SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 12
Semoga Bermanfaat
Visit Blog saya www.gerbang-komputer.com
Salam suksesRahmat Hidayatullah
LAPORANRADIOFARMASI
“Radioimmunoassay”
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata Kuliah RADIOFARMASI
Dosen : Nurfatmawati. Apt
Di SusunOleh :
Muhammad Iqbal
Yovi Jayanti
Caswono
Yopi Nurdiansyah
Zaky Mubarok
Semester : V (Lima)
Sekolah Tinggi Farmasi (STF) YPIB Cirebon
Semoga Bermanfaat
Visit Blog saya www.gerbang-komputer.com
Salam suksesRahmat Hidayatullah
Jl. Perjuangan No.7 Majasem – Cirebon
RADIOIMMUNOASSAY
I. Pengertian Radioimmunoassay
Radioimmunoassay adalah metode yang mengukur adanya antigen dengan
sensitivitas yang sangat tinggi. RIA (Radioimmunoassay) adalah salah satu teknik
immunoassay yang lebih baik dan lebih sensitif. Pada dasarnya, semua prinsip-prinsip
desain assay EIA didasarkan pada kesimpulan yang diambil dari penggunaan RIA.
Meskipun RIA masih merupakan teknik yang layak, namun sebagian besar telah
digantikan oleh CL dan EIA di sebagian besar laboratorium klinis. Berbagai radioisotop
dimanfaatkan dalam pemeriksaan RIA, I125, H3, C14. Baik CL dan EIA memiliki
keunggulan pada reagen yang lebih stabil dan dapat memiliki batas deteksi yang lebih
sensitif, serta tidak ada masalah dengan pembuangan limbah berbahaya. adalah metode
menggunakan isotop radioaktif untuk label baik antigen atau antibodi. Isotop ini
memancarkan gamma raysare, yang biasanya diukur penghapusan berikut terikat (gratis)
radiolabel. Keuntungan utama dari RIA, dibandingkan dengan immunoassays lainnya,
adalah sensitivitas yang lebih tinggi, deteksi sinyal mudah, dan mapan, tes cepat.
Kelemahan utama adalah risiko kesehatan dan keselamatan yang ditimbulkan oleh
penggunaan radiasi dan waktu dan biaya yang terkait dengan mempertahankan
keselamatan radiasi berlisensi dan program pembuangan. Untuk alasan ini, RIA telah
digantikan dalam praktek laboratorium klinis rutin dengan immunoassay enzim.
Pada dasarnya setiap substansi biologis yang ada antibodi spesifik dapat diukur,
bahkan dalam konsentrasi menit. RIA telah menjadi teknik immunoassay pertama kali
dikembangkan untuk menganalisis nano molar dan konsentrasi molar pico hormon dalam
cairan biologis. Untuk melakukannya, antigen target berlabel radioaktif dan terikat pada
antibodi spesifik (jumlah terbatas dan diketahui dari antibodi spesifik harus
ditambahkan). Sampel A, misalnya darah serum, kemudian ditambahkan dalam rangka
Semoga Bermanfaat
Visit Blog saya www.gerbang-komputer.com
Salam suksesRahmat Hidayatullah
untuk memulai reaksi kompetitif antigen berlabel dari persiapan, dan antigen berlabel
dari sampel serum, dengan antibodi spesifik. Persaingan untuk antibodi akan merilis
sejumlah antigen berlabel. Jumlah ini sebanding dengan rasio label untuk antigen
unlabeled.
Itu berarti, sebagai konsentrasi antigen berlabel meningkat, lebih dari itu mengikat
antibodi, menggusur varian berlabel. Antigen terikat kemudian dipisahkan dari yang
terikat, dan radioaktivitas antigen kosong yang tersisa dalam supernatan diukur.
Menggunakan standar yang dikenal, kurva mengikat kemudian dapat dihasilkan yang
memungkinkan jumlah antigen dalam serum pasien untuk diturunkan.
Meskipun, radioimmunoassay adalah teknik lama, itu masih merupakan teknik
immunoassay banyak digunakan, dan terus menawarkan keuntungan yang berbeda dalam
hal kesederhanaan, dan terutama sensitivitas.
Prinsip dasar metode Radioimmunoassay (RIA):
Didasarkan pada reaksi antara antibody (dalam konsentrasi terbatas)
dengan berbagai konsentrasi antigen. Digunakan untuk menemukan
antigentunggal/antibodi dalam cairan biologistunggal dan Tehnik pemeriksaan
untuk menentukan antibodi/antigen dengan reagen yang bertanda zat radioaktif.
Semoga Bermanfaat
Visit Blog saya www.gerbang-komputer.com
Salam suksesRahmat Hidayatullah
II. ContohAlat Radioimmunoassay
Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) sejak 2004 mengembangkan
teknologi pencacah Radioimmunoassay (RIA) yang bisa digunakan sebagai alat
pendeteksi dini kanker. Melalui sampel darah atau urine, pencacah RIA juga
dapat mendeteksi secara dini jenis penyakit lain seperti hepatitis, ginjal dan
diabetes melitus. Untuk mendeteksi penyakit tersebut dibutuhkan kit RIA, alat
ini sudah direkaysa oleh Riswal Nafi Siregar dari Pusat Rekayasa Perangkat
Nuklir BATAN.
Kit RIA itu semacam data acuan jenis penyakit yang ingin dideteksi secara
dini oleh alat pencacah RIA. Pusat Radioisotop dan Radiofarmaka (PRR)
BATAN saat ini berhasil mengembangkan kit RIA penyakit kanker dan
hepatitis, dua kategori jenis penyakit paling berbahaya. Dengan satu sampel
berupa urine atau darah dalam waktu hanya satu menit sudah dapat dicacah
Semoga Bermanfaat
Visit Blog saya www.gerbang-komputer.com
Salam suksesRahmat Hidayatullah
dengan pencacah RIA, kemudian hasilnya berupa kurva yang masuk menjadi
data komputer dan dapat segera dianalisis dengan acuan kit RIA.
Produksi alat pencacah RIA cukup murah, hanya sekitar 60 juta rupiah. Di
berbagai rumah sakit ternama, alat semacam ini sudah dimiliki dengan harga
cukup mahal yang diimpor dengan harga sampai 300 juta rupiah. Selain
harganya alatnya mahal, biaya operasionalnya juga mahal sehingga pasien
enggan untuk mendeteksi secara dini kemungkinan penyakit kanker. Itulah
sebabnya banyak pengidap kanker yang mengetahui dirinya berpenyakit dan
berobat setelah mencapai stadium tiga atau empat sehingga sulit disembuhkan.
Biaya pemeriksaan dini dengan alat yang diciptakan oleh BATAN ini cukup
