SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 52
Dosen            : Dr. Hardi Warsono, MTP
Tugas Matakuliah : Perencanaan Pendidikan
Mahasiswa        : Bintang Wicaksono
                   Supriyadi
                   Wisnu Adi Saputra
Analisis Strategis
Pembangunan Pendidikan
dalam Perencanaan
Pembangunan
overview
•   Perencanaan  adalah suatu proses untuk
    menentukan tindakan masa depan yg tepat, melalui
    urutan pilihan dengan memperhitungkan sumber
    daya yg tersedia (UU no.25/2004 ttg Sistem
    Perencanaan Pembangunan Nasional)
•   Dasar hukum: UU no.25/2004 ttg Sistem Perencanaan
    Pembangunan Nasional
•   Dasar hukum lain: UU no. 17/2007 ttg Rencana
    Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-
    -2025
•   Perencanaan Pembangunan  Suatu pengarahan
    penggunaan sumber-sumber pembangunan yang
    terbatas untuk mencapai tujuan-tujuan keadaan sosial
    ekonomi yang lebih baik secara efektif dan efisien.
UU no.25/2004
       Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional)

• Rencana Pembangunan Jangka Panjang (utk periode 20 tahun)
• Rencana Pembangunan Jk.Menengah/RPJM (periode 5 tahun):
  a. RPJM Daerah/srg disebut Renc.Strategis (Renstra)
     Pemprov/Pemkab/Pemkot
  b. RPJM Kementerian/Lembaga (K/L) atau Renstra K/L
  c. RPJM Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)/Renstra SKPD
• Rencana Pembangunan Tahunan:
  a. Renc.Pemb.Tahunan Nasional/Renc.Kerja (Renja) Pemerintah
  b. Renc.Pemb.Tahunan Daerah/Renc.Kerja Pemerintah Daerah
     (Provinsi dan Kab/Kota)
  c. Renc.Pemb.Tahunan Kementerian/Lembaga atau Renja K/L
  d. Renc.Pemb.Tahunan SKPD/ Renja SKPD
Proses Perencanaan
                                   Bargaining politik antara
    Perencanaan                    eksekutif dan legislatif ttg
      dilakukan                      perencanaan umum
 berkesinambungan,                sebuah rencana kebijakan
   dari pemerintah
pusat turun ke bawah
 ke unit satuan kerja
  perangkat daerah,                               Kajian perencanaan
     begitu pula                                  oleh tim ahli (expert)
     sebaliknya                                  atau tim teknis yg ahli
                                                      di bidangnya



                                    Proses perencanaan
                                   melibatkan stakeholder
                                        (LSM, tokoh
                                     pendidikan,tokoh
                                      masyarakat,dsb)
Konsep Dasar Pendidikan
• Asumsi “Semakin baik baik pendidikan suatu bangsa,
  semakin baik pula kualitas bangsa itu”
• Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
  mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
  peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
  utk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian
  diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
  ketrampilan yg diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
  negara (UU no.20/2003 ttg Sisdiknas)
• Pandangan Piaget (1896), pendidikan didefiniskan sebagai
  penghubung dua sisi, di satu sisi individu yang sedang
  tumbuh berkembang, dan di sisi lain nilai sosial, intelektual,
  dan moral yang menjadi tanggung jawab pendidik untuk
  mendorong individu tersebut.
The vicious circle of poverty



                    Low Income




Low Productivity                    Low Saving




                   Low Investment
Lingkaran Setan Kemiskinan
O Pendapatan yg rendah mengakibatkan Tingkat Konsumsi yg
  rendah pula, baik konsumsi kebutuhan hidup harian
  (khususnya makan-minum) maupun konsumsi pendidikan
  (melanjutkan sekolah ke jenjang lebih tinggi)
O Pendapatan yg rendah mengakibatkan sulit untuk menabung
O Karena sulit menabung, maka mengakibatkan tingkat
  investasi yg rendah, khususnya investasi di bidang
  pendidikan (spt: terus bersekolah hingga jenjang tertinggi,
  membeli buku, langganan internet, dll)
O Karena tingkat investasi (pendidikan) yg rendah, maka
  produktivitasnya jg rendah yg mengakibatkan
  pendapatannya juga rendah
Landasan hukum Perencanaan Pembangunan
                  (bidang Pendidikan)
O Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
O Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
O Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
    Nasional
O   Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
    Pembangunan Nasional
O   Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
O   Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
O   Undang-Undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan
    Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005--2025
O   Undang-Undang No. 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan
O   Undang-Undang No. 9 Tahun 2009 tentang Badan Hukum Pendidikan
O   Undang-Undang No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
MDG’s
O Di tahun 2000, 189 dari 192 negara anggota PBB (Perserikatan
  Bangsa-Bangsa) sepakat untuk mengambil langkah-langkah
  global memasuki milenium baru, yaitu dengan mengeluarkan
  Deklarasi Milenium (Millenium Declaration). Deklarasi Milenium
  mengidentifikasi masalah perdamaian, keamanan, kemiskinan
  dan kelaparan, pendidikan, kesehatan, dan pembangunan
  termasuk lingkungan hidup, Hak Asasi Manusia, dan
  ‘governance’ sebagai tantangan pembangunan global.

O Deklarasi ini telah mengkonsolidasi 8 tujuan pembangunan yang
  saling terkait, digabung menjadi agenda global, yaitu 8 tujuan
  pembangunan milenium atau Millenium Development Goals
  (MDGs).
Millennium
Development Goals

1 Menanggulangi
kemiskinan dan
kelaparan,
(Eradicate extreme
poverty and hunger)


Masih banyak
penduduk dari
negara miskin yang
berpenghasilan di
bawah $1,25 perhari
Millennium
Development Goals

2. Mencapai
pendidikan dasar
untuk semua
(achieve universal
primary education)

Memastikan bahwa,
pada tahun 2015,
anak-anak di mana-
mana, anak laki-laki
dan perempuan, akan
dapat menyelesaikan
program pendidikan
dasar
Millennium
Development Goals

3. Mendorong
kesetaraan gender dan
pemberdayaan
perempuan (promote
gender equality and
empower women)

Menghilangkan
ketimpangan gender di
tingkat pendidikan dasar
dan menengah, pada
tahun 2005, dan di
semua jenjang
pendidikan tidak lebih
dari tahun 2015
Millennium
Development Goals

4. Menurunkan
Angka Kematian
anak (reduce child
mortality).


Mengurangi dua
pertiga, antara 1990
dan 2015, angka
kematian balita
Millennium
Development Goals

5. Meningkatkan
kesehatan Ibu
(increase maternal
health)


Mengurangi sampai
tiga perempat, antara
1990 dan 2015, rasio
kematian ibu
Millennium
Development Goals

6. Memerangi
HIV/AIDS, Malaria
dan penyakit lainnya
(combat HIV/AIDS,
malaria and other
diseases)

pada tahun 2010, akses
universal untuk
pengobatan HIV / AIDS
bagi semua orang yang
membutuhkannya
dan tahun 2015
mengurangi tingkat
penyebaran malaria dan
penyakit utama lainnya
Millennium
Development Goals

7. Memastikan
kelestarian
lingkungan hidup
(ensure environment
sustainability).

Memadukan prinsip-
prinsip pembangunan
berkelanjutan dengan
kebijakan dan program
nasional serta
mengembalikan
hilangnya sumber
daya lingkungan
Millennium
Development Goals

8. Membangun
kemitraan global
untuk pembangunan
(develop a global
partnership for
development)

Menangani masalah
utang negara-negara
berkembang melalui
upaya nasional maupun
internasional agar
pengelolaan hutang
berkesinambungan
dalam jangka panjang
Indikator Pendidikan dalam
            MDG’s
1.   Angka Partisipasi Sekolah (APS)
2.   Angka Melek huruf
3.   Rata-rata lama studi
4.   Rasio murid laki-laki dengan
     perempuan
Angka Partisipasi Sekolah
   APS         1995      1998       2000      2002       2010      2011

   SD        93.94     95.06      95.50     96.10       97,97      97,49

   SMP       73.20     77.16      79.58     79.21       86,11      87,58

   SMA       44.65     49.28      51.17     49.76       58,11      57,57

(sumber: BPS diakses tgl 29 des 2012)
Mengapa pemerintah menggunakan angka partisipasi sekolah dalam menilai
kesuksesan program wajib belajar? Umumnya, terdapat dua ukuran partisipasi
sekolah yang utama, yaitu Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi
Murni (APM). Keduanya mengukur penyerapan penduduk usia sekolah oleh
sektor pendidikan. Perbedaan diantara keduanya adalah penggunaan kelompok
usia "standar" di setiap jenjang pendidikan. Usia standar yang dimaksud adalah
rentang usia yang dianjurkan pemerintah dan umum dipakai untuk setiap
jenjang pendidikan, Jenjang Kelompok usia SD 7 - 12 tahun, SMP 13 - 15 tahun,
SMA 16 - 18 tahun, Perguruan tinggi 19 tahun keatas
Angka Buta Huruf
        Tipe Daerah/                Kelompok Umur (tahun)
       Jenis Kelamin
                          10 - 14          15 – 24          25 - 44

Perkotaan:

Laki-laki (L)              0,59             0,57             1,04

Perempuan (P)              0,40             0,48             2,49

L+P                        0,50             0,52             1,78

Perdesaan:

