SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 8
1
Kata Pengantar
Bismillahirohmanirrohim
Puji syukur bagi Allah SWT Yang Maha Pengasih dan Penyayang atas rahmat serta
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelaisakan makalah ini. Judul makalah ini adalah
“Model Komunikasi Jarum Suntik” sebagai salah satu tugas terstuktur dalam mata kuliah
Komunikasi Massa.
Mengingat begitu pentingnya kita mengetahui pembuatan presentasi yang benar,
maka melalui makalah ini diharapkan pembaca dapat mengetahui bagaimana teknik
pembuatan makalah. Pada kesempatan ini kami ingin menyampaikan terimakasih kepada
Bapak Nurul Yamin sebagai pembimbing mata kuliah Komunikasi Massa yang telah
membimbing kami hingga hasil makalah ini dapat kami presentasikan.
Namun penulis menyadari, jika ada kekurangan dari hasil makalah ini kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun penulis. Semoga tulisan ini memberi
informasi yang berguna bagi pembacanya.
Yogyakarta, 4 Januari 2015
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...................................................................................................1
DAFTAR ISI .................................................................................................................. 2
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 3
BAB II PEMBHASAN .................................................................................................. 4
BAB III PENUTUP
Kesimpulan ........................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................8
3
BAB I
PENDAHULUAN
Pada umumnya khalayak dianggap hanya sekumpulan orang yang homogen dan mudah
dipengaruhi. Sehingga, pesan-pesan yang disampaikan pada mereka akan selalu diterima.
Fenomena tersebut melahirkan teori ilmu komunikasi yang dikenal dengan teori jarum suntik
(Hypodermic Needle Theory). Teori ini menganggap media massa memiliki kemampuan
penuh dalam mempengaruhi seseorang. Media massa sangat perkasa dengan efek yang
langsung pada masyarakat. Khalayak dianggap pasif terhadap pesan media yang
disampaikan. Teori ini dikenal juga dengan teori peluru, bila komunikator dalam hal ini
media massa menembakan peluru yakni pesan kepada khalayak, dengan mudah khalayak
menerima pesan yang disampaikan media. Teori ini makin powerfull ketika siaran radio
Orson Welles (1938) menyiarkan tentang invansi makhluk dari planet mars menyebabkan
ribuan orang di Amerika Serikat panik.
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Model Jarum Suntik (Hypodermic Needle Model)
Model Jarum Suntik pada dasarnya adalah aliran satu tahap (one step flow), yaitu dari
media massa langsung kepada khalayak sebagai mass audience. Model ini media massa
secara langsung, cepat dan mempunyai efek yang amat kuat atas mass audience. Kapasitas
dan efek yang ditimbulkan sepadan dengan teori stimulus-response (S-R) yang sangate
populer pada penelitian psikologi antara taun 1930-1940. Teori S-R yang mekanistis itu
mengajarkan, setiap stimulus (rangsangan) akan menghasilkan respon (tanggapan) secara
sepontan dan otomatis secara gerak refleks. Contoh:
1. kalau tangan kita terkena percikan api (S) maka secara spontan, otomatis dan reflektif
kita akan menyentakan tangan kita (R) sebagai tanggapan yang berupa gerakan
menghindar.
2. Kalau dari suatu tempat yang gelap mendadak datang seberkas sinar (S) yang terang
benderang, maka kelopak mata kita akan secara sepontan secara reflektif akan
mengatup (R).
Tanggapan di dalam kedua contoh tersebut sangat mekanistis dan otomatis tanpa
menunggu perintah dari otak.
Dari hubungan diatas, peristiwa komunikasi menurut model djarum suntik atau
Hypodermic Needle di ibaratkan seperti hubungan S-R yang serba mekanistis. Media massa
di ibaratkan sebagai sebuah djarum suntik besar yang memiliki kapasitas sebagai perangsang
(S) yang amat kuat dan menghasilkan tanggapan (R) yang kuat pula, bahkan secara spontan,
otomatis serta reflektif.
Model Hypodermic Needle, selain di pararelkan dengan konsepsi S-R juga di ibaratkan
dengan teori peluru (bullet theory) yang memandang pesan-pesan media bagaikan melesatnya
peluru-peluru senapan yang mampu merobohkan tanpa ampun siapa saja yang terkena peluru.
Mass Audince yang dirobohkan adalah audien yang pasif dan tidak berdaya.
Elihu Katz dalam bukunya, “The Diffusion Of New Ideas and Practices” menunjukan
aspek aspek yang menarik dari model Hypodermic Needle ini:
5
a. Media massa memiliki kekuatan yang luar biasa, sanggup menginjeksikan secara
mendalam ide-ide kedalam benak orang yang tidak berdaya.
b. Audince massa dianggap seperti atom atom yang terpisah satu sama lain, tidak saling
berhubungan, dan hanya berhubungan dengan media massa.
c. Apabila individu-individu dalam audience massa berpendapat sama dalam suatu
persoalan, hal ini bukan karena meraka berhubungan atau berkomunikasi satu dengan
yang lain, melaikankarena mereka memperoleh pesan pesan yang sama dari suatu
media.
Umpan balik sama
Model Hypodermic Needle muncul ketika komunikasi massa digunakan secara meluas, baik
di Eropan maupun di Amerika Serikat, yaitu sekitar tahun 1930an dan mencapai puncaknya
menjelang perang dunia ke dua. Pada periode ini kehadiran media massa (media cetak
maupun media elektronik) mendatangkan perubahan perubahan besar di berbagai masyarakat
yang terjangkau oleh semua kekuatan media massa. Individu-individu tampak seperti di
standarisasikan, di otomatisasikan dan kurang keterikannya di dalam hubungan antar pribadi
(interpersonal relations) terpaan media massa tampak di dalam seperti cara cara berpakaian,
pola pola pembicaraan, nilai nilai baru yang timbul sebagai terpaan media massa, serta
timbulnya produksi massa yang cendrung menunjukan suatu kebudayaan massa.
Pesan-pesan
MEDIA MASSA
6
Dalam teori jarum hipodermik, variabel pesan yang mempengaruhi khalayak dalam
menerima pesan terdiri dari :
1. Struktur Pesan
Struktur pesan ditujukan dengan pola penyimpulan (tersirat atautersurat). Pola
urutan argumentasi (mana yang lebih dahulu, argumentasi yangdisenangi atau yang
tidak disenangi) danpolaobjektivitas (satu sisi atau duasisi). Pesan yang ditujukan
untuk mengubah sikap tanpa kentara biasanyalebih berhasil daripada pesan yang
tampak jelas berusaha memanipulasi kita.Kita cenderung tidak mau dimanipulasi
sehingga kalau kita menyadari ada usaha yang sengaja hendak mengubah sikap kita,
kita akan menolak.
2. Gaya Pesan
Gaya pesan menunjukkan variasi linguistik dalam penyampaian pesan
(perulangan, kemudahan mengertian, perbendaharaan kata). Menurut penelitian,
teknik komunikasi yang efektif adalah dengan mengemukakan kesimpulan
komunikasi secara eksplisit kepada subjek yang sikapnya hendak diubah, dan dengan
mengulang-ulang (repetition and familiarity) argumentasi yang mendukung sikap
yang dituju. Dalam suatu penelitian yang dilakukan oleh Cacioppo & Petty ditemukan
bahwa pengulangan akan menaikkan perubahan sikap tapi kemudian kalau diteruskan
juga pengulangan itu justru akan menurun efeknya.
3. Appeals Pesan
Appeals pesan mengacu pada motif-motif psikologi yang terkandung dalam
pesan (rasional-emosional), fear appeals, reward appeals). Efektivitas isi komunikasi
yang bersifat emosional dan bersifat rasional akan banyakbergantung pada subjek
penerima pesan. Pada komponen manakah dalam struktur sikap yang menjadi sasaran
perubahan dan lain-lain faktor yang patut mendapat perhatian dalam studi mengenai
perubahan sikap. Bagaimanapun pesan-pesan rasional agaknya masih memerlukan
aspek efektif untuk dapat membawa pada perubahan sikap. Sedangkan pesan-pesan
emosional barangkali memerlukan pula rasionalisasi untuk mengubah komponen
kognitif sikap individu. Persuasi dapat diperkaya oleh pesan-pesan yang
7
membangkitkan emosi yang kuat (khususnya emosi takut) dalam diriorganisasi,
terutama jika pesannya berisi rekomendasi negatif dari sikap yang hendak diubah1.
Bukti bukti mengenai kekuatan besar dari media massa ditunjukan oleh peristiwa peristiwa
bersejarah, sebagai berikut:
a. Peranan surat-surat kabar Amerika yang berhasil menciptakan pendapat umum positif
ketika pecah perang dengan Spanyol pada tahun1898 surat kabar itu mampu membuat
penduduk Amerika membedakan siapa kawan dan siapa lawan.
b. Berhasil mesin propaganda Geobbels pada dalam periode perang dunia 2.
c. Pengaruh Madison Avenue atas prilaku konsumen dan dalam pemungutan suara.
1
Jalaluddin Rachmat,Metode PenelitianKomunikasi (Bandung:PT.RemajaRosdakarya,2002), h.62
8
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Media massa dianggap memiliki kekuatan yang luar biasa, sehingga khalayak tidak
mampu membendung informasi yang dilancarkannya. Khalayak dianggap pasif, tidak mampu
bereaksi apapun kecuali hanya menerima begitu saja semua pesan yang disampaikan media
massa. Penggambaran kekuatan media massa yang begitu besar menyebabkan teori media
massa awal ini kemudian dijuluki teori peluru atau bullet theory , jarum hipodermis atau teori
jarum suntik “hypodermic needles theory”
Dalam teori jarum hipodermik, variabel pesan yang mempengaruhi khalayak dalam
menerima pesan terdiri dari :
1. Struktur Pesan
2. Gaya Pesan
3. Appeals Pesan
DAFTAR PUSTAKA
Rachmat, Jalaluddin, 2002, Metode Penelitian Komunikasi, Bandung, PT. Remaja
Rosdakarya

