SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 30
Baixar para ler offline
PENUNJANG KEPUTUSAN dan KECERDASAN BUATAN
disusun sebagai syarat memenuhi tugas mata kuliah sistem informasi
disusun oleh :
Achmad Faozi 005131121003
Mochamad Faisal Efendi 005131121059
Muhamad Fahmi 005131121064
Rachmat Martua Hasibuan 005131121077
FAKULTAS TEKNIK INFORMATIKA
STMIK ERESHA
BOGOR
2014
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena dengan rahmat dan
hidayah-Nyalah penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“penunjang keputusan dan kecerdasan buatan”.
Makalah ini disusun dengan tujuan memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sistem
Informasi Manajemen. Untuk itu penyusun sangat berterima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, terutama kepada
dosen mata kuliah Sistem Informasi Manajemen yang telah memberikan
bimbingannya sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Penyusun sangat mengetahui bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu penyusun mohon kritik dan saran yang membangun agar penyusun
dapat menyusunnya kembali dengan lebih baik.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Bogor, Mei 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
Cover ..............................................................................................................
Judul ...............................................................................................................
Kata Pengantar ................................................................................................ i
Daftar Isi ......................................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 1
1.3 Tujuan Pembelajaran ................................................................................. 1
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Pendukung Keputusan Dalam Bisnis ......................................................... 3
2.1.1 Kualitas Informasi ............................................................................ 4
2.1.2 Struktur Keputusan ........................................................................... 5
2.1.3 Tren Pendukung Keputusan .............................................................. 7
2.1.4 Sistem Informasi Manajemen ........................................................... 8
2.1.5 Pemprosesan Analisis Online ............................................................ 10
2.1.6 Sistem Pendukung Keputusan ........................................................... 11
2.1.7 Komponen DSS ................................................................................ 12
2.1.8 Sistem Visualisasi dan Informasi Geografis ...................................... 13
2.1.9 Penggunaan Sistem Pendukung Keputusan ....................................... 13
2.1.10 Analisi Jika-Maka ........................................................................... 14
2.1.11 Analisis Sensitivitas ........................................................................ 14
2.1.12 Analisis Pencarian Sasaran ............................................................. 15
2.1.13 Analisis Optimisasi ......................................................................... 16
2.1.14 Sistem Informasi Eksekutif ............................................................. 16
2.1.15 Sistem Manajemen Pengetahuan ..................................................... 16
2.2 Kecerdasan Buatan dan Teknologi Dalam Bisnis ....................................... 17
2.2.1 Ruang Lingkup Kecerdasan Buatan .................................................. 18
2.2.2 Sistem Pakar (Expert System) ........................................................... 20
2.2.3 Pengembangan Sistem Pakar ............................................................ 21
2.2.4 Jaringan Saraf Tiruan (Neural Network) ........................................... 22
2.2.5 Logika Fuzzy .................................................................................... 22
2.2.6 Algoritma Genetika .......................................................................... 23
2.2.7 Realita Virtual .................................................................................. 23
BAB 3 PENUTUP
3.1 Simpulan ................................................................................................... 25
Daftar Pustaka ................................................................................................. 26
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Informasi di dalam sebuah perusahaan adalah sangat penting untuk
mendukung kelangsungan perkembangan sebuah perusahaan, sehingga
terdapat alasan bahwa informasi sangat dibutuhkan bagi sebuah perusahaan.
Apabila kurangnya mendapatkan informasi, dalam waktu tertentu perusahaan
akan mengalami ketidakmampuan mengontrol sumber daya, sehingga dalam
mengambil keputusan-keputusan strategis sangat terganggu, yang pada
akhirnya akan mengalami kemunduran dan kekalahan dalam bersaing dengan
lingkungan pesaingnya.
Disamping itu, sistem informasi yang dimiliki seringkali tidak dapat
bekerja dengan baik. Masalah utamanya adalah bahwa sistem informasi
tersebut terlalu banyak informasi yang tidak bermanfaat. Memahami konsep
dasar informasi adalah sangat penting dalam mendesain sebuah sistem
informasi yang efektif (effective business system). Menyiapkan langkah atau
metode dalam menyediakan informasi yang berkualitas adalah tujuan dalam
mendesain sistem baru.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian sistem pendukung keputusan ?
2. Apa saja kriteria sistem pendukung keputusan ?
3. Apa saja karakteristik dan kemampuan sistem pendukung keputusan ?
4. Apakah keuntungan sistem pendukung keputusan ?
5. Komponen Sistem Pendukung Keputusan
1.3 Tujuan Pembelajaran
1. Mengidentifikasi perubahan yang terjadi dalam bentuk dan penggunaan
pendukung keputusan dalam bisnis.
2. Mengidentifikasi peran dan pelaporan alternatif sistem informasi
manajemen.
3. Menjelaskan bagaimana pengolahan analisis online dapat memenuhi
kebutuhan informasi kunci dari manajer.
4. Menjelaskan dukungan konsep sistem pengambilan keputusan dan
bagaimana hal itu berbeda dari manajemen tradisional infor-sistem
informasi.
5. Menjelaskan bagaimana sistem informasi berikut dapat mendukung
kebutuhan informasi eksekutif, manajer, dan profesional bisnis:
a. Sistem informasi eksekutif
b. Informasi perusahaan portal
c. Sistem manajemen pengetahuan
6. Identifikasi bagaimana saraf jaringan, logika fuzzy, genetik algoritma,
virtual reality, dan agen cerdas dapat digunakan dalam bisnis.
7. Berikan contoh dari beberapa sistem pakar cara dapatdigunakan dalam
situasi pengambilan keputusan bisnis.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pendukung Keputusan dalam Bisnis
Agar sukses dalam bisnis saat ini, perusahaan membutuhkan system
informasi yang dapat mendukung kebutuhan pengambilan keputusan dan berbagai
informasi dari manajer dan praktisi bisnis. Internet, intranet dan teknologi
informasi lainnya yang berbasis Web dalam mendukung aktivitas pengambilan
keputusan dari setiap manajer dan pekerja yang berpengetahuan dalam bisnis.
Infromasi, Keputusan, dan Manajemen Jenis informasi yang dibutuhkan oleh
pengambil keputusan di dalam suatu perusahaan berhubungan langsung dengan
tingkat pengambilan keputusan manajemen dan jumlah struktur dalam situasi
keputusan yang mereka hadapi. Kerangka kerja Piramida Manajerial klasik masih
dapat diterapkan saat ini pada organisasi yang dirampingkan dan didatarkan atau
struktur organisasi nonhierarkis. Tingkat pengambilan keputusan manajemen
masih ada, namun ukuran, bentuk, dan pesertanya terus berubah seiring dengan
evolusi struktur organisasi saat ini. Jadi, tingkat pengambilan keputusan
manajemen yang harus didukung oleh teknologi infomasi dalam organisasi yang
sukses adalah :
Gambar 1 Diagram Kebutuhan informasi para pengambil keputusan
a. Manajemen Strategis. Umumnya, dewan direksi dan komite eksekutif
yang terdiri dari CEO dan eksekutif atas mengembangkan tujuan umum
organisasi, strategi, kebijakan, dan tujuan sebagai bagian dari proses
perencanaan strategis. Mereka juga mengawasi kinerja strategis organisasi
dan arah keseluruhannya dalam lingkungan politik, ekonomi, dan bisnis
yang kompetitif.
b. Manajemen Taktis. Semakin banyak praktisi bisnis dalam tim mandiri
serta manajer unit bisnis yang mengembangkan rencana jangka pendek
dan jangka menengah, jadwal, dan anggaran serta menentukan kebijakan,
prosedur, dan tujuan bisnis untuk subunit mereka di perusahaan. Mereka
juga mengalokasikan sumber daya dan mengawasi kinerja sub unit
organisasi mereka, termasuk departemen, divisi, tim proses, tim proyek,
dan kelompok kerja lainnya.
c. Manajemen Operasional. Anggota tim mandiri atau manajer operasional
mengembangkan rencana jangka pendek seperti jadwal produksi
mingguan. Mereka mengarahkan penggunaan sumebr daya dan kinerja
tugas berdasarkan prosedur dan sesuai dengan anggaran dan jadwal yang
mereka tetapkan untuk tim tersebut dan kelompok kerja di organisasi.
2.1.1 Kualitas Informasi
Apa karateristik yang akan membuat produk informasi bernilai
dan bermanfaat bagi Anda? Salah satu cara untuk menjawab pertanyaan
penting ini adalah dengan menguji karateristik atau atribut Kualitas
Informasi. Informasi yang kuno, tidak akurat, atau sulit dipahami tidak
akan sangat berarti, berguna atau bernilai bagi Anda dan praktisi bisnis
lainnya. Kita memerlukan informasi berkualitas tinggi, yaitu produk
informasi yang memiliki karateristik, atribut, atau kualitas yang
membuat informasi lebih bernilai. Informasi perlu dipandang memiliki
tiga dimensi: waktu, isi, dan bentuk. Gambar dibawah ini meringkas
atribut yang penting dari kualitas informasi dan mengelompokkannya ke
dalam tiga dimensi tersebut.
Gambar 2 Atribut yang harus ada dalam informasi produk berkualitas
tinggi
2.1.2 Struktur Keputusan
Keputusan yang dibuat pada tingkat manajemen operasional
cenderun lebih terstruktur, sedangkan keputusan pada tingkat taktis lebih
semiterstruktur, dan keputusan pada tingkat strategis lebih tak
terstruktur. Keputusan yang terstruktur melibatkan situsi di mana
prosedur yang diikuti ketika keputusan diperlukan, dapat disebutkan
lebih awal. Keputusan tak terstruktur melibatkan situasi keputusan di
mana tidak mungkin menentukan lebih awal mengenai prosedur
keputusan yang harus diikuti. Akan tetapi, kebanyakan keputusan
bersifat semiterstruktur.
Contoh struktur keputusan dan tingkat manajemen.
Maksudnya, beberapa prosedur keputusan dapat ditentukan, namun tidak
cukup untuk mengarah ke suatu keputusan yang direkomendasikan.
Misalnya, keputusan mengenai peluncuran layanan e-commerce yang
baru atau membuat perubahan besar mengnai tunjangan karyawan akan
berada pada jangkuan tak terstruktur hinggan semiterstruktur. Gambar
berikut menyediakan berbagai contoh keputusan bisnis menurut jenis
terstruktur keputusan dan tingkat manajemen. Perbedaan utama dalam
keputusan kemampuan dukungan informasi manajemen sistem dan
keputusan mendukung sistem.
Dengan demikian, sistem informasi harus dirancang untuk menghasilkan
berbagai produk informasi untuk memenuhi kebutuhan pengambil
keputusan yang berubah-ubah di dalam organisasi. Misalnya, pengambil
keputusan pada tingkat manajemen strategis dapat menggunakan sistem
keputusan (detection support system-DSS) untuk mendapatkan laporan
yang tak terjadwal, adalah hoc, dan lebih ringkas, peramalan, dan
kecerdasan eksternal untuk mendukung perencanaan mereka yang lebih
tak terstruktur dan tanggung jawab pembuatan kebijakan. Di sisi lain,
pengambil keputusan pada tingkat manajemen operasional dapat
bergantung pada sistem informasi manajemen untuk menyediakan
laporan internal yang telah ditentukan sebelumnya dengan penekan pada
perbandingan data yang lama dan yang sekarang guna mendukung
tanggung jawab mereka yang lebih terstruktur untuk operasional sehari-
hari.
2.1.3 Tren Pendukung Keputusan
Penggunaan sistem informasi untuk mendukung pengambilan
keputusan bisnis telah menjadi salah satu tujuan utama dari penggunan
teknologi. Akan tetapi, selama tahun 1990-an, baik peneliti akademik
maupun praktisi bisnis melaporkan bahwa fokus manajerial tradisional
yang berasal dari sistem informasi manajemen yang klasik (1960-an),
sistem pendukung keputusan (1970-an), sistem informasi eksekutif
(1980) terus meluas. Kecepatan perkembangan teknologi informasi
seperti hardware komputer, dan paket software DSS/EIS membuat
pendukung keputusan tersedia bagi manajemen tingkat bawah, serta bagi
individu nonmanajerial dan tim mandiri dari praktisi bisnis. Tren ini
telah mengalami percepatan seiring dengan pertumbuhan yang sangat
cepat dari Internet serta intranet dan ekstranet dari perusahaan yang
menggunakan Internet dan pemilik kepentingannya. Inisiatif e-business
dan ecommerce yang sedang diimplementasikan oleh banyak perusahaan
juga memperluas ekspektasi serta penggunaan informasi dan pendukung
keputusan dari karyawan, manajer, pelanggan, pemasok, dan mitra
bisnis lainnya. Semua pemilik kepentingan dalam bisnis mengharapkan
akses yang mudah dan instan ke informasi dan analisis data mandiri
berbasis Web yang proaktif dan pribadi untuk mendukung persyaratan
pengambilan keputusan dari semua konstituen mereka. Jadi,
pertumbuhan ekstranet dan intrnet korporat, serta Internet, telah
mempercepat pengembangan dan penggunaan pengiriman informasi
“kelas eksekutif” dan alat software pendukung keputusan oleh
manajemen dari tingkat yang lebih rendah dan oleh individu dan tim
praktisi bisnis. Selain itu, ekspansi yang dramatis ini telah membuka
pintu ke penggunaan alat seperti kecerdasan bisnis (business
