Workshop Evaluasi RBM Kabupaten Majalengka diselenggarakan pada 11 September 2014 di Gerai PNPM-MPd Kabupaten Majalengka. Peserta workshop terdiri dari perwakilan semua kecamatan. Workshop dibuka oleh PjOKab dan dilanjutkan dengan laporan kegiatan tiap pokja. Penghargaan diberikan kepada BKAD Kecamatan Bantarujeg. Workshop Perencanaan kegiatan RBM 2014 pun diselenggarakan.
Undang-Undang Nomor 35 tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Uundang Nomor...
Buletin Sindangkasih Edisi 007 Tahun 2014
1.
2. Workshop Evaluasi RBM Kabupaten Majalengka
diselenggarakan pada hari Kamis tanggal 11 September 2014
bertempat di Gerai PNPM-MPd Kabupaten Majalengka. Peserta
workshop yang diundang adalah perwakilan dari semua
kecamatan yang terdiri dari Setrawan, PjOK, FK/FT, BKAD dan
Ketua UPK.
Workshop dibuka oleh PjOKab, Drs. Piping Ma’arif dan
dilanjutkan dengan agenda utama yaitu penyampaian laporan
hasil kegiatan yang telah dilaksanakan oleh tiap pokja yang
dibacakan oleh Ketua RBM Kabupaten Majalengka, H. S. Hasib.
Dalam Workshop Evaluasi dilakukan pula penyerahan
penghargaan untuk pelaku PNPM Mandiri Perdesaan yang
memiliki kinerja terbaik selama tahun 2013 yang diraih oleh unit
kerja BKAD Kecamatan Bantarujeg.
Usai Workshop Evaluasi, kegiatan berlanjut dengan Workshop
Perencanaan kegiatan RBM untuk tahun anggaran 2014.
Ada sedikit perubahan dalam kepengurusan RBM tahun ini,
Wakil Ketua RBM (Lumbri, S.Pd.) terpilih menjadi ketua RBM
Kabupaten Majalengka, setelah tim formatur yang terdiri dari lima
orang yang mewakili BKAD, Setrawan, PjOK, FK/FT, dan UPK
mempercayakan roda pergerakan RBM tahun 2014 ke
tangannya. Dan yang menjadi Wakil Ketua RBM terpilih adalah
Odik (........................................). Tim inti RBM lainnya tidak
berubah. Sekretaris 1 masih dijabat oleh Ima Rohima AR, ST
(Ketua UPK Kec. Sindang), Rahmat Hidayat (Ketua UPK Kec.
Sumberjaya) sebagai sekretaris 2, dan Bendahara dipegang oleh
Wiwi Susilawati, S.Pd. (Ketua UPK Kec. Sukahaji).
Koordinator Pokja terdiri dari : Koordinator Bidang Advokasi
Hukum dijabat oleh Sarya, S.Pd. (dari Kec. Sukahaji), Koordinator
Bidang Teknologi Tepat Guna dipercayakan kepada Indra Dwi
Budi R., S.Kom. (dari Kec. Majalengka), Koordinator Bidang
Media masih dijabat oleh H.Apip HarisArifin (dari Kec.Argapura),
Koordinator Bidang Perencanaan Pembangunan Desa dijabat
oleh Anas Abdul Nasir (dari Kec. Palasah), Koordinator Bidang
TPM dipegang oleh M. Jejen (dari Kec. Banjaran), Ela Nurela (dari
Kec. Maja) mendapat kepercayaan menjadi Koordinator Bidang
Pemberdayaan Perempuan, Koordinator Bidang Gelar Karya
Seni dan Budaya dipercayakan kepada Teteng Imanudin (dari
Kec. Dawuan), dan Asep Dudung (dari Kec. Bantarujeg)
menjabat sebagai Koordinator Bidang CBM. Masing-masing
ketua pokja mendapat hak untuk menentukan staff yang akan
diperbantukan untuk kelancaran kegiatan yang kian berkejaran
dengan waktu karena seluruh kegiatan harus selesai paling
lambat bulan Desember tahun 2014.
3. Berakar dari pemikiran tersebut, seluruh pengusaha olahan
makanan didata dan dibina. Hasil dari pembinaan tersebut
memunculkan usulan pembangunan rumah kemas (packaging
house) yang berperan sebagai pusat desain kemasan sekaligus
proses pengemasannya sesuai standar nasional. Keluar pula
usulan pembangunan Gerai PNPM untuk sentral promosi dan
pemasaran produk-produk olahan makanan yang kini telah mulai
berfungsi dan sebagai penyedia bahan baku seperti singkong,
pisangambon,pisangnangka,jagung,danlain-lain.
Usulan pengembangan ekonomi perdesaan mulai bermuncu-
lan. Desa Silihwangi, misalnya, warga mengusulkan pengemba-
ngan ternak itik sesuai potensi wilayahnya. Usulan Desa
Silihwangi tersebut dikawal dan ditindaklanjuti. Sarana dan
prasarana untuk pengembangan ternak itik seperti alat penetas
dan mesin pengolah pakan telah mulai difungsikan. Tidak
tanggung-tanggung, Desa Silihwangi ditargetkan menjadi pusat
industri pakan ternak dengan kualitas standar nasional dengan
harga kompetitif. Tim ahli pakan ternak pun segera didatangkan
guna membantu dalam pembuatan pakan ternak, terutama dari
segi komposisi nutrisi yang akan sangat berpengaruh untuk
pertumbuhanternaksecaramaksimal.
Usulan pengembangan ekonomi perdesaan lainnya adalah
ternak sapi yang dipusatkan di Desa Sukamenak dan Desa
Haurgeulis. Dan rencana pengembangan ternak domba dilaku-
kandiDesaGunung Larang. Sarana dan prasarana pengembangan ternak sapi di Desa Sukamenak
Pengembangan Ekonomi Perdesaan (PEP) sebagai salah satu tujuan PNPM Mandiri
Perdesaan harus sudah muncul gebrakannya pada fase exit strategi atau di akhir tahun 2014
ini, namun tidak semua kecamatan mampu menunjukkan tanda-tanda tersebut, padahal
setiap kecamatan memiliki potensi sumber daya sendiri-sendiri yang menunggu untuk
dikembangkan untuk tujuan kesejahteraan masyarakat di wilayahnya. Semua kembali
kepada pelaku PNPM itu sendiri, ada yang masih ketakutan melanggar PTO, ada yang tidak
memilikikonsep,dansebagianmenyatakansibukmengerjakanadministrasi.