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Aqilah nafisah ulya "Communication Privacy Management Theory oleh Sandra Petr...
Aqilah nafisah ulya "Communication Privacy Management Theory oleh Sandra Petr...Aqilah nafisah ulya "Communication Privacy Management Theory oleh Sandra Petr...
Aqilah nafisah ulya "Communication Privacy Management Theory oleh Sandra Petr...AqilahNafisahU
 
Uncertainty Reduction Theory
Uncertainty Reduction TheoryUncertainty Reduction Theory
Uncertainty Reduction Theorymankoma2012
 
Spiral of Silence Theory
Spiral of Silence TheorySpiral of Silence Theory
Spiral of Silence Theorymankoma2012
 
Two Step Flow Communication Theory
Two Step Flow Communication TheoryTwo Step Flow Communication Theory
Two Step Flow Communication Theorymankoma2012
 
Teori Pelanggaran harapan
Teori Pelanggaran harapanTeori Pelanggaran harapan
Teori Pelanggaran harapanTeddy Ayomi
 
Realitas media dan konstruksi sosial media massa
Realitas media dan konstruksi sosial media massaRealitas media dan konstruksi sosial media massa
Realitas media dan konstruksi sosial media massaUniversity of Andalas
 
TEORI KOMUNIKASI PENGURANGAN KETIDAKPASTIAN
TEORI KOMUNIKASIPENGURANGAN KETIDAKPASTIANTEORI KOMUNIKASIPENGURANGAN KETIDAKPASTIAN
TEORI KOMUNIKASI PENGURANGAN KETIDAKPASTIANTeddy Ayomi
 