murah yaitu berkisar antara 100 ribu sampai 300 ribu rupiah. Sebuah
perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) saat ini telah menjajaki
kerjasama produksi massal teknologi pencacah RIA BATAN ini. (sumber:
Kompas)
Semoga Bermanfaat
Visit Blog saya www.gerbang-komputer.com
Salam suksesRahmat Hidayatullah
III. ContohPenggunaan metodeRadioimmunoassay
Radioimmunoassay dianggap sebagai pelopor dalam kedokteran nuklir
pengukuran radioaktif karena zat radioaktif muncul dengan kejelasan dan akurasi.
Menggunakan radioimmunoassay bervariasi dan termasuk bank darah skrining untuk
hepatitis, deteksi narkoba, virus pelacakan, deteksi dini leukemia dan kanker lainnya,
pengukuran hormon pertumbuhan manusia, dan bantuan dalam mendeteksi berbagai jenis
tukak seperti tukak lambung.
Selain uji hormone dan darah, RIA dapat diterapkan pada berbagai zat lain yang
memiliki impor medis: digitalis, morfin, LSD, carcino-embrio antigen (CEA), hepatitis-
terkait antigen (HAA), siklik adenosin monofosfat-(AMP), barbiturat, asam folat, vitamin
B-12, dan faktor rheumatoid. Intoksikasi digitalis dengan, yang terjadi pada 20 persen
pasien jantung diobati dengan itu, yang terdeteksi dengan RIA, dan tidak ada teknik yang
dapat diterima lainnya untuk mendeteksi overdosis fatal ini pengobatan utama untuk
gagal jantung. Sejumlah obat-obatan lain yang memiliki efek samping yang berpotensi
membahayakan juga setuju untuk pengukuran RIA. Tes untuk antibiotik tertentu juga
telah dikembangkan, dokter tahu berapa banyak antibiotik ia telah memberikan pasien,
tetapi hanya pengukuran darah langsung akan memberitahu berapa banyak mencapai
tempat infeksi. Aplikasi dari tes radioimmunoassay dan hormon yang luas memang, dan
beberapa contoh akan menarik:
Semoga Bermanfaat
Visit Blog saya www.gerbang-komputer.com
Salam suksesRahmat Hidayatullah
1. Penelitian tentang sifat dan penyebab diabetes secara substansial dibantu dengan
pengukuran RIA insulin, hormon kekurangan pada penderita diabetes.
2. Deteksi metabolisme kurang aktif bisa sangat sulit dari pemeriksaan pasien serta
dengan melakukan tes darah umum fungsi tiroid. RIA pengukuran hormon thyroid-
stimulating (TSH) sering berharga dalam diagnosis keadaan hipotiroid. Diagnosis
hipotiroidisme penting karena itu adalah suatu kondisi yang benar-benar dapat
disembuhkan, namun, tidak diobati, maka bisa berakibat fatal.
3. Pengukuran hormon testosteron laki-laki sering berguna dalam menentukan
penyebab infertilitas pada wanita. Pengukuran hormon laktogen plasenta adalah
penentu terbaik saat ini apakah kehamilan akan melanjutkan normal atau berakhir
dengan keguguran. Manfaat psikologis dan medis untuk mengetahui nasib kehamilan
mengancam yang jelas.
4. Banyak kasus tekanan darah tinggi pembedahan diperbaiki. Radioimmunoassay
dapat mendiagnosa beberapa penyebab hipertensi dengan alat tes kadar hormon
darah. Pengujian ini saat ini dapat ditawarkan secara klinis untuk jumlah besar
pasien hipertensi terlihat pada klinik Angkatan Udara.
5. Dua contoh immunoassay sangat menarik saat ini. Yang pertama menyangkut
bahaya hepatitis timbul dari transfusi darah. Penyelidikan telah menunjukkan bahwa
kebanyakan kasus transfusi darah hepatitis berikut ini berhubungan dengan adanya
bahan hepatitis-terkait antigen (HAA) dalam darah donor. Zat ini dapat dideteksi
oleh radioimmunoassay. Peraturan saat ini menentukan bahwa setiap unit darah
untuk transfusi harus diperiksa oleh seorang atau teknik lain untuk kehadiran HAA.
Meskipun teknik biokimia yang tersedia, RIA saat ini cara yang paling akurat, dan
ada tekanan yang meningkat, baik medis dan medicolegal, untuk menyediakan tes
ini untuk fasilitas Angkatan Udara yang beroperasi di masyarakat dimana tes RIA
untuk HAA digunakan.
6. Contoh lainnya adalah antigen carcino-embrio (CEA). Ini merupakan zat diuraikan
oleh tubuh dalam jumlah menit ketika kanker usus berkembang. Sensitivitas indah
dari RIA memungkinkan deteksi CEA sering sebelum keganasan dapat dikonfirmasi
oleh teknik lain. Dapat dibayangkan pengukuran CEA sebagai tes skrining untuk
Semoga Bermanfaat
Visit Blog saya www.gerbang-komputer.com
Salam suksesRahmat Hidayatullah
kanker usus akan mengambil tempat sejajar dengan Pap smear terkenal karena
kanker leher rahim.
Biomonitor telah mengembangkan radioimmunoassay (RIA) untuk menentukan
tingkat anti-TNF-alpha obat-obatan seperti infliximab, etanercept, dan adalimumab (yaitu
ketiga saat ini disetujui anti-TNF biopharmaceuticals). Ada beberapa keuntungan dari tes
ini dibandingkan dengan immunoassays enzim:
 Ini adalah fungsional dalam bahwa hal itu menunjukkan kemampuan obat untuk
mengikat TNF-alpha daripada mengungkapkan suatu protein yang mungkin atau
mungkin tidak fungsional.
 Ini adalah tes cairan-fase menyerupai dalam situasi vivo lebih baik daripada padat-
fase tes.
 Ini dapat dengan mudah dimodifikasi untuk memonitor konstruksi antibodi lain yang
menargetkan TNF-alpha, termasuk masa depan yang dikembangkan manusia anti-
TNF-alpha antibodi.
Anti-TNF-alpha biopharmaceuticals
Tumor necrosis factor (TNF) merupakan sitokin proinflamasi. Misalnya, efek
utama dari terapi kortikosteroid adalah untuk menghambat produksi dan fungsi TNF dan
IL-1 keluarga sitokin. Sayangnya, glukokortikoid memiliki efek lain beberapa terapi
terus, terutama jika diberikan pada dosis tinggi, selalu dikaitkan dengan efek samping
memaksa pengurangan dosis dan, pada akhirnya, penekanan mencukupi TNFalpha
produksi / fungsi. Oleh karena itu langkah maju yang besar, bahwa terapi telah
