1. AM-KLSA-P6-G6
TUGAS PRESENTASI AKUNTANSI MANAJEMEN
“ MANAJEMEN PERSEDIAAN “
Disusun oleh :
Prita Adisti / 12010113120044
Ruth Valencia Ersabathari / 12010113120106
Yashinta Nency / 12010113130266
Rizki Warahma / 12010113140170
Renata Ines P / 12010120140186
Fakultas Ekonomika Dan Bisnis
Universitas Diponegoro
Semarang
2014
2. MANAJEMEN PERSEDIAAN
Manajemen Persediaan Tradisional
Biaya Persediaan
Jika persediaan merupakan bahan baku atau barang yang dibeli dari sumber luar, maka
biaya yang terkait dengan persediaan tersebut disebut biaya pemesanan dan biaya penyimpanan.
Jika bahan baku atau barang diproduksi secara internal, maka biayanya disebut biaya persiapan
dan biaya penyimpanan.
Biaya pemesanan adalah biaya-biaya untuk menempatkan dan menerima pesanan. Biaya
persiapan atau penyetelan adalah biaya-biaya untuk menyiapkan peralatan dan fasilitas
sehingga dapat digunakan untuk memproduksi produk atau komponen tertentu. Biaya
penyimpanan adalah biaya-biaya untuk menyimpan persediaan. Biaya habisnya persediaan
adalah biaya-biaya yang terjadi karena tidak dapat menyediakan produk ketika diminta oleh
pelanggan.
Alasan Tradisional Memiliki Persediaan
Alasan tradisional untuk menyimpan persediaan :
1. Untuk menyeimbangkan biaya pemesanan atau persiapan dengan biaya penyimpanan.
2. Untuk memenuhi permintaan pelanggan.
3. Untuk menghindari penutupan fasilitas manufaktur akibat :
a. Kerusakan mesin
b. Kerusakan komponen
c. Tidak tersedianya komponen
4. Untuk meyangga proses produksi yang tidak dapat diandalkan.
5. Untuk memanfaatkan diskon.
6. Untuk menghindari kenaikan harga di masa depan.
Kualitas Pesanan Ekonomis (Economic Order Quantity) : Model persediaan Tradisional
Kuantitas pesanan dan Total Biaya Pemesanan dan Penyimpanan. Total biaya pemesanan
dan penyimpanan dapat digambarkan melalui persamaan berikut :
TC = PD/Q + CQ/2
= Biaya pemesanan + Biaya penyimpanan
di mana TC = Total biaya pemesanan dan biaya penyimpanan
P =Biaya menempatkan pesanan dan penerimaan pesanan
3. D = Jumlah permintaan tahunan yang diketahui
Q = Jumlah unit yang dipesan setiap kali pesanan dilakukan
C = Biaya penyimpanan satu unit persediaan selama satu tahun
Beberapa kuantitas pesanan lainnya mungkin menghasilkan total biaya yang lebih
rendah. Tujuannya adalah menentukan kuantitas pesanan yang akan meminimalkan total biaya.
Kuantitas pesanan ini disebut kuantitas pesanan ekonomis (EOQ). Model EOQ adalah sebuah
contoh dari sistem persediaan yang didorong.
Menghitung EOQ
Rumus untuk menghitung kuantitas ini dapat dengan mudah diturunkan. Rumusnya
adalah :
Q = EOQ = 2PD/C
Titik Pemesanan Kembali (Reorder Point)
Titik pemesanan kembali adalah titik waktu di mana sebuah pesanan baru harus
dilakukan. Hal ini merupakan fungsi dari EOQ, tenggang waktu, dan tingkat di mana persediaan
hampir habis. Tenggang waktu adalah waktu yang diperlukan untuk menerima kuantitas pesanan
ekonomis setelah pesanan dilakukan atu persiapan dimulai.
