SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 47
RHEOLOGIRHEOLOGI
RheologiRheologi
 Asal kata :Asal kata :
 Rheos : ilmuRheos : ilmu
 Rogos : mengalirRogos : mengalir
Viskositas : Suatu pernyataan tahanan dari suatuViskositas : Suatu pernyataan tahanan dari suatu
cairan untuk mengalircairan untuk mengalir
Tipe aliranTipe aliran
 Sistem New tonSistem New ton
 Sistem Non NewtonSistem Non Newton
 = rate of shear= rate of shear
== perbedaan kecepatan antara 2 bidang cairanperbedaan kecepatan antara 2 bidang cairan
yang dipisahkan oleh jarak yang sangat kecil.yang dipisahkan oleh jarak yang sangat kecil.
= shearing stress= shearing stress
==gaya per satuan luas yang diperlukan untukgaya per satuan luas yang diperlukan untuk
menyebabkan aliran.menyebabkan aliran.
==
dr
dv
G
==
A
F
F
'
SISTEM NEWTONSISTEM NEWTON
 Mengikuti hukum aliran NewtonMengikuti hukum aliran Newton
 Makin besar viskositas suatu cairan, makinMakin besar viskositas suatu cairan, makin
besar gaya per satuan luas yang diperlukanbesar gaya per satuan luas yang diperlukan
untuk menghasilkan suatu rate of shearuntuk menghasilkan suatu rate of shear
tertentu.tertentu.
 Di mana :Di mana : ηη = koefisien viskositas ~ viskositas= koefisien viskositas ~ viskositas
G
F
dr
dv
.
A
'F
=η⇒η=
 SatuanSatuan viskositasviskositas : poise: poise = dyne detik cm-2= dyne detik cm-2
 Cps (centipoise) = 0,01 poiseCps (centipoise) = 0,01 poise
22
det
det
'
cm
dyne
cmcm
cmdyne
Adv
drF
=
×
×
==η
 Fluiditas,Fluiditas, φφ, didefinisikan kebalikan dari, didefinisikan kebalikan dari
viskositasviskositas
 Viskositas kinematis = viskositas absolut,Viskositas kinematis = viskositas absolut,
merupakan viskositas dibagi dengan kerapatanmerupakan viskositas dibagi dengan kerapatan
η
=Φ
1
ρ
η
=Viskositas kinematis
Satuan : stoke(s) atau centi stokes
 Contoh soal :Contoh soal :
 Dengan viskometer Ostwald, didapatDengan viskometer Ostwald, didapat
viskositas aseton 0,313 cp pada 250C.viskositas aseton 0,313 cp pada 250C.
Kerapatan aseton (250C) = 0,788 g/cm3.Kerapatan aseton (250C) = 0,788 g/cm3.
Berapa viskositas kinematis aseton?Berapa viskositas kinematis aseton?
 Jika diketahui viskositas air (250C) = 0,8904Jika diketahui viskositas air (250C) = 0,8904
cp. Berapa viskositas aseton relatif terhadapcp. Berapa viskositas aseton relatif terhadap
air pada 250C?air pada 250C?
Ketergantungan Temperatur danKetergantungan Temperatur dan
Teori viskositasTeori viskositas
 Viskositas gas meningkat dengan naiknyaViskositas gas meningkat dengan naiknya
temperaturtemperatur
 Viskositas cairan menurun jika temperaturViskositas cairan menurun jika temperatur
dinaikkandinaikkan
 FluiditasFluiditas  kebalikan dari viskositaskebalikan dari viskositas
 Fluiditas cairan meningkat jika temperaturFluiditas cairan meningkat jika temperatur
dinaikkandinaikkan
Persamaan kinetika ArrheniusPersamaan kinetika Arrhenius
RT
Ea
eA=η
A= konstanta yang tergantung
dari bobot molekul
Ea= Energi pengaktifan
Rateofshear
Shearing stress
a) Aliran Newton b) Aliran Plastis
Rateofshear
Shearing stress
f
Rateofshear
Shearing stress
Rateofshear
Shearing stress
c) Aliran pseudoplastis d) Aliran dilatan
SISTEM NON NEWTONSISTEM NON NEWTON
 Aliran plastisAliran plastis
 Aliran PseudoplastisAliran Pseudoplastis
 Aliran DilatanAliran Dilatan
11..Aliran PlastisAliran Plastis
Disebut sebagaiDisebut sebagai
Bingham bodiesBingham bodies
Kurva plastis tidakKurva plastis tidak
melewati titik (0,0),melewati titik (0,0),
tetapi memotongtetapi memotong
sumbusumbu shearingshearing
stressstress, dikenal dengan, dikenal dengan
harga yield (yieldharga yield (yield
value)value)..
Rateofshear
Shearing stress
f
Harga stress dibawah yield value, zatHarga stress dibawah yield value, zat
bertindak sebagai bahan elastis (seperti zatbertindak sebagai bahan elastis (seperti zat
padatpadat
Kemiringan rheogram disebutKemiringan rheogram disebut mobilitymobility ≈≈
fluiditas pada sistem Newton.fluiditas pada sistem Newton.
Kebalikannya adalahKebalikannya adalah viskositas plastisviskositas plastis = U= U
( )
G
fF
U
−
=
f= yield value
dalam dyne cm-2
Contoh soal :Contoh soal :
Suatu bahan plastis diketahui mempunyaiSuatu bahan plastis diketahui mempunyai
yield value 5200 dyne cm-2. Pada shearingyield value 5200 dyne cm-2. Pada shearing
stress di atas yield value, F ditemukanstress di atas yield value, F ditemukan
meningkat secara linear dengan meningkatnyameningkat secara linear dengan meningkatnya
G. Jika rate of shear 150 dt-1 pada saat F =G. Jika rate of shear 150 dt-1 pada saat F =
8000 dyne cm-2, hitung viskositas plastis8000 dyne cm-2, hitung viskositas plastis
sampel tsb !sampel tsb !
Contoh :Contoh : Partikel terflokulasi pada suspensi
Terbentuk struktur kontinu
Adanya gaya van der waals (ikatan antar
partikel)
Partikel terflokulasi pada suspensi
Ikatan pecah aliran padat terjadi
Yield value
22..Aliran PseudopastisAliran Pseudopastis
Contoh :Contoh : dispersi cairdispersi cair
dari tragakan, Nadari tragakan, Na
alginat, metilalginat, metil
selulosa, CMC Naselulosa, CMC Na
Viskositas berkurangViskositas berkurang
dengandengan
meningkatnya rate 0fmeningkatnya rate 0f
shear (cairan menjadishear (cairan menjadi
encer)encer)
Disebut shearDisebut shear
