1. BAHAN MATRIKULASI GEOGRAFI
Materi Pokok : Langkah Penelitian Geografi
I. Kompetensi Dasar
1.1 Menghayati keberadaan dirinya sebagai makhluk Tuhan yang dapat berfikir ilmiah
dan mampu meneliti tentang lingkungannya.
2.2 Menunjukkan perilaku yang bertanggungjawab sebagai makhluk yang dapat berfikir
ilmiah.
3.2 Menganalisis langkah-langkah penelitian geografi terhadap fenomena geosfera.
4.2Menyajikan contoh penerapan langkah-langkah penelitian geografi dalam bentuk
laporan observasi lapangan.
II. Indikator
· Mendeskripsikan sifat studi geografi
· Menjelaskan pendekatan analisis studi geografi
· Menjelaskan tujuan penelitian geografi
· Mendeskripsikan unsur-unsur pokok penelitian geografi
· Menerapkan teknik menulis karya ilmiah geografi
· Membuat publikasi penelitian geografi dalam bentuk makalah
Materi Pembelajaran
· Sifat studi geografi
· Pendekatan analisis studi geografi
· Metode analisis geografi
· Publikasi hasil penelitian geografi
Karakter yang Dikembangkan :
Rasa Ingin Tahu
Kreatif
Gemar Membaca
PENELITIAN GEOGRAFI
Penelitian adalah usaha yang sistematis untuk menemukan jawaban ilmiah terhadap
sesuatu masalah. Sistematik, karena harus mengikuti prosedur dan langkah-langkah
sebagai suatu kebulatan prosedur.
Penelitian geografi yaitu kegiatan ilmiah yang dilakukan dengan langka-langkah
secara sistematis untuk memecahkan suatu permasalahan geografi yang meliputi ruang
sebagai suatu region & objek penelitian. ( didasarkan atas kegiatan berpikir rasional,empiris ,teori di
dukung fakta )
Studi geografi dalam fenomena geosfer meliputi studi tentang litosfer, atmosfer, hidrosfer,
biosfer dan antroposfer.
Secara garis besar, ada beberapa tahap dalam penelitian ilmiah geografi, yaitu
sebagai berikut :
1. Merumuskan masalah; dengan mengajukan pertanyaan yang bersumber dari teori
atau fakta dari lapangan.
2. Mengkaji teori atau berpikir rasional untuk menentukan jawaban sementara atau
dugaan terhadap masalah yang muncul. Jawaban sementara ini dinamakan
hipotesis.
3. Mencari data di lapangan untuk membuktikan kebenaran jawaban.
4. Mengolah data dan menguji kebenaran jawaban sementara.
5. Menarik kesimpulan, yaitu menetapkan apakah jawaban sementara pada langkah
kedua diterima atau ditolak.
Halaman 1
2. A. Sifat studi geografi
Sifat studi geografi berkenaan dengan fenomena geosfer yakni terdiri dari fenomena
hidrosfer, litosfer, atmosfer, biosfer dan antrofosfer ,yaitu :
1) Studi kependudukan
2) Studi lingkungan
3) Studi sosial
4) Studi geografi dalam bidang pertanian
5) Studi geografi dalam bidang industri
6) Studi geografi dalam bidang transportasi dan komunikasi
7) Studi geografi dalam bidang sumber daya
8) Studi geografi dalam bidang pemukiman
B. Pendekatan analisis studi geografi
Fenomena geosfer dianalisis atau dikaji dengan menggunakan pendekatan geografi
yang telah disampaikan pada materi sebelumnya. Cara menganalisis fenomena
geografi yaitu dengan 3 pendekatan yaitu keruangan, kelingkungan, dan kewilayahan.
1.Analisis Keruangan :
Dalam kajian ini, mempelajari perbedaan lokasi mengenai sifat-sifat penting, seperti
mempelajari pola penyebaran
2.Analisis Kelingkungan :
Dalam pendekatan ini, dikaji tentang interaksi antara organisme hidup dengan
lingkungannya, seperti manusia, hewan, tumbuhan, dan lingkungan, seperti litosfer,
hidrosfer, dan atmosfer
3. Analisis Kewilayahan :
Merupakan kombinasi antar pendekatan keruangan dan analisis ekologi.
