SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 17
PERAN PERGURUAN TINGGI 
UNTUK MENINGKATKAN 
KONTRIBUSI UMKM 
DALAM PEREKONOMIAN 
MENGHADAPI MASYARAKAT 
EKONOMI ASEAN (MEA) 2015
Pengertian UMKM (Undang no. 20/2008) 
1. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan 
dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria 
Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini. 
2. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri 
sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan 
usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan 
cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi 
bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha 
menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha 
Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini. 
3. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang 
berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau 
badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau 
cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi 
bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha 
Kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau 
hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang- 
Undang ini.
Kriteria 
No. Uraian Kriteria 
Asset (1) Omzet (1) Karyawan (2) 
1 Usaha Mikro Maks. 50 Juta Maks. 300 Juta ≤ 10 orang 
2 Usaha Kecil >50 Juta – 500 Juta > 300 Juta – 2,5 Miliar > 10 – 30 orang 
3 Usaha Menengah >500 Juta – 10 Miliar >2,5 Miliar – 50 Miliar > 30 – 300 orang 
Sumber : 
1. UU No. 20 tahun 2008 tentang UMKM 
2. Bank Dunia
PERKEMBANGAN DATA USAHA MIKRO, KECIL, MENENGAH 
(UMKM) DAN USAHA BESAR (UB) TAHUN 2011-2012 
NO INDIKATOR SATUAN 
TAHUN 2012 *) 
JUMLAH 
PANGSA 
(%) 
(1) (2) (3) (4) (5) 
1 UNIT USAHA (A+B) 
A. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) 
- Usaha Mikro (UMi) 
- Usaha Kecil (UK) 
- Usaha Menengah(UM) 
B. Usaha Besar (UB) 
(Unit) 
(Unit) 
(Unit) 
(Unit) 
(Unit) 
(Unit) 
56.539.560 
56.534.592 
55.856.176 
629.418 
48.997 
4.968 
99,99 
98,79 
1,11 
0,09 
0,01 
2 TENAGA KERJA (A+B) 
A. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) 
- Usaha Mikro (UMi) 
- Usaha Kecil (UK) 
- Usaha Menengah(UM) 
B. Usaha Besar (UB) 
(Orang) 
(Orang) 
(Orang) 
(Orang) 
(Orang) 
(Orang) 
110.808.154 
107.657.509 
99.859.517 
4.535.970 
3.262.023 
3.150.645 
97,16 
90,12 
4,09 
2,94 
2,84 
3 PDB ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000 (A+B) 
A. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) 
- Usaha Mikro (UMi) 
- Usaha Kecil (UK) 
- Usaha Menengah(UM) 
B. Usaha Besar (UB) 
(Rp. Milyar) 
(Rp. Milyar) 
(Rp. Milyar) 
(Rp. Milyar) 
(Rp. Milyar) 
(Rp. Milyar) 
2.525.120,4 
1.451.460,2 
790.825,6 
294.260,7 
366.373,9 
1.073.660,1 
57,48 
31,32 
11,65 
14,51 
42,52
NO INDIKATOR SATUAN 
TAHUN 2012 *) 
JUMLAH 
PANGSA 
(%) 
(1) (2) (3) (4) (5) 
4 TOTAL EKSPOR NON MIGAS (A+B) 
A. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) 
- Usaha Mikro (UMi) 
- Usaha Kecil (UK) 
- Usaha Menengah(UM) 
B. Usaha Besar (UB) 
(Rp. Milyar) 
(Rp. Milyar) 
(Rp. Milyar) 
(Rp. Milyar) 
(Rp. Milyar) 
(Rp. Milyar) 
1.185.391, 
0 
166.626,5 
15.235,2 
32.508,8 
118.882,4 
1.018.764, 
5 
14,06 
1,29 
2,74 
10,03 
85,94 
5 INVESTASI ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000 
(A+B) 
A. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) 
- Usaha Mikro (UMi) 
- Usaha Kecil (UK) 
