Sistem reproduksi pria terdiri atas organ dalam dan luar. Organ dalam meliputi testis yang memproduksi sperma dan hormon, serta saluran seperti epididimis dan vas deferens. Organ luar meliputi penis dan skrotum. Sistem reproduksi wanita meliputi vulva dan vagina di luar, serta rahim, ovarium, dan tuba falopi di dalam. Kedua sistem dipengaruhi oleh hormon untuk mensupport proses reproduksi.
3. 1.Organ Reproduksi pada Pria
Sistem reproduksi pria meliputi organ-organ reproduksi,
spermatogenesis dan hormon pada pria.
Organ Reproduksi
Organ reproduksi pria terdiri atas organ reproduksi
dalam dan organ reproduksi luar.
Organ Reproduksi Dalam
Organ reproduksi dalam pria terdiri atas testis, saluran
pengeluaran dan kelenjar asesoris.
Saluran Pengeluaran
Saluran pengeluaran pada organ reproduksi dalam pria terdiri
dari epididimis, vas deferens, saluran ejakulasi dan uretra.
4. Testis
Testis adalah kelenjar kelamin jantan pada hewan dan manusia. Testis berjumlah sepasang (testes = jamak).
Testis dibungkus oleh skrotum, kantong kulit di bawah perut. Pada manusia, testis terletak di luar tubuh,
dihubungkan dengan tubulus spermatikus dan terletak di dalam skrotum. Ini sesuai dengan fakta bahwa
proses spermatogenesis pada mamalia akan lebih efisien dengan suhu lebih rendah dari suhu tubuh (< 37°C).
Pada tubulus spermatikus terdapat otot kremaster yang apabila berkontraksi akan mengangkat testis
mendekat ke tubuh. Bila suhu testis akan diturunkan, otot kremaster akan berelaksasi dan testis akan
menjauhi tubuh. Fenomena ini dikenal dengan refleks kremaster.
Selama masa pubertas, testis berkembang untuk memulai spermatogenesis. Ukuran testis bergantung pada
produksi sperma (banyaknya spermatogenesis), cairan intersisial, dan produksi cairan dari sel Sertoli.
Pada umumnya, kedua testis tidak sama besar. Dapat saja salah satu terletak lebih rendah dari yang lainnya.
Hal ini diakibatkan perbedaan struktur anatomis pembuluh darah pada testis kiri dan kanan.
Testis berperan pada sistem reproduksi dan sistem endokrin. Fungsi testis:
- memproduksi sperma (spermatozoa)
- memproduksi hormon seks pria seperti testosteron.
Kerja testis di bawah pengawasan hormon gonadotropik dari kelenjar pituitari bagian anterior:
- luteinizing hormone (LH)
- follicle-stimulating hormone (FSH)
Testis dibungkus oleh lapisan fibrosa yang disebut tunika albuginea. Di dalam testis terdapat banyak saluran
yang disebut tubulus seminiferus. Tubulus ini dipenuhi oleh lapisan sel sperma yang sudah atau tengah
berkembang.
Spermatozoa (sel benih yang sudah siap untuk diejakulasikan), akan bergerak dari tubulus menuju rete testis,
duktus efferen, dan epididimis. Bila mendapat rangsangan seksual, spermatozoa dan cairannya (semua
disebut air mani) akan dikeluarkan ke luar tubuh melalui vas deferen dan akhirnya, penis. Di antara tubulus
seminiferus terdapat sel khusus yang disebut sel intersisial Leydig. Sel Leydig memproduksi hormon
testosteron. Pengangkatan testis disebut orchidektomi atau kastrasi.
5. Saluran pengeluaran pada organ reproduksi dalam pria terdiri dari epididimis, vas
deferens, saluran ejakulasi dan uretra.
