SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 41
Kedudukan titik, garis,
dan bidang dalam ruang

Menggambar Bangun
Ruang

Contoh
SOAL

Jarak Pada Bangun Ruang

Contoh
SOAL

Besar Sudut Pada Bangun
Ruang

SMA NEGERI 2 LAMONGAN

Contoh
SOAL

Contoh
SOAL
Home
exit

1. Unsur-Unsur Ruang
a. Titik
Titik merupakan unsur paling sederhana. Suatu titik
ditentukan oleh letaknya dan tidak mempunyai besaran.
Sebuah titik dilukiskan dengan noktah dan biasanya
dinotasikan dengan huruf kapital seperti A, B, C, dan
sebagaainya.

A
titik A

b. Garis ∝
Suatu garis merupakan himpunan titik-titik tidak terbatas
banyaknya. Garis dikatakan berdimensi satu karena hanya
memiliki satu ukuran saja. Syatu garis biasanya dilukiskan
terbatas dan disebut juga dengan segmen garis (ruas garis)
dan dinotasikan dengan huruf kecil. Ruas garis itu sendiri
dinotasikan dengan menyebut titik pangkal dan titik ujung
garis tersebut, sebagai contoh garis g, h, l atau ruas garis
AB, PQ.
c. Bidang
Bidang merupakan himpunan titik-titik yang memiliki
panjang dan luas, oleh karena itu bidang dikatakan
berdimensi dua. Penotasian suatu bidang diwakili oleh
∝,β,γ atau titik-titik sudut bidang itu.

B
titik B

ruas garis g
A

garis AB

B

a

d

b

c
Bidang abcd

β
Bidang β
2. Aksioma Tentang Garis dan Bidang
Aksioma adalah pernyataan yang dapat diterima langsung nilai
kebenarannya tanpa perlu dibuktikan
Aksioma 1 :
Melalui dua buah titik sembarang hanya dapat dibuat sebuah garis lurus.
Aksioma 2 :
Melalui tiga buah titik sebarang hanya dapat dibuat sebuah bidang
Aksioma 3 :
Jika dua buah titik berada pada satu bidang, maka garis yang melaluinya
berada pada bidang tersebut.

Aksioma 4 :
Melalui sebuah titik yang berada di luar sebuah garis tertentu, hanya dapat
dibuat garis yang sejajar dengan garis tertentu.

Home
exit
3. Kedudukan Titik Terhadap Garis

Hom
exit

Antara suatu titik dan suatu garis terdapat dua
kemungkinan yaitu:
 Titik Terletak pada Garis
Jika titik A dilalui oleh garis g, maka titik A dikatakan
terletak pada garis g.

A

 Titik Terletak di Luar Garis
jika titik B tidak dilalui oleh garis h, maka titik B
dikatakan berada diluar garis h.

g

g

A

4. Kedudukan Titik Terhadap Bidang
Antara suatu titik dan suatu bidang terdapat dua
kemungkinan yaitu:
 Titik terletak pada bidang
Jika titik A dapat dilalui oleh bidang W, maka titik A
dikatakan terletak pada bidang W.
 Titik terletak di luar bidang
Jika titik B tidak dapat dilalui oleh bidang V, maka titik
B dikatakan berada diluar bidang V.

A

w

w
A
5. Kedudukan Garis Terhadap Garis
g

v
g

p

v

h

h

h
g

a) dua garis berpotongan

b)

dua garis bersilangan

c)

dua garis sejajar

6. Kedudukan Garis Terhadap Bidang
v

g

v

g

v

p
g

a) Garis terletak pada bidang

b) Garis sejajar bidang

c) Garis menembus atau
memotong bidang

Home
exit
7. Kedudukan Bidang Terhadap Bidang
Antara suatu bidang dan suatu bidang yang lain terdapat tiga
kemungkinan yaitu:
1. Kedua bidang berhimpit, (bidang U dan
V dikatakan berhimpit, jika setiap titik
yang terletak pada bidang U juga terletak
pada bidang V atau setiaptitik yang
terletak pada bidang V juga terletak pada
bidang U).

vw

v
2. Kedua bidang sejajar, (bidang U dan
bidang V dikatakan sejajarjika kedua
bidang itu tidak mempunyai satupun titik
persekutuan).

w

v
3. Kedua bidang berpotongan, (bidang U
dan bidang V dikatakan berpotongan jika
kedua bidang itu tepat memiliki sebuah
garis persekutuan).

(v,w)

w

Home
exit
Contoh SOAL
1.

a.
b.
c.
d.

Dari gambar kubus ABCD.EFGH berikut ini,
tentukanlah kedudukan:
a. titik A terhadap rusuk AB, AD, dan AE
b. titik C terhadap diagonal AC, AH, dan CH
c. titik F terhadap bidang ABFE, CDHG, dan BDHF
d. titik H terhadap bidang ABCD, BCHE, dan ACGE

Jawab
titik A terletak pada AB, AD, dan AE
titik C terletak pada diagonal AC, CH dan terletak di luar diagonal AH
titik F terletak pada bidang ABFE, BDHF dan terletak di luar bidang CDHG
titik H terletak pada bidang BCHE dan terletak diluar bidang ABCD, ACGE

Home
exit
2.

Dari gambar kubus ABCD.EFGH berikut ini,
Tentukan kedudukan garis AB terhadap:
a. Garis AC
b. Garis AD

c. Garis EF
d. Garis EG
e. Garis EH
Jawab
a. Garis AB dan garis AC berpotongan di titik A.
b. Garis AB dan garis AD berpotongan tegak lurus di titik A
c. Garis AB dan garis EF sejajar
d. Garis AB dan garis EG bersilangan
e. Garis AB dan garis EH bersilangan tegak lurus

Home
exit
3.

Lihat gambar kubus ABCD. EFGH.Tentukan !

a. Hubungan garis FG dengan EH
b. Hubungan garis EC dengan AB

Jawab :
a. Sejajar
b. Bersilangan

Home
exit
Home
exit

1. Bidang Gambar
Bidang gambar adalah bidang atau suatu tempat
permukaan untuk menggambar atau melukis bangun
ruang. Biasa di notasikan dengan
serta mempunyai kekhususan selalu menghadap muka
pengamat. Misalnya dalam kehidupan nyata
dicontohkan dengan papan tulis, buku tulis, kain
kanvas, dll.
2. Bidang Frontal
Bidang frontal adalah bidang yang sejajar dengan
bidang gambar. Kekhususan dari bidang frontal adalah
ukurannya sama dengan ukuran sebenarnya
3. Garis Frontal
Garis frontal adalah garis yang terletak pada bidang frontal.
Berdasarkan arahnya garis frontal dibedakan menjadi garis
frontal horizontal dan garis frontal vertical

Bidang frontal kubus
diatas adalah ABFE
Garis frontal kubus diatas
adalah AE, FB, AB, EF
Home
exit

4. Bidang Orthogonal
Bidang orthogonal adalah bidang yang tegak
lurus pada bidang frontal ke arah depan atau ke
arah belakang secara horizontal dan vertical

5. Garis Orthogonal
Garis orthogonal adalah garis yang tegak
lurus pada bidang frontal.
6. Sudut Surut

Bidang ortogonal kubus diatas adalah
ADHE, BCGF, ABCD, EFGH
Garis ortogonal kubus diatas adalah
AD, BC, FG, EH

Sudut surut adalah sudut yang dibentuk oleh garis frontal horizontal

ke kanan dengan garis orthogonal ke belakang.
7. Perbandingan Proyeksi
Perbandingan proyeksi adalah perbandingan antara panjang suatu ruas
garis orthogonal pada gambar dengan panjang sebenarnya.

