2. Curriculum Vitea
Tempat / tgl. LahirTempat / tgl. Lahir : Serdang Bedagai / 05 Oktober 1972: Serdang Bedagai / 05 Oktober 1972
Nama / NipNama / Nip : MISTAR RIESTY, MA /: MISTAR RIESTY, MA /
197210052006041013197210052006041013
JabatanJabatan : Widyaiswara Pertama/ III b: Widyaiswara Pertama/ III b
Alamat kantorAlamat kantor : Kampus BDK Medan: Kampus BDK Medan
Alamat RumahAlamat Rumah : Jl. Danau Tempe Gg. Purwoyudo I: Jl. Danau Tempe Gg. Purwoyudo I
BinjaiBinjai
Hp. 081376828485Hp. 081376828485
E-mailE-mail : mist4r2000@yahoo.co.id: mist4r2000@yahoo.co.id
Pendidikan :Pendidikan :
- SD di Sergai- SD di Sergai ((1980-1980-1986)1986)
- MTS di Sergai- MTS di Sergai ((1986-1986-1989)1989)
- PGAN di Medan- PGAN di Medan ((1989-1989-1992)1992)
- S1 di IAIN SU Medan- S1 di IAIN SU Medan ((1992-1992-1997)1997)
- S2 di IAIN SU Medan- S2 di IAIN SU Medan ((2009-2009-20120111))
- S3 di IAIN SU Medan- S3 di IAIN SU Medan (proses)(proses)
Pengalaman JabatanPengalaman Jabatan 1. Instruktur Komputer di DINAMIT Coursus 1995-19971. Instruktur Komputer di DINAMIT Coursus 1995-1997
2. Manager di DINAMIT Coursus 1997-20002. Manager di DINAMIT Coursus 1997-2000
3. Koordinator di LAZ Peduli Ummat Waspada 2000-20033. Koordinator di LAZ Peduli Ummat Waspada 2000-2003
4. Manager di PT. G4. Manager di PT. Gentaenta NNusausa GGemilangemilang Inalum Asahan 2003-2005Inalum Asahan 2003-2005
5. Manager Operasional di PT. Souci Indoprima 20055. Manager Operasional di PT. Souci Indoprima 2005
6. Dirut PT. S6. Dirut PT. Surya Jayaurya Jaya IIntinti PPratamaratama di Medan 2005di Medan 2005
7. Dirut PT. Era Mitra di Medan 20057. Dirut PT. Era Mitra di Medan 2005
8. PNS di MIN Mutiara Kisaran April 20068. PNS di MIN Mutiara Kisaran April 2006
9.9. Widyaiswara di BDK Medan Oktober 2011Widyaiswara di BDK Medan Oktober 2011 s/d ss/d sekarangekarang
10. Instruktur Nasional Kurikulum 2013
7. RASIONAL KURIKULUM 2013
Kurikulum menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun
2003 Pasal 1 Ayat (19) adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran
serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Pengembangan Kurikulum 2013 merupakan langkah
lanjutan Pengembangan Kurikulum Berbasis
Kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dan
KTSP 2006 yang mencakup kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu.
7
8. Tantangan Internal
Tuntutan pendidikan yang mengacu kepada
8 Standar Nasional Pendidikan yang meliputi
Standar Pengelolaan, Standar Biaya,
Standar Sarana Prasarana, Standar Pendidik
dan Tenaga Kependidikan, Standar Isi,
Standar Proses, Standar Penilaian, dan
Standar Kompetensi Lulusan.
Tantangan internal lainnya terkait dengan
faktor perkembangan penduduk Indonesia
dilihat dari pertumbuhan penduduk usia
produktif.
8
9. Tantangan Eksternal
Tantangan Masa Depan
• Globalisasi: WTO, ASEAN Community, APEC, CAFTA
• Masalah lingkungan hidup.
• Kemajuan teknologi informasi.
• Konvergensi ilmu dan teknologi.
• Ekonomi berbasis pengetahuan.
• Kebangkitan industri kreatif dan budaya.
• Pergeseran kekuatan ekonomi dunia.
• Pengaruh dan imbas teknosains.
• Mutu, investasi dan transformasi pada sektor pendidikan.
• Materi TIMSS dan PISA.
9
10. Tantangan Eksternal
Kompetensi Masa Depan
• Kemampuan berkomunikasi.
• Kemampuan berpikir jernih dan kritis.
• Kemampuan mempertimbangkan segi moral suatu
permasalahan.
• Kemampuan menjadi warga negara yang bertanggungjawab.
• Kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleran terhadap
pandangan yang berbeda.
• Kemampuan hidup dalam masyarakat yang mengglobal.
• Memiliki minat luas dalam kehidupan.
• Memiliki kesiapan untuk bekerja.
• Memiliki kecerdasan sesuai dengan bakat/minatnya.
• Memiliki rasa tanggungjawab terhadap lingkungan.
10
11. Fenomena Negatif yang Mengemuka
• Perkelahian pelajar
• Narkoba
• Korupsi
• Plagiarisme
• Kecurangan dalam Ujian (Nyontek)
• Gejolak masyarakat (social unrest)
Persepsi Masyarakat
• Terlalu menitikberatkan pada aspek kognitif
• Beban siswa terlalu berat
• Kurang bermuatan karakter
Perkembangan Pengetahuan dan Pedagogi
• Neurologi
• Psikologi
• Observation based [discovery] learning dan Collaborative
Learning
Tantangan Eksternal
11
12. Penyempurnaan Pola Pikir
1 Berpusat pada Guru Berpusat pada Siswa
2 Satu Arah Interaktif
3 Isolasi Lingkungan Jejaring
4 Pasif Aktif-Menyelidiki
5 Maya/Abstrak Konteks Dunia Nyata
6 Pribadi Pembelajaran Berbasis Tim
7
Luas (semua materi
diajarkan)
Perilaku Khas
Memberdayakan Kaidah
Keterikatan
8
Stimulasi Rasa Tunggal
(beberapa panca
indera)
Stimulasi ke Segala Penjuru
(semua Panca indera)
9
Alat Tunggal (papan
tulis)
Alat Multimedia (berbagai
peralatan teknologi
pendidikan)
10 Hubungan Satu Arah Kooperatif
12
13. Penyempurnaan Pola Pikir (lanjutan)
11 Produksi Masa (siswa
memperoleh dokumen
yg sama)
Kebutuhan Pelanggan (siswa
mendapat dokumen sesuai
dgn ketertarikan sesuai
potensinya)
12 Usaha Sadar Tunggal
(mengikuti cara yang
seragam)
Jamak (keberagaman inisiatif
individu siswa)
13 Satu Ilmu Pengetahuan
Bergeser (mempelajari
satu sisi pandang ilmu)
Pengetahuan Disiplin Jamak
(pendekatan multidisiplin)
14 Kontrol Terpusat
(kontrol oleh guru)
Otonomi dan Kepercayaan
(siswa diberi tanggungjawab)
15 Pemikiran Faktual Kritis (membutuhkan
pemikiran kreatif)
16 Penyampaian
Pengetahuan
(pemindahan ilmu dari
guru ke siswa)
Pertukaran Pengetahuan
(antara guru dan siswa, siswa
dan siswa lainnya)
13
14. Pola Pikir Perumusan Kurikulum
N
o
KBK 2004 KTSP 2006 Kurikulum 2013
1 Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari
Standar Isi
Standar Kompetensi Lulusan
diturunkan dari kebutuhan
2 Standar Isi dirumuskan berdasarkan Tujuan
Mata Pelajaran (Standar Kompetensi Lulusan
Mata Pelajaran) yang dirinci menjadi Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata
Pelajaran
Standar Isi diturunkan dari
Standar Kompetensi Lulusan
melalui Kompetensi Inti yang
bebas mata pelajaran
3 Pemisahan antara mata pelajaran pembentuk
sikap, pembentuk keterampilan, dan
pembentuk pengetahuan
Semua mata pelajaran harus
berkontribusi terhadap
pembentukan sikap,
keterampilan, dan pengetahuan,
4 Kompetensi diturunkan dari mata pelajaran Mata pelajaran diturunkan dari
kompetensi yang ingin dicapai
5 Mata pelajaran lepas satu dengan yang lain,
seperti sekumpulan mata pelajaran terpisah
Semua mata pelajaran diikat oleh
kompetensi inti (tiap kelas)
14
15. Proses Karakteristik Penguatan
Pembelajaran
Menggunakan pendekatan saintifik melalui mengamati,
menanya, mencoba, menalar,....