Epididimis (tempat pematangan sperma)
Epididimis merupakan saluran berkelok-kelok di dalam skrotum yang keluar dari
testis. Epididimis berjumlah sepasang di sebelah kanan dan kiri. Epididimis
berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara sperma sampai sperma menjadi
matang dan bergerak menuju vas deferens
Vas deferens (saluran sperma dari testis ke kantong sperma)
Vas deferens atau saluran sperma (duktus deferens) merupakan saluran lurus yang
mengarah ke atas dan merupakan lanjutan dari epididimis. Vas deferens tidak
menempel pada testis dan ujung salurannya terdapat di dalam kelenjar prostat. Vas
deferens berfungsi sebagai saluran tempat jalannya sperma dari epididimis menuju
kantung semen atau kantung mani (vesikula seminalis).
Saluran ejakulasi
Saluran ejakulasi merupakan saluran pendek yang menghubungkan kantung
semen dengan uretra. Saluran ini berfungsi untuk mengeluarkan sperma agar
masuk ke dalam uretra
Uretra
Uretra merupakan saluran akhir reproduksi yang terdapat di dalam penis. Uretra
berfungsi sebagai saluran kelamin yang berasal dari kantung semen dan saluran
untuk membuang urin dari kantung kemih.
6. Kelenjar Kelamin
Kelenjar kelamin
Kumpulan kelenjar aksesoris terdiri dari vesikula seminalis, prostate, dan kelenjar bulbouretralis. Sebelum
ejakulasi, kelenjar tersebut mensekresikan mucus bening yang menetralkan setiap urine asam yang masih
tersisa dalam uretra.
Sel-sel sperma dapat bergerak dan mungkin aktif mengadakan metabolisme setelah mengadakan kontak
dengan plasma semen. Plasma semen mempunyai dua fungsi utama yaitu: berfungsi sebagai media
pelarut dan sebagai pengaktif bagi sperma yang mula-mula tidak dapat bergerak serta melengkapi sel-sel
dengan substrat yang kaya akan elektrolit (natrium dan kalium klorida), nitrogen, asam sitrat, fruktosa,
asam askorbat, inositol, fosfatase sera ergonin, dan sedikit vitamin-vitamin serta enzim-enzim. Kelenjar
aksesoris terdiri dari:
A. Vesikula seminalis (tempat penampungan sperma)
Vesikula seminalis atau kantung semen (kantung mani) merupakan kelenjar berlekuk-lekuk yang terletak di
belakang kantung kemih. Dinding vesikula seminalis menghasilkan zat makanan yang merupakan sumber
makanan bagi sperma.
Vesikula seminalis menyumbangkan sekitar 60 % total volume semen. Cairan tersebut mengandung
mukus, gula fruktosa (yang menyediakan sebagian besar energi yang digunakan oleh sperma), enzim
pengkoagulasi, asam askorbat, dan prostaglandin.
7. B.Kelenjar Prostat (penghasil cairan basa untuk melindungi sperma)
kelenjar prostat melingkari bagian atas uretra dan terletak di bagian bawah kantung
kemih. Kelenjar prostat adalah kelenjar pensekresi terbesar. Cairan prostat bersifat encer
dan seperti susu, mengandung enzim antikoagulan, sitrat (nutrient bagi sperma), sedikit
asam, kolesterol, garam dan fosfolipid yang berperan untuk kelangsungan hidup sperma.
8. C. Kelenjar bulbouretra / cowper (penghasil lendir untuk melumasi saluran sperma)
Kelenjar bulbouretralis adalah sepasang kelenjar kecil yang terletak disepanjang
uretra, dibawah prostat. Kelenjar Cowper (kelenjar bulbouretra) merupakan kelenjar
yang salurannya langsung menuju uretra. Kelenjar Cowper menghasilkan getah yang
bersifat alkali (basa).
