SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 32
PUASA 
BY : PUSPA INDAH ANGGRAINI
KOMPETENSI 
DASAR 
HOME
PENGERTIAN PUASA 
PPuuaassaa mmeennuurruutt bbaahhaassaa aarraabb aarrttiinnyyaa 
““mmeennaahhaann ddaarrii sseeggaallaa sseessuuaattuu””.. PPuuaassaa 
mmeennuurruutt ssyyaarriiaatt iiaallaahh mmeennaahhaann ddiirrii ddaarrii 
sseeggaallaa sseessuuaattuu yyaanngg mmeemmbbaattaallkkaann ppuuaassaa 
((sseeppeerrttii mmaakkaann,, mmiinnuumm,, hhuubbuunnggaann kkeellaammiinn,, 
ddaann sseebbaaggaaiinnyyaa)) sseemmeennjjaakk tteerrbbiitt ffaajjaarr ssaammppaaii 
tteerrbbeennaammnnyyaa mmaattaahhaarrii,,ddeennggaann ddiisseerrttaaii nniiaatt 
iibbaaddaahh kkeeppaaddaa aallllaahh,,kkaarreennaa mmeenngghhaarraappkkaann 
rriiddhhoo--nnyyaa ddiisseerrttaaii ssyyaarraatt--ssyyaarraatt tteerrtteennttuu.. 
HHuukkuumm ppuuaassaa :: ppuuaassaa ddii bbuullaann rraammaaddhhaann 
hhuukkuummnnyyaa wwaajjiibb bbaaggii sseemmuuaa uummaatt iissllaamm..
Syarat wajib 
puasa 
FARDHLU 
PUASA 
Niat pada malam hari atau 
menjelang subuh, namun puasa 
sunah niatnya dapat dilafalkan pada 
siang hari saat puasa. 
Niat puasa ramadhan sebagai 
berikut : 
نَةِ وَةِ يْضِت  صَةِ وْضِمَةِ  غَةِ دٍ ع عَةِ نْضِ أَةِ دَةِ اءِ ل فَةِ رْضِضِ ل رَةِ مَةِ ضَةِ اننِ ل هَةِ ذِ لهِ ل السَّنَنَةِ ةِ ل 
لِ ل تَةِ عَةِ لَةِ ى 
Artinya: Aku puasa besok pagi dari 
menunaikan fardhu bulan 
Ramadhan ini tahun karena Allah 
ta’ala 
Menahan diri dari segala sesuatu 
1. Islam 
2.Baligh 
3.Berakal 
4.Mampu untuk 
berpuasa 
HOME
MACAM – MACAM 
PUASA 
1. Puasa Wajib 
a. Puasa kafarat (denda karena melakukan pelanggaran) 
b. Puasa Ramadhan 
Puasa kafarot adalah puasa yang harus dilakukan seb 
agai bentuk denda atas pelanggaran syari’at yang telah dilakukan (kafarot), baik 
mengandung dosa maupun tidak.. seperti bersetubuh pada waktu puasa 
Ramadlan. Dan membunuh tanpa ada kesengajaan. Cara membaya bersetubuh pada 
waktu siang hari adalah : 
 Berpuasa selama 60 hari berturut-turut tanpa terpisah sama sekali kecuali ada 
udzur syar’ I. 
 Apabila tidak mampu maka harus memberi makan kepada 60 orang 
miskin.Kifarat wajib dilakukan berkali-kali bila pelanggaran yang 
menyebabkannya berkali-kali dilakukan pada hari-hari yang berbeda. Sedang 
kalau dilakukan pada hari yang sama, maka kifaratnya cukup satu kali 
saja. Kemudian apabila seseorang melakukan pelanggaran yang mewajibkannya 
berkifarat dan langsung dia kifarati, tetapi pada hari itu juga dia melakukan lagi 
perbuatan yang sama, maka cukuplah baginya satu kifarat yang telah dia 
lakukan tadi, sekalipun dia menanggung dosa besar tentunya. Dan Allah jualah 
Yang Lebih Tahu.
C. Puasa Nazar 
Puasa Nazar adalah Puasa yang dilaksanakan karena melakukan nazar (berjanji) 
akan melakukannya dikarenakan sebab-sebab tertentu yang baik. 
Hukum Puasa Nazar 
Hukum bernazar adalah mubah / boleh. Namun, jika kita telah bernazar (sudah niat 
nazar), hukumnya wajib dilaksanakan karena nazar merupakan janji — utang yang 
harus ditunaikan seseorang — hamba pada Allah. Bentuk nazar tidak hanya puasa, 
tetapi juga bisa dengan bentuk ibadah lain yang disyariatkan seperti sedekah, 
tilawah Al-Quran, umrah, atau lainnya. Juga disyaratkan untuk sesuai syariat Nabi 
Muhammad SAW dan ditentukan kadarnya. 
Batal Pada Puasa Nazar Berturut-turut 
Nazar adalah mengharuskan suatu ibadah yang pada dasarnya menurut syariat 
tidaklah wajib dengan lafazh yang menunjukkan hal itu, seperti seorang yang 
mengatakan,”Demi Allah aku harus mensedekahkan uang dengan jumlah sekian,” 
atau,”Apabila Allah menyembuhkan penyakitku maka wajib bagiku untuk berpuasa 
tiga hari.” Atau lafazh-lafazh yang seperti itu. (Fiqhus Sunnah juz III hal 33) 
Disyariatkannya nadzar bisa dilihat dari dalil-dalil yang ada didalam Al Qur’an 
maupun sunnah : 
ورَةِ لْضِيُمْوفُمْوا نُمْذُمْوررَةِ هُمْمْضِ 
Artinya : “Dan hendaklah mereka menyempurnakan nazar-nazar mereka.” (QS. Al 
Hajj : 29)
يُسوفُسونَطِ بِيرانلنَّذْتَرِير وَطِيَطِخَطِانفُسونَطِ يَطِوْتَمًاان كَطِاننَطِ شَطِرُّههُس مُسسْتَتَطِطِيريررًاا 
Artinya : “Mereka menunaikan nazar dan takut akan suatu hari yang azabnya merata di 
mana-mana.” (QS. Al Insan : 7) 
وَطِمَطِان أَطِنصفَطِقْتَتُسم  مِّن نصَّفَطِقَطِةٍ أَطِوْتَ نصَطِذَطِرْتَتُسم  مِّن نصَّذْتَرٍ فَطِإِيرنَّ اللَّ يَطِعْتَلظَطِمُسهُس وَطِمَطِان لِيرلظظَّانلِيرمِيريرنَطِ مِيرنْتَ أَطِنصصَطِانرٍ 
Artinya : “Apa saja yang kamu nafkahkan atau apa saja yang kamu nazarkan, maka 
sesungguhnya Allah mengetahuinya. orang-orang yang berbuat zalim tidak ada seorang 
penolongpun baginya.” (QS. Al Baqoroh : 270) 
Adapun didalam as Sunnah, diantaranya hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori 
dari Aisyah bahwa Rasulullah saw bersabda,”Barangsiapa yang bernazar untuk menaati 
Allah maka taatilah dan barangsiapa yang bernazar untuk maksiat terhadap-Nya maka 
janganlah dia bermaksiat terhadap-Nya.” 
Suatu ketika Umar bin Khottob ketika berada di Ji’ronah setelah kembali dari Thaif 
berkata,”Wahai Rasulullah sesungguhnya aku pernah bernazar pada masa jahiliyah 
untuk melakukan itikaf sehari di Masjidil Haram maka apa pendapatmu?” beliau saw 
bersabda,”Pergilah (ke sana) dan beritikaflah sehari.” (HR. Muslim)
Dengan demikian apabila anda telah bernazar untuk melakukan puasa selama satu 
minggu berturut-turut maka diwajibkan bagi anda menunaikannya. Apabila kamu 
menazarkan satu minggu tertentu seperti satu minggu di bulan maret atau april atau 
lainnya maka diwajibkan bagi anda untuk menunaikan nazar tersebut pada hari-hari 
yang telah anda tentukan saat bernazar. Adapun apabila kamu tidak menentukan satu 
minggu tersebut pada waktu-waktu tertentu maka anda diwajibkan menunaikan satu 
minggu itu pada waktu-waktu yang kamu inginkan. 
Jika kamu bernazar untuk melakukan puasa satu minggu berturut-turut pada waktu 
tertentu kemudian puasa anda batal pada hari-hari tersebut, misalnya : pada hari kelima 
maka diwajibkan bagi engkau untuk mengulangi kembali dari awal puasa seminggu 
berturut-turut tersebut tanpa harus mengeluarkan kafarat nazar, demikian pendapat para 
ulama madzhab Hanafi, Maliki dan Syafi’i, dan pendapat inilah yang paling tepat. 
Begitu pula apabila engkau bernazar untuk melakukan puasa satu minggu berturut 
tanpa menentukan waktu tertentu untuk melakukannya maka ketika puasa anda batal 
pada salah satu hari dari ketujuh hari tersebut, misalnya : hari kelima maka diwajibkan 
bagi anda untuk memulai dari awal puasa seminggu berturut-turut tersebut dari awal 
pada hari-hari yang anda inginkan tanpa harus mengeluarkan kafarat, demikianlah 
pendapat jumhur ulama.
Kedudukan Puasa Nazar 
Sebagaimana penjelasan diatas bahwa nazar berarti mewajibkan suatu 
ibadah yang pada dasarnya tidak wajib menjadi wajib bagi orang yang 
bernazar tersebut. Dan selama isi dari nazar tersebut adalah ketaatan 
kepada Allah dan bukan kemaksiatan terhadapnya maka diwajibkan 
baginya untuk menunaikannya, seperti : seorang yang bernazar untuk 
melakukan itikaf di masjid, puasa, mengkhatamkan al Qur’an dan 
lainnya. 
Hal itu berdasarkan apa yang diriwayatkan oleh Bukhori dari Aisyah 
bahwa Rasulullah saw bersabda,”Barangsiapa yang bernazar untuk 
taat kepada Allah maka hendaklah ia mentaati-Nya dan barangsiapa 
yang bernazar untuk maksiat terhadap Allah maka janganlah dia 
maksiat terhadap-Nya.”
Niat Puasa Nazar 
نصـَطِوَطِيْتَتُس صَطِوْتَمَطِ النَّذْتَرِير للِيرِّ تـَطِعَطِانلىَطِ
2. Puasa Sunnah 
•Pada hari senin dan kamis 
Puasa ini disunnahkan karena Nabi Muhammad Saw sangat memperhatikannya. 
Beliau bersabda: 
وعن أَطِبي هريرة رضي الل عنه، عن رسول الل صلظى الل علظيره وسلظم  قَطِانلَطِ:  ((تُسعْتَرَطِضُس الأَطِعْتَمَطِانلُس يَطِومَطِ الثْتَنَطِيرْتَنِير 
وَطِالخَطِمِيريرسِير، فَطِأُسحِيربُّه أنْتَ يُسعْتَرَطِضَطِ عَطِمَطِلظِيري وَطِأنصَطِان صَطِانئِيرم ٌ)))) [رواه الترمذي وقانل:  ((حديث حسن)). 
Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu dari Rasulillah shallallahu alaihi wasallam beliau 