intellegence-BI) oleh pemasok, pelanggan, dan pemilik kepentingan
bisnis lainnya dari suatu perusahaan untuk manajemen hubungan
pelanggan, manajemen rantai pasokan, dan aplikasi e-business lainnya.
Beberapa teknologi informasi utama yang dibuat secara khusus, pribadi,
dan berbasis Web untuk menyediakan infomasi bisnis utama dan alat
analisis untuk manajer, praktisi bisnis, dan pemilik kepentingan bisnis.
Gambar 3 Bisnis intelejen aplikasi didasarkan pada personalisasi dan Web
informasi
2.1.4 Sistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi Manajemen adalah jenis awal dari sistem
informasi yang dikembangkan untuk mendukung pengambilan
keputusan manajerial. SIM mengahsilkan prosuk informasi yang
mendukung banyak kebutuhan pengambilan keputusan harian dari para
manajer dan praktisi bisnis. Manajer dan pengambilan keputusan bisnis
lainnya menggunakan SIM untuk memeproleh informasi mengenai
tempat kerja mereka yang berjaringan yang mendukung aktivitas
pengambilan keputusan mereka. Informasi ini dapat berbentuk laporan
periodik, pengecualian, dan permintaan. Browser Web, program aplikasi,
dan software manajemen database menyediakan akses ke informasi di
intranet dan database operasional lainnya di dalam organisasi. Database
operasional dipertahankan oleh sistem pemrosesan informasi. Data
mengenai lingkungan bisnis diperoleh dari Intranet atau database
ekstranet jika diperlukan. Alternatif Pelaporan Manajemen SIM
menyediakan berbagai produk informasi bagi para manajer. Ada empat
alternatif pelaporan utama yang disediakan oleh sistem ini yaitu:
a. Laporan Terjadwal secara Periodik (Periodic Scheduled
Reports). Bentuk tradisional penyediaan informasi bagi
manajer dengan menggunakan format yang telah ditentukan
dan menyediakan informasi secara rutin kepada manajer.
Contoh laporan terjadwal secara periodik adalah laporan
analisis penjualan harian dan mingguan dan laporan keuangan
bulanan.
b. Laporan Pengecualian (Exeption Reports). Dalam beberapa
kasus, laporan dibuat hanya jika terjadi kondisi pengecualian.
Dalam kasus lainnya, laporan dibuat secara periodik namun
hanya berisi informasi mengenai kondisi pengecualian tersebut.
Misalnya, manajer kredit dapat diberi laporan yang hanya berisi
informasi mengenai pelanggan yang melewati batas kreditnya.
Pelaporan pengecualian mengurangi kelebihan informasi,
sehingga tidak perlu memberikan seluruh laporan aktivitas
bisnis secara rinci bagi pengambil keputusan.
c. Laporan Permintaan dan Tanggapan (Demand reports and
Renponses). Informasi tersedia kapanpun manajer
menginginkannya. Misalnya, browser Web dan bahasa
permintaan DBMS serta penghasil laporan (reports generator)
memungkinkan manajer di tempat kerja komputer untuk
memperoleh tanggapan langsung atau menemukan dan
mendapatkan laporan tertentu sebagai hasil dari permintaan
informasi yang mereka butuhkan. Jadi, manajer tidak harus
menunggu laporan periodik untuk tiba sesuai yang
dijadwalkan.
d. Pelaporan Dorong (Push Reporting). Informasi didorong ke
manajer di tempat kerja berjaringan. Jadi, banyak perusahaan
sedang menggunakan software penyiaran Web (webcasting)
untuk menyiarkan laporan secara selektif dan informasi lainnya
ke komputer berjaringan milik para manajer atau pakar melalui
intranet perusahaan.
2.1.5 Pemprosesan Analisis Online
Pemrosesan Analisis Online atau Online Analytical Processing-
OLAP memungkinkan manajer dan analis secara interakfit menguji dan
memanipulasi sejumlah besar data yang rinci dan terkonsolidasi dari
banyak perspektif. OLAP mencakup analisis hubungan yang rumit
antara ribuan atau bahkan jutaan data yang disimpan dalam data mart,
gudang data, dan database Multidimensi lainnya untuk menemukan pola,
tren, dan kondisi pengecualian.
Sesi OLAP dilakukan secara online dan langsung, dengan respons
yang cepat ke permintaan manajer dan analis, sehingga proses analisis
atau pengambilan keputusan tidak terganggu. Pemrosesan analitis online
melibatkan beberapa operasional analitis dasar, termasuk konsolidasi,
drill down (penggalian), slicing and dicing (pengirisan dan
pemotongan)
a. Konsolidasi. Konsolidasi melibatkan pengumpulan data. Hal
ini dapat melibatkan pengumpulan sederhana atau
pengelompokan yang rumit dengan melibatkan data yang
saling berhubungan. Misalnya data kantor penjualan dapat
dikumpulkan ke wilayah, dan wilayah ke regional.
b. Penggalian. OLAP dapat bergerak ke arah kebalikan dan
secara otomatis menampilkan rincian data yang telah
dikonsolidasikan. Ini disebut penggalian. Misalnya, penjualan
menurut prduk individual atau staf penjualan yang
menghasilkan total penjualan regional dapat dengan mudah
diakses.
c. Pengirisan dan Pemotongan. Pengirisan dan pemotongan
merujuk pada kemampuan untuk melihat database dari
penjualan dapat menunjukkan semua penjualan dari satu jenis
prosuk secara regional. Irisan yang lain dapat menunjukkan
semua penjualan menurut saluran penjualan dari setiap produk.
Pengirisan dan pemotongan sering dilakukan sejalan dengan
sumbu waktu untuk menganalisis tren dan menemukan pola
berbasis waktu pada data.
Gambar 4 Pengolahan analisis online mungkin membutuhkan penggunaan server
khusus dan database multidimensi.
2.1.6 Sisitem Pendukung Keputusan
Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System-DSS)
adalah sistem informasi berbasis komputer yang menyediakan dukungan
informasi yang inetraktif bagi manajer dan praktisi bisnis selama proses
pengambilan keputusan. Sistem pendukung keputusan menggunakan:
1. Model analitis
2. Database khusus
3. Penilaian dan pandangan pembuat keputusan
4. Proses pemodelan berbasis komputer yang interaktif untuk
mendukung pembuatan keputusan bisnis yang semiterstruktur
dan tak terstruktur.
Sistem DSS didesain sebagai sistem respons cepat dan ad-hoc
yang diawali dan dikendalikan oleh pengambil keputusan bisnis. Sistem
pendukung keputusan dapat secara langsung mendukung jenis keputusan
khusus dan gaya pengambilan keputusan pribadi serta kebutuhan
eksekutif, manajer, dan praktisi bisnis secara individual.
2.1.7 Komponen DSS
Berbeda dengan SIM, Sistem Pendukung Keputusan bergantung
pada Model Bases (basis model) dan database sebagai sumber daya
sistem yang vital. Basis model dss adalah komponen software yang trdiri
dari model-model yang digunakan dalam rutinitas komputasional dan
analitis yang secara matematis menyatakan hubungan antarvariabel.
DSS dapat mencakup model pemrograman linear, model
peramalan regresi ganda, dan model nilai sekarang penganggaran modal.
Modelmodel seperti ini dapat disimpan dalam bentuk Template atau
model Spreadsheet, atau program statistik dan matematis serta modul
program.
Gambar 5 Komponen DSS yang dapat di implementasikan di marketing berbasis
web.
Paket software DSS dapat mengombinasikan komponen model
untuk membuat model terpadu yang mendukung jenis keputusan
tertentu. Software DSS biasanya terdiri atas rutinitas pemodelan analitis
yang telah dibangun dan juga memungkinkan Anda untuk membangun
model Anda. Banyak paket DSS yang saat ini tersedia dalam mikro
komputer dan versi berbasis Web. Tentu saja, paket Spreasheet
elektronik juga menyediakan beberapa bangunan model spreasheet dan
pemodelan analitis yang ditawarkan oleh software DSS yang berdaya
lebih tinggi.
2.1.8 Sistem Visualisasi dan Informasi Geografis
Geographic Information System-GIS (sistem informasi geografis)
dan Data Visualization System-DVS (sistem visalisasi data) adalah
kategori khusus dari DSS yang memadukan grafis komputer dengan
fitur DSS lainnya. Sistem informasi geografis adalah DSS yang
menggunakan database geografis untuk membuat dan menampilkan peta
dan tampilan grafis lainnya yang mendukung keputusan mengenai
distribusi geografis sumber daya lainnya. Banyak perusahaan yang
menggunakan teknlogi GIS bersama dengan Global Positioning
System-GPS (sistem penempatan global) untuk membantu mereka
memilih lokasi toko ritel yang baru, mengoptimakan rute disribusi, atau
menganalisis demografi pasar sasaran mereka. Aplikasi bisnis seperti
penambangan data biasanya menggunakan grafik inetraktif yang
memungkinkan pemakai menggali data secara langsng dan
memanipulasi data model bisnis untuk membantu menjelaskan
maknanya untuk pengambilan keputusan bisnis.
2.1.9 Penggunaan Sistem Pendukung Keputusan
Penggunaan Decision Support System-DSS (sistem pendukung
keputusan) melibatkan proses Analytical Modelling (pemodelan analitis)
yang interaktif. Misalnya, penggunaan paket software DSS untuk
pendukung keputusan dapat menghasilkan berbagai tampilan sebagai
respons terhadap alternatif perubahan jika-maka yang dimasukkan oleh
manajer.
Hal ini berbeda dari respons permintaan dari sistem informasi
manajemen, karena pengambil keputusan tidak meminta infomasi yang
telah ditentukan sebelumnya. Sebaliknya, mereka mengeksplorasi
alternatif yang memungkinkan. Jadi, mereka tidak perlu menentukan
kebutuhan informasi mereka di depan. Melainkan, mereka menggunakan
DSS untuk menemukan informasi yang mereka butuhkan untuk
membantu mereka membuat keputusan. Itu adalah inti dari konsep sistem
pendukung keputusan. Penggunaan sistem pendukung keputusan
melibatkan empat jenis dasar aktivitas pemodelan analitis:
1. Analisi jika-maka
2. Analisis sensitivitas
3. Analisis pencarian sasaran
4. Analisis optimisasi
2.1.10 Analisis Jika-Maka
Analisis What-if (jika-maka), seorang pemakai akhir membuat
perubahan terhadap variabel, atau hubungan antarvariabel, dan
mengamati perubahan yang dihasilkan dalam nilai variabel lainnya.
Misalnya, jika Anda menggunakan spreasheet, anda mungkin mengubah
jumlah pendapatan (variabel) atau rumus tarif pajak (hubungan
antravariabel) dalam model spreasheet keuangan sederhana. Kemudian
Anda dapat meminta program spreasheet untuk secara instan menghitung
ulang semua variable yang terpengaruh di dalam spreasheet. Pemakai
manajerial akan sangat tertarik dalam mengamati dan mengevaluasi
perubahan yang terjadi terhadap nilai di spreasheet, khususnya variabel
seperti laba bersih. Bagi banyak manajer, laba bersih adalah contoh
bottom-line (garis dasar), yaitu faktor kunci dalam membuat keputusan
apapun. Analisis seperti ini akan diulangi hingga manajer pusat dengan
apa yang ditunjukkan oleh hasilnya mengenai pengaruh berbagai
keputusan yang mungkin dilakukan.
2.1.11 Analisis Sensitivitas
Analisis Sensitivitas adalah kasus khusus dari analisis jika-maka.
Umumnya, nilai dari satu variabel diubah berulang-ulang dan hasil
perubahan pada variabel lainnya diamati.
Jadi, analisis sensitivitas sebenarnya adalah kasus analisis jika-
maka yang melibatkan perubahan yang berulang-ulang terhadap satu
variabel. Beberapa pkaet DSS secara otomatis membuat perubahan kecil
ke satu variabel ketika diminta melakukan analisis sensitivitas.
Umumnya, analisis sensitivitas digunaka ketika pengambil keputusan
tidak yakin dengan asumsi yang dibuat dalam memperkirakan nilai
beberapa variabel utama.
Dalam contoh spreasheet, nilai pendapatan dapat diubah secara
berulang-ulang dengan peningkatan kecil, dan pengaruhnya terhadap
variabel spreasheet lainnya diamati dan dievaluasi. Hal ini akan
membantu manajer memahami dampak berbagai tingkat pendapatan
etrhadap faktor-faktor lain yang terlibat dalam keputusan yang
dipertimbangkan.
2.1.12 Analisis Pencarian Sasaran
Goal Seeing (analisis pencarian sasaran) membalikkan arah
analisis yang dilakukan dalam jika-maka dan sensivitas. Analisis ini tidak
mengamati bagaimana perubahan satu variabel mempengaruhi variabel
lainnya. Analisis pencarian sasaran yang juga disebut How Can
(bagaimana bisa) menetapkan nilai sasaran (tujuan umum) untuk satu
variabel dan kemudian secara berulang-ulang mengubah variabel lainnya
hingga nilai sasarn tercapai.
Mislanya, Anda dapat menentukan nilai sasaran $2 juta untuk laba
bersih bagi suatu bisnis. Kemudian Anda dapat secara berulang-ulang
mengubah nilai pendapatan dan pengeluaran dalam model spreasheet
hingga hasil $2 juta tercapai. Jadi, Anda akan menemukan berapa jumlah
pendapaatan atau tingkat pengeluaran yang perlu dicapai oleh suatu bisnis
untuk mencapai sasaran laba bersih $2 juta. Dengan demikian, bentuk
pemodelan analisis ini akan membantu menjawab pertanyaan,
“Bagaimana kita bisa mencapai laba bersih $2 juta?”, bukan pertanyaan,
“Apa yang terjadi jika kita mengubah pendapatan dan pengeluaran?”
Jadi, analisis pencarian sasaran adalah salah satu metode penting dari
pendukung keputusan.
2.1.13 Analisis Optimisasi
Analisis optimisasi adalah perluasan yang lebih rumit dari analisis
pencarian sasaran. Sasarannya bukan nilai sasaran tertentu untuk suatu
variabel, melainkan untuk mencari nilai optimium untuksatu atau
beberapa variabel diubah secara berulang-ulang, berdasarkan batasan
tertentu, hingga nilai terbaik untuk variable sasaran ditemukan.
Misalnya, anda dapat mencoba menentukan tingkat laba tertinggi yang
dapat dicapai dengan mengubah nilai sumber pendapatan tertentu dan
kategori pengeluaran. Perubahan pada variabel tersebut dapat terikat pada
batasan seperti kapasitas proses produksi atau batasan pembiayaan yang
tersedia. Optimisasi umumnya dicapai dengan menggunakan software
seperti Solver dalam Microsoft Excel dan paket software lainnya untuk
teknik optimisasi seperti pemrograman linear.
2.1.14 Sistem Informasi Eksekutif
Executive Information Systems-EIS adalah sistem informasi yang
menggabungkan berbagai fitur sistem informasi manajemen dan sistem
pendukung keputusan. Ketika pertama kali dikembangkan, fokusnya
adalah untuk memenuhi kebutuhan informasi strategis manajemen
tingkat atas. Jadi, tujuan pertama dari sistem informasi eksekutif adalah
untuk menyediakan akses informasi yang mudah dan cepat kepada