- Usaha Menengah(UM) 
B. Usaha Besar (UB) 
(Rp. Milyar) 
(Rp. Milyar) 
(Rp. Milyar) 
(Rp. Milyar) 
(Rp. Milyar) 
(Rp. Milyar) 
583.426,4 
300.175,7 
44.711,3 
104.726,4 
150.738,0 
283.250,7 
51,45 
7,66 
17,95 
25,84 
48,55 
Keterangan : Sumber Data : 
*) Angka Sementara Kementerian Koperasi dan UKM (diolah)
Pada Tabel diatas dapat dilihat bahwa dari 5 indikator 
ternyata peranan UMKM dalam perekonomian Indonesia 
lebih dominan dalam 4 indikator, dibandingkan dengan 
Usaha Besar yang hanya dominan dalam 1 indikator, 
dengan perincian sbb. : 
1. Dari aspek unit usaha dan tenaga kerja ternyata 
kontribusi UMPK masing2 memberi kontribusi yang 
sangat significant yaitu masing2 99% dan 97% 
dibandingkan dengan Usaha Besar yang hanya 
memberikan kontribusi sebesar 1% untuk unit usaha 
dan 3% untuk tenaga kerja. 
2. Sedangkan kontribusi UMKM terhadap PDB dan 
Investasi berdasarkan harga konstan ternyata juga 
memberi kontribusi lebih besar yaitu masing2 57% an 
51% dibandingkan dengan Usaha Besar yang memberi 
kontribusi sebesar 43% untuk PDB dan 49% untuk 
Investasi. 
3. Hanya dari aspek ekspor kontribusi UMKM lebih kecil 
yaitu hanya 14% dibandingkan dengan kontribusi 
Usaha Besar yang mencapai 86%
Dari data diatas dapat disimpulkan sbb. : 
1. Dari aspek jumlah unit usaha, jumlah tenaga kerja, 
nilai PDB dan Investasi ternyata bahwa UMKM 
memberi kontribusi yang lebih besar daripada 
Usaha Besar 
2. Hanya dari aspek ekspor kontribusi UMKM lebih 
kecil daripada Usaha Besar. Hal ini antara lain yang 
menyebabkan UMKM lebih kuat dalam menghadapi 
gejolak perekonomian global dibandingkan dengan 
Usaha Besar. 
Untuk itu akan lebih tepat bila : 
 Berbagai kebijakan Pemerintah dan peraturan per-undangan, 
terutama dibidang Moneter, Fiskal, 
Proteksi, Subsidi, Perkreditan dll. sebaiknya 
diprioritaskan untuk mendukung pengembangan 
dan pertumbuhan UMKM yang ternyata memberikan 
kontribusi yang lebih besar terutama pada sektor riil
PERKEMBANGAN DATA USAHA MIKRO, KECIL, 
MENENGAH (UMKM) DAN USAHA BESAR (UB) 2012 
Dalam perspektif usaha, UMKM diklasifikasikan dalam empat 
kelompok, yaitu: 
1. UKM sektor informal atau dikenal dengan istilah Livelihood 
Activities, contohnya pedagang kaki lima dan warteg. 
2. UKM Mikro atau Micro Enterprise adalah para UKM dengan 
kemampuan sifat pengrajin namun tidak memiliki jiwa 
kewirausahaan dalam mengembangkan usahanya. 
3. Usaha Kecil Dinamis (Small Dynamic Enterprise) adalah 
kelompok UKM yang mampu berwirausaha dengan menjalin 
kerjasama (menerima pekerjaan subkontrak) dan ekspor. 
4. Fast Moving Enterprise adalah UKM-UKM yang mempunyai 
kewirausahaan yang cakap dan telah siap untuk bertranformasi 
menjadi usaha besar. 
Dengan demikian UMKM sebagai ujung tombak pertumbuhan 
perekonomian nasional. Pada akhirnya diharapkan akan mampu 
berkompetisi pada era integrasi ekonomi ASEAN yang dimulai 
pada tahun 2015 sebagai kawasan yang stabil dan makmur.
TANTANGAN ASEAN ECONOMY COMMUNITY ( 
MEA) 
Hampir semua orang pernah mendengar istilah 
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), Namun hanya 
sedikit orang yang paham maksud tersebut. MEA 
adalah komunitas ASEAN (ASEAN Community) di 
bidang Ekonomi atau ASEAN Economic Community 
(AEC) yang dicanangkan pada Konferensi Tingkat 
Tinggi (KTT) ASEAN ke-9 di Bali pada tahun 2003, 
atau dikenal sebagai Bali Concord II. Pembentukan 
komunitas tersebut diprakarsai oleh para Kepala 
