SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 22
Pengertian
Fasa Zat Murni
Proses Perubahan Fasa Zat Murni
Diagram Fasa
Persamaan Keadaan
Pengertian Perubahan Fasa
 Perubahan Fasa meruapakan efek dari adanya salah satu
  sifat fisika zat, yaitu wujud. Sifat fisika zat sendiri ialah sifat
  yang dapat diamati secara langsung tanpa mengubah
  susunan zat, misalnya wujud, warna, kelarutan, daya
  hantar listrik, dan kemagnetan, titik lebur dan titik didih.
 Secara harfiah, perubahan fasa terjadi saat sebuah zat
  berubah dari satu wujud ke wujud yang lain. Misalnya dari
  gas ke cair, cair ke padat, padat ke gas, dan sebaliknya.
  Setiap proses melibatkan panas, baik panas itu dilepas oleh
  zat ataupun diterima oleh zat, tapi tidak melibatkan
  perubahan temperatur.
Panas Yang Terlibat
 Panas ini disebut panas laten atau kalor laten. Istilah
  "laten" berasal dari bahasa Inggris, "latent", yang berarti
  "tersembunyi". Zaman orba dulu, istilah laten sering
  dipakai untuk mencap paham komunis sebagai bahaya
  laten. artinya paham ini adalah bahaya yang tidak terlihat
  tapi sesungguhnya adalah bahaya. Ini seperti api dalam
  sekam, apinya tidak terlihat dari luar tapi sesungguhnya
  dia ada di sana.
 Kalor laten, dalam termodinamika, dirumuskan sebagai
 $Q_l = m, L$
 dengan $Q_l$ adalah kalor laten, $m$ adalah massa
  zat, dan $L$ adalah kalor jenis laten (J/kg).
Gambaran Umum Perubahan Fasa
Fase dari Zat Murni
 Solid (padat) : jarak antar molekul sangat dekat sehingga
  gaya tarik antar molekul sangat kuat, maka bentuknya
  tetap. Gaya tarik antara molekul-molekul cenderung untuk
  mempertahankannya pada jarak yang relatif konstan.Pada
  temperatur tinggi molekul melawan gaya antar molekul
  dan terpencar.
 Liquid (cair) : Susunan molekul mirip dengan zat padat
  , tetapi terhadap yang lain sudah tidak tetap lagi.
  Sekumpulan molekul akan mengambang satu sama lain.
 Gas : Jarak antar molekul berjauhan dan susunannya acak.
  Molekul bergerak secara acak.
Proses Perubahan Fase Zat Murni
 Semua zat murni mempunyai mempunyai kelakuan
 umum yang sama. Sebagai contoh air (water).
Fase 1
         State 1 : Pada state ini disebut compressed liquid atau
         subcooled liquid. Pada state ini penambahan panas
         hanya akan menaikkan temperatur tetapi belum
         menyebabkan terjadi penguapan (not about to
         vaporize)
Fase 2

         State 2 : Disebut saturated liquid (cairan jenuh). Pada
         state ini fluida tepat akan berubah fasenya.
         Penambahan panas sedikit saja akan menyebabkan
         terjadi penguapan (about to vaporize). Akan
         mengalami sedikit penambahan volume.
Fase 3
         State 3 : Disebut “Saturated liquid - vapor mixture”
         (campuran uap - cairan jenuh). Pada keadaan ini
         uap dan cairan jenuh berada dalam kesetimbangan.
         Penambahan panas tidak akan menaikkan
         temperatur tetapi hanya menambah jumlah
         penguapan.
Fase 4
         State 4 : Campuran tepat berubah jadi uap seluruhnya,
         disebut “saturated vapor” (uap jenuh). Pada keadaan ini
         pengurangan panas akan menyebabkan terjadi
         pengembunan (“about to condense”).
Fase 5
         State 5 : Disebut “superheated vapor” (uap panas
         lanjut). Penambahan panas akan menyebabkan
         kenaikkan suhu dan volume..




