SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 21
BAB I

                             PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang Pembelajaran Analisa Jabatan (Job Analysis)
      Perkembangan organisasi dan perubahan struktur dalam organisasi
   menyebabkan kebutuhan akan pekerjaan baru semakin meningkat. Sebelum
   organisasi melakukan seleksi terhadap karyawan yang akan menduduki
   jabatan yang baru, maka manajer sumber daya manusia perlu mengetahui dan
   mengidentifikasi pekerjaan-pekerjaan apa saja yang akan dilakukan dan
   bagaimana pekerjaan dilakukan serta jenis personal yang bagaimana yang
   layak menduduki pekerjaan tersebut. Dalam hal ini, organisasi perlu
   menetapkan standar-standar pekerjaan dan kriteria keterampilan, pendidikan,
   dan pengalaman yang diperlukan.

      Untuk mengetahui jenis pekerjaan, bagaimana melakukan pekerjaan dan
   siapa yang tepat untuk melakukan pekerjaan itu perlu dilakukan analisis
   terhadap pekerjaan itu sendiri yang disebut sebagai analisa jabatan (job
   analysis). Informasi yang diperoleh dari analisa jabatan tersebut dapat
   digunaan untuk menentukan karakteristik apa yang harus dimiliki seseorang
   yang akan menduduki jabatan tertentu. Adapun hasil dari analisa jabatan
   tersebut dapat berupa deskripsi jabatan (job description) dan spesifikasi
   jabatan (job specification). Deskripsi jabatan adalah suatu pernyataan tertulis
   yang menguraikan fungsi, tugas-tugas, tanggung jawab, wewenang, kondisi
   kerja dan aspek-aspek pekerjaan tertentu lainnya. Sedangkan spesifikasi
   jabatan merupakan pernyataan tertulis yang menunjukkan siapa yang akan
   melakukan pekerjaan itu dan persyaratan yang diperlukan terutama
   menyangkut keterampilan, pengetahuan dan kemampuan individu.




                                        1
1.2 Tujuan dan Manfaat Analisa Jabatan (Job Analysis)

      Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam Manajemen Sumber Daya
   Manusia sangat bergantung pada informasi yang diperoleh dari analisis
   jabatan. Oleh karena itu, informasi dari analisis jabatan dapat digunakan untuk
   kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

   1. Untuk keperluan penarikan dan seleksi.
      Penarikan dan seleksi karyawan dapat dilaksanakan apabila manajemen
      sudah mendapatkan gambaran yang jelas tentang jenis dan karakteristik
      pekerjaaan. Dengan memahami karakteristik pekerjaan maka akan dapat
      ditetapkan siapa personel yang tepat untuk memangku jaabatan tertentu
      tersebut.

   2. Untuk keperluan kompensasi.
      Besarnya gaji atau upah karyawan bergantung pada pekerjaan apa yang
      mereka lakukan dalam organisasi. Bagi karyawan yang memiliki
      keterampilan dan pendidikan yang tinggi tentu akan memperoleh gaji yang
      lebih besar disbanding dengan karyawan yang hanya memiliki
      keterampilan dan pendidikan terbatas.

   3. Untuk keperluan penilaian kinerja.
      Dalam analisis jabatan, setiap pekerjaan ditetapkan standar-standar kinerja.
      Untuk mengetahui apakah kaaryawan berprestasi atau tidak, manajer
      cukup membanding antara kinerja actual dengan kinerja standar yang
      ditetapkan.

   4. Untuk keperluan pelatihan.
      Apabila karyawan yang diterima belum cukup keterampilannya untuk
      melaksakan tugas, maka manajer dapat memutuskan untuk segera
      memberikan pelatihan tambahan.




                                        2
BAB II
                                 PEMBAHASAN


2.1 Pengertian Analisa Jabatan (Job Analysis)

      Analisa jabatan adalah suatu kegiatan untuk mencatat, mempelajari dan
   menyimpulkan keterangan-keterangan atau fakta-fakta yang berhubungan
   dengan masing-masing jabatan secara sistematis dan teratur, yaitu :
      Apa yang dilakukan pekerja pada jabatan tersebut
      Apa wewenang dan tanggung jawabnya
      Mengapa pekerjaan tersebut harus dilakukan
      Bagaimana cara melakukannya
      Alat-alat dan bahan-bahan yang digunakan dalam melaksanakan
      pekerjaannya
      Besarnya upah dan lamanya jam bekerja
      Pendidikan, pengalaman dan latihan yang dibutuhkan, dan
      Keterampilan, sikap dan kemampuan yang diperlukan untuk melakukan
      pekerjaan tersebut

      Dessler (1997), mengungkapkan bahwa analisa jabatan merupakan
   prosedur untuk menetapkan tugas dan tuntutan keterampilan dari suatu jabatan
   dan orang macam apa yang akan melaksanakan pekerjaan tersebut. Dalam
   pengertian ini, dessler menekankan pada dua aspek, yaitu meyangkut isi
   pekerjaan dan orang yang melaksanakan pekerjaan.