9. ALAT KELAMIN LUAR
1.Penis
Penis (dari bahasa Latin yang artinya “ekor”, akar katanya sama dengan phallus,
yang berarti sama) adalah alat kelamin jantan. Penis merupakan organ eksternal,
karena berada di luar ruang tubuh. Pada manusia, penis terdiri atas tiga bangunan
silinder berisi jaringan spons. Dua rongga yang terletak di bagian atas berupa
jaringan spons korpus kavernosa. Satu rongga lagi berada di bagian bawah yang
berupa jaringan spons korpus spongiosum yang membungkus uretra. Ujung penis
disebut dengan glan penis. Uretra pada penis dikelilingi oleh jaringan erektil yang
rongga-rongganya banyak mengandung pembuluh darah dan ujung-ujung saraf
perasa. Bila ada suatu rangsangan, rongga tersebut akan terisi penuh oleh darah
sehingga penis menjadi tegang dan mengembang (ereksi).
Fungsi penis secara biologi adalah sebagai alat pembuangan sisa metabolisme
berwujud cairan (urinasi) dan sebagai alat bantu reproduksi. Penis sejati dimiliki oleh
mamalia. Reptilia tidak memiliki penis sejati karena hanya berupa tonjolan kecil serta
tidak tampak dari luar, sehingga disebut sebagai hemipenis (setengah penis).
10. 2.Stroktum
Skrotum adalah kantung (terdiri dari kulit dan otot) yang membungkus
testis atau buah zakar. Skrotum terletak di antara penis dan anus serta di
depan perineum. Pada wanita, bagian ini serupa dengan labia mayora.
Skrotum berjumlah sepasang, yaitu skrotum kanan dan skrotum kiri. Di
antara skrotum kanan dan skrotum kiri dibatasi oleh sekat yang berupa
jaringan ikat dan otot polos (otot dartos). Otot dartos berfungsi untuk
menggerakan skrotum sehingga dapat mengerut dan mengendur. Di
dalam skrotum juga tedapat serat-serat otot yang berasal dari penerusan
otot lurik dinding perut yang disebut otot kremaster. Pada skrotum manusia
dan beberapa mamalia bisa terdapat rambut pubis. Rambut pubis mulai
tumbuh sejak masa pubertas.
Fungsi utama skrotum adalah untuk memberikan kepada testis suatu
lingkungan yang memiliki suhu 1-8oC lebih dingin dibandingkan
temperature rongga tubuh. Fungsi ini dapat terlaksana disebabkan adanya
pengaturan oleh sistem otot rangkap yang menarik testis mendekati
dinding tubuh untuk memanasi testis atau membiarkan testis menjauhi
dinding tubuh agar lebih dingin. Pada manusia, suhu testis sekitar 34°C.
Pengaturan suhu dilakukan dengan mengeratkan atau melonggarkan
skrotum, sehingga testis dapat bergerak mendekat atau menjauhi tubuh.
Testis akan diangkat mendekati tubuh pada suhu dingin dan bergerak
menjauh pada suhu panas.
11. Proses spermatogenesis distimulasi oleh sejumlah hormon, yaitu testoteron, LH (Luteinizing
Hormone), FSH (Follicle Stimulating Hormone), estrogen dan hormon pertumbuhan.
• Testoteron
Testoteron disekresi oleh sel-sel Leydig yang terdapat di antara tubulus seminiferus. Hormon ini
penting bagi tahap pembelahan sel-sel germinal untuk membentuk sperma, terutama pembelahan
meiosis untuk membentuk spermatosit sekunder.
• LH (Luteinizing Hormone)
LH disekresi oleh kelenjar hipofisis anterior. LH berfungsi menstimulasi sel-sel Leydig untuk
mensekresi testoteron.
• FSH (Follicle Stimulating Hormone)
FSH juga disekresi oleh sel-sel kelenjar hipofisis anterior dan berfungsi menstimulasi sel-sel sertoli.
Tanpa stimulasi ini, pengubahan spermatid menjadi sperma (spermiasi) tidak akan terjadi.