Cultivation Theory
Cultivation TheoryCultivation Theory
Cultivation TheoryTivani28
 
Teori Ekologi Media
Teori Ekologi MediaTeori Ekologi Media
Teori Ekologi Mediamankoma2012
 
Konsep dan model komunikasi massa
Konsep dan model komunikasi massaKonsep dan model komunikasi massa
Konsep dan model komunikasi massaReni Kurniati
 
Peranan opinion leader dalam proses komunikasi
Peranan opinion leader dalam proses komunikasiPeranan opinion leader dalam proses komunikasi
Peranan opinion leader dalam proses komunikasiMuchlis Soleiman
 
Coordinated Management of Meaning Theory
Coordinated Management of Meaning TheoryCoordinated Management of Meaning Theory
Coordinated Management of Meaning Theorymankoma2013
 
Teori Disonansi kognitif
Teori Disonansi kognitifTeori Disonansi kognitif
Teori Disonansi kognitifmankoma2012
 

Mais procurados (20)

Aqilah nafisah ulya "Communication Privacy Management Theory oleh Sandra Petr...
Aqilah nafisah ulya "Communication Privacy Management Theory oleh Sandra Petr...Aqilah nafisah ulya "Communication Privacy Management Theory oleh Sandra Petr...
Aqilah nafisah ulya "Communication Privacy Management Theory oleh Sandra Petr...
 
Uncertainty Reduction Theory
Uncertainty Reduction TheoryUncertainty Reduction Theory
Uncertainty Reduction Theory
 
Komunikasi massa
Komunikasi massaKomunikasi massa
Komunikasi massa
 
Spiral of Silence Theory
Spiral of Silence TheorySpiral of Silence Theory
Spiral of Silence Theory
 
Efek media
Efek mediaEfek media
Efek media
 
Hegemoni media
Hegemoni mediaHegemoni media
Hegemoni media
 
Teori cultivation
Teori cultivationTeori cultivation
Teori cultivation
 
Two Step Flow Communication Theory
Two Step Flow Communication TheoryTwo Step Flow Communication Theory
Two Step Flow Communication Theory
 
Teori Pelanggaran harapan
Teori Pelanggaran harapanTeori Pelanggaran harapan
Teori Pelanggaran harapan
 
Realitas media dan konstruksi sosial media massa
Realitas media dan konstruksi sosial media massaRealitas media dan konstruksi sosial media massa
Realitas media dan konstruksi sosial media massa
 
TEORI KOMUNIKASI PENGURANGAN KETIDAKPASTIAN
TEORI KOMUNIKASIPENGURANGAN KETIDAKPASTIANTEORI KOMUNIKASIPENGURANGAN KETIDAKPASTIAN
TEORI KOMUNIKASI PENGURANGAN KETIDAKPASTIAN
 
Cultivation Theory
Cultivation TheoryCultivation Theory
Cultivation Theory
 
7 Tradisi Komunikasi
7 Tradisi Komunikasi7 Tradisi Komunikasi
7 Tradisi Komunikasi
 
Hypodermic needle
Hypodermic needleHypodermic needle
Hypodermic needle
 
Teori Ekologi Media
Teori Ekologi MediaTeori Ekologi Media
Teori Ekologi Media
 
Konsep dan model komunikasi massa
Konsep dan model komunikasi massaKonsep dan model komunikasi massa
Konsep dan model komunikasi massa
 
Tradisi Sibernetika
Tradisi SibernetikaTradisi Sibernetika
Tradisi Sibernetika
 
Peranan opinion leader dalam proses komunikasi
Peranan opinion leader dalam proses komunikasiPeranan opinion leader dalam proses komunikasi
Peranan opinion leader dalam proses komunikasi
 
Coordinated Management of Meaning Theory
Coordinated Management of Meaning TheoryCoordinated Management of Meaning Theory
Coordinated Management of Meaning Theory
 
Teori Disonansi kognitif
Teori Disonansi kognitifTeori Disonansi kognitif
Teori Disonansi kognitif
 

Destaque

Strategi komunikasi massa
Strategi komunikasi massaStrategi komunikasi massa
Strategi komunikasi massaYossy Suparyo
 
Komunikasi massa
Komunikasi massaKomunikasi massa
Komunikasi massaahvansa
 
Kelebihan dan kekurangan televisi dan radio
Kelebihan dan kekurangan televisi dan radioKelebihan dan kekurangan televisi dan radio
Kelebihan dan kekurangan televisi dan radioRatih Aini
 
Teori komunikasi massa
Teori komunikasi massaTeori komunikasi massa
Teori komunikasi massaRatih Aini
 
Perkembangan iptek di indonesia
Perkembangan iptek di indonesiaPerkembangan iptek di indonesia
Perkembangan iptek di indonesiaCii Slama'Nhaa
 
Artikel perkembangan teknologi informasi dan komunikasi
Artikel perkembangan teknologi informasi dan komunikasiArtikel perkembangan teknologi informasi dan komunikasi
Artikel perkembangan teknologi informasi dan komunikasianwarsyarif
 
Sejarah Media Massa
Sejarah Media MassaSejarah Media Massa
Sejarah Media MassaRatih Aini
 
Studi perancangan penulisan skenario dalam produksi film melodrama "terbaik m...
Studi perancangan penulisan skenario dalam produksi film melodrama "terbaik m...Studi perancangan penulisan skenario dalam produksi film melodrama "terbaik m...
Studi perancangan penulisan skenario dalam produksi film melodrama "terbaik m...Agus Murdadi
 
5.2 teknologi komunikasi
5.2 teknologi komunikasi5.2 teknologi komunikasi
5.2 teknologi komunikasiEko Siswanto
 
Jenis spuit dan ukurannya
Jenis spuit dan ukurannyaJenis spuit dan ukurannya
Jenis spuit dan ukurannyaNs. Lutfi
 

