SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 16
Baixar para ler offline
PUBLICA POS
Tabloid Dwi Mingguan
Info Publik Terpercaya
Sejarah manusia merupakan tanah
pemakaman dari kebudayaan-kebudaya
an yang tinggi, yang rontok karena mereka
tidak mampu melakukan reaksi sukarela
yang terencana dan rasional untuk
menghadapi tantangan.
(Erich Fromm)
Hal. 5...
Pansel KY Jaring 75 Calon
Nihayatul Wafiroh:
Perempuan Desa
Membangun Bangsa
Sosok
Hal. 16...
5,4 Juta Balita Terindikasi
Gizi Buruk
Ekonomi & Kesos
Hal. 6-7...
Hukum
Ada Amal Dalam Kelezatan Kecap
www.publicapos.com
fanpage: publicapos.com
@publicaposcom
publicapos@gmail.com
Terbit 16 Halaman
Edisi V/I/VI - 2015
Waspada
Kongkalikong Mafia
Beras
Foto:Publicapos.com/ant
Petugas BPOM sedang menguji kandungan beras plastik saat melakukan sidak di salah satu pasar tradisional di seputaran Jabotabek. Kegiatan ini dilakukan pasca beredarnya isu Beras plastik
di tengah masyarakat /
Publicapos (Jakarta) - Pernahkah Anda
membeli Sate Madura, diwarung kaki lima
manapun. Cobalah perhatikan botol kecap
yang digunakan. Ada satu kecap yang khas,
Kecap Cap Korma ya selalu merk itu yang
mereka gunakan untuk memberi cita rasa
berbeda pada sate mereka.
Tentu Anda akan bertanya kenapa
memakai kecap tersebut? padahal kecapnya
tidakdikenalsecaraluas?JawabandariJundi,
salah satu distributor kecap Cap Korma
cukup mengejutkan kita karena tidak ada
hubungannya dengan rasa ataupun harga
dari kecap tersebut.
Menurut Jundi, banyaknya warga
Madura yang menggunakan kecap ini,
jauh karena di madura kecap ini sering
membantu kegiatan-kegiatan pesantren di
sana. Sebuah jawaban yang sarat dengan
emosional dari Mahasiswa Pascasarjana
STAINU Jakarta yang juga 'nyambi' sebagai
distributor Kecap ini.
" Kami memanfaatkan jaringan pedagang
Sate Madura yang memiliki kedekatan
emosional dengan kami," tutur Jundi.
Coba kita bayangkan berapa banyak
penjual Sate Madura di seluruh Indonesia?
Wow pasti banyak sekali dan setiap malam
satu penjual sate bisa menghabiskan 3
botol kecap cap Korma dan kalau di kali
30 hari maka dia memakai 90 botol kecap
dalam sebulan, coba anda kalikan dengan
penjual sate seluruh Indonesia? pasti
jumlahnya sangat banyak.
Kecap cap Korma sekilas sama dengan
produk kecap lainnya. Namun saat melihat
lebih teliti akan tampak ada perbedaan. Di
situ tertulis bahwa dengan membeli Kecap
cap Korma Anda berinfak sebesar 2,5 persen.
Menurut produsen kecap, infak yang di­
masukkan ke harga adalah upaya mengajak
masyarakat berbagi dengan kaum dhuafa.
Komitmen membantu kaum tidak mampu
ini juga diwujudkan dengan mempekerjakan
mereka di pabrik di kawasan Jakarta Selatan.
Menelusuri jejak Kecap Cap Korma
sama saja dengan menelusuri sebuah
usaha kecap tradisional yang dramatis
oleh sebuah keluarga Syarifah Khadijah,
janda (alm. Habib Ibrahim bin Agil
Assegaf). Meski mulanya hanya sebatas
bisnis keluarga, namun pemiliknya, selalu
berusaha menerapkan nilai-nilai Islami
dalam bisnisnya. Misalnya, selalu menjaga
kualitas produk yang halalan thoyyiban
sebagai “amanah” dan mengalokasikan
sebagian keuntungan untuk umat sebagai
bagian dari “ibadah”.
Dengan istigomah pada prinsip ini, pada
tahun 1976, usaha Kecap Korma kemudian
membuka cabang di Jakarta dengan nama
PT. Korma Jaya Utama. Kecap Korma mulai
dikenal luas di kalangan masyarakat setelah
merebaknyaisulemakbabipadatahun1988.
Saat itu banyak merk kecap yang diragukan
kehalalannya.Namun,tidakdemikiandengan
Kecap Cap Korma yang selalu memegang
teguh prinsip halalan thoyyiban.
Penerapan prinsip Islami nyatanya
tidak membuat Kecap cap Korma sulit
berkembang. Sebagai produk rumahan,
kecap ini sudah melebarkan sayap ke
berbagai daerah. Mereka sudah memiliki
jaringan pelanggan tetap, sebagian besar
tentu adalah para pedagang sate.
Adanya tambahan infaq untuk kaum
dhuafa sebesar 2,5 persen tidak membuat
para pelanggannya keberatan. Bagi para
pelanggan selama produk kecap yang
dibeli memiliki rasa yang enak mereka
pasti membelinya
"Dengan membeli kecap ini Anda akan
berinfaq seharga 2,5 % perbotolnya dari
harga yanga Anda bayarkan, " tambah
Jundi lagi.
Sungguh sistem pemasaran yang unik
dan adakah produsen lain yang menirunya?
Tertarik ingin merasakan lezatnya Kecap
Cap Kurma dan berinfaq 2,5 % Anda bisa
memesannya lewat Jundi,
" Bisa menghubungi nomor saya 0857
8274 2061 dan 089 756 083291 atau lewat
email m.jundiyalwathoniy@yahoo.com, "
ujar Mahasiswa yang juga penghafal Qur'an
ini berpromosi. (tgh)
Foto: Istimewakecapcapkurma
Ilustrasi
Edisi V/I/VI - 2015S O R O T2 P u b l i c a P o s
Publicapos (Jakarta)- Gabungan
ImportirNasionalSeluruhIndonesia
(GINSI) membantah kabar bere­
darnya beras beras plastik masuk
ke Indonesia dengan cara importasi
ilegal atau penye­lun­dupan.
Wakil Ketua Umum GINSI
bidang Perdagangan ekspor impor
dan kepelabuhanan, Erwin Taufan,
mengatakan pihaknya justru
menduga beras plastik diracik
oleh para mafia beras di dalam
negeri untuk mengalihkan isu-isu
tertentu dan mencoreng nama
baik Pemerintahan RI saat ini.
"Tak mungkin itu dari impor,
Operasi Intelijen
Dibalik Beras
Plastikberedarnya beras didalam negeri
itu ulah mafia pemain beras, dan
racik didalam negeri kemudian di
sebar. Para mafia ini yang mesti
dilacak tuntas," ujar Erwin Taufan.
Taufan mengatakan,kegiatan
importasi beras itu sangatlah
ketat, karena terkait perizinan
larangan pembatasan (lartas)
dan harus memperoleh izin
Kemendag dan isntansi lainnya
seperti badan pengawasan obat
dan makanan (BPOM) maupun
Badan Karantina Kementan.
Taufan justru menuding bahwa
jika terbukti beras plastik itu
benar ada maka dimungkinkan
diracik didalam negeri,
"Kalau itu (beras plastik) hasil
importasi ilegal atau penye­lun­
dup­an pasti bisa dilacak siapa
importir­nya. Tetapi menurut saya
komoditi tersebut diracik didalam
negeri,"paparnya.
Dia mengatakan, untuk
memasukkan / importasi beras
jugaharusdilakukanpemeriksaan
dan melampirkan dokumen dari
lembaga surveyor (LS).
"Sebelum masuk pasti ada
quality control dari surveyor,"
tuturnya.(tgh)
Publica pos - Asmo Wahyu, pakar
kimia UI yang menjadi salah satu
narasumberdalamdiskusibertema
" Beras Plastik, Beras Oplosan dan
Diversifikasi Pangan.” beberapa
waktu lalu menga­takan bahwa
artificial rice yang dikembangkan
di China sebenarnya dimaksudkan
untuk masyarakat yang mampu
mem­beli.
“Beras dibuat dengan menam­
bah­kan nutrisi, makanya dicam­
pur dengan ubi dan kentang.
Agar adonan menjadi kenyal dan
bisa dibentuk, diberi senyawa
plastilizer, yang biasanya cukup
aman dikonsumsi, misal­nya
gliserin. Jadi ini upaya mempro­
duksi beras dengan kandungan
nutrisi yang lebih tinggi,” kata
Asmo.
Adonan lantas dicetak mirip
beras. Beras seperti ini dijual lebih
mahal. Pembelinya kelas menengah.
Dewi si pedagang bubur di
Bekasi mengaku membeli beras
yang kemudian menjadi obyek
penelitian “beras plastik” itu
seharga Rp 8.000 per kilogram.
Ini harga yang sesuai pasaran saat
Agenda Politik Beras Plastik
ini, yakni Rp 8.000 – 9.000 per
kilogram beras.
Padahal, menurut Asmo Wahyu,
harga biji plastik hasil daur ulang
saja Rp 15.000 an per kilogram.
Jauh lebih mahal dari harga beras.
Jadi, soal motivasi masih
gelap. Secara hitungan ekonomi
tidak masuk. Ini juga menjadi
pertanyaan
“Soal beras plastik, saya ber­
spekulasi ada agenda lain. Entah
politik, intelejen atau kea­man­an
pangan. Saya meli­hat­nya ke sana,”
kata Bustanul Arifin, guru besar
di Fakultas Pertanian Universitas
Lampung yang juga menjadi
pemateri dalam diskusi tersebut.
Menurut dia, polisi harus meng­
angkap tuntas masalah ini dan
menghukum pelakunya. “Ini
keja­hat­an pangan. Kejahatan
berat,” ujar Bustanul. “Yang tidak
pernah tuntas adalah pengusutan
pelaku,” tambah Bustanul.
Ketua Umum HIPPI Suryani
Motik menganggap keresahan
yang ditimbulkan akibat isu
“beras plastik” terjadi akibat fakta
ketidakseimbangan antara supply
demand beras di dalam negeri.
Artinya, tingginya demand
beras masyarakat tidak diimbangi
oleh supply yang memadai. Itu
sebab, katanya, Indonesia acap­
kali melakukan impor beras,
khusus­nya menjelang hari besar
keagamaan.
“Akibatnya, banyak sekali
terjadi masalah dalam sistem
perberasan kita. Apalagi pola
makan rakyat Indonesia selalu
mengutamakan beras sebagai
makanan utamanya,” kata Suryani.
Ini membuat isu terkait
beras mudah digunakan untuk
menggoyang situasi ekonomi.
HIPPI yang beranggotakan
20.000 pengusaha di 30 propinsi
juga mendesak pemerintah untuk
men­jadi­kan peristiwa “beras
plastik” sebagai momentum
serius mem­perkenalkan produk-
produk pangan lain, sebagai
langkah diversifikasi pangan
di Indonesia. Tujuannya, agar
masyarakat Indonesia memiliki
banyak pilihan bahan makanan
utama, khususnya saat harga
beras melambung tinggi. (tgh)
Publicapos (Jakarta) - Tak mudah
menebak apa alasan di balik pener­
bitan Instruksi Presiden Nomor
5 Tahun 2015 tentang Kebi­jakan
Penga­daan Gabah/Beras dan Penya­
lur­an Beras oleh Pemerintah. Dari
sisi waktu, beleid pengganti Inpres
Nomor 3 Tahun 2012 yang terbit
pada 17 Maret itu jauh dari upaya
merang­sang petani agar ber­gairah
ber­produksi.
Bagi Bulog, pedagang pengum­
pul, dan pemilik penggi­ling­an,
waktu terbit Inpres juga ter­lambat
karena musim panen raya sudah
ber­langsung. Idealnya, Inpres terbit
sebe­lum panen raya yang ber­
langsungantaraFebruari-Juni.
Karena itu, fungsi Inpres
sepertinya hanya sebagai patokan
harga di pasar. Tak lebih tak kurang.
Di Inpres ditentukan harga gabah
kering panen di petani Rp 3.700/kg
(sebelumnya Rp 3.300/ kg), gabah
kering giling di gudang Bulog Rp
4.650/ kg (sebelumnya Rp 4.200/
kg), dan beras di gudang Bulog Rp
7.300/kg(sebelumnyaRp6.600/kg).
Bagi pedagang pengumpul dan
pemilik penggilingan padi, Inpres
menjaminmerekatetapbisamengais
untung lewat penga­daan beras
untuk warga miskin (raskin). Dalam
setahun, jumlah raskin kira-kira 3
juta ton. Mereka tidak bergairah jika
penga­daan hanya untuk cadangan
beras pemerintah (CBP) karena
jumlahnya amat kecil, hanya 0,35
jutaton.
Presiden Joko Widodo mungkin
berharap Inpres jadi obat mujarab
pelbagai masalah beras, seperti
gejolak harga dan cadangan yang
me­nipis. Tak banyak disadari,
Inpres dengan harga pembelian
peme­rintah (HPP) tunggal beras
kualitas rendah/medium bakal ber­
dampak luas pada tiga hal: melang­
gengkan penggilingan padi kecil/
sederhana; sulit mene­kan susut saat
pengeringan dan penggilingan serta
rendemen giling; dan penggilingan
kecil/sederhana bakal tutup saat
pasartunggalASEANberlaku.
Selain itu, Inpres ini menyimpan
risiko tersembunyi. Pertama, per­
taruh­an kualitas beras Bulog. Di
Inpres HPP beras kualitas medium
di gudang Bulog dipatok Rp 7.300/
kg. Di sisi lain, harga beras kualitas
serupa di pasaran Rp 9.993/kg per
23April.
Dengan disparitas Rp 2.700/kg,
ada dua kemungkinan. Kemung­
kin­an pertama, Bulog tetap bisa
mendapatkan beras di pasaran
untuk memperkuat cadangan.
Namun, dengan disparitas sebe­sar
Menghitung Untung
Rugi Inpres Harga Beras
itu, kualitas beras seperti apa yang
didapatkanBulog?
Tiga tahun terakhir, pengadaan
beras Bulog tergolong tinggi: 3,65
jutaton(2012);3,49jutaton(2013);
dan 2,4 juta ton (2014). Pengadaan
yang tinggi itu terjadi saat harga
beras di pasaran jauh di atas HPP.
Ini aneh, bahkan misteri. Misteri
ini mungkin yang bisa menjelaskan
mengapa selalu muncul keluhan
berulang-ulang dan bertahun-tahun
terhadapkualitasraskin.
Kemungkinan kedua, karena
harga amat tinggi Bulog tidak men­
dapatkan beras di pasaran. Tak ingin
mempertaruhkan repu­tasi, Bulog
tak mau membeli beras berkualitas
rendah. Konse­kuen­sinya, cadangan
beras Bulog menipis. Di sisi lain,
pedagang menguasai stok. Pasar
berasmudahsekali”memanas”.
Impor menjadi satu-satunya jurus
tersisa.Inilahrisikokeduayangtidak
banyak disadari. Jika ini terjadi, tentu
sebuahironi.Sebab,impordilakukan
saat produksi beras dalam negeri
men­­cu­kupi.
Adaduajalankeluar.Pertama,kebi­
jakan harga tunggal (beras medium)
selama 46 tahun harus diubah ke
harga multikualitas (kualitas super
dan premium). Ini didasari ke­nya­
taan kualitas beras mengikuti irama
panen: jelek saat panen raya, mem­
baik saat panen gadu, dan baik saat
paceklik.
Dengan multikualitas, penga­daan
Bulog bisa dilakukan sepan­jang
tahun:berasmediumsaatpanenraya
untuk raskin, dan beras premium
saat panen gadu dan paceklik untuk
CBP. Selain itu, opsi ini didasari oleh
banyaknyajenisberasdipasar.
Di Pasar Induk Cipinang ada 17
jenis beras. Di kota-kota lain ada 3
hingga 5 jenis. Opsi ini akan men­­
ciptakan insentif petani dan peng­
gilingan padi untuk mem­per­baiki
kualitasgabah/beras.
Kedua, mengubah CBP dari
kualitas medium ke premium.
Volume­­nya juga perlu diperbesar
hingga 1,3 juta ton. Dengan ini CBP
akan efektif untuk stabilisasi harga
beras karena tak perlu di­oplos
dahulu dan untuk mem­beri­kan
bantu­annegarasahabat.Bahkan,jika
masih ada kelebihan volume, CBP
bisauntuktujuanekspor.
Ini bisa memecahkan kebuntuan
investasi industri penggilingan
modern melalui pengadaan yang
berbeda kualitas dan penyalur­an
beras. Dengan dua opsi ini pasar
beras berpeluang sehat dan industri
padi/beras yang mati suri akan
hiduplagi.(tgh)
Foto: Publicapos.com
Presiden Joko Widodo saat mengumumkan Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2015 tentang Kebi­
jakan Penga­daan Gabah/Beras dan Penya­lur­an Beras oleh Pemerintah
Foto: Publicapos.com
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa melakukan sidak ke Bulog Aceh Besar untuk memastikan kualitas beras untuk rakyat miskin (raskin), Sabtu
(30/5). Pemerintah mempercepat pembagian raskin sebelum bulan Ramadhan
3P u b l i c a P o sEdisi V/I/VI - 2015 S O R O T
Terbit sejak 15 Januari 2015,
Publica Pos hadir sebagai tabloid
dwi mingguan yang bertekad men­
jadi rujukan informasi publik ter­
percaya.
Semua naskah yang dikirim ke
Redaksi dan diterbitkan menjadi
milik Publica Pos. Semua wartawan
Publica Pos dibekali tanda pengenal
dan tidak menerima maupun me­
mintaimbalandarisiapapun.Semua
Tabloid Dwi
Mingguan
Publica Pos
isi artikel/tulisan yang berasal dari
luar, sepenuhnya tanggung jawab
penulis yang bersangkutan.
Dewan Redaksi:
Ujianto Singgih Pr, Mohammad Mulyadi,
Achmad M Fahham, Sahat Aditua Silalahi,
Prianter J. Hairi, Ansel Alaman
Pemimpin Umum: Achmad M Fahham
Pemimpin Perusahaan: Abdul Mukhit KD,
Pemimpin Redaksi: Ahmad DH
Redaktur Pelaksana Tabloid:
T. Kurniawan,
Redaktur Pelaksana Online:
Dawam Multazam
Staf Redaksi:
Helmi Yusuf, Fikry Rakatamala, Arik Dj,
Abdul Kholik, Abu Roiz, Muhammad
Ainuzzaki, Abas Firdaus Basuni
Manajer Keuangan: Miftachul Chusnah
Manajer Iklan dan Pemasaran:
M. Arief Setiawan, Ahmad Amin
Penerbit:
PT Publica Media Utama
Alamat Redaksi / Iklan :
Ruko Taman Cinangka A-5,
Cinangka, Sawangan, Depok, 16516
Telp. 021-49116822
Email Redaksi: publicapos@gmail.com
Publicapos (Jakarta) -
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
untuk men­jaga pasokan beras
jelang Puasa dan Lebaran siapkan
modal usaha sebesar Rp1,5 triliun
ke PT Food Station Tjipinang Jaya,
salah satu Badan Usaha Milik
Daerah di bidang ketersediaan
pangan.
Penyertaan Modal Pemerintah
ini bertujuan menjaga kestabilan
harga dan ketersediaan stok
beras di ibu kota.
Gubernur DKI Jakarta, Basuki
Tjahaja Purnama mengatakan
PMP itu bertujuan agar PT FSTJ
memiliki modal untuk mengen­
dalikan harga beras di pasaran.
“Kami harus setor sampai Rp1,5
triliun. Kami harapkan Food
Station punya modal. Jadi kalau
harga beras naik kami punya
stok,”kataAhok,usaiRapatUmum
Pemegang Saham Luar Biasa di
kantor FSTJ, Jakarta Timur, pada
Maret 2015 lalu, seperti dikutip
Beritajakarta.com.
Dengan penambahan modal ini,
DKI Siapkan Dana
1,5 triliun Untuk
Beras
Ahok berharap kebutuhan beras
di Jakarta yang mencapai 3 ribu
ton per hari dapat ditangani.
Menurut Ahok, peranan PT FSTJ
sejak didirikan di masa kepe­
mim­pinan Ali Sadikin sebagai
Gubernur DKI hingga saat ini
sangat penting.
“Jadi Food Station bisa menjadi
garda terdepan penyedia sekali­
gus penyeimbang harga beras di
ibu kota, bahkan di Indonesia.
Serta menangkal jika ada pihak-
pihak lain yang ingin memonopoli
beras,” katanya.
Ahok berpesan agar PT FSTJ
untuk terus menggelar operasi
pasar, terlebih ketika isu harga
beras akan naik mulai ramai di­
per­bincangkan.
“Tugas Food Station ini tidak
sekadar menstabilkan harga
beras di ibu kota, tapi juga mem­
bantu menstabilkan harga beras
di seluruh Indonesia. Ini juga
yang diminta Pak Presiden Jokowi
agar kami melakukan,” kata Ahok.
(tgh)
Publicapos (Jakarta) - Sungguh
mengejutkan, secara tiba-tiba
Anggota Komisi IV DPR, Firman
Subagyo, disalah satu menyam­
paikan bahwa dirinya men­da­
patkan informasi jika ada peru­
sahaan swasta yang berniat
mem­borongsemuastokberasyang
sedia­nya diperuntukkan peme­
rintah guna memenuhi kebu­tuhan
pangan dalam negeri dalam meng­
hadapi momen besar Ramadhan
dan Idul fitri. Hal ini cukup
mengejutkan mengingat Bulan Mei
- Juni menjelang panen
"Untuk menghadapi tantangan
besar serta menuju swasembada
pangan dan menjaga stabilitas
harga,sayamendapatkaninformasi
serta temuan terbaru di lapangan
yang mengejutkan bahwa ada
mantan Menteri era SBY bernisial
`AP` yang ternyata menjadi
Waspada
Kongkalikong Mafia
Beras Komisaris Utama (Komut) di PT
TP (Pemilik Peru­sahaan Swasta
Pemborong beras) diam-diam
ternyata telah mem­borong beras
dengan target sampai dengan 2
juta ton dari ber­bagai jenis untuk
ditimbun serta untuk mengen­
dalikan harga beras di pasar," kata
sebagaimana di kutip dari Harian
Terbit, Kamis (14/5) lalu.
Firman menjelaskan, bahwa
pemilik perusahaan berinisial
PT TP itu juga kini adalah salah
salah satu Komut di salah satu
PT milik BUMN yakni PT PTN
yang juga aktivitas usahanya di
sektor pertanian. "Dia sekarang
sudah menjadi Komut di salah
satu perusahaan BUMN yang baru
saja resmi dipilih," tutur politisi
Golkar itu.
Firman menilai bahwa dengan
adanya informasi ini dirinya pun
mengaku sedih serta kecewa.
Sebab, sangat disayangkan ada
orang atau oknum yang sudah
dipercaya oleh presiden dengan
diberikan posisi strategis di salah
satu perusahaan negara. Tetapi
malah justru memanfaatkan
situasi serta kekuasaanya untuk
dapat merampok negara khusus­
nya melalui swasembada pangan.
Menurut Firman, ada skenario
dari mafia pangan yang
mana salah satunya diisi oleh
perusahaan milik mantan menteri
ataupun menteri yang masih aktif
tengah siap memperlemah Bulog
dan Menteri Pertanian (Mentan)
yang seolah-olah dianggap tidak
berhasil, sehingga bila hal ini
terjadi kedua belah pihak inilah
yang akan dipersalahkan karena
tidak bisa menjaga kedaulatan
swasembada beras nasional.(tgh)
Publicapos (Jakarta) - Nampak­
nya operasi besar para mafia
beras ini sudah berjalan cukup
lama. Ada beberapa motif bagi
spekulan dan mafia beras untuk
memainkan harga. Pertama,
kenaikan harga beras yang saat ini
mencapai 30% bertujuan untuk
membuka keran impor dengan
alasan stok beras tidak cukup.
“Kedua, motif melepas stok
di gudang dengan harga relatif
tinggi.Ketikaberasdilepasdengan
harga rendah yang waktunya
hampir bersamaan dengan panen
raya, harga akan jatuh, pemain
akan beli dengan harga rendah,”
kata Sarmuji, anggota Komisi
Badan Usaha Milik Negara DPR di
Jakarta, beberapa waktu lalu.
Menurut politikus Partai Golkar
Modus Mafia Beras
itu, dilihat dari 2 motif tersebut
para spekulan dan mafia beras
bisa mendapat keuntungan ber­
lipat. Namun, bukan berarti hal
itu tak bisa diatasi, antara lain
adalah mempercepat penyaluran
beras warga miskin.
Dengan mempercepat penya­
luran beras miskin itu, pada awal
Ramadhan nanti diperkirakan
sudah bisa stabil. Dengan demi­
kian, operasi pasar tak perlu
dilakukan.
“Jika pertengahan Ramadhan
masih operasi pasar, dikhawa­
tirkan akan mengganggu harga
di tingkat petani karena harga
bisa turun secara drastis,” kata
Sarmuji.
Hal yang sama disampaikan oleh
Aliansi Gerakan Reforma Agraria
secara terpisah. Ali Paganum dari
AGRA, mengatakan, pihaknya heran
mengapa pemerintah tak bisa
menjaminhargaberastetapnormal.
Barangkali, kata Ali, penyaluran
beras itu berada di tangan pengu­
saha swasta. Dan pemegang
kendali distribusi beras itu juga
ber­cokol di pusat kekuasaan. Itu
sebabnya, kata Ali, pemerintah
tak berani mengambil alih penya­
luran beras tersebut.
Ali menduga ada skenario
dari permainan mafia beras.
Pasal­nya, sejak Desember 2014
hingga Januari 2015, Bulog telah
menggelar operasi pasar seba­
nyak 75 ribu ton kepada penge­
lola Pasar Cipinang yaitu PT Food
Station dengan harga Rp 6.800
per kilogram.(tgh)
Foto: Publicapos.com
Pedagang menjajakan bawang merah di Pasar Bandarjo, Ungaran, Semarang, Jateng, Rabu (3/6). Harga bawang merah melonjak menjelang Ramadhan dari
kisaran harga Rp15.000 - Rp20.000 menjadi kisaran harga Rp30.000 - Rp35.000 karena pasokan yang berkurang dari daerah penghasil
Publicapos (Jakarta)- Seorang
sumber menyebutkan, salah satu
modus yang dilakukan para agen
besar adalah membuka gudang
persediaan beras di wilayah luar
Jakarta. Ia menyebutkan salah
satu agen besar yang membuka
usaha di Cipinang mempunyai
gudang beras di wilayah
Pamanukan, Subang, Jawa Barat.
“Tujuannya jelas, untuk menga­
mankan stok ketika persediaan
beras di Jakarta menipis,” kata­
nya. Selain memiliki stok di
luar daerah, agen besar ini
juga membuka gudang beras di
Jakarta. Masih menurut sumber,
gudang beras itu dua di antara­
nya di wilayah Kemayoran dan
Cempaka Putih, Jakarta Pusat.
Sebelum truk pengangkut beras
masuk ke Cipinang, agen ini
menyim­pan stok di wilayah ter­
sebut. “Dengan begitu, stok
beras agen besar akan jauh lebih
aman dibandingkan dengan stok
para pedagang kecil yang hanya
menyimpan di Cipinang.” ujar
sumber tersebut.
Pedagang kecil umumnya mem­
beli beras dari petani dalam
jumlah kecil atau membeli dari
agen besar. Celakanya, beberapa
agen besar sering mengurangi
timbang­an beras, yang jika di­
akumulasi, jumlahnya tidak kecil.
Agen besar ini sering memotong
2 ons per kilogram. Jika 1 karung
beras ukuran 50 kilogram, maka
berat bersih beras menjadi 49
kilogram.
Praktik nakal yang terjadi dalam
perdagangan beras ini diyakini
benar ada oleh Dwi Andreas
Gudang Rahasia Mafia
Beras
Santosa. Guru Besar Pertanian
Institut Pertanian Bogor ini
menga­­ta­kan, dalam sektor pangan
di Indonesia, terutama beras
sebagai komoditas pokok, peluang
adanya monopoli atau oligo­
poli akan selalu terjadi. Menurut
Andreas, tujuan utama pengu­saha
adalah mencari untung. Karena
itu, peluang untuk me­monopoli
perdagangan akan selalu ada.
“Yang jauh lebih sulit adalah
membuktikan dan melacak kebe­
radaan mafia beras. Tapi, adanya
asap ini tentu ada orang yang
mem­bakarnya,” katanya. Wakil
Ketua Komisi VI DPR Aria Bima
menga­takan, kenaikan harga
beras sekarang bisa jadi karena
ulah kartel beras. Dalam hukum
pasar, harga barang naik saat stok
atau suplai berkurang.
“Namun, nyatanya di lapangan
stok beras tak ada kendala sama
sekali.” Aria mengatakan, tidak
menutup kemungkinan ada per­
main­anmafiaberas.“Meskibelum
terbukti, keberadaannya memang
bisa memainkan harga sebagai­
mana terjadi pada komoditas lain
seperti daging atau migas.”
Merebaknya isu mafia beras
bukan tanpa sebab. Andreas
Santosa mengatakan, dengan
mela­cak jalur distribusi perda­
gangan beras, kebocoran di
sana-sini bisa dengan mudah di­
manfaatkan banyak pihak. Beras,
dari petani sampai ke tangan
konsumen, setidaknya harus
berpindah tangan tujuh kali. Yang
membuat miris, petani bisa jadi
tak mendapatkan keuntungan
dari kenaikan harga beras.(tgh)
Edisi V/I/VI - 2015P O L I T I K4 P u b l i c a P o s
Publicapos (Jakarta) - Pengamat
politik Universitas Paramadina,
Hendri Satrio, mempertanyakan
langkah dua kubu Partai Golkar
yang melakukan islah terbatas
demi mengikuti pemilihan kepala
daerah serentak.
Menurut Hendri, langkah yang
