Dokumen tersebut membahas tentang bank umum, bank syariah, dan bank pembiayaan rakyat serta fungsi dan jenis layanan yang ditawarkan. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan definisi, prinsip dasar, dan jenis produk perbankan konvensional dan syariah.
3. • Pengertian Bank Umum menurut Undang-Undang No. 10
tahun 1998: :
Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha
secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang
dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran.
• Pengertian Bank Umum menurut UU.No 7 tahun 1992 :
Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari dalam
masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada
masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat
banyak.
4. • Beberapa Manfaat Perbankan dalam Kehidupan:
• Sebagai model investasi, yang berarti, transaksi derivatif dapat
dijadikan sebagai salah satu model berinvestasi. Walaupun pada
umumnya merupakan jenis investasi jangka pendek (yield
enhancement).
• Sebagai cara lindung nilai, yang berarti, transaksi derivatif dapat
berfungsi sebagai salah satu cara untuk menghilangkan risiko
dengan jalan lindung nilai (hedging), atau disebut juga sebagai risk
management.
• Informasi harga, yang berarti, transaksi derivatif dapat berfungsi
sebagai sarana mencari atau memberikan informasi tentang harga
barang komoditi tertentu dikemudian hari (price discovery).
• Fungsi spekulatif, yang berarti, transaksi derivatif dapat memberikan
kesempatan spekulasi (untung-untungan) terhadap perubahan nilai
pasar dari transaksi derivatif itu sendiri.
• Fungsi manajemen produksi berjalan dengan baik dan efisien, yang
berarti, transaksi derivatif dapat memberikan gambaran kepada
manajemen produksi sebuah produsen dalam menilai suatu
permintaan dan kebutuhan pasar pada masa mendatang.
5. Fungsi Bank Umum
• Bank Umum Konvensional adalah bank konvensional yang
dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran. Bank Konvensional dikenal juga sebagai Bank
yang menerapkan Sistem Bunga.
• Fungsi pokok Bank Umum adalah menyediakan mekanisme
dan alat pembayaran yang lebih efisien dalam kegiatan
ekonomi, menciptakan uang, menghimpun uang, menghimpun
dana dan menyalurkannya kepada masyarakat, dan
menawarkan jasa-jasa perbankan.
6. Usaha Bank Umum
• Usaha yang dapat dilakukan oleh bank umum menurut UU No. 10
tahun 1998 sebagai berikut :
1. Menghimpun dana dari masyarakat
2. Memberi kredit
3. Menerbitkan surat pengakuan utang
4. Membeli, menjual atau menjamin atas resiko tersendiri maupun
tidak, surat-surat wesel termasuk wesel yang diaksep oleh bank,
surat pengakuan utang, kertas perbendaharaan Negara dan surat
jaminan pemerintah, Sertifikat Bank Indonesia (SBI), obligasi, dan
surat dagang berjangka waktu sampai dengan satu tahun.
5. Memindahkan uang, baik untuk kepentingan sendiri maupun
kepentingan nasabah
7. 6. Menempatkan dana pada, meminjam dana dari, atau
meminjam dana kepada bank lain, baik dengan
menggunakan surat, sarana telekomunikasi maupun dengan
wesel unjuk, cek, atau sarana lainnya
7. Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan
melakukan perhitungan dengan atau antara pihak ketiga
8. Menyediakan tempat penitipan untuk barang dan surat
berharga
9. Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain
berdasarkan suatu kontrak (custodian)
10. Melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah
lain dalam bentuk surat berharga yang tidak tercatat di bursa
efek
8. a. Giro
adalah simpanan di bank yang penarikannya dilakukan dengan
menggunakan cek, kartu ATM, surat perintah pembayaran lainnya atau
dengan cara paemindahbukuan. Simpanan ini setiap saat dapat diambil atau
dtambah sehingga rekening giro berubah karena seringanya penyetoran dan
penarikan uang oleh pemiliknya. Rekening giro ini disebut rekening koran.
Contoh gambar :
1.
10. b. Cek
adalah perintah kepada bank dari orang yang menandatanganinya untuk
pembayaran sejumlah uang yang tertera pada lembaran cek tersebut kepada
orang yang namanya disebut dalam cek.
Contoh gambar:
1.
2.
13. c. Wesel
adalah perintah tertulis dari penarik kepada seseorang untuk membayar
sejumlah uang kepada penarik pada waktu/tanggal tertentu.
