1. The Fragmented Model
Disusun oleh:
1. Fitri Ayu Pertiwi (11-800-0011)
2. Lisnawati Novitasari (11-800-0013)
3. Eka Putri Rahmawati (11-800-0094)
4. Damayanti Cambodia (11-800-0099)
5. Agung Darmanto (11-800-0120)
2. Model Pembelajaran Terpadu
• Pembelajaran terpadu merupakan suatu
pendekatan dalam pembelajaran yang secara
sengaja mengaitkan beberapa aspek baik
dalam intra mata pelajaran maupun antar
mata pelajaran. Dengan adanya pemaduan itu
siswa akan memperoleh pengetahuan dan
keterampilan secara utuh sehingga
pembelajaran menjadi bermakna bagi siswa.
3. • Ditinjau dari cara memadukan konsep,
keterampilan, topik, dan unit tematisnya,
menurut Robin Fogarty (1991) terdapat
sepuluh cara atau model dalam
merencanakan pembelajaran terpadu.
Kesepuluh cara atau model tersebut adalah:
5. Fragmented
• adalah penyusunan kurikulum tradisional
berdasarkan ilmu – ilmu yang berbeda dan
terpisah. Dalam kurikulum standar, mata
pelajaran diajarkan secara terpisah, dengan tidak
ada usaha untuk menghubungkan atau
mengintegrasikannya.Setiap mata pelajaran
dipandang sebagai satu kesatuan yang murni,
baik dalam kelompok disiplin ilmunya maupun
pada disiplin ilmunya sendiri.Pembelajaran yang
dilaksanakan secara terpisah yaitu hanya terfokus
pada satu disiplin mata pelajaran.
6. What Is Look Like?
• Di sekolah dasar atau di smp, masing-masing
kedisiplinan yang di ajarkan oleh guru-guru yang
berbeda di lokasi yang berbeda di seluruh
bangunan dengan siswa bergerak ke ruangan yang
berbeda.
• Jadwal menunjukkan perbedaan slot waktu untuk
matematika, ipa atau bahasa.Jarang dari dua
bidang saling berkolerasi.Isolasi dari materi masih
standar yang terkandung dalam ruang kelas.
• Dalam prakteknya model ini bisa terlihat dari cara
guru mengajar dikelas yang mengelompokkan
atau memisahkan pelajaran satu dengan yang lain.
7. What Is Sound Like?
• Siswa sekolah dasar menjelaskan kurikulum fragmen
seperti vaksinasi : “matematika itu bukan ipa, ipa itu
bukan inggris, inggris itu bukan sejarah. Sebuah
materi adalah sesuatu yang kamu ambil sekali saja
dan tidak perlu mengambil lagi.
8. What Is Advantages?
• Guru dapat menyiapkan bahan ajar sesuai
dengan bidang keahliannya dan dengan
mudah menentukan ruang lingkup bahasan
yang diprioritaskan dalam setiap pengajaran.
• Kurikulum model ini memisahkan setiap mata
pelajaran yang lain sehingga siswa tidak
mampu mengintegrasikan sebagian konsep,
sikap, keahlian yang ada antar disiplin ilmu
9. What Is Disadvanges?
• Pelajar diberikan tugas yang sangat berat untuk menghubungkan atau
mengintegrasikan konsep yang dipelajari secara sendiri. Selain itu, overlap
konsep, keterampilan dan sikap pelajar tidak diperhatikan dan proses
pembelajaran pada situasi yang nyaman (roman) kemungkinan sedikit
terjadi.
• Untuk pelajar yang kurang pengawasan dalam menghubungkan kedua
konsep antar atau lintas disiplin ilmu adalah melihat beberapa penelitian
terbaru pada proses pembelajaran sebagai pengalihan panggilan untuk
penghubung yang jelas. Dalam disiplin ilmu berbasis model ini, siswa
dapat dengan mudah terjebak dalam tugas atau pekerjaan yang berat.
Meskipun setiap guru memberikan jumlah yang wajar, efek kumulatif
dapat datang luar biasa bagi para siswa.
• Tidak adanya pengintegrasian antar disiplin ilmu akan menyebabkan
pelimpahan dan penimbunanmateri pada siswa
• Tidak efisien
10. When Is This Fragmented Model Useful?
• Hal ini paling berguna pada tingkat universitas di
mana siswa melakukan pelaksanaan
pembelajaran di jalur studi khusus yang
memerlukan pengetahuan para ahli untuk
mengajar, mentoring, pembinaan, dan
berkolaborasi. Sebelum tingkat universitas, model
ini membantu guru, dalam persiapan sehingga
dapat lebih terfokus. Ini adalah model yang baik
bagi para guru yang ingin meneliti dengan hati-
hati prioritas kurikulum sebelum menggunakan
model lintas departemen untuk perencanaan
lintas disiplin.