dikembangkan bahwa target sitokin ini secara khusus. Saat ini (2006) tiga anti-TNFalpha
biopharmaceuticals digunakan secara klinis di Denmark, semua dengan efek yang
menguntungkan dalam banyak, tapi sayangnya tidak semua pasien dengan penyakit
kronis seperti immunoinflammatory rheumatoid arthritis (RA), juvenile idiopathic
arthritis (JIA), spondilitis spondylitis (penyakit Bechterew s), psoriasis (dengan atau
tanpa artritis), dan penyakit radang usus (penyakit Crohn dan kolitis ulserativa):
Semoga Bermanfaat
Visit Blog saya www.gerbang-komputer.com
Salam suksesRahmat Hidayatullah
Infliximab / Remicade adalah antibodi chimeric (mouse-manusia IgG). Obat
khusus menetralisir TNF-alpha (sekarang juga dikenal sebagai TNFSF2) dan karenanya
menekan TNF-alpha-dimediasi proses inflamasi. Selain itu, infliximab dikenal memiliki
potensi sitotoksik melalui mengikat TNF-alpha pada permukaan sel yang mengakibatkan
aktivasi komplemen dan lisis sel. Infliximab adalah imunogenik, dan itu mudah
dimengerti bahwa komponen murine dapat menyebabkan radang antibodi pada manusia
dengan hilangnya keberhasilan terapi.
Etanercept / Enbrel juga merupakan antibodi chimeric. Dalam kasus ini,
bagaimanapun, fragmen imunoglobulin Fab telah digantikan oleh satu set dari dua
peptida yang terdiri dari reseptor TNF manusia rekombinan P75. Fungsi obat sebagai
antibodi yang mengikat TNF-alpha dan lymphotoxin-alpha (LT-alpha atau TNFSF1)
mencegah pengikatan sitokin TNF reseptor ke seluler, TNFR1 dan TNFR2 (juga disebut
TNFRSF1A/CD120a dan TNFRSF1B/CD120b). TNFR1 dan TNFR2 ditemukan pada
sejumlah tipe sel, termasuk limfosit. Etanercept sehingga menetralkan fungsi biologis
dari kedua TNF-alpha dan terkait erat LT-alpha (TNF-= beta). Obat ini terdiri dari 100
komponen% "manusia", yang banyak orang percaya harus menghilangkan
imunogenisitas potensial.
Adalimumab / Humira juga merupakan antibodi chimeric - menyerupai
infliximab. Berbeda dengan infliximab, bagaimanapun, adalimumab hanya terdiri dari
komponen manusia, dan ini diyakini membuat obat kurang imunogenik. Sebagai
infliximab, adalimumab menekan fungsi TNF-alpha.
Semoga Bermanfaat
Visit Blog saya www.gerbang-komputer.com
Salam suksesRahmat Hidayatullah
IV. Keuntungandan kelemahan metode Radioimmunoassay
Keuntungan utama dari RIA, dibandingkan dengan immunoassays lainnya,
adalah sensitivitas yang lebih tinggi, deteksi sinyal mudah, dan mapan, tes cepat.
Kelemahan utama adalah risiko kesehatan dan keselamatan yang ditimbulkan oleh
penggunaan radiasi dan waktu dan biaya yang terkait dengan mempertahankan
keselamatan radiasi berlisensi dan program pembuangan. Untuk alasan ini, RIA telah
digantikan dalam praktek laboratorium klinis rutin dengan immunoassay enzim.
Kelemahan Radioimmunoassay (RIA) pada tahun1959 dengan
menggunakan label radioaktif yang dapat mengidentifikasi
komponenimmun pada konsentrasi yang sangat rendah. Pada tahun 1960-an,
para peneliti mulaimencari pengganti metode RIA karena kelemahannya
menggunakan radioaktif isotopsebagai label. Kekurangan penggunaan radioaktif
tersebut berkaitan dengan keselamatan petugas laboratorium, masalah pembuangan
radioaktif, fasilitas laboratorium khususdengan persyaratan gedungnya dan
mahalnya peralatan yang dibutuhkan. Kelemahan dari Radioimmunoassay
Semoga Bermanfaat
Visit Blog saya www.gerbang-komputer.com
Salam suksesRahmat Hidayatullah
mendorong para peneliti untuk mencari suatulabel pengganti yang lebih sederhana,
lebih murah, dengan reagen yang dapat tahan lebihlama dan dapat dipakai oleh
hampir semua laboratorium serta mudah dibuat otomatis.Muncullah kemudian
gagasan untuk memakai enzim sebagai label dan lahirlah suatuimunoasai yang
baru yaitu Enzyme Immunoassays (EIA).
Tindakan pengamanan khusus harus diperhatikan ketika melakukan metode
RIA. Isotop radioaktif yang digunakan oleh RIA tes terhadap antigen atau antibodi label.
Perempuan hamil tidak harus bekerja di daerah di mana RIA tes sedang dilakukan.
Personil penanganan reagen isotop harus memakai lencana yang memantau eksposur
mereka terhadap radiasi. Tenggelam khusus dan wadah pembuangan limbah yang
diperlukan untuk pembuangan limbah radioaktif. Jumlah radioisotop dibuang harus
didokumentasikan untuk limbah baik cair dan padat. Kebocoran atau tumpahan reagen
radioaktif harus diukur untuk radioaktivitas, jumlah radiasi dan penahanan dan proses
pembuangan harus didokumentasikan.
KESIMPULAN:
Radioimmunoassay, meskipun uji layak dalam beberapa situasi, telah ditinggalkan sebagai alat
analisis di laboratorium klinis yang paling di Texas. Pengguna saat ini tidak puas dengan jumlah
dokumen yang menyertai penggunaan teknologi, sementara non-pengguna mempertimbangkan
non-isotop tes setara dalam kepekaan terhadap RIA. Dalam hal informasi yang disajikan kepada
mahasiswa ilmu laboratorium klinis, munculnya teknik diagnostik molekuler memerlukan
instruksi lanjutan dalam prinsip radioaktivitas, meskipun tidak radioimmunoassay.
http://www.surgeryencyclopedia.com/Fi-La/Immunoassay-Tests.html
Semoga Bermanfaat
Visit Blog saya www.gerbang-komputer.com
Salam suksesRahmat Hidayatullah
http://blogkesehatan.net/radioimmunoassay-ria/
https://docs.google.com/viewer?a=v&q=cache:c0fjkvTbbRYJ:repository.ipb.ac.id/bitst
ream/handle/123456789/40120/B87lsa.pdf%3Fsequence%3D1+&hl=id&gl=id&pid=bl
&srcid=ADGEESg18EZSERD4kwbaoX0lFoFbAtzNE7O1ItvNsW-
jouMLRYr3epCQYsEcDVc0hDr1l57AukOTWKffFIH9a276MpC43AQsYEHl13f3ZI
ZwhGB_yTm_sWRDIo_1vuMT3xT5vswH_RQV&sig=AHIEtbSsPRLNHKAeYbego
TKI-MS6LiBDgw

