SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 19
““ILMU PENGETAHUAN”ILMU PENGETAHUAN”
Oleh :
1. Adelia Afissa
2. Alma Alpiana
3. Kiki Ismayanti
4. Regitha Intan Cahyani
5. Renni Juli Yanna
6. Restu Sri Rahayu
7. Robi’atul Bangka Wiyah
8. Wiwin Mitayani
Mata Kuliah : Penelitian Pendidikan
Dosen Pengampu :
1. Prof. Dr. Ratu Ilma IP, M.Si
2. Dr. Budi Santoso, M.Si
Peta Konsep
A. Pengetahuan
dan Ilmu
Pengetahuan
C. Struktur Ilmu
Pengetahuan
B. Kompone-
komponen Ilmu
Pengetahuan
1. Pengertian
Pengetahuan dan
Contohnya
2. Pengertian Ilmu
Pengetahuan dan
Contohnya
3. Perbedaan Ilmu
dan Pengetahuan
1. Masalah
(Problems)
2. Sikap (Attitude)
3. Metode (Method)
4. Aktivitas
(Activity)
5. Kesimpulan
(Conclusion)
6. Pengaruh
(Effects)
1. Metode Ilmiah
2. Teori
3. Hipotesis
4. Logika
5. Data-Informasi
6. Pembuktian
7. Evaluasi
8. Paradigma
A. Pengetahuan dan Ilmu Pengetahuan
1. Pengertian Pengetahuan Dan Contoh Pengetahuan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Daring,
pengetahuan berarti segala sesuatu yang diketahui; kepandaian: atau
segala sesuatu yang diketahui berkenaan dengan hal (mata pelajaran).
Adapun pengetahuan menurut beberapa ahli adalah:
1. Menurut Pudjawidjana (1983), pengetahuan adalah reaksi
dari manusia atas rangsangannya oleh alam sekitar melalui
persentuhan melalui objek dengan indera dan pengetahuan merupakan
hasil yang terjadi setelah orang melakukan penginderaan sebuah objek
tertentu.
2. Menurut Ngatimin (1990), pengetahuan adalah sebagai
ingatan atas bahan-bahan yang telah dipelajari dan mungkin ini
menyangkut tentang mengikat kembali sekumpulan bahan yang luas dari
hal-hal yang terperinci oleh teori, tetapi apa yang diberikan
menggunakan ingatan akan keterangan yang sesuai.
3. Menurut Notoatmodjo (2007), pengetahuan adalah
merupakan hasil dari tahu dan ini setelah orang melakukan
penginderaan terhadap objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui
panca indera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran,
penciuman, rasa dan raba. Sebagaian besar pengetahuan manusia
diperoleh melalui mata dan telinga.
Pengetahuan adalah pembentukan pemikiran asosiatif yang
menghubungkan atau menjalin sebuah pikiran dengan kenyataan atau
dengan pikiran lain berdasarkan pengalaman yang berulang-ulang
tanpa pemahaman mengenai kausalitas (sebab-akibat) yang hakiki
dan universal. Sedangkan ilmu (ilmu pengetahuan-pen) adalah
akumulasi pengetahuan yang menjelaskan kausalitas (hubungan
sebab akibat) dari suatu objek menurut metode-metode yang
merupakan suatu kesatuan sistematis (Soetriono dan Rita Hanafie,
2007).
Contoh :
- Orang yang belum pernah belajar tentang jaringan kemudian orng
tersebut melihat, membaca buku tentang jaringan, dan ahirnya
orang tersebut mempunyai pengetahuan tentang jaringan
- Ketika seseorang mencicipi masakan yang baru dikenalnya, la akan
mendapatkan pengetahuan tentang bentuk, rasa dan aroma masakan
tersebut.
2. Pengertian Ilmu pengetahuan dan Contohnya
Ilmu adalah pengetahuan, tetapi tidak semua pengetahuan
adalah tergolong ilmu pengetahuan. Ilmu Pengetahuan adalah
seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan
meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan
dalam alam manusia . Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-
rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi
lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari
keterbatasannya.
Ilmu bukan sekadar pengetahuan (knowledge), tetapi
merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang
disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat
metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Dipandang dari
sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha berfikir
lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Ilmu
pengetahuan adalah produk dari istemologepi.
Contoh:
- Ilmu Alam hanya bisa menjadi pasti setelah lapangannya dibatasi
ke dalam hal yang bahani (materiil saja). Ilmu-ilmu alam menjawab
pertanyaan tentang berapa jarak matahari.
-Ilmu psikologi hanya bisa meramalkan perilaku manusia jika lingkup
pandangannya dibatasi ke dalam segi umum dari perilaku manusia
yang konkret. Ilmu psikologi menjawab apakah seorang pemudi
cocok menjadi perawat.
3. Apakah perbedaan ilmu dan pengetahuan?
Ilmu adalah pengetahuan yang telah disusun secara sistematis
dan berlaku umum, sedangkan pengetahuan adalah pengalarnan yang
bersifat pribadi/ kelompok; belum disusun secara sistematis karena
belum dicoba dan diuji.
Contoh:
Bahasa adalah ilmu, maka bahasa berlaku umum dan
sistematis. Kapan pun, di mana pun, siapa pun; jika ingin belajar
bahasa apa pun; harus melalui tahap mendengar, berbicara, membaca,
dan menulis. Hal ini membuktikan bahwa bahasa mempunyai sifat
umum dan sistematis yang dijadikan dasar/acuan. Jadi, siapa guru
bahasa? Guru bahasa adalah ilmu bahasa itu sendiri, sedangkan
pengajarnya adalah pemangku/pengampu/penghubung ilmu bahasa.
Pengetahuan yang mulanya bersifat individual/kelompok
dapat diusahakan dan akan menjadi ilmu, lengkap dengan sifat-
sifatnya, apabila telah diuji dan dikaji.
Contoh:
Perdukunan, ilmu batin; yang pelakunya sering dipanggil
paranormal sudah diakui kebenaran dan manfaatnya. Karena
sifatnya masih individual/ kelompok dan tidak sistematis serta
tidak terbuka, maka orang yang akan mempelajarinya harus mencari
guru sendiri. Guru merupakan acuan yang harus diikuti karena guru
merupakan itu sendiri (lain guru lain ilmu). Jadi, pengetahuan dapat
dijadikan ilmu .
B. Komponen-komponen Ilmu Pengetahuan
Menurut Bahm, ilmu pengetahuan setidaknya melibatkan
enam komponen penting:
1. Masalah (Problems)
Masalah mana yang dianggap mengandung sifat ilmiah?
Menurut Bahm, suatu masalah bisa dianggap ilmiah,
sedikitnya memiliki tiga ciri:
1) terkait dengan komunikasi;
2) sikap ilmiah dan
3) metode ilmiah.
2. Sikap (attitude)
Sikap ilmiah (scientific attitude) menurut Bahm setidaknya
harus memiliki enam ciri pokok, yaitu:
a. Keingintahuan (curiosity)
b. Spikulasi (spiculativeness)
c. Kesadaran untuk berlaku objektif (willingness to be objective)
d. Terbuka (open mindedness)
e. Menangguhkan keputusan/penilaian (willingness to suspend
judgment)
f. Bersifat sementara