      Dalam pengertian lain, Mathis dan Jakson (2000) mengartikan analisis
   pekerjaan sebahai berikut; A Systematic may to gather and analyze
   information about the content and the human requirements of jobs, and the
   context in which jobs are performed. (analisis jabatan merupakan cara
   sistematik untuk mengumpulkan dan menganalisis informasi tentang isi dan
   personal yang dipersyaratkan dalam jabatan, dan dalam hubungannya dengan
   prestasi jabatan). Lebih lanjut, Mathis dan Jackson memisahkan antara jabatan
   (jobs) dan posisi (position). Jabatan, dalam pengertiannya adalah sekelompok
                                       3
tugas, kewajiban, dan tangggung jawab. Sedangkan position diartikan sebagai
prestasi jabatan yang dilakukan oleh seseorang.

       Menurut Malayu (2005;28) Job Analisis (analisis pekerjaan) adalah
menganalisis dan mendesain pekerjaan apa saja yang             harus dikerjakan,
bagaimana pekerjaannya, dan mengapa pekerjaan itu harus dikerjakan.

       Menurut Umar (2005:6) bahwa analisis pekerjaan adalah merupakan
suatu proses untuk menentukan isi suatu pekerjaan sehingga dapat dijelaskan
orang lain untuk tujuan manajemen.

       Menuurt Gomes (2003;91) analisis jabatan adalah proses pengumpulan
informasi mengenai suatu pekerjaan yang dilakukan seorang pekerja, yang
dilaksanakan dengan mengamati atau mengadakan interview pada pekerjaan,
dengan bukti-bukti yang benar dari supervisor. Benandin & Russell dalam
Gomes (2003:91) mengatakan analisis pekerjaan ini akan menghasilkan daftar
uraian pekerjaan pernyataan tertulis mengenai kewajiban-kewajiban pekerja
dan bisa juga mencakup standar kualifikasi, yang merinci pendidikan dan
penglaman    minimal     yang   diperlukan    bagi   seorang     pekerja   untuk
melaksanakan kewajiban dari kedudukannya secara memuaskan.

       Secara umum analisis jabatan merupakan suatu proses untuk
mengidentifikasi dan menentukan secara rinci tugas-tugas (duties) dan
persyaratan dari suatu jabatan tertentu. Stephen Robbin (1993) mendefinisikan
analisis jabatan sebagai suatu bentuk pengembangan uraian terperinci dari
tugas-tugas yang harus dilakukan dalam suatu jabatan, penentuan hubungan
dari satu jabatan dengan jabatan lain yang ada, dan penentuan tentang
pengetahuan, ketrampilan, dan kemampuan-kemampuan lain yang diperlukan
karyawan untuk melakukan pekerjaan secara efisien dan efektif.

       “Job analisis is involves developing a detailed description of the tasks
involve in a job, determining the relationship of a given job to other jobs, and
ascertain the knowledge, skills, and abilities necessary for an employee to
successfully perform the job” (Robbin, 1993).


                                     4
Menurut Milkovich & Newman (1999) analisis jabatan adalah proses
pengumpulan informasi secara sistematik terhadap berbagai informasi
terpercaya dan relevan, berhubungan dengan pekerjaan, dan asal-usul dari
suatu jabatan tertentu (“job analisis is the systematic process of collecting
relevant, work-related information related to the nature of a specific job”).
Hal senada juga dikemukan oleh Bernardin & Russel: “job analisis is the
process of gathering information about a job” (Bernardin & Russel, 1993).

       Berdasarkan batasan-batasan di atas maka menurut penulis analisis
pekerjaan memiliki arti yang sama dengan analisis jabatan, yaitu proses
pengumpulan inforamsi yang berkaitan dengan pekerjaan yang dilakukan
seorang pekerja secara sistematis

       Jenis analisis jabatan menurut Gomes (2003;95-101) membagi dua
jenis analisis jabatan, yaitu analisis jabatan tradisional (traditional job
description) dan analisis jabatan yang berorientasikan hasil (result-oriented
job description).

1. Traditional Job analysis

           Analisis jabatan secara tradisonal yaitu dengan mencari informasi
   melalui tiga aspek, yaitu: (1) tanggung jawab (responsibilities), (2)
   merinci unit organisasi agar pekerja bertanggung jawab, tunduk kepada
   pengarah dan bagian pengendali pelaksana; kewajiban-kewajiban (duties)
   umum seseorang yang sedang memegang suatu kedudukan;dan (3)
   kualifikasi-kualifikasi (qualifications) minimal yang diterima sebagai
   kelayakan.

