan ke Keuangan, barang diserahkan ke User / Stock.




                                              7
8
STANDARD OPERATING PROCEDURE
                               Sub Proses Pengadaan 2
                              (Keagenan / Distributor)
     DIBUAT OLEH              DISAHKAN OLEH            NOMOR STANDARD OPERATING
                                                     SOP.




        DIVISI                   DIREKTUR
                                                                  REVISI : 1
       LOGISTIK                   UTAMA
                                                              TANGGAL EFEKTIF



Agen / Distributor
Pembelian ke Agen / Distributor adalah pembelian / pengadaan barang oleh Bagian / Divisi
   Logistik, baik Site Lahat atau HO, kepada Agen resmi atau Distributor resmi terhadap
   barang-barang khusus atau Recommended Brand.


Prosedur :
1.   User mengajukan permintaan dengan menggunakan MR yang sudah di approve oleh
     Kepala Dept. / Divisi dengan mencantumkan Perkiraan Harga (Owner Estimate). MR
     diajukan ke Divisi Logistik.
2.   Divisi Logistik meyakinkan bahwa barang tidak ada dalam stock (Nil Stock / NS) atau
     tidak pernah stock (non stock)
3.   MR akan diberikan ke Divisi Keuangan guna pengecekan anggaran. Jika anggaran
     tersedia, Divisi Keuangan akan menandatangani MR dan dikembalikan ke Divisi
     Logistik.
4.   Divisi Logistik memberikan MR yang telah ditandatangani Divisi Keuangan ke Direktur
     Utama untuk persetujuan.
5.   Berikutnya, Divisi Logistik menerima MR yang sudah di approve, lalu melakukan
     sourcing dengan maksud mencari sumber harga dan barang.
6.   Logistik mengirimkan SPPH (Surat Permintaan Penawaran Harga) kepada Agen /
     Distributor.
7.   Agen / Distributor mengirimkan / mengajukan Penawaran Harga / Quotation.
8.   Quotation ditampilkan dalam lembar Evaluasi Penawaran yang diajukan ke Pimpinan /
     Dirut untuk keputusan.



                                           9
9.   Penerbitan Purchase Order (PO).
10. PO dikirimkan ke Agen / Distributor. Kemudian Agen / Distributor menyiapkan barang
    beserta dokumen pendukung.
11. Barang beserta dokumen pendukung di kirimkan ke Divisi Logistik.
12. Ketika barang telah diterima Divisi Logistik, barang dapat langsung diberikan ke User
    (Direct Charge) atau disimpan di Gudang (Stock Item), tergantung klasifikasi
    pembebanannya.


Untuk proses pengadaan yang tidak dapat dilakukan oleh Site Lahat, maka pengadaan
    material dapat diajukan untuk proses oleh Logistik HO.




                                         10
11
12
STANDARD OPERATING PROCEDURE
                                 Sub Proses Pengadaan 3
                                    (Lelang Terbatas)
       DIBUAT OLEH              DISAHKAN OLEH           NOMOR STANDARD OPERATING
                                                       SOP.




          DIVISI                   DIREKTUR
                                                                    REVISI : 1
         LOGISTIK                   UTAMA
                                                                TANGGAL EFEKTIF


Lelang Terbatas
PT. Golden Great Borneo dapat menentukan perusahaan mana dan berapa perusahaan yang
    dapat diundang sebagai peserta lelang.
Lelang Terbatas hanya dilakukan di HO, kecuali jika Sub Bidang pekerjaan dan kualifikasi
    perusahaan terdapat di lokal, maka Site Lahat dapat mengajukan Ijin Prinsip ke Pusat
    untuk proses lelang terbatas dilakukan di Site Office.


Prosedur :
1.   MR diajukan oleh User ke Divisi Logistik. Divisi Logistik meyakinkan bahwa barang tidak
     ada dalam stock (Nil Stock / NS) atau tidak pernah stock (non stock).
2.   Kemudian MR dikirim ke Divisi Keuangan guna pengecekan anggaran. Jika anggaran
     tersedia, Divisi Keuangan akan menandatangani MR dan dikembalikan ke Divisi Logistik.
3.   Divisi Logistik mengajukan MR yang telah ditandatangani Divisi Keuangan ke Direktur
     Utama untuk persetujuan proses lelang.
4.   Kemudian dilakukan tender oleh Tim Lelang, minimal terdiri dari unsur-unsur Logistik,
     Keuangan, Legal, dan User.
5.   Panitia / Tim Lelang mengirimkan SPPH kepada para Peserta Lelang Terbatas,
     menentukan tanggal akhir pengajuan Penawaran Harga, dan tanggal pembukaan
     Penawaran Harga yang dapat dihadiri oleh peserta Lelang Terbatas, jika dianggap perlu.
6.   Pada tanggal yang dijadwalkan, Panitia akan membuka penawaran yang masuk.
     Penawaran yang dinyatakan lulus akan dievaluasi.
7.   Tim Lelang menandatangani Berita Acara Lelang Terbatas.




                                           13
8.   Lembar evaluasi akan diajukan ke Direktur / Dirut untuk keputusan pemenang lelang.
9.   Pemenang Lelang akan diumumkan atau lewat pemberitahuan.
10. Penerbitan Purchase Order.
11. PO dikirimkan ke Vendor. Kemudian Vendor menyiapkan barang beserta dokumen
    pendukung.
12. Barang beserta dokumen pendukung di kirimkan ke Divisi Logistik.
13. Ketika barang telah diterima Divisi Logistik, barang dapat langsung diberikan ke User
    (Direct Charge) atau disimpan di Gudang (Stock Item), tergantung klasifikasi
    pembebanannya.




                                       14
STANDARD OPERATING PROCEDURE
                                Sub Proses Pengadaan 4
                                   (Lelang Terbuka)
     DIBUAT OLEH            DISAHKAN OLEH             NOMOR STANDARD OPERATING
                                                   SOP.




        DIVISI                 DIREKTUR
                                                                  REVISI : 1
       LOGISTIK                 UTAMA
                                                               TANGGAL EFEKTIF


Lelang Terbuka
Lelang Terbuka dapat diumumkan secara luas melalui media elektronik dan/atau media
    cetak. Lelang Terbuka hanya dapat di lakukan di Head Office.