Mengetahui tingkat penggunaan dan tenggang waktu akan memungkinkan kita untuk
menghitung titik pemesanan kembali yang memenuhi tujuan berikut :
ROP = Tingkat penggunaan x Tenggang waktu
Ketidakpastian Permintaan dan Titik Pemesanan Kembali. Persediaan pengaman adalah
persediaan ekstra yang disimpan sebagai jaminan atas fluktuasi permintaan. Persediaan
pengaman dihitung melalui perkalian tenggang waktu dengan selisih antara tingkat penggunaan
maksimal dan tingkat rata-rata penggunaan. Dengan keberadaan persediaan pengaman, titik
pemesanan kembali dihitung sebagai berikut :
ROP = (Tingkat rata-rata penggunaan x Tenggang waktu) + Persediaan pengaman
4. Ketidakpastian Permintaan dan Titik Pemesanan Kembali Persediaan pengaman adalah
persediaan ekstra yang disimpan sebagai jaminan atas fluktuasi permintaan. Persediaan
pengaman dihitung melalui perkalian tenggang waktu dengan selisih antara tingkat penggunaan
maksimal dan tingkat rata-rata penggunaan. Dengan keberadaan persediaan pengaman, titik
pemesanan kembali dihitung sebagai berikut :
EOQ dan Manajemen Persediaan
Pendekatan tradisonal untuk mengelola persediaan telah dikenal sebagai sistem just-in-case.
Dalam beberapa situasi, sistem persediaan just-in-case benar-benar sangat tepat. Model EOQ
sangat berguna dalam mengidentifikasi pertukaran optimal antara biaya penyimpanan
persediaaan dan biaya persiapan. Model EOQ juga berguna untuk mengatasi masalah yang
berkaitan dengan ketidakpastian melalui penggunaan persediaan pengaman.
MANAJEMEN PERSEDIAAN JIT
Just In Time merupakan filosofi pemanufakturan yang memiliki implikasi penting dalam
manajemen biaya. Ide dasar Just In Time sangat sederhana, yaitu berproduksi hanya apabila ada
permintaan (full system) atau dengan kata lain hanya memproduksi sesuatu yang diminta, pada
saat diminta, dan hanya sebesar kuantitas yang diminta. Prinsip dasar Just In Time adalah
peningkatan kemampuan perusahaan secara terus menerus untuk merespon perubahan dengan
minimisasi pemborosan.
JIT memiliki dua tujuan strategis yaitu meningkatkan laba dan memperbaiki posisi
bersaing perusahaan. Kedua tujuan tersebut dicapai dengan mengendalikan biaya, memperbaiki
kinerja pengiriman, dan meningkatkan kualitas.
Adapun keuntungan JIT adalah sebagai berikut :
a) Seluruh system yang ada dalam perusahaan dapat berjalan lebih efisien
b) Pabrik mengeluarkan biaya yang lebih sedikit untuk memperkerjakan para staffnya.
c) Barang produksi tidak harus selalu di cek, disimpan atau diretur kembali.
d) Kertas kerja dapat lebih simple
ROP = ( Tingkat rata-rata penggunaan X Waktu tunggu ) + Persediaan pengaman
EOQ = √
2𝑃𝐷
𝐶
5. e) Penghematan yang telah di lakukan dapat digunakan untuk mendapat profit yang
lebihtinggi misalnya, dengan mengadakan promosi tambahan.
Satu kelemahan sistem JIT adalah, tingkatan order ditentukan oleh data permintaan historis.
Jika permintaan naik melebihi dari rata-rata perencanaan historis maka inventori akan habis dan
akan mempengaruhi tingkat pelayanan konsumen.
Karakteristik Dasar JIT
Tata letak pabrik JIT mengganti tata letak pabrik tradisional ini dengan suatu pola sel
manufaktur. Sel manufaktur terdiri atas mesin-mesin yang dikelompokkan dalam kumpulan yang
biasanya berbentuk setengah lingkaran. Tiap sel dipersiapkan untuk menghasilkan produk atau
kumpulan produk tertentu. Tiap sel manufaktur pada dasarnya adalah sebuah pabrik mini dan
sel-sel tersebut sering disebut pabrik dalam pabrik.