           Kelemahan dari analisis jabatan tradisional adalah perhatian
   perusahaan tidak ditujukan pada sifat-sifat pekerjaan secara spesifik, tidak
   ada syarat-syarat bagi pelaksanaan suatu pekerjaan, tidak ada standar-
   standar performansi minimal yang dapat diterima bagi seorang pekerja,
   tidak merinci kualitas dan kuantitas serta ketepatan waktu dari suatu
   pelayanan yang diinginkan, tidak memikirkan output analysis sehingga
   tidak bermanfaat bagi perencana SDM yang memerlukannya.
                                    5
2. Result-Oriented Job Description (RODs)
          Analisis yang berorientasi hasil ini juga dinamakan output-oriented
   job description, dan ini merupakan suatu kehidupan kecil dalam program-
   oriented   budgets.   Uraian    pekerjaan    yang    berorientasikan   hasil
   menguraikan harapan-harapan organisasi yang jelas kepada para pekerja
   dan sekaligus mendorong para supervisor dan pekerja untuk mengetahui
   bahwa baik standar maupun imbalan tergantunng pada persyaratan
   tertentu. Analisis jabatan jenis ini memuat pertanyaan-pertanyaan tentang
   tasks, conditions, standards, SKAs, qualification.

          Kelebihan dari model Result-Oriented Job Description (RODs)
   adalah bahwa model ini menyediakan sarana untuk menghubungkan input
   personil dan output organisasi bagi para perencana program, menyediakan
   sarana untuk memperkenalkan pada para pekerja baru atas harapan dan
   tujuan yang ditetapkan untuk evaluasi terhadap performansi pekerja bagi
   para manajer, memberikan gambaran yang jelas mengenai harapan
   performansi, kualifikasi minimal yang dibutuhkan untuk promosi dan
   penempatan para pegawai, dan meningkatkan dampak bagi para manajer
   kepegawaian terhadap produktifitas organisasi. Selain kelebihan yang
   telah dipaparkan, model analisis hasil juga mempunyai beberapa
   kelemahan yaitu perubahan dalam syarat dan standar harus dilakukan
   peninjauan kembali atas RODs, setiap kedudukan memerlukan RODs
   tersendiri, dan beberapa kedudukan tidak mempunyai standar performansi
   yang tidak dapat diukur.

          Analisis Jabatan mencakup 2 (dua) elemen, yaitu : 1. Uraian
   Jabatan (Job Description) dan 2 Spesifikasi Jabatan (Job Spesification)
   atau Persyaratan Jabatan (Job Requirement)

   Informasi yang diperoleh dari analisa jabatan tersebut dapat digunaan
untuk menentukan karakteristik apa yang harus dimiliki seseorang yang akan
menduduki jabatan tertentu. Adapun hasil dari analisa jabatan tersebut dapat
berupa deskripsi jabatan (job description) dan spesifikasi jabatan (job
specification). Deskripsi jabatan adalah suatu pernyataan tertulis yang
                                    6
menguraikan fungsi, tugas-tugas, tanggung jawab, wewenang, kondisi kerja
   dan aspek-aspek pekerjaan tertentu lainnya. Sedangkan spesifikasi jabatan
   merupakan pernyataan tertulis yang menunjukkan siapa yang akan melakukan
   pekerjaan itu dan persyaratan yang diperlukan terutama menyangkut
   keterampilan, pengetahuan dan kemampuan individu.




2.2 Peranan dan Alasan Perlu Dilaksanakan Analisa Jabatan (Job Analysis)

       Begitu pentingnya analisis jabatan ini sehingga mengharuskan organisasi
   untuk tetap melakukan uraian terhadap jabatan dalam organisasi dapat berjalan
   dengan lancar. Terdapat enam alasan penting mengapa analisa jabatan sangat
   diperlukan dalam sebuah organisasi :

  1.   Organisasi baru dibentuk
       Uraian jabatan pada hakikatnya sama pentingnya dengan alasan mengapa
       organisasi itu dibentuk. Setiap organisasi yang baru muncul atau dibentuk
       tentu akan memiliki jenis pekerjaan yang berbeda dengan organisasi lain
       yang telah terbentuk. Karena organisasi itu baru dibentuk, maka penting
       sekali untuk menjelaskan atau menguraikan pekerjaan-pekerjaan apa saja
       yang akan dilakukannya
  2.   Pembentukan suatu pekerjaan baru
       Alasan ini mengadu pada munculnya jenis pekerjaan yang baru dan sama
       sekali tidak ada hubungannya dengan pekerjaan sebelumnya. Bila
       organisasi yang baru dibentuk tidak memunculkan jenis pekerjaan yang
       baru, maka uraian jabatan tidak perlu dilakukan.
  3.   Karyawan tidak paham terhadap pekerjaannya
       Ada sebagian karyawan, terutama yang baru diterima tidak memahami apa
       yang akan dikerjakannya nanti. Walaupun dalam iklan lowongan
       pekerjaan mereka sudah tergambarkan jenis pekerjaan apa yang
       dibutuhkan. Uraian pekerjaan sangat penting untuk menyamakan
       pandangan terhadap jenis pekerjaaan yang akan dilakukan.
  4.   Tumpang tindih dan konflik