Badan KerjasamaAntar Desa (BKAD) Kecamatan Bantarujeg sebagai sebuah unit kerja
yang membawahi beberapa lembaga termasuk UPK, telah menunjukkan sebuah pola
treatment untuk penguatan ekonomi perdesaan. Kepengurusan BKAD Kecamatan
Bantarujeg yang terdiri dari Dedi Bahrudin, S.Pt, M.Si sebagai ketua, Abdul Syukur, S.Pd
sebagai sekretaris dan Anih Maryanih selaku bendahara telah berupaya keras
memberdayakan semua pelaku PNPM-MPd dan masyarakat setempat untuk menggali
seluruh potensi kekuatan ekonomi lokal yang ada di wilayah Kecamatan Bantarujeg dan
hasilnyasangatmenggembirakan.
Awal gerakannya dimulai dengan pengamatan terhadap potensi sumber daya alam dan
sumber daya manusia yang ada di wilayah Kecamatan Bantarujeg. Banyaknya industri
rumah tangga di bidang olahan makanan telah menjadi dasar pertimbangan BKAD bahwa
makanankhasBantarujegharusdikenalluasdanlakudipasaran.
Bangunan rumah kemas di Desa Haurgeu-
lis sebagai pusat desain dan pengemasan
Gedung Gerai PNPM Kecamatan
Bantarujeg menjadi pusat pema-
saran produk-produk unggulan
industri lokal Kecamatan Banta-
rujeg
Pengurus BKAD Kecamatan Bantarujeg
Sarana dan prasarana pengembangan ternak itik yang dipusatkan di Desa Silihwangi, Kecamatan Bantarujeg. Sarana pendukung untuk pengembangan ternak itik
antara lain alat penetas dan mesin pembuat pakan ternak
3
4. Untuk kedua kalinya Kabupaten Majalengka menggelar
Festival Desa setelah sukses dengan Lokakarya Desa
Membangun yang bertema Gapura Desa di Desa Garawastu
Kecamatan Sindang pada tanggal 24 s/d 25 November 2012
lalu. Festival Desa kali ini diberi tajuk Festival Destika yang
merupakan kepanjangan dari Festival Desa Teknologi
Informasi dan Komunikasi. Kegiatan dipusatkan di Desa
Tanjungsari, Kecamatan Sukahaji, Kabupaten Majalengka.
Acara berlangsung selama 2 hari penuh mulai tanggal 26
sampai tanggal 27 September 2014. Topik yang diusung di
agenda kegiatan ini adalah “Membangun Desa TIK yang
Terintegrasi.”
Acara festival yang dibuka secara resmi oleh Bupati
Majalengka, H. Sutrisno, SE, M.SI, mengetengahkan
berbagai materi yang berkaitan erat dengan teknologi
informasi dan komunikasi. Diantaranya seminar tentang
sistem informasi untuk keterbukaan informasi pembangunan
yangdipandulangsungolehDirjenAptikaKemkominfo.
Pengawasan serta pendampingan terhadap anak-anak
dalam penggunaan teknologi informasi dan komunikasi juga
menjadi topik utama yang bertujuan untuk menjaga agar
generasi muda terhindar dari ekses negatif penggunaan
teknologi informasi dan komunikasi yang kian deras di era
digitalsaatini.
Workshop tentang Sistem Informasi Desa (SID) dibahas
dalam kelas khusus yang pesertanya adalah perwakilan dari
aparat pemerintahan desa. SID menjadi teramat penting
karena tersirat di Undang-undang No. 6 tahun 2014 tentang
Desa. SID menjadi bagian strategis dalam proses
pembangunan desa menuju era keterbukaan informasi.
Sebuah aplikasi bernama “Mitra Desa” yang dibuat oleh tim
pengembang dari INFEST merupakan salah satu aplikasi
yang sangat bermanfaat sebagai pendukung SID yang sangat
tepat digunakan di desa. Diharapkan setiap desa memiliki
website sendiri sebagai salah satu sarana informasi dan
komunikasi. Dishubkominfo Kabupaten Majalengka siap
memfasilitasi desa dalam pembuatan website sekaligus
sebagaiserverresmiwebsitedesadiKabupatenMajalengka.
Desa-desa di Kabupaten Majalengka yang telah memiliki
website mendapatkan materi di Festival Destika ini untuk
lebih mengembangkan websitenya. Workshop di kelas ini
bertema Optimalisasi Web Desa dengan pesertanya yang
terdiri dari perangkat desa dan operator website desa. Di sisi
lain masih banyak website desa di Kabupaten Majalengka
yang difasilitasi oleh Gerakan Desa Membangun belum
dioptimalkanpenggunaannya.
Salah satu acara workshop tentang bimbingan teknis bidang Teknologi
informasi dan Komunikasi untuk para pelaku usaha di desa
Festival Destika dihiasi pula dengan pentas hiburan yang
menampilkan Band Karangtaruna Desa Tanjungsari,
Kampung Konser Jatitujuh, Iman Sabumi, dan aneka tarian
tradisional.
Di kelas lain, para peserta diskusi yang terdiri dari para
buruh migran mendapat materi tentang Jaringan Informasi
BuruhMigran.
Para pelaku ekonomi yang terdiri dari para pengusaha
desa, UKM dan Pedagang Pasar menempati kelas tersendiri
yang membahas tentang Branding dan Marketing Produk
Desa. Selama ini produk-produk yang dihasilkan oleh para
pengusaha desa masih kalah saing dengan produk pabrik besar
dan produk import, padahal dari sisi kualitas sudah cukup
memadai. Penguatan strategi branding untuk produk desa
memangmasihperludioptimalkan.
Festival Destika Majalengka memberi ruang diskusi bagi
para pelaku pemberdayaan, terutama pelaku PNPM Mandiri
Perdesaan. Temanya adalah Pemberdayaan 2.0 (two point
zero).
Salah satu agenda utama dari Festival Destika adalah
Sarasehan Gerakan Desa Membangun yang bertema “Sinergi
Multipihak dalam Gerakan Desa Membangun” yang
difasilitasi oleh moderator Yossy Suparyo dengan narasumber
Budiman Sujatmiko, salah seorang anggota DPR RI yang
memperjuangkan lahirnya Undang-undang No. 6 tentang
Desayangsebentarlagiakandiimplementasikan.
8
5. Ko
Ko
Workshop Evaluasi RBM Kabupaten Majalengka
diselenggarakan pada hari Kamis tanggal 11 Septem-
ber 2014 bertempat di Gerai PNPM-MPd Kabupaten
Majalengka. Peserta workshop yang diundang adalah
perwakilan dari semua kecamatan yang terdiri dari
Setrawan, PjOK, FK/FT, BKAD dan Ketua UPK.
Workshop dibuka oleh PjOKab, Drs. Piping Ma’arif
dan dilanjutkan dengan agenda utama yaitu penyam-
paian laporan hasil kegiatan yang telah dilaksanakan
oleh tiap pokja yang dibacakan oleh Ketua RBM Kabu-
paten Majalengka, H. S. Hasib. Dalam Workshop
Evaluasi dilakukan pula penyerahan penghargaan
untuk pelaku PNPM Mandiri Perdesaan yang memiliki
kinerja terbaik selama tahun 2013 yang diraih oleh
unit kerja BKAD Kecamatan Bantarujeg.