Pengelompokan dan Pemberdayaan Karyawan pada JIT, tiap sel dipandang sebagai suatu
pabrik mini. Jadi, tiap sel membutuhkan akses yang mudah dan cepat untuk mendukung
pelayanan. - Total Quality Control JIT perlu memberikan tekanan yang lebih kuat pada
pengelolaan kualitas. Kualitas yang rendah tidak dapat ditoleransi dalam suatu lingkungan
manufaktur yang beroperasi tanpa persediaan. Pada intinya, TQC adalah suatu pengejaran tanpa
henti untuk suatu kualitas sempurna, usah untuk mendapatkan suatu desain produk, dan proses
manufaktur tanpa cacat
Total Quality Control
TQM adalah pengejaran tanpa henti untuk suatu kualitas sempurna, usaha untuk
mendapatkan suatu desain produk dan proses manufaktur tanpa cacat.
Ketertelusuran Biaya Overhead
Dalam suatu lingkaran JIT , biaya overhead-yang sebelumnya dibebanlan pada produk
dengan menggunakan penelusuran penggerak atau alokasi yang sekarang secara langsung dapat
ditelusuri oleh produk.
JIT Tradisional
1. Sistem Tarik
2. Persediaan tidak signifikan
3. Pemasok kecil
4. Kontrak pemasok jangka panjang
5. Struktur seluler
6. Tenaga kerja berkeahlian ganda
7. Pelayanan terdesentralisasi
1. Sistem Dorong
2. Persediaan signifikan
3. Pemasok besar
4. Kontrak pemasok jangka pendel
5. Struktur departemental
6. Tenaga kerja terspesialisasi
7. Pelayanan tersentralisasi
6. 8. Keterlibatan karyawan Tinggi
9. Gaya manajemen memvasilitasi
10. Pengendahan kualitas total
11. Dominasi penelusuran langsung
8. Keterlibatan karyawan rendah
9. Gaya manajemen mengawasi
10. Tingkat kualitas yang dapat diterima
11. Dominasi penelusuran penggerak
Biaya Persiapan & Penyimpanan : Pendekatan JIT
Pendekatan untuk meminimalkan total biaya penyimpanan dan biaya persiapan yang sangat
berbeda dari pendekatan tradisional.
Terdiri atas:
Kinerja Jatuh Tempo: Sulusi JIT
Merupakan ukuran kemampuan perusahaan untuk menanggapi kebutuhan pelanggan. Dengan
cara memotong waktu tunggu dengan mengurangi waktu persiapan ,perbaikan kualitas dan
manufaktur seluler.
Mengindari Penghentian Produksi dan Keandalan Proses: Pendekatan JIT
Penghentian produksi terjadi karena satu dari tiga alasan :
Kegagalan mesin
Kecacatan bahan baku/subrakitan
Ketidaktersediaan bahan baku /subrakitan
Hal ini dapat dicegah dengan :
Pemeliharaan Pencegahan Total
Kegagalan mesin nol adalah tujuan pemeliharaan pencegahan total
Pengendalian Kualitas Total
Mencapai tingkat kerusakan nol agar tidak mengganti komponen yang rusak dan
menekan biaya kualitas secara internal dan eksternal
Sistem Kanban
Sebuah system informasi yang mengendalikan produksi melalui penggunaan tanda atau
kartu.
JIT II
Kontrak
jangka
panjang
Pertukaran
Data
Elektronik
, Pengisian
Kembali yang
Berkelanjutan
7. Sistem Kanban
Sistem kanban adalah sebuah sistem informasi yang mengendalikan produksi melalui
penggunaan tanda atau kartu. Sistem Kanban dasar menggunakan 3 kartu yaitu,
Kanban penarikan : merinci kuantitas proses berikutnya yang harus ditarik dari proses
sebelumnya
Kanban produksi : merinci kuantitas yang harus diproduksi oleh proses sebelumnya
Kanban pemasok : digunakan untuk memberitahukan pemasok agar menyerahkan
lebih banyak komponen dan juga merinci kapan komponen tersebut dibutuhkan
Sistem kanban mengendalikan proses sebelumnya dengan memperbolehkannya untuk
memproduksi hanya sejumlah yang ditarik oleh proses berikutnya. Melalui hal ini, persediaan
tetap berada pada tingat minimal, dan komponen datang tepat ketika hendak digunakan.