Perbandingan Proyeksi

=

Misal, panjang AD yang digambar 3 cm sedangkan panjang AD yang

sebenarnya 6 cm maka :
Perbandingan Proyeksi

Home
exit
8. Irisan antara bidang dan bangun ruang
Irisan antara bidang dan bangun ruang merupakan bangun datar
yang dibatasi oleh garis - garis potong antara bidang itu dengan
bidang sisi dari bangun ruang yang bersangkutan serta membagi
dua bangun ruang itu.
Ada 2 cara untuk menggambar bangun ruang yaitu :
A. Sumbu afinitas
B. Titik potong diagonal irisan

Home
exit
CONTOH SOAL
1.

Gambarlah sebuah kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk 6 cm, bidang
diagonal ACGE frontal dan AC horizontal, sudut surut 60o dan perbandingan
ortogonal 1 : 2 !

Penyelesaian :


Gambar bidang diagonal ACGE frontal dan AC horizontal. Ingat! AC diagonal
bidang alas ABCD. Maka AC =



Gambar bidang alas ABCD yang terletak pada bidang horizontal. Gambarlah
garis BD melalui titik O (titik tengah AC) dengan besar sudut 60o



Hubungkan titik-titik A, B, C, D sehingga diperoleh bidang alas ABCD



Gambar garis-garis BF dan DH yang sama dan sejajar dengan garis AE.
Hubungkan titik-titik E, F, G, H sehingga diperoleh kubus ABCD.EFGH seperti
yang diminta.
Hasil Gambar

Home
exit
Home
exit
2. Sebuah kubus PQRS.TUVW dengan panjang rusuk 4 cm. gambarlah kubus tersebut
jika PRVT bidang frontal, PR garis frontal horizontal, sudut surut 300 dan perbandingan
orthogonalnya 1 : 2. !

Penyelesaian :
Diketahui :r = 4 cm
PRVT bidang frontal
PR garis frontal horizontal
Sudut surut = 300
Perbandingan orthogonal 1 : 2
Ditanya :
gambar kubus PQRS.TUVW ?
Jawab :
a. Panjang rusuk 4 cm. Maka berapa panjang diagonal PR?
Gunakan teorema phitagoras
b. Gambar bidang frontal PRVT, berapa panjang PR ? (pada langkah diatas) dan RV = 4
cm.
c. Buatlah titik tengah garis PR, dinamakan dengan titik O.
d. Buatlah sudut surut sebesar 300 pada titik O terhadap garis OR.
e. Menentukan panjang OS, panjang OS = OQ
f. Buat bidang PQRS.
g. Kemudian buat rusuk kubus lainnya.
Hasil Gambar

Home
exit
Home
exit
3. Bidang ABFE frontal, AB horizontal, sudut 1500, dan perbandingan proyeksi 2 : 3
Penyelesaian :
a. Buatlah ruas garis AB = 4 cm

b. Buatlah ruas garis yang membentuk sudut dengan garis AB yang berpusat di titik A dengan besar sudut
1500 (sudut surut) dan memiliki panjang 2/3 (4cm) =2,4 cm (perbandinganproyeksi untuk garis horizontal)

c. Buatlah bidang persegi ABCD sebagai bidang frontal

d. Lengkapi rusuk-rusuk kubus yang lainya, sehingga terlukis kubus ABCD, EFGH

Hasil Gambar

Home
exit
Home
exit
1. Jarak Titik Terhadap Titik
A

Y

X

B

Jarak titik A ke titik B dalam suatu ruang dapat digambarkan dengan cara
menghubungkan titik A dan titik B dengan ruas garis AB. Untuk
mengukur jarak titik A dan titik B dilakukan dengan menarik garis lurus
dari A menuju B. panjang ruas garis AB merupakan jarak antara titk A ke
titik B. Panjang ruas garis AB bisa diselesaikan dengan dalil Pythagoras.

Home
exit
2. Jarak Titik Terhadap Garis

Jika sebuah titik berada diluar garis, maka ada jarak antara titik ke garis itu.
Jarak titik A ke garis g (titik A berada diluar garis g) dapat digambarkan dengan
menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:
a.

Melalui titik A dan garis g dengan membuat garis P tegak lurus terhadap
garis g.

b.

Ruas garis P merupakan jarak antara titik P dan garis g yang diminta.

c.

Jarak antara titik dan garis adalah panjang ruas garis yang ditarik dari titik
tegak lurus garis.

Home
exit
3. Jarak Titik Terhadap Bidang
Jarak antara sebuah titik dan sebuah bidang adalah panjang ruas garis
yang menghubungkan titik itu dengan proyeksinya pada bidang tersebut.

H
q

Perhatikan gambar diatas!


Q adalah proyeksi titik P pada bidang H. Jadi, PQ adalah jarak dari titik P
ke bidang H

Home
exit
4. Jarak Dua Garis Yang Sejajar
Jika garis k dan l sejajar, maka dapat dibuat garis h yang memotong garis
k tegak lurus di titik P dan memotong garis l tegak lurus di titik Q.
Panjang PQ merupakan jarak antara garis k dan l.

P

q

Home
exit
5. Jarak Dua Garis Bersilangan
g

g’

V

Misalkan garis g dan garis h bersilangan. Jarak antara garis g dan garis h
yang bersilangan itu dapat digambarkan dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
Buatlah garis g’ sejajar garis g sehingga memotong garis h. Garis g’ dan h
membentuk bidang V.

Home
exit
6. Jarak Dua Garis dan Bidang Yang Sejajar
Ambillah garis g // Bidang V. Melalui garis dibuat bidang W yang
memotong bidang V tegak lurus di garis h, maka garis h adalah hasil
proyeksi garis g. Jarak antara garis g dan garis h merupakan jarak
antara garis g dan bidang V.
Jarak antara garis dan bidang yang saling sejajar adalah panjang ruas
garis yang masing-masing tegak lurus terhadap garis dan bidang
tersebut.

Home
exit
7. Jarak Antara Dua Bidang Yang Sejajar

Ambillah bidang V // bidang W. Bila dibuat garis g yang tegak lurus bidang
V di titik P , maka garis g pasti menenmbus bidang W di titik Q secara tegak
lurus pula. Panjang PQ merupakan jarak antara bidang V dan bidang W.
Jarak antara dua bidang adalah panjang ruas garis yang tegak lurus terhadap
dua bidang tersebut.