• Estrogen
Estrogen dibentuk oleh sel-sel sertoli ketika distimulasi oleh FSH. Sel-sel sertoli juga mensekresi
suatu protein pengikat androgen yang mengikat testoteron dan estrogen serta membawa keduanya
ke dalam cairan pada tubulus seminiferus. Kedua hormon ini tersedia untuk pematangan sperma.
• Hormon Pertumbuhan
Hormon pertumbuhan diperlukan untuk mengatur fungsi metabolisme testis. Hormon pertumbuhan
secara khusus meningkatkan pembelahan awal pada spermatogenesis.
13. 1. GENETALIA EKSTERNA
(VULVA)
Yang terdiri dari:
• Tundun (Mons veneris)
Bagian yang menonjol meliputi simfisis yang terdiri dari jaringan dan lemak, area ini mulai ditumbuhi
bulu (pubis hair) pada masa pubertas. Bagian yang dilapisi lemak, terletak di atas simfisis pubis
• Labia Mayora
Merupakan kelanjutan dari mons veneris, berbentuk lonjong. Kedua bibir ini bertemu di bagian bawah
dan membentuk perineum. Labia mayora bagian luar tertutp rambut, yang merupakan kelanjutan dari
rambut pada mons veneris. Labia mayora bagian dalam tanpa rambut, merupakan selaput yang
mengandung kelenjar sebasea (lemak). Ukuran labia mayora pada wanita dewasa à panjang 7- 8 cm, lebar
2 – 3 cm, tebal 1 – 1,5 cm. Pada anak-anak dan nullipara à kedua labia mayora sangat berdekatan.
• Labia Minora
Bibir kecil yang merupakan lipatan bagian dalam bibir besar (labia mayora), tanpa rambut. Setiap labia
minora terdiri dari suatu jaringan tipis yang lembab dan berwarna kemerahan;Bagian atas labia minora
akan bersatu membentuk preputium dan frenulum clitoridis, sementara bagian. Di Bibir kecil ini
mengeliligi orifisium vagina bawahnya akan bersatu membentuk fourchette
14. Klitoris
Merupakan bagian penting alat reproduksi luar yang bersifat erektil. Glans clitoridis mengandung banyak
pembuluh darah dan serat saraf sensoris sehingga sangat sensitif. Analog dengan penis pada laki-laki.
Terdiri dari glans, corpus dan 2 buah crura, dengan panjang rata-rata tidak melebihi 2 cm.
Vestibulum (serambi)
Merupakan rongga yang berada di antara bibir kecil (labia minora). Pada vestibula terdapat 6 buah lubang,
yaitu orifisium urethra eksterna, introitus vagina, 2 buah muara kelenjar Bartholini, dan 2 buah muara
kelenjar paraurethral. Kelenjar bartholini berfungsi untuk mensekresikan cairan mukoid ketika terjadi
rangsangan seksual. Kelenjar bartholini juga menghalangi masuknya bakteri Neisseria gonorhoeae maupun
bakteri-bakteri patogen
fHimen (selaput dara)
Terdiri dari jaringan ikat kolagen dan elastic. Lapisan tipis ini yang menutupi sabagian besar dari liang
senggama, di tengahnya berlubang supaya kotoran menstruasi dapat mengalir keluar. Bentuk dari himen
dari masing-masing wanita berbeda-beda, ada yang berbentuk seperti bulan sabit, konsistensi ada yang
kaku dan ada lunak, lubangnya ada yang seujung jari, ada yang dapat dilalui satu jari. Saat melakukan
koitus pertama sekali dapat terjadi robekan, biasanya pada bagian posterior
Perineum (kerampang)
Terletak di antara vulva dan anus, panjangnya kurang lebih 4 cm. Dibatasi oleh otot-otot muskulus levator
ani dan muskulus coccygeus. Otot-otot berfungsi untuk menjaga kerja dari sphincter ani
15. ORGAN KELAMIN DALAM
• Vagina
Merupakan saluran muskulo-membraneus yang menghubungkan rahim dengan vulva. Jaringan muskulusnya
merupakan kelanjutan dari muskulus sfingter ani dan muskulus levator ani, oleh karena itu dapat dikendalikan.