Prosedur :
1.   MR diajukan oleh User ke Divisi Logistik. Divisi Logistik meyakinkan bahwa barang
     tidak ada dalam stock (Nil Stock / NS) atau tidak pernah stock (non stock).
2.   Kemudian MR dikirim ke Divisi Keuangan guna pengecekan anggaran. Jika anggaran
     tersedia, Divisi Keuangan akan menandatangani MR dan dikembalikan ke Divisi
     Logistik.
3.   Divisi Logistik mengajukan MR yang telah ditandatangani Divisi Keuangan ke Direktur
     Utama untuk persetujuan proses lelang.
4.   Kemudian dilakukan tender oleh Tim Lelang, minimal terdiri dari unsur-unsur Logistik,
     Keuangan, Legal, dan User.
5.   Panitia / Tim Lelang mengirimkan SPPH kepada para Peserta Lelang Terbuka,
     menentukan tanggal akhir pengajuan Penawaran Harga, dan tanggal pembukaan
     Penawaran Harga yang dapat dihadiri oleh peserta Lelang Terbuka.
6.   Pada tanggal yang dijadwalkan, Panitia akan membuka penawaran yang masuk.
     Penawaran yang dinyatakan lulus akan dievaluasi.
7.   Tim Lelang menandatangani Berita Acara Lelang Terbatas.
8.   Lembar evaluasi akan diajukan ke Direktur / Dirut untuk keputusan pemenang lelang.
9.   Pemenang Lelang akan diumumkan atau lewat pemberitahuan.




                                           15
10. Penerbitan Purchase Order.
11. PO dikirimkan ke Vendor. Kemudian Vendor menyiapkan barang beserta dokumen
    pendukung.
12. Barang beserta dokumen pendukung di kirimkan ke Divisi Logistik.
13. Ketika barang telah diterima Divisi Logistik, barang dapat langsung diberikan ke User
    (Direct Charge) atau disimpan di Gudang (Stock Item), tergantung klasifikasi
    pembebanannya.




                                        16
17
18
STANDARD OPERATING PROCEDURE
                                  Penerimaan Barang
       DIBUAT OLEH             DISAHKAN OLEH            NOMOR STANDARD OPERATING
                                                      SOP.




          DIVISI                  DIREKTUR
                                                                    REVISI : 1
         LOGISTIK                  UTAMA
                                                               TANGGAL EFEKTIF




DEFINISI
Penerimaan Barang adalah proses pemeriksaan kesesuaian kualitas, kuantitas, spesifikasi,
   dan garansi / masa purna jual barang dari rekanan / vendor dibandingkan dengan
   spesifikasi barang dalam Purchase Order (PO). Menerima dan menyimpan barang
   yang sudah sesuai ke gudang.


TUJUAN
Memastikan barang yang diterima dan yang akan disimpan ke gudang atau dikirim ke user
   adalah barang yang sudah sesuai dengan ketentuan / persyaratan pada PO.


PROSEDUR
     1. Vendor mengirimkan barang beserta dokumen pendukung ke Seksi Penerimaan
       Logistik (Pen. Log.).
2.     Seksi Pen. Log. menerima barang beserta Surat Jalan dan salinan PO dari Vendor.
     3. Barang terlebih dahulu diperiksa oleh Seksi Pen. Log. Proses pemeriksaan barang
       harus berpedoman pada spesifikasi dan persyaratan yang tercantum dalam PO.
     4. Jika dari proses pemeriksaan barang terdapat ketidaksesuaian dengan PO, maka
       barang beserta dokumen pendukung akan ditolak oleh Seksi Pen. Log. dan
       dikembalikan kepada Vendor untuk diganti sesuai dengan yang seharusnya.
       Penolakan dan pengembalian barang harus disertai dengan Berita Acara Penerimaan
       Barang dan Surat Pengembalian Barang.




                                           19
5.   Apabila barang yang diperiksa oleh Seksi Pen. Log. telah sesuai dengan spesifikasi
     sebagaimana tercantum dalam PO, maka Seksi Pen. Log. akan menerima barang yang
     telah diperiksa. Surat Jalan harus diparaf oleh Seksi Pen. Log. Untuk dijadikan sebagai
     lampiran Berita Acara Penerimaan Barang.
6.   Barang beserta Surat Jalan dan PO yang telah diterima oleh Seksi Pen. Log., selanjutnya
     diserahkan kepada Bagian Warehouse untuk disimpan di gudang dan dilakukan
     perawatan. Penyerahan barang harus dituangkan dalam Berita Acara Penerimaan
     Barang.
7.   Berita Acara Penerimaan Barang asli akan diberikan ke Divisi Keuangan dan salinanya di
     arsipkan di Seksi Pen. Log. dan Bagian Warehouse.

8.   Vendor mengirimkan invoice ke Bagian Warehouse untuk ditindaklanjuti proses
     pembayaran atas barang yang diterima.

9. PO asli, Berita Acara Penerimaan Barang asli, Invoice, Surat Jalan dan SP3 dikirimkan
   oleh Bagian Warehouse ke Dirut untuk persetujuan pembayaran. Selanjutnya
   disampaikan ke Divisi Keuangan untuk dilakukan proses pembayaran.




                                           20
Dikirimkan beserta
Berita Acara
Penerimaan dan Surat
Pengembalian Barang




                       Dikirimkan
                       beserta Surat
                       Permintaan
                       Proses
                       Pembayaran




                           21
STANDARD OPERATING PROCEDURE
                                 Penyimpanan Barang
      DIBUAT OLEH             DISAHKAN OLEH            NOMOR STANDARD OPERATING
                                                    SOP.




         DIVISI                  DIREKTUR
                                                                  REVISI : 1
        LOGISTIK                  UTAMA
                                                              TANGGAL EFEKTIF


DEFINISI
Fungsi dari penyimpanan adalah menyelenggarakan pengurusan barang / material agar
    setiap waktu diperlukan dapat melayani dengan tepat, cepat dan aman digunakan
    dengan cara yang efisien. Sesuai dengan jenis barang. Prinsip dasar dalam penyimpanan
    barang / material adalah tepat tempat, tepat waktu, tepat mutu, tepat jumlah dan
    tepat nilai.


LINGKUP
SOP ini meliputi penyimpanan barang di tempat penyimpanan / gudang (Warehouse) PT.
   GGB HO dan Lahat.


TUJUAN
Prosedur pengoperasian standar ini dimaksudkan agar:
1.   Kesempurnaan pengurusan, penyimpanan dan pengawasan dapat berjalan secara tertib
     administrasi.
2.   Tercapainya pengelolaan dan pengawasan yang efektif terhadap keuangan / kekayaan
     perusahaan, dalam hal ini adalah material dalam stock.
3.   Perawatan dan pemeliharaan inventarisasi stock barang milik perusahaan agar dapat
     dipakai secara : tepat waktu, tepat mutu, tepat jumlah dan tepat nilai ekonomis dalam
     jangka waktu lama.




