Solusi menggerakan denyut nadi koperasi
menghadapi globalisasi adalah melalui pemberdayaan
masyarakat sendiri secara profesional, otonom, dan
mandiri dalam arti berkemampuan mengelola usaha
sebagaimana layaknya badan usaha lain, koperasi juga
harus mampu mengoptimalkan potensi ekonominya
serta memiliki kemampuan untuk bekerjasama dengan seluruh perilaku ekonomi.
Cara Mudah dan Menyenangkan Berinteraksi dengan Al Quran by Jumadi Subur | JS...
Makalah Seminar "Membangun SDM Koperasi"
1. RS Telogorejo, November 2016 [ 1 ]
Pengembangan SDM Koperasi dalam
Menghadapi Persaingan Global
Oleh : Jumadi Subur, SE, MM *)
Pendahuluan
Keberadaan beberapa koperasi telah dirasakan peran dan manfaatnya bagi masyarakat,
walaupun derajat dan intensitasnya berbeda. Setidaknya terdapat tiga tingkat bentuk
eksistensi koperasi bagi masyarakat :
Pertama, koperasi dipandang sebagai lembaga yang menjalankan suatu kegiatan
usaha tertentu, dan kegiatan usaha tersebut diperlukan oleh masyarakat. Kegiatan
usaha dimaksud dapat berupa pelayanan kebutuhan keuangan atau perkreditan, atau
kegiatan pemasaran, atau kegiatan lain. Pada tingkatan ini biasanya koperasi
penyediakan pelayanan kegiatan usaha yang tidak diberikan oleh lembaga usaha lain
atau lembaga usaha lain tidak dapat melaksanakannya akibat adanya hambatan
peraturan. Peran koperasi ini juga terjadi jika pelanggan memang tidak memiliki
aksesibilitas pada pelayanan dari bentuk lembaga lain. Hal ini dapat dilihat pada peran
beberapa Koperasi Karyawan dalam menyediaan dana yang relatif mudah bagi
anggotanya dibandingkan dengan prosedur yang harus ditempuh untuk memperoleh
dana dari bank.
Kedua, koperasi telah menjadi alternatif bagi lembaga usaha lain. Pada kondisi ini
masyarakat telah merasakan bahwa manfaat dan peran koperasi lebih baik
dibandingkan dengan lembaga lain. Keterlibatan anggota (atau juga bukan anggota)
dengan koperasi adalah karena pertimbangan rasional yang melihat koperasi mampu
memberikan pelayanan yang lebih baik. Koperasi yang telah berada pada kondisi ini
dinilai berada pada „tingkat‟ yang lebih tinggi dilihat dari perannya bagi masyarakat.
Beberapa Koperasi yang didirikan lembaga pendidikan dan komunitas tertentu, untuk
beberapa kegiatan usaha tertentu diidentifikasikan mampu memberi manfaat dan
peran yang memang lebih baik dibandingkan dengan lembaga usaha lain.
Ketiga, koperasi menjadi organisasi yang dimiliki oleh anggotanya. Rasa memilki ini
dinilai telah menjadi faktor utama yang menyebabkan koperasi mampu bertahan pada
2. RS Telogorejo, November 2016 [ 2 ]
berbagai kondisi sulit, yaitu dengan mengandalkan loyalitas anggota dan kesediaan
anggota untuk bersama-sama koperasi menghadapi kesulitan tersebut.
Berdasarkan ketiga kondisi diatas, maka wujud peran yang diharapkan sebenarnya
adalah agar koperasi dapat menjadi organisasi milik anggota sekaligus mampu menjadi
alternatif yang lebih baik dibandingkan dengan lembaga lain.
Jadi jelas terlihat bahwa Koperasi masih sangat penting walaupun harus menghadapi
era globalisasi dimana semakin banyak pesaing ekonomi yang bermunculan dari luar
negeri.