Negara ASEAN pasca krisis ekonomi tahun 1997 
dikawasan Asia Tenggara.
Kawasan ASEAN dengan jumlah penduduk sebanyak 
590,634 juta jiwa merupakan potensi yang besar bagi produk 
UMKM. Para Pemimpin ASEAN telah sepakat untuk 
mewujudkan MEA pada tahun 2015 dengan 4 pilar yaitu : 
1) Pasar tunggal dan basis produksi 
2) Kawasan ekonomi berdaya saing tinggi 
3) Kawasan dengan pembangunan ekonomi yang setara, 
dan 
4) Kawasan yang terintegrasi penuh dengan ekonomi global. 
Untuk mewujudkan keempat pilar tersebut, bukan saja 
pemerintah yang harus bekerja, akan tetapi stakeholder 
yang lainnya termasuk dunia usaha juga sangatlah penting. 
Khusus dalam rangka mewujudkan pilar ketiga, yaitu 
kawasan dengan pembangunan ekonomi yang setara, maka 
pemberdayaan UMKM menjadi sangat penting, selain 
masalah mengatasi kesenjangan dan konektivitas.
TANTANGAN DAN PERANAN 
PERGURUAN TINGGI 
TANTANGAN UKM 
Dalam rangka memperkuat UMKM menghadapi Masyarakat 
Ekonomi ASEAN (MEA) tahun 2015, beberapa upaya yang 
perlu dilakukan, diantaranya: 
1. Meningkatkan kualitas dan standarisasi produk UMKM 
yang setara di kawasan ASEAN. 
2. Memperluas dan meningkatkan akses pembiayaan bagi 
UMKM. 
3. Meningkatkan kualitas SDMdan jiwa kewirausahaan 
terhadap pelaku UMKM. 
4. Memperkuat dan meningkatkan akses dan transfer 
teknologi bagi UMKM untuk pengembangan UMKM 
inovatif. 
5. Fasilitasi UMKM berkaitan akses informasi dan promosi di 
luar negeri.
Mengapa UMKM sulit berkembang?. Salah satu 
kelemahannya adalah kurangnya akses pada 
teknologi. 
Inti permasalahan dari ketertinggalan UMKM di bidang 
teknologi merupakan akibat dari tiga kondisi yang ada 
dilingkungan UMKM yaitu: 
1. Ketidakmampuan usaha membeli atau mengakuisisi 
teknologi dari perusahaan lain atau luar negeri karena 
margin profit yang kecil, 
2. Lemahnya “self learning” dan atau dalam bahasa lain 
kelemahan kewirausahaan (enterpreuneurship) dalam 
adaptasi teknologi baru, 
3. Akses untuk memperoleh atau informasi pasar (input 
dan output) dan teknologi masih kurang.
Untuk mengatasi ketiga permasalahan tsb. diatas kiranya 
Perguruan Tinggi akan dapat berperanan sesuai dengan 3 
dimensi Tugas Pokok dan Fungsinya (TUPOKSI) yaitu : 
1. Pendidikan dan Pengajaran 
2. Penelitian dan Publikasi Ilmiah 
3. Pengabdian pada Masyarakat 
Dalam hal ini Perguruan Tinggi akan sangat berperan 
melalui 2 aspek pokok yaitu : 
1. Meningkatan kualitas SDM melalui Pendidikan dan 
Pelatihan UMKM 
2. Memperluas aplikasi Sistem dan Teknologi Informasi 
untuk UMKM 
Kedua aspek tsb diatas merupakan “kunci sukses 
UMKM” sebagai suatu unit bisnis melalui skema Value 
Chain sbb.:
VALUE CHAIN OF HUMAN RESOURCE OUTCOME 
I. HUMANS RESOURCE OUTCOME : 
1. ATTITUDE 
2. BEHAVIOR 
3. COMMUNICATION 
II. ORGANIZATIONAL OUTCOME : 
1. PRODUCTIVITY 
2. EFFICIENCY 
3. EFFECTIVITY 
4. QUALITY 
III. OPERATIONAL/MARKETING OUTCOME : 
1. CUSTOMER SATISFACTION 
2. CUSTOMER LOYALTY 
3. SALES INCREASE 
4. MARKET SHARE INCREASE 
IV. FINANCIAL/ACCOUNTING OUTCOME 
1. REVENUE INCREASE 
2. EXPENSES CONTROLLABL 
3. PROFIT/BENEFIT 
V. MARKET BASED OUTCOME : 
1. STOCK PRICE 
2. COMPANY VALUE
VALUE CHAIN OF SYSTEM & TECHNOLOGY INFORMATION
KENDALA PENGELOLAAN UMKM DILIHAT DARI ASPEK 
MANJERIAL BERDASARKAN KOMBINASI STRATEGY 
FORMULASI & IMPLEMENTASI
SUMBER : 
1. UU No. 20 tahun 2008 tentang UMKM 
2. World Bank / Bank Dunia 
3. Kementerian Koperasi dan UKM