                                          22
PROSEDUR
1.   Setelah Bagian penerimaan menerima barang sesuai Daftar Penyerahan Barang,
     selanjutnya Bagian inventory (penyimpanan) harus memasukkan seluruh data barang
     tersebut satu per satu ke dalam sistem pencatatan stock barang. Sistem pencatatan
     stock barang dapat berupa pencatatan secara manual maupun dengan sistem (on line).
     Di mana sistem pencatatan secara on line sudah disiapkan oleh bagian Sistem Informasi.
2.   Setelah dilakukan pencatatan data barang pada sistem pencatatan secara manual dan
     sistem, selanjutnya Bagian inventory (penyimpanan) melakukan proses penyimpanan
     barang pada tempat yang telah disediakan dengan mengklasifikasikan masing-masing
     item barang, sehingga dapat mempermudah proses identifikasi barang dan proses
     pencarian barang apabila akan didistribusikan. Setelah seluruh barang disimpan, maka
     pada setiap kelompok barang yang sudah diklasifikasikan, harus tersedia kartu stock
     barang yang di dalamnya menunjukkan nama barang, spesifikasi barang, tanggal
     penerimaan barang, jumlah barang, tanggal pengeluaran barang dan sisa akhir barang.
3    Bagian inventory (penyimpanan) harus senantiasa memiliki data yang valid dan akurat
     mengenai posisi barang, khususnya menyangkut : jumlah seluruh barang yang ada
     dan jenis barang apa saja yang ada di persediaan. Di mana data ini harus tercatat
     dengan baik pada sistem pencatatan stock barang secara on line, sistem pencatatan
     stock barang secara manual serta kartu stock barang. Ketiga media pencatatan tersebut
     harus terintegrasi dan menunjukkan data yang sesuai dengan kenyataan stock barang
     yang ada.
4.   Apabila ada permintaan dari User akan sejumlah barang tertentu, maka Bagian
     inventory (penyimpanan) mengeluarkan barang sesuai dokumen / form permintaan
     (MIV), untuk selanjutnya diserahkan kepada seksi Distribusi. Bagian / user yang meminta
     barang harus menandatangani bon permintaan / bon pengeluaran barang (MIV) yang
     dibuat oleh bagian inventory (penyimpanan).
5.   Setelah proses penyerahan barang berakhir, selanjutnya bagian inventory
     (penyimpanan) harus menyimpan dokumen pengeluaran barang dalam 1 (satu) file,
     yang terdiri dari : Tanda Terima Barang, MIV yang sudah di tanda tangan oleh user.
6.   Berdasarkan dokumen pengeluaran barang tersebut, selanjutnya bagian inventory
     (penyimpanan) harus melakukan posting / entry data pengeluaran barang pada sistem
     pencatatan stock barang. Langkah pertama, dilakukan posting / entry data stock barang
     pada sistem pencatatan barang secara manual, dilanjutkan dengan posting / entry data
     stock barang pada sistem on line dan yang terakhir merubah posisi stock barang pada
     kartu stock barang.




                                             23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Alur Aktifitas Warehousing_ Materi Training "INVENTORY & WAREHOUSING MANAGEMENT"
Alur Aktifitas Warehousing_ Materi Training "INVENTORY & WAREHOUSING MANAGEMENT"Alur Aktifitas Warehousing_ Materi Training "INVENTORY & WAREHOUSING MANAGEMENT"
Alur Aktifitas Warehousing_ Materi Training "INVENTORY & WAREHOUSING MANAGEMENT"Kanaidi ken
 
Perencanaan dan pengendalian kegiatan logistik
Perencanaan dan pengendalian kegiatan logistikPerencanaan dan pengendalian kegiatan logistik
Perencanaan dan pengendalian kegiatan logistikTogar Simatupang
 
Form wg 45-surat permintaan barang
Form wg 45-surat permintaan barangForm wg 45-surat permintaan barang
Form wg 45-surat permintaan barangRianto Aritonang
 
SOP GA - Standar Operasional Prosedur General Affair
SOP GA - Standar Operasional Prosedur General AffairSOP GA - Standar Operasional Prosedur General Affair
SOP GA - Standar Operasional Prosedur General AffairAswel Darussamin
 
Standar operasional prosedur (sop) perusahaan
Standar operasional prosedur (sop) perusahaanStandar operasional prosedur (sop) perusahaan
Standar operasional prosedur (sop) perusahaanAswel Darussamin
 
Perencanaan Kebutuhan Warehouse (Excelogic Consulting)
Perencanaan Kebutuhan Warehouse (Excelogic Consulting)Perencanaan Kebutuhan Warehouse (Excelogic Consulting)
Perencanaan Kebutuhan Warehouse (Excelogic Consulting)PT Inti Logika Cipta
 
Prosedur pelaporan (laporan harian, mingguan, bulanan) kon-19
Prosedur pelaporan (laporan harian, mingguan, bulanan) kon-19Prosedur pelaporan (laporan harian, mingguan, bulanan) kon-19
Prosedur pelaporan (laporan harian, mingguan, bulanan) kon-19Claudius Herry
 
Inventory Management _ Materi Training "INVENTORY & WAREHOUSING MANAGEMENT"
Inventory Management _ Materi Training "INVENTORY & WAREHOUSING MANAGEMENT"Inventory Management _ Materi Training "INVENTORY & WAREHOUSING MANAGEMENT"
Inventory Management _ Materi Training "INVENTORY & WAREHOUSING MANAGEMENT"Kanaidi ken
 
Sop delivery produk dan CRM bantal musik
Sop delivery produk dan CRM bantal musikSop delivery produk dan CRM bantal musik
Sop delivery produk dan CRM bantal musikLilik Mafula
 
Mitigasi Risiko dan Pengendalian Kontrak PBJ
Mitigasi Risiko dan Pengendalian Kontrak PBJMitigasi Risiko dan Pengendalian Kontrak PBJ
Mitigasi Risiko dan Pengendalian Kontrak PBJKhalid Mustafa
 
Contoh surat-pemesanan-barang-atau-purchase-order
Contoh surat-pemesanan-barang-atau-purchase-orderContoh surat-pemesanan-barang-atau-purchase-order
Contoh surat-pemesanan-barang-atau-purchase-orderTitisan Revan
 
Contoh powerpoint promosi naik jabatan
Contoh powerpoint promosi naik jabatan Contoh powerpoint promosi naik jabatan
Contoh powerpoint promosi naik jabatan Dapikin
 
Modul penerimaan dan pengiriman barang
Modul penerimaan dan pengiriman barangModul penerimaan dan pengiriman barang
Modul penerimaan dan pengiriman barangIdham Hanafiah
 
Material-handling.ppt
Material-handling.pptMaterial-handling.ppt
Material-handling.pptBkkKramat
 
Rencana kerja dan pemeliharaan peralatan
Rencana kerja dan pemeliharaan peralatan Rencana kerja dan pemeliharaan peralatan
Rencana kerja dan pemeliharaan peralatan hero1964
 
SOP Pekerjaan Konstruksi
SOP Pekerjaan KonstruksiSOP Pekerjaan Konstruksi
SOP Pekerjaan KonstruksiJocky Nahor
 