Laki-laki (L)              1,49             1,71             3,81

Perempuan (P)              1,25             1,98             7,26

L+P                        1,37             1,84             5,58

Perkotaan dan Perdesaan

Laki-laki (L)              1,13             1,20             2,54

Perempuan (P)              0,91             1,27             5,08

L+P                        1,02             1,24             3,84
Lama
Studi
Lama Studi
Alasan Putus Sekolah
FAKTA TENTANG INDOENSIA
Negara dengan jumlah penduduk terbesar
    ke-4 dunia setelah Cina, India dan
        Amerika Serikat….namun…
  Hasil survei UNDP menyatakan bahwa
  IPM Indonesia anjlok ke peringkat 124
dari 187 negara pada tahun 2011, padahal
pada tahun 2010 IPM Indoensia berada di
             peringkat ke-108.
(Mediaindonesia.com, 4 November 2011)
FAKTA TENTANG INDOENSIA
Indonesia adalah negara penghasil emas
   terbesar ke-2 dunia dengan tambang
       emasnya di Papua……namun
    masyarakatnya banyak yang hidup
           menderita dan miskin
 Indonesia adalah negeri yang subur dan
  makmur serta gemah lipah loh jinawi,
       negeri surga katanya, namun
masyaraktnya banyak yang kelaparan dan
                  merana
      (Film “Negeri Surga Katanya?”)
Indeks Pembangunan Pendidikan Asia Tenggara




http://data.menkokesra.go.id/content/indeks-pembangunan-pendidikan-negara-asia-tenggara-
sumberefa-global-monitoring-report-2008
Permasalahan Pendidikan Indonesia




1. Disparitas rasio guru terhadap siswa antarprovinsi
KONDISI PTK DIKDAS TAHUN 2012 BERDASARKAN KUALIFIKASI AKADEMIK
                                     P. KALIMANTAN
                                                           P. SULAWESI
                                    SMA        43,455
                                                         SMA        50,642            PAPUA & PAPBAR
                                     D1         3,069
                                                          D1         4,791            SMA         9,354
                                     D2        59,352
                                                          D2        78,979             D1           533
                                     D3         5,978
                                                          D3         6,489             D2         7,402
                                     S1        45,286
                                                          S1        76,110             D3         2,026
                                     S2           538
                                                          S2         1,129             S1         5,979
                                     S3             3
                                                          S3            17             S2            51
                                   TOTAL      157,681
                                                        TOTAL      218,157             S3             -
                                                                                     TOTAL       25,345
     P. SUMATERA
   SMA       154,133
    D1        11,210
    D2       190,631
    D3        28,342
    S1       174,802
    S2         1,384
    S3            19
  TOTAL      560,521



                                                                             MALUKU, BALI, NTB,
                                P. JAWA                                            NTT
                                                                              SMA        49,331
Sumber data: P2TK Dikdas    SMA       104,768
                                                                               D1          4,874
                             D1          9,167
                                                                               D2        60,437
                             D2       346,442
                                                                               D3          7,860
                             D3         39,167
                                                                               S1        47,380
                             S1       468,499                                  S2            373
                             S2          9,417                                 S3              5
                             S3             83                               TOTAL     170,260
                           TOTAL      977,543
Rasio Siswa:Guru di SD (Negeri & Swasta)
                                                          Tahun 2009/2010
                                SD
                      Papua                                      28
             Maluku Utara                                       26
               Papua Barat                                    25
                     Banten                                   25       Rasio Minimal Siswa:Guru
                 Jawa Barat                                  24
                         Bali                                24
     Nusa Tenggara Timur                                     24         Jenjang   PP 74/2008     Permendiknas
              Jawa Tengah                                   23
                DKI Jakarta                                22
                                                                                                  No. 41/2007
                        Riau                          19
           Sumatera Utara                            18                   SD         1:20                    1:28
           Kepulauan Riau                           18     Nasional
     Nusa Tenggara Barat                            18
         Kalimantan Barat
                                                             = 18
                   Lampung
                                                    18
                                                    18
                                                                      Secara Nasional Rasio SD saat ini adalah
         Kalimantan Timur                          17                 1:18 ini artinya sudah berada di bawah
          Bangka Belitung                          17
                   Bengkulu                       16                  standar minimal PP 74 dan Permendiknas
         Sumatera Selatan                         16
                Jawa Timur                       16                   No.41
                     Maluku                      16
                      Jambi                      15
             DI Yogyakarta                       15
            Sulawesi Utara                       15
            Sulawesi Barat                       15
           Sumatera Barat                        15
       Kalimantan Tengah                        15
Nanggroe Aceh Darussalam                        15
          Sulawesi Selatan                      14
                  Gorontalo                     14
          Sulawesi Tengah                       14
       Kalimantan Selatan                      14
        Sulawesi Tenggara                      13                                           Sumber: diolah dari PSP dan
                                                                                            PMPTK
                                0    5   10   15   20      25   30
Rasio Siswa:Guru di SMP (Negeri & Swasta)
                                       SMP
                                              Tahun 2009/2010
                    Banten                                        28
     Nusa Tenggara Timur                                     26
                Jawa Barat                                   26
                       Bali                                 24
              Jawa Tengah                                22
              Maluku Utara                               22
           Bangka Belitung                               22
     Nusa Tenggara Barat                                21
           Kepulauan Riau                              21
               Papua Barat                            20
          Kalimantan Barat                            20
            Sulawesi Barat                           20                Rasio Minimal Siswa:Guru
         Kalimantan Timur                           19
                    Papua                           19                 Jenjang     PP 74/2008     Permendikna
                Jawa Timur                          19
               DKI Jakarta                          19                                                  s
                                                  18
                  Lampung
                  Bengkulu                        18
                                                                                                   No. 41/2007
         Sumatera Selatan                         18
                      Riau                        17
                                                                         SMP           1:20            1:32
          Sulawesi Tengah                         17
           Sumatera Utara                         17
         Sulawesi Selatan                        17
                                                                       Secara Nasional Rasio di SMP saat ini adalah
                    Maluku                       17                    1:17 ini artinya sudah sama dengan standar
       Kalimantan Selatan                       16
       Kalimantan Tengah                       16
                                                                       minimal PP 74 tetapi masih di bawah standar
                     Jambi                     16       Nasional       minimal Permendiknas No.41
Nanggroe Aceh Darussalam                       16          = 17
       Sulawesi Tenggara                      15
           Sumatera Barat                    14
            Sulawesi Utara                   14
             DI Yogyakarta                  14
                 Gorontalo                  14
                                                                                                      Sumber: diolah dari PSP dan
                              0    5   10   15    20    25        30                                  PMPTK
PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIK DAN
             TENAGA KEPENDIDIKAN
                TREND % GURU BERKUALIFIKASI S1/D4


100%                                         8%
                                  16%
                        25%
               33%
80%     42%



60%
                                                    BELUM BERKUALIFIKASI
                                            92%
                                  84%               SUDAH BERKUALIFIKASI
40%                     75%
               67%
        58%

20%


 0%
       2010   2011     2012      2013      2014
Permasalahan Pendidikan Indonesia




2.Kesenjangan kesempatan pendidikan antara si kaya dan miskin
Pro Poor Policy (Subsidi Siswa Miskin=SSM)
Penyesuaian subsidi BBM akan berdampak pada pergeseran jumlah keluarga near poor
 menjadi poor dan peningkatan biaya personal siswa. Kebijakan yang diambil adalah
      memperluas cakupan penerima SSM dan meningkatkan satuan biaya SSM

 Perluasan Cakupan Jumlah Siswa                                   Peningkatan Satuan Biaya

          617.6
SMK
          754.9                                                        Rp.780rb/thn
                                                        SMA/SMK
                                                                       Rp.1.000rb/thn
          505.3
SMA
          694.8
                                                                      Rp.550rb/thn
                                                           SMP
            1,295.5                                                   Rp.750rb/thn
SMP
                  2,686.6

                                                                                              Survey Bank Dunia 2011:
                      3,530.3                                SD
                                                                  Rp.360rb/thn                Satuan Biaya lama SSM
 SD                                                               Rp.450rb/thn                belum mencakup 100%
                                       9,774.2                                                kebutuhan personal siswa
                                                                                              miskin

      0                5,000        10,000 Ribu Siswa             0      200   400      600      800     1,000     1,200
                                                                                                                  Ribu Rp
      Mencakup 1 x Garis Kemiskinan (existing)                          satuan biaya lama
      Mencakup 1,25 x Garis Kemiskinan (APBN-P 2012)                    Satuan biaya baru                                34
Alokasi Anggaran Pro Poor Policy (Subsidi Siswa Miskin)
                                                                                                                                                  (Rp.000)

            No                         KOMPONEN                                Vol         Satuan             Unit Cost                 Alokasi

              1 Subsidi Siswa Miskin                                                                                                3.963.843.540
              a Penambahan Unit Cost                                        6.028.621                                                   705.823.478
                  Subsidi Siswa Miskin SD                                   3.530.305          Siswa                 67,5               238.295.588
                  Subsidi Siswa Miskin SMP                                  1.295.450          Siswa                150,0               194.317.500
                  Subsidi Siswa Miskin SMA                                    505.290          Siswa                165,0                 83.372.850
                  Subsidi Siswa Miskin SMK                                    617.576          Siswa                165,0               101.900.040
                  Bidik Misi PTN (ongoing)                                     50.000          Mhs                1.256,3                 62.812.500
                  Bidik Misi PTN (Baru)                                        30.000          Mhs                  837,5                 25.125.000
              b Penambahan Sasaran                                          7.973.826                                               3.258.020.063
                  Subsidi Siswa Miskin SD                                   6.243.855          Siswa                337,5           2.107.301.063
                  Subsidi Siswa Miskin SMP                                  1.391.116          Siswa                562,5               782.502.750
                  Subsidi Siswa Miskin SMA                                    189.526          Siswa                750,0               142.144.500
                  Subsidi Siswa Miskin SMK                                    137.329          Siswa                750,0               102.996.750
                  Bidik Misi PTN                                               10.000          Mhs               10.256,3               102.562.500
                  Bidik Misi PTS                                                 2.000         Mhs               10.256,3                 20.512.500
Catatan:                                                                                               Jumlah sasaran penerima Subsidi Siswa/Mahasiswa
1)Kenaikan unit cost adalah:                                                                           Miskin dari 6,0 jt siswa/mhs menjadi 14,0j t
   — jenjang SD dari Rp. 360 ribu menjadi Rp. 450 ribu/siswa/tahun ,                                   siswa/mhs:
   — jenjang SMP dari Rp. 550 ribu menjadi Rp. 750 ribu/siswa/tahun ,                                                         Anggara                   Anggara
                                                                                                        Jenjan     Semul
                                                                     Diberikan untuk 9 bulan            g              a
                                                                                                                                    n       Menjadi            n
   — jenjang SM dari Rp. 780 ribu menjadi Rp. 1 juta/siswa/tahun                                                               (Rp M)                    (Rp. M)
   — Bidik Misi dari Rp. 12 juta menjadi Rp. 13,67 juta/siswa/tahun
   2) Untuk penambahan siswa baru, cakupan SSM ditingkatkan dari:                                       SD        3.530.305     1.270,9     9.774.160     3.616,5
   — jenjang SD dari 12,9% menjadi 35,7%                                                                SMP       1.295.450       712,5     2.686.566     1.689,3
   — Jenjang SMP dari 14,2% menjadi 29,5%
                                                                                                        SMA        505.290        394,1      694.816         619,6
   — ,jenjang SMA dari 12,3% menjadi 16,9%                           Diberikan untuk 9 bulan
   — Jenjang SMK dari 15,5% menjadi 19,0%                                                               SMK        617.576        481,7      754.905         686,6
   — Penerima Beasiswa Bidik Misi ditambah 12.000 mahasiswa                                             PT          80.000        960,0       92.000         991,0

