SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 35
Akting
dan
Teknik
Penyutra
daraan
Kelompok 3
By :
Yuli Rachmawati (11-
8000-016)
Luluk Ernawati (11-
8000-019)
Fita Zuqo Amaliyah
(11-8000-089)
Intan Nurul Arifin (11-
8000-090)
Hidayatul Chusnah (11-
8000-091)
Isatul Illa Khasanah
(11-8000-093)
Shevita Alvianita Sugianto
Anggota Kelompok 3 :
Pembahasan
Pembahasan
Pembahasan
TEKNIK BERPERAN
Dasar – Dasar Akting
W. S. Rendra
Oscar Brocket
Constantin Stanislavsky
Richard Boleslavsky
Adjib Hamzah
Asul Wiyanto
MenurutParaAhli
Di dalam berperan, imajinasi sangat
penting karena dalam berperan, seorang
aktor berpura-pura menjadi orang lain.
Dalam berpura-pura menjadi orang lain
secara sungguh-sungguh, diperlukan gaya
imajinasi seseorang, sehingga kepura-
praanya itu tidak diketahui oleh
penonton. Penonton tidak boleh
mengetahui bahwa aktor berpura-
pura.Penonton harus merasa bahwa yang
disaksikannyadi pentas itu adalah
kenyataan bukan khayalan.Aktor harus
menghayati setiap situasi yang
diperankan dan mampu secara sempurna
W. S. Rendra
Oscar (1965;396) menyebutkan
tujuh teknik dalam latihan
berakting, yaitu :
Oscar Brocket
Latihan tubuh
Latihan suara
Observasi dan imajinasi
latihan konsentrasi
latihan teknik
latihan sistem akting
latihan memperlentur keterampilan
Stanislavsky menyebutkan berperan
(acting) dirasakan sebagai suatu
seni dengan teknik :
Constantin Stanislavsky
Motivasi Imajinasi Konsentrasi
Mengendurkan
urat
Keyakinan dan
rasa
kebenaran
Ingatan emosi
Komunikasi
atau hubungan
batin
Adaptasi Kreatif
Boleslavsky lebih
menitikberatkan pembinaan
sukma. Pendekatan lazim
disebut pendekatan kreatif
atau pendekatan metode
dengan teknik konsentrasi,
ingatan emosi, laku
dramatis, pembangunan
watak, observasi, dan irama.
Richard Boleslavsky
Ditegaskan oleh Hamzah
bahwa latihan suara dan
ucapan perlu pelatihan cermat
dan cukup. Vokal harus
diucapkan jelas, konsonan-
konsonan tidak boleh
dilafalkan setengah-setengah.
Selain latihan olah vokal dan
latihan pernafasan, ada juga
latihan letupan suara, latihan
diksi(gaya pengucapan).
Adjib Hamzah
Karya sang aktor diciptakan
melalui tubuhnya sendiri, suaranya
sendiri, dan jiwanya sendiri.
Hasilnya berupa peragaan cerita
yang ditampilkan di depan
penonton. Karena itu, seorang aktor
yang baik adalah seorang seniman
yang mampu memanfaatkan
potensi dirinya.
Asul Wiyanto
Potensi Yang Harus Dikembangkan
Potensi tubuh,harus lentur, sanggup
memainkan semua peran, dan mudah
diarahkan. Tidak kaku, latihan dasar
dapat dilakukan sebagai berikut:
a) Latihan tari supaya aktor mengenal
gerak berirama dan dapat mengatur
waktu.
b) Latihan samadi supaya aktor
mengenal lebih dalam artinya diam,
merenung, secara insani.
c) Latihan silat supaya aktor mengenal
Potensi Tubuh
Potensi Driya, adalah
semua pancaindra,
penglihatan, pendengaran,
penciuman, perasa, dan
pengecap.
Potensi Driya
Potensi akal, seorang aktor
harus cerdik dan tangkas.
Kecerdikan dan ketangkasan itu
bisa dipunya kalau ia terbiasa
menggunakan akal, antara lain
dengan kegiatan membaca dan
berolahraga.
Potensi Akal
Potensi Hati, hati
merupakan landasan
perasaan-perasaan
manusia amat beragam
dan silih berganti. Kadang
senang kadang sedih,
semua berurusan dengan
hati, karena itu melatih
Potensi Hati
Potensi Imajinasi, akting
baru mungkin terjadi apabila
dalam hati ada kehendak.
Kehendak (niat) itu harus
dilengkapi
imajinasi(membayangkan
sesuatu). Untuk menyuburkan
imajinasi dalam diri dapat
dilakukan dengan sering
Potensi Imajinasi
Potensi Vokal, aktor
mengucapkan kata-kata
yang dirakit menjadi kalimat-
kalimat untuk mengutarakan
perasaan dan pikirannya.
Potensi Vokal
Potensi Jiwa, Seorang aktor
laris mampu memerankan tokoh
dengan penjiwaan. Artinya, ia
harus bisa meleburkan jiwanya
dalam tokoh yang diperankan.
Potensi Jiwa
Aktor adalah orang yang memperagakan
cerita dalam seni dalang, aktor dapat
disamakan dengan wayang hanya bedanya
wayang digerkan dan dibuat berbicara oleh
dalang sedangkan aktor bergerak dan
berbicara sendiri apa yang diperagakan oleh
aktor itulah yang dinikmati penonton karena
itu kesuksesan suatu pertunjukan drama
sangat ditentukan oleh kepiauan aktor.
Aktor dan aktris merupakan pelaksanaan
pementasan yang membawakan ide cerita
langsung dihadapan publik. Untuk dapat
berperan sebagai aktor yang baik
diperlakukan proses latihan yang cukup
panjang. Metode akting yang sesuai dengan
Syarat Calon Aktor
Hakikat seni peran adalah
adalah meyakinkan penonton bahwa
apa yang tengah dilakukan aktor itu
benar dan sudah cukup. Alat modal
akting aktor adalah tubuh (raga) dan
sukma (rasa). Hal tersebut yang
harus terus menerus diasah dan
dilatih agar siap dalam menghadapi,
menggali serta memainkan peran.
Ada beberapa langkah dan tahapan
yang harus diperhatikan, sebagai
berikut :
a. Langkah Menyiapkan Raga
(Tubuh)
Syarat Calon Aktor
2. Melatih pernafasan
a) Bernafas dengan benar
b) Terkontrol
c) Pemupukan energi kreatif.
3. Membaca dan mengeja huruf
a) Membaca (kejelasan kata &
suku kata)
b) Mengeja (huruf hidup & huruf
mati)
Syarat Calon Aktor
b. Langkah Menyiapkan Sukma
(Rasa)
1. Konsentrasi dan fokus.
2. Observasi dan penyerapan
(lingkungan – suasana – waktu)
3. Imajinasi (lingkungan – benda –
suasana – waktu – peristiwa –
kenangan)
4. Penghayatan (bentuk – irama –
ritme – tempo – rasa)
5. Improvisasi (pemahaman –
Syarat Calon Aktor
Jika langkah-langkah
tersebut sudah dijalankan
tapi masih terdapat
hambatan, maka hal itu bisa
terjadi karena kurang
latihan, kutrang memahami,
kurang konsentrasi, kurang
energi, kurang motivasi.
Apabila langkah-langkah di
Syarat Calon Aktor
Calon aktor harus melatih seluruh
anggota tubuhnya.
1. Calon aktor harus tekun melatih
kepekaan dan kemampuan daya
ingat, konsentrasi, pengamatan
imajinasi, serta ekspresi.
2. Calon aktor harus rendah hati,
disiplin, terbuka, punya
tanggung jawab, menghargai
orang lain, dan jujur.
3. Calon aktor tidak bosan belajar.
Syarat Calon Aktor
MenurutEdward ada lima syarat yang harus
dimiliki oleh seorang calon aktor, yaitu:
1. Sensitive
2. Sensibel.
3. Kualitas personal yang memadai.
4. Drama imajinasi yang kuat
5. Stamina fisik dan mental yang baik. Kelima hal
itu harus disertai empat macam
daya kepekaan,yaitu sebagai berikut:
a) Kepekaan akan ekspresi mimic
b) Kepekaan terhadap suasana pentas
c) Kepekaan terhadap penonton
d) Kepekaan terhadap suasana dan ketetapan
proporsi peran yang dibawakan (tidak lebih
Syarat Calon Aktor
Sutradara memiliki
keterampilan untuk memberikan
atau mencarikan jalan keluar dan
memutuskan persoalan, jika dalam
proses kreativitasnya terjadi
berbagai permasalahan. Seorang
sutradara juga terlibat secara aktif
dalam proses garapan teater
modern, yang meliputi
kegiatan: menyeleksi naskah,
menentukan pemain, penata, staf
Kedudukan Sutradara
Proses mengajar dijadikan tonggak awal
lahirnya “sutradara”. Dalam terminologi
Yunani sutradara (director) disebut didaskalos
yang berarti guru dan pada abad pertengahan
di seluruh Eropa istilah yang digunakan untuk
seorang sutradara dapat diartikan sebagai
master.
Sutradara atau pembuat film adalah
orang yang bertugas mengarahkan
sebuah film sesuai dengan manuskrip,
pembuat film juga digunakan untuk merujuk
pada produser film.
Manuskrip skenario digunakan untuk
Pengertian Sutradara
Sutradara konseptor. Ia menentukan pokok
penafsiran dan menyarankan konsep
penafsiranya kepada pemain. Pemain dibiarkan
mengembangkan konsep itu secara kreatif.
Tetapi juga terikat kepada pokok penafsiran
tsb.
Sutradara diktator. Ia mengharapkan pemain
dicetak seperti dirinya sendiri, tidak ada konsep
penafsiran dua arah ia mendambakan seni
sebagai dirinya, sementara pemain dibentuk
menjadi robot – robot yang tetap buta tuli.
Sutradara koordinator. Ia menempatkan diri
sebagai pengarah atau polisi lalulintas yang
Tipe Sutradara
Seorang sutradara haruslah memiliki
pengetahuan teater.
Seorang sutradara haruslah memiliki
kemampuan bersastra.
Seorang sutradara haruslah
mempunyai konsep.
Seorang sutradara haruslah memiliki
kemampuan manajerial.
Seorang sutradara haruslah memiliki
Karakteristik Sutradara
Memilih Naskah
Ada dua hal yang harus dipertimbangkan
dalam memilih naskah.Pertama, naskah
yang bagaimana yang akan dipilih untuk
digarap. Kedua, pertimbangan apakah
sebuah naskah tertentu dipilih. Beberapa
jenis naskah yang dapat ditentukan untuk
proses penggarapan sebuah pertunjukan
teater.
Naskah asli
Naskah adaptasi
Tugas Sutradara
Analisi drama
Naskah drama merupakan salah satu sumber
bagi sutradara dan semua crew yang terlibat
untuk diproses ke atas panggung. Oleh karena
itu, naskah drama perlu digali dan ditafsirkan
untuk memperoleh bahan dalam proses
mempersiapkan pertunjukan teater.
Seorang aktor membutuhkan pemahaman
tentang peran yang harus dimainkan.Seorang
penata panggung membutuhkan pemahaman
dari sudut pandangnya sebagai seorang yang
bertugas di bidangnya itu. Demikian juga crew
yang lain. Untuk itu diperlukan analisis naskah.
Tugas Sutradara
Kecakapan
Menentukan pemain berdasar
kecapakan biasanya dilakukan
melalui audisi. Meskipun dalam
khasanah teater modern,
sutradara dapat menilai
kecakapan pemain melalui
portofolio tetapi proses audisi
tetap penting untuk menilai
Tugas Sutradara
 Proses penyutradaraan merupakan langkah-langkah yang harus
ditempuh seorang sutradara dalam memimpin dan mempersiapkan
pertunjukan teater. Berikut ini dikemukakan langkah-langkah
tersebut yang biasa dilakukan oleh sutradara di Indonesia.

