2. FORMULA MEMBUAT
MEREK
Dalam menciptakan merek, jangan lupa tentukan juga logo dan slogan
yang akan dipakai. Logo dan slogan lebik baik berhubungan dengan merek
agar mudah diingat.
Misalnya: produk merek Kopi di Kapal Api memiliki logo yang bergambar
kapal. Serupa juga dengan di produk merek Kecap Bango yang logonya
bergambar burung bangau.
3. FORMULA UNTUK MENCIPTAKAN SEBUAH
MEREK :
1. Gampang diingat dan diucapkan
Clear vs head and shoulder, baygon vs forced magic
2. Mengandung Makna
Contoh Mytea, teh botol
3. Familiar : Cocacola : Lilin mulut, mulut berudu menjadi sedap dan ria
4. Unik dan Lucu : Rawon setan, Pedes mampus
5. Benar- Benar Baru : Yahoo vs KuduNyahoo.com
4. MARKETING VS
KOMUNIKASI PENJUALAN KREATIF
“First time customer adalah konsumen yang awalnya belum pernah
membeli produk kita kemudian membeli produk kita untuk pertama kali”
Apakah kita masih rancu dengan istilah Marketing dan Komunikasi
penjualan? Sekilas keduanya hampir sama. Komunikasi penjualan
merupakan bagian dari marketing. Komunikasi penjualan yang kreatif akan
memudahkan suatu merek menjadi mudah mengakar di benak
masyarakat, sehingga kita harapkan ada penjualan di dalamnya.
5. TUJUAN MARKETING
American Marketing Association mendefinisikan marketing sebagai fungsi
organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan, mengomunikasikan, dan
memberikan nilai kepada customer dan untuk mengelola hubungan konsumen
dengan cara yang menguntungkan organisasi dan pemangku kepentingannya.
Sedangkan menurut Hasan, dalam bukunya yang berjudul "Marketing dan
Kasus-kasus Pilihan“ berpendapat, bahwa marketing merupakan proses
identifikasi, menciptakan, dan mengkomunikasikan nilai, serta memelihara
hubungan yang memuaskan konsumen untuk memaksimalkan keuntungan
perusahaan.
6. EMPAT FAKTOR UTAMA YANG
HARUS ADA DALAM MARKETING ADALAH:
1. Keuntungan,
2. Aliran uang,
3. Meningkatkan nilai, dan
4. Menjual.
Kegiatan marketing berorientasi pada keuntungan baik pada perusahaaan
maupun konsumen. Dalam marketing juga selalu ada aliran uang yang
merupakan tujuan akhir penjualan. Meningkatkan nilai berarti meningkatkan
nilai tambah pada produk dan juga meningkatkan nilai kepuasan konsumen,
sehingga tercipta penjualan.
Kesimpulannya, marketing adalah segala sesuatu yang dilakukan untuk
mencapai tujuan akhir yang berorientasi pada nilai tambah.
7. Terdapat seni dalam kegiatan marketing, yang meliputi ilmu bagaimana caranya
menawarkan barang atau jasa dimana penjual akan untung dan konsumen juga
untung bahkan lebih" untung.
Marketing ini biasanya dilakukan untuk menggaet first time customer. Untuk
menjual produk kita pada mereka. First time customer adalah konsumen yang
awalnya belum pernah membeli produk kita, kemudian membeli produk kita
untuk yang pertama kali. biru
Komunikasi penjualan yang kreatif merupakan seni agar konsumen merasa
mendapat nilai "lebih", sehingga konsumen merasa mendapat produk yang
spesial dan memiliki ikatan rasa. Jika konsumen merasa puas dengan adanya
nilai tambah, maka mereka akan lebih loyal.
8. PEMBENTUKAN BRANDING MERUPAKAN
BAGIAN DARI KEGIATAN MARKETING
Branding merupakan cara agar nilai "lebih" itu diwujudkan. Ada 4 hal yang perlu dimiliki
dalam branding ini, yaitu sebagai berikut:
1. Kepribadian
Kita harus memiliki produk yang memiliki kepribadian Apa yang kita inginkan dalam
produk itu. Sifat apa yang ingin ditonjolkan. Apakah senang, serius, atau lucu?