          Proses Proses di atas dapat kita Gambarkan dalam sebuah
          Diagram Fasa yang akan kita bahas di slide selanjutnya
Diagram Fasa
 Diagram fase adalah sejenis grafik yang digunakan
 untuk menunjukkan kondisi kesetimbangan antara
 fase-fase yang berbeda dari suatu zat yang
 sama, melibatkan 3 komponen, yaitu Tekanan
 (P), Volume (V) dan Temperatur (T). Diagram Fasa
 yang melibatkan 3 komponen berupa grafik 3
 dimensi, sedangkan Diagram Fasa yang hanya
 melibatkan 2 komponen berupa Grafik 2 dimensi.
Diagram Fasa Zat Murni
                    Diagram P-T untuk
                    zat murni secara
                    umum dapat dilihat
                    dalam gambar
                    berikut ini.
                    Diagram ini sering
                    juga disebut dengan
                    diagram fasa zat
                    karena
                    menunjukkan
                    ketiga jenis fasa zat
                    yang dipisahkan
                    oleh garis
Penjelasan Grafik
 Garis Sublimation line (garis sublim) memisahkan daerah uap
    (vapor) dengan daerah beku (solid).
   Garis vaporization line (garis penguapan) memisahkan
    daerah cair dari daerah uap.
   Garis melting line (garis leleh) memisahkan daerah beku dari
    daerah cair.
   Pada gambar diatas, terlihat dua lokasi untuk garis melting line
    yang dibedakan dengan jenis garis. Garis putus-putus melting
    line merupakan garis melting line untuk zat yang memuai saat
    beku, sementara untuk zat yang menyusut saat beku garis
    melting line nya berupa garis biasa.
   Dari gambar diatas juga terlihat bahwa kondisi liquid (cair)
    hanya dapat terjadi pada tekanan dibawah tekanan triple point.
Diagram fasa P-T untuk air
 Titik Tripel
 Pada titik ini semua fasa berada dalam
    kesetimbangan, temperatur dan tekanan tetap.
   Titik tripel untuk air ada pada temperatur 0,01 oC dan
    tekanan 4,58 mmHg. Titik tripel untuk air, 273,16 K.
   Derajat kebebasan: F= c – p + 2
   (c = jumlah minimum komponen yang menentukan
    sistem; p= jumlah fasa; 2= variabel yang menentukan
    sistem); menyatakan seberapa banyak faktor yang
    menyatakan suatu sistem.
   Derajat kebebasan untuk air pada titik tripel adalah: f= 1-
    3+2=0, karena c=1 yaitu air, p=3 yaitu es, air dan uap air.
Gas Ideal
 Jika kita menghubungkan antara tekanan, suhu dan
  volum jenis (spesific volume) dari suatu zat, maka
  akan menghasilakan suatu persamaan keadaan.
 Ada banyak jenis persamaan keadaan, namun yang
  paling sederhana diantaranya adalah persamaan gas
  ideal.
 Namun sebelumnya, Apakah gas ideal itu?
Apa itu Gas Ideal?
 Gas ideal adalah gas yang memenuhi beberapa syarat tertentu.
    Gas ideal memenuhi beberapa kriteria sebagai berikut:
   Jumlah partikel gas banyak sekali tetapi tidak ada gaya tarik
    menarik antar partikel.
   Ukuran gas sangat kecil bila dibanding dengan ukuran
    wadah, jadi ukuran gas diabaikan.
   Setiap tumbukan yang terjadi bersifat lenting sempurna.
   Partikel gas terdistribusi merata pada seluruh ruang dalam
    wadah.
   Partikel gas memenuhi hukum newton tentang gerak.
   Semua partikel bergerak dengan acak.

    Dalam kehidupan nyata sebenarnya tidak ada gas ideal, ini
    hanya permisalan saja.
Persamaan Gas Ideal
   persamaan keadaan gas ideal PV=nRT
   P= Tekanan= atm
   V= volume = m3
   N= mol = mol
   T = suhu = K
   R= tetapan gas
   udara R = 287 J/(kg K)
      helium R = 2077 J/(kg K)
      argon R = 208 J/(kg K)
      nitrogen R = 296 J/(kg K)
Darimana Persamaan itu
diperoleh?
 Hukum Boyle
 Pada suhu konstant, untuk gas dengan massa
    tertentu, hasil kali volume (v) dan tekanan (p) adalah
    konstan.
   PV=k1 ---T, n tetap
   Hukum Charles
   Pada tekanan konstant, untuk gas dengan massa
    tertentu, volume bertambah secara linier dengan
    temperatur.
   V/T = k2 --P,n tetap
 Hukum Gay Lussac
 Pada volume kontan, tekanan gas berbanding lurus
    denagn temperatur absolut.
   P/T = k3 --V,n tetap
   Hukum Boyle dan Charles dapat digabung sbb:
   PV/T= k
   Hukum Avogadro
   Pada tekanan dan suhu sama, Volume yang sama dari
    gas gas akan mengandung jumlah mol yang sama.
   V/n= Ka ---P,T tetap
 Hukum Boyle :          V=1/p
 Hukum Charles :        V=T
 Hukum Avogadro :       V=n
 Dari hukum hukum ini diperoleh : V=nT/P atau V=R
  nT/P
 Jadi persamaan gas ideal ialah PV=nRT
 maka dari persamaan diatas, dapat disimpulkan bahwa
  Tekanan dikalikan dengan Volume Gas ideal akan
  sebanding dengan hasil kali jumlah Mol gas ideal
  dengan Suhu dalam satuan Kelvin.