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Pendekatan perencanaan pembangunan
Pendekatan perencanaan pembangunanPendekatan perencanaan pembangunan
Pendekatan perencanaan pembangunan
Qiu El Fahmi
 
PERTUMBUHAN EKONOMI DALAM KONSEP PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
PERTUMBUHAN EKONOMI DALAM KONSEP PEMBANGUNAN BERKELANJUTANPERTUMBUHAN EKONOMI DALAM KONSEP PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
PERTUMBUHAN EKONOMI DALAM KONSEP PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
Dorii Listypeach
 
Sistematika penulisan skripsi ks
Sistematika penulisan skripsi ksSistematika penulisan skripsi ks
Sistematika penulisan skripsi ks
HIMA KS FISIP UNPAD
 
Makalah data kependudukan kabupaten muna
Makalah data kependudukan kabupaten munaMakalah data kependudukan kabupaten muna
Makalah data kependudukan kabupaten muna
Septian Muna Barakati
 
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunan
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunanBeberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunan
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunan
Yuca Siahaan
 

Mais procurados (20)

Pendekatan perencanaan pembangunan
Pendekatan perencanaan pembangunanPendekatan perencanaan pembangunan
Pendekatan perencanaan pembangunan
 
PERTUMBUHAN EKONOMI DALAM KONSEP PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
PERTUMBUHAN EKONOMI DALAM KONSEP PEMBANGUNAN BERKELANJUTANPERTUMBUHAN EKONOMI DALAM KONSEP PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
PERTUMBUHAN EKONOMI DALAM KONSEP PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
 
Sistematika penulisan skripsi ks
Sistematika penulisan skripsi ksSistematika penulisan skripsi ks
Sistematika penulisan skripsi ks
 
Penanggulangan Kemiskinan & Upaya Mensinergikan Peran Multipihak
Penanggulangan Kemiskinan & Upaya Mensinergikan Peran Multipihak Penanggulangan Kemiskinan & Upaya Mensinergikan Peran Multipihak
Penanggulangan Kemiskinan & Upaya Mensinergikan Peran Multipihak
 
Materi Paparan pada FGD Penanggulangan Kemiskinan Kab. Kulon Progo 2019
Materi Paparan pada FGD Penanggulangan Kemiskinan Kab. Kulon Progo 2019Materi Paparan pada FGD Penanggulangan Kemiskinan Kab. Kulon Progo 2019
Materi Paparan pada FGD Penanggulangan Kemiskinan Kab. Kulon Progo 2019
 
Pembangunan Industri (Perekonomian Indonesia BAB 5)
Pembangunan Industri (Perekonomian Indonesia BAB 5)Pembangunan Industri (Perekonomian Indonesia BAB 5)
Pembangunan Industri (Perekonomian Indonesia BAB 5)
 
Penelitian Pengembangan (Research and Development)
Penelitian Pengembangan (Research and Development)Penelitian Pengembangan (Research and Development)
Penelitian Pengembangan (Research and Development)
 
Metode Perhitungan PDB
Metode Perhitungan PDBMetode Perhitungan PDB
Metode Perhitungan PDB
 
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PENGGUNA JASA PARKIR ...
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PENGGUNA JASA PARKIR ...PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PENGGUNA JASA PARKIR ...
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PENGGUNA JASA PARKIR ...
 
Konsep Pemantauan dan Evaluasi
Konsep Pemantauan dan  EvaluasiKonsep Pemantauan dan  Evaluasi
Konsep Pemantauan dan Evaluasi
 
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan Daerah
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan DaerahIsu dan Masalah Perencanaan Pembangunan Daerah
Isu dan Masalah Perencanaan Pembangunan Daerah
 
Inflasi dan pengangguran
Inflasi dan pengangguranInflasi dan pengangguran
Inflasi dan pengangguran
 
Makalah data kependudukan kabupaten muna
Makalah data kependudukan kabupaten munaMakalah data kependudukan kabupaten muna
Makalah data kependudukan kabupaten muna
 
4. tabel program kerja
4. tabel program kerja4. tabel program kerja
4. tabel program kerja
 
Mewujudkan Generasi Cerdas dan Berkualitas.ppt
Mewujudkan Generasi Cerdas dan Berkualitas.pptMewujudkan Generasi Cerdas dan Berkualitas.ppt
Mewujudkan Generasi Cerdas dan Berkualitas.ppt
 
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunan
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunanBeberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunan
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunan
 
PPT LAPORAN MAGANG.pptx
PPT LAPORAN MAGANG.pptxPPT LAPORAN MAGANG.pptx
PPT LAPORAN MAGANG.pptx
 
5. perubahan struktur ekonomi
5. perubahan struktur ekonomi5. perubahan struktur ekonomi
5. perubahan struktur ekonomi
 
Program PKKM 2022.pdf
Program PKKM 2022.pdfProgram PKKM 2022.pdf
Program PKKM 2022.pdf
 
PPT UJIAN TESIS S2
PPT UJIAN TESIS S2PPT UJIAN TESIS S2
PPT UJIAN TESIS S2
 

Destaque

Proposal kegiatan ketua osis
Proposal kegiatan ketua osisProposal kegiatan ketua osis
Proposal kegiatan ketua osis
Pre Kecet
 

Destaque (14)

Peluang dan Tantangan UKM dalam MEA
Peluang dan Tantangan UKM dalam MEAPeluang dan Tantangan UKM dalam MEA
Peluang dan Tantangan UKM dalam MEA
 
Seminar UKM Nasional
Seminar UKM NasionalSeminar UKM Nasional
Seminar UKM Nasional
 
Makalah ukm
Makalah ukmMakalah ukm
Makalah ukm
 
Pengembangan UMKM untuk Ketahanan Ekonomi Nasional
Pengembangan UMKM untuk Ketahanan Ekonomi NasionalPengembangan UMKM untuk Ketahanan Ekonomi Nasional
Pengembangan UMKM untuk Ketahanan Ekonomi Nasional
 
Demografi ideologi
Demografi ideologiDemografi ideologi
Demografi ideologi
 
Proposal kegiatan ketua osis
Proposal kegiatan ketua osisProposal kegiatan ketua osis
Proposal kegiatan ketua osis
 
pengertian distribusi
pengertian distribusipengertian distribusi
pengertian distribusi
 
Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015: Tantangan Industri Keuangan, Pengembanga...
Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015: Tantangan Industri Keuangan, Pengembanga...Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015: Tantangan Industri Keuangan, Pengembanga...
Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015: Tantangan Industri Keuangan, Pengembanga...
 