bersabda: “ Amal-amal pe rbuatan dipe rlihatkan ke pada Allah pada hari Se nin dan 
Kamis. Kare na itu saya suka ke tika amal dipe rlihatkan, saya dalam ko ndisi be rpuasa. ” 
(HR. At-Tirmidzi, dia berkata: Ini Hadis hasan) 
#Dan dalil kedua 
عن أَطِبي قتاندة رضي الل عنه:  أنَّ رسول الل صلظى الل علظيره وسلظم  سُسئِيرلَطِ عَطِنْتَ صَطِومِير يَطِوْتَمِير الثْتَنَطِيرْتَنِير، فَطِقَطِانلَطِ:  ((ذَطِلِيركَطِ يَطِومٌ)) 
وُسلِيردْتَتُس فِيريرهِير، وَطِيَطِومٌ)) بُسعِيرثْتَتُس، أَطِوْتَ أُسنصْتَزِيرلَطِ عَطِلظَطِيَّ فِيريرهِير)) رواه مسلظم . 
Dari Abu Qatadah radhiyallahu anhu: Sesungguhnya Rasulullah shallallahu alaihi 
wasallam ditanya tentang puasa hari Senin, beliau menjawab: “ Itu adalah hari yang 
saya dilahirkan padanya, dan saya dibangkitkan me njadi Rasul. Atau hari saya dibe ri 
wahyu padanya. ” (HR. Muslim)
NAWAITU SAUMA YAUMAL ITSNAIINI SUNNATAN 
LILLAHI TA’ALA 
“saya niat puasa senin, sunnah karna allah ta’ala” 
NAWAITU SAUMA YAUMAL KHOMIISI SUNNATAN LILLAHI 
TA’ALA 
“saya niat puasa kamis, sunnah karna allah ta’ala” 
Niat puasa 
senin  kamis 
Puasa senin kamis ini boleh dikerjakan bulan apa saja, terkecuali pada hari tasrik 
yaitu 1 syawal, dan 10 – 13 dzulhijjah. 
Niat buka puasa 
senin  kamis
• Puasa 6 hari di bulan Syawal 
Puasa sunnah enam hari pada bulan syawal (setelah tanggal 1 syawal) setalah 
bulan Ramadlan, dalam melaksanakan puasa enam hari pada bulan syawal 
menurut Imam Ahmad dapat dilakukan berturut-turut atau tidak berturut-turut dan 
tidak ada kelebihan antara yang satu dengan yang lainnya. Sedangkan menurut 
golongan Hanafi dan golongan Syafi’i, lebih utama melakukannya secara berturut-turut, 
yaitu setelah hari raya. Sedangkan dalil disunnahkannya puasa enam hari 
tersebut adalah hadits: 
مَامنْرِ صَاماممَام رَاممَامضَامامنَام ثُسِمَّ اَامتْرِبَامعَامهُسِسِÀتَّام مِÀنْرِ شَاموَّالِÀ كَامامنَام كَامصِÀيَاماممِÀ الدَّهْرِرِÀ 
Artinya: “Dari Abu Ayyub, Rasululloh SAW telah berkata: 
Barang siapa puasa Ramadlan kemudian melanjutkannya dengan (puasa) enam hari 
dari bulan Sya’ban, maka puasanya itu seperti puasa setahun (pahala puasa satu 
tahun),” (HR. Muslim). 
#niat puasa 6 hari dibulan syawal
• Puasa 10 muharam 
Puasa Asyuro’ adalah puasa yang dilakukan pada tanggal 10 bulan Muharroh. Dan 
bulan Muharrom adalah bulan pertama kali tahun hijriyyah, yakni tahun perjuangan 
dan kemenangan dalam sejarah Islam. Barang siapa berpuasa sunnah Asyuro’ 
dengan ikhlash mengharap ridlo Allah SWT, maka ia akan di hapus dosa-dosonya 
setahun. 
عَطِنْتَ عَطِانئِيرشَطِةَطِ رَطِضِيريَطِ اللَُّس عَطِنْتَهَطِان ، قَطِانلَطِتْتَ :  كَطِاننَطِ يَطِوْتَمُس عَطِانشُسورَطِاءَطِ تَطِصُسومُسهُس قُسرَطِيْتَشٌ)) فِيري الجَطِانهِيرلظِيريرَّةِير ، وَطِكَطِاننَطِ رَطِسُسولُس اللَِّير صَطِلَّظى اللَُّس 
عَطِلظَطِيرْتَهِير وَطِسَطِلَّظم َطِ يَطِصُسومُسهُس ، فَطِلظَطِمَّان قَطِدِيرمَطِ المَطِدِيرينَطِةَطِ صَطِانمَطِهُس ، وَطِأَطِمَطِرَطِ بِيرصِيريرَطِانمِيرهِير ، فَطِلظَطِمَّان فُسرِيرضَطِ رَطِمَطِضَطِاننُس تَطِرَطِكَطِ يَطِوْتَمَطِ عَطِانشُسورَطِاءَطِ ، فَطِمَطِنْتَ 
شَطِانءَطِ صَطِانمَطِهُس ، وَطِمَطِنْتَ شَطِانءَطِ تَطِرَطِكَطِهُس 
Artinya: “Dari Aisyah ra. ia berkata: Kaum Quraisy pada zaman Jahiliyah selalu 
berpuasa pada hari Asyura’ dan Rasulullah saw. Juga berpuasa pada hari itu. Ketika 
beliau hijrah ke Madinah, beliau tetap berpuasa pada hari itu dan menyuruh para 
sahabat untuk berpuasa pada hari itu. Namun ketika diwajibkan puasa bulan 
Ramadan, beliau bersabda: Barang siapa yang ingin berpuasa, maka berpuasalah dan 
barang siapa yang tidak ingin berpuasa, maka ia boleh meninggalkannya. (HR. 
Bukhori dan Muslim). 
عن أبي قتاندة رَطِضِيريَطِ اللَُّس عَطِنهُس أن رَطِسُسول اللَِّير صَطِلَّظى اللَُّس عَطِلظَطِيرهِير وَطِسَطِلَّظم  سئل عن صيرانم يوم عانشوراء فقانل:  ((يكفر السنة 
المانضيرة)) رَطِوَطِاهُس مُسسلظِيرم ٌ)) 
Artinya : Daripada Abu Qatadah r.a. : bahawa Rasulullah s.a.w ditanya tentang puasa 
hari ‘asyura. Baginda menjawab, “(Puasa tersebut) Menghapuskan dosa satu tahun 
yang lalu”. (Riwayat Muslim)
نويت صوم عشر سنة ل تعالى 
NAWAITU SAUMA ‘ASYURA 
SUNNATTAN LILLAHI TA’ALA 
Artinya: “Sahaja aku puasa hari ’Asyura , 
sunnah kerana Allah ta’ala.”
• Puasa Tasu’a’. (Tanggal 9 Muharrom). 
Selain shaum ‘Asyura pada tanggal 10 Muharram, Islam juga 
menganjurkan shaum sunah Tasu’a pada tanggal 9 Muharram. Ketika 
Rasulullah SAW melakukan shaum ‘Asyura dan memerintahkan para 
sahabat untuk mengerjakan shaum ‘Asyura, para sahabat berkata: 
“Wahai Rasulullah, hari ‘Asyura adalah hari yang diagungkan oleh 
orang-orang Yahudi dan Nasrani.” Maka Rasulullah SAW bersabda, 
“Jika tahun depan tiba, insya Allah, kita juga akan melakukan shaum 
pada tanggal Sembilan Muharram.” Tahun mendatang belum tiba, 
ternyata Rasulullah SAW keburu wafat. (HR. Muslim, ath- 
Thabari, dan al-Baihaqi).
• Puasa sebagian besar bulan sya’ban 
#Artinya: “Dari ‘Aisyah r.a. berkata, “Rasulullah melakukan puasa (sunnah) sehingga 
kami mengatakan, ‘Beliau tidak pernah berbuka.’ Dan, beliau berbuka (tidak 
berpuasa) sehingga kami mengatakan, ‘Beliau tidak pernah berpuasa.’ Saya tidak 
melihat Rasulullah menyempurnakan puasa sebulan kecuali Ramadlan. Saya tidak 
melihat beliau berpuasa (sunnah) lebih banyak daripada puasa dalam bulan 
Sya’ban”. (HR. Bukhory) 
#Artinya: “Dari Abu Umamh, sesungguhnya Aisyah ra, telah menceritakan, ia berkata: 
”Nabi tidak pernah melakukan puasa (sunnah) dalam suatu bulan yang lebih banyak 
daripada bulan Sya’ban. Karena, beliau sering berpuasa dalam bulan Sya’ban 
sebulan penuh) Beliau bersabda; Lakukan amalan menurut kemampuanmu, karena 
Allah tidak pernah merasa bosan terhadap amal kebaikanmu sehingga kamu sendiri 
yang bosan. Dan, shalat (sunnah) yang paling dicintai Nabi adalah yang dilakukan 
secara kontinyu 
(terus-menerus /istiqomah), meskipun hanya sedikit. Apabila beliau melakukan su 
atu shalat (sunnah), maka beliau melakukannya secara kontinyu”. (HR. Bukhory) 
.
• Puasa Daud 
Puasa Dawud adalah Puasa yang disukai oleh Allah swt. 
Sebagaimana Sabda 
Nabi saw. Yang artinya: “Dari Abdullah bin Amr berkata, Rasulullah 
saw telah bersabda, “Puasa yang paling disukai Allah adalah puasa 
Daud dan salat yang paling disukai Allah adalah salat Daud. Ia tidur 
seperdua (separoh) malam, bangun sepertiganya, lalu tidur 
seperenamnya, dan ia berpuasa satu hari lalu berbuka satu hari”.
3. Puasa Haram 
•Berpuasa pada hari idul fitri dan idul adha 
Dari bekas budak Ibnu Azhar, dia mengatakan bahwa dia pernah menghadiri shalat ‘ied 
bersama ‘Umar bin Al Khottob –radhiyallahu ‘anhu-. ‘Umar pun mengatakan, 
“Dua hari ini adalah hari yang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam larang untuk 
berpuasa di dalamnya yaitu Idul Fithri, hari di mana kalian berbuka dari puasa kalian. 
Begitu pula beliau melarang berpuasa pada hari lainnya, yaitu Idul Adha di mana kalian 
memakan hasil sesembelihan kalian.” [1] 
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang berpuasa pada dua hari yaitu Idul 
Fithri dan Idul Adha.” [2] 
“Kaum muslimin telah bersepakat (berijma ’) tentang haramnya berpuasa pada dua hari 
raya, yaitu Idul Fithri dan Idul Adha.” [3]
• Hari-hari Tasyriq (11, 12, dan 13 Dzulhijah) 
Tidak boleh berpuasa pada hari tasyriq menurut kebanyakan pendapat ulama. Alasannya adalah 
sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, 
“Hari-hari tasyriq adalah hari makan dan minum.” [4] 
An Nawawi rahimahullah memasukkan hadits ini di Shahih Muslim dalam Bab “Haramnya 
berpuasa pada hari tasyriq”. An Nawawi rahimahullah dalam Al Minhaj Syarh Shahih Muslim 
mengatakan, “Hari-hari tasyriq adalah tiga hari setelah Idul Adha. Hari tasyriq tersebut 
dimasukkan dalam hari ‘ied. Hukum yang berlaku pada hari ‘ied juga berlaku mayoritasnya 
pada hari tasyriq, seperti hari tasyriq memiliki kesamaan dalam waktu pelaksanaan 
penyembelihan qurban, diharamkannya puasa (sebagaimana pada hari ‘ied, pen) dan 
dianjurkan untuk bertakbir ketika itu.” [5] 
