SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 34
BAB 2
REAKSI REDOKS
DAN
ELEKTROKIMIA
2.1 Penyetaraan Reaksi Redoks
2.2 Sel Volta
2.3 Elektrolisis
2.4 Korosi
PENYETARAAN REAKSI REDOKS
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.
1. Tuliskan kerangka dasar reaksi, yaitu reduktor dan
hasil oksidasinya serta oksidator dan hasil reduksinya.
2. Setarakan unsur yang mengalami perubahan bilangan
oksidasi dengan memberi koefisien yang sesuai
(biasanya ialah unsur selain hidrogen dan oksigen).
Metode Bilangan Oksidasi
3. Tentukan jumlah penurunan bilangan oksidasi dari
oksidator dan jumlah pertambahan bilangan
oksidasi dari reduktor. Dalam hal ini yang dimaksud
dengan ”jumlah penurunan bilangan oksidasi” atau
”jumlah pertambahan bilangan oksidasi” adalah
hasil kali antara jumlah atom yang terlibat dengan
perubahan bilangan oksidasinya.
4. Samakan jumlah perubahan bilangan oksidasi
tersebut dengan memberi koefisien yang sesuai.
5. Setarakan muatan dengan menambah ion H
(dalam suasana asam) atau ion OH (dalam
suasana basa).
6. Setarakan atom H dengan menambahkan H2O.
–
+
Metode Setengah Reaksi (Ion-Elektron)
Suasana Larutan Asam
Tulislah kerangka dasar dari setengah reaksi
reduksi dan setengah reaksi oksidasi secara
terpisah dalam bentuk reaksi ion.
Langkah 1
Masing-masing setengah reaksi disetarakan dengan
urutan sebagai berikut.
a. Setarakan atom unsur yang mengalami perubahan
bilangan oksidasi (biasanya ialah unsur selain
oksigen dan hidrogen).
b. Setarakan oksigen dengan menambahkan molekul
air (H2O).
c. Setarakan atom hidrogen dengan menambahkan ion
H .
d. Setarakan muatan dengan menambahkan elektron.
Langkah 2
+
Samakan jumlah elektron yang diserap pada
setengah reaksi reduksi dengan jumlah elektron
yang dibebaskan pada setengah reaksi oksidasi
dengan cara memberi koefisien yang sesuai,
kemudian jumlahkanlah kedua setengah reaksi
tersebut.
Langkah 3
Penyetaraan reaksi redoks dalam suasana basa dapat
dilakukan dengan cara yang sama seperti dalam
suasana asam, tetapi ion H+ kemudian harus
dihilangkan.
Cara menghilangkan ion H+ tersebut dengan
menambahkan ion OH– pada kedua ruas, masing-
masing sejumlah ion H+ yang ada.
Suasana Larutan Basa
Reaksi Redoks Spontan
Contohnya adalah reaksi antara logam zink dengan
larutan tembaga(II) sulfat.
Reaksi redoks spontan adalah reaksi redoks yang
berlangsung serta-merta.
Sementara itu, reaksi kebalikannya tidak terjadi.
Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa kebalikan dari
reaksi spontan adalah tidak spontan.
Susunan Sel Volta
Logam zink dicelupkan dalam larutan yang mengandung ion Zn
sementara sepotong logam tembaga dicelupkan dalam larutan ion Cu .
Logam zink akan larut sambil melepas dua elektron.
2+
2+
Elektron yang dibebaskan tidak
memasuki larutan tetapi tertinggal
pada logam zink itu.
Elektron tersebut selanjutnya akan
mengalir ke logam tembaga melalui
kawat penghantar.
2+
Ion Cu akan mengambil elektron
dari logam tembaga kemudian
mengendap.
Sel Volta
Anode
→ terjadi oksidasi
→ bermuatan (–)
Katode
→ terjadi reduksi
→ bermuatan (+)
Notasi Sel Volta
Susunan suatu sel volta dinyatakan dengan suatu notasi
singkat yang disebut diagram sel.
a. Anode biasanya digambarkan di sebelah kiri, sedangkan
katode di sebelah kananpada anode terjadi oksidasi Zn
menjadi Zn .
2+
2+
b. Di katode terjadi reduksi ion Cu menjadi Cu.
c. Dua garis sejajar (||) yang memisahkan anode dan katode
