SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 105
LISTRIK DINAMIS




Drs. Agus Purnomo
aguspurnomosite.blogspot.com
LISTRIK DINAMIS
    Listrik mengalir
A. Arus & tegangan Listrik

1. Arus Listrik
 banyaknya muatan listrik yang mengalir melalui kabel atau penghantar
  listrik lainnya tiap satuan waktu.




  Pada zaman dulu, Arus konvensional didefinisikan sebagai aliran muatan
  positif, sekalipun kita sekarang tahu bahwa arus listrik itu dihasilkan dari
  aliran elektron yang bermuatan negatif ke arah yang sebaliknya.
Menentukan arus listrik dan arus elektron.




                                 Klik




                                Arah arus listrik   Arah elektron

Arus lisrik adalah aliran muatan positif dari potensial tinggi
ke potensial rendah
Arus elektron adalah aliran elektron dari potensial
rendah ke potensial tinggi
Klik   Arus listrik analok dengan arus air
Benda A Potensial tinggi           Benda B Potensial rendah
                    Arus listrik

                       Konduktor                              Apakah ketika terjadi
                                                              aliran muatan listrik
                                                              dari B ke A sampai
                           Klik
                                                              muatan di B habis ?
                    Arus elektron
 Ketika benda A dan B memiliki jumlah dan jenis muatan muatan
 yang sama maka kedua benda dapat dikatakan telah memiliki
Klik
 potensial yang bagaimana ?
Arus listrik dapat mengalir jika ada beda potensial
Kesimpulan
Dua syarat apa yang harus dipenuhi agar arus listrik dapat
mengalir dalam suatu rangkaian ?
Secara matematis dinyatakan sebagai :




           dQ
   I
            dt

dQ= jumlah muatan listrik ( Coulomb )
dt = perubahan waktu ( detik )
I= Kuat arus listrik (Coulomb / detik atau Ampere)
n adalah partikel persatuan volume dan e muatan tiap partikel

                     dQ = n.e.V.A.dt
Rapat arus (J) didefinisikan
sebagai kuat arus persatuan luas
                                      i                      dq
                               J            n . e .V   i               n . e .V . A
                                      A                       dt
Muatan Elektron



muatan 1 elektron = -1,6021 x 10 10-19 Coulomb

    1 Coulomb = -6,24 x 10 1018 18 elektron
Syarat Terjadinya Arus
       Listrik
Elektron dapat mengalir pada suatu

rangkaian jika ada beda potensial.

Tapi jika rangkaiannya terbuka elektron

tetap tidak mengalir walaupun ada beda

potensial.

Jadi arus listrik dapat mengalir bila:

1.   Rangkaian listrik harus tertutup

2.   Harus ada beda potensial didalam
     rangkaian.
Arus listrik di dalam suatu rangkaian hanya dapat
   mengalir di dalam suatu rangkaian tertutup.




  Diagram Rangkaian
Beda potensial adalah dorongan yang menyebabkan elektron-elektron itu
mengalir dari satu tempat ketempat lain.

Arah aliran elektron dari potensial rendah (kutub -) ke potensial tinggi
(kutub +).
Arah arus listrik (sesuai konvensi) dari potensial tinggi (kutub   + ) ke
potensial rendah ( kutub - ).


                                      Potensial
                                      tinggi




                                                               Potensial
                                                               rendah
Mengapa ada Arus Arus?
 karenakarenaadaadamuatanmuatanyang yang bergerakbergerak
 karenakarenaadaadakecepatankecepatanpadapadamuatanmuatan
 karenakarenaadaadapercepatanpercepatanyang yang
    dialamidialamimuatanmuatan
   karenakarenaadaadagayagaya(F=ma)
   karenakarenaadaadamedanmedanlistriklistrik
   bedabedapotensialpotensial(E=V/d)
   bedabedamuatanmuatan
   pemisahanpemisahanmuatanmuatanpositifpositifdengandenganm
    uatanmuatannegatifnegatif
   Karena Karenaada ada kerja yang memisahkan muatan
Aliran muatan listrik dalam suatu rangkaian dapat dianalogikan
                 (diumpakan) seperti aliran air.
Mana yang berbahaya, potensial atau arus?


 Potensial listrik (tegangan) adalah besaran yang menyatakan
    dorongan terhadap elektron-elektron agar dapat mengalir
   Bumi memiliki potensial listrik nol.
   Beda potensial adalah beda nilai potensial antara dua titik
    berbeda dalam suatu rangkaian
   Jadi walaupun antara dua titik didalam suatu rangkaian ada
    potensial listrik, arus listrik belum tentu mengalir.
   Listrik tidak mengalir bila potensial kedua titik sama dan listrik
    baru mengalir bila di kedua titik terdapat beda potensial.
   Jadi yang berbahaya adalah arus listrik, bukan potensial
    listrik.
Jenis Arus LISTRIK
1. Arus searah(Direct Current/DC)
 Arus yang mengalir dengan nilai konstan




2. Arus bolak-balik (Alternating Current/AC)
   Nilainya berubah-ubah secara periodik
Listrik arus searah atau DC (Direct Current)



    Pada umumnya ini terjadi dalam sebuah
     konduktor seperti kabel, namun bisa juga
     terjadi dalam semikonduktor, isolator, atau
     juga vakum seperti halnya pancaran elektron
     atau pancaran ion. Dalam listrik arus searah,
     muatan listrik mengalir ke satu arah, berbeda
     dengan listrik arus bolak-balik (AC).
    Istilah lama yang digunakan sebelum listrik
     arus searah adalah Arus galvanis.
Penyaluran tenaga listrik komersil yang pertama (yang dibuat oleh Thomas Edison di akhir
abad ke 19) menggunakan listrik arus searah. Karena listrik arus bolak-balik lebih mudah
digunakan dibandingkan dengan listrik arus searah untuk transmisi (penyaluran) dan
pembagian tenaga listrik, di jaman sekarang hampir semua transmisi tenaga listrik
menggunakan listrik arus bolak-balik.

Arus DC misalnya : Battery dan Accu
Arus bolak-balik atau ac
(alternating current)
Bentuk gelombang dari listrik arus bolak-balik biasanya
berbentuk gelombang sinusoida, karena ini yang
memungkinkan pengaliran energi yang paling efisien.
Namun dalam aplikasi-aplikasi spesifik yang lain, bentuk
gelombang lain pun dapat digunakan, misalnya bentuk
gelombang segitiga (triangular wave) atau bentuk
gelombang segi empat (square wave).
Secara umum, listrik bolak-balik berarti penyaluran listrik dari sumbernya
(misalnya PLN) ke kantor-kantor atau rumah-rumah penduduk. Namun ada
pula contoh lain seperti sinyal-sinyal radio atau audi yang disalurkan melalui
kabel, yang juga merupakan listrik arus bolak-balik. Di dalam aplikasi-aplikasi
ini, tujuan utama yang paling penting adalah pengambilan informasi yang
termodulasi atau terkode di dalam sinyal arus bolak-balik tersebut.
 Arus AC digunakan di rumah-rumah dan
 pabrik-pabrik, biasanya menggunakan
 voltage 110 volt atau 220 volt
mengapa arus AC bisa menyengat
   sedangkan arus DC tidak?"
seperti yang kita tahu bahwa arus AC (alternating
 current) itu arusnya berubah ubah menurut fungsi
 waktu. Ketika kita menyentuh kabel yang beraruskan
 arus AC. Arus itu tentu akan melewati tubuh kita dan
 menjadikan diri kita sebagai hambatan, kondisi itu
 akan terjadi ketika posisi tubuh kita sedang terGround.
 Nah karena arus yang berubah-ubah inilah yang
 membuat kita merasa tersengat. Hal ini dapat terjadi
 karena jantung kita mendapat suatu getaran yang
 lebih besar dibandingkan getaran jantung itu sendiri,
 sehingga kita merasa tersengat.
Beda Potensial Listrik
 Klik                                          Klik
Benda A                    Benda B Potensial
Potensial tinggi           rendah              Definisi Beda potensial listrik
           Arus elektron          Konduktor    Energi yang diperlukan untuk
                                               memindah muatan listrik tiap
                                    Klik       satuan muatan
           Arus listrik
                                                        W
Benda C Potensial          Benda D Potensial   V
rendah                     tinggi                        Q
                                 Konduktor     V = Beda Potensial ( Volt )
       Arus elektron
                                    Klik       W = Energi ( Joule )
                                               Q = Muatan ( Coulomb )
       Arus listrik
                                               1 Volt = 1J/C
Benda C Potensial          Benda D Potensial
rendah                     tinggi              Satu volt didefinisikan untuk
                                 Konduktor     memindah muatan listrik
       Arus elektron                           sebesar 1 Coulumb
                                    Klik       memerlukan energi sebesar
                                               1 Joule.
       Arus listrik
Tegangan ( voltage ).

 Satuan tegangan listrik : volt.
 Satu volt : tenaga listrik yang dibutuhkan
  untuk menghasilkan intensitas listrik sebesar
  1 Ampere melalui sebuah konduktor
  (penghantar) yang memiliki tahanan sebesar
  1 Ohm.
 Voltage rendah : arus listrik dengan tegangan
  listrik kurang dari 1000 volt.
Cara mengukur kuar arus
 Alat ini hanya dapat digunakan untuk mengukur kuat
    arus DC saja. Kuat arus DC biasanya kecil. Karena itu alat
    ini hanya mencantumkan angka pengukuran sampai 500
    mA.
   Mengukur kuat arus DC dilakukan dengan cara
    sambungan seri dengan alat pemakai, misalnya lampu
    pijar. Saklar penunjuk diarahkan pada DC mA dengan
    memperhatikan batas ukur. Dipilih misalnyaangka 25.
   Disini kita mengukur dalam keadaan hubungan terbuka.
    Karena itu putuskan hubungan.
   Tempelkan colok merah pada kutub positip (+) dan
    colokhitam (-) pada kutub negatip (-).
   Baca skala, jarum menunjuk pada angka berapa. itulah
    hasil pengukurannya.
Mengukur kuat arus listrik


 Alat untuk mengukur kuat arus listrik adalah amperemeter
  atau ammeter.
 Amperemeter disusun seri dengan komponen yang akan
  diukur kuat arusnya.
Pengukuran Kuat arus listrik
  Klik



  Klik




                                Klik




Klik     Amperemeter adalah alat yang digunakan untuk
         mengukur kuat arus listrik
         Pemasangan Amperemeter dalam rangkaian listrik
         disusun secara seri ( tidak bercabang )
Cara membaca Amperemeter
Klik       skala maksimum
           skala yang ditunjuk jarum
           skala batas ukur
                                  Klik




  Klik
                        Nilai yang ditunjuk jarum
 Nilai yang terukur =                               x Batas ukur
                        Nilai maksimum
                             34
                                            X1      = 0,34 A
                             100
Saklar dan Sekering


 Saklar adalah alat untuk menyambung atau
         memutus aliran arus listrik.