Contoh gambar:
1.
18. e. Deposito Berjangka
adalah simpanan dalam rupiah atau valuta asing milik seseorang yang
penarikannya dilakukan setelah jangka waktu tertentu menurut perjanjian
antara bank dengan penyimpan (deposan).
Contoh gambar:
1.
20. f. Cek Perjalanan
adalah cek bepergian (traveler cheques) yang dijual untuk dipakai oleh
orang yang tidak menghendaki membawa uang tunai bilamana mereka
berpergian.
Contoh gambar:
1.
22. g. Jual-Beli Valuta Asing
adalah bank umum yang telah mendapat izin dari Bank Indonesia dapat
melakukan jual-beli valuta asing atau mata uang asing. Bank yang
mendapat izin ini disebut bank devisa.
Contoh gambar:
1.
24. h. Pengiriman Uang atau Transfer
bank juga menyediakan fasilitas layanan jasa pengiriman uang yang sangat
dibutuhkan oleh masyarakat yang dibatasi oleh jarak yang cukup jauh.
Dengan adanya layanan ini masyarakat mudah untuk mengirimkan sejumlah
uang kepada keluarganya atau rekan bisnisnya yang jaraknya berjauhan,
baik di dalam maupun di luar negeri.
Contoh gambar:
1.
26. i. ATM (Anjungan Tunai Mandiri)
adalah mesin untuk pengambilan uang tunai ketika nasabah membutuhkan
sejumlah uang tunai dengan segera menggunakan kartu ATM.
Contoh gambar:
1.
28. j. Kartu Kredit
masyarakat atau nasabah bank dapat memanfaatkan fasilitas kredit di bank
umum sesuai dengan selera dan tujuannya. Kartu kredit hanya berfungsi
sebagai pengganti uang cash sesaat yang nantinya tagihan tersebut tetap
harus dibayarkan. Keuntungan kartu kredit yang paling utama, adalah
kenyamanan. Kenyamanan dapat berarti tidak perlu membawa banyak uang
tunai, dan adanya keleluasaan melakukan penundaan pembayaran. Namun,
kartu kredit tidak disarankan digunakan terlalu banyak untuk biaya konsumtif
dan pemakaiannya disesuaikan dengan kebutuhan. Disamping itu, kartu
kredit ini juga dapat mengambil uang tunai di berbagai tempat seperti bank-
bank atau Anjungan Tunai Mandiri (ATM) yang tersebar di berbagai tempat-
tempat yang strategis seperti di pusat belanja, hiburan dan perkantoran.
32. • Penyaluran kredit merupakan kegiatan usaha
yang mendominasi pengalokasian dana bank.
Penggunaan dana untuk penyaluran kredit ini
mencapai 70% - 80% dari volume usaha bank.
Oleh karena itu sumber pendapatan utama bank
berasal dari kegiatan penyaluran kredit dalam
bentuk bunga.
33. • Pengertian kredit
• Menurut UU no. 7 tahun 1992 tentang perbankan sebagaimana
telah diubah dengan uu no. 10 tahun 1998 disebutkan bahwa
kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat
dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau
kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain
yang mewajibkan pihak meminjam untuk melunasi utangnya
dengan jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan,
atau pembagian hasil keuntungan.
• Definisi diatas memberikan konsekuensi bagi bank dan peminjam
mengenai hal-hal:
• Penyediaan uang atau yang dipersamakan dengan itu
• Kewajiban pengembalian kredit
• Jangka waktu pengembalian
• Pembayaran bunga, imbalan, atau bagi hasil
• Perjanjian kredit.
34. Prinsip-Prinsip Perkreditan
• Disebut pula konsep 5C. Konsep 5C ini dapat
memberikan informasi mengenai itikad baik dan
kemampuan membayar nasabah untuk melunasi kembali
pinjaman besrta bunganya. Prinsip perkreditan itu
sebagai berikut:
1. Character
1. Capacity
2. Capital
3. Collateral
4. Condition
35. • Aspek – Aspek Penilaian Kredit
• Selain prinsip dan konsep penilaian kredit yang telah
dibahas sebelumnya, dalam melakukan analisis kredit
sangat penting melakukan penilaian atas beberapa
aspek yang menyangkut kegiatan usaha calon debitur
yaitu sebagai berikut :
1. Aspek Pemasaran
2. Aspek Teknis
3. Aspek Manajemen
4. Aspek Yuridis
5. Aspek Sosial Ekonomi
6. Aspek Finansial
36. • BPR merupakan lembaga perbankan resmi yang diatur berdasarkan
UU No. 7 tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah
dengan UU No. 10 tahun 1998. BPR adalah salah satu bank yang
dikenal melayani golongan pengusaha mikro, kecil dan menengah
dengan lokasi yang pada umumnya dekat dengan tempat
masyarakat yang membutuhkan. Jenis layanan BPR adalah sebagai
berikut :
1. Menghimpun dana masyarakat dalam bentuk deposito berjangka,
tabungan, dan atau bentuk lain yang dipersamakan dengan itu.