Memilih Naskah
 Menganalisis Naskah
 Menyusun Desain (Konsep) Pertunjukan
 Mendiskusikan Naskah dan Desain Pertunjukan
 Reading
 Casting
 Blocking
 Menghidupkan Peran
 Geladi Kotor
 Geladi Bersih
 Evaluasi
Proses Penyutradaraan
Terima
kasih

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Power point teks drama
Power point teks  dramaPower point teks  drama
Power point teks dramasuhartonotono9
 
Powerpoint ragam bahasa indonesia
Powerpoint ragam bahasa indonesiaPowerpoint ragam bahasa indonesia
Powerpoint ragam bahasa indonesiaWaQhyoe Arryee
 
Power poin tugas bahasa indonesia | PIDATO
Power poin tugas bahasa indonesia | PIDATOPower poin tugas bahasa indonesia | PIDATO
Power poin tugas bahasa indonesia | PIDATOAndi Zul Qadri
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP Fase D Bab 5
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP Fase D Bab 5Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP Fase D Bab 5
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP Fase D Bab 5Modul Guruku
 
PPT SURAT PPRIBADI DAN SURAT DINAS.pptx
PPT SURAT PPRIBADI DAN SURAT DINAS.pptxPPT SURAT PPRIBADI DAN SURAT DINAS.pptx
PPT SURAT PPRIBADI DAN SURAT DINAS.pptxMuhamadMukhtarunNiam
 
Biografi materi kelas X
Biografi materi kelas XBiografi materi kelas X
Biografi materi kelas XKevinAnggono
 
PPT TEKS DESKRIPSI
PPT TEKS DESKRIPSIPPT TEKS DESKRIPSI
PPT TEKS DESKRIPSIViraVira22
 
Bahasa Indonesia - Puisi (kelas 10 K13)
Bahasa Indonesia - Puisi (kelas 10 K13)Bahasa Indonesia - Puisi (kelas 10 K13)
Bahasa Indonesia - Puisi (kelas 10 K13)SalVani SalVani
 
Struktur naskah drama
Struktur naskah dramaStruktur naskah drama
Struktur naskah dramaweny maniez
 
POWER POINT JENIS-JENIS BAHAN AJAR
POWER POINT JENIS-JENIS BAHAN AJARPOWER POINT JENIS-JENIS BAHAN AJAR
POWER POINT JENIS-JENIS BAHAN AJARTatik prisnamasari
 

Mais procurados (20)