                                                                                                        Jumla
                                                                                                        h
                                                                                                                  6.028.621     3.819,2    14.002.447         35
                                                                                                                                                          7.603,1
Outcome Pro Poor Policy (Subsidi Siswa Miskin)
  ...Perluasan cakupan subsidi siswa miskin dan peningkatan satuan biaya akan menyelamatkan paling sedikit 14
          juta siswa dari putus sekolah dan tidak bisa melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi...


    PT                                                                  2011                     PT                                                    2012
    5,2 juta                                                                                     5,3 juta
                                        ≈ 1,5 jt
                                                                                                                                1,2 juta
                    ≈ 371 ribu                                                                                227 ribu
                                                                                                 SMA/MA/SMK




                                                                                                                            2,2 %
    SMA/MA/SMK




                                                                                                                                        37,4 %
                                         48,4%
                                 4,0%



    9,28 juta                                                                                    10,34 juta
                                                        ≈ 466 ribu
                             ≈ 205 ribu                                                                                              183 ribu
                                                                                                                 53 ribu

    SMP/MTs                                                                                      SMP/MTs
                                                         10,9%
                                                 1,6%




                                                                                                                                             4,1 %
                                                                                                                                0,4 %
    12,83 juta                                                     ≈ 366 ribu                    13,44 juta
                                             ≈ 397 ribu                                                                                                 115 ribu
                                                                                                                                     94 ribu
    SD/MI                                                                                        SD/MI
                                                                        7,2%
                                                                 1,3%




                                                                                                                                                             2,2 %
                                                                                                                                                     0,3 %
    30,58 juta                                                                                   31,43 juta


                                                                                                  = % drop out
Kondisi 2009/2010          SD/MI                   SMP/MTs                     SMA/MA/SMK
Drop out                         1,5%                     1,8%                      4,3%          = % lulusan tidak melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi
                             (465 ribu)                                           (389 ribu)
                                                        (228 ribu)
                                                                                               Penerima subsidi siswa miskin akan dijamin keberkelanjutan
Lulusan Tidak                    8,6%                    24,0%                     51,7%       pendidikannya pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi
Melanjutkan                 (445 ribu)                   (1 juta)                 (1,6 juta)
                                                                                                                                                                     36
Permasalahan Pendidikan Indonesia




3. Disparitas kesempatan pendidikan antara penduduk kota
dan penduduk desa.
Permasalahan Pendidikan Indonesia




4. Besarnya angka putus sekolah, di semua jenjang
pendidikan.
Permasalahan Pendidikan Indonesia




5. Kualitas tenaga pendidik.
GURU SD BERDASARKAN KUALIFIKASI- NASIONAL
TOTAL GURU SD/SDLB   BELUM S1   SUDAH S1




                                            NASIONAL (TAHUN 2011)
                                           Sudah S1 : 424.344 ( 26,9%)
                                           Belum S1 : 1.150.813 (73,1%)




                                                       Sumber data: P2TK Dikdas

                                                                       41
PROFIL GURU SMP BERDASARKAN KUALIFIKASI- NASIONAL
  TOTAL GURU SMP/SMPLB   BELUM S1   SUDAH S1




                                               NASIONAL (TAHUN 2011)
                                               Sudah S1 : 406,731 (76.1%)
                                               Belum S1 : 127,619 (23.9%)




                                                       Sumber data: P2TK Dikdas
Permasalahan Pendidikan Indonesia




6. Kualitas pendidikan.
Komitmen pada
                            pemenuhan
           Reformasi      program MDG’S
       birokrasi menuju
                                           Perbaikan tata
         Performance
                                          kelola pendidikan
       Based Budgeting
             (PBB).




Pengembangan                  ISU
                                                    Pemerataan
pendidikan dari            STRATEGIS              akses pendidikan
semua jenjang             PENDIDIKAN
Pemerataan
               akses Paud
                  dan
               kesetaraan
                 gender




                 STRATEGI
Pemerataan    PEMBANGUNAN     Pemerataan
                                 akses
akses semua     PENDIDIKAN
                              pendidikan
  jenjang        NASIONAL    orang dewasa
 pendidikan    TAHUN 2010-   berkelanjutan
                   2014




               Penguatan
               manajemen
                dan tata
                 kelola
               pendidikan
PETA PTK DIKMAS PAUDNI KEMDIKBUD
                                          TAHUN 2012
                               BPKB: 4 unit                          BPKB: 6 unit
                              SKB : 42 unit                          SKB: 81 unit
                         Pamong Belajar 1408 orang             Pamong Belajar 1259 orang




                              Koridor Kalimantan Koridor Sulawesi
       1                                                                               6
                                            3           4                 Koridor Papua - Maluku
Koridor Sumatera
                                                                                    BPKB: 3 unit
       BPKB: 7 unit                                                                 SKB: 29 unit
      SKB: 115 uniT                                                            Pamong Belajar 425 orang
 Pamong Belajar 2824 orang
                                     2                   5
                             Koridor Jawa
                                                     Koridor Bali–NTB-NTT
                     BPKB: 3 unit
                     SKB: 99 unit                              JBPKB: 3 unit
                Pamong Belajar 2250orang                        SKB: 29 uni
                                                          Pamong Belajar 1961 orang

                                                                      t
”...Desentralisasi dan otonomi dimaksudkan
untuk membangun hubungan yang lebih
dekat antara pemerintah dan rakyat. Melalui
hal ini, pemerintah akan
dapat memberikan layanan yang lebih baik
dan memenuhi kebutuhan masyarakat
dengan cara yang lebih baik, lebih cepat dan
lebih tepat …”
Presiden Indonesia Susilo Bambang
Yudhoyono
Pidato pada Sidang Umum MPR mengenai
Kebijakan
Pembangunan Daerah (23 Agustus 2005).
ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
PENDIDIKAN NASIONAL TAHUN 2010-2014

   1. Reformasi Pembiayan
   pendidikan

       2. Reformasi pendidik dan tenaga
       pendidikan

          3. Penerapan TIK untuk
          pembelajaran

              4. Pembangunan prasarana
              pendidikan

                    5. penyediaan sarana
                    pendidikan

                        6. Peningkatan mutu dan
                        daya saing pendidikan

                           7. Pemenuhan rasio
                           standar SMK : SMA
ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
PENDIDIKAN NASIONAL TAHUN 2010-2014


   8. Otonomi satuan pendidikan

       9. Penguatan tata kelola dan
       manajemen pendidikan

          10. Reformasi sistem pembelajaran
          yang humanis

              11. Perlunya peran serta masyarakat
              dalam dunia pendidikan

                      12. Revitalisasi pendidikan yang kreatif,
                            inovatif dan berwirausaha
VISI KEMDIKBUD 2025

                     MEWUJUDKAN INSAN INDONESIA
          CERDAS, KOMPREHENSIF, KOMPETITIF DAN BERMARTABAT
                    (INSAN KAMIL / INSAN PARIPURNA)




PERIODE 2005-2009
                    PERIODE 2010-2014   PERIODE 2015-2019   PERIODE 2020-2024
     TEMA:
                         TEMA :              TEMA:               TEMA:
  PENINGKATAN
                       PENGUATAN           DAYA SAING          DAYA SAING
  KAPASITAS &
                        LAYANAN            REGIONAL          INTERNASIONAL
  MODERNISASI



                                                                           51
Analisis strategis pembangunan pendidikan dalam perencanaan pendidikan

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

RPJMN 2015-2019 Bidang Pendidikan
RPJMN 2015-2019 Bidang PendidikanRPJMN 2015-2019 Bidang Pendidikan
RPJMN 2015-2019 Bidang PendidikanDadang Solihin
 
PPaparan rakor-15-paparan-1
PPaparan rakor-15-paparan-1PPaparan rakor-15-paparan-1
PPaparan rakor-15-paparan-1btkipkalteng
 
Paparan Kepala DInas Pendidikan Rakor Pendidikan 2015
Paparan Kepala DInas Pendidikan Rakor Pendidikan 2015Paparan Kepala DInas Pendidikan Rakor Pendidikan 2015
Paparan Kepala DInas Pendidikan Rakor Pendidikan 2015btkipkalteng
 
Landasan kebijakan pendidikan
Landasan kebijakan pendidikanLandasan kebijakan pendidikan
Landasan kebijakan pendidikanELce PurWandarie
 