3. Metode (Method)
Menurut Bahm, bahwa esensi dari sebuah pengetahuan
adalah metode. Ada lima langkah esensial dan ideal –menurut
Bahm– dalam menerapkan metode ilmiah yang harus dipahami oleh
seorang peneliti (ilmuwan), yaitu
1) memahami masalah;
2) menguji masalah;
3) menyiapkan solusi;
4) menguji hipotesis dan
5) memecahkan masalah.
4. Aktivitas (Activity)
Aktivitas dimaksud adalah penelitian ilmiah, yang memiliki
dua aspek: individual dan sosial.
Aktivitas penelitian ilmiah meliputi :
1)observasi;
2)membuat hiopotesis,
3)menguji observasi dan hipotesis dengan cermat dan terkontrol.
5. Kesimpulan (Conclusion)
Kesimpulan merupakan penilaian akhir dari suatu sikap,
metode dan aktivitas. Kesimpulan ilmiah tidak pasti, tetapi
bersifat sementara dan tidak dogmatis. Bahkan jika kesimpulan
dianggap dogmatis, maka akan mengurangi sifat dasar dari ilmu
pengetahuan tersebut. Pada dasarnya ilmu pengetahuan itu
bersifat tidak stabil, setiap generasi berhak untuk
menginterpretasikan kembali tradisi ilmu pengetahuan itu.
6. Pengaruh (Effects)
Ilmu pengetahuan memiliki dua pengaruh, yaitu:
1) pengaruh terhadap teknologi dan industri;
2) pengaruh pada peradaban manusia.
C. Struktur Ilmu Pengetahuan
Struktur ilmu pengetahuan adalah suatu kumpulan
pengetahuan sistematik terdiri dari komponen-komponen yang saling
berkaitan atau dikoordinasikan agar dapat menjadi dasar teoritis
atau memberikan penjelasan termaksud. The Liang Gie (2000: 139)
Struktur ilmu pengetahuan ini terdapat suatu anggota yang
luas bahwa ilmu pada dasarnya adalah metode induktif-empiris
dalam memperoleh ilmu pengetahuan.
Langkah-langkah proses berfikir sekaligus menjadi unsur-
unsur dalam ilmu pengetahuan, dapat diurutkan dalam 8 rangka : 
1. Metode ilmiah
Metode ilmiah merupakan prosedur dalam mendapatkan
pengetahuan yang disebut ilmu. Jadi ilmu merupakan
pengetahuan yang didapatkan melalui metode ilmiah.
Metode Ilmiah juga merupakan ekspresi mengenai cara
bekerja pikiran, dengan cara bekerja ini maka pengetahuan
yang dihasilkan diharapkan mempunyai karakteristik
tertentu yang diminta oleh ilmu pengetahuan yaitu sifat
rasional dan teruji yang memungkinkan tubuh pengetahuan
yang disusunnya merupakan pengetahuan yang dapat
diandalkan.
Dalam hal ini maka metode ilmiah mencoba menggabungkan
cara berfikir deduktif dan cara berfikir induktif dalam
menggabungkan tubuh pengetahuannya. 
Secara garis besar metode ilmiah dibagi menjadi 2 :
1. Metode ilmiah yang bersifat umum
Metode ilmiah yang bersifat umum dibagi dua, yaitu metode
analitiko-sintesis dan metode nondeduksi. Metode analitiko-sintesis
merupaka gabungan dari metode analisi dan metode sintesis. Metode
nondeduksi merupakan gabungan dari metode deduksi dan metode
induksi. 
2. Metode penyelidikan ilmiah
Metode penyelidikan ilmiah dapat dibagi menjadi dua, yaitu
metode penyelidikan yang berbentuk daur/ metode siklus empiris
dan metode vertikal atau yang berbentuk garis lempeng atau metode
linier.
2. Teori
Teori yang dimaksud disini adalah penjelasan mengenai
gejala yang terdapat dalam dunia fisik tersebut. Teori
merupakan suatu absraksi intelektual dimana pendekatan
secara rasional digabungkan dengan pengalaman empiris.
Artinya, teori ilmu merupakan sesuatu penjelasan rasional yang
bersesuaian dengan obyek yang dijelaskannya.
Teori juga merupakan pengetahuan ilmiah yang
mencakup penjelasan mengenai suatu faktor tertentu dari
sebuah disiplin keilmuan.
3. Hipotesis
Hipotesis adalah pernyatan sementara tentang
hubungan antara variabel. Hubungan hipotesis ini diajukan
dalam bentuk dugaan kerja atau teori, yang merupakan dasar
dalam menjelaskan kemungkinan hubungan tersebut. Hipotesis
diajukan secara khas dengan dasar coba-coba. Hipotesis
berfungsi untuk mengikat data sedemikian rupa sehingga
hubungan yang diduga
dapat kita gambarkan dan penjelasan yang mungkin dapat kita
ajukan.
4. Logika
Penalaran merupakan suatu proses berfikir yang
membuahkan pengetahuan. Agar pengetahuan dihasilkan penalaran
itu mempunyai dasar kebenaran maka proses berfikir itu harus
dilakukan dengan cara tertentu. Suatu penarikan kesimpulan baru
dianggap valid kalau proses penarikan kesimpulan itu dilakukan
menurut cara tertentu. Cara penarikan kesimpulan ini disebut
logika, dimana logika secara luas didefinisikan sebagai ” pengkajian
berfikir secara valid”. 
Logika menurut The Liang Gie digolongkan menjadi 5
macam yakni: 
1. Logika dalam pengertian luas dan sempit
2. Logika deduktif dan induktif
3. Logika formal dan material
4. Logika murni dan terapan
5. Logika filsafati dan matematik
5. Data-Informasi
Tahapan ini merupakan suatu yang dikenal dalam metode
keilmuan. Disebab oleh banyaknya kegiatan keilmuan yang
diarahkan kepada pengumpulan data, maka banyak orang yang
menyamakan keilmuan dengan pengumpulan fakta. Hasil observasi
ini kemudian dituangkan dalam bentuk pernyataan-pernyataan.
6. Pembuktian
Langka selanjutnya setelah menyusun hipotesis adalah
menguji hipotesis tersebut dengan mengonfrontasikannya dengan
dunia fisik yang nyata.
Pengujian kebenaran dalam ilmu berarti mengetes
alternatif-alternatif hipotesis dengan pengamatan kenyataan
sebenarnya. Dalam hubungan ini maka keputusan terakhir terletak
pada fakta. Jika fakta satu hipotesis, maka hipotesis yang lain
dipilih dan diperoses ulang. 
7. Evaluasi
Evaluasi dalam hal ini adalah menarik kesimpulan yang
merupakan penilaian apakah sebuah hipotesis yang diajukan itu
ditolak atau diterima. Sekiranya dalam proses menguji hipotesis
tidak terdapat fakta yang cukup mendukung maka hipotesis itu
ditolak. Hipotesis yang diterima kemudian dianggap menjadi
bagian dari pengetahuan ilmiah sebelumnya serta telah teruji
kebenarannya.
8. Paradigma
Secara umum pengertian pradigma adalah seperangkat
keyakinan atau dasar yang menuntut seseorang dalam bertindak
dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan menurut Guba
paradigma ilmu pengetahuan mempunyai definisi bahwa
seperangkat keyakinan mendasar yang memandu tindakan-
tindakan manusia dalam keseharian atau penyelidikan ilmiah.
Pandangan tentang paradigma ilmu pengetahuan berubah antar
waktu. Perubahan paradigma dalam ilmu pengetahuan mencakup
seluruh aspek paradigma.
Ilmu Pengetahuan