menyatakan jembatan garam, sedangkan garis tunggal
menyatakan batas antarfase
Potensial Elektrode Standar (E⁰)
Potensial sel yang dihasilkan oleh suatu elektrode
(M) dengan elektrode hidrogen disebut potensial
elektrode itu dan dinyatakan dengan lambang E.
Apabila pengukuran dilakukan pada kondisi standar,
yaitu pada suhu 25°C dengan konsentrasi ion-ion 1
M dan tekanan gas 1 atm, disebut potensial
elektrode standar dan diberi lambang E°.
 Elektrode yang lebih mudah mengalami reduksi
dibandingkan terhadap elektrode hidrogen
mempunyai potensial elektrode bertanda positif
(diberi tanda positif), sedangkan elektrode yang lebih
sukar mengalami reduksi diberi tanda negatif.
 Potensial elektrode sama dengan potensial
reduksi.
 Adapun potensial oksidasi sama nilainya dengan
potensial reduksi, tetapi tandanya berlawanan.
Potensial Sel
Katode adalah elektrode yang mempunyai
harga E° lebih besar (lebih positif), sedangkan
anode adalah yang mempunyai E° lebih kecil
(lebih negatif).
Contoh
Tentukanlah E°sel yang disusun dari kedua elektrode
itu.
Jawab:
Potensial sel adalah selisih potensial katode dengan
anode.
Katode merupakan elektrode yang potensial reduksinya
lebih positif, dalam hal ini yaitu perak.
E°sel = E°(katode) – E°(anode)
E°sel = +0,80 V – (–2,37 V)
= +3,17 volt
Potensial Reaksi Redoks
Deret Keaktifan Logam (Deret Volta)
Semakin kiri kedudukan suatu logam dalam deret volta,
 logam semakin reaktif (semakin mudah melepas elektron),
 logam merupakan reduktor yang semakin kuat.
Susunan unsur-unsur logam berdasarkan potensial elektrode
standarnya disebut deret elektrokimia atau deret volta.
Sebaliknya, semakin kanan kedudukan logam dalam deret volta,
 logam semakin kurang reaktif (semakin sukar melepas elektron),
 kationnya merupakan oksidator yang semakin kuat.
Tugas Murid...
• Buat ringkasan di buku catatan Anda tentang
Penerapan Sel Volta dalam Kehidupan,
meliputi :
– Reaksi yang terjadi di katoda dan anoda
– Contoh dalam kehidupan sehari-hari
– Manfaatnya
– Gambarnya
Aki
Sel aki terdiri atas anode Pb
(timbel = timah hitam) dan
katode PbO2 (timbel(IV) oksida).
Keduanya merupakan zat padat,
yang dicelupkan dalam larutan
asam sulfat.
Baterai Kering (Sel Leclanche)
Baterai Alkalin
Susunan Sel Elektrolisis
Sel elektrolisis terdiri dari
sebuah wadah, elektrode,
elektrolit, dan sumber arus
searah dengan susunan
seperti gambar berikut.
Reaksi-reaksi Elektrolisis
Reaksi elektrolisis terdiri dari reaksi katode,
yaitu reduksi, dan reaksi anode, yaitu oksidasi.
a. Spesi yang mengalami reduksi di katode
adalah spesi yang potensial reduksinya
paling besar.
b. Spesi yang mengalami oksidasi di anode
adalah spesi yang potensial oksidasinya
paling besar.
Reaksi di katode bergantung pada jenis kation dalam
larutan. Jika kation berasal dari logam-logam aktif
(logam golongan IA, IIA, Al atau Mn), yaitu logam-
logam yang potensial standar reduksinya lebih kecil
(lebih negatif daripada air), maka air yang tereduksi.
Sebaliknya, kation selain yang disebutkan di atas akan
tereduksi.
Reaksi-reaksi di Katode
(Reduksi)
Reaksi-reaksi di Anode (Oksidasi)
Jika anode tidak terbuat dari Pt, Au atau grafit, maka anode
itu akan teroksidasi.
Elektrode Pt, Au, dan grafit (C) digolongkan sebagai elektrode inert
(sukar bereaksi).
Jika anode terbuat dari elektrode inert, maka reaksi anode
bergantung pada jenis anion dalam larutan.
Anion sisa asam oksi seperti SO4 , NO , PO4 , dan F , mempunyai