thinning systemthinning system
Rateofshear
Shearing stress
G'FN
η=
'logFlogNGlog η−=
• Eksponen N meningkat pada saat aliran
meningkat menjadi non-Newton
• N=1, alirannya adalah Aliran Newton
Persamaan Regresi Linear
33..Aliran DilatanAliran Dilatan
Suspensi tertentu (persentase zat padatSuspensi tertentu (persentase zat padat
terdispersi tinggi)terdispersi tinggi)  peningkatan daya hambatpeningkatan daya hambat
untuk mengalir dengan meningkatnyauntuk mengalir dengan meningkatnya rate ofrate of
shear.shear.
Volume meningkat dengan terjadinyaVolume meningkat dengan terjadinya shearshear 
disebut dilatandisebut dilatan
Disebut sebagaiDisebut sebagai shear thickening systemshear thickening system..
G
Partikel tertutup rapat
Volume kosong minimum
Pembawa cukup
Konsistensi relatif rendah
Partikel susun longgar
Volume kosong meningkat
Pembawa tidak cukup
Konsistensi relatif tinggi
THIKSOTROPITHIKSOTROPI
 Menunjukkan adanya pemecahan strukturMenunjukkan adanya pemecahan struktur
yang tidak terbentuk dengan segera jika stressyang tidak terbentuk dengan segera jika stress
dihilangkan atau dikurandihilangkan atau dikurangigi
 Terjadi padaTerjadi pada shear thinning systemshear thinning system (plastis,(plastis,
atau pseudoplastis)atau pseudoplastis)
 Didefinisikan sebagai suatu pemulihan isotermDidefinisikan sebagai suatu pemulihan isoterm
dan lambat pada pendiaman suatu bahan yangdan lambat pada pendiaman suatu bahan yang
kehilangan konsistensinya karenakehilangan konsistensinya karena shearingshearing..
Rateofshear
Shearing stress
Plastis
Pseudoplastis
Gambar thiksotropi pada aliran plastis
dan pseudoplastis
Pengukuran thiksotropiPengukuran thiksotropi
 Dengan melihat putaran histeresis yangDengan melihat putaran histeresis yang
dibentuk oleh kurva menaik dan menurun daridibentuk oleh kurva menaik dan menurun dari
rheogram.rheogram.
 Luas daerah histeresis merupakan suatuLuas daerah histeresis merupakan suatu
ukuran pemecahan thiksotropi.ukuran pemecahan thiksotropi.
Pengukuran untuk plastis (binghamPengukuran untuk plastis (bingham
bodiesbodies((
1.1. Menentukan pemecahan struktural terhadapMenentukan pemecahan struktural terhadap
waktu pada rate of shear konstan.waktu pada rate of shear konstan.
Rateofshear
Shearing stress
-----t2-------
--t1---
1
2
21
t
tln
UU
B
−
=
B= konstanta
thiksotropi
1/U1
1/U2
2.2. Menentukan pemecahan struktural karenaMenentukan pemecahan struktural karena
meningkatnya shear ratmeningkatnya shear ratee..
2
1
2
21
)
V
V(ln
)UU(2
M
−
=
M = konstanta
thiksotropi
Rateofshear
Shearing stress
1/U1
1/U1
Thiksotropi negatif atauThiksotropi negatif atau
antithiksotropiantithiksotropi
 MenyatakanMenyatakan
kenaikankenaikan
konsistensi padakonsistensi pada
kurva yangkurva yang
menurun.menurun.
 Contoh : magmaContoh : magma
magnesiamagnesia Rateofshear
Shearing stress
 Penyebab :Penyebab :
 Meningkatnya frekuensi tumbukan dariMeningkatnya frekuensi tumbukan dari
partikel-partikel terdispers, atau molekul-partikel-partikel terdispers, atau molekul-
molekul polimer dalam suspensi,molekul polimer dalam suspensi,
menyebabkan ikatan antar partikel naik,menyebabkan ikatan antar partikel naik,
sehingga dalam keadaan keseimbangansehingga dalam keadaan keseimbangan
membentuk gumpalan-gumpalan besar. Dalammembentuk gumpalan-gumpalan besar. Dalam
keadaan diam, gumpalan pecah menjadikeadaan diam, gumpalan pecah menjadi
partikel-partikel.partikel-partikel.
RheopeksiRheopeksi
 Suatu gejala di mana suatu solSuatu gejala di mana suatu sol membentukmembentuk
gel lebih cepat jika diadukgel lebih cepat jika diaduk perperperlahan-perlahan-
lahan atau kalau dishear daripada jikalahan atau kalau dishear daripada jika
dibiarkan tanpa pengadukadibiarkan tanpa pengadukann
 Anti thiksotropiAnti thiksotropi ≠≠ rheopeksirheopeksi
☺☺Pada rheopeksiPada rheopeksi sistem terdeflokulasi dansistem terdeflokulasi dan
berisi solid dispersi lebih dari 50%berisi solid dispersi lebih dari 50%
☺☺Pada antithiksotropi sistem terflokulasiPada antithiksotropi sistem terflokulasi
dan berisi solid dispersi 1- 10dan berisi solid dispersi 1- 10%.%.
gelgel pd rheopeksi :pd rheopeksi : Bentuk keseimbanganBentuk keseimbangan☺☺
Pd antithiksotropi :solPd antithiksotropi :sol Bentuk keseimbanganBentuk keseimbangan
Pemilihan ViskometerPemilihan Viskometer
 Semua viskometer dapat digunakan untukSemua viskometer dapat digunakan untuk
menentukan viskositas sistem Newton danmenentukan viskositas sistem Newton dan
hanya viskometer yang mempunyai kontrolhanya viskometer yang mempunyai kontrol
shear stressshear stress yang bervariasi dapat digunakanyang bervariasi dapat digunakan
untuk bahan-bahan Non Newton.untuk bahan-bahan Non Newton.
Macam-macam viskometerMacam-macam viskometer
 Visk. KapilerVisk. Kapiler
 Visk. Bola jatuhVisk. Bola jatuh
 Visk. Cup & bobVisk. Cup & bob
 Visk. Kerucut dan lempengVisk. Kerucut dan lempeng
Sistem Newton
Sistem Newton
dan
Non Newton
1.1. Viskometer kapilerViskometer kapiler
 Disebut sebagai viskometer ostwaldDisebut sebagai viskometer ostwald
 Dasar : Hukum PoiseuilleDasar : Hukum Poiseuille
Vl8
Ptr4
∆π
=η
KarenaKarena ∆∆P tergantung pada kerapatan cairan (P tergantung pada kerapatan cairan (ρρ),),
maka :maka :
PtK ∆××=η ρη ××= tK
22
11
2
1
t
t
ρ
ρ
=
η
η