Home
exit
Contoh SOAL
1.

Diketahui kubus ABCD. EFGH memiliki panjang rusuk 4 cm.
misalkan P merupakan perpotongan diagonal bidang ADEH. Hitung
jarak titik P dan titik B !

Penyelesaian :
Perhatikan Kubus ABCD.EFGH !

Home
exit
2.

Diketahui Kubus ABCD. EFGH denganpanjang rusuk 5 cm . Titik O adalah
pertengahan FH. Hitunglah jarak titik C ke garis FH.
Penyelesaian :

Home
exit
3.

Diketahui balok ABCD-EFGH dengan AB= 10 cm, AD= 8 cm, dan AE=
6 cm. Titik O adalah titik potong diagonal-diagonal bidang alas AD dan
BD.

Hitunglah jarak titik O ke bidang BCGF dan ke bidang EFGH !
Penyelesaian :
Perhatikan Balok ABCD .EFGH disamping !

Home
exit
4.

Diketahui balok ABCD.EFGH memiliki panjang 8 cm, lebar 4 cm, dan tinggi
6 cm. Hitung jarak antara garis CD dan garis EF !
Penyelesaian :
Perhatikan Balok ABCD.EFGH !
Garis CD// Garis EF
Jarak CD dan EF = Panjang CF

Home
exit
5.

Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk 6 cm. Tentukan jarak garis
AEdan garis CG !
Penyelesaian :
Perhatikan cara menentukan jarak garis AE dan CG !
Garis AE dan garis CG juga merupakan dua garis yang sejajar. Jarak antara garis
AE dan CG dapat digambarkan sebagai berikut :

Home
exit
6.

Balok ABCD.EFGH dengan panjang rusuk-rusuk AB = 5 cm, BC = 4 cm,
dan AE = 3 cm. Hitunglah jarak antara garis AE dan bidang BCGF!
Penyelesaian :
Garis AE dan bidang BCGF merupakan garis dan bidang yang sejajar.
Jarakantara garis AE dan bidang BCGF ditentukan oleh panjang ruas garis
AB, sebab AB tegak lurus garis AE dan juga tegak lurus bidang BCGF.
Jadi, jarak anatar garis AE dan bidang BCGF yang sejajar itu sama dengan
panjang rusuk AB = 5 cm

Home
exit
7.

Diketahui balok ABCD.EFGH dengan panjang rusuk AB= 5 cm, BC = 4 cm,
dan AE = 3 cm. Tentukan jarak bidang ABCD dan bidang EFGH !
Penyelesaian :
Bidang ABCD dan bidang EFGH merupakan dua bidang yang sejajar. Jarak
antara bidang ABCD dan bidang EFGH ditentukan oleh panjang ruas garis
AE atau BF atau CG atau DH, sebab AE tegak lurus pada bidang ABCD dan
juga bidang EFGH.
Perhatikan gambar disamping !
Jadi, jarak antara bidang ABCD dan
bidang EFGH sama dengan panjang
rusuk AE = 3 cm.

Home
exit
1. Sudut Antara Garis dengan Garis
Sifat dua buah sudut yang sama besar dalam geometri bidang dapat digunakan
untuk menentukan besar sudut antara dua garis berpotongan maupun bersilangan pada
sebidang ruang.
a.

Sudut antara Dua Garis Berpotongan

Jika garis g dan garis h berpotongan, maka sudut antara garis g dan h adalah
lancipnya, α.

α

Home
exit
b. Sudut antara Dua Garis Bersilangan
Jika g dan garis h berselingan, maka sudut antara keduanya dapat ditentukan sebagai
berikut :
a) Tetapkan sembarang titik A pada garis g.
b) Buat garis h’ yang melalui A dan sejajar garis h.
c) Besar sudut yang dibentuk oleh garis g dan h’ adalah besar sudut antara garis g
dan h yang diminta dan dinotasikan Ð (g, h) = Ð (g, h’)
Atau
(1) Buat garis g’ yang sejajar g
(2) Buat garis h´ yang berpotongan dengan g’ dan sejajar h.
(3) Besar sudut yang dibentuk oleh garis g’ dan h´ adalah besar sudut antara garis g
dan h yang bersilangan dan dinotasikan Ð (g, h) = Ð (g’, h’) = α

α

α

Home
exit
2. Sudut Antara Garis dan Bidang
l

p

α

l’

V

Misalnya diberikan garis l dan bidang V. Untuk mencari besar
sudut antara garis l dan bidang V tersebut dapat dilakukan dengan cara
berikut. Garis l diperpanjang sedemikian sehingga memotong
(menembus) bidang V di titik P. Kemudian proyeksikan garis l pada
bidang V sedemikian sehingga diperoleh garis l’. Sudut antara haris l
dengan bidang V adalah sudut yang terbentuk antara (perpanjangan)
garis l dengan garis l’, yaitu α.

Home
exit
3. Sudut Antara Bidang dan Bidang
Sudut antara Dua Bidang yang Berimpit atau Sejajar
Jika dua buah bidang V dan W berimpit atau sejajar, maka sudut antara kedua bidang
tersebut adalah (V,W) = 00.
Sudut antara Dua Bidang yang Berpotongan atau Bersilangan
Jika dua buah bidang V dan W berpotongan di garis (V,W), maka sudut antara bidang V dan
W dapat ditentukan sebagai berikut.
a. Tentukan titik P pada garis (V,W).
b. Buat garis g pada bidang V melalui P dan tegak lurus garis (V,W).

c. Buat garis h pada bidang W melalui P dan tegak lurus gari (V,W).
d. Terbentuk sudut antara bidang V dan W yaitu α.
Perhatikanlah bahwa sudut yang terbentuk merupakan sudut antara garis g dan garis h
yaitu α. Dengan demikian, sudut antar dua bidang dapat ditentukan oleh dua garis pada
bidang tersebut yang saling tegak lurus pada garis potong dua bidang tersebut.

Home
exit
Contoh SOAL
1. Diketahui kubus ABCD.EFGH. Besar sudut antara garis-garis:
a. AB dengan BG

b. AH dengan AF
c. BE dengan DF
Pembahasan :
Besar sudut antara garis-garis:
a.AB dengan BG = 90 derajat
b. AH dengan AF = 600 (∆ AFH)
c. BE dengan DF = 900 (BE ^ DF)

Home
exit
2.

Diketahui kubus ABCD.EFGH panjang rusuk 6 cm. Gambarlah sudut antara
garis BG dengan ACGE, kemudian hitung besar sudutnya
Pembahasan:
Proyeksi garis BG pada bidang ACGE adalah garis KG
(K = titik potong AC dan BD)
Jadi <(BG,ACGE) = <(BG,KG)
<BGK

Home
exit
3. Diketahui kubus ABCD.EFGH
a. Gambarlah sudut antara bidang BDG dengan ABCD
b. Tentukan nilai sinus sudut antara BDG dan ABCD !
Pembahasan :
a. <(BDG,ABCD)
• garis potong BDG dan ABCD ® BD
• garis pada ABCD yang ^ BD ® AC
• garis pada BDG yang ^ BD ® GP
Jadi <(BDG,ABCD) = <(GP,PC) = <GPC

b. sin<(BDG,ABCD) = sin <GPC

Jadi, sin<(BDG,ABCD)

Home
exit
Nama Kelompok :
1.

