Rencana pengelolaan proyek pembangunan sistem informasi seleksi penerimaan mahasiswa PTN ini mencakup (1) rencana proses manajerial seperti rencana awal, kerja, penelusuran, manajemen risiko, dan penyelesaian proyek, (2) rencana proses teknis seperti model proses, infrastruktur, penerimaan produk, metode dan alat, dan (3) rencana pendukung seperti verifikasi, validasi, dokumentasi, jamin
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
[Fp] perencanaan proyek
1. RENCANA PENGELOLAAN PROYEK PEMBANGUNAN
SISTEM INFORMASI SELEKSI PENERIMAAN
MAHASISWA PTN
5 Juni 2017 : ReleaseI
Disiapkanoleh :
1. Rahmatin Nadia (5114100130)
2. Tiara Anggita (5114100176)
Abstrak :
Dokumentasi ini berisi seluruh rencana pengelolaan proyek Sistem Informasi Seleksi Penerimaan
Mahasiswa PTN. Adapun rencana yang dituliskan meliputi 1). Rencana proses manajerial yang
meliputi rencana awal, rencana kerja dan rencana penelusuran proyek, rencana manajemen
resiko, dan rencana penyelesaian proyek. 2). Rencana proses teknis, meliputi model proses,
infrasturktu, penerimaan produk, serta metode, alat bantu dan teknik yang digunakan. 3).
Rencana pendukung, meliputi verifikasi dan validasi, penanganan dokumen, jaminan kualitas
dan review.
2. 1. Gambaran Umum Proyek
Proyek Sistem Seleksi SNMPTN dan SBMPTN 2017 ini bermaksud untuk menghasilkan
produk berupa aplikasi untuk penerimaan mahasiswa baru 2017 yang terintegrasi. Sistem
Seleksi SNMPTN dan SBMPTN 2017 memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada
seluruh siswa lulusan sekolah menengah yang mempunyai prestasi akademik terbaik di
seluruh Indonesia untuk dapat mengikuti pendidikan tinggi program sarjana di seluruh PTN
di Indonesia tanpa adanya diskriminasi.
Sistem Seleksi SNMPTN dan SBMPTN 2017 dikembangkan dengan menggunakan
teknologi rasional database system MySQL 5, menggunakan PHP, JavaScript sebagai bahasa
pemrograman dan Laravel sebagai framework untuk aplikasi ini. Proses-proses utama dari
penerimaan mahasiswa baru 2017 yang didukung oleh aplikasi Sistem Seleksi SNMPTN dan
SBMPTN 2017, meliputi:
1.1 Tujuan, Ruang Lingkup dan Sasaran
Tujuan : Membuat produk aplikasi yaitu Sistem Seleksi SNMPTN dan
SBMPTN 2017 yang terintegrasi.
Ruang Lingkup : Produk ini ditujukan untuk diterapkan pada saat penerimaan
mahasiswa baru 2017. Untuk database aplikasi disiapkan supaya
dapat terhubung dengan data di pusat. Pengembangan sistem
selanjutnya lebih diarahkan kepada bagian keamaan informasi
data.
Sasaran : Menghasilkan produk Sistem Seleksi SNMPTN dan SBMPTN
2017 yang mampu mengoptimalkan proses penerimaan
mahasiswa baru 2017 serta sesuai dengan spesifikasi kebutuhan
untuk penggunanya.
1.2 Asumsi, Batasan dan Resiko
Asumsi
1. Kebutuhan infrastruktur, usaha yang sebenarnya, dan jadwal akan diselesaikan
setelah dilakukan identifikasi kebutuhan.
2. Ruang lingkup Sistem Seleksi SNMPTN dan SBMPTN 2017 pada proyek ini
dikerjakan dengan mempertimbangkan kebutuhan fungsional secara umum.
3. Detail dokumen kebutuhan (SKPL) akan disiapkan setelah dilakukan studi dan
akan ditanda tangani oleh klien pada periode tertentu.
4. Perubahan pada persetujuan dokumen kebutuhan akan diberkalkukan seperti
perbuahan permintaan dan omdifiaksi yang akna dianggap sebagai tambahan
tagihan pada pengguna.
5. Persoalan kinerja ditujukan untuk ketersediaan infrastruktur yang diinginkan oleh
pengguna.
6. Komitmen dari seluruh jajaran manajemen dan pekerja proyek.
7. Kondisi pengembangan aplikasi aman dan kondusif.
3. Batasan
1. Waktu pelaksaan proyek 5 bulan mulai dari tanggal 1 Juni 2016 hingga 28
Oktober 2016.
2. Anggaran dana yang ditetapkan untuk pelaksanaan dan pengelolaan proyek tidak
melebihi total kontrak proyek, yaitu Rp. 1.000.000.000,-
Resiko utama yang mungkin muncul:
No Kategori Resiko Daftar Resiko
1 Teknis Requirement kurang
Analisa dan desain salah
Teknologi yang digunakan berubah
2 Manajemen proyek Estimasi kurang akurat
Pengawasan dan komunikasi kurang
Sasaran proyek tidak konsisten
3 Lingkungan Bencana alam
Kondisi kesehatan pekerja
4 Keorganisasian Staf dan pekerja kurang berpengalaman
Beban kerja yang terlalu menumpuk
5 Eksternal Perubahan keuangan akibat kondisi yang
tidak kondusif
1.3 Penyerahan Proyek
Dokumen dan Produk yang diserahkan sebagai hasil dari proyek meliputi dua
kategori berikut :
1. Project management-related deliverables: Project Plan, project charter,
project scope statement, WBS, schedule, cost baseline, status reports, final
project presentation, final project report, dan dokumentasi lain yang berkaitan
dengan project.
2. Product-related deliverables: Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak,
Deskripsi Detail Desain, source code aplikasi.
Media yang digunakan untuk penyerahan bervariasi tergantung penyerahannya.
Untuk penyerahan dokumentasi kebutuhan dan desain sistem emnggunakankertas yang
berupa dokumen. Sedangkan untuk produk datau aplikasi diserahkan dalam bentuk CD.
Dokumen-dokumen tersebut harus terjada kerahasiannya. Semua hasil penyerahan telah
di back-up oleh pihak pengembang sistem.