                        Diagram Rangkaian
Sekering adalah alat untuk membatasi kuat arus
listrik maksimum yang mengalir.




                   ground
                                          arus

                                          sekering
                    netral



                                        penjepit
                      isolator
SumberTegangan
  Supaya arus listrik dapat
   terus mengalir dalam suatu
   penghantar, maka pada ujung
   – ujung penghantar itu harus
   selalu ada beda potensial.
  Alat yang dapat mengadakan
   selisih atau beda potensial
   disebut sumber tegangan
   atau sumber arus listrik.
  Beberapa macam sumber
   tegangan antara lain :
   Elemen Primer
    ( Sumber tegangan yang tidak dapat “diisi ulang)


    1. Elemen Volta, terdiri dari komponen :




      -              +

                                         Batang tembaga
                                       Lempeng seng

                                        Larutan asam
                                        sulfat encer
                                                       Prinsip Kerja
2. Elemen Kering ( batu baterai )




                                    Beda potensial = 1,5 V
                                     Prinsip Kerja
Elemen Sekunder ( dapat “diisi” kembali )
 Akkumulator (aki )




                    Bagia
                    n–
                    bagia
                    n dari
                    aki
Pada saat aki digunakan terjadi perubahan energi kimia
menjadi energi listrik.
Pada saat akku diisi ulang terjadi perubahan energi listrik
menjadi energi kimia                     Prinsip Kerja
Mengukur Beda Potensial
         ( tegangan listrik )

 Alat pengukur tegangan listrik adalah voltmeter
 Voltmeter dipasang paralel dengan komponen yang
  akan diukur beda potensialnya.




                    Diagram Komponen
Mengukur arus listrik dan beda potensial



    voltmeter



                                  ammeter




                  Diagram Rangkaian
Klik
   Pengukuran Beda Potensial
    Voltmeter adalah alat
     yang digunakan untuk
     mengukur beda
     potensial listrik     (
     tegangan )
    Pemasangan voltmeter
     dalam rangkaian listrik
     disusun secara parallel
     seperti gambar.



                        Klik
Klik
       Cara Membaca Voltmeter
                           Skala yang ditunjuk jarum
                           Skala maksimum
                           Batas ukur


                             Nilai yang terukur = ….
ALAT UKUR
      AMPERMETER/GALVANOMETER
          Dipakai untuk mengukur kuat arus.
        Mempunyai hambatan yang sangat kecil.
      Dipasang seri dengan alat yang akan diukur.
Untuk mengukur kuat arus yang sangat besar (melebihi
batas ukurnya) dipasang tahanan SHUNT paralel dengan
Amperemeter (alat Amperemeter dengan tahanan Shunt
              disebut AMMETER)
                                 •untuk mengukur arus yang
                                 kuat arusnya n x i Ampere harus
                                 dipasang Shunt sebesar :

                                                  1
                                      RS                  Rd
                                              n       1
ALAT UKUR VOLTMETER

         Dipakai untuk mengukur beda potensial.
       Mempunyai tahanan dalam yang sangat besar.
 Dipasang paralel dengan alat (kawat) yang hendak diukur
                      potensialnya.
Untuk mengukur beda potensial yang melebihi batas ukurnya,
      dipasang tahanan depan seri dengan Voltmeter.
                                  Untuk mengukur beda potensial
                                  n x batas ukur maksimumnya,
                                  harus dipasang tahanan depan
                                  (RV):


                                   Rv = ( n - 1 ) Rd
CONTOH SOAL
       AMPERMETER/GALVANOMETER

Sebuah galvanometer dengan hambatan
5 ohm dilengkapi shunt, agar dapat diguna-
kan untuk mengukur kuat arus sebesar 50 A.
pada 100 millivolt jarum menunjukkan skala
maksimum.
Berapa besar hambatan shunt tersebut ?
JAWABAN CONTOH SOAL
AMPERMETER/GALVANOMETER
         Rv
i

                                v m aks   0,1
                  im aks                          0, 02 am per
                                  R       5
                           idiukur         50
      Rshunt      n                                  2.500
                               im aks     0, 02
                 1
    R shunt                    .5 ohm      0, 002 ohm
               2500        1
CONTOH SOAL
               VOLTMETER
Sebuah voltmeter yang mempunyai hambatan
1000 ohm dipergunakan untuk mengukur po-
tensial sampai 120 volt. Jika daya ukur volt-
meter= = 6 volt.
Berapa besar hambatan Multiplier agar
pengukuran dapat dilakukan ?
JAWABAN CONTOH SOAL
         VOLTMETER

                             Rv


                Rdepan
       V diukur       120            R m u ltip lier   (n    1) R v
n                             20
        V m aks          6

    R m u ltip lier   (20    1)1 0 0 0    1 9 .0 0 0 o h m
osiloskop
    Alat untuk menunjukkan bentuk pulsa tegangan



v                                       v




                                                   Tegangan searah
    Tegangan boak balik
V=besar tegangan (volt)
Volt/div=tmbol volt/div pada osiloskop


Frekuensi tegangan:




 f=frekuensi (hertz)


                                 t=total waktu (s)
                                 Time/div=tombol time/div pada osiloskop
B. Hambatan listrik
Besarnya hambatan dari suatu konduktor dinyatakan dalam :

                          R = hambatan                              satuan = ohm
                L         L = panjang konduktor                     satuan = meter
  R                       A = luas penampang                        satuan = m2
                A           = hambat jenis atau resistivitas        satuan = ohm meter

Grafik hambat jenis lawan temperatur untuk suatu konduktor memenuhi hubungan :


                                                                   (1       .t)
                                               (t )            0


                                    R(t) = R0 ( 1 + .t )
                                              = koef suhu hambat jenis
Hambatan Kawat Penghantar

Tahukah anda apakah kawat penghantar itu?
    Kawat penghantar adalah kawat yang biasa kita
    gunakan untuk menghantarkan listrik yang biasa
    kita sebut kabel
Mana yang lebih baik, tembaga, besi atau
perak sebagai kawat penghantar?
  Yang paling baik sebagai kawat penghantar
  adalah perak karena memiliki hambatan paling
  kecil.
Mengapa Tembaga?


Mengapa kabel sebagai kawat
penghantar listrik terbuat dari
tembaga?
  Tembaga banyak diginakan sebagai kawat
  penghantar karena memiliki hambatan yang sangat
  kecil dan harganya murah daripada perak atau
  emas.
Apakah jadinya jika kabel listrik terbuat
dari emas atau perak?
Hambatan kawat penghantar

Apa sajakah yang mempengaruhi besarnya hambatan suatu kawat
penghantar?

Bila kita naik mobil, manakah yang lebih banyak hambatannya,
berjalan sejauh 1 Km atau 10 Km?

Tentu saja yang 10 Km, Semakin panjang perjalanan kita maka
makin besar hambatan yang kita alami.

Begitu juga dengan pejalanan listrik, semakin panjang kawat
penghantar yang dilaluinya makin besar hambatan yang ia alami.

Jadi, semakin panjang kawat penghantar
semakin besar hambatannya
Panjang kawat dan Hambatannya


Bila kita naik mobil, manakah yang lebih banyak
hambatannya, berjalan sejauh 1 Km atau 10 Km?
Tentu saja yang 10 Km, Semakin panjang perjalanan
kita maka makin besar hambatan yang kita alami.
Begitu juga dengan pejalanan listrik, semakin panjang
kawat penghantar yang dilaluinya makin besar
hambatan yang ia alami.

Jadi, semakin panjang kawat penghantar
semakin besar hambatannya
Tebal Kawat dan Hambatannya


Lebih enak manakah, berkendaraan di jalan lebar atau
di jalan yang sempit?
Tentu saja jalan yang lebih lebar, karena semakin lebar
jalan maka hambatannya semakin sedikit.
Begitu juga dengan listrik yang melalui kawat
penghantar, semakin besar kawat penghantar yang ia
lalui, semakin kecil hambatan yang ia alami.

Jadi, semakin besar kawat penghantar
maka makin kecil hambatannya
Jenis Kawat dan Hambatannya

Lebih lancar manakah, berkendaraan di jalan pasar,
jalan pemukiman atau jalan tol?
  Tentu saja di jalan tol, karena bebas hambatan, jalan
  pemukiman kurang lancar karena ada hambatan, sedang
  jalan pasar sangat banyak hambatannya.
Hambatan pada jalan tergantung dari jenis jalannya.
Begitu juga dengan kawat penghantar, hambatannya
tergantung dari bahan penyusunnya.
  Jadi, hambatan kawat tergantung dari
  jenis kawatnya.
Hambatan kawat penghantar


 Dari pernyataan tersebut, dapat disimpilkan bahwa
 hambatan kawat penghantar sebanding dengan
 panjang kawat, berbanding terbalik dengan luas
 penampang kawat dan tergantung dari jenis kawat
 penghantar.
Sehingga dapat dibuat persamaan:
                            R = hambatan kawat (Ω)
         L                  ρ = hambatan jenis kawat (Ωm)
     R=ρ                    L = panjang kawat (m)
         A                  A = luas penampang kawat (m²)
Contoh

Kawat yang hambat jenisnya 0,000 001 Ωm dan luas penampangnya 0,000 000
25 m² digunakan untuk membuat elemen pembakar listrik 1kW yang harus
memiliki hambatan listrik 57,6 ohm. Berapa panjang kawat yang
diperlukan?