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUANlaporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUANsrinova uli
 
Elektroforesis bahan presentasi
Elektroforesis bahan presentasiElektroforesis bahan presentasi
Elektroforesis bahan presentasiAdjie Affan
 
Imunologi dasar bag.1
Imunologi dasar bag.1Imunologi dasar bag.1
Imunologi dasar bag.1tristyanto
 
Pewarnaan Spora Metode Klein
Pewarnaan Spora Metode KleinPewarnaan Spora Metode Klein
Pewarnaan Spora Metode KleinAuliabcd
 
Pemeriksan laboratorium imunologi
Pemeriksan laboratorium imunologiPemeriksan laboratorium imunologi
Pemeriksan laboratorium imunologitristyanto
 
Perkembangbiakan & Pertumbuhan Mikroba
Perkembangbiakan & Pertumbuhan MikrobaPerkembangbiakan & Pertumbuhan Mikroba
Perkembangbiakan & Pertumbuhan MikrobaAtik Yuli
 
Makalah penanganan hewan coba
Makalah penanganan hewan cobaMakalah penanganan hewan coba
Makalah penanganan hewan cobaRhiza Amalia
 
Amoeba
AmoebaAmoeba
AmoebaFa Fa
 
Reseptor obat wahyu
Reseptor obat wahyuReseptor obat wahyu
Reseptor obat wahyuAsti Haryani
 
Laporan praktikum uji protein (dg uji biuret)
Laporan praktikum uji protein (dg uji biuret) Laporan praktikum uji protein (dg uji biuret)
Laporan praktikum uji protein (dg uji biuret) Pujiati Puu
 

Mais procurados (20)

LED (Laju Endap Darah)
LED (Laju Endap Darah)LED (Laju Endap Darah)
LED (Laju Endap Darah)
 
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUANlaporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
 
Uji Biuret
Uji BiuretUji Biuret
Uji Biuret
 
Trichomonas vaginalis
Trichomonas vaginalisTrichomonas vaginalis
Trichomonas vaginalis
 
Elektroforesis bahan presentasi
Elektroforesis bahan presentasiElektroforesis bahan presentasi
Elektroforesis bahan presentasi
 
Imunologi dasar bag.1
Imunologi dasar bag.1Imunologi dasar bag.1
Imunologi dasar bag.1
 
makalah fotometer
makalah fotometermakalah fotometer
makalah fotometer
 
Sistem komplemen
Sistem komplemenSistem komplemen
Sistem komplemen
 
Protein
ProteinProtein
Protein
 
Pemeriksaan Kehamilan
Pemeriksaan KehamilanPemeriksaan Kehamilan
Pemeriksaan Kehamilan
 
Pewarnaan Spora Metode Klein
Pewarnaan Spora Metode KleinPewarnaan Spora Metode Klein
Pewarnaan Spora Metode Klein
 
Pemeriksan laboratorium imunologi
Pemeriksan laboratorium imunologiPemeriksan laboratorium imunologi
Pemeriksan laboratorium imunologi
 
Perkembangbiakan & Pertumbuhan Mikroba
Perkembangbiakan & Pertumbuhan MikrobaPerkembangbiakan & Pertumbuhan Mikroba
Perkembangbiakan & Pertumbuhan Mikroba
 
Makalah penanganan hewan coba
Makalah penanganan hewan cobaMakalah penanganan hewan coba
Makalah penanganan hewan coba
 
Amoeba
AmoebaAmoeba
Amoeba
 
Reseptor obat wahyu
Reseptor obat wahyuReseptor obat wahyu
Reseptor obat wahyu
 
Materi imun MHC
Materi imun MHCMateri imun MHC
Materi imun MHC
 
Memahami Autoimun
Memahami AutoimunMemahami Autoimun
Memahami Autoimun
 
Elektroforesis
Elektroforesis Elektroforesis
Elektroforesis
 
Laporan praktikum uji protein (dg uji biuret)
Laporan praktikum uji protein (dg uji biuret) Laporan praktikum uji protein (dg uji biuret)
Laporan praktikum uji protein (dg uji biuret)
 

Semelhante a RIA

PPT Imunologi CMIA.pptx
PPT Imunologi CMIA.pptxPPT Imunologi CMIA.pptx
PPT Imunologi CMIA.pptxIndahAipassa1
 
pOTENSI-dEPARTEMEN-1.ppt
pOTENSI-dEPARTEMEN-1.pptpOTENSI-dEPARTEMEN-1.ppt
pOTENSI-dEPARTEMEN-1.pptAnonymouswpUzJB
 
Pemeriksaan Lab sebagia indikator sepsis dan syok septik
Pemeriksaan Lab sebagia indikator sepsis dan syok septikPemeriksaan Lab sebagia indikator sepsis dan syok septik
Pemeriksaan Lab sebagia indikator sepsis dan syok septikMuhamadFandi
 
DRL_Pengenalan DRL_1 Juli 2020.pptx
DRL_Pengenalan DRL_1 Juli 2020.pptxDRL_Pengenalan DRL_1 Juli 2020.pptx
DRL_Pengenalan DRL_1 Juli 2020.pptxPutraPratama208800
 
PPT PROPOSAL KEPATUHAN MINUM OBAT HIPERTENSI
PPT PROPOSAL KEPATUHAN MINUM OBAT HIPERTENSIPPT PROPOSAL KEPATUHAN MINUM OBAT HIPERTENSI
PPT PROPOSAL KEPATUHAN MINUM OBAT HIPERTENSIIndra875145
 
Pemeriksaan laboratorium hiv
Pemeriksaan laboratorium hivPemeriksaan laboratorium hiv
Pemeriksaan laboratorium hivbas27
 