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Laporan fisika (bandul)
Laporan fisika (bandul)Laporan fisika (bandul)
Laporan fisika (bandul)Rezki Amaliah
 
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimiaLaporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimiawd_amaliah
 
Penerapan hukum 2 termodinamika
Penerapan hukum 2 termodinamikaPenerapan hukum 2 termodinamika
Penerapan hukum 2 termodinamikaFKIP UHO
 
laporan praktikum viskositas
laporan praktikum viskositaslaporan praktikum viskositas
laporan praktikum viskositaswd_amaliah
 
Praktek Kalorimeter Fisika Dasar
Praktek Kalorimeter Fisika DasarPraktek Kalorimeter Fisika Dasar
Praktek Kalorimeter Fisika DasarWidya arsy
 
Termodinamika (5) a kesetimbangan_kimia
Termodinamika (5) a kesetimbangan_kimiaTermodinamika (5) a kesetimbangan_kimia
Termodinamika (5) a kesetimbangan_kimiajayamartha
 
Termodinamika (14) c prinsip_perubahan_entropi
Termodinamika (14) c prinsip_perubahan_entropiTermodinamika (14) c prinsip_perubahan_entropi
Termodinamika (14) c prinsip_perubahan_entropijayamartha
 
77190036 gas-ideal-sulies
77190036 gas-ideal-sulies77190036 gas-ideal-sulies
77190036 gas-ideal-suliesSaif Azhar
 
Acara 2 Kompleksometri
Acara 2 Kompleksometri Acara 2 Kompleksometri
Acara 2 Kompleksometri AgataMelati
 
Laporan lengkap praktikum menghitung jumlah kalor dalam kalorimeter
Laporan lengkap praktikum menghitung jumlah kalor dalam kalorimeterLaporan lengkap praktikum menghitung jumlah kalor dalam kalorimeter
Laporan lengkap praktikum menghitung jumlah kalor dalam kalorimeterSylvester Saragih
 
Viskositas zat cair cara stokes
Viskositas zat cair cara stokesViskositas zat cair cara stokes
Viskositas zat cair cara stokesPutri Aulia
 
363346658 16-soal-jawab-kinetik-kimia-nop-bahan-uas-docx
363346658 16-soal-jawab-kinetik-kimia-nop-bahan-uas-docx363346658 16-soal-jawab-kinetik-kimia-nop-bahan-uas-docx
363346658 16-soal-jawab-kinetik-kimia-nop-bahan-uas-docxSaya Kamu
 
Perpindahan panas bu lidia
Perpindahan panas bu lidiaPerpindahan panas bu lidia
Perpindahan panas bu lidiaAlen Pepa
 
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)Rezki Amaliah
 

Mais procurados (20)

Laporan fisika (bandul)
Laporan fisika (bandul)Laporan fisika (bandul)
Laporan fisika (bandul)
 
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimiaLaporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
 
Penerapan hukum 2 termodinamika
Penerapan hukum 2 termodinamikaPenerapan hukum 2 termodinamika
Penerapan hukum 2 termodinamika
 
laporan praktikum viskositas
laporan praktikum viskositaslaporan praktikum viskositas
laporan praktikum viskositas
 
Praktek Kalorimeter Fisika Dasar
Praktek Kalorimeter Fisika DasarPraktek Kalorimeter Fisika Dasar
Praktek Kalorimeter Fisika Dasar
 
Termodinamika (5) a kesetimbangan_kimia
Termodinamika (5) a kesetimbangan_kimiaTermodinamika (5) a kesetimbangan_kimia
Termodinamika (5) a kesetimbangan_kimia
 
Kalorimeter bom
Kalorimeter bomKalorimeter bom
Kalorimeter bom
 
Termodinamika (14) c prinsip_perubahan_entropi
Termodinamika (14) c prinsip_perubahan_entropiTermodinamika (14) c prinsip_perubahan_entropi
Termodinamika (14) c prinsip_perubahan_entropi
 