Mais procurados (20)

Alur Aktifitas Warehousing_ Materi Training "INVENTORY & WAREHOUSING MANAGEMENT"
Alur Aktifitas Warehousing_ Materi Training "INVENTORY & WAREHOUSING MANAGEMENT"Alur Aktifitas Warehousing_ Materi Training "INVENTORY & WAREHOUSING MANAGEMENT"
Alur Aktifitas Warehousing_ Materi Training "INVENTORY & WAREHOUSING MANAGEMENT"
 
Perencanaan dan pengendalian kegiatan logistik
Perencanaan dan pengendalian kegiatan logistikPerencanaan dan pengendalian kegiatan logistik
Perencanaan dan pengendalian kegiatan logistik
 
Form wg 45-surat permintaan barang
Form wg 45-surat permintaan barangForm wg 45-surat permintaan barang
Form wg 45-surat permintaan barang
 
SOP GA - Standar Operasional Prosedur General Affair
SOP GA - Standar Operasional Prosedur General AffairSOP GA - Standar Operasional Prosedur General Affair
SOP GA - Standar Operasional Prosedur General Affair
 
Sasaran mutu
Sasaran mutuSasaran mutu
Sasaran mutu
 
Standar operasional prosedur (sop) perusahaan
Standar operasional prosedur (sop) perusahaanStandar operasional prosedur (sop) perusahaan
Standar operasional prosedur (sop) perusahaan
 
Sop Slide
Sop SlideSop Slide
Sop Slide
 
Perencanaan Kebutuhan Warehouse (Excelogic Consulting)
Perencanaan Kebutuhan Warehouse (Excelogic Consulting)Perencanaan Kebutuhan Warehouse (Excelogic Consulting)
Perencanaan Kebutuhan Warehouse (Excelogic Consulting)
 
Prosedur pelaporan (laporan harian, mingguan, bulanan) kon-19
Prosedur pelaporan (laporan harian, mingguan, bulanan) kon-19Prosedur pelaporan (laporan harian, mingguan, bulanan) kon-19
Prosedur pelaporan (laporan harian, mingguan, bulanan) kon-19
 
Inventory Management _ Materi Training "INVENTORY & WAREHOUSING MANAGEMENT"
Inventory Management _ Materi Training "INVENTORY & WAREHOUSING MANAGEMENT"Inventory Management _ Materi Training "INVENTORY & WAREHOUSING MANAGEMENT"
Inventory Management _ Materi Training "INVENTORY & WAREHOUSING MANAGEMENT"
 
Sop delivery produk dan CRM bantal musik
Sop delivery produk dan CRM bantal musikSop delivery produk dan CRM bantal musik
Sop delivery produk dan CRM bantal musik
 
Mitigasi Risiko dan Pengendalian Kontrak PBJ
Mitigasi Risiko dan Pengendalian Kontrak PBJMitigasi Risiko dan Pengendalian Kontrak PBJ
Mitigasi Risiko dan Pengendalian Kontrak PBJ
 
SOP Driver
SOP DriverSOP Driver
SOP Driver
 
Surat pesanan
Surat pesananSurat pesanan
Surat pesanan
 
Contoh surat-pemesanan-barang-atau-purchase-order
Contoh surat-pemesanan-barang-atau-purchase-orderContoh surat-pemesanan-barang-atau-purchase-order
Contoh surat-pemesanan-barang-atau-purchase-order
 
Contoh powerpoint promosi naik jabatan
Contoh powerpoint promosi naik jabatan Contoh powerpoint promosi naik jabatan
Contoh powerpoint promosi naik jabatan
 
Modul penerimaan dan pengiriman barang
Modul penerimaan dan pengiriman barangModul penerimaan dan pengiriman barang
Modul penerimaan dan pengiriman barang
 
Material-handling.ppt
Material-handling.pptMaterial-handling.ppt
Material-handling.ppt
 
Rencana kerja dan pemeliharaan peralatan
Rencana kerja dan pemeliharaan peralatan Rencana kerja dan pemeliharaan peralatan
Rencana kerja dan pemeliharaan peralatan
 
SOP Pekerjaan Konstruksi
SOP Pekerjaan KonstruksiSOP Pekerjaan Konstruksi
SOP Pekerjaan Konstruksi
 

Semelhante a Sop & plan logistics final

Audit siklus pembayaran
Audit siklus pembayaranAudit siklus pembayaran
Audit siklus pembayaranEY
 
Audit_Persediaan_dan_Gudang.docx
Audit_Persediaan_dan_Gudang.docxAudit_Persediaan_dan_Gudang.docx
Audit_Persediaan_dan_Gudang.docxhengkinugraha
 
04 pengadaan barang ver.1
04 pengadaan barang  ver.104 pengadaan barang  ver.1
04 pengadaan barang ver.1Saifullah Rais
 
Si & pi, wendi nurhayat, hapzi ali, siklus pengeluaran, pembelian, dan pe...
Si & pi, wendi nurhayat, hapzi ali, siklus pengeluaran, pembelian, dan pe...Si & pi, wendi nurhayat, hapzi ali, siklus pengeluaran, pembelian, dan pe...
Si & pi, wendi nurhayat, hapzi ali, siklus pengeluaran, pembelian, dan pe...wendi_bppk
 
Audit Siklus Persediaan Dan Pergudangan
Audit Siklus Persediaan Dan PergudanganAudit Siklus Persediaan Dan Pergudangan
Audit Siklus Persediaan Dan PergudanganLuthfi Nk
 
Inventory Control, EOQ & FIFO, LIPO _ Materi Training PPIC
Inventory Control, EOQ & FIFO, LIPO _ Materi Training PPICInventory Control, EOQ & FIFO, LIPO _ Materi Training PPIC
Inventory Control, EOQ & FIFO, LIPO _ Materi Training PPICKanaidi ken
 
Smt 2_Modul 5 ( Alur Proses di Warehouse).pdf
Smt 2_Modul 5 ( Alur Proses di Warehouse).pdfSmt 2_Modul 5 ( Alur Proses di Warehouse).pdf
Smt 2_Modul 5 ( Alur Proses di Warehouse).pdftugassiswatei
 
BAB II (1).pdf
BAB II (1).pdfBAB II (1).pdf
BAB II (1).pdfKRStudio
 
Manajemen logistik
Manajemen logistikManajemen logistik
Manajemen logistikel_vetre
 
SOP - WHS-DEPT-001-01. Rev.00. SOP PENERIMAAN MATERIAL VENDOR & JASA VENDOR.pdf
SOP - WHS-DEPT-001-01. Rev.00. SOP PENERIMAAN MATERIAL VENDOR & JASA VENDOR.pdfSOP - WHS-DEPT-001-01. Rev.00. SOP PENERIMAAN MATERIAL VENDOR & JASA VENDOR.pdf
SOP - WHS-DEPT-001-01. Rev.00. SOP PENERIMAAN MATERIAL VENDOR & JASA VENDOR.pdfFERRY AGUSTAF CORUA
 