Rancangan Teknokratik RPJMN 2015-2019 dan SWOT BP Konstruksi
Rancangan Teknokratik  RPJMN 2015-2019 dan SWOT BP KonstruksiRancangan Teknokratik  RPJMN 2015-2019 dan SWOT BP Konstruksi
Rancangan Teknokratik RPJMN 2015-2019 dan SWOT BP KonstruksiDadang Solihin
 
Pedoman beasiswa s2-2015
Pedoman beasiswa s2-2015Pedoman beasiswa s2-2015
Pedoman beasiswa s2-2015Mas Becak
 
Sistem Kejar Paket dalam Kebijakan Pendidikan Nasional
Sistem Kejar Paket dalam Kebijakan Pendidikan NasionalSistem Kejar Paket dalam Kebijakan Pendidikan Nasional
Sistem Kejar Paket dalam Kebijakan Pendidikan NasionalAli Murfi
 
1. Sisdiknas uu no.20 tahun 2003 (ppt)
1. Sisdiknas uu no.20 tahun 2003 (ppt)1. Sisdiknas uu no.20 tahun 2003 (ppt)
1. Sisdiknas uu no.20 tahun 2003 (ppt)Harun Ar
 
Bahan ajar 6 uu sisdiknas 2003-ktsp
Bahan ajar 6   uu sisdiknas 2003-ktspBahan ajar 6   uu sisdiknas 2003-ktsp
Bahan ajar 6 uu sisdiknas 2003-ktspDaniel Saroengoe
 
UJIAN NASIONAL DAN PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN
UJIAN NASIONAL DAN PENINGKATAN MUTU PENDIDIKANUJIAN NASIONAL DAN PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN
UJIAN NASIONAL DAN PENINGKATAN MUTU PENDIDIKANNASuprawoto Sunardjo
 
050000 prov. jawa timur 2019
050000 prov. jawa timur 2019050000 prov. jawa timur 2019
050000 prov. jawa timur 2019endro3
 
Teknik penyusunan renstra sekolah
Teknik penyusunan renstra sekolahTeknik penyusunan renstra sekolah
Teknik penyusunan renstra sekolahJamaludin ..
 
Rancangan Pembangunan Pendidikan 2001 2010
Rancangan Pembangunan Pendidikan 2001 2010Rancangan Pembangunan Pendidikan 2001 2010
Rancangan Pembangunan Pendidikan 2001 2010Fadzliaton Zainudin
 

Mais procurados (20)

Kurikulum c
Kurikulum cKurikulum c
Kurikulum c
 
RPJMN 2015-2019 Bidang Pendidikan
RPJMN 2015-2019 Bidang PendidikanRPJMN 2015-2019 Bidang Pendidikan
RPJMN 2015-2019 Bidang Pendidikan
 
PPaparan rakor-15-paparan-1
PPaparan rakor-15-paparan-1PPaparan rakor-15-paparan-1
PPaparan rakor-15-paparan-1
 
Paparan Kepala DInas Pendidikan Rakor Pendidikan 2015
Paparan Kepala DInas Pendidikan Rakor Pendidikan 2015Paparan Kepala DInas Pendidikan Rakor Pendidikan 2015
Paparan Kepala DInas Pendidikan Rakor Pendidikan 2015
 
Landasan kebijakan pendidikan
Landasan kebijakan pendidikanLandasan kebijakan pendidikan
Landasan kebijakan pendidikan
 
Peningkatan mutu pendidikan
Peningkatan mutu pendidikanPeningkatan mutu pendidikan
Peningkatan mutu pendidikan
 
Rancangan Teknokratik RPJMN 2015-2019 dan SWOT BP Konstruksi
Rancangan Teknokratik  RPJMN 2015-2019 dan SWOT BP KonstruksiRancangan Teknokratik  RPJMN 2015-2019 dan SWOT BP Konstruksi
Rancangan Teknokratik RPJMN 2015-2019 dan SWOT BP Konstruksi
 
Pedoman beasiswa s2-2015
Pedoman beasiswa s2-2015Pedoman beasiswa s2-2015
Pedoman beasiswa s2-2015
 
Sistem Kejar Paket dalam Kebijakan Pendidikan Nasional
Sistem Kejar Paket dalam Kebijakan Pendidikan NasionalSistem Kejar Paket dalam Kebijakan Pendidikan Nasional
Sistem Kejar Paket dalam Kebijakan Pendidikan Nasional
 
1. Sisdiknas uu no.20 tahun 2003 (ppt)
1. Sisdiknas uu no.20 tahun 2003 (ppt)1. Sisdiknas uu no.20 tahun 2003 (ppt)
1. Sisdiknas uu no.20 tahun 2003 (ppt)
 
Bahan ajar 6 uu sisdiknas 2003-ktsp
Bahan ajar 6   uu sisdiknas 2003-ktspBahan ajar 6   uu sisdiknas 2003-ktsp
Bahan ajar 6 uu sisdiknas 2003-ktsp
 
5 rkas-1
5 rkas-15 rkas-1
5 rkas-1
 
UJIAN NASIONAL DAN PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN
UJIAN NASIONAL DAN PENINGKATAN MUTU PENDIDIKANUJIAN NASIONAL DAN PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN
UJIAN NASIONAL DAN PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN
 
050000 prov. jawa timur 2019
050000 prov. jawa timur 2019050000 prov. jawa timur 2019
050000 prov. jawa timur 2019
 
Renstra Pendidikan
Renstra PendidikanRenstra Pendidikan
Renstra Pendidikan
 
Pokok
PokokPokok
Pokok
 
Teknik penyusunan renstra sekolah
Teknik penyusunan renstra sekolahTeknik penyusunan renstra sekolah
Teknik penyusunan renstra sekolah
 
RPJMN 2015-2019
RPJMN 2015-2019RPJMN 2015-2019
RPJMN 2015-2019
 
04 Gubernur Ende
04 Gubernur Ende04 Gubernur Ende
04 Gubernur Ende
 
Rancangan Pembangunan Pendidikan 2001 2010
Rancangan Pembangunan Pendidikan 2001 2010Rancangan Pembangunan Pendidikan 2001 2010
Rancangan Pembangunan Pendidikan 2001 2010
 

Destaque

PERKEMBANGAN STRATEGI PERENCANAAN PEMBANGUNAN
PERKEMBANGAN STRATEGI PERENCANAAN PEMBANGUNANPERKEMBANGAN STRATEGI PERENCANAAN PEMBANGUNAN
PERKEMBANGAN STRATEGI PERENCANAAN PEMBANGUNANMikha_135
 
Makalah analisis perencanaan pembangunan
Makalah analisis perencanaan pembangunanMakalah analisis perencanaan pembangunan
Makalah analisis perencanaan pembangunanputrahalawa
 
Administrasi Pembangunan di Indonesia Tinjauan Perencanaan, Pembiayaan, dan ...
Administrasi Pembangunan  di Indonesia Tinjauan Perencanaan, Pembiayaan, dan ...Administrasi Pembangunan  di Indonesia Tinjauan Perencanaan, Pembiayaan, dan ...
Administrasi Pembangunan di Indonesia Tinjauan Perencanaan, Pembiayaan, dan ...Dadang Solihin
 
Penyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah
Penyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan DaerahPenyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah
Penyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan DaerahDadang Solihin
 
RPJMN 2015-2019_Kementerian Kesehatan
RPJMN 2015-2019_Kementerian KesehatanRPJMN 2015-2019_Kementerian Kesehatan
RPJMN 2015-2019_Kementerian KesehatanMuh Saleh
 
Kebijakan perencanaan pembangunan kesehatan (rpjmn 2015-2019)
Kebijakan perencanaan pembangunan kesehatan (rpjmn 2015-2019)Kebijakan perencanaan pembangunan kesehatan (rpjmn 2015-2019)
Kebijakan perencanaan pembangunan kesehatan (rpjmn 2015-2019)Muh Saleh
 
Makalah PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Makalah PERENCANAAN PEMBANGUNANMakalah PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Makalah PERENCANAAN PEMBANGUNANMutiara Shifa
 

Destaque (8)

PERKEMBANGAN STRATEGI PERENCANAAN PEMBANGUNAN
PERKEMBANGAN STRATEGI PERENCANAAN PEMBANGUNANPERKEMBANGAN STRATEGI PERENCANAAN PEMBANGUNAN
PERKEMBANGAN STRATEGI PERENCANAAN PEMBANGUNAN
 
Makalah analisis perencanaan pembangunan
Makalah analisis perencanaan pembangunanMakalah analisis perencanaan pembangunan
Makalah analisis perencanaan pembangunan
 
Administrasi Pembangunan di Indonesia Tinjauan Perencanaan, Pembiayaan, dan ...
Administrasi Pembangunan  di Indonesia Tinjauan Perencanaan, Pembiayaan, dan ...Administrasi Pembangunan  di Indonesia Tinjauan Perencanaan, Pembiayaan, dan ...
Administrasi Pembangunan di Indonesia Tinjauan Perencanaan, Pembiayaan, dan ...
 