Pemekrisaan hiv xi tlm
Pemekrisaan hiv xi tlmPemekrisaan hiv xi tlm
Pemekrisaan hiv xi tlmmateripptgc
 
Anti retroviral therapy
Anti retroviral therapyAnti retroviral therapy
Anti retroviral therapyPersonal
 
Anti retroviral therapy
Anti retroviral therapyAnti retroviral therapy
Anti retroviral therapyPersonal
 
04. TUGAS PPT_IMLTD II_TRANSLATE JURNAL_KELOMPOK 4.pptx
04. TUGAS PPT_IMLTD II_TRANSLATE JURNAL_KELOMPOK 4.pptx04. TUGAS PPT_IMLTD II_TRANSLATE JURNAL_KELOMPOK 4.pptx
04. TUGAS PPT_IMLTD II_TRANSLATE JURNAL_KELOMPOK 4.pptxDanielHutabarat15
 
Lintas Klaster Labkesmas.pdfLintas Klaster Labkesmas.
Lintas Klaster Labkesmas.pdfLintas Klaster Labkesmas.Lintas Klaster Labkesmas.pdfLintas Klaster Labkesmas.
Lintas Klaster Labkesmas.pdfLintas Klaster Labkesmas.AinaChristina
 
Perjalanan program AMR di rumah sakit .pptx
Perjalanan program AMR di rumah sakit .pptxPerjalanan program AMR di rumah sakit .pptx
Perjalanan program AMR di rumah sakit .pptxherisutanto6
 
Evaluasi Penggunaan Antibiotik Profilaksis pada Operasi Sesar di Rumah Sakit ...
Evaluasi Penggunaan Antibiotik Profilaksis pada Operasi Sesar di Rumah Sakit ...Evaluasi Penggunaan Antibiotik Profilaksis pada Operasi Sesar di Rumah Sakit ...
Evaluasi Penggunaan Antibiotik Profilaksis pada Operasi Sesar di Rumah Sakit ...Aji Wibowo
 

Semelhante a RIA (20)

PPT Imunologi CMIA.pptx
PPT Imunologi CMIA.pptxPPT Imunologi CMIA.pptx
PPT Imunologi CMIA.pptx
 
pOTENSI-dEPARTEMEN-1.ppt
pOTENSI-dEPARTEMEN-1.pptpOTENSI-dEPARTEMEN-1.ppt
pOTENSI-dEPARTEMEN-1.ppt
 
Analisa jurnal cea
Analisa jurnal ceaAnalisa jurnal cea
Analisa jurnal cea
 
Analisa jurnal cea
Analisa jurnal ceaAnalisa jurnal cea
Analisa jurnal cea
 
Pemeriksaan Lab sebagia indikator sepsis dan syok septik
Pemeriksaan Lab sebagia indikator sepsis dan syok septikPemeriksaan Lab sebagia indikator sepsis dan syok septik
Pemeriksaan Lab sebagia indikator sepsis dan syok septik
 
DRL_Pengenalan DRL_1 Juli 2020.pptx
DRL_Pengenalan DRL_1 Juli 2020.pptxDRL_Pengenalan DRL_1 Juli 2020.pptx
DRL_Pengenalan DRL_1 Juli 2020.pptx
 
Makalah pemeriksaan lab darah
Makalah pemeriksaan lab darahMakalah pemeriksaan lab darah
Makalah pemeriksaan lab darah
 
Ti13
Ti13Ti13
Ti13
 
PPT PROPOSAL KEPATUHAN MINUM OBAT HIPERTENSI
PPT PROPOSAL KEPATUHAN MINUM OBAT HIPERTENSIPPT PROPOSAL KEPATUHAN MINUM OBAT HIPERTENSI
PPT PROPOSAL KEPATUHAN MINUM OBAT HIPERTENSI
 
Pemeriksaan laboratorium hiv
Pemeriksaan laboratorium hivPemeriksaan laboratorium hiv
Pemeriksaan laboratorium hiv
 
Pemekrisaan hiv xi tlm
Pemekrisaan hiv xi tlmPemekrisaan hiv xi tlm
Pemekrisaan hiv xi tlm
 
Tibaru7
Tibaru7Tibaru7
Tibaru7
 
Anti retroviral therapy
Anti retroviral therapyAnti retroviral therapy
Anti retroviral therapy
 
Anti Retroviral Therapy
Anti  Retroviral  TherapyAnti  Retroviral  Therapy
Anti Retroviral Therapy
 
Anti retroviral therapy
Anti retroviral therapyAnti retroviral therapy
Anti retroviral therapy
 
04. TUGAS PPT_IMLTD II_TRANSLATE JURNAL_KELOMPOK 4.pptx
04. TUGAS PPT_IMLTD II_TRANSLATE JURNAL_KELOMPOK 4.pptx04. TUGAS PPT_IMLTD II_TRANSLATE JURNAL_KELOMPOK 4.pptx
04. TUGAS PPT_IMLTD II_TRANSLATE JURNAL_KELOMPOK 4.pptx
 
Lintas Klaster Labkesmas.pdfLintas Klaster Labkesmas.
Lintas Klaster Labkesmas.pdfLintas Klaster Labkesmas.Lintas Klaster Labkesmas.pdfLintas Klaster Labkesmas.
Lintas Klaster Labkesmas.pdfLintas Klaster Labkesmas.
 
marker tumor elisa kit
marker tumor elisa kitmarker tumor elisa kit
marker tumor elisa kit
 
Perjalanan program AMR di rumah sakit .pptx
Perjalanan program AMR di rumah sakit .pptxPerjalanan program AMR di rumah sakit .pptx
Perjalanan program AMR di rumah sakit .pptx
 
Evaluasi Penggunaan Antibiotik Profilaksis pada Operasi Sesar di Rumah Sakit ...
Evaluasi Penggunaan Antibiotik Profilaksis pada Operasi Sesar di Rumah Sakit ...Evaluasi Penggunaan Antibiotik Profilaksis pada Operasi Sesar di Rumah Sakit ...
Evaluasi Penggunaan Antibiotik Profilaksis pada Operasi Sesar di Rumah Sakit ...
 