eksekutif tingkat atas mengenai Critical Success Factors-CSF
(faktorfaktor penentu keberhasilan) perusahaan, yaitu faktor- faktor
utama yang penting untuk mencapai tujuan strategis organisasi. Misalnya,
para eksekutif di jaringan toko ritel akan memepertimbangkan faktor-
faktor seperti hasil penjualan e-commerce dan tradisional, atau bauran
lini produksinya sebagi faktor penentu untuk tetap bertahan dan sukses.
2.1.15 Sistem Manajemen Pengetahuan
Knowledge Management Systems-KMS (sistem manajemen
pengetahuan) sebagai penggunaan teknologi informasi untuk membantu
mengumpulkan, mengatur, dan saling berbagi pengetahuan bisnis di
dalam organisasi. Di banyak organisasi, database hipermedia di situs Web
intranet korporat telah menjadi basis pengetahuan untuk penyimpanan
dan penyebaran pengetahuan bisnis. Pengetahuan ini sering berbentuk
best practise, kebijakan, dan solusi bisnis di tingkat proyek, tim, unit
bisnis, dan tingkat perusahaan.
2.2 Kecerdasan Buatan dan Teknologi Dalam Bisnis
Kecerdasan buatan (Artificial Inteligence/AI) dipraktekkan dalam bisnis
dengan berbagai cara. Kecerdasan Buatan /AI sendir merupakan ranah teknologi
dan sains yang berasal dari ilmu komputer, biologu, psikologi, ilmu bahasa,
matematika dan ke-teknikan (enginering).Dengan kehadiran kecerdasan buatan
tersebut komputer diharapkan memiliki kemampuan untuk berfikir sebaik
mungkin seperti halnya manusia. Komputer juga didorong mampu berfungsi
layaknya kecerdasan manusia sebagaimana.
Beberapa atribut perilaku cerdas. AI mencoba untuk menduplikasi kemampuan ini
dalam sistem berbasis komputer.
Kehadiran teknologi kecerdasan buatan sempat diragukan
kemampuannya ketika pertama kali dicetuskan pada tahun 1950an. Banyak pakar
dengan berbagai latar belakan mempertanyakan kemampuan dari kecerdasan
buatan tersebut. Alan Turing, sebagai pelopor kecerdasan buatan kala itu
mengajukan metode untuk mengetahui sejauh mana kemampuan komputer dalam
berfikir layaknya manusia. Walaupun penelitian serupa terus dikembangkan, hal
tersebut belum dapat meredam berbagai kritik dan keraguan atas teknologi
kecerdasan buatan. Salah satu metode turunan dari Turin adalah CAPTCHA
(Completely Automated Public Turing test to tell Computer and Human Apart).
Test CAPTCHA tersebut pada mulanya berupa serangkaian proses yang
diciptakan oleh manusia untuk mengetes komputer, namun saat ini digunakan
sebaliknya yaitu diciptakan (create) oleh komputer untuk mengetes manusia.
Karena komputer pada umumnya tidak dapat lolos dari tes CAPTCHA, sehingga
bisa dipastikan bahwa yang bisa melalui tersebut adalah manusia. Praktek
semacam ini banyak diimplementasikan pada transaksi melalui Web.
2.2.1 Ruang Lingkup Kecerdasan Buatan
Ruang lingkup utama dari kecerdasan buatan yang terdiri dari tiga
aspek utama yaitu kognitif, robotik dan natural interface, walaupun
dimungkinkan adanya aspek lain dan adanya tumpang tindih antar aspek.
Gambar 6 Atribut utama kecerdasan buatan.
Perhatikan bahwa banyak aplikasi AI dapat dikelompokkan
menjadi tiga bidang utama yaitu kognitif ilmu pengetahuan, robotika, dan
interface alami. Untuk itu diperlukan pembahasan terperinci dari tiga
aspek tersebut sebagai berikut:
1. Kognitif, merupakan area kecerdasan buatan yang bersumber
dari ilmu biologi, neurologi, psikologi matematik dan berbagai
disiplin lainnya. Aspek ini berfokus pada upaya bagaimana
otak manusia bekerja untuk berfikir dan belajar serta berbasis
pada penelitian tentang bagaimana manusia memproses
informasi.
Penggunaan kecerdasan buatan dalam aspek ilmu
kognitif dapat dicontohkan sebagai berikut:
 penggunaan expert system dan knowledge based
system
 sistem logika fuzzy, untuk memproses data yang
tidak lengkap,ambigu dan permasalahan yang
bersifat semi struktural
 Jaringan saraf tiruan mampu bekerja dengan
mengenali pola dan mencari solusi dengan pola
tersebut
 Algoritma genetika bekerja layaknya teori
Darwin yang dapat mensimulasikan proses
evolusi
 Inteligence Agent, menggunakan expert system
dan berbagai teknologi dalam kecerdasan buatan
untuk menggantikan peran manusia dalam bidang
tertentu.
2. Robotik, berdasar pada ilmu keteknikan, psikologi dan
kecerdasan buatan sehingga memungkinkan robot memiliki
daya melihat, menilai sesuatu, meraba dan ketangkasan dalam
menangani atau memanipulasi. Juga dimungkinkan dalam
aktivitas lokomosi dan pergerakan suatu barang dari area satu
ke area lain atau menentukan tujuan pergerakan.
3. Natural Interface, Pengembangan natural interface dilandasi
keinginan penggunaan komputer secara alami, sebagai
contohnya adalah pengenalan bahasa alami dan pengenalan
suara. Kedua hal tersebut menjadi objek pengembangan pada
aspek natural interface. Keinginan untuk menjadikan komputer
dan robot mampu memahami bahasa manusia menjadikan
berbagai riset tentang aspek ini berkembang.
2.2.2 Sistem Pakar (Expert System)
Salah satu penggunaan kecerdasan buatan yang paling populer
adalah sistem pakar. Sistem pakar bermula dari sistem informasi
pengetahuan (knowledge based), dan digunakan secara spesifik dan pada
permasalahan yang kompleks guna berperan layakanya konsultan ahli.
Sistem pakar memungkinkan mendukung keputusan karena mampu
memberikan sejumlah alasan terhadap suatu permasalahan yang
membutuhkan pengetahuan tertentu. Sistem pakar memiliki dua
komponen yaitu dasar pengetahuan dan software. Pengetahuan berisi
kejadian atau fakta tentang subjek dan tatacara penilaian terhadap
subjek. Sedangkan sofware memuat program-program untuk melakukan
pendugaan dan media berkomunikasi dengan pengguna. Sistem pakar
bertindak layaknya konsultan. Menanyakan sejumlah pertanyaan kepada
pengguna, melakukan pencarian terhadap pengetahuan dan metode yang
berkaitan dengan pertanyaan kemudian menyusun sejumlah argumen
dan saran terhadap suatu subjek permasalahan. Penggunaan sistem pakar
kini kian meluas ke berbagai bidang profesi seperti mendiagnosa
penyakit, menganalisa kandungan bahan, memberi saran rekomendasi
atas perbaikan, membimbing konsumen atau melakukan perencanaan
keuangan. Sehingga dari sudut pandang bisnis, sistem pakar dapat
dilibatkan dalam proses atau siklus bisnis.
Sistem pakar mendapatkan pengetahuan dari para ahli, dan bisa
melampaui kinerja seorang pakar. Hal tersebut dimungkinkan karena
sistem pakar tidak mengenal lelah, dapat menampung informasi dari
banyak pakar dengan sekaligus dan bekerja lebih cepat dan konsisten.
Sistem pakar mampu melestarikan kepakaran seseorang dan
menyimpannya. sehingga perusahaan tidak perlu khawatir kehilangan
pakarnya dikarenakan pakar tersebut berhenti dari perusahaan. Terlebih
lagi, sistem pakar memungkinkan pengetahuan yang dimiliki dan
terekam didalamnya untuk dibagi dan digunakan secara bersama.
Kelemahan dari sistem pakar ada pada ketidakmampuan untuk belajar,
tidak fokus, perawatan dan pengembangan. Sistem pakar hanya dapat
menyelesaikan permasalahan yang spesifik karena keterbatasan bahan
pengetahuan yang dimiliki dan tidak dapat menyelesaikan masalah yang
bersifat subjektif. Sistem pakar mampu menghasilkan analisisis tajam
terhadap objek yang dikuasainya, namun lemah terhadap penunjangan
keputusan yang bersifat subjektif. Secara teknis, perawatan dan
pengemabngan dari sistem pakar membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
Juga sistem pakar tidak dapat belajar dari pengetahuan yang dimilikinya
secara mandiri melainkan harus diajarkan.
2.2.3 Pengembangan Sistem Pakar
Expert system shell (ESS) digunakan sebagai alat bantu
pengembangan sistem pakar. Metode tersebut meruapakan cara
termudah untuk mengembangkan sistem tersebut. ESS merupakan paket
software berbasis sistem pakar tanpa fasilitas pemrograman, karena inti
dari sistem pakar adalah pengetahuan. ESS kadang dilengkapi dengan
fitur tambahan seperti editor dan pengolah antar muka. ESS saat ini
semakin mudah digunakan, bahkan pengembang yang tidak memiliki
latar belakang teknologi informasi dapat mengembangkan sistem pakar.
Kemudahan juga diperoleh dari variasi biaya paket software ESS.
Dalam pengembangan sistem pakar dikenal knowledge engineer,
yaitu seseorang yang bertugas memasukkan pengetahuan yang didapat
dari para pakar kedalam sistem. Proses pengambilan pengetahuan
tersebut memerlukan kepakaran tersendiri, oleh karena itu pengetahuan
yang telah dimasukkan kedalam sistem oleh engineer harus dites terlebih
dahulu. Posisi knowledge engineer mirip dengan analis sistem informasi.
Ketika suatu perusahaan memutuskan untuk membuat suatu sistem
pakar, maka diperlukan knowledge engineer dan para ahli. Knowledge
engineer membantu para ahli untuk merancang sistem pakar dengan
bantuan ESS. Para ahli juga menentukan modul dan metode apa yang
digunakan oleh sistem untuk menilai dan menyelesaikan permasalahan
berdasarkan kepakaran. Proses tersebut bisa jadi dilakukan berulang-
ulang agar sistem pakar dapat menyamai output yang dihasilkan oleh
para ahli.
2.2.4 Jaringan Saraf Tiruan (Neural Network)
Neural network merupakan model komputasi yang menyerupai
kerja jejaring interkoneksi pada otak manusia yang disebut neuron.
Seperti halnya kerja otak manusia, jejaring sarat tiruan dapat belajar dari
data-data yang dimasukkan untuk menghasilkan pola dan hubungan
antar data tersebut. Semakin banyak data yang bisa dimasukkan,
semakin bagus output yang dihasilkan karena komputer akan terus
belajar dari data yang baru diinputkan. Sebagai contoh, dari sejumlah
data karakteristik nasabah kredit dan data kualitas pinjaman,
memungkinkan bagi sistem yang bekerja dengan jejaring saraf tiruan
untuk mengenali karakter peminjam seperti apa yang akan berpotensi
masalah, begitu pula sebaliknya. Untuk menghasilkan akurasi yang
tinggi, jejaring saraf tiruan harus terus senantiasa dilatih dengan
menginput sejumlah data dengan beragam variasi karakter.
2.2.5 Logika Fuzzy
Walaupun sederhana namun logika fuzzy merupakan aplikasi
yang sangat serius digunakan sebagai kecerdasan buatan untuk aplikasi
bisnis. Metode fuzzy bekerja layaknya manusia berpendapat, karena
seringkali manusia berpendapat yang sifatnya subjektif. Logika fuzzy
mampu bekerja dengan data yang sifatnya ambigu, tidak tegas dan
menghasilkan keputusan yang sifatnya perkiraan dan berada diantara dua
hal yang diperbandingkan.
Bagaimana logika fuzzy dapat menghasilkan output yang sifatnya
tidak presisi? Penjelasannya sebagai berikut: Ketika data yang dinput
bersifat ambigu dan tidak sempurnya, metode fuzzy mampu
menghasilkan kesimpulan dengan cepat namun dapat diterima dari data
tersebut. Sekalipun metode fuzzy bekerja dengan situasi yang tidak
presisi, namun logika fuzzy bukanlah suatu yang sifatnya tidak pasti dan
tidak presisi, karena logika fuzzy mampu memberi ketepatan yang
berguna dalam pengambilan keputusan.
2.2.6 Algoritma Genetika
Penggunaan algoritma genetika saat ini sedang berkembang.
Metode algoritma genetik mengikuti teori seleksi alam Darwin,
pengacakan dan beberapa fungsi matematis untuk mensimulasikan
proses evolusi yanang nantinya dapat berguna bagi keputusan bisnis.
Proses ini dapat menyingkat waktu mengingat proses evolusi yang
terjadi dialam berlangsung ribuan tahun, sedangkan melalui algoritma
genetika proses tersebut dapat berjalan dengan singkat. Penggunaan
algoritma genetika khususnya berguna bagi perusahaan yang telah
memiliki sejumlah solusi yang pernah dipraktekkan namun masih dinilai
perlu untuk memilih mana yang terbaik dari sekian banyak solusi
tersebut.
Algoritma genetik menggunakan sejumlah proses matematis untuk
memilih secara acak (random) dan menseleksi output mana yang baik
dan mana yang lemah sehingga yang tersisa adalah solusi yang paling
baik dan optimal.
2.2.7 Realita Virtual
Realita virtual merupakan simulasi dunia nyata via komputer.
Realita Virtual mengalami peningkatan pengunaan paling cepat
dibanding model kecerdasan buatan lainnya karena lebih natural,
realistik dan melibatkan interaksi antara indra manusia dan antarmuka
komputer. Realita Virtual juga sering dikenal dengan telepresence.
Penggunaan multi sensor dalam realita virtual dan memungkinkan
bertinteraksi dengan panca indra lainnya menjadikan pengguna realita
virtual memberikan pengalaman tersendiri bagi pengguna.
Teknologi realita virtual memungkinkan interaksi dan penyajian
data dalam kacamata video, earphone dan sensor-sensor yang
mendeteksi pergerakan sejumlah organ tubuh. Penggunaan teknologi
realita virtual sangat luas seperti teknik CAD (Computer Aided Design),
simulasi penerbangan, diagnosa medis, percobaan ilmiah di bidang fisika
dan biologi, hiburan, demo produk, dan games. Teknik CAD paling
banyak digunakan dalam bisnis. Teknik tersebut memungkinkan
desainer atau arsitek melakukan tes terhadap desain yang telah dibuat
tanpa harus membuat rancangan fisiknya terlebih dahulu. Visualisasi
yang dihasilkan dapat dimanfaatkan oleh praktisi farmasi untuk
mengembangkan bahan pengobatan baru atau menjadi model pengganti
tubuh manusia. Teknologi realita virtual dikatakan telepresence apabila
digunakan oleh seorang atau banyak orang di berbagai tempat secara
bersamaan.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Simpulan
Sistem informasi manajemen dan sistem pendukung keputusan adalah
aspek desain informatika organisasional yang memberikan pengaruh besar dalam
berlangsungnya kegiatan dalam suatu organisasi /perusahaan. Keduanya memang
memiliki kelebihan dan kekurangan. Tetapi jika kedua hal tersebut diterapkan
dengan baik dalam membangun suatu organisasi, maka orgnisasi tersebut
kemungkinan besar berjalan lancar dan memberikan efisiensi kepada pengelola.
DAFTAR PUSTAKA
O’Brien, George M. Marakas, (2009), “Management Information System 10
Edition by James A”