SIPI,Hajuini,Hapzi Ali,10 Siklus Pengeluaran,Universitas Mercubuana,2018,Pdf
SIPI,Hajuini,Hapzi Ali,10 Siklus Pengeluaran,Universitas Mercubuana,2018,PdfSIPI,Hajuini,Hapzi Ali,10 Siklus Pengeluaran,Universitas Mercubuana,2018,Pdf
SIPI,Hajuini,Hapzi Ali,10 Siklus Pengeluaran,Universitas Mercubuana,2018,PdfHAJUINI ZEIN
 
9, si & pi delvia vamela, hapzi ali, siklus pendapatan , universitas mer...
9, si & pi delvia vamela, hapzi ali,  siklus pendapatan , universitas mer...9, si & pi delvia vamela, hapzi ali,  siklus pendapatan , universitas mer...
9, si & pi delvia vamela, hapzi ali, siklus pendapatan , universitas mer...delviavamela
 
Sipi, ririn setianingsih, prof. hapzi ali, cma, implementasi dan siklus penge...
Sipi, ririn setianingsih, prof. hapzi ali, cma, implementasi dan siklus penge...Sipi, ririn setianingsih, prof. hapzi ali, cma, implementasi dan siklus penge...
Sipi, ririn setianingsih, prof. hapzi ali, cma, implementasi dan siklus penge...Ririn Setianingsih
 
Manajemen Logistik I
Manajemen Logistik IManajemen Logistik I
Manajemen Logistik Iradoandre
 
Pengendalian intern pembelian
Pengendalian intern pembelian Pengendalian intern pembelian
Pengendalian intern pembelian Nida Usanah
 
Perka lkpp no.6 tahun 2012
Perka lkpp no.6 tahun 2012Perka lkpp no.6 tahun 2012
Perka lkpp no.6 tahun 2012Riskan Haz
 
Perka lkpp no.6 tahun 2012
Perka lkpp no.6 tahun 2012Perka lkpp no.6 tahun 2012
Perka lkpp no.6 tahun 2012Eko Wachyu
 

Semelhante a Sop & plan logistics final (20)

Tugas akhir.pptx
Tugas akhir.pptxTugas akhir.pptx
Tugas akhir.pptx
 
No
NoNo
No
 
Audit siklus pembayaran
Audit siklus pembayaranAudit siklus pembayaran
Audit siklus pembayaran
 
Sia sap 8
Sia sap 8Sia sap 8
Sia sap 8
 
Audit_Persediaan_dan_Gudang.docx
Audit_Persediaan_dan_Gudang.docxAudit_Persediaan_dan_Gudang.docx
Audit_Persediaan_dan_Gudang.docx
 
04 pengadaan barang ver.1
04 pengadaan barang  ver.104 pengadaan barang  ver.1
04 pengadaan barang ver.1
 
Si & pi, wendi nurhayat, hapzi ali, siklus pengeluaran, pembelian, dan pe...
Si & pi, wendi nurhayat, hapzi ali, siklus pengeluaran, pembelian, dan pe...Si & pi, wendi nurhayat, hapzi ali, siklus pengeluaran, pembelian, dan pe...
Si & pi, wendi nurhayat, hapzi ali, siklus pengeluaran, pembelian, dan pe...
 
Audit Siklus Persediaan Dan Pergudangan
Audit Siklus Persediaan Dan PergudanganAudit Siklus Persediaan Dan Pergudangan
Audit Siklus Persediaan Dan Pergudangan
 
Inventory Control, EOQ & FIFO, LIPO _ Materi Training PPIC
Inventory Control, EOQ & FIFO, LIPO _ Materi Training PPICInventory Control, EOQ & FIFO, LIPO _ Materi Training PPIC
Inventory Control, EOQ & FIFO, LIPO _ Materi Training PPIC
 
Smt 2_Modul 5 ( Alur Proses di Warehouse).pdf
Smt 2_Modul 5 ( Alur Proses di Warehouse).pdfSmt 2_Modul 5 ( Alur Proses di Warehouse).pdf
Smt 2_Modul 5 ( Alur Proses di Warehouse).pdf
 
BAB II (1).pdf
BAB II (1).pdfBAB II (1).pdf
BAB II (1).pdf
 
Manajemen logistik
Manajemen logistikManajemen logistik
Manajemen logistik
 
SOP - WHS-DEPT-001-01. Rev.00. SOP PENERIMAAN MATERIAL VENDOR & JASA VENDOR.pdf
SOP - WHS-DEPT-001-01. Rev.00. SOP PENERIMAAN MATERIAL VENDOR & JASA VENDOR.pdfSOP - WHS-DEPT-001-01. Rev.00. SOP PENERIMAAN MATERIAL VENDOR & JASA VENDOR.pdf
SOP - WHS-DEPT-001-01. Rev.00. SOP PENERIMAAN MATERIAL VENDOR & JASA VENDOR.pdf
 
SIPI,Hajuini,Hapzi Ali,10 Siklus Pengeluaran,Universitas Mercubuana,2018,Pdf
SIPI,Hajuini,Hapzi Ali,10 Siklus Pengeluaran,Universitas Mercubuana,2018,PdfSIPI,Hajuini,Hapzi Ali,10 Siklus Pengeluaran,Universitas Mercubuana,2018,Pdf
SIPI,Hajuini,Hapzi Ali,10 Siklus Pengeluaran,Universitas Mercubuana,2018,Pdf
 
9, si & pi delvia vamela, hapzi ali, siklus pendapatan , universitas mer...
9, si & pi delvia vamela, hapzi ali,  siklus pendapatan , universitas mer...9, si & pi delvia vamela, hapzi ali,  siklus pendapatan , universitas mer...
9, si & pi delvia vamela, hapzi ali, siklus pendapatan , universitas mer...
 
Sipi, ririn setianingsih, prof. hapzi ali, cma, implementasi dan siklus penge...
Sipi, ririn setianingsih, prof. hapzi ali, cma, implementasi dan siklus penge...Sipi, ririn setianingsih, prof. hapzi ali, cma, implementasi dan siklus penge...
Sipi, ririn setianingsih, prof. hapzi ali, cma, implementasi dan siklus penge...
 