1.4 Ringkasan Jadwal dan Anggaran Dana
Secara umum jadwal dari proyek terdiri atas beberapa aktifitas utama beserta
dengan anggaran dana yang di alokasikan untuk tiap aktifitas. Berikut merupakan
ringkasan jadwal beserta anggaran dana untuk proyek pembangunan Sistem Seleksi
SNMPTN dan SBMPTN 2017:
4. Task Name Duration Start Finish Baseline Cost
Pelaksanaan dan Monitoring 150 days 1/6/2016 26/10/2016 Rp941,292,000.00
Identifikasi Kebutuhan 15 days 1/6/2016 15/6/2016 Rp15,536,000.00
Persiapan identifikasi kebutuhan 3 days 1/6/2016 3/6/2016 Rp4,444,000.00
Pelaksanaan identifikasi
kebutuhan 5 days 4/6/2016 8/6/2016 Rp5,064,000.00
Pengolahan dan penyimpulan hasil
identifikasi 3 days 9/6/2016 11/6/2016 Rp4,000,000.00
identifikasi kebutuhan complete 4 days 12/6/2016 15/6/2016 Rp0.00
Analisa kebutuhan 25 days 16/6/2016 10/7/2016 Rp45,820,000.00
Identifikasi view point 3 days 16/6/2016 18/6/2016 Rp4,500,000.00
Strukturisasi view point 3 days 19/6/2016 21/6/2016 Rp3,000,000.00
Dokumentasikan kebutuhan view
point 5 days 22/6/2016 26/6/2016 Rp17,500,000.00
Pembuatan SKPL 9 days 27/6/2016 5/7/2016 Rp11,700,000.00
Review analisa kebutuhan 3 days 6/7/2016 8/7/2016 Rp3,000,000.00
analisa kebutuhan selesai 2 days 9/7/2016 10/7/2016 Rp6,120,000.00
Desain Sistem 20 days 11/7/2016 30/7/2016 Rp25,316,000.00
Buat deskripsi detail desain 10 days 11/7/2016 20/7/2016 Rp15,000,000.00
Review desain sistem 5 days 21/7/2016 25/7/2016 Rp3,000,000.00
desain sistem selesai 5 days 26/7/2016 30/7/2016 Rp7,316,000.00
Pembuatan Aplikasi 55 days 31/7/2016 22/9/2016 Rp33,209,000.00
Pembuatan tabel dan relasi database 10 days 31/7/2016 9/8/2016 Rp4,044,000.00
Pembuatan modul / method
program 40 days 10/8/2016 17/9/2016 Rp20,230,000.00
Review hasil aplikasi 5 days 18/9/2016 22/9/2016 Rp1,900,000.00
pembuatan aplikasi selesai 0 days Rp7,316,000.00
Uji Coba Aplikasi 10 days 22/9/2016 1/10/2016 Rp37,209,000.00
Testing 3 days 22/9/2016 24/9/2016 Rp6,490,000.00
Input master data 2 days 25/9/2016 26/9/2016 Rp2,245,000.00
Uji coba per-subsistem 2 days 27/9/2016 28/9/2016 Rp11,740,000.00
Uji coba keseluruhan sistem 2 days 29/9/2016 30/9/2016 Rp11,169,000.00
Uji coba selesai 1 days 1/10/2016 1/10/2016 Rp5,565,000.00
Evaluasi 10 days 2/10/2016 11/10/2016 Rp106,000,000.00
Evaluasi per-subsistem 3 days 2/10/2016 4/10/2016 Rp18,000,000.00
Evaluasi keseluruhan sistem 5 days 5/10/2016 9/10/2016 Rp58,000,000.00
Reivew hasil evaluasi 2 days 10/10/2016 11/10/2016 Rp30,000,000.00
Deployment 7 days 12/10/2016 18/10/2016 Rp638,980,000.00
Pembelian server 1 days 12/10/2016 12/10/2016 Rp430,780,000.00
Request proxy squid 1 days 13/10/2016 13/10/2016 Rp136,500,000.00
Deployment di server 5 days 14/10/2016 18/10/2016 Rp35,700,000.00
5. Training 8 days 19/10/2016 26/10/2016 Rp16,250,000.00
Training perwakilan dari pengguna 8 days 19//10/2016 26/10/2016 Rp16,250,000.00
1.5 Evolusi Perencanaan
Perencanaan proyek ini disusun berdasarkan standard IEEE 1058-1998 Standard
for Software Project Management Plans.
Perencanaan proyek yang dirilis pertama kali akan diberikan kepada sponsor dan
dikoordinasi dengan anggota tim untuk di review. Sedangkan perubahan terhadap
perencanaan proyek akan dilakukan jika diperlukan selama proyek masih berlangsung.
Setiap perubahan penting pada dokumen ini harus disahkan oleh pengguna dan
disebarkan kepada anggota tim.
Penomoran versi pada dokumen perencanaan proyek ini mengikuti format
penanganan dokumen yang ditentukan pada bab Rencana Tambahan sub-bab Rencana
Dokumentasi dalam dokumen ini.
1.6 Referensi
ANSI, “PMBOK Guide”, Edisi ke-3, American National Standard, 2004.
Hughes, Bob, dan Cotterel, Mike, “ Software Project Management”, Edisi
ke-2, The McGraw-Hill Companies, 1999.
“Project Risk Management Handbook”, Edisi ke-1, Office of Project
Management Process Improvement, www.dot.ca.gov/hq/projmgmt, 2003.
IEEE Computer Society , “IEEE 1058-1998 Standard for Software Project
Management Plans “, IEEE Computer Society, 1998.
1.7 Definisi dan Akronim
WBS Work Breakdown Structure
SKPL Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak
PERT Program Evaluation and Review Technique
VORD Viewpoint Oriented Requirement Definition
QA Quality Assurance
UML Unified Modelling Language
SDLC System Development Life Cycle
2. Organisasi Proyek
2.1 Lingkungan Eksternal
Lingkungan eksternal ini membahas tentang bagaimana hubungan antara tim proyek
dengan pihak luar. Pihak yang berhubungan dan mendukung proyek adalah sebagai
berikut:
6. Organization Name of Liaison/Interface
Dinas Pendidikan
(Customer)
Pihak Pemesan Aplikasi
Calon Mahasiswa Baru
2017 (User di lapangan)
Pegguna
2.2 Struktur Internal
Struktur organisasi dalam team proyek ini menggunakan tipe controlled
decentralized, dimana tema telah merujuk seorang leader (Project Manager) sebagai
pemimpin proyek. Untuk lebih jelasnya tentang komunikasi antar kelompok dan individu
dilakukan secara horizontal. Gambar 1 menjelaskan tentang struktur organisasi dalam
proyek ini.
Penjelasan dari diagram di atas secara umum bahwa tim proyek ini dipimpin oleh
seorang Project Manager yang membawahi 4 bidang, yaitu Sistem Analis, Programmer,
Quality Assurance, Trainers. Antar bidang dapat saling memberikan saran. Masing-
masing bidang bertanggung jawab pada Project Manager.
2.3 Peran dan Tanggung Jawab
Tiap-tiap anggota tim memiliki tugas dan tanggung jawab masing-masing yang harus
dijalankan. Tugas dan tanggung jawab tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
Jabatan Pembagian Tugas
Project Manager - Betanggung jawab terhadap jalannya proyek
- Membuat perencanaan proyek serta pengawasan seluruh
aktivitas eksekusi proyek
- Membuat/mengumpulkan dokumentasi proyek setelah
selesai dilakukannya tahapan tertentu
- Membuat laporan pertanggungjawaban setelah tahap
implementasi selesai
- Memberikan arahan, teguran, dan peringatan kepada
anggota tim jika terjadi penyimpangan dalam pelaksanaan
proyek
Analis - Melakukan analisa kebutuhan customer hingga
Gambar 1 Struktur Organisasi proyek
7. menghasilkan spesifikasi fungsional dari sistem informasi
- Mendesain desain database dan UML diagram dari sistem
sesuai hasil analisa
- Menetapkan kebutuhan dari sistem dan menggambarkan
fungsionalitas dari sistem
- Membuat dokumentasi untuk aktivitas analisa dan desain,
yakni berupa SKPL
Programmer - Membuat aplikasi berdasarkan detail desain yang
diberikan oleh pihak analis
- Membuat dokumentasi aplikasi baik itu database, maupun
aplikasi dalam bentuk CD
- Membuat dokumentasi bantuan aplikasi berupa panduan
instalasi
- Turut serta dalam melakukan uji coba review hasil uji
coba aplikasi
Quality
Assurance
- Menafsirkan dan menerappkan standar jaminan kualitas
dari sebuah sistem
- Mengevaluasi kecukupan standar jaminan kualitas
- Meninjau pelaksanaan dan efisiensi kualitas dan inspeksi
sistem agar berjalan sesuai rencana
Trainers - Memberikan informasi dan cara penggunaan dari sebuah
sistem kepada user
3. Rencana Proses Managerial
3.1 Rencana Awal
3.1.1 Estimasi
Metode dan hasil estimasi proyek
Estimasi biaya untuk gaji pekerja menggunakan pendekatan person/hour.