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Kelemahan dan kelebihan jurnal
Kelemahan dan kelebihan jurnalKelemahan dan kelebihan jurnal
Kelemahan dan kelebihan jurnalAgus Martha
 
epistemologi
epistemologiepistemologi
epistemologiM fazrul
 
Kata pengantar, abstrak dan daftar isi
Kata pengantar, abstrak dan daftar isiKata pengantar, abstrak dan daftar isi
Kata pengantar, abstrak dan daftar isiNuri Andhika Pratama
 
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam Islam
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam IslamIlmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam Islam
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam IslamWulandari Rima Kumari
 
Pertanyaan dan jawaban presentasi p kn
Pertanyaan dan jawaban presentasi p knPertanyaan dan jawaban presentasi p kn
Pertanyaan dan jawaban presentasi p knnatal kristiono
 
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwiSoal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwiAlwiAssegaf
 
Obyek material dan obyek formal ilmu pengetahuan
Obyek material dan obyek formal ilmu pengetahuanObyek material dan obyek formal ilmu pengetahuan
Obyek material dan obyek formal ilmu pengetahuanOperator Warnet Vast Raha
 
Mata kuliah filsafat ilmu
Mata kuliah filsafat ilmuMata kuliah filsafat ilmu
Mata kuliah filsafat ilmuMas Yono
 
Perbedaan Ideologi Pancasila, Liberalisme, Komunisme, dan Kapitalisme
Perbedaan Ideologi Pancasila, Liberalisme, Komunisme, dan KapitalismePerbedaan Ideologi Pancasila, Liberalisme, Komunisme, dan Kapitalisme
Perbedaan Ideologi Pancasila, Liberalisme, Komunisme, dan KapitalismeRajabul Gufron
 
Pengertian Ibadah Maliyah dan 9 Contohnya
Pengertian Ibadah Maliyah dan 9 ContohnyaPengertian Ibadah Maliyah dan 9 Contohnya
Pengertian Ibadah Maliyah dan 9 ContohnyaHabibullah Al Faruq
 
Dinamika pelaksanaan undang – undang dasar 1945
Dinamika pelaksanaan undang – undang dasar 1945 Dinamika pelaksanaan undang – undang dasar 1945
Dinamika pelaksanaan undang – undang dasar 1945 Lela Warni
 
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasilaJelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasilaSusanti Susanti
 
Filsafat Ilmu : Ontologi
Filsafat Ilmu : OntologiFilsafat Ilmu : Ontologi
Filsafat Ilmu : OntologiHosyatul Aliyah
 
