3. TUJUAN
PEMBELAJARAN
1. Menjelaskan manfaat dari kerangka kerja
konseptual.
2. Menjelaskan upaya-upaya FASB untuk
membangun kerangka kerja konseptual.
3. Memahami tujuan pelaporan keuangan.
4. Mengidentifikasikan karakteristik kualitatif
dari informasi akuntansi.
5. Mendefinisikan unsur-unsur dasar laporan
keuangan.
6. Menjelaskan asumsi-asumsi dasar akuntansi.
7. Menjelaskan aplikasi dari prinsip-prinsip
dasar akuntansi.
8. Menjelaskan dampak kendala terhadap
pelaporan informasi akuntansi.
4. P
E
N
G
E
R
TI
A
N
KERANGKA KERJA KONSEPTUAL
Kerangka kerja konseptual (conceptual
framework) serupa dengan konstitusi :
“Suatu sistem koheren yang terjadi dari tujuan
dan konsep fundamental yang saling
berhubungan, yang menjadi landasan bagi
penetapan standar yang konsisten dan
penentuan sifat, fungsi, serta batas-batas dari
akuntansi keuangan dan laporan keuangan.”
5. T
U
J
U
A
N
1
KEBUTUHAN AKAN KERANGKA
KERJA KONSEPTUAL
I. Agar bermanfaat, maka penetapan standar
harus berlandasan dan berhubungan dengan
serangkaiaan konsep serta tujuan
fundamental. Sekelompok standar dan
aturan-aturan yang koheren harus
dihasilkan.
II. Masalah-masalah praktis yang baru akan
dapat dipecahkan secara cepat jika
mengacu pada kerangka teori dasar yang
telah ada.
6. T
U
J
U
A
N
II
PERKEMBANGAN KERANGKA
KERJA KONSEPTUAL
Pada tahun 1976 FASB telah menerbitkan 6
statements of financial accounting concepts yang
berhubungan dengan pelaporan keuangan
entitas bisnis, yaitu :
1. SFAC no.1 “Objectives of Financial Reporting by
Business Enterprises,” yang menyajikan tujuan
dan sasaran akuntansi.
2. SFAC no.2 “Qualitative characteristics of
Accounting Information,” yang menjelaskan
karakteristik yang membuat informasi
akuntansi bermanfaat.
3. SFAC no.3 “Elements of Financial Statements of
Business Enterprises.” yang memberikan
definisi dari pos-pos yang terdapat dalam
laporan keuangan, seperti aktiva, kewajiban,
pendapatan dan beban.
7. 4. SFAC no.5 “Recognition and Measurement in
Financial Statements of Business Enterprises,”
yang menetapkan kriteria pengakuan dan
pengukuran fundamental serta pedoman
tentang informasi apa yang biasanya harus
dimasukkan dalam laporan keuangaan dan
kapan waktunya.
5. SFAC no.6 “Elements of Financial Statements,”
yang menggatikan SFAC no 3 dan
memperluas lingkup SFAC no 3 dengan
memasukan organisasi-organisasi nirlaba.
6. SFAC no.7 “Using Cash Flow Information and
Present Value in accounting Measurements,”
yang memberikan kerangka kerja bagi
pemakaian arus kas masa depan yang
diharapkan dan nilai sekarang sebagai dasar
pengukuran.
8. Ilustrasi 2-1 kerangka kerja konseptual untuk
pelaporan keuangan
Konsep-konsep pengakuan dan
pengukuran
TUJUAN
Pelaporan
Keuangan
ASUMSI-ASUMSI
PRINSIP-PRINSIP
KENDALA-KENDALA
UNSUR-UNSUR
Laporan keuangan
KARAKTERIS
TIK
KUALITATIF
Dr info
akuntansi
9. T
U
J
U
A
N
3
TINGKAT PERTAMA : TUJUAN DASAR
Tujuan pelaporan keuangan adalah untuk
menyediakan informasi :
1) Yang berguna bagi mereka yang memiliki
pemahaman memadai tentang aktivitas bisnis
dan ekonomi untuk membuat keputusan
investasi serta
2) Kredit untuk membantu investor yang ada
dan potensial, kreditor yang ada dan
potensial, serta pemakaian lainnya dalam
menilai jumlah, waktu dan ketidakpastian
arus kas masa depan, dan
3) Tentang sumber daya ekonomi, klaim
terhadap sumber daya tersebut, dan
perubahan di dalamnya.