Bella Suci Nur L. U.

(09)

2.

Diah Ayu Sugiharti

(10)

3.

Diya ‘Ulhaq

(11)

4.

Fanny Rohmatus S.

(12)

5.

Freygieon Ogiek R. S.

(13)

6.

Galuh Putri Pasicakti

(14)

7.

Hafizhil Uzhma A.

(15)

8.

Hanna Qoifathul F. U.

(16)

Home
exit

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Bahan Ajar Materi Bilangan Berpangkat K13 untuk Kelas VII SMP
Bahan Ajar Materi Bilangan Berpangkat K13 untuk Kelas VII SMPBahan Ajar Materi Bilangan Berpangkat K13 untuk Kelas VII SMP
Bahan Ajar Materi Bilangan Berpangkat K13 untuk Kelas VII SMPIra Marion
 
20 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 1
20 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 120 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 1
20 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 1Rahma Siska Utari
 
PPT MATEMATIKA KELAS X BAB FUNGSI KUADRAT
PPT MATEMATIKA KELAS X BAB FUNGSI KUADRATPPT MATEMATIKA KELAS X BAB FUNGSI KUADRAT
PPT MATEMATIKA KELAS X BAB FUNGSI KUADRATRini Ayu Agustin
 
(8.8.1) soal dan pembahasan teorema pythagoras, matematika sltp kelas 8
(8.8.1) soal dan pembahasan teorema pythagoras, matematika sltp kelas 8(8.8.1) soal dan pembahasan teorema pythagoras, matematika sltp kelas 8
(8.8.1) soal dan pembahasan teorema pythagoras, matematika sltp kelas 8kreasi_cerdik
 
Transformasi (ppt)
Transformasi (ppt)Transformasi (ppt)
Transformasi (ppt)Mathbycarl
 
garis-dan-sudut.ppt
garis-dan-sudut.pptgaris-dan-sudut.ppt
garis-dan-sudut.pptRhy-Rhy Zhaa
 
Rangkuman materi isometri lanjutan
Rangkuman materi isometri lanjutanRangkuman materi isometri lanjutan
Rangkuman materi isometri lanjutanNia Matus
 
PPT MATERI LINGKARAN SMP KELAS 8
PPT MATERI LINGKARAN SMP KELAS 8PPT MATERI LINGKARAN SMP KELAS 8
PPT MATERI LINGKARAN SMP KELAS 8silviarahayu6
 
Lingkaran SMP Kelas VIII
Lingkaran SMP Kelas VIIILingkaran SMP Kelas VIII
Lingkaran SMP Kelas VIIIRatih Ramadhani
 
Izzaturrahmi (power point perbandingan trigonometri)
Izzaturrahmi (power point perbandingan trigonometri)Izzaturrahmi (power point perbandingan trigonometri)
Izzaturrahmi (power point perbandingan trigonometri)IZZATUR RAHMI
 
Sistem Pertidaksamaan Dua Variabel
Sistem Pertidaksamaan Dua VariabelSistem Pertidaksamaan Dua Variabel
Sistem Pertidaksamaan Dua VariabelFranxisca Kurniawati
 
Diktat geometri melukis sudut
Diktat geometri melukis sudutDiktat geometri melukis sudut
Diktat geometri melukis sudutaireswitha
 
Matematika "Garis Sumbu"
Matematika "Garis Sumbu"Matematika "Garis Sumbu"
Matematika "Garis Sumbu"Syifa Sahaliya
 
(8.6.1) soal dan pembahasan persamaan garis lurus, matematika sltp kelas 8
(8.6.1) soal dan pembahasan persamaan garis lurus, matematika sltp kelas 8(8.6.1) soal dan pembahasan persamaan garis lurus, matematika sltp kelas 8
(8.6.1) soal dan pembahasan persamaan garis lurus, matematika sltp kelas 8kreasi_cerdik
 
Teori bilangan bab ii
Teori bilangan bab iiTeori bilangan bab ii
Teori bilangan bab iiSeptian Amri
 

Mais procurados (20)

Bahan Ajar Materi Bilangan Berpangkat K13 untuk Kelas VII SMP
Bahan Ajar Materi Bilangan Berpangkat K13 untuk Kelas VII SMPBahan Ajar Materi Bilangan Berpangkat K13 untuk Kelas VII SMP
Bahan Ajar Materi Bilangan Berpangkat K13 untuk Kelas VII SMP
 
20 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 1
20 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 120 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 1
20 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 1
 
PPT MATEMATIKA KELAS X BAB FUNGSI KUADRAT
PPT MATEMATIKA KELAS X BAB FUNGSI KUADRATPPT MATEMATIKA KELAS X BAB FUNGSI KUADRAT
PPT MATEMATIKA KELAS X BAB FUNGSI KUADRAT
 
(8.8.1) soal dan pembahasan teorema pythagoras, matematika sltp kelas 8
(8.8.1) soal dan pembahasan teorema pythagoras, matematika sltp kelas 8(8.8.1) soal dan pembahasan teorema pythagoras, matematika sltp kelas 8
(8.8.1) soal dan pembahasan teorema pythagoras, matematika sltp kelas 8
 
Dimensi Tiga
Dimensi TigaDimensi Tiga
Dimensi Tiga
 
Transformasi (ppt)
Transformasi (ppt)Transformasi (ppt)
Transformasi (ppt)
 
garis-dan-sudut.ppt
garis-dan-sudut.pptgaris-dan-sudut.ppt
garis-dan-sudut.ppt
 
Rangkuman materi isometri lanjutan
Rangkuman materi isometri lanjutanRangkuman materi isometri lanjutan
Rangkuman materi isometri lanjutan
 
PPT MATERI LINGKARAN SMP KELAS 8
PPT MATERI LINGKARAN SMP KELAS 8PPT MATERI LINGKARAN SMP KELAS 8
PPT MATERI LINGKARAN SMP KELAS 8
 
Lingkaran SMP Kelas VIII
Lingkaran SMP Kelas VIIILingkaran SMP Kelas VIII
Lingkaran SMP Kelas VIII
 
Izzaturrahmi (power point perbandingan trigonometri)
Izzaturrahmi (power point perbandingan trigonometri)Izzaturrahmi (power point perbandingan trigonometri)
Izzaturrahmi (power point perbandingan trigonometri)
 
Sistem Pertidaksamaan Dua Variabel
Sistem Pertidaksamaan Dua VariabelSistem Pertidaksamaan Dua Variabel
Sistem Pertidaksamaan Dua Variabel
 
Diktat geometri melukis sudut
Diktat geometri melukis sudutDiktat geometri melukis sudut
Diktat geometri melukis sudut
 