Artikel Filsafat Ilmu dan Logika Metode Induksi dan Deduksi
Artikel Filsafat Ilmu dan Logika Metode Induksi dan DeduksiArtikel Filsafat Ilmu dan Logika Metode Induksi dan Deduksi
Artikel Filsafat Ilmu dan Logika Metode Induksi dan DeduksiNasruddin Asnah
 
Makalah individu
Makalah individuMakalah individu
Makalah individutaufiq99
 
Makalah filsafat ilmu ILMU PENGETAHUAN DAN PENGETAHUAN ILMIAH
Makalah filsafat ilmu ILMU PENGETAHUAN DAN PENGETAHUAN ILMIAHMakalah filsafat ilmu ILMU PENGETAHUAN DAN PENGETAHUAN ILMIAH
Makalah filsafat ilmu ILMU PENGETAHUAN DAN PENGETAHUAN ILMIAHSoga Biliyan Jaya
 
Bab vii pancasila menjadi dasar nilai pengembangan ilmu
Bab vii pancasila menjadi dasar nilai pengembangan ilmuBab vii pancasila menjadi dasar nilai pengembangan ilmu
Bab vii pancasila menjadi dasar nilai pengembangan ilmuSyaiful Ahdan
 

Mais procurados (20)

Kelemahan dan kelebihan jurnal
Kelemahan dan kelebihan jurnalKelemahan dan kelebihan jurnal
Kelemahan dan kelebihan jurnal
 
epistemologi
epistemologiepistemologi
epistemologi
 
Kata pengantar, abstrak dan daftar isi
Kata pengantar, abstrak dan daftar isiKata pengantar, abstrak dan daftar isi
Kata pengantar, abstrak dan daftar isi
 
Essay kse
Essay kseEssay kse
Essay kse
 
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam Islam
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam IslamIlmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam Islam
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam Islam
 
Pertanyaan dan jawaban presentasi p kn
Pertanyaan dan jawaban presentasi p knPertanyaan dan jawaban presentasi p kn
Pertanyaan dan jawaban presentasi p kn
 
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwiSoal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
 
Obyek material dan obyek formal ilmu pengetahuan
Obyek material dan obyek formal ilmu pengetahuanObyek material dan obyek formal ilmu pengetahuan
Obyek material dan obyek formal ilmu pengetahuan
 
Mata kuliah filsafat ilmu
Mata kuliah filsafat ilmuMata kuliah filsafat ilmu
Mata kuliah filsafat ilmu
 
Perbedaan Ideologi Pancasila, Liberalisme, Komunisme, dan Kapitalisme
Perbedaan Ideologi Pancasila, Liberalisme, Komunisme, dan KapitalismePerbedaan Ideologi Pancasila, Liberalisme, Komunisme, dan Kapitalisme
Perbedaan Ideologi Pancasila, Liberalisme, Komunisme, dan Kapitalisme
 
Pengertian Ibadah Maliyah dan 9 Contohnya
Pengertian Ibadah Maliyah dan 9 ContohnyaPengertian Ibadah Maliyah dan 9 Contohnya
Pengertian Ibadah Maliyah dan 9 Contohnya
 
Dinamika pelaksanaan undang – undang dasar 1945
Dinamika pelaksanaan undang – undang dasar 1945 Dinamika pelaksanaan undang – undang dasar 1945
Dinamika pelaksanaan undang – undang dasar 1945
 
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasilaJelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
 
Contoh Modul
Contoh Modul Contoh Modul
Contoh Modul
 
REVIEW SKRIPSI
REVIEW SKRIPSI REVIEW SKRIPSI
REVIEW SKRIPSI
 
Filsafat Ilmu : Ontologi
Filsafat Ilmu : OntologiFilsafat Ilmu : Ontologi
Filsafat Ilmu : Ontologi
 
Artikel Filsafat Ilmu dan Logika Metode Induksi dan Deduksi
Artikel Filsafat Ilmu dan Logika Metode Induksi dan DeduksiArtikel Filsafat Ilmu dan Logika Metode Induksi dan Deduksi
Artikel Filsafat Ilmu dan Logika Metode Induksi dan Deduksi
 
Makalah individu
Makalah individuMakalah individu
Makalah individu
 
Makalah filsafat ilmu ILMU PENGETAHUAN DAN PENGETAHUAN ILMIAH
Makalah filsafat ilmu ILMU PENGETAHUAN DAN PENGETAHUAN ILMIAHMakalah filsafat ilmu ILMU PENGETAHUAN DAN PENGETAHUAN ILMIAH
Makalah filsafat ilmu ILMU PENGETAHUAN DAN PENGETAHUAN ILMIAH
 
Bab vii pancasila menjadi dasar nilai pengembangan ilmu
Bab vii pancasila menjadi dasar nilai pengembangan ilmuBab vii pancasila menjadi dasar nilai pengembangan ilmu
Bab vii pancasila menjadi dasar nilai pengembangan ilmu
 

Destaque

Pola dan barisan bilangan
Pola dan barisan bilanganPola dan barisan bilangan
Pola dan barisan bilanganrennijuliyanna
 
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe JigsawModel Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsawrennijuliyanna
 
PowerPoint Bangun Ruang BRSD dan BRSL
PowerPoint Bangun Ruang BRSD dan BRSLPowerPoint Bangun Ruang BRSD dan BRSL
PowerPoint Bangun Ruang BRSD dan BRSLrennijuliyanna
 
Laporan Alat Peraga SPIMUS
Laporan Alat Peraga SPIMUSLaporan Alat Peraga SPIMUS
Laporan Alat Peraga SPIMUSrennijuliyanna
 
Metodologi penelitian i
Metodologi penelitian iMetodologi penelitian i
Metodologi penelitian isikus1976
 