Estimasi untuk durasi waktu pengerjaan tiap aktifitas menggunakan
analisa PERT. Analisa ini digunakan untuk menghadapi ketidakpastian
pada durasi aktifitas/tugas. Penetapan lama perkiraan aktifitas (D)
merupakan faktor dari optimistic Duration (OD), pesimistic Duration (PD)
dan expected Duration (ED) pada analisa PERT.
3.1.2 Pengaturan Kepegawaian
Staff yang diperlukan pada proyek ini untuk keseluruhan berjumlah 12
orang dengan pembagian sebagai berikut:
Staff Asak Durasi Kerja Jumlah
Pimpinan proyek Internal
Perusahaan
Selama proyek
berlangsung
1 orang
Analis Internal
Perusahaan
Selama fase identifikasi
kebutuhan
3 orang
Programmer Internal
Perusahaan
Selama fase
pembangunan aplikasi
dan ujicoba
5 orang
Database Internal Selama fase 3 Orang
8. Administrator Perusahaan pembangunan aplikasi
dan ujicoba
Quality Assurance Di Sewa Selama fase ujicoba
aplikasi
3 orang
Trainer Di Sewa Selama fase ujicoba
dan penggunaan
aplikasi
3 orang
3.1.3 Perolehan Sumberdaya
Perolehan dan perekrutan sumber daya proyek tidak perlu dilakukan
dalam proyek, karena sumber daya proyek telah didapat atau direkrut oleh
perusahaan penanggung jawab proyek (dimana proyek berlangsung) sesuai
dengan kriteria yang ditentukan. Oleh karena itu rencana perolehan sumber daya
beserta proses dan penanggung jawabnya tidak akan dijelaskan disini.
3.2 Rencana Kerja
3.2.1 Work Breakdown Structure
WBS merupakan pembagian sebuah proyek kedalam aktifitasaktifitas
yang, lebih kecil. Aktifitas-aktifitas tersebut diberi identitas untuk menentukan
hubungan antar aktifitas. WBS berguna untuk perencanaan proyek, terutama
mengenai perkiraan waktu pengerjaan dan sumberdaya yang digunakan. WBS
pada proyek ini disusun berdasarkan metode pengembangan aplikasi waterfall
serta aktifitas pengembangan aplikasi pada umumnya. Level dekomposisi yang
dilakukan pada WBS dibawah ini hingga pada level 5
Deliverable atau produk yang dihasilkan pada tiap aktifitas adalah sebagai
berikut:
No Aktifitas Produk
1 Indentifkasi Kebutuhan Form identifikasi kebutuhan yang telah
berisi jawaban.
2 Analisa Kebutuhan Dokumen SKPL dan DPPL
3 Desain Sistem Dokumen Deskripsi Detail Sistem
4 Pembuatan Aplikasi Aplikasi Sistem Seleksi SNMPTN dan
SBMTPN 2017
5 Uji Coba Aplikasi Hasil testing dan performance aplikasi.
3.2.2 Alokasi Jadwal
Sebelum melakukan alokasi jadwal, terlebih dahulu harus disusun daftar
aktfiitas yang akan dikerjakan dalam proyek beserta sumber daya proyek yang
dibutuhkan. Susunan aktifitas proyek Sistem Seleksi SNMPTN dan SBMTPN
2017 yang dibuat berupa WBS (selengkapnya dapat dilihat pada subbab 3.2.1).
Sedangkan mengenai sumber daya proye selengkapnya dijelaskan pada subbab
3.2.3 (alokasi sumber daya)
Tahap pertama dalam melakukan alokasi jadwal yaitu mengatur
dependensi (keterkaitan) antar aktifitas yang sudah tersusun. Keterkaitan tiap
9. aktifitas dicatat dalam kolom predecessor dengan menggunakan ID aktifitas
dalam WBS. Setelah keterkaitan dibangun baru kemudian menentukan tanggal
mulai dan durasi untuk tiap aktifitas. Saat seluruh tanggal dan durasi telah
ditentukan untuk tiap aktifitas, jadwal proyek telah selesai dan siap untuk
disimpan sebagai baseline proyek
3.2.3 Alokasi Sumberdaya
Sumberdaya yang diperlukan dan dilakukan pada proyek terbagi atas 2 kelompok
utama, yaitu :
Work : Yakni berupa tenaga kerja yang terdiri atas pimpinan proyek,
surveyor, analis, dan programmer. Pada kategori work terdapat
sumberdaya set komputer karena penggunaan komputer pada
pelaksanaan aktifitas dihitung sesuai dengan lama pemakaian komputer
oleh tenaga kerja, sehingga dapat meminimalkan biaya sewa komputer.