C. Tujuan Penelitian Geografi
1. Menerapkan hasil penelitian geografi bagi kepentingan pemecahan masalah sosial,
khususnya di wilayah penelitian, dan di seluruh wilayah yang mengalami masalah
yang sama
2. Menerapkan hasil penelitian geografi bagi kepentingan hidup manusia masa kini dan
masa yang akan datang.
3. Menyumbangkan hasil penelitian geografi bagi perencanaan dan pengembangan
daerah, serta bagi kepentingan perencanaan dan pengembangan kehidupan.
4. Menguji kebenaran hipotesis yang diajukan terhadap masalah yang diteliti.
5. Menyumbangkan konsep, teori, atau prinsip baru yang ditemukan pada penelitian
bagi kepentingan pengembangan ilmu geografi.
D. Metode analisis Geografi Unsur-Unsur Pokok dalam Penelitian Geografi
Metode analisis geografi adalah cara
untuk menganalisis secara geografi
Halaman 2
3. Penelitian harus dilakukan secara sistematis (berurutan) agar memperoleh hasil
yang maksimal. Adapun sistematika penelitian adalah sebagai berikut:
1. Menentukan Masalah
Penelitian dilakukan dengan tujuan mendapatkan data yang dapat digunakan untuk
memecahkan masalah. Untuk itu langkah awal yang harus dilakukan dalam melakukan
penelitian adalah memilih masalah yang akan diteliti. Masalah adalah penyimpangan antara
yang seharusnya dengan apa yang benar-benar terjadi, antara teori dengan praktek, antara
aturan dengan pelaksanaan, antara rencana dengan pelaksanaan (Sugiyono, 2009 : 52).
Misalnya: Pegawai yang terbiasa menggunakan mesin ketik manual harus ganti dengan
computer, maka akan terjadi masalah karena tidak terbiasa; Setiap pergantian menteri akan
diikuti pergantian kebijakan pendidikan, sehingga siswa harus menyesuaikan dengan
kebijakan yang baru.
Masalah yang dipilih dalam penelitian geografi harus memenuhi kriteria, antara lain:
a. Masalah menyatakan hubungan antar dua variable, variable bebas /yang
mempengaruhi atau menjadi sebab timbulnya variable terikat (yang dipengaruhi).
Kedua variable ini harus saling berhubungan satu sama lain.
b. Masalah dinyatakan dalam kalimat tanya.
c. Masalah dapat diteliti dan memungkinkan adanya ketersediaan data.
Masalah yang dipilih untuk dijadikan bahan penelitian tentu saja akan berpengaruh
terhadap hasil akhir penelitian. Penelitian yang baik adalah penelitian yang membahas
mengenai masalah yang menarik untuk dikaji,penting dan akan berguna untuk kepentingan
masyarakat luas ataupun lembaga terkait dalam pengambilan keputusan.
2. Menyusun Rumusan Masalah
Rumusan masalah berbeda dengan masalah. Jika masalah adalah kesenjangan
antara yang diharapkan dan yang terjadi, maka rumusan masalah merupakan suatu
pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data. Namun
demikian, terdapat hubungan yang erat antara masalah dan rumusan masalah, karena
setiap perumusan masalah harus didasarkan pada masalah. (Masalah geografi sekurang-kurangnya
menyangkut tiga persoalan pokok: 1) apa masalahnya, 2) di mana masalah terjadi, 3) mengapa masalah
terjadi )
Contoh rumusan masalah:
a. Seberapa tinggi minat baca siswa SMA Negeri 7 Yogyakarta?
b. Adakah perbedaan prestasi belajar antara siswa dari sekolah negeri dan swasta?
c. Adakah pengaruh pendidikan orang tua terhadap prestasi belajar siswa?
3. Menentukan Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Jika
ada pertanyaan: Apa yang Anda teliti? Maka jawabannya berkenaan dengan variable
penelitian.