Perpindahan panasd
Perpindahan panasdPerpindahan panasd
Perpindahan panasd
 
HUKUM TERMODINAMIKA 1,2,3
HUKUM TERMODINAMIKA 1,2,3HUKUM TERMODINAMIKA 1,2,3
HUKUM TERMODINAMIKA 1,2,3
 
Argentometri
ArgentometriArgentometri
Argentometri
 
77190036 gas-ideal-sulies
77190036 gas-ideal-sulies77190036 gas-ideal-sulies
77190036 gas-ideal-sulies
 
Acara 2 Kompleksometri
Acara 2 Kompleksometri Acara 2 Kompleksometri
Acara 2 Kompleksometri
 
Laporan lengkap praktikum menghitung jumlah kalor dalam kalorimeter
Laporan lengkap praktikum menghitung jumlah kalor dalam kalorimeterLaporan lengkap praktikum menghitung jumlah kalor dalam kalorimeter
Laporan lengkap praktikum menghitung jumlah kalor dalam kalorimeter
 
Viskositas zat cair cara stokes
Viskositas zat cair cara stokesViskositas zat cair cara stokes
Viskositas zat cair cara stokes
 
Dasar2 termo
Dasar2 termoDasar2 termo
Dasar2 termo
 
363346658 16-soal-jawab-kinetik-kimia-nop-bahan-uas-docx
363346658 16-soal-jawab-kinetik-kimia-nop-bahan-uas-docx363346658 16-soal-jawab-kinetik-kimia-nop-bahan-uas-docx
363346658 16-soal-jawab-kinetik-kimia-nop-bahan-uas-docx
 
Perpindahan panas bu lidia
Perpindahan panas bu lidiaPerpindahan panas bu lidia
Perpindahan panas bu lidia
 
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
 
Laporan termokimia
Laporan termokimia Laporan termokimia
Laporan termokimia
 

Destaque

Diagram fase-cair
Diagram fase-cairDiagram fase-cair
Diagram fase-cairbollengk
 
Makalah hukum-raoult-dan-termodinamika-larutan-ideal
Makalah hukum-raoult-dan-termodinamika-larutan-idealMakalah hukum-raoult-dan-termodinamika-larutan-ideal
Makalah hukum-raoult-dan-termodinamika-larutan-idealTorang Aritonang
 
Mg3212 transformasi fasa & perlakuan panas 02
Mg3212 transformasi fasa & perlakuan panas 02Mg3212 transformasi fasa & perlakuan panas 02
Mg3212 transformasi fasa & perlakuan panas 02Salman Ramzy
 
2. adsorpsi aseton pada karbon aktif
2. adsorpsi aseton pada karbon aktif2. adsorpsi aseton pada karbon aktif
2. adsorpsi aseton pada karbon aktifTrisna Firmansyah
 
Diagram fasa fe fe3 c
Diagram fasa fe fe3 cDiagram fasa fe fe3 c
Diagram fasa fe fe3 cBayu Fajri
 
Ppt presipitation hardening
Ppt presipitation hardeningPpt presipitation hardening
Ppt presipitation hardeningVendi Supendi
 
Tabel, Grafik, Diagram dan Bagan
Tabel, Grafik, Diagram dan BaganTabel, Grafik, Diagram dan Bagan
Tabel, Grafik, Diagram dan BaganDwi Firli Ashari
 
Termodinamika1
Termodinamika1Termodinamika1
Termodinamika1APRIL
 
pengertian matriks, grafik,bagan, jadwal, dan skema
pengertian matriks, grafik,bagan, jadwal, dan skemapengertian matriks, grafik,bagan, jadwal, dan skema
pengertian matriks, grafik,bagan, jadwal, dan skemaKumpulan Jama'ah Al-Khidmah
 
Modul perpindahan panas konduksi steady state one dimensional
Modul perpindahan panas konduksi steady state one dimensionalModul perpindahan panas konduksi steady state one dimensional
Modul perpindahan panas konduksi steady state one dimensionalAli Hasimi Pane
 
How to Become a Thought Leader in Your Niche
How to Become a Thought Leader in Your NicheHow to Become a Thought Leader in Your Niche
How to Become a Thought Leader in Your NicheLeslie Samuel
 

Destaque (16)

