SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 16
MAKALAH
SEMINAR BIOLOGI
PROBLEM SOLVING
DISUSUN OLEH:
Revina Sri Utami
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
PEKANBARU
2014
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya , Sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah
Seminar Biologi Dengan Penerapan Pembelajaran Problem Solving.
Dalam penyusunan makalah ini tidak terlepas dari bantuan pihak yang mendorong
atau memotivasi pembuatan makalah ini supaya lebih baik dan lebih efisien. Penulis
mengucapkan terima kasih kepada ibu Nurkhairo Hidayati S.Pd.,M.Pd sebagai dosen
pembimbing dalam menyerahkan penyusunan makalah ini.
Makalah ini disajikan secara sistematis dan kami sebagai penulis berusaha untuk
menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya dan supaya mudah di mengerti oleh semua
mahasiswa/i. Selain itu,untuk mempermudah dalam memahami makalah ini disusun atas
beberapa info tambahan dari buku dan internet.
Oleh karena Itu kami sebagai penulis Mohon maaf jika ada kesalahan dalam
penulisan makalah ini. Saran dan kritik dari ibu/bapak sangat kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat.
Atas kritik dan sarannya penulis ucapkan terimakasih.
Pekanbaru, 22 Februari 2014
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
Kata pengantar ....................................................................................i
Daftar isi............................................................................................ ii
Bab I : pendahuluan............................................................................1
a. Latar belakang.........................................................................................1
b. Rumusan masalah....................................................................................2
c. Tujuan ................................................................................3
Bab II: pembahasan
a. Pengertian model pembelajaran Problem Solving .....................4
b. Manfaat dan tujuan pembelajaran Problem Solving .........................5
c. Langkah-langkah model pembelajaran Problem Solving..................6
d. Kelebihan dan kelemahan Problem Solving......................................6
e. Pelaksanaan metode Problem Solving...............................................8
f. Sintak pembelajaran Problem Solving……………………………….8
g. Hasil penelitian dari jurnal Problem Solving ............………….9
Bab III : penutup
Kesimpulan..................................................................................................10
Saran...................................................................................... 10
Daftar pustaka.................................................................................. 11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Irama hidup manusia itu adalah masalah (problem). Seseorang tidak dapat
dikatakan hidup, bila tidak pernah menghadapi masalah. Siapa pun orangnya, tidak akan
bisa luput dari masalah. Dari Nabi Adam AS hingga Nabi Muhammad SAW, timpa-
bertimpa masalah yang harus diselesaikannya. Namun, dengan kiat-kiat khusus, para
utusan Allah itu berhasil menyelesaikan (to solve) masalah-masalah yang dihadapi.
Dengan demikian, kita haruslah menyadari bahwa hidup dan kehidupan kita berhiaskan
masalah, baik masalah yang datang dari diri kita sendiri mau-pun masalah yang datang
dari luar kita. Hidup adalah masalah. Masalah adalah jarak antara keinginan dan
kenyataan yang dihadapi saat ini. Masalah adalah suatu keadaan yang tidak sesuai dengan
harapan yang kita inginkan. Kemam-puan kita mempertemukan keinginan dan kenyataan,
itulah yang dinamakan dengan memecahkan masalah.
Pemecahan masalah (problem solving) dapat didefenisikan sebagai suatu proses
penghilangan perbedaan atau ketidaksesuaian yang terjadi antara hasil yang diperoleh dan
hasil yang diinginkan. Salah satu bagian dari proses peme-cahan masalah adalah
pengambilan keputusan (decision making) yang didefe-nisikan sebagai memilih solusi
terbaik dari sejumlah alternatif yang tersedia. Pengambilan keputusan yang tidak tepat
akan mempengaruhi kualitas hasil pemecahan masalah yang dilakukan.
Kemampuan untuk melakukan pemecahan masalah adalah keteram-pilan yang
dibutuhkan oleh hampir semua orang dalam aspek kehidupannya. Akan tetapi,
keterampilan ini menjadi lebih penting lagi perannya, bila dikait-kan dengan posisi
seorang pemimpin yang melaksanakan tugas-tugas kepemim-pinannya dalam suatu
organisasi. Pimpinan yang mampu menyelesaikan masa-lah organisasinya dengan tepat
dan benar, dipastikan akan dapat mengambil keputusan yang tepat untuk memperlancar
kepemimpinannya.
Beragam teori tentang pemecahan masalah telah dihasilkan oleh banyak pakar dan
ahli manajemen. Akan tetapi, dari sederetan teori tersebut, metode pemecahan masalah
secara analitis dipandang sebagai teori yang ‘mempan’ untuk beragam kondisi dan
suasana organisasi. Metode ini adalah salah satu pendekatan pemecahan masalah yang
sering dilakukan, serta bisa meningkat-kan kualitas individu. Dengan menggunakan
metode ini, seseorang dituntut untuk bisa lebih kreatif dalam menganalisa sebuah
permasalahan. Kendatipun demikian, keberhasilan metode ini sangat bergantung kepada
kepiawaian individu atau pemimpin yang terlibat dalam masalah yang hendak
diselesaikan itu.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari model pembelajaran problem solving?
2. Apa mamfaat dan tujuan pembelajaran problem solving?
3. Apa saja langkah-langkah pembelajaran problem solving?
4. Apa kelebihan dan kelemahan dari model pembelajaran problem solving?
5. Apa saja pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe TPS?
6. Apa sintak pembelaaran problem solving?
C. Tujuan
1. Mendiskripsikan pengertian dari model pembelajaran problem solving
2. Mengetahui manfaat dan tujuan pembelajaran problem solving
3. Mengetahui langkah-langkah pembelajaran problem solving
4. Mengetahui kelebihan dan kekurangan pembelajaran problem solving
5. Mengetahui pelaksanaan dalam pembelajaran problem solving
6. Mengetahui sintak model pembelajaran problem solving
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian model pembelajaran Problem Solving
Model Pembelajaran Problem Solving atau Metode Pembelajaran Pemecahan
Masalah adalah penggunaan metode dalam kegiatan pembelajaran dengan jalan melatih
siswa menghadapi berbagai masalah baik itu masalah pribadi atau perorangan maupun
masalah kelompok untuk dipecahkan sendiri atau secara bersama-sama.
Orientasi pembelajarannya adalah investigasi dan penemuan yang pada dasarnya adalah
pemecahan masalah.
Metode Problem Solving adalah cara mengajar yang dilakukan dengan cara
melatih para murid menghadapi berbagai masalah untuk dipecahkan sendiri atau secara
bersama – sama (Alipandie, 1984:105). Sedangkan menurut Purwanto (1999:17) Problem
Solving adalah suatu proses dengan menggunakan strategi, cara, atau teknik tertentu
untuk menghadapi situasi baru, agar keadaan tersebut dapat dilalui sesuai keinginan yang
ditetapkan.Selain itu Zoler (Sutaji, 2002:17) menyatakan bahwa pengajaran dimulai
dengan pertanyaan – pertanyaan yang mengarahkan kepada konsep, prinsip, dan hukum,
kemudian dilanjutkan dengan kegiatan memecahkan masalah disebut sebagai pengajaran
yang menerapkan metode pemecahan masalah.
Ada beberapa kriteria pemilihan bahan pelajaran untuk metode pemecahan
masalah yaitu:
a) Mengandung isu – isu yang mengandung konflik bias dari berita, rekaman video
dan lain – lain
b) Bersifat familiar dengan siswa
c) Berhubungan dengan kepentingan orang banyak
d) Mendukung tujuan atau kompetensi yang harus dimiliki siswa sesuai kurikulum
yang berlaku
e) Sesuai dengan minat siswa sehingga siswa merasa perlu untuk mempelajari
Dalam pelaksanaan pembelajaran sehari-hari metode pemecahan masalah banyak
digunakan guru bersama dengan penggunaan metode lainnya. Dengan metode ini guru
tidak memberikan informasi dulu tetapi informasi diperoleh siswa setelah memecahkan
masalahnya. Pembelajaran pemecahan masalah berangkat dari masalah yang harus
dipecahkan melalui praktikum atau pengamatan.
Suatu soal dapat dipandang sebagai “masalah” merupakan hal yang sangat
relatif. Suatu soal yang dianggap sebagai masalah bagi seseorang, bagi orang lain
mungkin hanya merupakan hal yang rutin belaka. Dengan demikian, guru perlu berhati-
hati dalam menentukan soal yang akan disajikan sebagai pemecahan masalah. Bagi
sebagian besar guru untuk memperoleh atau menyusun soal yang benar-benar bukan
merupakan masalah rutin bagi siswa mungkin termasuk pekerjaan yang sulit. Akan tetapi
hal ini akan dapat diatasi antara lain melalui pengalaman dalam menyajikan soal yang
bervariasi baik bentuk, tema masalah, tingkat kesulitan, serta tuntutan kemampuan
intelektual yang ingin dicapai atau dikembangkan pada siswa.
Dengan demikian problem solving adalah suatu metode pembelajaran yang
mengaktifkan siswa dan dapat melatih siswa untuk menghadapi berbagai masalah dan
dapat mencari pemecahan masalah atau solusi dari permasalahan itu.
B. Manfaat dan Tujuan dari Metode Problrm solving
Manfaat dari penggunaan metode problem solving pada proses belajar mengajar
untuk mengembangkan pembelajaran yang lebih menarik. metode problem solving
memberikan beberapa manfaat antara lain :
a) Mengembangkan sikap keterampilan siswa dalam memecahkan permasalahan, serta
dalam mengambil kepuutusan secara objektif dan mandiri.
b) Mengembangkan kemampuan berpikir para siswa, anggapan yang menyatakan bahwa
kemampuan berpikir akan lahir bila pengetahuan makin bertambah.
c) Melalui inkuiri atau problem solving kemampuan berpikir tadi diproses dalam situasi
atau keadaan yang bener – bener dihayati, diminati siswa serta dalam berbagai macam
ragam altenatif.
d) Membina pengembangan sikap perasaan (ingin tahu lebih jauh) dan cara berpikir
objektif – mandiri, krisis – analisis baik secara individual maupun kelompok.
Tujuan dari pembelajaran problem solving adalah sebagai berikut :
1) Siswa menjadi terampil menyeleksi informasi yang relevan kemudian menganalisisnya
dan akhirnya meneliti kembali hasilnya.
2) Kepuasan intelektual akan timbul dari dalam sebagai hadiah intrinsik bagi siswa
3) Potensi intelektual siswa meningkat.
4) Siswa belajar bagaimana melakukan penemuan dengan melalui proses melakukan
penemuan.
C. Langkah-langkah dalam pembelajaran problem solving
Penyelesaian masalah Menurut David Johnson dan Johnson dapat dilakukan melalui
kelompok dengan prosedur penyelesaiannya dilakukan sebagai berikut (W.Gulo 2002 :
117):
1.Mendifinisikan Masalah
Mendefinisikan masalah di kelas dapat dilakukan sebagai berikut:
a)Kemukakan kepada siswa peristiwa yang bermasalah, baik melalui bahan tertulis
maupun secara lisan, kemudian minta pada siswa untuk merumuskan masalahnya dalam
satu kalimat sederhana (brain stroming). Tampunglah setiap pendapat mereka dengan
menulisnya dipapan tulis tanpa mempersoalkan tepat atau tidaknya, benar atau salah
pendapat tersebut.
b) Setiap pendapat yang ditinjau dengan permintaan penjelasan dari siswa yang
bersangkutan. Dengan demikian dapat dicoret beberapa rumusan yang kurang relevan.
Dipilih rumusan yang tepat, atau dirumuskan kembali (rephrase, restate) perumusan –
perumusan yang kurang tepat. akhirnya di kelas memilih satu rumusan yang paling tepat