dilakukan kubu Aburizal Bakrie
dan kubu Agung Laksono hanya
sebuah sandiwara.
"Inilah politik, semua demi ke­
kua­saan walaupun harus ber­
sandi­wara," kata Hendri saat di­
hubungi, Jumat (29/5/2015).
Publicapos (Jakarta) - Komisi­
oner Komisi Pemilihan Umum
(KPU) Hadar Nafis Gumay me­
mas­­tikan bahwa KPU akan me­lin­
dungi identitas masya­rakat yang
melaporkan terjadi­nya kecu­rang­
an dalam penyeleng­garaan pemi­
lihan kepala daerah secara seren­
tak. KPU akan memub­likasikan
nama-nama calon kepala daerah.
"Masyarakat yang melaporkan
informasi apa pun bagi KPU, wajib
memberi identitas secara ter­tulis.
Tetapi, identitas tersebut akan di­
lindungi, tidak akan dipub­li­kasi­kan.
Jadi ada ruang buat masyarakat
untuk berpartisipasi," ujar Hadar
dalamkegiatansosiali­sasiPeraturan
KPU di Gedung KPU, Jakarta, Jumat
(29/5/2015).
Menurut Hadar, sejak pendaf­
taran dimulai, sejumlah dokumen
Publica Pos - Ketua Fraksi
Partai Demokrat Edhie Baskoro
Yudhoyono berharap pelak­sa­
naan pemilihan kepala daerah
seren­tak dapat berjalan tepat
waktu. Dengan demikian, agenda
per­gantian kepala daerah dapat
ber­jalan dengan baik.
"Harapan kami, penyeleng­
garaan tepat waktu. Anggarannya
benar-benar sudah sampai ke
daerah-daerahtertentu,"kataIbas
di Jakarta, Kamis (28/5/2015).
Menurut Ibas, suksesnya
penyeleng­garaan pilkada seren­
tak merupakan kesuksesan
Identitas Pelapor
Kecurangan Pilkada
Akan Dilindungi
mengenai calon-calon kepala
daerah akan dipublikasikan.
Masya­rakat bisa melakukan
peman­tauan dan memberikan
infor­masi, termasuk laporan
kecu­rangan kepada KPU.
Sementara itu, Komisioner KPU
Sigit Pamungkas mengatakan,
masya­rakat sebenarnya bisa secara
langsung menyampaikan laporan
kepada lembaga penyelenggara
terkait dugaan pelanggaran yang
dilakukan pihak penyelenggara
pilkada. Informasi tersebut nanti­
nya akan ditindaklanjuti sesuai
aturan.
"Laporan paling aman disam­
paikan kepada KPU Daerah atau
Panitia Pengawas Pemilu (Panwas­
lu). Tapi, kalau sudah menyangkut
politik uang, bisa langsung pada
Bawaslu," kata Sigit (tgh)
Foto: Beritaempat.com
Komisi­oner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hadar Nafis Gumay saat menyampaikan materi Sosial-
isasi Peraturan KPU, Jum’at (29/5) lalu di Gedung KPU , Jakarta
Ibas Berharap Pilkada Tepat waktu
penye­leng­garaan demokrasi
di Tanah Air. Pasalnya, pilkada
seren­tak kali ini jumlahnya tidak
sedikit.
"Proses demokrasi di daerah-
daerah sebanyak 200 lebih bisa
berjalan dengan baik," ujarnya.
Komisi Pemilihan Umum akan
menggelar pilkada serentak pada
9 Desember 2015 mendatang.
Namun, tahapan pendaftaran calon
kepala dan wakil kepala daerah
akan dimulai pada 26-28 Juli 2015.
Pada pilkada serentak gelom­
bangpertamaini,ada269provinsi
mau­pun kabupaten/kota yang
akan menyelenggarakan pilkada.
Partai Demokrat, kata Ibas,
saat ini masih melakukan pen­
jaringan terhadap calon kepala
daerah yang akan diusung. Proses
penjaringan itu telah dilakukan
sejak sebelum Kongres IV Partai
Demokrat digelar di Surabaya.
"Saya pikir sistem itu
(penjaringan) masih berjalan.
Walau­pun DPP sudah demisioner
kecuali Ketua Umum terpilih
Pak SBY. Kita berharap ke depan
Partai Demokrat bisa benar-benar
mem­persiapkan kader terbaik,"
ujarnya.(tgh)
Menakar Keseriusan Islah GolkarHendri khawatir, islah terbatas
ini tidak akan membuahkan hasil
yang memuaskan. Menurut dia,
model islah semacam ini justru
berpotensi akan membawa
masalah baru.
"Setidaknya masyarakat ber­siap
mendapatkan pemimpin yang hasil
sandiwara juga, hasil kerjanya juga
sandiwara," ujar Hendri.
Hendri menyarankan agar
Golkar melakukan islah sepenuh­
nya dengan mem­bentuk suatu
kepengurusan baru. Mengenai
perebutan jabatan ketua umum,
Publica Pos - Komisi untuk
Orang Hilang dan Korban Tindak
Keke­rasan atau Kontras menolak
rencana rekonsiliasi kasus HAM
berat karena bukan solusi efektif.
"Kami mengecam sikap dan
pernyataan Jaksa Agung yang
meno­lak melakukan penegakan
hukum atas kasus-kasus pelang­
garan HAM berat di masa lalu,"
kata Koordinator Kontras Haris
Azhar di Jakarta.
Ia mengatakan, rekonsiliasi itu
juga sama saja tidak menghargai
kinerja Komisioner Komnas HAM
sebelumnya yang telah memiliki
bukti adanya pelanggaran HAM
berat.
Langkah rekonsiliasi itu, kata­
nya, sama saja dengan memu­
dah­kan masalah, padahal kasus
tersebut harus diusut tuntas dan
para pelaku dibawa ke Pengadilan
HAM maupun Pengadilan HAM
"ad hoc".
Karena itu, Kontras menuntut
Presiden Jokowi berani menge­
luar­kan keputusan presiden
untuk membentuk Pengadilan
HAM "ad hoc" dan mengeluarkan
instruksi presiden kepada
Komnas HAM dan Kejaksaan
Agung untuk menyelesaikan
penye­li­dikan dan penyidikan
Rekonsiliasi HAM Beratkasus-kasus pelanggaran HAM
berat di masa lalu.
Ia juga mengatakan, Kontras
meminta Jaksa Agung untuk
men­jalankan fungsinya melaku­
kan penyidikan atas kasus-kasus
tersebut seperti diatur dalam
Pasal 21 UU No 26. Tahun 2000.
Kejaksaan Agung menilai rekon­
si­liasi merupakan salah satu
opsi untuk menyelesaikan kasus
pelanggaran HAM berat mengi­ngat
kasusnya sudah berlangsung lama.
"Karena itu, seperti kasus 1965,
saksi sulit dicari, buktinya juga
seperti itu, maka kami tawarkan
untukdiselesaikanpendekatannon
yudisial, penyelesaian di luar jalur
proses hukum, melalui pendekatan
rekonsiliasi," kata Jaksa Agung HM
Prasetyo di Jakarta, Jumat (22/5).
Sebelumnya, Kejaksaan Agung
menyatakan penyelesaian tujuh
kasus pelanggaran HAM berat
yang belum terselesaikan di
antaranya peristiwa Talangsari,
Lampung, tidak tertutup kemung­
kinan melalui proses rekonsiliasi.
Enam kasus pelanggaran HAM
berat lainnya adalah peristiwa
Trisaksi, Semanggi 1 dan 2, Wasior,
Papua, kasus tahun 1965, dan
penembakan misterius (petrus).
(tgh)
Hendri menyarankan agar baik
Aburizal dan Agung sama-sama
tak lagi ikut berkompetisi.
"Sebaiknya dua aktor utama
lawas dari sandiwara ini turun
panggung saja, memberikan
ke aktor muda lebih berkarya
sehingga hasil akhir polesan sutra­
dara bisa happy ending," ucapnya.
Wakil Presiden Jusuf Kalla sebe­
lumnya mengklaim bahwa proses
islah dua kubu Partai Golkar
tinggal menunggu finali­sasi untuk
penandatanganan kese­pakatan.
(tgh)
Foto: Publicapos.com
Abu Rizal bakrie dan Agung Laksono pasca penanda tanganan ikrar Islah. Kedua belah kubu yang berpolemik seputar kepemimpinan DPP Golkar ini ber-
sepakat menggelar islah demi menyambut gelaran Pilkada langsung yang akan digelar waktu dekat ini
Publica Pos - Anggota DPR RI
dari Komisi IX, Dapil Sulawesi
tengah, Dr. Verna Gladyes Merry
Ingkriwang melakukan sosialisasi
empat pilar kebangsaan yakni
Pancasila, UUD 1945, NKRI dan
Bhineka Tunggal Ika. Kegiatan
itu berlangsung di Aula Pemda
Kabupaten Poso, Selasa (5/ 5)
siang tadi.
Peserta kegiatan terdiri tokoh
masyarakat, Muspida Kabupaten
Poso,Mahasiswa,organisasikepe­
mu­daan dan sebagainya. Masya­
rakat cukup antusias mengi­kuti
kegiatan tersebut,
Pada kesempatan itu Verna
menampung aspirasi dan masuk­
an yang disampaikan peserta. Dia
berjanji hal itu akan diteruskan
dalam pembahasan di DPR RI.
Dia juga mengajak peserta yang
hadir untuk berdiskusi mengenai
penerapan empat pilar dalam
kehidupan berbangsa dan ber­
Verna Ingkriwang
Sosialisasikan
Empat Pilarnegara.
Dia juga menekankan penting­
nya empat pilar kebangsaan
dalam kehidupan sehari-hari.
Teru­tama generasi muda yang
harus memahami dan didorong
menerapkan empat pilar kebang­
saan itu sehingga muncul kesa­
daran akan cinta tanah air.
“Implementasi nilai-nilai luhur
bagi generasi penerus bangsa
harus terus dilakukan, dan meng­
haruskan kerjasama seluruh
bangsa ini. Saya tetap pada pemi­
kiran bahwa nilai-nilai ke­arifan
lokal terus menjadi hal penting
dalam pembangunan nilai-nilai
luhur bangsa”; tambah Anggota
MPR RI A-449 dari Dapil Sulawesi
Tengah Tersebut.
Melalui Sosialisasi tersebut Dr.
Verna berharap dapat mening­
katkan sikap, pemikiran, dan peri­
laku masyarakat Sulawesi Tengah
berdasar nilai-nilai luhur ber­
masya­rakat, berbangsa, dan ber­
negara yaitu Pancasila Undang-
Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, Negara
Kesa­tuan Republik Indonesia,
dan Bineka Tunggal Ika, sehingga
dapat diimplementasikan dalam
kehidupan sehari-hari.
Sementara dalam diskusi terse­
but muncul berbagai tanggap­an,
masukan dan perta­nyaan dari
peserta yang terlihat antu­sias
mengikuti kegiatan itu. Di antara­
nya dari seorang warga yang
meminta kepada DPR RI supaya
memperjuangkan pedoman peng­
hayatan Pancasila kembali dima­
sukkan dalam kurikulum sekolah.
"Karena saat ini rasa cinta
terhadap tanah air itu mulai
menipis dikalangan remaja dan
pemuda.MakanyaPancasilaharus
kembali menjadi mata pelajaran
wajib di sekolah," ujarnya.(tgh)
5P u b l i c a P o sEdisi V/I/VI - 2015 H U K U M
Publica Pos - Mantan Ketua
Mahkamah Konstitusi (MK) Prof
Mahfud MD menyatakan marak­
nya praperadilan yang ditujukan
pada Komisi Pem­beran­tasan
Korupsi (KPK) merupakan risiko
yang harus diterima.
"Itu harus diterima sebagai
risiko, karena KPK mungkin agak
lalai saat menetapkan tersangka
(penetapan tersangka Komjen
Budi Gunawan yang diduga
tanpa dilandasi bukti kuat). Itu
fakta yang tidak bisa dihindari,"
katanya di Surabaya, Senin.
Setelah menjadi salah seorang
penguji dalam Debat Publik
Pemi­lihan Rektor Universitas
Airlangga (Unair) Surabaya 2015-
2020 di Rektorat Unair Surabaya,
ia menyatakan maraknya pra­
peradilan itu hendaknya dihadapi
KPK dengan gagah.
"Kalau praperadilan terus
terjadi, maka risikonya adalah
biaya politiknya mahal, karena
setiap pihak yang ditetapkan
tersangka nantinya akan balik
menye­rang dengan praperadilan,
meski alasannya tidak kuat. Itu
risiko," katanya.
Dalam Debat Publik Pemilihan
Rektor Unair Surabaya 2015-
2020 di Rektorat Unair Surabaya
Serangan
Pra-Peradilan Risiko
untuk KPKitu, Mahfud MD menanyakan
fenomena sarjana dari berbagai
perguruan tinggi yang menjadi
terdakwa dalam persidangan
pada berbagai pengadilan.
"Akhir-akhir ini banyak sarjana
yang menjadi terdakwa, termasuk
dalam kasus korupsi, bagaimana
menurut Anda," ujarnya dalam
Debat Publik yang dihadiri
sejumlah tokoh dan dipandu
pengusaha nasional Prof Dr (HC)
Chairul Tanjung selaku anggota
Majelis Wali Amanah (MWA)
Unair itu.
Tokoh yang hadir dan turut
menjadi penguji antara lain
mantan Wakil Ketua KPK Busyro
Muqoddas, Ketua MA Hatta Ali,
mantanMensesnegyangjugaKetua
MWA Unair Sudi Silalahi, mantan
Mendikbud Mohammad Nuh,
Gubernur Jatim Soekarwo, Wali
Kota Surabaya Tri Rismaharini, dan
Rektor Unair Prof Fasich.
Mahfud MD melontarkan
pertanyaan "keras" itu kepada
Calon Rektor Unair Surabaya Prof
Dr Moh Nasih MT Ak, lalu Prof
Nasih menjawab bahwa hal itu
(sarjana yang menjadi terdakwa)
bersifat personalitas dan
jumlahnya juga tidak signifikan
dibandingkan dengan jumlah
Foto:Publicapos.com
Sipir Lapas Banceuy, Dedi Romadi, dipecat lantaran terlibat peredaran sabu 17 Kg di dalam lapas. Pemecatan dilakukan Dirjem HAM Mualimin Abdi saat
menggelar apel “Gerakan Ayo Kerja, Kami Pasti” di Lapangan Kantor Kemenkumham
akademisi yang ada.
"Namun, kami akan
mengantisipasi hal itu dengan
memperkuat ikatan alumni untuk
saling mengingatkan sesama
alumni Unair bila mengetahui
ada alumni Unair yang terindikasi
melakukan tindak pidana. Selain
itu, kami juga siap dilapori untuk
memberi kuliah lanjutan kepada
alumni yang terindikasi itu,"
katanya.
Pertanyaan "keras" juga
dilontarkan Mahfud MD kepada
dua kandidat lainnya yakni Dr
Hj Umi Athijah MS Apt (Dekan
Fakultas Farmasi Unair) tentang
fenomena plagiarisme, lalu Prof
dr Djoko Santoso SpPD-KGH PhD
FINASIM (Wakil Dekan II Fakultas
Kedokteran Unair) tentang
jaminan "excellent with morality"
(motto Unair) untuk lulusan Unair.
SetelahDebatPublik,MajelisWali
Amanah (MWA) Unair Surabaya
akan menggelar rapat pleno
penentuan satu dari tiga calon
rektor yang diikuti seluruh anggota
MWA bersama Menristekdikti
M Nasir pada Jumat (29/5) sore,
kemudian hasilnya diserahkan
kepada Menristekdikti untuk
ditetapkan secara resmi melalui
keputusan pemerintah.(tgh)
Publicapos (Jakarta) - Presiden
Joko Widodo (Jokowi) melun­
curkan Inpres tentang Aksi Pen­
ce­­gahan dan Pemberantasan
Korupsi di Kantor Kementerian
PPN/Bappenas Jakarta, Selasa.
Presiden yang mengenakan
kemeja batik warna cokelat,
masuk ke ruang acara peluncuran
di Gedung Bappenas sekitar pukul
10.25 WIB.
Selain Menteri PPN/Kepala
Bappenas Adrinof Chaniago,
tampak sejumlah menteri dan
pejabat negara serta sejumlah
kepala daerah.
Tampak antara lain Menko
Polhukam Tedjo Edhy Purdijatno,
Menko Perekonomian Sofyan
Djalil, Pimpinan Sementara KPK
Taufiqurahman Ruki, Menristek dan
DiktiMNatsir,MenteriKelautandan
PerikananSusiPudjiastuti,Menpora
Imam Nahrowi, Menkumham
Yasona Laoly.
Inpres dimaksud adalah Inpres
Nomor 7 Tahun 2015. Inpres
tersebut merupakan pelaksanaan
amanat Pasal 3 Perpres Nomor
55 Tahun 2012 tentang Strategi
Nasional Pencegahan dan Pem­
beran­tasan Korupsi Jangka
Panjang (2012-2025) dan Jangka
Menengah.
Berdasar Inpres itu seluruh
kementerian/lembaga dan peme­
rintah daerah diminta menja­bar­
kan dan melaksanakan Stranas
PPK melalui aksi yang ditetapkan
setiap satu tahun.
Inpres tersebut berpedoman
Presiden Luncurkan
Inpres Aksi
Pemberantasan Korupsi
pada dua strategi yaitu strategi
pencegahan dan strategi pene­
gakan hukum dengan jumlah aksi
sebanyak 96 butir.
Sebelumnya pada awal Maret
2015, Sekretaris Kabinet (Seskab)
Andi Widjajanto mengungkapkan
Presiden Jokowi segera mener­
bitkan Instruksi Presiden (Inpres)
tentang Pemberantasan Korupsi.
Andi menyebutkan Rancangan
Inpres itu merupakan hasil pemba­
hasan yang dilakukan antarl­embaga
negara.
"Pengusul utamanya adalah
Bappenas, di Bappenas sudah
selesai kemudian dibahas antar­
lembaga, sekarang sudah ada di
meja Seskab, tinggal penyele­
saian," ucapnya.
Ia menyebutkan isinya sangat
detil, tapi intinya adalah pence­
gahan korupsi yaitu bagai­mana
membuat sistem yang memung­
kinkan instansi pene­gak hukum
bisa secara cepat meng­identifikasi
kemungkinan-kemungkinan
pelangg­aran adminis­trasi atau ke­
se­ngajaan meng­gunakan keu­angan
negara secara tidak sah.
"Itu yang antara lain membuat
presiden memasukkan Badan
Penga­wasan Keuangan dan Pemba­
ngunan (BPKP) sebagai bagian
integral dari Kantor Kepresidenan,"
tuturnya.
Ia menyebutkan ke depan
diharapkan pencegahan korupsi
menempati porsi 70-75 persen
dari program pemberantasan
korupsi di Indonesia.(tgh)
Publica Pos - Panitia Seleksi Pemi­
lihan Calon Anggota Komisi Yudisial
(KY) periode 2015-2020 men­jaring
75 calon lolos seleksi administrasi
dandidominasiolehparaakademisi
hukum sebanyak 27 orang.
Ketua Pansel KY Harkristuti
Harkrisnowo dalam jumpa pers­nya
di Loby Gedung Utama Komplek
Kementeriat Sekretariat Negara
Jakarta, Rabu (27/5) mengatakan
pihaknya telah mene­­rima berkas
pendaftaran calon anggota KY baik
yang disam­paikan secara langsung
kepada sektretariat, melalui email,
maupun melalui pos.
"Kami dari Pansel telah menga­
Pansel KY Jaring 75 Calon Didominasi Akademisi
dakan rapat kemarin dan hari ini
untuk memeriksa berkas-berkas
yang disampaikan para pendaftar
sebanyak 81 orang. Secara adminis­
trasi dari 81 pendaftar yang masuk
ke sektretariat yang meme­nuhi
persyaratan adminis­trasi dan
berhak mengikuti seleksi selanjut­
nya ada 75 orang," katanya.
Ia menambahkan, hasil seleksi
tersebut akan diumumkan di
sebuah harian terbitan Jakarta pada
29 Mei 2015 dan melalui website
Kementerian Sekretaris Negara
www.setneg.go.id.
Komposisi pendaftar yang lulus
seleksi administrasi didominasi
oleh para akademisi hukum seba­
nyak 27 orang, praktisi hukum 26
orang,anggotamasya­rakat13orang
dan mantan hakim 9 orang.
"Dari perspektif gender jumlah
pendaftar yang dinyatakan lulus
seleksi administrasi didominasi
laki-laki sebanyak 63 orang dan
perempuan 12 orang," imbuhnya.
Para pendaftar yang lulus seleksi,
kata dia, akan mengikuti tahapan
seleksiselanjutnyayaitutesobyektif
dan pembuatan makalah pada 10
Juni 2015 pukul 09.00 WIB sampai
selesai.
Pihaknya berharap masyarakat
mem­berikan masukan terhadap
nama-nama yang dinyatakan lulus
seleksi paling lambat 26 Juli 2015
di Sekretariat Pansel KY Gedung 1
Lantai 2 Kementerian Sektetariat
Negara.
"Dari pada pendaftar tersebut
semua komisioner KY mendaftar
kembali kecuali dua orang, ada
mantan hakim MK Haryono dan
Ketua Komisi Kejaksaan, serta dua
Ketua Pengadilan Tinggi," tutupnya.
(mKD/ant)
“Kami dari Pansel telah mengadakan rapat kemarin
dan hari ini untuk memeriksa berkas-berkas yang
disam­paikan para pendaftar sebanyak 81 orang.
Secaraadministrasidari81pendaftaryangmasukke
sektre­tariat yang memenuhi persyaratan adminis­
trasi dan berhak mengikuti seleksi selanjutnya ada
75 orang”
Foto:Publicapos.com
Satu dari tiga tersangka mengikuti pemusnahan barang bukti narkotika di Badan Narkotika Nasional
Provinsi Jawa Timur (BNNP Jatim) Surabaya
Edisi V/I/VI - 2015E K O N O M I & K E S O S6 P u b l i c a P o s
Publicapos (Pontianak) -
Menteri Keuangan Bambang
Brodjonegoro mengharapkan
seluruh pemerintah daerah bisa
men­cairkan dana desa sebelum
ber­akhirnya tenggat waktu pen­
cairan atau penyaluran dana desa
tahap kedua pada minggu kedua
Agustus 2015.
"Kita mengharapkan Kemen­
dagri dan yang memiliki akses
kepada pemda bisa mengingatkan
secara konsisten, karena kita
upaya­kan tahap pertama ini cair
sebelum Agustus," ujar Menkeu
dalam acara sosialisasi dana desa
di Pontianak, Senin.
Menkeu mengatakan masih ada
sekitar 200 kabupaten dan kota
yang belum menyiapkan pera­
turan bupati atau peraturan wali
kota mengenai tata cara pemba­
gian dan penetapan besar­an dana
desa setiap desa, sebagai syarat
pencairan dana tersebut.
Untuk itu, ia mengharapkan
peraturan tersebut terbit karena
bermanfaat untuk pertanggung­
jawaban pengelolaan keuangan
daerah, serta membantu aparat
desa dalam melaksanakan kewe­
na­ngan serta pelaksanaan teknis
program desa.
"Mudah-mudahan sebelum
tahap kedua, paling tidak semua
sudah ditransfer. Memang ini
perlu kedisiplinan dari bupati
menge­nai masalah ini, karena
tanpa aturan, kabupaten tidak
bisa menya­lurkan dana ke desa,"
kata Menkeu.
Selain itu, ia mengingatkan
penting­nya tata kelola dan
pendampingan dalam peman­
faatan dana desa agar benar-
benar digunakan untuk pemba­
ngun­an infrastruktur desa dan
pem­berdayaan masyarakat desa
sesuai prioritas yang dite­tapkan
Kementerian Desa, PDT dan
Transmigrasi.
"Jangan lupa ini pertama kali
pemerintah mencairkan dana
desa, kita harap pengelolaan keu­
ang­an dana desa bisa dibantu.
Jadi akan ada pendampingan,
pela­tihan sosialisasi ke penegak
hukum, supaya semua sepaham,
karena ini baru pertama kali dan
semua bisa belajar dari penge­
lolaan dana desa," ujarnya.
Menurut Menkeu, pendam­
ping­an kepada aparat desa
dalam menyusun perencanaan,
pengang­garan dan laporan
Menkeu Harapkan
Pemda Segera Cairkan
Dana Desa
pertang­gung­­jawaban dana desa
bisa di­siapkan Kementerian Desa,
PDT dan Trans­mig­rasi, termasuk
mem­ber­dayakan fasilitator eks
PNPM.
Secara keseluruhan, kekurang­
an syarat administrasi tersebut
yang membuat realisasi penya­
luran dana desa hingga 25 Mei
2015 baru mencapai Rp4,4 triliun
atau 20 persen dari pagu APBNP
sebesar Rp20,7 triliun.
Situasi tersebut yang membuat
penyaluran dana desa tahap per­
tama baru diberikan untuk 234
kabupaten kota yang telah meme­
nuhi syarat atau sekitar 53 persen
dari kewajiban penyaluran tahap
pertama.
Pemerintah telah memutuskan
penyaluran dana desa senilai
Rp20,7 triliun dari rekening kas
umum negara ke rekening kas
umum daerah kabupaten atau
kota serta rekening desa untuk
dilakukan dalam tiga tahap.
Tahap pertama sebanyak 40
persen dicairkan paling lambat
minggu kedua April, setelah
peme­rintah daerah menyam­pai­
kan perda APBD dan peraturan
bupati atau peraturan wali kota
mengenai pemba­gian dana desa
kepada setiap desa.
Tahap kedua sebanyak 40 persen
paling lambat minggu kedua
Agustus 2015 dan tahap ketiga
sebanyak 20 persen paling lambat
minggu kedua Oktober 2015,
yang sama-sama dicairkan setelah
pemerintah daerah menyam­paikan
laporan realisasi penggunaan dana
desa semester I tahun berjalan.
Formulasi pengalokasian dana
desa ke setiap desa sesuai amanat
UU no 6 Tahun 2014 ditetapkan
melalui alokasi dasar yang dite­
tapkan 90 persen dari pagu dana
desa Rp20,7 triliun atau setara
dengan Rp18,7 triliun.
Dengan jumlah desa seluruh
Indonesia mencapai 74.093 buah,
maka alokasi dasar, yaitu alokasi
minimalyangditerimasetiapdesa
adalah sekitar Rp252 juta. Sisanya
10 persen berasal dari jumlah
anggaran dana desa dialokasikan
berdasarkan formula.
Untuk mempercepat penya­
luran dana desa tersebut, Kemen­
te­rian Keuangan telah melakukan
sosialisasi,pelatihandanworkshop
yang melibatkan berbagai pihak,
termasuk menyam­paikan surat
kepada bupati dan wali kota.(tgh)
Foto: Suarapemred.com
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengharapkan pemerintah daerah bisa men­cairkan dana
desa sebelum ber­akhirnya tenggat waktu pen­cairan tahap kedua minggu kedua Agustus 2015.
Publica Pos - Pembubaran
Pertamina Energy Trading
Limited (Petral) oleh pemerintah
pada Rabu (13/05) tidak men­
jamin para mafia migas akan ber­
henti bermain. Diduga kuat para
mafia migas itu kini bermain di
Integrated Supply Chain (ISC).
Mantan Ketua Tim Reformasi
Tata Kelola Migas Faisal Basri,
meya­kini, mafia migas akan terus
ber­usaha melakukan konsolidasi
untuk menimbulkan kekacauan,
misal­nya dengan menaikkan harga
Pertamax hingga Rp 9.600.
"Ini kebijakan yang tidak masuk
akal, mau bikin rusuh," ungkap
Faisal Basri.
Pemerintah dan Pertamina,
menu­rut Faisal seharusnya terus
melakukan pembersihan dengan
cara melakukan restrukturisasi di
ISC. Selama ini yang baru diganti
adalah pimpinannya Daniel Purba,
tetapi pada level bawah belum
diganti.
Orang-orang yang selama ini
bermasalah di Pertamina Energy
Service (PES) malah sebagian
pindah ke ISC. Bahkan ada mantan
orang PES yang berperilaku tidak
benar malah ditempatkan di satu­
an pengendali internal Perta­mina.
Sejauh ini, kata Faisal Basri,
Pasca Petral:
Waspadai Mafia
Migas Baru Masuk ISC
penegak hukum sudah kelihatan
serius untuk menindaklanjuti
rekomendasi yang diusulkan oleh
Tim Reformasi Tata Kelola Migas.
Mereka bahkan kata dia ingin
tahu siapa saja anggota jaringan
mafia migas lebih dalam dengan
menindaklanjuti indikasi yang
ditemukan oleh timnya.
Meskipun, Tim Reformasi Tata
Kelola Migas sendiri tidak bisa
mengu­mumkan dan menangkap
mafia migas. Namun, pihaknya
sudah melakukan pemaparan
singkat kepada penegak hukum
dengan memberikan nama -nama
orang yang terkait dengan mafia
migas bauk di SKK Migas , maupun
di hilir.
"Pembubaran Petral ini seperti
mem­bakar sarang tawon. Akibatnya
keluar tawonnya dan sering kali
emosi­onal.Disekelilingistanabahkan
ada tawon. Mereka terus ber­gerak
dan melakukan macam-macam hal,"
pungkasFaisalBasri.(tgh)
Foto: Publicapos.com
Gedung perkantoran Pertamina di wilayah Jakarta pusat
Kita mengharapkan Kemen­dagri dan yang memiliki
akses kepada pemda bisa mengingatkan secara
konsisten, karena kita upaya­kan tahap pertama ini
cair sebelum Agustus
Publica Pos - Bak belut nan licin.
Meskidijegaldariberbagaipenjuru,
Mavrodi Mondial Moneybox
(MMM) atau Manusia Membantu
Manusia tetap eksis. Bahkan bak
menantang, tawaran investasi yang
di-blacklist Otoritas Jasa Keuangan
(OJK) ini menurunkan minimum
investasinya atau disebut provide
help(PH) menjadi minimal Rp
20.000 dari sebelumnya Rp
100.000.
PendiriMMM,FirdausBawazier,
menjelaskan, penurunan PH ini
diterapkan sejak akhir tahun
lalu, sebagai trik menjaring lebih
banyak nasabah. Toh, klaim
dia, setoran Rp 100.000 dan Rp
500.000 lebih dipilih nasabah.
Catatan Kontan, peserta MMM
per akhir Maret 2015 mencapai 5
juta.Kini,klaimFirdaus,pesertanya