Secara teoritis variable diartikan sebagai atribut seseorang atau obyek yang memiliki
“variasi” antara satu dengan yang lainnya. Tinggi, berat badan, usia, sifat, kedisiplinan,
merupakan atribut-atribut dari setiap orang. Berat, ukuran, bentuk dan warna adalah
atribut-atribut yang dimiliki oleh suatu obyek.
Halaman 3
4. 4. Menentukan Landasan Teori
Setelah masalah penelitian dirumuskan, maka langkah selanjutnya dalam proses
penelitian adalah mencari teori-teori, konsep, dan generalisasi hasil penelitian yang dapat
dijadikan sebagai landasan teoritis untuk melaksanakan penelitian (Sumadi, 1990). Semua
penelitian bersifat ilmiah, oleh karena itu semua peneliti harus berbekal teori.
Teori adalah seperangkat konsep, definisi, dan proporsi yang tersusun secara
sistematik sehingga dapat berguna untuk menjelaskan fenomena (Cooper and Schindler,
2003).
Secara umum teori mempunyai tiga fungsi, yaitu:
a. Fungsi menjelaskan (explanation), contohnya: jika besi dipanaskan akan memuai.
b. Fungsi meramalkan (prediction), contohnya: jika besi dipanaskan hingga suhu
75°C berapa pemuaiaannya?
c. Fungsi pengendalian (control). contohnya: berapa jarak sambungan rel kereta api
yang paling sesuai dengan iklim tropis di Indonesia agar pemuaiaan rel tidak
mengganggu jalannya kereta api?
Deskripsi teori berisi tentang penjelasan terhadap variable-variabel yang diteliti,
melalui pendefinisian, dan uraian yang lengkap serta mendalam dari berbagai sumber,
sehingga landasan yang dijadikan pedoman teori menjadi kuat dan valid. Jumlah teori yang
perlu dikemukakan/dideskripsikan akan tergantung pada permasalahannya. Semakin
lengkap referensi yang digunakan, maka landasan teori semakin baik.
5. Menyusun Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran adalah model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan
dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting.
Kerangka pemikiran berawal dari perumusan masalah yang akan diangkat dalam
penelitian. Selanjutnya variable-variabel yang akan diteliti harus dijelaskan secara
teoritis sesuai dengan landasan teori dan dapat pula merujuk pada penelitian yang
relevan. Secara teoritis perlu dijelaskan pula hubungan antara variable bebas dan
terikat, sehingga tujuan dan arah penelitian dapat diketahui dengan jelas. Kemudian
hubungan antar variable tersebut dianalisis dan dibandingkan, yang akan menghasilkan
kerangka pemikiran. Berdasarkan kerangka pemikiran tersebut barulah dirumuskan
hipotesis / dugaan jawaban (yaitu jawaban yang masih dangkal dan perlu diuji
kebenarannya).
6. Perumusan Hipotesis
Perumusan hipotesis adalah langkah selanjutnya dalam penelitian setelah peneliti
mengemukakan perumusan masalah, landasan teori dan kerangka pemikiran.
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana
rumusan masalah tersebut dinyatakan dalam kalimat tanya. Dikatakan sementara
karena jawaban yang diberikan baru berdasarkan pada teori yang relevan, belum
didasarkan pada fakta-fakta yang diperoleh melalui pengambilan data.
Penelitian yang menggunakan hipotesis adalah penelitian yang menggunakan
pendekatan kuantitatif. Pada penelitian kualitatif sifatnya eksploratif sehingga tidak
merumuskan hipotesis, tetapi justru diharapkan nantinya akan ditemukan hipotesis.
(Syarat yang harus dimiliki oleh suatu hipotesis yang baik, yaitu: 1) dapat dipercaya dan masuk akal ; 2) merupakan
ungkapan keteraturan pikiran; 3) memberikan peluang untuk pengujian empiris )
7. Menentukan Populasi dan Sampel
Halaman 4
5. Populasi adalah keseluruhan subyek atau obyek yang memiliki karakteristik tertentu,
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda lainnya. Populasi
bukan hanya jumlah, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek
atau obyek tersebut.
