Dokumen tersebut membahas tentang MITRA PEDULI center, sebuah lembaga informasi dan pelayanan psikologi keluarga dan pendidikan yang berlokasi di Semarang. Dokumen ini juga membahas tentang tugas perkembangan psikologi anak, lima bahasa kasih anak, serta pola asuh orangtua yang memadai."
4. 4
Lahir: Jakarta, 19 April 1971
Sarjana Sains Teologi UKSW
Salatiga
Sarjana Psikologi Unika
Soegijapranata Semarang
Berenang, Baca, Basket
Irvan Aryono S.Si.
Purwaningdyah Ayu Saraswati
Adelina Anastasia A. S.Si., S.Psi.
5. 5
RUMUS MENDIDIK ANAK =
1. Tahu, pahami, dan maknai anak di mata Tuhan
2. Tahu dan kuasai tugas perkembangan psikologi anak
(sampai dengan SD)
3. Tahu dan kuasai lima bahasa kasih
4. Tahu dan kuasai pola asuh orangtua yang memadai
5. Tahu, pahami, dan maknai kekerasan pada anak
- Labelling
6. Tahu tugas perkembangan iman anak
7. Tahu dan kuasai menumbuhkan sikap religiusitas pada
anak
8. Menjadi orangtua sesuai citra Allah
7. 7
Asal Dan UsahaAsal Dan Usaha
Pencitraan Tuhan Yang BenarPencitraan Tuhan Yang Benar
Citra Anak tentang Tuhan datang dariCitra Anak tentang Tuhan datang dari
orang yang ia Percayai.orang yang ia Percayai.
Memurnikan Citra TuhanMemurnikan Citra Tuhan
8. 8
Ayat Alkitab:Ayat Alkitab:
Ulangan 4: 9-10Ulangan 4: 9-10 Perintah untuk mendidik anak dan cucuPerintah untuk mendidik anak dan cucu
Ulangan 11: 18-21Ulangan 11: 18-21 Perintah untuk mendidik anak senantiasaPerintah untuk mendidik anak senantiasa
Amsal 15: 10Amsal 15: 10 Didikan yang keras juga diperlukanDidikan yang keras juga diperlukan
Amsal 22: 6Amsal 22: 6 Didik anak pada masa mudaDidik anak pada masa muda
Amsal 29: 17Amsal 29: 17 Perintah untuk mendidik anakPerintah untuk mendidik anak
9. 9
Tetapi Yesus berkata: “Biarkanlah anak-anak itu, janganlahTetapi Yesus berkata: “Biarkanlah anak-anak itu, janganlah
menghalang-halangi mereka datangmenghalang-halangi mereka datang
kepadaku. Sebab orang-orang yang sepertikepadaku. Sebab orang-orang yang seperti
itulah yang empunya kerajaan surga.”itulah yang empunya kerajaan surga.”
(Matius 19: 14)(Matius 19: 14)
““Aku berkata kepadamu sesungguhnya jika kamu tidakAku berkata kepadamu sesungguhnya jika kamu tidak
bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini,bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini,
kamu tidak akan masuk ke dalam kerajaankamu tidak akan masuk ke dalam kerajaan
sorga. Sedangkan barang siapasorga. Sedangkan barang siapa
merendahkan diri dan menjadi sepertimerendahkan diri dan menjadi seperti
anak kecil ini, dialah yang terbesar dalamanak kecil ini, dialah yang terbesar dalam
kerajaan sorga.” Matius 18: 3-4kerajaan sorga.” Matius 18: 3-4
““Didiklah anakmu, maka ia akan memberikan ketentramanDidiklah anakmu, maka ia akan memberikan ketentraman
10. 10
Refleksi 1Refleksi 1
Ayat hafalan apa yang anda ingat dariAyat hafalan apa yang anda ingat dari
kecil sampai dengan sekarang?kecil sampai dengan sekarang?
Mengapa?
Bagaimana pemahaman Alkitab yang
Anda miliki tentang makna anak di Mata
Tuhan? Mengapa?