potensial oksidasi lebih negatif daripada air. Anion-anion seperti itu sukar
dioksidasi sehingga air yang teroksidasi.
2– 2– 2– –
Jika anion lebih mudah dioksidasi daripada air, seperti Br , dan I , maka
anion itu yang teroksidasi.
– –
Hukum-hukum Faraday
“Massa zat yang dibebaskan pada elektrolisis (G)
berbanding lurus dengan jumlah listrik yang digunakan (Q)”.
G ≈ Q
Jumlah muatan listrik (Q) sama dengan hasil kali dari kuat arus (i)
dengan waktu (t).
Q = i × t (coulomb)
Jadi, G ≈ i t
Hukum Faraday 1
"Massa zat yang dibebaskan pada elektrolisis (G)
berbanding lurus dengan massa ekivalen zat itu (ME)".
G ≈ ME
Penggabungan hukum Faraday I dan II menghasilkan persamaan
sebagai berikut.
G = k × i × t × ME .......... (2.5)
(k = tetapan/pembanding)
Hukum Faraday 2
Faraday menemukan harga k = 1
96.500
dengan, G = massa zat yang dibebaskan (dalam gram)
i = kuat arus (dalam ampere)
t = waktu (dalam detik)
ME = massa ekivalen
Massa ekivalen dari unsur-unsur logam sama dengan massa
atom relatif (Ar) dibagi dengan bilangan oksidasinya (biloks).
Jadi, G = k × i × t × ME dapat dinyatakan sebagai berikut.
Stoikiometri Reaksi Elektrolisis
Stoikiometri reaksi elektrolisis didasarkan pada anggapan
bahwa arus listrik adalah aliran elektron. Muatan listrik dari
1 mol elektron adalah 96.500 coulomb. Jumlah muatan dari
1 mol elektron ini sama dengan tetapan Faraday (1 F).
1 F ≡ 1 mol elektron ≡ 96.500 coulomb
Hubungan kuat arus dan waktu dengan jumlah mol
elektron:
Penggunaan Elektrolisis dalam Industri
Dapat disebutkan tiga bidang industri yang menggunakan
elektrolisis, yaitu produksi zat, pemurnian logam, dan
penyepuhan.
a. Produksi Zat
Banyak zat kimia dibuat melalui elektrolisis, misalnya logam-logam
alkali, magnesium, aluminium, fluorin, klorin, natrium hidroksida,
natrium hipoklorit, dan hidrogen peroksida.
b. Pemurnian Logam
Contoh terpenting dalam bidang ini adalah pemurnian tembaga.
c. Penyepuhan
Penyepuhan (electroplating) dimaksudkan untuk melindungi
logam terhadap korosi atau untuk memperbaiki penampilan.
Korosi
Korosi adalah reaksi redoks antara suatu logam dengan berbagai
zat di lingkungannya yang menghasilkan senyawa-senyawa yang
tak dikehendaki.
a. Pada peristiwa korosi, logam mengalami oksidasi, sedangkan
oksigen (udara) mengalami reduksi.
b. Korosi merupakan proses elektrokimia. Pada korosi besi,
bagian tertentu dari besi itu berlaku sebagai anode, di mana
besi mengalami oksidasi.
c. Elektron yang dibebaskan di anode mengalir ke bagian lain dari
besi itu yang berlaku sebagai katode, di mana oksigen tereduksi.
atau
Cara-cara Mencegah Korosi Besi
1) Mengecat
Jembatan, pagar dan railing biasanya dicat. Cat
menghindarkan kontak besi dengan udara dan air.
2) Melumuri dengan oli atau gemuk
Cara ini diterapkan untuk berbagai perkakas dan mesin.
Oli dan gemuk mencegah kontak besi dengan air.
3) Dibalut dengan plastik
Berbagai macam barang, misalnya rak piring dan
keranjang sepeda dibalut dengan plastik. Plastik
mencegah kontak besi dengan udara dan air.
4) Tin plating (pelapisan dengan timah)
Kaleng-kaleng kemasan terbuat dari besi yang dilapisi
dengan timah. Pelapisan dilakukan secara elektrolisis,
yang disebut electroplating.
5) Galvanisasi (pelapisan dengan zink)
Pipa besi, tiang telpon, badan mobil, dan berbagai
barang lain dilapisi dengan zink.
6) Cromium plating (pelapisan dengan
kromium)
7) Sacrificial protection (pengorbanan anode)

