Dokumen tersebut membahas tentang permainan kartu sebagai sumber belajar bagi anak. Permainan kartu dapat melatih anak untuk membedakan bentuk gambar dan angka serta mengembangkan aspek motorik, kognitif, dan sosial sesuai dengan teori perkembangan anak. Permainan kartu juga dapat menjadi media untuk mengajarkan klasifikasi dan konsep dasar matematika kepada anak.
1. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bermain adalah setiap kegiatan yang dilakukan untuk kesenangan yangditimbulkannya,
tanpa mempertimbangkan hasil akhir. Bermain dilakukan secara suka reladan tidak ada
paksaan atau tekanan dari luar atau kewajiban. Masa usia anak-anak biasa disebut dengan
masa bermain, karena dengan bermain anak bisa mengembangkan semua potensi di
dalam dirinya, moral, sosial, emosi, ekspresi, dan sebagainya. Salah satu fungsi bermain
adalah anak bisa menyalurkan energinya serta menimbulkan kesenangan bagi anak.
Bermain tidak hanya berfungsi menyalurkan energi dan menimbulkan kesenangan bagi
anak, akan tetapi bermainpun dapat dijadikan sumber belajar bagi anak. Secara tidak
langsung dan tidak disadari oleh anak, ketika memainkan sebuah permainan sebenarnya
anak sudah mendapatkan pembelajaran dari jenis permainan yang dimainkannya. Setiap
jenis permainan hampir semuanya mengandung unsur pembelajaran, termasuk dalam
permainan kartu.
Banyak yang beranggapan bahwa permainan kartu identik dengan judi atau permainan
pengisi waktu luang yang tidak membawa manfaat, terutama bagi anak-anak. Namun
ternyata di dalam permainan kartu pun mengandung manfaat bagi anak. Untuk itu, dalam
makalah ini penulis akan membahas hasil analisis dari video anak bermain kartu.
B. Rumusan masalah
1. Apa saja aspek perkembangan anak berdasarkan Teori (6-12th)?
2. Bagaimana bentuk permainan kartu (aturan permainan, tahapan, perlengkapan)?
3. Apa kesesuaian permainan dengan aspek perkembangan?
4. Bagaimana permainan kartu bisa menjadi sumber belajar?
1
2. C. TujuanPenulisan
1. Dapat menganalisis aspek perkembangan anak berdasarkan Teori (6-12th)
2. Dapat mengetahui bentuk permainan kartu (aturan permainan, tahapan, perlengkapan)
3. Dapat mengetahui kesesuaian permainan dengan aspek perkembangan
4. Dapat mengetahui permainan kartu sebagai sumber belajar.
2
3. BAB II
PEMBAHASAN
A. Analisis Aspek Perkembangan Anak Berdasarkan Teori
Berikut ini adalah biodata subyek anak bermain yang akan dianalisis aspek
perkembangannya berdasarkan teori:
No
1
2
3
4
Nama
Dian
Manda
Ibnu
Sa’diyah
Jenis Kelamin
Perempuan
Perempuan
Laki-Laki
Perempuan
Usia
8 Tahun
8 Tahun
8 Tahun
9 6Tahun
1. Profil umum Perkembangan
Menurut Hurlock :
1) Masa berkelompok
2) Proses penyesuaian diri dengan standar yang disetujui kelompoknya
3) Usia kreatif
4) Usia bermain karena luasnya minat anak
Menurut Santrock:
1) Perubahan fisik (tubuh) pada anak.
2) Kemampuan menganalisis kata
3) Memiliki kreativitas
4) Menjalin relasi dengan teman sebayanya.
a. Usia 6 Tahun
1) Pertumbuhan fisik
Tinggi badan anak laki-laki ± 110-117,5 cm; anak perempuan ± 105115.Berat badan anak laki-laki ±17,3-21,4Kg; anak perempuan ±19,122,3Kg.
Kecepatan denyut nadi 80denyut/menit; kecepatan bernafas 18-28
helanafas/ menit
Tanggalnya gigi susu, mulai keluarnya gigi permanen.