Metodologi penelitian upi
Metodologi penelitian upiMetodologi penelitian upi
Metodologi penelitian upiFppi Unila
 
MATERI 1 - Hakekat, Ciri dan Komponen Belajar Mengajar
MATERI 1 - Hakekat, Ciri dan Komponen Belajar MengajarMATERI 1 - Hakekat, Ciri dan Komponen Belajar Mengajar
MATERI 1 - Hakekat, Ciri dan Komponen Belajar MengajarSTKIP Bina Bangsa Getsempena
 
powerpoint tentang ilmu dan pengetahuan
powerpoint tentang ilmu dan pengetahuanpowerpoint tentang ilmu dan pengetahuan
powerpoint tentang ilmu dan pengetahuankikiismayanti
 
Makalah Sejarah Pengetahuan, Metode Ilmiah dan Struktur
Makalah Sejarah Pengetahuan, Metode Ilmiah dan StrukturMakalah Sejarah Pengetahuan, Metode Ilmiah dan Struktur
Makalah Sejarah Pengetahuan, Metode Ilmiah dan Struktursayid bukhari
 
Metode penelitian pendidikan.docx
Metode penelitian pendidikan.docxMetode penelitian pendidikan.docx
Metode penelitian pendidikan.docxM Agphin Ramadhan
 
Detektor dan Alarm
Detektor dan AlarmDetektor dan Alarm
Detektor dan AlarmAl Marson
 
PENULISAN KARYA ILMIAH - Ilmu Pengetahuan, Metode Ilmiah, Penelitian
PENULISAN KARYA ILMIAH - Ilmu Pengetahuan, Metode Ilmiah, PenelitianPENULISAN KARYA ILMIAH - Ilmu Pengetahuan, Metode Ilmiah, Penelitian
PENULISAN KARYA ILMIAH - Ilmu Pengetahuan, Metode Ilmiah, PenelitianDiana Amelia Bagti
 
Penulisan akademik untuk pemula_Rolip Saptamaji
Penulisan akademik untuk pemula_Rolip SaptamajiPenulisan akademik untuk pemula_Rolip Saptamaji
Penulisan akademik untuk pemula_Rolip SaptamajiRolip Saptamaji
 
Metodologi Penelitian
Metodologi PenelitianMetodologi Penelitian
Metodologi PenelitianViona Vina
 
Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #2
Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #2Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #2
Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #2Arry Rahmawan
 

Destaque (20)

Mini Skripsi
Mini SkripsiMini Skripsi
Mini Skripsi
 
Pola dan barisan bilangan
Pola dan barisan bilanganPola dan barisan bilangan
Pola dan barisan bilangan
 
Ukuran Penyebaran
Ukuran PenyebaranUkuran Penyebaran
Ukuran Penyebaran
 
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe JigsawModel Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
 
PowerPoint Bangun Ruang BRSD dan BRSL
PowerPoint Bangun Ruang BRSD dan BRSLPowerPoint Bangun Ruang BRSD dan BRSL
PowerPoint Bangun Ruang BRSD dan BRSL
 
Laporan Alat Peraga SPIMUS
Laporan Alat Peraga SPIMUSLaporan Alat Peraga SPIMUS
Laporan Alat Peraga SPIMUS
 
Metodologi penelt pptpt
Metodologi penelt pptptMetodologi penelt pptpt
Metodologi penelt pptpt
 
Metodologi penelitian i
Metodologi penelitian iMetodologi penelitian i
Metodologi penelitian i
 
Metodologi penelitian upi
Metodologi penelitian upiMetodologi penelitian upi
Metodologi penelitian upi
 
MATERI 1 - Hakekat, Ciri dan Komponen Belajar Mengajar
MATERI 1 - Hakekat, Ciri dan Komponen Belajar MengajarMATERI 1 - Hakekat, Ciri dan Komponen Belajar Mengajar
MATERI 1 - Hakekat, Ciri dan Komponen Belajar Mengajar
 
powerpoint tentang ilmu dan pengetahuan
powerpoint tentang ilmu dan pengetahuanpowerpoint tentang ilmu dan pengetahuan
powerpoint tentang ilmu dan pengetahuan
 
Makalah Sejarah Pengetahuan, Metode Ilmiah dan Struktur
Makalah Sejarah Pengetahuan, Metode Ilmiah dan StrukturMakalah Sejarah Pengetahuan, Metode Ilmiah dan Struktur
Makalah Sejarah Pengetahuan, Metode Ilmiah dan Struktur
 
Metode penelitian pendidikan.docx
Metode penelitian pendidikan.docxMetode penelitian pendidikan.docx
Metode penelitian pendidikan.docx
 
Bidang Kartesius
Bidang KartesiusBidang Kartesius
Bidang Kartesius
 
Detektor dan Alarm
Detektor dan AlarmDetektor dan Alarm
Detektor dan Alarm
 
PENULISAN KARYA ILMIAH - Ilmu Pengetahuan, Metode Ilmiah, Penelitian
PENULISAN KARYA ILMIAH - Ilmu Pengetahuan, Metode Ilmiah, PenelitianPENULISAN KARYA ILMIAH - Ilmu Pengetahuan, Metode Ilmiah, Penelitian
PENULISAN KARYA ILMIAH - Ilmu Pengetahuan, Metode Ilmiah, Penelitian
 
Ppt aplikom
Ppt aplikomPpt aplikom
Ppt aplikom
 
Penulisan akademik untuk pemula_Rolip Saptamaji
Penulisan akademik untuk pemula_Rolip SaptamajiPenulisan akademik untuk pemula_Rolip Saptamaji
Penulisan akademik untuk pemula_Rolip Saptamaji
 
Metodologi Penelitian
Metodologi PenelitianMetodologi Penelitian
Metodologi Penelitian
 
Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #2
Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #2Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #2
Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #2
 