 Diketahui                       Jawab

                                    R=ρ      L
     ρ = 0,000 001 Ωm                        A
                                                            L
     A = 0,000 000 25 m²            57,6 = 0.000 001 . ____________
                                                           0,000 000 25
     R = 57,6 Ω
                                                L
                                      57,6 = ________
 Ditanya
                                               0,25
      L=…
                                         L = 57,6 . 0,25

                                         L = 14,4 m
Hambatan Jenis




E = medan listrik
J = rapat arus
 Konduktivitas hambatan
HUBUNGAN HAMBATAN JENIS DAN
HAMBATAN DENGAN SUHU
Penghantar listrik
Mengapa ketika kita menyentuh kabel
yang terlindung kita tidak kesetrum?
Mengapa ketika kita menyentuh kabel
yang tidak terlindung kita kesetrum?
 Pernahkah anda kesetrum listrik?
 Itu karena kabel terbuat
 dari konduktor dan
 dilindungi oleh isolator


  Apakah kaonduktor dan
  isolator itu?
Penghantar listrik


Berdasarkan daya hantarnya, zat digolongkan menjadi:
1. Konduktor
2.Isolator
Konduktor : Penghantar Listrik yang
Baik


Contoh: tembaga, besi,
perak dan karbon

Semua jenis logam dan
karbon adalah
konduktor
Konduktor
Isolator : Penghantar Listrik yang
 Buruk


Contoh: kayu, plastik,
karet dan kaca
Semua jenis non logam,
kecuali karbon, adalah
isolator
Pada tegangan yang
sangat tinggi, isolator
dapat menghantarkan
listrik dengan baik
Isolator
Super Konduktor


Selain konduktor dan isolator, ada penghantar yang
sangat baik dalam menghantarkan listrik yaitu Super
konduktor
Super konduktor penghantar tanpa hambatan. Kondisi
ini tercapai pada suhu 0 mutlak (-273 C).
Semi Konduktor


Selain itu ada juga penghantar
bukan konduktao maupun
isolator, yaitu Semi
konduktor
Semi konduktor adalah bahan
yang dapat dibuat sebagai
konduktor maupun isolator,
contohnya silikon dan germanium
resistor

Komponen eklektronika yang berfungsi
 sebagai penghambat listrik, biasanya terbuat
 dari arang.
warna       I   II    III    IV
   Hitam       1   1     100
  Cokelat      2   2     101
   Merah       3   3     102
   Jingga      4   4     103
  Kuning       5   5     104
   Hijau       6   6     105
    Biru       7   7     106
   Ungu        8   8     107
  Abu-abu      8   8     108
   Putih       9   9     0,1
   Emas        -   -    0,01    5%

   Perak       -   -    0,001   10%

                        0,000
Tak berwarna   -   -
                          1
SUSUNAN HAMBATAN
      SERI




i = i1 = i2 = i3 = ....
VS = Vad = Vab + Vbc + Vcd + ...
RS = R1 + R2 + R3 + ...
V1 : V 2 : V 3   R1 : R 2 : R 3
Susunan seri pada Hambatan
            R1                 R2                R3
   a                  b                 c              d


            Vab           Vbc                    Vcd
   a                       Rs                          d

                          Vad
   Vad =          Vab +   Vbc +            Vcd

   I Rs =        I R1 + I R2        + I R3

   Rs =          R1   + R2          + R3
SUSUNAN HAMBATAN
      PARAREL




Beda potensial pada masing-masing
ujung tahanan besar ( VA = VB ).
i = i1 + i2 + i3 + ....
  1         1     1            1
                                    .. .
Rp         R1    R2           R3
                 1        1        1
i1 : i 2 : i 3        :        :
                 R1       R2       R3
Susunan Paralel pada Hambatan
          I1 R1         I=            I1 +         I2 + I3
                        Vab          Vab        Vab       Vab
 I a I2        R2   b      =                  +        +
                        RP           R1         R2       R3
         I3    R3            1            1         1        1
                                 =             +        +
 I                      RP            R1           R2       R3
               Rp   b
     a

              Vab
Contoh
     Tentukan hambatan pengganti pada rangkaian di bawah
    1
                                       Rs = R1+R2+R3+R4+R5+R6+R7
         2Ω        4Ω       3Ω
                              2Ω       Rs =2+4+3+2+4+5+3
         3Ω        5Ω       4Ω
                                       Rs =23 Ω

                                   1  1     1
                                   =    +             Rs = R1+RP+R2
                               RP    R1   R2
                                 1 = 1 + 1            Rs = 4+2+3
2               6Ω            RP     6    3           Rs = 9 Ω
                3Ω               1    1     2
        4Ω               3Ω        =    +
                              RP     6    6
                                 1    3
                                   =
                              RP     6
        4Ω    RP: 2 Ω     3 Ω RP = 2 Ω
3
        2Ω           2Ω              4Ω               2Ω             2Ω

                                      4Ω


                                2Ω          2Ω
                                2Ω
4
              2Ω                2Ω               2Ω         4Ω

                          24Ω               8Ω             6Ω             4Ω


             2Ω               2Ω                 2Ω             4Ω
    5                    2Ω            2Ω


                   24Ω               12Ω              8Ω



                         2Ω           2Ω
3
        2Ω           2Ω              4Ω               2Ω             2Ω

                                      4Ω


                                2Ω          2Ω
                                2Ω
4
              2Ω                2Ω               2Ω         4Ω

                          24Ω               8Ω             6Ω             4Ω


             2Ω               2Ω                 2Ω             4Ω
    5                    2Ω            2Ω


                   24Ω               12Ω              8Ω



                         2Ω           2Ω
Perhatikan gambar di bawah           a     V                c
                     I1   R1
                                         I R                Vab = I R3
        4Ω                6Ω                  18 volt       Vab = 3 x 4
a                              c         I
                 b                                          Vab = 12 V
    I   R3                3Ω                  6Ω
                  I2      R2             I    3A
                                                            Vbc = I1 R1
                                     b
                                                 1   1      Vbc = 1 x 6
             V = 18 volt             I1 : I 2 =    :        Vbc = 6 V
                                                R1 R2
Tentukan                                                        atau
a.Kuat arus total                                1    1   Vbc = I2 R2
                                     I1 : I 2 =    :
b.Kuat arus I1 dan I2                           6    3 x6 Vbc = 2 x 3
c.Tegangan ab dan tegangan bc         I1 : I 2 = 1 : 2      Vbc = 6 V
   1     1   1
     =     +          Rs = R3 + Rp            1                        2
RP      R1 R2                         I1 =         x I      I2 =           x I
                      Rs = 4 + 2          3                     3
  1      1   1
RP = 6 + 3            Rs = 6Ω                 1                        2
                                                                     x 3
                                      I1 =         x    3   I2 =
 1      3                                 3                     3
     = 6        RP = 2 Ω              I1 = 1 A              I2 = 2 A
RP
2
    Latiha                                     2Ω   a 2Ω                2Ω d   2Ω e
                                                            b4Ω c
1   n                                                         4Ω
        Tentukan
        a. Hambatan pengganti                            2Ω      f 2Ω
                                                        2Ω
        b. Kuat arus total
        c. Kuat arus I1 dan I2                        V = 12 V
        d. Tegangan Vab
                        a
            2Ω              I2   3Ω        Tentukan
    I              I1
                                           a. Hambatan pengganti
                            4Ω        4Ω   b. Kuat arus tiap hambatan
    12 V
                                           c. Tegangan tiap hambatan
             1Ω                  5Ω
                    b
CONTOH SOAL
      RANGKAIAN SERI-PARAREL
A
    4 ohm           10 ohm   8 ohm
                                     6 ohm           7 ohm           5 ohm           5 ohm




                                                             6 ohm




                                                                             4 ohm
                                             9 ohm
            5 ohm




    2 ohm           4 ohm        12 ohm              7 ohm           3 ohm           3 ohm
B


     Hitunglah hambatan pengganti di atas.
JAWABAN CONTOH SOAL
                    RANGKAIAN SERI-PARAREL
  A
               4 ohm          5 ohm   10 ohm                6 ohm                  7 ohm                   5 ohm                   5 ohm




                                                    8 ohm




                                                                           9 ohm




                                                                                                   6 ohm




                                                                                                                           4 ohm
               2 ohm                  4 ohm             12 ohm                     7 ohm                   3 ohm                   3 ohm
  B
Hambatan 5 ohm dan 3 ohm paling kanan dapat dihilangkan (tidak dihitung) karena
arus listrik tidak akan melaluinya. PERHITUNGAN DILAKUKAN DARI BELAKANG.

                                                                                   1       1       1
 Rs        5    4    3       12 ohm          1      1           1
                                                                                   Rp      8       24
      1         1        1                   Rp     9       18                                                         1       1            1
                                                                                           24
      Rp        6    12                                                            Rp                   6 ohm      Rp          5        20
                                                     18
                                             Rp                     6ohm                3      1
                12                                  2       1                                                                      20
      Rp                     4ohm                                                                                  Rp                           4ohm
                2    1                  Rs        6 6 12            24 ohm R s 10 4 6 20 ohm                                   4        1

 Rs        7    7        4   18 ohm                                                             Rs           4     2       4        10 ohm
RANGKAIAN HAMBATAN
  SEGITIGA - BINTANG

                         R1 . R 2
               RA
      RB            R1     R2        R3
RC
          RA             R 2 .R3
               RB
     R1             R1    R2         R3

                          R1 . R 3
               RC
                    R1      R2       R3
CONTOH SOAL
RANGKAIAN SEGITIGA-BINTANG
12 ohm        6 ohm
         10 ohm


                      Hitunglah hambatan pengganti.

4 ohm       2 ohm


6 ohm     10 ohm
         6 ohm




                      Hitunglah hambatan pengganti.

6 ohm       2 ohm
JAWABAN CONTOH SOAL
     RANGKAIAN SEGITIGA-BINTANG
     12 ohm             6 ohm       Jika besar perkalian silang hambatan sama :
                   10 ohm           Maka rangkaian mengalami jembatan wheatstone
                                    hambatan yang di tengah tidak diperhitungkan
                                    karena tidak ada arus yang melalui hambatan
                                    tersebut.
                                    Rs        12    6       18 ohm            Rs     4     2      6 ohm
     4 ohm            2 ohm
                                     1             1         1                     18
                                                                        Rp                     4, 5 ohm
                                    Rp             18        6                     3 1
     6 ohm          10 ohm
                                                                    6.6
          RB                        RA        RB       RC                          2 ohm
                   6 ohm




                                                                6   6     6
     RA
          RC                         Rs       2    10       12 ohm            Rs     2     2     4 ohm
     6 ohm            2 ohm              1         1        1                      12
                                                                    Rp                         3 ohm
Rs        3    2            5 ohm        Rp        12       4                  1     3
ALAT UKUR
     JEMBATAN WHEATSTONE
untuk mengukur besar tahanan suatu penghantar




   •Bila arus yang lewat G = 0, maka :
                     R1 . R 3
              RX
                       R2
CONTOH SOAL
       JEMBATAN WHEATSTONE
Suatu hambatan yang belum diketahui besar-
nya ialah Rx dipasang pada jembatan Wheat-
stone. Hambatan-hambatan yang diketahui
adalah 3 ohm, 2 ohm dan 10 ohm. Galvanome
ter yang dipasang menunjukkan angka nol.
Hitunglah Rx.
JAWABAN CONTOH SOAL
JEMBATAN WHEATSTONE

            R x .R 2          R1 . R 3
                           R1 . R 3
             Rx
                             R2
                  3.10
            Rx                  15 ohm
                       2
Hukum Ohm



1A




            2V
HUKUM OHM
Klik
                                                    Jml         V      I
                  0,40
                  0,54
                  0,20          1,2
                                4,0
                                2,6
Klik
                                                   Baterai
                                                     1
                                                     2
                                                     3
                                                Hubungan apa yang
                                         Klik
                                                didapatkan antara beda
Klik   Dari tabel data Klik
                        dapat kita              potensial dengan kuat arus
       ketahui jika beda potensial              listrik?
       diperbesar maka kuat arus
       listriknya juga turut membesar.          Buatlah grafik hubungan
                                                antara beda potensial
                                                dengan kuat arus listrik.
Klik
             Grafik Hubungan
             Beda potensail (V)                     Data
             terhadap kuat arus
   Klik      listrik ( I )                                   V             I
V(volt)
                                                            1,2           0,2
       5,0
                                                            2,6           0,4
       4,0                                                  4,0          0,54
       3,0
                                                        V ~                  Klik

       2,0
                                                        V = R
       1,0                                              V   = Beda potensial ( volt )

                                                I( A)       = Kuat arus listrik ( A )
 Klik           0,1   0,2   0,3   0,4   0,5   0,6       R   = Hambatan ( Ω )
Klik                                       Klik
    Grafik Hubungan Hambatan (R)
    terhadap kuat arus listrik (         Data
R(Ω)
    I )                                     R 10          20       30       40
 Klik
   50                                           I 1,0 0,5 0,3 0,25

  40                                       Jika V dibuat tetap = 10 V
                                                V            10     I1 = 1,0 A
                                         I1 =           I1 =
  30                                            R            10
                                                V            10     I2 = 0,5 A
                                         I2 =           I2 =
  20                                            R            20
                                                V            10     I3 = 0,3 A
                                         I3 =           I3 =
                                                R            30
  10
                                                V            10         I4 = 0,25 A
                                         I4 =           I4 =
                                                R            40
                                          I( A)
        0,25   0,50   0,75   1,0   1,5
                                                               V
                                                    R
                                                           =
                                                               I
HUKUM OHM
Dalam suatu rantai aliran listrik, kuat arus berbanding lurus dengan
   beda potensial antara kedua ujung-ujungnya dan berbanding
  terbalik dengan besarnya hambatan kawat konduktor tersebut.