Ppt puisi
Ppt puisiPpt puisi
Ppt puisi
 
Ppt hakikat teater
Ppt hakikat teaterPpt hakikat teater
Ppt hakikat teater
 
Power point teks drama
Power point teks  dramaPower point teks  drama
Power point teks drama
 
Powerpoint ragam bahasa indonesia
Powerpoint ragam bahasa indonesiaPowerpoint ragam bahasa indonesia
Powerpoint ragam bahasa indonesia
 
Power poin tugas bahasa indonesia | PIDATO
Power poin tugas bahasa indonesia | PIDATOPower poin tugas bahasa indonesia | PIDATO
Power poin tugas bahasa indonesia | PIDATO
 
BAB 8 DRAMA.pptx
BAB 8 DRAMA.pptxBAB 8 DRAMA.pptx
BAB 8 DRAMA.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP Fase D Bab 5
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP Fase D Bab 5Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP Fase D Bab 5
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP Fase D Bab 5
 
Makalah Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia
Makalah Analisis Kesalahan Berbahasa IndonesiaMakalah Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia
Makalah Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia
 
PPT SURAT PPRIBADI DAN SURAT DINAS.pptx
PPT SURAT PPRIBADI DAN SURAT DINAS.pptxPPT SURAT PPRIBADI DAN SURAT DINAS.pptx
PPT SURAT PPRIBADI DAN SURAT DINAS.pptx
 
Ppt drama
Ppt dramaPpt drama
Ppt drama
 
Materi 1 Pengertian Drama
Materi 1 Pengertian DramaMateri 1 Pengertian Drama
Materi 1 Pengertian Drama
 
Ppt cerpen
Ppt cerpenPpt cerpen
Ppt cerpen
 
Biografi materi kelas X
Biografi materi kelas XBiografi materi kelas X
Biografi materi kelas X
 
PPT TEKS DESKRIPSI
PPT TEKS DESKRIPSIPPT TEKS DESKRIPSI
PPT TEKS DESKRIPSI
 
Bahasa Indonesia - Puisi (kelas 10 K13)
Bahasa Indonesia - Puisi (kelas 10 K13)Bahasa Indonesia - Puisi (kelas 10 K13)
Bahasa Indonesia - Puisi (kelas 10 K13)
 
Materi Esai
Materi EsaiMateri Esai
Materi Esai
 
ppt pementasan drama
ppt pementasan dramappt pementasan drama
ppt pementasan drama
 
MODUL "NOVEL"
MODUL "NOVEL"MODUL "NOVEL"
MODUL "NOVEL"
 
Struktur naskah drama
Struktur naskah dramaStruktur naskah drama
Struktur naskah drama
 
POWER POINT JENIS-JENIS BAHAN AJAR
POWER POINT JENIS-JENIS BAHAN AJARPOWER POINT JENIS-JENIS BAHAN AJAR
POWER POINT JENIS-JENIS BAHAN AJAR
 

Destaque

Modul pelatihan teater 04
Modul pelatihan teater 04Modul pelatihan teater 04
Modul pelatihan teater 04Dodiek Wilakore
 
Latihan dasar teater contoh power poin
Latihan dasar teater contoh power poinLatihan dasar teater contoh power poin
Latihan dasar teater contoh power poinSolihin Utjok
 
Seni Teater Jilid II
Seni Teater  Jilid IISeni Teater  Jilid II
Seni Teater Jilid IIRobby Mukhtar
 
[RPP] Bahasa dan Sastra Indonesia [WARNET.me]
[RPP] Bahasa dan Sastra Indonesia [WARNET.me][RPP] Bahasa dan Sastra Indonesia [WARNET.me]
[RPP] Bahasa dan Sastra Indonesia [WARNET.me]warnetxp
 
e-RPP Puisi (02)
e-RPP Puisi (02)e-RPP Puisi (02)
e-RPP Puisi (02)Andi Karman
 
RPP Menulis Puisi Kelas VIII
RPP Menulis Puisi Kelas VIIIRPP Menulis Puisi Kelas VIII
RPP Menulis Puisi Kelas VIIISeptriani Dewi
 
power point tari
power point taripower point tari
power point taririnuw
 
Powerpoint seni kelompok 2
Powerpoint seni kelompok 2Powerpoint seni kelompok 2
Powerpoint seni kelompok 2Alya Mulyani
 
Bahan ajar menulis puisi dengan power point
Bahan ajar menulis puisi dengan power pointBahan ajar menulis puisi dengan power point
Bahan ajar menulis puisi dengan power pointsyukur SALMAN
 
RPP SMP Bahasa Indonesia Kelas IX
RPP SMP Bahasa Indonesia Kelas IXRPP SMP Bahasa Indonesia Kelas IX
RPP SMP Bahasa Indonesia Kelas IXDiva Pendidikan
 
RPP SMP Bahasa Indonesia Kelas VII
RPP SMP Bahasa Indonesia Kelas VIIRPP SMP Bahasa Indonesia Kelas VII
RPP SMP Bahasa Indonesia Kelas VIIDiva Pendidikan
 
RPP SMP Bahasa Indonesia Kelas VIII
RPP SMP Bahasa Indonesia Kelas VIIIRPP SMP Bahasa Indonesia Kelas VIII
RPP SMP Bahasa Indonesia Kelas VIIIDiva Pendidikan
 
Silabus RPP Bahasa Indonesia
Silabus RPP Bahasa IndonesiaSilabus RPP Bahasa Indonesia
Silabus RPP Bahasa Indonesiablujer
 

Destaque (18)

Modul pelatihan teater 04
Modul pelatihan teater 04Modul pelatihan teater 04
Modul pelatihan teater 04
 
Latihan dasar teater contoh power poin
Latihan dasar teater contoh power poinLatihan dasar teater contoh power poin
Latihan dasar teater contoh power poin
 
Seni Teater Jilid II
Seni Teater  Jilid IISeni Teater  Jilid II
Seni Teater Jilid II
 
Teater
Teater Teater
Teater
 
Olah tubuh
Olah tubuhOlah tubuh
Olah tubuh
 
[RPP] Bahasa dan Sastra Indonesia [WARNET.me]
[RPP] Bahasa dan Sastra Indonesia [WARNET.me][RPP] Bahasa dan Sastra Indonesia [WARNET.me]
[RPP] Bahasa dan Sastra Indonesia [WARNET.me]
 
e-RPP Puisi (02)
e-RPP Puisi (02)e-RPP Puisi (02)
e-RPP Puisi (02)
 
Ppt unsur unsur drama
Ppt unsur unsur dramaPpt unsur unsur drama
Ppt unsur unsur drama
 
RPP Menulis Puisi Kelas VIII
RPP Menulis Puisi Kelas VIIIRPP Menulis Puisi Kelas VIII
RPP Menulis Puisi Kelas VIII
 
Rpp bahasa indonesia sma kls xi
Rpp bahasa indonesia sma kls xiRpp bahasa indonesia sma kls xi
Rpp bahasa indonesia sma kls xi
 
Ppt seni tari
Ppt seni tariPpt seni tari
Ppt seni tari
 
power point tari
power point taripower point tari
power point tari
 
Powerpoint seni kelompok 2
Powerpoint seni kelompok 2Powerpoint seni kelompok 2
Powerpoint seni kelompok 2
 
Bahan ajar menulis puisi dengan power point
Bahan ajar menulis puisi dengan power pointBahan ajar menulis puisi dengan power point
Bahan ajar menulis puisi dengan power point
 