11. 11
2. TAHU dan KUASAI2. TAHU dan KUASAI
TUGAS PERKEMBANGANTUGAS PERKEMBANGAN
PSIKOLOGI ANAKPSIKOLOGI ANAK
12. 12
1.Masa bayi (0-2 tahun)
2.Masa kanak-kanak (2-12 tahun)
3.Masa remaja (13-21 tahun)
4.Masa dewasa (21-60 tahun)
5.Masa tua (60 tahun ke atas)
5 Periode Perkembangan
Menurut Havighurst
13. 13
adalah serangkaian tugas atau situasi
yang harus dapat dilalui dengan
baik oleh kelompok usia
perkembangan tertentu, agar dapat
memasuki tugas perkembangan
selanjutnya dengan baik dan
memadai.
Tugas perkembanganTugas perkembangan
14. 14
Tujuan Tugas Perkembangan
Sebagai pedoman untuk membantu para
orangtua dan guru untuk mengetahui apa yang
harus dipelajari anak pada usia tertentu.
Sebagai pendorong motivasi bagi anak untuk
belajar hal-hal yang diharapkan masyarakat
dari mereka pada usia tersebut.
Memberikan petunjuk pada orangtua dan guru
tentang apa yang diharapkan dari anak di masa
mendatang
15. 15
Tugas Perkembangan Psikologi Masa Bayi
(Usia 0-2 tahun)
1. Belajar merangkak
2. Belajar berjalan
3. Belajar berbicara
4. Belajar makan makanan padat
5. Belajar mengendalikan pembuangan
sampah tubuh
16. 16
1. Belajar kecakapan fisik yang diperlukan untuk permainan anak-
anak.
2. Membangun sikap menyeluruh terhadap diri sendiri sebagai
organisme yang bertumbuh.
3. Belajar bergaul dengan teman sebaya.
4. Belajar memainkan peran pria dan wanita yang sesuai.
5. Mengembangkan kecakapan dasar dalam membaca, menulis dan
menghitung.
6. Belajar konsep benar dan salah
7. Mengambangkan nurani moralitas.
8. Mencapai kemandirian pribadi.
9. Membentuk sikap terhadap kelompok dan lembaga sosial.
Tugas Perkembangan Psikologi Masa Kanak-Kanak
(Usia 2 – 12 tahun)
17. 17
Bahaya Kegagalan Pencapaian
Tugas Perkembangan
Dapat membuat anak rendah diri, dan hal ini
menimbulkan perasaan tidak bahagia.
Adanya penolakan sosial, sehingga anak dianggap
tidak normal (kekanak-kanakan).
Dapat membuat sulit anak untuk melakukan tugas
perkembangan selanjutnya (yang baru). Akibatnya
anak semakin mundur karena tidak ada dasar yang
diperlukan untuk melanjutkan tugas
perkembangan selanjutnya.
18. 18
Pentingnya Dasar Awal
Masa Kanak-Kanak
Masa kanak-kanak meramalkan masa dewasa,
sebagaimana pagi hari meramalkan hari baru
(Milton). Masa kanak-kanak merupakan gambaran
awal manusia sebagai seorang manusia, tempat
dimana kebaikan dan sifat buruk yang tertentu
dengan lambat namun jelas berkembang dan
mewujudkan dirinya (Freud). Dasar awal cenderung
bertahan dan mempengaruhi sikap dan perilaku anak
sepanjang hidupnya.
19. 19
Pentingnya Dasar Awal
Masa Kanak-Kanak
Masa kanak-kanak meramalkan masa dewasa,
sebagaimana pagi hari meramalkan hari baru
(Milton). Masa kanak-kanak merupakan gambaran
awal manusia sebagai seorang manusia, tempat
dimana kebaikan dan sifat buruk yang tertentu
dengan lambat namun jelas berkembang dan
mewujudkan dirinya (Freud). Dasar awal cenderung
bertahan dan mempengaruhi sikap dan perilaku anak
sepanjang hidupnya.
20. 20
Kebahagiaan Masa Kanak-Kanak
Masa kanak-kanak merupakan periode kehidupan yang
membahagiakan.
Adanya atau tidaknya kebahagiaan menimbulkan
pengaruh yang sangat besar terhadap penyesuaian pribadi
dan sosial.
Kebahagiaan anak kecil terutama ditentukan oleh
bagaimana anggota keluarga memperlakukan mereka.