Vagina terletak antara kandung kemih dan rektum. Panjang bagian depannya sekitar 9 cm dan dinding
belakangnya sekitar 11 cm.
Bagian serviks yang menonjol ke dalam vagina disebut portio. Portio uteri membagi puncak (ujung) vagina menjadi:
-Forniks anterior -Forniks dekstra
-Forniks posterior -Forniks sisistra
Sel dinding vagina mengandung banyak glikogen yang menghasilkan asam susu dengan pH 4,5. keasaman vagina
memberikan proteksi terhadap infeksi.
Fungsi utama vagina:
1) Saluran untuk mengeluarkan lendir uterus dan darah menstruasi.
2) Alat hubungan seks.
3) Jalan lahir pada waktu persalinan.
16. Uterus
Merupakan Jaringan otot yang kuat, terletak di pelvis minor diantara kandung
kemih dan rektum. Dinding belakang dan depan dan bagian atas tertutup
peritonium, sedangkan bagian bawah berhubungan dengan kandung
kemih.Vaskularisasi uterus berasal dari arteri uterina yang merupakan cabang utama
dari arteri illiaka interna (arterihipogastrika interna).
Bentuk uterus seperti bola lampu dan gepeng.
1) Korpus uteri : berbentuk segitiga
2) Serviks uteri : berbentuk silinder
3) Fundus uteri : bagian korpus uteri yang terletak diatas kedua pangkal tuba.
Untuk mempertahankan posisinya, uterus disangga beberapa ligamentum, jaringan
ikat dan parametrium. Ukuran uterus tergantung dari usia wanita dan paritas.
Ukuran anak-anak 2-3 cm, nullipara 6-8 cm, multipara 8-9 cm dan > 80 gram pada
wanita hamil. Uterus dapat menahan beban hingga 5 liter
17. d. Tuba Fallopii
Tuba fallopii merupakan tubulo-muskuler, dengan panjang 12 cm dan
diameternya antara 3 sampai 8 mm. fungsi tubae sangat penting, yaiu untuk
menangkap ovum yang di lepaskan saat ovulasi, sebagai saluran dari
spermatozoa ovum dan hasil konsepsi, tempat terjadinya konsepsi, dan
tempat pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi sampai mencapai
bentuk blastula yang siap melakukan implantasi.
e. Ovarium
Merupakan kelenjar berbentuk buah kenari terletak kiri dan kanan uterus di
bawah tuba uterina dan terikat di sebelah belakang oleh ligamentum latum
uterus. Setiap bulan sebuah folikel berkembang dan sebuah ovum
dilepaskan pada saat kira-kira pertengahan (hari ke-14) siklus menstruasi.
Ovulasi adalah pematangan folikel de graaf dan mengeluarkan ovum. Ketika
dilahirkan, wanita memiliki cadangan ovum sebanyak 100.000 buah di dalam
ovariumnya, bila habis menopause.
Ovarium yang disebut juga indung telur, mempunyai 3 fungsi:
a. Memproduksi ovum
b. Memproduksi hormon estrogen
c. Memproduksi progesteron
18. Siklus Menstruasi
Siklus mnstruasi terbagi menjadi 4. wanita yang sehat dan tidak hamil,
setiap bulan akan mengeluarkan darah dari alat kandungannya.
1.Stadium menstruasi (Desquamasi), dimana endometrium terlepas
dari rahim dan adanya pendarahanselama 4hari.
2.Staduim prosmenstruum (regenerasi), dimana terjadi proses
terbentuknya endometrium secara bertahap selama 4hr
3.Stadium intermenstruum (proliferasi), penebalan endometrium dan
kelenjar tumbuhnya lebih cepat.