Usai Workshop Evaluasi, kegiatan berlanjut
dengan Workshop Perencanaan kegiatan RBM untuk
tahun anggaran 2014.
Ada sedikit perubahan dalam kepengurusan RBM
tahun ini, Wakil Ketua RBM (Lumbri, S.Pd.) terpilih
menjadi ketua RBM Kabupaten Majalengka, setelah
tim formatur yang terdiri dari lima orang yang
mewakili BKAD, Setrawan, PjOK, FK/FT, dan UPK
mempercayakan roda pergerakan RBM tahun 2014 ke
tangannya. Dan yang menjadi Wakil Ketua RBM
terpilih adalah Odik (........................................). Tim
inti RBM lainnya tidak berubah. Sekretaris 1 masih
dijabat oleh Ima Rohima AR, ST (Ketua UPK Kec.
Sindang), Rahmat Hidayat (Ketua UPK Kec.
Sumberjaya) sebagai sekretaris 2, dan Bendahara
dipegang oleh Wiwi Susilawati, S.Pd. (Ketua UPK Kec.
Sukahaji).
Koordinator Pokja terdiri dari : Koordinator Bidang
Advokasi Hukum dijabat oleh Sarya, S.Pd. (dari Kec.
Sukahaji), Koordinator Bidang Teknologi Tepat Guna
dipercayakan kepada Indra Dwi Budi R., S.Kom. (dari
Kec. Majalengka), Koordinator Bidang Media masih
dijabat oleh H. Apip Haris Arifin (dari Kec. Argapura),
Koordinator Bidang Perencanaan Pembangunan Desa
dijabat oleh Anas Abdul Nasir (dari Kec. Palasah),
Koordinator Bidang TPM dipegang oleh M. Jejen (dari
Kec. Banjaran), Ela Nurela (dari Kec. Maja) mendapat
kepercayaan menjadi Koordinator Bidang Pemberda-
yaan Perempuan, Koordinator Bidang Gelar Karya Seni
dan Budaya dipercayakan kepada Teteng Imanudin
(dari Kec. Dawuan), dan Asep Dudung (dari Kec.
Bantarujeg) menjabat sebagai Koordinator Bidang
CBM. Masing-masing ketua pokja mendapat hak
untuk menentukan staff yang akan diperbantukan
untuk kelancaran kegiatan yang kian berkejaran
dengan waktu karena seluruh kegiatan harus selesai
paling lambat bulan Desember tahun 2014.
Penghargaan terhadap pelaku PNPM Mandiri Perdesaan yang memiliki kinerja
terbaik tahun 2013 diserahkan kepada BKAD Kecamatan Bantarujeg.
Semua Pokja yang ada di RBM Majaleng-
ka dalam agenda perencanaan kegiatan
tahun 2014 mendukung pengembangan
perekonomian perdesaan .
6. Berbagai fasilitas menarik dan bergaya modern senantiasa ditawarkan pihak
perbankan untuk menarik minat masyarakat agar mau menabung di banknya, termasuk di
antaranya fasilitas SMS Banking dengan keunggulan kepraktisannya telah dilempar ke
publik dengan tujuan yang sama. Perang iklan pun marak di berbagai media, baik media
cetak maupun media audio visual.
Dengan maksud yang tidak jauh berbeda, para Pelaku PNPM-MPd Desa Sukasarikaler,
Kecamatan Argapura, Kabupaten Majalengka, Provinsi Jawa Barat yang tergabung dalam
kelompok Parigel juga gencar mengajak warga masyarakat untuk segera membuka
rekening. Namun yang membedakannya adalah mereka menyerukan membuka Rekening
Sampah. Warga Desa Sukasarikaler dihimbau untuk tidak membuang sampah plastik,
namun disarankan untuk mengumpulkannya. Dan secara jemput bola, sampah plastik
tersebut akan dipungut oleh para pelaku PNPM-MPd Desa Sukasarikaler, ditimbang dan
dicatat ke buku rekening sampah yang telah disediakan untuk warga. Bobot sampah
plastik selanjutnya dikonversi ke rupiah senilai Rp. 1.500 per kilogramnya.
Sampah plastik berikut nilai konversi rupiahnya yang tercatat di rekening secara kumulatif selama setahun kemudian
dibayarkan untuk Pajak Bumi dan Bangunan senilai kewajiban membayar pajak masing-masing warga pemegang rekening
sampah, dan bila masih ada sisa lebih maka akan dikembalikan ke warga berbentuk uang tunai.
Sampah-sampah plastik yang terkumpul didaur ulang menggunakan alat sederhana dan dicetak menjadi bentuk
lempeng menyerupai keramik dinding buatan pabrik. Dan bila dipasang di dinding rumah, hasilnya mirip dengan kontur
batu alam. Dan keramik sintetis tersebut akan terkesan unik dan elegan setelah mendapat sentuhan cat yang secara tipis
disemprotkan di atasnya. Tak heran bila pesanan mulai bermunculan setelah melihat hasilnya.
Menurut penuturan Ketua Kelompok Parigel, Casmad, gagasan tersebut muncul dari keprihatinannya melihat sampah
plastik yang berceceran, terutama saat musim hujan tiba. Didukung oleh Sanju (Bendahara TPK Desa Sukasarikaler), Didi
Rosidi (Sekdes Sukasarikaler) dan beberapa orang rekan lainnya yang peduli terhadap kebersihan dan kesehatan lingkungan
kemudian membentuk sebuah komunitas pecinta kebersihan lingkungan yang kemudian diberi nama kelompok Parigel
yang basis aktivitas kreatifnya berkedudukan di Blok Rabu Desa Sukasarikaler dan berdiri secara resmi tanggal 8 Maret tahun
2012. Dengan dana swadaya, mereka mulai menorehkan kisah pemberdayaan melalui program pencegahan pencemaran
lingkungan (P3L) yang diciptakannya sendiri.
Mengubah Sampah Menjadi Berkah adalah motto kelompok Parigel dengan
cita-cita mulianya yaitu mewujudkan lingkungan yang bersih, sehat dan
makmur.
Tanggal 26 Maret 2014 lalu, Tim Faskab PNPM-MPd Kabupaten Majalengka
yang diwakili oleh Jajat Zakariya, SP (Faskeu) dan Ir. Yayat Hadiyat (Asisten
Faskab Majalengka) didampingi Ir. Witarsa (FK Kecamatan Argapura) melihat
secara langsung proses daur ulang sampah plastik tersebut. Fasilitator
Keuangan (Faskeu) Kabupaten Majalengka menampakkan rasa kagumnya
terhadap aktivitas para pelaku PNPM-MPd Desa Sukasarikaler yang didukung
oleh aparat pemerintahan desa telah mampu menciptakan terobosan
pemberdayaan tanpa dikomando oleh fasilitator dan tanpa harus didanai oleh
PNPM. Faskeu mengharapkan agar Pemerintah Desa Sukasarikaler segera
membuat Perdes tentang keberadaan Kelompok Parigel ini. Dan harapan
tersebut ditanggapi dengan baik oleh Sekdes Sukasarikaler (Didi Rosidi). “Jika
jiwa pemberdayaan telah melekat kuat di dada para pelakunya, maka akar-
akarnya akan menjalar tanpa harus ada perintah,” ujar Ir. Yayat Hadiyat (Asisten
Faskab Majalengka) menutup obrolan sekalian pamit pulang dengan membawa
harapan munculnya Parigel-Parigel lainnya. Jayalah PNPM dengan segala
inovasinya !