                                        7
Antara karyawan yang satu dengan yang lainnya seringkali melakukan
       pekerjaan yang sama meskipun mereka berada dalam bidang berbeda.
       Kondisi ini dapat mengakibatkan salah paham atau konflik terutama dalam
       hal pertanggungjawaban atas pekerjaan. Hal ini tentu disebakan oleh
       belum jelasnya pekerjaan masing-masing karyawan.
  5.   Arus kerja tidak lancar
       Dalam arus kerja, pekerjaan yang satu tentu berhubungan dengan
       pekerjaan yang lainnya. Apabila satu pekerjaan belum memahami keana
       pekerjaan itu diteruskan maka kondisi itu dapat mengakibatkan terhentinya
       proses pada pekerjaan yang lain.
   6. Sistem penggajian tidak konsisten
       Uraian jabatan akan memberikan batasan-batasan terhadap pekerjaaan
       yang akan dilakukan. Semakin banyak jenis pekerjaan yang dilakukan
       tentu   akan      semakin     besar       kompensasi    (gaji)   yang    diperoleh.
       Ketidakjelasan     terhadap     jenis      pekerjaan    yang     dilakukann   akan
       menyebabkan tidak adanya konsistensi dalam hal pemberian imbalan gaji.


2.3 Informasi yang Diperlukan Dalam Pelaksanaan Analisa Jabatan (Job
   Analysis)

       Informasi yang diperlukan dalam melakukan kegiatan analisa jabatan yang
   dilakukan oleh seorang penyelia atau spesialisasi sumber daya manusia ialah
   sebagai berikut:

       Aktivitas kerja
       Informasi biasanya dikumpulkan pada kegiatan kerja sesungguhnya yang
       dilaksanakan, seperti pembersihan, penjualan, kegiatan mengajar, atau
       pengecatan. Daftar seperti itu biasa juga menunjukkan bagaimana,
       mengapa dan kapan seorang pekerja menjalankan setiap aktivitas.
       Perilaku manusia
       Informasi      tentang        perilaku        manusia      seperti      merasakan,
       mengkomunikasikan, mengambil keputusan dan menulis bisa juga


                                             8
dikumpulkan. Termasuk disini adalah informasi yang berhubungan dengan
      tuntutan jabatan manusia seperti mengangkat berat dan menempuh jarak.
      Mesin, alat perlengkapan dan bantuan kerja yang dipergunakan
      Termasuk di sini adalah informasi sehubungan dengan produk yang
      dibuat, bahan-bahan yang diproses, pengetahuan yang dihadapi atau
      diterapkan seperti keungan atau hukum, dan jasa yang disumbangkan
      seperti penyuluhan dan perbaikan.
      Standar kinerja
      Informasi juga dikumpulkan sehubungan dengan standar kerja, misalnya
      dilihat darri segi kuantitas, kualitas, atau kecepataan untuk setiap tugas
      jabatan, berdasarkan mana seorang karyawan dalam jabatan ini akakn
      dinilai.
      Konteks jabatan
      Termasuk di sini informasi tentang bahan-bahan deperti kondisi kerja
      fisikal, jadwal kerja, dan konteks social dan organisasi sebagai contoh,
      dilihat dari segi jumlah orang dengan siapa karyawan akan secara normal
      harus berinteraksi. Juga mungkin termasuk disini informasi yang
      berhubungan dengan insentif untuk melaksanakan pekerjaan.
      Tututan manusiawi
      Informasi ini biasanya dihimpun sehubungan dengan tuntutan manusiawi
      dari jabatan, seperti pengetahuan atau keterampilan terkait, pendidikan dan
      pengalaman kerja, dan menuntut atribut personal, keerdasan, karakteristik
      fisik, kepribadian, dan minat.




2.4 Metode yang Dipergunakan Dalam Analisa Jabatan (Job Analysis)

          Joseph E. Morsh dalam As’ad (2004) memperbincangkan beberapa

   motode dalam analisis jabatan. Metode-metode tersebut adalah metode dengan

   Questionaire (angket), metode dengan “Check-List”, dengan wawancara

   individual, pengamatan, wawancara kelompok, technical conference, catatan

                                       9
harian, metode dengan ikut bersama-sama kerja dan yang terakhir adalah

metode teknik critical incident


1. Wawancara


           Wawancara harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:


   a. Pro dan Kontra.


       Wawancara kiranya metode yang paling banyak digunakan untuk tugas

       dan tanggung jawab jabatan, dan penggunaannya yang luas

       mencerminkan keunggulan.


   b. Pertanyaan – pertanyaan yang Khas.


       Meskipun ada kekurangan-kekurangannya, wawancara itu digunakan

       secara luas.


   c. Pedoman Wawancara.


2. Kuesioner


   Meminta karyawan mengisi kuesioner untuk menggambarkan tugas-tugas

   yang berkaitan dengan jabatan dan tanggung jawab mereka adalah satu

   cara lain untuk memperoleh informasi analisis jabatan.


3. Observasi


   Observasi langsung khususnya bermanfaat nila jabatan-jabatan terutama

   terdiri dari kegiatan yang dapat diobservasi secara fisik.