Material : Merupakan barang habis yang terdiri dari barang-barang
keperluan kantor (kertas, alat tulis dan CD), biaya utilitas (sewa kantor,
listrik dan air) serta biaya akomodasi pelaksanaan rapat atau review hasil
aktifitas
3.2.4 Alokasi Dana
Berikut merupakan tabel pemetaan dana pada setiap aktifitas yang terjadi dan
telah diasumsikan total biaya berdasarkan lama pengerjaan proyek dan sumber
daya yang telah terhitung didalamnya:
Aktifitas Biaya Total
Planning Rp17,400,000.00
Penggalian kebutuhan Rp2,028,000.00
Persiapan identifikasi kebutuhan Rp2,416,000.00
Pelaksanaan identifikasi kebutuhan Rp5,064,000.00
Pengolahan dan penyimpulan hasil
identifikasi
Rp4,000,000.00
Total biaya penggalian kebutuhan Rp13,508,000.00
Analisa kebutuhan Rp6,120,000.00
Identifikasi view point Rp4,500,000.00
Strukturisasi view point Rp3,000,000.00
Dokumentasikan kebutuhan view point Rp17,500,000.00
Pembuatan SKPL Rp11,700,000.00
Review analisa kebutuhan Rp3,000,000.00
Total biaya analisa kebutuhan Rp45,820,000.00
Desain Rp7,316,000.00
Buat deskripsi detail desain Rp15,000,000.00
Review desain sistem Rp3,000,000.00
10. Total biaya desain Rp25,316,000.00
Implementasi Rp7,035,000.00
Pembuatan tabel dan relasi database Rp4,044,000.00
Pembuatan modul / method program Rp20,230,000.00
Review hasil aplikasi Rp1,900,000.00
Total biaya implementasi Rp33,209,000.00
Testing Rp6,490,000.00
Input master data Rp2,245,000.00
Uji coba per-subsistem Rp11,740,000.00
Uji coba keseluruhan sistem Rp11,169,000.00
Review hasil uji coba / testing Rp5,565,000.00
Total biaya testing Rp37,209,000.00
Evaluasi
Evaluasi per-subsistem Rp18,000,000.00
Evaluasi keseluruhan sistem Rp58,000,000.00
Reivew hasil evaluasi Rp30,000,000.00
Total biaya evaluasi Rp106,000,000.00
Deployment Rp36,000,000.00
Pembelian server Rp430,780,000.00
Request proxy squid Rp136,500,000.00
Deployment di server Rp35,700,000.00
Total biaya deployment Rp638,980,000.00
Trainning Rp1,250,000.00
Trainning perwakilan dari pengguna Rp15,000,000.00
Total biaya trainning Rp16,250,000.00
TOTAL Rp933,692,000.00
Estimasi biaya untuk setiap resource yang digunakan pada proyek adalah sebagai berikut:
No
Nama Sumber
Daya
Jenis Sumber
Daya Satuan Biaya Standard
Biaya
Overtime
1 Surveyor Pekerja Per-jam Rp20,000.00 Rp25,000.00
2 Analis Sistem Pekerja Per-jam Rp50,000.00 Rp60,000.00
3 Programmer Pekerja Per-jam Rp50,000.00 Rp60,000.00
4 Project Manager Pekerja Per-jam Rp75,000.00 Rp90,000.00
5 Set Komputer Utilitas Per-bulan Rp300,000.00 Rp500,000.00
6 Sewa Ruangan Utilitas Per-bulan Rp2,500,000.00 -
11. 7 Sewa Listrik Utilitas Per-bulan Rp500,000.00 -
8 Biaya Air Utilitas Per-bulan Rp300,000.00 -
9 Kertas ATK Per Rim Rp30,000.00 -
10 Compact Disc (CD) ATK Per biji Rp3,000.00 -
11 Flash Disk ATK Per biji Rp50,000.00 -
12 Alat Tulis ATK Per biji Rp5,000.00 -
13 Biaya Perjalanan Akomodasi Per-Orang Rp1,000,000.00 -
14 Akomodasi Rapat Akomodasi Per-Rapat Rp300,000.00 -
3.3 Rencana Penelusuran Proyek
3.3.1 Manajemen Kebutuhan
Proses pengukuran terhadap perubahan kebutuhan proyek didasarkan pada
presentase perubahan yang diminta dibandingkan dengan presentase pengerjaan
proyek yang telah selesai dilakukan.
Proses pelaporannya itu sendiri dilakukan dengan cara meminta perubahan
secara langsung kepada tim proyek. Tim proyek ini kemudian akan melakukan
pengukuran apakah perubahan kebutuhan dalam skala besar atau kecil. Skala ini
akan digunakan untuk menginisialisasi perubahan terhadap penjadwalan proyek,
anggaran dana dan sumber daya manusia yang digunakan.
Kontrol terhadap perubahan kebutuhan akan terus dilakukan sepanjang
pengerjaan proyek sehingga pengerjaan proyek mencapai hasil yang maksimal
dan tidak sampai menyimpang dari spesifikasi permintaan perubahan oleh
kustomer ataupun dari stakeholder lain. Kontrol ini akan dilakukan secara
bersama-sama oleh tim sponsor sendiri dan juga oleh pimpinan proyek.
3.3.2 Pengawasan Jadwal
Mengelola dan mengatur jadwal secara aktif merupakan cara terbaik untuk
memastikan bahwa proyek berjalan tepat waktu. Dan untuk melakukan proses
tersebut, ada beberapa masukan yang harus tersedia dan dapat dipahami. Input
tersebut antara lain :
Baseline jadwal : adalah versi baseline jadwal terkini yang
disetujui dari jadwal proyek yang menyediakan dasar sebagai
pembanding dan pelaporan dari kinerja proyek. Jadwal proyek
menjelaskan dengan detil rencana tanggal permulaan dan akhir dari
setiap aktifitas.
Laporan kinerja : merupakan hal pertama yang kebanyakan
digunakan sebagai mekanisme komunikasi untuk mendaftar
pekerjaan apa yang harus dikerjakan dan siapa yang mengerjakan.
Laporan kinerja yang baik seharusnya menunjukkan tanggal yang
direncanakan, tanggal sebenarnya dan durasi yang sebenarnya dari
pekerjaan setiap aktifitas.
12. Saat semua masukan telah dibuat, dibutuhkan alat bantu dan teknik yang
digunakan untuk meninjau ulang jadwal. Jika sebuah kondisi terjadi dimana pada
kenyataan pelaksanaan proyek berbeda dengan jadwal sebenarnya, alat bantu dan
teknik tesebut dapat digunakan untuk memperbaiki situasi yang terjadi. Pimpinan
proyek akan melakukan evaluasi seberapa banyak perkerjaan yang berhasil
diselesaikan dibandingkan dengan performa aktual dan perbedaan jadwal. Jika
ditemukan kasus perbedaan jadwal maka pimpinan proyek wajib mencari
penyebabnya.
Berikut adalah beberapa teknik dan metode yang digunakan untuk
melakukan pengawasan jadwal pada proyek ini:
1. Laporan kemajuan proyek : adalah ketika sebuah laporan yang
dibuat menjelaskan tentang tanggal mulai dan selesai yang
sebenarnya dari aktifitas. Dan durasi yang belum dikerjakan dari
aktifitas yang belum selesai dikerjakan.
2. Analisa perbedaan : adalah analisa yang membandingkan antara
data perencanaan dengan kinerja yang sebenarnya untuk
menemukan penundaan yang terjadi pada jadwal proyek.
3. Pengukuran kinerja : adalah perkiraan tingkat kesulitan dari
penundaan yang terjadi dengan mengukur kinerja proyek
dibandingkan terhadap rencana proyek. Alat ukur yang umum
digunakan adalah diagram perbandingan jadwal, yaitu
merupakan cara untuk menunjukkan perbedaan antara kinerja
sebenarnya dengan yang direncanakan.
3.3.3 Pengawasan Anggaran Dana
Pemantauan dilakukan dengan melihat biaya aktual yang timbul dan
membandingkanya dengan baseline cost (anggaran).
Pengawasan terhadap biaya dalam sebuah proyek merupakan satusatunya
cara untuk memastikan bahwa anggaran proyek merupakan bagian dari
kesuksesan proyek. Pengawasan biaya meliputi penanganan perubahan
permintaan melalui proses pengawasan perubahan yang terintegasi.
Perubahan permintaan dapat berubah-ubah antara kemungkinan overrun
pada keuangan yang sah dan penggunaan sumber daya yang tidak sesuai.
Ada beberapa masukan, alat bantu dan teknik, serta keluaran untuk
melakukan pengawasan terhadap biaya proyek. Masukan yang digunakan
pada proyek ini adalah :
1. Laporan kinerja : merupakan hal pertama yang kebanyakan
digunakan sebagai mekanisme komunikasi untuk mendaftar
pekerjaan apa yang harus dikerjakan dan siapa yang mengerjakan.