Ir. Yayat Hadiyat (Asisten Faskab Majalengka) dan Jajat
Zakariya,SP (Faskeu Kab. Majalengka) tengah
mengamati alat pelunak sampah plastik sederhana di
Kelompok Parigel, Desa Sukasarikaler, Kecamatan
Argapura, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat yang
dikelola oleh para pelaku PNPM-MPd Desa Sukasarikaler
secara swadaya.
7
7. Kegiatan bertajuk Gelar Karya Inovatif Masyarakat
Kreatif digelar hari Sabtu tanggal 19April 2014 bertempat di
Gerai PNPM-MPd Kabupaten Majalengka. Acara tersebut
adalah salah satu dari rangkaian kegiatan Pokja Gelar Karya
RBM KabupatenMajalengka.
Sesuai temanya, kegiatan kali ini lebih dititikberatkan
pada upaya mengangkat informasi tentang hal-hal positif
hasil kerja beberapa komunitas pemuda yang kreatif dan
patutdicontoh.
Salah satu yang dikedepankan adalah JUMSIH, yaitu
sebuah pergerakan peduli lingkungan yang dipelopori oleh
sekumpulan anak muda. Didorong oleh keprihatinan
terhadap kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh
sampah yang berserakan mengotori wilayah pemukiman di
Desa Leuwimunding, sebuah komunitas anak muda
kemudian berinisiatif untuk memulai sebuah gerakan
kebersihan. Kegiatan dimulai dari pembersihan jalan umum,
saluran air, area lapangan, sekitar Tugu Leuwimunding,
tempat pemakaman umum, dan di wilayah lainnya. Semua
anggota komunitas kemudian membagikan karung ke setiap
rumah untuk diisi sampah, satu rumah masing-masing 2
buah. Sampah-sampah dalam karung tersebut kemudian
diambil dan dikumpulkan di sebuah tempat yang disebut
Bank Sampah. Sampah-sampah dipisahkan untuk kemudian
diolah menjadi pupuk organik dan bio gas. Sampah non
organik didaur ulang menjadi benda bernilai seni. Secara
berkala mereka berkeliling melakukan kampanye anti
sampah. Selain bakti sosial, kegiatan mereka meluas sampai
pada kegiatan pembibitan, penghijauan dan pembuatan
lubangbiofori.
Terkait sampah pula, Komunitas Saung Eurih juga men-
demonstrasikan mesin prototype plastic oil listrik 300 watt
yang dirancang untuk mengkonversi sampah plastik menjadi
bahanbakarminyak.
Komunitas Saung Eurih, yang bermarkas di Kelurahan
Cicurug, juga merupakan kumpulan pemuda yang sangat
peduli terhadap masyarakat di lingkungannya. Dengan
menjalankan visi SEMANGAT ( Sejahtera, Maju dan
Membangun Masyarakat), mulai membangun masyarakat
melalui kesadaran akan potensinya. Komunitas Saung Eurih
menerapkan pola usaha mandiri berbasis pemberdayaan
masyarakat dan tetap menjaga kelestarian lingkungan hidup.
Pola usaha mandiri dimulai dengan menanam sayuran dan
bibit pohon di halaman rumah, budi daya jamur, budi daya
ikan lele, mengembangkan ternak domba dan sapi.
Komunitas Saung Eurih memiliki kepekaan tinggi terhadap
kebersihan dan kesehatan lingkungan. Selain penanaman
pohon, pengelolaan sampah di Kelurahan Cicurug juga sudah
menggunakan metode Zero Waste Solution dengan
memanfaatkan sampah plastik untuk diolah menjadi bahan
bakarminyak.
Komunitas lain yang peduli terhadap lingkungan dan seni
budaya lokal yang ditampilkan di Gelar Karya adalah
Yayasan Budaya Kampung Konser (Rumah Kreatif, Jatitujuh
yang konser musik bambunya sudah dikenal oleh beberapa
negara). Selain itu, ditampilkan juga Komunitas Jatiwangi
Art Factory atau JAF yang juga sudah dikenal sampai luar
Indonesia. Diperkenalkan pula Komunitas Parigel dari Desa
Sukasarikaler Argapura yang telah mengaplikasikan
Rekening Sampah sebagai solusi pengalihan sampah plastik
menjadi bahan substitusi keramik dinding dan aneka
ornamenuntukresepsiwedding.
Kegiatan Gelar Karya yang berlangsung hingga malam
hari juga menampilkan seni tradisional, yaitu Kuda Lumping
yang dipersembahkanoleh Sanggar Jaran Ireng. Suguhan lain
adalah pentas Singa Depok dan Sintren yang dimainkan oleh
SanggarBaladewaLigung.
Sesi Gelar Musik Kreatif diisi oleh perform Iman Falesan
(Sabumi), Rizal Abdulhadi (gerilyawan pemusik Balada
yang telah melanglang buana ke manca negara), Bonil & The
Dollken Music Explore, dan Konser Gegesek Bamboo
String.
4
8. Partisipasi PNPM Mandiri Perdesaan pada kegiatan hari jadi Majalengka yang ke-524 kali ini tampak
saat pawai pembangunan Kabupaten Majalengka yang dilaksanakan pada hari Minggu, 8 Juni 2014. Satu
buah mobil berisi produk-produk kelompok baik makanan ataupun hasil kerajinan dipamerkan dengan
atribut bertuliskan RBM PNPM Mandiri Perdesaan. Hal ini cukup mendapat perhatian warga yang antusias
menyambut di pinggir jalan yang dilalui, bahkan di antaranya ada yang berteriak : Hidup PNPM ! Hidup
PNPM ! Hidup PNPM !
Kegiatan ini mungkin sepintas hanya sebuah keikutsertaan biasa-biasa saja, artinya hanya sebatas
memenuhi keharusan sebagai gambaran loyalitas dan tentu saja tak memiliki sesuatu yang spektakuler
sedikit pun. Tetapi, akan terasa menjadi sesuatu yang berbeda ketika kegiatan ini dimaknai sebagai sebuah
partisipasi PNPM-MPd dalam gerakan Pemerintah Kabupaten Majalengka yang sedang menggelinjang
untuk sebuah perubahan besar di berbagai sektor menuju Majalengka kreatif, progresif dan inovatif dalam
menghadapi Majalengka Memasuki Era Kekinian.