2. Janji
Janji apa yang akan kita berikan pada konsumen terkait dengan produk kita? Janji yang kita
gembor-gemborkan harus kita penuhi sehingga dapat menciptakan preferensi bagi
konsumen. Artinya konsumen dapat memilih, apakah janji yang disediakan cocok atau
tidak dengan kebutuhannya.
9. 3. Posisi
Kita harus mengerti bagaimana posisi merek produk kita. Bagaimana bandingannya
dengan kompetitor atau produk lain yang sejenis? Apakah merek kita mempunyai arti
di pasar dan bagaimana target pasar kita?
4. Konsistensi
Ketiga hal di atas, yaitu kepribadian, janji, dan posisi harus diterapkan terus-menerus
sehingga konsisten. Apa Jadinya jika salah satunya tidak tampil? Misalkan, kita telah
menetapkan kepribadian tertentu, menarget posisi tertentu, tapi kadang-kadang janji
yang kita sampaikan tidak dapat dirasakan konsumen. Tentunya konsumen tidak akan
setia pada merek kita.
10. Marketing pada hakikatnya merupakan pola penawaran yang paling
mendasar, dimana tujuan utamanya adalah "closing" yaitu terjualnya
produk.
Sedangkan tingkat lanjutan dari marketing, setelah terjualnya produk
maka fokus selanjutnya adalah pembentukan merek, dimana "goal-nya"
bukan lagi sekadar terjualnya produk, melainkan "repeat customer"
sebagai pondasi pembangunan merek, kemudian status customer naik
kelas sebagai klien, bahkan laywer/advocate atau sebagai pembela
produk secara sukarela, bahkan sampai kepada tingkatan customer
sebagai partner.
11. Komunikasi penjualan kreatif akan mengakibatkan konsumen merasa "lebih" untung
dengan membeli produk kita. Karena merasa diuntungkan, maka ada kemungkinan
konsumen melakukan pembelian kembali atau disebut repeat order. Konsumen yang
melakukan pembelian 1-2 kali di waktu yang berbeda ini disebut repeat customer.
Konsumen terus merasa puas, sehingga dia melakukan pembelian secara teratur,
jadilah ia sebagai klien kita. Bahkan tidak hanya itu yang kita harapkan, ia juga
merekomendasikan produk kita pada orang lain, juga membela-bela produk kita saat
dibandingkan dengan produk lain, sehingga ia layak disebut level advocate. Seperti
pengacara yang membela kliennya.
“Marketing lebih ditujukan pada first time customer”
12. BISNIS DAN
PENAWARAN
Fokus utama bisnis bukan saja mengenai produk, kita memang
mempunyai produk atau jasa, tetapi jika kita tidak melakukan usaha
untuk menjual, akan menjadi percuma. Bisnis adalah kegiatan jual beli.
Kita menjual dan konsumen membeli. Namun, konsumen tidak akan
membeli jika kita tidak menawarkan. Penawaran tersebut dapat dengan
cara pasif maupun aktif.
Penjual gorengan tidak menawarkan secara aktif produknya, tapi
produknya sering habis terjual. Ya, dia menawarkan produknya secara
pasif Dia membuat stan pada jalan yang ramai dilalui orang. Dia menata
gorengannya sehingga menarik mata. Yang melihat pun akan dapat
tergiur dan mampir untuk membeli. Itulah cara penawarannya.
13. Agar tercipta penjualan yang berlangsung terus-menerus, dan menciptakan
konsumen yang loyal melakukan pembelian berulang terhadap produk kita, kita
harus membuat penawaran yang kreatif.
Kita harus untung secara finansial, tapi juga tidak merugikan si konsumen. Jika
konsumen merasa dirugikan, maka dia tidak akan kembali ke kita lagi. Jika
konsumen merasa diuntungkan, dia akan melakukan repeat order di lain
waktu.
Bagaimana dapat konsumen merasa untung? Padahal dia yang membayar dan
mengeluarkan uang. Keuntungan tidak hanya dilihat dari sisi finansial saja.