 Contoh soalContoh soal
 Jika waktu yang dibutuhkan aseton untukJika waktu yang dibutuhkan aseton untuk
mengalir antara kedua tanda pada viskometermengalir antara kedua tanda pada viskometer
Ostwald adalah 45 detik, untuk air adalah 100Ostwald adalah 45 detik, untuk air adalah 100
detik (250C).detik (250C).
 Diketahui kerapatan aseton 0,788 gram cm-3,Diketahui kerapatan aseton 0,788 gram cm-3,
kerapatan air 0,997 gram cm-3 dan viskositaskerapatan air 0,997 gram cm-3 dan viskositas
air 0,8904 cps.air 0,8904 cps.
 Berapa viskositas aseton ?Berapa viskositas aseton ?
2.2. Viskometer Bola JatuhViskometer Bola Jatuh
 Disebut viskometer HoepplerDisebut viskometer Hoeppler
 Prinsip :Prinsip :
 Suatu bola gelas/besi jatuh ke bawah dalamSuatu bola gelas/besi jatuh ke bawah dalam
suatu tabung gelas yang hampir vertikal,suatu tabung gelas yang hampir vertikal,
mengandung cairan uji pada temperaturmengandung cairan uji pada temperatur
konstan. Laju jatuhnya bola dengankonstan. Laju jatuhnya bola dengan ρρ dandan φφ
tertentu adalah kebalikan fungsi viskositastertentu adalah kebalikan fungsi viskositas
sampel tersebut.sampel tersebut.
B)SS(t fb −=η
Dimana:
t : waktu (lamanya bola jatuh(
Sb : Gravitasi jenis dari bola
Sf : Gravitasi jenis dari cairan
B : Konstanta bola
3.3. ViskometerViskometer ‘‘CupCup’’ andand ‘‘BobBob’’
 Prinsip :Prinsip :
 Sampel diSampel di’’shearshear’’ dalam ruang antara dindingdalam ruang antara dinding
luar,luar, ‘‘bobbob’’ (rotor) dan dinding dalam mangkuk(rotor) dan dinding dalam mangkuk
((‘‘cupcup’’).).
 Viskometer Couette, mis : visk. Mac MichaelViskometer Couette, mis : visk. Mac Michael
Mangkuk yang berputarMangkuk yang berputar
 Viskometer Searle, mis : visk. Rotovisco, visk.Viskometer Searle, mis : visk. Rotovisco, visk.
StormerStormer
Rotor yang berputarRotor yang berputar
Viskometer stormerViskometer stormer
v
w
Kv=η
Dimana :
Kv : Konstanta alat
W : berat beban
V : rpm
v
ww
KU f
v
−
=
Untuk aliran plastis
Dimana :
Wf : intersep yield
value dalam gram
 Yield valueYield value ff wKf =
)
R
R
(log303,2
1
x
60
2
xKK
b
c
vf
π
=
Dimana :
Rc : jari-jari mangkok
Rb : jari-jari rotor
 Contoh soal :Contoh soal :
 Suatu sampel gel dianalisis dengan viskometerSuatu sampel gel dianalisis dengan viskometer
Stormer yang dimodifikasi. Berat w sebesarStormer yang dimodifikasi. Berat w sebesar
450 gram menghasilkan ke450 gram menghasilkan keccepatan rotor v 350epatan rotor v 350
rpm. Suatu seri kecepatan diperoleh denganrpm. Suatu seri kecepatan diperoleh dengan
menggunakan berat pengendali lainnya,menggunakan berat pengendali lainnya,
diperoleh suatu rheogram aliran plastis.diperoleh suatu rheogram aliran plastis.
Intersep yield value wf diperoleh denganIntersep yield value wf diperoleh dengan
mengekstrapolasi kurva tersebut terhadapmengekstrapolasi kurva tersebut terhadap
sumbu shearing stress di mana v = 0, wf = 225sumbu shearing stress di mana v = 0, wf = 225
gram. Konstanta alat Kv = 52,0 dan Kf = 20,0.gram. Konstanta alat Kv = 52,0 dan Kf = 20,0.
Berapakah vikositas plastis dan yield valueBerapakah vikositas plastis dan yield value
sampel tersebut?sampel tersebut?
4.4. Viskometer Kerucut dan LempengViskometer Kerucut dan Lempeng
 Contoh : viskometer FerrantiContoh : viskometer Ferranti –– ShirleyShirley
 Prinsip :Prinsip :
 Kerucut dikemudikan motor dengan kecepatanKerucut dikemudikan motor dengan kecepatan
yang berubah-ubah, sampel dishear di antarayang berubah-ubah, sampel dishear di antara
lempeng yang diam dan kerucut yang berputar.lempeng yang diam dan kerucut yang berputar.
Rate of shearRate of shear : rpm (dengan dial pemilih).: rpm (dengan dial pemilih).
Shearing stressShearing stress : puntiran (dibaca pada skala: puntiran (dibaca pada skala
penunjuk).penunjuk).
 Untuk cairan NewtonUntuk cairan Newton
dimana :dimana :
C = konstanta alatC = konstanta alat
T = puntiran (torque)T = puntiran (torque)
V = rpmV = rpm
 Untuk cairan plastis :Untuk cairan plastis :
v
T
C=η
v
TT
CU f−
=
ff TxCf =
Penerapan rheologi dalamPenerapan rheologi dalam ::bidangbidang
farmasifarmasi
1.1. CairanCairan
 PencampuranPencampuran
 Pengurangan ukuran partikel dari sistemPengurangan ukuran partikel dari sistem
sistem dispersi dengan shearsistem dispersi dengan shear
 Pelewatan melalui mulut,penuangan,Pelewatan melalui mulut,penuangan,
pengemasan dalam botol, pelewatanpengemasan dalam botol, pelewatan
melalui jarum suntikmelalui jarum suntik
 Perpindahan cairanPerpindahan cairan
 Stabilitas fisik sistem dispersiStabilitas fisik sistem dispersi
2.2. Semi solidSemi solid
 Penyebaran dan pelekatan pada kulitPenyebaran dan pelekatan pada kulit
 Pemindahan dari wadah/tubePemindahan dari wadah/tube
 Kemampuan zat padat untuk bercampurKemampuan zat padat untuk bercampur
dengan cairan-cairandengan cairan-cairan
 Pelepasan obat dari basisnyaPelepasan obat dari basisnya
3.3. PadatanPadatan
 Aliran serbuk dari corong ke lubangAliran serbuk dari corong ke lubang
cetakan tablet/kapsulcetakan tablet/kapsul
 Pengemasan serbuk/granulPengemasan serbuk/granul
4.4. PemPempprosesanrosesan
 Kapasitas produksi alatKapasitas produksi alat
 Efisiensi pemrosesanEfisiensi pemrosesan
ThankThank’’s four your attentions four your attention
SelamatSelamat
belajarbelajar!!!!!!