Mais conteúdo relacionado

Semelhante a 11841594.ppt

Semelhante a 11841594.ppt (20)

Kimia2
Kimia2Kimia2
Kimia2
 
Makalah elektrolisis
Makalah elektrolisisMakalah elektrolisis
Makalah elektrolisis
 
Kd meeting 6
Kd meeting 6Kd meeting 6
Kd meeting 6
 
Kimia3.Docx
Kimia3.DocxKimia3.Docx
Kimia3.Docx
 
Elektrolisis
ElektrolisisElektrolisis
Elektrolisis
 
Elektrokimia baru
Elektrokimia baruElektrokimia baru
Elektrokimia baru
 
REDOKS DAN ELEKTROKIMIA
REDOKS DAN ELEKTROKIMIAREDOKS DAN ELEKTROKIMIA
REDOKS DAN ELEKTROKIMIA
 
Bab 8
Bab 8Bab 8
Bab 8
 
Sel volta
Sel voltaSel volta
Sel volta
 
Sel volta dan sel elektrolisis
Sel volta dan sel elektrolisisSel volta dan sel elektrolisis
Sel volta dan sel elektrolisis
 
Elekttrokimia
Elekttrokimia Elekttrokimia
Elekttrokimia
 
Selelektrolisis
SelelektrolisisSelelektrolisis
Selelektrolisis
 
Elekttrokimia
Elekttrokimia Elekttrokimia
Elekttrokimia
 
Elekttrokimia 1
Elekttrokimia 1Elekttrokimia 1
Elekttrokimia 1
 
Kimia bab 2
Kimia bab 2Kimia bab 2
Kimia bab 2
 
kel-01-elektrokimia.ppt
kel-01-elektrokimia.pptkel-01-elektrokimia.ppt
kel-01-elektrokimia.ppt
 
bab 2.pptx
bab 2.pptxbab 2.pptx
bab 2.pptx
 
Sel Elektrokimia revisi tahun 2024 new.ppt
Sel Elektrokimia revisi tahun 2024 new.pptSel Elektrokimia revisi tahun 2024 new.ppt
Sel Elektrokimia revisi tahun 2024 new.ppt
 
1576183 634869047861012500
1576183 6348690478610125001576183 634869047861012500
1576183 634869047861012500
 
Bab 2 redoks
Bab 2 redoksBab 2 redoks
Bab 2 redoks
 

Último

Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXIksanSaputra6
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxnursariheldaseptiana
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024editwebsitesubdit
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxsalmnor
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfAkhyar33
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxDEAAYUANGGREANI
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptxSusanSanti20
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024RahmadLalu1
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxPANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxfitriaoskar
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxJuliBriana2
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptnovibernadina
 

Último (20)

Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxPANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 