Manajemen Logistik I
Manajemen Logistik IManajemen Logistik I
Manajemen Logistik I
 
Pengendalian intern pembelian
Pengendalian intern pembelian Pengendalian intern pembelian
Pengendalian intern pembelian
 
Perka lkpp no.6 tahun 2012
Perka lkpp no.6 tahun 2012Perka lkpp no.6 tahun 2012
Perka lkpp no.6 tahun 2012
 
Perka lkpp no.6 tahun 2012
Perka lkpp no.6 tahun 2012Perka lkpp no.6 tahun 2012
Perka lkpp no.6 tahun 2012
 

Sop & plan logistics final

  • 1. Standard Operating Procedures (S.O.P) & Logistics Plan for Stockpile Handling Logistics Division
  • 2. 1
  • 3. 2
  • 4. 3
  • 5. STANDARD OPERATING PROCEDURE Pengadaan Barang DIBUAT OLEH DISAHKAN OLEH NOMOR STANDARD OPERATING SOP. DIVISI DIREKTUR REVISI : 1 LOGISTIK UTAMA TANGGAL EFEKTIF DEFINISI Pengadaan Barang adalah kegiatan penyediaan barang yang dibiayai dengan Keuangan Perusahaan, baik yang dilaksanakan secara swakelola maupun oleh penyedia barang. TUJUAN Prosedur ini dibuat untuk mengatur segala sesuatu yang berhubungan dengan pengadaan barang / peralatan sesuai dengan kebutuhan yang diminta oleh masing-masing bagian kepada Divisi Logistik dan pejabat struktural terkait untuk disediakan, guna menunjang kelangsungan proses produksi. PROSEDUR 1. Pada saat User membutuhkan barang, User menyiapkan Material Issue Voucher (MIV) atau Material Requisition (MR) rangkap dua. Lembar yang asli diberikan kepada Divisi Logistik dan salinannya diarsipkan oleh User. 2. Divisi Logistik akan mengecek persediaan barang di gudang sesuai dengan MR atau MIV yang diberikan User. 3. Jika barang tersedia, barang akan diberikan ke User beserta salinan MIV. 4. Jika barang tidak tersedia, MR akan diberikan ke Divisi Keuangan guna pengecekan anggaran. Jika anggaran tersedia, Divisi Keuangan akan menandatangani MR dan dikembalikan ke Divisi Logistik. 5. Divisi Logistik memberikan MR yang telah ditandatangani Divisi Keuangan ke Direktur Utama untuk persetujuan. Berikutnya, Divisi Logistik akan memproses pengadaan barang. 4
  • 6. Proses pengadaan barang antara lain : •Cash and Carry / Pembelian Langsung •Tunjuk Langsung Logistik •Keagenan •Lelang Terbatas Tim Lelang •Lelang Terbuka Perusahaan swasta dalam proses pengadaan barang tidak diatur secara langsung oleh Keputusan Presiden (Kep. Pres.) tentang pengadaan barang dan jasa. Namun, jiwa dari Kep. Pres. tersebut tetap diperhatikan. 6. Ketika barang telah diterima Divisi Logistik, barang dapat langsung diberikan ke User (Direct Charge) atau disimpan di Gudang (Stock Item), tergantung klasifikasi pembebanannya. 5
  • 7. 6
  • 8. STANDARD OPERATING PROCEDURE Sub Proses Pengadaan 1 (Pembelian Langsung & Tunjuk Langsung) DIBUAT OLEH DIPERIKSA OLEH DISAHKAN OLEH NOMOR STANDARD OPERATING SOP. DIVISI DIVISI DIREKTUR REVISI : 1 LOGISTIK HR & GA UTAMA TANGGAL EFEKTIF Pembelian Langsung (Cash and Carry) & Tunjuk Langsung Pembelian Langsung (Cash and Carry) dapat diartikan barang mudah didapatkan di lokal dan ke satu sumber penjual. Sedangkan Tunjuk Langsung dapat diartikan pembelian dilakukan hanya kepada satu Perusahaan / Badan Usaha. Prosedur : 1. User mengajukan permintaan dengan menggunakan MR yang sudah di approve oleh Kepala Dept. / Divisi dengan mencantumkan Perkiraan Harga (Owner Estimate), jumlah, unit barang, dan spesifikasi yang lengkap, antara lain : Brand, Part Number, dll. 2. Jika barang yang dibutuhkan adalah ATK, RTK, dan RTP, maka yang melakukan pembelian adalah Bagian / Divisi HR & GA. Jika barang yang dibutuhkan adalah penunjang produksi, maka yang melakukan pembelian adalah Bagian / Divisi Logistik. 3. Divisi Logistik meyakinkan bahwa barang tidak ada dalam stock (Nil Stock / NS) atau tidak pernah stock (non stock). 4. MR dikirimkan ke Bagian / Divisi Keuangan untuk pengecekan anggaran. Bagian / Divisi Keuangan memverifikasi dan menyetujui pengeluaran dana / Bon Gantung (BG) / Panjar Kerja. 5. MR dan BG dikembalikan ke Bagian / Divisi HR & GA / Logistik untuk pembelian. 6. Bukti pembelian yang asli diserahkan ke Keuangan, barang diserahkan ke User / Stock. 7
  • 9. 8
  • 10. STANDARD OPERATING PROCEDURE Sub Proses Pengadaan 2 (Keagenan / Distributor) DIBUAT OLEH DISAHKAN OLEH NOMOR STANDARD OPERATING SOP. DIVISI DIREKTUR REVISI : 1 LOGISTIK UTAMA TANGGAL EFEKTIF Agen / Distributor Pembelian ke Agen / Distributor adalah pembelian / pengadaan barang oleh Bagian / Divisi Logistik, baik Site Lahat atau HO, kepada Agen resmi atau Distributor resmi terhadap barang-barang khusus atau Recommended Brand. Prosedur : 1. User mengajukan permintaan dengan menggunakan MR yang sudah di approve oleh Kepala Dept. / Divisi dengan mencantumkan Perkiraan Harga (Owner Estimate). MR diajukan ke Divisi Logistik. 2. Divisi Logistik meyakinkan bahwa barang tidak ada dalam stock (Nil Stock / NS) atau tidak pernah stock (non stock) 3. MR akan diberikan ke Divisi Keuangan guna pengecekan anggaran. Jika anggaran tersedia, Divisi Keuangan akan menandatangani MR dan dikembalikan ke Divisi Logistik. 4. Divisi Logistik memberikan MR yang telah ditandatangani Divisi Keuangan ke Direktur Utama untuk persetujuan. 5. Berikutnya, Divisi Logistik menerima MR yang sudah di approve, lalu melakukan sourcing dengan maksud mencari sumber harga dan barang. 6. Logistik mengirimkan SPPH (Surat Permintaan Penawaran Harga) kepada Agen / Distributor. 7. Agen / Distributor mengirimkan / mengajukan Penawaran Harga / Quotation. 8. Quotation ditampilkan dalam lembar Evaluasi Penawaran yang diajukan ke Pimpinan / Dirut untuk keputusan. 9