Periode akhir masa kanak-kanak merupakan salah satu
dari periode yang paling bahagia sepanjang hidup. Hal ini
disebabkan anak lebih banyak mempunyai pilihan dalam
lingkungan, bila dibanding ketika masih dalam masa
prasekolah. Mereka lebih bahagia dan lebih banyak energi
untuk melakukan sesuatu.
21. 21
3 Esensi Kebahagiaan
Penerimaan
= Penerimaan oleh orang lain dan juga penerimaan
terhadap diri sendiri.
Kasih Sayang
= Semakin anak diterima orang lain, semakin besar
perasaan kasih sayang yang akan mereka peroleh. Akan
tetapi untuk dapat menerima kasih sayang mereka juga
harus menunjukkan kasih sayang.
Prestasi
= Adanya prestasi di bidang yang dianggap penting oleh
kelompok sosial, dimana mereka menyatukan diri.
22. 22
Refleksi 2
Apakah Anda selama ini sudah memiliki
pemahaman tentang tugas perkembangan anak
dengan baik? Mengapa?
Dari mana saja Anda mendapat dan menambah
pengetahuan tentang tugas perkembangan anak?
Apa kata Alkitab tentang pentingnya tumbuh
kembang anak?
24. 24
Jenis Bahasa KasihJenis Bahasa Kasih
Bentuk BahasaBentuk Bahasa
KasihKasih
Akan menimbulkan luka-Akan menimbulkan luka-
luka batin bila………luka batin bila………
1. Sentuhan fisik
Memeluk, mencium,
menggandeng,
menepuk bahu
Dicubit, ditampar, dipukul
2. Kata-kata penegas
“Kamu bisa”
“Ayah bangga
kepadamu”
“Kamu bodoh”
“Begini saja tidak bisa”
“Kamu memang tidak bisa apa-
apa”
3. Waktu berkualitas Ditemani bermain,
ngobrol-ngobrol
Dibiarkan sendirian, Orangtua
terlalu sibuk, diacuhkan
4. Hadiah Makanan, mainan
Hadiah dirusak, hadiah diminta
kembali.
5. Layanan Dibuatkan minuman,
disuapi, didandani
Anak disuruh melakukan sendiri
padahal anak belum bisa.
TABEL 5 BAHASA KASIH ANAK
25. 25
REFLEKSI 3
Apa yang menjadi bahasa kasih Anda saat ini?
Apakah:
a. Sentuhan fisik
b. Kata-kata penegas
c. Waktu berkualitas
d. Hadiah
e. Layanan
Apakah Anda dengan mudah bisa mengenali?
Mengapa?
26. 26
Ingat-ingat bagaimana ayah Anda
menyatakan cintanya kepada Anda, di luar
anda suka atau tidak. Apa yang menjadi
bahasa cinta dominan ayah Anda kepada
Anda?
Ingat-ingat bagaimana ibu Anda
menyatakan cintanya kepada Anda, di luar
anda suka atau tidak. Apa yang menjadi
bahasa cinta dominan ibu Anda kepada
Anda?
Kesimpulan bahasa cinta Anda:
Cara mengetahui bahasa kasih diri sendiri:
27. 27
Juga demikian cara mengetahui bahasa cinta
pasangan Anda:
Kesimpulan bahasa cinta pasangan Anda:
Sekarang Anda mengetahui bahasa cinta apa
yang Anda dan pasangan Anda lakukan sebagai
orangtua kepada anak Anda?
Kesimpulan bahasa cinta orangtua kepada
anak:
Apa kata Alkitab tentang mencintai pasangan
dan anak?
28. 28
4. TAHU DAN KUASAI POLA4. TAHU DAN KUASAI POLA
ASUH YANG MEMADAIASUH YANG MEMADAI
29. 29
Pola Pengasuhan Orangtua
1. Pola Pengasuhan Autoritatif
2. Pola Pengasuhan Otoriter
3. Pola Pengasuhan Penyabar / Pemanja
4. Pola Pengasuhan Penelantar
31. 31
Dampak Negatif Pola Pendampingan
Yang Kurang Efektif :
Pola penyabar atau pemanja :Pola penyabar atau pemanja :
Anak cenderung kurang matang secara sosial,Anak cenderung kurang matang secara sosial,
impulsif (mudah bereaksi tanpa berpikir panjang), danimpulsif (mudah bereaksi tanpa berpikir panjang), dan
cengeng (kurang percaya diri).cengeng (kurang percaya diri).