Dan keikutsertaan PNPM-MPd pada setiap program atau kegiatan Pemerintah Daerah sudah menjadi
kemutlakan, skema integrasi adalah kerangka yang harus difahami sebagai sebuah gerakan penyatuan
kegiatan antara PNPM-MPd dengan Pemerintah Daerah, baik dalam perencanaan, pelaksanaan, maupun
pemeliharaan. Itulah sebenarnya tujuan sejati Integrasi.
9
Laporan PIS
9. Seperti halnya tahun 2013, Kecamatan Argapura dan Bantarujeg pada program PNPM-MPd tahun anggaran 2014
juga tidak diperbolehkan mengajukan usulan pendanaan SPP terkait sanksi Idle Money sejak tahun 2013 lalu. Sesuai
aturan, kegiatan SPP dialihkan pada kegiatan pengganti yang mencakup pembiayaan sarana atau prasarana usaha
untuk kelompok usaha yang dikelola oleh perempuan.
Di Kecamatan Argapura untuk tahun anggaran sekarang terdapat 3 usulan pengembangan industri pengolahan
makanan dan 1 usulan pembangunan kios cindera mata di lokasi wisata Curug Muara Jaya di Desa Argamukti. Usulan
pengembangan industri olahan makanan merupakan usulan kelompok perempuan dari Desa Sukasarikaler, Desa
Sukasarikidul, dan Desa Heubeulisuk. Total ajuan sebesar 40 juta rupiah untuk 4 kelompok, masing-masing
kelompok sebesar 10 juta rupiah. Dana tersebut telah digunakan untuk membiayai peralatan penunjang industri.
Di Desa Heubeulisuk, misalnya, dana BLM pengalihan SPP digunakan untuk membeli mesin penggiling jagung.
Kelompok Emping Jagung yang berlokasi di Blok Dukuh Gambar Desa Heubeulisuk mulai memproduksi emping
jagung sejak tahun 2010. Wilayah pemasaran masih di wilayah desa sendiri. Ronah, selaku ketua kelompok,
mengakui belum mampu memenuhi permintaan dari luar desa karena kapasitas produksinya masih terbilang kecil.
Setiap harinya hanya mampu memproduksi 8 kg emping jagung mentah. Pembuatan emping jagung dikerjakan
bersama-sama oleh semua anggota kelompok sepulang kerja dari sawah. Perihal hitung-hitungan keuntungan,
Ronah mengatakan bahwa dari 22 kg jagung diperoleh emping jagung sebanyak 15 kg, harga jual saat ini 30 ribu per
kilogram. Biaya produksi terdiri dari pembelian jagung sebesar Rp. 100.000 untuk 22 kg, biaya upah kerja anggota
kelompok sebesar Rp. 200.000, dan pembelian bumbu sekitar Rp. 15.000. Dari 15 kg emping jagung diperoleh
pendapatan bersih sekitar Rp. 135.000. Ia berharap bisa meningkatkan volume produksi dengan mesin penggiling
jagung yang telah dimilikinya dari PNPM Mandiri Perdesaan.
Dengan kadar kolesterol yang rendah, emping jagung diminati banyak orang dan permintaan pasar pun sangat
banyak. “Dengan penggunaan teknologi tepat guna seperti mesin penggiling jagung diharapkan hasil produksi bisa
meningkat, sehingga permintaan pasar bisa terpenuhi walaupun tidak seluruhnya,” ujar Ronah. “Anggota kelompok
kami merasa senang mendapat perhatian, bantuan serta pembinaan dari PNPM, mudah-mudahan produksi emping
jagung kelompok kami bisa maju dan memberikan pendapatan yang layak bagi seluruh anggota kelompok,”
tambahnya.
Sementara itu, dua desa lainnya yaitu Desa Sukasarikaler dan Desa Sukasarikidul, bantuan PNPM-MPd diarahkan
untuk pengembangan industri aneka olahan makanan seperti keripik pisang, keripik bayam, saroja, aneka bolu dan
aneka kue kering. Dana bantuan PNPM telah dibelikan seperangkat peralatan penunjang. Seperti biasa, tambahan
pendapatan untuk peningkatan kesejahteraan keluarga menjadi tujuan mereka. Hal itu diungkapkan oleh para
anggota kelompok Mekarsari, Desa Sukasarikidul, pada saat pencairan dana.
Berbeda dari desa yang lain, Desa Argamukti, memprioritaskan usulannya pada
pengembangan pariwisata. Dana PNPM digunakan untuk membangun kios cindera
mata yang berlokasi di area Curug Muara Jaya. Di kios tersebut disediakan berbagai
kenang-kenangan khas beridentitas Curug Muara Jaya seperti kaos, cangkir,
gantungan kunci dan lain-lain. “Pada hari-hari libur, pengunjung sangat banyak dan
mereka ingin membawa sesuatu sebagai tanda bahwa mereka telah mengunjungi
Curug Muara Jaya,” ujar Engkus Haryadi, KPMD Desa Argamukti yang juga aktif
membantu dalam pembuatan desain aneka cindera mata.
6
10. Tim Penilai dari provinsi dan Gus Yasin (KIE RMC Jabar)
melakukan tanya jawab dengan tim unit kerja BKAD
Kecamatan Bantarujeg
Penilaian Sikompak Award tahap pertama untuk Kabupaten Majalengka
dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 20 Agustus 2014 di Kantor UPK
Kecamatan Kasokandel. Tim penilai yang beranggotakan 9 orang dan dipimpin
oleh Kepala Bidang Kelembagaan BPMPD Provinsi Jawa Barat tiba di UPK
Kasokandelpukul09.30WIB.
Empat nominasi yang akan mewakili PNPM-MPd Kabupaten Majalengka
di ajang Sikompak Award 2014 adalah UPK Kecamatan Kasokandel untuk
kategori Unit Pengelola Kegiatan (UPK), BKAD Kecamatan Bantarujeg untuk
kategori BKAD, Desa Majasuka (Kecamatan Palasah) untuk kategori
Perencanaan Pembangunan Desa (PPD), dan kategori Pendamping Lokal (PL)
yang diunggulkan adalah PL Kecamatan Kasokandel. Tim penilai dibagi
menjadi 4 regu sesuai dengan jumlah nominasi yang dilombakan dan metode
penilaian meliputi ekspos pengalaman di lapangan, tanya jawab, dan
pemeriksaan dokumen pendukung. Proses penilaian berakhir sekitar pukul
16.00 WIB. Hasil penilaian ini akan dibahas dan dibandingkan dengan hasil
penilaian dari kabupaten lain dan menjadi indikator penentu siapa yang terbaik
di Jawa Barat. Rencananya di bulan September Tim Penilai akan melakukan
kunjungan langsung ke lapangan. Sudah menjadi agenda resmi bahwa
pengumuman pemenang Sikompak Award 2014 akan diumumkan dalam acara
GubernurSabaDesayangakandilaksanakanbulanNovember diPangandaran.