Hari tasyriq disebut tasyriq (yang artinya: terbit) karena daging qurban dijemur dan disebar 
ketika itu. [6] 
Imam Malik, Al Auza’i, Ishaq, dan Imam Asy Syafi’i dalam salah satu pendapatnya 
menyatakan bahwa boleh berpuasa pada hari tasyriq pada orang yang tamattu’ jika ia tidak 
memperoleh al hadyu (sembelihan qurban). Namun untuk selain mereka tetap tidak 
diperbolehkan untuk berpuasa ketika itu. [7] 
Dalil dari pendapat ini adalah sebuah hadits dalam 
Shahih Al Bukhari dari Ibnu ‘Umar dan 
‘Aisyah, mereka mengatakan, “Pada hari tasyriq tidak diberi keringanan untuk berpuasa kecuali 
bagi orang yang tidak mendapat al hadyu ketika itu.”
• Berpuasa dihari Syak (yang meragukan) 
Yang dimaksud di sini adalah tidak boleh mendahulukan puasa satu atau dua hari 
sebelum Ramadhan dalam rangka hati-hati mengenai masuknya bulan Ramadhan. 
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, 
“Janganlah kalian mendahului Ramadhan dengan berpuasa satu atau dua hari 
sebelumnya, kecuali bagi seseorang yang terbiasa mengerjakan puasa pada hari 
tersebut maka berpuasalah.” 
Dalam hadits lainnya, dari ‘Ammar bin Yasir disebutkan, 
“Barangsiapa berpuasa pada hari yang meragukan, maka ia berarti telah mendurhakai 
Abul Qosim, yaitu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.” [14] 
Catatan penting: Berpuasa pada hari meragukan ini dibolehkan jika: 
Pertama: Untuk mengqodho’ puasa Ramadhan. 
Kedua: Bertepatan dengan kebiasaan puasanya seperti puasa Senin Kamis atau puasa 
Daud. 
Ketiga: Berpuasa Setiap Hari Tanpa Henti (Puasa Dahr) 
Yang dimaksud puasa Dahr adalah berpuasa setiap hari selain hari yang tidak sah puasa 
ketika itu (yaitu hari ‘ied dan hari tasyriq). [15] 
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, 
“Tidak ada puasa bagi yang berpuasa setiap hari tanpa henti. Tidak ada puasa bagi yang 
berpuasa setiap hari tanpa henti. Tidak ada puasa bagi yang berpuasa setiap hari 
tanpa henti.”
Hadits di atas menunjukkan terlarangnya berpuasa setiap hari tanpa henti walaupun 
tidak ada kesulitan dan tidak lemas ketika melakukannya. Begitu pula tidak boleh 
berpuasa setiap hari sampai-sampai melakukannya pada hari yang terlarang untuk 
berpuasa. Yang terakhir ini jelas haramnya. [17] 
Yang paling maksimal adalah melakukan puasa Daud yaitu sehari berpuasa dan sehari 
berbuka. Inilah rukhsoh (keringanan) terakhir bagi yang ingin terus berpuasa. Hadits 
larangan puasa Dahr tadi asalnya ditujukan pada Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash. 
Namun 
sebagaimana disebutkan dalam riwayat Muslim bahwa di akhir hidupnya Abdullah bin 
‘Amr menjadi lemas karena kebiasaannya melakukan puasa Dahr. Ia pun menyesal 
karena tidak mau mengambil rukhsoh dengan cukup melakukan 
puasa Daud. [18]
• Puasa Wisol 
Terlarang pula berpuasa wishol yaitu berpuasa berturut-turut tanpa berbuka dan tanpa 
makan sahur. Dalil larangannya adalah sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, 
“Janganlah kalian berpuasa wishol.” Para sahabat pun mengatakan, “Lalu engkau sendiri 
melakukan wishol, wahai Rasulullah?” Beliau bersabda, “Kalian tidaklah seperti aku dalam 
hal ini. Aku selalu diberi kenikmatan makan dan minum oleh Rabbku. Lakukanlah amalan 
sesuai dengan kemampuan kalian.” [19] 
Namun jika tidak menyulitkan boleh melakukan wishol hingga waktu sahur saja. 
Hal ini berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, 
“Janganlah kalian melakukan wishol. Jika kalian ingin, maka lakukanlah wishol hinga sahur 
saja.” 
• Puasa hari sabtu 
Ada sebuah hadits yang melarang berpuasa pada hari Sabtu, 
لا تصُمومُموا يومَيك السَّ فبتِتِضَ إِضَلاَّ ف فِضَيكمَيكا  افتُمرِضَضَيك عَيكلَيكيككُممْ 
“Janganlah engkau berpuasa pada hari Sabtu kecuali puasa yang diwajibkan bagi kalian.” [22] 
Mengenai status hadits ini masih diperselisihkan oleh para ulama tentang keshahihannya. 
Perselisihan tersebut adalah: 
Pertama: Ada yang menilai hadits larangan berpuasa pada hari Sabtu adalah lemah (dho’if) 
sehingga hadits tersebut tidak diamalkan. Dari sini berarti boleh berpuasa pada hari Sabtu.
Kedua: Sebagian ulama lainnya menilai bahwa hadits larangan berpuasa pada hari Sabtu adalah 
jayyid (boleh jadi shahih atau hasan). Namun yang mereka pahami, puasa hari Sabtu hanya 
terlarang jika bersendirian. Bila diikuti dengan puasa sebelumnya pada hari Jum’at, maka itu 
dibolehkan. Rincian yang bagus untuk puasa hari Sabtu yang dibolehkan adalah sebagai berikut: 
Pertama: 
Puasa pada hari Sabtu dihukumi wajib seperti berpuasa pada hari Sabtu di bulan 
Ramadhan, mengqodho ’ puasa pada hari Sabtu, membayar kafaroh (tebusan), atau 
mengganti hadyu tamattu’ dan semacamnya. Puasa seperti ini tidaklah mengapa selama tidak 
meyakini adanya keistimewaan berpuasa pada hari tersebut. 
Kedua: 
Jika berpuasa pada hari Sabtu diikuti dengan berpuasa sehari sebelum hari Sabtu, maka ini 
tidaklah mengapa. 
Ketiga: 
Berpuasa pada hari Sabtu karena hari tersebut adalah hari yang disyari’atkan untuk 
berpuasa. Seperti berpuasa pada ayyamul bid (13, 14, 15 setiap bulan Hijriyah), berpuasa pada 
hari Arofah, berpuasa ‘Asyuro (10 Muharram), berpuasa enam hari di bulan Syawal setelah 
sebelumnya berpuasa Ramadhan, dan berpuasa selama sembilan hari di bulan Dzulhijah. Ini 
semua dibolehkan. Alasannya, karena puasa yang dilakukan bukanlah diniatkan berpuasa pada 
hari Sabtu. Namun puasa yang dilakukan diniatkan karena pada hari tersebut adalah hari 
disyari’atkan untuk berpuasa.
Keempat: 
Berpuasa pada hari sabtu karena berpuasa ketika itu bertepatan dengan 
kebiasaan puasa yang dilakukan, semacam berpapasan dengan puasa 
Daud –sehari berpuasa dan sehari tidak berpuasa-, lalu ternyata bertemu 
dengan hari Sabtu, maka itu tidaklah mengapa. Sebagaimana Nabi 
shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan mengenai puasa satu atau dua 
hari sebelum Ramadhan dan tidakterlarang berpuasa ketika itu jika 
memang bertepatan dengan kebiasaan berpuasanya. Intinya,puasa hari 
Sabtu yang terlarang adalah jika mengkhususkan berpuasa pada hari 
Sabtu dan tidak diikuti berpuasa pada hari sebelum atau sesudahnya. [23] 
HOME
Hal-hal yang dapat 
membatalkan puasa 
Memasukan sesuatu ke kerongkongan dengan sengaja (memasukan 
makanan, minuman, merokok dan lain-lain) 
Menyuntikkan obat melalui dubur atau kubul (agar tidak batal maka 
disuntikan ke badan seperti di pinggang, tangan atau anggota badan 
lain) 
Muntah disengaja 
Jima’ (ialah melakukan hubungan badan, kalau dilakukan pada waktu 
siang hari maka membatalkan puasa) 
Keluar mani dengan sengaja 
Haid 
Nifas (darah yang keluar ketika perempuan sehabis melahirkan. Ketika 
datangnya pada waktu siang hari ) 
Gila 
Murtad (keluar dari agama Islam atau menyatakan masuk keagama lain, 
maka secara otomatis puasanya batal) LANJUT
 Melakukan perbuatan atau 
perkataan tercela. Seperti 
berkelahi, berdusta, menghina, 
hasud, dengki, dan memfitnah. 
 Sengaja melihat gambar-gambar 
maupun video 
yangmembangkitkan nafsu 
syahwat 
 Orang sakit parah dan tidak kuat 
puasa 
 Dalam perjalanan jauh 
 Wanita hamil atau sedang 
menyusui 
 Orang tua yang sudah lemah 
Hal-hal yang 
merusak puasa 
Golongan yg 
diperbolehkan 
tdk bepuasa 
HOME
HIKMAH PUASA 
• Tanda terima kasih kepada Allah karena semua ibadah mengandung 
arti terima kasih kepada Allah atas nikmat pemberian-Nya 
• Didikan perasaan belas kasian terhadap fakir-miskin karena 
seseorang yang telah merasa sakit dan pedihnya perut lapar 
• Menjaga kesehatan karena dengan berpuasa kita dapat merehatkan 
alat pencernaan kita lebih kurang selama 12 jam setiap harinya 
HOME
EVALUASI 
1. Tulislah pengalaman kalian tentang puasa ! 
2. Hal-hal apa saja yang harus harus diperhatikan ketika 
berpuasa ? 
3. Sebutkan macam-macam puasa yang pernah kalian 
jalani ! 
Kemudian kalian ceritakan di depan kelas ......
TERIMAKASIH SUDAH MELIHAT 
PRESENTASI SAYA. 
JIKA ADA KESALAHAN KURANG 
DAN LEBIHNYA SAYA MOHON 
MAAF. 