Pola otoriter dan terlantar :Pola otoriter dan terlantar :
Anak cenderung agresif, pemurung, dan kurangAnak cenderung agresif, pemurung, dan kurang
mampu konsentrasi.mampu konsentrasi.
32. 32
Catatan Untuk Pola Pengasuhan
Penelantar :
Merupakan pola pengasuhan yang beresiko paling tinggi
.
Menghasilkan anak dengan kecenderungan perilaku
negatif yang seringkali sudah mengarah pada perilaku
orang dewasa, yang tampak pada usia 8 – 12 tahun.
Menciptakan anak yang kurang memiliki daya tahan
terhadap frustasi, tidak memiliki pemikiran jangka
panjang.
33. 33
REFLEKSI 4
Apa Anda sudah mempunyai dan menerapkan
pola asuh autoritatif? Mangapa?
Apa kata Alkitab tentang mendidik anak?
34. 34
Cara mengetahui pola asuh yang Anda dan
pasangan berlakukan pada anak Anda:
Ayah: Ibu:Ibu: Ayah:
Anda: Pasangan:
Pola asuh ke anak:
35. 35
5. TAHU, PAHAMI, DAN MAKNAI5. TAHU, PAHAMI, DAN MAKNAI
KEKERASAN PADA ANAKKEKERASAN PADA ANAK
36. 36
Labelling Pada Anak
adalah julukan atau cap yang biasanya diberikan
dari orangtua kepada anak.
JENIS:
1.Labelling Positif
2.Labeling Negatif
37. 37
Jenis Kekerasan pada Anak
Kekerasan FisikKekerasan Fisik
Kekerasan PsikisKekerasan Psikis
Kekerasan SeksualKekerasan Seksual
Kekerasan EkonomiKekerasan Ekonomi
Kekerasan SosialKekerasan Sosial
Malnutrisi/ Pengabaian KesehatanMalnutrisi/ Pengabaian Kesehatan
Pengabaian PendidikanPengabaian Pendidikan
38. 38
Refleksi 5
Saya memarahi anak lebih banyak daripada memujiSaya memarahi anak lebih banyak daripada memuji
anak setiap harinya (anak setiap harinya (kekerasan verbalkekerasan verbal))
Kalau anak saya salah, saya tidak segan-seganKalau anak saya salah, saya tidak segan-segan
(terutama) memberi pukulan untuk mendisiplinkan(terutama) memberi pukulan untuk mendisiplinkan
anak (anak (kekerasan fisikkekerasan fisik))
Saya tanpa sadar mudah mengatai-ngatai anak bilaSaya tanpa sadar mudah mengatai-ngatai anak bila
marah. (marah. (kekerasan verbalkekerasan verbal))
Saya melarang anak saya untuk bermain denganSaya melarang anak saya untuk bermain dengan
teman-teman sebayanya.teman-teman sebayanya. ((kekerasan sosialkekerasan sosial))
39. 39
Refleksi 5
Saya hampir selalu mengabulkan apa punSaya hampir selalu mengabulkan apa pun
permintaan anak saya (permintaan anak saya (kekerasan emosionalkekerasan emosional).).
Saya tidak bermasalah/ tidak memprioritaskan anakSaya tidak bermasalah/ tidak memprioritaskan anak
untuk bersekolah di SMA (untuk bersekolah di SMA (pengabaian pendidikanpengabaian pendidikan).).
Anak saya yang berusia kurang dari 18 tahun bekerjaAnak saya yang berusia kurang dari 18 tahun bekerja
untuk menunjang ekonomi keluarga (untuk menunjang ekonomi keluarga (kekerasankekerasan
ekonomiekonomi))
Anak saya jarang makan sayur dan dagingAnak saya jarang makan sayur dan daging
((malnutrismalnutrisi)i)
Saya melarang anak mengikuti kegiatanSaya melarang anak mengikuti kegiatan
40. 40
Refleksi 5
Saya hampir selalu mengabulkan apa punSaya hampir selalu mengabulkan apa pun
permintaan anak saya (permintaan anak saya (kekerasan emosionalkekerasan emosional).).