Destaque (12)

Strategi komunikasi massa
Strategi komunikasi massaStrategi komunikasi massa
Strategi komunikasi massa
 
Bayu ppkn
Bayu ppknBayu ppkn
Bayu ppkn
 
Komunikasi massa
Komunikasi massaKomunikasi massa
Komunikasi massa
 
Kelebihan dan kekurangan televisi dan radio
Kelebihan dan kekurangan televisi dan radioKelebihan dan kekurangan televisi dan radio
Kelebihan dan kekurangan televisi dan radio
 
Teori Media Massa
Teori Media MassaTeori Media Massa
Teori Media Massa
 
Teori komunikasi massa
Teori komunikasi massaTeori komunikasi massa
Teori komunikasi massa
 
Perkembangan iptek di indonesia
Perkembangan iptek di indonesiaPerkembangan iptek di indonesia
Perkembangan iptek di indonesia
 
Artikel perkembangan teknologi informasi dan komunikasi
Artikel perkembangan teknologi informasi dan komunikasiArtikel perkembangan teknologi informasi dan komunikasi
Artikel perkembangan teknologi informasi dan komunikasi
 
Sejarah Media Massa
Sejarah Media MassaSejarah Media Massa
Sejarah Media Massa
 
Studi perancangan penulisan skenario dalam produksi film melodrama "terbaik m...
Studi perancangan penulisan skenario dalam produksi film melodrama "terbaik m...Studi perancangan penulisan skenario dalam produksi film melodrama "terbaik m...
Studi perancangan penulisan skenario dalam produksi film melodrama "terbaik m...
 
5.2 teknologi komunikasi
5.2 teknologi komunikasi5.2 teknologi komunikasi
5.2 teknologi komunikasi
 
Jenis spuit dan ukurannya
Jenis spuit dan ukurannyaJenis spuit dan ukurannya
Jenis spuit dan ukurannya
 

Semelhante a Teori Model jarum suntik

Teori Jarum Suntik
Teori Jarum Suntik Teori Jarum Suntik
Teori Jarum Suntik Ratih Aini
 
UAS FORMATOLOGI BERITA - RANGKUMAN PART 2
UAS FORMATOLOGI BERITA - RANGKUMAN PART 2UAS FORMATOLOGI BERITA - RANGKUMAN PART 2
UAS FORMATOLOGI BERITA - RANGKUMAN PART 2Diana Amelia Bagti
 
ILMU KOMUNIKASI - Teori dan Model Komunikasi
ILMU KOMUNIKASI - Teori dan Model KomunikasiILMU KOMUNIKASI - Teori dan Model Komunikasi
ILMU KOMUNIKASI - Teori dan Model KomunikasiDiana Amelia Bagti
 
Teori Komunikasi Massa
Teori Komunikasi MassaTeori Komunikasi Massa
Teori Komunikasi MassaRatih Aini
 
20211_2018_PB12_1-PPB-A_15_2_543012_2.pptx
20211_2018_PB12_1-PPB-A_15_2_543012_2.pptx20211_2018_PB12_1-PPB-A_15_2_543012_2.pptx
20211_2018_PB12_1-PPB-A_15_2_543012_2.pptxEkoBintiLestari1
 
Teori teori relevan dengan komunikasi politik
Teori   teori relevan dengan komunikasi politikTeori   teori relevan dengan komunikasi politik
Teori teori relevan dengan komunikasi politikFuji Lestari
 
komunikasi massa
komunikasi massakomunikasi massa
komunikasi massaRatih Aini
 
4. public relations sebagai ilmu dan profesi
4. public relations sebagai ilmu dan profesi4. public relations sebagai ilmu dan profesi
4. public relations sebagai ilmu dan profesiblade_net
 
Copy of psikologi media massa
Copy of psikologi media massaCopy of psikologi media massa
Copy of psikologi media massaApratama C T
 
Teori media dan teori masyarakat
Teori media dan teori masyarakatTeori media dan teori masyarakat
Teori media dan teori masyarakatSirajuddin Lathif
 
Materi 8 Teori Komunikasi Massa 2.ppt
Materi 8 Teori Komunikasi Massa 2.pptMateri 8 Teori Komunikasi Massa 2.ppt
Materi 8 Teori Komunikasi Massa 2.pptAdePutraTunggali
 
Teori Komunikasi
Teori KomunikasiTeori Komunikasi
Teori KomunikasiFinnland
 

Semelhante a Teori Model jarum suntik (20)

Teori Jarum Suntik
Teori Jarum Suntik Teori Jarum Suntik
Teori Jarum Suntik
 
Ade
AdeAde
Ade
 
UAS FORMATOLOGI BERITA - RANGKUMAN PART 2
UAS FORMATOLOGI BERITA - RANGKUMAN PART 2UAS FORMATOLOGI BERITA - RANGKUMAN PART 2
UAS FORMATOLOGI BERITA - RANGKUMAN PART 2
 
ILMU KOMUNIKASI - Teori dan Model Komunikasi
ILMU KOMUNIKASI - Teori dan Model KomunikasiILMU KOMUNIKASI - Teori dan Model Komunikasi
ILMU KOMUNIKASI - Teori dan Model Komunikasi
 
Komunikasi Massa
Komunikasi MassaKomunikasi Massa
Komunikasi Massa
 
Komunikasi satu tahap
Komunikasi satu tahapKomunikasi satu tahap
Komunikasi satu tahap
 
Teori Komunikasi Massa
Teori Komunikasi MassaTeori Komunikasi Massa
Teori Komunikasi Massa
 
20211_2018_PB12_1-PPB-A_15_2_543012_2.pptx
20211_2018_PB12_1-PPB-A_15_2_543012_2.pptx20211_2018_PB12_1-PPB-A_15_2_543012_2.pptx
20211_2018_PB12_1-PPB-A_15_2_543012_2.pptx
 