2. Memberikan kredit dalam bentuk kredit modal kerja, kredit investasi,
maupun kredit konsumsi.
37. • Ada beberapa jenis usaha seperti yang dilakukan bank
umum, tetapi tidak boleh dilakukan BPR, yaitu sebagai
berkut :
1. Menerima simpanan berupa giro
2. Melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing
3. Melakukan penyertaan modal dengan prinsip prudent
banking dan concern terhadap layanan kebutuhan
masyarakat menengah ke bawah
4. Melakukan usaha perasuransian
5. Melakukan usaha lain di luar kegiatan usaha
sebagaimana yang dimaksud dalam usaha BPR
38. • Bank Syariah adalah Bank yang menjalankan kegiatan
usahanya berdasarkan Prinsip Syariah dan menurut
jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah dan Bank
Pembiayaan Rakyat Syariah.
• Bank Umum Syariah adalah bank umum yang dalam
kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas dan
pembayaran.
• Bank Pembiyaan Rakyat Syariah adalah bank
syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan
jasa dalam lalu lintas pembayaran
39. • Prinsip - prinsip yang berlaku pada Bank Syariah.
• Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil
(mudharabah).
• Pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal
(musharakah).
• Prinsip jual beli barang dengan memperoleh
keuntungan (murabahah).
• Pembiayaan barang modal berdasarkan sewa murni
tanpa pilihan (ijarah).
• Pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang
disewa dari pihak bank oleh pihak lain (ijarah wa
iqtina).
40. • Layanan Bank Syariah
• Simpanan : dana yang dipercayakan oleh nasabah kepada bank
syariah dan unit usaha
• Tabungan : simpanan berdasarkan akan akad wadi’ah /investasi
dana berdasarkan akad mudarabah / akad lain yang bertentangan
dengan prinsip syariah
• Deposito: investasi dana berdasarkan akad mudharabah/ akad
lain yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah
• Giro : simpanan berdasarkan akad wadi’ah / akad lain yang tidak
bertentangan dengan prinsip syariah
41. • Investasi: dana yang dipercayakan oleh nasabah
kepada bank syariah /USS berdasarkan akad
mudharabah / akad lain yang tidak bertentangan
dengan prinsip syariah
• Pembiayan : penyediaan dana / tagihan yang
dipersamakan
• Penitipan : penyimpanan harta berdasarkan akad
antara bank umum syariah / USS dan penitip , dengan
ketentuan bank umum syariah
• Wali amanat : bank umum syariah yan mewakili
kepentingan pemegang surat berharga berdasarkan
akad wakalah antara bank umum syariah dan
pemegang surat berharga.
42. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah adalah bank syariah
yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam
lalu lintas pembayaran.
Kegiatan usaha Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
meliputi :
a. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk :
Simpanan berupa tabungan atau yang
dipersembahkan dengan itu berdasarkan akan wa’diah
atau akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip
syariah
Investasi berupa deposito atau tabungan atau bentuk
lainnya yang dipersamakan dengan itu berdasarkan
akad mudharabah atau akad lainnya yang tidak
bertentangan dengan prinsip syariah
43. b. Menyalurkan dana kepada masyarakat dalam bentuk :
• Pembiayaan bagi hasil berdasarkan akad mudharabah atau
musyarakah
• Pembiayaan akad murabahah, salam, atau istishna
• Pembiayaan berdasarkan akad qardh
• Pembiayaan penyewa barang bergerak atau tidak
bergerak kepada nasabah berdasarkan akad ijarah
atau sewa-beli dalam bentuk ijarah muntahiya bittamlik
• Pengambilalihan utang berdasarkan akad hawalah
44. c. Menempatkan dana pada bank syariah lain dalam
bentuk titipan berdasarkan akad wadi’ah atau investasi
berdasarkan akad mudharabah dan atau akad lain
yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah
• Memindahkan uang, baik untuk kepentingan sendiri
maupun untuk kepentingan nasabah melalui rekening
Bank Pembiayaan Rakyat Syariah yang ada di bank
umum syariah, bank umum konvensional, dan UUS
• Menyediakan produk atau melakukan kegiatan usaha
bank syariah lainnya yang sesuai dengan prinsip syariah
berdasarkan persetujuan Bank Indonesia
45. 1. Lembaga Pembiayaan dan Penjaminan
Lembaga pembiayaan dan penjaminan adalah lembaga
keuangan bukan bank yang bergerak dalam kegiatan
pembiayaan dan penjaminan. Perusahaan yang termasuk ke
dalam lembaga pembiayaan dan penjaminan adalah sewa
guna usaha, anjak piutang, kartu kredit dan pembiayaan
konsumen.