dipakai oleh semua.
2. Mendiagnosis masalah
Setelah berhasil merumuskan masalah langkah berikutnya ialah membentuk kelompok
kecil, kelompok ini yang akan mendiskusikan sebab – sebab timbulnya masalah
3. Merumuskan Altenatif Strategi
Pada tahap ini kelompok mencari dan menemukan berbagai altenatif tentang cara
penyelesaikan masalah. Untuk itu kelompok harus kreatif, berpikir divergen, memahami
pertentangan diantara berbagai ide, dan memiliki daya temu yang tinggi
4. Menentukan dan menerapkan Strategi
Setelah berbagai altenatif ditemukan kelompok, maka dipilih altenatif mana yang akan
dipakai. Dalam tahap ini kelompok menggunakan pertimbangan- pertimbangan yang
cukup cukup kritis, selektif, dengan berpikir kovergen
5. Mengevaluasi Keberhasilan Strategi
Dalam langkah terakhir ini kelompok mempelajari :
(1). Apakah strategi itu berhasil (evaluasi proses)?
(2). Apakah akibat dari penerapan strategi itu (evaluasi hasil) ?
Berdasarkan pendapat para ahli, maka dapat disimpulkan langkah – langkah
yang harus diperhatikan oleh guru dalam memberikan pembelajaran problem solving
sebagai berikut:
1. Merumuskan masalah
Dalam merumuskan masalah kemampuan yang diperlukan adalah kemampuan
mengetahui dan merumuskan suatu masalah.
2. Menelaah masalah
Dalam menelaah masalah kemampuan yang diperlukan adalah menganalisis dan merinci
masalah yang diteliti dari berbagai sudut.
3. Menghimpun dan mengelompokkan data sebagai bahan pembuktian hipotesis
Menghimpun dan mengelompokkan data adalah memperagakan data dalam bentuk
bagan, gambar, dan lain-lain sebagai bahan pembuktian hipotesis.
4. Pembuktian hipotesis
Dalam pembuktian hipotesis kemampuan yang diperlukan adalah kecakapan menelaah
dan membahas data yang telah terkumpul.
5. Menentukan pilihan pemecahan masalah dan keputusan
Dalam menentukan pilihan pemecahan masalah dan keputusan kemampuan yang
diperlukan adalah kecakapan membuat alternatif pemecahan, memilih alternatif
pemecahan dan keterampilan mengambil keputusan.
D. Kelebihan dan Kekurangan Pemecahan Masalah (Problem Solving Method)
Kelebihan pembelajaran problem solving antara lain sebagai berikut :
1. Mendidik siswa untuk berpikir secara sistematis.
2. Melatih siswa untuk mendesain suatu penemuan.
3. Berpikir dan bertindak kreatif.
4. Memecahkan masalah yang dihadapi secara realistis
5. Mengidentifikasi dan melakukan penyelidikan.
6. Menafsirkan dan mengevaluasi hasil pengamatan.
7. Merangsang perkembangan kemajuan berfikir siswa untuk menyelesaikan masalah
yang dihadapi dengan tepat.
8. Dapat membuat pendidikan sekolah lebih relevan dengan kehidupan,khususnya dunia
kerja
9. Mampu mencari berbagai jalan keluar dari suatu kesulitan yang dihadapi.
10.Belajar menganalisis suatu masalah dari berbagai aspek.
11.Mendidik siswa percaya diri sendiri.
Kelemahan pembelajaran problem solving antara lain sebagai berikut :
a) Memerlukan cukup banyak waktu.
b) Melibatkan lebih banyak orang.
c) Tidak semua materi pelajaran mengandung masalah.
d) Memerlukan perencanaan yang teratur dan matang.
e) Tidak efektif jika terdapat beberapa siswa yang pasif
E. Pelaksanaan Metode Problem Solving.
Dalam proses Problem Solving terdapat beberapa tahap yang harus disiapkan mulai
dari mempersiapkan masalah sampai cara memecahkan masalah atau solusi dari masalah
tersebut. Gick (dalam Rofik, 2009:14) mengemukakan dua hal penting dari teori
pemrosesan informasi dalam Problem Solving , yaitu:
1) Memunculkan wakil masalah (generation of a problem representation),
2) Proses solusi (a solution proses).
Sedangkan Wiconsin memilih proses Problem Solving menjadi empat tahap, yaitu:
1) Pengajuan masalah (problem possing),
2) Pendekatan masalah (problem approach),
3) Solusi masalah (problem solution), dan
4) Komunikasi (communication). (Rofik, 2009:14)
Menurut Wankat dan Oreovocz (1995) mengemukakan tahap-tahap strategi operasional
dalam pemecahan masalah sebagai berikut.
1.Saya mampu/bisa (I can): tahap membangkitkan motivasi dan
membangun/menumbuhkan keyakinan diri siswa.
2.Mendefinisikan (Define): membuat daftar hal yang diketahui dan tidak diketahui,
menggunakan gambar grafis untuk memperjelas permasalahan.
3.Mengeksplorasi (Explore): merangsang siswa untuk mengajukan pertanyaan-
pertanyaan dan membimbing untuk menganalisis dimensi-dimensi permasalahan yang
dihadapi.
4.Merencanakan (Plan): mengembangkan cara berpikir logis siswa untuk menganalisis
masalah dan menggunakan flochart untuk mengambarkan permasalahan yang dihadapi.
5.Mengerjakan (Do it): membimbing siswa secara sistematis untuk memperkiraan
jawaban yang mungkin untuk memecahkan masalah.
6.Mengoreksi kembali (Check): membimbing siswa untuk mengecek kembali jawaban
yang dibuat, mungkin ada beberapa kesalahan yang dilakukan.
7. Generalisasi (Generalize): membimbing siswa untuk mengajukan pertanyaan.(Wena,
2009:57)
Selain mengetahui proses Problem Solving perlu pula diketahui bagaimana cara
mengembangkan keterampilan problem solving yakni:
(1) membuat mereka senang belajar,
(2) membuat mereka belajar terbaik,
(3) belajar terarah sendiri,
(4) mengembangkan keterampilan kelompok,
(5) melatih siswa untuk menghadapi masalah dan mencari solusi.
Dalam pembelajaran problem solving harus disiapkan permasalahan yang akan
diberikan pada siswa untuk dipecahkan. Cara untuk mempersiapkan permasalahan yang
efektif menurut Alipandie (1984:106) yaitu:
1) Problema yang diajukan hendaknya benar-benar sesuai dengan tingkat perkembangan
dan kemampuan murid,
2) Para murid hendaknya terlebih dahulu diberikan penjelasan tentang maksud dan tujuan
serta cara-cara memecahkan masalah yang dimaksud,
3) Masalah-masalah yang harus dipecahkan hendaknya bersifat aktuil dan erat
hubungannya dengan kehidupan masyarakat, sehingga menimbulkan motivasi dan
minat belajar para murid,
4) Disamping bimbingan guru secara continue hendaknya tersedia sarana pembelajaran
yang memadai serta waktu yang cukup untuk memecahkan masalah-masalah yang
dihadapi.
Dalam pemecahan masalah maka guru harus mempersiapkan permasalahan yang
hendak dipecahkan sesuai dengan kemampuan siswa, yaitu guru harus selektif apakah
permasalahan yang diajukan dapat diselesaikan oleh siswa atau tidak. Sebelum siswa
diberi permasalahan hendaknya guru memberi penjelasan tentang tujuan dari
penyelesaian masalah serta cara-cara atau langkah yang harus dikerjakan untuk
memecahkan masalah tersebut. Masalah-masalah yang diajukan oleh guru harus sesuai
dengan dengan kehidupan nyata sehingga siswa akan mudah dalam memecahkan masalah
tersebut. Selain itu guru harus menyiapkan sarana dan waktu yang cukup untuk berpikir
dan berdiskusi dalam pemecahan masalah tersebut. Dengan metode problem solving
diharapkan siswa dapat memecahkan masalah-masalah dalam berbagai mata pelajaran.
Metode ini juga dapat melatih siswa untuk bisa memecahkan masalah yang erat dengan
kehidupannya. Karena kemampuan untuk memecahkan permasalahan sangat diperlukan
setiap individu.
Dalam proses pemecahan masalah guru harus membantu siswa untuk memecahkan
masalah. Cara yang paling efektif yakni bila guru memberikan contoh kepada anak cara
memecahkan suatu masalah, cara yang lebih baik ialah memberikan instruksi kepada
siswa verbal untuk membantu siswa dalam memecahkan masalah itu, sedangkan cara
yang terbaik adalah memecahkan masalah itu langkah demi langkah dengan
menggunakan aturan tertentu, tanpa merumuskan aturan itu maksudnya siswa dibantu dan
dibimbing untuk menemukan sendiri pemecahan dari masalahnya.
Dalam proses pemecahan masalah siswa harus memiliki kondisi belajar dalam diri pelajar
dan kondisi dalam situasi belajar. Kondisi dalam diri pelajar merupakan kemampuannya
untuk mengingat kembali aturan-aturan yang telah dipelajari sebelumnya yang berkenaan
dengan pemecahan masalah itu. Sedangkan kondisi dalam situasi belajar merupakan
bimbingan oleh anak itu sendiri kepada dirinya dalam hal belajar untuk mendorong anak
untuk mengingat kembali aturan yang diperlukan.
F. Sintak Pembelajaran Problem Solving .
Sintak pembelajaran langsung terdiri dari 6 tahap, yaitu sebagai berikut.
1. Merumuskan masalah
Kemampuan yang diperlukan adalah : mengetahui dan merumuskan masalah secara
jelas.
2. Menelaah masalah
Kemampuan yang diperlukan adalah : menggunakan pengetahuan untuk memperinci,
menganalisis masalah dari berbagai sudut.
3. Merumuskan hipotesis
Kemampuan yang diperlukan adalah : berimajinasi dan menghayati ruang lingkup,
sebab akibat dan alternatif penyelesaian.
4.Mengumpulkan dan mengelompokkan data sebagai bahan pembuktian hipotesis
Kemampuan yang diperlukan adalah : kecakapan mencari dan menyusun data.
Menyajikan data dalam bentuk diagram, gambar atau tabel.
5. Pembuktian hipotesis
Kemampuan yang diperlukan adalah : kecakapan menelaah dan membahas data,
kecakapan menghubung-hubungkan dan menghitung, serta keterampilan mengambil
keputusan dan kesimpulan.
6.Menentukan Pilihan Penyelesaian.
Kemampuan yang diperlukan adalah : kecakapan membuat alternatif penyelesaian,
kecakapan menilai pilihan dengan memperhitungkan akibat yang akan terjadi pada
setiap pilihan. Dewey (Gulo, 2002:115).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Model Pembelajaran Problem Solving atau Metode Pembelajaran Pemecahan
Masalah adalah penggunaan metode dalam kegiatan pembelajaran dengan jalan melatih
siswa menghadapi berbagai masalah baik itu masalah pribadi atau perorangan maupun
masalah kelompok untuk dipecahkan sendiri atau secara bersama-sama.
Orientasi pembelajarannya adalah investigasi dan penemuan yang pada dasarnya adalah
pemecahan masalah.
Metode Problem Solving adalah cara mengajar yang dilakukan dengan cara melatih
para murid menghadapi berbagai masalah untuk dipecahkan sendiri atau secara bersama –
sama (Alipandie, 1984:105). Sedangkan menurut Purwanto (1999:17) Problem Solving
adalah suatu proses dengan menggunakan strategi, cara, atau teknik tertentu untuk
menghadapi situasi baru, agar keadaan tersebut dapat dilalui sesuai keinginan yang
ditetapkan.Selain itu Zoler (Sutaji, 2002:17) menyatakan bahwa pengajaran dimulai
dengan pertanyaan – pertanyaan yang mengarahkan kepada konsep, prinsip, dan hukum,
kemudian dilanjutkan dengan kegiatan memecahkan masalah disebut sebagai pengajaran
yang menerapkan metode pemecahan masalah.
B. Saran
Metode ini adalah salah satu pendekatan pemecahan masalah yang sering dilakukan,
serta bisa meningkat-kan kualitas individu. Dengan menggunakan metode ini, seseorang
dituntut untuk bisa lebih kreatif dalam menganalisa sebuah permasalahan. Kendatipun
demikian, keberhasilan metode ini sangat bergantung kepada kepiawaian individu atau
pemimpin yang terlibat dalam masalah yang hendak diselesaikan itu.
DAFTAR PUSTAKA
Arends, Richard I. (2008) . Learning to Teach Belajar untuk Mengajar. (Edisi Ketujuh/
Buku Dua). Terjemahan Helly Pajitno Soetjipto & Sri Mulyantini Soetjipto.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Dhajiri, Ahmad Kosasih. (1985). Strategi Pengajaran Afektif-Nilai-Moral-VCT dan
Games dalam VTC. Bandung : Jurusa PMPKn IKIP
Gulo, W. (2002). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Grasindo
Sardiman. (1996). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Grafindo.
Sudirman,dkk.(1987.)Ilmu Pendidikan. Bandung: Remadja Karya
Syaiful Bahri Djamara dan Drs Aswan Zain . (2006) Strategi Belajar Mengajar, Jakarta :
Rineka Cipta