Psikologi media
Psikologi mediaPsikologi media
Psikologi media
 
131222 tugas komunikasi massa
131222 tugas komunikasi massa131222 tugas komunikasi massa
131222 tugas komunikasi massa
 
Teori teori relevan dengan komunikasi politik
Teori   teori relevan dengan komunikasi politikTeori   teori relevan dengan komunikasi politik
Teori teori relevan dengan komunikasi politik
 
komunikasi massa
komunikasi massakomunikasi massa
komunikasi massa
 
4. public relations sebagai ilmu dan profesi
4. public relations sebagai ilmu dan profesi4. public relations sebagai ilmu dan profesi
4. public relations sebagai ilmu dan profesi
 
Bab 10 teori komunikasi
Bab 10 teori komunikasiBab 10 teori komunikasi
Bab 10 teori komunikasi
 
Copy of psikologi media massa
Copy of psikologi media massaCopy of psikologi media massa
Copy of psikologi media massa
 
Model komunikasi
Model komunikasiModel komunikasi
Model komunikasi
 
Teori media dan teori masyarakat
Teori media dan teori masyarakatTeori media dan teori masyarakat
Teori media dan teori masyarakat
 
komunikasi massa
komunikasi massakomunikasi massa
komunikasi massa
 
Materi 8 Teori Komunikasi Massa 2.ppt
Materi 8 Teori Komunikasi Massa 2.pptMateri 8 Teori Komunikasi Massa 2.ppt
Materi 8 Teori Komunikasi Massa 2.ppt
 
Teori Komunikasi
Teori KomunikasiTeori Komunikasi
Teori Komunikasi
 

Mais de Ratih Aini

Tugas teknik tari
Tugas teknik tariTugas teknik tari
Tugas teknik tariRatih Aini
 
Masjid Pathok Negoro di Yogyakarta
Masjid Pathok Negoro di YogyakartaMasjid Pathok Negoro di Yogyakarta
Masjid Pathok Negoro di YogyakartaRatih Aini
 
Contoh membuat berita
Contoh membuat beritaContoh membuat berita
Contoh membuat beritaRatih Aini
 
Psikologi Klinis (Terapi Behaviour)
Psikologi Klinis (Terapi Behaviour)Psikologi Klinis (Terapi Behaviour)
Psikologi Klinis (Terapi Behaviour)Ratih Aini
 
HUBUNGAN AGAMA DAN NEGARA
HUBUNGAN AGAMA DAN NEGARAHUBUNGAN AGAMA DAN NEGARA
HUBUNGAN AGAMA DAN NEGARARatih Aini
 
Pendidikan Anti Korupsi
Pendidikan Anti KorupsiPendidikan Anti Korupsi
Pendidikan Anti KorupsiRatih Aini
 
Kebudayaan Toraja
Kebudayaan TorajaKebudayaan Toraja
Kebudayaan TorajaRatih Aini
 
Perawatan jenazah menurut agama kristen
Perawatan jenazah menurut agama kristenPerawatan jenazah menurut agama kristen
Perawatan jenazah menurut agama kristenRatih Aini
 
Kepribadiaan / Watak / Tempramen
Kepribadiaan / Watak / TempramenKepribadiaan / Watak / Tempramen
Kepribadiaan / Watak / TempramenRatih Aini
 
PENERAPAN STRATEGI ASSERTIVE TRAINING UNTUK MEREDUKSI PERILAKU KONFORMITAS PA...
PENERAPAN STRATEGI ASSERTIVE TRAINING UNTUK MEREDUKSI PERILAKU KONFORMITAS PA...PENERAPAN STRATEGI ASSERTIVE TRAINING UNTUK MEREDUKSI PERILAKU KONFORMITAS PA...
PENERAPAN STRATEGI ASSERTIVE TRAINING UNTUK MEREDUKSI PERILAKU KONFORMITAS PA...Ratih Aini
 
KEPUASAN INTERAKSI SOSIAL LANSIA DENGAN TIPE KEPRIBADIAN
KEPUASAN INTERAKSI SOSIAL LANSIA DENGAN TIPE KEPRIBADIANKEPUASAN INTERAKSI SOSIAL LANSIA DENGAN TIPE KEPRIBADIAN
KEPUASAN INTERAKSI SOSIAL LANSIA DENGAN TIPE KEPRIBADIANRatih Aini
 
PELATIHAN ASERTIVITAS NORMATIF TERHADAP PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA WANITA
PELATIHAN ASERTIVITAS NORMATIF TERHADAP PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA WANITAPELATIHAN ASERTIVITAS NORMATIF TERHADAP PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA WANITA
PELATIHAN ASERTIVITAS NORMATIF TERHADAP PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA WANITARatih Aini
 
MENGURANGI PERILAKU SISWA TIDAK TEGAS MELALUI PENDEKATAN REBT DENGAN TEKNIK A...
MENGURANGI PERILAKU SISWA TIDAK TEGAS MELALUI PENDEKATAN REBT DENGAN TEKNIK A...MENGURANGI PERILAKU SISWA TIDAK TEGAS MELALUI PENDEKATAN REBT DENGAN TEKNIK A...
MENGURANGI PERILAKU SISWA TIDAK TEGAS MELALUI PENDEKATAN REBT DENGAN TEKNIK A...Ratih Aini
 
PENGARUH KOMPRES DINGIN TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF...
PENGARUH KOMPRES DINGIN TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF...PENGARUH KOMPRES DINGIN TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF...
PENGARUH KOMPRES DINGIN TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF...Ratih Aini
 