  • 11. 9. Penerbitan Purchase Order (PO). 10. PO dikirimkan ke Agen / Distributor. Kemudian Agen / Distributor menyiapkan barang beserta dokumen pendukung. 11. Barang beserta dokumen pendukung di kirimkan ke Divisi Logistik. 12. Ketika barang telah diterima Divisi Logistik, barang dapat langsung diberikan ke User (Direct Charge) atau disimpan di Gudang (Stock Item), tergantung klasifikasi pembebanannya. Untuk proses pengadaan yang tidak dapat dilakukan oleh Site Lahat, maka pengadaan material dapat diajukan untuk proses oleh Logistik HO. 10
  • 12. 11
  • 13. 12
  • 14. STANDARD OPERATING PROCEDURE Sub Proses Pengadaan 3 (Lelang Terbatas) DIBUAT OLEH DISAHKAN OLEH NOMOR STANDARD OPERATING SOP. DIVISI DIREKTUR REVISI : 1 LOGISTIK UTAMA TANGGAL EFEKTIF Lelang Terbatas PT. Golden Great Borneo dapat menentukan perusahaan mana dan berapa perusahaan yang dapat diundang sebagai peserta lelang. Lelang Terbatas hanya dilakukan di HO, kecuali jika Sub Bidang pekerjaan dan kualifikasi perusahaan terdapat di lokal, maka Site Lahat dapat mengajukan Ijin Prinsip ke Pusat untuk proses lelang terbatas dilakukan di Site Office. Prosedur : 1. MR diajukan oleh User ke Divisi Logistik. Divisi Logistik meyakinkan bahwa barang tidak ada dalam stock (Nil Stock / NS) atau tidak pernah stock (non stock). 2. Kemudian MR dikirim ke Divisi Keuangan guna pengecekan anggaran. Jika anggaran tersedia, Divisi Keuangan akan menandatangani MR dan dikembalikan ke Divisi Logistik. 3. Divisi Logistik mengajukan MR yang telah ditandatangani Divisi Keuangan ke Direktur Utama untuk persetujuan proses lelang. 4. Kemudian dilakukan tender oleh Tim Lelang, minimal terdiri dari unsur-unsur Logistik, Keuangan, Legal, dan User. 5. Panitia / Tim Lelang mengirimkan SPPH kepada para Peserta Lelang Terbatas, menentukan tanggal akhir pengajuan Penawaran Harga, dan tanggal pembukaan Penawaran Harga yang dapat dihadiri oleh peserta Lelang Terbatas, jika dianggap perlu. 6. Pada tanggal yang dijadwalkan, Panitia akan membuka penawaran yang masuk. Penawaran yang dinyatakan lulus akan dievaluasi. 7. Tim Lelang menandatangani Berita Acara Lelang Terbatas. 13
  • 15. 8. Lembar evaluasi akan diajukan ke Direktur / Dirut untuk keputusan pemenang lelang. 9. Pemenang Lelang akan diumumkan atau lewat pemberitahuan. 10. Penerbitan Purchase Order. 11. PO dikirimkan ke Vendor. Kemudian Vendor menyiapkan barang beserta dokumen pendukung. 12. Barang beserta dokumen pendukung di kirimkan ke Divisi Logistik. 13. Ketika barang telah diterima Divisi Logistik, barang dapat langsung diberikan ke User (Direct Charge) atau disimpan di Gudang (Stock Item), tergantung klasifikasi pembebanannya. 14
  • 16. STANDARD OPERATING PROCEDURE Sub Proses Pengadaan 4 (Lelang Terbuka) DIBUAT OLEH DISAHKAN OLEH NOMOR STANDARD OPERATING SOP. DIVISI DIREKTUR REVISI : 1 LOGISTIK UTAMA TANGGAL EFEKTIF Lelang Terbuka Lelang Terbuka dapat diumumkan secara luas melalui media elektronik dan/atau media cetak. Lelang Terbuka hanya dapat di lakukan di Head Office. Prosedur : 1. MR diajukan oleh User ke Divisi Logistik. Divisi Logistik meyakinkan bahwa barang tidak ada dalam stock (Nil Stock / NS) atau tidak pernah stock (non stock). 2. Kemudian MR dikirim ke Divisi Keuangan guna pengecekan anggaran. Jika anggaran tersedia, Divisi Keuangan akan menandatangani MR dan dikembalikan ke Divisi Logistik. 3. Divisi Logistik mengajukan MR yang telah ditandatangani Divisi Keuangan ke Direktur Utama untuk persetujuan proses lelang. 4. Kemudian dilakukan tender oleh Tim Lelang, minimal terdiri dari unsur-unsur Logistik, Keuangan, Legal, dan User. 5. Panitia / Tim Lelang mengirimkan SPPH kepada para Peserta Lelang Terbuka, menentukan tanggal akhir pengajuan Penawaran Harga, dan tanggal pembukaan Penawaran Harga yang dapat dihadiri oleh peserta Lelang Terbuka. 6. Pada tanggal yang dijadwalkan, Panitia akan membuka penawaran yang masuk. Penawaran yang dinyatakan lulus akan dievaluasi. 7. Tim Lelang menandatangani Berita Acara Lelang Terbatas. 8. Lembar evaluasi akan diajukan ke Direktur / Dirut untuk keputusan pemenang lelang. 9. Pemenang Lelang akan diumumkan atau lewat pemberitahuan. 15
  • 17. 10. Penerbitan Purchase Order. 11. PO dikirimkan ke Vendor. Kemudian Vendor menyiapkan barang beserta dokumen pendukung. 12. Barang beserta dokumen pendukung di kirimkan ke Divisi Logistik. 13. Ketika barang telah diterima Divisi Logistik, barang dapat langsung diberikan ke User (Direct Charge) atau disimpan di Gudang (Stock Item), tergantung klasifikasi pembebanannya. 16
  • 18. 17
  • 19. 18
  • 20. STANDARD OPERATING PROCEDURE Penerimaan Barang DIBUAT OLEH DISAHKAN OLEH NOMOR STANDARD OPERATING SOP. DIVISI DIREKTUR REVISI : 1 LOGISTIK UTAMA TANGGAL EFEKTIF DEFINISI Penerimaan Barang adalah proses pemeriksaan kesesuaian kualitas, kuantitas, spesifikasi, dan garansi / masa purna jual barang dari rekanan / vendor dibandingkan dengan spesifikasi barang dalam Purchase Order (PO). Menerima dan menyimpan barang yang sudah sesuai ke gudang. TUJUAN Memastikan barang yang diterima dan yang akan disimpan ke gudang atau dikirim ke user adalah barang yang sudah sesuai dengan ketentuan / persyaratan pada PO. PROSEDUR 1. Vendor mengirimkan barang beserta dokumen pendukung ke Seksi Penerimaan Logistik (Pen. Log.). 2. Seksi Pen. Log. menerima barang beserta Surat Jalan dan salinan PO dari Vendor. 3. Barang terlebih dahulu diperiksa oleh Seksi Pen. Log. Proses pemeriksaan barang harus berpedoman pada spesifikasi dan persyaratan yang tercantum dalam PO. 4. Jika dari proses pemeriksaan barang terdapat ketidaksesuaian dengan PO, maka barang beserta dokumen pendukung akan ditolak oleh Seksi Pen. Log. dan dikembalikan kepada Vendor untuk diganti sesuai dengan yang seharusnya. Penolakan dan pengembalian barang harus disertai dengan Berita Acara Penerimaan Barang dan Surat Pengembalian Barang. 19