Keuntungan dapat dilihat dari sisi kepuasan. Kita dapat merancang bagaimana
caranya agar konsumen bergumam,"Ah, rugi banget nih kalau gak beli.".
14. Akhirnya dia memutuskan untuk membeli dan memiliki produk yang kita
jual, sehingga dia berkata, "Untung, beli ini. Kalau tidak, mungkin aku
akan menyesal."
“Menyampaikan penawaran haruslah tepat
tepat sasaran untuk itu kita harus mengetahui apa
mengetahui apa yang menjadi target pasar kita.”
15. KOMUNIKASI DAN KONSUMEN
Untuk menawarkan produk kita kepada konsumen, maka kita harus
mengkomunikasikan seperti apa produk kita, bagaimana caranya agar
konsumen melirik produk kita sebelum akhirnya membeli.
Namun sebelum menawarkan, hendaknya kita kenali dulu konsumen
yang akan menjadi target pasar kita, bagaimana tipe-tipenya, apa
kebutuhan mereka. Apakah produk kita dapat menjawab kebutuhan
mereka?
16. KOMUNIKASI PENJUALAN
Inti dari komunikasi penjualan ada dua, yakni menawarkan dan mengingatkan.
Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut :
1. Menawarkan
Menawarkan produk yang kita miliki kepada konsumen merupakan pondasi
dari komunikasi penjualan. Layaknya sebuah bangunan, pasti memiliki pondasi.
Bangunan tanpa pondasi yang kuat akan mudah roboh. Sehingga, dalam
komunikasi penjualan pada konsumen, yang perlu dikuatkan adalah
penawarannya. Kita harus merancang penawaran sedemikian rupa agar produk
kita dilirik orang banyak, citra merek meningkat, pembelian meledak, dan juga
dapat mempertahankan loyalitas konsumen.
17. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMFORMULASI
PERTIMBANGAN UNTUK MEMBELI
A. Deskripsi merek
Tentu saat memberi penawaran, kita tidak sekadar berkata "Ayo, beli produk saya."
Kita juga harus dapat menjelaskan secara detail apa produk kita, manfaat yang akan
didapat konsumen jika membeli merek kita, dan juga komposisi unggulan kita.
Misalnya, produk kita adalah dompet etnik. Kita dapat mendeskripsikan fitur apa di dalamnya. Dapat dengan
tambahan tempat kartu, tempat foto, tempat koin, tempat handphone, atau ditambah dengan desain yang limited
khas daerah daerah di Indonesia seperti batik, corak songket, kain lurik, dan sebagainya. Jika produk kita adalah
kue brownies, jangan hanya berkata bahwa kue brownies kita enak. Deskripsikan juga secara jelas apa yang
membuat daya tarik brownies terhadap konsumen. Misalnya, tambahan penjelasan bahwa produk kue brownies
kita dibuat tanpa pengawet, komposisi alami, tanpa gula pasir, tanpa gula sintetis tapi tetap manis, dan
sebagainya.
18. B. Mahal atau murah
Mahal atau murah merupakan hal yang relatif. Saat konsumen
membutuhkan barang murah, dengan budget terbatas, mereka juga
mengharapkan dapat menerima banyak.
Tapi tidak semua konsumen mencari barang yang murah. Terdapat juga konsumen
yang mengutamakan kualitas. Oleh karena itu, terdapat konsumen yang menyukai
handphone untuk menengah ke bawah, ada pula yang menyukai handphone untuk
menengah ke atas. Akan diposisikan pada bagian yang mana merek kita? Pada produk
mewah atau biasa?
19. C. Nilai tambah atau keuntungan
Kita juga wajib menciptakan keuntungan apa yang akan diperoleh calon
konsumen kita nanti. Apakah manfaat produk kita lebih besar daripada
harga yang harus dibayar? Apakah ada risiko tertentu jika konsumen
membeli produk kita? Apakah produk kita bernilai investasi di benak
konsumen?