Makalah pemberdayaan masyarakat desa
Makalah pemberdayaan masyarakat desaMakalah pemberdayaan masyarakat desa
Makalah pemberdayaan masyarakat desa
 
Penyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah
Penyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan DaerahPenyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah
Penyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah
 
RPJMN 2015-2019_Kementerian Kesehatan
RPJMN 2015-2019_Kementerian KesehatanRPJMN 2015-2019_Kementerian Kesehatan
RPJMN 2015-2019_Kementerian Kesehatan
 
Kebijakan perencanaan pembangunan kesehatan (rpjmn 2015-2019)
Kebijakan perencanaan pembangunan kesehatan (rpjmn 2015-2019)Kebijakan perencanaan pembangunan kesehatan (rpjmn 2015-2019)
Kebijakan perencanaan pembangunan kesehatan (rpjmn 2015-2019)
 
Makalah PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Makalah PERENCANAAN PEMBANGUNANMakalah PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Makalah PERENCANAAN PEMBANGUNAN
 

Semelhante a Analisis strategis pembangunan pendidikan dalam perencanaan pendidikan

Perencanaan Pembangunan di Indonesia
Perencanaan Pembangunan di IndonesiaPerencanaan Pembangunan di Indonesia
Perencanaan Pembangunan di IndonesiaDadang Solihin
 
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Pelaksanaannya
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan PelaksanaannyaSistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Pelaksanaannya
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan PelaksanaannyaDadang Solihin
 
Pengembangan Masyarakat: Manajemen Program Keluarga Berencana
Pengembangan Masyarakat: Manajemen Program Keluarga BerencanaPengembangan Masyarakat: Manajemen Program Keluarga Berencana
Pengembangan Masyarakat: Manajemen Program Keluarga BerencanaLusia Komala Widiastuti
 
Analisis kebijakan pendidikan
Analisis kebijakan pendidikanAnalisis kebijakan pendidikan
Analisis kebijakan pendidikanSyaifulBahri103
 
Menakar Implementasi Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dalam Hubungan P...
Menakar Implementasi Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dalam Hubungan P...Menakar Implementasi Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dalam Hubungan P...
Menakar Implementasi Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dalam Hubungan P...Dadang Solihin
 
PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI
PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI
PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI imam shofwan
 
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) yang Berkualitas
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) yang BerkualitasRencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) yang Berkualitas
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) yang BerkualitasDadang Solihin
 
[2022] Perencanaan Berbasis Data Satpen - Dinas Pendidikan Pwt.pptx
[2022] Perencanaan Berbasis Data Satpen - Dinas Pendidikan Pwt.pptx[2022] Perencanaan Berbasis Data Satpen - Dinas Pendidikan Pwt.pptx
[2022] Perencanaan Berbasis Data Satpen - Dinas Pendidikan Pwt.pptxYohanIndra
 
PERENCANAAN BERBASIS DATA.pdf
PERENCANAAN BERBASIS DATA.pdfPERENCANAAN BERBASIS DATA.pdf
PERENCANAAN BERBASIS DATA.pdfAbi Iklil
 
Pembangunan Berwawasan Kependudukan Menuju Indonesia Emas 2045.pdf
Pembangunan Berwawasan Kependudukan Menuju Indonesia Emas 2045.pdfPembangunan Berwawasan Kependudukan Menuju Indonesia Emas 2045.pdf
Pembangunan Berwawasan Kependudukan Menuju Indonesia Emas 2045.pdfabsenbkkbn
 
Kebijakan pendidikan di indonesia
Kebijakan pendidikan di indonesiaKebijakan pendidikan di indonesia
Kebijakan pendidikan di indonesiaAzhari Saputra
 
PMM_Perencanaan_Berbasis_Data_Satpen_211022.pdf
PMM_Perencanaan_Berbasis_Data_Satpen_211022.pdfPMM_Perencanaan_Berbasis_Data_Satpen_211022.pdf
PMM_Perencanaan_Berbasis_Data_Satpen_211022.pdfHidayatullohKLINK
 
materi Perencanaan berbasis data.pdf
materi Perencanaan berbasis data.pdfmateri Perencanaan berbasis data.pdf
materi Perencanaan berbasis data.pdfIlmalSPd
 
Siklus Manajemen Pembangunan
Siklus Manajemen PembangunanSiklus Manajemen Pembangunan
Siklus Manajemen PembangunanDadang Solihin
 
Sita Gusmiati (21102042) Presentasi Teori Pembangunan.pptx
Sita Gusmiati (21102042) Presentasi Teori Pembangunan.pptxSita Gusmiati (21102042) Presentasi Teori Pembangunan.pptx
Sita Gusmiati (21102042) Presentasi Teori Pembangunan.pptxSitaGusmiati
 
Perubahan Paradigma Pembangunan Berkelanjutan Global.pptx
Perubahan Paradigma Pembangunan Berkelanjutan Global.pptxPerubahan Paradigma Pembangunan Berkelanjutan Global.pptx
Perubahan Paradigma Pembangunan Berkelanjutan Global.pptxNovySetiaYunas
 
BAB 1 Kebijakan.pptx
BAB 1 Kebijakan.pptxBAB 1 Kebijakan.pptx
BAB 1 Kebijakan.pptxtsugata
 
BAB 1 Kebijakan.ppt
BAB 1 Kebijakan.pptBAB 1 Kebijakan.ppt
BAB 1 Kebijakan.pptsuwarnohaji
 

Semelhante a Analisis strategis pembangunan pendidikan dalam perencanaan pendidikan (20)

Perencanaan Pembangunan di Indonesia
Perencanaan Pembangunan di IndonesiaPerencanaan Pembangunan di Indonesia
Perencanaan Pembangunan di Indonesia
 
Jurnal afi
Jurnal afiJurnal afi
Jurnal afi
 
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Pelaksanaannya
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan PelaksanaannyaSistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Pelaksanaannya
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Pelaksanaannya
 
Pengembangan Masyarakat: Manajemen Program Keluarga Berencana
Pengembangan Masyarakat: Manajemen Program Keluarga BerencanaPengembangan Masyarakat: Manajemen Program Keluarga Berencana
Pengembangan Masyarakat: Manajemen Program Keluarga Berencana
 
Analisis kebijakan pendidikan
Analisis kebijakan pendidikanAnalisis kebijakan pendidikan
Analisis kebijakan pendidikan
 
Manajemen Pembangunan #1
Manajemen Pembangunan #1Manajemen Pembangunan #1
Manajemen Pembangunan #1
 
Menakar Implementasi Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dalam Hubungan P...
Menakar Implementasi Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dalam Hubungan P...Menakar Implementasi Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dalam Hubungan P...
Menakar Implementasi Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dalam Hubungan P...
 
PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI
PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI
PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI
 
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) yang Berkualitas
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) yang BerkualitasRencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) yang Berkualitas
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) yang Berkualitas
 
[2022] Perencanaan Berbasis Data Satpen - Dinas Pendidikan Pwt.pptx
[2022] Perencanaan Berbasis Data Satpen - Dinas Pendidikan Pwt.pptx[2022] Perencanaan Berbasis Data Satpen - Dinas Pendidikan Pwt.pptx
[2022] Perencanaan Berbasis Data Satpen - Dinas Pendidikan Pwt.pptx
 
PERENCANAAN BERBASIS DATA.pdf
PERENCANAAN BERBASIS DATA.pdfPERENCANAAN BERBASIS DATA.pdf
PERENCANAAN BERBASIS DATA.pdf
 
Pembangunan Berwawasan Kependudukan Menuju Indonesia Emas 2045.pdf
Pembangunan Berwawasan Kependudukan Menuju Indonesia Emas 2045.pdfPembangunan Berwawasan Kependudukan Menuju Indonesia Emas 2045.pdf
Pembangunan Berwawasan Kependudukan Menuju Indonesia Emas 2045.pdf
 
Kebijakan pendidikan di indonesia
Kebijakan pendidikan di indonesiaKebijakan pendidikan di indonesia
Kebijakan pendidikan di indonesia
 
PMM_Perencanaan_Berbasis_Data_Satpen_211022.pdf
PMM_Perencanaan_Berbasis_Data_Satpen_211022.pdfPMM_Perencanaan_Berbasis_Data_Satpen_211022.pdf
PMM_Perencanaan_Berbasis_Data_Satpen_211022.pdf
 
materi Perencanaan berbasis data.pdf
materi Perencanaan berbasis data.pdfmateri Perencanaan berbasis data.pdf
materi Perencanaan berbasis data.pdf
 
Siklus Manajemen Pembangunan
Siklus Manajemen PembangunanSiklus Manajemen Pembangunan
Siklus Manajemen Pembangunan
 
Sita Gusmiati (21102042) Presentasi Teori Pembangunan.pptx
Sita Gusmiati (21102042) Presentasi Teori Pembangunan.pptxSita Gusmiati (21102042) Presentasi Teori Pembangunan.pptx
Sita Gusmiati (21102042) Presentasi Teori Pembangunan.pptx
 
Perubahan Paradigma Pembangunan Berkelanjutan Global.pptx
Perubahan Paradigma Pembangunan Berkelanjutan Global.pptxPerubahan Paradigma Pembangunan Berkelanjutan Global.pptx
Perubahan Paradigma Pembangunan Berkelanjutan Global.pptx
 
BAB 1 Kebijakan.pptx
BAB 1 Kebijakan.pptxBAB 1 Kebijakan.pptx
BAB 1 Kebijakan.pptx
 
BAB 1 Kebijakan.ppt
BAB 1 Kebijakan.pptBAB 1 Kebijakan.ppt
BAB 1 Kebijakan.ppt
 

Mais de adi

Ujian sidang tesis 29 agustus 2013
Ujian sidang tesis 29 agustus 2013Ujian sidang tesis 29 agustus 2013
Ujian sidang tesis 29 agustus 2013adi
 
Himana toki
Himana tokiHimana toki
Himana tokiadi
 
Uchi ni terebi ga arimasuka
Uchi ni terebi ga arimasukaUchi ni terebi ga arimasuka
Uchi ni terebi ga arimasukaadi
 
Perkenalan Diri
Perkenalan DiriPerkenalan Diri
Perkenalan Diriadi
 
Nihongo no jugyou wa doudesuka
Nihongo no jugyou wa doudesukaNihongo no jugyou wa doudesuka
Nihongo no jugyou wa doudesukaadi
 
Nangatsu nannichi
Nangatsu nannichiNangatsu nannichi
Nangatsu nannichiadi
 
Nama-nama hari
Nama-nama hariNama-nama hari
Nama-nama hariadi
 
Kinou terebi wo mimashitaka
Kinou terebi wo mimashitakaKinou terebi wo mimashitaka
Kinou terebi wo mimashitakaadi
 