       Hambatan kawat konduktor biasanya dituliskan sebagai “R”.




                                VA       VB
                          i
                                     R
              I = kuat arus
              VA - VB =VAB = beda potensial titik A dan titik B
              R = hambatan
Hk. Ohm


V    2      4     6     8     10
                                                   V
     1     2      3    4     5
I
                                                   I =R
R    2      2     2     2     2

 Tegangan sebanding dengan kuat arus
         Bila tegangan naik maka kuat arus juga naik
Hasil bagi tegangan dengan kuat arus adalah
    tetap ( Hk. Ohm)
Persamaan Hk. Ohm


 V
       = R
  I
atau

 V=I.R
 V = tegangan ( V )
 I = Kuat arus (A)
 R = Hambatan (Ω)
CONTOH SOAL
              HUKUM OHM
                             0,3 amper
                                  A


                     V
                  1,5 volt




Metode amper-voltmeter dipasang sedemikian
Rupa untuk mengetahui besar hambatan R,
Seperti tampak gambar di atas, Hitung R.
JAWABAN CONTOH SOAL
    HUKUM OHM
                   0,3 amper
                        A


           V
        1,5 volt




    V                          1, 5
R                    R                5ohm
    I                          0, 3
TEGANGAN JEPIT (V)
 Tegangan jepit adalah beda potensial antara ujung – ujung
   sumber tegangan saat mengalirkan arus listrik atau dalam
   rangkaian tertutup .


Pengukura Tegangan Jepit




                                          V
GAYA GERAK LISTRIK (E)
 Gaya gerak listrik adalah beda potensial antara ujung-ujung
  sumber tegangan pada saat tidak mengalirkan arus listrik
  atau dalam rangkaian terbuka.
 Pengukura ggl


                                             V
Susunan Seri GGL Susunan Paralel GGL
                                         E
                                             r
                                         E
         E     E      E
                                             r
         r     r      r                  E
                                             r
Etotal = n E
rtotal = n r
                            Etotal = E
 E = ggl ( volt)
                                     r
 r = hambatan dalam ( Ω )   rtotal =
                                     n
 n = jumlah baterai
Hukum Ohm dalam rangkaian
  tertutup ggl
   Untuk sebuah
  p                    R       q
                                            Hubungan ggl dengan tegangan jepit
      I

                                              E = Vpq + I r
                   E,r
Kuat arus yang mengalir dalam rangkaian

               E
      I                    I = Kuat arus ( A )
           R       r       E = ggl ( volt )
                           R = hambatan luar ( Ω )
Tegangan jepit             r = hambatan dalam ( Ω )
                           Vpq = tegangan jepit ( volt )
      Vpq = I R
LATIHAN
   Tiga buah elemen yang                          I1 6 Ω
   dirangkai seri masing –              a 3Ω
                                                   b        c
   masing memiliki GGL 4 V dan    I
                                                  I2
   hambatan dalam 0,2 Ω,                               4Ω
   dirangkai dengan hambatan             E         E            E
   luar seperti gambar Tentukan          r         r            r
   :
                                      E = 4V
a. Hambatan luar
                                      r = 0,2 Ω
b. Kuat arus total ( I )
c. Kuat arus I1 dan I2
d. Tegangan Vab, Vbc
e. Tegangan jepit
Klik
    Hukum I Kirchoff
 Rangkaian seri



 Klik                     L1                                L2


                   Klik



Berapakah kuat arus yang mengalir pada lampu 1 dan lampu 2
 Klik

   Pada rangkaian tidak bercabang ( seri ) kuat arus listrik dimana-
 Klik
   mana sama
Hukum kirchoff I

 Di pertengahan abad 19 Gustav Robert
  Kirchoff (1824 – 1887) menemukan cara untuk
  menentukan arus listrik pada rangkaian
  bercabang yang kemudian di kenal dengan
  Hukum Kirchoff. Hukum ini berbunyi “ Jumlah
  kuat arus yang masuk dalam titik
  percabangan sama dengan jumlah kuat arus
  yang keluar dari titik percabangan”. Yang
  kemudian di kenal sebagai hukum kirchoff I
I = I 1+I 2+I 3
Klik
    Contoh                                           Klik Pada titik cabang Q
1. Perhatikan rangkaian di bawah dan
                                                             10 A + I1 = I2
   tentukan nilai I1, I2, I3 ?
                           10A                              10 A + 5 A = I2
 Klik               P                  Q I2 S
         I = 40 A                 I1            I3             15 A = I2
                      25A
 Klik
    Jawab
                                                     Klik   Pada titik cabang S
   Pada titik cabang P
        I = 10 A + I1 + 25 A                                    I2 + 25 A = I3
        40 A = 10 A + I1 + 25 A                               15 A + 25 A = I3
   40 A = 35 A + I1
                                                                   40 A = I3
        I1 = 40 A - 35 A
 I1 = 5 A
Klik                                                                Klik
1. Tentukanlah kuat arus I1 sampai dengan I6 ?                       3. Perhatikan rangkaian di bawah dan
                                                                         tentukan nilai I1 sampai I7 ?
              50 mA           I1                  I2            I3
                                   I4
                30mA I                       I6
                       5                                 23mA                           I7
                                15 mA


2. Klik                                                                                          I5   I6
                                        I2              I4
                                                                      12 A               I1 I3
    I = 20 A
                           I1                      I3
                                                                                         I2      I4

                                                                            Jika I1 = I2
                                                                            I3 : I4 = 1 : 2
                                                                            dan I5 = 2 I6
        Jika I1 : I2 = 1 : 4
        dan I3 : I4 = 1 : 3
  Tentukan I1 sampai I4 ?
Hukum kirchoff II

 “Jumlah potensial (V) yang mengelilingi
  lintasan tertutup sama dengan nol”
 ΣVtertutup = 0
 ΣE +Σ(I.R) = 0
aguspurnomosite.blogspot.com

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados (20)

Listrik dinamis
Listrik dinamisListrik dinamis
Listrik dinamis
 
Listrik dinamis
Listrik dinamisListrik dinamis
Listrik dinamis
 
Ppt listrik dinamis
Ppt listrik dinamisPpt listrik dinamis
Ppt listrik dinamis
 
Listrik dinamis sma kelas 1
Listrik dinamis sma kelas 1Listrik dinamis sma kelas 1
Listrik dinamis sma kelas 1
 
Listrik Dinamis
Listrik DinamisListrik Dinamis
Listrik Dinamis
 
12211221000
1221122100012211221000
12211221000
 
Presentasi listrik dinamis laura
Presentasi listrik dinamis lauraPresentasi listrik dinamis laura
Presentasi listrik dinamis laura
 
listrik dinamis sma
listrik dinamis smalistrik dinamis sma
listrik dinamis sma
 
PPT LISTRIK DINAMSI
PPT LISTRIK DINAMSIPPT LISTRIK DINAMSI
PPT LISTRIK DINAMSI
 
Listrik dinamis
Listrik dinamisListrik dinamis
Listrik dinamis
 
listrik dinamis
listrik dinamis listrik dinamis
listrik dinamis
 
Buku Fisika KElas X- bab 7
Buku Fisika KElas X- bab 7Buku Fisika KElas X- bab 7
Buku Fisika KElas X- bab 7
 
Listrik statis & dinamis (versi kelas 9)
Listrik statis & dinamis (versi kelas 9)Listrik statis & dinamis (versi kelas 9)
Listrik statis & dinamis (versi kelas 9)
 
Ppt listrik dinamis
Ppt listrik dinamisPpt listrik dinamis
Ppt listrik dinamis
 
Listrik Dinamis
Listrik DinamisListrik Dinamis
Listrik Dinamis
 
Listrik dinamis
Listrik dinamisListrik dinamis
Listrik dinamis
 
Listrik dinamis
Listrik dinamisListrik dinamis
Listrik dinamis
 
Modul ardyanto
Modul ardyantoModul ardyanto
Modul ardyanto
 
Listrik dinamis
Listrik dinamisListrik dinamis
Listrik dinamis
 
Animasi Fisika
Animasi FisikaAnimasi Fisika
Animasi Fisika
 

Semelhante a Listrik Dinamis

Semelhante a Listrik Dinamis (20)

Listrik Dinamis
Listrik DinamisListrik Dinamis
Listrik Dinamis
 
Listrik dinamis
Listrik dinamisListrik dinamis
Listrik dinamis
 
kls x bab 7
kls x bab 7kls x bab 7
kls x bab 7
 
08 bab 7
08 bab 708 bab 7
08 bab 7
 
08 bab 7
08 bab 708 bab 7
08 bab 7
 
Konsep dasar rangkaian listrik
Konsep dasar rangkaian listrikKonsep dasar rangkaian listrik
Konsep dasar rangkaian listrik
 
Tegangan
TeganganTegangan
Tegangan
 
1. Konsep Dasar Rangkaian.ppt
1. Konsep Dasar Rangkaian.ppt1. Konsep Dasar Rangkaian.ppt
1. Konsep Dasar Rangkaian.ppt
 
Dasar pemahaman listrik ayup 1
Dasar pemahaman listrik ayup 1Dasar pemahaman listrik ayup 1
Dasar pemahaman listrik ayup 1
 