Menggunakan ilmu pengetahuan sebagai penggerak
pembelajaran untuk semua mata pelajaran.
Menuntun siswa untuk mencari tahu, bukan diberi tahu
[discovery learning].
Menekankan kemampuan berbahasa sebagai alat
komunikasi, pembawa pengetahuan dan berfikir logis,
sistematis, dan kreatif.
Penilaian
Mengukur tingkat berpikir siswa mulai dari rendah sampai
tinggi.
Menekankan pada pertanyaan yang membutuhkan
pemikiran mendalam [bukan sekedar hafalan].
Mengukur proses kerja siswa, bukan hanya hasil kerja
siswa.
Menggunakan portofolio pembelajaran siswa.
Langkah Penguatan Proses
15
16. Pelaku Beban Penyelesaian
Guru
Menyusun Silabus. Disediakan buku pegangan
guruMencari buku yang sesuai.
Mengajar beberapa mata pelajaran
dengan cara berbeda.
Pendekatan tematik terpadu
menggunakan satu buku
untuk semua mata pelajaran
sehingga dapat selaras
dengan kemampuan Bahasa
Indonesia sebagai alat
komunikasi dan carrier of
knowledge.
Mengajar banyak mata pelajaran.
Menggunakan bahasa Indonesia
sebagai penghela mata pelajaran yang
lain sehingga selaras.
Menggunakan ilmu pengetahuan
sebagai penggerak pembahasan.
Murid
Mempelajari banyak mapel.
Mempelajarai mata pelajaran dengan
cara berbeda.
Membeli buku. Penyedian buku teks oleh
pemerintah/daerah.Membeli lembar kerja siswa.
16
Langkah Penyesuaian Beban Guru
18. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN
DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN
STRATEGI IMPLEMENTASISTRATEGI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013KURIKULUM 2013
PPT - 1.4
19. Implementasi Kurikulum
Implementasi kurikulum adalah usaha bersama antara
Pemerintah dengan pemerintah daerah provinsi dan pemerintah
daerah kabupaten/kota.
1.Pemerintah bertanggungjawab dalam mempersiapkan guru dan
kepala sekolah untuk melaksanakan kurikulum.
2.Pemerintah bertanggungjawab dalam melakukan evaluasi
pelaksanaan kurikulum secara nasional.
3.Pemerintah provinsi bertanggungjawab dalam melakukan
supervisi dan evaluasi terhadap pelaksanaan kurikulum di
propinsi terkait.
4.Pemerintah kabupaten/kota bertanggungjawab dalam
memberikan bantuan profesional kepada guru dan kepala
sekolah dalam melaksanakan kurikulum di kabupaten/kota
terkait.
20. Strategi Implementasi
Kurikulum
Pelaksanaan kurikulum di seluruh sekolah
dan jenjang pendidikan yaitu:
• Juli 2013 : Kelas I, IV, VII, dan X
• Juli 2014 : Kelas I, II, IV, V, VII, VIII, X, dan XI
• Juli 2015 : kelas I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X, XI, dan
XII
Pelatihan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan, dari tahun 2013 - 2015
21. Pengembangan buku siswa dan buku pegangan guru
dari tahun 2012 – 2014
Pengembangan manajemen, kepemimpinan, sistem
administrasi, dan pengembangan budaya sekolah
(budaya kerja guru) terutama untuk SMA dan SMK,
dimulai dari bulan Januari – Desember 2013
Pendampingan dalam bentuk Monitoring dan Evaluasi
untuk menemukan kesulitan dan masalah implementasi
dan upaya penanggulangan: Juli 2013 – 2016
Strategi Implementasi
Kurikulum
22. DPR, DPRD, GUBERNUR, BUPATI/WALIKOTA, DEWAN
PENDIDIKAN, DINAS PENDIDIKAN PROVINSI,
KABUPATEN/KOTA, MASYARAKAT
KEBIJAKAN IMPLEMENTASI
KURIKULUM 2013
GURU
KEPALA
SEKOLAH
PENGAWAS
DIKLAT KURIKULUM
2013
SD, SMP, SMA, SMK
Strategi Diklat Guru Kelas/Mapel, Kepala Sekolah,
PeNgawas
27. TAHUN 2005
Indonesia memiliki perangkat Hukum
PP Nomor 19 Tahun 2005
tentang:
Standar Nasional Pendidikan
yaitu;
acuan minimal penyelenggaraan pendidikan untuk
seluruh lembaga pendidikan dasar dan mengah
di seluruh wilayah hukum Indonesia.
28. 2828
STANDAR NASIONAL PENDIDIKANSTANDAR NASIONAL PENDIDIKAN
PP NOMOR 19 TAHUN 2005PP NOMOR 19 TAHUN 2005
1.1. STANDAR ISI (Permendiknas 22 th 2006)STANDAR ISI (Permendiknas 22 th 2006)
2.2. STANDAR PROSES (41-2007)STANDAR PROSES (41-2007)
3.3. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (23-2006)STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (23-2006)
4.4. STANDAR PENDIDIK DAN TENAGASTANDAR PENDIDIK DAN TENAGA
KEPENDIDIKANKEPENDIDIKAN
5.5. STANDAR SARANA DAN PRASARANASTANDAR SARANA DAN PRASARANA
6.6. STANDAR PENGELOLAANSTANDAR PENGELOLAAN
7.7. STANDAR PEMBIAYAANSTANDAR PEMBIAYAAN
8.8. STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN (20-2007)STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN (20-2007)
29. RPJMN 2010-2014
mengamanatkan agar
Peningkatan mutu pendidikan memprioritaskan dalam:
1. Perbaikan Metodologi
Penerapan metodologi pendidikan yang tidak lagi berupa
pengajaran demi kelulusan ujian, namun pendidikan
menyeluruh yang memperhatikan kemampuan sosial,
watak, budi pekerti, kecintaan terhadap budaya-bahasa
Indonesia.
2. Penataan ulang kurikulum sekolah
Dibagi menjadi kurikulum tingkat nasional, daerah, dan
sekolah sehingga dapat mendorong penciptaan hasil didik
yang mampu menjawab kebutuhan SDM.