Misalnya, kita punya produk tas untuk sekolah. Apakah kita bisa memberikan nilai tambah
dalam tas kita, misal bisa memuat barang sampai 6 kg, punya fungsi jas hujan yang akan
melindungi tas itu, punya fungsi tempat penyimpanan helm. Apakah tas kita bernilai investasi,
misal bisa diturunkan ke adik-adik si konsumen yang artinya tas kita awet pakai untuk jangka
waktu yang lama, atau kita merancang tas kita sedemikian modis dan tahan banting sehingga
bisa dijual lagi?
20. D. Janji
Pastikan produk kita dapat dipercaya agar konsumen langsung memutuskan
membell. Mengapa mereka harus membeli produk kita? Mengapa mereka
harus percaya pada produk yang kita tawarkan? Penuhi janji yang kita
berikan untuk mereka. Jika produk kita menawarkan kenyamanan, selalu
hadirkan kenyamanan bagi mereka
Misalnya, kita menjual kentang goreng dengan kelebihan rendah kolesterol karena
digoreng tanpa minyak tapi tetap enak dan renyah Maka kita harus berkomitmen untuk
menghasilkan kentang goreng tak berminyak selamanya. Termasuk saat meluncurkan
varian baru, jika ciri khas kita tanpa minyak, maka kita bisa membuat produk varian baru
yang tanpa minyak juga Oil less burger, oil less nugget, dan lainnya
21. 2. MENGINGATKAN
Pondasi penjualan adalah menawarkan produk berulang kali. Sedangkan mengingatkan,
adalah bagian dalam proses branding, yang mana bukan untuk menggiring seseorang
untuk membeli. Saat produk merek kita menghasilkan penjualan tertentu dengan stabil,
kita tidak hanya menawarkan konsumen untuk membeli saja, tapi kita juga harus tetap
mengingatkan mereka bahwa merek kita masih eksis.
Kita bisa mengingatkan konsumen dengan iklan di berbagai media dengan kata-kata yang
tidak menggiring untuk membeli. Misalnya, produk sabun wajah. Jika iklan untuk
menggiring pembeli bisa saja dalam iklan tersebut ada pemberian diskon sekian persen
dalam jangka waktu tertentu. Tapi iklan mengingatkan hanya menyebut fungsi sabun
wajah itu misalnya
22. Selain iklan media, kita juga bisa mengambil stan untuk
pameran/bazaar/expo di acara tertentu. Ada kalanya tenant-tenant
pameran memang bertujuan menjual produknya, tetapi perusahaan
besar yang notabene penjualannya sudah stabil menggunakan
kesempatan ini sebagai branding atau pencitraan, yang sekadar
mengingatkan konsumen yang mungkin suatu saat si konsumen akan
membeli.
Pabrik kertas Tjiwi Kimia melakukan hal ini. Melalui produknya Sinar
Dunia, Tjiwi Kimia membuka stan di sebuah pameran hanya untuk
membagikan gratis sampel-sampel produknya.
24. TUGAS KELOMPOK
- Tiap Kelompok terdiri dari 4 mhs, maksimal 5
- Membuat 2 Video Kreatif yang di dalamnya terdapat anggota
kelompoknya (4-5 mhs)
- Tempat pengambilan video di luar area kampus STISIP Widuri
- Tema Ditentukan dibawah ini, namun gunakan narasi yang kreatif untuk
mengembangkan tema tersebut
- Harap diinfo terlebih dahulu alur atau script video tersebut sebelum di
buat
- Menyertakan Link : Widuri.ac.id & KuliahDisini.com
- Durasi Video minimal 1 menit
- Sudah dapat dikirim mulai pertemuan ke 3 ke : Iwan@Widuri.ac.id
25. PEMBAGIAN KELOMPOK
1. Tema Harga Ekonomis (harga
pandemi, yang lebih mahal
banyak, bisa dicicil)
2. Kuliah Sambil Kerja
3. Lokasi Strategis
4. Karir di dunia komunkasi
5. 6 Media Sosial #KuliahDisini
6. Tentang widuri,sejarah dll
- Kelompok 1 dan 2
- Kelompk 3 dan 4
- Kelompok 5 dan 6
- Kelompok 7 dan 8
- Kelompok 9 dan 10
- Kelompok 11 dan 12