Laporan kinerja yang baik seharusnya menunjukkan tanggal yang
direncanakan, tanggal sebenarnya dan durasi yang sebenarnya dari
pekerjaan setiap aktifitas.
13. 2. Baseline biaya : merupakan anggaran dana pada sutau tahapan.
Tujuan dari baseline baiya ini adalah untuk menyediakan dsaar
pengukuran, pengawasan dan pengendalian dari keseluruhan kinerja
proyek.
3. Rencana Manajemen Proyek : rencana manajemen proyek dan
rencana manajemen anggaran dana menjelaskan tentang kebijakan
dan prosedur dari perusahaan yang harus dipatuhi.
Untuk alat bantu dan teknik yang digunakan pada pengawasan biaya
proyek
ini, yaitu antara lain :
1. Manajemen perbedaan : hal ini menggambarkan berbagai tingkat dari
perbedaan (durasi dan biaya) yang harus dikelola.
2. Review kinerja proyek : review kinerja proyek membandingkan
biaya setiap aktifitas yang mengalami kelebihan biaya, aktitas yang
dijadwalkan, serta milestone yang telah dicapai.
Sedangkan hasil dari proses pengawasan proyek antara lain:
1. Usulan tindakan perbaikan : merupakan langkah-langkah yang harus
dilakukan oleh pimpinan proyek untuk memastikan bahwa setiap
pekerjaan yang akan datang akan mendukung rencana manajemen
proyek saat ini.
2. Permintaan perubahan : permintaan perubahan biasanya dihasilkan
dari usulan tindakan perbaikan.
3. Pengukuran kinerja : adalah perkiraan tingkat kesulitan dari
penundaan yang terjadi dengan mengukur kinerja proyek
dibandingkan terhadap rencana proyek.
4. Pembaharuan baseline biaya : pembaharuan terhadap baseline biaya
menyetujui perubahan pada baseline biaya saat ini. Dengan
memperbaharui baseline maka dapat digunakan sebagai ukuran yang
realistik pada kinerja anggaran dana proyek.
3.3.4 Pengawasan Kualitas
Pengawasan terhadap kualitas merupakan proses perbandingan antara
produk yang dihasilkan dengan standar kualitas yang telah ditetapkan pada
perencanaan kualitas sebelumnya.
Teknik yang dilakukan untuk melakukan pengawasan terhadap kualitas,
yaitu :
1. Pengukuran pengendalian kualitas : merupakan hasil dari aktifitas
membandingkan produk dari proyek dengan standar dan proses
kualitas yang telah ditetapkan. Hal ini merupakan pemeriksaaan yang
sebenarnya untuk memastikan kualitas dari produk dan jasa yang
dibangun.
14. 2. Pertemuan status review : adalah pertemuan yang diadakan secara
rutin dengan seluruh anggota tim proyek untuk mendapat perubahan
informasi yang terjadi mengenai proyek.
3. Laporan kinerja : merupakan hal pertama yang kebanyakan
digunakan sebagai mekanisme komunikasi untuk mendaftar
pekerjaan apa yang harus dikerjakan dan siapa yang mengerjakan.
Laporan kinerja yang baik seharusnya menunjukkan tanggal yang
direncanakan, tanggal sebenarnya dan durasi yang sebenarnya dari
pekerjaan setiap aktifitas.
3.3.5 Pelaporan
Pelaporan adalah proses pengumpulan keseluruhan data baseline dan
mendistribusikan informasi tersebut kepada sponsor ataupun anggota tim proyek.
Kegunaan dari laporan adalah untuk menjelaskan bagaimana sumber daya
digunakan untuk memenuhi sasaran proyek. Pelaporan harus memuat informasi
yang berkaitan dengan ruang lingkup, jadwal, biaya, resiko dan
kualitas. Yang menjadi masukan dalam proses pelaporan, yaitu:
1. Deliverables : adalah segala produk, layanan, atau hasil yang berbeda
yang harus dihasilkan untuk menyelesaikan sebuah proses, tahapan
dari proyek. Ketika seluruh produk yang dihasilkan telah disetujui,
maka tahap pelaksanaan proyek dinyatakan selesai dan penutupan
proyek dapat dimulai.
2. Pengukuran pengendalian kualitas : merupakan hasil dari aktifitas
membandingkan produk dari proyek dengan standar dan proses
kualitas yang telah ditetapkan. Hal ini merupakan pemeriksaaan yang
sebenarnya untuk memastikan kualitas dari produk dan jasa yang
dibangun.
3. Pengukuran kinerja : adalah perkiraan tingkat kesulitan dari
penundaan yang terjadi dengan mengukur kinerja proyek
dibandingkan terhadap rencana proyek.
4. Informasi kinerja aktifitas : adalah sumber data mengenai informasi
status dan kualitas dari seluruh aktifitas yang telah selesai dikerjakan.
Hal ini digunakan untuk memastikan apakah seluruh aktifitas yang
dibutuhkan telah benar-benar selesai dikerjakan dan kontrak proyek
telah diakhiri.
5. Permintaan perubahan yang telah disetujui.
Dari beberapa masukan yang ada tersebut diolah dengan beberapa alat
bantu
dan teknik berikut, antara lain :
1. Pertemuan status review : adalah pertemuan yang diadakan secara
rutin dengan seluruh anggota tim proyek untuk mendapat perubahan
informasi yang terjadi mengenai proyek.
15. 2. Sistem pelaporan waktu : adalah catatan yang mendukung informasi
tentang waktu yang dihabiskan untuk setiap aktifitas pada proyek.
3. Sistem pelaporan biaya : adalah catatan yang mendukung informasi
tentang biaya yang dihabiskan untuk setiap aktifitas pada proyek.
Dengan menggunakan alat bantu dan teknik tersebut diatas akan sangat
membantu dalam proses pembuatan laporan performa proyek yang efisien. Proses
pelaporan berkaitan dengan dokumentasi performa proyek secara
keseluruhan. Beberapa keluaran dari proses pelaporan , yaitu :
1. Laporan kinerja
2. Permintaan perubahan
3. Usulan tindakan perbaikan
3.3.6 Matriks Proyek
Mengumpulkan matriks (ukuran) pada sebuah proyek merupakan salah
satu proses manajemen proyek yang paling baik dilakukan tetapi sangat sulit
untuk diterapkan. Yang penting untuk dijadikan matrik pada proyek adalah
informasi tentang estimasi durasi, durasi aktual dan informasi tentang estimasi
biaya serta biaya aktual.
Matriks proyek merupakan alat bantu untuk pengendalian kualitas dan
manajemen proyek. Matriks mengukur atribut yang berbeda dari proyek.
Matriks dapat digunakan untuk menemukan lokasi yang mungkin menjadi
penyebab masalah.