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Konstanta dielektrik
Konstanta dielektrikKonstanta dielektrik
Konstanta dielektrik
Trie Marcory
 
30435971 farmasi-fisika-kelarutan
30435971 farmasi-fisika-kelarutan30435971 farmasi-fisika-kelarutan
30435971 farmasi-fisika-kelarutan
Yaumil Fajri
 

Mais procurados (20)

laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUANlaporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
 
Konstanta dielektrik
Konstanta dielektrikKonstanta dielektrik
Konstanta dielektrik
 
Kromatografi lapis tipis
Kromatografi lapis tipisKromatografi lapis tipis
Kromatografi lapis tipis
 
Suspensi
SuspensiSuspensi
Suspensi
 
Farmasi fisika-kelarutan
Farmasi fisika-kelarutanFarmasi fisika-kelarutan
Farmasi fisika-kelarutan
 
Rheologi
RheologiRheologi
Rheologi
 
Emulsi Farmasi
Emulsi FarmasiEmulsi Farmasi
Emulsi Farmasi
 
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap  Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap  Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
 
Sediaan krim
Sediaan krimSediaan krim
Sediaan krim
 
Mikromeritik
Mikromeritik Mikromeritik
Mikromeritik
 
Evaluasi Tablet
Evaluasi TabletEvaluasi Tablet
Evaluasi Tablet
 
Laporan farmasi fisika rheologi
Laporan farmasi fisika rheologiLaporan farmasi fisika rheologi
Laporan farmasi fisika rheologi
 
Berat Jenis dan Rapat Jenis
Berat Jenis dan Rapat JenisBerat Jenis dan Rapat Jenis
Berat Jenis dan Rapat Jenis
 
Laporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cair
Laporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cairLaporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cair
Laporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cair
 
30435971 farmasi-fisika-kelarutan
30435971 farmasi-fisika-kelarutan30435971 farmasi-fisika-kelarutan
30435971 farmasi-fisika-kelarutan
 
Suppo
SuppoSuppo
Suppo
 
Uji Mutu Sediaan Suspensi
Uji Mutu Sediaan SuspensiUji Mutu Sediaan Suspensi
Uji Mutu Sediaan Suspensi
 
Biofarmasetika (Pendahuluan)
Biofarmasetika (Pendahuluan)Biofarmasetika (Pendahuluan)
Biofarmasetika (Pendahuluan)
 
Titrasi Bebas Air
Titrasi Bebas AirTitrasi Bebas Air
Titrasi Bebas Air
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pewarnaan Mikroorganisme
Laporan Mikrobiologi -  Teknik Pewarnaan MikroorganismeLaporan Mikrobiologi -  Teknik Pewarnaan Mikroorganisme
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pewarnaan Mikroorganisme
 

Destaque

Viskositas
ViskositasViskositas
Viskositas
Iin Suin
 
ITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonian
ITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonianITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonian
ITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonian
Fransiska Puteri
 
Viskositas sebagai fungsi temperatur
Viskositas sebagai fungsi temperaturViskositas sebagai fungsi temperatur
Viskositas sebagai fungsi temperatur
Naufa Nur
 
Kajian sstem kolektor panas mathri utk pengering (edited)
Kajian sstem kolektor panas mathri utk pengering (edited)Kajian sstem kolektor panas mathri utk pengering (edited)
Kajian sstem kolektor panas mathri utk pengering (edited)
Ifan Ifan
 

Destaque (20)

Rheologi
RheologiRheologi
Rheologi
 
04 mikromeritik
04 mikromeritik04 mikromeritik
04 mikromeritik
 
Viskositas
ViskositasViskositas
Viskositas
 
ITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonian
ITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonianITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonian
ITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonian
 
Viskositas
ViskositasViskositas
Viskositas
 
Modul1
Modul1Modul1
Modul1
 
Rheology
RheologyRheology
Rheology
 
viskositas
viskositasviskositas
viskositas
 
02 reologi
02 reologi02 reologi
02 reologi
 
Bab ii perc viskositas
Bab ii perc viskositasBab ii perc viskositas
Bab ii perc viskositas
 
Viskositas sebagai fungsi temperatur
Viskositas sebagai fungsi temperaturViskositas sebagai fungsi temperatur
Viskositas sebagai fungsi temperatur
 
Makalah sistem koloid
Makalah sistem koloidMakalah sistem koloid
Makalah sistem koloid
 
Viskositas
ViskositasViskositas
Viskositas
 
Mekanika fluida
Mekanika fluidaMekanika fluida
Mekanika fluida
 
1 pengaruh debit terhadap unjuk kerja alat penukar kalor dan penurunan suhu r...
1 pengaruh debit terhadap unjuk kerja alat penukar kalor dan penurunan suhu r...1 pengaruh debit terhadap unjuk kerja alat penukar kalor dan penurunan suhu r...
1 pengaruh debit terhadap unjuk kerja alat penukar kalor dan penurunan suhu r...
 