Membutuhkan ± 1600-1700 kalori/ hari
3
4. 2) Perkembangan motorik
Kekuatan massa ototnya bertambah
Pengendalian keterampilan motorik halus dan kasarnya semakin baik
Menyukai kegiatan fisik yang membutuhkan banyak energi
Aktif dan cenderung susah diam
Ketangkasan dan koordinasi mata-tangannya meningkat seiring fungsi
motoriknya
Suka membuat suatu karya seni
Belajar menulis angka dan huruf dengan tepat
Menggambar dan menjiplak, melipat dan menggunting
Belajar mengikat tali sepatu sendiri
3) Perkembangan Kognitif
Memahami konsep waktu sederhana
Belajar mengklasifikasikan sesuatu
Menyukai tantangan puzzle (teka-teki sederhana)
Masih terbatasnya pengetahuan tentang hal spiritual
Masih mempercayai hal berupa fantasi
Bertambahnya rentang waktu berkonsentrasi
Mempelajari 5-10 kata baru, memiliki kosakata 10.000-14.000kata
Berbicara tanpa henti (mengoceh)
Mengungkapkan keinginannya melalui bahasa disertai agresi fisik
Senang menceritakan hal-hal lucu
Menirukan ucapan-ucapan populer
Senang dibacakan cerita
Mulai mempelajari lebih dari satu bahasa
4) Personal - Sosial
Mengalami perubahan suasana hati secara tiba-tiba
Menjadi lebih Tidak mudah tergantung pada orang tuanya
Membutuhkan dan mencari persetujuan, pujian dari orang dewasa
Egois masih tinggi
Mudah kecewa dan frustasi
Antusias dan ingin tahu tentang sekitar
Mudah kecewa dan frustasi oleh sesuatu yang dianggap kegagalan.
4
5. b. Usia 8 tahun
1) Pertumbuhan fisik
Tinggi anak laki-laki ±120-130cm; anak perempuan ±115-122,5Cm
Berat badan naik ±2,3-3,2Kg/Thn (± 25-27kg)
Jarang sakit seiring berkembangnya daya tahan tubuh
Beberapa anak perempuan mulai ada perubahan pada sekitar payudara dan
munculnya bulu halus disekitar kemaluan.
2) Perkembangan Motorik
Mencari kegiatan bermain yang bersifat tim
Menyukai kegiatan yang menghabiskan banyak energi
Keseimbangan, ketangkasan, kecepatan meningkat
Menyalin kata dan angka dari papan tulis dengan cepat dan tepat
3) Perkembangan Kognitif
Memahami adanya perbedaan pendapat
Menerima tantangan dan tanggung jawab dengan antusias
Memahami perspektif (bayangan, jarak, bentuk)
Memahami kejadian sehari-hari dengan logika yang lebih sistematis
Menambah dan mengurangi angka beberapa digit; perkalian dan
pembagian
4) Perkembangan bahasa
Menggunakan bahasa untuk mengkritik dan memuji orang lain;
mengumpat, meniru ucapan populer
Memahami dan mengikuti aturan kata dalam percakapan dan bentuk
tertulis
Mampu berbicara masa tentang masa lampau atau masa depan
Mendiskripsikan sesuatu imajinatif dan mendetail
5) Personal - Sosial
Mulai membentuk pendapat mengenai nilai dan sikap moral
Mulai berkurangnya dalam mengkritik diri sendiri
Mengerti dan menghargai akan kemampuan dan kelebihan anak lain
Masih mencari perhatian dan pengakuan terhadap orang dewasa
Suka berargumentasi dengan teman atau orang dewasa.
5
6. B. Bentuk Permainan Kartu
Sebelum membahas bentuk permainan kartu, terlebih dahulu akan dibahas tentang
hakekat bermain.
1. Hakekat Bermain
a. Definisi Bermain
Menurut Hurlock, Bermain adalah setiap kegiatan yang dilakukan untuk
kesenangan yang ditimbulkannya, tanpa mempertimbangkan hasil akhir. Bermain
dilakukan secara sukarela dan dan tidak ada paksaan atau tekanan dari luar atau
kewajiban. Drijarkaramenyatakan bahwa dalam bermain bukan hanya merupakan
aktivitas jasmani saja tetapi juga menyangkut fantasi, logika, dan bahasa.