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Analisis SWOT dalam Organisasi
Analisis SWOT dalam OrganisasiAnalisis SWOT dalam Organisasi
Analisis SWOT dalam OrganisasiFahmi Hakam
 
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)Nur Arifaizal Basri
 
Hasil Diskusi/ Tanya Jawab Problem Solving Learning
Hasil Diskusi/ Tanya Jawab Problem Solving LearningHasil Diskusi/ Tanya Jawab Problem Solving Learning
Hasil Diskusi/ Tanya Jawab Problem Solving LearningAbdul Jamil
 
Kata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloom
Kata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloomKata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloom
Kata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloommasterkukuh
 
53 metode pembelajaran (e-book)
53 metode pembelajaran (e-book)53 metode pembelajaran (e-book)
53 metode pembelajaran (e-book)Sifa Siti Mukrimah
 
Laporan Observasi Sekolah Dasar
Laporan Observasi Sekolah DasarLaporan Observasi Sekolah Dasar
Laporan Observasi Sekolah Dasaraudiasls
 
Pertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajaran
Pertanyaan-pertanyaan seputar Media PembelajaranPertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajaran
Pertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajarandhea_nattasha
 
10. lampiran 5 format penilaian presentasi kelompok
10. lampiran 5 format penilaian presentasi kelompok10. lampiran 5 format penilaian presentasi kelompok
10. lampiran 5 format penilaian presentasi kelompokREVINA SRI UTAMI,S.Pd
 
Konsep Pendidikan Holistik
Konsep Pendidikan HolistikKonsep Pendidikan Holistik
Konsep Pendidikan HolistikLSP3I
 
Perbedaan Pengukuran, Asesmen dan Evaluasi
Perbedaan Pengukuran, Asesmen dan EvaluasiPerbedaan Pengukuran, Asesmen dan Evaluasi
Perbedaan Pengukuran, Asesmen dan Evaluasialvinnoor
 
Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013
Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013
Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013Hafiza .h
 
Materi Teknik Persidangan
Materi Teknik PersidanganMateri Teknik Persidangan
Materi Teknik PersidanganAcho Colada
 
Contoh laporan kunjungan industri
Contoh laporan kunjungan industriContoh laporan kunjungan industri
Contoh laporan kunjungan industriAi Roudatul
 
Model ASSURE: Konsep dan Contoh Penerapan
Model ASSURE: Konsep dan Contoh PenerapanModel ASSURE: Konsep dan Contoh Penerapan
Model ASSURE: Konsep dan Contoh PenerapanAmbar Fidianingsih
 
MAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
MAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa IndonesiaMAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
MAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa IndonesiaShally Rahmawaty
 
PPT Media Pembelajaran
PPT Media Pembelajaran PPT Media Pembelajaran
PPT Media Pembelajaran Naily Mulyono
 

Mais procurados (20)

Analisis SWOT dalam Organisasi
Analisis SWOT dalam OrganisasiAnalisis SWOT dalam Organisasi
Analisis SWOT dalam Organisasi
 
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
 
Hasil Diskusi/ Tanya Jawab Problem Solving Learning
Hasil Diskusi/ Tanya Jawab Problem Solving LearningHasil Diskusi/ Tanya Jawab Problem Solving Learning
Hasil Diskusi/ Tanya Jawab Problem Solving Learning
 
Kata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloom
Kata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloomKata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloom
Kata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloom
 
53 metode pembelajaran (e-book)
53 metode pembelajaran (e-book)53 metode pembelajaran (e-book)
53 metode pembelajaran (e-book)
 
Laporan Observasi Sekolah Dasar
Laporan Observasi Sekolah DasarLaporan Observasi Sekolah Dasar
Laporan Observasi Sekolah Dasar
 
Pertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajaran
Pertanyaan-pertanyaan seputar Media PembelajaranPertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajaran
Pertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajaran
 
10. lampiran 5 format penilaian presentasi kelompok
10. lampiran 5 format penilaian presentasi kelompok10. lampiran 5 format penilaian presentasi kelompok
10. lampiran 5 format penilaian presentasi kelompok
 
Konsep Pendidikan Holistik
Konsep Pendidikan HolistikKonsep Pendidikan Holistik
Konsep Pendidikan Holistik
 
Biodata penulis buku
Biodata penulis bukuBiodata penulis buku
Biodata penulis buku
 
Presentasi Jurnal
Presentasi JurnalPresentasi Jurnal
Presentasi Jurnal
 
Perbedaan Pengukuran, Asesmen dan Evaluasi
Perbedaan Pengukuran, Asesmen dan EvaluasiPerbedaan Pengukuran, Asesmen dan Evaluasi
Perbedaan Pengukuran, Asesmen dan Evaluasi
 
Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013
Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013
Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013
 
Materi Teknik Persidangan
Materi Teknik PersidanganMateri Teknik Persidangan
Materi Teknik Persidangan
 
4. teori-belajar
4. teori-belajar4. teori-belajar
4. teori-belajar
 
Contoh laporan kunjungan industri
Contoh laporan kunjungan industriContoh laporan kunjungan industri
Contoh laporan kunjungan industri
 
Model ASSURE: Konsep dan Contoh Penerapan
Model ASSURE: Konsep dan Contoh PenerapanModel ASSURE: Konsep dan Contoh Penerapan
Model ASSURE: Konsep dan Contoh Penerapan
 
MAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
MAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa IndonesiaMAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
MAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
 
PPT Media Pembelajaran
PPT Media Pembelajaran PPT Media Pembelajaran
PPT Media Pembelajaran
 
Belajar dan pembelajaran
Belajar dan pembelajaranBelajar dan pembelajaran
Belajar dan pembelajaran
 

Destaque

Problem solving pembelajaran pai
Problem solving pembelajaran paiProblem solving pembelajaran pai
Problem solving pembelajaran paiM Tata Taufik
 
Problem solving
Problem solvingProblem solving
Problem solvingNur Aisyah
 
Peran dan Fungsi Agama dalam kehidupan sehari-hari
Peran dan Fungsi Agama dalam kehidupan sehari-hariPeran dan Fungsi Agama dalam kehidupan sehari-hari
Peran dan Fungsi Agama dalam kehidupan sehari-haripjj_kemenkes
 
Problem Solving and Decision Making
Problem Solving and Decision MakingProblem Solving and Decision Making
Problem Solving and Decision MakingIbrahim M. Morsy
 
Persepsi dan Motivasi
Persepsi dan MotivasiPersepsi dan Motivasi
Persepsi dan Motivasipjj_kemenkes
 
Lkti agroforestri UNITRI 2016
Lkti agroforestri UNITRI 2016Lkti agroforestri UNITRI 2016
Lkti agroforestri UNITRI 2016sam rido
 
Juknis lomba karya ilmiah
Juknis  lomba karya ilmiahJuknis  lomba karya ilmiah
Juknis lomba karya ilmiahJack Sudarto
 
Bab 5 pola pola hereditas
Bab 5 pola pola hereditasBab 5 pola pola hereditas
Bab 5 pola pola hereditasabyanrifqy
 
Masalah siswa di sekolah dan pendekatan umum bimbingan konseling
Masalah siswa di sekolah dan pendekatan umum bimbingan konselingMasalah siswa di sekolah dan pendekatan umum bimbingan konseling
Masalah siswa di sekolah dan pendekatan umum bimbingan konselingSiti Nur Aeni
 
Model pembelajaran
Model pembelajaranModel pembelajaran
Model pembelajaranNur Aisyah
 
Mengatasi pertengkaran anak (sd)
Mengatasi pertengkaran anak (sd)Mengatasi pertengkaran anak (sd)
Mengatasi pertengkaran anak (sd)Nur Aisyah
 
BIMBINGAN KOSELING DI SEKOLAH DASAR
BIMBINGAN KOSELING DI SEKOLAH DASARBIMBINGAN KOSELING DI SEKOLAH DASAR
BIMBINGAN KOSELING DI SEKOLAH DASARRamdhan Urpalr
 
Masalah masalah belajar
Masalah masalah belajarMasalah masalah belajar
Masalah masalah belajarDedi Yulianto
 
Upaya peningkatan mutu pendidikan di sekolah dasar negeri 013
Upaya peningkatan mutu pendidikan di sekolah dasar negeri 013Upaya peningkatan mutu pendidikan di sekolah dasar negeri 013
Upaya peningkatan mutu pendidikan di sekolah dasar negeri 013fauziah25
 

Destaque (20)

Problem Solving & Decision Making
Problem Solving & Decision MakingProblem Solving & Decision Making
Problem Solving & Decision Making
 
Problem solving pembelajaran pai
Problem solving pembelajaran paiProblem solving pembelajaran pai
Problem solving pembelajaran pai
 
problem solving
problem solvingproblem solving
problem solving
 
Problem solving
Problem solvingProblem solving
Problem solving
 
Peran dan Fungsi Agama dalam kehidupan sehari-hari
Peran dan Fungsi Agama dalam kehidupan sehari-hariPeran dan Fungsi Agama dalam kehidupan sehari-hari
Peran dan Fungsi Agama dalam kehidupan sehari-hari
 
Problem Solving
Problem SolvingProblem Solving
Problem Solving
 
Problem Solving and Decision Making
Problem Solving and Decision MakingProblem Solving and Decision Making
Problem Solving and Decision Making
 
Persepsi dan Motivasi
Persepsi dan MotivasiPersepsi dan Motivasi
Persepsi dan Motivasi
 
Lkti agroforestri UNITRI 2016
Lkti agroforestri UNITRI 2016Lkti agroforestri UNITRI 2016
Lkti agroforestri UNITRI 2016
 
THINK PAIR SHARE (TPS)
THINK PAIR SHARE (TPS)THINK PAIR SHARE (TPS)
THINK PAIR SHARE (TPS)
 
ALEL GANDA DAN GEN GANDA
ALEL GANDA DAN GEN GANDAALEL GANDA DAN GEN GANDA
ALEL GANDA DAN GEN GANDA
 
Juknis lomba karya ilmiah
Juknis  lomba karya ilmiahJuknis  lomba karya ilmiah
Juknis lomba karya ilmiah
 
Bab 5 pola pola hereditas
Bab 5 pola pola hereditasBab 5 pola pola hereditas
Bab 5 pola pola hereditas
 
Masalah siswa di sekolah dan pendekatan umum bimbingan konseling
Masalah siswa di sekolah dan pendekatan umum bimbingan konselingMasalah siswa di sekolah dan pendekatan umum bimbingan konseling
Masalah siswa di sekolah dan pendekatan umum bimbingan konseling
 
Model pembelajaran
Model pembelajaranModel pembelajaran
Model pembelajaran
 
Mengatasi pertengkaran anak (sd)
Mengatasi pertengkaran anak (sd)Mengatasi pertengkaran anak (sd)
Mengatasi pertengkaran anak (sd)
 
BIMBINGAN KOSELING DI SEKOLAH DASAR
BIMBINGAN KOSELING DI SEKOLAH DASARBIMBINGAN KOSELING DI SEKOLAH DASAR
BIMBINGAN KOSELING DI SEKOLAH DASAR
 
Masalah masalah belajar
Masalah masalah belajarMasalah masalah belajar
Masalah masalah belajar
 
Upaya peningkatan mutu pendidikan di sekolah dasar negeri 013
Upaya peningkatan mutu pendidikan di sekolah dasar negeri 013Upaya peningkatan mutu pendidikan di sekolah dasar negeri 013
Upaya peningkatan mutu pendidikan di sekolah dasar negeri 013
 