PENINGKATAN SELF ESTEEM SISWA KORBAN BULLYING MELALUI TEKNIK ASSERTIVE TRAINING
PENINGKATAN SELF ESTEEM SISWA KORBAN BULLYING MELALUI TEKNIK ASSERTIVE TRAININGPENINGKATAN SELF ESTEEM SISWA KORBAN BULLYING MELALUI TEKNIK ASSERTIVE TRAINING
PENINGKATAN SELF ESTEEM SISWA KORBAN BULLYING MELALUI TEKNIK ASSERTIVE TRAININGRatih Aini
 
EFEKTIVITAS KONSELING BEHAVIORAL TEKNIK ASSERTIVE TRAINING UNTUK MEMINIMALISA...
EFEKTIVITAS KONSELING BEHAVIORAL TEKNIK ASSERTIVE TRAINING UNTUK MEMINIMALISA...EFEKTIVITAS KONSELING BEHAVIORAL TEKNIK ASSERTIVE TRAINING UNTUK MEMINIMALISA...
EFEKTIVITAS KONSELING BEHAVIORAL TEKNIK ASSERTIVE TRAINING UNTUK MEMINIMALISA...Ratih Aini
 
Teori Kepribadian Carl Gustav Jung
Teori Kepribadian Carl Gustav JungTeori Kepribadian Carl Gustav Jung
Teori Kepribadian Carl Gustav JungRatih Aini
 
TEKNIK RELAKSASI OTOT PROGRESIF UNTUK MENGURANGI STRES PADA PENDERITA ASMA
TEKNIK RELAKSASI OTOT PROGRESIF UNTUK MENGURANGI STRES PADA PENDERITA ASMATEKNIK RELAKSASI OTOT PROGRESIF UNTUK MENGURANGI STRES PADA PENDERITA ASMA
TEKNIK RELAKSASI OTOT PROGRESIF UNTUK MENGURANGI STRES PADA PENDERITA ASMARatih Aini
 

Mais de Ratih Aini (20)

Tugas teknik tari
Tugas teknik tariTugas teknik tari
Tugas teknik tari
 
Masjid Pathok Negoro di Yogyakarta
Masjid Pathok Negoro di YogyakartaMasjid Pathok Negoro di Yogyakarta
Masjid Pathok Negoro di Yogyakarta
 
Contoh membuat berita
Contoh membuat beritaContoh membuat berita
Contoh membuat berita
 
PKN
PKN PKN
PKN
 
PKN
PKN PKN
PKN
 
Psikologi Klinis (Terapi Behaviour)
Psikologi Klinis (Terapi Behaviour)Psikologi Klinis (Terapi Behaviour)
Psikologi Klinis (Terapi Behaviour)
 
HUBUNGAN AGAMA DAN NEGARA
HUBUNGAN AGAMA DAN NEGARAHUBUNGAN AGAMA DAN NEGARA
HUBUNGAN AGAMA DAN NEGARA
 
Pendidikan Anti Korupsi
Pendidikan Anti KorupsiPendidikan Anti Korupsi
Pendidikan Anti Korupsi
 
Kebudayaan Toraja
Kebudayaan TorajaKebudayaan Toraja
Kebudayaan Toraja
 
Perawatan jenazah menurut agama kristen
Perawatan jenazah menurut agama kristenPerawatan jenazah menurut agama kristen
Perawatan jenazah menurut agama kristen
 
Kepribadiaan / Watak / Tempramen
Kepribadiaan / Watak / TempramenKepribadiaan / Watak / Tempramen
Kepribadiaan / Watak / Tempramen
 
PENERAPAN STRATEGI ASSERTIVE TRAINING UNTUK MEREDUKSI PERILAKU KONFORMITAS PA...
PENERAPAN STRATEGI ASSERTIVE TRAINING UNTUK MEREDUKSI PERILAKU KONFORMITAS PA...PENERAPAN STRATEGI ASSERTIVE TRAINING UNTUK MEREDUKSI PERILAKU KONFORMITAS PA...
PENERAPAN STRATEGI ASSERTIVE TRAINING UNTUK MEREDUKSI PERILAKU KONFORMITAS PA...
 
KEPUASAN INTERAKSI SOSIAL LANSIA DENGAN TIPE KEPRIBADIAN
KEPUASAN INTERAKSI SOSIAL LANSIA DENGAN TIPE KEPRIBADIANKEPUASAN INTERAKSI SOSIAL LANSIA DENGAN TIPE KEPRIBADIAN
KEPUASAN INTERAKSI SOSIAL LANSIA DENGAN TIPE KEPRIBADIAN
 
PELATIHAN ASERTIVITAS NORMATIF TERHADAP PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA WANITA
PELATIHAN ASERTIVITAS NORMATIF TERHADAP PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA WANITAPELATIHAN ASERTIVITAS NORMATIF TERHADAP PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA WANITA
PELATIHAN ASERTIVITAS NORMATIF TERHADAP PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA WANITA
 
MENGURANGI PERILAKU SISWA TIDAK TEGAS MELALUI PENDEKATAN REBT DENGAN TEKNIK A...
MENGURANGI PERILAKU SISWA TIDAK TEGAS MELALUI PENDEKATAN REBT DENGAN TEKNIK A...MENGURANGI PERILAKU SISWA TIDAK TEGAS MELALUI PENDEKATAN REBT DENGAN TEKNIK A...
MENGURANGI PERILAKU SISWA TIDAK TEGAS MELALUI PENDEKATAN REBT DENGAN TEKNIK A...
 
PENGARUH KOMPRES DINGIN TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF...
PENGARUH KOMPRES DINGIN TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF...PENGARUH KOMPRES DINGIN TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF...
PENGARUH KOMPRES DINGIN TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF...
 