11841594.ppt

  • 1. BAB 2 REAKSI REDOKS DAN ELEKTROKIMIA 2.1 Penyetaraan Reaksi Redoks 2.2 Sel Volta 2.3 Elektrolisis 2.4 Korosi
  • 2. PENYETARAAN REAKSI REDOKS Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut. 1. Tuliskan kerangka dasar reaksi, yaitu reduktor dan hasil oksidasinya serta oksidator dan hasil reduksinya. 2. Setarakan unsur yang mengalami perubahan bilangan oksidasi dengan memberi koefisien yang sesuai (biasanya ialah unsur selain hidrogen dan oksigen). Metode Bilangan Oksidasi
  • 3. 3. Tentukan jumlah penurunan bilangan oksidasi dari oksidator dan jumlah pertambahan bilangan oksidasi dari reduktor. Dalam hal ini yang dimaksud dengan ”jumlah penurunan bilangan oksidasi” atau ”jumlah pertambahan bilangan oksidasi” adalah hasil kali antara jumlah atom yang terlibat dengan perubahan bilangan oksidasinya. 4. Samakan jumlah perubahan bilangan oksidasi tersebut dengan memberi koefisien yang sesuai. 5. Setarakan muatan dengan menambah ion H (dalam suasana asam) atau ion OH (dalam suasana basa). 6. Setarakan atom H dengan menambahkan H2O. – +
  • 4. Metode Setengah Reaksi (Ion-Elektron) Suasana Larutan Asam Tulislah kerangka dasar dari setengah reaksi reduksi dan setengah reaksi oksidasi secara terpisah dalam bentuk reaksi ion. Langkah 1
  • 5. Masing-masing setengah reaksi disetarakan dengan urutan sebagai berikut. a. Setarakan atom unsur yang mengalami perubahan bilangan oksidasi (biasanya ialah unsur selain oksigen dan hidrogen). b. Setarakan oksigen dengan menambahkan molekul air (H2O). c. Setarakan atom hidrogen dengan menambahkan ion H . d. Setarakan muatan dengan menambahkan elektron. Langkah 2 +
  • 6. Samakan jumlah elektron yang diserap pada setengah reaksi reduksi dengan jumlah elektron yang dibebaskan pada setengah reaksi oksidasi dengan cara memberi koefisien yang sesuai, kemudian jumlahkanlah kedua setengah reaksi tersebut. Langkah 3
  • 7. Penyetaraan reaksi redoks dalam suasana basa dapat dilakukan dengan cara yang sama seperti dalam suasana asam, tetapi ion H+ kemudian harus dihilangkan. Cara menghilangkan ion H+ tersebut dengan menambahkan ion OH– pada kedua ruas, masing- masing sejumlah ion H+ yang ada. Suasana Larutan Basa
  • 8. Reaksi Redoks Spontan Contohnya adalah reaksi antara logam zink dengan larutan tembaga(II) sulfat. Reaksi redoks spontan adalah reaksi redoks yang berlangsung serta-merta. Sementara itu, reaksi kebalikannya tidak terjadi. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa kebalikan dari reaksi spontan adalah tidak spontan.
  • 9. Susunan Sel Volta Logam zink dicelupkan dalam larutan yang mengandung ion Zn sementara sepotong logam tembaga dicelupkan dalam larutan ion Cu . Logam zink akan larut sambil melepas dua elektron. 2+ 2+ Elektron yang dibebaskan tidak memasuki larutan tetapi tertinggal pada logam zink itu. Elektron tersebut selanjutnya akan mengalir ke logam tembaga melalui kawat penghantar. 2+ Ion Cu akan mengambil elektron dari logam tembaga kemudian mengendap.
  • 10. Sel Volta Anode → terjadi oksidasi → bermuatan (–) Katode → terjadi reduksi → bermuatan (+)
  • 11. Notasi Sel Volta Susunan suatu sel volta dinyatakan dengan suatu notasi singkat yang disebut diagram sel. a. Anode biasanya digambarkan di sebelah kiri, sedangkan katode di sebelah kananpada anode terjadi oksidasi Zn menjadi Zn . 2+ 2+ b. Di katode terjadi reduksi ion Cu menjadi Cu. c. Dua garis sejajar (||) yang memisahkan anode dan katode menyatakan jembatan garam, sedangkan garis tunggal menyatakan batas antarfase