Misalnya, kita akan meneliti di sekolah X, maka sekolah X merupakan populasi karena
memiliki sejumlah subyek (guru, siswa, karyawan) dan obyek (ruang kelas,
perpustakaan, sarana belajar). Namun demikian, sekolah X juga memiliki karakteristik
subyeknya, misalnya kompetensi guru, motivasi belajar siswa, disiplin kerja karyawan.
Sekolah X juga memiliki karakteristik obyek, misalnya tata ruang kelas, kebijakan dan
tata tertib sekolah. Semua ini adalah populasi karena dapat diteliti dan dijadikan sumber
data.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi yang
dapat mencerminkan dan mewakili keseluruhan populasi. Bila jumlah populasi besar
dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, maka peneliti
dapat mengambil sampel yang benar-benar representative (mewakili).
E. Teknik Pengumpulan Data Geografi
Sumber data terbagi menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder.
Data primer adalah data yang diperoleh peneliti secara langsung (dari tangan pertama),
contohnya adalah data yang diperoleh dari responden melalui kuesioner, kelompok fokus,
dan panel, atau juga data hasil wawancara peneliti dengan narasumber.
Data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti dari sumber yang sudah ada. Contoh
data sekunder misalnya catatan atau dokumentasi perusahaan berupa absensi, gaji, laporan
keuangan publikasi perusahaan, laporan pemerintah, data yang diperoleh dari majalah, dan
lain sebagainya. Misalnya penelitian tentang pencemaran lingkungan sumber datanya
diambil secara sekunder maka dilakukan dengan mencari informasi langsung dari internet
atau dengan cara membaca buku ataupun majalah yang ada kaitanya terhadap obyek
penelitian yakni pencemaran lingkugan hidup. Sedangkan jika sumber datanya primer maka
peneliti mengambil data tersebut misalnya melalui wawancara di masyarakat sekitar
mengenai obyek penelitian yakni berkenaan tentang pencemaran lingkungan tersebut.
Pengumpulan data berdasarkan tekniknya antara lain sebagai berikut:
1. Interview (wawancara)
Teknik pengumpulan data yang didasarkan pada self report (laporan diri
sendiri) atau pada keyakinan diri sendiri. Jadi keterangan responden harus benar dan
dapat dipercaya karena berdasarkan pengalaman pribadi mereka sendiri. Misal ingin
meneliti tentang perjuangan kemerdekaan Indonesia, sebaiknya yang menjadi
responden adalah mantan pejuang yang mengalami perang secara langsung (jika masih
hidup), bukan anak atau bahkan cucunya. Jika tidak ada lagi pejuang yang masih hidup,
maka sebaiknya memilih ahli sejarah sebagai respondennya.
Keunggulan dari wawancara adalah peneliti dapat memperoleh keterangan
secara mendalam dari responden, bahkan dalam prakteknya sering menemukan
keterangan/hal-hal baru yang tidak diperkirakan sebelumnya.
2. Kuesioner (angket)
Teknik pengumpulan data dengan seperangkat pertanyaan atau pernyataan
tertulis yang akan dijawab/diisi oleh responden. Pertanyaan sebaiknya singkat, padat
dan jelas; bahasa yang digunakan juga harus mudah dimengerti oleh responden;
pertanyaan harus seimbang dan tidak menggiring ke jawaban yang baik saja atau yang
jelek saja; penampilan fisik kuesioner harus rapi dan menarik. Kuesioner cocok
digunakan apabila jumlah respondennya banyak dan tersebar di wilayah yang luas
karena dapat dikirim lewat pos atau e-mail.
3. Observasi
Teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan langsung terhadap
orang, obyek alam, masyarakat, atau fenomena tertentu. Teknik observasi digunakan
apabila penelitian yang dilakukan berhubungan dengan perilaku manusia, proses kerja,
gejala-gejala alam. Proses pengamatan dilakukan secara menyeluruh agar data yang
diambil dapat dipertanggungjawabkan dengan baik.
4. Studi Dokumenter (bibliografi)
Halaman 5
6. Teknik studi dokumenter adalah pengumpulan data yang menggunakan sumber
dokumen tertulis yang berhubungan dengan masalah penelitian, misalnya dari sumber
dokumen, buku, koran dan majalah.