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

macam macam puasa
macam macam puasamacam macam puasa
macam macam puasa
Bagas Aldi
 
Fiqih Bab 2 Kelas 8
Fiqih Bab 2 Kelas 8Fiqih Bab 2 Kelas 8
Fiqih Bab 2 Kelas 8
Jusuf AN
 

Mais procurados (20)

macam macam puasa
macam macam puasamacam macam puasa
macam macam puasa
 
Ppt bab 4 puasa
Ppt bab 4  puasaPpt bab 4  puasa
Ppt bab 4 puasa
 
Presentasi Agama - PUASA
Presentasi Agama - PUASA Presentasi Agama - PUASA
Presentasi Agama - PUASA
 
7 puasa-wajib-dan-sunah
7 puasa-wajib-dan-sunah7 puasa-wajib-dan-sunah
7 puasa-wajib-dan-sunah
 
Fiqih Bab 2 Kelas 8
Fiqih Bab 2 Kelas 8Fiqih Bab 2 Kelas 8
Fiqih Bab 2 Kelas 8
 
Puasa Wajib dan sunah
Puasa Wajib dan sunah Puasa Wajib dan sunah
Puasa Wajib dan sunah
 
07 puasa
07 puasa07 puasa
07 puasa
 
Puasa
PuasaPuasa
Puasa
 
puasa
puasapuasa
puasa
 
Fiqih Bab Puasa
Fiqih Bab PuasaFiqih Bab Puasa
Fiqih Bab Puasa
 
Presentasi Fiqh 4
Presentasi Fiqh 4Presentasi Fiqh 4
Presentasi Fiqh 4
 
Fiqih materi "Puasa"
Fiqih materi "Puasa" Fiqih materi "Puasa"
Fiqih materi "Puasa"
 
Ppt pengmb. media
Ppt pengmb. mediaPpt pengmb. media
Ppt pengmb. media
 
Fiqh puasa kelompok 2
Fiqh puasa kelompok 2Fiqh puasa kelompok 2
Fiqh puasa kelompok 2
 
Pp puasa
Pp puasaPp puasa
Pp puasa
 
Puasa
PuasaPuasa
Puasa
 
Puasa
Puasa Puasa
Puasa
 
PUASA
PUASAPUASA
PUASA
 
RPP Ibadah Puasa Membentuk Pribadi Yang Bertakwa
RPP Ibadah Puasa Membentuk Pribadi Yang BertakwaRPP Ibadah Puasa Membentuk Pribadi Yang Bertakwa
RPP Ibadah Puasa Membentuk Pribadi Yang Bertakwa
 