Yang menjadi matriks pada proyek ini akan digambarkan pada tabel
berikut:
Matriks Bagaimana mengukur
matriks
Penanggung Jawab
Waktu penyelesaian Untuk setiap tahapan
dalam proyek, catat
waktu atau tanggal
mulai tahapan sejak
awal permulaan aktifitas
dikerjakan
Pimpinan proyek dan
pekerja yang
bertanggung jawab pada
setiap tahapan
Mulai proyek Dihitung pada akhir
bagian
Pimpinan proyek
Selesai proyek Dihitung pada akhir
bagian
Pimpinan proyek
Presentasi milsetone
yang telah dicapai
Beberapa persen
milestone yang tercapai
dari satu per empat
waktu pelaksaan proyek
Pimpinan proyek
Kesuksesan
(penyelesaian persen)
Pada akhir bagian,
berapa persen pekerjaan
yang berakhir secara
normal dibandingkan
Pimpinan proyek dan
pekerja yang
bertangugng jawab pada
setiap tahapan
16. dengan pekerjaan yang
selesai tertunda atau
sengaja dihentikan.
3.4 Rencana Manajemen Resiko
Proses pengelolaan resiko membantu untuk menentukan resiko yang potensial
dari sebuah proyek. Manajemen resiko terdiri atas 3 proses utama, yaitu :
1. Identifikasi resiko -> merupakan aktifitas yang digunakan untuk
melakukan identifikasi resiko potensial yang mungkin terjadi serta
menjelaskan hubunganya. Setelah proses identifikasi resiko biasanya
diikuti dengan proses analisa resiko secara kualitatif. Output dari proses
ini adalah daftar resiko yang mungkin terjadi dan detail semua resiko
yang telah terindetifikasi, termasuk kategori resiko, penyebab resiko,
kemungkinan terjadi, dampak dari resiko, serta penanggung jawab resiko.
2. Analisa hasil resiko -> membutuhkan hasil dari proses identifikasi resiko
sebagai input pada proses ini. Proses ini merubah dari daftar resiko yang
ada dengan pemberian prioritas dan penggolongan resiko. Hasil akhirnya
untuk meminimalkan dampak dari resiko yang sudah teridentifikasi,
kemudian merubah kemungkinan terjadi dari daftar resiko, dan
kecenderungan dari hasil identifikasi resiko sebagai output dari proses
ini.
3. Evaluasi jadwal terhadap resiko -> dengan mengidentifikasi dan
menganalisa resiko akan terlihat pengaruh resiko tersebut terhadap durasi
aktifitas yang sudah direncanakan. Dengan demikian akan dapat
dilakukan evaluasi pengaruh resiko tersebut terhadap rencana aktifitas.
3.5 Rencana Penyelesaian Proyek
Penutupan proyek mengikuti pola yang sama dengan semua proses dalam
manajemen proyek lainya, terdiri dari masukan dan keluaran yang berhubungan dengan
penutupan sebuah proyek, begitu juga alat bantu atau teknik yang digunakan untuk
membantu proses tersebut.
Masukan yang ada digunakan untuk memeriksa penyelesaian dan mengesahkan
semua hal penting yang telah diputuskan.. Masuka yang ada antara lain :
1. Rencana manajemen proyek
2. Informasi kinerja pekerjaan
3. Hasil yang dikirimkan
Untuk memastikan bahwa semua hal penting telah selesai dilakukan dan proyek
telah memenuhi sasaran, pimpinan proyek akan melanjutkan dengan menggunakan alat
bantu dan teknik yang sama dengan proses sebelumnya. Ada tiga hal yang menajdi
output pada tahap penyelesaian proyek, yaitu :
1. Penerimaan dan pengiirman hasil akhir proyek
2. Laporan akhir penutupan proyek
17. Pada penyelesaian proyek juga harus dipastikan bahwa semua tahapan telah
benar-benar selesai dilakukan. Dan semua produk dan dokumentasi yang dihasilkan
telah diserahkan kepada klien.
4. Rencana Proses Teknis
4.1 Model Proses
Gambar berikut menunjukkan keterkaitan antara aktivitas proyek yang utama dengan
proses pendukung.
Review yang direncanakan
No Tanggal Tahapan Review Terhadap
1 Identifikasi
Kebutuhan
Dokumen hasil identifikasi kebutuhan
pada pengguna. Menyimpulkan
sementara layanan apa yang dibutuhkan
oleh pengguna
2 Analisa Kebutuhan Dokumen SKPL yang dihasilkan dari
tahapan analisa. Menyetujui spesifikasi
kebutuhan sistem yang telah dijelaskan
pada dokumen tersebut
3 Desain Sistem Dokumen deskripsi detail desain
sistem. Dokumen ini menjelaskan
dengan rinci proses dan data dari
masing-masing proses pada sistem.
Review dilakukan terhadap seluruh isi
dokumen ini
4 Pembuatan
Aplikasi
Aplikasi yang telah dibangun, apakah
telah sesuai dengan perencanaan pada
desain sistem
5 Uji Coba Aplikasi Hasil uji coba aplikasi apakah sudah
memuat semua skenario yang mungkin
diterapkan pada aplikasi
Sedangkan gambar berikut menjelaskan tentang alur informasi dan produk yang
dihasilkan masing-masing aktivitas antar satu aktivitas dengan yang lain.
Milestone utama
No Tanggal Tahapan Produk yang
dihasilkan
Hasil yang harus dicapai
1 Identifikasi
Kebutuhan
Pertanyaan
identifikasi
kebutuhan
Pertanyaan identifikasi
kebutuhan selesai dibuat
2 Identifikasi
Kebutuhan
Form identifikasi
kebutuhan dan
pertanyaan
identifikasi
Persiapan identifikasi
kebutuhan selesai
18. kebutuhan
3 Identifikasi
Kebutuhan
Form identifikasi
kebutuhan telah
terisi dan dijawab
oleh user
Pelaksanaan identifikasi
kebutuhan selesai
4 Identifikasi
Kebutuhan
Hasil identifikasi
kebutuhan telah
dievaluasi dan
direview
Tahap identifikasi
kebutuhan selesai
5 Analisa
Kebutuhan
Dokumentasi
kebutuhan
berdasarkan
viewpoint
Dokumentasi viewpoint
telah selesai
6 Analisa
Kebutuhan
SKPL Dokumen SKPL selesai
dibentuk
7 Analisa
Kebutuhan
Hasil analisa yang
telah dievaluasi
Tahap analisa kebutuhan
selesai
8 Desain
Sistem
Dokumen deskripsi
detail desain
Dokumen dekripsi detail
desain selesai
9 Desain
Sistem
Detail desain yang
telah direview
Tahap detail desain
10 Pembuatan
Aplikasi
Aplikasi Sistem
Seleksi Penerimaan
Mahasiswa Baru
2017
Tahap pembuatan aplikasi
selesai
11 Uji Coba
Aplikasi
Aplikasi yang telah
diuji coba
Tahap uji coba aplikasi
selesai
Project Deliverable
Dokumen dan produk yang diserahkan sebagai hasil dari proyek meliputi dua kategori
berikut:
- Project management-related deliverables: project Plan, project charter, scope
statement, WBS, schedule, cost baseline, status reports, final project presentation,
final project report, dan dokumentasi lain yang berkaitan dengan project.
- Product-related deliverables: Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak, Deskripsi
detail desain, source code aplikasi, technical manual, SOP (System Operating
Procedure), SMP (System Maintenance Procedure)
4.2 Metode, Alat Bantu, dan Teknik
Merupakan metodologi, alat bantu serta teknik yang digunakan selama proyek
berlangsung.