Saya tidak bermasalah/ tidak memprioritaskan anakSaya tidak bermasalah/ tidak memprioritaskan anak
untuk bersekolah di SMA (untuk bersekolah di SMA (pengabaian pendidikanpengabaian pendidikan).).
Anak saya yang berusia kurang dari 18 tahun bekerjaAnak saya yang berusia kurang dari 18 tahun bekerja
untuk menunjang ekonomi keluarga (untuk menunjang ekonomi keluarga (kekerasankekerasan
ekonomiekonomi))
Anak saya jarang makan sayur dan dagingAnak saya jarang makan sayur dan daging
((malnutrismalnutrisi)i)
Saya melarang anak mengikuti kegiatanSaya melarang anak mengikuti kegiatan
41. 41
Refleksi 5
• Apabila jengkel, saya dengan gampang mengatai-Apabila jengkel, saya dengan gampang mengatai-
ngatai pasangan saya dengan kata-kata yang kasarngatai pasangan saya dengan kata-kata yang kasar
dan menyakitkan hati. (dan menyakitkan hati. (kekerasan psikiskekerasan psikis))
• Apabila saya jengkel, tanpa sadar saya memukulApabila saya jengkel, tanpa sadar saya memukul
pasangan saya. (pasangan saya. (kekerasan fisikkekerasan fisik))
• Saya sering mempergunjingkan pasangan saya diSaya sering mempergunjingkan pasangan saya di
muka umum (muka umum (kekerasan verbalkekerasan verbal))
• Saya tidak peduli pada pasangan saya bagaimanaSaya tidak peduli pada pasangan saya bagaimana
pun kondisinya (pun kondisinya (kekerasan emosionalkekerasan emosional).).
42. 42
Refleksi 5
• Saya tidak menyetujui pasangan saya aktif dalamSaya tidak menyetujui pasangan saya aktif dalam
kegiatan di luar rumah atau kegiatan sosial lainnyakegiatan di luar rumah atau kegiatan sosial lainnya
di kampung (di kampung (kekerasan sosialkekerasan sosial).).
• Saya tidak memperbolehkan pasangan untukSaya tidak memperbolehkan pasangan untuk
mengatur keuangan keluarga (mengatur keuangan keluarga (kekerasan ekonomikekerasan ekonomi).).
• Saya sering memaksa pasangan untuk melakukanSaya sering memaksa pasangan untuk melakukan
hubungan seksual (hubungan seksual (kekerasan seksualkekerasan seksual).).
45. 45
BAYI ROHANI
Belum matang untuk memahami rencana Allah atas dirinya.
Belum mengerti bahwa Allah dapat berbicara kepada seseorang
anakNya dengan satu dan lain cara
Kehendak sendiri masih mendominasi hidupnya
Belum memiliki kepekaan rohani
Belum menyadari bahwa ia anggota dari keluarga Allah
Masih mudah diombang-ambingkan oleh berbagai ajaran orang
lain
Biasanya mengidap suatu penyakit rohani yaitu roh persaingan,
semangat bersaing.
Sering meragukan keselamatannya
Lebih merindukan berkat-berkat Allah daripada Allah sendiri.
46. 46
KANAK-KANAK ROHANI
Belum memiliki kemenangan atas dosa
Mulai belajar mengenal dan berhubungan
dengan Allah
Mempersilahkan Allah untuk bekerja dalam
dirinya
Kepercayaan kepada Allah mulai bertumbuh
Mulai belajar menikmati kehadiran Allah
47. 47
REMAJA / PEMUDA ROHANI
Buah-buah roh mulai nampak dalam kehidupannya
Mulai kuat secara rohani dan mampu mengalahkan
kuasa kegelapan
Mengenali pekerjaan yang berasal dari si jahat
Menjadi teladan
Sadar bahwa jalan keselamatan adalah jalan
ketaatan
Karakternya mulai mencerminkan karakter Kristus
Mempercayai janji-janji Allah
48. 48
DEWASA ROHANI
Sifat yang terpenting adalah dia mengenal
Allah.
Sanggup menghadapi kesulitan hidup
dengan damai dalam Allah
Sadar bahwa dia sudah dipilih oleh Allah
untuk melaksanakan tugas tertentu
Memiliki kasih dan solidaritas yang besar
terhadap orang lain
Tidak takut menderita.
49. 49
REFLEKSI
Sampai manakh tugas perkembangan iman
Anda? Mengapa?