29
30. TAHUN 2013
SEKARANG BERGANTI DENGAN
PP Nomor 32 Tahun 2013
TENTANG PERUBAHAN
Standar Nasional Pendidikan
adalah
kriteria minimal tentang sistem pendidikan
di seluruh wilayah hukum Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
31. 3131
STANDAR NASIONAL PENDIDIKANSTANDAR NASIONAL PENDIDIKAN
PP NOMOR 32 TAHUN 2013PP NOMOR 32 TAHUN 2013
1.1. STANDAR ISI (Perm 67/68/69/70 th. 2013)STANDAR ISI (Perm 67/68/69/70 th. 2013)
2.2. STANDAR PROSES (65/81A-2013)STANDAR PROSES (65/81A-2013)
3.3. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (54-2013)STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (54-2013)
4.4. STANDAR PENDIDIK DAN TENAGASTANDAR PENDIDIK DAN TENAGA
KEPENDIDIKANKEPENDIDIKAN
5.5. STANDAR SARANA DAN PRASARANASTANDAR SARANA DAN PRASARANA
6.6. STANDAR PPENGELOLAANSTANDAR PPENGELOLAAN
7.7. STANDAR PEMBIAYAANSTANDAR PEMBIAYAAN
8.8. STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN (66-2013)STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN (66-2013)
33. STRUKTUR KURIKULUM MI/SD
No Komponen I II III IV V VI
A Matapelajaran
TEMATIK
1 Pend. Agama 3 3 3
2 Pend. Kewarganegaraan 2 2 2
3 Bahasa Indonesia 5 5 5
4 Matematika 5 5 5
5 IPA 4 4 4
6 IPS 3 3 3
7 Seni Budaya & Ketrpln. 4 4 4
8 Pend. Jasmani, OR & Kes. 4 4 4
B Muatan Lokal 2 2 2
C Pengembangan Diri 2 2 2
Jumlah 26 27 28 32 32 32
33
34. No Komponen I II III IV V VI
Kelompok A
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 4 4 4 4 4 4
2 PPKN 5 6 6 4 4 4
3 Bahasa Indonesia 8 8 10 7 7 7
4 Matematika 5 6 6 6 6 6
5 IPA 3 3 3
6 IPS 3 3 3
Kelompok B
7 Seni Budaya & Prakarya (termasuk
muatan lokal*)
4 4 4 5 5 5
8 Pend. Jasmani, OR & Kes (termasuk
muatan lokal).
4 4 4 4 4 4
Jumlah 30 32 34 36 36 36
MASUKAN STRUKTUR KURIKULUM SD
Catatan:
1.Muatan lokal* dapat memuat Bahasa Daerah
2.IPA dan IPS kelas I s.d. Kelas III diintegrasikan ke mata pelajaran lainnya
34
35. No Komponen I II III IV V VI
Kelompok A
1 Pendidikan Agama Islam
a. Al-Qur’an Hadis 2 2 2 2 2 2
b. Akidah Akhlak 2 2 2 2 2 2
c. Fikih 2 2 2 2 2 2
d. Sejarah Kebudayaan Islam - - - 2 2 2
2 PPKN 5 6 6 4 4 4
3 Bahasa Indonesia 8 8 10 7 7 7
4 Bahasa Arab 2 2 2 2 2 2
4 Matematika 5 6 6 6 6 6
5 IPA - - - 3 3 3
6 IPS - - - 3 3 3
Kelompok B
7 Seni Budaya & Prakarya (termasuk muatan
lokal*)
4 4 4 5 5 5
8 Pend. Jasmani, OR & Kes (termasuk muatan
lokal).
4 4 4 4 4 4
Jumlah 34 36 40 43 43 43
MASUKAN STRUKTUR KURIKULUM MI
35
36. STRUKTUR KURIKULUM SMP
KOMPONEN
ALOKASI WAKTU
MINIMAL PER MINGGU
[JP]
VII VIII IX
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama 2 2 2
2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4 4
4. Matematika 4 4 4
5 Ilmu Pengetahuan Alam 4 4 4
6 Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
7 Bahasa Inggris 4 4 4
8 Seni Budaya 2 2 2
9 Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 2 2 2
10 Keterampilan/Teknologi Informasi & Komunikasi 2 2 2
B. Muatan Lokal 2 2 2
C. Pengembangan Diri 2* 2* 2*
Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu 32 32 32
36
37. STRUKTUR KURIKULUM SMP
* Muatan lokal dapat memuat Bahasa Daerah
No Komponen VII VIII IX
Kelompok A
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3
2 Pendidikan Pancasila & Kewarganegaraan 3 3 3
3 Bahasa Indonesia 6 6 6
4 Matematika 5 5 5
5 Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5
6 Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
7 Bahasa Inggris 4 4 4
Kelompok B
8 Seni Budaya (termasuk mulok)* 3 3 3
9
Pend. Jasmani, OR & Kesehatan
(termasuk mulok)
3 3 3
10 Prakarya (termasuk mulok) 2 2 2
Jumlah 38 38 38
37
38. STRUKTUR KURIKULUM MTS
* Muatan lokal dapat memuat Bahasa Daerah
No Komponen VII VIII IX
Kelompok A
1 Pendidikan Agama Islam
a. Al-Qur’an Hadis 2 2 2
b. Akidah Akhlak 2 2 2
c. Fikih 2 2 2
d. Sejarah Kebudayaan Islam 2 2 2
2 Pendidikan Pancasila & Kewarganegaraan 3 3 3
3 Bahasa Indonesia 6 6 6
4 Bahasa Arab 3 3 3
5 Matematika 5 5 5
6 Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5
7 Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
8 Bahasa Inggris 4 4 4
Kelompok B
9 Seni Budaya (termasuk mulok)* 3 3 3
10
Pend. Jasmani, OR & Kesehatan
(termasuk mulok)
3 3 3
11 Prakarya (termasuk mulok) 2 2 238
40. Mata Plajaran
Kelas
X XI XII
Kelompok Wajib
Kelompok A
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2
3 Bahasa Indonesia 4 4 4
4 Matematika 4 4 4
5 Sejarah Indonesia 2 2 2
6 Bahasa Inggris 2 2 2
Kelompok B
7 Seni Budaya (termasuk muatan lokal) 2 2 2
8 Prakarya dan Kewirausahaan (termasuk muatan lokal) 2 2 2
9 Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan (termasuk
muatan lokal) 3 3 3
Jumlah jam pelajaran Kelompok Wajib 24 24 24
Kelompok Peminatan
Matapelajaran peminatan akademik (untuk SMA) 18 20 20
Matapelajaran peminatan akademik dan vokasi (untuk SMK) 26 26 26
MASUKAN STRUKTUR KURIKULUM PENDIDIKAN MENENGAH
40
41. MATA PELAJARAN
Kelas
X XI XII
Kelompok A dan B (Wajib) 24 24 24
Peminatan Matematika dan IPA
I 1 Matematika 3 4 4
2 Biologi 3 4 4
3 Fisika 3 4 4
4 Kimia 3 4 4
Peminatan Sosial
II 1 Geografi 3 4 4
2 Sejarah 3 4 4
3 Sosiologi & Antropologi 3 4 4
4 Ekonomi 3 4 4
Peminatan Bahasa
III 1 Bahasa dan Sastra Indonesia 3 4 4
2 Bahasa dan Sastra Inggeris 3 4 4
3 Bahasa dan Sastra Asing lainnya 3 4 4
4 Antropologi 3 4 4
Mata Pelajaran Pilihan dan Pendalaman
Pilihan Pendalaman Minat atau Lintas Minat 6 4 4
Jumlah Jam Pelajaran Yang Tersedia per minggu 60 72 72
Jumlah Jam Pelajaran Yang harus Ditempuh per
STRUKTUR KURIKULUM PEMINATAN SMA
41
42. Mata Plajaran
Kelas
X XI XII
Kelompok Wajib
Kelompok A
1 Pendidikan Agama Islam
a. Al-Qur’an Hadis 2 2 2
b. Akidah Akhlak 2 2 2
c. Fikih 2 2 2
d. Sejarah Kebudayaan Islam 2 2 2
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2
3 Bahasa Indonesia 4 4 4
4 Bahasa Arab 4 2 2
5 Matematika 4 4 4
6 Sejarah Indonesia 2 2 2
7 Bahasa Inggris 2 2 2
Kelompok B
8 Seni Budaya (termasuk muatan lokal) 2 2 2
9 Prakarya dan Kewirausahaan (termasuk muatan lokal) 2 2 2
MASUKAN STRUKTUR KURIKULUM MA/MAK
42
43. MATA PELAJARAN
Kelas
X XI XII
Kelompok A dan B (Wajib) 33 31 31
Peminatan Ilmu-Ilmu Keagamaan
I 1 Tafsir – Ilmu Tafsir 2 3 3
2 Hadis – Ilmu Hadis 2 3 3
3 Fiqih – Ushul Fiqih 2 3 3
4 Ilmu Kalam 2 2 2
5 Akhlak 2 2 2
6 Bahasa Arab 2 3 3
Mata Pelajaran Pilihan dan Pendalaman
Pilihan Pendalaman Minat atau Lintas Minat 6 4 4
Jumlah Jam Pelajaran Yang harus Ditempuh per
minggu 51 51 51
STRUKTUR KURIKULUM PEMINATAN MA
49. Sikap
(Tahu Mengapa)
Keterampilan
(Tahu Bagaimana)
Pengetahuan
(Tahu Apa)
Produktif
Inovatif
Kreatif
Afektif
Hasil belajar melahirkan peserta didik yang produktif, kreatif,
inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan
pengetahuan yang terintegrasi.