Último

Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 

Último (20)

Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 

RIA

  • 1. Semoga Bermanfaat Visit Blog saya www.gerbang-komputer.com Salam suksesRahmat Hidayatullah LAPORANRADIOFARMASI “Radioimmunoassay” Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah RADIOFARMASI Dosen : Nurfatmawati. Apt Di SusunOleh : Muhammad Iqbal Yovi Jayanti Caswono Yopi Nurdiansyah Zaky Mubarok Semester : V (Lima) Sekolah Tinggi Farmasi (STF) YPIB Cirebon
  • 2. Semoga Bermanfaat Visit Blog saya www.gerbang-komputer.com Salam suksesRahmat Hidayatullah Jl. Perjuangan No.7 Majasem – Cirebon RADIOIMMUNOASSAY I. Pengertian Radioimmunoassay Radioimmunoassay adalah metode yang mengukur adanya antigen dengan sensitivitas yang sangat tinggi. RIA (Radioimmunoassay) adalah salah satu teknik immunoassay yang lebih baik dan lebih sensitif. Pada dasarnya, semua prinsip-prinsip desain assay EIA didasarkan pada kesimpulan yang diambil dari penggunaan RIA. Meskipun RIA masih merupakan teknik yang layak, namun sebagian besar telah digantikan oleh CL dan EIA di sebagian besar laboratorium klinis. Berbagai radioisotop dimanfaatkan dalam pemeriksaan RIA, I125, H3, C14. Baik CL dan EIA memiliki keunggulan pada reagen yang lebih stabil dan dapat memiliki batas deteksi yang lebih sensitif, serta tidak ada masalah dengan pembuangan limbah berbahaya. adalah metode menggunakan isotop radioaktif untuk label baik antigen atau antibodi. Isotop ini memancarkan gamma raysare, yang biasanya diukur penghapusan berikut terikat (gratis) radiolabel. Keuntungan utama dari RIA, dibandingkan dengan immunoassays lainnya, adalah sensitivitas yang lebih tinggi, deteksi sinyal mudah, dan mapan, tes cepat. Kelemahan utama adalah risiko kesehatan dan keselamatan yang ditimbulkan oleh penggunaan radiasi dan waktu dan biaya yang terkait dengan mempertahankan keselamatan radiasi berlisensi dan program pembuangan. Untuk alasan ini, RIA telah digantikan dalam praktek laboratorium klinis rutin dengan immunoassay enzim. Pada dasarnya setiap substansi biologis yang ada antibodi spesifik dapat diukur, bahkan dalam konsentrasi menit. RIA telah menjadi teknik immunoassay pertama kali dikembangkan untuk menganalisis nano molar dan konsentrasi molar pico hormon dalam cairan biologis. Untuk melakukannya, antigen target berlabel radioaktif dan terikat pada antibodi spesifik (jumlah terbatas dan diketahui dari antibodi spesifik harus ditambahkan). Sampel A, misalnya darah serum, kemudian ditambahkan dalam rangka
  • 3. Semoga Bermanfaat Visit Blog saya www.gerbang-komputer.com Salam suksesRahmat Hidayatullah untuk memulai reaksi kompetitif antigen berlabel dari persiapan, dan antigen berlabel dari sampel serum, dengan antibodi spesifik. Persaingan untuk antibodi akan merilis sejumlah antigen berlabel. Jumlah ini sebanding dengan rasio label untuk antigen unlabeled. Itu berarti, sebagai konsentrasi antigen berlabel meningkat, lebih dari itu mengikat antibodi, menggusur varian berlabel. Antigen terikat kemudian dipisahkan dari yang terikat, dan radioaktivitas antigen kosong yang tersisa dalam supernatan diukur. Menggunakan standar yang dikenal, kurva mengikat kemudian dapat dihasilkan yang memungkinkan jumlah antigen dalam serum pasien untuk diturunkan. Meskipun, radioimmunoassay adalah teknik lama, itu masih merupakan teknik immunoassay banyak digunakan, dan terus menawarkan keuntungan yang berbeda dalam hal kesederhanaan, dan terutama sensitivitas. Prinsip dasar metode Radioimmunoassay (RIA): Didasarkan pada reaksi antara antibody (dalam konsentrasi terbatas) dengan berbagai konsentrasi antigen. Digunakan untuk menemukan antigentunggal/antibodi dalam cairan biologistunggal dan Tehnik pemeriksaan untuk menentukan antibodi/antigen dengan reagen yang bertanda zat radioaktif.
  • 4. Semoga Bermanfaat Visit Blog saya www.gerbang-komputer.com Salam suksesRahmat Hidayatullah II. ContohAlat Radioimmunoassay Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) sejak 2004 mengembangkan teknologi pencacah Radioimmunoassay (RIA) yang bisa digunakan sebagai alat pendeteksi dini kanker. Melalui sampel darah atau urine, pencacah RIA juga dapat mendeteksi secara dini jenis penyakit lain seperti hepatitis, ginjal dan diabetes melitus. Untuk mendeteksi penyakit tersebut dibutuhkan kit RIA, alat ini sudah direkaysa oleh Riswal Nafi Siregar dari Pusat Rekayasa Perangkat Nuklir BATAN. Kit RIA itu semacam data acuan jenis penyakit yang ingin dideteksi secara dini oleh alat pencacah RIA. Pusat Radioisotop dan Radiofarmaka (PRR) BATAN saat ini berhasil mengembangkan kit RIA penyakit kanker dan hepatitis, dua kategori jenis penyakit paling berbahaya. Dengan satu sampel berupa urine atau darah dalam waktu hanya satu menit sudah dapat dicacah
  • 5. Semoga Bermanfaat Visit Blog saya www.gerbang-komputer.com Salam suksesRahmat Hidayatullah dengan pencacah RIA, kemudian hasilnya berupa kurva yang masuk menjadi data komputer dan dapat segera dianalisis dengan acuan kit RIA. Produksi alat pencacah RIA cukup murah, hanya sekitar 60 juta rupiah. Di berbagai rumah sakit ternama, alat semacam ini sudah dimiliki dengan harga cukup mahal yang diimpor dengan harga sampai 300 juta rupiah. Selain harganya alatnya mahal, biaya operasionalnya juga mahal sehingga pasien enggan untuk mendeteksi secara dini kemungkinan penyakit kanker. Itulah sebabnya banyak pengidap kanker yang mengetahui dirinya berpenyakit dan berobat setelah mencapai stadium tiga atau empat sehingga sulit disembuhkan. Biaya pemeriksaan dini dengan alat yang diciptakan oleh BATAN ini cukup murah yaitu berkisar antara 100 ribu sampai 300 ribu rupiah. Sebuah perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) saat ini telah menjajaki kerjasama produksi massal teknologi pencacah RIA BATAN ini. (sumber: Kompas)