4. Buku Harian (diary/log)

                                    10
Pendekatan yang lain adalah meminta karyawan membuat buku harian

   (diary/log) atau daftar dari apa yang mereka lakukan sepanjang hari. Untuk

   setiap kegiatan yang terlibat di dalamnya. Kegiatan tersebut (bersama

   dengan waktunya) dicatat oleh karyawan itu dalam sebuah buku harian.


   Analisis jabatan akan dimulai dengan proses pengumpulan data-data dari

internal organisasi. Data-data yang biasanya digunakan adalah dokumen visi

misi perusahaan, dokumen peraturan perusahaan atau perjanjian kerja

bersama, dokumen prosedur operasi yang sudah distandardisasikan, dan

dokumen lain yang dapat memberikan histori jabatan yang akan dianalisa.


   Selanjutnya analis jabatan (sebutan untuk orang yang melakukan analisa

jabatan) akan mempelajari dokumen tersebut dan menggali informasi

mengenai suatu jabatan.Setelah mendapatkan informasi dari data yang sudah

ada, analis jabatan akan terjun ke lapangan mengadakan 1) Penyebaran

questioner,    2)       Wawancara    dengan      pemangku   jabatan/incumbent,

atasan/superior, rekan/peer, dan bawahan/subordinate, 3) Observasi. Proses

terjun di lapangan ini dilakukan untuk organisasi yang proses bisnisnya sudah

berjalan. Artinya sudah ada kegiatan yang dilakukan. Di lapangan ini, analis

jabatan akan menggali mengenai: tanggungjawab dan wewenang jabatan,

tugastugas yang dijalankan, prosedur standar dalam operasionalisasi, kendala

dan hambatan, pihak yang biasa terlibat dalam penanganan pekerjaan (stake

holders).


   Analis     jabatan    sebelum    mengadakan    wawancara,   biasanya   akan
menyebarkan questioner yang berisi pertanyaan seputar hal tersebut di atas.
Ketika pulang dari lapangan, analis jabatan akan menggenggam informasi
                                      11
yang akan diramu menjadi uraian jabatan dan persyaratan jabatan. Dia akan
   membuat draf atas informasi tersebut. Draf uraian jabatan dan persyaratan
   jabatan tersebut selanjutnya akan dikonsultasikan kembali dengan atasan dan
   pemangku jabatan, sebelum disetujui oleh atasan dan pemangku jabatan.


2.5 Proses Pelaksanaan Analisa Jabatan (Job Analysis)

          Mathis and Jackson (2000), mengembangkan lima tahapan dalam proses
   analisa jabatan yang harus diadakan dengan suatu cara yang efektif. Lima
   tahapan itu nampak dalam bagan berikut:

                                PLANNING THE JOB ANALYSIS
     A. Identify objective of job analysis
     B. Obtain top management support
                                            ↓
          PREPARING AND COMMUNICATION THE JOB ANALYSIS
     A. Identify job and methodology
     B. Review existing job documentation
     C. Communicate process to manager and employees
                                            ↓
                      CONDUCTING THE JOB ANALYSIS
     A. Gather job analysis data
     B. Review and compile data
                                            ↓
           DEVELOPING JOB DESCRIPTION AND JOB SPECIFICATION
     A.   Draft job descriptions and specification
     B.   Review draft with manager and employees
     C.   Identify recommendations
     D.   Finalize job/description and recomendations

                                            ↓
        MAINTANNING AND UPDATING JOB DESCRIPTION AND JOB
                                  SPECIFICATION
     A. Update job description and specifications as organization changes
     B. Periodically review all jobs


   1. Planning the Job Analysis
      Sebelum mengumpulkan data dari para manajer dan karyawan, adalah
      penting untuk melakukan proses perencanaan terhadap analisis jabatan.

                                       12
Permasalahan utama dalam perencanaan analisis pekerjaan adalah
   menjawab dan mengidentifikasi sasaran dan analisis pekerjaan itu.
   Selanjutnya   perencana    meminta   persetujuan     dan   dukungan   dari
   manajemen puncak untuk menghindari munculnya keresahan dan resisensi
   manajerial dan karyawan.

2. Preparing and Communication the Job Analysis
   Pada tahap ini, pegawai yang akan dilibatkan dalam melakukan analisis
   pekerjaan dan metode yang akan digunakan harus diidentifikasi. Apakah
   mereka yang dilibatkan itu termasuk kelompok pegawai harian, untuk
   salah satu divisi, atau seluruh pegawai yang ada dalam organisasi.
   Kegiatan lain dalam tahap ini adalah mengkaji dokumentasi pekerjaan
   yang ada, baik menyangkut struktur organisasi maupun sumber daya yang
   tersedia. Terakhir adalah mengkomunikasikan proses kepada para manajer
   dan pegawai untuk menghindari keresahan tadi.