PRINSIP DASAR LISTRIK
PRINSIP DASAR LISTRIKPRINSIP DASAR LISTRIK
PRINSIP DASAR LISTRIK
 
Final efp (repaired)
Final efp (repaired)Final efp (repaired)
Final efp (repaired)
 
Modul pet
Modul petModul pet
Modul pet
 
Iistrik dinamis
Iistrik dinamisIistrik dinamis
Iistrik dinamis
 
Pendahuluan Pengantar Teknik Elektro
Pendahuluan Pengantar Teknik ElektroPendahuluan Pengantar Teknik Elektro
Pendahuluan Pengantar Teknik Elektro
 
Rangkaian Listrik
Rangkaian Listrik Rangkaian Listrik
Rangkaian Listrik
 
Modul 3 arus listrik
Modul 3 arus listrikModul 3 arus listrik
Modul 3 arus listrik
 
Arus dan tegangan Listrik
Arus dan tegangan ListrikArus dan tegangan Listrik
Arus dan tegangan Listrik
 
Hukum - hukum rangkaian elekronika
Hukum - hukum rangkaian elekronikaHukum - hukum rangkaian elekronika
Hukum - hukum rangkaian elekronika
 
Bab ii
Bab ii Bab ii
Bab ii
 
Rangkaian Listrik
Rangkaian ListrikRangkaian Listrik
Rangkaian Listrik
 

Mais de SMPN 3 TAMAN SIDOARJO

Sistem reproduksi tumbuhan dan hewan
Sistem reproduksi tumbuhan dan hewanSistem reproduksi tumbuhan dan hewan
Sistem reproduksi tumbuhan dan hewanSMPN 3 TAMAN SIDOARJO
 
Soal un matematika smp 2014 paket 12
Soal un matematika smp 2014 paket 12Soal un matematika smp 2014 paket 12
Soal un matematika smp 2014 paket 12SMPN 3 TAMAN SIDOARJO
 
Soal un matematika smp 2014 paket 19
Soal un matematika smp 2014 paket 19Soal un matematika smp 2014 paket 19
Soal un matematika smp 2014 paket 19SMPN 3 TAMAN SIDOARJO
 
Soal un matematika smp 2014 paket 18
Soal un matematika smp 2014 paket 18Soal un matematika smp 2014 paket 18
Soal un matematika smp 2014 paket 18SMPN 3 TAMAN SIDOARJO
 
Soal un matematika smp 2014 paket 17
Soal un matematika smp 2014 paket 17Soal un matematika smp 2014 paket 17
Soal un matematika smp 2014 paket 17SMPN 3 TAMAN SIDOARJO
 
Soal un matematika smp 2014 paket 16
Soal un matematika smp 2014 paket 16Soal un matematika smp 2014 paket 16
Soal un matematika smp 2014 paket 16SMPN 3 TAMAN SIDOARJO
 
Soal un matematika smp 2014 paket 15
Soal un matematika smp 2014 paket 15Soal un matematika smp 2014 paket 15
Soal un matematika smp 2014 paket 15SMPN 3 TAMAN SIDOARJO
 
Soal un matematika smp 2014 paket 14
Soal un matematika smp 2014 paket 14Soal un matematika smp 2014 paket 14
Soal un matematika smp 2014 paket 14SMPN 3 TAMAN SIDOARJO
 
Soal un matematika smp 2014 paket 13
Soal un matematika smp 2014 paket 13Soal un matematika smp 2014 paket 13
Soal un matematika smp 2014 paket 13SMPN 3 TAMAN SIDOARJO
 
Soal un matematika smp 2014 paket 12
Soal un matematika smp 2014 paket 12Soal un matematika smp 2014 paket 12
Soal un matematika smp 2014 paket 12SMPN 3 TAMAN SIDOARJO
 
Soal un matematika smp 2014 paket 11
Soal un matematika smp 2014 paket 11Soal un matematika smp 2014 paket 11
Soal un matematika smp 2014 paket 11SMPN 3 TAMAN SIDOARJO
 
Soal un matematika smp 2014 paket 10
Soal un matematika smp 2014 paket 10Soal un matematika smp 2014 paket 10
Soal un matematika smp 2014 paket 10SMPN 3 TAMAN SIDOARJO
 

Mais de SMPN 3 TAMAN SIDOARJO (20)

Sistem reproduksi tumbuhan dan hewan
Sistem reproduksi tumbuhan dan hewanSistem reproduksi tumbuhan dan hewan
Sistem reproduksi tumbuhan dan hewan
 
Soal un matematika smp 2014 paket 12
Soal un matematika smp 2014 paket 12Soal un matematika smp 2014 paket 12
Soal un matematika smp 2014 paket 12
 
Soal un matematika smp 2014 paket 1
Soal un matematika smp 2014 paket 1Soal un matematika smp 2014 paket 1
Soal un matematika smp 2014 paket 1
 
Soal un matematika smp 2014 paket 19
Soal un matematika smp 2014 paket 19Soal un matematika smp 2014 paket 19
Soal un matematika smp 2014 paket 19
 
Soal un matematika smp 2014 paket 18
Soal un matematika smp 2014 paket 18Soal un matematika smp 2014 paket 18
Soal un matematika smp 2014 paket 18
 
Soal un matematika smp 2014 paket 17
Soal un matematika smp 2014 paket 17Soal un matematika smp 2014 paket 17
Soal un matematika smp 2014 paket 17
 
Soal un matematika smp 2014 paket 16
Soal un matematika smp 2014 paket 16Soal un matematika smp 2014 paket 16
Soal un matematika smp 2014 paket 16
 
Soal un matematika smp 2014 paket 15
Soal un matematika smp 2014 paket 15Soal un matematika smp 2014 paket 15
Soal un matematika smp 2014 paket 15
 
Soal un matematika smp 2014 paket 14
Soal un matematika smp 2014 paket 14Soal un matematika smp 2014 paket 14
Soal un matematika smp 2014 paket 14
 
Soal un matematika smp 2014 paket 13
Soal un matematika smp 2014 paket 13Soal un matematika smp 2014 paket 13
Soal un matematika smp 2014 paket 13
 
Soal un matematika smp 2014 paket 12
Soal un matematika smp 2014 paket 12Soal un matematika smp 2014 paket 12
Soal un matematika smp 2014 paket 12
 
Soal un matematika smp 2014 paket 11
Soal un matematika smp 2014 paket 11Soal un matematika smp 2014 paket 11
Soal un matematika smp 2014 paket 11
 
Soal un matematika smp 2014 paket 10
Soal un matematika smp 2014 paket 10Soal un matematika smp 2014 paket 10
Soal un matematika smp 2014 paket 10
 
Soal un matematika smp 2014 paket 9
Soal un matematika smp 2014 paket 9Soal un matematika smp 2014 paket 9
Soal un matematika smp 2014 paket 9
 
Soal un matematika smp 2014 paket 8
Soal un matematika smp 2014 paket 8Soal un matematika smp 2014 paket 8
Soal un matematika smp 2014 paket 8
 
Soal un matematika smp 2014 paket 7
Soal un matematika smp 2014 paket 7Soal un matematika smp 2014 paket 7
Soal un matematika smp 2014 paket 7
 
Soal un matematika smp 2014 paket 6
Soal un matematika smp 2014 paket 6Soal un matematika smp 2014 paket 6
Soal un matematika smp 2014 paket 6
 
Soal un matematika smp 2014 paket 5
Soal un matematika smp 2014 paket 5Soal un matematika smp 2014 paket 5
Soal un matematika smp 2014 paket 5
 
Soal un matematika smp 2014 paket 4
Soal un matematika smp 2014 paket 4Soal un matematika smp 2014 paket 4
Soal un matematika smp 2014 paket 4
 
Soal un matematika smp 2014 paket 3
Soal un matematika smp 2014 paket 3Soal un matematika smp 2014 paket 3
Soal un matematika smp 2014 paket 3
 

Último

Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptAgusRahmat39
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajarHafidRanggasi
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)PUNGKYBUDIPANGESTU1
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 

Último (20)

Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 

Listrik Dinamis

  • 1. LISTRIK DINAMIS Drs. Agus Purnomo aguspurnomosite.blogspot.com
  • 2. LISTRIK DINAMIS Listrik mengalir
  • 3. A. Arus & tegangan Listrik 1. Arus Listrik  banyaknya muatan listrik yang mengalir melalui kabel atau penghantar listrik lainnya tiap satuan waktu. Pada zaman dulu, Arus konvensional didefinisikan sebagai aliran muatan positif, sekalipun kita sekarang tahu bahwa arus listrik itu dihasilkan dari aliran elektron yang bermuatan negatif ke arah yang sebaliknya.
  • 4. Menentukan arus listrik dan arus elektron. Klik Arah arus listrik Arah elektron Arus lisrik adalah aliran muatan positif dari potensial tinggi ke potensial rendah Arus elektron adalah aliran elektron dari potensial rendah ke potensial tinggi
  • 5. Klik Arus listrik analok dengan arus air Benda A Potensial tinggi Benda B Potensial rendah Arus listrik Konduktor Apakah ketika terjadi aliran muatan listrik dari B ke A sampai Klik muatan di B habis ? Arus elektron Ketika benda A dan B memiliki jumlah dan jenis muatan muatan yang sama maka kedua benda dapat dikatakan telah memiliki Klik potensial yang bagaimana ? Arus listrik dapat mengalir jika ada beda potensial Kesimpulan Dua syarat apa yang harus dipenuhi agar arus listrik dapat mengalir dalam suatu rangkaian ?
  • 6. Secara matematis dinyatakan sebagai : dQ I dt dQ= jumlah muatan listrik ( Coulomb ) dt = perubahan waktu ( detik ) I= Kuat arus listrik (Coulomb / detik atau Ampere)
  • 7. n adalah partikel persatuan volume dan e muatan tiap partikel dQ = n.e.V.A.dt Rapat arus (J) didefinisikan sebagai kuat arus persatuan luas i dq J n . e .V i n . e .V . A A dt
  • 8. Muatan Elektron muatan 1 elektron = -1,6021 x 10 10-19 Coulomb 1 Coulomb = -6,24 x 10 1018 18 elektron
  • 9. Syarat Terjadinya Arus Listrik Elektron dapat mengalir pada suatu rangkaian jika ada beda potensial. Tapi jika rangkaiannya terbuka elektron tetap tidak mengalir walaupun ada beda potensial. Jadi arus listrik dapat mengalir bila: 1. Rangkaian listrik harus tertutup 2. Harus ada beda potensial didalam rangkaian.
  • 10. Arus listrik di dalam suatu rangkaian hanya dapat mengalir di dalam suatu rangkaian tertutup. Diagram Rangkaian
  • 11. Beda potensial adalah dorongan yang menyebabkan elektron-elektron itu mengalir dari satu tempat ketempat lain. Arah aliran elektron dari potensial rendah (kutub -) ke potensial tinggi (kutub +). Arah arus listrik (sesuai konvensi) dari potensial tinggi (kutub + ) ke potensial rendah ( kutub - ). Potensial tinggi Potensial rendah
  • 12. Mengapa ada Arus Arus?  karenakarenaadaadamuatanmuatanyang yang bergerakbergerak  karenakarenaadaadakecepatankecepatanpadapadamuatanmuatan  karenakarenaadaadapercepatanpercepatanyang yang dialamidialamimuatanmuatan  karenakarenaadaadagayagaya(F=ma)  karenakarenaadaadamedanmedanlistriklistrik  bedabedapotensialpotensial(E=V/d)  bedabedamuatanmuatan  pemisahanpemisahanmuatanmuatanpositifpositifdengandenganm uatanmuatannegatifnegatif  Karena Karenaada ada kerja yang memisahkan muatan
  • 13. Aliran muatan listrik dalam suatu rangkaian dapat dianalogikan (diumpakan) seperti aliran air.
  • 14. Mana yang berbahaya, potensial atau arus?  Potensial listrik (tegangan) adalah besaran yang menyatakan dorongan terhadap elektron-elektron agar dapat mengalir  Bumi memiliki potensial listrik nol.  Beda potensial adalah beda nilai potensial antara dua titik berbeda dalam suatu rangkaian  Jadi walaupun antara dua titik didalam suatu rangkaian ada potensial listrik, arus listrik belum tentu mengalir.  Listrik tidak mengalir bila potensial kedua titik sama dan listrik baru mengalir bila di kedua titik terdapat beda potensial.  Jadi yang berbahaya adalah arus listrik, bukan potensial listrik.
  • 15. Jenis Arus LISTRIK 1. Arus searah(Direct Current/DC)  Arus yang mengalir dengan nilai konstan 2. Arus bolak-balik (Alternating Current/AC)  Nilainya berubah-ubah secara periodik
  • 16. Listrik arus searah atau DC (Direct Current)  Pada umumnya ini terjadi dalam sebuah konduktor seperti kabel, namun bisa juga terjadi dalam semikonduktor, isolator, atau juga vakum seperti halnya pancaran elektron atau pancaran ion. Dalam listrik arus searah, muatan listrik mengalir ke satu arah, berbeda dengan listrik arus bolak-balik (AC).  Istilah lama yang digunakan sebelum listrik arus searah adalah Arus galvanis.
  • 17. Penyaluran tenaga listrik komersil yang pertama (yang dibuat oleh Thomas Edison di akhir abad ke 19) menggunakan listrik arus searah. Karena listrik arus bolak-balik lebih mudah digunakan dibandingkan dengan listrik arus searah untuk transmisi (penyaluran) dan pembagian tenaga listrik, di jaman sekarang hampir semua transmisi tenaga listrik menggunakan listrik arus bolak-balik. Arus DC misalnya : Battery dan Accu
  • 18. Arus bolak-balik atau ac (alternating current) Bentuk gelombang dari listrik arus bolak-balik biasanya berbentuk gelombang sinusoida, karena ini yang memungkinkan pengaliran energi yang paling efisien. Namun dalam aplikasi-aplikasi spesifik yang lain, bentuk gelombang lain pun dapat digunakan, misalnya bentuk gelombang segitiga (triangular wave) atau bentuk gelombang segi empat (square wave).
  • 19. Secara umum, listrik bolak-balik berarti penyaluran listrik dari sumbernya (misalnya PLN) ke kantor-kantor atau rumah-rumah penduduk. Namun ada pula contoh lain seperti sinyal-sinyal radio atau audi yang disalurkan melalui kabel, yang juga merupakan listrik arus bolak-balik. Di dalam aplikasi-aplikasi ini, tujuan utama yang paling penting adalah pengambilan informasi yang termodulasi atau terkode di dalam sinyal arus bolak-balik tersebut.
  • 20.  Arus AC digunakan di rumah-rumah dan pabrik-pabrik, biasanya menggunakan voltage 110 volt atau 220 volt
  • 21. mengapa arus AC bisa menyengat sedangkan arus DC tidak?" seperti yang kita tahu bahwa arus AC (alternating current) itu arusnya berubah ubah menurut fungsi waktu. Ketika kita menyentuh kabel yang beraruskan arus AC. Arus itu tentu akan melewati tubuh kita dan menjadikan diri kita sebagai hambatan, kondisi itu akan terjadi ketika posisi tubuh kita sedang terGround. Nah karena arus yang berubah-ubah inilah yang membuat kita merasa tersengat. Hal ini dapat terjadi karena jantung kita mendapat suatu getaran yang lebih besar dibandingkan getaran jantung itu sendiri, sehingga kita merasa tersengat.
  • 22. Beda Potensial Listrik Klik Klik Benda A Benda B Potensial Potensial tinggi rendah Definisi Beda potensial listrik Arus elektron Konduktor Energi yang diperlukan untuk memindah muatan listrik tiap Klik satuan muatan Arus listrik W Benda C Potensial Benda D Potensial V rendah tinggi Q Konduktor V = Beda Potensial ( Volt ) Arus elektron Klik W = Energi ( Joule ) Q = Muatan ( Coulomb ) Arus listrik 1 Volt = 1J/C Benda C Potensial Benda D Potensial rendah tinggi Satu volt didefinisikan untuk Konduktor memindah muatan listrik Arus elektron sebesar 1 Coulumb Klik memerlukan energi sebesar 1 Joule. Arus listrik
  • 23. Tegangan ( voltage ).  Satuan tegangan listrik : volt.  Satu volt : tenaga listrik yang dibutuhkan untuk menghasilkan intensitas listrik sebesar 1 Ampere melalui sebuah konduktor (penghantar) yang memiliki tahanan sebesar 1 Ohm.  Voltage rendah : arus listrik dengan tegangan listrik kurang dari 1000 volt.
  • 24. Cara mengukur kuar arus  Alat ini hanya dapat digunakan untuk mengukur kuat arus DC saja. Kuat arus DC biasanya kecil. Karena itu alat ini hanya mencantumkan angka pengukuran sampai 500 mA.  Mengukur kuat arus DC dilakukan dengan cara sambungan seri dengan alat pemakai, misalnya lampu pijar. Saklar penunjuk diarahkan pada DC mA dengan memperhatikan batas ukur. Dipilih misalnyaangka 25.  Disini kita mengukur dalam keadaan hubungan terbuka. Karena itu putuskan hubungan.  Tempelkan colok merah pada kutub positip (+) dan colokhitam (-) pada kutub negatip (-).  Baca skala, jarum menunjuk pada angka berapa. itulah hasil pengukurannya.
  • 25. Mengukur kuat arus listrik  Alat untuk mengukur kuat arus listrik adalah amperemeter atau ammeter.  Amperemeter disusun seri dengan komponen yang akan diukur kuat arusnya.
  • 26. Pengukuran Kuat arus listrik Klik Klik Klik Klik Amperemeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik Pemasangan Amperemeter dalam rangkaian listrik disusun secara seri ( tidak bercabang )
  • 27. Cara membaca Amperemeter Klik skala maksimum skala yang ditunjuk jarum skala batas ukur Klik Klik Nilai yang ditunjuk jarum Nilai yang terukur = x Batas ukur Nilai maksimum 34 X1 = 0,34 A 100
  • 28. Saklar dan Sekering Saklar adalah alat untuk menyambung atau memutus aliran arus listrik. Diagram Rangkaian