Semelhante a Ilmu Pengetahuan

S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9JAmal ZLluztia
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9JAmal ZLluztia
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9JAmal ZLluztia
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9JAmal ZLluztia
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9JAmal ZLluztia
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9JAmal ZLluztia
 
FILSAFAT ILMU PERTEMUAN I - DJOKO AW
FILSAFAT ILMU PERTEMUAN I - DJOKO AWFILSAFAT ILMU PERTEMUAN I - DJOKO AW
FILSAFAT ILMU PERTEMUAN I - DJOKO AWDjoko Adi Walujo
 
Tugas Poer Point
Tugas Poer PointTugas Poer Point
Tugas Poer PointTrisna2013
 
Makalah puasa sunnah
Makalah puasa sunnahMakalah puasa sunnah
Makalah puasa sunnahIska Nangin
 
Makalah filsafat ilmu tugas 1
Makalah filsafat ilmu tugas 1Makalah filsafat ilmu tugas 1
Makalah filsafat ilmu tugas 1Fandi Fandi
 
Bab 4 sugianto
Bab 4 sugiantoBab 4 sugianto
Bab 4 sugiantocangkem
 
Tugas Filsafat Yulius .pptx
Tugas Filsafat Yulius              .pptxTugas Filsafat Yulius              .pptx
Tugas Filsafat Yulius .pptxziloglow
 

Semelhante a Ilmu Pengetahuan (20)

TUGAS FILSAFAT
TUGAS FILSAFATTUGAS FILSAFAT
TUGAS FILSAFAT
 
APA ITU ILMU
APA ITU ILMUAPA ITU ILMU
APA ITU ILMU
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9
 
FILSAFAT ILMU PERTEMUAN I - DJOKO AW
FILSAFAT ILMU PERTEMUAN I - DJOKO AWFILSAFAT ILMU PERTEMUAN I - DJOKO AW
FILSAFAT ILMU PERTEMUAN I - DJOKO AW
 
Apa itu Ilmu.ppt
Apa itu Ilmu.pptApa itu Ilmu.ppt
Apa itu Ilmu.ppt
 
Tugas Poer Point
Tugas Poer PointTugas Poer Point
Tugas Poer Point
 
Makalah puasa sunnah
Makalah puasa sunnahMakalah puasa sunnah
Makalah puasa sunnah
 
Filsafat Ilmu
Filsafat IlmuFilsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
 
Makalah filsafat ilmu tugas 1
Makalah filsafat ilmu tugas 1Makalah filsafat ilmu tugas 1
Makalah filsafat ilmu tugas 1
 
Bab 4 sugianto
Bab 4 sugiantoBab 4 sugianto
Bab 4 sugianto
 
Tugasku
TugaskuTugasku
Tugasku
 
Tugasku
TugaskuTugasku
Tugasku
 
Rti
RtiRti
Rti
 
Tugas Filsafat Yulius .pptx
Tugas Filsafat Yulius              .pptxTugas Filsafat Yulius              .pptx
Tugas Filsafat Yulius .pptx
 
Revisi pid klmpk 10
Revisi pid klmpk 10Revisi pid klmpk 10
Revisi pid klmpk 10
 

Último

MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 

Último (20)

MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 

Ilmu Pengetahuan

  • 1. ““ILMU PENGETAHUAN”ILMU PENGETAHUAN” Oleh : 1. Adelia Afissa 2. Alma Alpiana 3. Kiki Ismayanti 4. Regitha Intan Cahyani 5. Renni Juli Yanna 6. Restu Sri Rahayu 7. Robi’atul Bangka Wiyah 8. Wiwin Mitayani Mata Kuliah : Penelitian Pendidikan Dosen Pengampu : 1. Prof. Dr. Ratu Ilma IP, M.Si 2. Dr. Budi Santoso, M.Si
  • 2. Peta Konsep A. Pengetahuan dan Ilmu Pengetahuan C. Struktur Ilmu Pengetahuan B. Kompone- komponen Ilmu Pengetahuan 1. Pengertian Pengetahuan dan Contohnya 2. Pengertian Ilmu Pengetahuan dan Contohnya 3. Perbedaan Ilmu dan Pengetahuan 1. Masalah (Problems) 2. Sikap (Attitude) 3. Metode (Method) 4. Aktivitas (Activity) 5. Kesimpulan (Conclusion) 6. Pengaruh (Effects) 1. Metode Ilmiah 2. Teori 3. Hipotesis 4. Logika 5. Data-Informasi 6. Pembuktian 7. Evaluasi 8. Paradigma
  • 3. A. Pengetahuan dan Ilmu Pengetahuan 1. Pengertian Pengetahuan Dan Contoh Pengetahuan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Daring, pengetahuan berarti segala sesuatu yang diketahui; kepandaian: atau segala sesuatu yang diketahui berkenaan dengan hal (mata pelajaran). Adapun pengetahuan menurut beberapa ahli adalah: 1. Menurut Pudjawidjana (1983), pengetahuan adalah reaksi dari manusia atas rangsangannya oleh alam sekitar melalui persentuhan melalui objek dengan indera dan pengetahuan merupakan hasil yang terjadi setelah orang melakukan penginderaan sebuah objek tertentu. 2. Menurut Ngatimin (1990), pengetahuan adalah sebagai ingatan atas bahan-bahan yang telah dipelajari dan mungkin ini menyangkut tentang mengikat kembali sekumpulan bahan yang luas dari hal-hal yang terperinci oleh teori, tetapi apa yang diberikan menggunakan ingatan akan keterangan yang sesuai. 3. Menurut Notoatmodjo (2007), pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu dan ini setelah orang melakukan penginderaan terhadap objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagaian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.
  • 4. Pengetahuan adalah pembentukan pemikiran asosiatif yang menghubungkan atau menjalin sebuah pikiran dengan kenyataan atau dengan pikiran lain berdasarkan pengalaman yang berulang-ulang tanpa pemahaman mengenai kausalitas (sebab-akibat) yang hakiki dan universal. Sedangkan ilmu (ilmu pengetahuan-pen) adalah akumulasi pengetahuan yang menjelaskan kausalitas (hubungan sebab akibat) dari suatu objek menurut metode-metode yang merupakan suatu kesatuan sistematis (Soetriono dan Rita Hanafie, 2007). Contoh : - Orang yang belum pernah belajar tentang jaringan kemudian orng tersebut melihat, membaca buku tentang jaringan, dan ahirnya orang tersebut mempunyai pengetahuan tentang jaringan - Ketika seseorang mencicipi masakan yang baru dikenalnya, la akan mendapatkan pengetahuan tentang bentuk, rasa dan aroma masakan tersebut.
  • 5. 2. Pengertian Ilmu pengetahuan dan Contohnya Ilmu adalah pengetahuan, tetapi tidak semua pengetahuan adalah tergolong ilmu pengetahuan. Ilmu Pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia . Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan- rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya. Ilmu bukan sekadar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Dipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Ilmu pengetahuan adalah produk dari istemologepi.
  • 6. Contoh: - Ilmu Alam hanya bisa menjadi pasti setelah lapangannya dibatasi ke dalam hal yang bahani (materiil saja). Ilmu-ilmu alam menjawab pertanyaan tentang berapa jarak matahari. -Ilmu psikologi hanya bisa meramalkan perilaku manusia jika lingkup pandangannya dibatasi ke dalam segi umum dari perilaku manusia yang konkret. Ilmu psikologi menjawab apakah seorang pemudi cocok menjadi perawat.
  • 7. 3. Apakah perbedaan ilmu dan pengetahuan? Ilmu adalah pengetahuan yang telah disusun secara sistematis dan berlaku umum, sedangkan pengetahuan adalah pengalarnan yang bersifat pribadi/ kelompok; belum disusun secara sistematis karena belum dicoba dan diuji. Contoh: Bahasa adalah ilmu, maka bahasa berlaku umum dan sistematis. Kapan pun, di mana pun, siapa pun; jika ingin belajar bahasa apa pun; harus melalui tahap mendengar, berbicara, membaca, dan menulis. Hal ini membuktikan bahwa bahasa mempunyai sifat umum dan sistematis yang dijadikan dasar/acuan. Jadi, siapa guru bahasa? Guru bahasa adalah ilmu bahasa itu sendiri, sedangkan pengajarnya adalah pemangku/pengampu/penghubung ilmu bahasa.
  • 8. Pengetahuan yang mulanya bersifat individual/kelompok dapat diusahakan dan akan menjadi ilmu, lengkap dengan sifat- sifatnya, apabila telah diuji dan dikaji. Contoh: Perdukunan, ilmu batin; yang pelakunya sering dipanggil paranormal sudah diakui kebenaran dan manfaatnya. Karena sifatnya masih individual/ kelompok dan tidak sistematis serta tidak terbuka, maka orang yang akan mempelajarinya harus mencari guru sendiri. Guru merupakan acuan yang harus diikuti karena guru merupakan itu sendiri (lain guru lain ilmu). Jadi, pengetahuan dapat dijadikan ilmu .
  • 9. B. Komponen-komponen Ilmu Pengetahuan Menurut Bahm, ilmu pengetahuan setidaknya melibatkan enam komponen penting: 1. Masalah (Problems) Masalah mana yang dianggap mengandung sifat ilmiah? Menurut Bahm, suatu masalah bisa dianggap ilmiah, sedikitnya memiliki tiga ciri: 1) terkait dengan komunikasi; 2) sikap ilmiah dan 3) metode ilmiah. 2. Sikap (attitude) Sikap ilmiah (scientific attitude) menurut Bahm setidaknya harus memiliki enam ciri pokok, yaitu: a. Keingintahuan (curiosity) b. Spikulasi (spiculativeness) c. Kesadaran untuk berlaku objektif (willingness to be objective) d. Terbuka (open mindedness) e. Menangguhkan keputusan/penilaian (willingness to suspend judgment) f. Bersifat sementara