Punya badrun
Punya badrunPunya badrun
Punya badrun
 
Kajian sstem kolektor panas mathri utk pengering (edited)
Kajian sstem kolektor panas mathri utk pengering (edited)Kajian sstem kolektor panas mathri utk pengering (edited)
Kajian sstem kolektor panas mathri utk pengering (edited)
 
Fundamental of convection
Fundamental of convectionFundamental of convection
Fundamental of convection
 
134856909 plate-he
134856909 plate-he134856909 plate-he
134856909 plate-he
 
Laporan praktikum kerapatan dan BJ
Laporan praktikum kerapatan dan BJLaporan praktikum kerapatan dan BJ
Laporan praktikum kerapatan dan BJ
 

Semelhante a Rheologi farmasi fisik

fdokumen.com_rheologi-562f9600ebfa3.ppt
fdokumen.com_rheologi-562f9600ebfa3.pptfdokumen.com_rheologi-562f9600ebfa3.ppt
fdokumen.com_rheologi-562f9600ebfa3.ppt
yudha420129
 
Presentasimekflu 130903050642-phpapp02
Presentasimekflu 130903050642-phpapp02Presentasimekflu 130903050642-phpapp02
Presentasimekflu 130903050642-phpapp02
Ivan Fa'Ad
 

Semelhante a Rheologi farmasi fisik (20)

Viskositas.ppt
Viskositas.pptViskositas.ppt
Viskositas.ppt
 
RHEOLOGI.pdf
RHEOLOGI.pdfRHEOLOGI.pdf
RHEOLOGI.pdf
 
Rheologi (SIFAT ALIRAN FLUIDA) MATERI UKAI 2020
Rheologi (SIFAT ALIRAN FLUIDA)  MATERI UKAI 2020Rheologi (SIFAT ALIRAN FLUIDA)  MATERI UKAI 2020
Rheologi (SIFAT ALIRAN FLUIDA) MATERI UKAI 2020
 
Mekanika fluida 2 pertemuan 1 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 1 okkMekanika fluida 2 pertemuan 1 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 1 okk
 
Mekanika fluida ppt
Mekanika fluida pptMekanika fluida ppt
Mekanika fluida ppt
 
Fluida
FluidaFluida
Fluida
 
Viskositas 1
Viskositas 1Viskositas 1
Viskositas 1
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Laporan Sedimentasi
Laporan SedimentasiLaporan Sedimentasi
Laporan Sedimentasi
 
Mekanika fluida dan sifat sifat fluida
Mekanika fluida dan sifat sifat fluidaMekanika fluida dan sifat sifat fluida
Mekanika fluida dan sifat sifat fluida
 
fdokumen.com_rheologi-562f9600ebfa3.ppt
fdokumen.com_rheologi-562f9600ebfa3.pptfdokumen.com_rheologi-562f9600ebfa3.ppt
fdokumen.com_rheologi-562f9600ebfa3.ppt
 
3. b. ppt hyperlink fluida statik
3. b. ppt hyperlink   fluida statik3. b. ppt hyperlink   fluida statik
3. b. ppt hyperlink fluida statik
 
Viskositas, hukum stokes, hukum bernouli
Viskositas, hukum stokes, hukum bernouliViskositas, hukum stokes, hukum bernouli
Viskositas, hukum stokes, hukum bernouli
 
Vs (2)
Vs (2)Vs (2)
Vs (2)
 
materi kuliah mekflu 2018
materi kuliah mekflu 2018materi kuliah mekflu 2018
materi kuliah mekflu 2018
 
Presentasimekflu 130903050642-phpapp02
Presentasimekflu 130903050642-phpapp02Presentasimekflu 130903050642-phpapp02
Presentasimekflu 130903050642-phpapp02
 
Presentasi Mekflu
Presentasi MekfluPresentasi Mekflu
Presentasi Mekflu
 
Viskositas Farmasi Fisika 2020
Viskositas Farmasi Fisika 2020Viskositas Farmasi Fisika 2020
Viskositas Farmasi Fisika 2020
 
Laporan aliran fluida melalui benda padat ivan
Laporan aliran fluida melalui benda padat ivanLaporan aliran fluida melalui benda padat ivan
Laporan aliran fluida melalui benda padat ivan
 
Fluida Statis
Fluida StatisFluida Statis
Fluida Statis
 

Último

GAYA HIDUP SIHAT ssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
GAYA HIDUP SIHAT ssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssGAYA HIDUP SIHAT ssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
GAYA HIDUP SIHAT ssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
UZAIRBINIBRAHIMMoe
 

Último (8)

Ppt kel.8 administrasi pengelolaan administrasi persuratan dan pengarsipan
Ppt kel.8 administrasi pengelolaan administrasi persuratan dan pengarsipanPpt kel.8 administrasi pengelolaan administrasi persuratan dan pengarsipan
Ppt kel.8 administrasi pengelolaan administrasi persuratan dan pengarsipan
 
"PPT K1_pengantar komunikasi pendidikan"
"PPT K1_pengantar komunikasi pendidikan""PPT K1_pengantar komunikasi pendidikan"
"PPT K1_pengantar komunikasi pendidikan"
 
tahapan pengembangan guru profesional, alur dan kebijakan pengembangan profes...
tahapan pengembangan guru profesional, alur dan kebijakan pengembangan profes...tahapan pengembangan guru profesional, alur dan kebijakan pengembangan profes...
tahapan pengembangan guru profesional, alur dan kebijakan pengembangan profes...
 
GAYA HIDUP SIHAT ssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
GAYA HIDUP SIHAT ssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssGAYA HIDUP SIHAT ssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
GAYA HIDUP SIHAT ssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
 
Pemahaman Dasar Ekonometrika pendahuluan.ppt
Pemahaman Dasar Ekonometrika pendahuluan.pptPemahaman Dasar Ekonometrika pendahuluan.ppt
Pemahaman Dasar Ekonometrika pendahuluan.ppt
 
BAB I Probabilitas konsep peluang kejadian.ppt
BAB I Probabilitas konsep peluang kejadian.pptBAB I Probabilitas konsep peluang kejadian.ppt
BAB I Probabilitas konsep peluang kejadian.ppt
 
Teknologi Pangan Kelas 3 SD, Mentahan Edit
Teknologi Pangan Kelas 3 SD, Mentahan EditTeknologi Pangan Kelas 3 SD, Mentahan Edit
Teknologi Pangan Kelas 3 SD, Mentahan Edit
 
Makalah kelompok 8 administrasi.pdf. pengelolaan administrasi persuratan dan ...
Makalah kelompok 8 administrasi.pdf. pengelolaan administrasi persuratan dan ...Makalah kelompok 8 administrasi.pdf. pengelolaan administrasi persuratan dan ...
Makalah kelompok 8 administrasi.pdf. pengelolaan administrasi persuratan dan ...
 