Sampai manakh tugas perkembangan iman
pasangan Anda? Mengapa?
50. 50
7. TAHU DAN KUASAI7. TAHU DAN KUASAI
MENUMBUHKAN SIKAPMENUMBUHKAN SIKAP
RELIGIUSITAS PADA ANAKRELIGIUSITAS PADA ANAK
51. 51
SIKAP RELIGIUSITAS PADA ANAK
Manusia Religius
Bakat Religius Anak Minta Dipandu
Bagaimana Sikap Religius Bisa Tumbuh-
Kembang?
Membina Pencitraan Tuhan Yang Benar
52. 52
Memiliki rasa keadilan yang mendalam,
mencintai kebenaran dan membenci segala
kebohongan dan kemunafikan, perasa yang
halus, peka terhadap getaran-getaran sedih orang
lain, suka menolong, banyak merenung tentang
hakekat hidup, kritis, orang lain dapat
merasakan kedamaian dan kepastian bila berada
didekatnya.
Manusia Religius
53. 53
Bakat Religius Anak Minta Dipandu
Pertumbuhan anak secara badaniah maupun
mental sangat membutuhkan sentuhan-sentuhan
langsung dengan ibunya serta orang-orang
sekeliling yang memberikan kepastian yang serba
menjamin dan berdialog. Adanya kesempatan pada
diri anak untuk belajar, menerima teladan,
kemampuan iba hati, memaafkan, takjub dan cinta
Allah. Tidak ada sesuatu didalam diri anak yang
datang secara otomatis.
54. 54
Bagaimana Sikap Religius
Bisa Tumbuh-Kembang?
– Anak merasa dihargai.
– Adanya kemampuan bertanggung jawab
atas hal-hal sehari-hari.
– Adanya kemampuan untuk kagum dan
bertanya.
– Adanya pembudayaan budi hati.
55. 55
REFLEKSI 7
– Apa dan bagaimana tantangan Anda untuk
menumbuhkan sikap religiusitas pada anan
Anda?
– Bagaimana dengan Anda sendiri? Sudahkah
sikap religiusitas Anda berkembang denan
memadai?
– mengapa?
57. 57
Orangtua memahami bahwa hubungan keharmonisan
pasutri dapat mempengaruhi keadaan dan kondisi
anak oleh karena itu pasangan suami istri perlu:
• Saling menerima pasangan apa adanya
• Saling mendukung pasangan
• Saling memaafkan pasangan
• Tidak melakukan kekerasan pada pasangan apalagi
di depan anak
• Mampu mengendalikan diri dalam hal emosi
• Menjadi contoh/ panutan terhadap sikap, pikiran,
perasaan kepada anak
58. 58
Membina pencitraan Tuhan Yang Benar
Contoh pencitraan yang keliru :
Tuhan bukan mandor pencari kesalahan
(“ kamu salah, tidak boleh, nanti dihukum Tuhan, masuk neraka loh “)
Tuhan bukan maharaja sewenang-wenang
(ini sangat dilarang Tuhan, Tuhan sangat tidak suka loh)
Tuhan bukan pedagang serakah
(kalau kamu baik dan prestasi, nanti dapat pahala loh)
Tuhan bukan pemimpin partai atau golongan
(kalau banyak pengikut/kuantitas Tuhan itu paling baik)
Tuhan bukan Tukang Sulap Agung
(Tuhan bisa menyulap anak malas jadi juara)
59. 59
Asal dan usaha pencitraan Tuhan yang benar
Citra Anak tentang Tuhan datang dari orang yang ia
Percayai. Melalui dialog seluas-luasnya dan
berkesinambungan melalui peristiwa sehari-hari.
Memurnikan Citra Tuhan.
Usahakan agar kita semakin cinta kepada yang benar.
Religiusitas membutuhkan kepekaan terhadap pelambangan
dan cita rasa puisi (melatih agar selalu mampu membaca warta
terselubung dalam setiap benda atau peristiwa).
60. 60
REFLEKSI 8
Pencitraan Tuhan yang bagaimana yang Anda
sadar atau tidak sadar Anda transfer ke anak
Anda?
Apa yang Anda lakukan untuk mentransfer citra
Tuhan yang memadai bagi anak Anda?