F. Teknik Analisis Data Geografi
Analisis data adalah kegiatan yang dilakukan setelah data dari responden dan
sumber data lain yang terkumpul. Secara umum analisis data dapat dilakukan dengan:
1. Deskriptif, yaitu menganalisis data dengan cara menggambarkan dan menjelaskan data
yang sudah terkumpul secara apa adanya sesuai dengan yang ada di lapangan tanpa
melakukan generalisasi atau kesimpulan secara umum. Umumnya digunakan untuk
mengolah data kualitatif. Misalnya menjelaskan fenomena terjadinya banjir (gejala fisik)
dan menjelaskan penyebab terjadinya urbanisasi ke kota-kota besar (gejala social).
2. Statistik, yaitu analisis data menggunakan statistic untuk menganalisis data sampel
yang sudah terkumpul. Umumnya digunakan untuk mengolah data kuantitatif.
Catatan:
1) Dalam mengelompokkan data, perlu dibedakan antara data kualitatif, data kuantitatif, data pribadi, data primer, data
sekunder, data tertulis, data lisan, dan data relevan yang selanjutnya diolah dengan menggunakan statistik.
2) Pemecahan masalah secara deduktif didasarkan pada berpikir rasional melalui telaah kepustakaan, data tabel, dan grafik
yang ada
G. Publikasi Hasil Penelitian Geografi
Dalam menulis laporan, kita seperti sedang bercerita. Agar tulisan kita dapat
dipahami oleh pembaca, maka harus diperhatikan persyaratan sebagai berikut:
1. Harus tahu betul kepada siapa laporan ditunjukkan.
2. Harus disadari bahwa pembaca laporan tidak ikut dalam kegiatan penelitian. Oleh
karena itu langkah demi langkah dalam penulisan laporan harus dikemukakan secara
jelas.
3. Mengingat latar belakang pendidikan, pengetahuan, pengalaman dan minat pembaca
laporan beragam, maka laporan hasil penelitian harus mudah dicerna oleh setiap
pembaca.
4. Laporan peneliti harus jelas dan meyakinkan pembaca
H. Teknik Menulis Karya Ilmiah Geografi
Laporan geografi harus disusun sesuai tata tulis laporan penelitian ilmiah agar
sistematis, rapi dan mudah dipahami oleh orang yang membacanya. Hal yang perlu
diperhatikan sebagai berikut:
1. Bahasa
Menggunakan bahasa yang baku dan sesuai EYD (Ejaan Yang Disempurnakan)
serta kalimat harus memiliki Subyek, Predikat, Obyek Dan Keterangan (SPOK). Bahasa
laporan harus mudah dipahami, singkat, padat dan jelas.
2. Pedoman Penulisan
Laporan diketik menggunakan computer dengan program Microsoft Word . pedoman
yang perlu diperhatikan adalah:
a. Menggunakan kertas A4.
b. Huruf menggunakan Times New Roman atau Arial ukuran 12, kecuali judul dengan
ukuran 14 atau lebih.
c. Menggunakan dua spasi.
d. Setiap alinea baru menjorok ke dalam.
e. Jarak tepi kertas (margin) adalah sebagai berikut:
1) tepi atas (top) = 4 cm
2) tepi kiri (left) = 4 cm
3) tepi bawah (bottom) = 3 cm
4) tepi kanan (right) = 3 cm
f. Penulisan halaman pada bagian kata pengantar, daftar isi, dan halaman depan
sebelum memasuki bab menggunakan angka romawi kecil, misalnya i, ii, iii, iv dst.
Halaman 6
7. g. Nomor halaman yang mengawali bab ditulis di bagian bawah tengah halaman
menggunakan angka 1, 2, 3 dst. Untuk halaman lain yang tidak berisi judul bab,
nomor halamannya ditulis di bagian kanan atas halaman.
h. Penulisan daftar pustaka atau sumber rujukan adalah sebagai berikut:
1) Nama lengkap pengarang ditulis tanpa gelar
2) Nama penulis dari Indonesia tidak dibalik, kecuali penulis yang menggunakan
marga dan nama orang luar negeri
3) Judul buku ditulis dengan huruf italic (miring)
4) Apabila nama pengarang lebih dari satu penulisan nama orang kedua dan
berikutnya tidak dibalik
5) Apabila nama pengarang lebih dari tiga, ditulis nama pengarang paling depan
diikuti kata (et.all.) atau (dkk)
6) Apabila buku tanpa penulis, nama penulis diganti dengan symbol NN
7) Penulisan daftar pustaka disusun sesuai abjad.