Kazoku
KazokuKazoku
Kazokuadi
 
Hiragana no chibi
Hiragana no chibiHiragana no chibi
Hiragana no chibiadi
 
Donna hitodesuka
Donna hitodesukaDonna hitodesuka
Donna hitodesukaadi
 
Donna fuku desuka
Donna fuku desukaDonna fuku desuka
Donna fuku desukaadi
 
Chichi wa kyoushi desu
Chichi wa kyoushi desuChichi wa kyoushi desu
Chichi wa kyoushi desuadi
 
Benda benda di sekolah
Benda benda di sekolahBenda benda di sekolah
Benda benda di sekolahadi
 
Benda benda di ruang kelas
Benda benda di ruang kelasBenda benda di ruang kelas
Benda benda di ruang kelasadi
 
Bagian tubuh
Bagian tubuhBagian tubuh
Bagian tubuhadi
 
Angka
AngkaAngka
Angkaadi
 
Ikura desuka
Ikura desukaIkura desuka
Ikura desukaadi
 
Nangai ni arimasuka
Nangai ni arimasukaNangai ni arimasuka
Nangai ni arimasukaadi
 
MARIA SAN NO HEYA
MARIA SAN NO HEYAMARIA SAN NO HEYA
MARIA SAN NO HEYAadi
 

Mais de adi (20)

Ujian sidang tesis 29 agustus 2013
Ujian sidang tesis 29 agustus 2013Ujian sidang tesis 29 agustus 2013
Ujian sidang tesis 29 agustus 2013
 
Himana toki
Himana tokiHimana toki
Himana toki
 
Uchi ni terebi ga arimasuka
Uchi ni terebi ga arimasukaUchi ni terebi ga arimasuka
Uchi ni terebi ga arimasuka
 
Perkenalan Diri
Perkenalan DiriPerkenalan Diri
Perkenalan Diri
 
Nihongo no jugyou wa doudesuka
Nihongo no jugyou wa doudesukaNihongo no jugyou wa doudesuka
Nihongo no jugyou wa doudesuka
 
Nangatsu nannichi
Nangatsu nannichiNangatsu nannichi
Nangatsu nannichi
 
Nama-nama hari
Nama-nama hariNama-nama hari
Nama-nama hari
 
Kinou terebi wo mimashitaka
Kinou terebi wo mimashitakaKinou terebi wo mimashitaka
Kinou terebi wo mimashitaka
 
Kazoku
KazokuKazoku
Kazoku
 
Hiragana no chibi
Hiragana no chibiHiragana no chibi
Hiragana no chibi
 
Donna hitodesuka
Donna hitodesukaDonna hitodesuka
Donna hitodesuka
 
Donna fuku desuka
Donna fuku desukaDonna fuku desuka
Donna fuku desuka
 
Chichi wa kyoushi desu
Chichi wa kyoushi desuChichi wa kyoushi desu
Chichi wa kyoushi desu
 
Benda benda di sekolah
Benda benda di sekolahBenda benda di sekolah
Benda benda di sekolah
 
Benda benda di ruang kelas
Benda benda di ruang kelasBenda benda di ruang kelas
Benda benda di ruang kelas
 
Bagian tubuh
Bagian tubuhBagian tubuh
Bagian tubuh
 
Angka
AngkaAngka
Angka
 
Ikura desuka
Ikura desukaIkura desuka
Ikura desuka
 
Nangai ni arimasuka
Nangai ni arimasukaNangai ni arimasuka
Nangai ni arimasuka
 
MARIA SAN NO HEYA
MARIA SAN NO HEYAMARIA SAN NO HEYA
MARIA SAN NO HEYA
 

Último

PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxMateri Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxshafiraramadhani9
 

Último (20)

PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxMateri Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
 