  • 29. Sekering adalah alat untuk membatasi kuat arus listrik maksimum yang mengalir. ground arus sekering netral penjepit isolator
  • 30. SumberTegangan  Supaya arus listrik dapat terus mengalir dalam suatu penghantar, maka pada ujung – ujung penghantar itu harus selalu ada beda potensial.  Alat yang dapat mengadakan selisih atau beda potensial disebut sumber tegangan atau sumber arus listrik.  Beberapa macam sumber tegangan antara lain :
  • 31. Elemen Primer ( Sumber tegangan yang tidak dapat “diisi ulang) 1. Elemen Volta, terdiri dari komponen : - + Batang tembaga Lempeng seng Larutan asam sulfat encer Prinsip Kerja
  • 32. 2. Elemen Kering ( batu baterai ) Beda potensial = 1,5 V Prinsip Kerja
  • 33. Elemen Sekunder ( dapat “diisi” kembali )  Akkumulator (aki ) Bagia n– bagia n dari aki Pada saat aki digunakan terjadi perubahan energi kimia menjadi energi listrik. Pada saat akku diisi ulang terjadi perubahan energi listrik menjadi energi kimia Prinsip Kerja
  • 34. Mengukur Beda Potensial ( tegangan listrik )  Alat pengukur tegangan listrik adalah voltmeter  Voltmeter dipasang paralel dengan komponen yang akan diukur beda potensialnya. Diagram Komponen
  • 35. Mengukur arus listrik dan beda potensial voltmeter ammeter Diagram Rangkaian
  • 36. Klik Pengukuran Beda Potensial  Voltmeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur beda potensial listrik ( tegangan )  Pemasangan voltmeter dalam rangkaian listrik disusun secara parallel seperti gambar. Klik
  • 37. Klik Cara Membaca Voltmeter Skala yang ditunjuk jarum Skala maksimum Batas ukur Nilai yang terukur = ….
  • 38. ALAT UKUR AMPERMETER/GALVANOMETER Dipakai untuk mengukur kuat arus. Mempunyai hambatan yang sangat kecil. Dipasang seri dengan alat yang akan diukur. Untuk mengukur kuat arus yang sangat besar (melebihi batas ukurnya) dipasang tahanan SHUNT paralel dengan Amperemeter (alat Amperemeter dengan tahanan Shunt disebut AMMETER) •untuk mengukur arus yang kuat arusnya n x i Ampere harus dipasang Shunt sebesar : 1 RS Rd n 1
  • 39. ALAT UKUR VOLTMETER Dipakai untuk mengukur beda potensial. Mempunyai tahanan dalam yang sangat besar. Dipasang paralel dengan alat (kawat) yang hendak diukur potensialnya. Untuk mengukur beda potensial yang melebihi batas ukurnya, dipasang tahanan depan seri dengan Voltmeter. Untuk mengukur beda potensial n x batas ukur maksimumnya, harus dipasang tahanan depan (RV): Rv = ( n - 1 ) Rd
  • 40. CONTOH SOAL AMPERMETER/GALVANOMETER Sebuah galvanometer dengan hambatan 5 ohm dilengkapi shunt, agar dapat diguna- kan untuk mengukur kuat arus sebesar 50 A. pada 100 millivolt jarum menunjukkan skala maksimum. Berapa besar hambatan shunt tersebut ?
  • 41. JAWABAN CONTOH SOAL AMPERMETER/GALVANOMETER Rv i v m aks 0,1 im aks 0, 02 am per R 5 idiukur 50 Rshunt n 2.500 im aks 0, 02 1 R shunt .5 ohm 0, 002 ohm 2500 1
  • 42. CONTOH SOAL VOLTMETER Sebuah voltmeter yang mempunyai hambatan 1000 ohm dipergunakan untuk mengukur po- tensial sampai 120 volt. Jika daya ukur volt- meter= = 6 volt. Berapa besar hambatan Multiplier agar pengukuran dapat dilakukan ?
  • 43. JAWABAN CONTOH SOAL VOLTMETER Rv Rdepan V diukur 120 R m u ltip lier (n 1) R v n 20 V m aks 6 R m u ltip lier (20 1)1 0 0 0 1 9 .0 0 0 o h m
  • 44. osiloskop Alat untuk menunjukkan bentuk pulsa tegangan v v Tegangan searah Tegangan boak balik
  • 45. V=besar tegangan (volt) Volt/div=tmbol volt/div pada osiloskop Frekuensi tegangan: f=frekuensi (hertz) t=total waktu (s) Time/div=tombol time/div pada osiloskop
  • 46. B. Hambatan listrik Besarnya hambatan dari suatu konduktor dinyatakan dalam : R = hambatan satuan = ohm L L = panjang konduktor satuan = meter R A = luas penampang satuan = m2 A = hambat jenis atau resistivitas satuan = ohm meter Grafik hambat jenis lawan temperatur untuk suatu konduktor memenuhi hubungan : (1 .t) (t ) 0 R(t) = R0 ( 1 + .t ) = koef suhu hambat jenis
  • 47. Hambatan Kawat Penghantar Tahukah anda apakah kawat penghantar itu? Kawat penghantar adalah kawat yang biasa kita gunakan untuk menghantarkan listrik yang biasa kita sebut kabel Mana yang lebih baik, tembaga, besi atau perak sebagai kawat penghantar? Yang paling baik sebagai kawat penghantar adalah perak karena memiliki hambatan paling kecil.
  • 48. Mengapa Tembaga? Mengapa kabel sebagai kawat penghantar listrik terbuat dari tembaga? Tembaga banyak diginakan sebagai kawat penghantar karena memiliki hambatan yang sangat kecil dan harganya murah daripada perak atau emas. Apakah jadinya jika kabel listrik terbuat dari emas atau perak?
  • 49. Hambatan kawat penghantar Apa sajakah yang mempengaruhi besarnya hambatan suatu kawat penghantar? Bila kita naik mobil, manakah yang lebih banyak hambatannya, berjalan sejauh 1 Km atau 10 Km? Tentu saja yang 10 Km, Semakin panjang perjalanan kita maka makin besar hambatan yang kita alami. Begitu juga dengan pejalanan listrik, semakin panjang kawat penghantar yang dilaluinya makin besar hambatan yang ia alami. Jadi, semakin panjang kawat penghantar semakin besar hambatannya
  • 50. Panjang kawat dan Hambatannya Bila kita naik mobil, manakah yang lebih banyak hambatannya, berjalan sejauh 1 Km atau 10 Km? Tentu saja yang 10 Km, Semakin panjang perjalanan kita maka makin besar hambatan yang kita alami. Begitu juga dengan pejalanan listrik, semakin panjang kawat penghantar yang dilaluinya makin besar hambatan yang ia alami. Jadi, semakin panjang kawat penghantar semakin besar hambatannya
  • 51. Tebal Kawat dan Hambatannya Lebih enak manakah, berkendaraan di jalan lebar atau di jalan yang sempit? Tentu saja jalan yang lebih lebar, karena semakin lebar jalan maka hambatannya semakin sedikit. Begitu juga dengan listrik yang melalui kawat penghantar, semakin besar kawat penghantar yang ia lalui, semakin kecil hambatan yang ia alami. Jadi, semakin besar kawat penghantar maka makin kecil hambatannya
  • 52. Jenis Kawat dan Hambatannya Lebih lancar manakah, berkendaraan di jalan pasar, jalan pemukiman atau jalan tol? Tentu saja di jalan tol, karena bebas hambatan, jalan pemukiman kurang lancar karena ada hambatan, sedang jalan pasar sangat banyak hambatannya. Hambatan pada jalan tergantung dari jenis jalannya. Begitu juga dengan kawat penghantar, hambatannya tergantung dari bahan penyusunnya. Jadi, hambatan kawat tergantung dari jenis kawatnya.
  • 53. Hambatan kawat penghantar Dari pernyataan tersebut, dapat disimpilkan bahwa hambatan kawat penghantar sebanding dengan panjang kawat, berbanding terbalik dengan luas penampang kawat dan tergantung dari jenis kawat penghantar. Sehingga dapat dibuat persamaan: R = hambatan kawat (Ω) L ρ = hambatan jenis kawat (Ωm) R=ρ L = panjang kawat (m) A A = luas penampang kawat (m²)
  • 54. Contoh Kawat yang hambat jenisnya 0,000 001 Ωm dan luas penampangnya 0,000 000 25 m² digunakan untuk membuat elemen pembakar listrik 1kW yang harus memiliki hambatan listrik 57,6 ohm. Berapa panjang kawat yang diperlukan? Diketahui Jawab R=ρ L ρ = 0,000 001 Ωm A L A = 0,000 000 25 m² 57,6 = 0.000 001 . ____________ 0,000 000 25 R = 57,6 Ω L 57,6 = ________ Ditanya 0,25 L=… L = 57,6 . 0,25 L = 14,4 m
  • 55. Hambatan Jenis E = medan listrik J = rapat arus
  • 57. HUBUNGAN HAMBATAN JENIS DAN HAMBATAN DENGAN SUHU
  • 58. Penghantar listrik Mengapa ketika kita menyentuh kabel yang terlindung kita tidak kesetrum? Mengapa ketika kita menyentuh kabel yang tidak terlindung kita kesetrum? Pernahkah anda kesetrum listrik? Itu karena kabel terbuat dari konduktor dan dilindungi oleh isolator Apakah kaonduktor dan isolator itu?
  • 59. Penghantar listrik Berdasarkan daya hantarnya, zat digolongkan menjadi: 1. Konduktor 2.Isolator
  • 60. Konduktor : Penghantar Listrik yang Baik Contoh: tembaga, besi, perak dan karbon Semua jenis logam dan karbon adalah konduktor
  • 62. Isolator : Penghantar Listrik yang Buruk Contoh: kayu, plastik, karet dan kaca Semua jenis non logam, kecuali karbon, adalah isolator Pada tegangan yang sangat tinggi, isolator dapat menghantarkan listrik dengan baik
  • 64. Super Konduktor Selain konduktor dan isolator, ada penghantar yang sangat baik dalam menghantarkan listrik yaitu Super konduktor Super konduktor penghantar tanpa hambatan. Kondisi ini tercapai pada suhu 0 mutlak (-273 C).
  • 65. Semi Konduktor Selain itu ada juga penghantar bukan konduktao maupun isolator, yaitu Semi konduktor Semi konduktor adalah bahan yang dapat dibuat sebagai konduktor maupun isolator, contohnya silikon dan germanium
  • 66. resistor Komponen eklektronika yang berfungsi sebagai penghambat listrik, biasanya terbuat dari arang.