PjOKab Kabupaten Majalengka, Drs. Piping Ma’arif,
mengawali kegiatan penilaian SikompakAward 2014
Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Kecamatan Kasokandel di tahun 2014 ini mendapat kepercayaan mewakili Kabupaten
Majalengka dalam perlombaan Sikompak Award tingkat provinsi menyusul prestasi 4 UPK lainnya yang sudah menjuarai
Sikompak Award sebelumnya yaitu UPK Kecamatan Leuwimunding, UPK Kecamatan Cingambul, UPK Kecamatan Jatitujuh,
danUPK KecamatanSukahaji.
Badan KerjasamaAntar Desa (BKAD) Kecamatan Bantarujeg dinilai layak mewakili Kabupaten Majalengka dengan sederet
keberhasilannya dalam menerapkan pola Implementasi Pengembangan Ekonomi Perdesaan berdasarkan potensi lokal. Peran
strategis BKAD Kecamatan Bantarujeg di tahun 2013 dan 2014 telah menerapkan pola pengembangan ekonomi perdesaan di
sektor pertanian terpadu, pengembangan peternakan (termasuk pengembangan pakan ternak dan pakan ikan), serta
pengembangan industri makanan olahan. Sebagai penunjang kegiatan pengembangan ekonomi perdesaan di sektor industri
makanan olahan ini, PNPM-MPd Kecamatan Bantarujeg telah memiliki bangunan gerai sendiri dan rumah kemas (packaging
house).
Perencanaan Pembangunan Desa (PPD), yang saat ini memegang peranan amat penting terkait pelaksanaan Undang-undang
Desa, untuk perlombaan tahun 2014 dipercayakan ke Desa Majasuka (Kecamatan Palasah) yang diwakili oleh kepala desanya,
EriJaeri,yangdinilaitelahmemilikipolaperencanaandesayangmatang.
Pendamping Lokal (PL) yang memiliki kriteria untuk diikutsertakan dalam SikompakAward tahun 2014 dipercayakan kepada
PLKecamatanKasokandel,Caswan,yangmemilikiprestasikinerjayangbaik.
Tim penilai Sikompak Award tingkat provinsi bersama RMC Jawa Barat yang diwakili oleh Gus Yasin (Spesialis KIE) telah
melakukan tanya jawab dengan keempat wakil kategori unggulan dari Kabupaten Majalengka pada acara penilaian Sikompak
Award.
Pola Perencanaan Pembangunan Desa dan konsep Implementasi Pengembangan Ekonomi Perdesaan adalah dua bidang yang
menjadi keunggulan PNPM-MPd Kabupaten Majalengka yang diusung di ajang Sikompak Award tahun 2014 disamping
keunggulankinerjaUPK danPLyangmemangdinilailayakdilombakan.
10
11. Oleh : Anie Mulia, S.Pd. (TPM & KPMD Desa Mekarmulya)
Imbas transisi perubahan ekonomi tampak dominan pada kenaikan harga tanah dan harga sewa rumah. Kecamatan
Kertajati kini menjadi kecamatan membumi dengan tarif melangit. Harga tanah dan harga sewa rumah yang mendadak
membumbung tinggi tentu tidak menjadi sebuah permasalahan bagi orang-orang yang bermodal kuat. Lain halnya bagi rakyat
kecil atau pekerja yang mengabdikan diri di Kecamatan Kertajati dengan gaji yang tidak besar tentunya menjadi cerita pahit
tersendiri. Termasuk di dalamnya para pelaku pemberdayaan yang ditugaskan di Kecamatan Kertajati menjadi korban kenaikan
tarif tersebut. Fitriani, S.T. (Fasilitator PNPM-MPd Kecamatan Kertajati) sudah satu tahun menempati rumah kontrakan di Desa
Kertajati dan habis masa kontraknya bulan April 2014. Dan sebulan sebelum habis masa kontraknya, tepatnya pada bulan Maret
tahun 2014, ia telah mendapatkan rumah kontrakan yang baru di Desa Pakubeureum dengan tarif yang telah disepakati sebesar
2,5 juta rupiah per tahun. Menjelang akhir bulan Maret, Fitriani segera berkemas untuk menempati rumah kontrakan baru,
namun pemilik kotrakan saat dikonfirmasi mengatakan bahwa rumah miliknya tidak jadi dikontrakkan. Fitriani pun merasa
kecewa karena sebelumnya sudah ada kesepakatan antara dirinya dan sang pemilik rumah. Selang beberapa hari diketahui
bahwa rumahnya sudah dikontrakkan kepada seorang pegawai proyek pengerjaan jalan tol yang mungkin berani membayar
tarif lebih tinggi. Alasan lain mungkin karena Fitriani tidak segera menyetorkan uang muka kepada pemilik rumah kontrakan,
karena saat itu sudah hampir 3 bulan Fasilitator belum menerima gaji. Akhirnya ia memutuskan untuk memperpanjang masa
kontrakannya di rumah yang lama sebelum mendapatkan rumah kontrakan yang baru. Ternyata pemilik rumah yang lama pun
menolaknya dengan alasan rumahnya akan segera ditempati oleh seorang pegawai Mega Proyek BIJB. Lagi-lagi tarif tinggi yang
bicara. Akhirnya, Fitriani atas seijin Ketua UPK Kecamatan Kertajati tinggal sementara di Kantor UPK Kertajati.
Kejadian yang sama dialami pula oleh Fasilitator Teknik PNPM-MPd Kecamatan Kertajati, Gun Gun Distira Suryana, S.T. Ia
dipaksa untuk meninggalkan rumah kontrakaannya yang telah ditempatinya selama 6 bulan, padahal perjanjian yang telah
disepakati dengan pemilik rumah adalah 1 tahun. Gun Gun baru mampu membayar kontrakan untuk 6 bulan karena memang
gaji Fasilitator serempak telat hampir 3 bulan. Pada saat ia akan membayar sewa 6 bulan berikutnya, pemilik rumah
mengatakan bahwa Gun Gun harus segera meninggalkan rumahnya, karena rumahnya sudah disewa oleh orang lain. Jaja
(KPMD Desa Pakubeureum) menyarankan agar Gun Gun tinggal sementara di rumahnya sebelum mendapatkan rumah
kontrakan yang baru.
Dengan tunjangan perumahan Fasilitator tingkat Kecamatan yang hanya sebesar Rp. 150.000 tersebut, akan sulit
mendapatkan tempat tinggal di wilayah Kecamatan Kertajati yang tarifnya sudah mulai melangit semenjak mulai dibangunnya
Bandara Internasional Jawa Barat di Kecamatan Kertajati. Harga tanah dan rumah termasuk harga sewanya sudah nyaris tidak
masuk akal bagi sebagian orang.