  • 6. Semoga Bermanfaat Visit Blog saya www.gerbang-komputer.com Salam suksesRahmat Hidayatullah III. ContohPenggunaan metodeRadioimmunoassay Radioimmunoassay dianggap sebagai pelopor dalam kedokteran nuklir pengukuran radioaktif karena zat radioaktif muncul dengan kejelasan dan akurasi. Menggunakan radioimmunoassay bervariasi dan termasuk bank darah skrining untuk hepatitis, deteksi narkoba, virus pelacakan, deteksi dini leukemia dan kanker lainnya, pengukuran hormon pertumbuhan manusia, dan bantuan dalam mendeteksi berbagai jenis tukak seperti tukak lambung. Selain uji hormone dan darah, RIA dapat diterapkan pada berbagai zat lain yang memiliki impor medis: digitalis, morfin, LSD, carcino-embrio antigen (CEA), hepatitis- terkait antigen (HAA), siklik adenosin monofosfat-(AMP), barbiturat, asam folat, vitamin B-12, dan faktor rheumatoid. Intoksikasi digitalis dengan, yang terjadi pada 20 persen pasien jantung diobati dengan itu, yang terdeteksi dengan RIA, dan tidak ada teknik yang dapat diterima lainnya untuk mendeteksi overdosis fatal ini pengobatan utama untuk gagal jantung. Sejumlah obat-obatan lain yang memiliki efek samping yang berpotensi membahayakan juga setuju untuk pengukuran RIA. Tes untuk antibiotik tertentu juga telah dikembangkan, dokter tahu berapa banyak antibiotik ia telah memberikan pasien, tetapi hanya pengukuran darah langsung akan memberitahu berapa banyak mencapai tempat infeksi. Aplikasi dari tes radioimmunoassay dan hormon yang luas memang, dan beberapa contoh akan menarik:
  • 7. Semoga Bermanfaat Visit Blog saya www.gerbang-komputer.com Salam suksesRahmat Hidayatullah 1. Penelitian tentang sifat dan penyebab diabetes secara substansial dibantu dengan pengukuran RIA insulin, hormon kekurangan pada penderita diabetes. 2. Deteksi metabolisme kurang aktif bisa sangat sulit dari pemeriksaan pasien serta dengan melakukan tes darah umum fungsi tiroid. RIA pengukuran hormon thyroid- stimulating (TSH) sering berharga dalam diagnosis keadaan hipotiroid. Diagnosis hipotiroidisme penting karena itu adalah suatu kondisi yang benar-benar dapat disembuhkan, namun, tidak diobati, maka bisa berakibat fatal. 3. Pengukuran hormon testosteron laki-laki sering berguna dalam menentukan penyebab infertilitas pada wanita. Pengukuran hormon laktogen plasenta adalah penentu terbaik saat ini apakah kehamilan akan melanjutkan normal atau berakhir dengan keguguran. Manfaat psikologis dan medis untuk mengetahui nasib kehamilan mengancam yang jelas. 4. Banyak kasus tekanan darah tinggi pembedahan diperbaiki. Radioimmunoassay dapat mendiagnosa beberapa penyebab hipertensi dengan alat tes kadar hormon darah. Pengujian ini saat ini dapat ditawarkan secara klinis untuk jumlah besar pasien hipertensi terlihat pada klinik Angkatan Udara. 5. Dua contoh immunoassay sangat menarik saat ini. Yang pertama menyangkut bahaya hepatitis timbul dari transfusi darah. Penyelidikan telah menunjukkan bahwa kebanyakan kasus transfusi darah hepatitis berikut ini berhubungan dengan adanya bahan hepatitis-terkait antigen (HAA) dalam darah donor. Zat ini dapat dideteksi oleh radioimmunoassay. Peraturan saat ini menentukan bahwa setiap unit darah untuk transfusi harus diperiksa oleh seorang atau teknik lain untuk kehadiran HAA. Meskipun teknik biokimia yang tersedia, RIA saat ini cara yang paling akurat, dan ada tekanan yang meningkat, baik medis dan medicolegal, untuk menyediakan tes ini untuk fasilitas Angkatan Udara yang beroperasi di masyarakat dimana tes RIA untuk HAA digunakan. 6. Contoh lainnya adalah antigen carcino-embrio (CEA). Ini merupakan zat diuraikan oleh tubuh dalam jumlah menit ketika kanker usus berkembang. Sensitivitas indah dari RIA memungkinkan deteksi CEA sering sebelum keganasan dapat dikonfirmasi oleh teknik lain. Dapat dibayangkan pengukuran CEA sebagai tes skrining untuk
  • 8. Semoga Bermanfaat Visit Blog saya www.gerbang-komputer.com Salam suksesRahmat Hidayatullah kanker usus akan mengambil tempat sejajar dengan Pap smear terkenal karena kanker leher rahim. Biomonitor telah mengembangkan radioimmunoassay (RIA) untuk menentukan tingkat anti-TNF-alpha obat-obatan seperti infliximab, etanercept, dan adalimumab (yaitu ketiga saat ini disetujui anti-TNF biopharmaceuticals). Ada beberapa keuntungan dari tes ini dibandingkan dengan immunoassays enzim:  Ini adalah fungsional dalam bahwa hal itu menunjukkan kemampuan obat untuk mengikat TNF-alpha daripada mengungkapkan suatu protein yang mungkin atau mungkin tidak fungsional.  Ini adalah tes cairan-fase menyerupai dalam situasi vivo lebih baik daripada padat- fase tes.  Ini dapat dengan mudah dimodifikasi untuk memonitor konstruksi antibodi lain yang menargetkan TNF-alpha, termasuk masa depan yang dikembangkan manusia anti- TNF-alpha antibodi. Anti-TNF-alpha biopharmaceuticals Tumor necrosis factor (TNF) merupakan sitokin proinflamasi. Misalnya, efek utama dari terapi kortikosteroid adalah untuk menghambat produksi dan fungsi TNF dan IL-1 keluarga sitokin. Sayangnya, glukokortikoid memiliki efek lain beberapa terapi terus, terutama jika diberikan pada dosis tinggi, selalu dikaitkan dengan efek samping memaksa pengurangan dosis dan, pada akhirnya, penekanan mencukupi TNFalpha produksi / fungsi. Oleh karena itu langkah maju yang besar, bahwa terapi telah dikembangkan bahwa target sitokin ini secara khusus. Saat ini (2006) tiga anti-TNFalpha biopharmaceuticals digunakan secara klinis di Denmark, semua dengan efek yang menguntungkan dalam banyak, tapi sayangnya tidak semua pasien dengan penyakit kronis seperti immunoinflammatory rheumatoid arthritis (RA), juvenile idiopathic arthritis (JIA), spondilitis spondylitis (penyakit Bechterew s), psoriasis (dengan atau tanpa artritis), dan penyakit radang usus (penyakit Crohn dan kolitis ulserativa):