3. Conducting the Job Analysis
   Pada tahap ini analisis sudah dapat dilakukan. Berbagai data yang
   diperlukan dikumpulkan melalui sebuah angket yang disertai dengan
   sebuah surat yang menjelaskan proses dan instruksi untuk pengisian dan
   mengembalikan angket analisis pekerjaan itu. Setelah data terkumpul,
   kegiatan berikutnya adalah melakukan pemilahan (sortir) menurut
   kelompok atau unit-unit. Bila perlu untuk mencocokan data perlu
   digunakan wawancara atau pertanyaan tambahan.

4. Developing Job Descriptions and Job Specifications
   Apabila data yang dikumpulkan sudah sesuai, maka selanjutnya
   menyiapkan draft uraian pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan. Begitu draft
   tersebut rampung diisi, selanjutnya ditinjau ulang oleh manajer. Setelah
   selesai ditinjau oleh manajer, uraian pekerjaan kemudian didistribusikan
   oelh bagian SDM ke para manajer, supervisor, dsn pegawai.

5. Maintaining and Updating Job Description and Job Specification



                                  13
Begitu uraian pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan telah selesai dan ditinjau
      ulang oleh semua individu         yang sesuai, sebuah system harus
      dikembangkan untuk menjaga keakuratannya. Satu cara efekitf untuk
      menjamin terjadinya tinjauan ulang yang akurat adalah menggunakan
      uraian pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan dalam aktivitas SDM lainnya.
      Misalnya, setiap kali terjadi kekosongan, uraian dan spesifikasi pekerjaan
      harus ditinjau ulang dan direvisi secara tepat sebelum kegiatan perekrutan
      dan seleksi dimulai.


2.6 Uraian Pekerjaan (Job Describtion) dan Persyaratan Jabatan (Job
    Specification)

      Berdasarkan keterangan yang diperoleh dari hasil analisa jabatan dapat
   disusun deskripsi jabatan dan spesifikasi jabatan (job description and job
   specification). Sebuah deskripsi jabatan merupakan satu pertanyaan tertulis
   tentang apa yang sesungguhnya dilakukan pemegang jabatan, bagaimana dia
   melakukannya, dan dalam kondisi apakah pekerjaan itu dijalankan.

      Deskripsi jabatan bukan sekedar menjelaskan tentang suatu jabatan, akan
   tetapi juga menjelaskan lebih lanjut tentang tugas-tugasnya, tanggung
   jawabnya, wewenang dan sebagainya. Dengan demikian, diharapkan setiap
   karyawan/pegawai yang memangku jabatan tersebut akan memahami batas-
   batas antara lain dari tugas-tugas, tanggung jawab serta wewenangnya. Hal ini
   tentu untuk menghindari terjadinya overlapping antara jabatan yang satu
   dengan jabatan yang lainnya.

      Agar deskripsi jabatan yang dibuat dapat merupakan landasan atau
   pedoman pelaksanaan tugas secara efektif dan efisien, maka deskripsi jabatan
   yang dibuat haruslah sedemikian rupa sehingga tidak terjadi penetapan tugas-
   tugas antara jabatan yang satu dengan jabatan yang lain dapat menimbulkan
   kesimpangsiuran atau overlapping. Oleh karena itu, maka penyusunan
   deskripsi jabatan untuk suatu jabatan tertentu tidak lepas dari format standar
   yang harus dipenuhi.


                                       14
Walaupun tidak terdapat format standar yang baku dan berlaku untuk
semua organisasi, namun secara umum deskripsi jabatan memuat hal-hal
sebagai berikut :

a. Identifikasi jabatan.
   Bagian identifikasi jabatan memuat informasi-informasi tentang nama
   jabatan, kode jabatan, tanggal analisis, penyusun, dan dalam departemen
   apa.

b. Ringkasan jabatan.
   Ringkasan jabatan hendaknya menggambarkan sifat umum dari jabatan,
   yaitu berupa fungsi dan kegiatan utamanya.

c. Hubungan, tanggung jawab, dan kewajiban.
   Bagian ini memperlihatkan hubungan pemegang jabatan dengan pihak
   atau bagian lain, baik di dalam organisasi maupun luar organisasi. Batas-
   batas tanggung jawab serta kewajiban utama jabatan itu juga perlu
   dijelaskan.

d. Wewenang dari pemegang jabatan.
   Bagian ini menentukan batas-batas wewenag pemegang jabatan, termasuk
   wewenang pengambilan keputusannya dan batas-batas penganggarannya.

e. Standar kinerja.
   Bagian ini menetapkan standar-standar yang diharapkan bisa dicapai oleh
   karywan pada masing-masing tugas dan tanggung jawab dari deskripsi
   jabatan.

f. Kondisi kerja.
   Deskripsi jabatan juga akan merangkum kondisi kerja umum yang
   tercakup pada jabatan. Misalnya, masalah kebisingan, kondisi bahaya, dan
   suhu udara dalam ruang pekerjaan.