Penyusunan Proposal Usaha
Penyusunan Proposal UsahaPenyusunan Proposal Usaha
Penyusunan Proposal Usaha
 
Masyarakat Ekonomi ASEAN ( MEA)
Masyarakat Ekonomi ASEAN ( MEA)Masyarakat Ekonomi ASEAN ( MEA)
Masyarakat Ekonomi ASEAN ( MEA)
 
Mengelola saluran distribusi(slide)
Mengelola saluran distribusi(slide)Mengelola saluran distribusi(slide)
Mengelola saluran distribusi(slide)
 
Teknik pembuatan-proposal
Teknik pembuatan-proposalTeknik pembuatan-proposal
Teknik pembuatan-proposal
 
Power Point MEA
Power Point MEAPower Point MEA
Power Point MEA
 
STRATEGI DISTRIBUSI
STRATEGI DISTRIBUSISTRATEGI DISTRIBUSI
STRATEGI DISTRIBUSI
 

Semelhante a Seminar UMKM

Peran ukm terhadap pertumbuhan perekonomian di indonesia
Peran ukm  terhadap pertumbuhan perekonomian di indonesiaPeran ukm  terhadap pertumbuhan perekonomian di indonesia
Peran ukm terhadap pertumbuhan perekonomian di indonesia
amirawulandari
 
Sukma prospek ukm dalm perdagangan bebes
Sukma prospek ukm dalm perdagangan bebesSukma prospek ukm dalm perdagangan bebes
Sukma prospek ukm dalm perdagangan bebes
Sukma Wijaya
 
Permasalahan, sejarah dan perkembangan umkm
Permasalahan, sejarah dan perkembangan umkmPermasalahan, sejarah dan perkembangan umkm
Permasalahan, sejarah dan perkembangan umkm
AzzamKhalidy
 
Profil umkm-di-provinsi-jambi
Profil umkm-di-provinsi-jambiProfil umkm-di-provinsi-jambi
Profil umkm-di-provinsi-jambi
Calvin Thesno
 

Semelhante a Seminar UMKM (20)

10 adh nugraha 5_x_usaha kecil menengah
10 adh nugraha 5_x_usaha kecil menengah10 adh nugraha 5_x_usaha kecil menengah
10 adh nugraha 5_x_usaha kecil menengah
 
Sejarah Perkembangan dan Permasalahan UMKM
Sejarah Perkembangan dan Permasalahan UMKMSejarah Perkembangan dan Permasalahan UMKM
Sejarah Perkembangan dan Permasalahan UMKM
 
Fitriyani karya ilmiah
Fitriyani karya ilmiahFitriyani karya ilmiah
Fitriyani karya ilmiah
 
Makalah ukm
Makalah ukmMakalah ukm
Makalah ukm
 
11 prospek ukm dalam perdagangan bebas.pptx
11 prospek ukm dalam perdagangan  bebas.pptx11 prospek ukm dalam perdagangan  bebas.pptx
11 prospek ukm dalam perdagangan bebas.pptx
 
043471212 cikmas ilham-tmk2-b.indonesia
043471212 cikmas ilham-tmk2-b.indonesia043471212 cikmas ilham-tmk2-b.indonesia
043471212 cikmas ilham-tmk2-b.indonesia
 
Peran ukm terhadap pertumbuhan perekonomian di indonesia
Peran ukm  terhadap pertumbuhan perekonomian di indonesiaPeran ukm  terhadap pertumbuhan perekonomian di indonesia
Peran ukm terhadap pertumbuhan perekonomian di indonesia
 
Kelompok 7 umkm
Kelompok 7 umkmKelompok 7 umkm
Kelompok 7 umkm
 
Presentation10 usaha kecil menengah (ukm)
Presentation10 usaha kecil menengah (ukm)Presentation10 usaha kecil menengah (ukm)
Presentation10 usaha kecil menengah (ukm)
 
Sukma prospek ukm dalm perdagangan bebes
Sukma prospek ukm dalm perdagangan bebesSukma prospek ukm dalm perdagangan bebes
Sukma prospek ukm dalm perdagangan bebes
 
usaha kecil menengah
usaha kecil menengahusaha kecil menengah
usaha kecil menengah
 
Usaha kecil menengah (ukm)
Usaha kecil menengah (ukm)Usaha kecil menengah (ukm)
Usaha kecil menengah (ukm)
 
10. usaha kecil menengah (ukm)
10. usaha kecil menengah (ukm)10. usaha kecil menengah (ukm)
10. usaha kecil menengah (ukm)
 
Permasalahan, sejarah dan perkembangan umkm
Permasalahan, sejarah dan perkembangan umkmPermasalahan, sejarah dan perkembangan umkm
Permasalahan, sejarah dan perkembangan umkm
 