Tantangan koperasi dalam menghadapi globalisasi antara lain :
1) Keterbatasan informasi pasar dan teknologi ;
2) kendala dalam akses permodalan ;
3) kapasitas SDM yang tidak merata disebabkan faktor budaya yang membatasi
ruang geraknya dalam berorganisasi
4) belum dikenalnya keberadaan koperasi
dikalangan masyarakat.
Solusi menggerakan denyut nadi koperasi
menghadapi globalisasi adalah melalui pemberdayaan
masyarakat sendiri secara profesional, otonom, dan
mandiri dalam arti berkemampuan mengelola usaha
sebagaimana layaknya badan usaha lain, koperasi juga
harus mampu mengoptimalkan potensi ekonominya
serta memiliki kemampuan untuk bekerjasama dengan seluruh perilaku ekonomi.
Langkah-langkah Antisipatif Koperasi Dalam Globalisasi
Masa depan perekonomian global berada ditangan unit usaha yang kecil, otonom,
namun padat teknologi. Sektor-sektor usaha kecil di Indonesia perlu diberi kesempatan
untuk berperan labih banyak.
Keistimewaan koperasi tidak dikenal adanya majikan dan buruh, serta tiadak ada
istilah pemegang saham mayoritas. Semua anggota berposisi sama, dengan hak suara
sama. Oleh karena itu, apabila aktivitas produksi yang dilakukan koperasi ternyata
dapat memberi laba financial, semua pihak akan turut menikmati laba tersebut.
3. RS Telogorejo, November 2016 [ 3 ]
Untuk mengembangkan koperasi banyak hal yang perlu dibenahi baik internal
maupun eksternal.
Langkah pembenahan koperasi, Pertama-tama harus dapat merestrukturisasi hambatan
internal, dengan meminimalisir segala konflik yang ada. Menumbuhkan mentalitas
kewirausahaan para pengurus dan anggota koperasi.
Kedua, memperbaiki manajerial. Manajemen koperasi dimasa yang akan datang
menghendaki pengarahan focus terhadap pasar, sistem pencatatan keuangan yang
baik, serta perencanaan arus kas dan kebutuhan modal mendatang.
Ketiga, kerjasama antar koperasi maupun kerjasama dengan pelaku lainnya dengan
prinsip saling menguntungkan. Koperasi dituntut untuk menempatkan anggotanya
sebagai pelaku aktif dalam proses produksi dan
distribusi dapat memenuhi syarat-syarat
penghemat biaya, pemanfaatan modal,
keorganisasian, fleksibilitas dan pemekaran
kesempatan kerja.
Membangun Karakter SDM Koperasi
yang Memiliki Daya Saing Global
1
VISION
Bekerja adalah kebutuhan hidup bagi
orang yang sudah dewasa secara fikiran
dan jasmani. Bekerja bisa dilakukan secara
individu (mandiri) maupun secara
kelompok (team work). Selain itu bekerja
memiliki dua tujuan yaitu untuk
mengembangkan usahanya sendiri agar
penghasilan meningkat dan bekerja untuk
mengembangkan suatu perusahaan agar
memperoleh gaji serta tentunya agar
karirnya di perusahaan semakin
meningkat.
Oleh karena itu seorang yang bekerja di sebuah perusahaan harus menselaraskan
4. RS Telogorejo, November 2016 [ 4 ]
antara tujuan pribadi dengan tujuan perusahaan. Dengan kata lain ia bekerja di
perusahaan tidak akan menimbulkan bagi kerugian dirinya sendiri terlebih lagi
bagi perusahaan.
Jika seorang yang bekerja sebagai pegawai atau karyawan merasa kurang nyaman,
tidak memiliki imbalan yang sesuai, dan perusahaan tidak menjamin peningkatan
karir maka hal tersebut dalam kadar dan waktu tertentu bisa merugikan bagi
karyawan di perusahaan. Namun jika karyawan tidak bekerja secara profesional,
tidak memiliki komitmen dan kesetiaan pada perusahaan, dan tidak memiliki jiwa
serta tujuan untuk mengembangkan atau minimal membantu dalam
mengembangkan perusahaan maka hadirnya karyawan tersebut dapat dikatakan
merugikan bagi perusahaan.