Proses pembelajaran menyentuh tiga ranah, yaitu: sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.
Langkah-Langkah Pembelajaran
60. C. Pengertian
Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan
informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar
Peserta Didik
Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk
memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data
tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang
dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan,
sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam
pengambilan keputusan
Penilaian dapat dilakukan selama pembelajaran
berlangsung (penilaian proses) dan setelah
pembelajaran usai dilaksanakan (penilaian hasil/produk)
66. Penilaian autentik
• Memandang penilaian dan
pembelajaran secara terpadu. Penilaian
otentik harus mencerminkan masalah
dunia nyata, bukan dunia sekolah.
Menggunakan berbagai cara dan kriteria
holistik (kompetensi utuh merefleksikan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap).
Penilaian otentik tidak hanya mengukur
apa yang diketahui oleh peserta didik,
tetapi lebih menekankan mengukur apa
yang dapat dilakukan oleh peserta didik.
69. 4.ULANGAN DAN UJIAN
Ulangan adalah proses yang dilakukan untuk
mengukur pencapaian kompetensi peserta didik
secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran,
untuk memantau kemajuan, melakukan perbaikan
pembelajaran, dan menentukan keberhasilan belajar
peserta didik;
Ulangan terdiri atas Ulangan Harian, Ulangan
Tengah Semester, Ulangan Akhir Semester, dan
Ulangan Kenaikan Kelas;
Ujian meliputi Ujian Nasional dan Ujian Sekolah/
Madrasah.
70. 5. ULANGAN
Ulangan harian adalah kegiatan yang dilakukan secara periodik
untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah
menyelesaikan satu Kompetensi Dasar (KD) atau lebih;
Ulangan tengah semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh
pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik
setelah melaksanakan 8 – 9 minggu kegiatan pembelajaran.
Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang merepresentasi-
kan seluruh KD pada periode tersebut;
Ulangan akhir semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh
pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di
akhir semester. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang
merepresentasikan semua KD pada semester tersebut;
Ulangan kenaikan kelas adalah kegiatan yang dilakukan oleh
pendidik di akhir semester genap untuk mengukur pencapaian
kompetensi peserta didik di akhir semester genap pada satuan
pendidikan yang menggunakan sistem paket. Cakupan ulangan
meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan KD pada
semester tersebut.
75. I. Sistem Penilaian Kurikulum 2013
No Jenis Penilaian Pelaku Waktu
1 Penilaian otentik Guru Berkelanjutan
2 Penilaian diri Siswa Tiap kali sebelum ulangan harian.
3 Penilaian projek Guru tiap akhir bab atau
tema pelajaran
4 Ulangan harian (dapat berbentuk
penugasan)
Guru terintegrasi dengan proses
pembelajaran
5 Ulangan Tengah dan Akhir
Semester
Guru (di bawah koord.
satuan pendidikan)
Semesteran
6 Ujian Tingkat Kompetensi Sekolah (kisi-kisi dari
Pemerintah)
Tiap tingkat kompetensi yang tidak
bersamaan dengan UN
7 Ujian Mutu Tingkat Kompetensi Pemerintah Tiap akhir tingkat kompetensi (yang
bukan akhir jenjang sekolah)
8 Ujian Sekolah Sekolah (sesuai
dengan peraturan)
Akhir jenjang sekolah
9 Ujian Nasional sebagai Ujian
Tingkat Kompetensi pada akhir
jenjang satuan pendidikan.
Pemerintah (sesuai
dengan peraturan)
Akhir jenjang sekolah
76. J. Sistem Penilaian Kurikulum 2013
1. Ujian Tingkat Kompetensi
(yang bukan UN)
Waktu: Tiap tingkat
kompetensi
2. Ujian Sekolah
Waktu: Akhir jenjang sekolah
Guru
Penilaian Diri
Waktu: Sebelum ulanga
harian
1. Ujian Tingkat Kompetensi (UN)
Waktu: Akhir jenjang sekolah
2. Ujian mutu Tingkat Kompetensi
Waktu: Tiap akhir tingkat
kompetensi
1. Penilaian Otentik
Waktu: terus menerus
2. Penilaian Projek
Waktu: Akhir Bab/Tema
3. Ulangan Harian
Waktu: Sesuai rencana
4. UTS/UAS
Waktu: Semesteran
Pemerintah
79. L. KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal)
Ketuntasan minimal untuk seluruh kompetensi
dasar pada kompetensi pengetahuan dan
kompetensi keterampilan yaitu 2.66 (B-)
Pencapaian minimal untuk kompetensi sikap
adalah B.
81. M. Konversi nilai ke skala 1- 4
Cara ini cukup mudah. Misal siswa dapat
nilai 78, maka dalam skala 1 – 4 maka
nilainya menjadi 78/100 X 4 = 3,12
Rumusnya
82. N. PREDIKAT & NILAI KOMPETENSI
PREDIKAT
NILAI KOMPETENSI
PENGETAHUAN KETERAMPILAN SIKAP
A 4.00 4.00 SB
(Sangat Baik)A- 3.66 3.66
B+ 3.33 3.33
B
(Baik)B 3.00 3.00
B- 2.66 2.66
C+ 2.33 2.33
C
(Cukup)C 2.00 2.00
C- 1.66 1.66
D+ 1.33 1.33 K
(Kurang)D 1.00 1.00
84. Kriteria Kenaikan Kelas
Kriteria kenaikan kelas ditentukan oleh satuan
pendidikan, dengan ketentuan minimal :
1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua
semester pada tahun pelajaran yang diikuti.
2. Mencapai tingkat kompetensi yang dipersyaratkan, minimal
sama dengan KKM.
3. Mencapai nilai sikap untuk semua mata pelajaran minimal baik.
4. Tidak terdapat nilai kurang dari KKM maksimal pada tiga mata
pelajaran.