Diagram fase-cair
Diagram fase-cairDiagram fase-cair
Diagram fase-cair
 
Makalah hukum-raoult-dan-termodinamika-larutan-ideal
Makalah hukum-raoult-dan-termodinamika-larutan-idealMakalah hukum-raoult-dan-termodinamika-larutan-ideal
Makalah hukum-raoult-dan-termodinamika-larutan-ideal
 
Diagram fasa
Diagram fasaDiagram fasa
Diagram fasa
 
Material Teknik
Material TeknikMaterial Teknik
Material Teknik
 
Mg3212 transformasi fasa & perlakuan panas 02
Mg3212 transformasi fasa & perlakuan panas 02Mg3212 transformasi fasa & perlakuan panas 02
Mg3212 transformasi fasa & perlakuan panas 02
 
2. adsorpsi aseton pada karbon aktif
2. adsorpsi aseton pada karbon aktif2. adsorpsi aseton pada karbon aktif
2. adsorpsi aseton pada karbon aktif
 
Diagram fasa fe fe3 c
Diagram fasa fe fe3 cDiagram fasa fe fe3 c
Diagram fasa fe fe3 c
 
Ppt presipitation hardening
Ppt presipitation hardeningPpt presipitation hardening
Ppt presipitation hardening
 
Tabel, Grafik, Diagram dan Bagan
Tabel, Grafik, Diagram dan BaganTabel, Grafik, Diagram dan Bagan
Tabel, Grafik, Diagram dan Bagan
 
Termodinamika1
Termodinamika1Termodinamika1
Termodinamika1
 
PENGERTIAN GRAFIK, DIAGRAM DAN TABEL
PENGERTIAN GRAFIK, DIAGRAM DAN TABELPENGERTIAN GRAFIK, DIAGRAM DAN TABEL
PENGERTIAN GRAFIK, DIAGRAM DAN TABEL
 
pengertian matriks, grafik,bagan, jadwal, dan skema
pengertian matriks, grafik,bagan, jadwal, dan skemapengertian matriks, grafik,bagan, jadwal, dan skema
pengertian matriks, grafik,bagan, jadwal, dan skema
 
Mengenai persamaan kajian dari termodinamika dan fisika statistika yakni term...
Mengenai persamaan kajian dari termodinamika dan fisika statistika yakni term...Mengenai persamaan kajian dari termodinamika dan fisika statistika yakni term...
Mengenai persamaan kajian dari termodinamika dan fisika statistika yakni term...
 
Material teknik
Material teknikMaterial teknik
Material teknik
 
Modul perpindahan panas konduksi steady state one dimensional
Modul perpindahan panas konduksi steady state one dimensionalModul perpindahan panas konduksi steady state one dimensional
Modul perpindahan panas konduksi steady state one dimensional
 
How to Become a Thought Leader in Your Niche
How to Become a Thought Leader in Your NicheHow to Become a Thought Leader in Your Niche
How to Become a Thought Leader in Your Niche
 

Semelhante a Perubahan Fasa

Perubahan Fase Zat Murni- Nadia Luanda Septania.pptx
Perubahan Fase Zat Murni- Nadia Luanda Septania.pptxPerubahan Fase Zat Murni- Nadia Luanda Septania.pptx
Perubahan Fase Zat Murni- Nadia Luanda Septania.pptxnadialuandaseptania
 
Termodinamika (14) a persamaan_dan_pertidaksamaan_clausius
Termodinamika (14) a persamaan_dan_pertidaksamaan_clausiusTermodinamika (14) a persamaan_dan_pertidaksamaan_clausius
Termodinamika (14) a persamaan_dan_pertidaksamaan_clausiusjayamartha
 
Potensial Termodinamika
 Potensial Termodinamika Potensial Termodinamika
Potensial TermodinamikaMutiara Cess
 
DASAR-DASAR PERHITUNGAN NERACA MASSA DAN ENERGI - 3.ppsx
DASAR-DASAR PERHITUNGAN NERACA MASSA DAN ENERGI - 3.ppsxDASAR-DASAR PERHITUNGAN NERACA MASSA DAN ENERGI - 3.ppsx
DASAR-DASAR PERHITUNGAN NERACA MASSA DAN ENERGI - 3.ppsxAgungKurnianto8
 
2 gas ideal & gas nyata edited
2 gas ideal & gas nyata edited2 gas ideal & gas nyata edited
2 gas ideal & gas nyata editedMahammad Khadafi
 
Tugas resume termo
Tugas resume termoTugas resume termo
Tugas resume termoKeys Ryan
 