Geometri ruang
Geometri ruangGeometri ruang
Geometri ruang
 
Matematika "Garis Sumbu"
Matematika "Garis Sumbu"Matematika "Garis Sumbu"
Matematika "Garis Sumbu"
 
Resume geometri non euclid
Resume geometri non euclidResume geometri non euclid
Resume geometri non euclid
 
Geometri aksioma
Geometri aksiomaGeometri aksioma
Geometri aksioma
 
Dimensi tiga-jarak
Dimensi tiga-jarakDimensi tiga-jarak
Dimensi tiga-jarak
 
(8.6.1) soal dan pembahasan persamaan garis lurus, matematika sltp kelas 8
(8.6.1) soal dan pembahasan persamaan garis lurus, matematika sltp kelas 8(8.6.1) soal dan pembahasan persamaan garis lurus, matematika sltp kelas 8
(8.6.1) soal dan pembahasan persamaan garis lurus, matematika sltp kelas 8
 
Teori bilangan bab ii
Teori bilangan bab iiTeori bilangan bab ii
Teori bilangan bab ii
 

Semelhante a JARAK

11. BANGUN RUANG.ppt
11. BANGUN RUANG.ppt11. BANGUN RUANG.ppt
11. BANGUN RUANG.pptlilik63
 
BAB 1 ANALISIS BANGUN RUANG.pptx
BAB 1 ANALISIS BANGUN RUANG.pptxBAB 1 ANALISIS BANGUN RUANG.pptx
BAB 1 ANALISIS BANGUN RUANG.pptxazizahsiti6
 
01. PPT MTK (Wajib) XII - www.ilmuguru.org.pptx
01. PPT MTK (Wajib) XII - www.ilmuguru.org.pptx01. PPT MTK (Wajib) XII - www.ilmuguru.org.pptx
01. PPT MTK (Wajib) XII - www.ilmuguru.org.pptxSupriyadiBinPurhan
 
Letak titik, garis, bidang dalam ruang, & menggambar bangun ruang.pptx
Letak titik, garis, bidang dalam ruang, & menggambar bangun ruang.pptxLetak titik, garis, bidang dalam ruang, & menggambar bangun ruang.pptx
Letak titik, garis, bidang dalam ruang, & menggambar bangun ruang.pptxAcepSuhendar4
 
Dimensi3 kedudukan-titikgarisbidang.ppt
Dimensi3 kedudukan-titikgarisbidang.pptDimensi3 kedudukan-titikgarisbidang.ppt
Dimensi3 kedudukan-titikgarisbidang.pptAlya Titania Annisaa
 
Modul pembelajaran dimensi tiga
Modul pembelajaran dimensi tigaModul pembelajaran dimensi tiga
Modul pembelajaran dimensi tigaarif_baehaqi
 
PPT Dimensi Tiga Kelas X
PPT Dimensi Tiga Kelas XPPT Dimensi Tiga Kelas X
PPT Dimensi Tiga Kelas XRoheni heni
 
Presentasi kedudukan titik, garis dan bidang
Presentasi kedudukan titik, garis dan bidangPresentasi kedudukan titik, garis dan bidang
Presentasi kedudukan titik, garis dan bidangRuslan Ridwan
 
Pertemuan-6 2023.pptx
Pertemuan-6 2023.pptxPertemuan-6 2023.pptx
Pertemuan-6 2023.pptxFebbyAngga2
 
Kapita Selekta Matematika "Garis Terhadap Bidang
Kapita Selekta Matematika "Garis Terhadap BidangKapita Selekta Matematika "Garis Terhadap Bidang
Kapita Selekta Matematika "Garis Terhadap BidangNadia Hasan
 

Semelhante a JARAK (20)

Xii dimensi tiga
Xii dimensi tigaXii dimensi tiga
Xii dimensi tiga
 
11. BANGUN RUANG.ppt
11. BANGUN RUANG.ppt11. BANGUN RUANG.ppt
11. BANGUN RUANG.ppt
 
Dimensi tiga
Dimensi tigaDimensi tiga
Dimensi tiga
 
2. BANGUN RUANG.ppt
2. BANGUN   RUANG.ppt2. BANGUN   RUANG.ppt
2. BANGUN RUANG.ppt
 
BAB 1 ANALISIS BANGUN RUANG.pptx
BAB 1 ANALISIS BANGUN RUANG.pptxBAB 1 ANALISIS BANGUN RUANG.pptx
BAB 1 ANALISIS BANGUN RUANG.pptx
 
01. PPT MTK (Wajib) XII - www.ilmuguru.org.pptx
01. PPT MTK (Wajib) XII - www.ilmuguru.org.pptx01. PPT MTK (Wajib) XII - www.ilmuguru.org.pptx
01. PPT MTK (Wajib) XII - www.ilmuguru.org.pptx
 
Letak titik, garis, bidang dalam ruang, & menggambar bangun ruang.pptx
Letak titik, garis, bidang dalam ruang, & menggambar bangun ruang.pptxLetak titik, garis, bidang dalam ruang, & menggambar bangun ruang.pptx
Letak titik, garis, bidang dalam ruang, & menggambar bangun ruang.pptx
 
Dimensi3 kedudukan-titikgarisbidang.ppt
Dimensi3 kedudukan-titikgarisbidang.pptDimensi3 kedudukan-titikgarisbidang.ppt
Dimensi3 kedudukan-titikgarisbidang.ppt
 
Besar sudut
Besar sudutBesar sudut
Besar sudut
 
Modul pembelajaran dimensi tiga
Modul pembelajaran dimensi tigaModul pembelajaran dimensi tiga
Modul pembelajaran dimensi tiga
 
Kelas x bab 9
Kelas x bab 9Kelas x bab 9
Kelas x bab 9
 
Kelas x bab 9
Kelas x bab 9Kelas x bab 9
Kelas x bab 9
 
Kelas x bab 9
Kelas x bab 9Kelas x bab 9
Kelas x bab 9
 
Kelas x bab 9
Kelas x bab 9Kelas x bab 9
Kelas x bab 9
 
Jarak sudut
Jarak sudutJarak sudut
Jarak sudut
 
PPT Dimensi Tiga Kelas X
PPT Dimensi Tiga Kelas XPPT Dimensi Tiga Kelas X
PPT Dimensi Tiga Kelas X
 
Presentasi kedudukan titik, garis dan bidang
Presentasi kedudukan titik, garis dan bidangPresentasi kedudukan titik, garis dan bidang
Presentasi kedudukan titik, garis dan bidang
 
Dimensi tiga
Dimensi tigaDimensi tiga
Dimensi tiga
 
Pertemuan-6 2023.pptx
Pertemuan-6 2023.pptxPertemuan-6 2023.pptx
Pertemuan-6 2023.pptx
 
Kapita Selekta Matematika "Garis Terhadap Bidang
Kapita Selekta Matematika "Garis Terhadap BidangKapita Selekta Matematika "Garis Terhadap Bidang
Kapita Selekta Matematika "Garis Terhadap Bidang
 

Último

Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 

Último (20)

Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 

JARAK

  • 1. Kedudukan titik, garis, dan bidang dalam ruang Menggambar Bangun Ruang Contoh SOAL Jarak Pada Bangun Ruang Contoh SOAL Besar Sudut Pada Bangun Ruang SMA NEGERI 2 LAMONGAN Contoh SOAL Contoh SOAL
  • 2. Home exit 1. Unsur-Unsur Ruang a. Titik Titik merupakan unsur paling sederhana. Suatu titik ditentukan oleh letaknya dan tidak mempunyai besaran. Sebuah titik dilukiskan dengan noktah dan biasanya dinotasikan dengan huruf kapital seperti A, B, C, dan sebagaainya. A titik A b. Garis ∝ Suatu garis merupakan himpunan titik-titik tidak terbatas banyaknya. Garis dikatakan berdimensi satu karena hanya memiliki satu ukuran saja. Syatu garis biasanya dilukiskan terbatas dan disebut juga dengan segmen garis (ruas garis) dan dinotasikan dengan huruf kecil. Ruas garis itu sendiri dinotasikan dengan menyebut titik pangkal dan titik ujung garis tersebut, sebagai contoh garis g, h, l atau ruas garis AB, PQ. c. Bidang Bidang merupakan himpunan titik-titik yang memiliki panjang dan luas, oleh karena itu bidang dikatakan berdimensi dua. Penotasian suatu bidang diwakili oleh ∝,β,γ atau titik-titik sudut bidang itu. B titik B ruas garis g A garis AB B a d b c Bidang abcd β Bidang β
  • 3. 2. Aksioma Tentang Garis dan Bidang Aksioma adalah pernyataan yang dapat diterima langsung nilai kebenarannya tanpa perlu dibuktikan Aksioma 1 : Melalui dua buah titik sembarang hanya dapat dibuat sebuah garis lurus. Aksioma 2 : Melalui tiga buah titik sebarang hanya dapat dibuat sebuah bidang Aksioma 3 : Jika dua buah titik berada pada satu bidang, maka garis yang melaluinya berada pada bidang tersebut. Aksioma 4 : Melalui sebuah titik yang berada di luar sebuah garis tertentu, hanya dapat dibuat garis yang sejajar dengan garis tertentu. Home exit
  • 4. 3. Kedudukan Titik Terhadap Garis Hom exit Antara suatu titik dan suatu garis terdapat dua kemungkinan yaitu:  Titik Terletak pada Garis Jika titik A dilalui oleh garis g, maka titik A dikatakan terletak pada garis g. A  Titik Terletak di Luar Garis jika titik B tidak dilalui oleh garis h, maka titik B dikatakan berada diluar garis h. g g A 4. Kedudukan Titik Terhadap Bidang Antara suatu titik dan suatu bidang terdapat dua kemungkinan yaitu:  Titik terletak pada bidang Jika titik A dapat dilalui oleh bidang W, maka titik A dikatakan terletak pada bidang W.  Titik terletak di luar bidang Jika titik B tidak dapat dilalui oleh bidang V, maka titik B dikatakan berada diluar bidang V. A w w A
  • 5. 5. Kedudukan Garis Terhadap Garis g v g p v h h h g a) dua garis berpotongan b) dua garis bersilangan c) dua garis sejajar 6. Kedudukan Garis Terhadap Bidang v g v g v p g a) Garis terletak pada bidang b) Garis sejajar bidang c) Garis menembus atau memotong bidang Home exit
  • 6. 7. Kedudukan Bidang Terhadap Bidang Antara suatu bidang dan suatu bidang yang lain terdapat tiga kemungkinan yaitu: 1. Kedua bidang berhimpit, (bidang U dan V dikatakan berhimpit, jika setiap titik yang terletak pada bidang U juga terletak pada bidang V atau setiaptitik yang terletak pada bidang V juga terletak pada bidang U). vw v 2. Kedua bidang sejajar, (bidang U dan bidang V dikatakan sejajarjika kedua bidang itu tidak mempunyai satupun titik persekutuan). w v 3. Kedua bidang berpotongan, (bidang U dan bidang V dikatakan berpotongan jika kedua bidang itu tepat memiliki sebuah garis persekutuan). (v,w) w Home exit
  • 7. Contoh SOAL 1. a. b. c. d. Dari gambar kubus ABCD.EFGH berikut ini, tentukanlah kedudukan: a. titik A terhadap rusuk AB, AD, dan AE b. titik C terhadap diagonal AC, AH, dan CH c. titik F terhadap bidang ABFE, CDHG, dan BDHF d. titik H terhadap bidang ABCD, BCHE, dan ACGE Jawab titik A terletak pada AB, AD, dan AE titik C terletak pada diagonal AC, CH dan terletak di luar diagonal AH titik F terletak pada bidang ABFE, BDHF dan terletak di luar bidang CDHG titik H terletak pada bidang BCHE dan terletak diluar bidang ABCD, ACGE Home exit
  • 8. 2. Dari gambar kubus ABCD.EFGH berikut ini, Tentukan kedudukan garis AB terhadap: a. Garis AC b. Garis AD c. Garis EF d. Garis EG e. Garis EH Jawab a. Garis AB dan garis AC berpotongan di titik A. b. Garis AB dan garis AD berpotongan tegak lurus di titik A c. Garis AB dan garis EF sejajar d. Garis AB dan garis EG bersilangan e. Garis AB dan garis EH bersilangan tegak lurus Home exit
  • 9. 3. Lihat gambar kubus ABCD. EFGH.Tentukan ! a. Hubungan garis FG dengan EH b. Hubungan garis EC dengan AB Jawab : a. Sejajar b. Bersilangan Home exit
  • 10. Home exit 1. Bidang Gambar Bidang gambar adalah bidang atau suatu tempat permukaan untuk menggambar atau melukis bangun ruang. Biasa di notasikan dengan serta mempunyai kekhususan selalu menghadap muka pengamat. Misalnya dalam kehidupan nyata dicontohkan dengan papan tulis, buku tulis, kain kanvas, dll. 2. Bidang Frontal Bidang frontal adalah bidang yang sejajar dengan bidang gambar. Kekhususan dari bidang frontal adalah ukurannya sama dengan ukuran sebenarnya 3. Garis Frontal Garis frontal adalah garis yang terletak pada bidang frontal. Berdasarkan arahnya garis frontal dibedakan menjadi garis frontal horizontal dan garis frontal vertical Bidang frontal kubus diatas adalah ABFE Garis frontal kubus diatas adalah AE, FB, AB, EF
  • 11. Home exit 4. Bidang Orthogonal Bidang orthogonal adalah bidang yang tegak lurus pada bidang frontal ke arah depan atau ke arah belakang secara horizontal dan vertical 5. Garis Orthogonal Garis orthogonal adalah garis yang tegak lurus pada bidang frontal. 6. Sudut Surut Bidang ortogonal kubus diatas adalah ADHE, BCGF, ABCD, EFGH Garis ortogonal kubus diatas adalah AD, BC, FG, EH Sudut surut adalah sudut yang dibentuk oleh garis frontal horizontal ke kanan dengan garis orthogonal ke belakang.