Karena itu, tujuan (objectives) dimulai dengan
lebih banyak berfokus pada informasi yang
berguna bagi para investor dan kreditor dalam
membuat keputusan.
10. P
E
N
J
E
L
A
S
A
N
Pada tingkat pertama, tujuan (objectives)
mengidentifikasi tujuan dan sasaran dari
akuntansi. Idealnya, standar akuntansi
dikembangkan sesuai dengan kerangka kerja
konseptual sehingga dapat menghasilkan laporan
akuntansi yang lebih bermanfaat. Pada tingkat
kedua disajikan karakteristik kualitatif
(qualitative characteristic) yang membuat informasi
akuntansi berguna dan unsur-unsur (elements)
laporan keuangan (aktiva, kewajiban, dsb). Pada
tingkat terakhir atau ketiga disajikan konsep-konsep
pengukuran dan pengakuan
(measurement and recognition concepts) yang akan
digunakan dalam penetapan dan
mengaplikasikan standar-standar akuntansi.
11. Dalam menyediakan informasi kepada
pemakai laporan keuangan, profesi akuntansi
mengandalkan laporan keuangan bertujuan-umum
(general purpose financial statements)
maksudnya adalah menyediakan informasi yang
paling bermanfaat dengan biaya minimal kepada
berbagai kelompok pemakai. Hal yang paling
mendasari tujuan ini adalah konsep bahwa
pemakai membutuhkan pengetahuan yang
memadai tentang persoalan bisnis dan akuntansi
keuangan untuk memahami informasi yang
terkandung dalam laporan keuangan.
12. TINGKAT KEDUA : KONSEP-KONSEP
FUNDAMENTAL
Pada tingkat pertama berhubungan
dengan tujuan dan sasaran dari akuntansi.
Selanjutnya, kita akan membahas (tingakat
ketiga) bagaimana tujuan dan sasaran itu
diimplementasikan. Diantara kedua tingkat ini,
diperlukan tiang-tiang konseptual (tingkat kedua)
untuk menjelaskan karakteristik kualitatif dari
informasi akuntansi dan mendefinisikan unsur-unsur
laporan keuangan. Tiang-tiang konseptual
ini akan membentuk jembatan antara mengapa
akuntansi (tujuan) dengan bagaimana akuntansi
(pengakuan dan pengukuran).
13. T
U
J
U
A
N
4
KARAKTERISTIK KUALITATIF DARI INFORMASI
AKUNTANSI
Pemakaian informasi
Akuntansi
Kendala
Kualitas khusus pemakai
Kriteria pervasif
Kualitas primer
Kandu
Ngan
Kualitas
Primer
Kualitas sekunder
PENGAMBIL KEPUTUSAN DAN
KARAKTERISTIKNYA
BIAYA<MANFAAT MATERIALITAS
(kendala pervasif) (batas pengakuan)
KEMAMPUAN MEMAHAMI
KEGUNAAN KEPUTUSAN
RELEVANSI RELIABILITAS
Nilai
prediksi
Nilai
Umpan-balik
Ketepat
an
waktu
Daya uji
Ketepat
an
penyajia
n
Netralisa
s
Komparabilitas Konsistensi
14. T
U
J
U
A
N
5
UNSUR-UNSUR DASAR DARI LAPORAN
KEUANGAN
Salah satu aspek penting dari proses pengembangan
struktur teoritis adalah unsur-unsur dasar (basic
elements) atau definisi yang akan dimasukan kedalam
struktur.
AKTIVA. Manfaat ekonomi yang mungkin terjadi
dimasa depan, yang diperoleh atau dikendalikan
oleh sebuah entitas sebagai hasil dari transaksi-transaksi
atau kejadian-kejadian masa lalu.
KEWAJIBAN. Pengorbanan ekonomi yang
mungkin terjadi dimasa depan, yang timbul dari
kewajiban berjalan sebuah entitas tertentu.
EKUITAS. Kepentingan residu dalam aktiva sebuah
entitas, setelah dikurangi dengan kewajiban ekuitas
merupakan kepentingan kepemilikan.
INVESTASI OLEH PEMILIK. Kenaikan aktiva
bersih sebuah perusahaan yang ditimbulkan oleh
transper sesuatu yang bernilai dari entitas lain
kepada perusahaan tersebut untuk mendapatkan
atau menaikan kepentingan kepemilikan (ekuitas)
didalamnya.