19. Metode
Metode pengembangan aplikasi pada proyek ini menggunakan Waterfall SDLC.
Pendekatan pengembangan aplikasi dimulai pada level sistem dan prosesnya melalui
gambar berikut:
Metode ini digunakan karena tergolong mudah jika diterapkan pada protek dengan
kebutuhan user yang stabil (tidak berubah-ubah). Pada akhir setiap tahapan dalam metode
ini selalu dihasilkan sebuah dokumen yang akan digunakan sebagai pedoman bagi
tahapan selanjutnya.
Metode lain yang juga digunakan pada proyek adalah UML. UML merupakan proses
rekayasa perangkat lunak. UML menyediakan pendekatan perancangan perangkat lunak
yang berorientasi objek melalui gambaran berbagai diagram rancangan perangkat lunak.
Alat Bantu dan Teknik
Untuk tahapan analisa kebutuhan dilakukan dengan menggunakan metode VORD dan
software VordTool sebagai alat bantu untuk mengelola requirement dari pengguna,
sedangkan spesifikasi kebutuhan yang dihasilkan dikumpulkan dalam bentuk dokumen
SKPL.
Pada tahapan desain menggunakan UML diagram untuk memodelkan spesifikasi
kebutuhan aplikasi kebutuhan aplikasi dengan alat bantu Power Designer 12. Diagram
UML yang akan dibuat meliputi: Use case diagram, Class diagram, dan Sequence
diagram. Dokumen hasil desain yaitu deskripsi detail desain yang selanjutnya akan
diserahkan pada programmer untuk membangun program aplikasi.
Program aplikasi dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman PHPdan JavaScript
dan dengan menggunakan framework Laravel. Sedangkan untuk database digunakan
MySQL. Tahapan terakhir, yaitu uji coba menggunakan unit testing kemudian
dilanjutkan dengan integration testing.
20. Secara umum, hasil dari seluruh tahapan terdiri dari 3 hal, yaitu:
1. Dokumen Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak (SKPL)
2. Dokumen Deskripsi Detail Desain
3. Aplikasi Sistem Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru 2017
4.3 Infrastruktur
Bagian ini akan menjelaskan tentang rencana untuk membangun dan memelihara
lingkungan pembangunan sistem, baik dari segi perangkat keras, perangkat keras,
perangkat lunak, jaringan, kebijakan, standard, prosedur serta fasilitas lain yang
diperlukan untuk melaksanakan proyek Sistem Seleksi S Penerimaan Mahasiswa Baru
2017. Sumber data yang terlibat meliputi komputer yang digunakan, LAN (Local Area
Network), aplikasi yang membantu dalam melkukan analisa dan pembuatan desain,
aplikasi untuk melakukan implementasi desain (bahasa pemrograman), aplikasi untuk
membantu aktivitas manajemen proyek, dan segala sumber daya lain yang terlibat pada
pengembangan proyek ini.
Perangkat Keras:
Dibutuhkan personal komputer dengan spesifikasi sebagai berikut:
1. Hard disk drive minimal 500 GB
2. Memori minimal 2048MB RAM DDR3
3. Processor Intel i3
4. Monitor min 15”, Lan Card, VGA Card minimal 1024Mb
5. CD-ROM/RW
Perangkat lunak yang diperlukan untuk membangun Sistem Seleksi Penerimaan
Mahasiswa Baru 2017:
1. Sistem operasi : Windows 7
2. Analisa : VordTool
3. Desain : Power Designer 12
4. Database : DBMS MySQL server
5. Pemrograman : PHP, JavaScript
6. Pendukung : Microsoft Office 2016, Acrobat Reader, Web browser
Yang dijadikan sebagai standar dalam proyek pembangunan Sistem Seleksi Penerimaan
Mahasiswa Baru 2017, antara lain:
1. IEEE 830 tentang Software Requirement Spesification dan IEEE 1233 tentang Sistem
Requirement Spesification yang digunakan untuk membuat dokumen SKPL
2. IEEE 1016 tentang Software Design Description sebagai panduan dalam membuat
deskripsi detail desain perangkat lunak
3. IEEE 1058-1998 Standard for Software Project Management Plans
21. Pesonel yang terlibat dalam proyek, antara lain:
1. Seorang Project Manager
2. Sistem Analis, sebanyak 2 orang
3. Programmer, sebanyak 3 orang
4. Quality Assurance. Sebanyak 2 orang
5. Trainers, sebanyak 2 orang
4.4 Penerimaan Produk
Rencana penerimaan produk SIRST ini menjelaskan secara singkat mengenai
tanggung jawab dari sumber daya yang terlibat dan menggambarkan kriteria dari
penerimaan masing-masing produk yang harus diselaikan selama proyek berlangsung.
Aktivitas penerimaan produk disebarkan pada sepanjang siklus hidup proyek untuk
menandai adanya kemajuan terhadap tujuan hasil akhir produk. Oleh karena itu, rencana
ini tidak hanya ditujukan pada penerimaan akhir produk saja, tetapi juga penerimaan dari
seluruh aktivitas yang kritis sebagai bagian dari proses pembangunan produk.
Peran dan Tanggung Jawab Staff
Staff Tanggung Jawab
Project Manager - Membuat dan memelihara pengendalian versi dari rencana
penerimaan produk dan memastikan bahwa rencana
penerimaan produk telah dijalankan
- Berpartisipasi dan mempimpin review pada akhir tiap
tahapan
Perwakilan
customer
- Bekerja sama dengan Analis dan Programmer untuk
membuat, memelihara, dan menjelaskan rencana
penerimaan produk proyek Sistem Seleksi Penerimaan
Mahasiswa Baru 2017
Analisis dan
Programmer
- Bekerja sama dengan perwakilan customer untuk membuat,
memelihara, dan menjalankan rencana penerimaan produk
proyek Sistem Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru 2017
- Menetapkan produk yang dihasilkan pada tiap tahapan serta
membuat kriteria dan metode penerimaan hasil akhir
5. Rencana Pendukung
5.1 Verifikasi dan Validasi
Rencana verifikasi dan validasi ini menjelaskan tentang aktivitas yang dilakukan
untuk melakukan verifikasi dan validasi dari proyek pembangunan Seleksi Penerimaan
Mahasiswa Baru 2017. Pelaksanaan proses verifikasi dan validasi dalam proyek in tidak
dilakukan oleh tim SQA,melainkan menjadi salah satu tanggung jawab dari pimpinan
proyek. Proyek pembangunan Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru 2017 melakukan
beberapa aktivitas verifikasi dan validasi berikut ini:
22. Review:
Review merupakan proses atau pertemuan (rapat) yang dilakukan selama sebuah hasil
produk telah selesai dan siap ditampilkan kepada seluruh anggota tim proyek untuk
persetujuan. Review memiliki aturan yang jelas dan prosedur yang sudah pasti, yang
dapat dilihat pada bagian Jaminan Kualitas (sub bab 5.3). Tabel berikut menunjukkan
jadwal pelaksanaan review selama pelaksanaan proyek berlangsung:
No Tanggal Tahapan Review Terhadap
1 Identifikasi
Kebutuhan
Dokumen hasil identifikasi kebutuhan
pada pengguna. Menyimpulkan
sementara layanan apa yang dibutuhkan
oleh pengguna
2 Analisa Kebutuhan Dokumen SKPL yang dihasilkan dari
tahapan analisa. Menyetujui spesifikasi
kebutuhan sistem yang telah dijelaskan
pada dokumen tersebut
3 Desain Sistem Dokumen deskripsi detail desain
sistem. Dokumen ini menjelaskan
dengan rinci proses dan data dari
masing-masing proses pada sistem.