  • 21. 5. Apabila barang yang diperiksa oleh Seksi Pen. Log. telah sesuai dengan spesifikasi sebagaimana tercantum dalam PO, maka Seksi Pen. Log. akan menerima barang yang telah diperiksa. Surat Jalan harus diparaf oleh Seksi Pen. Log. Untuk dijadikan sebagai lampiran Berita Acara Penerimaan Barang. 6. Barang beserta Surat Jalan dan PO yang telah diterima oleh Seksi Pen. Log., selanjutnya diserahkan kepada Bagian Warehouse untuk disimpan di gudang dan dilakukan perawatan. Penyerahan barang harus dituangkan dalam Berita Acara Penerimaan Barang. 7. Berita Acara Penerimaan Barang asli akan diberikan ke Divisi Keuangan dan salinanya di arsipkan di Seksi Pen. Log. dan Bagian Warehouse. 8. Vendor mengirimkan invoice ke Bagian Warehouse untuk ditindaklanjuti proses pembayaran atas barang yang diterima. 9. PO asli, Berita Acara Penerimaan Barang asli, Invoice, Surat Jalan dan SP3 dikirimkan oleh Bagian Warehouse ke Dirut untuk persetujuan pembayaran. Selanjutnya disampaikan ke Divisi Keuangan untuk dilakukan proses pembayaran. 20
  • 22. Dikirimkan beserta Berita Acara Penerimaan dan Surat Pengembalian Barang Dikirimkan beserta Surat Permintaan Proses Pembayaran 21
  • 23. STANDARD OPERATING PROCEDURE Penyimpanan Barang DIBUAT OLEH DISAHKAN OLEH NOMOR STANDARD OPERATING SOP. DIVISI DIREKTUR REVISI : 1 LOGISTIK UTAMA TANGGAL EFEKTIF DEFINISI Fungsi dari penyimpanan adalah menyelenggarakan pengurusan barang / material agar setiap waktu diperlukan dapat melayani dengan tepat, cepat dan aman digunakan dengan cara yang efisien. Sesuai dengan jenis barang. Prinsip dasar dalam penyimpanan barang / material adalah tepat tempat, tepat waktu, tepat mutu, tepat jumlah dan tepat nilai. LINGKUP SOP ini meliputi penyimpanan barang di tempat penyimpanan / gudang (Warehouse) PT. GGB HO dan Lahat. TUJUAN Prosedur pengoperasian standar ini dimaksudkan agar: 1. Kesempurnaan pengurusan, penyimpanan dan pengawasan dapat berjalan secara tertib administrasi. 2. Tercapainya pengelolaan dan pengawasan yang efektif terhadap keuangan / kekayaan perusahaan, dalam hal ini adalah material dalam stock. 3. Perawatan dan pemeliharaan inventarisasi stock barang milik perusahaan agar dapat dipakai secara : tepat waktu, tepat mutu, tepat jumlah dan tepat nilai ekonomis dalam jangka waktu lama. 22
  • 24. PROSEDUR 1. Setelah Bagian penerimaan menerima barang sesuai Daftar Penyerahan Barang, selanjutnya Bagian inventory (penyimpanan) harus memasukkan seluruh data barang tersebut satu per satu ke dalam sistem pencatatan stock barang. Sistem pencatatan stock barang dapat berupa pencatatan secara manual maupun dengan sistem (on line). Di mana sistem pencatatan secara on line sudah disiapkan oleh bagian Sistem Informasi. 2. Setelah dilakukan pencatatan data barang pada sistem pencatatan secara manual dan sistem, selanjutnya Bagian inventory (penyimpanan) melakukan proses penyimpanan barang pada tempat yang telah disediakan dengan mengklasifikasikan masing-masing item barang, sehingga dapat mempermudah proses identifikasi barang dan proses pencarian barang apabila akan didistribusikan. Setelah seluruh barang disimpan, maka pada setiap kelompok barang yang sudah diklasifikasikan, harus tersedia kartu stock barang yang di dalamnya menunjukkan nama barang, spesifikasi barang, tanggal penerimaan barang, jumlah barang, tanggal pengeluaran barang dan sisa akhir barang. 3 Bagian inventory (penyimpanan) harus senantiasa memiliki data yang valid dan akurat mengenai posisi barang, khususnya menyangkut : jumlah seluruh barang yang ada dan jenis barang apa saja yang ada di persediaan. Di mana data ini harus tercatat dengan baik pada sistem pencatatan stock barang secara on line, sistem pencatatan stock barang secara manual serta kartu stock barang. Ketiga media pencatatan tersebut harus terintegrasi dan menunjukkan data yang sesuai dengan kenyataan stock barang yang ada. 4. Apabila ada permintaan dari User akan sejumlah barang tertentu, maka Bagian inventory (penyimpanan) mengeluarkan barang sesuai dokumen / form permintaan (MIV), untuk selanjutnya diserahkan kepada seksi Distribusi. Bagian / user yang meminta barang harus menandatangani bon permintaan / bon pengeluaran barang (MIV) yang dibuat oleh bagian inventory (penyimpanan). 5. Setelah proses penyerahan barang berakhir, selanjutnya bagian inventory (penyimpanan) harus menyimpan dokumen pengeluaran barang dalam 1 (satu) file, yang terdiri dari : Tanda Terima Barang, MIV yang sudah di tanda tangan oleh user. 6. Berdasarkan dokumen pengeluaran barang tersebut, selanjutnya bagian inventory (penyimpanan) harus melakukan posting / entry data pengeluaran barang pada sistem pencatatan stock barang. Langkah pertama, dilakukan posting / entry data stock barang pada sistem pencatatan barang secara manual, dilanjutkan dengan posting / entry data stock barang pada sistem on line dan yang terakhir merubah posisi stock barang pada kartu stock barang. 23
  • 25. 24
  • 26. 25
  • 27. 26
  • 28. 27
  • 29. 28
  • 30. 29
  • 31. 30
  • 32. 31
  • 33. 32
  • 34. 33
  • 35. 34
  • 36. 35