RPP SMP Bahasa Indonesia Kelas IX
RPP SMP Bahasa Indonesia Kelas IXRPP SMP Bahasa Indonesia Kelas IX
RPP SMP Bahasa Indonesia Kelas IX
 
RPP SMP Bahasa Indonesia Kelas VII
RPP SMP Bahasa Indonesia Kelas VIIRPP SMP Bahasa Indonesia Kelas VII
RPP SMP Bahasa Indonesia Kelas VII
 
RPP SMP Bahasa Indonesia Kelas VIII
RPP SMP Bahasa Indonesia Kelas VIIIRPP SMP Bahasa Indonesia Kelas VIII
RPP SMP Bahasa Indonesia Kelas VIII
 
Silabus RPP Bahasa Indonesia
Silabus RPP Bahasa IndonesiaSilabus RPP Bahasa Indonesia
Silabus RPP Bahasa Indonesia
 

Semelhante a ppt Dasar dasar akting dan teknik penyutradaraan

PPT VI KEGIATAN BELAJAR 4: KREASI TEATER
PPT VI KEGIATAN BELAJAR 4: KREASI TEATERPPT VI KEGIATAN BELAJAR 4: KREASI TEATER
PPT VI KEGIATAN BELAJAR 4: KREASI TEATERPPGhybrid3
 
Modul praktikum bakat dan kreativitas
Modul praktikum bakat dan kreativitasModul praktikum bakat dan kreativitas
Modul praktikum bakat dan kreativitascindrya
 
sulaemanjuned-kerja_kreatif_teater_untuk_usu.ppt
sulaemanjuned-kerja_kreatif_teater_untuk_usu.pptsulaemanjuned-kerja_kreatif_teater_untuk_usu.ppt
sulaemanjuned-kerja_kreatif_teater_untuk_usu.pptvibeswater
 
RANGKUMAN MATERI.docx
RANGKUMAN MATERI.docxRANGKUMAN MATERI.docx
RANGKUMAN MATERI.docxUmiHabibah22
 
DOC-20230510-WA0047..pptx
DOC-20230510-WA0047..pptxDOC-20230510-WA0047..pptx
DOC-20230510-WA0047..pptxGilangTaufik1
 
KEL 1. SENI TEATER (1).pptx
KEL 1. SENI TEATER (1).pptxKEL 1. SENI TEATER (1).pptx
KEL 1. SENI TEATER (1).pptxssusere00e61
 
kAJIAN NASKAH DRAMA KOMSAS TINGKATAN 5 "BUKAN GILA' KARYA SHARIF SHAARY
kAJIAN NASKAH DRAMA KOMSAS TINGKATAN 5 "BUKAN GILA' KARYA SHARIF SHAARYkAJIAN NASKAH DRAMA KOMSAS TINGKATAN 5 "BUKAN GILA' KARYA SHARIF SHAARY
kAJIAN NASKAH DRAMA KOMSAS TINGKATAN 5 "BUKAN GILA' KARYA SHARIF SHAARYUNIVERSITI MALAYSIA KELANTAN
 
Merancang naskah adaptasi
Merancang naskah adaptasiMerancang naskah adaptasi
Merancang naskah adaptasishelviaa
 
MAKALAH KRITIK SENI TERHADAP SERIAL FILM PENDEK BERJUDUL ADA APA DENGAN ROSA”
MAKALAH KRITIK SENI TERHADAP SERIAL FILM PENDEK BERJUDUL ADA APA DENGAN ROSA”MAKALAH KRITIK SENI TERHADAP SERIAL FILM PENDEK BERJUDUL ADA APA DENGAN ROSA”
MAKALAH KRITIK SENI TERHADAP SERIAL FILM PENDEK BERJUDUL ADA APA DENGAN ROSA”Rachardy Andriyanto
 
Bab 7 meragakan adegan fragmen
Bab 7 meragakan adegan fragmenBab 7 meragakan adegan fragmen
Bab 7 meragakan adegan fragmenSMPK Stella Maris
 
Kritik Seni Film Pendek ada apa dengan rosa oleh X MM 1
Kritik Seni Film Pendek ada apa dengan rosa oleh X MM 1Kritik Seni Film Pendek ada apa dengan rosa oleh X MM 1
Kritik Seni Film Pendek ada apa dengan rosa oleh X MM 1Rachardy Andriyanto
 
Kritik Seni Film Pendek Mau Kamu apa sih X MM1
Kritik Seni Film Pendek Mau Kamu apa sih X MM1Kritik Seni Film Pendek Mau Kamu apa sih X MM1
Kritik Seni Film Pendek Mau Kamu apa sih X MM1Rachardy Andriyanto
 
PRATIKUM DRAMA KEL 4.docx
PRATIKUM DRAMA KEL 4.docxPRATIKUM DRAMA KEL 4.docx
PRATIKUM DRAMA KEL 4.docxSalsaBilla50181
 

Semelhante a ppt Dasar dasar akting dan teknik penyutradaraan (20)

PPT VI KEGIATAN BELAJAR 4: KREASI TEATER
PPT VI KEGIATAN BELAJAR 4: KREASI TEATERPPT VI KEGIATAN BELAJAR 4: KREASI TEATER
PPT VI KEGIATAN BELAJAR 4: KREASI TEATER
 
PERTEMUAN KE 1.ppt
PERTEMUAN KE 1.pptPERTEMUAN KE 1.ppt
PERTEMUAN KE 1.ppt
 
Modul praktikum bakat dan kreativitas
Modul praktikum bakat dan kreativitasModul praktikum bakat dan kreativitas
Modul praktikum bakat dan kreativitas
 
sulaemanjuned-kerja_kreatif_teater_untuk_usu.ppt
sulaemanjuned-kerja_kreatif_teater_untuk_usu.pptsulaemanjuned-kerja_kreatif_teater_untuk_usu.ppt
sulaemanjuned-kerja_kreatif_teater_untuk_usu.ppt
 
RANGKUMAN MATERI.docx
RANGKUMAN MATERI.docxRANGKUMAN MATERI.docx
RANGKUMAN MATERI.docx
 
Bab 7 Kelas X Seni Budaya
Bab 7 Kelas X Seni BudayaBab 7 Kelas X Seni Budaya
Bab 7 Kelas X Seni Budaya
 
DOC-20230510-WA0047..pptx
DOC-20230510-WA0047..pptxDOC-20230510-WA0047..pptx
DOC-20230510-WA0047..pptx
 
KEL 1. SENI TEATER (1).pptx
KEL 1. SENI TEATER (1).pptxKEL 1. SENI TEATER (1).pptx
KEL 1. SENI TEATER (1).pptx
 
Makalah Kritik Seni X AK 1
Makalah Kritik Seni X AK 1Makalah Kritik Seni X AK 1
Makalah Kritik Seni X AK 1
 
Drama
DramaDrama
Drama
 
kAJIAN NASKAH DRAMA KOMSAS TINGKATAN 5 "BUKAN GILA' KARYA SHARIF SHAARY
kAJIAN NASKAH DRAMA KOMSAS TINGKATAN 5 "BUKAN GILA' KARYA SHARIF SHAARYkAJIAN NASKAH DRAMA KOMSAS TINGKATAN 5 "BUKAN GILA' KARYA SHARIF SHAARY
kAJIAN NASKAH DRAMA KOMSAS TINGKATAN 5 "BUKAN GILA' KARYA SHARIF SHAARY
 