Puasa1
Puasa1Puasa1
Puasa1
 

Semelhante a Fiqih puasa

Fiqih Puasa, fiqih shaum dalam agama islam
Fiqih Puasa, fiqih shaum dalam agama islamFiqih Puasa, fiqih shaum dalam agama islam
Fiqih Puasa, fiqih shaum dalam agama islam
ssuser86294b
 
Tafsir surat al baqarah 183
Tafsir surat al baqarah 183Tafsir surat al baqarah 183
Tafsir surat al baqarah 183
Muhsin Hariyanto
 

Semelhante a Fiqih puasa (20)

Puasa sunah prtm 6 smtr 1
Puasa sunah prtm 6 smtr 1Puasa sunah prtm 6 smtr 1
Puasa sunah prtm 6 smtr 1
 
Puasa sunah prtm 6 smtr 1
Puasa sunah prtm 6 smtr 1Puasa sunah prtm 6 smtr 1
Puasa sunah prtm 6 smtr 1
 
Presentation2
Presentation2Presentation2
Presentation2
 
Makalah puasa
Makalah puasaMakalah puasa
Makalah puasa
 
Kajian puasa
Kajian puasaKajian puasa
Kajian puasa
 
Tafsir surat al baqarah 183
Tafsir surat al baqarah 183Tafsir surat al baqarah 183
Tafsir surat al baqarah 183
 
Puasa
PuasaPuasa
Puasa
 
Hukum-Seputar-Shaum-Ramadhan.doc
Hukum-Seputar-Shaum-Ramadhan.docHukum-Seputar-Shaum-Ramadhan.doc
Hukum-Seputar-Shaum-Ramadhan.doc
 
Bekal puasa Ramadhan - Fawaed Syafi'iyyah.pdf
Bekal puasa Ramadhan - Fawaed Syafi'iyyah.pdfBekal puasa Ramadhan - Fawaed Syafi'iyyah.pdf
Bekal puasa Ramadhan - Fawaed Syafi'iyyah.pdf
 
Puasa
PuasaPuasa
Puasa
 
Rpp puasa
Rpp puasaRpp puasa
Rpp puasa
 
Ppt fiqih MI kelas 3
Ppt fiqih MI kelas 3Ppt fiqih MI kelas 3
Ppt fiqih MI kelas 3
 
Fiqih Puasa, fiqih shaum dalam agama islam
Fiqih Puasa, fiqih shaum dalam agama islamFiqih Puasa, fiqih shaum dalam agama islam
Fiqih Puasa, fiqih shaum dalam agama islam
 
Kitab puasa
Kitab puasaKitab puasa
Kitab puasa
 
Makalah puasa menurut pandangan hadits
Makalah puasa menurut pandangan haditsMakalah puasa menurut pandangan hadits
Makalah puasa menurut pandangan hadits
 
ramadhan-160531081809 (1).pptx
ramadhan-160531081809 (1).pptxramadhan-160531081809 (1).pptx
ramadhan-160531081809 (1).pptx
 
Makalah puasa
Makalah puasaMakalah puasa
Makalah puasa
 
Tafsir surat al baqarah 183
Tafsir surat al baqarah 183Tafsir surat al baqarah 183
Tafsir surat al baqarah 183
 
Bab 2 materi sholat sunnah
Bab 2 materi sholat sunnahBab 2 materi sholat sunnah
Bab 2 materi sholat sunnah
 
Makalah puasa sunnah
Makalah puasa sunnahMakalah puasa sunnah
Makalah puasa sunnah
 

Último

aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
HafidRanggasi
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
NurindahSetyawati1
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
dpp11tya
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
MetalinaSimanjuntak1
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
AgusRahmat39
 

Último (20)

Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 

Fiqih puasa

  • 1. PUASA BY : PUSPA INDAH ANGGRAINI
  • 2.
  • 4. PENGERTIAN PUASA PPuuaassaa mmeennuurruutt bbaahhaassaa aarraabb aarrttiinnyyaa ““mmeennaahhaann ddaarrii sseeggaallaa sseessuuaattuu””.. PPuuaassaa mmeennuurruutt ssyyaarriiaatt iiaallaahh mmeennaahhaann ddiirrii ddaarrii sseeggaallaa sseessuuaattuu yyaanngg mmeemmbbaattaallkkaann ppuuaassaa ((sseeppeerrttii mmaakkaann,, mmiinnuumm,, hhuubbuunnggaann kkeellaammiinn,, ddaann sseebbaaggaaiinnyyaa)) sseemmeennjjaakk tteerrbbiitt ffaajjaarr ssaammppaaii tteerrbbeennaammnnyyaa mmaattaahhaarrii,,ddeennggaann ddiisseerrttaaii nniiaatt iibbaaddaahh kkeeppaaddaa aallllaahh,,kkaarreennaa mmeenngghhaarraappkkaann rriiddhhoo--nnyyaa ddiisseerrttaaii ssyyaarraatt--ssyyaarraatt tteerrtteennttuu.. HHuukkuumm ppuuaassaa :: ppuuaassaa ddii bbuullaann rraammaaddhhaann hhuukkuummnnyyaa wwaajjiibb bbaaggii sseemmuuaa uummaatt iissllaamm..
  • 5. Syarat wajib puasa FARDHLU PUASA Niat pada malam hari atau menjelang subuh, namun puasa sunah niatnya dapat dilafalkan pada siang hari saat puasa. Niat puasa ramadhan sebagai berikut : نَةِ وَةِ يْضِت صَةِ وْضِمَةِ غَةِ دٍ ع عَةِ نْضِ أَةِ دَةِ اءِ ل فَةِ رْضِضِ ل رَةِ مَةِ ضَةِ اننِ ل هَةِ ذِ لهِ ل السَّنَنَةِ ةِ ل لِ ل تَةِ عَةِ لَةِ ى Artinya: Aku puasa besok pagi dari menunaikan fardhu bulan Ramadhan ini tahun karena Allah ta’ala Menahan diri dari segala sesuatu 1. Islam 2.Baligh 3.Berakal 4.Mampu untuk berpuasa HOME
  • 6. MACAM – MACAM PUASA 1. Puasa Wajib a. Puasa kafarat (denda karena melakukan pelanggaran) b. Puasa Ramadhan Puasa kafarot adalah puasa yang harus dilakukan seb agai bentuk denda atas pelanggaran syari’at yang telah dilakukan (kafarot), baik mengandung dosa maupun tidak.. seperti bersetubuh pada waktu puasa Ramadlan. Dan membunuh tanpa ada kesengajaan. Cara membaya bersetubuh pada waktu siang hari adalah :  Berpuasa selama 60 hari berturut-turut tanpa terpisah sama sekali kecuali ada udzur syar’ I.  Apabila tidak mampu maka harus memberi makan kepada 60 orang miskin.Kifarat wajib dilakukan berkali-kali bila pelanggaran yang menyebabkannya berkali-kali dilakukan pada hari-hari yang berbeda. Sedang kalau dilakukan pada hari yang sama, maka kifaratnya cukup satu kali saja. Kemudian apabila seseorang melakukan pelanggaran yang mewajibkannya berkifarat dan langsung dia kifarati, tetapi pada hari itu juga dia melakukan lagi perbuatan yang sama, maka cukuplah baginya satu kifarat yang telah dia lakukan tadi, sekalipun dia menanggung dosa besar tentunya. Dan Allah jualah Yang Lebih Tahu.
  • 7.
  • 8. C. Puasa Nazar Puasa Nazar adalah Puasa yang dilaksanakan karena melakukan nazar (berjanji) akan melakukannya dikarenakan sebab-sebab tertentu yang baik. Hukum Puasa Nazar Hukum bernazar adalah mubah / boleh. Namun, jika kita telah bernazar (sudah niat nazar), hukumnya wajib dilaksanakan karena nazar merupakan janji — utang yang harus ditunaikan seseorang — hamba pada Allah. Bentuk nazar tidak hanya puasa, tetapi juga bisa dengan bentuk ibadah lain yang disyariatkan seperti sedekah, tilawah Al-Quran, umrah, atau lainnya. Juga disyaratkan untuk sesuai syariat Nabi Muhammad SAW dan ditentukan kadarnya. Batal Pada Puasa Nazar Berturut-turut Nazar adalah mengharuskan suatu ibadah yang pada dasarnya menurut syariat tidaklah wajib dengan lafazh yang menunjukkan hal itu, seperti seorang yang mengatakan,”Demi Allah aku harus mensedekahkan uang dengan jumlah sekian,” atau,”Apabila Allah menyembuhkan penyakitku maka wajib bagiku untuk berpuasa tiga hari.” Atau lafazh-lafazh yang seperti itu. (Fiqhus Sunnah juz III hal 33) Disyariatkannya nadzar bisa dilihat dari dalil-dalil yang ada didalam Al Qur’an maupun sunnah : ورَةِ لْضِيُمْوفُمْوا نُمْذُمْوررَةِ هُمْمْضِ Artinya : “Dan hendaklah mereka menyempurnakan nazar-nazar mereka.” (QS. Al Hajj : 29)
  • 9. يُسوفُسونَطِ بِيرانلنَّذْتَرِير وَطِيَطِخَطِانفُسونَطِ يَطِوْتَمًاان كَطِاننَطِ شَطِرُّههُس مُسسْتَتَطِطِيريررًاا Artinya : “Mereka menunaikan nazar dan takut akan suatu hari yang azabnya merata di mana-mana.” (QS. Al Insan : 7) وَطِمَطِان أَطِنصفَطِقْتَتُسم مِّن نصَّفَطِقَطِةٍ أَطِوْتَ نصَطِذَطِرْتَتُسم مِّن نصَّذْتَرٍ فَطِإِيرنَّ اللَّ يَطِعْتَلظَطِمُسهُس وَطِمَطِان لِيرلظظَّانلِيرمِيريرنَطِ مِيرنْتَ أَطِنصصَطِانرٍ Artinya : “Apa saja yang kamu nafkahkan atau apa saja yang kamu nazarkan, maka sesungguhnya Allah mengetahuinya. orang-orang yang berbuat zalim tidak ada seorang penolongpun baginya.” (QS. Al Baqoroh : 270) Adapun didalam as Sunnah, diantaranya hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori dari Aisyah bahwa Rasulullah saw bersabda,”Barangsiapa yang bernazar untuk menaati Allah maka taatilah dan barangsiapa yang bernazar untuk maksiat terhadap-Nya maka janganlah dia bermaksiat terhadap-Nya.” Suatu ketika Umar bin Khottob ketika berada di Ji’ronah setelah kembali dari Thaif berkata,”Wahai Rasulullah sesungguhnya aku pernah bernazar pada masa jahiliyah untuk melakukan itikaf sehari di Masjidil Haram maka apa pendapatmu?” beliau saw bersabda,”Pergilah (ke sana) dan beritikaflah sehari.” (HR. Muslim)
  • 10. Dengan demikian apabila anda telah bernazar untuk melakukan puasa selama satu minggu berturut-turut maka diwajibkan bagi anda menunaikannya. Apabila kamu menazarkan satu minggu tertentu seperti satu minggu di bulan maret atau april atau lainnya maka diwajibkan bagi anda untuk menunaikan nazar tersebut pada hari-hari yang telah anda tentukan saat bernazar. Adapun apabila kamu tidak menentukan satu minggu tersebut pada waktu-waktu tertentu maka anda diwajibkan menunaikan satu minggu itu pada waktu-waktu yang kamu inginkan. Jika kamu bernazar untuk melakukan puasa satu minggu berturut-turut pada waktu tertentu kemudian puasa anda batal pada hari-hari tersebut, misalnya : pada hari kelima maka diwajibkan bagi engkau untuk mengulangi kembali dari awal puasa seminggu berturut-turut tersebut tanpa harus mengeluarkan kafarat nazar, demikian pendapat para ulama madzhab Hanafi, Maliki dan Syafi’i, dan pendapat inilah yang paling tepat. Begitu pula apabila engkau bernazar untuk melakukan puasa satu minggu berturut tanpa menentukan waktu tertentu untuk melakukannya maka ketika puasa anda batal pada salah satu hari dari ketujuh hari tersebut, misalnya : hari kelima maka diwajibkan bagi anda untuk memulai dari awal puasa seminggu berturut-turut tersebut dari awal pada hari-hari yang anda inginkan tanpa harus mengeluarkan kafarat, demikianlah pendapat jumhur ulama.
  • 11. Kedudukan Puasa Nazar Sebagaimana penjelasan diatas bahwa nazar berarti mewajibkan suatu ibadah yang pada dasarnya tidak wajib menjadi wajib bagi orang yang bernazar tersebut. Dan selama isi dari nazar tersebut adalah ketaatan kepada Allah dan bukan kemaksiatan terhadapnya maka diwajibkan baginya untuk menunaikannya, seperti : seorang yang bernazar untuk melakukan itikaf di masjid, puasa, mengkhatamkan al Qur’an dan lainnya. Hal itu berdasarkan apa yang diriwayatkan oleh Bukhori dari Aisyah bahwa Rasulullah saw bersabda,”Barangsiapa yang bernazar untuk taat kepada Allah maka hendaklah ia mentaati-Nya dan barangsiapa yang bernazar untuk maksiat terhadap Allah maka janganlah dia maksiat terhadap-Nya.”
  • 12. Niat Puasa Nazar نصـَطِوَطِيْتَتُس صَطِوْتَمَطِ النَّذْتَرِير للِيرِّ تـَطِعَطِانلىَطِ