mencapai 6 juta dan terus beranak
MMM: Multi Level Marketing Terlarang
Tetap Beroperasi
pinak. Tiap hari lebih dari 100
partisipan baru masuk MMM.
Firdaus bilang, manajemen MMM
mulai kewalahan. Kini jumlah PH
juga jauh lebih banyak ketimbang
penerima bantuan atau get help
(GH).
Bak kanker ganas, OJK mulai
pusing menghadapi aksi MMM. Ber­
bagai jurus ditempuh untuk men­
jegal aksi yang berpotensi meru­gi­
kan masyarakat itu. Misalnya, April
lalu, OJK meminta Komisi Penyiaran
Indonesia (KPI) melarang stasiun
televisi menayangkan iklan MMM.
OJK juga meminta Kementerian
Komunikasi dan Informatika
(Kominfo)memblokir20situsMMM.
Semua permintaan ini sudah
dilakukan KPI dan Kominfo.
Namun semua upaya itu tak
sanggup menghambat MMM.
Alih-alih mati, justru kini belasan
situs MMM baru bergentayangan.
Agaknya, itulah yang membuat
pengelola MMM jemawa.
"Saya berterima kasih ke
pemerintah dan OJK, makin kami
dilarang, kami semakin dikenal,"
kata Firdaus
MMM pernah macet dan restart
Agustus 2014. Semula MMM
menjanjikan imbal hasil 30 persen
sebulan setelah PH. Kini ada empat
penawaranimbalhasil:30persen,40
persen,50persen,dan100persen.
Eko Endarto, Perencana Ke­
uang­an Finansia Consulting,
menyo­dorkan tiga prinsip dasar
investasi: imbal hasil dan risiko,
cara kerja penawaran investasi
serta legalitas investasi.
"Dari MMM terlihat, suatu
saat akan bertemu titik ketidak­
seimbangan. Itu ber­bahaya!"
tandas Eko. (tgh)
Foto:Antara
Sejumlah petani sedang memanen bulir padi miliknya di Ponorogo, Jawa timur. Menjelang Ramadhan sejumlah wilayah di Indonesia memasuki musim panen padi.
7P u b l i c a P o sEdisi V/I/VI - 2015 E K O N O M I & K E S O S
Publica Pos - Pemerintah harus
hati-hati menerapkan rencana
peng­am­punan pajak (tax
amnesty). Niat ini bisa memicu
polemik hebat dan bak memberi
cek kosong pada koruptor yang
kabur ke luar negeri. Peluang itu
ada karena tak sekadar memberi
ampun bagi pengemplang pajak,
pemerintah akan menghapus
sanksi hukum ke pelaku pidana
pajak, umum, dan khusus,
termasuk para koruptor yang
kabur ke luar negeri.
Syaratnya, mereka harus mem­
bawa kembali aset yang disimpan
di luar negeri. Hanya terpidana
narkotika dan terorisme yang
dikecualikan dari beleid special
tax amensty ini. Jika bersedia
mem­bawa dana yang ada di luar
negeri, mereka hanya perlu mem­
bayar tebusan.
"Besaran tebusan tahun ini
lebih kecil, semisal, 7,5 persen
dari dana yang masuk, kemudian
naik 10 persen di tahun berikut­
nya," ujar Dirjen Pajak Sigit
Priadi Pramudito Rabu, malam
(27/5/2015).
Menariknya, kebijakan yang
semula direncanakan baru ber­
laku tahun 2017, akan diper­
cepat jadi tahun ini dan berlaku
hingga 2016. Dukungan parlemen
bahkan sudah di­kantongi. Dewan
Perwakilan Rakyat bahkan siap
merevisi UU Ketentuan Umum
Perpajakan yang jadi payung
hukum aturan ini. Revisi UU pun
sudah masuk program legislasi
nasional 2015. "Pembahasan
hanya butuh dua bulan," ujar Sigit.
Bila pembahasan dilakukan
Juni, aturan itu kelar bulan
Pengampunan Pajak,
Angin Surga untuk
Korupsi
September. Kata Sigit, pemerintah
terpaksa me­milih strategi ini
akibat banyak dana orang
Indonesia yang tersimpan di luar
negeri, seperti Singapura, Makau
hingga Hongkong. Meski belum
memiliki data valid, dana orang
kita di Singapura saja berkisar Rp
4.000 triliun.
"Jika masuk 10 persen saja,
ada potensi penerimaan Rp 100
triliun," ujarnya.
Ketua Komisi XI DPR Fadel
Muhammad minta agar peme­
rintah segera mengajukan revisi
UU KUP agar bisa segera dibahas.
"Kalau bisa berlaku Oktober
2015," imbuh Maruar Sirait,
anggota Komisi XI.
Tak hanya parlemen, dukungan
juga datang dari kepolisian. Victor
Edison Simanjuntak, Direktur
Tindak Pidana Ekonomi dan
Khusus Badan Reserse Kriminal
Polri Brigjen (Pol) bilang, special
tax amnesty harus dengan syarat
khusus. "Misal, harus membawa
70 persen dana hasil korupsi,"
ujarnya.
Wakil Kepala Pusat Pelaporan
dan Analisis Transaksi Keuangan
(PPATK) Agus Santoso bilang,
PPATK akan menolak kebijakan
ini. Sebab sudah ada satuan tugas
(satgas) pengejar penjahat pajak,
satgas pemburu koruptor dan
assetrecoveryyangmengejarhasil
kejahatan, termasuk dana korupsi
yang dilarikan ke luar negeri. Dus,
jika special tax amnesty ini lancar
berjalan, ini bak karpet merah
bagi pembebasan koruptor.
"Itu kebijakan tak equal, tak
mendidik, dan tak membangun
integritas bangsa," ujar dia. (tgh)
Foto: Pelitaonline.com
Ilustrasi pajak
Publica Pos - Sudah sejak dulu,
Kabupaten Pacitan dikenal
sebagai daerah penghasil batu
akik berkualitas. Trend batu akik
yang sedang naik daun mem­
buat batu akik pacitan digemari
dan menjadi salah satu objek
perburuan oleh para pecinta
batu akik. Perkembangan bisnis
batu akik pacitan ini sebenar­nya
merupakan peluang yang bagus
bagi perkembangan usaha batu
akik. Para pelaku usaha yang
menekuni bahkan meng­gan­tung­
kan hidupnya pada usaha batu
akik memang banyak teru­tama di
pacitan. Maka dengan pasar batu
akik yang semakin luas dapat
mendorong pada peningkatan
ekonomi dari para pelaku usaha
batu akik pacitan.
Berikut hasil wawancara
akikpedia.com dengan Bapak
Sartono Hutomo, anggota Komisi
V DPR Ri dari Fraksi Demokrat.
Putra daerah asli Pacitan yang
masih sepupu dari mantan
Presiden SBy ini membincang
peluang dan Prospek bisnis batu
akik kedepan:
Daerah Pacitan saat ini menjadi
sorotan para penggemar batu
akik, bagaimana anda melihat
Fenomena ini ?
Sebenarnya batu akik bukan
merupakan hal baru di Pacitan.
Akik adalah bagian dari tradisi
kita, ratusan tahun lalu nenek
moyang kita sudah memakainya.
Sejak sekitar tahun 1960 an akik
di Pacitan sudah bergeliat. Namun
seiring perkembangan jaman dari
sekitar 250 pengrajin akik yang
turun temurun disana mengalami
pasang surut hingga tinggal 50
an orang. Namun sejak dua tahun
belakangan kebangkitan batu
akik mendapat momentumnya.
Saat ini hampir seribuan orang
menjadi pengrajin batu akik
di Pacitan ekonomi bergerak.
Langkah mantan Presiden SBY
memberikan hadiah batu akik
pada Obama beberapa tahun lalu
menjadi simbol kebangkitan ini.
Dampaknya secara ekonomi
anda melihatnya seperti apa ?
Sektor usaha kecil dan
Sartono Hutomo: Lewat Fashion
Akik Pacitan Bisa Dikenal Dunia
menengahterutamadalambidang
batu akik pacitan merupakan
sebuah industri kerajinan yang
juga memiliki prospek yang baik.
Di pacitan pelaku usaha batu akik
memang tidak sedikit dimana
perlu mendapatkan dukungan
baik pemerintah dan pihak
lainnya. Disamping itu perlu juga
kesadaran dan kemauan dari
pelaku usaha itu sendiri untuk
terus berusaha mengambangkan
usahanya.
Dengan semakin tingginya
minat masyarakat terhadap
batu akik maka akan membuka
peluang usaha muncul pelaku
usaha baru untuk ikut serta
dalam mengembangkan sektor
bisnis tersebut. Memang dalam
bisnis batu akik perlu beberapa
skill yang dapat dipelajari dengan
menyesuaikan selera konsumen.
Skill yang dimaksud adalah dalam
membuat batu akik sehingga
dapat menghasilkan sebuah
produk batu akik terutama batu
akik pacitan yang berkualitas
bagus.
Apa yang menjadi kendala
menurut anda?
Permasalahan usaha batu akik
pacitan memang dapat mem­
beri­kan sebuah hambatan bagi
perkem­bangan usaha tersebut.
Beberapa masalah yang mungkin
dihadapi salah satunya adalah
ber­kaitan dengan pemasaran.
Namun sebenarnya itu akan
kembali pada startegi yang kan
di­tempuh oleh para pelaku usaha
untuk menyebarluaskan dan
memperkenalkan produk akik­
nya kepada penggemarnya atau
calon konsumennya. Pada masa
sekarang alat marketing sema­kin
mudah untuk diakses dan diper­
gunakan untuk membantu dalam
mengembangkan sebuah bisnis.
Alat marketing yang bisa diguna­
kan selain media offline juga
bisa menggunakan media online.
Internet merupakan salah satu
media yang paling efektif untuk
ber­promosi terutama tentang
batu akik pacitan. Pengguna
internet yang semakin meningkat
apalagi di kabupaten pacitan
tentu­nya memberikan sebuah
keun­tung­an tersendiri bagi
pelaku bisnis batu akik pacitan
untuk mempromosikannya
secara online.
Saat ini pangsa pasar batu akik
Pacitan lebih didominasi laki-
laki. Bagaimana solusinya ?
Trend harga batu akik yang
juga terus naik seiring jenis
batu akik yang diperjualbelikan
memberikan indikasi bahwa
memang nilai produk yang
memang diper­hitung­kan. Kesan
menarik dan kualitas produk
akan menjadi sebuah pertim­
bangan sehingga seimbang
dengan penentuan harganya.
Batu akik merupakan sebuah nilai
dari hasil kerajinan yang dibuat
dengan kesan yang memang
menarik. Batu akik pacitan dapat
terus dikem­bangkan menjadi
salah satu ikon kerajinan yang
bisa mendunia.
Saran anda untuk kemajuan
batu akik Pacitan?
Potensi bisnis batu akik di
Pacitan harus terus dikem­bang­
kan agar menjadi bisnis yang
semakin menjanjikan. Salah
satu yang bisa dilakukan adalah,
masuk ke industri fesyen.
Jadi batu ini bukan hanya
sekadar diasah dan dijadikan
cincin atau kalung, tetapi bisa
dikemas menjadi gelang, atau
berbagai pernak-pernik cantik
yang menarik.
Pemakai terbesar batu-batu
ini sesungguhnya bukan kaum
pria, tapi wanita. Jika pria hanya
memakainya untuk cincin, tapi
wanita bisa untuk kalung, gelang,
anting, bros, pernak-pernik di
kepala dan lainnya. Karena itu,
orang-orang yang berkecimpung
di batu akik harus membidik
industri fesyen. Harus masuk
ke sana. "Pasarnya, 70% itu di
industri fesyen
Sebagai anggota DPR, apa yang
akan anda lakukan untuk mem­
bantu mendorong kemajuan
tersebut?
Di Indonesia, terusnya, ada
beberapa daerah yang siap
menjadi industri fesyen gemstone
ini yaitu, Banjarmasin, Kuningan,
Sukabumi, Rawa Bening. Jadi,
industri fashion batu akik ini
harus terus dikembangkan.
Karena batu akik menyumbang
30 persen pendapatan asli daerah
(PAD). Sedangkan jika dikem­
bang­kan menjadi fashion, bisa
menyumbang PAD hingga 70
persen. Saya bebe­rapa kali men­
jem­batani dengan pihak kemen­
terian Industri dan koperasi
untuk membantu akses per­
modal­an dan pengembangan
SDM peng­rajin disana. Melalui
Komisi V saya juga mendorong
pihak peme­rintah daerah untuk
mem­per­­ketat pengawasan batu
akik. Misal­kan batu akik Pacitan
tidak hanya dijual mentah saja
tapi dalam bentuk jadi. Akhirnya
pengrajinpun berkembang. (wan)
Foto: Akikpedia.com
Politisi Demokrat dari kelahiran Pacitan,Sartono Hutomo, SE, MM saat memaparkan potensi ekonomi
dibalik fenomena batu akik Pacitan.
Publicapos.com - Menteri
Sosial Khofifah Indar Parawansa
menyatakan bahwa sebanyak
5,4 juta dari 32 juta balita di
Indonesia terindikasi mengalami
gizi buruk.
"Gizi buruk sangat mempe­
ngaruhi pertumbuhan fisik dan
intelektual padahal pada 2015
kita harus menyiapkan generasi
emas yang semestinya balita
harus memiliki gizi baik," katanya
saat membuka kegiatan Jambore
Gizi 2015 di Batang, Minggu sore.
Menurut dia, jika balita terlahir
dengan gizi buruk maka sangat
potensialkemungkinanterjadinya
ketidakseimbang pertumbuhan
fisik maupun intelktualnya.
Mensos menyampaikan ada
hal yang harus dilakukan untuk
meningkatkan manajemen dan
retribusi keseimbangan gizi yang
baik untuk ibu hamil dengan
menggunakan metode advokasi
dan edukasi kumunikasi.
"Untuk menangulangi gizi
buruk, Kemensos memiliki
program keluarga harapan
(PKH) untuk 8 persen masyrakat
kurang mampu, penerimaanya
ibu hamil supaya selama hamil
mendapatkan Rp 1 juta agar
mendapatkan asupan gizi yang
baik bagi janin maupun ibunya
supaya anak lahir tidak berat
badan lahir rendah," katanya.
Bupati Batang, Yoyok Riyo
Sudibyo mengatakan pemkab
telah melaksanakan program
pelayanan gizi berupa pendidikan
gizi, suplementasi gizi, tata
laksana gizi, dan surveilans gizi.
"Semua ini kami laksanakan
mulai dari pelayanan kesehatan
di tingkat paling dasar, yaitu
posyandu hingga ke RSUD Batang.
Pelayanan juga dilaksanakan
pada forum-forum, seperti PKK
dan dasa wisma," katanya.(tgh/
ant)
Mensos: 5,4 Juta
Balita Terindikasi
Gizi BurukGizi buruk sangat mempe­ngaruhi pertumbuhan fisik dan intelektual padahal
pada 2015 kita harus menyiapkan generasi emas yang semestinya balita harus
memiliki gizi baik
Edisi V/I/VI - 2015MEGAPOLITAN8 P u b l i c a P o s
Publica Pos (Bekasi) - Dewi
Septiani (29), pelapor adanya
beras sintetis, mengaku hanya
bisa pasrah saat mengetahui diri­
nya bisa dipidanakan karena di­
anggap telah menyebarkan isu
yang meresahkan masyarakat.
Perempuan beranak tiga ini
menye­rahkan kasus tersebut ke
Lembaga Bantuan Hukum (LBH)
Jakarta yang mendampinginya di
mata hukum.
"Saya hanya berdoa dan pasrah
saja terhadap kasus ini, semoga
ada jalan terbaiknya," ujar Dewi,
warga Perumahan Mutiara Gading
Ruko GT Grande Blok F 19 RT 01
RW 23, Kelurahan Mustikajaya,
Kecamatan Mustikajaya, Kota
Bekasi, Rabu (27/5).
Sebelumnya, Menteri Perta­nian
Andi Amran Sulaiman menya­
takan, penyebar isu beras ber­
bahan dasar plastik dapat di­
pidana­kan karena isu tersebut
sudah sangat meresahkan masya­
rakat umum. Amran akan me­
minta Polri untuk menyelidiki
Terancam Pidana,
Dewi Hanya Bisa
Pasrahkasus ini dan menindak tegas
penyebar isu beras plastik itu.
Meski merasa tersudutkan,
Dewi mendapat dukungan dari
sejumlah anggota masyarakat.
Menurut dia, para netizen (peng­
guna internet) dan tetangga­
nya memberi dukungan untuk
meng­hadapi kasus ini. Masya­
ra­kat, kata Dewi, juga banyak
yang mengucapkan terima kasih
karena telah diberi tahu adanya
pere­daran beras berbahan
sintetis.
Kuasa hukum Dewi yang juga
anggota LBH Jakarta, Ahmad
Hardi Firman, mengatakan, apa
yang dilakukan kliennya bukan
menyebarkan isu, melainkan
menginformasikan adanya beras
plastik ke rekannya melalui media
sosial.
"Ibu Dewi itu ibu rumah tangga,
dia khawatir teman-temannya
juga merasakan hal yang sama,
makanya dia menyebarkan
informasi melalui media sosial,”
ujar Hardi.
Selain menyebarkan informasi
melalui media sosial, kata Hardi,
kliennya juga melaporkan keja­
dian ini kepada pihak berwenang
melalui surat elektronik.
"Dia juga melaporkan kejadian
ini ke pihak BPOM dan pihak
berwajib, jadi dia tidak mungkin
menye­barkanisukarenadiamela­
por juga ke pihak ber­wenang,"
ujar Hardi.
Sementara itu, Kapolresta
Bekasi Kota Komisaris Besar
Daniel Bolly Hyronimus Tifaona
meng­atakan, pihaknya tidak bisa
menjelaskan lebih detail menge­
nai kasus itu karena diambil alih
oleh Mabes Polri.
Menurut dia, status Dewi dan
S, pemilik toko beras yang diduga
menjual beras berbahan sintetis
itu, masih sebagai saksi.
Kapolri Jenderal (Pol) Badrodin
Haiti sendiri tak serta-merta
menyalahkan laporan dari Dewi
Septiani. "Apa yang dilakukan Bu
Dewi sebagai konsumen sah-sah
saja," kata Badrodin.(tgh/ant)
Publicapos (Jakarta) - Akibat
desain yang terlalu sempit,
para sopir bus Antar Kota Antar
Provinsi (AKAP) di Terminal
Rawamangun gigit jari tak bisa
menunggu penumpang di dalam
terminal yang berlokasi di
Pulogadung, Jakarta Timur itu.
Mau tak mau, sopir bus di sana
mesti mengetem di luar terminal
untuk mengangkut penumpang.
Tahir (34), salah satu awak bus
AKAP di Terminal Rawamangun
mengaku kerepotan akibat tak
bisa masuk ke dalam terminal
karena jalur masuk yang sempit.
"Jadi repot sekarang mau
masuk ke dalam terminal kalau
situasinya kayak begini," kata
Tahir Kamis petang.
Tahir mengaku terpaksa memar­
Publicapos (Bogor) - Pemerintah
Kota Bogor, Jawa Barat berencana
untuk melakukan rerouting (penga­
lih­an) trayek angkot. Hal ini untuk
penataan transportasi di Kota Hujan
itu.Untukmerea­li­sasi­kan­nyaPemkot
Bogor aka me­man­faatkan peta rute
angkut­an kota yang diberikan oleh
BadanInformasiGeospasial(BIG).
"Peta rute angkot yang dibuat
oleh BIG ini memudahkan Peme­
rintah Kota Bogor untuk melak­
sanakan program rerouting yang
sedang direncanakan," kata Kepala
Bagian Humas Sekretariat Daerah
Kota Bogor, Encep Moch Ali
Alhamidi, di Bogor, Jumat (29/5).
Encep mengungkap, saat mene­
rima kunjungan tim pembuatan
peta rute angkot dari BIG, Kamis
(28/5) kemarin, disampaikan
demons­trasi hasil kerja pembuatan
peta yang dilakukan selama tiga
bulan oleh BIG. Ia mengatakan, dari
demons­trasi yang disampaikan
oleh tim peta rute angkot BIG, dike­
tahui ada beberapa rute angkot
di Kota Bogor yang overl­apping
(menumpuk-red), seperti di seputar
Kebun Raya Bogor.
"Dari peta ini dapat diketahui
ada penumpukan angkot di satu
rute, ini menjadi penambah infor­
masi bagi Pemerintah Kota Bogor
dalam mengevaluasi transpor­tasi
kota," katanya.
Peta rute angkot secara resmi
akan diluncurkan oleh Wali Kota
Bogor Bima Arya Sugiarto pada
4 Juni mendatang. Peta tersebut
menjadi kado Hari Jadi Bogor
(HJB) ke-533. Koordinator tim
peta angkot BIG, Aldila Fradana
menyebutkan, dari hasil survei dan
pembuatan peta yang dilakukan,
terlihat dari 23 trayek angkot
yang ada di Kota Bogor, sebanyak
50 persen melayani satu kawasan
yakni seputar Kebun Raya Bogor.
"Kita melihat dari hasil peme­ta­an
danolahcitrayangdilakukan,trayek
angkot di Kota Bogor ter­konsentrasi
di satu titik yakni seputar Kebun
Raya.Jadisemuaangkotmenumpuk
di sana," kata dia.
Aldila mengatakan, peta rute
angkot dapat diakses secara digital
maupun cetak. Untuk peta digital
dapat diunggah melalui telepon
pintar di laman angkotkotabogor.
big.go.id.
"Peta rute angkot digital ini
bekerja mirip seperti googlemap,"
katanya.
Ia mencontohkan cara meng­
akses peta rute angkot digital
Penataan Transportasi,
Bogor Alihkan Trayek
hanya dengan menyentuh layar
peta dengan menunjuk lokasi
posisi kita dan menujuk titik
lokasi yang akan kita tuju. Seperti
posisi dari Botani Square hendak
ke Jalan Stasiun. Maka pada bagian
kiri peta di layar ponsel akan
menujukkan informasi rute-rute
angkot apa saja yang akan dilalui.
"Pengguna peta digital ini juga
harus mencerna informasi yang di­
tampilkan dengan membaca infor­
masi lebih seksama, karena peta
ini digunakan di negara-negara
maju yang sistem transportasinya
sudah bagus dan menggunakan
halte, beda di Indonesia yang masih
menggunakan angkot berhenti
dimana­pun," katanya.
Aldila menambahkan, peta rute
angkot digital juga menyediakan 11
informasi lainnya. Seperti tempat
kuliner, pusat per­belan­jaan, sarana
olah raga, rumah sakit, sekolah dan
fasilitas umum lainnya.
Sementara itu, Wakil Sekretaris
Organda Kota Bogor, Yadi Indra
Mulyadi menyebutkan, re­routing
angkot adalah program penga­
lihanruteangkotdaritrayeksudah
jenuh ke trayek yang lebih segar.
"Selain rerouting, juga ada
program merger yang diren­ca­na­
kan oleh Pemerintah Kota Bogor,
yakni menggabungkan dua angkot
dari dua trayek berbeda menjadi
satu trayek baru," kata­nya.
Ia menjelaskan, ada empat trayek
angkot yang terkena merger yakni
trayek 21 jurusan Baranangsiang-
Ciawi digabung dengan 02 jurusan
Bubulak-Sukasaridigabungmenjadi
Bubulak-Ciawi via Lawang Gintung.
Trayek berikut angkot 21 di­
gabung dengan trayek 03 jurusan
Bubulak-Baranangsiang menjadi
Ciawi-Bubulak via Baranangsiang.
Selanjutnya trayek 21 digabung
dengan 09 menjadi Ciawi-Cileur via
Padjajaran.
Selanjutnya, setelah dimerger,
akan dilakukan rerouting atau
perubahan rute angkot-angkot
yang terkena penggabungan. Lalu
jalur yang ditinggalkan oleh trayek
angkot tersebut nantinya akan diisi
oleh Trans Pakuan yang jumlahnya
akan ditambah untuk mencakup
semua wilayah Kota Bogor.
Ia menambahkan, program
merger dan rerouting hanya bisa
dilakukan bagi angkot yang sudah
berbadan hukum. Angkot yang
tidak berbadan hukum tidak dapat
beroperasi.(tgh)
Sempit, Sopir Bus AKAP Tak Bisa
Masuk Terminal Rawamangun
kirkan busnya di depan pinggiran
jalan terminal. Dia menyadari
busnya yang berbadan cukup besar
itu menghambat lalu lintas jalan di
depan terminal.
"Pengguna jalan yang lain
memang terganggu. Mau gimana
lagi," ujar Tahir.
Terkadang,katadia,untukparkir
tertib di luar, petugas terminal
jarang datang membantu. "Kita
mundurin bus sendiri enggak ada
petugas yang bantu. Sudah sering
kita mengeluh tetapi belum ada
perbaikan," ujarnya.
Sementara itu, sopir bus AKAP
lainnya, Feryakas (35) menga­­
takan, kondisi ini sudah ber­
langsung selama beberapa bulan
bela­kangan. Ia berharap ada
segera perbaikan pintu masuk
terminal
"Sekarang sudah berlangsung
sejak 4-5 bulan kemarin. Kita
berharap ada perbaikan," ujarnya.
Wakil Kepala Terminal Rawa­
mangun, Gunardi menga­ta­kan,
untuk mengatasi kemacetan yang
terjadi bila sopir-sopir AKAP itu
mengetem di depan terminal,
dia menurunkan petugas untuk
berjaga.
Selain itu, bus yang terparkir
di pinggir jalan adalah solusi
sementara hingga terminal bisa
digunakan lagi secara normal.
"Hanya sementara saja. Tetapi
kami tempatkan tujuh petugas
yang setiap harinya berjaga-jaga
dan mengatur bus AKAP serta
lalu lintas di sekitarnya agar tidak
macet," ujar Gunardi.(tgh)
Akibat desain yang terlalu sempit, para sopir bus Antar Kota Antar Provinsi
(AKAP) di Terminal Rawamangun gigit jari tak bisa menunggu penumpang di
dalam terminal yang berlokasi di Pulogadung, Jakarta Timur itu
Foto: Publicapos.com
Dewi Septiani (29), pelapor adanya beras sintetis, di Kelurahan Mustika Jaya, Kecamatan Mustika Jaya, Bekasi bersama anaknya
Foto: Publicapos.com
Sejumlah kendaraan tampak mengantri masuk ke Terminal Rawamangun. Penyempitan jalur mem-
buat para pengumudi terpaksa memarkir kendaraanya di luar terminal Rawamangun
9P u b l i c a P o sEdisi V/I/VI - 2015 O P I N I
Surat dari Cinangka
Aku Tak Ingin Dihormati,
Jika Kehormatanku
Mengganggumu
Gus Dur Tentang Islam dan Pancasila*
Dawam Multazam
Mahasiswa Pascasarjana Islam Nusantara STAINU Jakarta
Sahabat, Ramadhan tahun ini terasa
begitu cepat. Teringat hari-hari sekira
10 tahun lalu saat saya masih mengaji
di Pondok Pesantren, di Ponorogo Jawa
timur. Ramadhan kala itu saya merasa
begitu bersih atau lebih tepatnya merasa
diri ‘lebih bersih’ dari mereka yang tak
berpuasa.
Di hari-hari saya berpuasa dan
merasakan sebuah waham merasa di
hormati tentu diluar tekad saya sendiri
berniat tak makan dan tak minum sejak
dini hari hingga senja; selama itu saya
sadar bahwa akan ada saat-saat saya bisa
tergoda—tetapi saya selamat. Saya siap
untuk terganggu, tetapi lihat: saya tak
boleh diganggu.
Privilese itu kini sudah seperti sesuatu
yang semestinya. Demi ibadah saya, yang
saya niatkan sendiri, orang-orang lain tak
bisa pergi pijat karena selama sebulan
semua panti pijat harus ditutup—
meskipun ini bukan tempat yang mesum
sama sekali—dan sekian ratus pemijat
tidak men­­da­patkan penghasilan. Demi
ibadah saya, orang-orang lain tidak dapat
minum dan makan dengan bebas dan
kalaupun ada restoran buka, bir, anggur,
wiski, konyak, vodka, dan lain-lain harus
masuk kotak.
Terkadang saya tak tahu apakah saya
merasa bangga, atau bersyukur, atau
merasa bersalah, ketika di mana-mana di­
pasang anjuran: ”Hormatilah Orang yang
Berpuasa”.
Tentu saja sikap menghormati adalah
sebuah sikap yang bisa datang dari hati
yang ikhlas dan sukarela. Tapi sikap itu
juga bisa diperlihatkan khalayak ramai
karena aturan pemerintah, para ulama,
atau tekanan lain yang menakutkan. Kita
sekarang tidak tahu yang mana yang
menentukan. Jika ada polisi atau petugas
kota praja—belum lagi kelompok galak
yang dengan gampang menyerbu dan
merusak—yang membuat penghormatan
itu berlaku, saya tak pernah yakin sejauh
mana penghormatan (atau lebih tepat
”apresiasi”) yang ikhlas yang sedang saya
rasakan. Jangan-jangan semuanya adalah
penghormatan (atau lebih tepat ”sikap
merunduk”) yang dengan gerutu.
Tapi di sebuah negeri yang tak jarang
memperdagangkan kepalsuan, akhirnya
soal seperti itu tak dipersoalkan.
Pokoknya: saya berpuasa, sebab itu saya
harus dihormati.
Ramadan sering dikatakan sebagai
bulan yang dekat dengan rohani. Bulan
ini adalah bulan yang berbicara tentang
kondisidasarmanusiayangpalingkurang.
Aku seakan-akan dalam kesucian, sebagai
yang ”berkorban” dan juga sebagai yang
”tak najis”. Orang yang tak berpuasa?
Mereka dosa, loba, penuh syahwat—
pendeknya lebih nista dari diriku.
Tetapi bila puasa bukan menandaskan
wajah yang lapar, melainkan kesucian