Langkah-langkah Pelaksanaan Job Description
Ada beberapa langkah yang harus ditempuh dalam analisis jabatan.:


                                  15
1. Tentukan lebih dulu tugas-tugas pokok yang harus ada dalam jabatan itu,
   termasuk didalamnya perilaku dan aktivitas yang melekat pada jabatan itu.
2. Mengidentifikasi knowledge, abilities, skills, dan other characteristics
   (KASOCs) yang diperlukan untuk melaksanakan tugas-tugas itu.
   a. Knowledge berarti seperangkat informasi yang ada di dalam prosedur
       yang harus diterapkan dalam pekerjaan itu.
   b. Abilities berarti kompetensi untuk menghasilkan hasil yang bisa
       diamati. Misalnya: kemampuan seorang pengetik yang baik adalah
       menghasilkan ketikan yang rapi dan tidak banyak salahnya.
   c. Skill berarti kompetensi untuk melakukan tindakan yang bisa
       dipelajari, baik yang sifatnya motorik, verbal, manual, atau melakukan
       pengolahan mental yang menyangkut data, orang atau barang.
   d. Other characteristics meliputi faktor kepribadian, sikap, atau watak
       yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan. Laporan analisa
       jabatan untuk seorang perwira patroli jalan raya mungkin berupa
       pengetahuan hukum, komunikasi lisan yang baik, kemampuan
       menyopir yang trampil, dan keterandalan untuk melaksanakan
       tugasnya dengan cukup baik.


   Persyaratan jabatan atau lebih dikenal dengan spesifikasi jabatan (job
specification) menunjukkan siapa yang melakukan pekerjaan itu dan factor-
faktor manusia yang diisyaratkan (Handoko : 1996). Spesifikasi pekerjaan
(job specification) disusun berdasarkan uraian pekerjaan dengan menjawab
pertanyaan tentang ciri, karakteristik, pendidikan, pengalaman dan yang
lainnya dari orang yang akan melaksanakan pekerjaan tersebut dengan
baik. Spesifikasi pekerjaan menunjukkan persyaratan orang yang akan
direkrut dan menjadi dasar untuk melaksanakan seleksi.

   Spesifikasi pekerjaan adalah uraian persyaratan kualitas minimum
orang yang bisa diterima agar dapat menjalankan satu jabatan dengan baik
dan kompeten



                                   16
Pada umumnya spesifikasi pekerjaan memuat ringkasan pekerjaan yang
jelas dan kualitas definitif yang dibutuhkan dari pemangku jabatan itu.
Spesifikasi pekerjaan memberikan uraian informasi mengenai hal-hal
berikut:

1. Tingkat pendidikan pekerja.

2. Jenis kelamin pekerja.

3. Keadaan fisik pekerja.

4. Pengetahuan dan kecakapan pekerja.

5. Batas umur pekerja.

6. Nikah atau belum.

7. Minat pekerja.

8. Emosi dan temperamen pekerja.

9. Pengalaman pekerja

Kaitan antara Job Analysis, Job Description dan Job Spesification
   Kaitan antara Job Analysis, Job Description dan Job Spesification adalah
job analysis merupakan proses mencari informasi sampai denngan analisis
untuk penyususunan uraian pekerjaan (job description) dan spesifikasi
pekerjaan atau persyaratan apa/siapa dari masing-masing jenis pekerjaan harus
dikerjakan.

   Uraian yang diperoleh dari analisis pekerjaan diharapkan benar-benar
diperoleh sesuai dengan kebutuhan oraganisasi atau lembaga sehingga ada
efektitifias dan efisiensi SDM.

   Analisis pekerjaan juga dibutuhkan untuk job specification (spesifikasi
pekerjaan sehingga pekerjaan yang ada benar-benar dapat dikerjaan oleh orang
yang profesional. Jika pekerjaan dikerjaan orang yang profesional maka



                                   17
diharapkan akan menghasil produk yang dapat bersaing dengan organisasi
atau lembaga lain.




                                18
BAB III
                                 PENUTUP

3.1 Kesimpulan
   Pembahasan di atas dapat simpulkan sebagai berikut:

   1. Analisis pekerjaan/jabatan yaitu proses pengumpulan informasi yang
      berkaitan dengan pekerjaan yang dilakukan seorang pekerja secara
      sistematis. Hasil dari analisis pekerjaan adalah uraian pekerjaan (job
      description) dan spesifikasi pekerjaan (Job specification)
   2. Job description atau uraian pekerjaan adalah Dokumen formal organisasi
      yang berisi ringkasan informasi penting mengenai suatu jabatan untuk
      memudahkan dalam membedakan jabatan yang satu dengan yang lain
      dalam suatu organisasi. Uraian pekerjaan tersebut biasanya berisi:
      a. Identifikasi pekerjaan atau jabatan
      b. Hubungan tugas dan tanggung jawab
      c. Standar wewenang dan pekerjaan
      d. Syarat kerja/Stndar Kerja
      e. Ringkasan pekerjaan atau jabatan, dan
      f. Spesifiksi Pekerjaan
   3. Spesifiksi Pekerjaan (Job spesification) adalah uraian persyaratan kualitas
      minimum orang yang bisa diterima agar dapat menjalankan satu jabatan
      dengan baik dan kompeten. Job spesification berisi:
      a. Tingkat pendidikan pekerja
      b. Jenis kelamin pekerja
      c. Keadaan fisik pekerja
      d. Pengetahuan dan kecakapan pekerja
      e. Batas umur pekerja
      f. Nikah atau belum
      g. Minat pekerja
      h. Emosi dan temperamen pekerja, dan
      i. Pengalaman pekerja