Demikian juga dalam melakukan aktivitas di organisasi maupun lembaga nirlaba,
semua dilandaskan pada visi hidup.
Inilah yang disebut dengan work with purpose. Work on mission.
Vision, bukan hanya tentang harta, bukan tentang dunia. Tapi ini tentang cita-cita
besar manusia. Karya sangat dipengaruhi oleh seberapa besar niat kita. Awali
semua berdasarkan kesadaran: siapa kita, untuk apa kita ada dan mau kemana kita
akhirnya?
Mau kemana pada akhirnya? Ah, kita sudah tahu jawabannya, semua manusia
pasti akhirnya mati. Namun yang esensi adalah bagaimana setelah mati? Hanya
ada pilihan, surga tempat yang tinggi, atau neraka yang membara penuh siksa.
Kita yakini itu semua. Orang waras tentu tahu mana yang menjadi pilihannya.
Jika sudah begitu, apakah ada lagi tujuan lainnya?
Jadi sepakat dengan saya, ya. Bekerja, atau aktivitas lainnya tujuannya adalah
menjadi sarana untuk memberi manfaat bagi sesama dan mencapai hidup bahagia.
2
1 PASSION
Faktor kedua yang akan menjadikan pekerjaan kita sebagai sarana menuju bahagia
adalah jika kita mencintai profesi tersebut. Pekerjaan yang sesuai dengan passion
kita.
Jika bekerja sesuai dengan passion, kita merasa enjoy dalam menekuni profesi.
Passion juga memungkinkan kita menjadi ahli (expert) dalam bidang tersebut.
5. RS Telogorejo, November 2016 [ 5 ]
Dengan demikian juga sangat memungkinkan kita mendapat penghargaan yang
layak atas pekerjaan ini. Kita lebih
dihargai.
Enjoy itu bekerja sesuai minat dan
kompetensi, sehingga selalu
menikmati setiap jenak pekerjaannya,
senang melakukan tanpa paksaan, rela
berkorban untuk menjalankannya.
Karena enjoy, maka ia menikmati,
karena menikmati dengan senang ia
selalu berusaha upgrade diri,
meningkatkan kompetensi, bertanya kepada yang lebih ahli. Kemudian ia juga
menjadi ahli. Menjadi expert!
Dan seorang ahli selalu memiliki nilai terpuji, bahkan kadang tidak terukur
dengan materi. Expert selalu dicari, jadi rujukan dan dimintai pendapat jika ada
permasalahan. Orang yang expert selalu sarat prestasi, jadi referensi, mendapat
penghargaan yang tinggi.
Bekerja dengan passion, menjadikan kita mencintai profesi. Karena cinta,
menjadikan kita ikhlas melakukannya. Ikhlas adalah faktor mahapenting untuk
menjadikan pekerjaan sebagai bagian dari ibadah.
Inilah work with passion...
3
ACTION
Dan faktor ketiga adalah tekad untuk memberikan hasil terbaik melalui profesi
kita. Selalu bertekad menciptakan prestasi-prestasi.
Bekerja dengan profesional ditunjukkan dengan performance kita dalam bekerja.
Disini dibutuhkan integrity dan ability. Integritas adalah karakter unggul yang
membalut profesionalisme kita. Kejujuran, ketaatan pada aturan, kemauan untuk
mengembangkan diri dan mencipta prestasi.
Ability adalah kemauan dan kemampuan dalam melakukan pekerjaan. Ability
meliputi skill, knowledge dan attitude terbaik sebagai bekal kita untuk bekerja.
6. RS Telogorejo, November 2016 [ 6 ]
Dan performance selalu diukur dengan
result. Apa yang kita hasilkan selama
kita bekerja, periode demi periode.