diri yang penuh, manusia merasa seakan-
akan berada di atas segala situasi, di luar
waktu, tak tersentuh perubahan, dan
perubahan bahkan dapat berarti najis.
Di hari-hari ini saya berpuasa—dan
apakah gerangan yang tumbuh dalam
diri saya? Sesuatu yang menghargai yang
fana dan sebab itu berterima kasih atas
setiap momen empati? Atau sesuatu yang
meminta dihormati, karena aku adalah
sebuah prestasi, sebuah posisi di atas
sana, di mana yang kekal dan sempurna
mengangkatku?
Jika sekarang setelah 10 tahun berlalu,
di Cinangka ini saya ditanya bagaimana
puasamu.Saya akan mengatakan: Aku
tak ingin dihormati jika kehormatanku
menjadi alasan bagimu untuk terganggu,
biarlah puasaku menjadi alasan paling
logis untuk menjadikan aku makin kuat
dan dekat pada tuhanku dengan menahan
diri dan menghormati engkau yang tak
berpuasa. Salam dari Cinangka
Tanggal 1 Juni diperingati sebagai hari
lahirnya Pancasila, ideologi dasar bagi
negara Indonesia. Bagi bangsa Indonesia,
Pancasila menjadi sebuah kalimatun sawa’
atau common ideological platform yang
dapat merangkul semua elemen bangsa.
Dengan Pancasila, Indonesia tidak hendak
menjadi sebuah negara yang teokratis
sekaligus negara yang sekuler. Penegasan
posisi negara inilah yang menyebabkan
kebanyakan orang Islam di Indonesia
merasa puas dan menganggap Pancasila
sudah cukup Islami, meskipun tetap tidak
dapat ditampik keberadaan sebagian kecil
di antaranya yang menolak Pancasila dan
berkeinginan untuk membentuk Negara
Islam. Bahkan keberadaan kelompok
splinter tersebut masih eksis hingga
saat ini, sebagaimana dapat ditemukan
contohnya seperti dalam kelompok Front
Pembela Islam yang menganggap bahwa
Indonesia belum cukup Islami sehingga
merasa perlu untuk mengampanyekan
“NKRI Bersyari’ah”. Bahkan kelompok lain,
Hizbut Tahrir Indonesia yang berafiliasi
pada organisasi transnasional Hizbut
Tahrir, aktif mempropagandakan perlunya
menegakkan khilafah karena segenap
bangunan kenegaraan Indonesia sama
sekali tidak Islami. Namun, eksistensi
kelompok-kelompok tersebut tidak cukup
kuat untuk menggoyahkan dukungan
masyarakat luas terhadap Pancasila
sebagai ideologi negara.
Dukungan yang solid dari masyarakat
terhadap Pancasila, salah satunya karena
Pancasiladapatmenjadikunciyangkomplit
dalammenyelesaikan masalah kehidupan
bernegara yang kompleks. Menurut Yudi
Latif dalam artikelnya di Harian KOMPAS
(28/5), dengan memanfaatkan landasan
visi transformasi sosial yang holistik
dan antisipatif yang disediakan oleh
Pancasila, krisis multidimensional yang
melanda bangsa ini bisa diselesaikan.
Hal ini dimungkinkan setidaknya karena
Pancasila memiliki alat untuk melakukan
aksi pada ranah mental-kultural (sila ke-
1, 2, dan 3), ranah politikal (sila ke-4), dan
ranah material (sila ke-5). Dengan konsep
ketuhanan, kemanusiaan, dan persatuan
yang terkandung dalam Pancasila,
masyarakat Indonesia dapat mencapai
kepribadian manusia yang berbudaya;
dengan konsep kerakyatan deliberatif,
masyarakat Indonesia dapat menjadi
manusia yang berdikari; dan dengan
konsep kesejahteraan umum, masyarakat
Indonesia dapat meraih kemandirian.
Dengan demikian, tiga ranah Pancasila
tersebut memang sesuai dengan konsep
Trisakti yang digagas oleh Proklamator
Republik Indonesia, Sukarno.
“Keparipurnaan” Pancasila sebagai
solusi dalam segenap permasalahan
bangsa tersebut juga tersirat dan tersurat
dalam pemikiran KH Abdurrahman
Wahid, Presiden RI ke-4 yang akrab disapa
dengan sebutanGus Dur.
Tujuan Bernegara
Indonesia, menurut Gus Dur (1990),
menyuguhkan potret menarik tentang
hubungan Islam dan Pancasila. Di
tengah negara yang prosentase jumlah
penduduknya mayoritas Muslim
sekaligus memiliki jumlah penduduk
Muslim terbesar di dunia, ternyata di
sini tidak terjadi sikap eksklusif yang
memutuskan bahwa Islam harus menjadi
ideologi politik. Masyarakat Indonesia
menunjukkan bahwa Islam dapat
berbagi (share) dengan pendapat atau
kepercayaan lain, baik terkait dalam hal
agama maupun dalam urusan politik.
Sikap ini, disebut Gus Dur, menjadi
indikasi bahwa Islam di Indonesia bisa
menjadi pelopor dalam masalah-masalah
ideologis terkait. Hal ini tentu saja tidak
terjadi secara tiba-tiba, melainkan sudah
merupakan kristalisasi dari pengalaman
keislaman masyarakat Nusantara sejak
pertama kali Islam datang. Dipeluknya
Islam oleh masyarakat Nusantara, tidak
serta merta mengakibatkan terlepasnya
identitas indigenous yang dimiliki.
Sikap keberagamaan yang inklusif inilah
yang kemudian melahirkan Pancasila
dengan lima silanya. Inklusifitas ini,
menurut Gus Dur, memang lahir dari
karakter masyarakat-bangsa Indonesia.
Dilihat dari latar belakang sejarah, tidak
ada satu pun ideologi ketat (rigid) yang
dapat diterapkan secara luas di Indonesia,
sebagaimana dapat dicontohkan dengan
Gerakan Paderi di awal abad ke-19 yang
diilhami oleh purifikasi agama Islam ala
Wahabi. Beruntung, purifikasi agama
dengan memerangi sesama Muslim yang
berbeda perspektif itu berbelok menjadi
perang melawan kolonial Belanda.
Keragaman pola pikir terhadap agama
yang masih berkembang bahkan hingga
kini ini, disebabkan karena Indonesia
adalah bangsa yang lunak (soft nation,
dalam istilah Gunnar Myrdhal). Di satu
sisi, kelunakan dan inklusifitas ini bisa
memperkaya keragaman bangsa ini
sehingga tidak pernah bisa terpecah-
pecah secara serius. Di sisi lain, ia juga
memiliki “kelemahan” karena berkarakter
“tanggung, setengah-setengah”. Namun
menurut Gus Dur, sikap seperti yang sudah
ada sekarang inilah yang lebih tepat ada di
Indonesia.
Pendapat ini tak lepas dari
weltanschauung Gus Dur tentang Islam.
Bagi Gus Dur, ketika Islam yang universal
bertemu dengan realita masyarakat
di Indonesia, maka terjadilah proses
pribumisasi Islam. Mencairnya Islam
dalam kehidupan masyarakat pemeluknya
tersebut bisa terjadi, karena yang menjadi
tujuan dari civitas masyarakat dalam
sebuah komunitas adalah kesejahteraan.
Dan dalam konteks Indonesia, maka
kesejahteraan tersebut dapat terwujudkan
melalui negara Pancasila. Dalam hal ini,
bukan berarti Islam “terkalahkan” oleh
Pancasila. Selain karena memang keduanya
bukanlah dua entitas yang dapat “diadu”,
melainkan karena dalam hubungannya
Pancasila dituntut untuk mewujudkan
nilai-nilai Islam sebagaimana dikenal
sebagai ushulu-l-khomsah. Artinya, tujuan
(ghoyah) kesejahteraan yang dipayungi
nilai-nilai islam harus dicapai dengan
memanfaatkan Pancasila sebagai alatnya
(wasilah).
Penerimaan Gus Dur terhadap asas
tunggal Pancasila pada 1984menegaskan
persetujuannya bahwa Pancasila sudah
sesuai dengan Islam. Selain melalui isu
Hak Asasi Manusia yang mempertemukan
antara Islam dengan Pancasila, Pancasila
sendiri juga sudah menyiratkan bahwa
Islam adalah landasan moralnya.
Sebagaimana diketahui, deklarasi universal
tentang Hak Asasi Manusia (DUHAM)
selaras dengan maqoshidu-s-syari’ah ad-
dhoruriyyah (primer) yang terdiri dari
lima unsur penjagaan terhadap manusia
(kulliyyatu-l-khoms), yakni hifdhu-n-
nafs (hak hidup), hifdhu-d-din (hak ber
agama), hifdhu-l-aql (hak berfikir), hifdhu-
l-mal (hak kepemilikan), dan hifdhu-n-nasl
(hak berkeluarga). Keselarasan dalam
Hak Asasi Manusia tersebut, setidaknya
terejawantahkan dalam nilai-nilai luhur
Pancasila yang menjadi komitmen negara
untuk melindungi semua warganya
tanpa melihat latar belakang agama, jenis
kelamin, atau etnis. Dengan menjadikan
sila pertama “Ketuhanan yang Maha Esa”
sebagai spirit bagi sila-sila lainnya, hak
asasi manusia terlindungi oleh sila kedua
“Kemanusiaan yang Adil dan Beradab” dan
sila kelima “Keadilan Sosial bagi Seluruh
Rakyat Indonesia”, dan seterusnya.
Dengan memperhatikan pada tujuan
substantif – terwujudnya kesejahteraan
masyarakat dalam payung Islam
sebagaimana disebut di atas, penerimaan
Gus Dur terhadap Pancasila juga harus
dilihat sebagai langkah strategis bagi
Nahdlatul Ulama. Mengingat konteks
pada 1983 itu, ketika menerima Pancasila
sebagai asas tunggal, hubungan Nahdlatul
Ulama dengan pemerintah Orde Baru
tidak dalam kondisi yang baik. Oleh
karena itu, dengan mengakui Pancasila
sebagai asas tunggal, Nahdlatul Ulama
dapat “merebut” Pancasila dari hegemoni
kekuasaan Orde Baru untuk kemudian
menjadikannya sebagai wahana untuk
mewujudkan kesejahteraan masyarakat
dalam payung Islam.
Pancasila Sebagai Titik Temu
Pada akhirnya, dengan menjadikan
Pancasila sebagai wahana untuk mengatur
alat-alat penyelenggara negara, tentunya
persatuan bangsa dapat diraih. Dengan
demikian, sangat tepat jika kemudian Gus
Dur (1999) menganggap bahwa Pancasila
merupakan kompromi politik yang
memungkinkan semua orang Indonesia
hidup bersama-sama dalam sebuah
kesatuan negara nasional (bukan negara
teokrasi atau negara Islam). Penerimaan
terhadap Pancasila merupakan hal
yang niscaya, karena Gus Dur melihat
bahwa proses lahirnya negara-bangsa
ini dibarengi dengan pertarungan dua
kubu ideologi (sekuler dan teokratis)
yang sudah lama memiliki eksistensi di
negeri ini. Di satu sisi, kubu sekuler yang
terbagi juga dalam kelompok interest
nasionalisme, sosialisme, kapitalisme,
dan komunisme menginginkan adanya
pemisahan tegas antara agama dan
kehidupan bernegara. Adanya pemisahan
iniberartiagamatidakturutcampurdalam
urusan kenegaraan, sebaliknya negara
juga tidak dibenarkan mengambil peran
dalam urusan keagamaan. Di kubu yang
lain, ada kecenderungan kelompok yang
menginginkan agar agama (dalam kasus
Indonesia, agama Islam) untuk menjadi
acuan formal dan penentu kekuatan
utama dalam kehidupan bernegara.
Secara konseptual dapat diartikan sebagai
negara teokratis.
Hingga saat ini pertarungan wacana
antara kubu sekuler melawan kubu
teokratis, atau antara Pancasila sebagai
“ideologi nasional” dan Islam sebagai
“jalan hidup universal (universal way of
life)” masih terus berlangsung secara
dinamis, sehingga menjadi semacam
kondisi status quo yang justru dapat
menjadi panggung wacana dan dialog
yang semakin menarik. Namun demikian,
Gus Dur menegaskan bahwa Pancasila
adalah serangkaian prinsip-prinsip yang
bersifat lestari tentang hidup bernegara
yang mutlak untuk diperjuangkan. Upaya
perjuangan ini, menurut Gus Dur, harus
dipertahankan agar kemurnian Pancasila
dapatterjagadariupaya-upayamanipulasi
terhadapnya.
Apapun hasilnya, bagi Gus Dur, tentu
akan memberikan manfaat bagi negara-
bangsa Indonesia, sekaligus menjadi
contoh bagi negara-bangsa lainnya.
Tentunya tujuan (ghoyah) kemanfaatan
dan keberkahan menjadi lebih menarik
bagi kita daripada perdebatan tentang
alat (wasilah) yang digunakan. Wallahu
a’lam.
**
Edisi V/I/VI - 2015R E L I G I & B U D A Y A10 P u b l i c a P o s
Empat Macam Manusia
Menyambut Ramadhan
MIMBAR
oleh: Dr. Ahmad Husnul Hakim IMZI, M.A.
Setahunsekali,dibulanRamadhan,
umat Islam di seluruh dunia, di­
wa­jibkan untuk menjalankan
ibadah puasa. Ramadhan adalah
al-wafd al-‘azhim (utusan mulia)
yang dikirim oleh Allah untuk
mene­mui manusia, khusus­nya
umat Islam, sehingga keda­ta­
ngan­nya sangat ditunggu-tunggu
oleh setiap muslim. Karena itu,
mereka akan melakukan persiap­
an penyambutan tamu agung itu.
Panitia penyambutan dibentuk,
agenda acara disusun, bahkan ada
orang-orang tertentu yang ditun­
juk untuk melayani tamu agung
tersebut.
Spanduk-spanduk juga dibikin,
besardankecil,denganber­tuliskan
“MARHABAN YA RAMADHAN”,
sehingga suasana kegembiraan itu
benar-benar dirasakan oleh setiap
muslim jauh sebelum sang tamu
agung itu tiba. Tak ketinggalan juga
acara-acarahiburanditelevisiyang
bernuansa Ramadhan juga turut
sertamemeriahkanmomenini.
Namun, menurut Musthofa
as-Siba’i, setiap kali datangnya
bulan suci Ramadhan, sesung­
guhnya respons manusia dibagi
dalam empat kategori, yaitu:
Pertama, mereka tidak meng­
anggap Ramadhan sebagai
bulan istimewa; layaknya bulan-
bulan yang lain. Mereka ini tidak
mungkin melaksanakan puasa;
bahkan mereka terkadang meng­
olok-olok orang yang ber­puasa
yang dianggapnya telah ber­peri­
laku bodoh karena telah di­bohongi
oleh agamanya. Sebab, dalam
pandangan mereka, orang yang
berpuasa mau­pun tidak berpuasa
ternyata tidak ada penga­ruhnya
dalam kehi­dupan­nya, khususnya
dalampersoalanmaterikeduniaan.
Kedua, kelompok ini sejatinya
sama dengan kelompok pertama,
tidak suka dengan Rama­dhan,
namun tidak ditun­jukkan secara
terang-terangan. Mereka akan
ter­paksa berpuasa jika di tengah-
tengah orang yang berpuasa yang
menge­nal diri­nya. Namun, jika
berada di komunitas orang yang
tidak ber­puasa, ia juga tidak ber­
puasa. Sebab, di hati kecilnya
memang tidak ingin berpuasa.
Ketiga, kelompok ini merasa
senang dengan kehadiran bulan
Ramadhan, karena biasanya di­
tandai dengan munculnya ber­
aneka ragam makanan dan minu­
man; dan juga bisa menjadi alasan
untuk begadang semalaman. Orang
semacam ini, seringkali mengam­
bing­hitamkan puasa ketika melak­
sanakan aktifitas peker­­jaannya.
Ia hanya kuat mena­han lapar dan
haus, namun sesung­guhnya ia
tidak mampu mengendalikan hawa
nafsunya. Ia bukan senang dengan
Ramadhan, tetapi hanya senang
dengan “bawaan-bawaannya”. Ia
memang terlihat sabar, taat, rajin
ibadah, tadarus al-Qur’an, derma­
wan; namun itu semua bukan
sebagai bukti keberhasilannya
me­la­wan hawa nafsunya, tetapi
semata-mata karena mengejar
pahala.Karenaitu,iatidakbertahan
lama; sebab di luar Ramadhan, ia
kelihatansifat-sifataslinya.
Keempat, kelompok yang me­
lihat puasa sebagai sarana untuk
ber­­­latih mengendalikan hawa
nafsu, menempa jiwa atau tarbiyah
ruhiyah (pendidikan rohani).
Mereka tidak takut dengan lapar
dan haus, justru lapar dan haus
itu ia jadikan sebagai sarana untuk
melatih mengendalikan dorongan
hawa nafsunya demi menguatkan
potensi rohaninya. Ia memahami
betul bahwa manusia bukanlah
siapa-siapa jika tanpa rohani.
Bahkan, manusia cenderung ber­
peri­­laku layaknya binatang jika
hawa nafsunya mendominasi diri­
nya.
Lantas, di bulan suci ini, ada di
kelompok yang manakah kita?
Apakah puasa kita akan mening­
katkan potensi rohani sehingga
kita layak menyandang predikat
muttaqin (orang-orang yang bert­
akwa); atau sesungguhnya kita
hanya mampu untuk menahan
lapar dan haus, tetapi gagal dalam
me­latih mengendalikan hawa
nafsu. Atau justru kita termasuk
orang yang tidak suka dengan
datangnyabulansuciini?
Kita sendiri yang bisa men­
jawab; bukan dengan ucapan,
tetapi dengan sikap dan perilaku
selama menjalankan ibadah
puasa. Selamat berpuasa. Marha­
ban Ya Ramadhan. (dwm)
Napak Tilas Pondok
Pesantren Gerbang
Tinatar, TegalsariNama Tegalsari sudah tidak asing
bergaung di telinga masyarakat
Ponorogo.Padaparohpertamaabad
ke-18, seorang kyai besar bernama
Kyai Ageng Hasan Bashari atau
BesarididesaTegalsari,yaitusebuah
desa kurang lebih 10 km ke arah
selatan Kota Ponorogo Kyai Hasan
Besari (Kasan Besari berdasarkan
lidah orang Jawa) mendirikan
sebuah pondok pesantren yang
kemudian dikenal dengan sebutan
Pondok Tegalsari. Nama asli
pondok tersebut adalah Gerbang
Tinatar namun karena berada di
desa Tegalsari maka orang lebih
mengenal pondok tersebut dengan
nama Tegalsari. Tidak banyak orang
yang tahu bahwa nama asli pondok
pesantren pertama di Ponorogo
tersebut adalah Gerbang Tinatar.
tidak banyak orang yang tahu
kapan tepatnya pondok pesantren
tersebut berdiri.
Pada masanya, Pondok tersebut
dikelola oleh para kyai yang alim
dan kharismatik serta piawai dalam
mentransfer ilmu kepada para
santrinya sehingga Gerbang Tinatar
mencapai zaman keemasan. Pada
zaman keemasan tersebut, santri
yang menimba ilmu di Gerbang
Tinatar mencapai lebih dari 10.000
(sepuluh ribu) orang santri. Para
santri sebagian besar berasal dari
hampir seluruh penjuru tanah Jawa.
Karena besarnya jumlah santri pada
masa keemasan itu, seluruh desa
menjadi pondok, bahkan pondokan
para santri juga didirikan di desa-
desa sekitar, misalnya desa Jabung
(Nglawu), desa Bantengan, dan lain-
lain. Kemasyhuran Gerbang Tinatar
tidak hanya sampai disitu, Raden
Ngabehi Ronggowarsito, seorang
Pujangga Jawa yang masyhur;
dan tokoh Pergerakan Nasional
H.O.S. Cokroaminoto (wafat 17
Desember 1934), selain itu ada
yang mengatakan bahwa paku
Buana II, dari Kertasura juga pernah
nyantridiTegalsari.Iniadalahtanda
betapa berpengaruhnya lembaga
pendidikan Islam di Tegalsari ini
pada waktu itu. Bahkan ketika
crew menyambangi desa Tegalsari
dan mewawancarai salah seorang
pengelola pondok dan masjid
(kini), yaitu Syamsudin mengatakan
bahwa ramalan-ramalan Rangga­
warsito yang ter­kenal dan bahkan
hampir selalu benar adalah
berkat ilmu yang di­dapatkannya
ketika nyantri di Gerbang Tinatar,
Tegalsari. Karena itu pula Tegalsari
mempunyai sebuah yayasan pendi­
dikan yang diberinama yayasan
“Ronggowarsito” yang letaknya
masih di samping masjid Tegalsari.
Dalam Babad Perdikan Tegal­sari
adabeberapaversicerita.Diceritakan
tentang latar belakang Paku Buana
II nyantri di Pondok Tegalsari. Pada
suatu hari, tepatnya tanggal 30 Juni
1742, di Kerajaan Kertasura terjadi
pemberontakan yang dipimpin oleh
Raden Mas Garendi Susuhuhan
Kuning, seo­rang Sunan keturunan
Tionghoa. Serbu­an yang dilakukan
oleh para pem­berontak itu terjadi
begitu men­dadak dan hebat
sehingga Kartasura tidak siap meng­
ha­dapi­nya. Karena itu Paku Buana II,
pengu­asa Kertasura pada waktu itu
bersama pengikutnya segera pergi
dengan diam-diam meninggalkan
Keraton menuju ke timur Gunung
Lawu. Dalam pelariannya itu dia
sampai di desa Tegalsari. Di tengah
kekhawa­tiran dan ketakutan dari
kejaran pasukan Sunan Kuning
itulah kemu­dian Paku Buana II
bertemu dengan Kyai Hasan Besari.
Penguasa Kartasura ini selanjutnya
menjadi santri dari Kyai wara` itu. Di
bawah bimbingan dan tempaan Kyai
Hasan Besari, Paku Buana II menjadi
orang yang taat beragama dan
senantiasa bertafakkur pada Allah
swt, penguasa dari segala penguasa
di semesta alam. Berkat keuletan
dan kesungguhannya dalam beriba­
dah dan berdoa serta berkat keikh­
lasan bimbingan dan doa Kyai
Hasan Besari, api pemberontakan di
Kertasuraakhirnyareda.PakuBuana
II kembali menduduki tahtanya.
Sebagai balas budi, Sunan Paku
Buana II mengambil Kyai Hasan
Besari menjadi menantunya. Sejak
itu nama Kyai yang alim ini dikenal
dengan sebutan Yang Mulia Kanjeng
Kyai Hasan Bashari (Besari). Sejak
itu pula desa Tegalsari menjadi desa
merdeka atau perdikan, yaitu desa
istimewa yang bebas dari segala
kewajiban membayar pajak kepada
kerajaan.
Versi lain seperti yang diceritakan
salah satu pengelola pondok
dan masjid Tegalsari (saat ini),
Syamsudin berbeda dengan versi
pertama. Beliau berkata: “memang
benar Kanjeng Kyai Hasan Besari
adalah menantu Paku Buana II,
tapi bukan karena balas budi
atau pemberontakan”. Salah seo­
rang imam masjid Tegalsari ini
menceritakan pada zaman keema­
san­nya, Gerbang Tinatar dibawah
asuhan Kyai Hasan Besari membuat
undang-undang. Tidak jelas
undang-undang yang dibuat pada
waktu itu, tapi undang-undang
tersebutsempatmembuatsangKyai
dipenjara, bahkan hampir diasing­
kanolehPakuBuanaIIdariKerajaan
Kertasura, Solo. Begitu ter­sohor­nya
Gerbang Tinatar waktu itu sehingga
peraturanatauundang-undangyang
dibuat oleh pondok tersebut ter­
dengar sampai ke seluruh penjuru
tanah Jawa, termasuk kerajaan
Kerta­sura di bawah kekuasaanPaku
Buana II. Undang-undang terse­
but tidak disetujui oleh kerajaan
Kerta­sura, kemudian Kerajaan
memu­tus­kan untuk mengasingkan
Kyai Hasan Besari. Pada saat akan
berangkat ke pengasingan, perahu
yang ditum­pangi sang Kyai yang
akan diasingkan tersebut tidak
bisa melaju dan hanya tinggal di
tempat, tidak ber­
geser sedi­kit­pun.
Tapi ketika sang
Kyai di­tu­run­­kan,
perahu dapat
me­laju normal.
Ketika sang Kyai
naik ke perahu
lagi, perahu tidak
bisa melaju dan
begitu sete­rus­
nya sampai pada
akhirnya Kyai
Hasan Besari
tidak jadi di­asing­
kan, dan hanya
di­penjara saja.
Pada suatu hari,
kerajaan Kertasura menga­dakan
sebuah acara. Dalam acara tersebut,
hampir seluruh santri Gerbang
Tinatar diundang untuk ber­
shalawat, maka terpaksa kerajaan
Kertasura membebaskan sang
Kyai untuk memimpin shalawatan.
Dalam acara tersebut, putri Paku
Buana II terpesona mendengar
kemer­duan suara Kyai Hasan Besari
dalambershalawatkemudianbeliau
meminta ayahnya untuk dinikahkan
dengan sang Kyai. Paku Buana II
menyetujui kemudian menikahkan
putrinya dengan Kyai Hasan Besari.
Sejak itulah desa Tegalsari menjadi
desa perddikan (bebas pajak). Versi
mana yang benar, wallahu a’lam.
Sepeninggal Kyai Hasan Besari,
kejayaan Pondok Tegalsari tinggal
kenangan. Beliau digantikan oleh
putra ketujuh beliau yang bernama
Kyai Hasan Yahya. Seterusnya
Kyai Hasan Yahya digantikan
oleh Kyai Bagus Hasan Bashari II
yang kemudian digantikan oleh
Kyai Hasan Anom. Demikianlah
Pesantren Tegalsari hidup dan ber­
kem­bang dari generasi ke generasi,
dari pengasuh satu ke pengasuh
lain. Tetapi, pada pertengahan abad
ke-19 atau pada generasi ke­empat
keluarga Kyai Bashari, Pesantren
Tegalsari mulai surut. Walau­
pun demikian, banyak para santri
dan anak cucunya yang mengem­
bangkan agama Islam dengan men­
dirikan Pondok Pesantren di ber­
bagai daerah di seluruh Nusantara.
Salah satu yang terbesar adalah
PondokModernDarussalamGontor
yang terletak di wilayah kecamatan
Mlarak. Pondok ini didirikan oleh
tiga orang cucu Kyai Hasan Besari.
Kini Pondok Tegalsari memang
masih berdiri namun jumlah
santrinya hanya ratusan orang.
Tapi tidak demikian dengan Masjid
Tegalsari. Masjid ini Terletak di
desa Tegalsari Kecamatan Jetis,
kabupaten Ponorogo. Masjid Tegal­
sari diperkirakan dibangun pada
tahun 1700-an dan merupakan
pusat penyiaran agama Islam
ter­besar di wilayah Kabupaten
Ponorogo. Masjid ini terletak sekitar
200m dari pondok Tegalsari. Masjid
dengan arsitektur jawa ini memiliki
luas lebih dari 32m persegi, bagian
dalam memiliki 36 tiang, sedagkan
di bagian serambi masjid terdapat
12 tiang. Keistimewaan masjid ini
selain karena usianya, seluruh kayu
yang digunakan untuk menyangga
masjid ini adalah kayu jati. Baik itu
tiang maupun atapnya. merupakan
peninggalanKyaiAgengHasanBesari
yang setiap harinya tidak pernah
sepi oleh umat, khususnya pada
hari jumat kliwon dimana diadakan
dikrul ghofilin dan istighosah yang
dipromotori oleh pondok pesantren
Darul Huda, Mayak, Tonatan
Ponorogo, dan hari senin kliwon
yang dipromotori dari Jampes,
Kediri. Pengelola masjid tidak tahu
pasti kapan dikrul ghofilin dan
istighosah tersebut diadakan sebab
sudah lama sekali. Mengenai tujuan
diadakannya tentu untuk semakin
mendekatkan diri kepada sang
pencipta. Sedangkan, pada malam
jum’at biasa tidak ada dikrul ghofilin
maupun istighosah. Tenggang waktu
antaramaghribdanisya’diisidengan
sholathajat,sholattaubat,dansholat
sunnah yang lain. Demikian juga
setiap Ramadhan pada malam ganjil
Lailatul Qadar, komplek pondok
Tegalsari ini banyak dikunjungi
orang untuk melakukan i’tikaf
dengan sholat jamaah tengah malam
di Masjid Tegalsari. Bahkan, I’tikaf
tidak hanya pada malam ganjil bulan
Ramadhan tersebut, beberapa orang
jugaber­i’tikafdimalam-malambiasa,
khusus­nya malam jum’at. Tidak
hanya itu, salah satu cagar budaya
kota Ponorogo tersebut juga ramai
di­kunjungi siswa-siswa SMA, Aliyah,
dan Tsanawiyah di kota Ponorogo
pada bulan-bulan mendekati ujian
untukmelakukanistighosahdando’a
bersama. Selain dikrul ghofilin dan
istighosah, juga ada pengajian rutin
yaitupengajiankitabsetiaphariyang
diikuti oleh remaja-remaja sekitar
Masjid dan para santri. Tujuan
pengajian kitab ini adalah untuk
memperdalamagamaislam.(dwm)
Foto: Publicapos
Masjid Agung Tegalsari, di Kecamatan Jetis Kabupaten Ponorogo. Di masjid
inilah, Bagus Burhan atau lebih di kenal dengan sebutan Ronggo Warsito
yang mengarang Kitab Jongko Joyoboyo pernah menimba ilmu pada sang
guru Kyai Ageng Besari
Tabloid Publica Pos Edisi 5
Tabloid Publica Pos Edisi 5
Tabloid Publica Pos Edisi 5
Tabloid Publica Pos Edisi 5
Tabloid Publica Pos Edisi 5
Tabloid Publica Pos Edisi 5