Week 12 ukm yusinadia sekar sari 11140023 5 vma
Week 12 ukm   yusinadia sekar sari 11140023 5 vmaWeek 12 ukm   yusinadia sekar sari 11140023 5 vma
Week 12 ukm yusinadia sekar sari 11140023 5 vma
 
273-649-1-SM.pdf
273-649-1-SM.pdf273-649-1-SM.pdf
273-649-1-SM.pdf
 
Profil umkm-di-provinsi-jambi
Profil umkm-di-provinsi-jambiProfil umkm-di-provinsi-jambi
Profil umkm-di-provinsi-jambi
 
D-4.pptx
D-4.pptxD-4.pptx
D-4.pptx
 
Usaha kecil dan menengah
Usaha kecil dan menengahUsaha kecil dan menengah
Usaha kecil dan menengah
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 

Mais de Rian (6)

Studium General : Peran Human Resource dan Sistem Informasi Manajemen Strateg...
Studium General : Peran Human Resource dan Sistem Informasi Manajemen Strateg...Studium General : Peran Human Resource dan Sistem Informasi Manajemen Strateg...
Studium General : Peran Human Resource dan Sistem Informasi Manajemen Strateg...
 
Metamorphosis of Indonesian Crisis Since 1978
Metamorphosis of Indonesian Crisis Since 1978Metamorphosis of Indonesian Crisis Since 1978
Metamorphosis of Indonesian Crisis Since 1978
 
DARI REVOLUSI MELALUI REFORMASI MENUJU INDONESIA SEHARUSNYA
DARI REVOLUSI MELALUI REFORMASI MENUJU INDONESIA SEHARUSNYA DARI REVOLUSI MELALUI REFORMASI MENUJU INDONESIA SEHARUSNYA
DARI REVOLUSI MELALUI REFORMASI MENUJU INDONESIA SEHARUSNYA
 
International business : a new Paradigm
International business : a new ParadigmInternational business : a new Paradigm
International business : a new Paradigm
 
Persiapan dan kreativitas mahasiswa dalam menghadapi era globalisasi
Persiapan dan kreativitas mahasiswa dalam menghadapi era globalisasiPersiapan dan kreativitas mahasiswa dalam menghadapi era globalisasi
Persiapan dan kreativitas mahasiswa dalam menghadapi era globalisasi
 
Paradigma riset kuantitatif manajemen bisnis
Paradigma riset kuantitatif manajemen bisnisParadigma riset kuantitatif manajemen bisnis
Paradigma riset kuantitatif manajemen bisnis
 

Último

bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
AtiAnggiSupriyati
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
MetalinaSimanjuntak1
 

Último (20)

bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 

Seminar UMKM

  • 1. PERAN PERGURUAN TINGGI UNTUK MENINGKATKAN KONTRIBUSI UMKM DALAM PEREKONOMIAN MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) 2015
  • 2. Pengertian UMKM (Undang no. 20/2008) 1. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini. 2. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini. 3. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang- Undang ini.
  • 3. Kriteria No. Uraian Kriteria Asset (1) Omzet (1) Karyawan (2) 1 Usaha Mikro Maks. 50 Juta Maks. 300 Juta ≤ 10 orang 2 Usaha Kecil >50 Juta – 500 Juta > 300 Juta – 2,5 Miliar > 10 – 30 orang 3 Usaha Menengah >500 Juta – 10 Miliar >2,5 Miliar – 50 Miliar > 30 – 300 orang Sumber : 1. UU No. 20 tahun 2008 tentang UMKM 2. Bank Dunia
  • 4. PERKEMBANGAN DATA USAHA MIKRO, KECIL, MENENGAH (UMKM) DAN USAHA BESAR (UB) TAHUN 2011-2012 NO INDIKATOR SATUAN TAHUN 2012 *) JUMLAH PANGSA (%) (1) (2) (3) (4) (5) 1 UNIT USAHA (A+B) A. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) - Usaha Mikro (UMi) - Usaha Kecil (UK) - Usaha Menengah(UM) B. Usaha Besar (UB) (Unit) (Unit) (Unit) (Unit) (Unit) (Unit) 56.539.560 56.534.592 55.856.176 629.418 48.997 4.968 99,99 98,79 1,11 0,09 0,01 2 TENAGA KERJA (A+B) A. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) - Usaha Mikro (UMi) - Usaha Kecil (UK) - Usaha Menengah(UM) B. Usaha Besar (UB) (Orang) (Orang) (Orang) (Orang) (Orang) (Orang) 110.808.154 107.657.509 99.859.517 4.535.970 3.262.023 3.150.645 97,16 90,12 4,09 2,94 2,84 3 PDB ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000 (A+B) A. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) - Usaha Mikro (UMi) - Usaha Kecil (UK) - Usaha Menengah(UM) B. Usaha Besar (UB) (Rp. Milyar) (Rp. Milyar) (Rp. Milyar) (Rp. Milyar) (Rp. Milyar) (Rp. Milyar) 2.525.120,4 1.451.460,2 790.825,6 294.260,7 366.373,9 1.073.660,1 57,48 31,32 11,65 14,51 42,52
  • 5. NO INDIKATOR SATUAN TAHUN 2012 *) JUMLAH PANGSA (%) (1) (2) (3) (4) (5) 4 TOTAL EKSPOR NON MIGAS (A+B) A. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) - Usaha Mikro (UMi) - Usaha Kecil (UK) - Usaha Menengah(UM) B. Usaha Besar (UB) (Rp. Milyar) (Rp. Milyar) (Rp. Milyar) (Rp. Milyar) (Rp. Milyar) (Rp. Milyar) 1.185.391, 0 166.626,5 15.235,2 32.508,8 118.882,4 1.018.764, 5 14,06 1,29 2,74 10,03 85,94 5 INVESTASI ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000 (A+B) A. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) - Usaha Mikro (UMi) - Usaha Kecil (UK) - Usaha Menengah(UM) B. Usaha Besar (UB) (Rp. Milyar) (Rp. Milyar) (Rp. Milyar) (Rp. Milyar) (Rp. Milyar) (Rp. Milyar) 583.426,4 300.175,7 44.711,3 104.726,4 150.738,0 283.250,7 51,45 7,66 17,95 25,84 48,55 Keterangan : Sumber Data : *) Angka Sementara Kementerian Koperasi dan UKM (diolah)
  • 6. Pada Tabel diatas dapat dilihat bahwa dari 5 indikator ternyata peranan UMKM dalam perekonomian Indonesia lebih dominan dalam 4 indikator, dibandingkan dengan Usaha Besar yang hanya dominan dalam 1 indikator, dengan perincian sbb. : 1. Dari aspek unit usaha dan tenaga kerja ternyata kontribusi UMPK masing2 memberi kontribusi yang sangat significant yaitu masing2 99% dan 97% dibandingkan dengan Usaha Besar yang hanya memberikan kontribusi sebesar 1% untuk unit usaha dan 3% untuk tenaga kerja. 2. Sedangkan kontribusi UMKM terhadap PDB dan Investasi berdasarkan harga konstan ternyata juga memberi kontribusi lebih besar yaitu masing2 57% an 51% dibandingkan dengan Usaha Besar yang memberi kontribusi sebesar 43% untuk PDB dan 49% untuk Investasi. 3. Hanya dari aspek ekspor kontribusi UMKM lebih kecil yaitu hanya 14% dibandingkan dengan kontribusi Usaha Besar yang mencapai 86%
  • 7. Dari data diatas dapat disimpulkan sbb. : 1. Dari aspek jumlah unit usaha, jumlah tenaga kerja, nilai PDB dan Investasi ternyata bahwa UMKM memberi kontribusi yang lebih besar daripada Usaha Besar 2. Hanya dari aspek ekspor kontribusi UMKM lebih kecil daripada Usaha Besar. Hal ini antara lain yang menyebabkan UMKM lebih kuat dalam menghadapi gejolak perekonomian global dibandingkan dengan Usaha Besar. Untuk itu akan lebih tepat bila :  Berbagai kebijakan Pemerintah dan peraturan per-undangan, terutama dibidang Moneter, Fiskal, Proteksi, Subsidi, Perkreditan dll. sebaiknya diprioritaskan untuk mendukung pengembangan dan pertumbuhan UMKM yang ternyata memberikan kontribusi yang lebih besar terutama pada sektor riil