Harga sewa rumah di Desa Kertajati
saat ini sudah dipatok minimal 1 juta
rupiah per bulan. Sementara di Desa
Bantarjati justru lebih tinggi lagi yaitu di
kisaran 1,8 juta rupiah per bulan. Sebuah
tarif yang dinilai terlalu tinggi bagi
kalangan tertentu, Fasilitator PNPM salah
satunya. Meski akan ada agenda kenaikan
tunjangan perumahan bagi Fasilitator
PNPM-MPd tingkat Kecamatan per April
2014 sebesar Rp. 50.000, kenaikan
sebesar itu masih jauh dari cukup hanya
untuk mengurusi tempat tinggal di wilayah
Kecamatan Kertajati. Tak heran bila
sampai saat ini Fitriani dan Gun Gun belum
bisa mendapatkan rumah kontrakan baru
yang sepadan dengan nilai tunjangan
perumahan yang diterimanya hingga harus
dipaksa betah menempati sebuah ruang
kecil tanpa pintu di Kantor UPK atau
terpaksa menumpang di rumah seorang
KPMD entah sampai kapan. Tugasnya
dalam upaya pengentasan kemiskinan kini
kian berat.
Di sisi lain, para pegawai proyek BIJB
justru hampir tidak terpengaruh oleh
perubahan harga sewa rumah yang
fantastis itu.
Barang-barang milik Fitriani yang sudah dikemas dan siap untuk diangkut ke rumah kontrakannya yang
baru namun terpaksa dibatalkan karena pemilik rumah kontrakan baru menolaknya
Kecamatan Kertajati dengan sendirinya akan menjadi wilayah yang sangat penting terkait
dibangunnya Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di wilayah ini. BIJB ini pun akan membawa
dampak perubahan di hampir semua sektor kehidupan, baik ekonomi, sosial, dan lain-lainnya.
Mobilisasi industri akan mengarah ke wilayah Kecamatan Kertajati dan akan membawa dampak
perubahan ekonomi yang cukup signifikan. Warga masyarakat Kertajati berharap dampak tersebut
bisa berimbas pada kenaikan tingkat kesejahteraan masyarakat Kertajati serta mampu menyediakan
lapangan kerja baru.
12. Hingga saat ini sampah plastik menjadi permasalahan tersendiri
di hampir semua tempat, dan sampah plastik butuh waktu sangat
lama untuk bisa hancur dan itu pula yang menjadi permasalahan dari
sampah berjenis non-organik tersebut. Salah satu cara pemusnahan
sampah plastik adalah dengan cara dibakar, namun pembakaran
sampah plastik bisa membahayakan karena bisa menyebarkan Dioxin
yang berbahaya.
Proses daur ulang dinilai bisa mengurangi tumpukan sampah
plastik, akan tetapi tidak semua jenis plastik bisa didaur ulang dan
sampah plastik yang didaur ulang akan kembali menjadi sampah
beberapa waktu kemudian dan bahkan tidak bisa dilakukan lagi
proses daur ulang. Salah satu solusi pemusnahan sampah plastik
dengan menggunakan konsep Zero Waste Facility tengah
dikembangkan oleh Komunitas Saung Eurih bekerja sama dengan
Innovative Youth Community di Kelurahan Cicurug Kabupaten
Majalengka. Komunitas Saung Eurih telah menarik perhatian
berbagai kalangan, termasuk PNPM Perkotaan Kabupaten
Majalengka dan menjadi salah satu pilot-project PNPM Perkotaan
Kabupaten Majalengka. Keseriusan komunitas anak muda kreatif
yang bermarkas di Kelurahan Cicurug tersebut dalam upaya
pemusnahan sampah plastik dengan cara aman telah menyedot
perhatian publik karena konsepnya bisa digunakan sebagai solusi
pemusnahan sampah plastik yang bisa diterapkan saat ini dan masa
yang akan datang. Konsep Zero Waste Facility bila diaplikasikan
dengan skala besar akan sangat membantu dalam pemusnahan
sampah plastik yang selama ini kerap kali menjadi penyebab bencana
banjir.
Metode yang diterapkan oleh Komunitas Saung Eurih dalam upaya
pemusnahan sampah plastik adalah Depolymerization Thermal, yaitu
proses pemecahan molekul yang menyatu dalam zat Polimer (plastik,
karet, nilon, dll) menjadi molekul asalnya dengan menggunakan kalor
dan tekanan. Proses ini meniru cara alam dalam mengurai materi
organik yang rumit menjadi molekul-molekul sederhana yang terdiri
dari minyak dan gas. Peralatan yang digunakan dalam proses ini
adalah seperangkat tangki, pipa, pompa, dan pemanas.
Hasil dari proses Depolymerization Thermal berupa bahan bakar
minyak yang disebut Harnium. Dengan suhu 200 hingga 400 derajat
Celcius plastik akan mencair dan berubah menjadi uap yang
mengandung beberapa molekul, termasuk Hidrogen. Secara teori,
metode Depolymerization Thermal pada plastik dapat menghasilkan
70 % minyak, 16 % gas, 6 % belerang dan 8 % air.
Hasil proses Depolymerization Thermal yang disebut Harnium
telah diujicobakan menjadi bahan bakar untuk mesin pemotong
rumput selama lebih dari 6 jam yang dipakai untuk meratakan rumput
di lapangan bola Kadawung. Hasilnya cukup memuaskan dan dari
hasil uji coba tersebut menunjukkan bahwa Harnium bisa digunakan
sebagai pengganti bensin.
Suatu saat nanti di kala cadangan minyak di dalam perut bumi
kian menipis, sampah plastik bisa menjadi sebuah solusi sebagai
bahan substitusi bensin.
Pokja TTG RBM Kabupaten Majalengka
5
13. Musyawarah Antar Kecamatan (MAK) Program Sabilulungan
Kabupaten Majalengka untuk tahun 2014 dilaksanakan tanggal 27
Agustus, bertempat di Aula Koperasi Saluyu Majalengka. Peserta
yang diundang adalah camat se-Kabupaten Majalengka, Setrawan,
PjOK, BKAD, KetuaUPK, FK/FT,sertatamuundanganlainnya.