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados (11)

King kang bisnis plan ppt
King kang   bisnis plan pptKing kang   bisnis plan ppt
King kang bisnis plan ppt
 
Propagasi Modul 2
Propagasi Modul 2Propagasi Modul 2
Propagasi Modul 2
 
Proposal bisnis
Proposal bisnisProposal bisnis
Proposal bisnis
 
Laporan penelitian usaha kecil
Laporan penelitian usaha kecilLaporan penelitian usaha kecil
Laporan penelitian usaha kecil
 
PROPOSAL KEWIRAUSAHAAN
PROPOSAL KEWIRAUSAHAANPROPOSAL KEWIRAUSAHAAN
PROPOSAL KEWIRAUSAHAAN
 
Proposal Komunikasi Bisnis
Proposal Komunikasi BisnisProposal Komunikasi Bisnis
Proposal Komunikasi Bisnis
 
Businnes plan
Businnes planBusinnes plan
Businnes plan
 
Membuka usaha kecil
Membuka usaha kecilMembuka usaha kecil
Membuka usaha kecil
 
Sistem Agribisnis Komoditas Stroberi
Sistem Agribisnis Komoditas StroberiSistem Agribisnis Komoditas Stroberi
Sistem Agribisnis Komoditas Stroberi
 
Wirausaha di bogor
Wirausaha di bogorWirausaha di bogor
Wirausaha di bogor
 
Bab III analisis kondisi perusahaan
Bab III analisis kondisi perusahaanBab III analisis kondisi perusahaan
Bab III analisis kondisi perusahaan
 

Semelhante a Tabloid Publica Pos Edisi 5

suara karya sabtu 25 April 2015
suara karya sabtu 25 April 2015suara karya sabtu 25 April 2015
suara karya sabtu 25 April 2015
suarakarya
 
Bisnis plan bodini menjadikan tiwul makanan yang berkelas.
Bisnis plan bodini menjadikan tiwul makanan yang berkelas. Bisnis plan bodini menjadikan tiwul makanan yang berkelas.
Bisnis plan bodini menjadikan tiwul makanan yang berkelas.
Monalisa Unik
 
Business plan - kue hewir
Business plan - kue hewirBusiness plan - kue hewir
Business plan - kue hewir
mira arbiyana
 

Semelhante a Tabloid Publica Pos Edisi 5 (20)

bisnis plan "Internity milk shop"
bisnis plan "Internity milk shop"bisnis plan "Internity milk shop"
bisnis plan "Internity milk shop"
 
Kajian Kebijakan pemerintah tentang Padi
Kajian Kebijakan pemerintah tentang PadiKajian Kebijakan pemerintah tentang Padi
Kajian Kebijakan pemerintah tentang Padi
 
Ada Hari, Ada Nasi
Ada Hari, Ada NasiAda Hari, Ada Nasi
Ada Hari, Ada Nasi
 
Pkm
PkmPkm
Pkm
 
Proposal bisnis ppt
Proposal bisnis pptProposal bisnis ppt
Proposal bisnis ppt
 
LONTAR #9 LR
LONTAR #9 LRLONTAR #9 LR
LONTAR #9 LR
 
Proposal kewirausahaan
Proposal kewirausahaanProposal kewirausahaan
Proposal kewirausahaan
 
BUSINESS PLAN.pptx
BUSINESS PLAN.pptxBUSINESS PLAN.pptx
BUSINESS PLAN.pptx
 
suara karya sabtu 25 April 2015
suara karya sabtu 25 April 2015suara karya sabtu 25 April 2015
suara karya sabtu 25 April 2015
 
7 ,kwh, anggi regita cahyani, hapzi ali, pengantar kewirausahaan, mahasiwa un...
7 ,kwh, anggi regita cahyani, hapzi ali, pengantar kewirausahaan, mahasiwa un...7 ,kwh, anggi regita cahyani, hapzi ali, pengantar kewirausahaan, mahasiwa un...
7 ,kwh, anggi regita cahyani, hapzi ali, pengantar kewirausahaan, mahasiwa un...
 
Bisnis plan bodini menjadikan tiwul makanan yang berkelas.
Bisnis plan bodini menjadikan tiwul makanan yang berkelas. Bisnis plan bodini menjadikan tiwul makanan yang berkelas.
Bisnis plan bodini menjadikan tiwul makanan yang berkelas.
 
Pengabdian masyarakat 1 jadi
Pengabdian masyarakat 1 jadiPengabdian masyarakat 1 jadi
Pengabdian masyarakat 1 jadi
 
Peos raos.. raos.. raoooss
Peos raos.. raos.. raooossPeos raos.. raos.. raoooss
Peos raos.. raos.. raoooss
 
Plastik dan Sampah Plastik pantau November 2021
Plastik dan Sampah Plastik pantau November 2021Plastik dan Sampah Plastik pantau November 2021
Plastik dan Sampah Plastik pantau November 2021
 
Bisnis ukm agustus 2013
Bisnis ukm   agustus 2013Bisnis ukm   agustus 2013
Bisnis ukm agustus 2013
 
Persentase Proposal Komunikasi Bisnis
Persentase Proposal Komunikasi Bisnis Persentase Proposal Komunikasi Bisnis
Persentase Proposal Komunikasi Bisnis
 
Business plan - kue hewir
Business plan - kue hewirBusiness plan - kue hewir
Business plan - kue hewir
 
PKM-Project Start Up Bussiness
PKM-Project Start Up Bussiness PKM-Project Start Up Bussiness
PKM-Project Start Up Bussiness
 
Pengembangan kripik ubi Putri Azzaraa.docx
Pengembangan kripik ubi Putri Azzaraa.docxPengembangan kripik ubi Putri Azzaraa.docx
Pengembangan kripik ubi Putri Azzaraa.docx
 
Wirausaha produk budidaya unggas pedaging
Wirausaha produk budidaya unggas pedagingWirausaha produk budidaya unggas pedaging
Wirausaha produk budidaya unggas pedaging
 