PENINGKATAN SELF ESTEEM SISWA KORBAN BULLYING MELALUI TEKNIK ASSERTIVE TRAINING
PENINGKATAN SELF ESTEEM SISWA KORBAN BULLYING MELALUI TEKNIK ASSERTIVE TRAININGPENINGKATAN SELF ESTEEM SISWA KORBAN BULLYING MELALUI TEKNIK ASSERTIVE TRAINING
PENINGKATAN SELF ESTEEM SISWA KORBAN BULLYING MELALUI TEKNIK ASSERTIVE TRAINING
 
EFEKTIVITAS KONSELING BEHAVIORAL TEKNIK ASSERTIVE TRAINING UNTUK MEMINIMALISA...
EFEKTIVITAS KONSELING BEHAVIORAL TEKNIK ASSERTIVE TRAINING UNTUK MEMINIMALISA...EFEKTIVITAS KONSELING BEHAVIORAL TEKNIK ASSERTIVE TRAINING UNTUK MEMINIMALISA...
EFEKTIVITAS KONSELING BEHAVIORAL TEKNIK ASSERTIVE TRAINING UNTUK MEMINIMALISA...
 
Teori Kepribadian Carl Gustav Jung
Teori Kepribadian Carl Gustav JungTeori Kepribadian Carl Gustav Jung
Teori Kepribadian Carl Gustav Jung
 
TEKNIK RELAKSASI OTOT PROGRESIF UNTUK MENGURANGI STRES PADA PENDERITA ASMA
TEKNIK RELAKSASI OTOT PROGRESIF UNTUK MENGURANGI STRES PADA PENDERITA ASMATEKNIK RELAKSASI OTOT PROGRESIF UNTUK MENGURANGI STRES PADA PENDERITA ASMA
TEKNIK RELAKSASI OTOT PROGRESIF UNTUK MENGURANGI STRES PADA PENDERITA ASMA
 

Último

MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...Kanaidi ken
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiaNILAMSARI269850
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 

Último (20)

MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 

Teori Model jarum suntik

  • 1. 1 Kata Pengantar Bismillahirohmanirrohim Puji syukur bagi Allah SWT Yang Maha Pengasih dan Penyayang atas rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelaisakan makalah ini. Judul makalah ini adalah “Model Komunikasi Jarum Suntik” sebagai salah satu tugas terstuktur dalam mata kuliah Komunikasi Massa. Mengingat begitu pentingnya kita mengetahui pembuatan presentasi yang benar, maka melalui makalah ini diharapkan pembaca dapat mengetahui bagaimana teknik pembuatan makalah. Pada kesempatan ini kami ingin menyampaikan terimakasih kepada Bapak Nurul Yamin sebagai pembimbing mata kuliah Komunikasi Massa yang telah membimbing kami hingga hasil makalah ini dapat kami presentasikan. Namun penulis menyadari, jika ada kekurangan dari hasil makalah ini kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun penulis. Semoga tulisan ini memberi informasi yang berguna bagi pembacanya. Yogyakarta, 4 Januari 2015 Penulis
  • 2. 2 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ...................................................................................................1 DAFTAR ISI .................................................................................................................. 2 BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 3 BAB II PEMBHASAN .................................................................................................. 4 BAB III PENUTUP Kesimpulan ........................................................................................................8 DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................8
  • 3. 3 BAB I PENDAHULUAN Pada umumnya khalayak dianggap hanya sekumpulan orang yang homogen dan mudah dipengaruhi. Sehingga, pesan-pesan yang disampaikan pada mereka akan selalu diterima. Fenomena tersebut melahirkan teori ilmu komunikasi yang dikenal dengan teori jarum suntik (Hypodermic Needle Theory). Teori ini menganggap media massa memiliki kemampuan penuh dalam mempengaruhi seseorang. Media massa sangat perkasa dengan efek yang langsung pada masyarakat. Khalayak dianggap pasif terhadap pesan media yang disampaikan. Teori ini dikenal juga dengan teori peluru, bila komunikator dalam hal ini media massa menembakan peluru yakni pesan kepada khalayak, dengan mudah khalayak menerima pesan yang disampaikan media. Teori ini makin powerfull ketika siaran radio Orson Welles (1938) menyiarkan tentang invansi makhluk dari planet mars menyebabkan ribuan orang di Amerika Serikat panik.
  • 4. 4 BAB II PEMBAHASAN A. Model Jarum Suntik (Hypodermic Needle Model) Model Jarum Suntik pada dasarnya adalah aliran satu tahap (one step flow), yaitu dari media massa langsung kepada khalayak sebagai mass audience. Model ini media massa secara langsung, cepat dan mempunyai efek yang amat kuat atas mass audience. Kapasitas dan efek yang ditimbulkan sepadan dengan teori stimulus-response (S-R) yang sangate populer pada penelitian psikologi antara taun 1930-1940. Teori S-R yang mekanistis itu mengajarkan, setiap stimulus (rangsangan) akan menghasilkan respon (tanggapan) secara sepontan dan otomatis secara gerak refleks. Contoh: 1. kalau tangan kita terkena percikan api (S) maka secara spontan, otomatis dan reflektif kita akan menyentakan tangan kita (R) sebagai tanggapan yang berupa gerakan menghindar. 2. Kalau dari suatu tempat yang gelap mendadak datang seberkas sinar (S) yang terang benderang, maka kelopak mata kita akan secara sepontan secara reflektif akan mengatup (R). Tanggapan di dalam kedua contoh tersebut sangat mekanistis dan otomatis tanpa menunggu perintah dari otak. Dari hubungan diatas, peristiwa komunikasi menurut model djarum suntik atau Hypodermic Needle di ibaratkan seperti hubungan S-R yang serba mekanistis. Media massa di ibaratkan sebagai sebuah djarum suntik besar yang memiliki kapasitas sebagai perangsang (S) yang amat kuat dan menghasilkan tanggapan (R) yang kuat pula, bahkan secara spontan, otomatis serta reflektif. Model Hypodermic Needle, selain di pararelkan dengan konsepsi S-R juga di ibaratkan dengan teori peluru (bullet theory) yang memandang pesan-pesan media bagaikan melesatnya peluru-peluru senapan yang mampu merobohkan tanpa ampun siapa saja yang terkena peluru. Mass Audince yang dirobohkan adalah audien yang pasif dan tidak berdaya. Elihu Katz dalam bukunya, “The Diffusion Of New Ideas and Practices” menunjukan aspek aspek yang menarik dari model Hypodermic Needle ini:
  • 5. 5 a. Media massa memiliki kekuatan yang luar biasa, sanggup menginjeksikan secara mendalam ide-ide kedalam benak orang yang tidak berdaya. b. Audince massa dianggap seperti atom atom yang terpisah satu sama lain, tidak saling berhubungan, dan hanya berhubungan dengan media massa. c. Apabila individu-individu dalam audience massa berpendapat sama dalam suatu persoalan, hal ini bukan karena meraka berhubungan atau berkomunikasi satu dengan yang lain, melaikankarena mereka memperoleh pesan pesan yang sama dari suatu media. Umpan balik sama Model Hypodermic Needle muncul ketika komunikasi massa digunakan secara meluas, baik di Eropan maupun di Amerika Serikat, yaitu sekitar tahun 1930an dan mencapai puncaknya menjelang perang dunia ke dua. Pada periode ini kehadiran media massa (media cetak maupun media elektronik) mendatangkan perubahan perubahan besar di berbagai masyarakat yang terjangkau oleh semua kekuatan media massa. Individu-individu tampak seperti di standarisasikan, di otomatisasikan dan kurang keterikannya di dalam hubungan antar pribadi (interpersonal relations) terpaan media massa tampak di dalam seperti cara cara berpakaian, pola pola pembicaraan, nilai nilai baru yang timbul sebagai terpaan media massa, serta timbulnya produksi massa yang cendrung menunjukan suatu kebudayaan massa. Pesan-pesan MEDIA MASSA
  • 6. 6 Dalam teori jarum hipodermik, variabel pesan yang mempengaruhi khalayak dalam menerima pesan terdiri dari : 1. Struktur Pesan Struktur pesan ditujukan dengan pola penyimpulan (tersirat atautersurat). Pola urutan argumentasi (mana yang lebih dahulu, argumentasi yangdisenangi atau yang tidak disenangi) danpolaobjektivitas (satu sisi atau duasisi). Pesan yang ditujukan untuk mengubah sikap tanpa kentara biasanyalebih berhasil daripada pesan yang tampak jelas berusaha memanipulasi kita.Kita cenderung tidak mau dimanipulasi sehingga kalau kita menyadari ada usaha yang sengaja hendak mengubah sikap kita, kita akan menolak. 2. Gaya Pesan Gaya pesan menunjukkan variasi linguistik dalam penyampaian pesan (perulangan, kemudahan mengertian, perbendaharaan kata). Menurut penelitian, teknik komunikasi yang efektif adalah dengan mengemukakan kesimpulan komunikasi secara eksplisit kepada subjek yang sikapnya hendak diubah, dan dengan mengulang-ulang (repetition and familiarity) argumentasi yang mendukung sikap yang dituju. Dalam suatu penelitian yang dilakukan oleh Cacioppo & Petty ditemukan bahwa pengulangan akan menaikkan perubahan sikap tapi kemudian kalau diteruskan juga pengulangan itu justru akan menurun efeknya. 3. Appeals Pesan Appeals pesan mengacu pada motif-motif psikologi yang terkandung dalam pesan (rasional-emosional), fear appeals, reward appeals). Efektivitas isi komunikasi yang bersifat emosional dan bersifat rasional akan banyakbergantung pada subjek penerima pesan. Pada komponen manakah dalam struktur sikap yang menjadi sasaran perubahan dan lain-lain faktor yang patut mendapat perhatian dalam studi mengenai perubahan sikap. Bagaimanapun pesan-pesan rasional agaknya masih memerlukan aspek efektif untuk dapat membawa pada perubahan sikap. Sedangkan pesan-pesan emosional barangkali memerlukan pula rasionalisasi untuk mengubah komponen kognitif sikap individu. Persuasi dapat diperkaya oleh pesan-pesan yang
  • 7. 7 membangkitkan emosi yang kuat (khususnya emosi takut) dalam diriorganisasi, terutama jika pesannya berisi rekomendasi negatif dari sikap yang hendak diubah1. Bukti bukti mengenai kekuatan besar dari media massa ditunjukan oleh peristiwa peristiwa bersejarah, sebagai berikut: a. Peranan surat-surat kabar Amerika yang berhasil menciptakan pendapat umum positif ketika pecah perang dengan Spanyol pada tahun1898 surat kabar itu mampu membuat penduduk Amerika membedakan siapa kawan dan siapa lawan. b. Berhasil mesin propaganda Geobbels pada dalam periode perang dunia 2. c. Pengaruh Madison Avenue atas prilaku konsumen dan dalam pemungutan suara. 1 Jalaluddin Rachmat,Metode PenelitianKomunikasi (Bandung:PT.RemajaRosdakarya,2002), h.62
  • 8. 8 BAB III PENUTUP Kesimpulan Media massa dianggap memiliki kekuatan yang luar biasa, sehingga khalayak tidak mampu membendung informasi yang dilancarkannya. Khalayak dianggap pasif, tidak mampu bereaksi apapun kecuali hanya menerima begitu saja semua pesan yang disampaikan media massa. Penggambaran kekuatan media massa yang begitu besar menyebabkan teori media massa awal ini kemudian dijuluki teori peluru atau bullet theory , jarum hipodermis atau teori jarum suntik “hypodermic needles theory” Dalam teori jarum hipodermik, variabel pesan yang mempengaruhi khalayak dalam menerima pesan terdiri dari : 1. Struktur Pesan 2. Gaya Pesan 3. Appeals Pesan DAFTAR PUSTAKA Rachmat, Jalaluddin, 2002, Metode Penelitian Komunikasi, Bandung, PT. Remaja Rosdakarya