  • 9. Semoga Bermanfaat Visit Blog saya www.gerbang-komputer.com Salam suksesRahmat Hidayatullah Infliximab / Remicade adalah antibodi chimeric (mouse-manusia IgG). Obat khusus menetralisir TNF-alpha (sekarang juga dikenal sebagai TNFSF2) dan karenanya menekan TNF-alpha-dimediasi proses inflamasi. Selain itu, infliximab dikenal memiliki potensi sitotoksik melalui mengikat TNF-alpha pada permukaan sel yang mengakibatkan aktivasi komplemen dan lisis sel. Infliximab adalah imunogenik, dan itu mudah dimengerti bahwa komponen murine dapat menyebabkan radang antibodi pada manusia dengan hilangnya keberhasilan terapi. Etanercept / Enbrel juga merupakan antibodi chimeric. Dalam kasus ini, bagaimanapun, fragmen imunoglobulin Fab telah digantikan oleh satu set dari dua peptida yang terdiri dari reseptor TNF manusia rekombinan P75. Fungsi obat sebagai antibodi yang mengikat TNF-alpha dan lymphotoxin-alpha (LT-alpha atau TNFSF1) mencegah pengikatan sitokin TNF reseptor ke seluler, TNFR1 dan TNFR2 (juga disebut TNFRSF1A/CD120a dan TNFRSF1B/CD120b). TNFR1 dan TNFR2 ditemukan pada sejumlah tipe sel, termasuk limfosit. Etanercept sehingga menetralkan fungsi biologis dari kedua TNF-alpha dan terkait erat LT-alpha (TNF-= beta). Obat ini terdiri dari 100 komponen% "manusia", yang banyak orang percaya harus menghilangkan imunogenisitas potensial. Adalimumab / Humira juga merupakan antibodi chimeric - menyerupai infliximab. Berbeda dengan infliximab, bagaimanapun, adalimumab hanya terdiri dari komponen manusia, dan ini diyakini membuat obat kurang imunogenik. Sebagai infliximab, adalimumab menekan fungsi TNF-alpha.
  • 10. Semoga Bermanfaat Visit Blog saya www.gerbang-komputer.com Salam suksesRahmat Hidayatullah IV. Keuntungandan kelemahan metode Radioimmunoassay Keuntungan utama dari RIA, dibandingkan dengan immunoassays lainnya, adalah sensitivitas yang lebih tinggi, deteksi sinyal mudah, dan mapan, tes cepat. Kelemahan utama adalah risiko kesehatan dan keselamatan yang ditimbulkan oleh penggunaan radiasi dan waktu dan biaya yang terkait dengan mempertahankan keselamatan radiasi berlisensi dan program pembuangan. Untuk alasan ini, RIA telah digantikan dalam praktek laboratorium klinis rutin dengan immunoassay enzim. Kelemahan Radioimmunoassay (RIA) pada tahun1959 dengan menggunakan label radioaktif yang dapat mengidentifikasi komponenimmun pada konsentrasi yang sangat rendah. Pada tahun 1960-an, para peneliti mulaimencari pengganti metode RIA karena kelemahannya menggunakan radioaktif isotopsebagai label. Kekurangan penggunaan radioaktif tersebut berkaitan dengan keselamatan petugas laboratorium, masalah pembuangan radioaktif, fasilitas laboratorium khususdengan persyaratan gedungnya dan mahalnya peralatan yang dibutuhkan. Kelemahan dari Radioimmunoassay
  • 11. Semoga Bermanfaat Visit Blog saya www.gerbang-komputer.com Salam suksesRahmat Hidayatullah mendorong para peneliti untuk mencari suatulabel pengganti yang lebih sederhana, lebih murah, dengan reagen yang dapat tahan lebihlama dan dapat dipakai oleh hampir semua laboratorium serta mudah dibuat otomatis.Muncullah kemudian gagasan untuk memakai enzim sebagai label dan lahirlah suatuimunoasai yang baru yaitu Enzyme Immunoassays (EIA). Tindakan pengamanan khusus harus diperhatikan ketika melakukan metode RIA. Isotop radioaktif yang digunakan oleh RIA tes terhadap antigen atau antibodi label. Perempuan hamil tidak harus bekerja di daerah di mana RIA tes sedang dilakukan. Personil penanganan reagen isotop harus memakai lencana yang memantau eksposur mereka terhadap radiasi. Tenggelam khusus dan wadah pembuangan limbah yang diperlukan untuk pembuangan limbah radioaktif. Jumlah radioisotop dibuang harus didokumentasikan untuk limbah baik cair dan padat. Kebocoran atau tumpahan reagen radioaktif harus diukur untuk radioaktivitas, jumlah radiasi dan penahanan dan proses pembuangan harus didokumentasikan. KESIMPULAN: Radioimmunoassay, meskipun uji layak dalam beberapa situasi, telah ditinggalkan sebagai alat analisis di laboratorium klinis yang paling di Texas. Pengguna saat ini tidak puas dengan jumlah dokumen yang menyertai penggunaan teknologi, sementara non-pengguna mempertimbangkan non-isotop tes setara dalam kepekaan terhadap RIA. Dalam hal informasi yang disajikan kepada mahasiswa ilmu laboratorium klinis, munculnya teknik diagnostik molekuler memerlukan instruksi lanjutan dalam prinsip radioaktivitas, meskipun tidak radioimmunoassay. http://www.surgeryencyclopedia.com/Fi-La/Immunoassay-Tests.html
  • 12. Semoga Bermanfaat Visit Blog saya www.gerbang-komputer.com Salam suksesRahmat Hidayatullah http://blogkesehatan.net/radioimmunoassay-ria/ https://docs.google.com/viewer?a=v&q=cache:c0fjkvTbbRYJ:repository.ipb.ac.id/bitst ream/handle/123456789/40120/B87lsa.pdf%3Fsequence%3D1+&hl=id&gl=id&pid=bl &srcid=ADGEESg18EZSERD4kwbaoX0lFoFbAtzNE7O1ItvNsW- jouMLRYr3epCQYsEcDVc0hDr1l57AukOTWKffFIH9a276MpC43AQsYEHl13f3ZI ZwhGB_yTm_sWRDIo_1vuMT3xT5vswH_RQV&sig=AHIEtbSsPRLNHKAeYbego TKI-MS6LiBDgw