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Riset operasi
Riset operasiRiset operasi
Riset operasiyy rahmat
 
Tugas mandiri struktur data
Tugas mandiri struktur dataTugas mandiri struktur data
Tugas mandiri struktur dataAsep Jaenudin
 
Linear programming
Linear programmingLinear programming
Linear programmingAfdan Rojabi
 
7 Kewirausahaan, Intan Fitria, Hapzi Ali, Proposal Bisnis The Hijabu, Univers...
7 Kewirausahaan, Intan Fitria, Hapzi Ali, Proposal Bisnis The Hijabu, Univers...7 Kewirausahaan, Intan Fitria, Hapzi Ali, Proposal Bisnis The Hijabu, Univers...
7 Kewirausahaan, Intan Fitria, Hapzi Ali, Proposal Bisnis The Hijabu, Univers...Intan Fitria
 
Activity Based Costing
Activity Based CostingActivity Based Costing
Activity Based CostingIndra Yu
 
Metodologi Penelitian pada Bidang Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi
Metodologi Penelitian pada Bidang Ilmu Komputer dan Teknologi InformasiMetodologi Penelitian pada Bidang Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi
Metodologi Penelitian pada Bidang Ilmu Komputer dan Teknologi InformasiAlbaar Rubhasy
 
Materi : Struktur Data (1 Pengantar)
Materi : Struktur Data (1 Pengantar)Materi : Struktur Data (1 Pengantar)
Materi : Struktur Data (1 Pengantar)eka pandu cynthia
 
Data Aplikasi Tiket Kereta api
Data Aplikasi Tiket Kereta apiData Aplikasi Tiket Kereta api
Data Aplikasi Tiket Kereta apiblankspace15
 
Intermediate code kode antara
Intermediate code   kode antaraIntermediate code   kode antara
Intermediate code kode antaraGunawan Manalu
 
[RPL2] Class Diagram dan Konsep Object Oriented (1)
[RPL2] Class Diagram dan Konsep Object Oriented (1)[RPL2] Class Diagram dan Konsep Object Oriented (1)
[RPL2] Class Diagram dan Konsep Object Oriented (1)rizki adam kurniawan
 
Kantor Pusat, Cabang, dan Kas
Kantor Pusat, Cabang, dan KasKantor Pusat, Cabang, dan Kas
Kantor Pusat, Cabang, dan KasIcha Widya
 
Notasi Bahasa - P 5,6,7
Notasi Bahasa - P 5,6,7 Notasi Bahasa - P 5,6,7
Notasi Bahasa - P 5,6,7 ahmad haidaroh
 
Analisis Algoritma - Kelas-kelas Dasar Efisiensi Algoritma
Analisis Algoritma - Kelas-kelas Dasar Efisiensi AlgoritmaAnalisis Algoritma - Kelas-kelas Dasar Efisiensi Algoritma
Analisis Algoritma - Kelas-kelas Dasar Efisiensi AlgoritmaAdam Mukharil Bachtiar
 

Mais procurados (20)

Riset operasi
Riset operasiRiset operasi
Riset operasi
 
Bab1 c - Matematika Bisnis
Bab1 c - Matematika BisnisBab1 c - Matematika Bisnis
Bab1 c - Matematika Bisnis
 
Tugas mandiri struktur data
Tugas mandiri struktur dataTugas mandiri struktur data
Tugas mandiri struktur data
 
contoh soal program linear
contoh soal program linearcontoh soal program linear
contoh soal program linear
 
Linear programming
Linear programmingLinear programming
Linear programming
 
7 Kewirausahaan, Intan Fitria, Hapzi Ali, Proposal Bisnis The Hijabu, Univers...
7 Kewirausahaan, Intan Fitria, Hapzi Ali, Proposal Bisnis The Hijabu, Univers...7 Kewirausahaan, Intan Fitria, Hapzi Ali, Proposal Bisnis The Hijabu, Univers...
7 Kewirausahaan, Intan Fitria, Hapzi Ali, Proposal Bisnis The Hijabu, Univers...
 
Activity Based Costing
Activity Based CostingActivity Based Costing
Activity Based Costing
 
METODA HARGA POKOK PESANAN
METODA HARGA POKOK PESANANMETODA HARGA POKOK PESANAN
METODA HARGA POKOK PESANAN
 
Kompilasi13 ka p
Kompilasi13 ka pKompilasi13 ka p
Kompilasi13 ka p
 
Metodologi Penelitian pada Bidang Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi
Metodologi Penelitian pada Bidang Ilmu Komputer dan Teknologi InformasiMetodologi Penelitian pada Bidang Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi
Metodologi Penelitian pada Bidang Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi
 
Materi : Struktur Data (1 Pengantar)
Materi : Struktur Data (1 Pengantar)Materi : Struktur Data (1 Pengantar)
Materi : Struktur Data (1 Pengantar)
 
Data Aplikasi Tiket Kereta api
Data Aplikasi Tiket Kereta apiData Aplikasi Tiket Kereta api
Data Aplikasi Tiket Kereta api
 
Intermediate code kode antara
Intermediate code   kode antaraIntermediate code   kode antara
Intermediate code kode antara
 
[RPL2] Class Diagram dan Konsep Object Oriented (1)
[RPL2] Class Diagram dan Konsep Object Oriented (1)[RPL2] Class Diagram dan Konsep Object Oriented (1)
[RPL2] Class Diagram dan Konsep Object Oriented (1)
 
Kantor Pusat, Cabang, dan Kas
Kantor Pusat, Cabang, dan KasKantor Pusat, Cabang, dan Kas
Kantor Pusat, Cabang, dan Kas
 
Notasi Bahasa - P 5,6,7
Notasi Bahasa - P 5,6,7 Notasi Bahasa - P 5,6,7
Notasi Bahasa - P 5,6,7
 
Critical path method (cpm)
Critical path method (cpm)Critical path method (cpm)
Critical path method (cpm)
 
tipe strategi layout
tipe strategi layouttipe strategi layout
tipe strategi layout
 
Analisis Algoritma - Kelas-kelas Dasar Efisiensi Algoritma
Analisis Algoritma - Kelas-kelas Dasar Efisiensi AlgoritmaAnalisis Algoritma - Kelas-kelas Dasar Efisiensi Algoritma
Analisis Algoritma - Kelas-kelas Dasar Efisiensi Algoritma
 
Latihan kas kecil
Latihan kas kecilLatihan kas kecil
Latihan kas kecil
 

Destaque

Kecerdasan buatan
Kecerdasan buatanKecerdasan buatan
Kecerdasan buatanlaztorino
 
Kecerdasan buatan-v-2-0-bab-5-8
Kecerdasan buatan-v-2-0-bab-5-8Kecerdasan buatan-v-2-0-bab-5-8
Kecerdasan buatan-v-2-0-bab-5-8Alvin Setiawan
 
Jurnal kecerdasan buatan
Jurnal kecerdasan buatanJurnal kecerdasan buatan
Jurnal kecerdasan buatanNasri Nasri
 
Rangkuman materi sebelum uts knowledge management
Rangkuman materi sebelum uts knowledge managementRangkuman materi sebelum uts knowledge management
Rangkuman materi sebelum uts knowledge managementputridlp
 
Kecerdasan buatan ibu idha
Kecerdasan buatan ibu idhaKecerdasan buatan ibu idha
Kecerdasan buatan ibu idhaminanrni
 
Penyelesaian Akar-akar Persamaan Kuadrat Menggunakan Program QBasic
Penyelesaian Akar-akar Persamaan Kuadrat Menggunakan Program QBasicPenyelesaian Akar-akar Persamaan Kuadrat Menggunakan Program QBasic
Penyelesaian Akar-akar Persamaan Kuadrat Menggunakan Program QBasicPutri Arini
 
Sistem Cerdas Untuk Menemukan Behavioral Similarity Pada Model Proses Bisnis ...
Sistem Cerdas Untuk Menemukan Behavioral Similarity Pada Model Proses Bisnis ...Sistem Cerdas Untuk Menemukan Behavioral Similarity Pada Model Proses Bisnis ...
Sistem Cerdas Untuk Menemukan Behavioral Similarity Pada Model Proses Bisnis ...Ainul Yaqin
 
SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN (DECISION SUPPORT SYSTEM))
SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN (DECISION SUPPORT SYSTEM))SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN (DECISION SUPPORT SYSTEM))
SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN (DECISION SUPPORT SYSTEM))Miftah Iqtishoduna
 

Destaque (9)

Kvs Company Overview 28082011
Kvs Company Overview 28082011Kvs Company Overview 28082011
Kvs Company Overview 28082011
 
Kecerdasan buatan
Kecerdasan buatanKecerdasan buatan
Kecerdasan buatan
 
Kecerdasan buatan-v-2-0-bab-5-8
Kecerdasan buatan-v-2-0-bab-5-8Kecerdasan buatan-v-2-0-bab-5-8
Kecerdasan buatan-v-2-0-bab-5-8
 
Jurnal kecerdasan buatan
Jurnal kecerdasan buatanJurnal kecerdasan buatan
Jurnal kecerdasan buatan
 
Rangkuman materi sebelum uts knowledge management
Rangkuman materi sebelum uts knowledge managementRangkuman materi sebelum uts knowledge management
Rangkuman materi sebelum uts knowledge management
 
Kecerdasan buatan ibu idha
Kecerdasan buatan ibu idhaKecerdasan buatan ibu idha
Kecerdasan buatan ibu idha
 
Penyelesaian Akar-akar Persamaan Kuadrat Menggunakan Program QBasic
Penyelesaian Akar-akar Persamaan Kuadrat Menggunakan Program QBasicPenyelesaian Akar-akar Persamaan Kuadrat Menggunakan Program QBasic
Penyelesaian Akar-akar Persamaan Kuadrat Menggunakan Program QBasic
 
Sistem Cerdas Untuk Menemukan Behavioral Similarity Pada Model Proses Bisnis ...
Sistem Cerdas Untuk Menemukan Behavioral Similarity Pada Model Proses Bisnis ...Sistem Cerdas Untuk Menemukan Behavioral Similarity Pada Model Proses Bisnis ...
Sistem Cerdas Untuk Menemukan Behavioral Similarity Pada Model Proses Bisnis ...
 
SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN (DECISION SUPPORT SYSTEM))
SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN (DECISION SUPPORT SYSTEM))SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN (DECISION SUPPORT SYSTEM))
SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN (DECISION SUPPORT SYSTEM))
 

Semelhante a DSS_PendukungKeputusan

Sim,novalita ramalusia putri,hapzi ali,tugas uts
Sim,novalita ramalusia putri,hapzi ali,tugas uts Sim,novalita ramalusia putri,hapzi ali,tugas uts
Sim,novalita ramalusia putri,hapzi ali,tugas uts novalitarlp
 
Makalah tugas besar bd 2013 new
Makalah tugas besar bd 2013 newMakalah tugas besar bd 2013 new
Makalah tugas besar bd 2013 newDevandy Enda
 
Fauziah, hapzi ali, forum 5 minggu 7, aspek apek dalam sistem teknologi infor...
Fauziah, hapzi ali, forum 5 minggu 7, aspek apek dalam sistem teknologi infor...Fauziah, hapzi ali, forum 5 minggu 7, aspek apek dalam sistem teknologi infor...
Fauziah, hapzi ali, forum 5 minggu 7, aspek apek dalam sistem teknologi infor...fauziah_fauziah
 
Sim, diah putri handayani , prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, analisis peranc...
Sim, diah putri handayani , prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, analisis peranc...Sim, diah putri handayani , prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, analisis peranc...
Sim, diah putri handayani , prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, analisis peranc...diah putri handayani
 
Sim, muhiyyatul millah, hapzi ali, tugas uas, universits mercubuana, 2017
Sim, muhiyyatul millah, hapzi ali, tugas uas, universits mercubuana, 2017Sim, muhiyyatul millah, hapzi ali, tugas uas, universits mercubuana, 2017
Sim, muhiyyatul millah, hapzi ali, tugas uas, universits mercubuana, 2017Milaa Millah
 
Sim, aviani safitri, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,cma, analisis d...
Sim, aviani safitri,  prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,cma, analisis d...Sim, aviani safitri,  prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,cma, analisis d...
Sim, aviani safitri, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,cma, analisis d...Aviani safitri
 
Karya ilimiah implementasi sistem informasi manajemen pada perusahaan
Karya ilimiah    implementasi sistem informasi manajemen pada perusahaanKarya ilimiah    implementasi sistem informasi manajemen pada perusahaan
Karya ilimiah implementasi sistem informasi manajemen pada perusahaanTheresia Magdalena
 
Sim, jerry setiawan, prof. dr. hapzi ali, cma, implementasi sistem informasi...
Sim, jerry setiawan, prof. dr. hapzi ali, cma,  implementasi sistem informasi...Sim, jerry setiawan, prof. dr. hapzi ali, cma,  implementasi sistem informasi...
Sim, jerry setiawan, prof. dr. hapzi ali, cma, implementasi sistem informasi...Jerry Setiawan
 
Decission support
Decission supportDecission support
Decission supportoktazia
 
257 ratna dwi anjani - implementasi sim
257   ratna dwi anjani - implementasi sim257   ratna dwi anjani - implementasi sim
257 ratna dwi anjani - implementasi simratnadwi anjani
 
SIM, Ratna Dwi Anjani, Analisis dan Perencanaan Sistem Informasi Bank UOB, Ha...
SIM, Ratna Dwi Anjani, Analisis dan Perencanaan Sistem Informasi Bank UOB, Ha...SIM, Ratna Dwi Anjani, Analisis dan Perencanaan Sistem Informasi Bank UOB, Ha...
SIM, Ratna Dwi Anjani, Analisis dan Perencanaan Sistem Informasi Bank UOB, Ha...ratnadwi anjani
 
SIM, Aflita Anggraini, Hapzi Ali, Analisa Perancangan Sistem Informasi Pada ...
SIM, Aflita Anggraini, Hapzi Ali, Analisa  Perancangan Sistem Informasi Pada ...SIM, Aflita Anggraini, Hapzi Ali, Analisa  Perancangan Sistem Informasi Pada ...
SIM, Aflita Anggraini, Hapzi Ali, Analisa Perancangan Sistem Informasi Pada ...Aflita Anggraini
 
Sim, sri anjani, implementasi sistem informasi perusahaan dagang, prof. dr. i...
Sim, sri anjani, implementasi sistem informasi perusahaan dagang, prof. dr. i...Sim, sri anjani, implementasi sistem informasi perusahaan dagang, prof. dr. i...
Sim, sri anjani, implementasi sistem informasi perusahaan dagang, prof. dr. i...Sri Anjani
 
Tugas sim informasi dalam praktik
Tugas sim   informasi dalam praktikTugas sim   informasi dalam praktik
Tugas sim informasi dalam praktikTheresia Magdalena
 
Sim,iin nurhasanah,prof,dr.hapzi ali.mm.cma,implementasi sistem informasi pad...
Sim,iin nurhasanah,prof,dr.hapzi ali.mm.cma,implementasi sistem informasi pad...Sim,iin nurhasanah,prof,dr.hapzi ali.mm.cma,implementasi sistem informasi pad...
Sim,iin nurhasanah,prof,dr.hapzi ali.mm.cma,implementasi sistem informasi pad...IIN NURHASANAH
 
Sim, anindia putri , hapzi ali, tugas uts, universitas mercu buana, 2017
Sim, anindia putri , hapzi ali,  tugas uts, universitas mercu buana, 2017Sim, anindia putri , hapzi ali,  tugas uts, universitas mercu buana, 2017
Sim, anindia putri , hapzi ali, tugas uts, universitas mercu buana, 2017anindia putri
 
Tugas informasi proses bisnis
Tugas informasi proses bisnisTugas informasi proses bisnis
Tugas informasi proses bisnisnur putri
 
Sim, rizky nurdanti, hapzi ali, implementasi sistem informasi, universitas me...
Sim, rizky nurdanti, hapzi ali, implementasi sistem informasi, universitas me...Sim, rizky nurdanti, hapzi ali, implementasi sistem informasi, universitas me...
Sim, rizky nurdanti, hapzi ali, implementasi sistem informasi, universitas me...RIZKY nurdanti
 
Sim, rizky nurdanti, hapzi ali, implementasi sistem informasi, universitas me...
Sim, rizky nurdanti, hapzi ali, implementasi sistem informasi, universitas me...Sim, rizky nurdanti, hapzi ali, implementasi sistem informasi, universitas me...
Sim, rizky nurdanti, hapzi ali, implementasi sistem informasi, universitas me...RIZKY nurdanti
 

Semelhante a DSS_PendukungKeputusan (20)

Sim,novalita ramalusia putri,hapzi ali,tugas uts
Sim,novalita ramalusia putri,hapzi ali,tugas uts Sim,novalita ramalusia putri,hapzi ali,tugas uts
Sim,novalita ramalusia putri,hapzi ali,tugas uts
 
Makalah tugas besar bd 2013 new
Makalah tugas besar bd 2013 newMakalah tugas besar bd 2013 new
Makalah tugas besar bd 2013 new
 
Fauziah, hapzi ali, forum 5 minggu 7, aspek apek dalam sistem teknologi infor...
Fauziah, hapzi ali, forum 5 minggu 7, aspek apek dalam sistem teknologi infor...Fauziah, hapzi ali, forum 5 minggu 7, aspek apek dalam sistem teknologi infor...
Fauziah, hapzi ali, forum 5 minggu 7, aspek apek dalam sistem teknologi infor...
 
Sim, diah putri handayani , prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, analisis peranc...
Sim, diah putri handayani , prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, analisis peranc...Sim, diah putri handayani , prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, analisis peranc...
Sim, diah putri handayani , prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, analisis peranc...
 
Sim, muhiyyatul millah, hapzi ali, tugas uas, universits mercubuana, 2017
Sim, muhiyyatul millah, hapzi ali, tugas uas, universits mercubuana, 2017Sim, muhiyyatul millah, hapzi ali, tugas uas, universits mercubuana, 2017
Sim, muhiyyatul millah, hapzi ali, tugas uas, universits mercubuana, 2017
 
Sim, aviani safitri, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,cma, analisis d...
Sim, aviani safitri,  prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,cma, analisis d...Sim, aviani safitri,  prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,cma, analisis d...
Sim, aviani safitri, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,cma, analisis d...
 
Karya ilimiah implementasi sistem informasi manajemen pada perusahaan
Karya ilimiah    implementasi sistem informasi manajemen pada perusahaanKarya ilimiah    implementasi sistem informasi manajemen pada perusahaan
Karya ilimiah implementasi sistem informasi manajemen pada perusahaan
 
Sim, jerry setiawan, prof. dr. hapzi ali, cma, implementasi sistem informasi...
Sim, jerry setiawan, prof. dr. hapzi ali, cma,  implementasi sistem informasi...Sim, jerry setiawan, prof. dr. hapzi ali, cma,  implementasi sistem informasi...
Sim, jerry setiawan, prof. dr. hapzi ali, cma, implementasi sistem informasi...
 
Decission support
Decission supportDecission support
Decission support
 
Decission support
Decission supportDecission support
Decission support
 
257 ratna dwi anjani - implementasi sim
257   ratna dwi anjani - implementasi sim257   ratna dwi anjani - implementasi sim
257 ratna dwi anjani - implementasi sim
 
SIM, Ratna Dwi Anjani, Analisis dan Perencanaan Sistem Informasi Bank UOB, Ha...
SIM, Ratna Dwi Anjani, Analisis dan Perencanaan Sistem Informasi Bank UOB, Ha...SIM, Ratna Dwi Anjani, Analisis dan Perencanaan Sistem Informasi Bank UOB, Ha...
SIM, Ratna Dwi Anjani, Analisis dan Perencanaan Sistem Informasi Bank UOB, Ha...
 
SIM, Aflita Anggraini, Hapzi Ali, Analisa Perancangan Sistem Informasi Pada ...
SIM, Aflita Anggraini, Hapzi Ali, Analisa  Perancangan Sistem Informasi Pada ...SIM, Aflita Anggraini, Hapzi Ali, Analisa  Perancangan Sistem Informasi Pada ...
SIM, Aflita Anggraini, Hapzi Ali, Analisa Perancangan Sistem Informasi Pada ...
 
Sim, sri anjani, implementasi sistem informasi perusahaan dagang, prof. dr. i...
Sim, sri anjani, implementasi sistem informasi perusahaan dagang, prof. dr. i...Sim, sri anjani, implementasi sistem informasi perusahaan dagang, prof. dr. i...
Sim, sri anjani, implementasi sistem informasi perusahaan dagang, prof. dr. i...
 
Tugas sim informasi dalam praktik
Tugas sim   informasi dalam praktikTugas sim   informasi dalam praktik
Tugas sim informasi dalam praktik
 
Sim,iin nurhasanah,prof,dr.hapzi ali.mm.cma,implementasi sistem informasi pad...
Sim,iin nurhasanah,prof,dr.hapzi ali.mm.cma,implementasi sistem informasi pad...Sim,iin nurhasanah,prof,dr.hapzi ali.mm.cma,implementasi sistem informasi pad...
Sim,iin nurhasanah,prof,dr.hapzi ali.mm.cma,implementasi sistem informasi pad...
 
Sim, anindia putri , hapzi ali, tugas uts, universitas mercu buana, 2017
Sim, anindia putri , hapzi ali,  tugas uts, universitas mercu buana, 2017Sim, anindia putri , hapzi ali,  tugas uts, universitas mercu buana, 2017
Sim, anindia putri , hapzi ali, tugas uts, universitas mercu buana, 2017
 
Tugas informasi proses bisnis
Tugas informasi proses bisnisTugas informasi proses bisnis
Tugas informasi proses bisnis
 
Sim, rizky nurdanti, hapzi ali, implementasi sistem informasi, universitas me...
Sim, rizky nurdanti, hapzi ali, implementasi sistem informasi, universitas me...Sim, rizky nurdanti, hapzi ali, implementasi sistem informasi, universitas me...
Sim, rizky nurdanti, hapzi ali, implementasi sistem informasi, universitas me...
 
Sim, rizky nurdanti, hapzi ali, implementasi sistem informasi, universitas me...
Sim, rizky nurdanti, hapzi ali, implementasi sistem informasi, universitas me...Sim, rizky nurdanti, hapzi ali, implementasi sistem informasi, universitas me...
Sim, rizky nurdanti, hapzi ali, implementasi sistem informasi, universitas me...
 

Último

AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 

Último (20)

AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 

DSS_PendukungKeputusan

  • 1. PENUNJANG KEPUTUSAN dan KECERDASAN BUATAN disusun sebagai syarat memenuhi tugas mata kuliah sistem informasi disusun oleh : Achmad Faozi 005131121003 Mochamad Faisal Efendi 005131121059 Muhamad Fahmi 005131121064 Rachmat Martua Hasibuan 005131121077 FAKULTAS TEKNIK INFORMATIKA STMIK ERESHA BOGOR 2014
  • 2. KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena dengan rahmat dan hidayah-Nyalah penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “penunjang keputusan dan kecerdasan buatan”. Makalah ini disusun dengan tujuan memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sistem Informasi Manajemen. Untuk itu penyusun sangat berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, terutama kepada dosen mata kuliah Sistem Informasi Manajemen yang telah memberikan bimbingannya sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Penyusun sangat mengetahui bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penyusun mohon kritik dan saran yang membangun agar penyusun dapat menyusunnya kembali dengan lebih baik. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Bogor, Mei 2014 Penyusun
  • 3. DAFTAR ISI Cover .............................................................................................................. Judul ............................................................................................................... Kata Pengantar ................................................................................................ i Daftar Isi ......................................................................................................... ii BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 1 1.3 Tujuan Pembelajaran ................................................................................. 1 BAB 2 PEMBAHASAN 2.1 Pendukung Keputusan Dalam Bisnis ......................................................... 3 2.1.1 Kualitas Informasi ............................................................................ 4 2.1.2 Struktur Keputusan ........................................................................... 5 2.1.3 Tren Pendukung Keputusan .............................................................. 7 2.1.4 Sistem Informasi Manajemen ........................................................... 8 2.1.5 Pemprosesan Analisis Online ............................................................ 10 2.1.6 Sistem Pendukung Keputusan ........................................................... 11 2.1.7 Komponen DSS ................................................................................ 12 2.1.8 Sistem Visualisasi dan Informasi Geografis ...................................... 13 2.1.9 Penggunaan Sistem Pendukung Keputusan ....................................... 13 2.1.10 Analisi Jika-Maka ........................................................................... 14 2.1.11 Analisis Sensitivitas ........................................................................ 14 2.1.12 Analisis Pencarian Sasaran ............................................................. 15 2.1.13 Analisis Optimisasi ......................................................................... 16 2.1.14 Sistem Informasi Eksekutif ............................................................. 16 2.1.15 Sistem Manajemen Pengetahuan ..................................................... 16 2.2 Kecerdasan Buatan dan Teknologi Dalam Bisnis ....................................... 17 2.2.1 Ruang Lingkup Kecerdasan Buatan .................................................. 18 2.2.2 Sistem Pakar (Expert System) ........................................................... 20
  • 4. 2.2.3 Pengembangan Sistem Pakar ............................................................ 21 2.2.4 Jaringan Saraf Tiruan (Neural Network) ........................................... 22 2.2.5 Logika Fuzzy .................................................................................... 22 2.2.6 Algoritma Genetika .......................................................................... 23 2.2.7 Realita Virtual .................................................................................. 23 BAB 3 PENUTUP 3.1 Simpulan ................................................................................................... 25 Daftar Pustaka ................................................................................................. 26
  • 5. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi di dalam sebuah perusahaan adalah sangat penting untuk mendukung kelangsungan perkembangan sebuah perusahaan, sehingga terdapat alasan bahwa informasi sangat dibutuhkan bagi sebuah perusahaan. Apabila kurangnya mendapatkan informasi, dalam waktu tertentu perusahaan akan mengalami ketidakmampuan mengontrol sumber daya, sehingga dalam mengambil keputusan-keputusan strategis sangat terganggu, yang pada akhirnya akan mengalami kemunduran dan kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan pesaingnya. Disamping itu, sistem informasi yang dimiliki seringkali tidak dapat bekerja dengan baik. Masalah utamanya adalah bahwa sistem informasi tersebut terlalu banyak informasi yang tidak bermanfaat. Memahami konsep dasar informasi adalah sangat penting dalam mendesain sebuah sistem informasi yang efektif (effective business system). Menyiapkan langkah atau metode dalam menyediakan informasi yang berkualitas adalah tujuan dalam mendesain sistem baru. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apakah pengertian sistem pendukung keputusan ? 2. Apa saja kriteria sistem pendukung keputusan ? 3. Apa saja karakteristik dan kemampuan sistem pendukung keputusan ? 4. Apakah keuntungan sistem pendukung keputusan ? 5. Komponen Sistem Pendukung Keputusan 1.3 Tujuan Pembelajaran 1. Mengidentifikasi perubahan yang terjadi dalam bentuk dan penggunaan pendukung keputusan dalam bisnis. 2. Mengidentifikasi peran dan pelaporan alternatif sistem informasi manajemen.
  • 6. 3. Menjelaskan bagaimana pengolahan analisis online dapat memenuhi kebutuhan informasi kunci dari manajer. 4. Menjelaskan dukungan konsep sistem pengambilan keputusan dan bagaimana hal itu berbeda dari manajemen tradisional infor-sistem informasi. 5. Menjelaskan bagaimana sistem informasi berikut dapat mendukung kebutuhan informasi eksekutif, manajer, dan profesional bisnis: a. Sistem informasi eksekutif b. Informasi perusahaan portal c. Sistem manajemen pengetahuan 6. Identifikasi bagaimana saraf jaringan, logika fuzzy, genetik algoritma, virtual reality, dan agen cerdas dapat digunakan dalam bisnis. 7. Berikan contoh dari beberapa sistem pakar cara dapatdigunakan dalam situasi pengambilan keputusan bisnis.
  • 7. BAB 2 PEMBAHASAN 2.1 Pendukung Keputusan dalam Bisnis Agar sukses dalam bisnis saat ini, perusahaan membutuhkan system informasi yang dapat mendukung kebutuhan pengambilan keputusan dan berbagai informasi dari manajer dan praktisi bisnis. Internet, intranet dan teknologi informasi lainnya yang berbasis Web dalam mendukung aktivitas pengambilan keputusan dari setiap manajer dan pekerja yang berpengetahuan dalam bisnis. Infromasi, Keputusan, dan Manajemen Jenis informasi yang dibutuhkan oleh pengambil keputusan di dalam suatu perusahaan berhubungan langsung dengan tingkat pengambilan keputusan manajemen dan jumlah struktur dalam situasi keputusan yang mereka hadapi. Kerangka kerja Piramida Manajerial klasik masih dapat diterapkan saat ini pada organisasi yang dirampingkan dan didatarkan atau struktur organisasi nonhierarkis. Tingkat pengambilan keputusan manajemen masih ada, namun ukuran, bentuk, dan pesertanya terus berubah seiring dengan evolusi struktur organisasi saat ini. Jadi, tingkat pengambilan keputusan manajemen yang harus didukung oleh teknologi infomasi dalam organisasi yang sukses adalah :
  • 8. Gambar 1 Diagram Kebutuhan informasi para pengambil keputusan a. Manajemen Strategis. Umumnya, dewan direksi dan komite eksekutif yang terdiri dari CEO dan eksekutif atas mengembangkan tujuan umum organisasi, strategi, kebijakan, dan tujuan sebagai bagian dari proses perencanaan strategis. Mereka juga mengawasi kinerja strategis organisasi dan arah keseluruhannya dalam lingkungan politik, ekonomi, dan bisnis yang kompetitif. b. Manajemen Taktis. Semakin banyak praktisi bisnis dalam tim mandiri serta manajer unit bisnis yang mengembangkan rencana jangka pendek dan jangka menengah, jadwal, dan anggaran serta menentukan kebijakan, prosedur, dan tujuan bisnis untuk subunit mereka di perusahaan. Mereka juga mengalokasikan sumber daya dan mengawasi kinerja sub unit organisasi mereka, termasuk departemen, divisi, tim proses, tim proyek, dan kelompok kerja lainnya. c. Manajemen Operasional. Anggota tim mandiri atau manajer operasional mengembangkan rencana jangka pendek seperti jadwal produksi mingguan. Mereka mengarahkan penggunaan sumebr daya dan kinerja tugas berdasarkan prosedur dan sesuai dengan anggaran dan jadwal yang mereka tetapkan untuk tim tersebut dan kelompok kerja di organisasi. 2.1.1 Kualitas Informasi Apa karateristik yang akan membuat produk informasi bernilai dan bermanfaat bagi Anda? Salah satu cara untuk menjawab pertanyaan penting ini adalah dengan menguji karateristik atau atribut Kualitas Informasi. Informasi yang kuno, tidak akurat, atau sulit dipahami tidak akan sangat berarti, berguna atau bernilai bagi Anda dan praktisi bisnis lainnya. Kita memerlukan informasi berkualitas tinggi, yaitu produk informasi yang memiliki karateristik, atribut, atau kualitas yang membuat informasi lebih bernilai. Informasi perlu dipandang memiliki tiga dimensi: waktu, isi, dan bentuk. Gambar dibawah ini meringkas atribut yang penting dari kualitas informasi dan mengelompokkannya ke dalam tiga dimensi tersebut.
  • 9. Gambar 2 Atribut yang harus ada dalam informasi produk berkualitas tinggi 2.1.2 Struktur Keputusan Keputusan yang dibuat pada tingkat manajemen operasional cenderun lebih terstruktur, sedangkan keputusan pada tingkat taktis lebih semiterstruktur, dan keputusan pada tingkat strategis lebih tak terstruktur. Keputusan yang terstruktur melibatkan situsi di mana prosedur yang diikuti ketika keputusan diperlukan, dapat disebutkan lebih awal. Keputusan tak terstruktur melibatkan situasi keputusan di mana tidak mungkin menentukan lebih awal mengenai prosedur keputusan yang harus diikuti. Akan tetapi, kebanyakan keputusan bersifat semiterstruktur. Contoh struktur keputusan dan tingkat manajemen. Maksudnya, beberapa prosedur keputusan dapat ditentukan, namun tidak cukup untuk mengarah ke suatu keputusan yang direkomendasikan.
  • 10. Misalnya, keputusan mengenai peluncuran layanan e-commerce yang baru atau membuat perubahan besar mengnai tunjangan karyawan akan berada pada jangkuan tak terstruktur hinggan semiterstruktur. Gambar berikut menyediakan berbagai contoh keputusan bisnis menurut jenis terstruktur keputusan dan tingkat manajemen. Perbedaan utama dalam keputusan kemampuan dukungan informasi manajemen sistem dan keputusan mendukung sistem. Dengan demikian, sistem informasi harus dirancang untuk menghasilkan berbagai produk informasi untuk memenuhi kebutuhan pengambil keputusan yang berubah-ubah di dalam organisasi. Misalnya, pengambil keputusan pada tingkat manajemen strategis dapat menggunakan sistem keputusan (detection support system-DSS) untuk mendapatkan laporan yang tak terjadwal, adalah hoc, dan lebih ringkas, peramalan, dan kecerdasan eksternal untuk mendukung perencanaan mereka yang lebih tak terstruktur dan tanggung jawab pembuatan kebijakan. Di sisi lain, pengambil keputusan pada tingkat manajemen operasional dapat bergantung pada sistem informasi manajemen untuk menyediakan laporan internal yang telah ditentukan sebelumnya dengan penekan pada perbandingan data yang lama dan yang sekarang guna mendukung
  • 11. tanggung jawab mereka yang lebih terstruktur untuk operasional sehari- hari. 2.1.3 Tren Pendukung Keputusan Penggunaan sistem informasi untuk mendukung pengambilan keputusan bisnis telah menjadi salah satu tujuan utama dari penggunan teknologi. Akan tetapi, selama tahun 1990-an, baik peneliti akademik maupun praktisi bisnis melaporkan bahwa fokus manajerial tradisional yang berasal dari sistem informasi manajemen yang klasik (1960-an), sistem pendukung keputusan (1970-an), sistem informasi eksekutif (1980) terus meluas. Kecepatan perkembangan teknologi informasi seperti hardware komputer, dan paket software DSS/EIS membuat pendukung keputusan tersedia bagi manajemen tingkat bawah, serta bagi individu nonmanajerial dan tim mandiri dari praktisi bisnis. Tren ini telah mengalami percepatan seiring dengan pertumbuhan yang sangat cepat dari Internet serta intranet dan ekstranet dari perusahaan yang menggunakan Internet dan pemilik kepentingannya. Inisiatif e-business dan ecommerce yang sedang diimplementasikan oleh banyak perusahaan juga memperluas ekspektasi serta penggunaan informasi dan pendukung keputusan dari karyawan, manajer, pelanggan, pemasok, dan mitra bisnis lainnya. Semua pemilik kepentingan dalam bisnis mengharapkan akses yang mudah dan instan ke informasi dan analisis data mandiri berbasis Web yang proaktif dan pribadi untuk mendukung persyaratan pengambilan keputusan dari semua konstituen mereka. Jadi, pertumbuhan ekstranet dan intrnet korporat, serta Internet, telah mempercepat pengembangan dan penggunaan pengiriman informasi “kelas eksekutif” dan alat software pendukung keputusan oleh manajemen dari tingkat yang lebih rendah dan oleh individu dan tim praktisi bisnis. Selain itu, ekspansi yang dramatis ini telah membuka pintu ke penggunaan alat seperti kecerdasan bisnis (business intellegence-BI) oleh pemasok, pelanggan, dan pemilik kepentingan bisnis lainnya dari suatu perusahaan untuk manajemen hubungan