Aplikasi stokiometri
Aplikasi stokiometriAplikasi stokiometri
Aplikasi stokiometririfkyags
 
Konsep Dasar Termodinamika part 1.pptx
Konsep Dasar Termodinamika part 1.pptxKonsep Dasar Termodinamika part 1.pptx
Konsep Dasar Termodinamika part 1.pptxAisyahNabila38
 
Pengertian gas ideal dan gas nyata
Pengertian gas ideal dan gas nyataPengertian gas ideal dan gas nyata
Pengertian gas ideal dan gas nyataAris Wibowo
 
Presentasi ke 7 tatanan materi gas
Presentasi ke 7 tatanan materi gasPresentasi ke 7 tatanan materi gas
Presentasi ke 7 tatanan materi gasAditya Setyawan
 
Teknologi humidifikasi.pptx
Teknologi humidifikasi.pptxTeknologi humidifikasi.pptx
Teknologi humidifikasi.pptxTengkuHastriad
 

Semelhante a Perubahan Fasa (20)

Farfis i
Farfis iFarfis i
Farfis i
 
Perubahan Fase Zat Murni- Nadia Luanda Septania.pptx
Perubahan Fase Zat Murni- Nadia Luanda Septania.pptxPerubahan Fase Zat Murni- Nadia Luanda Septania.pptx
Perubahan Fase Zat Murni- Nadia Luanda Septania.pptx
 
Termo1bab2
Termo1bab2Termo1bab2
Termo1bab2
 
Termodinamika (14) a persamaan_dan_pertidaksamaan_clausius
Termodinamika (14) a persamaan_dan_pertidaksamaan_clausiusTermodinamika (14) a persamaan_dan_pertidaksamaan_clausius
Termodinamika (14) a persamaan_dan_pertidaksamaan_clausius
 
Termodinamika
TermodinamikaTermodinamika
Termodinamika
 
Potensial Termodinamika
 Potensial Termodinamika Potensial Termodinamika
Potensial Termodinamika
 
DASAR-DASAR PERHITUNGAN NERACA MASSA DAN ENERGI - 3.ppsx
DASAR-DASAR PERHITUNGAN NERACA MASSA DAN ENERGI - 3.ppsxDASAR-DASAR PERHITUNGAN NERACA MASSA DAN ENERGI - 3.ppsx
DASAR-DASAR PERHITUNGAN NERACA MASSA DAN ENERGI - 3.ppsx
 
GAS
GASGAS
GAS
 
2 gas ideal & gas nyata edited
2 gas ideal & gas nyata edited2 gas ideal & gas nyata edited
2 gas ideal & gas nyata edited
 
Kelompok 1
Kelompok 1Kelompok 1
Kelompok 1
 
Tugas resume termo
Tugas resume termoTugas resume termo
Tugas resume termo
 
Gas Ideal
Gas IdealGas Ideal
Gas Ideal
 
Aplikasi stokiometri
Aplikasi stokiometriAplikasi stokiometri
Aplikasi stokiometri
 
Teori Kinetik Gas
Teori Kinetik GasTeori Kinetik Gas
Teori Kinetik Gas
 
Konsep Dasar Termodinamika part 1.pptx
Konsep Dasar Termodinamika part 1.pptxKonsep Dasar Termodinamika part 1.pptx
Konsep Dasar Termodinamika part 1.pptx
 
MODUL 8.pptx
MODUL 8.pptxMODUL 8.pptx
MODUL 8.pptx
 
Materi gas dan termodinamika
Materi gas dan termodinamikaMateri gas dan termodinamika
Materi gas dan termodinamika
 
Pengertian gas ideal dan gas nyata
Pengertian gas ideal dan gas nyataPengertian gas ideal dan gas nyata
Pengertian gas ideal dan gas nyata
 
Presentasi ke 7 tatanan materi gas
Presentasi ke 7 tatanan materi gasPresentasi ke 7 tatanan materi gas
Presentasi ke 7 tatanan materi gas
 
Teknologi humidifikasi.pptx
Teknologi humidifikasi.pptxTeknologi humidifikasi.pptx
Teknologi humidifikasi.pptx
 

Último

Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfsaptari3
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptannanurkhasanah2
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptAlfandoWibowo2
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024RoseMia3
 
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptLingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptimamshadiqin2
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASbilqisizzati
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 

Último (20)

Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptLingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 