SISTEM SARAF DAN HORMON
SISTEM SARAF DAN HORMONSISTEM SARAF DAN HORMON
SISTEM SARAF DAN HORMON
 

Semelhante a PROBLEM SOLVING

No 29-widya-wati-04-metode-pembelajaran1
No 29-widya-wati-04-metode-pembelajaran1No 29-widya-wati-04-metode-pembelajaran1
No 29-widya-wati-04-metode-pembelajaran1farhanz miladi
 
Fokus masalah
Fokus masalahFokus masalah
Fokus masalahYan Yan
 
Makalah dppm
Makalah dppmMakalah dppm
Makalah dppmaditin
 
Makalah Pendekatan Pembelajaran dan RPP
Makalah Pendekatan Pembelajaran dan RPPMakalah Pendekatan Pembelajaran dan RPP
Makalah Pendekatan Pembelajaran dan RPPaditin
 
MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERFIKIR (SPPKB)
MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERFIKIR (SPPKB)MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERFIKIR (SPPKB)
MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERFIKIR (SPPKB)MythaChan
 
Sp berbasis masalah @
Sp berbasis masalah @Sp berbasis masalah @
Sp berbasis masalah @Afrina Astuti
 
Makalah dppm
Makalah dppmMakalah dppm
Makalah dppmaditin
 
Jurnal Proposal Seminar Pend. Biologi
Jurnal Proposal Seminar Pend. BiologiJurnal Proposal Seminar Pend. Biologi
Jurnal Proposal Seminar Pend. BiologiNursidiq 92
 
MAKALAH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH ( PROBLEM BASED LEARNING ) TERLEN...
MAKALAH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH ( PROBLEM BASED LEARNING ) TERLEN...MAKALAH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH ( PROBLEM BASED LEARNING ) TERLEN...
MAKALAH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH ( PROBLEM BASED LEARNING ) TERLEN...Musdalifah yusuf
 
PTK POWER POIN MODUL 3.pptx
PTK POWER POIN MODUL 3.pptxPTK POWER POIN MODUL 3.pptx
PTK POWER POIN MODUL 3.pptxDania613605
 
Pengertian model pembelajaran problem solving.docx
Pengertian model pembelajaran problem solving.docxPengertian model pembelajaran problem solving.docx
Pengertian model pembelajaran problem solving.docxderiastuti3
 
Model pencapaian konsep
Model pencapaian konsepModel pencapaian konsep
Model pencapaian konsepsintaroyani
 
MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY 2D (KEL 9).pdf
MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY 2D (KEL 9).pdfMODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY 2D (KEL 9).pdf
MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY 2D (KEL 9).pdfayulusiyana
 
Pembelajaran berbasis masalah
Pembelajaran berbasis masalahPembelajaran berbasis masalah
Pembelajaran berbasis masalahIg Fandy Jayanto
 

Semelhante a PROBLEM SOLVING (20)

No 29-widya-wati-04-metode-pembelajaran1
No 29-widya-wati-04-metode-pembelajaran1No 29-widya-wati-04-metode-pembelajaran1
No 29-widya-wati-04-metode-pembelajaran1
 
Fokus masalah
Fokus masalahFokus masalah
Fokus masalah
 
Makalah dppm
Makalah dppmMakalah dppm
Makalah dppm
 
model pembelajaran TAI
model pembelajaran TAImodel pembelajaran TAI
model pembelajaran TAI
 
MAKALAH KEL.3 S.P. B.INDO.pdf
MAKALAH KEL.3 S.P. B.INDO.pdfMAKALAH KEL.3 S.P. B.INDO.pdf
MAKALAH KEL.3 S.P. B.INDO.pdf
 
Makalah Pendekatan Pembelajaran dan RPP
Makalah Pendekatan Pembelajaran dan RPPMakalah Pendekatan Pembelajaran dan RPP
Makalah Pendekatan Pembelajaran dan RPP
 
MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERFIKIR (SPPKB)
MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERFIKIR (SPPKB)MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERFIKIR (SPPKB)
MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERFIKIR (SPPKB)
 
SPPKB
SPPKBSPPKB
SPPKB
 
Pbl mm
Pbl mmPbl mm
Pbl mm
 
Sp berbasis masalah @
Sp berbasis masalah @Sp berbasis masalah @
Sp berbasis masalah @
 
Makalah dppm
Makalah dppmMakalah dppm
Makalah dppm
 
Jurnal Proposal Seminar Pend. Biologi
Jurnal Proposal Seminar Pend. BiologiJurnal Proposal Seminar Pend. Biologi
Jurnal Proposal Seminar Pend. Biologi
 
MAKALAH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH ( PROBLEM BASED LEARNING ) TERLEN...
MAKALAH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH ( PROBLEM BASED LEARNING ) TERLEN...MAKALAH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH ( PROBLEM BASED LEARNING ) TERLEN...
MAKALAH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH ( PROBLEM BASED LEARNING ) TERLEN...
 
makalah Ctl dan paikem
makalah Ctl dan paikem makalah Ctl dan paikem
makalah Ctl dan paikem
 
PTK POWER POIN MODUL 3.pptx
PTK POWER POIN MODUL 3.pptxPTK POWER POIN MODUL 3.pptx
PTK POWER POIN MODUL 3.pptx
 
Pengertian model pembelajaran problem solving.docx
Pengertian model pembelajaran problem solving.docxPengertian model pembelajaran problem solving.docx
Pengertian model pembelajaran problem solving.docx
 
Model pencapaian konsep
Model pencapaian konsepModel pencapaian konsep
Model pencapaian konsep
 
Modul pekerti scl hobri
Modul pekerti scl hobriModul pekerti scl hobri
Modul pekerti scl hobri
 
MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY 2D (KEL 9).pdf
MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY 2D (KEL 9).pdfMODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY 2D (KEL 9).pdf
MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY 2D (KEL 9).pdf
 
Pembelajaran berbasis masalah
Pembelajaran berbasis masalahPembelajaran berbasis masalah
Pembelajaran berbasis masalah
 

Mais de REVINA SRI UTAMI,S.Pd

MODUL PERUBAHAN LINGKUNGAN REVINA SRI UTAMI.pdf
MODUL PERUBAHAN LINGKUNGAN REVINA SRI UTAMI.pdfMODUL PERUBAHAN LINGKUNGAN REVINA SRI UTAMI.pdf
MODUL PERUBAHAN LINGKUNGAN REVINA SRI UTAMI.pdfREVINA SRI UTAMI,S.Pd
 
FORMAT PIAGAM PENGHARGAAN LOMBA KEBERSIHAN KELAS
FORMAT PIAGAM PENGHARGAAN LOMBA KEBERSIHAN KELASFORMAT PIAGAM PENGHARGAAN LOMBA KEBERSIHAN KELAS
FORMAT PIAGAM PENGHARGAAN LOMBA KEBERSIHAN KELASREVINA SRI UTAMI,S.Pd
 
KRITERIA PENILAIAN LOMBA KEBERSIHAN KELAS
KRITERIA PENILAIAN LOMBA KEBERSIHAN KELASKRITERIA PENILAIAN LOMBA KEBERSIHAN KELAS
KRITERIA PENILAIAN LOMBA KEBERSIHAN KELASREVINA SRI UTAMI,S.Pd
 
FORMAT KEGIATAN BINA LINGKUNGAN MENTAL
FORMAT KEGIATAN BINA LINGKUNGAN MENTALFORMAT KEGIATAN BINA LINGKUNGAN MENTAL
FORMAT KEGIATAN BINA LINGKUNGAN MENTALREVINA SRI UTAMI,S.Pd
 

Mais de REVINA SRI UTAMI,S.Pd (20)

MODUL PERUBAHAN LINGKUNGAN REVINA SRI UTAMI.pdf
MODUL PERUBAHAN LINGKUNGAN REVINA SRI UTAMI.pdfMODUL PERUBAHAN LINGKUNGAN REVINA SRI UTAMI.pdf
MODUL PERUBAHAN LINGKUNGAN REVINA SRI UTAMI.pdf
 
FORMAT PIAGAM PENGHARGAAN LOMBA KEBERSIHAN KELAS
FORMAT PIAGAM PENGHARGAAN LOMBA KEBERSIHAN KELASFORMAT PIAGAM PENGHARGAAN LOMBA KEBERSIHAN KELAS
FORMAT PIAGAM PENGHARGAAN LOMBA KEBERSIHAN KELAS
 
KRITERIA PENILAIAN LOMBA KEBERSIHAN KELAS
KRITERIA PENILAIAN LOMBA KEBERSIHAN KELASKRITERIA PENILAIAN LOMBA KEBERSIHAN KELAS
KRITERIA PENILAIAN LOMBA KEBERSIHAN KELAS
 
FORMAT KARTU KUNJUNGAN UKS
FORMAT KARTU KUNJUNGAN UKSFORMAT KARTU KUNJUNGAN UKS
FORMAT KARTU KUNJUNGAN UKS
 
FORMAT PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK
FORMAT PEMBERANTASAN SARANG NYAMUKFORMAT PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK
FORMAT PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK
 
FORMAT PEMANTAUAN KEBERSIHAN KUKU
FORMAT PEMANTAUAN KEBERSIHAN KUKUFORMAT PEMANTAUAN KEBERSIHAN KUKU
FORMAT PEMANTAUAN KEBERSIHAN KUKU
 