Merancang naskah adaptasi
Merancang naskah adaptasiMerancang naskah adaptasi
Merancang naskah adaptasi
 
Teori dramaturgi
Teori dramaturgiTeori dramaturgi
Teori dramaturgi
 
MAKALAH KRITIK SENI TERHADAP SERIAL FILM PENDEK BERJUDUL ADA APA DENGAN ROSA”
MAKALAH KRITIK SENI TERHADAP SERIAL FILM PENDEK BERJUDUL ADA APA DENGAN ROSA”MAKALAH KRITIK SENI TERHADAP SERIAL FILM PENDEK BERJUDUL ADA APA DENGAN ROSA”
MAKALAH KRITIK SENI TERHADAP SERIAL FILM PENDEK BERJUDUL ADA APA DENGAN ROSA”
 
Bab 7 meragakan adegan fragmen
Bab 7 meragakan adegan fragmenBab 7 meragakan adegan fragmen
Bab 7 meragakan adegan fragmen
 
Kritik Seni Film Pendek ada apa dengan rosa oleh X MM 1
Kritik Seni Film Pendek ada apa dengan rosa oleh X MM 1Kritik Seni Film Pendek ada apa dengan rosa oleh X MM 1
Kritik Seni Film Pendek ada apa dengan rosa oleh X MM 1
 
Ppt drama
Ppt dramaPpt drama
Ppt drama
 
Ppt drama
Ppt dramaPpt drama
Ppt drama
 
Kritik Seni Film Pendek Mau Kamu apa sih X MM1
Kritik Seni Film Pendek Mau Kamu apa sih X MM1Kritik Seni Film Pendek Mau Kamu apa sih X MM1
Kritik Seni Film Pendek Mau Kamu apa sih X MM1
 
PRATIKUM DRAMA KEL 4.docx
PRATIKUM DRAMA KEL 4.docxPRATIKUM DRAMA KEL 4.docx
PRATIKUM DRAMA KEL 4.docx
 

Mais de Cha-cha Taulanys

Ppt Memahami sistem pemerintah desa dan pemerintahan kecamatan
Ppt Memahami sistem pemerintah desa dan pemerintahan kecamatanPpt Memahami sistem pemerintah desa dan pemerintahan kecamatan
Ppt Memahami sistem pemerintah desa dan pemerintahan kecamatanCha-cha Taulanys
 
Ppt menghargai nilai-nilai juang dalam proses perumusan pancasila sebagai da...
Ppt menghargai nilai-nilai juang dalam proses  perumusan pancasila sebagai da...Ppt menghargai nilai-nilai juang dalam proses  perumusan pancasila sebagai da...
Ppt menghargai nilai-nilai juang dalam proses perumusan pancasila sebagai da...Cha-cha Taulanys
 
Ppt peran Indonesia dalam lingkungan negara-negara di Asia Tenggara.
Ppt peran Indonesia dalam lingkungan negara-negara di Asia Tenggara.Ppt peran Indonesia dalam lingkungan negara-negara di Asia Tenggara.
Ppt peran Indonesia dalam lingkungan negara-negara di Asia Tenggara.Cha-cha Taulanys
 
Ppt peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah
Ppt peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerahPpt peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah
Ppt peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerahCha-cha Taulanys
 
Ppt Sikap terhadap Globalisasi di Lingkungannya
Ppt Sikap terhadap Globalisasi di LingkungannyaPpt Sikap terhadap Globalisasi di Lingkungannya
Ppt Sikap terhadap Globalisasi di LingkungannyaCha-cha Taulanys
 
Ppt sistem pemerintahan tingkat pusat
Ppt sistem pemerintahan tingkat pusatPpt sistem pemerintahan tingkat pusat
Ppt sistem pemerintahan tingkat pusatCha-cha Taulanys
 
Ppt sistem pemerintahan kabupaten, kota, dan provinsi
Ppt sistem pemerintahan kabupaten, kota, dan  provinsiPpt sistem pemerintahan kabupaten, kota, dan  provinsi
Ppt sistem pemerintahan kabupaten, kota, dan provinsiCha-cha Taulanys
 
Ppt Pentingnya Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
Ppt Pentingnya Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)Ppt Pentingnya Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
Ppt Pentingnya Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)Cha-cha Taulanys
 
Ppt Kebebasan Berorganisasi
Ppt Kebebasan BerorganisasiPpt Kebebasan Berorganisasi
Ppt Kebebasan BerorganisasiCha-cha Taulanys
 
Ppt Peranan Politik Luar Negeri Indonesia dalam Era Globalisasi
Ppt Peranan Politik Luar Negeri Indonesia dalam Era GlobalisasiPpt Peranan Politik Luar Negeri Indonesia dalam Era Globalisasi
Ppt Peranan Politik Luar Negeri Indonesia dalam Era GlobalisasiCha-cha Taulanys
 
ppt Pembelajaran terpadu model integreted
ppt Pembelajaran terpadu model integretedppt Pembelajaran terpadu model integreted
ppt Pembelajaran terpadu model integretedCha-cha Taulanys
 
Ppt pembelajaran terpadu model threaded
Ppt pembelajaran terpadu model threadedPpt pembelajaran terpadu model threaded
Ppt pembelajaran terpadu model threadedCha-cha Taulanys
 
ppt Pemilihan materi depdiknas
ppt Pemilihan materi depdiknasppt Pemilihan materi depdiknas
ppt Pemilihan materi depdiknasCha-cha Taulanys
 
Ppt pembelajaran terpadu model networked
Ppt pembelajaran terpadu model networkedPpt pembelajaran terpadu model networked
Ppt pembelajaran terpadu model networkedCha-cha Taulanys
 
ppt pembelajaran terpadu model Immersed
ppt pembelajaran terpadu model Immersedppt pembelajaran terpadu model Immersed
ppt pembelajaran terpadu model ImmersedCha-cha Taulanys
 
Ppt analisis karakteristik awal peserta didik
Ppt analisis karakteristik awal peserta didikPpt analisis karakteristik awal peserta didik
Ppt analisis karakteristik awal peserta didikCha-cha Taulanys
 
ppt pembelajaran terpadu model Webbed
ppt pembelajaran terpadu model Webbedppt pembelajaran terpadu model Webbed
ppt pembelajaran terpadu model WebbedCha-cha Taulanys
 
Ppt pembelajaran terpadu model shared
Ppt pembelajaran terpadu model sharedPpt pembelajaran terpadu model shared
Ppt pembelajaran terpadu model sharedCha-cha Taulanys
 

Mais de Cha-cha Taulanys (20)

ppt silabus KTSP
ppt silabus KTSPppt silabus KTSP
ppt silabus KTSP
 
Ppt Memahami sistem pemerintah desa dan pemerintahan kecamatan
Ppt Memahami sistem pemerintah desa dan pemerintahan kecamatanPpt Memahami sistem pemerintah desa dan pemerintahan kecamatan
Ppt Memahami sistem pemerintah desa dan pemerintahan kecamatan
 
Ppt menghargai nilai-nilai juang dalam proses perumusan pancasila sebagai da...
Ppt menghargai nilai-nilai juang dalam proses  perumusan pancasila sebagai da...Ppt menghargai nilai-nilai juang dalam proses  perumusan pancasila sebagai da...
Ppt menghargai nilai-nilai juang dalam proses perumusan pancasila sebagai da...
 