5. Ketidakhadiran siswa tanpa keterangan maksimal 15 % dari
jumlah hari efektif.
85. Kriteria Kelulusan
1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran
2. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian
akhir untuk seluruh mata pelajaran
3. Lulus ujian sekolah/madrasah; dan
4. Lulus Ujian Nasional
88. Teknik dan Instrumen Penilaian
Kompetensi Teknik Proses Hasil
Sikap
Observasi (langsung atau tidak
langsung)
v v
Penilaian Diri v
Penilaian teman sejawat v
Jurnal v
Pengetahuan
Tes Tulis v
Tes Lisan v
Penugasan v v
Ketrampilan
Tes Praktik v v
Projek v v
Portofolio v v
90. Teknik dan Instrumen Penilaian
Kompetensi Teknik Bentuk Instrumen
Sikap
Observasi (langsung
atau tidak langsung)
Pedoman observasi
Daftar cek dan skala
penilaian
disertai rubrik
Penilaian Diri Lembar Penilaian Diri
Penilaian Antarpeserta
didik
Lembar Penilaian
Antarpeserta didik
Jurnal Lembar Jurnal
91. Sikap sosial yang dinilai
Kompetensi Inti
• Jujur
• Disiplin
• Tanggung Jawab
• Toleransi
• Gotong royong
• Santun
• Percaya Diri
93. No Aspek Pengamatan
Skor
1 2 3 4
1 Berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu
2 Mengucapkan rasa syukur atas karunia Tuhan
3 Memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan pendapat/presentasi
4 Mengungkapakan kekaguman secara lisan maupun tulisan terhadap Tuhan
saat melihat kebesaran Tuhan
5 Merasakan keberadaan dan kebesaran Tuhan saat mempelajari ilmu
pengetahuan
Jumlah Skor
Pedoman Observasi Sikap Spiritual
Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap spiritual peserta didik. Berilah tanda cek (v) pada
kolom skor sesuai sikap spiritual yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai
berikut :
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan
kadang-kadang tidak melakukan
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan
sering tidak melakukan
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
Nama Peserta Didik : ………………….
Kelas : ………………….
Tanggal Pengamatan : …………………..
Materi Pokok : …………………..
94. No Pernyataan TP KD SR SL
1 Saya tidak menyontek pada saat mengerjakan ulangan
2 Saya menyalin karya orang lain dengan menyebutkan
sumbernya pada saat mengerjakan tugas
3 Saya melaporkan kepada yang berwenang jika
menemukan barang
4 Saya berani mengakui kesalahan yang saya dilakukan
5 Saya mengerjakan soal ujian tanpa melihat jawaban
teman yang lain
LEMBAR PENILAIAN DIRI
SIKAP SOSIAL
Nama Peserta Didik : ………………….
Kelas : ………………….
Materi Pokok : ………………….
Tanggal : ………………….
PETUNJUK
•Bacalah pernyataan yang ada di dalam kolom dengan teliti
•berilah tanda cek (√) sesuai dengan sesuai dengan kondisi dan keadaan kalian sehari-hari
Keterangan :
•SL = Selalu , apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
•SR = Sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan
•KD = Kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
•TP = Tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
95. No Aspek Pengamatan
Skor
1 2 3 4
1 Masuk kelas tepat waktu
2 Mengumpulkan tugas tepat waktu
3 Memakai seragam sesuai tata tertib
4 Mengerjakan tugas yang diberikan
5 Tertib dalam mengikuti pembelajaran
5 Membawa buku teks sesuai mata pelajaran
Jumlah Skor
Lembar Penilaian Antarpeserta didik
Sikap Sosial
Petunjuk :
Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap tanggung jawab yang ditampilkan oleh peserta didik,
dengan kriteria sebagai berikut :
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan
kadang-kadang tidak melakukan
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan
sering tidak melakukan
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
Nama Peserta Didik yang dinilai : ………………….
Kelas : ………………….
Tanggal Pengamatan : …………………..
Materi Pokok : …………………..
96. Petunjuk Penskoran :
Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :
Contoh :
Skor diperoleh 14, skor tertinggi 4 x 5 pernyataan = 20, maka skor akhir :
Peserta didik memperoleh nilai :
Sangat Baik : apabila memperoleh skor : 3.33 < skor < 4.00
Baik : apabila memperoleh skor : 2.33 < skor < 3.33
Cukup : apabila memperoleh skor : 1.33 < skor < 2.33
Kurang : apabila memperoleh skor : skor < 1.33
99. Contoh Pengolahan Rapor
Sikap
Skor Akhir
Rata-
Rata
Nilai
Akhir
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Jujur 3.2 2.4 3.7 3.5 3 2.78 2.5 2.33 3.4 3.1 2.9 B
Disiplin 3.4 3.2 3.1 3.5 3.4 3.4 3.0 3.5 2.9 3.0 3.24 B+
Percaya Diri 1.7 2.9 2.3 2.4 3.5 1.4 3.5 1.5 3.6 2.1 2.5 B-
Skor Akhir 2.88 B
Deskresi Catatan :
Menunjukkan sikap baik dalam kejujuran, kedisiplinan, dan percaya diri.
100. PENGOLAHAN NILAI
Nilai Sikap (Mapel)3
NO NAMA BS PD PS JURN
R
NIL
RAPOR (LHB)
KUAL DESK
1 ANI 85 75 80 75 79 B Sikapnya baik,
berpakaian sesuai
syariat Islam,
menunjukkan sikap
jujur dan hormat kpd
guru. Namun kontrol
diri perlu ditingkatkan.
Keterangan:
R OBS = Rerata hasil observasi ; PD = Penilaian Diri ; PS = Penilaian Sejawat;
JURN = Jurnal ; KUAL = Kualifikasi/Predikat; DESK = Deskripsi
Mata Pelajaran: Agama dan Budi Pekerti
104. Contoh Pengolahan Nilai Rapor
KD
Skor Skor Akhir
Tes Penugasan Skala 1 - 100 Skala 1 - 4
3.1 84 90 86 3.44
3.2 76 84 79 3.16
3.3 80 70 77 3.08
3.4 84 87 85 3.40
Rata-Rata Skor Akhir 3.22
Deskripsi Catatan :
Menguasai semua kompetensi dengan baik terutama dalam memahami
aspek ruang dan waktu serta pengertian dinamika interaksi manusia.
Cara Konversi Skor ke skala 1 - 4
105. PENGOLAHAN NILAI
Nilai Pengetahuan2
Keterangan:
1.Nilai Harian: hasil tes tulis, hasil tes lisan, dan hasil penugasan.
2.RNH = Rerata Nilai Harian
3.NTS = Nilai Tengah Semester; NAS= Nilai Akhir Semester;
4.R NIL = Rerata RNH + NTS + NAS
5.KONV = Nilai hasil konversi 1 – 4; PRED = Predikat
NO NAMA
NILAI HARIAN
RNH NTS NAS R NIL
RAPOR (LHB)
HTT HTL HP KONV PRED
1 UDIN 76 78 80 78 80 77 78,33 3.13 B+
2 ....