Sehingga dalam bermain dibutuhkan keterpaduan antara fisik dalam hal ini
aktivitas jasmani dan psikis yaitu logika, persepsi, asumsi, emosi, keberanian,
kecerdasan dan lain-lain.
b. Ciri-ciri Bermain
o Dilakukan atas pilihan sendiri, motivasi intrinsik
o Anak yang bermain mengalami emosi-emosi positif
o Fleksibilitas
o Tidak ada tekanan & tidak ada target yang harus dicapai
o Bebas memilih
o Menekankan pada proses daripada hasil
o Mempunyai kualitas pura-pura
o melibatkan peran aktif anak, baik secara fisik maupun psikologis
2. Aturan, Tahapan Permainan Kartu, dan Perlengkapan Permainan Kartu
Kartu permainan (bahasa Inggris: playing cards), atau lebih dikenal dengan kartu
remi, adalah sekumpulan kartu seukuran tangan yang digunakan untuk permainan
kartu. Kartu ini sering juga digunakan untuk hal-hal lain, seperti sulap, enkripsi,
permainan papan, dan pembuatan rumah kartu. Kata “remi” itu sendiri sebenarnya
adalah nama salah satu permainan kartu.Ada 1001 macam permainan kartu.
Setiapnegara, bahkanwilayahsuatunegara, memilikijenispermainannyasendiri.
Di
Indonesia, akrabdenganistilahpermainan“41”, “remi”, “cangkulan”, dsb. Namun,
6
7. yang populer di banyaknegaramisalnyapoker, canasta, blackjack, casino, solitaire,
bridge, denganjumlahpemain yang bisaberbeda-beda.
Kartu permainan yang dimainkan dalam video menganai anak bermain adalah jenis
cangkulan. Namun jenis kartu yang digunakan bukan kartu remi, melainkan kartukartu bergambar yang biasanya di bagian atas terdapat nomor urutan kartu tersebut.
o Aturan dan Tahapan Permainan Kartu Cangkulan :
1. Kartu masing-masing orang bisa 3 sampai 7 kartu, disesuaikan dengan jumlah
peserta permainan. Permainan berjalan sesuai jarum jam.
2. Kartu dikocok
3. Ronde pertama, buka satu kartu dari tumpukan.
4. Tiap peserta harus mencocokkan gambar/jenis nya. Pemenang sebuah ronde
adalah yang angkanya paling tinggi.
5. Apabila ada peserta yang tidak punya warna/jenis yang sama dengan yang
dibuka, harus mengambil dari tumpukan kartu.
6. a. Variasi #1, mengambil dari tumpukan sampai menemukan yang sama, dan
langsung mengikuti permainan.
b. Variasi #2, mengambil satu saja, dan kehilangan giliran permainan.
Apabila saat ingin mengambil tumpukan tapi tumpukan sudah habis, kartu
yang terbuka diambil semua. Pemain yang seharusnya mendapat giliran jalan
menjadi kehilangan giliran.
7. Permainan diteruskan sampai kartu ditangan habis.
a. Variasi #1, permainan selesai setelah ada yang menang (terutama apabila
jumlah peserta hanya sedikit)
b. Variasi #2, permainan selesai setelah ada yang kalah.
C. Kesesuaian Permainan Dengan Aspek Perkembangan Berdasarkan Teori
Jumlah pemain dalam permainan kartu yang divideokan ini terdiri dari empat orang
anak, yaitu 3 orang anak perempuan dan 1 orang anak laki-laki. Usia anak-anak
tersebut 3 orang berusia 8 tahun, dan 1 orang berusia 6 tahun.
-
Kesesuaian permainan pada anak yang berusia 8 tahun:
Pada saat kegiatan mengocok kartu bagian ini Aspek perkembangan
motorik dalam Keseimbangan, ketangkasan, kecepatan tangansudah
terlatih dan meningkatsesuai dengan aspek perkembangan di usianya.
7
8. Pada aspek perkembangan sosial, anak dapat membentuk pendapat
mengenai nilai dan sikap, menerima kekalahan, menghargai akan
kemampuan dan kelebihan dan juga mengerti kekurangan temannya, anak
juga berargumentasi dengan temannya.
Pada Aspek Perkembangan bahasa Menggunakan bahasa untuk mengkritik
dan memuji temannya, dapat memahami dan mengikuti aturan permainan.