Contoh:
Messi, Lionel and Andres Iniesta. 2014. How To Play Football. Spain: Barcelona
Press.
Pramudya Ananta Toer. 1983. Bumi Manusia. Jakarta: Balai Pustaka.
I. Penyusunan Laporan Penelitian Geografi
Secara garis besar penyusunan laporan penelitian geografi terdiri dari:
1. Bagian Pembuka
a. Judul penelitian, dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang mengandung
permasalahan dan memiliki dua jenis variabel (variabel bebas dan terikat).
b. Halaman pengesahan (kepala sekolah).
c. Halaman persetujuan (guru pembimbing).
d. Kata pengantar.
e. Abstrak, berisi ringkasan penelitian yang meliputi proses dan hasil.
f. Daftar isi.
g. Daftar gambar.
h. Daftar tabel.
i. Daftar lampiran.
2. Bagian Isi
a. BAB I Pendahuluan
1) Latar belakang masalah berisi uraian mengenai masalah yang akan diteliti. Berisi
penjelasan mengenai ketidakcocokan antara rencana dan pelaksanaan yang
kemudian menimbulkan masalah.
2) Rumusan masalah berisi suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya
melalui pengumpulan data. Setiap rumusan masalah penelitian harus didasarkan
pada masalah.
3) Tujuan penelitian adalah hasil yang ingin dicapai dalam melakukan penelitian.
4) Manfaat penelitian adalah kegunaan hasil penelitian baik secara teoritis maupun
untuk dijadikan landasan pengambilan keputusan oleh pihak-pihak terkait.
b. BAB II Landasan Teori
Halaman 7
8. 1) Tinjauan pustaka adalah dasar-dasar teori yang dijadikan acuan dalam
melaksanakan penelitian.
2) Anggapan dasar berisi kerangka pikir tentang konsep atau topik permasalahan.
3) Hipotesis merupakan jawaban sementara atas rumusan masalah. Jawaban yang
diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, bukan pada data-data empiris
di lapangan.
c. BAB III Metode Penelitian
1) Metode penelitian adalah cara sistematis yang digunakan untuk mengungkap
masalah secara mendalam, sehingga tujuan penelitian dapat tercapai.
2) Identitas variable dengan menentukan variable bebas (yang mempengaruhi) dan
variable terikat (yang dipengaruhi).
3) Populasi adalah obyek penelitian secara keseluruhan.
4) Sample adalah wakil dari obyek yang diteliti yang dipandang dapat mewakili
obyek secara keseluruhan.
5) Teknik pengumpulan data misalnya dengan wawancara, observasi langsung,
kuesioner, dokumentasi, analisis isi media massa untuk mengumpulkan data
guna menguji kebenaran hipotesis.
6) Instrumen penelitian adalah alat untuk pengambilan data dan informasi terkait
dengan masalah yang diperuntukkan bagi responden.
d. BAB IV Analisis Data
1) Analisis adalah kegiatan interpretasi dan kajian terhadap data yang sudah
terkumpul. Dikemukakan pula hasil analisis data dengan uji statistik (jika ada)
atau dengan mendeskripsikan hasil pengamatan/penelitian.
3. Bagian Penutup
e. BAB V Kesimpulan dan Saran
1) Kesimpulan adalah intisari dari hasil penelitian terkait dengan masalah dan hasil
analisisnya.
2) Rekomendasi sebagai saran yang ditujukan kepada perorangan atau lembaga
terkait dengan temuan hasil penelitian.
f. Daftar pustaka adalah kumpulan sumber teori dan bahan bacaan yang dicatat
dengan susunan berdasarkan kaidah penulisannya
Halaman 8