Ppt peran Indonesia dalam lingkungan negara-negara di Asia Tenggara.
Ppt peran Indonesia dalam lingkungan negara-negara di Asia Tenggara.Ppt peran Indonesia dalam lingkungan negara-negara di Asia Tenggara.
Ppt peran Indonesia dalam lingkungan negara-negara di Asia Tenggara.
 
Ppt peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah
Ppt peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerahPpt peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah
Ppt peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah
 
Ppt Sikap terhadap Globalisasi di Lingkungannya
Ppt Sikap terhadap Globalisasi di LingkungannyaPpt Sikap terhadap Globalisasi di Lingkungannya
Ppt Sikap terhadap Globalisasi di Lingkungannya
 
Ppt sistem pemerintahan tingkat pusat
Ppt sistem pemerintahan tingkat pusatPpt sistem pemerintahan tingkat pusat
Ppt sistem pemerintahan tingkat pusat
 
Ppt sistem pemerintahan kabupaten, kota, dan provinsi
Ppt sistem pemerintahan kabupaten, kota, dan  provinsiPpt sistem pemerintahan kabupaten, kota, dan  provinsi
Ppt sistem pemerintahan kabupaten, kota, dan provinsi
 
Ppt Pentingnya Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
Ppt Pentingnya Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)Ppt Pentingnya Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
Ppt Pentingnya Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
 
Ppt Kebebasan Berorganisasi
Ppt Kebebasan BerorganisasiPpt Kebebasan Berorganisasi
Ppt Kebebasan Berorganisasi
 
Ppt Keputusan Bersama
Ppt Keputusan BersamaPpt Keputusan Bersama
Ppt Keputusan Bersama
 
Ppt Peranan Politik Luar Negeri Indonesia dalam Era Globalisasi
Ppt Peranan Politik Luar Negeri Indonesia dalam Era GlobalisasiPpt Peranan Politik Luar Negeri Indonesia dalam Era Globalisasi
Ppt Peranan Politik Luar Negeri Indonesia dalam Era Globalisasi
 
ppt Pembelajaran terpadu model integreted
ppt Pembelajaran terpadu model integretedppt Pembelajaran terpadu model integreted
ppt Pembelajaran terpadu model integreted
 
Ppt pembelajaran terpadu model threaded
Ppt pembelajaran terpadu model threadedPpt pembelajaran terpadu model threaded
Ppt pembelajaran terpadu model threaded
 
ppt Pemilihan materi depdiknas
ppt Pemilihan materi depdiknasppt Pemilihan materi depdiknas
ppt Pemilihan materi depdiknas
 
Ppt pembelajaran terpadu model networked
Ppt pembelajaran terpadu model networkedPpt pembelajaran terpadu model networked
Ppt pembelajaran terpadu model networked
 
ppt pembelajaran terpadu model Immersed
ppt pembelajaran terpadu model Immersedppt pembelajaran terpadu model Immersed
ppt pembelajaran terpadu model Immersed
 
Ppt analisis karakteristik awal peserta didik
Ppt analisis karakteristik awal peserta didikPpt analisis karakteristik awal peserta didik
Ppt analisis karakteristik awal peserta didik
 
ppt pembelajaran terpadu model Webbed
ppt pembelajaran terpadu model Webbedppt pembelajaran terpadu model Webbed
ppt pembelajaran terpadu model Webbed
 
Ppt pembelajaran terpadu model shared
Ppt pembelajaran terpadu model sharedPpt pembelajaran terpadu model shared
Ppt pembelajaran terpadu model shared
 

Último

Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang KesehatanMateri Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang KesehatanTitaniaUtami
 
Soal BAB 6 IPAS KELAS 4.doc tentang kebudayaan
Soal BAB 6 IPAS KELAS 4.doc tentang kebudayaanSoal BAB 6 IPAS KELAS 4.doc tentang kebudayaan
Soal BAB 6 IPAS KELAS 4.doc tentang kebudayaanressyefrina15
 
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah Penggerak 1.pptx
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah Penggerak 1.pptxLokakarya Kepemimpinan Sekolah Penggerak 1.pptx
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah Penggerak 1.pptxDwiNovitaSari70
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Presentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.doc
Presentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.docPresentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.doc
Presentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.docLeoRahmanBoyanese
 
#05 SOSIALISASI JUKNIS BOK 2024 Canva_124438.pptx
#05 SOSIALISASI JUKNIS BOK 2024 Canva_124438.pptx#05 SOSIALISASI JUKNIS BOK 2024 Canva_124438.pptx
#05 SOSIALISASI JUKNIS BOK 2024 Canva_124438.pptxyeniyoramapalimdam
 
PPT MODUL 6 Bahasa Indonesia UT Bjn.pptx
PPT MODUL 6 Bahasa Indonesia UT Bjn.pptxPPT MODUL 6 Bahasa Indonesia UT Bjn.pptx
PPT MODUL 6 Bahasa Indonesia UT Bjn.pptxZubedImut
 
Modul Ajar Ipa kelas 8 Struktur Bumi dan perkembangannya
Modul Ajar Ipa kelas 8 Struktur Bumi dan perkembangannyaModul Ajar Ipa kelas 8 Struktur Bumi dan perkembangannya
Modul Ajar Ipa kelas 8 Struktur Bumi dan perkembangannyaNovi Cherly
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Laporan_Rekan_Sejawat Sri Lubis, S.Pd (1).pdf
Laporan_Rekan_Sejawat Sri Lubis, S.Pd (1).pdfLaporan_Rekan_Sejawat Sri Lubis, S.Pd (1).pdf
Laporan_Rekan_Sejawat Sri Lubis, S.Pd (1).pdfSriHandayaniLubisSpd
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.4.pdf Ninik Widarsih
Tugas Mandiri 1.4.a.4.4.pdf Ninik WidarsihTugas Mandiri 1.4.a.4.4.pdf Ninik Widarsih
Tugas Mandiri 1.4.a.4.4.pdf Ninik Widarsihninikwidarsih44
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
1.4.a.4.3. Keyakinan Kelas tuga mandiri calon guru penggerak.pdf
1.4.a.4.3. Keyakinan Kelas tuga mandiri calon guru penggerak.pdf1.4.a.4.3. Keyakinan Kelas tuga mandiri calon guru penggerak.pdf
1.4.a.4.3. Keyakinan Kelas tuga mandiri calon guru penggerak.pdfindahningsih541
 
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?AdePutraTunggali
 
Laporan observasi sri handayani lubis.pdf
Laporan observasi sri handayani lubis.pdfLaporan observasi sri handayani lubis.pdf
Laporan observasi sri handayani lubis.pdfSriHandayaniLubisSpd
 
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerakAksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerakDianPermana63
 
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptxSlide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptxtressa8
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 

Último (20)

Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang KesehatanMateri Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
 
Soal BAB 6 IPAS KELAS 4.doc tentang kebudayaan
Soal BAB 6 IPAS KELAS 4.doc tentang kebudayaanSoal BAB 6 IPAS KELAS 4.doc tentang kebudayaan
Soal BAB 6 IPAS KELAS 4.doc tentang kebudayaan
 