FORMAT KEGIATAN BINA LINGKUNGAN MENTAL
FORMAT KEGIATAN BINA LINGKUNGAN MENTALFORMAT KEGIATAN BINA LINGKUNGAN MENTAL
FORMAT KEGIATAN BINA LINGKUNGAN MENTAL
 
FORMAT KEGIATAN BINA LINGKUNGAN UKS
FORMAT KEGIATAN BINA LINGKUNGAN UKSFORMAT KEGIATAN BINA LINGKUNGAN UKS
FORMAT KEGIATAN BINA LINGKUNGAN UKS
 
FORMAT BUKU KUNJUNGAN UKS
FORMAT BUKU KUNJUNGAN UKSFORMAT BUKU KUNJUNGAN UKS
FORMAT BUKU KUNJUNGAN UKS
 
FORMAT BUKU KONTROL KERJA UKS
FORMAT BUKU KONTROL KERJA UKSFORMAT BUKU KONTROL KERJA UKS
FORMAT BUKU KONTROL KERJA UKS
 
PROGRAM KERJA UKS
PROGRAM KERJA UKSPROGRAM KERJA UKS
PROGRAM KERJA UKS
 
SEJARAH UKS
SEJARAH UKSSEJARAH UKS
SEJARAH UKS
 
VISI DAN MISI UKS
VISI DAN MISI UKSVISI DAN MISI UKS
VISI DAN MISI UKS
 
IDENTITAS GURU
IDENTITAS GURUIDENTITAS GURU
IDENTITAS GURU
 
KATA PENGANTAR PROGRAM KERJA UKS
KATA PENGANTAR PROGRAM KERJA UKSKATA PENGANTAR PROGRAM KERJA UKS
KATA PENGANTAR PROGRAM KERJA UKS
 
COVER PROGRAM KERJA UKS
COVER PROGRAM KERJA UKSCOVER PROGRAM KERJA UKS
COVER PROGRAM KERJA UKS
 
BIOTEKNOLOGI (BIOLOGI SMA)
BIOTEKNOLOGI (BIOLOGI SMA)BIOTEKNOLOGI (BIOLOGI SMA)
BIOTEKNOLOGI (BIOLOGI SMA)
 
ASAL USUL KEHIDUPAN (BIOLOGI SMA)
ASAL USUL KEHIDUPAN (BIOLOGI SMA)ASAL USUL KEHIDUPAN (BIOLOGI SMA)
ASAL USUL KEHIDUPAN (BIOLOGI SMA)
 
EVOLUSI (BIOLOGI SMA)
EVOLUSI (BIOLOGI SMA)EVOLUSI (BIOLOGI SMA)
EVOLUSI (BIOLOGI SMA)
 
MUTASI (BIOLOGI SMA)
MUTASI (BIOLOGI SMA)MUTASI (BIOLOGI SMA)
MUTASI (BIOLOGI SMA)
 

Último

JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 

Último (20)

JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 

PROBLEM SOLVING

  • 1. MAKALAH SEMINAR BIOLOGI PROBLEM SOLVING DISUSUN OLEH: Revina Sri Utami PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS ISLAM RIAU PEKANBARU 2014
  • 2. KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya , Sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah Seminar Biologi Dengan Penerapan Pembelajaran Problem Solving. Dalam penyusunan makalah ini tidak terlepas dari bantuan pihak yang mendorong atau memotivasi pembuatan makalah ini supaya lebih baik dan lebih efisien. Penulis mengucapkan terima kasih kepada ibu Nurkhairo Hidayati S.Pd.,M.Pd sebagai dosen pembimbing dalam menyerahkan penyusunan makalah ini. Makalah ini disajikan secara sistematis dan kami sebagai penulis berusaha untuk menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya dan supaya mudah di mengerti oleh semua mahasiswa/i. Selain itu,untuk mempermudah dalam memahami makalah ini disusun atas beberapa info tambahan dari buku dan internet. Oleh karena Itu kami sebagai penulis Mohon maaf jika ada kesalahan dalam penulisan makalah ini. Saran dan kritik dari ibu/bapak sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat. Atas kritik dan sarannya penulis ucapkan terimakasih. Pekanbaru, 22 Februari 2014 Penulis
  • 3. DAFTAR ISI Halaman Kata pengantar ....................................................................................i Daftar isi............................................................................................ ii Bab I : pendahuluan............................................................................1 a. Latar belakang.........................................................................................1 b. Rumusan masalah....................................................................................2 c. Tujuan ................................................................................3 Bab II: pembahasan a. Pengertian model pembelajaran Problem Solving .....................4 b. Manfaat dan tujuan pembelajaran Problem Solving .........................5 c. Langkah-langkah model pembelajaran Problem Solving..................6 d. Kelebihan dan kelemahan Problem Solving......................................6 e. Pelaksanaan metode Problem Solving...............................................8 f. Sintak pembelajaran Problem Solving……………………………….8 g. Hasil penelitian dari jurnal Problem Solving ............………….9 Bab III : penutup Kesimpulan..................................................................................................10 Saran...................................................................................... 10 Daftar pustaka.................................................................................. 11
  • 4. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Irama hidup manusia itu adalah masalah (problem). Seseorang tidak dapat dikatakan hidup, bila tidak pernah menghadapi masalah. Siapa pun orangnya, tidak akan bisa luput dari masalah. Dari Nabi Adam AS hingga Nabi Muhammad SAW, timpa- bertimpa masalah yang harus diselesaikannya. Namun, dengan kiat-kiat khusus, para utusan Allah itu berhasil menyelesaikan (to solve) masalah-masalah yang dihadapi. Dengan demikian, kita haruslah menyadari bahwa hidup dan kehidupan kita berhiaskan masalah, baik masalah yang datang dari diri kita sendiri mau-pun masalah yang datang dari luar kita. Hidup adalah masalah. Masalah adalah jarak antara keinginan dan kenyataan yang dihadapi saat ini. Masalah adalah suatu keadaan yang tidak sesuai dengan harapan yang kita inginkan. Kemam-puan kita mempertemukan keinginan dan kenyataan, itulah yang dinamakan dengan memecahkan masalah. Pemecahan masalah (problem solving) dapat didefenisikan sebagai suatu proses penghilangan perbedaan atau ketidaksesuaian yang terjadi antara hasil yang diperoleh dan hasil yang diinginkan. Salah satu bagian dari proses peme-cahan masalah adalah pengambilan keputusan (decision making) yang didefe-nisikan sebagai memilih solusi terbaik dari sejumlah alternatif yang tersedia. Pengambilan keputusan yang tidak tepat akan mempengaruhi kualitas hasil pemecahan masalah yang dilakukan. Kemampuan untuk melakukan pemecahan masalah adalah keteram-pilan yang dibutuhkan oleh hampir semua orang dalam aspek kehidupannya. Akan tetapi, keterampilan ini menjadi lebih penting lagi perannya, bila dikait-kan dengan posisi seorang pemimpin yang melaksanakan tugas-tugas kepemim-pinannya dalam suatu organisasi. Pimpinan yang mampu menyelesaikan masa-lah organisasinya dengan tepat dan benar, dipastikan akan dapat mengambil keputusan yang tepat untuk memperlancar kepemimpinannya. Beragam teori tentang pemecahan masalah telah dihasilkan oleh banyak pakar dan ahli manajemen. Akan tetapi, dari sederetan teori tersebut, metode pemecahan masalah secara analitis dipandang sebagai teori yang ‘mempan’ untuk beragam kondisi dan
  • 5. suasana organisasi. Metode ini adalah salah satu pendekatan pemecahan masalah yang sering dilakukan, serta bisa meningkat-kan kualitas individu. Dengan menggunakan metode ini, seseorang dituntut untuk bisa lebih kreatif dalam menganalisa sebuah permasalahan. Kendatipun demikian, keberhasilan metode ini sangat bergantung kepada kepiawaian individu atau pemimpin yang terlibat dalam masalah yang hendak diselesaikan itu. B. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian dari model pembelajaran problem solving? 2. Apa mamfaat dan tujuan pembelajaran problem solving? 3. Apa saja langkah-langkah pembelajaran problem solving? 4. Apa kelebihan dan kelemahan dari model pembelajaran problem solving? 5. Apa saja pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe TPS? 6. Apa sintak pembelaaran problem solving? C. Tujuan 1. Mendiskripsikan pengertian dari model pembelajaran problem solving 2. Mengetahui manfaat dan tujuan pembelajaran problem solving 3. Mengetahui langkah-langkah pembelajaran problem solving 4. Mengetahui kelebihan dan kekurangan pembelajaran problem solving 5. Mengetahui pelaksanaan dalam pembelajaran problem solving 6. Mengetahui sintak model pembelajaran problem solving
  • 6. BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian model pembelajaran Problem Solving Model Pembelajaran Problem Solving atau Metode Pembelajaran Pemecahan Masalah adalah penggunaan metode dalam kegiatan pembelajaran dengan jalan melatih siswa menghadapi berbagai masalah baik itu masalah pribadi atau perorangan maupun masalah kelompok untuk dipecahkan sendiri atau secara bersama-sama. Orientasi pembelajarannya adalah investigasi dan penemuan yang pada dasarnya adalah pemecahan masalah. Metode Problem Solving adalah cara mengajar yang dilakukan dengan cara melatih para murid menghadapi berbagai masalah untuk dipecahkan sendiri atau secara bersama – sama (Alipandie, 1984:105). Sedangkan menurut Purwanto (1999:17) Problem Solving adalah suatu proses dengan menggunakan strategi, cara, atau teknik tertentu untuk menghadapi situasi baru, agar keadaan tersebut dapat dilalui sesuai keinginan yang ditetapkan.Selain itu Zoler (Sutaji, 2002:17) menyatakan bahwa pengajaran dimulai dengan pertanyaan – pertanyaan yang mengarahkan kepada konsep, prinsip, dan hukum, kemudian dilanjutkan dengan kegiatan memecahkan masalah disebut sebagai pengajaran yang menerapkan metode pemecahan masalah. Ada beberapa kriteria pemilihan bahan pelajaran untuk metode pemecahan masalah yaitu: a) Mengandung isu – isu yang mengandung konflik bias dari berita, rekaman video dan lain – lain b) Bersifat familiar dengan siswa c) Berhubungan dengan kepentingan orang banyak d) Mendukung tujuan atau kompetensi yang harus dimiliki siswa sesuai kurikulum yang berlaku e) Sesuai dengan minat siswa sehingga siswa merasa perlu untuk mempelajari
  • 7. Dalam pelaksanaan pembelajaran sehari-hari metode pemecahan masalah banyak digunakan guru bersama dengan penggunaan metode lainnya. Dengan metode ini guru tidak memberikan informasi dulu tetapi informasi diperoleh siswa setelah memecahkan masalahnya. Pembelajaran pemecahan masalah berangkat dari masalah yang harus dipecahkan melalui praktikum atau pengamatan. Suatu soal dapat dipandang sebagai “masalah” merupakan hal yang sangat relatif. Suatu soal yang dianggap sebagai masalah bagi seseorang, bagi orang lain mungkin hanya merupakan hal yang rutin belaka. Dengan demikian, guru perlu berhati- hati dalam menentukan soal yang akan disajikan sebagai pemecahan masalah. Bagi sebagian besar guru untuk memperoleh atau menyusun soal yang benar-benar bukan merupakan masalah rutin bagi siswa mungkin termasuk pekerjaan yang sulit. Akan tetapi hal ini akan dapat diatasi antara lain melalui pengalaman dalam menyajikan soal yang bervariasi baik bentuk, tema masalah, tingkat kesulitan, serta tuntutan kemampuan intelektual yang ingin dicapai atau dikembangkan pada siswa. Dengan demikian problem solving adalah suatu metode pembelajaran yang mengaktifkan siswa dan dapat melatih siswa untuk menghadapi berbagai masalah dan dapat mencari pemecahan masalah atau solusi dari permasalahan itu. B. Manfaat dan Tujuan dari Metode Problrm solving Manfaat dari penggunaan metode problem solving pada proses belajar mengajar untuk mengembangkan pembelajaran yang lebih menarik. metode problem solving memberikan beberapa manfaat antara lain : a) Mengembangkan sikap keterampilan siswa dalam memecahkan permasalahan, serta dalam mengambil kepuutusan secara objektif dan mandiri. b) Mengembangkan kemampuan berpikir para siswa, anggapan yang menyatakan bahwa kemampuan berpikir akan lahir bila pengetahuan makin bertambah.
  • 8. c) Melalui inkuiri atau problem solving kemampuan berpikir tadi diproses dalam situasi atau keadaan yang bener – bener dihayati, diminati siswa serta dalam berbagai macam ragam altenatif. d) Membina pengembangan sikap perasaan (ingin tahu lebih jauh) dan cara berpikir objektif – mandiri, krisis – analisis baik secara individual maupun kelompok. Tujuan dari pembelajaran problem solving adalah sebagai berikut : 1) Siswa menjadi terampil menyeleksi informasi yang relevan kemudian menganalisisnya dan akhirnya meneliti kembali hasilnya. 2) Kepuasan intelektual akan timbul dari dalam sebagai hadiah intrinsik bagi siswa 3) Potensi intelektual siswa meningkat. 4) Siswa belajar bagaimana melakukan penemuan dengan melalui proses melakukan penemuan. C. Langkah-langkah dalam pembelajaran problem solving Penyelesaian masalah Menurut David Johnson dan Johnson dapat dilakukan melalui kelompok dengan prosedur penyelesaiannya dilakukan sebagai berikut (W.Gulo 2002 : 117): 1.Mendifinisikan Masalah Mendefinisikan masalah di kelas dapat dilakukan sebagai berikut: a)Kemukakan kepada siswa peristiwa yang bermasalah, baik melalui bahan tertulis maupun secara lisan, kemudian minta pada siswa untuk merumuskan masalahnya dalam satu kalimat sederhana (brain stroming). Tampunglah setiap pendapat mereka dengan menulisnya dipapan tulis tanpa mempersoalkan tepat atau tidaknya, benar atau salah pendapat tersebut. b) Setiap pendapat yang ditinjau dengan permintaan penjelasan dari siswa yang bersangkutan. Dengan demikian dapat dicoret beberapa rumusan yang kurang relevan. Dipilih rumusan yang tepat, atau dirumuskan kembali (rephrase, restate) perumusan –