Tabloid Publica Pos Edisi 5

  • 1. PUBLICA POS Tabloid Dwi Mingguan Info Publik Terpercaya Sejarah manusia merupakan tanah pemakaman dari kebudayaan-kebudaya an yang tinggi, yang rontok karena mereka tidak mampu melakukan reaksi sukarela yang terencana dan rasional untuk menghadapi tantangan. (Erich Fromm) Hal. 5... Pansel KY Jaring 75 Calon Nihayatul Wafiroh: Perempuan Desa Membangun Bangsa Sosok Hal. 16... 5,4 Juta Balita Terindikasi Gizi Buruk Ekonomi & Kesos Hal. 6-7... Hukum Ada Amal Dalam Kelezatan Kecap www.publicapos.com fanpage: publicapos.com @publicaposcom publicapos@gmail.com Terbit 16 Halaman Edisi V/I/VI - 2015 Waspada Kongkalikong Mafia Beras Foto:Publicapos.com/ant Petugas BPOM sedang menguji kandungan beras plastik saat melakukan sidak di salah satu pasar tradisional di seputaran Jabotabek. Kegiatan ini dilakukan pasca beredarnya isu Beras plastik di tengah masyarakat / Publicapos (Jakarta) - Pernahkah Anda membeli Sate Madura, diwarung kaki lima manapun. Cobalah perhatikan botol kecap yang digunakan. Ada satu kecap yang khas, Kecap Cap Korma ya selalu merk itu yang mereka gunakan untuk memberi cita rasa berbeda pada sate mereka. Tentu Anda akan bertanya kenapa memakai kecap tersebut? padahal kecapnya tidakdikenalsecaraluas?JawabandariJundi, salah satu distributor kecap Cap Korma cukup mengejutkan kita karena tidak ada hubungannya dengan rasa ataupun harga dari kecap tersebut. Menurut Jundi, banyaknya warga Madura yang menggunakan kecap ini, jauh karena di madura kecap ini sering membantu kegiatan-kegiatan pesantren di sana. Sebuah jawaban yang sarat dengan emosional dari Mahasiswa Pascasarjana STAINU Jakarta yang juga 'nyambi' sebagai distributor Kecap ini. " Kami memanfaatkan jaringan pedagang Sate Madura yang memiliki kedekatan emosional dengan kami," tutur Jundi. Coba kita bayangkan berapa banyak penjual Sate Madura di seluruh Indonesia? Wow pasti banyak sekali dan setiap malam satu penjual sate bisa menghabiskan 3 botol kecap cap Korma dan kalau di kali 30 hari maka dia memakai 90 botol kecap dalam sebulan, coba anda kalikan dengan penjual sate seluruh Indonesia? pasti jumlahnya sangat banyak. Kecap cap Korma sekilas sama dengan produk kecap lainnya. Namun saat melihat lebih teliti akan tampak ada perbedaan. Di situ tertulis bahwa dengan membeli Kecap cap Korma Anda berinfak sebesar 2,5 persen. Menurut produsen kecap, infak yang di­ masukkan ke harga adalah upaya mengajak masyarakat berbagi dengan kaum dhuafa. Komitmen membantu kaum tidak mampu ini juga diwujudkan dengan mempekerjakan mereka di pabrik di kawasan Jakarta Selatan. Menelusuri jejak Kecap Cap Korma sama saja dengan menelusuri sebuah usaha kecap tradisional yang dramatis oleh sebuah keluarga Syarifah Khadijah, janda (alm. Habib Ibrahim bin Agil Assegaf). Meski mulanya hanya sebatas bisnis keluarga, namun pemiliknya, selalu berusaha menerapkan nilai-nilai Islami dalam bisnisnya. Misalnya, selalu menjaga kualitas produk yang halalan thoyyiban sebagai “amanah” dan mengalokasikan sebagian keuntungan untuk umat sebagai bagian dari “ibadah”. Dengan istigomah pada prinsip ini, pada tahun 1976, usaha Kecap Korma kemudian membuka cabang di Jakarta dengan nama PT. Korma Jaya Utama. Kecap Korma mulai dikenal luas di kalangan masyarakat setelah merebaknyaisulemakbabipadatahun1988. Saat itu banyak merk kecap yang diragukan kehalalannya.Namun,tidakdemikiandengan Kecap Cap Korma yang selalu memegang teguh prinsip halalan thoyyiban. Penerapan prinsip Islami nyatanya tidak membuat Kecap cap Korma sulit berkembang. Sebagai produk rumahan, kecap ini sudah melebarkan sayap ke berbagai daerah. Mereka sudah memiliki jaringan pelanggan tetap, sebagian besar tentu adalah para pedagang sate. Adanya tambahan infaq untuk kaum dhuafa sebesar 2,5 persen tidak membuat para pelanggannya keberatan. Bagi para pelanggan selama produk kecap yang dibeli memiliki rasa yang enak mereka pasti membelinya "Dengan membeli kecap ini Anda akan berinfaq seharga 2,5 % perbotolnya dari harga yanga Anda bayarkan, " tambah Jundi lagi. Sungguh sistem pemasaran yang unik dan adakah produsen lain yang menirunya? Tertarik ingin merasakan lezatnya Kecap Cap Kurma dan berinfaq 2,5 % Anda bisa memesannya lewat Jundi, " Bisa menghubungi nomor saya 0857 8274 2061 dan 089 756 083291 atau lewat email m.jundiyalwathoniy@yahoo.com, " ujar Mahasiswa yang juga penghafal Qur'an ini berpromosi. (tgh) Foto: Istimewakecapcapkurma Ilustrasi
  • 2. Edisi V/I/VI - 2015S O R O T2 P u b l i c a P o s Publicapos (Jakarta)- Gabungan ImportirNasionalSeluruhIndonesia (GINSI) membantah kabar bere­ darnya beras beras plastik masuk ke Indonesia dengan cara importasi ilegal atau penye­lun­dupan. Wakil Ketua Umum GINSI bidang Perdagangan ekspor impor dan kepelabuhanan, Erwin Taufan, mengatakan pihaknya justru menduga beras plastik diracik oleh para mafia beras di dalam negeri untuk mengalihkan isu-isu tertentu dan mencoreng nama baik Pemerintahan RI saat ini. "Tak mungkin itu dari impor, Operasi Intelijen Dibalik Beras Plastikberedarnya beras didalam negeri itu ulah mafia pemain beras, dan racik didalam negeri kemudian di sebar. Para mafia ini yang mesti dilacak tuntas," ujar Erwin Taufan. Taufan mengatakan,kegiatan importasi beras itu sangatlah ketat, karena terkait perizinan larangan pembatasan (lartas) dan harus memperoleh izin Kemendag dan isntansi lainnya seperti badan pengawasan obat dan makanan (BPOM) maupun Badan Karantina Kementan. Taufan justru menuding bahwa jika terbukti beras plastik itu benar ada maka dimungkinkan diracik didalam negeri, "Kalau itu (beras plastik) hasil importasi ilegal atau penye­lun­ dup­an pasti bisa dilacak siapa importir­nya. Tetapi menurut saya komoditi tersebut diracik didalam negeri,"paparnya. Dia mengatakan, untuk memasukkan / importasi beras jugaharusdilakukanpemeriksaan dan melampirkan dokumen dari lembaga surveyor (LS). "Sebelum masuk pasti ada quality control dari surveyor," tuturnya.(tgh) Publica pos - Asmo Wahyu, pakar kimia UI yang menjadi salah satu narasumberdalamdiskusibertema " Beras Plastik, Beras Oplosan dan Diversifikasi Pangan.” beberapa waktu lalu menga­takan bahwa artificial rice yang dikembangkan di China sebenarnya dimaksudkan untuk masyarakat yang mampu mem­beli. “Beras dibuat dengan menam­ bah­kan nutrisi, makanya dicam­ pur dengan ubi dan kentang. Agar adonan menjadi kenyal dan bisa dibentuk, diberi senyawa plastilizer, yang biasanya cukup aman dikonsumsi, misal­nya gliserin. Jadi ini upaya mempro­ duksi beras dengan kandungan nutrisi yang lebih tinggi,” kata Asmo. Adonan lantas dicetak mirip beras. Beras seperti ini dijual lebih mahal. Pembelinya kelas menengah. Dewi si pedagang bubur di Bekasi mengaku membeli beras yang kemudian menjadi obyek penelitian “beras plastik” itu seharga Rp 8.000 per kilogram. Ini harga yang sesuai pasaran saat Agenda Politik Beras Plastik ini, yakni Rp 8.000 – 9.000 per kilogram beras. Padahal, menurut Asmo Wahyu, harga biji plastik hasil daur ulang saja Rp 15.000 an per kilogram. Jauh lebih mahal dari harga beras. Jadi, soal motivasi masih gelap. Secara hitungan ekonomi tidak masuk. Ini juga menjadi pertanyaan “Soal beras plastik, saya ber­ spekulasi ada agenda lain. Entah politik, intelejen atau kea­man­an pangan. Saya meli­hat­nya ke sana,” kata Bustanul Arifin, guru besar di Fakultas Pertanian Universitas Lampung yang juga menjadi pemateri dalam diskusi tersebut. Menurut dia, polisi harus meng­ angkap tuntas masalah ini dan menghukum pelakunya. “Ini keja­hat­an pangan. Kejahatan berat,” ujar Bustanul. “Yang tidak pernah tuntas adalah pengusutan pelaku,” tambah Bustanul. Ketua Umum HIPPI Suryani Motik menganggap keresahan yang ditimbulkan akibat isu “beras plastik” terjadi akibat fakta ketidakseimbangan antara supply demand beras di dalam negeri. Artinya, tingginya demand beras masyarakat tidak diimbangi oleh supply yang memadai. Itu sebab, katanya, Indonesia acap­ kali melakukan impor beras, khusus­nya menjelang hari besar keagamaan. “Akibatnya, banyak sekali terjadi masalah dalam sistem perberasan kita. Apalagi pola makan rakyat Indonesia selalu mengutamakan beras sebagai makanan utamanya,” kata Suryani. Ini membuat isu terkait beras mudah digunakan untuk menggoyang situasi ekonomi. HIPPI yang beranggotakan 20.000 pengusaha di 30 propinsi juga mendesak pemerintah untuk men­jadi­kan peristiwa “beras plastik” sebagai momentum serius mem­perkenalkan produk- produk pangan lain, sebagai langkah diversifikasi pangan di Indonesia. Tujuannya, agar masyarakat Indonesia memiliki banyak pilihan bahan makanan utama, khususnya saat harga beras melambung tinggi. (tgh) Publicapos (Jakarta) - Tak mudah menebak apa alasan di balik pener­ bitan Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2015 tentang Kebi­jakan Penga­daan Gabah/Beras dan Penya­ lur­an Beras oleh Pemerintah. Dari sisi waktu, beleid pengganti Inpres Nomor 3 Tahun 2012 yang terbit pada 17 Maret itu jauh dari upaya merang­sang petani agar ber­gairah ber­produksi. Bagi Bulog, pedagang pengum­ pul, dan pemilik penggi­ling­an, waktu terbit Inpres juga ter­lambat karena musim panen raya sudah ber­langsung. Idealnya, Inpres terbit sebe­lum panen raya yang ber­ langsungantaraFebruari-Juni. Karena itu, fungsi Inpres sepertinya hanya sebagai patokan harga di pasar. Tak lebih tak kurang. Di Inpres ditentukan harga gabah kering panen di petani Rp 3.700/kg (sebelumnya Rp 3.300/ kg), gabah kering giling di gudang Bulog Rp 4.650/ kg (sebelumnya Rp 4.200/ kg), dan beras di gudang Bulog Rp 7.300/kg(sebelumnyaRp6.600/kg). Bagi pedagang pengumpul dan pemilik penggilingan padi, Inpres menjaminmerekatetapbisamengais untung lewat penga­daan beras untuk warga miskin (raskin). Dalam setahun, jumlah raskin kira-kira 3 juta ton. Mereka tidak bergairah jika penga­daan hanya untuk cadangan beras pemerintah (CBP) karena jumlahnya amat kecil, hanya 0,35 jutaton. Presiden Joko Widodo mungkin berharap Inpres jadi obat mujarab pelbagai masalah beras, seperti gejolak harga dan cadangan yang me­nipis. Tak banyak disadari, Inpres dengan harga pembelian peme­rintah (HPP) tunggal beras kualitas rendah/medium bakal ber­ dampak luas pada tiga hal: melang­ gengkan penggilingan padi kecil/ sederhana; sulit mene­kan susut saat pengeringan dan penggilingan serta rendemen giling; dan penggilingan kecil/sederhana bakal tutup saat pasartunggalASEANberlaku. Selain itu, Inpres ini menyimpan risiko tersembunyi. Pertama, per­ taruh­an kualitas beras Bulog. Di Inpres HPP beras kualitas medium di gudang Bulog dipatok Rp 7.300/ kg. Di sisi lain, harga beras kualitas serupa di pasaran Rp 9.993/kg per 23April. Dengan disparitas Rp 2.700/kg, ada dua kemungkinan. Kemung­ kin­an pertama, Bulog tetap bisa mendapatkan beras di pasaran untuk memperkuat cadangan. Namun, dengan disparitas sebe­sar Menghitung Untung Rugi Inpres Harga Beras itu, kualitas beras seperti apa yang didapatkanBulog? Tiga tahun terakhir, pengadaan beras Bulog tergolong tinggi: 3,65 jutaton(2012);3,49jutaton(2013); dan 2,4 juta ton (2014). Pengadaan yang tinggi itu terjadi saat harga beras di pasaran jauh di atas HPP. Ini aneh, bahkan misteri. Misteri ini mungkin yang bisa menjelaskan mengapa selalu muncul keluhan berulang-ulang dan bertahun-tahun terhadapkualitasraskin. Kemungkinan kedua, karena harga amat tinggi Bulog tidak men­ dapatkan beras di pasaran. Tak ingin mempertaruhkan repu­tasi, Bulog tak mau membeli beras berkualitas rendah. Konse­kuen­sinya, cadangan beras Bulog menipis. Di sisi lain, pedagang menguasai stok. Pasar berasmudahsekali”memanas”. Impor menjadi satu-satunya jurus tersisa.Inilahrisikokeduayangtidak banyak disadari. Jika ini terjadi, tentu sebuahironi.Sebab,impordilakukan saat produksi beras dalam negeri men­­cu­kupi. Adaduajalankeluar.Pertama,kebi­ jakan harga tunggal (beras medium) selama 46 tahun harus diubah ke harga multikualitas (kualitas super dan premium). Ini didasari ke­nya­ taan kualitas beras mengikuti irama panen: jelek saat panen raya, mem­ baik saat panen gadu, dan baik saat paceklik. Dengan multikualitas, penga­daan Bulog bisa dilakukan sepan­jang tahun:berasmediumsaatpanenraya untuk raskin, dan beras premium saat panen gadu dan paceklik untuk CBP. Selain itu, opsi ini didasari oleh banyaknyajenisberasdipasar. Di Pasar Induk Cipinang ada 17 jenis beras. Di kota-kota lain ada 3 hingga 5 jenis. Opsi ini akan men­­ ciptakan insentif petani dan peng­ gilingan padi untuk mem­per­baiki kualitasgabah/beras. Kedua, mengubah CBP dari kualitas medium ke premium. Volume­­nya juga perlu diperbesar hingga 1,3 juta ton. Dengan ini CBP akan efektif untuk stabilisasi harga beras karena tak perlu di­oplos dahulu dan untuk mem­beri­kan bantu­annegarasahabat.Bahkan,jika masih ada kelebihan volume, CBP bisauntuktujuanekspor. Ini bisa memecahkan kebuntuan investasi industri penggilingan modern melalui pengadaan yang berbeda kualitas dan penyalur­an beras. Dengan dua opsi ini pasar beras berpeluang sehat dan industri padi/beras yang mati suri akan hiduplagi.(tgh) Foto: Publicapos.com Presiden Joko Widodo saat mengumumkan Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2015 tentang Kebi­ jakan Penga­daan Gabah/Beras dan Penya­lur­an Beras oleh Pemerintah Foto: Publicapos.com Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa melakukan sidak ke Bulog Aceh Besar untuk memastikan kualitas beras untuk rakyat miskin (raskin), Sabtu (30/5). Pemerintah mempercepat pembagian raskin sebelum bulan Ramadhan
  • 3. 3P u b l i c a P o sEdisi V/I/VI - 2015 S O R O T Terbit sejak 15 Januari 2015, Publica Pos hadir sebagai tabloid dwi mingguan yang bertekad men­ jadi rujukan informasi publik ter­ percaya. Semua naskah yang dikirim ke Redaksi dan diterbitkan menjadi milik Publica Pos. Semua wartawan Publica Pos dibekali tanda pengenal dan tidak menerima maupun me­ mintaimbalandarisiapapun.Semua Tabloid Dwi Mingguan Publica Pos isi artikel/tulisan yang berasal dari luar, sepenuhnya tanggung jawab penulis yang bersangkutan. Dewan Redaksi: Ujianto Singgih Pr, Mohammad Mulyadi, Achmad M Fahham, Sahat Aditua Silalahi, Prianter J. Hairi, Ansel Alaman Pemimpin Umum: Achmad M Fahham Pemimpin Perusahaan: Abdul Mukhit KD, Pemimpin Redaksi: Ahmad DH Redaktur Pelaksana Tabloid: T. Kurniawan, Redaktur Pelaksana Online: Dawam Multazam Staf Redaksi: Helmi Yusuf, Fikry Rakatamala, Arik Dj, Abdul Kholik, Abu Roiz, Muhammad Ainuzzaki, Abas Firdaus Basuni Manajer Keuangan: Miftachul Chusnah Manajer Iklan dan Pemasaran: M. Arief Setiawan, Ahmad Amin Penerbit: PT Publica Media Utama Alamat Redaksi / Iklan : Ruko Taman Cinangka A-5, Cinangka, Sawangan, Depok, 16516 Telp. 021-49116822 Email Redaksi: publicapos@gmail.com Publicapos (Jakarta) - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk men­jaga pasokan beras jelang Puasa dan Lebaran siapkan modal usaha sebesar Rp1,5 triliun ke PT Food Station Tjipinang Jaya, salah satu Badan Usaha Milik Daerah di bidang ketersediaan pangan. Penyertaan Modal Pemerintah ini bertujuan menjaga kestabilan harga dan ketersediaan stok beras di ibu kota. Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengatakan PMP itu bertujuan agar PT FSTJ memiliki modal untuk mengen­ dalikan harga beras di pasaran. “Kami harus setor sampai Rp1,5 triliun. Kami harapkan Food Station punya modal. Jadi kalau harga beras naik kami punya stok,”kataAhok,usaiRapatUmum Pemegang Saham Luar Biasa di kantor FSTJ, Jakarta Timur, pada Maret 2015 lalu, seperti dikutip Beritajakarta.com. Dengan penambahan modal ini, DKI Siapkan Dana 1,5 triliun Untuk Beras Ahok berharap kebutuhan beras di Jakarta yang mencapai 3 ribu ton per hari dapat ditangani. Menurut Ahok, peranan PT FSTJ sejak didirikan di masa kepe­ mim­pinan Ali Sadikin sebagai Gubernur DKI hingga saat ini sangat penting. “Jadi Food Station bisa menjadi garda terdepan penyedia sekali­ gus penyeimbang harga beras di ibu kota, bahkan di Indonesia. Serta menangkal jika ada pihak- pihak lain yang ingin memonopoli beras,” katanya. Ahok berpesan agar PT FSTJ untuk terus menggelar operasi pasar, terlebih ketika isu harga beras akan naik mulai ramai di­ per­bincangkan. “Tugas Food Station ini tidak sekadar menstabilkan harga beras di ibu kota, tapi juga mem­ bantu menstabilkan harga beras di seluruh Indonesia. Ini juga yang diminta Pak Presiden Jokowi agar kami melakukan,” kata Ahok. (tgh) Publicapos (Jakarta) - Sungguh mengejutkan, secara tiba-tiba Anggota Komisi IV DPR, Firman Subagyo, disalah satu menyam­ paikan bahwa dirinya men­da­ patkan informasi jika ada peru­ sahaan swasta yang berniat mem­borongsemuastokberasyang sedia­nya diperuntukkan peme­ rintah guna memenuhi kebu­tuhan pangan dalam negeri dalam meng­ hadapi momen besar Ramadhan dan Idul fitri. Hal ini cukup mengejutkan mengingat Bulan Mei - Juni menjelang panen "Untuk menghadapi tantangan besar serta menuju swasembada pangan dan menjaga stabilitas harga,sayamendapatkaninformasi serta temuan terbaru di lapangan yang mengejutkan bahwa ada mantan Menteri era SBY bernisial `AP` yang ternyata menjadi Waspada Kongkalikong Mafia Beras Komisaris Utama (Komut) di PT TP (Pemilik Peru­sahaan Swasta Pemborong beras) diam-diam ternyata telah mem­borong beras dengan target sampai dengan 2 juta ton dari ber­bagai jenis untuk ditimbun serta untuk mengen­ dalikan harga beras di pasar," kata sebagaimana di kutip dari Harian Terbit, Kamis (14/5) lalu. Firman menjelaskan, bahwa pemilik perusahaan berinisial PT TP itu juga kini adalah salah salah satu Komut di salah satu PT milik BUMN yakni PT PTN yang juga aktivitas usahanya di sektor pertanian. "Dia sekarang sudah menjadi Komut di salah satu perusahaan BUMN yang baru saja resmi dipilih," tutur politisi Golkar itu. Firman menilai bahwa dengan adanya informasi ini dirinya pun mengaku sedih serta kecewa. Sebab, sangat disayangkan ada orang atau oknum yang sudah dipercaya oleh presiden dengan diberikan posisi strategis di salah satu perusahaan negara. Tetapi malah justru memanfaatkan situasi serta kekuasaanya untuk dapat merampok negara khusus­ nya melalui swasembada pangan. Menurut Firman, ada skenario dari mafia pangan yang mana salah satunya diisi oleh perusahaan milik mantan menteri ataupun menteri yang masih aktif tengah siap memperlemah Bulog dan Menteri Pertanian (Mentan) yang seolah-olah dianggap tidak berhasil, sehingga bila hal ini terjadi kedua belah pihak inilah yang akan dipersalahkan karena tidak bisa menjaga kedaulatan swasembada beras nasional.(tgh) Publicapos (Jakarta) - Nampak­ nya operasi besar para mafia beras ini sudah berjalan cukup lama. Ada beberapa motif bagi spekulan dan mafia beras untuk memainkan harga. Pertama, kenaikan harga beras yang saat ini mencapai 30% bertujuan untuk membuka keran impor dengan alasan stok beras tidak cukup. “Kedua, motif melepas stok di gudang dengan harga relatif tinggi.Ketikaberasdilepasdengan harga rendah yang waktunya hampir bersamaan dengan panen raya, harga akan jatuh, pemain akan beli dengan harga rendah,” kata Sarmuji, anggota Komisi Badan Usaha Milik Negara DPR di Jakarta, beberapa waktu lalu. Menurut politikus Partai Golkar Modus Mafia Beras itu, dilihat dari 2 motif tersebut para spekulan dan mafia beras bisa mendapat keuntungan ber­ lipat. Namun, bukan berarti hal itu tak bisa diatasi, antara lain adalah mempercepat penyaluran beras warga miskin. Dengan mempercepat penya­ luran beras miskin itu, pada awal Ramadhan nanti diperkirakan sudah bisa stabil. Dengan demi­ kian, operasi pasar tak perlu dilakukan. “Jika pertengahan Ramadhan masih operasi pasar, dikhawa­ tirkan akan mengganggu harga di tingkat petani karena harga bisa turun secara drastis,” kata Sarmuji. Hal yang sama disampaikan oleh Aliansi Gerakan Reforma Agraria secara terpisah. Ali Paganum dari AGRA, mengatakan, pihaknya heran mengapa pemerintah tak bisa menjaminhargaberastetapnormal. Barangkali, kata Ali, penyaluran beras itu berada di tangan pengu­ saha swasta. Dan pemegang kendali distribusi beras itu juga ber­cokol di pusat kekuasaan. Itu sebabnya, kata Ali, pemerintah tak berani mengambil alih penya­ luran beras tersebut. Ali menduga ada skenario dari permainan mafia beras. Pasal­nya, sejak Desember 2014 hingga Januari 2015, Bulog telah menggelar operasi pasar seba­ nyak 75 ribu ton kepada penge­ lola Pasar Cipinang yaitu PT Food Station dengan harga Rp 6.800 per kilogram.(tgh) Foto: Publicapos.com Pedagang menjajakan bawang merah di Pasar Bandarjo, Ungaran, Semarang, Jateng, Rabu (3/6). Harga bawang merah melonjak menjelang Ramadhan dari kisaran harga Rp15.000 - Rp20.000 menjadi kisaran harga Rp30.000 - Rp35.000 karena pasokan yang berkurang dari daerah penghasil Publicapos (Jakarta)- Seorang sumber menyebutkan, salah satu modus yang dilakukan para agen besar adalah membuka gudang persediaan beras di wilayah luar Jakarta. Ia menyebutkan salah satu agen besar yang membuka usaha di Cipinang mempunyai gudang beras di wilayah Pamanukan, Subang, Jawa Barat. “Tujuannya jelas, untuk menga­ mankan stok ketika persediaan beras di Jakarta menipis,” kata­ nya. Selain memiliki stok di luar daerah, agen besar ini juga membuka gudang beras di Jakarta. Masih menurut sumber, gudang beras itu dua di antara­ nya di wilayah Kemayoran dan Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Sebelum truk pengangkut beras masuk ke Cipinang, agen ini menyim­pan stok di wilayah ter­ sebut. “Dengan begitu, stok beras agen besar akan jauh lebih aman dibandingkan dengan stok para pedagang kecil yang hanya menyimpan di Cipinang.” ujar sumber tersebut. Pedagang kecil umumnya mem­ beli beras dari petani dalam jumlah kecil atau membeli dari agen besar. Celakanya, beberapa agen besar sering mengurangi timbang­an beras, yang jika di­ akumulasi, jumlahnya tidak kecil. Agen besar ini sering memotong 2 ons per kilogram. Jika 1 karung beras ukuran 50 kilogram, maka berat bersih beras menjadi 49 kilogram. Praktik nakal yang terjadi dalam perdagangan beras ini diyakini benar ada oleh Dwi Andreas Gudang Rahasia Mafia Beras Santosa. Guru Besar Pertanian Institut Pertanian Bogor ini menga­­ta­kan, dalam sektor pangan di Indonesia, terutama beras sebagai komoditas pokok, peluang adanya monopoli atau oligo­ poli akan selalu terjadi. Menurut Andreas, tujuan utama pengu­saha adalah mencari untung. Karena itu, peluang untuk me­monopoli perdagangan akan selalu ada. “Yang jauh lebih sulit adalah membuktikan dan melacak kebe­ radaan mafia beras. Tapi, adanya asap ini tentu ada orang yang mem­bakarnya,” katanya. Wakil Ketua Komisi VI DPR Aria Bima menga­takan, kenaikan harga beras sekarang bisa jadi karena ulah kartel beras. Dalam hukum pasar, harga barang naik saat stok atau suplai berkurang. “Namun, nyatanya di lapangan stok beras tak ada kendala sama sekali.” Aria mengatakan, tidak menutup kemungkinan ada per­ main­anmafiaberas.“Meskibelum terbukti, keberadaannya memang bisa memainkan harga sebagai­ mana terjadi pada komoditas lain seperti daging atau migas.” Merebaknya isu mafia beras bukan tanpa sebab. Andreas Santosa mengatakan, dengan mela­cak jalur distribusi perda­ gangan beras, kebocoran di sana-sini bisa dengan mudah di­ manfaatkan banyak pihak. Beras, dari petani sampai ke tangan konsumen, setidaknya harus berpindah tangan tujuh kali. Yang membuat miris, petani bisa jadi tak mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga beras.(tgh)
  • 4. Edisi V/I/VI - 2015P O L I T I K4 P u b l i c a P o s Publicapos (Jakarta) - Pengamat politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio, mempertanyakan langkah dua kubu Partai Golkar yang melakukan islah terbatas demi mengikuti pemilihan kepala daerah serentak. Menurut Hendri, langkah yang dilakukan kubu Aburizal Bakrie dan kubu Agung Laksono hanya sebuah sandiwara. "Inilah politik, semua demi ke­ kua­saan walaupun harus ber­ sandi­wara," kata Hendri saat di­ hubungi, Jumat (29/5/2015). Publicapos (Jakarta) - Komisi­ oner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hadar Nafis Gumay me­ mas­­tikan bahwa KPU akan me­lin­ dungi identitas masya­rakat yang melaporkan terjadi­nya kecu­rang­ an dalam penyeleng­garaan pemi­ lihan kepala daerah secara seren­ tak. KPU akan memub­likasikan nama-nama calon kepala daerah. "Masyarakat yang melaporkan informasi apa pun bagi KPU, wajib memberi identitas secara ter­tulis. Tetapi, identitas tersebut akan di­ lindungi, tidak akan dipub­li­kasi­kan. Jadi ada ruang buat masyarakat untuk berpartisipasi," ujar Hadar dalamkegiatansosiali­sasiPeraturan KPU di Gedung KPU, Jakarta, Jumat (29/5/2015). Menurut Hadar, sejak pendaf­ taran dimulai, sejumlah dokumen Publica Pos - Ketua Fraksi Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono berharap pelak­sa­ naan pemilihan kepala daerah seren­tak dapat berjalan tepat waktu. Dengan demikian, agenda per­gantian kepala daerah dapat ber­jalan dengan baik. "Harapan kami, penyeleng­ garaan tepat waktu. Anggarannya benar-benar sudah sampai ke daerah-daerahtertentu,"kataIbas di Jakarta, Kamis (28/5/2015). Menurut Ibas, suksesnya penyeleng­garaan pilkada seren­ tak merupakan kesuksesan Identitas Pelapor Kecurangan Pilkada Akan Dilindungi mengenai calon-calon kepala daerah akan dipublikasikan. Masya­rakat bisa melakukan peman­tauan dan memberikan infor­masi, termasuk laporan kecu­rangan kepada KPU. Sementara itu, Komisioner KPU Sigit Pamungkas mengatakan, masya­rakat sebenarnya bisa secara langsung menyampaikan laporan kepada lembaga penyelenggara terkait dugaan pelanggaran yang dilakukan pihak penyelenggara pilkada. Informasi tersebut nanti­ nya akan ditindaklanjuti sesuai aturan. "Laporan paling aman disam­ paikan kepada KPU Daerah atau Panitia Pengawas Pemilu (Panwas­ lu). Tapi, kalau sudah menyangkut politik uang, bisa langsung pada Bawaslu," kata Sigit (tgh) Foto: Beritaempat.com Komisi­oner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hadar Nafis Gumay saat menyampaikan materi Sosial- isasi Peraturan KPU, Jum’at (29/5) lalu di Gedung KPU , Jakarta Ibas Berharap Pilkada Tepat waktu penye­leng­garaan demokrasi di Tanah Air. Pasalnya, pilkada seren­tak kali ini jumlahnya tidak sedikit. "Proses demokrasi di daerah- daerah sebanyak 200 lebih bisa berjalan dengan baik," ujarnya. Komisi Pemilihan Umum akan menggelar pilkada serentak pada 9 Desember 2015 mendatang. Namun, tahapan pendaftaran calon kepala dan wakil kepala daerah akan dimulai pada 26-28 Juli 2015. Pada pilkada serentak gelom­ bangpertamaini,ada269provinsi mau­pun kabupaten/kota yang akan menyelenggarakan pilkada. Partai Demokrat, kata Ibas, saat ini masih melakukan pen­ jaringan terhadap calon kepala daerah yang akan diusung. Proses penjaringan itu telah dilakukan sejak sebelum Kongres IV Partai Demokrat digelar di Surabaya. "Saya pikir sistem itu (penjaringan) masih berjalan. Walau­pun DPP sudah demisioner kecuali Ketua Umum terpilih Pak SBY. Kita berharap ke depan Partai Demokrat bisa benar-benar mem­persiapkan kader terbaik," ujarnya.(tgh) Menakar Keseriusan Islah GolkarHendri khawatir, islah terbatas ini tidak akan membuahkan hasil yang memuaskan. Menurut dia, model islah semacam ini justru berpotensi akan membawa masalah baru. "Setidaknya masyarakat ber­siap mendapatkan pemimpin yang hasil sandiwara juga, hasil kerjanya juga sandiwara," ujar Hendri. Hendri menyarankan agar Golkar melakukan islah sepenuh­ nya dengan mem­bentuk suatu kepengurusan baru. Mengenai perebutan jabatan ketua umum, Publica Pos - Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Keke­rasan atau Kontras menolak rencana rekonsiliasi kasus HAM berat karena bukan solusi efektif. "Kami mengecam sikap dan pernyataan Jaksa Agung yang meno­lak melakukan penegakan hukum atas kasus-kasus pelang­ garan HAM berat di masa lalu," kata Koordinator Kontras Haris Azhar di Jakarta. Ia mengatakan, rekonsiliasi itu juga sama saja tidak menghargai kinerja Komisioner Komnas HAM sebelumnya yang telah memiliki bukti adanya pelanggaran HAM berat. Langkah rekonsiliasi itu, kata­ nya, sama saja dengan memu­ dah­kan masalah, padahal kasus tersebut harus diusut tuntas dan para pelaku dibawa ke Pengadilan HAM maupun Pengadilan HAM "ad hoc". Karena itu, Kontras menuntut Presiden Jokowi berani menge­ luar­kan keputusan presiden untuk membentuk Pengadilan HAM "ad hoc" dan mengeluarkan instruksi presiden kepada Komnas HAM dan Kejaksaan Agung untuk menyelesaikan penye­li­dikan dan penyidikan Rekonsiliasi HAM Beratkasus-kasus pelanggaran HAM berat di masa lalu. Ia juga mengatakan, Kontras meminta Jaksa Agung untuk men­jalankan fungsinya melaku­ kan penyidikan atas kasus-kasus tersebut seperti diatur dalam Pasal 21 UU No 26. Tahun 2000. Kejaksaan Agung menilai rekon­ si­liasi merupakan salah satu opsi untuk menyelesaikan kasus pelanggaran HAM berat mengi­ngat kasusnya sudah berlangsung lama. "Karena itu, seperti kasus 1965, saksi sulit dicari, buktinya juga seperti itu, maka kami tawarkan untukdiselesaikanpendekatannon yudisial, penyelesaian di luar jalur proses hukum, melalui pendekatan rekonsiliasi," kata Jaksa Agung HM Prasetyo di Jakarta, Jumat (22/5). Sebelumnya, Kejaksaan Agung menyatakan penyelesaian tujuh kasus pelanggaran HAM berat yang belum terselesaikan di antaranya peristiwa Talangsari, Lampung, tidak tertutup kemung­ kinan melalui proses rekonsiliasi. Enam kasus pelanggaran HAM berat lainnya adalah peristiwa Trisaksi, Semanggi 1 dan 2, Wasior, Papua, kasus tahun 1965, dan penembakan misterius (petrus). (tgh) Hendri menyarankan agar baik Aburizal dan Agung sama-sama tak lagi ikut berkompetisi. "Sebaiknya dua aktor utama lawas dari sandiwara ini turun panggung saja, memberikan ke aktor muda lebih berkarya sehingga hasil akhir polesan sutra­ dara bisa happy ending," ucapnya. Wakil Presiden Jusuf Kalla sebe­ lumnya mengklaim bahwa proses islah dua kubu Partai Golkar tinggal menunggu finali­sasi untuk penandatanganan kese­pakatan. (tgh) Foto: Publicapos.com Abu Rizal bakrie dan Agung Laksono pasca penanda tanganan ikrar Islah. Kedua belah kubu yang berpolemik seputar kepemimpinan DPP Golkar ini ber- sepakat menggelar islah demi menyambut gelaran Pilkada langsung yang akan digelar waktu dekat ini Publica Pos - Anggota DPR RI dari Komisi IX, Dapil Sulawesi tengah, Dr. Verna Gladyes Merry Ingkriwang melakukan sosialisasi empat pilar kebangsaan yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika. Kegiatan itu berlangsung di Aula Pemda Kabupaten Poso, Selasa (5/ 5) siang tadi. Peserta kegiatan terdiri tokoh masyarakat, Muspida Kabupaten Poso,Mahasiswa,organisasikepe­ mu­daan dan sebagainya. Masya­ rakat cukup antusias mengi­kuti kegiatan tersebut, Pada kesempatan itu Verna menampung aspirasi dan masuk­ an yang disampaikan peserta. Dia berjanji hal itu akan diteruskan dalam pembahasan di DPR RI. Dia juga mengajak peserta yang hadir untuk berdiskusi mengenai penerapan empat pilar dalam kehidupan berbangsa dan ber­ Verna Ingkriwang Sosialisasikan Empat Pilarnegara. Dia juga menekankan penting­ nya empat pilar kebangsaan dalam kehidupan sehari-hari. Teru­tama generasi muda yang harus memahami dan didorong menerapkan empat pilar kebang­ saan itu sehingga muncul kesa­ daran akan cinta tanah air. “Implementasi nilai-nilai luhur bagi generasi penerus bangsa harus terus dilakukan, dan meng­ haruskan kerjasama seluruh bangsa ini. Saya tetap pada pemi­ kiran bahwa nilai-nilai ke­arifan lokal terus menjadi hal penting dalam pembangunan nilai-nilai luhur bangsa”; tambah Anggota MPR RI A-449 dari Dapil Sulawesi Tengah Tersebut. Melalui Sosialisasi tersebut Dr. Verna berharap dapat mening­ katkan sikap, pemikiran, dan peri­ laku masyarakat Sulawesi Tengah berdasar nilai-nilai luhur ber­ masya­rakat, berbangsa, dan ber­ negara yaitu Pancasila Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesa­tuan Republik Indonesia, dan Bineka Tunggal Ika, sehingga dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Sementara dalam diskusi terse­ but muncul berbagai tanggap­an, masukan dan perta­nyaan dari peserta yang terlihat antu­sias mengikuti kegiatan itu. Di antara­ nya dari seorang warga yang meminta kepada DPR RI supaya memperjuangkan pedoman peng­ hayatan Pancasila kembali dima­ sukkan dalam kurikulum sekolah. "Karena saat ini rasa cinta terhadap tanah air itu mulai menipis dikalangan remaja dan pemuda.MakanyaPancasilaharus kembali menjadi mata pelajaran wajib di sekolah," ujarnya.(tgh)