Analisis strategis pembangunan pendidikan dalam perencanaan pendidikan

  • 1. Dosen : Dr. Hardi Warsono, MTP Tugas Matakuliah : Perencanaan Pendidikan Mahasiswa : Bintang Wicaksono Supriyadi Wisnu Adi Saputra
  • 3. overview • Perencanaan  adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yg tepat, melalui urutan pilihan dengan memperhitungkan sumber daya yg tersedia (UU no.25/2004 ttg Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional) • Dasar hukum: UU no.25/2004 ttg Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional • Dasar hukum lain: UU no. 17/2007 ttg Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005- -2025 • Perencanaan Pembangunan  Suatu pengarahan penggunaan sumber-sumber pembangunan yang terbatas untuk mencapai tujuan-tujuan keadaan sosial ekonomi yang lebih baik secara efektif dan efisien.
  • 4. UU no.25/2004 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional) • Rencana Pembangunan Jangka Panjang (utk periode 20 tahun) • Rencana Pembangunan Jk.Menengah/RPJM (periode 5 tahun): a. RPJM Daerah/srg disebut Renc.Strategis (Renstra) Pemprov/Pemkab/Pemkot b. RPJM Kementerian/Lembaga (K/L) atau Renstra K/L c. RPJM Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)/Renstra SKPD • Rencana Pembangunan Tahunan: a. Renc.Pemb.Tahunan Nasional/Renc.Kerja (Renja) Pemerintah b. Renc.Pemb.Tahunan Daerah/Renc.Kerja Pemerintah Daerah (Provinsi dan Kab/Kota) c. Renc.Pemb.Tahunan Kementerian/Lembaga atau Renja K/L d. Renc.Pemb.Tahunan SKPD/ Renja SKPD
  • 5. Proses Perencanaan Bargaining politik antara Perencanaan eksekutif dan legislatif ttg dilakukan perencanaan umum berkesinambungan, sebuah rencana kebijakan dari pemerintah pusat turun ke bawah ke unit satuan kerja perangkat daerah, Kajian perencanaan begitu pula oleh tim ahli (expert) sebaliknya atau tim teknis yg ahli di bidangnya Proses perencanaan melibatkan stakeholder (LSM, tokoh pendidikan,tokoh masyarakat,dsb)
  • 6. Konsep Dasar Pendidikan • Asumsi “Semakin baik baik pendidikan suatu bangsa, semakin baik pula kualitas bangsa itu” • Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya utk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yg diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (UU no.20/2003 ttg Sisdiknas) • Pandangan Piaget (1896), pendidikan didefiniskan sebagai penghubung dua sisi, di satu sisi individu yang sedang tumbuh berkembang, dan di sisi lain nilai sosial, intelektual, dan moral yang menjadi tanggung jawab pendidik untuk mendorong individu tersebut.
  • 7. The vicious circle of poverty Low Income Low Productivity Low Saving Low Investment
  • 8. Lingkaran Setan Kemiskinan O Pendapatan yg rendah mengakibatkan Tingkat Konsumsi yg rendah pula, baik konsumsi kebutuhan hidup harian (khususnya makan-minum) maupun konsumsi pendidikan (melanjutkan sekolah ke jenjang lebih tinggi) O Pendapatan yg rendah mengakibatkan sulit untuk menabung O Karena sulit menabung, maka mengakibatkan tingkat investasi yg rendah, khususnya investasi di bidang pendidikan (spt: terus bersekolah hingga jenjang tertinggi, membeli buku, langganan internet, dll) O Karena tingkat investasi (pendidikan) yg rendah, maka produktivitasnya jg rendah yg mengakibatkan pendapatannya juga rendah
  • 9. Landasan hukum Perencanaan Pembangunan (bidang Pendidikan) O Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 O Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara O Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional O Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional O Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah O Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen O Undang-Undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005--2025 O Undang-Undang No. 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan O Undang-Undang No. 9 Tahun 2009 tentang Badan Hukum Pendidikan O Undang-Undang No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
  • 10. MDG’s O Di tahun 2000, 189 dari 192 negara anggota PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) sepakat untuk mengambil langkah-langkah global memasuki milenium baru, yaitu dengan mengeluarkan Deklarasi Milenium (Millenium Declaration). Deklarasi Milenium mengidentifikasi masalah perdamaian, keamanan, kemiskinan dan kelaparan, pendidikan, kesehatan, dan pembangunan termasuk lingkungan hidup, Hak Asasi Manusia, dan ‘governance’ sebagai tantangan pembangunan global. O Deklarasi ini telah mengkonsolidasi 8 tujuan pembangunan yang saling terkait, digabung menjadi agenda global, yaitu 8 tujuan pembangunan milenium atau Millenium Development Goals (MDGs).
  • 11. Millennium Development Goals 1 Menanggulangi kemiskinan dan kelaparan, (Eradicate extreme poverty and hunger) Masih banyak penduduk dari negara miskin yang berpenghasilan di bawah $1,25 perhari
  • 12. Millennium Development Goals 2. Mencapai pendidikan dasar untuk semua (achieve universal primary education) Memastikan bahwa, pada tahun 2015, anak-anak di mana- mana, anak laki-laki dan perempuan, akan dapat menyelesaikan program pendidikan dasar
  • 13. Millennium Development Goals 3. Mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan (promote gender equality and empower women) Menghilangkan ketimpangan gender di tingkat pendidikan dasar dan menengah, pada tahun 2005, dan di semua jenjang pendidikan tidak lebih dari tahun 2015
  • 14. Millennium Development Goals 4. Menurunkan Angka Kematian anak (reduce child mortality). Mengurangi dua pertiga, antara 1990 dan 2015, angka kematian balita
  • 15. Millennium Development Goals 5. Meningkatkan kesehatan Ibu (increase maternal health) Mengurangi sampai tiga perempat, antara 1990 dan 2015, rasio kematian ibu
  • 16. Millennium Development Goals 6. Memerangi HIV/AIDS, Malaria dan penyakit lainnya (combat HIV/AIDS, malaria and other diseases) pada tahun 2010, akses universal untuk pengobatan HIV / AIDS bagi semua orang yang membutuhkannya dan tahun 2015 mengurangi tingkat penyebaran malaria dan penyakit utama lainnya
  • 17. Millennium Development Goals 7. Memastikan kelestarian lingkungan hidup (ensure environment sustainability). Memadukan prinsip- prinsip pembangunan berkelanjutan dengan kebijakan dan program nasional serta mengembalikan hilangnya sumber daya lingkungan
  • 18. Millennium Development Goals 8. Membangun kemitraan global untuk pembangunan (develop a global partnership for development) Menangani masalah utang negara-negara berkembang melalui upaya nasional maupun internasional agar pengelolaan hutang berkesinambungan dalam jangka panjang
  • 19. Indikator Pendidikan dalam MDG’s 1. Angka Partisipasi Sekolah (APS) 2. Angka Melek huruf 3. Rata-rata lama studi 4. Rasio murid laki-laki dengan perempuan
  • 20. Angka Partisipasi Sekolah APS 1995 1998 2000 2002 2010 2011 SD 93.94 95.06 95.50 96.10 97,97 97,49 SMP 73.20 77.16 79.58 79.21 86,11 87,58 SMA 44.65 49.28 51.17 49.76 58,11 57,57 (sumber: BPS diakses tgl 29 des 2012) Mengapa pemerintah menggunakan angka partisipasi sekolah dalam menilai kesuksesan program wajib belajar? Umumnya, terdapat dua ukuran partisipasi sekolah yang utama, yaitu Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni (APM). Keduanya mengukur penyerapan penduduk usia sekolah oleh sektor pendidikan. Perbedaan diantara keduanya adalah penggunaan kelompok usia "standar" di setiap jenjang pendidikan. Usia standar yang dimaksud adalah rentang usia yang dianjurkan pemerintah dan umum dipakai untuk setiap jenjang pendidikan, Jenjang Kelompok usia SD 7 - 12 tahun, SMP 13 - 15 tahun, SMA 16 - 18 tahun, Perguruan tinggi 19 tahun keatas
  • 21. Angka Buta Huruf Tipe Daerah/ Kelompok Umur (tahun) Jenis Kelamin 10 - 14 15 – 24 25 - 44 Perkotaan: Laki-laki (L) 0,59 0,57 1,04 Perempuan (P) 0,40 0,48 2,49 L+P 0,50 0,52 1,78 Perdesaan: Laki-laki (L) 1,49 1,71 3,81 Perempuan (P) 1,25 1,98 7,26 L+P 1,37 1,84 5,58 Perkotaan dan Perdesaan Laki-laki (L) 1,13 1,20 2,54 Perempuan (P) 0,91 1,27 5,08 L+P 1,02 1,24 3,84
  • 25. FAKTA TENTANG INDOENSIA Negara dengan jumlah penduduk terbesar ke-4 dunia setelah Cina, India dan Amerika Serikat….namun… Hasil survei UNDP menyatakan bahwa IPM Indonesia anjlok ke peringkat 124 dari 187 negara pada tahun 2011, padahal pada tahun 2010 IPM Indoensia berada di peringkat ke-108. (Mediaindonesia.com, 4 November 2011)
  • 26. FAKTA TENTANG INDOENSIA Indonesia adalah negara penghasil emas terbesar ke-2 dunia dengan tambang emasnya di Papua……namun masyarakatnya banyak yang hidup menderita dan miskin Indonesia adalah negeri yang subur dan makmur serta gemah lipah loh jinawi, negeri surga katanya, namun masyaraktnya banyak yang kelaparan dan merana (Film “Negeri Surga Katanya?”)
  • 27. Indeks Pembangunan Pendidikan Asia Tenggara http://data.menkokesra.go.id/content/indeks-pembangunan-pendidikan-negara-asia-tenggara- sumberefa-global-monitoring-report-2008
  • 28. Permasalahan Pendidikan Indonesia 1. Disparitas rasio guru terhadap siswa antarprovinsi
  • 29. KONDISI PTK DIKDAS TAHUN 2012 BERDASARKAN KUALIFIKASI AKADEMIK P. KALIMANTAN P. SULAWESI SMA 43,455 SMA 50,642 PAPUA & PAPBAR D1 3,069 D1 4,791 SMA 9,354 D2 59,352 D2 78,979 D1 533 D3 5,978 D3 6,489 D2 7,402 S1 45,286 S1 76,110 D3 2,026 S2 538 S2 1,129 S1 5,979 S3 3 S3 17 S2 51 TOTAL 157,681 TOTAL 218,157 S3 - TOTAL 25,345 P. SUMATERA SMA 154,133 D1 11,210 D2 190,631 D3 28,342 S1 174,802 S2 1,384 S3 19 TOTAL 560,521 MALUKU, BALI, NTB, P. JAWA NTT SMA 49,331 Sumber data: P2TK Dikdas SMA 104,768 D1 4,874 D1 9,167 D2 60,437 D2 346,442 D3 7,860 D3 39,167 S1 47,380 S1 468,499 S2 373 S2 9,417 S3 5 S3 83 TOTAL 170,260 TOTAL 977,543
  • 30. Rasio Siswa:Guru di SD (Negeri & Swasta) Tahun 2009/2010 SD Papua 28 Maluku Utara 26 Papua Barat 25 Banten 25 Rasio Minimal Siswa:Guru Jawa Barat 24 Bali 24 Nusa Tenggara Timur 24 Jenjang PP 74/2008 Permendiknas Jawa Tengah 23 DKI Jakarta 22 No. 41/2007 Riau 19 Sumatera Utara 18 SD 1:20 1:28 Kepulauan Riau 18 Nasional Nusa Tenggara Barat 18 Kalimantan Barat = 18 Lampung 18 18 Secara Nasional Rasio SD saat ini adalah Kalimantan Timur 17 1:18 ini artinya sudah berada di bawah Bangka Belitung 17 Bengkulu 16 standar minimal PP 74 dan Permendiknas Sumatera Selatan 16 Jawa Timur 16 No.41 Maluku 16 Jambi 15 DI Yogyakarta 15 Sulawesi Utara 15 Sulawesi Barat 15 Sumatera Barat 15 Kalimantan Tengah 15 Nanggroe Aceh Darussalam 15 Sulawesi Selatan 14 Gorontalo 14 Sulawesi Tengah 14 Kalimantan Selatan 14 Sulawesi Tenggara 13 Sumber: diolah dari PSP dan PMPTK 0 5 10 15 20 25 30
  • 31. Rasio Siswa:Guru di SMP (Negeri & Swasta) SMP Tahun 2009/2010 Banten 28 Nusa Tenggara Timur 26 Jawa Barat 26 Bali 24 Jawa Tengah 22 Maluku Utara 22 Bangka Belitung 22 Nusa Tenggara Barat 21 Kepulauan Riau 21 Papua Barat 20 Kalimantan Barat 20 Sulawesi Barat 20 Rasio Minimal Siswa:Guru Kalimantan Timur 19 Papua 19 Jenjang PP 74/2008 Permendikna Jawa Timur 19 DKI Jakarta 19 s 18 Lampung Bengkulu 18 No. 41/2007 Sumatera Selatan 18 Riau 17 SMP 1:20 1:32 Sulawesi Tengah 17 Sumatera Utara 17 Sulawesi Selatan 17 Secara Nasional Rasio di SMP saat ini adalah Maluku 17 1:17 ini artinya sudah sama dengan standar Kalimantan Selatan 16 Kalimantan Tengah 16 minimal PP 74 tetapi masih di bawah standar Jambi 16 Nasional minimal Permendiknas No.41 Nanggroe Aceh Darussalam 16 = 17 Sulawesi Tenggara 15 Sumatera Barat 14 Sulawesi Utara 14 DI Yogyakarta 14 Gorontalo 14 Sumber: diolah dari PSP dan 0 5 10 15 20 25 30 PMPTK
  • 32. PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN TREND % GURU BERKUALIFIKASI S1/D4 100% 8% 16% 25% 33% 80% 42% 60% BELUM BERKUALIFIKASI 92% 84% SUDAH BERKUALIFIKASI 40% 75% 67% 58% 20% 0% 2010 2011 2012 2013 2014
  • 33. Permasalahan Pendidikan Indonesia 2.Kesenjangan kesempatan pendidikan antara si kaya dan miskin
  • 34. Pro Poor Policy (Subsidi Siswa Miskin=SSM) Penyesuaian subsidi BBM akan berdampak pada pergeseran jumlah keluarga near poor menjadi poor dan peningkatan biaya personal siswa. Kebijakan yang diambil adalah memperluas cakupan penerima SSM dan meningkatkan satuan biaya SSM Perluasan Cakupan Jumlah Siswa Peningkatan Satuan Biaya 617.6 SMK 754.9 Rp.780rb/thn SMA/SMK Rp.1.000rb/thn 505.3 SMA 694.8 Rp.550rb/thn SMP 1,295.5 Rp.750rb/thn SMP 2,686.6 Survey Bank Dunia 2011: 3,530.3 SD Rp.360rb/thn Satuan Biaya lama SSM SD Rp.450rb/thn belum mencakup 100% 9,774.2 kebutuhan personal siswa miskin 0 5,000 10,000 Ribu Siswa 0 200 400 600 800 1,000 1,200 Ribu Rp Mencakup 1 x Garis Kemiskinan (existing) satuan biaya lama Mencakup 1,25 x Garis Kemiskinan (APBN-P 2012) Satuan biaya baru 34
  • 35. Alokasi Anggaran Pro Poor Policy (Subsidi Siswa Miskin) (Rp.000) No KOMPONEN Vol Satuan Unit Cost Alokasi 1 Subsidi Siswa Miskin 3.963.843.540 a Penambahan Unit Cost 6.028.621 705.823.478 Subsidi Siswa Miskin SD 3.530.305 Siswa 67,5 238.295.588 Subsidi Siswa Miskin SMP 1.295.450 Siswa 150,0 194.317.500 Subsidi Siswa Miskin SMA 505.290 Siswa 165,0 83.372.850 Subsidi Siswa Miskin SMK 617.576 Siswa 165,0 101.900.040 Bidik Misi PTN (ongoing) 50.000 Mhs 1.256,3 62.812.500 Bidik Misi PTN (Baru) 30.000 Mhs 837,5 25.125.000 b Penambahan Sasaran 7.973.826 3.258.020.063 Subsidi Siswa Miskin SD 6.243.855 Siswa 337,5 2.107.301.063 Subsidi Siswa Miskin SMP 1.391.116 Siswa 562,5 782.502.750 Subsidi Siswa Miskin SMA 189.526 Siswa 750,0 142.144.500 Subsidi Siswa Miskin SMK 137.329 Siswa 750,0 102.996.750 Bidik Misi PTN 10.000 Mhs 10.256,3 102.562.500 Bidik Misi PTS 2.000 Mhs 10.256,3 20.512.500 Catatan: Jumlah sasaran penerima Subsidi Siswa/Mahasiswa 1)Kenaikan unit cost adalah: Miskin dari 6,0 jt siswa/mhs menjadi 14,0j t — jenjang SD dari Rp. 360 ribu menjadi Rp. 450 ribu/siswa/tahun , siswa/mhs: — jenjang SMP dari Rp. 550 ribu menjadi Rp. 750 ribu/siswa/tahun , Anggara Anggara Jenjan Semul Diberikan untuk 9 bulan g a n Menjadi n — jenjang SM dari Rp. 780 ribu menjadi Rp. 1 juta/siswa/tahun (Rp M) (Rp. M) — Bidik Misi dari Rp. 12 juta menjadi Rp. 13,67 juta/siswa/tahun 2) Untuk penambahan siswa baru, cakupan SSM ditingkatkan dari: SD 3.530.305 1.270,9 9.774.160 3.616,5 — jenjang SD dari 12,9% menjadi 35,7% SMP 1.295.450 712,5 2.686.566 1.689,3 — Jenjang SMP dari 14,2% menjadi 29,5% SMA 505.290 394,1 694.816 619,6 — ,jenjang SMA dari 12,3% menjadi 16,9% Diberikan untuk 9 bulan — Jenjang SMK dari 15,5% menjadi 19,0% SMK 617.576 481,7 754.905 686,6 — Penerima Beasiswa Bidik Misi ditambah 12.000 mahasiswa PT 80.000 960,0 92.000 991,0 Jumla h 6.028.621 3.819,2 14.002.447 35 7.603,1
  • 36. Outcome Pro Poor Policy (Subsidi Siswa Miskin) ...Perluasan cakupan subsidi siswa miskin dan peningkatan satuan biaya akan menyelamatkan paling sedikit 14 juta siswa dari putus sekolah dan tidak bisa melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi... PT 2011 PT 2012 5,2 juta 5,3 juta ≈ 1,5 jt  1,2 juta ≈ 371 ribu  227 ribu SMA/MA/SMK 2,2 % SMA/MA/SMK 37,4 % 48,4% 4,0% 9,28 juta 10,34 juta ≈ 466 ribu ≈ 205 ribu  183 ribu  53 ribu SMP/MTs SMP/MTs 10,9% 1,6% 4,1 % 0,4 % 12,83 juta ≈ 366 ribu 13,44 juta ≈ 397 ribu  115 ribu  94 ribu SD/MI SD/MI 7,2% 1,3% 2,2 % 0,3 % 30,58 juta 31,43 juta = % drop out Kondisi 2009/2010 SD/MI SMP/MTs SMA/MA/SMK Drop out 1,5% 1,8% 4,3% = % lulusan tidak melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi (465 ribu) (389 ribu) (228 ribu) Penerima subsidi siswa miskin akan dijamin keberkelanjutan Lulusan Tidak 8,6% 24,0% 51,7% pendidikannya pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi Melanjutkan (445 ribu) (1 juta) (1,6 juta) 36
  • 37. Permasalahan Pendidikan Indonesia 3. Disparitas kesempatan pendidikan antara penduduk kota dan penduduk desa.
  • 38.
  • 39. Permasalahan Pendidikan Indonesia 4. Besarnya angka putus sekolah, di semua jenjang pendidikan.
  • 40. Permasalahan Pendidikan Indonesia 5. Kualitas tenaga pendidik.
  • 41. GURU SD BERDASARKAN KUALIFIKASI- NASIONAL TOTAL GURU SD/SDLB BELUM S1 SUDAH S1 NASIONAL (TAHUN 2011) Sudah S1 : 424.344 ( 26,9%) Belum S1 : 1.150.813 (73,1%) Sumber data: P2TK Dikdas 41
  • 42. PROFIL GURU SMP BERDASARKAN KUALIFIKASI- NASIONAL TOTAL GURU SMP/SMPLB BELUM S1 SUDAH S1 NASIONAL (TAHUN 2011) Sudah S1 : 406,731 (76.1%) Belum S1 : 127,619 (23.9%) Sumber data: P2TK Dikdas
  • 43. Permasalahan Pendidikan Indonesia 6. Kualitas pendidikan.
  • 44.
  • 45. Komitmen pada pemenuhan Reformasi program MDG’S birokrasi menuju Perbaikan tata Performance kelola pendidikan Based Budgeting (PBB). Pengembangan ISU Pemerataan pendidikan dari STRATEGIS akses pendidikan semua jenjang PENDIDIKAN
  • 46. Pemerataan akses Paud dan kesetaraan gender STRATEGI Pemerataan PEMBANGUNAN Pemerataan akses akses semua PENDIDIKAN pendidikan jenjang NASIONAL orang dewasa pendidikan TAHUN 2010- berkelanjutan 2014 Penguatan manajemen dan tata kelola pendidikan
  • 47. PETA PTK DIKMAS PAUDNI KEMDIKBUD TAHUN 2012 BPKB: 4 unit BPKB: 6 unit SKB : 42 unit SKB: 81 unit Pamong Belajar 1408 orang Pamong Belajar 1259 orang Koridor Kalimantan Koridor Sulawesi 1 6 3 4 Koridor Papua - Maluku Koridor Sumatera BPKB: 3 unit BPKB: 7 unit SKB: 29 unit SKB: 115 uniT Pamong Belajar 425 orang Pamong Belajar 2824 orang 2 5 Koridor Jawa Koridor Bali–NTB-NTT BPKB: 3 unit SKB: 99 unit JBPKB: 3 unit Pamong Belajar 2250orang SKB: 29 uni Pamong Belajar 1961 orang t
  • 48. ”...Desentralisasi dan otonomi dimaksudkan untuk membangun hubungan yang lebih dekat antara pemerintah dan rakyat. Melalui hal ini, pemerintah akan dapat memberikan layanan yang lebih baik dan memenuhi kebutuhan masyarakat dengan cara yang lebih baik, lebih cepat dan lebih tepat …” Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono Pidato pada Sidang Umum MPR mengenai Kebijakan Pembangunan Daerah (23 Agustus 2005).
  • 49. ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN NASIONAL TAHUN 2010-2014 1. Reformasi Pembiayan pendidikan 2. Reformasi pendidik dan tenaga pendidikan 3. Penerapan TIK untuk pembelajaran 4. Pembangunan prasarana pendidikan 5. penyediaan sarana pendidikan 6. Peningkatan mutu dan daya saing pendidikan 7. Pemenuhan rasio standar SMK : SMA
  • 50. ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN NASIONAL TAHUN 2010-2014 8. Otonomi satuan pendidikan 9. Penguatan tata kelola dan manajemen pendidikan 10. Reformasi sistem pembelajaran yang humanis 11. Perlunya peran serta masyarakat dalam dunia pendidikan 12. Revitalisasi pendidikan yang kreatif, inovatif dan berwirausaha
  • 51. VISI KEMDIKBUD 2025 MEWUJUDKAN INSAN INDONESIA CERDAS, KOMPREHENSIF, KOMPETITIF DAN BERMARTABAT (INSAN KAMIL / INSAN PARIPURNA) PERIODE 2005-2009 PERIODE 2010-2014 PERIODE 2015-2019 PERIODE 2020-2024 TEMA: TEMA : TEMA: TEMA: PENINGKATAN PENGUATAN DAYA SAING DAYA SAING KAPASITAS & LAYANAN REGIONAL INTERNASIONAL MODERNISASI 51