  • 8. PERKEMBANGAN DATA USAHA MIKRO, KECIL, MENENGAH (UMKM) DAN USAHA BESAR (UB) 2012 Dalam perspektif usaha, UMKM diklasifikasikan dalam empat kelompok, yaitu: 1. UKM sektor informal atau dikenal dengan istilah Livelihood Activities, contohnya pedagang kaki lima dan warteg. 2. UKM Mikro atau Micro Enterprise adalah para UKM dengan kemampuan sifat pengrajin namun tidak memiliki jiwa kewirausahaan dalam mengembangkan usahanya. 3. Usaha Kecil Dinamis (Small Dynamic Enterprise) adalah kelompok UKM yang mampu berwirausaha dengan menjalin kerjasama (menerima pekerjaan subkontrak) dan ekspor. 4. Fast Moving Enterprise adalah UKM-UKM yang mempunyai kewirausahaan yang cakap dan telah siap untuk bertranformasi menjadi usaha besar. Dengan demikian UMKM sebagai ujung tombak pertumbuhan perekonomian nasional. Pada akhirnya diharapkan akan mampu berkompetisi pada era integrasi ekonomi ASEAN yang dimulai pada tahun 2015 sebagai kawasan yang stabil dan makmur.
  • 9. TANTANGAN ASEAN ECONOMY COMMUNITY ( MEA) Hampir semua orang pernah mendengar istilah Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), Namun hanya sedikit orang yang paham maksud tersebut. MEA adalah komunitas ASEAN (ASEAN Community) di bidang Ekonomi atau ASEAN Economic Community (AEC) yang dicanangkan pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-9 di Bali pada tahun 2003, atau dikenal sebagai Bali Concord II. Pembentukan komunitas tersebut diprakarsai oleh para Kepala Negara ASEAN pasca krisis ekonomi tahun 1997 dikawasan Asia Tenggara.
  • 10. Kawasan ASEAN dengan jumlah penduduk sebanyak 590,634 juta jiwa merupakan potensi yang besar bagi produk UMKM. Para Pemimpin ASEAN telah sepakat untuk mewujudkan MEA pada tahun 2015 dengan 4 pilar yaitu : 1) Pasar tunggal dan basis produksi 2) Kawasan ekonomi berdaya saing tinggi 3) Kawasan dengan pembangunan ekonomi yang setara, dan 4) Kawasan yang terintegrasi penuh dengan ekonomi global. Untuk mewujudkan keempat pilar tersebut, bukan saja pemerintah yang harus bekerja, akan tetapi stakeholder yang lainnya termasuk dunia usaha juga sangatlah penting. Khusus dalam rangka mewujudkan pilar ketiga, yaitu kawasan dengan pembangunan ekonomi yang setara, maka pemberdayaan UMKM menjadi sangat penting, selain masalah mengatasi kesenjangan dan konektivitas.
  • 11. TANTANGAN DAN PERANAN PERGURUAN TINGGI TANTANGAN UKM Dalam rangka memperkuat UMKM menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) tahun 2015, beberapa upaya yang perlu dilakukan, diantaranya: 1. Meningkatkan kualitas dan standarisasi produk UMKM yang setara di kawasan ASEAN. 2. Memperluas dan meningkatkan akses pembiayaan bagi UMKM. 3. Meningkatkan kualitas SDMdan jiwa kewirausahaan terhadap pelaku UMKM. 4. Memperkuat dan meningkatkan akses dan transfer teknologi bagi UMKM untuk pengembangan UMKM inovatif. 5. Fasilitasi UMKM berkaitan akses informasi dan promosi di luar negeri.
  • 12. Mengapa UMKM sulit berkembang?. Salah satu kelemahannya adalah kurangnya akses pada teknologi. Inti permasalahan dari ketertinggalan UMKM di bidang teknologi merupakan akibat dari tiga kondisi yang ada dilingkungan UMKM yaitu: 1. Ketidakmampuan usaha membeli atau mengakuisisi teknologi dari perusahaan lain atau luar negeri karena margin profit yang kecil, 2. Lemahnya “self learning” dan atau dalam bahasa lain kelemahan kewirausahaan (enterpreuneurship) dalam adaptasi teknologi baru, 3. Akses untuk memperoleh atau informasi pasar (input dan output) dan teknologi masih kurang.
  • 13. Untuk mengatasi ketiga permasalahan tsb. diatas kiranya Perguruan Tinggi akan dapat berperanan sesuai dengan 3 dimensi Tugas Pokok dan Fungsinya (TUPOKSI) yaitu : 1. Pendidikan dan Pengajaran 2. Penelitian dan Publikasi Ilmiah 3. Pengabdian pada Masyarakat Dalam hal ini Perguruan Tinggi akan sangat berperan melalui 2 aspek pokok yaitu : 1. Meningkatan kualitas SDM melalui Pendidikan dan Pelatihan UMKM 2. Memperluas aplikasi Sistem dan Teknologi Informasi untuk UMKM Kedua aspek tsb diatas merupakan “kunci sukses UMKM” sebagai suatu unit bisnis melalui skema Value Chain sbb.:
  • 14. VALUE CHAIN OF HUMAN RESOURCE OUTCOME I. HUMANS RESOURCE OUTCOME : 1. ATTITUDE 2. BEHAVIOR 3. COMMUNICATION II. ORGANIZATIONAL OUTCOME : 1. PRODUCTIVITY 2. EFFICIENCY 3. EFFECTIVITY 4. QUALITY III. OPERATIONAL/MARKETING OUTCOME : 1. CUSTOMER SATISFACTION 2. CUSTOMER LOYALTY 3. SALES INCREASE 4. MARKET SHARE INCREASE IV. FINANCIAL/ACCOUNTING OUTCOME 1. REVENUE INCREASE 2. EXPENSES CONTROLLABL 3. PROFIT/BENEFIT V. MARKET BASED OUTCOME : 1. STOCK PRICE 2. COMPANY VALUE
  • 15. VALUE CHAIN OF SYSTEM & TECHNOLOGY INFORMATION
  • 16. KENDALA PENGELOLAAN UMKM DILIHAT DARI ASPEK MANJERIAL BERDASARKAN KOMBINASI STRATEGY FORMULASI & IMPLEMENTASI
  • 17. SUMBER : 1. UU No. 20 tahun 2008 tentang UMKM 2. World Bank / Bank Dunia 3. Kementerian Koperasi dan UKM