Rheologi farmasi fisik

  • 2. RheologiRheologi  Asal kata :Asal kata :  Rheos : ilmuRheos : ilmu  Rogos : mengalirRogos : mengalir Viskositas : Suatu pernyataan tahanan dari suatuViskositas : Suatu pernyataan tahanan dari suatu cairan untuk mengalircairan untuk mengalir
  • 3. Tipe aliranTipe aliran  Sistem New tonSistem New ton  Sistem Non NewtonSistem Non Newton
  • 4.  = rate of shear= rate of shear == perbedaan kecepatan antara 2 bidang cairanperbedaan kecepatan antara 2 bidang cairan yang dipisahkan oleh jarak yang sangat kecil.yang dipisahkan oleh jarak yang sangat kecil. = shearing stress= shearing stress ==gaya per satuan luas yang diperlukan untukgaya per satuan luas yang diperlukan untuk menyebabkan aliran.menyebabkan aliran. == dr dv G == A F F '
  • 5. SISTEM NEWTONSISTEM NEWTON  Mengikuti hukum aliran NewtonMengikuti hukum aliran Newton  Makin besar viskositas suatu cairan, makinMakin besar viskositas suatu cairan, makin besar gaya per satuan luas yang diperlukanbesar gaya per satuan luas yang diperlukan untuk menghasilkan suatu rate of shearuntuk menghasilkan suatu rate of shear tertentu.tertentu.  Di mana :Di mana : ηη = koefisien viskositas ~ viskositas= koefisien viskositas ~ viskositas G F dr dv . A 'F =η⇒η=
  • 6.  SatuanSatuan viskositasviskositas : poise: poise = dyne detik cm-2= dyne detik cm-2  Cps (centipoise) = 0,01 poiseCps (centipoise) = 0,01 poise 22 det det ' cm dyne cmcm cmdyne Adv drF = × × ==η
  • 7.  Fluiditas,Fluiditas, φφ, didefinisikan kebalikan dari, didefinisikan kebalikan dari viskositasviskositas  Viskositas kinematis = viskositas absolut,Viskositas kinematis = viskositas absolut, merupakan viskositas dibagi dengan kerapatanmerupakan viskositas dibagi dengan kerapatan η =Φ 1 ρ η =Viskositas kinematis Satuan : stoke(s) atau centi stokes
  • 8.  Contoh soal :Contoh soal :  Dengan viskometer Ostwald, didapatDengan viskometer Ostwald, didapat viskositas aseton 0,313 cp pada 250C.viskositas aseton 0,313 cp pada 250C. Kerapatan aseton (250C) = 0,788 g/cm3.Kerapatan aseton (250C) = 0,788 g/cm3. Berapa viskositas kinematis aseton?Berapa viskositas kinematis aseton?  Jika diketahui viskositas air (250C) = 0,8904Jika diketahui viskositas air (250C) = 0,8904 cp. Berapa viskositas aseton relatif terhadapcp. Berapa viskositas aseton relatif terhadap air pada 250C?air pada 250C?
  • 9. Ketergantungan Temperatur danKetergantungan Temperatur dan Teori viskositasTeori viskositas  Viskositas gas meningkat dengan naiknyaViskositas gas meningkat dengan naiknya temperaturtemperatur  Viskositas cairan menurun jika temperaturViskositas cairan menurun jika temperatur dinaikkandinaikkan  FluiditasFluiditas  kebalikan dari viskositaskebalikan dari viskositas  Fluiditas cairan meningkat jika temperaturFluiditas cairan meningkat jika temperatur dinaikkandinaikkan
  • 10. Persamaan kinetika ArrheniusPersamaan kinetika Arrhenius RT Ea eA=η A= konstanta yang tergantung dari bobot molekul Ea= Energi pengaktifan
  • 11. Rateofshear Shearing stress a) Aliran Newton b) Aliran Plastis Rateofshear Shearing stress f
  • 12. Rateofshear Shearing stress Rateofshear Shearing stress c) Aliran pseudoplastis d) Aliran dilatan
  • 13. SISTEM NON NEWTONSISTEM NON NEWTON  Aliran plastisAliran plastis  Aliran PseudoplastisAliran Pseudoplastis  Aliran DilatanAliran Dilatan
  • 14. 11..Aliran PlastisAliran Plastis Disebut sebagaiDisebut sebagai Bingham bodiesBingham bodies Kurva plastis tidakKurva plastis tidak melewati titik (0,0),melewati titik (0,0), tetapi memotongtetapi memotong sumbusumbu shearingshearing stressstress, dikenal dengan, dikenal dengan harga yield (yieldharga yield (yield value)value).. Rateofshear Shearing stress f
  • 15. Harga stress dibawah yield value, zatHarga stress dibawah yield value, zat bertindak sebagai bahan elastis (seperti zatbertindak sebagai bahan elastis (seperti zat padatpadat Kemiringan rheogram disebutKemiringan rheogram disebut mobilitymobility ≈≈ fluiditas pada sistem Newton.fluiditas pada sistem Newton. Kebalikannya adalahKebalikannya adalah viskositas plastisviskositas plastis = U= U ( ) G fF U − = f= yield value dalam dyne cm-2
  • 16. Contoh soal :Contoh soal : Suatu bahan plastis diketahui mempunyaiSuatu bahan plastis diketahui mempunyai yield value 5200 dyne cm-2. Pada shearingyield value 5200 dyne cm-2. Pada shearing stress di atas yield value, F ditemukanstress di atas yield value, F ditemukan meningkat secara linear dengan meningkatnyameningkat secara linear dengan meningkatnya G. Jika rate of shear 150 dt-1 pada saat F =G. Jika rate of shear 150 dt-1 pada saat F = 8000 dyne cm-2, hitung viskositas plastis8000 dyne cm-2, hitung viskositas plastis sampel tsb !sampel tsb !
  • 17. Contoh :Contoh : Partikel terflokulasi pada suspensi Terbentuk struktur kontinu Adanya gaya van der waals (ikatan antar partikel) Partikel terflokulasi pada suspensi Ikatan pecah aliran padat terjadi Yield value
  • 18. 22..Aliran PseudopastisAliran Pseudopastis Contoh :Contoh : dispersi cairdispersi cair dari tragakan, Nadari tragakan, Na alginat, metilalginat, metil selulosa, CMC Naselulosa, CMC Na Viskositas berkurangViskositas berkurang dengandengan meningkatnya rate 0fmeningkatnya rate 0f shear (cairan menjadishear (cairan menjadi encer)encer) Disebut shearDisebut shear thinning systemthinning system Rateofshear Shearing stress