  • 10. 3. Metode (Method) Menurut Bahm, bahwa esensi dari sebuah pengetahuan adalah metode. Ada lima langkah esensial dan ideal –menurut Bahm– dalam menerapkan metode ilmiah yang harus dipahami oleh seorang peneliti (ilmuwan), yaitu 1) memahami masalah; 2) menguji masalah; 3) menyiapkan solusi; 4) menguji hipotesis dan 5) memecahkan masalah. 4. Aktivitas (Activity) Aktivitas dimaksud adalah penelitian ilmiah, yang memiliki dua aspek: individual dan sosial. Aktivitas penelitian ilmiah meliputi : 1)observasi; 2)membuat hiopotesis, 3)menguji observasi dan hipotesis dengan cermat dan terkontrol.
  • 11. 5. Kesimpulan (Conclusion) Kesimpulan merupakan penilaian akhir dari suatu sikap, metode dan aktivitas. Kesimpulan ilmiah tidak pasti, tetapi bersifat sementara dan tidak dogmatis. Bahkan jika kesimpulan dianggap dogmatis, maka akan mengurangi sifat dasar dari ilmu pengetahuan tersebut. Pada dasarnya ilmu pengetahuan itu bersifat tidak stabil, setiap generasi berhak untuk menginterpretasikan kembali tradisi ilmu pengetahuan itu. 6. Pengaruh (Effects) Ilmu pengetahuan memiliki dua pengaruh, yaitu: 1) pengaruh terhadap teknologi dan industri; 2) pengaruh pada peradaban manusia.
  • 12. C. Struktur Ilmu Pengetahuan Struktur ilmu pengetahuan adalah suatu kumpulan pengetahuan sistematik terdiri dari komponen-komponen yang saling berkaitan atau dikoordinasikan agar dapat menjadi dasar teoritis atau memberikan penjelasan termaksud. The Liang Gie (2000: 139) Struktur ilmu pengetahuan ini terdapat suatu anggota yang luas bahwa ilmu pada dasarnya adalah metode induktif-empiris dalam memperoleh ilmu pengetahuan. Langkah-langkah proses berfikir sekaligus menjadi unsur- unsur dalam ilmu pengetahuan, dapat diurutkan dalam 8 rangka : 
  • 13. 1. Metode ilmiah Metode ilmiah merupakan prosedur dalam mendapatkan pengetahuan yang disebut ilmu. Jadi ilmu merupakan pengetahuan yang didapatkan melalui metode ilmiah. Metode Ilmiah juga merupakan ekspresi mengenai cara bekerja pikiran, dengan cara bekerja ini maka pengetahuan yang dihasilkan diharapkan mempunyai karakteristik tertentu yang diminta oleh ilmu pengetahuan yaitu sifat rasional dan teruji yang memungkinkan tubuh pengetahuan yang disusunnya merupakan pengetahuan yang dapat diandalkan. Dalam hal ini maka metode ilmiah mencoba menggabungkan cara berfikir deduktif dan cara berfikir induktif dalam menggabungkan tubuh pengetahuannya. 
  • 14. Secara garis besar metode ilmiah dibagi menjadi 2 : 1. Metode ilmiah yang bersifat umum Metode ilmiah yang bersifat umum dibagi dua, yaitu metode analitiko-sintesis dan metode nondeduksi. Metode analitiko-sintesis merupaka gabungan dari metode analisi dan metode sintesis. Metode nondeduksi merupakan gabungan dari metode deduksi dan metode induksi.  2. Metode penyelidikan ilmiah Metode penyelidikan ilmiah dapat dibagi menjadi dua, yaitu metode penyelidikan yang berbentuk daur/ metode siklus empiris dan metode vertikal atau yang berbentuk garis lempeng atau metode linier.
  • 15. 2. Teori Teori yang dimaksud disini adalah penjelasan mengenai gejala yang terdapat dalam dunia fisik tersebut. Teori merupakan suatu absraksi intelektual dimana pendekatan secara rasional digabungkan dengan pengalaman empiris. Artinya, teori ilmu merupakan sesuatu penjelasan rasional yang bersesuaian dengan obyek yang dijelaskannya. Teori juga merupakan pengetahuan ilmiah yang mencakup penjelasan mengenai suatu faktor tertentu dari sebuah disiplin keilmuan. 3. Hipotesis Hipotesis adalah pernyatan sementara tentang hubungan antara variabel. Hubungan hipotesis ini diajukan dalam bentuk dugaan kerja atau teori, yang merupakan dasar dalam menjelaskan kemungkinan hubungan tersebut. Hipotesis diajukan secara khas dengan dasar coba-coba. Hipotesis berfungsi untuk mengikat data sedemikian rupa sehingga hubungan yang diduga dapat kita gambarkan dan penjelasan yang mungkin dapat kita ajukan.
  • 16. 4. Logika Penalaran merupakan suatu proses berfikir yang membuahkan pengetahuan. Agar pengetahuan dihasilkan penalaran itu mempunyai dasar kebenaran maka proses berfikir itu harus dilakukan dengan cara tertentu. Suatu penarikan kesimpulan baru dianggap valid kalau proses penarikan kesimpulan itu dilakukan menurut cara tertentu. Cara penarikan kesimpulan ini disebut logika, dimana logika secara luas didefinisikan sebagai ” pengkajian berfikir secara valid”.  Logika menurut The Liang Gie digolongkan menjadi 5 macam yakni:  1. Logika dalam pengertian luas dan sempit 2. Logika deduktif dan induktif 3. Logika formal dan material 4. Logika murni dan terapan 5. Logika filsafati dan matematik
  • 17. 5. Data-Informasi Tahapan ini merupakan suatu yang dikenal dalam metode keilmuan. Disebab oleh banyaknya kegiatan keilmuan yang diarahkan kepada pengumpulan data, maka banyak orang yang menyamakan keilmuan dengan pengumpulan fakta. Hasil observasi ini kemudian dituangkan dalam bentuk pernyataan-pernyataan. 6. Pembuktian Langka selanjutnya setelah menyusun hipotesis adalah menguji hipotesis tersebut dengan mengonfrontasikannya dengan dunia fisik yang nyata. Pengujian kebenaran dalam ilmu berarti mengetes alternatif-alternatif hipotesis dengan pengamatan kenyataan sebenarnya. Dalam hubungan ini maka keputusan terakhir terletak pada fakta. Jika fakta satu hipotesis, maka hipotesis yang lain dipilih dan diperoses ulang. 
  • 18. 7. Evaluasi Evaluasi dalam hal ini adalah menarik kesimpulan yang merupakan penilaian apakah sebuah hipotesis yang diajukan itu ditolak atau diterima. Sekiranya dalam proses menguji hipotesis tidak terdapat fakta yang cukup mendukung maka hipotesis itu ditolak. Hipotesis yang diterima kemudian dianggap menjadi bagian dari pengetahuan ilmiah sebelumnya serta telah teruji kebenarannya. 8. Paradigma Secara umum pengertian pradigma adalah seperangkat keyakinan atau dasar yang menuntut seseorang dalam bertindak dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan menurut Guba paradigma ilmu pengetahuan mempunyai definisi bahwa seperangkat keyakinan mendasar yang memandu tindakan- tindakan manusia dalam keseharian atau penyelidikan ilmiah. Pandangan tentang paradigma ilmu pengetahuan berubah antar waktu. Perubahan paradigma dalam ilmu pengetahuan mencakup seluruh aspek paradigma.