  • 67. warna I II III IV Hitam 1 1 100 Cokelat 2 2 101 Merah 3 3 102 Jingga 4 4 103 Kuning 5 5 104 Hijau 6 6 105 Biru 7 7 106 Ungu 8 8 107 Abu-abu 8 8 108 Putih 9 9 0,1 Emas - - 0,01 5% Perak - - 0,001 10% 0,000 Tak berwarna - - 1
  • 68. SUSUNAN HAMBATAN SERI i = i1 = i2 = i3 = .... VS = Vad = Vab + Vbc + Vcd + ... RS = R1 + R2 + R3 + ... V1 : V 2 : V 3 R1 : R 2 : R 3
  • 69. Susunan seri pada Hambatan R1 R2 R3 a b c d Vab Vbc Vcd a Rs d Vad Vad = Vab + Vbc + Vcd I Rs = I R1 + I R2 + I R3 Rs = R1 + R2 + R3
  • 70. SUSUNAN HAMBATAN PARAREL Beda potensial pada masing-masing ujung tahanan besar ( VA = VB ). i = i1 + i2 + i3 + .... 1 1 1 1 .. . Rp R1 R2 R3 1 1 1 i1 : i 2 : i 3 : : R1 R2 R3
  • 71. Susunan Paralel pada Hambatan I1 R1 I= I1 + I2 + I3 Vab Vab Vab Vab I a I2 R2 b = + + RP R1 R2 R3 I3 R3 1 1 1 1 = + + I RP R1 R2 R3 Rp b a Vab
  • 72. Contoh  Tentukan hambatan pengganti pada rangkaian di bawah 1 Rs = R1+R2+R3+R4+R5+R6+R7 2Ω 4Ω 3Ω 2Ω Rs =2+4+3+2+4+5+3 3Ω 5Ω 4Ω Rs =23 Ω 1 1 1 = + Rs = R1+RP+R2 RP R1 R2 1 = 1 + 1 Rs = 4+2+3 2 6Ω RP 6 3 Rs = 9 Ω 3Ω 1 1 2 4Ω 3Ω = + RP 6 6 1 3 = RP 6 4Ω RP: 2 Ω 3 Ω RP = 2 Ω
  • 73. 3 2Ω 2Ω 4Ω 2Ω 2Ω 4Ω 2Ω 2Ω 2Ω 4 2Ω 2Ω 2Ω 4Ω 24Ω 8Ω 6Ω 4Ω 2Ω 2Ω 2Ω 4Ω 5 2Ω 2Ω 24Ω 12Ω 8Ω 2Ω 2Ω
  • 74. 3 2Ω 2Ω 4Ω 2Ω 2Ω 4Ω 2Ω 2Ω 2Ω 4 2Ω 2Ω 2Ω 4Ω 24Ω 8Ω 6Ω 4Ω 2Ω 2Ω 2Ω 4Ω 5 2Ω 2Ω 24Ω 12Ω 8Ω 2Ω 2Ω
  • 75. Perhatikan gambar di bawah a V c I1 R1 I R Vab = I R3 4Ω 6Ω 18 volt Vab = 3 x 4 a c I b Vab = 12 V I R3 3Ω 6Ω I2 R2 I 3A Vbc = I1 R1 b 1 1 Vbc = 1 x 6 V = 18 volt I1 : I 2 = : Vbc = 6 V R1 R2 Tentukan atau a.Kuat arus total 1 1 Vbc = I2 R2 I1 : I 2 = : b.Kuat arus I1 dan I2 6 3 x6 Vbc = 2 x 3 c.Tegangan ab dan tegangan bc I1 : I 2 = 1 : 2 Vbc = 6 V 1 1 1 = + Rs = R3 + Rp 1 2 RP R1 R2 I1 = x I I2 = x I Rs = 4 + 2 3 3 1 1 1 RP = 6 + 3 Rs = 6Ω 1 2 x 3 I1 = x 3 I2 = 1 3 3 3 = 6 RP = 2 Ω I1 = 1 A I2 = 2 A RP
  • 76. 2 Latiha 2Ω a 2Ω 2Ω d 2Ω e b4Ω c 1 n 4Ω Tentukan a. Hambatan pengganti 2Ω f 2Ω 2Ω b. Kuat arus total c. Kuat arus I1 dan I2 V = 12 V d. Tegangan Vab a 2Ω I2 3Ω Tentukan I I1 a. Hambatan pengganti 4Ω 4Ω b. Kuat arus tiap hambatan 12 V c. Tegangan tiap hambatan 1Ω 5Ω b
  • 77. CONTOH SOAL RANGKAIAN SERI-PARAREL A 4 ohm 10 ohm 8 ohm 6 ohm 7 ohm 5 ohm 5 ohm 6 ohm 4 ohm 9 ohm 5 ohm 2 ohm 4 ohm 12 ohm 7 ohm 3 ohm 3 ohm B Hitunglah hambatan pengganti di atas.
  • 78. JAWABAN CONTOH SOAL RANGKAIAN SERI-PARAREL A 4 ohm 5 ohm 10 ohm 6 ohm 7 ohm 5 ohm 5 ohm 8 ohm 9 ohm 6 ohm 4 ohm 2 ohm 4 ohm 12 ohm 7 ohm 3 ohm 3 ohm B Hambatan 5 ohm dan 3 ohm paling kanan dapat dihilangkan (tidak dihitung) karena arus listrik tidak akan melaluinya. PERHITUNGAN DILAKUKAN DARI BELAKANG. 1 1 1 Rs 5 4 3 12 ohm 1 1 1 Rp 8 24 1 1 1 Rp 9 18 1 1 1 24 Rp 6 12 Rp 6 ohm Rp 5 20 18 Rp 6ohm 3 1 12 2 1 20 Rp 4ohm Rp 4ohm 2 1 Rs 6 6 12 24 ohm R s 10 4 6 20 ohm 4 1 Rs 7 7 4 18 ohm Rs 4 2 4 10 ohm
  • 79. RANGKAIAN HAMBATAN SEGITIGA - BINTANG R1 . R 2 RA RB R1 R2 R3 RC RA R 2 .R3 RB R1 R1 R2 R3 R1 . R 3 RC R1 R2 R3
  • 80. CONTOH SOAL RANGKAIAN SEGITIGA-BINTANG 12 ohm 6 ohm 10 ohm Hitunglah hambatan pengganti. 4 ohm 2 ohm 6 ohm 10 ohm 6 ohm Hitunglah hambatan pengganti. 6 ohm 2 ohm
  • 81. JAWABAN CONTOH SOAL RANGKAIAN SEGITIGA-BINTANG 12 ohm 6 ohm Jika besar perkalian silang hambatan sama : 10 ohm Maka rangkaian mengalami jembatan wheatstone hambatan yang di tengah tidak diperhitungkan karena tidak ada arus yang melalui hambatan tersebut. Rs 12 6 18 ohm Rs 4 2 6 ohm 4 ohm 2 ohm 1 1 1 18 Rp 4, 5 ohm Rp 18 6 3 1 6 ohm 10 ohm 6.6 RB RA RB RC 2 ohm 6 ohm 6 6 6 RA RC Rs 2 10 12 ohm Rs 2 2 4 ohm 6 ohm 2 ohm 1 1 1 12 Rp 3 ohm Rs 3 2 5 ohm Rp 12 4 1 3
  • 82. ALAT UKUR JEMBATAN WHEATSTONE untuk mengukur besar tahanan suatu penghantar •Bila arus yang lewat G = 0, maka : R1 . R 3 RX R2
  • 83. CONTOH SOAL JEMBATAN WHEATSTONE Suatu hambatan yang belum diketahui besar- nya ialah Rx dipasang pada jembatan Wheat- stone. Hambatan-hambatan yang diketahui adalah 3 ohm, 2 ohm dan 10 ohm. Galvanome ter yang dipasang menunjukkan angka nol. Hitunglah Rx.
  • 84. JAWABAN CONTOH SOAL JEMBATAN WHEATSTONE R x .R 2 R1 . R 3 R1 . R 3 Rx R2 3.10 Rx 15 ohm 2
  • 86. HUKUM OHM Klik Jml V I 0,40 0,54 0,20 1,2 4,0 2,6 Klik Baterai 1 2 3 Hubungan apa yang Klik didapatkan antara beda Klik Dari tabel data Klik dapat kita potensial dengan kuat arus ketahui jika beda potensial listrik? diperbesar maka kuat arus listriknya juga turut membesar. Buatlah grafik hubungan antara beda potensial dengan kuat arus listrik.
  • 87. Klik Grafik Hubungan Beda potensail (V) Data terhadap kuat arus Klik listrik ( I ) V I V(volt) 1,2 0,2 5,0 2,6 0,4 4,0 4,0 0,54 3,0 V ~ Klik 2,0 V = R 1,0 V = Beda potensial ( volt ) I( A) = Kuat arus listrik ( A ) Klik 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 R = Hambatan ( Ω )
  • 88. Klik Klik Grafik Hubungan Hambatan (R) terhadap kuat arus listrik ( Data R(Ω) I ) R 10 20 30 40 Klik 50 I 1,0 0,5 0,3 0,25 40 Jika V dibuat tetap = 10 V V 10 I1 = 1,0 A I1 = I1 = 30 R 10 V 10 I2 = 0,5 A I2 = I2 = 20 R 20 V 10 I3 = 0,3 A I3 = I3 = R 30 10 V 10 I4 = 0,25 A I4 = I4 = R 40 I( A) 0,25 0,50 0,75 1,0 1,5 V R = I
  • 89. HUKUM OHM Dalam suatu rantai aliran listrik, kuat arus berbanding lurus dengan beda potensial antara kedua ujung-ujungnya dan berbanding terbalik dengan besarnya hambatan kawat konduktor tersebut. Hambatan kawat konduktor biasanya dituliskan sebagai “R”. VA VB i R I = kuat arus VA - VB =VAB = beda potensial titik A dan titik B R = hambatan
  • 90. Hk. Ohm V 2 4 6 8 10 V 1 2 3 4 5 I I =R R 2 2 2 2 2  Tegangan sebanding dengan kuat arus Bila tegangan naik maka kuat arus juga naik Hasil bagi tegangan dengan kuat arus adalah tetap ( Hk. Ohm)
  • 91. Persamaan Hk. Ohm V = R I atau V=I.R V = tegangan ( V ) I = Kuat arus (A) R = Hambatan (Ω)
  • 92. CONTOH SOAL HUKUM OHM 0,3 amper A V 1,5 volt Metode amper-voltmeter dipasang sedemikian Rupa untuk mengetahui besar hambatan R, Seperti tampak gambar di atas, Hitung R.
  • 93. JAWABAN CONTOH SOAL HUKUM OHM 0,3 amper A V 1,5 volt V 1, 5 R R 5ohm I 0, 3
  • 94. TEGANGAN JEPIT (V)  Tegangan jepit adalah beda potensial antara ujung – ujung sumber tegangan saat mengalirkan arus listrik atau dalam rangkaian tertutup . Pengukura Tegangan Jepit V
  • 95. GAYA GERAK LISTRIK (E)  Gaya gerak listrik adalah beda potensial antara ujung-ujung sumber tegangan pada saat tidak mengalirkan arus listrik atau dalam rangkaian terbuka. Pengukura ggl V
  • 96. Susunan Seri GGL Susunan Paralel GGL E r E E E E r r r r E r Etotal = n E rtotal = n r Etotal = E E = ggl ( volt) r r = hambatan dalam ( Ω ) rtotal = n n = jumlah baterai
  • 97. Hukum Ohm dalam rangkaian tertutup ggl Untuk sebuah p R q Hubungan ggl dengan tegangan jepit I E = Vpq + I r E,r Kuat arus yang mengalir dalam rangkaian E I I = Kuat arus ( A ) R r E = ggl ( volt ) R = hambatan luar ( Ω ) Tegangan jepit r = hambatan dalam ( Ω ) Vpq = tegangan jepit ( volt ) Vpq = I R
  • 98. LATIHAN Tiga buah elemen yang I1 6 Ω dirangkai seri masing – a 3Ω b c masing memiliki GGL 4 V dan I I2 hambatan dalam 0,2 Ω, 4Ω dirangkai dengan hambatan E E E luar seperti gambar Tentukan r r r : E = 4V a. Hambatan luar r = 0,2 Ω b. Kuat arus total ( I ) c. Kuat arus I1 dan I2 d. Tegangan Vab, Vbc e. Tegangan jepit
  • 99. Klik Hukum I Kirchoff Rangkaian seri Klik L1 L2 Klik Berapakah kuat arus yang mengalir pada lampu 1 dan lampu 2 Klik Pada rangkaian tidak bercabang ( seri ) kuat arus listrik dimana- Klik mana sama
  • 100. Hukum kirchoff I  Di pertengahan abad 19 Gustav Robert Kirchoff (1824 – 1887) menemukan cara untuk menentukan arus listrik pada rangkaian bercabang yang kemudian di kenal dengan Hukum Kirchoff. Hukum ini berbunyi “ Jumlah kuat arus yang masuk dalam titik percabangan sama dengan jumlah kuat arus yang keluar dari titik percabangan”. Yang kemudian di kenal sebagai hukum kirchoff I
  • 101. I = I 1+I 2+I 3
  • 102. Klik Contoh Klik Pada titik cabang Q 1. Perhatikan rangkaian di bawah dan 10 A + I1 = I2 tentukan nilai I1, I2, I3 ? 10A 10 A + 5 A = I2 Klik P Q I2 S I = 40 A I1 I3 15 A = I2 25A Klik Jawab Klik Pada titik cabang S Pada titik cabang P I = 10 A + I1 + 25 A I2 + 25 A = I3 40 A = 10 A + I1 + 25 A 15 A + 25 A = I3 40 A = 35 A + I1 40 A = I3 I1 = 40 A - 35 A I1 = 5 A
  • 103. Klik Klik 1. Tentukanlah kuat arus I1 sampai dengan I6 ? 3. Perhatikan rangkaian di bawah dan tentukan nilai I1 sampai I7 ? 50 mA I1 I2 I3 I4 30mA I I6 5 23mA I7 15 mA 2. Klik I5 I6 I2 I4 12 A I1 I3 I = 20 A I1 I3 I2 I4 Jika I1 = I2 I3 : I4 = 1 : 2 dan I5 = 2 I6 Jika I1 : I2 = 1 : 4 dan I3 : I4 = 1 : 3 Tentukan I1 sampai I4 ?
  • 104. Hukum kirchoff II  “Jumlah potensial (V) yang mengelilingi lintasan tertutup sama dengan nol”  ΣVtertutup = 0  ΣE +Σ(I.R) = 0