107. Teknik dan Instrumen Penilaian
Kompet
ensi
Teknik Bentuk Instrumen Contoh
Keteram
pilan
Tes Praktik Daftar cek, skala
penilaian
Bermain peran,
IPA, Shalat, Olah
raga, Membaca,
Menyanyi
Projek Daftar cek, skala
penilaian
Bakti sosial, pentas
seni, Penghijauan
Portofolio Daftar cek, skala
penilaian
Makalah, Piagam,
Kumpulan Puisi,
Laporan Penelitian
108. Penilaian Keterampilan
Penilaian mencakup :
1. Penilaian Proses
a. Perencanaan
b. Pelaksanaan
c. Penyajian
2. Penilaian Hasil
a. Isi laporan
b. Bahasa
c. Estetika
Pedoman Penskoran dan Rubrik
110. Nama
Aspek Penilaian
Rata-Rata
Nilai
Partisipasi Penghayatan Peran Kerjasama
Aspek Penilaian Deskripsi Nilai
Partisipasi • Keterlibatan dalam bermain peran
• Peran dari tokoh yang diperankan
60 – 100
Penghayatan Peran • Penjiwaan terhadap tokoh
• Kesesuaian kostum tokoh
• Semangat bermain peran
60 – 100
Kerjasama • Membantu teman
• Tenggang rasa dengan teman
60– 100
Contoh Lembar Pengamatan Bermain Peran
Kelas : ............................
Kegiatan : Bermain peran
Tema : Proklamasi Kemerdekaan
Pedoman Penskoran
111. Contoh Penilaian Projek
Kelompok : ………………………
Kelas : ……………………...
Tema : ………………………
No Aspek Penilaian Skor
A Perencanaan :
1.Kesesuaian Tema
2.Pembagian Tugas
1. apabila projek kurang sesuai tema
2. apabila projek cukup sesuai tema
3. apabila projek sudah sesuai tema
B Pelaksanaan :
1.Kerjasama
2.Kesesuaian dengan rencana
3.Partisipasi anggota
Masing-masing sub aspek menggunakan
skala 1 - 3
C Pelaporan :
1.Estetika
2.Bahasa
3.Isi laporan
Masing-masing sub aspek menggunakan
skala 1 - 3
Rata-Rata Skor
113. PENGOLAHAN NILAI
Nilai Keterampilan3
NO NAMA PRAKT PROJ PORTO R NIL
RAPOR (LHB)
KONV PRED
1 ANDI 80 75 75 77 2.66 B-
2
Keterangan:
1.PRAKT = Rerata nilai praktik
2.PROJ= Nilai Projek
3.PORTO = Nilai Portofolio
4.KONV = Nilai hasil konversi 1 – 4
5.PRED = Predikat
114. A. Definisi
1. Penilaian autentik (Authentic Assessment) adalah pengukuran
yang bermakna secara signifikan atas hasil belajar peserta
didik untuk ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan.
2. Istilah Assessment merupakan sinonim dari penilaian,
pengukuran, pengujian, atau evaluasi.
3. Istilah autentik merupakan sinonim dari asli, nyata, valid, atau
reliabel.
4. Secara konseptual penilaian autentik lebih bermakna secara
signifikan dibandingkan dengan tes pilihan ganda terstandar
sekali pun.
5. Ketika menerapkan penilaian autentik untuk mengetahui hasil
dan prestasi belajar peserta didik, guru menerapkan kriteria
yang berkaitan dengan konstruksi pengetahuan, aktivitas
mengamati dan mencoba, dan nilai prestasi luar sekolah.
115. B. Penilaian Autentik dan Tuntutan Kurikulum 2013
1. Penilaian autentik memiliki relevansi kuat terhadap
pendekatan ilmiah dalam pembelajaran sesuai dengan
tuntutan Kurikulum 2013.
2. Penilaian tersebut mampu menggambarkan peningkatan
hasil belajar peserta didik, baik dalam rangka
mengobservasi, menalar, mencoba, membangun jejaring,
dan lain-lain.
3. Penilaian autentik cenderung fokus pada tugas-tugas
kompleks atau kontekstual, memungkinkan peserta didik
untuk menunjukkan kompetensi mereka dalam
pengaturan yang lebih autentik.
4. Penilaian autentik sangat relevan dengan pendekatan
tematik terpadu dalam pembejajaran, khususnya jenjang
sekolah dasar atau untuk mata pelajaran yang sesuai.
116. B. Penilaian Autentik dan Tuntutan Kurikulum 2013
(lanjutan)
5. Penilaian autentik sering dikontradiksikan dengan penilaian yang
menggunakan standar tes berbasis norma, pilihan ganda, benar-
salah, menjodohkan, atau membuat jawaban singkat.
6. Tentu saja, pola penilaian seperti ini tidak diantikan dalam proses
pembelajaran, karena memang lazim digunakan dan memperoleh
legitimasi secara akademik.
7. Penilaian autentik dapat dibuat oleh guru sendiri, guru secara tim,
atau guru bekerja sama dengan peserta didik.
8. Dalam penilaian autentik, seringkali pelibatan siswa sangat penting.
Asumsinya, peserta didik dapat melakukan aktivitas belajar lebih
baik ketika mereka tahu bagaimana akan dinilai.
117. 9. Peserta didik diminta untuk merefleksikan dan mengevaluasi kinerja
mereka sendiri dalam rangka meningkatkan pemahaman yang lebih
dalam tentang tujuan pembelajaran serta mendorong kemampuan
belajar yang lebih tinggi.
10. Pada penilaian autentik guru menerapkan kriteria yang berkaitan
dengan konstruksi pengetahuan, kajian keilmuan, dan pengalaman
yang diperoleh dari luar sekolah.
11. Penilaian autentik mencoba menggabungkan kegiatan guru
mengajar, kegiatan siswa belajar, motivasi dan keterlibatan peserta
didik, serta keterampilan belajar.
12. Karena penilaian itu merupakan bagian dari proses pembelajaran,
guru dan peserta didik berbagi pemahaman tentang kriteria kinerja.
117
B. Penilaian Autentik dan Tuntutan
Kurikulum 2013 (lanjutan)
118. 13.Dalam beberapa kasus, peserta didik bahkan berkontribusi
untuk mendefinisikan harapan atas tugas-tugas yang harus
mereka lakukan.
14.Penilaian autentik sering digambarkan sebagai penilaian
atas perkembangan peserta didik, karena berfokus pada
kemampuan mereka berkembang untuk belajar bagaimana
belajar tentang subjek.
15.Penilaian autentik harus mampu menggambarkan sikap,
keterampilan, dan pengetahuan apa yang sudah atau
belum dimiliki oleh peserta didik, bagaimana mereka
menerapkan pengetahuannya, dalam hal apa mereka
sudah atau belum mampu menerapkan perolehan belajar,
dan sebagainya.
16.Atas dasar itu, guru dapat mengidentifikasi materi apa yang
sudah layak dilanjutkan dan untuk materi apa pula kegiatan
B. Penilaian Autentik dan Tuntutan
Kurikulum 2013 (lanjutan)
119. C. Penilaian Autentik dan Pembelajaran
Autentik
1. Penilaian autentik mengharuskan pembelajaran yang autentik pula.
2. Menurut Ormiston, belajar autentik mencerminkan tugas dan
pemecahan masalah yang diperlukan dalam kenyataannya di luar
sekolah.
3. Penilaian autentik terdiri dari berbagai teknik penilaian. Pertama,
pengukuran langsung keterampilan peserta didik yang berhubungan
dengan hasil jangka panjang pendidikan seperti kesuksesan di tempat
kerja. Kedua, penilaian atas tugas-tugas yang memerlukan
keterlibatan yang luas dan kinerja yang kompleks. Ketiga, analisis
proses yang digunakan untuk menghasilkan respon peserta didik atas
perolehan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang ada.