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah Penggerak 1.pptx
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah Penggerak 1.pptxLokakarya Kepemimpinan Sekolah Penggerak 1.pptx
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah Penggerak 1.pptx
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Presentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.doc
Presentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.docPresentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.doc
Presentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.doc
 
#05 SOSIALISASI JUKNIS BOK 2024 Canva_124438.pptx
#05 SOSIALISASI JUKNIS BOK 2024 Canva_124438.pptx#05 SOSIALISASI JUKNIS BOK 2024 Canva_124438.pptx
#05 SOSIALISASI JUKNIS BOK 2024 Canva_124438.pptx
 
PPT MODUL 6 Bahasa Indonesia UT Bjn.pptx
PPT MODUL 6 Bahasa Indonesia UT Bjn.pptxPPT MODUL 6 Bahasa Indonesia UT Bjn.pptx
PPT MODUL 6 Bahasa Indonesia UT Bjn.pptx
 
Modul Ajar Ipa kelas 8 Struktur Bumi dan perkembangannya
Modul Ajar Ipa kelas 8 Struktur Bumi dan perkembangannyaModul Ajar Ipa kelas 8 Struktur Bumi dan perkembangannya
Modul Ajar Ipa kelas 8 Struktur Bumi dan perkembangannya
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Laporan_Rekan_Sejawat Sri Lubis, S.Pd (1).pdf
Laporan_Rekan_Sejawat Sri Lubis, S.Pd (1).pdfLaporan_Rekan_Sejawat Sri Lubis, S.Pd (1).pdf
Laporan_Rekan_Sejawat Sri Lubis, S.Pd (1).pdf
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.4.pdf Ninik Widarsih
Tugas Mandiri 1.4.a.4.4.pdf Ninik WidarsihTugas Mandiri 1.4.a.4.4.pdf Ninik Widarsih
Tugas Mandiri 1.4.a.4.4.pdf Ninik Widarsih
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
1.4.a.4.3. Keyakinan Kelas tuga mandiri calon guru penggerak.pdf
1.4.a.4.3. Keyakinan Kelas tuga mandiri calon guru penggerak.pdf1.4.a.4.3. Keyakinan Kelas tuga mandiri calon guru penggerak.pdf
1.4.a.4.3. Keyakinan Kelas tuga mandiri calon guru penggerak.pdf
 
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
 
Laporan observasi sri handayani lubis.pdf
Laporan observasi sri handayani lubis.pdfLaporan observasi sri handayani lubis.pdf
Laporan observasi sri handayani lubis.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerakAksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
 
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptxSlide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