Perubahan Fasa

  • 1. Pengertian Fasa Zat Murni Proses Perubahan Fasa Zat Murni Diagram Fasa Persamaan Keadaan
  • 2. Pengertian Perubahan Fasa  Perubahan Fasa meruapakan efek dari adanya salah satu sifat fisika zat, yaitu wujud. Sifat fisika zat sendiri ialah sifat yang dapat diamati secara langsung tanpa mengubah susunan zat, misalnya wujud, warna, kelarutan, daya hantar listrik, dan kemagnetan, titik lebur dan titik didih.  Secara harfiah, perubahan fasa terjadi saat sebuah zat berubah dari satu wujud ke wujud yang lain. Misalnya dari gas ke cair, cair ke padat, padat ke gas, dan sebaliknya. Setiap proses melibatkan panas, baik panas itu dilepas oleh zat ataupun diterima oleh zat, tapi tidak melibatkan perubahan temperatur.
  • 3. Panas Yang Terlibat  Panas ini disebut panas laten atau kalor laten. Istilah "laten" berasal dari bahasa Inggris, "latent", yang berarti "tersembunyi". Zaman orba dulu, istilah laten sering dipakai untuk mencap paham komunis sebagai bahaya laten. artinya paham ini adalah bahaya yang tidak terlihat tapi sesungguhnya adalah bahaya. Ini seperti api dalam sekam, apinya tidak terlihat dari luar tapi sesungguhnya dia ada di sana.  Kalor laten, dalam termodinamika, dirumuskan sebagai  $Q_l = m, L$  dengan $Q_l$ adalah kalor laten, $m$ adalah massa zat, dan $L$ adalah kalor jenis laten (J/kg).
  • 5. Fase dari Zat Murni  Solid (padat) : jarak antar molekul sangat dekat sehingga gaya tarik antar molekul sangat kuat, maka bentuknya tetap. Gaya tarik antara molekul-molekul cenderung untuk mempertahankannya pada jarak yang relatif konstan.Pada temperatur tinggi molekul melawan gaya antar molekul dan terpencar.  Liquid (cair) : Susunan molekul mirip dengan zat padat , tetapi terhadap yang lain sudah tidak tetap lagi. Sekumpulan molekul akan mengambang satu sama lain.  Gas : Jarak antar molekul berjauhan dan susunannya acak. Molekul bergerak secara acak.
  • 6. Proses Perubahan Fase Zat Murni  Semua zat murni mempunyai mempunyai kelakuan umum yang sama. Sebagai contoh air (water).
  • 7. Fase 1 State 1 : Pada state ini disebut compressed liquid atau subcooled liquid. Pada state ini penambahan panas hanya akan menaikkan temperatur tetapi belum menyebabkan terjadi penguapan (not about to vaporize)
  • 8. Fase 2 State 2 : Disebut saturated liquid (cairan jenuh). Pada state ini fluida tepat akan berubah fasenya. Penambahan panas sedikit saja akan menyebabkan terjadi penguapan (about to vaporize). Akan mengalami sedikit penambahan volume.
  • 9. Fase 3 State 3 : Disebut “Saturated liquid - vapor mixture” (campuran uap - cairan jenuh). Pada keadaan ini uap dan cairan jenuh berada dalam kesetimbangan. Penambahan panas tidak akan menaikkan temperatur tetapi hanya menambah jumlah penguapan.
  • 10. Fase 4 State 4 : Campuran tepat berubah jadi uap seluruhnya, disebut “saturated vapor” (uap jenuh). Pada keadaan ini pengurangan panas akan menyebabkan terjadi pengembunan (“about to condense”).
  • 11. Fase 5 State 5 : Disebut “superheated vapor” (uap panas lanjut). Penambahan panas akan menyebabkan kenaikkan suhu dan volume.. Proses Proses di atas dapat kita Gambarkan dalam sebuah Diagram Fasa yang akan kita bahas di slide selanjutnya
  • 12. Diagram Fasa  Diagram fase adalah sejenis grafik yang digunakan untuk menunjukkan kondisi kesetimbangan antara fase-fase yang berbeda dari suatu zat yang sama, melibatkan 3 komponen, yaitu Tekanan (P), Volume (V) dan Temperatur (T). Diagram Fasa yang melibatkan 3 komponen berupa grafik 3 dimensi, sedangkan Diagram Fasa yang hanya melibatkan 2 komponen berupa Grafik 2 dimensi.