-
Kesesuaian permainan pada anak yang berusia 6 tahun:
Pada aspek perkembangan motorik, pemain yang berusia 6 tahun lebih
aktif dan cenderung susah diam dari posisi duduknya, ketangkasan dan
koordinasi mata-tangannya meningkat terlihat pada saat si anak sigap
ketika kartu dibagikan.
Dengan mencocokkan kartu, anak sudah mulai belajar mengklasifikasikan
sesuatu dan belajar berkonsentrasi.
Ketika merasakan bosan, anak berbicara tanpa henti (mengoceh),
mengungkapkan keinginannya melalui bahasa disertai agresi fisik.
Karena sifat egois yang masih tinggi, anak mudah kecewa ketika kalah.
Mengalami perubahan suasana hati secara tiba-tiba sehingga anak
meninggalkan permainnya, Egois masih tinggi.
D. Permainan Kartu sebagai Sumber Belajar
Permainan kartu ini dapat dijadikan sumber belajar bagi anak yang memainkannya.
Berikut ini manfaat yang dapat diambil dan dijadikan sumber belajar dalam bermain
kartu:
-
Melatih Membedakan Bentuk Gambar
Dalam permainan ini, anak diarahkan untuk membedakan bentuk-bentuk gambar
yang terdapat di balik kartu. Hal ini sangat membantu melatih anak berpikir dan
melatih daya ingat anak.
-
Melatih Membedakan Angka
Untuk anak yang sudah bisa mengenal angka, hal ini sangat membantu. Dalam
permainan ajarkan saja angka-angka dalam kartu dan tunjukan apakah nilainya
lebih besar atau kecil. Hal ini sangat membantu anak untuk mengetahui urutan
angka, termasuk membedakan mana yang lebih besar atau kecil. Usahakan jika
8
9. Anak harus membagi kartu, cobalah si Anak mengucapkan urutan angka 1 sampai
9ketika membagikan atau mengucapkan angka jika mau menjatukan kartu.
-
MelatihLogikaAnak
Kemampuan logika anak, menurut saya sangat berperan penting dalam kecerdasan
anak dan kemampuan memecahkan masalah. Dalam permainan cangkulan/kartu,
anak bisa berstrategi bagaimana cara membuat lawan terus-terusan mengambil
kartu baru. Anak bisa mengingat kartu apa yang lawan tidak miliki. Saya sempat
kaget, karena anak saya dengan cepat tau strategi ini, dan saya pun bisa
dikalahkan dengan mudah.
-
Melatih Mental Anak
Melatih mental disini adalah dengan bermain kartu dapat mengajarkan anak untuk
bisa menerima kekalahan dan tidak bosan jika terpaksa dia harus terus-terusan
mengambil kartu baru. Setiap anak mempunyai suasana hati yangberbeda-beda
terutama anak mempunyai sifat ingin menang.Hal ini akan membantu membentuk
mental anak untuk bisa motivasi diri untuk tetap bertahan. Jangan sampai
menjatuhkan atau merendahkan anak jika kalah.
9
10. BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sumber belajar tidak hanya berasal dari guru atau buku saja, belajar pun bisa
bersumber dari permainan. Karena pada anak usia 6-12 tahun merupakan masamasa bermain.
Permainan kartu merupakan salah satu permainan yang bisa dijadikan sumber
belajar, karena bermain kartu memiliki beberapa manfaat bagi perkembangan
anak, baik dari perkembangan motorik, kognitif dan juga perkembangan personalsosial. Anak usia 6-12 tahun bisa memainkan permainan ini dengan mengikuti
peraturan
main
yang
sudah
ditetapkan.
Namun
untuk
menghindari
penyalahgunaan permainan kartu ke arah perjudian, sebaiknya anak di awasi
dalam permainan ini. Permainan ini sudah sesuai dengan teori perkembangan
yang dikemukakan beberapa tokoh.
Permainan kartu ini banyak di manfaatkan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran
di sekolah dalam mengenalkan warna, nama-nama benda, dan sebagainya.
10
11. DAFTAR PUSTAKA
Materi Perkembangan Anak 6-12 Tahun (File Slide Show Power Point)
Materi Bermain ( File Slide Show Power Point)
http://id.wikipedia.org/wiki/Kartu_remi
http://www.pagat.com/
http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20071018230005AAhT0Qz
11