  • 13. 2. Puasa Sunnah •Pada hari senin dan kamis Puasa ini disunnahkan karena Nabi Muhammad Saw sangat memperhatikannya. Beliau bersabda: وعن أَطِبي هريرة رضي الل عنه، عن رسول الل صلظى الل علظيره وسلظم قَطِانلَطِ: ((تُسعْتَرَطِضُس الأَطِعْتَمَطِانلُس يَطِومَطِ الثْتَنَطِيرْتَنِير وَطِالخَطِمِيريرسِير، فَطِأُسحِيربُّه أنْتَ يُسعْتَرَطِضَطِ عَطِمَطِلظِيري وَطِأنصَطِان صَطِانئِيرم ٌ)))) [رواه الترمذي وقانل: ((حديث حسن)). Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu dari Rasulillah shallallahu alaihi wasallam beliau bersabda: “ Amal-amal pe rbuatan dipe rlihatkan ke pada Allah pada hari Se nin dan Kamis. Kare na itu saya suka ke tika amal dipe rlihatkan, saya dalam ko ndisi be rpuasa. ” (HR. At-Tirmidzi, dia berkata: Ini Hadis hasan) #Dan dalil kedua عن أَطِبي قتاندة رضي الل عنه: أنَّ رسول الل صلظى الل علظيره وسلظم سُسئِيرلَطِ عَطِنْتَ صَطِومِير يَطِوْتَمِير الثْتَنَطِيرْتَنِير، فَطِقَطِانلَطِ: ((ذَطِلِيركَطِ يَطِومٌ)) وُسلِيردْتَتُس فِيريرهِير، وَطِيَطِومٌ)) بُسعِيرثْتَتُس، أَطِوْتَ أُسنصْتَزِيرلَطِ عَطِلظَطِيَّ فِيريرهِير)) رواه مسلظم . Dari Abu Qatadah radhiyallahu anhu: Sesungguhnya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam ditanya tentang puasa hari Senin, beliau menjawab: “ Itu adalah hari yang saya dilahirkan padanya, dan saya dibangkitkan me njadi Rasul. Atau hari saya dibe ri wahyu padanya. ” (HR. Muslim)
  • 14. NAWAITU SAUMA YAUMAL ITSNAIINI SUNNATAN LILLAHI TA’ALA “saya niat puasa senin, sunnah karna allah ta’ala” NAWAITU SAUMA YAUMAL KHOMIISI SUNNATAN LILLAHI TA’ALA “saya niat puasa kamis, sunnah karna allah ta’ala” Niat puasa senin kamis Puasa senin kamis ini boleh dikerjakan bulan apa saja, terkecuali pada hari tasrik yaitu 1 syawal, dan 10 – 13 dzulhijjah. Niat buka puasa senin kamis
  • 15. • Puasa 6 hari di bulan Syawal Puasa sunnah enam hari pada bulan syawal (setelah tanggal 1 syawal) setalah bulan Ramadlan, dalam melaksanakan puasa enam hari pada bulan syawal menurut Imam Ahmad dapat dilakukan berturut-turut atau tidak berturut-turut dan tidak ada kelebihan antara yang satu dengan yang lainnya. Sedangkan menurut golongan Hanafi dan golongan Syafi’i, lebih utama melakukannya secara berturut-turut, yaitu setelah hari raya. Sedangkan dalil disunnahkannya puasa enam hari tersebut adalah hadits: مَامنْرِ صَاماممَام رَاممَامضَامامنَام ثُسِمَّ اَامتْرِبَامعَامهُسِسِÀتَّام مِÀنْرِ شَاموَّالِÀ كَامامنَام كَامصِÀيَاماممِÀ الدَّهْرِرِÀ Artinya: “Dari Abu Ayyub, Rasululloh SAW telah berkata: Barang siapa puasa Ramadlan kemudian melanjutkannya dengan (puasa) enam hari dari bulan Sya’ban, maka puasanya itu seperti puasa setahun (pahala puasa satu tahun),” (HR. Muslim). #niat puasa 6 hari dibulan syawal
  • 16. • Puasa 10 muharam Puasa Asyuro’ adalah puasa yang dilakukan pada tanggal 10 bulan Muharroh. Dan bulan Muharrom adalah bulan pertama kali tahun hijriyyah, yakni tahun perjuangan dan kemenangan dalam sejarah Islam. Barang siapa berpuasa sunnah Asyuro’ dengan ikhlash mengharap ridlo Allah SWT, maka ia akan di hapus dosa-dosonya setahun. عَطِنْتَ عَطِانئِيرشَطِةَطِ رَطِضِيريَطِ اللَُّس عَطِنْتَهَطِان ، قَطِانلَطِتْتَ : كَطِاننَطِ يَطِوْتَمُس عَطِانشُسورَطِاءَطِ تَطِصُسومُسهُس قُسرَطِيْتَشٌ)) فِيري الجَطِانهِيرلظِيريرَّةِير ، وَطِكَطِاننَطِ رَطِسُسولُس اللَِّير صَطِلَّظى اللَُّس عَطِلظَطِيرْتَهِير وَطِسَطِلَّظم َطِ يَطِصُسومُسهُس ، فَطِلظَطِمَّان قَطِدِيرمَطِ المَطِدِيرينَطِةَطِ صَطِانمَطِهُس ، وَطِأَطِمَطِرَطِ بِيرصِيريرَطِانمِيرهِير ، فَطِلظَطِمَّان فُسرِيرضَطِ رَطِمَطِضَطِاننُس تَطِرَطِكَطِ يَطِوْتَمَطِ عَطِانشُسورَطِاءَطِ ، فَطِمَطِنْتَ شَطِانءَطِ صَطِانمَطِهُس ، وَطِمَطِنْتَ شَطِانءَطِ تَطِرَطِكَطِهُس Artinya: “Dari Aisyah ra. ia berkata: Kaum Quraisy pada zaman Jahiliyah selalu berpuasa pada hari Asyura’ dan Rasulullah saw. Juga berpuasa pada hari itu. Ketika beliau hijrah ke Madinah, beliau tetap berpuasa pada hari itu dan menyuruh para sahabat untuk berpuasa pada hari itu. Namun ketika diwajibkan puasa bulan Ramadan, beliau bersabda: Barang siapa yang ingin berpuasa, maka berpuasalah dan barang siapa yang tidak ingin berpuasa, maka ia boleh meninggalkannya. (HR. Bukhori dan Muslim). عن أبي قتاندة رَطِضِيريَطِ اللَُّس عَطِنهُس أن رَطِسُسول اللَِّير صَطِلَّظى اللَُّس عَطِلظَطِيرهِير وَطِسَطِلَّظم سئل عن صيرانم يوم عانشوراء فقانل: ((يكفر السنة المانضيرة)) رَطِوَطِاهُس مُسسلظِيرم ٌ)) Artinya : Daripada Abu Qatadah r.a. : bahawa Rasulullah s.a.w ditanya tentang puasa hari ‘asyura. Baginda menjawab, “(Puasa tersebut) Menghapuskan dosa satu tahun yang lalu”. (Riwayat Muslim)
  • 17. نويت صوم عشر سنة ل تعالى NAWAITU SAUMA ‘ASYURA SUNNATTAN LILLAHI TA’ALA Artinya: “Sahaja aku puasa hari ’Asyura , sunnah kerana Allah ta’ala.”
  • 18. • Puasa Tasu’a’. (Tanggal 9 Muharrom). Selain shaum ‘Asyura pada tanggal 10 Muharram, Islam juga menganjurkan shaum sunah Tasu’a pada tanggal 9 Muharram. Ketika Rasulullah SAW melakukan shaum ‘Asyura dan memerintahkan para sahabat untuk mengerjakan shaum ‘Asyura, para sahabat berkata: “Wahai Rasulullah, hari ‘Asyura adalah hari yang diagungkan oleh orang-orang Yahudi dan Nasrani.” Maka Rasulullah SAW bersabda, “Jika tahun depan tiba, insya Allah, kita juga akan melakukan shaum pada tanggal Sembilan Muharram.” Tahun mendatang belum tiba, ternyata Rasulullah SAW keburu wafat. (HR. Muslim, ath- Thabari, dan al-Baihaqi).
  • 19. • Puasa sebagian besar bulan sya’ban #Artinya: “Dari ‘Aisyah r.a. berkata, “Rasulullah melakukan puasa (sunnah) sehingga kami mengatakan, ‘Beliau tidak pernah berbuka.’ Dan, beliau berbuka (tidak berpuasa) sehingga kami mengatakan, ‘Beliau tidak pernah berpuasa.’ Saya tidak melihat Rasulullah menyempurnakan puasa sebulan kecuali Ramadlan. Saya tidak melihat beliau berpuasa (sunnah) lebih banyak daripada puasa dalam bulan Sya’ban”. (HR. Bukhory) #Artinya: “Dari Abu Umamh, sesungguhnya Aisyah ra, telah menceritakan, ia berkata: ”Nabi tidak pernah melakukan puasa (sunnah) dalam suatu bulan yang lebih banyak daripada bulan Sya’ban. Karena, beliau sering berpuasa dalam bulan Sya’ban sebulan penuh) Beliau bersabda; Lakukan amalan menurut kemampuanmu, karena Allah tidak pernah merasa bosan terhadap amal kebaikanmu sehingga kamu sendiri yang bosan. Dan, shalat (sunnah) yang paling dicintai Nabi adalah yang dilakukan secara kontinyu (terus-menerus /istiqomah), meskipun hanya sedikit. Apabila beliau melakukan su atu shalat (sunnah), maka beliau melakukannya secara kontinyu”. (HR. Bukhory) .
  • 20. • Puasa Daud Puasa Dawud adalah Puasa yang disukai oleh Allah swt. Sebagaimana Sabda Nabi saw. Yang artinya: “Dari Abdullah bin Amr berkata, Rasulullah saw telah bersabda, “Puasa yang paling disukai Allah adalah puasa Daud dan salat yang paling disukai Allah adalah salat Daud. Ia tidur seperdua (separoh) malam, bangun sepertiganya, lalu tidur seperenamnya, dan ia berpuasa satu hari lalu berbuka satu hari”.
  • 21. 3. Puasa Haram •Berpuasa pada hari idul fitri dan idul adha Dari bekas budak Ibnu Azhar, dia mengatakan bahwa dia pernah menghadiri shalat ‘ied bersama ‘Umar bin Al Khottob –radhiyallahu ‘anhu-. ‘Umar pun mengatakan, “Dua hari ini adalah hari yang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam larang untuk berpuasa di dalamnya yaitu Idul Fithri, hari di mana kalian berbuka dari puasa kalian. Begitu pula beliau melarang berpuasa pada hari lainnya, yaitu Idul Adha di mana kalian memakan hasil sesembelihan kalian.” [1] “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang berpuasa pada dua hari yaitu Idul Fithri dan Idul Adha.” [2] “Kaum muslimin telah bersepakat (berijma ’) tentang haramnya berpuasa pada dua hari raya, yaitu Idul Fithri dan Idul Adha.” [3]
  • 22. • Hari-hari Tasyriq (11, 12, dan 13 Dzulhijah) Tidak boleh berpuasa pada hari tasyriq menurut kebanyakan pendapat ulama. Alasannya adalah sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Hari-hari tasyriq adalah hari makan dan minum.” [4] An Nawawi rahimahullah memasukkan hadits ini di Shahih Muslim dalam Bab “Haramnya berpuasa pada hari tasyriq”. An Nawawi rahimahullah dalam Al Minhaj Syarh Shahih Muslim mengatakan, “Hari-hari tasyriq adalah tiga hari setelah Idul Adha. Hari tasyriq tersebut dimasukkan dalam hari ‘ied. Hukum yang berlaku pada hari ‘ied juga berlaku mayoritasnya pada hari tasyriq, seperti hari tasyriq memiliki kesamaan dalam waktu pelaksanaan penyembelihan qurban, diharamkannya puasa (sebagaimana pada hari ‘ied, pen) dan dianjurkan untuk bertakbir ketika itu.” [5] Hari tasyriq disebut tasyriq (yang artinya: terbit) karena daging qurban dijemur dan disebar ketika itu. [6] Imam Malik, Al Auza’i, Ishaq, dan Imam Asy Syafi’i dalam salah satu pendapatnya menyatakan bahwa boleh berpuasa pada hari tasyriq pada orang yang tamattu’ jika ia tidak memperoleh al hadyu (sembelihan qurban). Namun untuk selain mereka tetap tidak diperbolehkan untuk berpuasa ketika itu. [7] Dalil dari pendapat ini adalah sebuah hadits dalam Shahih Al Bukhari dari Ibnu ‘Umar dan ‘Aisyah, mereka mengatakan, “Pada hari tasyriq tidak diberi keringanan untuk berpuasa kecuali bagi orang yang tidak mendapat al hadyu ketika itu.”