Give the best get the best. Saya yakin
jika kita memberikan yang terbaik maka
kita akan mendapatkan yang terbaik.
Terbaik artinya tidak puas hanya
dengan hasil baik. Apalagi hanya
cukup, pas-pasan apalagi kurang.
Berikan yang terbaik maka Allah akan
membentangkan jalan.
If there is will, there is a way. Dimana ada keinginan akan ada jalan. Mengapa
harus setengah hati untuk melakukan yang terbaik? Bukankah Tuhan telah
menjanjikan untuk memberi jalan bagi orang-orang yang benar-benar berniat
untuk mengikutinya?
Orang-orang terbaik selalu meninggalkan jejak terbaik. Apapun alasannya tatkala
harus berganti tempat kerja, apakah pindah perusahaan atau berhenti karena tiba
waktunya pensiun atau mungkin juga beralih profesi untuk mengejar passion-nya,
maka syarat paling penting adalah meninggalkan jejak prestasi.
Tinggalkan jejak terbaik, sehingga kelak Anda dikenang sebagai pemenang, bukan
pecundang.
Orang yang ingin menjadikan pekerjaannya sebagai bagian dari ibadah, sebagai
sarana menuju surga, haruslah menunjukkan prestasi terbaik dalam bekerja.
Work with peak performance.
4
COLLABORATION
Hakekat koperasi sesungguhnya adalah
kerjasama (cooperative) dari orang per orang
yang memiliki keyakinan dan komitmen
untuk hidup bersama, khususnya dalam
memenuhi aspirasi dan kebutuhan ekonomi,
sosial dan budaya. Kesamaan persepsi,
kepercayaan satu sama lain dan spirit
kolektivitas diantara mereka selanjutnya
berimplikasi terhadap ragam aktivitas
yang berujung pada terwujudnya “mimpi kolektif” secara bertahap dan
7. RS Telogorejo, November 2016 [ 7 ]
berkesinambungan.
Secara praktis, ada 2 (dua) hal minimal yang perlu diperhatikan dalam
membangun kerja sama, yaitu :
1. “Trust” atau “kepercayaan”. Kepercayaan adalah modal terpenting dalam
membangun kerja sama yang nyaman dan langgeng. Kepercayaan tidak
lahir dalam waktu singkat, tetapi merupakan akumulasi dari track record
(rekam jejak) kebaikan dan konsistensi. Oleh karena itu, koperasi harus
membangun mesin reputasi dalam bentuk karya-karya nyata berbasis
kebersamaan. Satu hal yang menjadi catatan bahwa reputasi tidak bisa
dibentuk lewat manipulasi persepsi, sebab waktu akan menguji kebenaran
reputasi itu sendiri.
2. Kebermaknaan. Dalam perspektif produktivitas, kemitraan yang
terbangun di antara koperasi men-syaratkan adanya perekat berbentuk
peningkatan nilai kebermanfaatan. Dengan demikian, bayang
kebermanfaatan itu akan menjadi penyemangat dan sekaligus sumber
energi dalam proses pencapaian hal-hal yang dikerjasamakan.
Tentang Pembicara:
JUMADI SUBUR
» Setelah hampir 20 tahun Bekerja di perusahaan telekomunikasi
internasional, berpengalaman sebagai Kepala beberapa Reps
Office, Mengepalai berbagai departemen seperti Marketing
Communication, Customer Service dan HRD kini menjadi Master
Trainer di BetterLife Training & Consultancy dan mendirikan JS
Consulting (konsultan SDM)
» Telah memberikan Training di berbagai perusahaan ternama baik
di Indonesia: Pertamina, Bank Indonesia, BCA, Bank Muamalat,
BSM, TUV International, BULOG, Jamkrindo, Indosat, dll juga LSM,
Lembaga Sosial
» Pendiri Komunitas Remaja Mandiri
» Pengelola dan Mentor Bisnis
» Penulis 10 Buku
» Koordinator Kudus Parenting Club