Kebijakan Program Sabilulungan yang menitikberatkan pada
peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang diusung
oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Majalengka benar-benar
terpetakan di tahun anggaran 2014 ini, terlihat pada saat pembacaan
hasil verifikasi usulan yang rata-rata merupakan usulan
pengembangan aktivitas perekonomian desa yang akan berdampak
langsung terhadap peningkatan pendapatan. Usulan tersebut
meliputi usulan pembuatan dan pengembangan pasar desa, ruko
dan kios warga yang merupakan usulan desa dari Kecamatan
Majalengka, Cigasong, Sindang, Sukahaji, Malausma, Cingambul,
Banjaran, Lemahsugih, Leuwimunding, Sindangwangi, Ligung,
Jatitujuh, Kertajati, Palasah, dan Kasokandel. Pengembangan
peternakan sapi dan pengolahan pupuk organik adalah usulan dari
Kecamatan Dawuan dan Bantarujeg, sedangkan Kecamatan
Argapura mengusung usulan pengembangan ternak domba. Dalam
upaya pengembangan potensi lokal, Kecamatan Jatiwangi
memprioritaskan budi daya ikan nila. Kecamatan Cikijing
memfokuskan usulannya di bidang budi daya jamur, pengemba-
ngan komoditas jambu merah, dan pengembangan ikan lele. Untuk
peningkatan keterampilan warga, Kecamatan Kadipaten menitik-
beratkanpadapelatihanmemasakdanpelatihanpembuatankue.
Usulan pendukung peningkatan ekonomi desa lainnya adalah
pembuatan/peningkatan jalan dan jembatan yang merupakan
usulan dari Kecamatan Rajagaluh, Maja, Kertajati, dan Jatiwangi.
Pembangunan TPT juga diusung oleh Kecamatan Kadipaten,
Palasah, dan Kertajati. Usulan kegiatan pendidikan untuk tahun
2014 berasal dari Kecamatan Panyingkiran yaitu Pembangunan
Gedung TK dan Rehab Madrasah dari Kecamatan Majalengka. Di
bidang kesehatan, pembangunan poskesdes dan peralatan
kesehatan merupakan usulan dari Kecamatan Leuwimunding,
Talaga, dan Bantarujeg. Kecamatan Sindang juga membawa usulan
peningkatan air bersih sebagai prioritas usulan lainnya. Untuk
tujuan membuka akses jalan, Kecamatan Majalengka membawa
usulan lainnya yaitu pembangunan jembatan gantung. Dan dalam
bidang kependudukan, Kecamatan Dawuan menggiring usulan
pencacahandanpendataanpenduduk.
Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Perempuan
dan Keluarga Berencana (BPMDPKB) Kabupaten Majalengka,
Drs. H. Rieswan Graha, M.MP.d., dalam sambutannya mengingat-
kan agar semua desa mempersiapkan dan meningkatkan SDM
terkait persiapan pelaksanaan Undang-undang Desa, termasuk
kelengkapandokumenRPJMDes danRKPDes.
Pasar desa yang kondisinya tampak memprihatinkan menjadi salah satu
prioritas usulan Kecamatan Malausma di Program Sabilulungan 2014
Dalam upaya peningkatan IPM dan pengembangan potensi lokal,
Kecamatan Jatiwangi memprioritaskan usulan Budi Daya Ikan Nila
Lokasi pembangunan pasar desa Kecamatan Kertajati
9
14. Aktivitas ekonomi kreatif di sektor Industri Rumah Tangga (Home Industry) yang dikelola oleh Kelompok UEP /
SPP di Kecamatan Bantarujeg kini prospeknya lebih menjanjikan dengan diresmikannya Gerai PNPM Kecamatan
Bantarujeg pada tanggal 24 Juni 2014. Lebih dari 63 jenis produk kelompok telah berada di link manajemen Gerai.
Sebagian besar produk kelompok adalah jenis makanan ringan (85 %) dan sisanya (15 %) terdiri dari aneka
produk perlengkapan rumah tangga dan aksesoris antara lain sapu ijuk lakop, sapu kaput, sapu tali, sapu tabo
lakop, sapu ijuk, haseupan, hihid, giribig, hihid, bros bunga dan lain-lain.
Konsep pengelolaan industri rumah tangga yang dijalankan oleh
manajemen Gerai PNPM-MPd Kecamatan Bantarujeg setidaknya
bisa menjawab pertanyaan yang selama ini terlontar terkait sejauh
mana PNPM Mandiri Perdesaan mampu memberikan kesejahteraan
bagi masyarakat dan seberapa besar peningkatan pendapatan
masyarakat, terutama mereka yang tergabung dalam kelompok
pemanfaat pinjaman UEP / SPP, setelah sekian lama PNPM Mandiri
Perdesaan eksis di tengah-tengah masyarakat.
Manajemen Gerai mencakup seluruh kegiatan industri, mulai dari
manajemen supply bahan baku, manajemen proses pembuatan
makanan, manajemen kendali kualitas produk, manajemen
kemasan, serta manajemen akses pemasaran. Dan seluruh aspek
kegiatan tersebut melibatkan seluruh jajaran kelembagaan PNPM
Mandiri Perdesaan yang ada di Kecamatan Bantarujeg, mulai dari
Pengurus Gerai, UPK, Kelompok pemanfaat UEP/SPP, PjOK, BKAD,
BP-UPK dan jajaran kelembagaan pendukung UPK lainnya.
Sebagai daya dukung menghadapi persaingan pasar yang kian
ketat, didirikan pula rumah kemas (Packaging House) secara
terpisah di Desa Haurgeulis sebagai bagian tak terpisahkan dari
Gerai PNPM.
Gedung Gerai PNPM itu sendiri sengaja dibangun di jantung
keramaian kota Kecamatan Bantarujeg yang berada di jalur
alternatif Majalengka-Sumedang.
Tak hanya sebatas produk Kecamatan Bantarujeg, Gerai PNPM
juga direncanakan menampung seluruh produk makanan khas yang
ada di Kabupaten Majalengka, sehingga Gerai tersebut nantinya
berfungsi sebagai pusat oleh-oleh khas Majalengka yang siap
mengenalkan dan mempopulerkan produk-produk makanan khas
yang ada di Kabupaten Majalengka.
Dan tentu saja telah dipersiapkan pula titik-titik pemasaran di
luar Kabupaten Majalengka sebagai upaya pengembangan jaringan
pemasaran. Semakin luas jangkauan pasar, akan semakin besar
surplus diperoleh. Akan tercipta ladang surplus lain selain UPK.
Fasilitator PNPM-MPd Kecamatan Bantarujeg, Muhaemin Alfaakir, selaku motivator pemberdayaan menjelas-
kan bahwa masing-masing divisi di tataran manajemen Gerai PNPM Kecamatan Bantarujeg akan diberdayakan dan
akan berperan semuanya, sehingga roda ekonomi pemberdayaan berputar menuju ekonomi mandiri sesuai
harapan PNPM. Masing-masing divisi akan memperoleh keuntungan sesuai porsinya yang telah diperhitungkan
secara matang dan yang terpenting adalah industri rumah tangga yang berada di bawah binaan PNPM Kecamatan
Bantarujeg bisa berkembang dan maju.
Tata ruang interior Gerai PNPM Kecamatan Bantarujeg yang
cukup representatif. Tampak deretan produk kelompok tersusun
di rak-rak dengan desain yang memadai.
Gedung kemasan (Packaging House) yang berlokasi di Desa
Haurgeulis, terpisah dari bangunan Gerai PNPM.