Keuntungan JIT
Sistem JIT ini bertujuan untuk menurunkan biaya persediaan tanpa harus menyimpan
persediaan. Hal ini dilakukan dengan menegosiasikan kontrak jangka panjang dengan pemasok
yang terpilih. Manfaat dari kontrak jangka panjang adalah penetapan harga dan tingkat kualitas
yang dapat diterima. Pembelian dengan sistem JIT juga dapat menurunkan biaya komponen yang
dibeli ( antara 5-20% ).
Keterbatasan JIT
Menerapkan JIT bukanlah perkara mudah dan memerlukan perencanaan serta persiapan
yang hati-hati dan seksama. Disini, perusahaan harus membina hubungan baik dengan pemasok.
Kemitraanlah yang harus menjadi dasar hubungan dengan pemasok bukannya pemaksaan.
Kekurangan yang paling menonjol dari JIT adalah tidak adanya persediaan untuk menyangga
berhentinya produksi. Penjualan yang saat ini terjadi akan terancam karena berhentinya proses
produksi secara tidak terduga.
8. TEORI KENDALA
TOC memiliki 3 fokus yaitu,
Throughput, adalah tingkat dimana suatu organisasi menghasilkan uang melalui
penjualan
Persediaan, adalah seluruh uang yang dikeluarkan organisasi dalam mengubah
bahan baku menjadi throughput
Beban operasi, adalah seluruh uang yang dikeluarkan organisasi untuk mengubah
persediaan menjadi throughput
Tujuan manajemen adalah meningkatkan throughput, meminimalkan persediaan, dan
menurunkan beban operasi. Disini, TOC menyatakan bahwa penurunan persediaan akan
membantu menghasilkan sisi kompetitif dengan :
Produk yang lebih baik
Produk yang lebih baik berarti kualitas yang lebih tinggi. Persediaan yang rendah
memungkinkan kerusakan dapat dideteksi sengan lebih cepat dan penyebab
masalah dapat segera dinilai.
Harga yang lebih rendah
Persediaan rendah akan mengurangi biaya penyimpanan, biaya investasi per unit,
dan beban operasi lainnya seperti lembur dan beban pengiriman khusus.
Dampaknya margin per unit akan meningkat dan menyebabkan keputusan
penetapan harga menjadi lebih fleksibel.
Daya tanggap
Persediaan yang lebih rendah memungkinkan tenggang waktu aktual lebih cepat
dan tanggal pengiriman yang lebih akurat dapat terpenuhi. Mengirim barang secara
tepat waktu dan memproduksi barang dengan tenggang waktu yang lebih pendek
daripada yang diminta oleh pasar adalah alat kompetitif yang penting.
LANGKAH-LANGKAH TOC
Teori kendala menggunakan lima langkah untuk mencapai tujuan memperbaiki kinerja
organisasi :
1. Mengidentifikasi kendala-kendala perusahaan
9. Kendala dapat diklasifikasikan sebagai kendala eksternal dan internal. Kendala eksternal
adalah factor-faktor yang membatasi perusahaan yang berasal dari sumber-sumber di luar
perusahaan (seperti permintaan pasar ). Kendala internal adalah factor-faktor yang
membatasi yang ditemukan di dalam perusahaan ( seperti ketersediaan waktu mesin ).
Kendala dimana sumber daya yang terbatas tidak digunakan sepenuhnya oleh bauran
produk disebut kendala yang longgar/loose constraint. Kendala yang mengikat adalah
kendala dimana sumber daya yang telah tersedia dimanfaatkan sepenuhnya. Bauran
optimal mengungkapkan banyaknya penggunaan sumber daya yang dibatasi dan kendala-
kendala yang mengikat. Keputusan mengenai bauran produk dapat berdampak signifikan
terhadap profitabilitas organisasi. Seorang manajer harus memilih alternative yang
memaksimalkan total laba. Manajer harus memilih bauran optimal dengan
memperhatikan kendala-kendala yang dihadapi oleh perusahaan.