Notas do Editor

  1. http://www.unicef.org/progressforchildren/2007n6/index_41798.htm
  2. http://www.unicef.org/factoftheweek/index_44624.html
  3. mangde.wordpress.com
  4. mangde.wordpress.com
  5. http://www.google.co.id/imgres?q=angka+putus+sekolah+2012&hl=id&tbo=d&sout=0&tbm=isch&tbnid=SvEEoGXZn9y1VM:&imgrefurl=http://www.sayapgarudana.com/index.php%3F_m%3Dwp_frontpage%26_a%3Dindex%26id%3D223&docid=-tk0urEjUPQutM&imgurl=http://sayapgarudana.pic1.eznetonline.com/upload/Angka%252520Putus%252520Sekolah_9s3e.jpg&w=489&h=321&ei=GH_qUKzOI4nKlAWx8YDoDQ&zoom=1&iact=hc&vpx=632&vpy=278&dur=491&hovh=182&hovw=277&tx=99&ty=134&sig=114408229263782993625&page=1&tbnh=139&tbnw=214&start=0&ndsp=18&ved=1t:429,r:9,s:0,i:111&biw=1366&bih=595
  6. http://makmalpendidikan.net/wp-content/themes/duotive-fortune/includes/timthumb.php?src=/wp-content/uploads/2012/10/MakPendi_Kelas-Pinggiran-web.jpg&h=300&w=650&a=c&zc=1&q=100
  7. http://infodiknas.net/pendidikan-masyarakat.html