4.Stadium praemenstruum (sekresi), perubahan kelenjar dan adanya
penimbunan glikogen guna mempersiapkan endometrium.
19. Hormon Reproduksi Pada Wanita
1. Estrogen
Estrogen dihasilkan oleh ovarium. Ada banyak jenis dari estrogen tapi yang paling
penting untuk reproduksi adalah estradiol. Estrogen berguna untuk pembentukan ciri-ciri
perkembangan seksual pada wanita yaitu pembentukan payudara, lekuk tubuh, rambut
kemaluan,dll. Estrogen juga berguna pada siklus menstruasi dengan membentuk
ketebalan endometrium, menjaga kualitas dan kuantitas cairan cerviks dan vagina
sehingga sesuai untuk penetrasi sperma.
2. Progesteron
Hormon ini diproduksi oleh korpus luteum. Progesterone mempertahankan ketebalan
endometrium sehingga dapat menerima implantasi zygot. Kadar progesterone terus
dipertahankan selama trimester awal kehamilan sampai plasenta dapat membentuk
hormon HCG.
3. Gonadotropin Releasing Hormone
GNRH merupakan hormon yang diproduksi oleh hipotalamus diotak. GNRH akan
merangsang pelepasan FSH (folikl stimulating hormone) di hipofisis. Bila kadar estrogen
tinggi, maka estrogen akan memberikan umpanbalik ke hipotalamus sehingga kadar
GNRH akan menjadi rendah, begitupun sebaliknya.
4. FSH (folikel stimulating hormone) dan LH (luteinizing Hormone)
Kedua hormon ini dinamakan gonadotropoin hormon yang diproduksi oleh hipofisis
akibat rangsangan dari GNRH. FSH akan menyebabkan pematangan dari folikel. Dari
20. Penyakit dan Kelainan Pada Sistem Reproduksi
1.Epididimistis, yakni adanya infeksi pada saluran epididimis ( ductus epididimis ) pada alat reproduksi
dalam pria
2.Herpes, penyakit karena infeksi virus herpes yang mengakibatkan rasa gatal-gatal dan sakit di
sekitar alat kelamin
3.Hipogonadisme, yaitu penurunan fungsi testis karena gangguan hormonal. Bisa mengakibatkan
infertilitas, impotensi serta tidak munculnya tanda-tanda "kepriaan / kejantanan" seperti tidak
munculnya kumis, suara seperti wanita dll.
4.Kencing nanah ( Gonorrhea ), yakni penyakit kelamin yang disebabkan oleh adanya infeksi bacteri
Neisseria gonorrhoea yang dapat menyebabkan kemandulan pada wanita. Penyakit ini tergolong PMS (
Penyakit Menular Seksual ), karena penularan terjadi melalui hubungan seksual secara bebas.
5.Kriptorkidisme, yaitu terjadinya kegagalan testis turun dari rongga abdomen ke dalam skortum pada
waktu bayi
6.Orkitis, yaitu peradangan pada testis karena infeksi virus
7.Prostatitis, yaitu terjadinya peradangan pada kelenjar prostat yang bisa disebabkan oleh adanya
infeksi mikroba patogen
8.Raja Singa ( Sifilis ), yaitu penyakit pada alat kelamin karena infeksi bacteri Treponema pallidum
yang bisa menyebabkan rasa perih pada alat kelamin. Penyakit ini tergolong PMS seperti kencing
nanah.
9.Uretritis, yaitu peradangan pada uretra ( saluran sperma ) karena infeksi mikroba patogen dari jenis
Chlamidia sp ataupun Ureplasma sp.
10.Impotensi, yaitu gangguan sistem reproduksi pada pria yang ditandai dengan tidak adanya
kemampuan alat kelamin ( penis ) untuk menegang.
11.Ejakulasi dini ( ED ), yaitu gangguan seksual pada pria dimana proses ejakulasi tidak bisa
dikendalikan.