Review dilakukan terhadap seluruh isi
dokumen ini
4 Pembuatan
Aplikasi
Aplikasi yang telah dibangun, apakah
telah sesuai dengan perencanaan pada
desain sistem
5 Uji Coba Aplikasi Hasil uji coba aplikasi apakah sudah
memuat semua skenario yang mungkin
diterapkan pada aplikasi
Uji Coba:
Uji coba aplikasi dilakukan menggunakan beberapa teknik pengujian aplikasi meliputi:
1. Black box testing
2. Unit testing
3. Integration testing
Hasil dari uji coba aplikasi akan dituliskan pada dokumen hasil uji coba aplikasi beserta
skenario yang dilakukan pada saat uji coba. Tabel di bawah ini menunjukkan jadwal
pelaksaan uji coba selama pelaksanaan proyek berlangsung:
No Tanggal Tahapan Review Terhadap
1 Uji Coba Aplikasi Keseluruhan aplikasi Sistem
Seleksi Penerimaan
Mahasiswa Baru 2017 tahap
pertama
23. 2 Uji Coba Aplikasi Keseluruhan aplikasi Sistem
Seleksi Penerimaan
Mahasiswa Baru 2017 tahap
kedua
Penjadwalan proses verifikasi dan validasi
Proses verifikasi dan validasi dilakukan pada setiap tahapan dalam pelaksanaan aktivitas
proyek. Merupakan tanggung jawab Project Manager untuk merencanakan review pada
seluruh dokumen hasil dari aktivitas tersebut di review sesuai dengan kriteria penerimaan
masing-masing produk. Produk yang dimaksud disini bisa berupa dokumen, form,
laporan kinerja, atau aplikasi. Tabel berikut menunjukkan jadwal uji coba dan review
yang akan dilakukan selama proyek pembangunan Sistem Seleksi Penerimaan
Mahasiswa Baru 2017. Metode untuk melakukan verifikasi dan validasi kebutuhan
adalah dengan melakukan review terhadap daftar kebutuhan.
5.2 Penanganan Dokumen dan Form
Rencana dokumentasi ini menjelaskan tentang bentuk, format, dan jenis dokumentasi
hasil dari proyek SIRST ini. Dokumen dan form yang dihasilkan proyek ditujukan pada
dua kelompok pengguna, yaitu kepada pengembang dan kepada klien.
Penamaan Dokumen
Semua dokumen diberi nama yang unik menurut struktur berikut:
Sistem seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru 2017 nomor-judul-versi, dimana:
Nomor : adalah nomor dokumen
Judul : adalah judul dokumen
Versi : adalah kode dua digit yang menunjukkan versi dokumen
Versi Dokumen
Struktur berikut digunakan untuk pemberian versi dokumen:
- V, n, sv, dimana:
- V menunjukkan bahwa ini adalah nomor versi
- N adalah nomor versi utama, sebelum dikeluarkan secara formal, nomornya 0 dan
kemudian bertambah 1 dimulai setelah dikeluarkan secara formal
- sv adalah nomor subversi (nomor dari 0 – 9)
5.3 Jaminan Kualitas
Bagian ini bertujuan untuk menyediakan referensi tunggal mengenai kualitas dalam
proyek pembangunan Sistem Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru 2017. Pada bagian ini,
tidak tercantum detail review, alat bantu dan teknik. Serta berbagai kriteria pengukuran
kualitas. Bagian ini menjelaskan hal-hal yang penting berkaitan dengan jaminan kualitas.
Dokumen ini menjelaskan bagaimana perusahaan memproses pengembangan mulai
dari titik awal hingga mencapai kualitas perangkat lunak yang paling tinggi.
24. Sasaran kualitas: bagian ini menjelaskan tentang kebutuhan kualitas kebutuhan dari
produk yang akan dibangun. Produk yang akan dibangun harus memenuhi seluruh
kebutuhan yang dijelaskan pada SKPL. Kesesuaian antara produk dengan SKPL akan
diperiksa pada saat uji penerimaan produk (dapat dilihat pada subbab 4.4 Penerimaan
Produk). Berdasarkan verifikasi klien ditentukan bahwa seluruh uji coba terhadap produk
telah dilewati dengan hasil yang memuaskan, sehingga produk dianggap sebagai produk
dengan kualitas yang juga memuaskan. Hal ini berarti bahwa produk sesuai dengan
seluruh kebutuhan yang telah disampaikan oleh klien dan diterima oleh klien.
Manajemen: Menjelaskan tentang struktur organisasi dari tim atau pihak yang akan
melakukan penjaminan kualitas produk dari proyek, bertanggung jawab dan
mengkomunikasikan antara anggota tim untuk membantu proses penjaminan kualitas.
(dapat dilihat pada subbab 2.3 peran dan tanggung jawab).
Dokumentasi: memberikan daftar dokumen yang dirancang untuk memeriksa kesesuaian
produk dengan standar kualitas yang ditentukan. Daftar dokumen yang harus ada dibuat
selama proyek berlangsung dapat dilihat lebih lengkap pada subbab 5.2 Penanganan
dokumen.
Matrik: matrik menjelaskan mengenai matrik yang akan diukur pada titik pengendalian
tertentu selama pembangunan produk dan hal tersebut akan digunakan untuk
mengendalikan proses pembangunan perangkat lunak.
Rencana Review: menjelaskan detail jadwal, sumber daya yang digunakan, metode dan
proses yang akan digunakan selama proses review. Proses review yang lebih lengkap
dituliskan pada subbab 5.4.
Alat Bantu, Teknik, dan Metodologi: menjelaskan alat bantu, teknik dan metodologi
yang digunakan dalam proyek. Dapat dilihat pada subbab 4.2.
Manajemen Resiko: dokumen ini memberikan informasi bagaimana mengelola resiko
yang berkaitan dengan proyek. Bagian ini menjelaskan tugas dari pengelolaan resiko
yang harus dilakukan, menjelaskan tanggung jawab, dan seluruh sumber daya
tambahanyang dibutuhkan untuk pengelolaan resiko yang efektif. Pada subbab 3.4 sudah
dijelaskan mengenai rencana pengelolaan resiko pada proyek ini.
5.4 Review
Review pada proyek terbagi atas tiga review utama yaitu:
1. Review kebutuhan : fokus pada dokumen SKPL yang merupakan hasil dari tahapan
analisa kebutuhan. Proses ini dilakukan pada akhir tahap analisa
2. Review arsitektur : fokus pada dokumen detail desain yang merupakan hasil dari
tahap desain sistem. Dilakukan pada akhir tahap desain
3. Review kode program : fokus pada verifikasi kode-kode program