  • 19. G'FN η= 'logFlogNGlog η−= • Eksponen N meningkat pada saat aliran meningkat menjadi non-Newton • N=1, alirannya adalah Aliran Newton Persamaan Regresi Linear
  • 20. 33..Aliran DilatanAliran Dilatan Suspensi tertentu (persentase zat padatSuspensi tertentu (persentase zat padat terdispersi tinggi)terdispersi tinggi)  peningkatan daya hambatpeningkatan daya hambat untuk mengalir dengan meningkatnyauntuk mengalir dengan meningkatnya rate ofrate of shear.shear. Volume meningkat dengan terjadinyaVolume meningkat dengan terjadinya shearshear  disebut dilatandisebut dilatan Disebut sebagaiDisebut sebagai shear thickening systemshear thickening system..
  • 21. G Partikel tertutup rapat Volume kosong minimum Pembawa cukup Konsistensi relatif rendah Partikel susun longgar Volume kosong meningkat Pembawa tidak cukup Konsistensi relatif tinggi
  • 22. THIKSOTROPITHIKSOTROPI  Menunjukkan adanya pemecahan strukturMenunjukkan adanya pemecahan struktur yang tidak terbentuk dengan segera jika stressyang tidak terbentuk dengan segera jika stress dihilangkan atau dikurandihilangkan atau dikurangigi  Terjadi padaTerjadi pada shear thinning systemshear thinning system (plastis,(plastis, atau pseudoplastis)atau pseudoplastis)  Didefinisikan sebagai suatu pemulihan isotermDidefinisikan sebagai suatu pemulihan isoterm dan lambat pada pendiaman suatu bahan yangdan lambat pada pendiaman suatu bahan yang kehilangan konsistensinya karenakehilangan konsistensinya karena shearingshearing..
  • 24. Pengukuran thiksotropiPengukuran thiksotropi  Dengan melihat putaran histeresis yangDengan melihat putaran histeresis yang dibentuk oleh kurva menaik dan menurun daridibentuk oleh kurva menaik dan menurun dari rheogram.rheogram.  Luas daerah histeresis merupakan suatuLuas daerah histeresis merupakan suatu ukuran pemecahan thiksotropi.ukuran pemecahan thiksotropi.
  • 25. Pengukuran untuk plastis (binghamPengukuran untuk plastis (bingham bodiesbodies(( 1.1. Menentukan pemecahan struktural terhadapMenentukan pemecahan struktural terhadap waktu pada rate of shear konstan.waktu pada rate of shear konstan. Rateofshear Shearing stress -----t2------- --t1--- 1 2 21 t tln UU B − = B= konstanta thiksotropi 1/U1 1/U2
  • 26. 2.2. Menentukan pemecahan struktural karenaMenentukan pemecahan struktural karena meningkatnya shear ratmeningkatnya shear ratee.. 2 1 2 21 ) V V(ln )UU(2 M − = M = konstanta thiksotropi Rateofshear Shearing stress 1/U1 1/U1
  • 27. Thiksotropi negatif atauThiksotropi negatif atau antithiksotropiantithiksotropi  MenyatakanMenyatakan kenaikankenaikan konsistensi padakonsistensi pada kurva yangkurva yang menurun.menurun.  Contoh : magmaContoh : magma magnesiamagnesia Rateofshear Shearing stress
  • 28.  Penyebab :Penyebab :  Meningkatnya frekuensi tumbukan dariMeningkatnya frekuensi tumbukan dari partikel-partikel terdispers, atau molekul-partikel-partikel terdispers, atau molekul- molekul polimer dalam suspensi,molekul polimer dalam suspensi, menyebabkan ikatan antar partikel naik,menyebabkan ikatan antar partikel naik, sehingga dalam keadaan keseimbangansehingga dalam keadaan keseimbangan membentuk gumpalan-gumpalan besar. Dalammembentuk gumpalan-gumpalan besar. Dalam keadaan diam, gumpalan pecah menjadikeadaan diam, gumpalan pecah menjadi partikel-partikel.partikel-partikel.
  • 29. RheopeksiRheopeksi  Suatu gejala di mana suatu solSuatu gejala di mana suatu sol membentukmembentuk gel lebih cepat jika diadukgel lebih cepat jika diaduk perperperlahan-perlahan- lahan atau kalau dishear daripada jikalahan atau kalau dishear daripada jika dibiarkan tanpa pengadukadibiarkan tanpa pengadukann  Anti thiksotropiAnti thiksotropi ≠≠ rheopeksirheopeksi
  • 30. ☺☺Pada rheopeksiPada rheopeksi sistem terdeflokulasi dansistem terdeflokulasi dan berisi solid dispersi lebih dari 50%berisi solid dispersi lebih dari 50% ☺☺Pada antithiksotropi sistem terflokulasiPada antithiksotropi sistem terflokulasi dan berisi solid dispersi 1- 10dan berisi solid dispersi 1- 10%.%. gelgel pd rheopeksi :pd rheopeksi : Bentuk keseimbanganBentuk keseimbangan☺☺ Pd antithiksotropi :solPd antithiksotropi :sol Bentuk keseimbanganBentuk keseimbangan
  • 31. Pemilihan ViskometerPemilihan Viskometer  Semua viskometer dapat digunakan untukSemua viskometer dapat digunakan untuk menentukan viskositas sistem Newton danmenentukan viskositas sistem Newton dan hanya viskometer yang mempunyai kontrolhanya viskometer yang mempunyai kontrol shear stressshear stress yang bervariasi dapat digunakanyang bervariasi dapat digunakan untuk bahan-bahan Non Newton.untuk bahan-bahan Non Newton.
  • 32. Macam-macam viskometerMacam-macam viskometer  Visk. KapilerVisk. Kapiler  Visk. Bola jatuhVisk. Bola jatuh  Visk. Cup & bobVisk. Cup & bob  Visk. Kerucut dan lempengVisk. Kerucut dan lempeng Sistem Newton Sistem Newton dan Non Newton
  • 33. 1.1. Viskometer kapilerViskometer kapiler  Disebut sebagai viskometer ostwaldDisebut sebagai viskometer ostwald  Dasar : Hukum PoiseuilleDasar : Hukum Poiseuille Vl8 Ptr4 ∆π =η
  • 34. KarenaKarena ∆∆P tergantung pada kerapatan cairan (P tergantung pada kerapatan cairan (ρρ),), maka :maka : PtK ∆××=η ρη ××= tK 22 11 2 1 t t ρ ρ = η η