  • 12. Potensial Elektrode Standar (E⁰) Potensial sel yang dihasilkan oleh suatu elektrode (M) dengan elektrode hidrogen disebut potensial elektrode itu dan dinyatakan dengan lambang E. Apabila pengukuran dilakukan pada kondisi standar, yaitu pada suhu 25°C dengan konsentrasi ion-ion 1 M dan tekanan gas 1 atm, disebut potensial elektrode standar dan diberi lambang E°.
  • 13.  Elektrode yang lebih mudah mengalami reduksi dibandingkan terhadap elektrode hidrogen mempunyai potensial elektrode bertanda positif (diberi tanda positif), sedangkan elektrode yang lebih sukar mengalami reduksi diberi tanda negatif.  Potensial elektrode sama dengan potensial reduksi.  Adapun potensial oksidasi sama nilainya dengan potensial reduksi, tetapi tandanya berlawanan.
  • 14. Potensial Sel Katode adalah elektrode yang mempunyai harga E° lebih besar (lebih positif), sedangkan anode adalah yang mempunyai E° lebih kecil (lebih negatif).
  • 15. Contoh Tentukanlah E°sel yang disusun dari kedua elektrode itu. Jawab: Potensial sel adalah selisih potensial katode dengan anode. Katode merupakan elektrode yang potensial reduksinya lebih positif, dalam hal ini yaitu perak. E°sel = E°(katode) – E°(anode) E°sel = +0,80 V – (–2,37 V) = +3,17 volt
  • 17. Deret Keaktifan Logam (Deret Volta) Semakin kiri kedudukan suatu logam dalam deret volta,  logam semakin reaktif (semakin mudah melepas elektron),  logam merupakan reduktor yang semakin kuat. Susunan unsur-unsur logam berdasarkan potensial elektrode standarnya disebut deret elektrokimia atau deret volta. Sebaliknya, semakin kanan kedudukan logam dalam deret volta,  logam semakin kurang reaktif (semakin sukar melepas elektron),  kationnya merupakan oksidator yang semakin kuat.
  • 18. Tugas Murid... • Buat ringkasan di buku catatan Anda tentang Penerapan Sel Volta dalam Kehidupan, meliputi : – Reaksi yang terjadi di katoda dan anoda – Contoh dalam kehidupan sehari-hari – Manfaatnya – Gambarnya
  • 19. Aki Sel aki terdiri atas anode Pb (timbel = timah hitam) dan katode PbO2 (timbel(IV) oksida). Keduanya merupakan zat padat, yang dicelupkan dalam larutan asam sulfat.
  • 20.
  • 21. Baterai Kering (Sel Leclanche)
  • 23. Susunan Sel Elektrolisis Sel elektrolisis terdiri dari sebuah wadah, elektrode, elektrolit, dan sumber arus searah dengan susunan seperti gambar berikut.
  • 24. Reaksi-reaksi Elektrolisis Reaksi elektrolisis terdiri dari reaksi katode, yaitu reduksi, dan reaksi anode, yaitu oksidasi. a. Spesi yang mengalami reduksi di katode adalah spesi yang potensial reduksinya paling besar. b. Spesi yang mengalami oksidasi di anode adalah spesi yang potensial oksidasinya paling besar.
  • 25. Reaksi di katode bergantung pada jenis kation dalam larutan. Jika kation berasal dari logam-logam aktif (logam golongan IA, IIA, Al atau Mn), yaitu logam- logam yang potensial standar reduksinya lebih kecil (lebih negatif daripada air), maka air yang tereduksi. Sebaliknya, kation selain yang disebutkan di atas akan tereduksi. Reaksi-reaksi di Katode (Reduksi)
  • 26. Reaksi-reaksi di Anode (Oksidasi) Jika anode tidak terbuat dari Pt, Au atau grafit, maka anode itu akan teroksidasi. Elektrode Pt, Au, dan grafit (C) digolongkan sebagai elektrode inert (sukar bereaksi). Jika anode terbuat dari elektrode inert, maka reaksi anode bergantung pada jenis anion dalam larutan. Anion sisa asam oksi seperti SO4 , NO , PO4 , dan F , mempunyai potensial oksidasi lebih negatif daripada air. Anion-anion seperti itu sukar dioksidasi sehingga air yang teroksidasi. 2– 2– 2– – Jika anion lebih mudah dioksidasi daripada air, seperti Br , dan I , maka anion itu yang teroksidasi. – –