  • 5. 5P u b l i c a P o sEdisi V/I/VI - 2015 H U K U M Publica Pos - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Prof Mahfud MD menyatakan marak­ nya praperadilan yang ditujukan pada Komisi Pem­beran­tasan Korupsi (KPK) merupakan risiko yang harus diterima. "Itu harus diterima sebagai risiko, karena KPK mungkin agak lalai saat menetapkan tersangka (penetapan tersangka Komjen Budi Gunawan yang diduga tanpa dilandasi bukti kuat). Itu fakta yang tidak bisa dihindari," katanya di Surabaya, Senin. Setelah menjadi salah seorang penguji dalam Debat Publik Pemi­lihan Rektor Universitas Airlangga (Unair) Surabaya 2015- 2020 di Rektorat Unair Surabaya, ia menyatakan maraknya pra­ peradilan itu hendaknya dihadapi KPK dengan gagah. "Kalau praperadilan terus terjadi, maka risikonya adalah biaya politiknya mahal, karena setiap pihak yang ditetapkan tersangka nantinya akan balik menye­rang dengan praperadilan, meski alasannya tidak kuat. Itu risiko," katanya. Dalam Debat Publik Pemilihan Rektor Unair Surabaya 2015- 2020 di Rektorat Unair Surabaya Serangan Pra-Peradilan Risiko untuk KPKitu, Mahfud MD menanyakan fenomena sarjana dari berbagai perguruan tinggi yang menjadi terdakwa dalam persidangan pada berbagai pengadilan. "Akhir-akhir ini banyak sarjana yang menjadi terdakwa, termasuk dalam kasus korupsi, bagaimana menurut Anda," ujarnya dalam Debat Publik yang dihadiri sejumlah tokoh dan dipandu pengusaha nasional Prof Dr (HC) Chairul Tanjung selaku anggota Majelis Wali Amanah (MWA) Unair itu. Tokoh yang hadir dan turut menjadi penguji antara lain mantan Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas, Ketua MA Hatta Ali, mantanMensesnegyangjugaKetua MWA Unair Sudi Silalahi, mantan Mendikbud Mohammad Nuh, Gubernur Jatim Soekarwo, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, dan Rektor Unair Prof Fasich. Mahfud MD melontarkan pertanyaan "keras" itu kepada Calon Rektor Unair Surabaya Prof Dr Moh Nasih MT Ak, lalu Prof Nasih menjawab bahwa hal itu (sarjana yang menjadi terdakwa) bersifat personalitas dan jumlahnya juga tidak signifikan dibandingkan dengan jumlah Foto:Publicapos.com Sipir Lapas Banceuy, Dedi Romadi, dipecat lantaran terlibat peredaran sabu 17 Kg di dalam lapas. Pemecatan dilakukan Dirjem HAM Mualimin Abdi saat menggelar apel “Gerakan Ayo Kerja, Kami Pasti” di Lapangan Kantor Kemenkumham akademisi yang ada. "Namun, kami akan mengantisipasi hal itu dengan memperkuat ikatan alumni untuk saling mengingatkan sesama alumni Unair bila mengetahui ada alumni Unair yang terindikasi melakukan tindak pidana. Selain itu, kami juga siap dilapori untuk memberi kuliah lanjutan kepada alumni yang terindikasi itu," katanya. Pertanyaan "keras" juga dilontarkan Mahfud MD kepada dua kandidat lainnya yakni Dr Hj Umi Athijah MS Apt (Dekan Fakultas Farmasi Unair) tentang fenomena plagiarisme, lalu Prof dr Djoko Santoso SpPD-KGH PhD FINASIM (Wakil Dekan II Fakultas Kedokteran Unair) tentang jaminan "excellent with morality" (motto Unair) untuk lulusan Unair. SetelahDebatPublik,MajelisWali Amanah (MWA) Unair Surabaya akan menggelar rapat pleno penentuan satu dari tiga calon rektor yang diikuti seluruh anggota MWA bersama Menristekdikti M Nasir pada Jumat (29/5) sore, kemudian hasilnya diserahkan kepada Menristekdikti untuk ditetapkan secara resmi melalui keputusan pemerintah.(tgh) Publicapos (Jakarta) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melun­ curkan Inpres tentang Aksi Pen­ ce­­gahan dan Pemberantasan Korupsi di Kantor Kementerian PPN/Bappenas Jakarta, Selasa. Presiden yang mengenakan kemeja batik warna cokelat, masuk ke ruang acara peluncuran di Gedung Bappenas sekitar pukul 10.25 WIB. Selain Menteri PPN/Kepala Bappenas Adrinof Chaniago, tampak sejumlah menteri dan pejabat negara serta sejumlah kepala daerah. Tampak antara lain Menko Polhukam Tedjo Edhy Purdijatno, Menko Perekonomian Sofyan Djalil, Pimpinan Sementara KPK Taufiqurahman Ruki, Menristek dan DiktiMNatsir,MenteriKelautandan PerikananSusiPudjiastuti,Menpora Imam Nahrowi, Menkumham Yasona Laoly. Inpres dimaksud adalah Inpres Nomor 7 Tahun 2015. Inpres tersebut merupakan pelaksanaan amanat Pasal 3 Perpres Nomor 55 Tahun 2012 tentang Strategi Nasional Pencegahan dan Pem­ beran­tasan Korupsi Jangka Panjang (2012-2025) dan Jangka Menengah. Berdasar Inpres itu seluruh kementerian/lembaga dan peme­ rintah daerah diminta menja­bar­ kan dan melaksanakan Stranas PPK melalui aksi yang ditetapkan setiap satu tahun. Inpres tersebut berpedoman Presiden Luncurkan Inpres Aksi Pemberantasan Korupsi pada dua strategi yaitu strategi pencegahan dan strategi pene­ gakan hukum dengan jumlah aksi sebanyak 96 butir. Sebelumnya pada awal Maret 2015, Sekretaris Kabinet (Seskab) Andi Widjajanto mengungkapkan Presiden Jokowi segera mener­ bitkan Instruksi Presiden (Inpres) tentang Pemberantasan Korupsi. Andi menyebutkan Rancangan Inpres itu merupakan hasil pemba­ hasan yang dilakukan antarl­embaga negara. "Pengusul utamanya adalah Bappenas, di Bappenas sudah selesai kemudian dibahas antar­ lembaga, sekarang sudah ada di meja Seskab, tinggal penyele­ saian," ucapnya. Ia menyebutkan isinya sangat detil, tapi intinya adalah pence­ gahan korupsi yaitu bagai­mana membuat sistem yang memung­ kinkan instansi pene­gak hukum bisa secara cepat meng­identifikasi kemungkinan-kemungkinan pelangg­aran adminis­trasi atau ke­ se­ngajaan meng­gunakan keu­angan negara secara tidak sah. "Itu yang antara lain membuat presiden memasukkan Badan Penga­wasan Keuangan dan Pemba­ ngunan (BPKP) sebagai bagian integral dari Kantor Kepresidenan," tuturnya. Ia menyebutkan ke depan diharapkan pencegahan korupsi menempati porsi 70-75 persen dari program pemberantasan korupsi di Indonesia.(tgh) Publica Pos - Panitia Seleksi Pemi­ lihan Calon Anggota Komisi Yudisial (KY) periode 2015-2020 men­jaring 75 calon lolos seleksi administrasi dandidominasiolehparaakademisi hukum sebanyak 27 orang. Ketua Pansel KY Harkristuti Harkrisnowo dalam jumpa pers­nya di Loby Gedung Utama Komplek Kementeriat Sekretariat Negara Jakarta, Rabu (27/5) mengatakan pihaknya telah mene­­rima berkas pendaftaran calon anggota KY baik yang disam­paikan secara langsung kepada sektretariat, melalui email, maupun melalui pos. "Kami dari Pansel telah menga­ Pansel KY Jaring 75 Calon Didominasi Akademisi dakan rapat kemarin dan hari ini untuk memeriksa berkas-berkas yang disampaikan para pendaftar sebanyak 81 orang. Secara adminis­ trasi dari 81 pendaftar yang masuk ke sektretariat yang meme­nuhi persyaratan adminis­trasi dan berhak mengikuti seleksi selanjut­ nya ada 75 orang," katanya. Ia menambahkan, hasil seleksi tersebut akan diumumkan di sebuah harian terbitan Jakarta pada 29 Mei 2015 dan melalui website Kementerian Sekretaris Negara www.setneg.go.id. Komposisi pendaftar yang lulus seleksi administrasi didominasi oleh para akademisi hukum seba­ nyak 27 orang, praktisi hukum 26 orang,anggotamasya­rakat13orang dan mantan hakim 9 orang. "Dari perspektif gender jumlah pendaftar yang dinyatakan lulus seleksi administrasi didominasi laki-laki sebanyak 63 orang dan perempuan 12 orang," imbuhnya. Para pendaftar yang lulus seleksi, kata dia, akan mengikuti tahapan seleksiselanjutnyayaitutesobyektif dan pembuatan makalah pada 10 Juni 2015 pukul 09.00 WIB sampai selesai. Pihaknya berharap masyarakat mem­berikan masukan terhadap nama-nama yang dinyatakan lulus seleksi paling lambat 26 Juli 2015 di Sekretariat Pansel KY Gedung 1 Lantai 2 Kementerian Sektetariat Negara. "Dari pada pendaftar tersebut semua komisioner KY mendaftar kembali kecuali dua orang, ada mantan hakim MK Haryono dan Ketua Komisi Kejaksaan, serta dua Ketua Pengadilan Tinggi," tutupnya. (mKD/ant) “Kami dari Pansel telah mengadakan rapat kemarin dan hari ini untuk memeriksa berkas-berkas yang disam­paikan para pendaftar sebanyak 81 orang. Secaraadministrasidari81pendaftaryangmasukke sektre­tariat yang memenuhi persyaratan adminis­ trasi dan berhak mengikuti seleksi selanjutnya ada 75 orang” Foto:Publicapos.com Satu dari tiga tersangka mengikuti pemusnahan barang bukti narkotika di Badan Narkotika Nasional Provinsi Jawa Timur (BNNP Jatim) Surabaya
  • 6. Edisi V/I/VI - 2015E K O N O M I & K E S O S6 P u b l i c a P o s Publicapos (Pontianak) - Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengharapkan seluruh pemerintah daerah bisa men­cairkan dana desa sebelum ber­akhirnya tenggat waktu pen­ cairan atau penyaluran dana desa tahap kedua pada minggu kedua Agustus 2015. "Kita mengharapkan Kemen­ dagri dan yang memiliki akses kepada pemda bisa mengingatkan secara konsisten, karena kita upaya­kan tahap pertama ini cair sebelum Agustus," ujar Menkeu dalam acara sosialisasi dana desa di Pontianak, Senin. Menkeu mengatakan masih ada sekitar 200 kabupaten dan kota yang belum menyiapkan pera­ turan bupati atau peraturan wali kota mengenai tata cara pemba­ gian dan penetapan besar­an dana desa setiap desa, sebagai syarat pencairan dana tersebut. Untuk itu, ia mengharapkan peraturan tersebut terbit karena bermanfaat untuk pertanggung­ jawaban pengelolaan keuangan daerah, serta membantu aparat desa dalam melaksanakan kewe­ na­ngan serta pelaksanaan teknis program desa. "Mudah-mudahan sebelum tahap kedua, paling tidak semua sudah ditransfer. Memang ini perlu kedisiplinan dari bupati menge­nai masalah ini, karena tanpa aturan, kabupaten tidak bisa menya­lurkan dana ke desa," kata Menkeu. Selain itu, ia mengingatkan penting­nya tata kelola dan pendampingan dalam peman­ faatan dana desa agar benar- benar digunakan untuk pemba­ ngun­an infrastruktur desa dan pem­berdayaan masyarakat desa sesuai prioritas yang dite­tapkan Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi. "Jangan lupa ini pertama kali pemerintah mencairkan dana desa, kita harap pengelolaan keu­ ang­an dana desa bisa dibantu. Jadi akan ada pendampingan, pela­tihan sosialisasi ke penegak hukum, supaya semua sepaham, karena ini baru pertama kali dan semua bisa belajar dari penge­ lolaan dana desa," ujarnya. Menurut Menkeu, pendam­ ping­an kepada aparat desa dalam menyusun perencanaan, pengang­garan dan laporan Menkeu Harapkan Pemda Segera Cairkan Dana Desa pertang­gung­­jawaban dana desa bisa di­siapkan Kementerian Desa, PDT dan Trans­mig­rasi, termasuk mem­ber­dayakan fasilitator eks PNPM. Secara keseluruhan, kekurang­ an syarat administrasi tersebut yang membuat realisasi penya­ luran dana desa hingga 25 Mei 2015 baru mencapai Rp4,4 triliun atau 20 persen dari pagu APBNP sebesar Rp20,7 triliun. Situasi tersebut yang membuat penyaluran dana desa tahap per­ tama baru diberikan untuk 234 kabupaten kota yang telah meme­ nuhi syarat atau sekitar 53 persen dari kewajiban penyaluran tahap pertama. Pemerintah telah memutuskan penyaluran dana desa senilai Rp20,7 triliun dari rekening kas umum negara ke rekening kas umum daerah kabupaten atau kota serta rekening desa untuk dilakukan dalam tiga tahap. Tahap pertama sebanyak 40 persen dicairkan paling lambat minggu kedua April, setelah peme­rintah daerah menyam­pai­ kan perda APBD dan peraturan bupati atau peraturan wali kota mengenai pemba­gian dana desa kepada setiap desa. Tahap kedua sebanyak 40 persen paling lambat minggu kedua Agustus 2015 dan tahap ketiga sebanyak 20 persen paling lambat minggu kedua Oktober 2015, yang sama-sama dicairkan setelah pemerintah daerah menyam­paikan laporan realisasi penggunaan dana desa semester I tahun berjalan. Formulasi pengalokasian dana desa ke setiap desa sesuai amanat UU no 6 Tahun 2014 ditetapkan melalui alokasi dasar yang dite­ tapkan 90 persen dari pagu dana desa Rp20,7 triliun atau setara dengan Rp18,7 triliun. Dengan jumlah desa seluruh Indonesia mencapai 74.093 buah, maka alokasi dasar, yaitu alokasi minimalyangditerimasetiapdesa adalah sekitar Rp252 juta. Sisanya 10 persen berasal dari jumlah anggaran dana desa dialokasikan berdasarkan formula. Untuk mempercepat penya­ luran dana desa tersebut, Kemen­ te­rian Keuangan telah melakukan sosialisasi,pelatihandanworkshop yang melibatkan berbagai pihak, termasuk menyam­paikan surat kepada bupati dan wali kota.(tgh) Foto: Suarapemred.com Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengharapkan pemerintah daerah bisa men­cairkan dana desa sebelum ber­akhirnya tenggat waktu pen­cairan tahap kedua minggu kedua Agustus 2015. Publica Pos - Pembubaran Pertamina Energy Trading Limited (Petral) oleh pemerintah pada Rabu (13/05) tidak men­ jamin para mafia migas akan ber­ henti bermain. Diduga kuat para mafia migas itu kini bermain di Integrated Supply Chain (ISC). Mantan Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas Faisal Basri, meya­kini, mafia migas akan terus ber­usaha melakukan konsolidasi untuk menimbulkan kekacauan, misal­nya dengan menaikkan harga Pertamax hingga Rp 9.600. "Ini kebijakan yang tidak masuk akal, mau bikin rusuh," ungkap Faisal Basri. Pemerintah dan Pertamina, menu­rut Faisal seharusnya terus melakukan pembersihan dengan cara melakukan restrukturisasi di ISC. Selama ini yang baru diganti adalah pimpinannya Daniel Purba, tetapi pada level bawah belum diganti. Orang-orang yang selama ini bermasalah di Pertamina Energy Service (PES) malah sebagian pindah ke ISC. Bahkan ada mantan orang PES yang berperilaku tidak benar malah ditempatkan di satu­ an pengendali internal Perta­mina. Sejauh ini, kata Faisal Basri, Pasca Petral: Waspadai Mafia Migas Baru Masuk ISC penegak hukum sudah kelihatan serius untuk menindaklanjuti rekomendasi yang diusulkan oleh Tim Reformasi Tata Kelola Migas. Mereka bahkan kata dia ingin tahu siapa saja anggota jaringan mafia migas lebih dalam dengan menindaklanjuti indikasi yang ditemukan oleh timnya. Meskipun, Tim Reformasi Tata Kelola Migas sendiri tidak bisa mengu­mumkan dan menangkap mafia migas. Namun, pihaknya sudah melakukan pemaparan singkat kepada penegak hukum dengan memberikan nama -nama orang yang terkait dengan mafia migas bauk di SKK Migas , maupun di hilir. "Pembubaran Petral ini seperti mem­bakar sarang tawon. Akibatnya keluar tawonnya dan sering kali emosi­onal.Disekelilingistanabahkan ada tawon. Mereka terus ber­gerak dan melakukan macam-macam hal," pungkasFaisalBasri.(tgh) Foto: Publicapos.com Gedung perkantoran Pertamina di wilayah Jakarta pusat Kita mengharapkan Kemen­dagri dan yang memiliki akses kepada pemda bisa mengingatkan secara konsisten, karena kita upaya­kan tahap pertama ini cair sebelum Agustus Publica Pos - Bak belut nan licin. Meskidijegaldariberbagaipenjuru, Mavrodi Mondial Moneybox (MMM) atau Manusia Membantu Manusia tetap eksis. Bahkan bak menantang, tawaran investasi yang di-blacklist Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ini menurunkan minimum investasinya atau disebut provide help(PH) menjadi minimal Rp 20.000 dari sebelumnya Rp 100.000. PendiriMMM,FirdausBawazier, menjelaskan, penurunan PH ini diterapkan sejak akhir tahun lalu, sebagai trik menjaring lebih banyak nasabah. Toh, klaim dia, setoran Rp 100.000 dan Rp 500.000 lebih dipilih nasabah. Catatan Kontan, peserta MMM per akhir Maret 2015 mencapai 5 juta.Kini,klaimFirdaus,pesertanya mencapai 6 juta dan terus beranak MMM: Multi Level Marketing Terlarang Tetap Beroperasi pinak. Tiap hari lebih dari 100 partisipan baru masuk MMM. Firdaus bilang, manajemen MMM mulai kewalahan. Kini jumlah PH juga jauh lebih banyak ketimbang penerima bantuan atau get help (GH). Bak kanker ganas, OJK mulai pusing menghadapi aksi MMM. Ber­ bagai jurus ditempuh untuk men­ jegal aksi yang berpotensi meru­gi­ kan masyarakat itu. Misalnya, April lalu, OJK meminta Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) melarang stasiun televisi menayangkan iklan MMM. OJK juga meminta Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo)memblokir20situsMMM. Semua permintaan ini sudah dilakukan KPI dan Kominfo. Namun semua upaya itu tak sanggup menghambat MMM. Alih-alih mati, justru kini belasan situs MMM baru bergentayangan. Agaknya, itulah yang membuat pengelola MMM jemawa. "Saya berterima kasih ke pemerintah dan OJK, makin kami dilarang, kami semakin dikenal," kata Firdaus MMM pernah macet dan restart Agustus 2014. Semula MMM menjanjikan imbal hasil 30 persen sebulan setelah PH. Kini ada empat penawaranimbalhasil:30persen,40 persen,50persen,dan100persen. Eko Endarto, Perencana Ke­ uang­an Finansia Consulting, menyo­dorkan tiga prinsip dasar investasi: imbal hasil dan risiko, cara kerja penawaran investasi serta legalitas investasi. "Dari MMM terlihat, suatu saat akan bertemu titik ketidak­ seimbangan. Itu ber­bahaya!" tandas Eko. (tgh) Foto:Antara Sejumlah petani sedang memanen bulir padi miliknya di Ponorogo, Jawa timur. Menjelang Ramadhan sejumlah wilayah di Indonesia memasuki musim panen padi.
  • 7. 7P u b l i c a P o sEdisi V/I/VI - 2015 E K O N O M I & K E S O S Publica Pos - Pemerintah harus hati-hati menerapkan rencana peng­am­punan pajak (tax amnesty). Niat ini bisa memicu polemik hebat dan bak memberi cek kosong pada koruptor yang kabur ke luar negeri. Peluang itu ada karena tak sekadar memberi ampun bagi pengemplang pajak, pemerintah akan menghapus sanksi hukum ke pelaku pidana pajak, umum, dan khusus, termasuk para koruptor yang kabur ke luar negeri. Syaratnya, mereka harus mem­ bawa kembali aset yang disimpan di luar negeri. Hanya terpidana narkotika dan terorisme yang dikecualikan dari beleid special tax amensty ini. Jika bersedia mem­bawa dana yang ada di luar negeri, mereka hanya perlu mem­ bayar tebusan. "Besaran tebusan tahun ini lebih kecil, semisal, 7,5 persen dari dana yang masuk, kemudian naik 10 persen di tahun berikut­ nya," ujar Dirjen Pajak Sigit Priadi Pramudito Rabu, malam (27/5/2015). Menariknya, kebijakan yang semula direncanakan baru ber­ laku tahun 2017, akan diper­ cepat jadi tahun ini dan berlaku hingga 2016. Dukungan parlemen bahkan sudah di­kantongi. Dewan Perwakilan Rakyat bahkan siap merevisi UU Ketentuan Umum Perpajakan yang jadi payung hukum aturan ini. Revisi UU pun sudah masuk program legislasi nasional 2015. "Pembahasan hanya butuh dua bulan," ujar Sigit. Bila pembahasan dilakukan Juni, aturan itu kelar bulan Pengampunan Pajak, Angin Surga untuk Korupsi September. Kata Sigit, pemerintah terpaksa me­milih strategi ini akibat banyak dana orang Indonesia yang tersimpan di luar negeri, seperti Singapura, Makau hingga Hongkong. Meski belum memiliki data valid, dana orang kita di Singapura saja berkisar Rp 4.000 triliun. "Jika masuk 10 persen saja, ada potensi penerimaan Rp 100 triliun," ujarnya. Ketua Komisi XI DPR Fadel Muhammad minta agar peme­ rintah segera mengajukan revisi UU KUP agar bisa segera dibahas. "Kalau bisa berlaku Oktober 2015," imbuh Maruar Sirait, anggota Komisi XI. Tak hanya parlemen, dukungan juga datang dari kepolisian. Victor Edison Simanjuntak, Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Badan Reserse Kriminal Polri Brigjen (Pol) bilang, special tax amnesty harus dengan syarat khusus. "Misal, harus membawa 70 persen dana hasil korupsi," ujarnya. Wakil Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Agus Santoso bilang, PPATK akan menolak kebijakan ini. Sebab sudah ada satuan tugas (satgas) pengejar penjahat pajak, satgas pemburu koruptor dan assetrecoveryyangmengejarhasil kejahatan, termasuk dana korupsi yang dilarikan ke luar negeri. Dus, jika special tax amnesty ini lancar berjalan, ini bak karpet merah bagi pembebasan koruptor. "Itu kebijakan tak equal, tak mendidik, dan tak membangun integritas bangsa," ujar dia. (tgh) Foto: Pelitaonline.com Ilustrasi pajak Publica Pos - Sudah sejak dulu, Kabupaten Pacitan dikenal sebagai daerah penghasil batu akik berkualitas. Trend batu akik yang sedang naik daun mem­ buat batu akik pacitan digemari dan menjadi salah satu objek perburuan oleh para pecinta batu akik. Perkembangan bisnis batu akik pacitan ini sebenar­nya merupakan peluang yang bagus bagi perkembangan usaha batu akik. Para pelaku usaha yang menekuni bahkan meng­gan­tung­ kan hidupnya pada usaha batu akik memang banyak teru­tama di pacitan. Maka dengan pasar batu akik yang semakin luas dapat mendorong pada peningkatan ekonomi dari para pelaku usaha batu akik pacitan. Berikut hasil wawancara akikpedia.com dengan Bapak Sartono Hutomo, anggota Komisi V DPR Ri dari Fraksi Demokrat. Putra daerah asli Pacitan yang masih sepupu dari mantan Presiden SBy ini membincang peluang dan Prospek bisnis batu akik kedepan: Daerah Pacitan saat ini menjadi sorotan para penggemar batu akik, bagaimana anda melihat Fenomena ini ? Sebenarnya batu akik bukan merupakan hal baru di Pacitan. Akik adalah bagian dari tradisi kita, ratusan tahun lalu nenek moyang kita sudah memakainya. Sejak sekitar tahun 1960 an akik di Pacitan sudah bergeliat. Namun seiring perkembangan jaman dari sekitar 250 pengrajin akik yang turun temurun disana mengalami pasang surut hingga tinggal 50 an orang. Namun sejak dua tahun belakangan kebangkitan batu akik mendapat momentumnya. Saat ini hampir seribuan orang menjadi pengrajin batu akik di Pacitan ekonomi bergerak. Langkah mantan Presiden SBY memberikan hadiah batu akik pada Obama beberapa tahun lalu menjadi simbol kebangkitan ini. Dampaknya secara ekonomi anda melihatnya seperti apa ? Sektor usaha kecil dan Sartono Hutomo: Lewat Fashion Akik Pacitan Bisa Dikenal Dunia menengahterutamadalambidang batu akik pacitan merupakan sebuah industri kerajinan yang juga memiliki prospek yang baik. Di pacitan pelaku usaha batu akik memang tidak sedikit dimana perlu mendapatkan dukungan baik pemerintah dan pihak lainnya. Disamping itu perlu juga kesadaran dan kemauan dari pelaku usaha itu sendiri untuk terus berusaha mengambangkan usahanya. Dengan semakin tingginya minat masyarakat terhadap batu akik maka akan membuka peluang usaha muncul pelaku usaha baru untuk ikut serta dalam mengembangkan sektor bisnis tersebut. Memang dalam bisnis batu akik perlu beberapa skill yang dapat dipelajari dengan menyesuaikan selera konsumen. Skill yang dimaksud adalah dalam membuat batu akik sehingga dapat menghasilkan sebuah produk batu akik terutama batu akik pacitan yang berkualitas bagus. Apa yang menjadi kendala menurut anda? Permasalahan usaha batu akik pacitan memang dapat mem­ beri­kan sebuah hambatan bagi perkem­bangan usaha tersebut. Beberapa masalah yang mungkin dihadapi salah satunya adalah ber­kaitan dengan pemasaran. Namun sebenarnya itu akan kembali pada startegi yang kan di­tempuh oleh para pelaku usaha untuk menyebarluaskan dan memperkenalkan produk akik­ nya kepada penggemarnya atau calon konsumennya. Pada masa sekarang alat marketing sema­kin mudah untuk diakses dan diper­ gunakan untuk membantu dalam mengembangkan sebuah bisnis. Alat marketing yang bisa diguna­ kan selain media offline juga bisa menggunakan media online. Internet merupakan salah satu media yang paling efektif untuk ber­promosi terutama tentang batu akik pacitan. Pengguna internet yang semakin meningkat apalagi di kabupaten pacitan tentu­nya memberikan sebuah keun­tung­an tersendiri bagi pelaku bisnis batu akik pacitan untuk mempromosikannya secara online. Saat ini pangsa pasar batu akik Pacitan lebih didominasi laki- laki. Bagaimana solusinya ? Trend harga batu akik yang juga terus naik seiring jenis batu akik yang diperjualbelikan memberikan indikasi bahwa memang nilai produk yang memang diper­hitung­kan. Kesan menarik dan kualitas produk akan menjadi sebuah pertim­ bangan sehingga seimbang dengan penentuan harganya. Batu akik merupakan sebuah nilai dari hasil kerajinan yang dibuat dengan kesan yang memang menarik. Batu akik pacitan dapat terus dikem­bangkan menjadi salah satu ikon kerajinan yang bisa mendunia. Saran anda untuk kemajuan batu akik Pacitan? Potensi bisnis batu akik di Pacitan harus terus dikem­bang­ kan agar menjadi bisnis yang semakin menjanjikan. Salah satu yang bisa dilakukan adalah, masuk ke industri fesyen. Jadi batu ini bukan hanya sekadar diasah dan dijadikan cincin atau kalung, tetapi bisa dikemas menjadi gelang, atau berbagai pernak-pernik cantik yang menarik. Pemakai terbesar batu-batu ini sesungguhnya bukan kaum pria, tapi wanita. Jika pria hanya memakainya untuk cincin, tapi wanita bisa untuk kalung, gelang, anting, bros, pernak-pernik di kepala dan lainnya. Karena itu, orang-orang yang berkecimpung di batu akik harus membidik industri fesyen. Harus masuk ke sana. "Pasarnya, 70% itu di industri fesyen Sebagai anggota DPR, apa yang akan anda lakukan untuk mem­ bantu mendorong kemajuan tersebut? Di Indonesia, terusnya, ada beberapa daerah yang siap menjadi industri fesyen gemstone ini yaitu, Banjarmasin, Kuningan, Sukabumi, Rawa Bening. Jadi, industri fashion batu akik ini harus terus dikembangkan. Karena batu akik menyumbang 30 persen pendapatan asli daerah (PAD). Sedangkan jika dikem­ bang­kan menjadi fashion, bisa menyumbang PAD hingga 70 persen. Saya bebe­rapa kali men­ jem­batani dengan pihak kemen­ terian Industri dan koperasi untuk membantu akses per­ modal­an dan pengembangan SDM peng­rajin disana. Melalui Komisi V saya juga mendorong pihak peme­rintah daerah untuk mem­per­­ketat pengawasan batu akik. Misal­kan batu akik Pacitan tidak hanya dijual mentah saja tapi dalam bentuk jadi. Akhirnya pengrajinpun berkembang. (wan) Foto: Akikpedia.com Politisi Demokrat dari kelahiran Pacitan,Sartono Hutomo, SE, MM saat memaparkan potensi ekonomi dibalik fenomena batu akik Pacitan. Publicapos.com - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menyatakan bahwa sebanyak 5,4 juta dari 32 juta balita di Indonesia terindikasi mengalami gizi buruk. "Gizi buruk sangat mempe­ ngaruhi pertumbuhan fisik dan intelektual padahal pada 2015 kita harus menyiapkan generasi emas yang semestinya balita harus memiliki gizi baik," katanya saat membuka kegiatan Jambore Gizi 2015 di Batang, Minggu sore. Menurut dia, jika balita terlahir dengan gizi buruk maka sangat potensialkemungkinanterjadinya ketidakseimbang pertumbuhan fisik maupun intelktualnya. Mensos menyampaikan ada hal yang harus dilakukan untuk meningkatkan manajemen dan retribusi keseimbangan gizi yang baik untuk ibu hamil dengan menggunakan metode advokasi dan edukasi kumunikasi. "Untuk menangulangi gizi buruk, Kemensos memiliki program keluarga harapan (PKH) untuk 8 persen masyrakat kurang mampu, penerimaanya ibu hamil supaya selama hamil mendapatkan Rp 1 juta agar mendapatkan asupan gizi yang baik bagi janin maupun ibunya supaya anak lahir tidak berat badan lahir rendah," katanya. Bupati Batang, Yoyok Riyo Sudibyo mengatakan pemkab telah melaksanakan program pelayanan gizi berupa pendidikan gizi, suplementasi gizi, tata laksana gizi, dan surveilans gizi. "Semua ini kami laksanakan mulai dari pelayanan kesehatan di tingkat paling dasar, yaitu posyandu hingga ke RSUD Batang. Pelayanan juga dilaksanakan pada forum-forum, seperti PKK dan dasa wisma," katanya.(tgh/ ant) Mensos: 5,4 Juta Balita Terindikasi Gizi BurukGizi buruk sangat mempe­ngaruhi pertumbuhan fisik dan intelektual padahal pada 2015 kita harus menyiapkan generasi emas yang semestinya balita harus memiliki gizi baik