  • 23. • Berpuasa dihari Syak (yang meragukan) Yang dimaksud di sini adalah tidak boleh mendahulukan puasa satu atau dua hari sebelum Ramadhan dalam rangka hati-hati mengenai masuknya bulan Ramadhan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Janganlah kalian mendahului Ramadhan dengan berpuasa satu atau dua hari sebelumnya, kecuali bagi seseorang yang terbiasa mengerjakan puasa pada hari tersebut maka berpuasalah.” Dalam hadits lainnya, dari ‘Ammar bin Yasir disebutkan, “Barangsiapa berpuasa pada hari yang meragukan, maka ia berarti telah mendurhakai Abul Qosim, yaitu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.” [14] Catatan penting: Berpuasa pada hari meragukan ini dibolehkan jika: Pertama: Untuk mengqodho’ puasa Ramadhan. Kedua: Bertepatan dengan kebiasaan puasanya seperti puasa Senin Kamis atau puasa Daud. Ketiga: Berpuasa Setiap Hari Tanpa Henti (Puasa Dahr) Yang dimaksud puasa Dahr adalah berpuasa setiap hari selain hari yang tidak sah puasa ketika itu (yaitu hari ‘ied dan hari tasyriq). [15] Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak ada puasa bagi yang berpuasa setiap hari tanpa henti. Tidak ada puasa bagi yang berpuasa setiap hari tanpa henti. Tidak ada puasa bagi yang berpuasa setiap hari tanpa henti.”
  • 24. Hadits di atas menunjukkan terlarangnya berpuasa setiap hari tanpa henti walaupun tidak ada kesulitan dan tidak lemas ketika melakukannya. Begitu pula tidak boleh berpuasa setiap hari sampai-sampai melakukannya pada hari yang terlarang untuk berpuasa. Yang terakhir ini jelas haramnya. [17] Yang paling maksimal adalah melakukan puasa Daud yaitu sehari berpuasa dan sehari berbuka. Inilah rukhsoh (keringanan) terakhir bagi yang ingin terus berpuasa. Hadits larangan puasa Dahr tadi asalnya ditujukan pada Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash. Namun sebagaimana disebutkan dalam riwayat Muslim bahwa di akhir hidupnya Abdullah bin ‘Amr menjadi lemas karena kebiasaannya melakukan puasa Dahr. Ia pun menyesal karena tidak mau mengambil rukhsoh dengan cukup melakukan puasa Daud. [18]
  • 25. • Puasa Wisol Terlarang pula berpuasa wishol yaitu berpuasa berturut-turut tanpa berbuka dan tanpa makan sahur. Dalil larangannya adalah sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Janganlah kalian berpuasa wishol.” Para sahabat pun mengatakan, “Lalu engkau sendiri melakukan wishol, wahai Rasulullah?” Beliau bersabda, “Kalian tidaklah seperti aku dalam hal ini. Aku selalu diberi kenikmatan makan dan minum oleh Rabbku. Lakukanlah amalan sesuai dengan kemampuan kalian.” [19] Namun jika tidak menyulitkan boleh melakukan wishol hingga waktu sahur saja. Hal ini berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Janganlah kalian melakukan wishol. Jika kalian ingin, maka lakukanlah wishol hinga sahur saja.” • Puasa hari sabtu Ada sebuah hadits yang melarang berpuasa pada hari Sabtu, لا تصُمومُموا يومَيك السَّ فبتِتِضَ إِضَلاَّ ف فِضَيكمَيكا افتُمرِضَضَيك عَيكلَيكيككُممْ “Janganlah engkau berpuasa pada hari Sabtu kecuali puasa yang diwajibkan bagi kalian.” [22] Mengenai status hadits ini masih diperselisihkan oleh para ulama tentang keshahihannya. Perselisihan tersebut adalah: Pertama: Ada yang menilai hadits larangan berpuasa pada hari Sabtu adalah lemah (dho’if) sehingga hadits tersebut tidak diamalkan. Dari sini berarti boleh berpuasa pada hari Sabtu.
  • 26. Kedua: Sebagian ulama lainnya menilai bahwa hadits larangan berpuasa pada hari Sabtu adalah jayyid (boleh jadi shahih atau hasan). Namun yang mereka pahami, puasa hari Sabtu hanya terlarang jika bersendirian. Bila diikuti dengan puasa sebelumnya pada hari Jum’at, maka itu dibolehkan. Rincian yang bagus untuk puasa hari Sabtu yang dibolehkan adalah sebagai berikut: Pertama: Puasa pada hari Sabtu dihukumi wajib seperti berpuasa pada hari Sabtu di bulan Ramadhan, mengqodho ’ puasa pada hari Sabtu, membayar kafaroh (tebusan), atau mengganti hadyu tamattu’ dan semacamnya. Puasa seperti ini tidaklah mengapa selama tidak meyakini adanya keistimewaan berpuasa pada hari tersebut. Kedua: Jika berpuasa pada hari Sabtu diikuti dengan berpuasa sehari sebelum hari Sabtu, maka ini tidaklah mengapa. Ketiga: Berpuasa pada hari Sabtu karena hari tersebut adalah hari yang disyari’atkan untuk berpuasa. Seperti berpuasa pada ayyamul bid (13, 14, 15 setiap bulan Hijriyah), berpuasa pada hari Arofah, berpuasa ‘Asyuro (10 Muharram), berpuasa enam hari di bulan Syawal setelah sebelumnya berpuasa Ramadhan, dan berpuasa selama sembilan hari di bulan Dzulhijah. Ini semua dibolehkan. Alasannya, karena puasa yang dilakukan bukanlah diniatkan berpuasa pada hari Sabtu. Namun puasa yang dilakukan diniatkan karena pada hari tersebut adalah hari disyari’atkan untuk berpuasa.
  • 27. Keempat: Berpuasa pada hari sabtu karena berpuasa ketika itu bertepatan dengan kebiasaan puasa yang dilakukan, semacam berpapasan dengan puasa Daud –sehari berpuasa dan sehari tidak berpuasa-, lalu ternyata bertemu dengan hari Sabtu, maka itu tidaklah mengapa. Sebagaimana Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan mengenai puasa satu atau dua hari sebelum Ramadhan dan tidakterlarang berpuasa ketika itu jika memang bertepatan dengan kebiasaan berpuasanya. Intinya,puasa hari Sabtu yang terlarang adalah jika mengkhususkan berpuasa pada hari Sabtu dan tidak diikuti berpuasa pada hari sebelum atau sesudahnya. [23] HOME
  • 28. Hal-hal yang dapat membatalkan puasa Memasukan sesuatu ke kerongkongan dengan sengaja (memasukan makanan, minuman, merokok dan lain-lain) Menyuntikkan obat melalui dubur atau kubul (agar tidak batal maka disuntikan ke badan seperti di pinggang, tangan atau anggota badan lain) Muntah disengaja Jima’ (ialah melakukan hubungan badan, kalau dilakukan pada waktu siang hari maka membatalkan puasa) Keluar mani dengan sengaja Haid Nifas (darah yang keluar ketika perempuan sehabis melahirkan. Ketika datangnya pada waktu siang hari ) Gila Murtad (keluar dari agama Islam atau menyatakan masuk keagama lain, maka secara otomatis puasanya batal) LANJUT
  • 29.  Melakukan perbuatan atau perkataan tercela. Seperti berkelahi, berdusta, menghina, hasud, dengki, dan memfitnah.  Sengaja melihat gambar-gambar maupun video yangmembangkitkan nafsu syahwat  Orang sakit parah dan tidak kuat puasa  Dalam perjalanan jauh  Wanita hamil atau sedang menyusui  Orang tua yang sudah lemah Hal-hal yang merusak puasa Golongan yg diperbolehkan tdk bepuasa HOME
  • 30. HIKMAH PUASA • Tanda terima kasih kepada Allah karena semua ibadah mengandung arti terima kasih kepada Allah atas nikmat pemberian-Nya • Didikan perasaan belas kasian terhadap fakir-miskin karena seseorang yang telah merasa sakit dan pedihnya perut lapar • Menjaga kesehatan karena dengan berpuasa kita dapat merehatkan alat pencernaan kita lebih kurang selama 12 jam setiap harinya HOME
  • 31. EVALUASI 1. Tulislah pengalaman kalian tentang puasa ! 2. Hal-hal apa saja yang harus harus diperhatikan ketika berpuasa ? 3. Sebutkan macam-macam puasa yang pernah kalian jalani ! Kemudian kalian ceritakan di depan kelas ......
  • 32. TERIMAKASIH SUDAH MELIHAT PRESENTASI SAYA. JIKA ADA KESALAHAN KURANG DAN LEBIHNYA SAYA MOHON MAAF. 