Presentasi ini membahas refleksi filosofis pendidikan nasional Ki Hajar Dewantara dan bagaimana pemikirannya dapat dikontekstualisasikan sesuai dengan nilai-nilai budaya lokal daerah Tangerang. Pemikiran KHD seperti pendidikan membantu menemukan tujuan hidup, menghargai perbedaan, dan memberdayakan masyarakat dapat diimplementasikan dengan menumbuhkan semangat gotong royong, kerjasama, dan berbagi seperti

1. Oleh : Kelompok 2
PGP Angkatan 8 kelas 19
MODUL 1.1
REFLEKSI FILOSOFIS PENDIDIKAN NASIONAL
KI HAJAR DEWANTARA
1.1.A.5.1
RUANG KOLABORASI
PRESENTASI

2. Anggota kelompok
Rianto
SMPN 2 KOSAMBI
Siti MaryaUlpah
SMPN 2 RAJEG
Ria Novitasari
SMPN 3 KOSAMBI

3. Pendahuluan
Tugas ini kami buat berdasarkan hasil
dari diskusi yang kami laksanakan
pada hari Rabu, tanggal 17 Mei 2023
1.1.A.5 Ruang Kolaborasi - Modul 1.1
Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional
Ki Hajar Dewantara - Penugasan
Kelompok

4. Berbagi ilmu pengetahuan tentang Refleksi Filosofis
Pendidikan Nasional Ki Hajar Dewantara
1
Menemukenali nilai-nilai luhur kearifan budaya daerah asal
yang relevan menjadi penguatan karakter murid sebagai
individu sekaligus sebagai anggota masyarakat
2
Tujuan

5. Apa kekuatan konteks sosio-kultural
di daerah Anda yang sejalan dengan
pemikiran KHD?
Pertanyaan 1

6. Pengertian sosio-
kultural yaitu gagasan
atau sistem yang
mengatur tingkah laku
manusia.

7. QUNUTAN
Qunutan adalah tradisi masyarakat kabupaten
Tangerang yang dilaksanakan setiap tanggal 15
Ramadhan. Pada kegiatan ini, masyarakat memasak
ketupat kemudian malamnya masyarakat
melaksanakan kegiatan riungan dan saling berbagi
ketupat.

8. Nilai-nilai yang terdapat
pada tradisi Qunutan yaitu:
Bertaqwa kepada Tuhan yang Maha
Esa dan Berakhlak mulia
1.
Sebagai wujud rasa syukur kepada Allah
SWT karena telah melewati 15 hari
Ramadhan

9. 2. Berkebhinekaan Global
Masyarakat Kabupaten Tangerang
berasal dari warga lokal dan pendatang
dengan suku bangsa dan bahasa yang
berbeda, pada tradisi Qunutan mereka
turut melaksanakan kegiatan ini.

10. 3. Gotong Royong
Membuat dan memasak
ketupat secara bersama-
sama, kemudian melakukan
riungan untuk bertukar
ketupat antar warga.

11. 4. Kreatif
Ketupat yang dibuat oleh
warga biasanya beragam,
seperti kupat pasar dan
kupat bawang

12. Bagaimana pemikiran KHD dapat
dikontekstualkan sesuaikan dengan nilai-
nilai luhur kearifan budaya daerah asal
yang relevan menjadi penguatan karakter
murid sebagai individu sekaligus sebagai
anggota masyarakat pada konteks lokal
sosial budaya di daerah Anda?
Pertanyaan 2
Next

13. Pendidikan Harus Membantu Individu
Menemukan Tujuan dan Makna Dalam
Hidup
Pendidikan Harus Menghargai Perbedaan
Pendidikan Harus Membebaskan Individu
Pendidikan Merupakan Jalan Keluar dari Kemiskinan
dan Ketidakadilan
Pendidikan Adalah Hak Asasi Setiap Orang
Berikut ini adalah beberapa buah pemikiran Ki Hadjar Dewantara
yang dapat disesuaikan dengan nilai-nilai luhur kearifan budaya
daerah asli antara lain :

14. Kreatif: menulis di mading, membuat poster
Bergotong royong: piket kelas, belajar kelompok, menggalang
dana sosial
Berkebhinekaan Global: Pentas seni, festival kuliner nusantara,
bulan bahasa
Beriman dan bertakwa serta berakhlak mulia: pengajian, pembiasaan
sholat dhuha berjamaah, 5S
kontekstualisasi Pemikiran KHD di sekolah yang
disesuaikan dengan tradisi Qunutan:

15. Memudarnya nilai
gotong royong
Meningkatnya
individualisme
akibat globalisasi
1.
2.
Tantangan
Tantangan dan Solusi
Solusi
Memperbanyak
kegiatan yang
menumbuhkan jiwa
bergotong royong

16. Sepakati satu kekuatan
pemikiran KHD yang
menebalkan laku murid di kelas
atau sekolah Anda sesuai
dengan konteks lokal sosial
budaya di daerah Anda yang
dapat diterapkan.
Pertanyaan 3

17. Kolaborasi
01
Gotong Royong
Kepedulian
02 Berbagi
03

18. Wassalam