15. DISTRIBUSI KEPADA PEMILIK. Penurunan
aktiva bersih sebuah perusahaan yang
diakibatkan oleh pemindahan aktiva,
penyediaan jasa, atau penciptaan kewajiban
oleh perusahaan kepada pemilik.
LABA KOMPREHENSIF. Perusahaan ekuitas
(aktiva bersih) sebuah entitas selama suatu
periode yang diakibatkan oleh transaksi dan
kejadian lain yang bukan bersumber dari
pemilik.
PENDAPATAN. Arus masuk atau
peningkatan lainnya atas aktiva sebuah entitas
atau pelunasan kewajiban (atau kombinasi
dari keduanya) selama suatu periode dari
pengiriman atau produksi barang, penyediaan
jasa, atau aktivitas-aktivitas lain yang
merupakan operasi utama atau operasi sentral
perusahaan.
16. BEBAN. Arus keluar atau penggunaan lainnya
atas aktiva sebuah entitas atau terjadinya
kewajiban.
KEUNTUNGAN. Kenaikan ekuitas sebuah
perusahaan yang ditibulkan oleh transaksi
peripheral atau insidental dan dari semua
transaksi serta kejadian lainnya dan situasi
yang mempengaruhi perusahaan selama
suatu periode kecuali yang berasal dari
pendapatan atau investasi oleh pemilik.
KERUGIAN. Penurunan ekuitas sebuah
perusahaan yang ditimbulkan oleh transaksi
peripheral atau insedental dan dari semua
transaksi serta kejadian lainnya dan situasi
yang mempengaruhi perusahaan selama
suatu periode kecuali yang berasal dari beban
atau distribusi kepada pemilik.
17. TINGKAT KETIGA : KONSEP- KONSEP
PENGAKUAN DAN PENGUKURAN
Tingkat ketiga dari kerangka kerja konseptual
terdiri dari konsep-konsep yang dipakai untuk
mengimplementasikan tujuan dasar dari tingkat
pertama. Konsep-konsep ini menjelaskan
bagaimana unsur-unsur serta kejadian keuangan
harus diakui, diukur, dan dilaporkan oleh
perusahaan.
Profesi akuntansi terus enggunakan konsep-konsep
yang terdapat dalam SFAC no 5 sebagai
pedoman operasional. Untuk tujuan pebahasan,
kami telah memilih untuk mengidentifikasi
konsep-konsep tersebut sebagai asumsi-asumsi
dasar, prinsip-prinsip, dan kendala-kendala.
Tidak semua orang menggunakan siste klarifikasi
ini, sehingga lebih baik menfokuskan perhatian
anda pada memahami konsep-konsep tersebut
daripada bagaimana konsep-konsep itu
diklarifikasi atau diorganisir.
18. T
U
J
U
A
N
6
MENJELASKAN ASUMSI-ASUMSI DASAR
AKUNTANSI
Asumsi-asumsi dasar
1. Asumsi Entitas Ekonomi. Mengandung arti
bahwa aktivitas ekonomi dapat diidentifikasi
dengan unit pertanggungjawaban tertentu.
Dengan kata lain, aktivitas entitas bisnis dapat
dipisahkan dan dibedakan dengan aktivitas
pemiliknya dan dengan setiap unit bisnis lainnya.
2. Asumsi Kelangsungan Hidup yaitu perusahaan
bisnis akan memiliki umur yang panjang.
Kebijakan penyusutan dan amortisasi hanya dapat
dibenarkan jika kita mengasumsikan bahwa
perusahaan memiliki usia panjang. Hanya pada
saat likuidasi tampaknya tidak bisa dihindarkan
lagi, asumsi kelangsungan hidup tidak dapat
diterapkan. Dalam kasus semacam ini, diperlukan
evaluasi ulang atas semua aktiva dan kewajiban
untuk menentukan nilai realisasi bersih entitas
19. 3. Asumsi Unit Moneter. Mengandung arti bahwa
uang adalah denominator umum dari aktivitas
ekonomi dan merupakan dasar yang tepat bagi
pengukuran dan analisis akuntansi. Asumsi ini
menyiratakan bahwa unit moneter adalah cara
yang paling efektif untuk menunjukan kepada
pihak-pihak yang berkepentingan tentang
perubahan model serta pertukaran barang dan
jasa. Unit moneter adalah unit yang relevan,
sederhana, tersedia secara universal, dapat
dipahami dan berguna.