  • 27. Hukum-hukum Faraday “Massa zat yang dibebaskan pada elektrolisis (G) berbanding lurus dengan jumlah listrik yang digunakan (Q)”. G ≈ Q Jumlah muatan listrik (Q) sama dengan hasil kali dari kuat arus (i) dengan waktu (t). Q = i × t (coulomb) Jadi, G ≈ i t Hukum Faraday 1
  • 28. "Massa zat yang dibebaskan pada elektrolisis (G) berbanding lurus dengan massa ekivalen zat itu (ME)". G ≈ ME Penggabungan hukum Faraday I dan II menghasilkan persamaan sebagai berikut. G = k × i × t × ME .......... (2.5) (k = tetapan/pembanding) Hukum Faraday 2
  • 29. Faraday menemukan harga k = 1 96.500 dengan, G = massa zat yang dibebaskan (dalam gram) i = kuat arus (dalam ampere) t = waktu (dalam detik) ME = massa ekivalen Massa ekivalen dari unsur-unsur logam sama dengan massa atom relatif (Ar) dibagi dengan bilangan oksidasinya (biloks). Jadi, G = k × i × t × ME dapat dinyatakan sebagai berikut.
  • 30. Stoikiometri Reaksi Elektrolisis Stoikiometri reaksi elektrolisis didasarkan pada anggapan bahwa arus listrik adalah aliran elektron. Muatan listrik dari 1 mol elektron adalah 96.500 coulomb. Jumlah muatan dari 1 mol elektron ini sama dengan tetapan Faraday (1 F). 1 F ≡ 1 mol elektron ≡ 96.500 coulomb Hubungan kuat arus dan waktu dengan jumlah mol elektron:
  • 31. Penggunaan Elektrolisis dalam Industri Dapat disebutkan tiga bidang industri yang menggunakan elektrolisis, yaitu produksi zat, pemurnian logam, dan penyepuhan. a. Produksi Zat Banyak zat kimia dibuat melalui elektrolisis, misalnya logam-logam alkali, magnesium, aluminium, fluorin, klorin, natrium hidroksida, natrium hipoklorit, dan hidrogen peroksida. b. Pemurnian Logam Contoh terpenting dalam bidang ini adalah pemurnian tembaga. c. Penyepuhan Penyepuhan (electroplating) dimaksudkan untuk melindungi logam terhadap korosi atau untuk memperbaiki penampilan.
  • 32. Korosi Korosi adalah reaksi redoks antara suatu logam dengan berbagai zat di lingkungannya yang menghasilkan senyawa-senyawa yang tak dikehendaki. a. Pada peristiwa korosi, logam mengalami oksidasi, sedangkan oksigen (udara) mengalami reduksi. b. Korosi merupakan proses elektrokimia. Pada korosi besi, bagian tertentu dari besi itu berlaku sebagai anode, di mana besi mengalami oksidasi. c. Elektron yang dibebaskan di anode mengalir ke bagian lain dari besi itu yang berlaku sebagai katode, di mana oksigen tereduksi. atau
  • 33. Cara-cara Mencegah Korosi Besi 1) Mengecat Jembatan, pagar dan railing biasanya dicat. Cat menghindarkan kontak besi dengan udara dan air. 2) Melumuri dengan oli atau gemuk Cara ini diterapkan untuk berbagai perkakas dan mesin. Oli dan gemuk mencegah kontak besi dengan air. 3) Dibalut dengan plastik Berbagai macam barang, misalnya rak piring dan keranjang sepeda dibalut dengan plastik. Plastik mencegah kontak besi dengan udara dan air.
  • 34. 4) Tin plating (pelapisan dengan timah) Kaleng-kaleng kemasan terbuat dari besi yang dilapisi dengan timah. Pelapisan dilakukan secara elektrolisis, yang disebut electroplating. 5) Galvanisasi (pelapisan dengan zink) Pipa besi, tiang telpon, badan mobil, dan berbagai barang lain dilapisi dengan zink. 6) Cromium plating (pelapisan dengan kromium) 7) Sacrificial protection (pengorbanan anode)