Satu kendala internal yang mengikat
Asumsikan setiap komponen harus dibor oleh sebuah mesin khusus. Perusahaan memiliki
tiga mesin yang dapat menyediakan 120 jam pengeboran per minggu secara bersama-
sama. Komponen X memerlukan satu jam pengeboran dan komponen Y memerlukan tiga
jam pengeboran. Dengan asumsi tidak ada kendala yang mengikat lainnya, berapakah
bauran optimal komponen ? karena setiap unit X memerlukan 1 jam pengeboran , ada
total 120 jam unit X yang dapat diproduksi per minggu ( 120 / 1 ). Dengan margin
kontribusi $300 per unit , perusahaan dapat menghasilkan total margin kontribusi sebesar
$360.000 per minggu. Di lain pihak , komponen Y memerlukan 3 jam pengeboran per
unit, jadi hanya 40 komponen (120/3) yang dapat diproduksi. Dengan $600 per unit , jadi
margin kontribusi adalah $24.000 per minggu. Produk yang menghasilkan margin
kontribusi tertinggi per jam pengeboran yang harus dipilih. Komponen X menghasilkan
$300 per jam mesin ($300/1), sedangkan komponen Y hanya menghasilkan $200 per jam
mesin ( $600 / 3 ). Jadi bauran optimal adalah 120 unit komponen X dan tidak ada
komponen Y yang menghasilkan total margin kontribusi sebesar $36.000 per minggu.
2. Mengeksploitasi kendala-kendala yang mengikat
Salah satu cara memaksimalkan penggunaan kendala yang mengikat adalah memastikan
bauran produk optimal yang diproduksi. Di perusahaan-perusahaan, kendala sumber daya
yang mengikat hanya sedikit. Kendala pengikat yang utama disebut drummer. Sebagai
contoh, asumsikan hanya ada satu kendala internal yang mengikat. Secara otomatis ,
kendala tersebut menjadi drummer. Tingkat produksi kendala drummer menentukan
tingkat produksi keseluruhan pabrik. Proses ke hilir yang dimulai dengan kendala
drummer secara alamiah dipaksa mengikuti tingkat produksinya. Proses ke hulu yang
berakhir di kendala drummer dijadwalkan untuk memproduksi pada tingkat yang sama
seperti kendala drummer. Untuk penjadwalan ke hulu , ada dua fitur tambahan yang
digunakan TOC dalam mengelola kendala untuk menurunkan tingkat persediaan dan
10. memperbaiki kinerja perusahaan. Pertama , penyangga persediaan dibentuk di depan
kendala mengikat yang utama. Penyangga persediaan dibentuk di depan kendala
mengikat yang utama. Penyangga persediaan juga disebut penyangga waktu. Penyangga
waktu / time buffer adalah persediaan yang dibutuhkan untuk menjaga agar sumber daya
yang mempunyai kendala tetap sibuk dalam interval waktu tertentu. Tujuannya adalah
melindungi throughput perusahaan dari setiap gangguan yang dapat diatasi dalam interval
waktu tertentu. Yang kedua adalah tali yaitu tindakan yang diambil untuk mengikat
tingkat dimana bahan baku dikirim ke pabrik pada tingkat produksi sumber daya yang
mempunyai kendala. Tujuan sebuah tali adalah memastikan persediaan barang dalam
proses tidak melampaui tingkat yang dibutuhkan untuk penyangga waktu.
3. Menyubordinasi apapun, selain keputusan yang dibuat pada langkah 2
Pada intinya, kendala drummer menetapkan kapasitas seluruh pabrik. Semua departemen
lainnya harus disubordinasi sesuai kebutuhan kendala drummer. Prinsip ini
mengharuskan perusahaan-perusahaan untuk mengubah cara mereka memandang
sesuatu.
4. Mengangkat kendala-kendala yang mengikat
Setelah menggunakan kendala yang ada dilakukan secara maksimal , langkah selanjutnya
adalah mengurangi keterbatasan yang dimiliki kendala yang mengikat atas kinerja
perusahaan.
5. Mengulangi proses
Pada akhirnya , kendala sumber daya pengeboran akan diangkat sampai ke suatu titik
dimana kendala tidak lagi mengikat.