4. Asumsi Periodisitas. Cara yang paliang akurat
untuk mengukur hasil operasi perusahaan adalah
dengan mengukurnya pada saat perusahaan
tersebut dilikuidasi. Asumsi periodisitas
menyiratkan bahwa aktivitas ekonomi sebuah
perusahaan dapat dipisahkan kedalam periode
waktu artisial. Periode waktu ini bervariasi, tetapi
yang paling umum adalah secara bulanan,
kuartalan dan tahunan.
20. T
U
J
U
A
N
7
PRINSIP-PRINSIP DASAR AKUNTANSI
1. Prinsip Biaya Historis. Yaitu mewajibkan
sebagian besar aktiva dan kewajiban diperlakukan
dan dilaporkan berdasarkan harga akuisisi. Secara
umum pengguna laporan keuangan lebih memilih
menggunakan biaya historis karena memberikan
tolak ukur yang dapat dipercaya untuk mengukur
tren historis. Akan tetapi, informasi nilai wajar
mungkin lebih berguna bagi jenis aktiva dan
kewajiban tertentu serta dalam industri tertentu.
2. Prinsip Pengakuan Pendapatan. Pendapatan
umumnya diakui jika (1) telah direalisasi atau dapat
direalisasi dan (2) telah dihasilkan.
3. Prinsip Penandingan. Dalam mengakui beban,
pendekatan yang dipakai adalah “biarkan beban
mengikuti pendapatan.” beban diakui bukan pada
saat upah dibayarkan, atau ketika pekerjaan
dilakukan, atau pada saat produk diproduksi tetapi
ketika pekerjaaan (jasa) atau produk secara aktual
memberikan kontribusi terhadap pendapatan.
Praktek ini disebut sebagai prinsip penandingan
karena menyatakan usaha (beban) ditandingkan
dengan pencapaian (pendapatan) sepanjang hal ini
rasional dan dapat diterapkan.
21. 4. Prinsip Pengungkapan Penuh.
Mengakui bahwa sifat dan jumlah informasi yang
dimasukan dalam laporan keuangan mencerminkan
serangkain trade-off penilaian. Trade off ini terjadi
antara
• Kebutuhan untuk mengungkapkan secara cukup
terinci hal-hal yang akan mempengaruhi pemakai
• Kebutuhan untuk memadatkan penyajian agar
informasi dapat dipahami.
Informasi tentang posisi keuangan, laba, arus kas dan
investasi dapat ditemukan dalam satu tempat
berikut
1. Dalam bagian utama laporan keuangan
2. Catatan atas laporan keuangan
3. Informasi suplementer
22. T
U
J
U
A
N
8
KENDALA
Dalam menyediakan informasi yang mengandung
karakteristik kualitatif agar membuatnya
menjadi berguna, dua kendala yang dominan
harus di perhitungkan
a. Hubungan biaya manfaat
biaya penyediaan informasi harus ditimbang
terhadap manfaat yang bisa diperoleh dari
pemakaian informasi itu.
b. Materialitas
berhubungan dengan dampak suatu item
terhadap operasi keuangan perusahaan secara
keseluruhan.
Dua kendala penting lainya yang kurang dominan,
namun bagian dari lingkungan pelaporan
adalah
praktek industri dan konservatisme
23. Konsep pengakuan dan pengukuran
ASUMSI-ASUMSI
1. Entitas ekonomi
2. Kelangsungan
ekonomi
3. Unit moneter
4. periodisitas
PRINSIP-PRINSIP
1. Biaya historis
2. Pengakuan
pendapatan
3. Penandingan
4. Pengungkapan penuh
KENDALA-KENDALA
1. BIAYA MANFAAT
2. MATERIALITAS
3. PRAKTEK INDUSTRI
4. KONSERVATISME
KARAKTERISTIK
KUALITATIF
1. Kualitas pimer
a) Relevansi
1) nilai prediktif
2) Nilai umpan balik
3) Ketepatan waktu
b) Reliabilitas
• Daya uji
• Ketepatan penyajian
• Netralitas
2. Kualitas sekunder
• Komparabilitas
• konsistensi
UNSUR-UNSUR
1. Aktiva
2. Kewajiban
3. Ekuitas
4. Investasi oleh pemilik
5. Distribusi kepada pemilik
6. Laba komprehensif
7. Pendapatan
8. Beban
9. Keuntungan
10. kerugian
TUJUAN
Menyediakan info:
1. Yang berguna
bg pembuat
keputusan
investasi &
kredit
2. Yg berguna
untuk menilai
arus kas masa
depan
3. Tentang
sumber daya
perusahaan,
klai atas
sumber daya
tsb, dan
perubahan