120. 4. Penilaian autentik akan bermakna bagi guru untuk
menentukan cara-cara terbaik agar semua siswa dapat
mencapai hasil akhir, meski dengan satuan waktu yang
berbeda.
5. Konstruksi sikap, keterampilan, dan pengetahuan
dicapai melalui penyelesaian tugas di mana peserta
didik telah memainkan peran aktif dan kreatif.
6. Keterlibatan peserta didik dalam melaksanakan tugas
sangat bermakna bagi perkembangan pribadi mereka.
C. Penilaian Autentik dan Pembelajaran
Autentik (lanjutan)
121. 7. Dalam pembelajaran autentik, peserta didik diminta mengumpulkan
informasi dengan pendekatan scientific, memahami aneka fenomena
atau gejala dan hubungannya satu sama lain secara mendalam, serta
mengaitkan apa yang dipelajari dengan dunia nyata yang ada di luar
sekolah.
8. Guru dan peserta didik memiliki tanggung jawab atas apa yang terjadi.
Peserta didik pun tahu apa yang mereka ingin pelajari, memiliki
parameter waktu yang fleksibel, dan bertanggungjawab untuk tetap
pada tugas.
9. Penilaian autentik pun mendorong peserta didik mengkonstruksi,
mengorganisasikan, menganalisis, mensintesis, menafsirkan,
menjelaskan, dan mengevaluasi informasi untuk kemudian
mengubahnya menjadi pengetahuan baru.
C. Penilaian Autentik dan Pembelajaran
Autentik (lanjutan)
122. Pada pembelajaran autentik, guru harus menjadi “guru autentik.” Peran guru
bukan hanya pada proses pembelajaran, melainkan juga pada penilaian. Untuk
bisa melaksanakan pembelajaran autentik, guru harus memenuhi kriteria
tertentu:
1.Mengetahui bagaimana menilai kekuatan dan kelemahan peserta didik
serta desain pembelajaran.
2.Mengetahui bagaimana cara membimbing peserta didik untuk
mengembangkan pengetahuan mereka sebelumnya dengan cara
mengajukan pertanyaan dan menyediakan sumber daya memadai bagi
peserta didik untuk melakukan akuisisi pengetahuan.
3.Menjadi pengasuh proses pembelajaran, melihat informasi baru, dan
mengasimilasikan pemahaman peserta didik.
4.Menjadi kreatif tentang bagaimana proses belajar peserta didik dapat
diperluas dengan menimba pengalaman dari dunia di luar tembok
sekolah.
C. Penilaian Autentik dan Pembelajaran
Autentik (lanjutan)
124. 1. Penilaian Kinerja
Penilaian autentik sebisa mungkin melibatkan parsisipasi
peserta didik, khususnya dalam proses dan aspek-aspek
yang akan dinilai. Guru dapat melakukannya dengan
meminta para peserta didik menyebutkan unsur-unsur
proyek/tugas yang akan mereka gunakan untuk
menentukan kriteria penyelesaiannya.
Berikut ini cara merekam hasil penilaian berbasis kinerja.
1.Daftar cek (checklist).
2.Catatan anekdot/narasi (anecdotal/narative records).
3.Skala penilaian (rating scale).
4.Memori atau ingatan (memory approach).
125. 2. Penilaian Proyek
Penilaian proyek (project assessment) merupakan kegiatan penilaian
terhadap tugas yang harus diselesaikan oleh peserta didik menurut
periode/waktu tertentu. Penyelesaian tugas dimaksud berupa investigasi
yang dilakukan oleh peserta didik, mulai dari perencanaan, pengumpulan
data, pengorganisasian, pengolahan, analisis, dan penyajian data.
Berikut ini tiga hal yang perlu diperhatian guru dalam penilaian proyek.
1.Keterampilan peserta didik dalam memilih topik, mencari dan
mengumpulkan data, mengolah dan menganalisis, memberi makna atas
informasi yang diperoleh, dan menulis laporan.
2.Kesesuaian atau relevansi materi pembelajaran dengan
pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang dibutuhkan
oleh peserta didik.
3.Keaslian sebuah proyek pembelajaran yang dikerjakan atau dihasilkan
oleh peserta didik.
126. 3. Portofolio
Penilaian portofolio merupakan penilaian
atas kumpulan artefak yang menunjukkan
kemajuan dan dihargai sebagai hasil kerja
dari dunia nyata. Penilaian portofolio bisa
berangkat dari hasil kerja peserta didik
secara perorangan atau diproduksi secara
berkelompok, memerlukan refleksi peserta
didik, dan dievaluasi berdasarkan beberapa
dimensi.
126
127. Penilaian portofolio dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah
seperti berikut ini.
1.Guru menjelaskan secara ringkas esensi penilaian portofolio.
2.Guru atau guru bersama peserta didik menentukan jenis portofolio
yang akan dibuat.
3.Peserta didik, baik sendiri maupun kelompok, mandiri atau di bawah
bimbingan guru menyusun portofolio pembelajaran.
4.Guru menghimpun dan menyimpan portofolio peserta didik pada
tempat yang sesuai, disertai catatan tanggal pengumpulannya.
5.Guru menilai portofolio peserta didik dengan kriteria tertentu.
6.Jika memungkinkan, guru bersama peserta didik membahas bersama
dokumen portofolio yang dihasilkan.
7.Guru memberi umpan balik kepada peserta didik atas hasil penilaian
portofolio.
127
3. Portofolio (lanjutan)
128. 4. Penilaian Tertulis
Tes tertulis berbentuk uraian atau esai menuntut
peserta didik mampu mengingat, memahami,
mengorganisasikan, menerapkan, menganalisis,
mensintesis, mengevaluasi, dan sebagainya
atas materi yang sudah dipelajari. Tes tertulis
berbentuk uraian sebisa mungkin bersifat
komprehensif, sehingga mampu
menggambarkan ranah sikap, pengetahuan, dan
keterampilan peserta didik.
129. CONTOH PENERAPAN DAN INSTRUMEN PENILAIAN PROSES
No. Nama Siswa
A s p e k P e n g a m a t a n
Jumlah
Skor
Nilai Ket.Kerja
sama
Meng-
komunika-
sikan pen-
dapat
Tolerans
i
Keaktifan
Menghar-
gai
pendapat
teman
Keterangan Skor :
Masing-masing kolom diisi dengan kriteria
4 = Sangat Baik
3 = Baik
2 = Kurang Baik
1 = Tidak Baik
∑ Skor perolehan
Nilai = X 4
Skor Maksimal
Lembar Pengamatan Proses Lembar Kegiatan Diskusi
Tema:
130. CONTOH PENERAPAN DAN INSTRUMEN PENILAIAN PROSES
No. Nama Siswa
A s p e k P e n g a m a t a n
Jumlah
Skor
Nilai Ket.Sangat
Serius
Serius
Kurang
Serius
Tidak
Serius
Keterangan Skor :
Masing-masing kolom diisi dengan kriteria
4 = Sangat Baik
3 = Baik
2 = Kurang Baik
1 = Tidak Baik
∑ Skor perolehan
Nilai = X 4
Skor Maksimal
Lembar Pengamatan Proses Lembar Kegiatan Observasi
Tema:
131.
132.
133.
134.
135.
136.
137.
138.
139.
140.
141.
142.
143. Keterangan capaian sikap
BT/D : Belum Terlihat (apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda-
tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator).
MT/C : Mulai Terlihat (apabila peserta didik sudah mulai memperlihatkan
adanya tanda-tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator tetapi
belum konsisten).