  • 8. Edisi V/I/VI - 2015MEGAPOLITAN8 P u b l i c a P o s Publica Pos (Bekasi) - Dewi Septiani (29), pelapor adanya beras sintetis, mengaku hanya bisa pasrah saat mengetahui diri­ nya bisa dipidanakan karena di­ anggap telah menyebarkan isu yang meresahkan masyarakat. Perempuan beranak tiga ini menye­rahkan kasus tersebut ke Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta yang mendampinginya di mata hukum. "Saya hanya berdoa dan pasrah saja terhadap kasus ini, semoga ada jalan terbaiknya," ujar Dewi, warga Perumahan Mutiara Gading Ruko GT Grande Blok F 19 RT 01 RW 23, Kelurahan Mustikajaya, Kecamatan Mustikajaya, Kota Bekasi, Rabu (27/5). Sebelumnya, Menteri Perta­nian Andi Amran Sulaiman menya­ takan, penyebar isu beras ber­ bahan dasar plastik dapat di­ pidana­kan karena isu tersebut sudah sangat meresahkan masya­ rakat umum. Amran akan me­ minta Polri untuk menyelidiki Terancam Pidana, Dewi Hanya Bisa Pasrahkasus ini dan menindak tegas penyebar isu beras plastik itu. Meski merasa tersudutkan, Dewi mendapat dukungan dari sejumlah anggota masyarakat. Menurut dia, para netizen (peng­ guna internet) dan tetangga­ nya memberi dukungan untuk meng­hadapi kasus ini. Masya­ ra­kat, kata Dewi, juga banyak yang mengucapkan terima kasih karena telah diberi tahu adanya pere­daran beras berbahan sintetis. Kuasa hukum Dewi yang juga anggota LBH Jakarta, Ahmad Hardi Firman, mengatakan, apa yang dilakukan kliennya bukan menyebarkan isu, melainkan menginformasikan adanya beras plastik ke rekannya melalui media sosial. "Ibu Dewi itu ibu rumah tangga, dia khawatir teman-temannya juga merasakan hal yang sama, makanya dia menyebarkan informasi melalui media sosial,” ujar Hardi. Selain menyebarkan informasi melalui media sosial, kata Hardi, kliennya juga melaporkan keja­ dian ini kepada pihak berwenang melalui surat elektronik. "Dia juga melaporkan kejadian ini ke pihak BPOM dan pihak berwajib, jadi dia tidak mungkin menye­barkanisukarenadiamela­ por juga ke pihak ber­wenang," ujar Hardi. Sementara itu, Kapolresta Bekasi Kota Komisaris Besar Daniel Bolly Hyronimus Tifaona meng­atakan, pihaknya tidak bisa menjelaskan lebih detail menge­ nai kasus itu karena diambil alih oleh Mabes Polri. Menurut dia, status Dewi dan S, pemilik toko beras yang diduga menjual beras berbahan sintetis itu, masih sebagai saksi. Kapolri Jenderal (Pol) Badrodin Haiti sendiri tak serta-merta menyalahkan laporan dari Dewi Septiani. "Apa yang dilakukan Bu Dewi sebagai konsumen sah-sah saja," kata Badrodin.(tgh/ant) Publicapos (Jakarta) - Akibat desain yang terlalu sempit, para sopir bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) di Terminal Rawamangun gigit jari tak bisa menunggu penumpang di dalam terminal yang berlokasi di Pulogadung, Jakarta Timur itu. Mau tak mau, sopir bus di sana mesti mengetem di luar terminal untuk mengangkut penumpang. Tahir (34), salah satu awak bus AKAP di Terminal Rawamangun mengaku kerepotan akibat tak bisa masuk ke dalam terminal karena jalur masuk yang sempit. "Jadi repot sekarang mau masuk ke dalam terminal kalau situasinya kayak begini," kata Tahir Kamis petang. Tahir mengaku terpaksa memar­ Publicapos (Bogor) - Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat berencana untuk melakukan rerouting (penga­ lih­an) trayek angkot. Hal ini untuk penataan transportasi di Kota Hujan itu.Untukmerea­li­sasi­kan­nyaPemkot Bogor aka me­man­faatkan peta rute angkut­an kota yang diberikan oleh BadanInformasiGeospasial(BIG). "Peta rute angkot yang dibuat oleh BIG ini memudahkan Peme­ rintah Kota Bogor untuk melak­ sanakan program rerouting yang sedang direncanakan," kata Kepala Bagian Humas Sekretariat Daerah Kota Bogor, Encep Moch Ali Alhamidi, di Bogor, Jumat (29/5). Encep mengungkap, saat mene­ rima kunjungan tim pembuatan peta rute angkot dari BIG, Kamis (28/5) kemarin, disampaikan demons­trasi hasil kerja pembuatan peta yang dilakukan selama tiga bulan oleh BIG. Ia mengatakan, dari demons­trasi yang disampaikan oleh tim peta rute angkot BIG, dike­ tahui ada beberapa rute angkot di Kota Bogor yang overl­apping (menumpuk-red), seperti di seputar Kebun Raya Bogor. "Dari peta ini dapat diketahui ada penumpukan angkot di satu rute, ini menjadi penambah infor­ masi bagi Pemerintah Kota Bogor dalam mengevaluasi transpor­tasi kota," katanya. Peta rute angkot secara resmi akan diluncurkan oleh Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto pada 4 Juni mendatang. Peta tersebut menjadi kado Hari Jadi Bogor (HJB) ke-533. Koordinator tim peta angkot BIG, Aldila Fradana menyebutkan, dari hasil survei dan pembuatan peta yang dilakukan, terlihat dari 23 trayek angkot yang ada di Kota Bogor, sebanyak 50 persen melayani satu kawasan yakni seputar Kebun Raya Bogor. "Kita melihat dari hasil peme­ta­an danolahcitrayangdilakukan,trayek angkot di Kota Bogor ter­konsentrasi di satu titik yakni seputar Kebun Raya.Jadisemuaangkotmenumpuk di sana," kata dia. Aldila mengatakan, peta rute angkot dapat diakses secara digital maupun cetak. Untuk peta digital dapat diunggah melalui telepon pintar di laman angkotkotabogor. big.go.id. "Peta rute angkot digital ini bekerja mirip seperti googlemap," katanya. Ia mencontohkan cara meng­ akses peta rute angkot digital Penataan Transportasi, Bogor Alihkan Trayek hanya dengan menyentuh layar peta dengan menunjuk lokasi posisi kita dan menujuk titik lokasi yang akan kita tuju. Seperti posisi dari Botani Square hendak ke Jalan Stasiun. Maka pada bagian kiri peta di layar ponsel akan menujukkan informasi rute-rute angkot apa saja yang akan dilalui. "Pengguna peta digital ini juga harus mencerna informasi yang di­ tampilkan dengan membaca infor­ masi lebih seksama, karena peta ini digunakan di negara-negara maju yang sistem transportasinya sudah bagus dan menggunakan halte, beda di Indonesia yang masih menggunakan angkot berhenti dimana­pun," katanya. Aldila menambahkan, peta rute angkot digital juga menyediakan 11 informasi lainnya. Seperti tempat kuliner, pusat per­belan­jaan, sarana olah raga, rumah sakit, sekolah dan fasilitas umum lainnya. Sementara itu, Wakil Sekretaris Organda Kota Bogor, Yadi Indra Mulyadi menyebutkan, re­routing angkot adalah program penga­ lihanruteangkotdaritrayeksudah jenuh ke trayek yang lebih segar. "Selain rerouting, juga ada program merger yang diren­ca­na­ kan oleh Pemerintah Kota Bogor, yakni menggabungkan dua angkot dari dua trayek berbeda menjadi satu trayek baru," kata­nya. Ia menjelaskan, ada empat trayek angkot yang terkena merger yakni trayek 21 jurusan Baranangsiang- Ciawi digabung dengan 02 jurusan Bubulak-Sukasaridigabungmenjadi Bubulak-Ciawi via Lawang Gintung. Trayek berikut angkot 21 di­ gabung dengan trayek 03 jurusan Bubulak-Baranangsiang menjadi Ciawi-Bubulak via Baranangsiang. Selanjutnya trayek 21 digabung dengan 09 menjadi Ciawi-Cileur via Padjajaran. Selanjutnya, setelah dimerger, akan dilakukan rerouting atau perubahan rute angkot-angkot yang terkena penggabungan. Lalu jalur yang ditinggalkan oleh trayek angkot tersebut nantinya akan diisi oleh Trans Pakuan yang jumlahnya akan ditambah untuk mencakup semua wilayah Kota Bogor. Ia menambahkan, program merger dan rerouting hanya bisa dilakukan bagi angkot yang sudah berbadan hukum. Angkot yang tidak berbadan hukum tidak dapat beroperasi.(tgh) Sempit, Sopir Bus AKAP Tak Bisa Masuk Terminal Rawamangun kirkan busnya di depan pinggiran jalan terminal. Dia menyadari busnya yang berbadan cukup besar itu menghambat lalu lintas jalan di depan terminal. "Pengguna jalan yang lain memang terganggu. Mau gimana lagi," ujar Tahir. Terkadang,katadia,untukparkir tertib di luar, petugas terminal jarang datang membantu. "Kita mundurin bus sendiri enggak ada petugas yang bantu. Sudah sering kita mengeluh tetapi belum ada perbaikan," ujarnya. Sementara itu, sopir bus AKAP lainnya, Feryakas (35) menga­­ takan, kondisi ini sudah ber­ langsung selama beberapa bulan bela­kangan. Ia berharap ada segera perbaikan pintu masuk terminal "Sekarang sudah berlangsung sejak 4-5 bulan kemarin. Kita berharap ada perbaikan," ujarnya. Wakil Kepala Terminal Rawa­ mangun, Gunardi menga­ta­kan, untuk mengatasi kemacetan yang terjadi bila sopir-sopir AKAP itu mengetem di depan terminal, dia menurunkan petugas untuk berjaga. Selain itu, bus yang terparkir di pinggir jalan adalah solusi sementara hingga terminal bisa digunakan lagi secara normal. "Hanya sementara saja. Tetapi kami tempatkan tujuh petugas yang setiap harinya berjaga-jaga dan mengatur bus AKAP serta lalu lintas di sekitarnya agar tidak macet," ujar Gunardi.(tgh) Akibat desain yang terlalu sempit, para sopir bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) di Terminal Rawamangun gigit jari tak bisa menunggu penumpang di dalam terminal yang berlokasi di Pulogadung, Jakarta Timur itu Foto: Publicapos.com Dewi Septiani (29), pelapor adanya beras sintetis, di Kelurahan Mustika Jaya, Kecamatan Mustika Jaya, Bekasi bersama anaknya Foto: Publicapos.com Sejumlah kendaraan tampak mengantri masuk ke Terminal Rawamangun. Penyempitan jalur mem- buat para pengumudi terpaksa memarkir kendaraanya di luar terminal Rawamangun
  • 9. 9P u b l i c a P o sEdisi V/I/VI - 2015 O P I N I Surat dari Cinangka Aku Tak Ingin Dihormati, Jika Kehormatanku Mengganggumu Gus Dur Tentang Islam dan Pancasila* Dawam Multazam Mahasiswa Pascasarjana Islam Nusantara STAINU Jakarta Sahabat, Ramadhan tahun ini terasa begitu cepat. Teringat hari-hari sekira 10 tahun lalu saat saya masih mengaji di Pondok Pesantren, di Ponorogo Jawa timur. Ramadhan kala itu saya merasa begitu bersih atau lebih tepatnya merasa diri ‘lebih bersih’ dari mereka yang tak berpuasa. Di hari-hari saya berpuasa dan merasakan sebuah waham merasa di hormati tentu diluar tekad saya sendiri berniat tak makan dan tak minum sejak dini hari hingga senja; selama itu saya sadar bahwa akan ada saat-saat saya bisa tergoda—tetapi saya selamat. Saya siap untuk terganggu, tetapi lihat: saya tak boleh diganggu. Privilese itu kini sudah seperti sesuatu yang semestinya. Demi ibadah saya, yang saya niatkan sendiri, orang-orang lain tak bisa pergi pijat karena selama sebulan semua panti pijat harus ditutup— meskipun ini bukan tempat yang mesum sama sekali—dan sekian ratus pemijat tidak men­­da­patkan penghasilan. Demi ibadah saya, orang-orang lain tidak dapat minum dan makan dengan bebas dan kalaupun ada restoran buka, bir, anggur, wiski, konyak, vodka, dan lain-lain harus masuk kotak. Terkadang saya tak tahu apakah saya merasa bangga, atau bersyukur, atau merasa bersalah, ketika di mana-mana di­ pasang anjuran: ”Hormatilah Orang yang Berpuasa”. Tentu saja sikap menghormati adalah sebuah sikap yang bisa datang dari hati yang ikhlas dan sukarela. Tapi sikap itu juga bisa diperlihatkan khalayak ramai karena aturan pemerintah, para ulama, atau tekanan lain yang menakutkan. Kita sekarang tidak tahu yang mana yang menentukan. Jika ada polisi atau petugas kota praja—belum lagi kelompok galak yang dengan gampang menyerbu dan merusak—yang membuat penghormatan itu berlaku, saya tak pernah yakin sejauh mana penghormatan (atau lebih tepat ”apresiasi”) yang ikhlas yang sedang saya rasakan. Jangan-jangan semuanya adalah penghormatan (atau lebih tepat ”sikap merunduk”) yang dengan gerutu. Tapi di sebuah negeri yang tak jarang memperdagangkan kepalsuan, akhirnya soal seperti itu tak dipersoalkan. Pokoknya: saya berpuasa, sebab itu saya harus dihormati. Ramadan sering dikatakan sebagai bulan yang dekat dengan rohani. Bulan ini adalah bulan yang berbicara tentang kondisidasarmanusiayangpalingkurang. Aku seakan-akan dalam kesucian, sebagai yang ”berkorban” dan juga sebagai yang ”tak najis”. Orang yang tak berpuasa? Mereka dosa, loba, penuh syahwat— pendeknya lebih nista dari diriku. Tetapi bila puasa bukan menandaskan wajah yang lapar, melainkan kesucian diri yang penuh, manusia merasa seakan- akan berada di atas segala situasi, di luar waktu, tak tersentuh perubahan, dan perubahan bahkan dapat berarti najis. Di hari-hari ini saya berpuasa—dan apakah gerangan yang tumbuh dalam diri saya? Sesuatu yang menghargai yang fana dan sebab itu berterima kasih atas setiap momen empati? Atau sesuatu yang meminta dihormati, karena aku adalah sebuah prestasi, sebuah posisi di atas sana, di mana yang kekal dan sempurna mengangkatku? Jika sekarang setelah 10 tahun berlalu, di Cinangka ini saya ditanya bagaimana puasamu.Saya akan mengatakan: Aku tak ingin dihormati jika kehormatanku menjadi alasan bagimu untuk terganggu, biarlah puasaku menjadi alasan paling logis untuk menjadikan aku makin kuat dan dekat pada tuhanku dengan menahan diri dan menghormati engkau yang tak berpuasa. Salam dari Cinangka Tanggal 1 Juni diperingati sebagai hari lahirnya Pancasila, ideologi dasar bagi negara Indonesia. Bagi bangsa Indonesia, Pancasila menjadi sebuah kalimatun sawa’ atau common ideological platform yang dapat merangkul semua elemen bangsa. Dengan Pancasila, Indonesia tidak hendak menjadi sebuah negara yang teokratis sekaligus negara yang sekuler. Penegasan posisi negara inilah yang menyebabkan kebanyakan orang Islam di Indonesia merasa puas dan menganggap Pancasila sudah cukup Islami, meskipun tetap tidak dapat ditampik keberadaan sebagian kecil di antaranya yang menolak Pancasila dan berkeinginan untuk membentuk Negara Islam. Bahkan keberadaan kelompok splinter tersebut masih eksis hingga saat ini, sebagaimana dapat ditemukan contohnya seperti dalam kelompok Front Pembela Islam yang menganggap bahwa Indonesia belum cukup Islami sehingga merasa perlu untuk mengampanyekan “NKRI Bersyari’ah”. Bahkan kelompok lain, Hizbut Tahrir Indonesia yang berafiliasi pada organisasi transnasional Hizbut Tahrir, aktif mempropagandakan perlunya menegakkan khilafah karena segenap bangunan kenegaraan Indonesia sama sekali tidak Islami. Namun, eksistensi kelompok-kelompok tersebut tidak cukup kuat untuk menggoyahkan dukungan masyarakat luas terhadap Pancasila sebagai ideologi negara. Dukungan yang solid dari masyarakat terhadap Pancasila, salah satunya karena Pancasiladapatmenjadikunciyangkomplit dalammenyelesaikan masalah kehidupan bernegara yang kompleks. Menurut Yudi Latif dalam artikelnya di Harian KOMPAS (28/5), dengan memanfaatkan landasan visi transformasi sosial yang holistik dan antisipatif yang disediakan oleh Pancasila, krisis multidimensional yang melanda bangsa ini bisa diselesaikan. Hal ini dimungkinkan setidaknya karena Pancasila memiliki alat untuk melakukan aksi pada ranah mental-kultural (sila ke- 1, 2, dan 3), ranah politikal (sila ke-4), dan ranah material (sila ke-5). Dengan konsep ketuhanan, kemanusiaan, dan persatuan yang terkandung dalam Pancasila, masyarakat Indonesia dapat mencapai kepribadian manusia yang berbudaya; dengan konsep kerakyatan deliberatif, masyarakat Indonesia dapat menjadi manusia yang berdikari; dan dengan konsep kesejahteraan umum, masyarakat Indonesia dapat meraih kemandirian. Dengan demikian, tiga ranah Pancasila tersebut memang sesuai dengan konsep Trisakti yang digagas oleh Proklamator Republik Indonesia, Sukarno. “Keparipurnaan” Pancasila sebagai solusi dalam segenap permasalahan bangsa tersebut juga tersirat dan tersurat dalam pemikiran KH Abdurrahman Wahid, Presiden RI ke-4 yang akrab disapa dengan sebutanGus Dur. Tujuan Bernegara Indonesia, menurut Gus Dur (1990), menyuguhkan potret menarik tentang hubungan Islam dan Pancasila. Di tengah negara yang prosentase jumlah penduduknya mayoritas Muslim sekaligus memiliki jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia, ternyata di sini tidak terjadi sikap eksklusif yang memutuskan bahwa Islam harus menjadi ideologi politik. Masyarakat Indonesia menunjukkan bahwa Islam dapat berbagi (share) dengan pendapat atau kepercayaan lain, baik terkait dalam hal agama maupun dalam urusan politik. Sikap ini, disebut Gus Dur, menjadi indikasi bahwa Islam di Indonesia bisa menjadi pelopor dalam masalah-masalah ideologis terkait. Hal ini tentu saja tidak terjadi secara tiba-tiba, melainkan sudah merupakan kristalisasi dari pengalaman keislaman masyarakat Nusantara sejak pertama kali Islam datang. Dipeluknya Islam oleh masyarakat Nusantara, tidak serta merta mengakibatkan terlepasnya identitas indigenous yang dimiliki. Sikap keberagamaan yang inklusif inilah yang kemudian melahirkan Pancasila dengan lima silanya. Inklusifitas ini, menurut Gus Dur, memang lahir dari karakter masyarakat-bangsa Indonesia. Dilihat dari latar belakang sejarah, tidak ada satu pun ideologi ketat (rigid) yang dapat diterapkan secara luas di Indonesia, sebagaimana dapat dicontohkan dengan Gerakan Paderi di awal abad ke-19 yang diilhami oleh purifikasi agama Islam ala Wahabi. Beruntung, purifikasi agama dengan memerangi sesama Muslim yang berbeda perspektif itu berbelok menjadi perang melawan kolonial Belanda. Keragaman pola pikir terhadap agama yang masih berkembang bahkan hingga kini ini, disebabkan karena Indonesia adalah bangsa yang lunak (soft nation, dalam istilah Gunnar Myrdhal). Di satu sisi, kelunakan dan inklusifitas ini bisa memperkaya keragaman bangsa ini sehingga tidak pernah bisa terpecah- pecah secara serius. Di sisi lain, ia juga memiliki “kelemahan” karena berkarakter “tanggung, setengah-setengah”. Namun menurut Gus Dur, sikap seperti yang sudah ada sekarang inilah yang lebih tepat ada di Indonesia. Pendapat ini tak lepas dari weltanschauung Gus Dur tentang Islam. Bagi Gus Dur, ketika Islam yang universal bertemu dengan realita masyarakat di Indonesia, maka terjadilah proses pribumisasi Islam. Mencairnya Islam dalam kehidupan masyarakat pemeluknya tersebut bisa terjadi, karena yang menjadi tujuan dari civitas masyarakat dalam sebuah komunitas adalah kesejahteraan. Dan dalam konteks Indonesia, maka kesejahteraan tersebut dapat terwujudkan melalui negara Pancasila. Dalam hal ini, bukan berarti Islam “terkalahkan” oleh Pancasila. Selain karena memang keduanya bukanlah dua entitas yang dapat “diadu”, melainkan karena dalam hubungannya Pancasila dituntut untuk mewujudkan nilai-nilai Islam sebagaimana dikenal sebagai ushulu-l-khomsah. Artinya, tujuan (ghoyah) kesejahteraan yang dipayungi nilai-nilai islam harus dicapai dengan memanfaatkan Pancasila sebagai alatnya (wasilah). Penerimaan Gus Dur terhadap asas tunggal Pancasila pada 1984menegaskan persetujuannya bahwa Pancasila sudah sesuai dengan Islam. Selain melalui isu Hak Asasi Manusia yang mempertemukan antara Islam dengan Pancasila, Pancasila sendiri juga sudah menyiratkan bahwa Islam adalah landasan moralnya. Sebagaimana diketahui, deklarasi universal tentang Hak Asasi Manusia (DUHAM) selaras dengan maqoshidu-s-syari’ah ad- dhoruriyyah (primer) yang terdiri dari lima unsur penjagaan terhadap manusia (kulliyyatu-l-khoms), yakni hifdhu-n- nafs (hak hidup), hifdhu-d-din (hak ber agama), hifdhu-l-aql (hak berfikir), hifdhu- l-mal (hak kepemilikan), dan hifdhu-n-nasl (hak berkeluarga). Keselarasan dalam Hak Asasi Manusia tersebut, setidaknya terejawantahkan dalam nilai-nilai luhur Pancasila yang menjadi komitmen negara untuk melindungi semua warganya tanpa melihat latar belakang agama, jenis kelamin, atau etnis. Dengan menjadikan sila pertama “Ketuhanan yang Maha Esa” sebagai spirit bagi sila-sila lainnya, hak asasi manusia terlindungi oleh sila kedua “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab” dan sila kelima “Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia”, dan seterusnya. Dengan memperhatikan pada tujuan substantif – terwujudnya kesejahteraan masyarakat dalam payung Islam sebagaimana disebut di atas, penerimaan Gus Dur terhadap Pancasila juga harus dilihat sebagai langkah strategis bagi Nahdlatul Ulama. Mengingat konteks pada 1983 itu, ketika menerima Pancasila sebagai asas tunggal, hubungan Nahdlatul Ulama dengan pemerintah Orde Baru tidak dalam kondisi yang baik. Oleh karena itu, dengan mengakui Pancasila sebagai asas tunggal, Nahdlatul Ulama dapat “merebut” Pancasila dari hegemoni kekuasaan Orde Baru untuk kemudian menjadikannya sebagai wahana untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat dalam payung Islam. Pancasila Sebagai Titik Temu Pada akhirnya, dengan menjadikan Pancasila sebagai wahana untuk mengatur alat-alat penyelenggara negara, tentunya persatuan bangsa dapat diraih. Dengan demikian, sangat tepat jika kemudian Gus Dur (1999) menganggap bahwa Pancasila merupakan kompromi politik yang memungkinkan semua orang Indonesia hidup bersama-sama dalam sebuah kesatuan negara nasional (bukan negara teokrasi atau negara Islam). Penerimaan terhadap Pancasila merupakan hal yang niscaya, karena Gus Dur melihat bahwa proses lahirnya negara-bangsa ini dibarengi dengan pertarungan dua kubu ideologi (sekuler dan teokratis) yang sudah lama memiliki eksistensi di negeri ini. Di satu sisi, kubu sekuler yang terbagi juga dalam kelompok interest nasionalisme, sosialisme, kapitalisme, dan komunisme menginginkan adanya pemisahan tegas antara agama dan kehidupan bernegara. Adanya pemisahan iniberartiagamatidakturutcampurdalam urusan kenegaraan, sebaliknya negara juga tidak dibenarkan mengambil peran dalam urusan keagamaan. Di kubu yang lain, ada kecenderungan kelompok yang menginginkan agar agama (dalam kasus Indonesia, agama Islam) untuk menjadi acuan formal dan penentu kekuatan utama dalam kehidupan bernegara. Secara konseptual dapat diartikan sebagai negara teokratis. Hingga saat ini pertarungan wacana antara kubu sekuler melawan kubu teokratis, atau antara Pancasila sebagai “ideologi nasional” dan Islam sebagai “jalan hidup universal (universal way of life)” masih terus berlangsung secara dinamis, sehingga menjadi semacam kondisi status quo yang justru dapat menjadi panggung wacana dan dialog yang semakin menarik. Namun demikian, Gus Dur menegaskan bahwa Pancasila adalah serangkaian prinsip-prinsip yang bersifat lestari tentang hidup bernegara yang mutlak untuk diperjuangkan. Upaya perjuangan ini, menurut Gus Dur, harus dipertahankan agar kemurnian Pancasila dapatterjagadariupaya-upayamanipulasi terhadapnya. Apapun hasilnya, bagi Gus Dur, tentu akan memberikan manfaat bagi negara- bangsa Indonesia, sekaligus menjadi contoh bagi negara-bangsa lainnya. Tentunya tujuan (ghoyah) kemanfaatan dan keberkahan menjadi lebih menarik bagi kita daripada perdebatan tentang alat (wasilah) yang digunakan. Wallahu a’lam. **
  • 10. Edisi V/I/VI - 2015R E L I G I & B U D A Y A10 P u b l i c a P o s Empat Macam Manusia Menyambut Ramadhan MIMBAR oleh: Dr. Ahmad Husnul Hakim IMZI, M.A. Setahunsekali,dibulanRamadhan, umat Islam di seluruh dunia, di­ wa­jibkan untuk menjalankan ibadah puasa. Ramadhan adalah al-wafd al-‘azhim (utusan mulia) yang dikirim oleh Allah untuk mene­mui manusia, khusus­nya umat Islam, sehingga keda­ta­ ngan­nya sangat ditunggu-tunggu oleh setiap muslim. Karena itu, mereka akan melakukan persiap­ an penyambutan tamu agung itu. Panitia penyambutan dibentuk, agenda acara disusun, bahkan ada orang-orang tertentu yang ditun­ juk untuk melayani tamu agung tersebut. Spanduk-spanduk juga dibikin, besardankecil,denganber­tuliskan “MARHABAN YA RAMADHAN”, sehingga suasana kegembiraan itu benar-benar dirasakan oleh setiap muslim jauh sebelum sang tamu agung itu tiba. Tak ketinggalan juga acara-acarahiburanditelevisiyang bernuansa Ramadhan juga turut sertamemeriahkanmomenini. Namun, menurut Musthofa as-Siba’i, setiap kali datangnya bulan suci Ramadhan, sesung­ guhnya respons manusia dibagi dalam empat kategori, yaitu: Pertama, mereka tidak meng­ anggap Ramadhan sebagai bulan istimewa; layaknya bulan- bulan yang lain. Mereka ini tidak mungkin melaksanakan puasa; bahkan mereka terkadang meng­ olok-olok orang yang ber­puasa yang dianggapnya telah ber­peri­ laku bodoh karena telah di­bohongi oleh agamanya. Sebab, dalam pandangan mereka, orang yang berpuasa mau­pun tidak berpuasa ternyata tidak ada penga­ruhnya dalam kehi­dupan­nya, khususnya dalampersoalanmaterikeduniaan. Kedua, kelompok ini sejatinya sama dengan kelompok pertama, tidak suka dengan Rama­dhan, namun tidak ditun­jukkan secara terang-terangan. Mereka akan ter­paksa berpuasa jika di tengah- tengah orang yang berpuasa yang menge­nal diri­nya. Namun, jika berada di komunitas orang yang tidak ber­puasa, ia juga tidak ber­ puasa. Sebab, di hati kecilnya memang tidak ingin berpuasa. Ketiga, kelompok ini merasa senang dengan kehadiran bulan Ramadhan, karena biasanya di­ tandai dengan munculnya ber­ aneka ragam makanan dan minu­ man; dan juga bisa menjadi alasan untuk begadang semalaman. Orang semacam ini, seringkali mengam­ bing­hitamkan puasa ketika melak­ sanakan aktifitas peker­­jaannya. Ia hanya kuat mena­han lapar dan haus, namun sesung­guhnya ia tidak mampu mengendalikan hawa nafsunya. Ia bukan senang dengan Ramadhan, tetapi hanya senang dengan “bawaan-bawaannya”. Ia memang terlihat sabar, taat, rajin ibadah, tadarus al-Qur’an, derma­ wan; namun itu semua bukan sebagai bukti keberhasilannya me­la­wan hawa nafsunya, tetapi semata-mata karena mengejar pahala.Karenaitu,iatidakbertahan lama; sebab di luar Ramadhan, ia kelihatansifat-sifataslinya. Keempat, kelompok yang me­ lihat puasa sebagai sarana untuk ber­­­latih mengendalikan hawa nafsu, menempa jiwa atau tarbiyah ruhiyah (pendidikan rohani). Mereka tidak takut dengan lapar dan haus, justru lapar dan haus itu ia jadikan sebagai sarana untuk melatih mengendalikan dorongan hawa nafsunya demi menguatkan potensi rohaninya. Ia memahami betul bahwa manusia bukanlah siapa-siapa jika tanpa rohani. Bahkan, manusia cenderung ber­ peri­­laku layaknya binatang jika hawa nafsunya mendominasi diri­ nya. Lantas, di bulan suci ini, ada di kelompok yang manakah kita? Apakah puasa kita akan mening­ katkan potensi rohani sehingga kita layak menyandang predikat muttaqin (orang-orang yang bert­ akwa); atau sesungguhnya kita hanya mampu untuk menahan lapar dan haus, tetapi gagal dalam me­latih mengendalikan hawa nafsu. Atau justru kita termasuk orang yang tidak suka dengan datangnyabulansuciini? Kita sendiri yang bisa men­ jawab; bukan dengan ucapan, tetapi dengan sikap dan perilaku selama menjalankan ibadah puasa. Selamat berpuasa. Marha­ ban Ya Ramadhan. (dwm) Napak Tilas Pondok Pesantren Gerbang Tinatar, TegalsariNama Tegalsari sudah tidak asing bergaung di telinga masyarakat Ponorogo.Padaparohpertamaabad ke-18, seorang kyai besar bernama Kyai Ageng Hasan Bashari atau BesarididesaTegalsari,yaitusebuah desa kurang lebih 10 km ke arah selatan Kota Ponorogo Kyai Hasan Besari (Kasan Besari berdasarkan lidah orang Jawa) mendirikan sebuah pondok pesantren yang kemudian dikenal dengan sebutan Pondok Tegalsari. Nama asli pondok tersebut adalah Gerbang Tinatar namun karena berada di desa Tegalsari maka orang lebih mengenal pondok tersebut dengan nama Tegalsari. Tidak banyak orang yang tahu bahwa nama asli pondok pesantren pertama di Ponorogo tersebut adalah Gerbang Tinatar. tidak banyak orang yang tahu kapan tepatnya pondok pesantren tersebut berdiri. Pada masanya, Pondok tersebut dikelola oleh para kyai yang alim dan kharismatik serta piawai dalam mentransfer ilmu kepada para santrinya sehingga Gerbang Tinatar mencapai zaman keemasan. Pada zaman keemasan tersebut, santri yang menimba ilmu di Gerbang Tinatar mencapai lebih dari 10.000 (sepuluh ribu) orang santri. Para santri sebagian besar berasal dari hampir seluruh penjuru tanah Jawa. Karena besarnya jumlah santri pada masa keemasan itu, seluruh desa menjadi pondok, bahkan pondokan para santri juga didirikan di desa- desa sekitar, misalnya desa Jabung (Nglawu), desa Bantengan, dan lain- lain. Kemasyhuran Gerbang Tinatar tidak hanya sampai disitu, Raden Ngabehi Ronggowarsito, seorang Pujangga Jawa yang masyhur; dan tokoh Pergerakan Nasional H.O.S. Cokroaminoto (wafat 17 Desember 1934), selain itu ada yang mengatakan bahwa paku Buana II, dari Kertasura juga pernah nyantridiTegalsari.Iniadalahtanda betapa berpengaruhnya lembaga pendidikan Islam di Tegalsari ini pada waktu itu. Bahkan ketika crew menyambangi desa Tegalsari dan mewawancarai salah seorang pengelola pondok dan masjid (kini), yaitu Syamsudin mengatakan bahwa ramalan-ramalan Rangga­ warsito yang ter­kenal dan bahkan hampir selalu benar adalah berkat ilmu yang di­dapatkannya ketika nyantri di Gerbang Tinatar, Tegalsari. Karena itu pula Tegalsari mempunyai sebuah yayasan pendi­ dikan yang diberinama yayasan “Ronggowarsito” yang letaknya masih di samping masjid Tegalsari. Dalam Babad Perdikan Tegal­sari adabeberapaversicerita.Diceritakan tentang latar belakang Paku Buana II nyantri di Pondok Tegalsari. Pada suatu hari, tepatnya tanggal 30 Juni 1742, di Kerajaan Kertasura terjadi pemberontakan yang dipimpin oleh Raden Mas Garendi Susuhuhan Kuning, seo­rang Sunan keturunan Tionghoa. Serbu­an yang dilakukan oleh para pem­berontak itu terjadi begitu men­dadak dan hebat sehingga Kartasura tidak siap meng­ ha­dapi­nya. Karena itu Paku Buana II, pengu­asa Kertasura pada waktu itu bersama pengikutnya segera pergi dengan diam-diam meninggalkan Keraton menuju ke timur Gunung Lawu. Dalam pelariannya itu dia sampai di desa Tegalsari. Di tengah kekhawa­tiran dan ketakutan dari kejaran pasukan Sunan Kuning itulah kemu­dian Paku Buana II bertemu dengan Kyai Hasan Besari. Penguasa Kartasura ini selanjutnya menjadi santri dari Kyai wara` itu. Di bawah bimbingan dan tempaan Kyai Hasan Besari, Paku Buana II menjadi orang yang taat beragama dan senantiasa bertafakkur pada Allah swt, penguasa dari segala penguasa di semesta alam. Berkat keuletan dan kesungguhannya dalam beriba­ dah dan berdoa serta berkat keikh­ lasan bimbingan dan doa Kyai Hasan Besari, api pemberontakan di Kertasuraakhirnyareda.PakuBuana II kembali menduduki tahtanya. Sebagai balas budi, Sunan Paku Buana II mengambil Kyai Hasan Besari menjadi menantunya. Sejak itu nama Kyai yang alim ini dikenal dengan sebutan Yang Mulia Kanjeng Kyai Hasan Bashari (Besari). Sejak itu pula desa Tegalsari menjadi desa merdeka atau perdikan, yaitu desa istimewa yang bebas dari segala kewajiban membayar pajak kepada kerajaan. Versi lain seperti yang diceritakan salah satu pengelola pondok dan masjid Tegalsari (saat ini), Syamsudin berbeda dengan versi pertama. Beliau berkata: “memang benar Kanjeng Kyai Hasan Besari adalah menantu Paku Buana II, tapi bukan karena balas budi atau pemberontakan”. Salah seo­ rang imam masjid Tegalsari ini menceritakan pada zaman keema­ san­nya, Gerbang Tinatar dibawah asuhan Kyai Hasan Besari membuat undang-undang. Tidak jelas undang-undang yang dibuat pada waktu itu, tapi undang-undang tersebutsempatmembuatsangKyai dipenjara, bahkan hampir diasing­ kanolehPakuBuanaIIdariKerajaan Kertasura, Solo. Begitu ter­sohor­nya Gerbang Tinatar waktu itu sehingga peraturanatauundang-undangyang dibuat oleh pondok tersebut ter­ dengar sampai ke seluruh penjuru tanah Jawa, termasuk kerajaan Kerta­sura di bawah kekuasaanPaku Buana II. Undang-undang terse­ but tidak disetujui oleh kerajaan Kerta­sura, kemudian Kerajaan memu­tus­kan untuk mengasingkan Kyai Hasan Besari. Pada saat akan berangkat ke pengasingan, perahu yang ditum­pangi sang Kyai yang akan diasingkan tersebut tidak bisa melaju dan hanya tinggal di tempat, tidak ber­ geser sedi­kit­pun. Tapi ketika sang Kyai di­tu­run­­kan, perahu dapat me­laju normal. Ketika sang Kyai naik ke perahu lagi, perahu tidak bisa melaju dan begitu sete­rus­ nya sampai pada akhirnya Kyai Hasan Besari tidak jadi di­asing­ kan, dan hanya di­penjara saja. Pada suatu hari, kerajaan Kertasura menga­dakan sebuah acara. Dalam acara tersebut, hampir seluruh santri Gerbang Tinatar diundang untuk ber­ shalawat, maka terpaksa kerajaan Kertasura membebaskan sang Kyai untuk memimpin shalawatan. Dalam acara tersebut, putri Paku Buana II terpesona mendengar kemer­duan suara Kyai Hasan Besari dalambershalawatkemudianbeliau meminta ayahnya untuk dinikahkan dengan sang Kyai. Paku Buana II menyetujui kemudian menikahkan putrinya dengan Kyai Hasan Besari. Sejak itulah desa Tegalsari menjadi desa perddikan (bebas pajak). Versi mana yang benar, wallahu a’lam. Sepeninggal Kyai Hasan Besari, kejayaan Pondok Tegalsari tinggal kenangan. Beliau digantikan oleh putra ketujuh beliau yang bernama Kyai Hasan Yahya. Seterusnya Kyai Hasan Yahya digantikan oleh Kyai Bagus Hasan Bashari II yang kemudian digantikan oleh Kyai Hasan Anom. Demikianlah Pesantren Tegalsari hidup dan ber­ kem­bang dari generasi ke generasi, dari pengasuh satu ke pengasuh lain. Tetapi, pada pertengahan abad ke-19 atau pada generasi ke­empat keluarga Kyai Bashari, Pesantren Tegalsari mulai surut. Walau­ pun demikian, banyak para santri dan anak cucunya yang mengem­ bangkan agama Islam dengan men­ dirikan Pondok Pesantren di ber­ bagai daerah di seluruh Nusantara. Salah satu yang terbesar adalah PondokModernDarussalamGontor yang terletak di wilayah kecamatan Mlarak. Pondok ini didirikan oleh tiga orang cucu Kyai Hasan Besari. Kini Pondok Tegalsari memang masih berdiri namun jumlah santrinya hanya ratusan orang. Tapi tidak demikian dengan Masjid Tegalsari. Masjid ini Terletak di desa Tegalsari Kecamatan Jetis, kabupaten Ponorogo. Masjid Tegal­ sari diperkirakan dibangun pada tahun 1700-an dan merupakan pusat penyiaran agama Islam ter­besar di wilayah Kabupaten Ponorogo. Masjid ini terletak sekitar 200m dari pondok Tegalsari. Masjid dengan arsitektur jawa ini memiliki luas lebih dari 32m persegi, bagian dalam memiliki 36 tiang, sedagkan di bagian serambi masjid terdapat 12 tiang. Keistimewaan masjid ini selain karena usianya, seluruh kayu yang digunakan untuk menyangga masjid ini adalah kayu jati. Baik itu tiang maupun atapnya. merupakan peninggalanKyaiAgengHasanBesari yang setiap harinya tidak pernah sepi oleh umat, khususnya pada hari jumat kliwon dimana diadakan dikrul ghofilin dan istighosah yang dipromotori oleh pondok pesantren Darul Huda, Mayak, Tonatan Ponorogo, dan hari senin kliwon yang dipromotori dari Jampes, Kediri. Pengelola masjid tidak tahu pasti kapan dikrul ghofilin dan istighosah tersebut diadakan sebab sudah lama sekali. Mengenai tujuan diadakannya tentu untuk semakin mendekatkan diri kepada sang pencipta. Sedangkan, pada malam jum’at biasa tidak ada dikrul ghofilin maupun istighosah. Tenggang waktu antaramaghribdanisya’diisidengan sholathajat,sholattaubat,dansholat sunnah yang lain. Demikian juga setiap Ramadhan pada malam ganjil Lailatul Qadar, komplek pondok Tegalsari ini banyak dikunjungi orang untuk melakukan i’tikaf dengan sholat jamaah tengah malam di Masjid Tegalsari. Bahkan, I’tikaf tidak hanya pada malam ganjil bulan Ramadhan tersebut, beberapa orang jugaber­i’tikafdimalam-malambiasa, khusus­nya malam jum’at. Tidak hanya itu, salah satu cagar budaya kota Ponorogo tersebut juga ramai di­kunjungi siswa-siswa SMA, Aliyah, dan Tsanawiyah di kota Ponorogo pada bulan-bulan mendekati ujian untukmelakukanistighosahdando’a bersama. Selain dikrul ghofilin dan istighosah, juga ada pengajian rutin yaitupengajiankitabsetiaphariyang diikuti oleh remaja-remaja sekitar Masjid dan para santri. Tujuan pengajian kitab ini adalah untuk memperdalamagamaislam.(dwm) Foto: Publicapos Masjid Agung Tegalsari, di Kecamatan Jetis Kabupaten Ponorogo. Di masjid inilah, Bagus Burhan atau lebih di kenal dengan sebutan Ronggo Warsito yang mengarang Kitab Jongko Joyoboyo pernah menimba ilmu pada sang guru Kyai Ageng Besari