ppt Dasar dasar akting dan teknik penyutradaraan

  • 2. Yuli Rachmawati (11- 8000-016) Luluk Ernawati (11- 8000-019) Fita Zuqo Amaliyah (11-8000-089) Intan Nurul Arifin (11- 8000-090) Hidayatul Chusnah (11- 8000-091) Isatul Illa Khasanah (11-8000-093) Shevita Alvianita Sugianto Anggota Kelompok 3 :
  • 6. TEKNIK BERPERAN Dasar – Dasar Akting W. S. Rendra Oscar Brocket Constantin Stanislavsky Richard Boleslavsky Adjib Hamzah Asul Wiyanto MenurutParaAhli
  • 7. Di dalam berperan, imajinasi sangat penting karena dalam berperan, seorang aktor berpura-pura menjadi orang lain. Dalam berpura-pura menjadi orang lain secara sungguh-sungguh, diperlukan gaya imajinasi seseorang, sehingga kepura- praanya itu tidak diketahui oleh penonton. Penonton tidak boleh mengetahui bahwa aktor berpura- pura.Penonton harus merasa bahwa yang disaksikannyadi pentas itu adalah kenyataan bukan khayalan.Aktor harus menghayati setiap situasi yang diperankan dan mampu secara sempurna W. S. Rendra
  • 8. Oscar (1965;396) menyebutkan tujuh teknik dalam latihan berakting, yaitu : Oscar Brocket Latihan tubuh Latihan suara Observasi dan imajinasi latihan konsentrasi latihan teknik latihan sistem akting latihan memperlentur keterampilan
  • 9. Stanislavsky menyebutkan berperan (acting) dirasakan sebagai suatu seni dengan teknik : Constantin Stanislavsky Motivasi Imajinasi Konsentrasi Mengendurkan urat Keyakinan dan rasa kebenaran Ingatan emosi Komunikasi atau hubungan batin Adaptasi Kreatif
  • 10. Boleslavsky lebih menitikberatkan pembinaan sukma. Pendekatan lazim disebut pendekatan kreatif atau pendekatan metode dengan teknik konsentrasi, ingatan emosi, laku dramatis, pembangunan watak, observasi, dan irama. Richard Boleslavsky
  • 11. Ditegaskan oleh Hamzah bahwa latihan suara dan ucapan perlu pelatihan cermat dan cukup. Vokal harus diucapkan jelas, konsonan- konsonan tidak boleh dilafalkan setengah-setengah. Selain latihan olah vokal dan latihan pernafasan, ada juga latihan letupan suara, latihan diksi(gaya pengucapan). Adjib Hamzah
  • 12. Karya sang aktor diciptakan melalui tubuhnya sendiri, suaranya sendiri, dan jiwanya sendiri. Hasilnya berupa peragaan cerita yang ditampilkan di depan penonton. Karena itu, seorang aktor yang baik adalah seorang seniman yang mampu memanfaatkan potensi dirinya. Asul Wiyanto Potensi Yang Harus Dikembangkan
  • 13. Potensi tubuh,harus lentur, sanggup memainkan semua peran, dan mudah diarahkan. Tidak kaku, latihan dasar dapat dilakukan sebagai berikut: a) Latihan tari supaya aktor mengenal gerak berirama dan dapat mengatur waktu. b) Latihan samadi supaya aktor mengenal lebih dalam artinya diam, merenung, secara insani. c) Latihan silat supaya aktor mengenal Potensi Tubuh
  • 14. Potensi Driya, adalah semua pancaindra, penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa, dan pengecap. Potensi Driya
  • 15. Potensi akal, seorang aktor harus cerdik dan tangkas. Kecerdikan dan ketangkasan itu bisa dipunya kalau ia terbiasa menggunakan akal, antara lain dengan kegiatan membaca dan berolahraga. Potensi Akal
  • 16. Potensi Hati, hati merupakan landasan perasaan-perasaan manusia amat beragam dan silih berganti. Kadang senang kadang sedih, semua berurusan dengan hati, karena itu melatih Potensi Hati
  • 17. Potensi Imajinasi, akting baru mungkin terjadi apabila dalam hati ada kehendak. Kehendak (niat) itu harus dilengkapi imajinasi(membayangkan sesuatu). Untuk menyuburkan imajinasi dalam diri dapat dilakukan dengan sering Potensi Imajinasi
  • 18. Potensi Vokal, aktor mengucapkan kata-kata yang dirakit menjadi kalimat- kalimat untuk mengutarakan perasaan dan pikirannya. Potensi Vokal
  • 19. Potensi Jiwa, Seorang aktor laris mampu memerankan tokoh dengan penjiwaan. Artinya, ia harus bisa meleburkan jiwanya dalam tokoh yang diperankan. Potensi Jiwa
  • 20. Aktor adalah orang yang memperagakan cerita dalam seni dalang, aktor dapat disamakan dengan wayang hanya bedanya wayang digerkan dan dibuat berbicara oleh dalang sedangkan aktor bergerak dan berbicara sendiri apa yang diperagakan oleh aktor itulah yang dinikmati penonton karena itu kesuksesan suatu pertunjukan drama sangat ditentukan oleh kepiauan aktor. Aktor dan aktris merupakan pelaksanaan pementasan yang membawakan ide cerita langsung dihadapan publik. Untuk dapat berperan sebagai aktor yang baik diperlakukan proses latihan yang cukup panjang. Metode akting yang sesuai dengan Syarat Calon Aktor
  • 21. Hakikat seni peran adalah adalah meyakinkan penonton bahwa apa yang tengah dilakukan aktor itu benar dan sudah cukup. Alat modal akting aktor adalah tubuh (raga) dan sukma (rasa). Hal tersebut yang harus terus menerus diasah dan dilatih agar siap dalam menghadapi, menggali serta memainkan peran. Ada beberapa langkah dan tahapan yang harus diperhatikan, sebagai berikut : a. Langkah Menyiapkan Raga (Tubuh) Syarat Calon Aktor
  • 22. 2. Melatih pernafasan a) Bernafas dengan benar b) Terkontrol c) Pemupukan energi kreatif. 3. Membaca dan mengeja huruf a) Membaca (kejelasan kata & suku kata) b) Mengeja (huruf hidup & huruf mati) Syarat Calon Aktor
  • 23. b. Langkah Menyiapkan Sukma (Rasa) 1. Konsentrasi dan fokus. 2. Observasi dan penyerapan (lingkungan – suasana – waktu) 3. Imajinasi (lingkungan – benda – suasana – waktu – peristiwa – kenangan) 4. Penghayatan (bentuk – irama – ritme – tempo – rasa) 5. Improvisasi (pemahaman – Syarat Calon Aktor
  • 24. Jika langkah-langkah tersebut sudah dijalankan tapi masih terdapat hambatan, maka hal itu bisa terjadi karena kurang latihan, kutrang memahami, kurang konsentrasi, kurang energi, kurang motivasi. Apabila langkah-langkah di Syarat Calon Aktor
  • 25. Calon aktor harus melatih seluruh anggota tubuhnya. 1. Calon aktor harus tekun melatih kepekaan dan kemampuan daya ingat, konsentrasi, pengamatan imajinasi, serta ekspresi. 2. Calon aktor harus rendah hati, disiplin, terbuka, punya tanggung jawab, menghargai orang lain, dan jujur. 3. Calon aktor tidak bosan belajar. Syarat Calon Aktor
  • 26. MenurutEdward ada lima syarat yang harus dimiliki oleh seorang calon aktor, yaitu: 1. Sensitive 2. Sensibel. 3. Kualitas personal yang memadai. 4. Drama imajinasi yang kuat 5. Stamina fisik dan mental yang baik. Kelima hal itu harus disertai empat macam daya kepekaan,yaitu sebagai berikut: a) Kepekaan akan ekspresi mimic b) Kepekaan terhadap suasana pentas c) Kepekaan terhadap penonton d) Kepekaan terhadap suasana dan ketetapan proporsi peran yang dibawakan (tidak lebih Syarat Calon Aktor
  • 27. Sutradara memiliki keterampilan untuk memberikan atau mencarikan jalan keluar dan memutuskan persoalan, jika dalam proses kreativitasnya terjadi berbagai permasalahan. Seorang sutradara juga terlibat secara aktif dalam proses garapan teater modern, yang meliputi kegiatan: menyeleksi naskah, menentukan pemain, penata, staf Kedudukan Sutradara
  • 28. Proses mengajar dijadikan tonggak awal lahirnya “sutradara”. Dalam terminologi Yunani sutradara (director) disebut didaskalos yang berarti guru dan pada abad pertengahan di seluruh Eropa istilah yang digunakan untuk seorang sutradara dapat diartikan sebagai master. Sutradara atau pembuat film adalah orang yang bertugas mengarahkan sebuah film sesuai dengan manuskrip, pembuat film juga digunakan untuk merujuk pada produser film. Manuskrip skenario digunakan untuk Pengertian Sutradara
  • 29. Sutradara konseptor. Ia menentukan pokok penafsiran dan menyarankan konsep penafsiranya kepada pemain. Pemain dibiarkan mengembangkan konsep itu secara kreatif. Tetapi juga terikat kepada pokok penafsiran tsb. Sutradara diktator. Ia mengharapkan pemain dicetak seperti dirinya sendiri, tidak ada konsep penafsiran dua arah ia mendambakan seni sebagai dirinya, sementara pemain dibentuk menjadi robot – robot yang tetap buta tuli. Sutradara koordinator. Ia menempatkan diri sebagai pengarah atau polisi lalulintas yang Tipe Sutradara
  • 30. Seorang sutradara haruslah memiliki pengetahuan teater. Seorang sutradara haruslah memiliki kemampuan bersastra. Seorang sutradara haruslah mempunyai konsep. Seorang sutradara haruslah memiliki kemampuan manajerial. Seorang sutradara haruslah memiliki Karakteristik Sutradara
  • 31. Memilih Naskah Ada dua hal yang harus dipertimbangkan dalam memilih naskah.Pertama, naskah yang bagaimana yang akan dipilih untuk digarap. Kedua, pertimbangan apakah sebuah naskah tertentu dipilih. Beberapa jenis naskah yang dapat ditentukan untuk proses penggarapan sebuah pertunjukan teater. Naskah asli Naskah adaptasi Tugas Sutradara
  • 32. Analisi drama Naskah drama merupakan salah satu sumber bagi sutradara dan semua crew yang terlibat untuk diproses ke atas panggung. Oleh karena itu, naskah drama perlu digali dan ditafsirkan untuk memperoleh bahan dalam proses mempersiapkan pertunjukan teater. Seorang aktor membutuhkan pemahaman tentang peran yang harus dimainkan.Seorang penata panggung membutuhkan pemahaman dari sudut pandangnya sebagai seorang yang bertugas di bidangnya itu. Demikian juga crew yang lain. Untuk itu diperlukan analisis naskah. Tugas Sutradara
  • 33. Kecakapan Menentukan pemain berdasar kecapakan biasanya dilakukan melalui audisi. Meskipun dalam khasanah teater modern, sutradara dapat menilai kecakapan pemain melalui portofolio tetapi proses audisi tetap penting untuk menilai Tugas Sutradara
  • 34.  Proses penyutradaraan merupakan langkah-langkah yang harus ditempuh seorang sutradara dalam memimpin dan mempersiapkan pertunjukan teater. Berikut ini dikemukakan langkah-langkah tersebut yang biasa dilakukan oleh sutradara di Indonesia.  Memilih Naskah  Menganalisis Naskah  Menyusun Desain (Konsep) Pertunjukan  Mendiskusikan Naskah dan Desain Pertunjukan  Reading  Casting  Blocking  Menghidupkan Peran  Geladi Kotor  Geladi Bersih  Evaluasi Proses Penyutradaraan