  • 35.  Contoh soalContoh soal  Jika waktu yang dibutuhkan aseton untukJika waktu yang dibutuhkan aseton untuk mengalir antara kedua tanda pada viskometermengalir antara kedua tanda pada viskometer Ostwald adalah 45 detik, untuk air adalah 100Ostwald adalah 45 detik, untuk air adalah 100 detik (250C).detik (250C).  Diketahui kerapatan aseton 0,788 gram cm-3,Diketahui kerapatan aseton 0,788 gram cm-3, kerapatan air 0,997 gram cm-3 dan viskositaskerapatan air 0,997 gram cm-3 dan viskositas air 0,8904 cps.air 0,8904 cps.  Berapa viskositas aseton ?Berapa viskositas aseton ?
  • 36. 2.2. Viskometer Bola JatuhViskometer Bola Jatuh  Disebut viskometer HoepplerDisebut viskometer Hoeppler  Prinsip :Prinsip :  Suatu bola gelas/besi jatuh ke bawah dalamSuatu bola gelas/besi jatuh ke bawah dalam suatu tabung gelas yang hampir vertikal,suatu tabung gelas yang hampir vertikal, mengandung cairan uji pada temperaturmengandung cairan uji pada temperatur konstan. Laju jatuhnya bola dengankonstan. Laju jatuhnya bola dengan ρρ dandan φφ tertentu adalah kebalikan fungsi viskositastertentu adalah kebalikan fungsi viskositas sampel tersebut.sampel tersebut.
  • 37. B)SS(t fb −=η Dimana: t : waktu (lamanya bola jatuh( Sb : Gravitasi jenis dari bola Sf : Gravitasi jenis dari cairan B : Konstanta bola
  • 38. 3.3. ViskometerViskometer ‘‘CupCup’’ andand ‘‘BobBob’’  Prinsip :Prinsip :  Sampel diSampel di’’shearshear’’ dalam ruang antara dindingdalam ruang antara dinding luar,luar, ‘‘bobbob’’ (rotor) dan dinding dalam mangkuk(rotor) dan dinding dalam mangkuk ((‘‘cupcup’’).).  Viskometer Couette, mis : visk. Mac MichaelViskometer Couette, mis : visk. Mac Michael Mangkuk yang berputarMangkuk yang berputar  Viskometer Searle, mis : visk. Rotovisco, visk.Viskometer Searle, mis : visk. Rotovisco, visk. StormerStormer Rotor yang berputarRotor yang berputar
  • 39. Viskometer stormerViskometer stormer v w Kv=η Dimana : Kv : Konstanta alat W : berat beban V : rpm v ww KU f v − = Untuk aliran plastis Dimana : Wf : intersep yield value dalam gram
  • 40.  Yield valueYield value ff wKf = ) R R (log303,2 1 x 60 2 xKK b c vf π = Dimana : Rc : jari-jari mangkok Rb : jari-jari rotor
  • 41.  Contoh soal :Contoh soal :  Suatu sampel gel dianalisis dengan viskometerSuatu sampel gel dianalisis dengan viskometer Stormer yang dimodifikasi. Berat w sebesarStormer yang dimodifikasi. Berat w sebesar 450 gram menghasilkan ke450 gram menghasilkan keccepatan rotor v 350epatan rotor v 350 rpm. Suatu seri kecepatan diperoleh denganrpm. Suatu seri kecepatan diperoleh dengan menggunakan berat pengendali lainnya,menggunakan berat pengendali lainnya, diperoleh suatu rheogram aliran plastis.diperoleh suatu rheogram aliran plastis. Intersep yield value wf diperoleh denganIntersep yield value wf diperoleh dengan mengekstrapolasi kurva tersebut terhadapmengekstrapolasi kurva tersebut terhadap sumbu shearing stress di mana v = 0, wf = 225sumbu shearing stress di mana v = 0, wf = 225 gram. Konstanta alat Kv = 52,0 dan Kf = 20,0.gram. Konstanta alat Kv = 52,0 dan Kf = 20,0. Berapakah vikositas plastis dan yield valueBerapakah vikositas plastis dan yield value sampel tersebut?sampel tersebut?
  • 42. 4.4. Viskometer Kerucut dan LempengViskometer Kerucut dan Lempeng  Contoh : viskometer FerrantiContoh : viskometer Ferranti –– ShirleyShirley  Prinsip :Prinsip :  Kerucut dikemudikan motor dengan kecepatanKerucut dikemudikan motor dengan kecepatan yang berubah-ubah, sampel dishear di antarayang berubah-ubah, sampel dishear di antara lempeng yang diam dan kerucut yang berputar.lempeng yang diam dan kerucut yang berputar. Rate of shearRate of shear : rpm (dengan dial pemilih).: rpm (dengan dial pemilih). Shearing stressShearing stress : puntiran (dibaca pada skala: puntiran (dibaca pada skala penunjuk).penunjuk).
  • 43.  Untuk cairan NewtonUntuk cairan Newton dimana :dimana : C = konstanta alatC = konstanta alat T = puntiran (torque)T = puntiran (torque) V = rpmV = rpm  Untuk cairan plastis :Untuk cairan plastis : v T C=η v TT CU f− = ff TxCf =
  • 44. Penerapan rheologi dalamPenerapan rheologi dalam ::bidangbidang farmasifarmasi 1.1. CairanCairan  PencampuranPencampuran  Pengurangan ukuran partikel dari sistemPengurangan ukuran partikel dari sistem sistem dispersi dengan shearsistem dispersi dengan shear  Pelewatan melalui mulut,penuangan,Pelewatan melalui mulut,penuangan, pengemasan dalam botol, pelewatanpengemasan dalam botol, pelewatan melalui jarum suntikmelalui jarum suntik  Perpindahan cairanPerpindahan cairan  Stabilitas fisik sistem dispersiStabilitas fisik sistem dispersi
  • 45. 2.2. Semi solidSemi solid  Penyebaran dan pelekatan pada kulitPenyebaran dan pelekatan pada kulit  Pemindahan dari wadah/tubePemindahan dari wadah/tube  Kemampuan zat padat untuk bercampurKemampuan zat padat untuk bercampur dengan cairan-cairandengan cairan-cairan  Pelepasan obat dari basisnyaPelepasan obat dari basisnya
  • 46. 3.3. PadatanPadatan  Aliran serbuk dari corong ke lubangAliran serbuk dari corong ke lubang cetakan tablet/kapsulcetakan tablet/kapsul  Pengemasan serbuk/granulPengemasan serbuk/granul 4.4. PemPempprosesanrosesan  Kapasitas produksi alatKapasitas produksi alat  Efisiensi pemrosesanEfisiensi pemrosesan
  • 47. ThankThank’’s four your attentions four your attention SelamatSelamat belajarbelajar!!!!!!