3. Pendahuluan
Latar Belakang
Sebagai bagian dari filsafat, aksiologi secara formal
baru muncul pada sekitar abad ke-19.
Aksiologi mempunyai kaitan dengan axia yang berarti
nilai atau berharga.
sebagai bagian tak terpisahkan setelah mempelajari
tentang ontologi dan epistemologi
4. Pengertian Aksiologi
Kattsoff : ilmu pengetahuan yang menyelediki hakekat nilai
yang umumnya ditinjau dari sudut pandang kefilsafatan.
Suriasumantri : aksiologi adalah teori nilai yang berkaitan
dengan kegunaan dari pengetahuan yang diperoleh.
Bramel : aksiologi terdiri atas tiga bagian
1. Moral Conduct
2. Estetic Expression
3. Sosio-political life
Aksiologi
5. Sifat ingin tahu
Ilmu pengetahuan
Dikembangkan
Diterapkan dalam
kehidupan manusia
Aksiologi
6. Aksiologi berkaitan dgn “ NILAI “
Etika Masalah Kebaikan
Estetika Masalah Keindahan
Nilai Mempunyai pengertian yang lebih luas
1. Nilai merupakan kualitas empiris yang tidak dapat
didefenisikan
Kualitas Empiris :
• Kualitas yang dapat diketahui melalui Pengalaman
Nilai Tidak dapat dedefenisikan
tapi, dapat dipahami
7. Lanjutan…
2. Nilai dipandang sbg pragmatis
Nilai terjadi sebagai akibat sesuatu hal
3. Nilai sebagai essensi
Nilai tidak selalu dapat ditangkap
melalui indrawi seperti memahami
warna
8. Makna dari suatu “NILAI”
1. Mengandung Nilai ( Berguna)
2. Merupakan Nilai ( Baik , Benar )
3. Mempunyai Nilai ( Kualitas Nilai )
4. Memberi Nilai ( Mengambarkan Nilai
Tertentu )
10. 1. Nilai – Etika/ Moral
Etika cabang aksiologi yang membahas masalah predikat
Betul atau Salah
Susila atau Asusila
Kebajikan atau Kejahatan
Pengetahuan mengenai penilaian terhadap perbuatan
manusia.
Merupakan suatu predikat yang dipakai untuk
membedakan perbuatan manusia.
Ilmu Pengetahuan untuk menetapkan ukuran-
ukuran atau kaidah – kaidah bagi penilaian
perbuatan manusia.
11. 2. Nilai – Estetika
Sesuatu yang mengambarkan hakikat keindahan
1. Penyelidikan tentang keindahan
2. Penyelidikan mengenai prinsip-prinsip seni
3. Pengalaman berkaitan dengan seni
Merupakan seni sebagai kegiatan intuisi & pengungkapan
perasaan.
Merupakan rasa nikmat yang diobjektivasikan
Seni Estetika Sebagai Pengalaman
12. CONTOH :Aksiologi Matematika
Terdiri dari:
Etika yang membahas aspek kebenaran
Tanggungjawab dan peran matematika dalam
kehidupan
Estetika yang membahas mengenai keindahan
matematika dan implikasinya pada kehidupan
13. Manfaat Matematika Terhadap Ilmu Lain
1. Kombinasi (Statistika) bisa digunakan untuk mengetahui
banyaknya formasi tim bola voli yang bisa dibentuk.
2. Aritmatika hampir digunakan setiap hari, yaitu untuk hitung-
menghitung.
3. Geometri bisa digunakan para ahli sipil karena geometri salah
satunya adalah membahas tentang bangun dan keruangan.
4. Aljabar bisa digunakan untuk memecahkan masalah
bagaimana memperoleh laba sebanyak mungkin dengan biaya
sesedikit mungkin.
5. Mungkin dengan logika Matematika juga bisa membantu
untuk berpikir logis.
14. Tujuan mempelajari matematika
Melatih cara berfikir dan benalar dalam menarik
kesimpulan
Mengembangkan aktivitas kreatif yang melibatkan
imajinasi, intuisi, dan penemuan dengan
mengembangkan pemikiran divergen, orisinil, rasa
ingin tahu, membuat prediksi dan dugaan, serta
mencoba-coba
Mengembangkan kemampuan pemecahan masalah
Mengembangkan kemampuan menyampaikan
informasi atau memgkomunikasikan gagasan melalui
pembicaraan lisan, catatan, grafik, peta, dalam
menjelaskan gagasan.
15. Azas Moral Dari Aksiologi
Ilmu sejak awal berkembangnya selalu terkait thd
moral ( Etika ) & Estetika
Semakin Cerdas nalar semakin pandai
menemukan kebenaran apakah semakin berbudi para
orang berilmu tsb
Akibat ada ilmu :
• Semakin mudah hidup manusia
• Menimbulkan malapetaka & sengsara
16. VII. Kesimpulan
• Dalam menerapkan ilmu ada unsur
etika & Estetika
• Ilmu untuk meningkatkan taraf hidup
bukan membuat malapetaka
• Ilmu perlu dijaga dengan azas moral