  • 12. 7. Perbandingan Proyeksi Perbandingan proyeksi adalah perbandingan antara panjang suatu ruas garis orthogonal pada gambar dengan panjang sebenarnya. Perbandingan Proyeksi = Misal, panjang AD yang digambar 3 cm sedangkan panjang AD yang sebenarnya 6 cm maka : Perbandingan Proyeksi Home exit
  • 13. 8. Irisan antara bidang dan bangun ruang Irisan antara bidang dan bangun ruang merupakan bangun datar yang dibatasi oleh garis - garis potong antara bidang itu dengan bidang sisi dari bangun ruang yang bersangkutan serta membagi dua bangun ruang itu. Ada 2 cara untuk menggambar bangun ruang yaitu : A. Sumbu afinitas B. Titik potong diagonal irisan Home exit
  • 14. CONTOH SOAL 1. Gambarlah sebuah kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk 6 cm, bidang diagonal ACGE frontal dan AC horizontal, sudut surut 60o dan perbandingan ortogonal 1 : 2 ! Penyelesaian :  Gambar bidang diagonal ACGE frontal dan AC horizontal. Ingat! AC diagonal bidang alas ABCD. Maka AC =  Gambar bidang alas ABCD yang terletak pada bidang horizontal. Gambarlah garis BD melalui titik O (titik tengah AC) dengan besar sudut 60o  Hubungkan titik-titik A, B, C, D sehingga diperoleh bidang alas ABCD  Gambar garis-garis BF dan DH yang sama dan sejajar dengan garis AE. Hubungkan titik-titik E, F, G, H sehingga diperoleh kubus ABCD.EFGH seperti yang diminta. Hasil Gambar Home exit
  • 16. 2. Sebuah kubus PQRS.TUVW dengan panjang rusuk 4 cm. gambarlah kubus tersebut jika PRVT bidang frontal, PR garis frontal horizontal, sudut surut 300 dan perbandingan orthogonalnya 1 : 2. ! Penyelesaian : Diketahui :r = 4 cm PRVT bidang frontal PR garis frontal horizontal Sudut surut = 300 Perbandingan orthogonal 1 : 2 Ditanya : gambar kubus PQRS.TUVW ? Jawab : a. Panjang rusuk 4 cm. Maka berapa panjang diagonal PR? Gunakan teorema phitagoras b. Gambar bidang frontal PRVT, berapa panjang PR ? (pada langkah diatas) dan RV = 4 cm. c. Buatlah titik tengah garis PR, dinamakan dengan titik O. d. Buatlah sudut surut sebesar 300 pada titik O terhadap garis OR. e. Menentukan panjang OS, panjang OS = OQ f. Buat bidang PQRS. g. Kemudian buat rusuk kubus lainnya. Hasil Gambar Home exit
  • 18. 3. Bidang ABFE frontal, AB horizontal, sudut 1500, dan perbandingan proyeksi 2 : 3 Penyelesaian : a. Buatlah ruas garis AB = 4 cm b. Buatlah ruas garis yang membentuk sudut dengan garis AB yang berpusat di titik A dengan besar sudut 1500 (sudut surut) dan memiliki panjang 2/3 (4cm) =2,4 cm (perbandinganproyeksi untuk garis horizontal) c. Buatlah bidang persegi ABCD sebagai bidang frontal d. Lengkapi rusuk-rusuk kubus yang lainya, sehingga terlukis kubus ABCD, EFGH Hasil Gambar Home exit
  • 20. 1. Jarak Titik Terhadap Titik A Y X B Jarak titik A ke titik B dalam suatu ruang dapat digambarkan dengan cara menghubungkan titik A dan titik B dengan ruas garis AB. Untuk mengukur jarak titik A dan titik B dilakukan dengan menarik garis lurus dari A menuju B. panjang ruas garis AB merupakan jarak antara titk A ke titik B. Panjang ruas garis AB bisa diselesaikan dengan dalil Pythagoras. Home exit
  • 21. 2. Jarak Titik Terhadap Garis Jika sebuah titik berada diluar garis, maka ada jarak antara titik ke garis itu. Jarak titik A ke garis g (titik A berada diluar garis g) dapat digambarkan dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut: a. Melalui titik A dan garis g dengan membuat garis P tegak lurus terhadap garis g. b. Ruas garis P merupakan jarak antara titik P dan garis g yang diminta. c. Jarak antara titik dan garis adalah panjang ruas garis yang ditarik dari titik tegak lurus garis. Home exit
  • 22. 3. Jarak Titik Terhadap Bidang Jarak antara sebuah titik dan sebuah bidang adalah panjang ruas garis yang menghubungkan titik itu dengan proyeksinya pada bidang tersebut. H q Perhatikan gambar diatas!  Q adalah proyeksi titik P pada bidang H. Jadi, PQ adalah jarak dari titik P ke bidang H Home exit
  • 23. 4. Jarak Dua Garis Yang Sejajar Jika garis k dan l sejajar, maka dapat dibuat garis h yang memotong garis k tegak lurus di titik P dan memotong garis l tegak lurus di titik Q. Panjang PQ merupakan jarak antara garis k dan l. P q Home exit
  • 24. 5. Jarak Dua Garis Bersilangan g g’ V Misalkan garis g dan garis h bersilangan. Jarak antara garis g dan garis h yang bersilangan itu dapat digambarkan dengan langkah-langkah sebagai berikut: Buatlah garis g’ sejajar garis g sehingga memotong garis h. Garis g’ dan h membentuk bidang V. Home exit
  • 25. 6. Jarak Dua Garis dan Bidang Yang Sejajar Ambillah garis g // Bidang V. Melalui garis dibuat bidang W yang memotong bidang V tegak lurus di garis h, maka garis h adalah hasil proyeksi garis g. Jarak antara garis g dan garis h merupakan jarak antara garis g dan bidang V. Jarak antara garis dan bidang yang saling sejajar adalah panjang ruas garis yang masing-masing tegak lurus terhadap garis dan bidang tersebut. Home exit
  • 26. 7. Jarak Antara Dua Bidang Yang Sejajar Ambillah bidang V // bidang W. Bila dibuat garis g yang tegak lurus bidang V di titik P , maka garis g pasti menenmbus bidang W di titik Q secara tegak lurus pula. Panjang PQ merupakan jarak antara bidang V dan bidang W. Jarak antara dua bidang adalah panjang ruas garis yang tegak lurus terhadap dua bidang tersebut. Home exit