46. a. Sewa guna usaha (leasing)
adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk
penyediaan barang modal baik secara guna usaha
dengan hak opsi (finance lease) maupun sewa guna
usaha tanpa hak opsi (operating lease), untuk digunakan
oleh lesse selama jangka waktu tertentu berdasarkan
pembayaran secara berkala.
Contoh objek:
• Barang modal dan pihak lesse memiliki hak opsi dengan
harga berdasarkan nilai sisa.
47. b. Anjak piutang
adalah badan usaha yang melakukan kegiatan
pembiayaan dalam bentuk pembelian dan pengalihan
serta pengurusan piutang atau tagihan jangka pendek
suatu perusahaan dari transaksi perdagangan dalam
atau luar negeri.
Pihak yang terlibat:
Factor (perusahan anjak piutang), pihak yang
memberikan jasa anjak piutang kepada klien.
Klien (supplier), pihak yang menerima jasa anjak piutang
dan menjual barang dan/atau jasa secara kredit kepada
pelanggan.
Customer (nasabah), pihak yang membeli barang
dan/atau jasa dari klien dan mempunyai kewajiban
berupa hutang jangka pendek kepada klien.
48. c. Usaha kartu kredit (credit card)
adalah kegiatan pembiayaan untuk pembeliaan barang
dan/atau jasa dengan menggunakan kartu kredit. Kegiatan ini
dilakukan dalam bentuk penerbitan kartu kredit yang dapat
dimanfaatkan oleh pemegangnya untuk pembeliaan barang
dan/atau jasa.
d. Pembiayaan konsumen (customer finance)
adalah kegiatan pembiayaan untuk pengadaan barang
berdasarkan kebutuhan konsumen dengan pembayaran
secara angsuran.
• Contoh kegiatan:
• Pembiayaan kendaraan bermotor
• Pembiayaan alat-alat rumah tangga
• Pembiayaan barang-barang elektronik
• Pembiayaan perumahan
49. 2. Asuransi
Perusahaan asuransi diatur dalam UU No 2 tahun 1992
tentang Usaha Perasuransian. Pengertian asuransi dalam
undang-undang ini adalah perjanjian antara dua pihak atau
lebih dengan mana pihak penganggung mengikatkan diri
kepada pihak yang tertanggung karena kerugian,
kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang diharapkan
atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang
mungkin akan diderita pihak tertanggung yang timbuldari
suatu peristiwa tidak pasti atau untuk memberikan suatu
pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya
seseorang yang dipertanggungkan.
Objek asuransi adalah benda dan jasa, jiwa dan raga,
kesehatan manusia, tanggung jawab hukum, serta semua
kepentingan yang dapat hilang, rusak, rugi, dan atau
berkurang nilainya.
50. 3. Dana Pensiun
• Dana Pensiun diatur dalam UU No. Tahun 1992 tentang Dana
Pensiun. Dalam undang – undang tersebut status hukum dana
pensiun dibagi menjadi dua yaitu, dana pensiun pemberi kerja
(DPK) dan dana pensiun lembaga keuangan (DPLK).
• Dana pensiun yang masuk ke dalam lembaga keungan bukan
bank adalah DPLK. Lembaga ini hanya dapat menyelenggarakan
program pensiun iuran pasti.
• Bank dan perusahaan asuransi jiwa dapat bertindak sebagai
pendiri DPLK dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan
dengan Peraturan Pemerintah. Untuk dapat mendirikan bank atau
perusahaan asuransi jiwa wajib mengajukan permohonan
pengesahan kepada menteri dengan melampirkan peraturan dana
pensiun.