  • 12. pelanggan, manajemen rantai pasokan, dan aplikasi e-business lainnya. Beberapa teknologi informasi utama yang dibuat secara khusus, pribadi, dan berbasis Web untuk menyediakan infomasi bisnis utama dan alat analisis untuk manajer, praktisi bisnis, dan pemilik kepentingan bisnis. Gambar 3 Bisnis intelejen aplikasi didasarkan pada personalisasi dan Web informasi 2.1.4 Sistem Informasi Manajemen Sistem Informasi Manajemen adalah jenis awal dari sistem informasi yang dikembangkan untuk mendukung pengambilan keputusan manajerial. SIM mengahsilkan prosuk informasi yang mendukung banyak kebutuhan pengambilan keputusan harian dari para manajer dan praktisi bisnis. Manajer dan pengambilan keputusan bisnis lainnya menggunakan SIM untuk memeproleh informasi mengenai tempat kerja mereka yang berjaringan yang mendukung aktivitas pengambilan keputusan mereka. Informasi ini dapat berbentuk laporan periodik, pengecualian, dan permintaan. Browser Web, program aplikasi, dan software manajemen database menyediakan akses ke informasi di intranet dan database operasional lainnya di dalam organisasi. Database operasional dipertahankan oleh sistem pemrosesan informasi. Data mengenai lingkungan bisnis diperoleh dari Intranet atau database ekstranet jika diperlukan. Alternatif Pelaporan Manajemen SIM
  • 13. menyediakan berbagai produk informasi bagi para manajer. Ada empat alternatif pelaporan utama yang disediakan oleh sistem ini yaitu: a. Laporan Terjadwal secara Periodik (Periodic Scheduled Reports). Bentuk tradisional penyediaan informasi bagi manajer dengan menggunakan format yang telah ditentukan dan menyediakan informasi secara rutin kepada manajer. Contoh laporan terjadwal secara periodik adalah laporan analisis penjualan harian dan mingguan dan laporan keuangan bulanan. b. Laporan Pengecualian (Exeption Reports). Dalam beberapa kasus, laporan dibuat hanya jika terjadi kondisi pengecualian. Dalam kasus lainnya, laporan dibuat secara periodik namun hanya berisi informasi mengenai kondisi pengecualian tersebut. Misalnya, manajer kredit dapat diberi laporan yang hanya berisi informasi mengenai pelanggan yang melewati batas kreditnya. Pelaporan pengecualian mengurangi kelebihan informasi, sehingga tidak perlu memberikan seluruh laporan aktivitas bisnis secara rinci bagi pengambil keputusan. c. Laporan Permintaan dan Tanggapan (Demand reports and Renponses). Informasi tersedia kapanpun manajer menginginkannya. Misalnya, browser Web dan bahasa permintaan DBMS serta penghasil laporan (reports generator) memungkinkan manajer di tempat kerja komputer untuk memperoleh tanggapan langsung atau menemukan dan mendapatkan laporan tertentu sebagai hasil dari permintaan informasi yang mereka butuhkan. Jadi, manajer tidak harus menunggu laporan periodik untuk tiba sesuai yang dijadwalkan. d. Pelaporan Dorong (Push Reporting). Informasi didorong ke manajer di tempat kerja berjaringan. Jadi, banyak perusahaan sedang menggunakan software penyiaran Web (webcasting)
  • 14. untuk menyiarkan laporan secara selektif dan informasi lainnya ke komputer berjaringan milik para manajer atau pakar melalui intranet perusahaan. 2.1.5 Pemprosesan Analisis Online Pemrosesan Analisis Online atau Online Analytical Processing- OLAP memungkinkan manajer dan analis secara interakfit menguji dan memanipulasi sejumlah besar data yang rinci dan terkonsolidasi dari banyak perspektif. OLAP mencakup analisis hubungan yang rumit antara ribuan atau bahkan jutaan data yang disimpan dalam data mart, gudang data, dan database Multidimensi lainnya untuk menemukan pola, tren, dan kondisi pengecualian. Sesi OLAP dilakukan secara online dan langsung, dengan respons yang cepat ke permintaan manajer dan analis, sehingga proses analisis atau pengambilan keputusan tidak terganggu. Pemrosesan analitis online melibatkan beberapa operasional analitis dasar, termasuk konsolidasi, drill down (penggalian), slicing and dicing (pengirisan dan pemotongan) a. Konsolidasi. Konsolidasi melibatkan pengumpulan data. Hal ini dapat melibatkan pengumpulan sederhana atau pengelompokan yang rumit dengan melibatkan data yang saling berhubungan. Misalnya data kantor penjualan dapat dikumpulkan ke wilayah, dan wilayah ke regional. b. Penggalian. OLAP dapat bergerak ke arah kebalikan dan secara otomatis menampilkan rincian data yang telah dikonsolidasikan. Ini disebut penggalian. Misalnya, penjualan menurut prduk individual atau staf penjualan yang menghasilkan total penjualan regional dapat dengan mudah diakses. c. Pengirisan dan Pemotongan. Pengirisan dan pemotongan merujuk pada kemampuan untuk melihat database dari penjualan dapat menunjukkan semua penjualan dari satu jenis
  • 15. prosuk secara regional. Irisan yang lain dapat menunjukkan semua penjualan menurut saluran penjualan dari setiap produk. Pengirisan dan pemotongan sering dilakukan sejalan dengan sumbu waktu untuk menganalisis tren dan menemukan pola berbasis waktu pada data. Gambar 4 Pengolahan analisis online mungkin membutuhkan penggunaan server khusus dan database multidimensi. 2.1.6 Sisitem Pendukung Keputusan Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System-DSS) adalah sistem informasi berbasis komputer yang menyediakan dukungan informasi yang inetraktif bagi manajer dan praktisi bisnis selama proses pengambilan keputusan. Sistem pendukung keputusan menggunakan: 1. Model analitis 2. Database khusus 3. Penilaian dan pandangan pembuat keputusan 4. Proses pemodelan berbasis komputer yang interaktif untuk mendukung pembuatan keputusan bisnis yang semiterstruktur dan tak terstruktur. Sistem DSS didesain sebagai sistem respons cepat dan ad-hoc yang diawali dan dikendalikan oleh pengambil keputusan bisnis. Sistem pendukung keputusan dapat secara langsung mendukung jenis keputusan
  • 16. khusus dan gaya pengambilan keputusan pribadi serta kebutuhan eksekutif, manajer, dan praktisi bisnis secara individual. 2.1.7 Komponen DSS Berbeda dengan SIM, Sistem Pendukung Keputusan bergantung pada Model Bases (basis model) dan database sebagai sumber daya sistem yang vital. Basis model dss adalah komponen software yang trdiri dari model-model yang digunakan dalam rutinitas komputasional dan analitis yang secara matematis menyatakan hubungan antarvariabel. DSS dapat mencakup model pemrograman linear, model peramalan regresi ganda, dan model nilai sekarang penganggaran modal. Modelmodel seperti ini dapat disimpan dalam bentuk Template atau model Spreadsheet, atau program statistik dan matematis serta modul program. Gambar 5 Komponen DSS yang dapat di implementasikan di marketing berbasis web. Paket software DSS dapat mengombinasikan komponen model untuk membuat model terpadu yang mendukung jenis keputusan tertentu. Software DSS biasanya terdiri atas rutinitas pemodelan analitis
  • 17. yang telah dibangun dan juga memungkinkan Anda untuk membangun model Anda. Banyak paket DSS yang saat ini tersedia dalam mikro komputer dan versi berbasis Web. Tentu saja, paket Spreasheet elektronik juga menyediakan beberapa bangunan model spreasheet dan pemodelan analitis yang ditawarkan oleh software DSS yang berdaya lebih tinggi. 2.1.8 Sistem Visualisasi dan Informasi Geografis Geographic Information System-GIS (sistem informasi geografis) dan Data Visualization System-DVS (sistem visalisasi data) adalah kategori khusus dari DSS yang memadukan grafis komputer dengan fitur DSS lainnya. Sistem informasi geografis adalah DSS yang menggunakan database geografis untuk membuat dan menampilkan peta dan tampilan grafis lainnya yang mendukung keputusan mengenai distribusi geografis sumber daya lainnya. Banyak perusahaan yang menggunakan teknlogi GIS bersama dengan Global Positioning System-GPS (sistem penempatan global) untuk membantu mereka memilih lokasi toko ritel yang baru, mengoptimakan rute disribusi, atau menganalisis demografi pasar sasaran mereka. Aplikasi bisnis seperti penambangan data biasanya menggunakan grafik inetraktif yang memungkinkan pemakai menggali data secara langsng dan memanipulasi data model bisnis untuk membantu menjelaskan maknanya untuk pengambilan keputusan bisnis. 2.1.9 Penggunaan Sistem Pendukung Keputusan Penggunaan Decision Support System-DSS (sistem pendukung keputusan) melibatkan proses Analytical Modelling (pemodelan analitis) yang interaktif. Misalnya, penggunaan paket software DSS untuk pendukung keputusan dapat menghasilkan berbagai tampilan sebagai respons terhadap alternatif perubahan jika-maka yang dimasukkan oleh manajer. Hal ini berbeda dari respons permintaan dari sistem informasi manajemen, karena pengambil keputusan tidak meminta infomasi yang
  • 18. telah ditentukan sebelumnya. Sebaliknya, mereka mengeksplorasi alternatif yang memungkinkan. Jadi, mereka tidak perlu menentukan kebutuhan informasi mereka di depan. Melainkan, mereka menggunakan DSS untuk menemukan informasi yang mereka butuhkan untuk membantu mereka membuat keputusan. Itu adalah inti dari konsep sistem pendukung keputusan. Penggunaan sistem pendukung keputusan melibatkan empat jenis dasar aktivitas pemodelan analitis: 1. Analisi jika-maka 2. Analisis sensitivitas 3. Analisis pencarian sasaran 4. Analisis optimisasi 2.1.10 Analisis Jika-Maka Analisis What-if (jika-maka), seorang pemakai akhir membuat perubahan terhadap variabel, atau hubungan antarvariabel, dan mengamati perubahan yang dihasilkan dalam nilai variabel lainnya. Misalnya, jika Anda menggunakan spreasheet, anda mungkin mengubah jumlah pendapatan (variabel) atau rumus tarif pajak (hubungan antravariabel) dalam model spreasheet keuangan sederhana. Kemudian Anda dapat meminta program spreasheet untuk secara instan menghitung ulang semua variable yang terpengaruh di dalam spreasheet. Pemakai manajerial akan sangat tertarik dalam mengamati dan mengevaluasi perubahan yang terjadi terhadap nilai di spreasheet, khususnya variabel seperti laba bersih. Bagi banyak manajer, laba bersih adalah contoh bottom-line (garis dasar), yaitu faktor kunci dalam membuat keputusan apapun. Analisis seperti ini akan diulangi hingga manajer pusat dengan apa yang ditunjukkan oleh hasilnya mengenai pengaruh berbagai keputusan yang mungkin dilakukan. 2.1.11 Analisis Sensitivitas Analisis Sensitivitas adalah kasus khusus dari analisis jika-maka. Umumnya, nilai dari satu variabel diubah berulang-ulang dan hasil perubahan pada variabel lainnya diamati.
  • 19. Jadi, analisis sensitivitas sebenarnya adalah kasus analisis jika- maka yang melibatkan perubahan yang berulang-ulang terhadap satu variabel. Beberapa pkaet DSS secara otomatis membuat perubahan kecil ke satu variabel ketika diminta melakukan analisis sensitivitas. Umumnya, analisis sensitivitas digunaka ketika pengambil keputusan tidak yakin dengan asumsi yang dibuat dalam memperkirakan nilai beberapa variabel utama. Dalam contoh spreasheet, nilai pendapatan dapat diubah secara berulang-ulang dengan peningkatan kecil, dan pengaruhnya terhadap variabel spreasheet lainnya diamati dan dievaluasi. Hal ini akan membantu manajer memahami dampak berbagai tingkat pendapatan etrhadap faktor-faktor lain yang terlibat dalam keputusan yang dipertimbangkan. 2.1.12 Analisis Pencarian Sasaran Goal Seeing (analisis pencarian sasaran) membalikkan arah analisis yang dilakukan dalam jika-maka dan sensivitas. Analisis ini tidak mengamati bagaimana perubahan satu variabel mempengaruhi variabel lainnya. Analisis pencarian sasaran yang juga disebut How Can (bagaimana bisa) menetapkan nilai sasaran (tujuan umum) untuk satu variabel dan kemudian secara berulang-ulang mengubah variabel lainnya hingga nilai sasarn tercapai. Mislanya, Anda dapat menentukan nilai sasaran $2 juta untuk laba bersih bagi suatu bisnis. Kemudian Anda dapat secara berulang-ulang mengubah nilai pendapatan dan pengeluaran dalam model spreasheet hingga hasil $2 juta tercapai. Jadi, Anda akan menemukan berapa jumlah pendapaatan atau tingkat pengeluaran yang perlu dicapai oleh suatu bisnis untuk mencapai sasaran laba bersih $2 juta. Dengan demikian, bentuk pemodelan analisis ini akan membantu menjawab pertanyaan, “Bagaimana kita bisa mencapai laba bersih $2 juta?”, bukan pertanyaan, “Apa yang terjadi jika kita mengubah pendapatan dan pengeluaran?”
  • 20. Jadi, analisis pencarian sasaran adalah salah satu metode penting dari pendukung keputusan. 2.1.13 Analisis Optimisasi Analisis optimisasi adalah perluasan yang lebih rumit dari analisis pencarian sasaran. Sasarannya bukan nilai sasaran tertentu untuk suatu variabel, melainkan untuk mencari nilai optimium untuksatu atau beberapa variabel diubah secara berulang-ulang, berdasarkan batasan tertentu, hingga nilai terbaik untuk variable sasaran ditemukan. Misalnya, anda dapat mencoba menentukan tingkat laba tertinggi yang dapat dicapai dengan mengubah nilai sumber pendapatan tertentu dan kategori pengeluaran. Perubahan pada variabel tersebut dapat terikat pada batasan seperti kapasitas proses produksi atau batasan pembiayaan yang tersedia. Optimisasi umumnya dicapai dengan menggunakan software seperti Solver dalam Microsoft Excel dan paket software lainnya untuk teknik optimisasi seperti pemrograman linear. 2.1.14 Sistem Informasi Eksekutif Executive Information Systems-EIS adalah sistem informasi yang menggabungkan berbagai fitur sistem informasi manajemen dan sistem pendukung keputusan. Ketika pertama kali dikembangkan, fokusnya adalah untuk memenuhi kebutuhan informasi strategis manajemen tingkat atas. Jadi, tujuan pertama dari sistem informasi eksekutif adalah untuk menyediakan akses informasi yang mudah dan cepat kepada eksekutif tingkat atas mengenai Critical Success Factors-CSF (faktorfaktor penentu keberhasilan) perusahaan, yaitu faktor- faktor utama yang penting untuk mencapai tujuan strategis organisasi. Misalnya, para eksekutif di jaringan toko ritel akan memepertimbangkan faktor- faktor seperti hasil penjualan e-commerce dan tradisional, atau bauran lini produksinya sebagi faktor penentu untuk tetap bertahan dan sukses. 2.1.15 Sistem Manajemen Pengetahuan Knowledge Management Systems-KMS (sistem manajemen pengetahuan) sebagai penggunaan teknologi informasi untuk membantu