  • 13. Diagram Fasa Zat Murni  Diagram P-T untuk zat murni secara umum dapat dilihat dalam gambar berikut ini. Diagram ini sering juga disebut dengan diagram fasa zat karena menunjukkan ketiga jenis fasa zat yang dipisahkan oleh garis
  • 14. Penjelasan Grafik  Garis Sublimation line (garis sublim) memisahkan daerah uap (vapor) dengan daerah beku (solid).  Garis vaporization line (garis penguapan) memisahkan daerah cair dari daerah uap.  Garis melting line (garis leleh) memisahkan daerah beku dari daerah cair.  Pada gambar diatas, terlihat dua lokasi untuk garis melting line yang dibedakan dengan jenis garis. Garis putus-putus melting line merupakan garis melting line untuk zat yang memuai saat beku, sementara untuk zat yang menyusut saat beku garis melting line nya berupa garis biasa.  Dari gambar diatas juga terlihat bahwa kondisi liquid (cair) hanya dapat terjadi pada tekanan dibawah tekanan triple point.
  • 15. Diagram fasa P-T untuk air
  • 16.  Titik Tripel  Pada titik ini semua fasa berada dalam kesetimbangan, temperatur dan tekanan tetap.  Titik tripel untuk air ada pada temperatur 0,01 oC dan tekanan 4,58 mmHg. Titik tripel untuk air, 273,16 K.  Derajat kebebasan: F= c – p + 2  (c = jumlah minimum komponen yang menentukan sistem; p= jumlah fasa; 2= variabel yang menentukan sistem); menyatakan seberapa banyak faktor yang menyatakan suatu sistem.  Derajat kebebasan untuk air pada titik tripel adalah: f= 1- 3+2=0, karena c=1 yaitu air, p=3 yaitu es, air dan uap air.
  • 17. Gas Ideal  Jika kita menghubungkan antara tekanan, suhu dan volum jenis (spesific volume) dari suatu zat, maka akan menghasilakan suatu persamaan keadaan.  Ada banyak jenis persamaan keadaan, namun yang paling sederhana diantaranya adalah persamaan gas ideal.  Namun sebelumnya, Apakah gas ideal itu?
  • 18. Apa itu Gas Ideal?  Gas ideal adalah gas yang memenuhi beberapa syarat tertentu. Gas ideal memenuhi beberapa kriteria sebagai berikut:  Jumlah partikel gas banyak sekali tetapi tidak ada gaya tarik menarik antar partikel.  Ukuran gas sangat kecil bila dibanding dengan ukuran wadah, jadi ukuran gas diabaikan.  Setiap tumbukan yang terjadi bersifat lenting sempurna.  Partikel gas terdistribusi merata pada seluruh ruang dalam wadah.  Partikel gas memenuhi hukum newton tentang gerak.  Semua partikel bergerak dengan acak.  Dalam kehidupan nyata sebenarnya tidak ada gas ideal, ini hanya permisalan saja.
  • 19. Persamaan Gas Ideal  persamaan keadaan gas ideal PV=nRT  P= Tekanan= atm  V= volume = m3  N= mol = mol  T = suhu = K  R= tetapan gas  udara R = 287 J/(kg K)  helium R = 2077 J/(kg K)  argon R = 208 J/(kg K)  nitrogen R = 296 J/(kg K)
  • 20. Darimana Persamaan itu diperoleh?  Hukum Boyle  Pada suhu konstant, untuk gas dengan massa tertentu, hasil kali volume (v) dan tekanan (p) adalah konstan.  PV=k1 ---T, n tetap  Hukum Charles  Pada tekanan konstant, untuk gas dengan massa tertentu, volume bertambah secara linier dengan temperatur.  V/T = k2 --P,n tetap
  • 21.  Hukum Gay Lussac  Pada volume kontan, tekanan gas berbanding lurus denagn temperatur absolut.  P/T = k3 --V,n tetap  Hukum Boyle dan Charles dapat digabung sbb:  PV/T= k  Hukum Avogadro  Pada tekanan dan suhu sama, Volume yang sama dari gas gas akan mengandung jumlah mol yang sama.  V/n= Ka ---P,T tetap
  • 22.  Hukum Boyle : V=1/p  Hukum Charles : V=T  Hukum Avogadro : V=n  Dari hukum hukum ini diperoleh : V=nT/P atau V=R nT/P  Jadi persamaan gas ideal ialah PV=nRT  maka dari persamaan diatas, dapat disimpulkan bahwa Tekanan dikalikan dengan Volume Gas ideal akan sebanding dengan hasil kali jumlah Mol gas ideal dengan Suhu dalam satuan Kelvin.