  • 27. Contoh SOAL 1. Diketahui kubus ABCD. EFGH memiliki panjang rusuk 4 cm. misalkan P merupakan perpotongan diagonal bidang ADEH. Hitung jarak titik P dan titik B ! Penyelesaian : Perhatikan Kubus ABCD.EFGH ! Home exit
  • 28. 2. Diketahui Kubus ABCD. EFGH denganpanjang rusuk 5 cm . Titik O adalah pertengahan FH. Hitunglah jarak titik C ke garis FH. Penyelesaian : Home exit
  • 29. 3. Diketahui balok ABCD-EFGH dengan AB= 10 cm, AD= 8 cm, dan AE= 6 cm. Titik O adalah titik potong diagonal-diagonal bidang alas AD dan BD. Hitunglah jarak titik O ke bidang BCGF dan ke bidang EFGH ! Penyelesaian : Perhatikan Balok ABCD .EFGH disamping ! Home exit
  • 30. 4. Diketahui balok ABCD.EFGH memiliki panjang 8 cm, lebar 4 cm, dan tinggi 6 cm. Hitung jarak antara garis CD dan garis EF ! Penyelesaian : Perhatikan Balok ABCD.EFGH ! Garis CD// Garis EF Jarak CD dan EF = Panjang CF Home exit
  • 31. 5. Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk 6 cm. Tentukan jarak garis AEdan garis CG ! Penyelesaian : Perhatikan cara menentukan jarak garis AE dan CG ! Garis AE dan garis CG juga merupakan dua garis yang sejajar. Jarak antara garis AE dan CG dapat digambarkan sebagai berikut : Home exit
  • 32. 6. Balok ABCD.EFGH dengan panjang rusuk-rusuk AB = 5 cm, BC = 4 cm, dan AE = 3 cm. Hitunglah jarak antara garis AE dan bidang BCGF! Penyelesaian : Garis AE dan bidang BCGF merupakan garis dan bidang yang sejajar. Jarakantara garis AE dan bidang BCGF ditentukan oleh panjang ruas garis AB, sebab AB tegak lurus garis AE dan juga tegak lurus bidang BCGF. Jadi, jarak anatar garis AE dan bidang BCGF yang sejajar itu sama dengan panjang rusuk AB = 5 cm Home exit
  • 33. 7. Diketahui balok ABCD.EFGH dengan panjang rusuk AB= 5 cm, BC = 4 cm, dan AE = 3 cm. Tentukan jarak bidang ABCD dan bidang EFGH ! Penyelesaian : Bidang ABCD dan bidang EFGH merupakan dua bidang yang sejajar. Jarak antara bidang ABCD dan bidang EFGH ditentukan oleh panjang ruas garis AE atau BF atau CG atau DH, sebab AE tegak lurus pada bidang ABCD dan juga bidang EFGH. Perhatikan gambar disamping ! Jadi, jarak antara bidang ABCD dan bidang EFGH sama dengan panjang rusuk AE = 3 cm. Home exit
  • 34. 1. Sudut Antara Garis dengan Garis Sifat dua buah sudut yang sama besar dalam geometri bidang dapat digunakan untuk menentukan besar sudut antara dua garis berpotongan maupun bersilangan pada sebidang ruang. a. Sudut antara Dua Garis Berpotongan Jika garis g dan garis h berpotongan, maka sudut antara garis g dan h adalah lancipnya, α. α Home exit
  • 35. b. Sudut antara Dua Garis Bersilangan Jika g dan garis h berselingan, maka sudut antara keduanya dapat ditentukan sebagai berikut : a) Tetapkan sembarang titik A pada garis g. b) Buat garis h’ yang melalui A dan sejajar garis h. c) Besar sudut yang dibentuk oleh garis g dan h’ adalah besar sudut antara garis g dan h yang diminta dan dinotasikan Ð (g, h) = Ð (g, h’) Atau (1) Buat garis g’ yang sejajar g (2) Buat garis h´ yang berpotongan dengan g’ dan sejajar h. (3) Besar sudut yang dibentuk oleh garis g’ dan h´ adalah besar sudut antara garis g dan h yang bersilangan dan dinotasikan Ð (g, h) = Ð (g’, h’) = α α α Home exit
  • 36. 2. Sudut Antara Garis dan Bidang l p α l’ V Misalnya diberikan garis l dan bidang V. Untuk mencari besar sudut antara garis l dan bidang V tersebut dapat dilakukan dengan cara berikut. Garis l diperpanjang sedemikian sehingga memotong (menembus) bidang V di titik P. Kemudian proyeksikan garis l pada bidang V sedemikian sehingga diperoleh garis l’. Sudut antara haris l dengan bidang V adalah sudut yang terbentuk antara (perpanjangan) garis l dengan garis l’, yaitu α. Home exit
  • 37. 3. Sudut Antara Bidang dan Bidang Sudut antara Dua Bidang yang Berimpit atau Sejajar Jika dua buah bidang V dan W berimpit atau sejajar, maka sudut antara kedua bidang tersebut adalah (V,W) = 00. Sudut antara Dua Bidang yang Berpotongan atau Bersilangan Jika dua buah bidang V dan W berpotongan di garis (V,W), maka sudut antara bidang V dan W dapat ditentukan sebagai berikut. a. Tentukan titik P pada garis (V,W). b. Buat garis g pada bidang V melalui P dan tegak lurus garis (V,W). c. Buat garis h pada bidang W melalui P dan tegak lurus gari (V,W). d. Terbentuk sudut antara bidang V dan W yaitu α. Perhatikanlah bahwa sudut yang terbentuk merupakan sudut antara garis g dan garis h yaitu α. Dengan demikian, sudut antar dua bidang dapat ditentukan oleh dua garis pada bidang tersebut yang saling tegak lurus pada garis potong dua bidang tersebut. Home exit
  • 38. Contoh SOAL 1. Diketahui kubus ABCD.EFGH. Besar sudut antara garis-garis: a. AB dengan BG b. AH dengan AF c. BE dengan DF Pembahasan : Besar sudut antara garis-garis: a.AB dengan BG = 90 derajat b. AH dengan AF = 600 (∆ AFH) c. BE dengan DF = 900 (BE ^ DF) Home exit
  • 39. 2. Diketahui kubus ABCD.EFGH panjang rusuk 6 cm. Gambarlah sudut antara garis BG dengan ACGE, kemudian hitung besar sudutnya Pembahasan: Proyeksi garis BG pada bidang ACGE adalah garis KG (K = titik potong AC dan BD) Jadi <(BG,ACGE) = <(BG,KG) <BGK Home exit
  • 40. 3. Diketahui kubus ABCD.EFGH a. Gambarlah sudut antara bidang BDG dengan ABCD b. Tentukan nilai sinus sudut antara BDG dan ABCD ! Pembahasan : a. <(BDG,ABCD) • garis potong BDG dan ABCD ® BD • garis pada ABCD yang ^ BD ® AC • garis pada BDG yang ^ BD ® GP Jadi <(BDG,ABCD) = <(GP,PC) = <GPC b. sin<(BDG,ABCD) = sin <GPC Jadi, sin<(BDG,ABCD) Home exit
  • 41. Nama Kelompok : 1. Bella Suci Nur L. U. (09) 2. Diah Ayu Sugiharti (10) 3. Diya ‘Ulhaq (11) 4. Fanny Rohmatus S. (12) 5. Freygieon Ogiek R. S. (13) 6. Galuh Putri Pasicakti (14) 7. Hafizhil Uzhma A. (15) 8. Hanna Qoifathul F. U. (16) Home exit