  • 9. perumusan yang kurang tepat. akhirnya di kelas memilih satu rumusan yang paling tepat dipakai oleh semua. 2. Mendiagnosis masalah Setelah berhasil merumuskan masalah langkah berikutnya ialah membentuk kelompok kecil, kelompok ini yang akan mendiskusikan sebab – sebab timbulnya masalah 3. Merumuskan Altenatif Strategi Pada tahap ini kelompok mencari dan menemukan berbagai altenatif tentang cara penyelesaikan masalah. Untuk itu kelompok harus kreatif, berpikir divergen, memahami pertentangan diantara berbagai ide, dan memiliki daya temu yang tinggi 4. Menentukan dan menerapkan Strategi Setelah berbagai altenatif ditemukan kelompok, maka dipilih altenatif mana yang akan dipakai. Dalam tahap ini kelompok menggunakan pertimbangan- pertimbangan yang cukup cukup kritis, selektif, dengan berpikir kovergen 5. Mengevaluasi Keberhasilan Strategi Dalam langkah terakhir ini kelompok mempelajari : (1). Apakah strategi itu berhasil (evaluasi proses)? (2). Apakah akibat dari penerapan strategi itu (evaluasi hasil) ? Berdasarkan pendapat para ahli, maka dapat disimpulkan langkah – langkah yang harus diperhatikan oleh guru dalam memberikan pembelajaran problem solving sebagai berikut: 1. Merumuskan masalah Dalam merumuskan masalah kemampuan yang diperlukan adalah kemampuan mengetahui dan merumuskan suatu masalah. 2. Menelaah masalah Dalam menelaah masalah kemampuan yang diperlukan adalah menganalisis dan merinci masalah yang diteliti dari berbagai sudut. 3. Menghimpun dan mengelompokkan data sebagai bahan pembuktian hipotesis Menghimpun dan mengelompokkan data adalah memperagakan data dalam bentuk bagan, gambar, dan lain-lain sebagai bahan pembuktian hipotesis. 4. Pembuktian hipotesis
  • 10. Dalam pembuktian hipotesis kemampuan yang diperlukan adalah kecakapan menelaah dan membahas data yang telah terkumpul. 5. Menentukan pilihan pemecahan masalah dan keputusan Dalam menentukan pilihan pemecahan masalah dan keputusan kemampuan yang diperlukan adalah kecakapan membuat alternatif pemecahan, memilih alternatif pemecahan dan keterampilan mengambil keputusan. D. Kelebihan dan Kekurangan Pemecahan Masalah (Problem Solving Method) Kelebihan pembelajaran problem solving antara lain sebagai berikut : 1. Mendidik siswa untuk berpikir secara sistematis. 2. Melatih siswa untuk mendesain suatu penemuan. 3. Berpikir dan bertindak kreatif. 4. Memecahkan masalah yang dihadapi secara realistis 5. Mengidentifikasi dan melakukan penyelidikan. 6. Menafsirkan dan mengevaluasi hasil pengamatan. 7. Merangsang perkembangan kemajuan berfikir siswa untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan tepat. 8. Dapat membuat pendidikan sekolah lebih relevan dengan kehidupan,khususnya dunia kerja 9. Mampu mencari berbagai jalan keluar dari suatu kesulitan yang dihadapi. 10.Belajar menganalisis suatu masalah dari berbagai aspek. 11.Mendidik siswa percaya diri sendiri. Kelemahan pembelajaran problem solving antara lain sebagai berikut : a) Memerlukan cukup banyak waktu. b) Melibatkan lebih banyak orang. c) Tidak semua materi pelajaran mengandung masalah. d) Memerlukan perencanaan yang teratur dan matang.
  • 11. e) Tidak efektif jika terdapat beberapa siswa yang pasif E. Pelaksanaan Metode Problem Solving. Dalam proses Problem Solving terdapat beberapa tahap yang harus disiapkan mulai dari mempersiapkan masalah sampai cara memecahkan masalah atau solusi dari masalah tersebut. Gick (dalam Rofik, 2009:14) mengemukakan dua hal penting dari teori pemrosesan informasi dalam Problem Solving , yaitu: 1) Memunculkan wakil masalah (generation of a problem representation), 2) Proses solusi (a solution proses). Sedangkan Wiconsin memilih proses Problem Solving menjadi empat tahap, yaitu: 1) Pengajuan masalah (problem possing), 2) Pendekatan masalah (problem approach), 3) Solusi masalah (problem solution), dan 4) Komunikasi (communication). (Rofik, 2009:14) Menurut Wankat dan Oreovocz (1995) mengemukakan tahap-tahap strategi operasional dalam pemecahan masalah sebagai berikut. 1.Saya mampu/bisa (I can): tahap membangkitkan motivasi dan membangun/menumbuhkan keyakinan diri siswa. 2.Mendefinisikan (Define): membuat daftar hal yang diketahui dan tidak diketahui, menggunakan gambar grafis untuk memperjelas permasalahan. 3.Mengeksplorasi (Explore): merangsang siswa untuk mengajukan pertanyaan- pertanyaan dan membimbing untuk menganalisis dimensi-dimensi permasalahan yang dihadapi. 4.Merencanakan (Plan): mengembangkan cara berpikir logis siswa untuk menganalisis masalah dan menggunakan flochart untuk mengambarkan permasalahan yang dihadapi. 5.Mengerjakan (Do it): membimbing siswa secara sistematis untuk memperkiraan jawaban yang mungkin untuk memecahkan masalah.
  • 12. 6.Mengoreksi kembali (Check): membimbing siswa untuk mengecek kembali jawaban yang dibuat, mungkin ada beberapa kesalahan yang dilakukan. 7. Generalisasi (Generalize): membimbing siswa untuk mengajukan pertanyaan.(Wena, 2009:57) Selain mengetahui proses Problem Solving perlu pula diketahui bagaimana cara mengembangkan keterampilan problem solving yakni: (1) membuat mereka senang belajar, (2) membuat mereka belajar terbaik, (3) belajar terarah sendiri, (4) mengembangkan keterampilan kelompok, (5) melatih siswa untuk menghadapi masalah dan mencari solusi. Dalam pembelajaran problem solving harus disiapkan permasalahan yang akan diberikan pada siswa untuk dipecahkan. Cara untuk mempersiapkan permasalahan yang efektif menurut Alipandie (1984:106) yaitu: 1) Problema yang diajukan hendaknya benar-benar sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuan murid, 2) Para murid hendaknya terlebih dahulu diberikan penjelasan tentang maksud dan tujuan serta cara-cara memecahkan masalah yang dimaksud, 3) Masalah-masalah yang harus dipecahkan hendaknya bersifat aktuil dan erat hubungannya dengan kehidupan masyarakat, sehingga menimbulkan motivasi dan minat belajar para murid, 4) Disamping bimbingan guru secara continue hendaknya tersedia sarana pembelajaran yang memadai serta waktu yang cukup untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi. Dalam pemecahan masalah maka guru harus mempersiapkan permasalahan yang hendak dipecahkan sesuai dengan kemampuan siswa, yaitu guru harus selektif apakah permasalahan yang diajukan dapat diselesaikan oleh siswa atau tidak. Sebelum siswa diberi permasalahan hendaknya guru memberi penjelasan tentang tujuan dari
  • 13. penyelesaian masalah serta cara-cara atau langkah yang harus dikerjakan untuk memecahkan masalah tersebut. Masalah-masalah yang diajukan oleh guru harus sesuai dengan dengan kehidupan nyata sehingga siswa akan mudah dalam memecahkan masalah tersebut. Selain itu guru harus menyiapkan sarana dan waktu yang cukup untuk berpikir dan berdiskusi dalam pemecahan masalah tersebut. Dengan metode problem solving diharapkan siswa dapat memecahkan masalah-masalah dalam berbagai mata pelajaran. Metode ini juga dapat melatih siswa untuk bisa memecahkan masalah yang erat dengan kehidupannya. Karena kemampuan untuk memecahkan permasalahan sangat diperlukan setiap individu. Dalam proses pemecahan masalah guru harus membantu siswa untuk memecahkan masalah. Cara yang paling efektif yakni bila guru memberikan contoh kepada anak cara memecahkan suatu masalah, cara yang lebih baik ialah memberikan instruksi kepada siswa verbal untuk membantu siswa dalam memecahkan masalah itu, sedangkan cara yang terbaik adalah memecahkan masalah itu langkah demi langkah dengan menggunakan aturan tertentu, tanpa merumuskan aturan itu maksudnya siswa dibantu dan dibimbing untuk menemukan sendiri pemecahan dari masalahnya. Dalam proses pemecahan masalah siswa harus memiliki kondisi belajar dalam diri pelajar dan kondisi dalam situasi belajar. Kondisi dalam diri pelajar merupakan kemampuannya untuk mengingat kembali aturan-aturan yang telah dipelajari sebelumnya yang berkenaan dengan pemecahan masalah itu. Sedangkan kondisi dalam situasi belajar merupakan bimbingan oleh anak itu sendiri kepada dirinya dalam hal belajar untuk mendorong anak untuk mengingat kembali aturan yang diperlukan. F. Sintak Pembelajaran Problem Solving . Sintak pembelajaran langsung terdiri dari 6 tahap, yaitu sebagai berikut. 1. Merumuskan masalah Kemampuan yang diperlukan adalah : mengetahui dan merumuskan masalah secara jelas.
  • 14. 2. Menelaah masalah Kemampuan yang diperlukan adalah : menggunakan pengetahuan untuk memperinci, menganalisis masalah dari berbagai sudut. 3. Merumuskan hipotesis Kemampuan yang diperlukan adalah : berimajinasi dan menghayati ruang lingkup, sebab akibat dan alternatif penyelesaian. 4.Mengumpulkan dan mengelompokkan data sebagai bahan pembuktian hipotesis Kemampuan yang diperlukan adalah : kecakapan mencari dan menyusun data. Menyajikan data dalam bentuk diagram, gambar atau tabel. 5. Pembuktian hipotesis Kemampuan yang diperlukan adalah : kecakapan menelaah dan membahas data, kecakapan menghubung-hubungkan dan menghitung, serta keterampilan mengambil keputusan dan kesimpulan. 6.Menentukan Pilihan Penyelesaian. Kemampuan yang diperlukan adalah : kecakapan membuat alternatif penyelesaian, kecakapan menilai pilihan dengan memperhitungkan akibat yang akan terjadi pada setiap pilihan. Dewey (Gulo, 2002:115).
  • 15. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Model Pembelajaran Problem Solving atau Metode Pembelajaran Pemecahan Masalah adalah penggunaan metode dalam kegiatan pembelajaran dengan jalan melatih siswa menghadapi berbagai masalah baik itu masalah pribadi atau perorangan maupun masalah kelompok untuk dipecahkan sendiri atau secara bersama-sama. Orientasi pembelajarannya adalah investigasi dan penemuan yang pada dasarnya adalah pemecahan masalah. Metode Problem Solving adalah cara mengajar yang dilakukan dengan cara melatih para murid menghadapi berbagai masalah untuk dipecahkan sendiri atau secara bersama – sama (Alipandie, 1984:105). Sedangkan menurut Purwanto (1999:17) Problem Solving adalah suatu proses dengan menggunakan strategi, cara, atau teknik tertentu untuk menghadapi situasi baru, agar keadaan tersebut dapat dilalui sesuai keinginan yang ditetapkan.Selain itu Zoler (Sutaji, 2002:17) menyatakan bahwa pengajaran dimulai dengan pertanyaan – pertanyaan yang mengarahkan kepada konsep, prinsip, dan hukum, kemudian dilanjutkan dengan kegiatan memecahkan masalah disebut sebagai pengajaran yang menerapkan metode pemecahan masalah. B. Saran Metode ini adalah salah satu pendekatan pemecahan masalah yang sering dilakukan, serta bisa meningkat-kan kualitas individu. Dengan menggunakan metode ini, seseorang dituntut untuk bisa lebih kreatif dalam menganalisa sebuah permasalahan. Kendatipun demikian, keberhasilan metode ini sangat bergantung kepada kepiawaian individu atau pemimpin yang terlibat dalam masalah yang hendak diselesaikan itu.
  • 16. DAFTAR PUSTAKA Arends, Richard I. (2008) . Learning to Teach Belajar untuk Mengajar. (Edisi Ketujuh/ Buku Dua). Terjemahan Helly Pajitno Soetjipto & Sri Mulyantini Soetjipto. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Dhajiri, Ahmad Kosasih. (1985). Strategi Pengajaran Afektif-Nilai-Moral-VCT dan Games dalam VTC. Bandung : Jurusa PMPKn IKIP Gulo, W. (2002). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Grasindo Sardiman. (1996). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Grafindo. Sudirman,dkk.(1987.)Ilmu Pendidikan. Bandung: Remadja Karya Syaiful Bahri Djamara dan Drs Aswan Zain . (2006) Strategi Belajar Mengajar, Jakarta : Rineka Cipta