MB/B : Mulai Berkembang (apabila peserta didik sudah memperlihatkan
berbagai tanda perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai
konsisten).
MK/A : Membudaya (apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan
perilaku yang dinyatakan dalam indikator secara konsisten).
Guru dapat mengembangkan soal berikut rubrik dan
penskorannya sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
149. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
1. RPP dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan
kegiatan belajar peserta didik dalam upaya mencapai
KD.
2. Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban
menyusun RPP secara lengkap dan sistematis.
3. RPP disusun untuk setiap KD yang dapat
dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih.
4. Guru merancang penggalan RPP untuk setiap
pertemuan yang disesuaikan dengan penjadwalan di
satuan pendidikan.
149
150. Prinsip Penyusunan RPP
1. Memperhatikan perbedaan individu peserta didik.
2. Mendorong partisipasi aktif peserta didik.
3. Mengembangkan budaya membaca dan menulis.
4. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut.
5. Mengakomodasi pada keterkaitan dan keterpaduan KD,
Keterkaitan dan keterpaduan materi pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, dan
sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar.
6. Mengakomodasi pembelajaran tematik-terpadu, keterpaduan
lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman
budaya.
7. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi.
151. Langkah Penyusunan RPP
1. Kegiatan Pendahuluan1. Kegiatan Pendahuluan
Orientasi
• Memusatkan perhatian peserta didik pada materi yang
akan dibelajarkan, dengan cara menunjukkan benda
yang menarik, memberikan illustrasi, membaca berita di
surat kabar, menampilkan slide animasi, fenomena
alam, fenomena sosial, atau lainnya.
Apersepsi
• Memberikan persepsi awal kepada peserta didik
tentang materi yang akan diajarkan.
151
152. Langkah Penyusunan RPP
LanjutanLanjutan Kegiatan PendahuluanKegiatan Pendahuluan
Motivasi
• Guru memberikan gambaran manfaat mempelajari materi
yang akan diajarkan
Pemberian Acuan
• Berkaitan dengan kajian ilmu yang akan dipelajari.
• Acuan dapat berupa penjelasan materi pokok dan uraian
materi pelajaran secara garis besar.
• Pembagian kelompok belajar.
• Penjelasan mekanisme pelak-sana-an pengalaman belajar
(sesuai dengan rencana langkah-langkah pembelajaran).
152
153. Langkah Penyusunan RPP
2. Kegiatan Inti2. Kegiatan Inti
menggunakan model pembelajaran,
metode pembelajaran, media
pembelajaran, dan sumber belajar yang
disesuaikan dengan karakteristik peserta
didik dan mata pelajaran.
153
154. Langkah Penyusunan RPP
LanjutanLanjutan Kegiatan IntiKegiatan Inti
Menggunakan pendekatan tematik dan/atau tematik
terpadu dan/atau saintifik dan/atau inkuiri dan
penyingkapan (discovery) dan/ atau pembelajaran
yang menghasilkan karya berbasis pemecahan
masalah (project based learning) disesuaikan
dengan karakteristik kompetensi dan jenjang
pendidikan.
Memuat pengembangan sikap, pengetahuan dan
keterampilan yang terintegrasi pada pembelajaran
154
155. Langkah Penyusunan RPP
Kegiatan Penutup
1. Seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil yang diperoleh
untuk selanjutnya secara bersama menemukan manfaat langsung
maupun tidak langsung dari hasil pembelajaran yang telah berlangsung;
2. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
3. Melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas, baik
tugas individual maupun kelompok; dan
4. Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan
berikutnya..
155
156. Analisis SKL / KI / KD
No DOMAIN SKL
KOMPETENSI
INTI
KOMPETENSI
DASAR
MATERI/KONS
EP ESENSIAL
AKTIVITAS
BELAJAR
SISWA UNTUK
MENCAPAI
KOMPETENSI
TEKNIK DAN
BENTUK
INSTRUMEN
PENELAIAN
1 Sikap
Pengetahuan
Keterampilan
Mata Pelajaran :
Kelas :
157. Format RPP: Permendikbud No. 81 A
Tahun 2013Sekolah :
Mata Pelajaran :
Kelas/Semester :
Materi Pokok :
Alokasi Waktu :
A. Kompetensi Inti
1. KI 1
2. KI 2 (permendikbud No. 67, 68, 69, 70 tahun 2013)
3. KI 3
4. KI 4
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
1. …………………….. (KD pada KI 1)
2. …………………….. (KD pada KI 2)
3. …………………….. (KD pada KI 3)
Indikator : ……………………………
4. …………………….. (KD pada KI 4)
Indikator : ……………………………
Catatan :
KD 1 dan KD 2 dari KI 1 dan KI 2 tidak harus dikembangkan dalam indikator karena keduanya dicapai
melalui proses pembelajaran tidak langsung. Indikator dikembangkan hanya untuk KD 3 dan KD 4 yang
dicapai melalui proses pembelajaran langsung.
158. C. Tujuan Pembelajaran
D. Materi Pembelajaran (rincian dari materi pokok)
E. Metode Pembelajaran (rincian dari kegiatan pembelajaran)
F. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran
1. Media
2. Alat/Bahan
3. Sumber Belajar
G. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
H. Penilaian
1. Jenis / Teknik Penilaian
2. Bentuk Instrumen dan Instrumen
3. Pedoman Penskoran
159. Format RPP: Permendikbud No. 57 Tahun 2014
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah :
Mata pelajaran :
Kelas/Semester :
Materi Pembelajaran :
Alokasi Waktu :
A. Kompetensi Inti (KI)
B. Kompetensi Dasar
1. KD pada KI-1
2. KD pada KI-2
3. KD pada KI-3
4. KD pada KI-4
160. C. Indikator Pencapaian Kompetensi*)
1. Indikator KD pada KI-1
2. Indikator KD pada KI-2
3. Indikator KD pada KI-3
4. Indikator KD pada KI-4
D. Deskripsi Materi Pembelajaran (dapat berupa rincian, uraian, atau
penjelasan materi pembelajaran)
E. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Pertama :
a. Kegiatan Pendahuluan
b. Kegiatan Inti **)
- Mengamati
- Menanya
- Mencoba
- Menalar
- Mengkomunikasi
c. Kegiatan Penutup
161. 2. Pertemuan Pertama :
a. Kegiatan Pendahuluan
b. Kegiatan Inti
- Mengamati
- Menanya
- Mencoba
- Menalar
- Mengkomunikasi
c. Kegiatan Penutup
3. Pertemuan seterusnya
F. Penilaian
1. Teknik penilaian
2. Instrumen Penilian dan pedoman pensekoran
a. Pertemuan pertama
b. Pertemuan kedua
c. Pertemuan seterusnya
G. Media/Alat, Bahan dan Sumber Belajar
1. Media/alat
2. Bahan
3. Sumber belajar
162. Keterangan :
*) Pada setiap KD dikembangkan indikator atau
penanda. Indikator untuk KD yang diturunkan dari
KI-1 dan KI-2 dirumuskan dalam bentuk perilaku umum
yang bermuatan nilai dan sikap yang gejalanya dapat
diamati. Indikator untuk KD yang diturunkan dari KI-3
dan KI-4 dirumuskan dalam bentuk perilaku spesifik
yang dapat diamati dan terukur.
**) Pada kegiatan inti, kelima pengalaman belajar
tidak harus muncul seluruhnya dalam satu pertemuan
tetapi dapat dilanjutkan pada pertemuan berikutnya,
tergantung cakupan muatan pembelajaran.