  • 21. mengumpulkan, mengatur, dan saling berbagi pengetahuan bisnis di dalam organisasi. Di banyak organisasi, database hipermedia di situs Web intranet korporat telah menjadi basis pengetahuan untuk penyimpanan dan penyebaran pengetahuan bisnis. Pengetahuan ini sering berbentuk best practise, kebijakan, dan solusi bisnis di tingkat proyek, tim, unit bisnis, dan tingkat perusahaan. 2.2 Kecerdasan Buatan dan Teknologi Dalam Bisnis Kecerdasan buatan (Artificial Inteligence/AI) dipraktekkan dalam bisnis dengan berbagai cara. Kecerdasan Buatan /AI sendir merupakan ranah teknologi dan sains yang berasal dari ilmu komputer, biologu, psikologi, ilmu bahasa, matematika dan ke-teknikan (enginering).Dengan kehadiran kecerdasan buatan tersebut komputer diharapkan memiliki kemampuan untuk berfikir sebaik mungkin seperti halnya manusia. Komputer juga didorong mampu berfungsi layaknya kecerdasan manusia sebagaimana. Beberapa atribut perilaku cerdas. AI mencoba untuk menduplikasi kemampuan ini dalam sistem berbasis komputer. Kehadiran teknologi kecerdasan buatan sempat diragukan kemampuannya ketika pertama kali dicetuskan pada tahun 1950an. Banyak pakar dengan berbagai latar belakan mempertanyakan kemampuan dari kecerdasan buatan tersebut. Alan Turing, sebagai pelopor kecerdasan buatan kala itu mengajukan metode untuk mengetahui sejauh mana kemampuan komputer dalam
  • 22. berfikir layaknya manusia. Walaupun penelitian serupa terus dikembangkan, hal tersebut belum dapat meredam berbagai kritik dan keraguan atas teknologi kecerdasan buatan. Salah satu metode turunan dari Turin adalah CAPTCHA (Completely Automated Public Turing test to tell Computer and Human Apart). Test CAPTCHA tersebut pada mulanya berupa serangkaian proses yang diciptakan oleh manusia untuk mengetes komputer, namun saat ini digunakan sebaliknya yaitu diciptakan (create) oleh komputer untuk mengetes manusia. Karena komputer pada umumnya tidak dapat lolos dari tes CAPTCHA, sehingga bisa dipastikan bahwa yang bisa melalui tersebut adalah manusia. Praktek semacam ini banyak diimplementasikan pada transaksi melalui Web. 2.2.1 Ruang Lingkup Kecerdasan Buatan Ruang lingkup utama dari kecerdasan buatan yang terdiri dari tiga aspek utama yaitu kognitif, robotik dan natural interface, walaupun dimungkinkan adanya aspek lain dan adanya tumpang tindih antar aspek. Gambar 6 Atribut utama kecerdasan buatan. Perhatikan bahwa banyak aplikasi AI dapat dikelompokkan menjadi tiga bidang utama yaitu kognitif ilmu pengetahuan, robotika, dan
  • 23. interface alami. Untuk itu diperlukan pembahasan terperinci dari tiga aspek tersebut sebagai berikut: 1. Kognitif, merupakan area kecerdasan buatan yang bersumber dari ilmu biologi, neurologi, psikologi matematik dan berbagai disiplin lainnya. Aspek ini berfokus pada upaya bagaimana otak manusia bekerja untuk berfikir dan belajar serta berbasis pada penelitian tentang bagaimana manusia memproses informasi. Penggunaan kecerdasan buatan dalam aspek ilmu kognitif dapat dicontohkan sebagai berikut:  penggunaan expert system dan knowledge based system  sistem logika fuzzy, untuk memproses data yang tidak lengkap,ambigu dan permasalahan yang bersifat semi struktural  Jaringan saraf tiruan mampu bekerja dengan mengenali pola dan mencari solusi dengan pola tersebut  Algoritma genetika bekerja layaknya teori Darwin yang dapat mensimulasikan proses evolusi  Inteligence Agent, menggunakan expert system dan berbagai teknologi dalam kecerdasan buatan untuk menggantikan peran manusia dalam bidang tertentu. 2. Robotik, berdasar pada ilmu keteknikan, psikologi dan kecerdasan buatan sehingga memungkinkan robot memiliki daya melihat, menilai sesuatu, meraba dan ketangkasan dalam menangani atau memanipulasi. Juga dimungkinkan dalam aktivitas lokomosi dan pergerakan suatu barang dari area satu ke area lain atau menentukan tujuan pergerakan.
  • 24. 3. Natural Interface, Pengembangan natural interface dilandasi keinginan penggunaan komputer secara alami, sebagai contohnya adalah pengenalan bahasa alami dan pengenalan suara. Kedua hal tersebut menjadi objek pengembangan pada aspek natural interface. Keinginan untuk menjadikan komputer dan robot mampu memahami bahasa manusia menjadikan berbagai riset tentang aspek ini berkembang. 2.2.2 Sistem Pakar (Expert System) Salah satu penggunaan kecerdasan buatan yang paling populer adalah sistem pakar. Sistem pakar bermula dari sistem informasi pengetahuan (knowledge based), dan digunakan secara spesifik dan pada permasalahan yang kompleks guna berperan layakanya konsultan ahli. Sistem pakar memungkinkan mendukung keputusan karena mampu memberikan sejumlah alasan terhadap suatu permasalahan yang membutuhkan pengetahuan tertentu. Sistem pakar memiliki dua komponen yaitu dasar pengetahuan dan software. Pengetahuan berisi kejadian atau fakta tentang subjek dan tatacara penilaian terhadap subjek. Sedangkan sofware memuat program-program untuk melakukan pendugaan dan media berkomunikasi dengan pengguna. Sistem pakar bertindak layaknya konsultan. Menanyakan sejumlah pertanyaan kepada pengguna, melakukan pencarian terhadap pengetahuan dan metode yang berkaitan dengan pertanyaan kemudian menyusun sejumlah argumen dan saran terhadap suatu subjek permasalahan. Penggunaan sistem pakar kini kian meluas ke berbagai bidang profesi seperti mendiagnosa penyakit, menganalisa kandungan bahan, memberi saran rekomendasi atas perbaikan, membimbing konsumen atau melakukan perencanaan keuangan. Sehingga dari sudut pandang bisnis, sistem pakar dapat dilibatkan dalam proses atau siklus bisnis. Sistem pakar mendapatkan pengetahuan dari para ahli, dan bisa melampaui kinerja seorang pakar. Hal tersebut dimungkinkan karena sistem pakar tidak mengenal lelah, dapat menampung informasi dari
  • 25. banyak pakar dengan sekaligus dan bekerja lebih cepat dan konsisten. Sistem pakar mampu melestarikan kepakaran seseorang dan menyimpannya. sehingga perusahaan tidak perlu khawatir kehilangan pakarnya dikarenakan pakar tersebut berhenti dari perusahaan. Terlebih lagi, sistem pakar memungkinkan pengetahuan yang dimiliki dan terekam didalamnya untuk dibagi dan digunakan secara bersama. Kelemahan dari sistem pakar ada pada ketidakmampuan untuk belajar, tidak fokus, perawatan dan pengembangan. Sistem pakar hanya dapat menyelesaikan permasalahan yang spesifik karena keterbatasan bahan pengetahuan yang dimiliki dan tidak dapat menyelesaikan masalah yang bersifat subjektif. Sistem pakar mampu menghasilkan analisisis tajam terhadap objek yang dikuasainya, namun lemah terhadap penunjangan keputusan yang bersifat subjektif. Secara teknis, perawatan dan pengemabngan dari sistem pakar membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Juga sistem pakar tidak dapat belajar dari pengetahuan yang dimilikinya secara mandiri melainkan harus diajarkan. 2.2.3 Pengembangan Sistem Pakar Expert system shell (ESS) digunakan sebagai alat bantu pengembangan sistem pakar. Metode tersebut meruapakan cara termudah untuk mengembangkan sistem tersebut. ESS merupakan paket software berbasis sistem pakar tanpa fasilitas pemrograman, karena inti dari sistem pakar adalah pengetahuan. ESS kadang dilengkapi dengan fitur tambahan seperti editor dan pengolah antar muka. ESS saat ini semakin mudah digunakan, bahkan pengembang yang tidak memiliki latar belakang teknologi informasi dapat mengembangkan sistem pakar. Kemudahan juga diperoleh dari variasi biaya paket software ESS. Dalam pengembangan sistem pakar dikenal knowledge engineer, yaitu seseorang yang bertugas memasukkan pengetahuan yang didapat dari para pakar kedalam sistem. Proses pengambilan pengetahuan tersebut memerlukan kepakaran tersendiri, oleh karena itu pengetahuan
  • 26. yang telah dimasukkan kedalam sistem oleh engineer harus dites terlebih dahulu. Posisi knowledge engineer mirip dengan analis sistem informasi. Ketika suatu perusahaan memutuskan untuk membuat suatu sistem pakar, maka diperlukan knowledge engineer dan para ahli. Knowledge engineer membantu para ahli untuk merancang sistem pakar dengan bantuan ESS. Para ahli juga menentukan modul dan metode apa yang digunakan oleh sistem untuk menilai dan menyelesaikan permasalahan berdasarkan kepakaran. Proses tersebut bisa jadi dilakukan berulang- ulang agar sistem pakar dapat menyamai output yang dihasilkan oleh para ahli. 2.2.4 Jaringan Saraf Tiruan (Neural Network) Neural network merupakan model komputasi yang menyerupai kerja jejaring interkoneksi pada otak manusia yang disebut neuron. Seperti halnya kerja otak manusia, jejaring sarat tiruan dapat belajar dari data-data yang dimasukkan untuk menghasilkan pola dan hubungan antar data tersebut. Semakin banyak data yang bisa dimasukkan, semakin bagus output yang dihasilkan karena komputer akan terus belajar dari data yang baru diinputkan. Sebagai contoh, dari sejumlah data karakteristik nasabah kredit dan data kualitas pinjaman, memungkinkan bagi sistem yang bekerja dengan jejaring saraf tiruan untuk mengenali karakter peminjam seperti apa yang akan berpotensi masalah, begitu pula sebaliknya. Untuk menghasilkan akurasi yang tinggi, jejaring saraf tiruan harus terus senantiasa dilatih dengan menginput sejumlah data dengan beragam variasi karakter. 2.2.5 Logika Fuzzy Walaupun sederhana namun logika fuzzy merupakan aplikasi yang sangat serius digunakan sebagai kecerdasan buatan untuk aplikasi bisnis. Metode fuzzy bekerja layaknya manusia berpendapat, karena seringkali manusia berpendapat yang sifatnya subjektif. Logika fuzzy mampu bekerja dengan data yang sifatnya ambigu, tidak tegas dan
  • 27. menghasilkan keputusan yang sifatnya perkiraan dan berada diantara dua hal yang diperbandingkan. Bagaimana logika fuzzy dapat menghasilkan output yang sifatnya tidak presisi? Penjelasannya sebagai berikut: Ketika data yang dinput bersifat ambigu dan tidak sempurnya, metode fuzzy mampu menghasilkan kesimpulan dengan cepat namun dapat diterima dari data tersebut. Sekalipun metode fuzzy bekerja dengan situasi yang tidak presisi, namun logika fuzzy bukanlah suatu yang sifatnya tidak pasti dan tidak presisi, karena logika fuzzy mampu memberi ketepatan yang berguna dalam pengambilan keputusan. 2.2.6 Algoritma Genetika Penggunaan algoritma genetika saat ini sedang berkembang. Metode algoritma genetik mengikuti teori seleksi alam Darwin, pengacakan dan beberapa fungsi matematis untuk mensimulasikan proses evolusi yanang nantinya dapat berguna bagi keputusan bisnis. Proses ini dapat menyingkat waktu mengingat proses evolusi yang terjadi dialam berlangsung ribuan tahun, sedangkan melalui algoritma genetika proses tersebut dapat berjalan dengan singkat. Penggunaan algoritma genetika khususnya berguna bagi perusahaan yang telah memiliki sejumlah solusi yang pernah dipraktekkan namun masih dinilai perlu untuk memilih mana yang terbaik dari sekian banyak solusi tersebut. Algoritma genetik menggunakan sejumlah proses matematis untuk memilih secara acak (random) dan menseleksi output mana yang baik dan mana yang lemah sehingga yang tersisa adalah solusi yang paling baik dan optimal. 2.2.7 Realita Virtual Realita virtual merupakan simulasi dunia nyata via komputer. Realita Virtual mengalami peningkatan pengunaan paling cepat dibanding model kecerdasan buatan lainnya karena lebih natural, realistik dan melibatkan interaksi antara indra manusia dan antarmuka
  • 28. komputer. Realita Virtual juga sering dikenal dengan telepresence. Penggunaan multi sensor dalam realita virtual dan memungkinkan bertinteraksi dengan panca indra lainnya menjadikan pengguna realita virtual memberikan pengalaman tersendiri bagi pengguna. Teknologi realita virtual memungkinkan interaksi dan penyajian data dalam kacamata video, earphone dan sensor-sensor yang mendeteksi pergerakan sejumlah organ tubuh. Penggunaan teknologi realita virtual sangat luas seperti teknik CAD (Computer Aided Design), simulasi penerbangan, diagnosa medis, percobaan ilmiah di bidang fisika dan biologi, hiburan, demo produk, dan games. Teknik CAD paling banyak digunakan dalam bisnis. Teknik tersebut memungkinkan desainer atau arsitek melakukan tes terhadap desain yang telah dibuat tanpa harus membuat rancangan fisiknya terlebih dahulu. Visualisasi yang dihasilkan dapat dimanfaatkan oleh praktisi farmasi untuk mengembangkan bahan pengobatan baru atau menjadi model pengganti tubuh manusia. Teknologi realita virtual dikatakan telepresence apabila digunakan oleh seorang atau banyak orang di berbagai tempat secara bersamaan.
  • 29. BAB 3 PENUTUP 3.1 Simpulan Sistem informasi manajemen dan sistem pendukung keputusan adalah aspek desain informatika organisasional yang memberikan pengaruh besar dalam berlangsungnya kegiatan dalam suatu organisasi /perusahaan. Keduanya memang memiliki kelebihan dan kekurangan. Tetapi jika kedua hal tersebut diterapkan dengan baik dalam membangun suatu organisasi, maka orgnisasi tersebut kemungkinan besar berjalan lancar dan memberikan efisiensi kepada pengelola.
  • 30. DAFTAR PUSTAKA O’Brien, George M. Marakas, (2009), “Management Information System 10 Edition by James A”