                                       19
3.2 Saran
      Tanggung jawab Human Resource Department (HRD) dalam pembuatan
   Job Describtion dan recruitment lebih banyak kea rah mengolah proses atau
   aktivitasnya. Selain pengetahuan pengolahan SDM yang mendalam, akan
   lebih baik bila staff HRD juga memiliki pengetahuan umum mengenai
   pekerjaan yang dilakukan oleh masing-masing divisi, misalnya proses umum
   produksi atau keuangan, namun pengetahuan teknis yang mendalam dari suatu
   pekerjaan tertentu akan tergantung pada divisi-divisi. Tidak semua dapat
   diketahui oleh HRD, sehingga mereka lebih banyak berperan di dalam
   pengelolaan prosesnya.




                                    20
DAFTAR PUSTAKA



Dessler, Gery, 1993, Manajemen Sumber Daya Manusia. Human Ressouce
       Management 7 c, Edisi Indonesia, Jilid 2, Jakarta: Prenhaliindo.
Fini, 2011, Pengertian Analisis Jabatan, (diakses 7 Agustus 2012)
       http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/2167290-pengertian-analisis-
       jabatan/#ixzz25w2C51cm
Handoko     dan    Tjiptono,     1996,    KepemimpinanTransformasional           dan
       Pemberdayaan, (Dimuat dalam Jurna Ekonomi dan Bisnis Indonesia.
       Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada
Hasibuan, H.Malayu S.P. 2005; Manajemen Sumber Daya Manusia; Jakarta:
       Bumi Aksara.
Jackson, Susan E., dkk, 2009, Managing Human Resources, Canada: Cengage
       Learning Products
Kumar, Raj, 2011, Human Resources Management: Strategic Analysis Text and
       Cases, New Delhi: I.K. International Ptd. Ltd.
Manulang, 1981, Manajemen Personalia, Medan: Ghalia Indonesia.
Mathis, Robert L. dan John H Jackson, 2001, Manajemen Sumber Daya Manusia,
       Jakarta: Salemba Empat.
Muskamal, 2012, Analisis Beban Kerja, Makasar: (diakses pada 7 Agustus 2012)
       http://www.scribd.com/doc/62801442/4/Manfaat-dan-fungsi-analisis-jabatan
Nitisemito, Alex S., 1996, Manajemen Personalia (Manajemen Sumber Daya
       Manusia) Edisi Ketiga, Kudus: Ghalia Indonesia.
Purnawanto, Budi, 2010, Manajemen SDM Berbasis Proses, Jakarta: Grasindo
Rachmawati, Ike Kusdyah, 2007, Manajemen Sumber Daya Manusia,
       Yogyakarta: ANDI
Saydam Gouzali , 1996, Manajemen Sumber Daya Manusia, Penerbit Djambatan.
Siagian, Sondang P., 1991, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Bumi
       Aksara.
Umar, Husein, 2005, Riset Sumber Daya Manusia dalam Organisasi, Jakarta:
       Gramedia Pustaka Utama.

                                         21

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Nasrulloh makalah uts
Nasrulloh makalah utsNasrulloh makalah uts
Nasrulloh makalah utsnazhuyz
 
Makalah Sebelum UTS
Makalah Sebelum UTSMakalah Sebelum UTS
Makalah Sebelum UTSUcon123
 
Mevi ramadhan (11150143) makalah uts
Mevi ramadhan (11150143) makalah utsMevi ramadhan (11150143) makalah uts
Mevi ramadhan (11150143) makalah utsmeviramadhan
 
Evaluasi kinerja dan kompensasi
Evaluasi kinerja dan kompensasiEvaluasi kinerja dan kompensasi
Evaluasi kinerja dan kompensasiAAYYUB0254
 
Makalah uts ari wijaya
Makalah uts ari wijayaMakalah uts ari wijaya
Makalah uts ari wijayaariwijaya26
 
Makalah evaluasi kerja dan kompensasi 1
Makalah evaluasi kerja dan kompensasi 1Makalah evaluasi kerja dan kompensasi 1
Makalah evaluasi kerja dan kompensasi 1alistananda
 
Tugas Makalah 1 Evaluasi Kinerja dan Kompensasi
Tugas Makalah 1 Evaluasi Kinerja dan KompensasiTugas Makalah 1 Evaluasi Kinerja dan Kompensasi
Tugas Makalah 1 Evaluasi Kinerja dan Kompensasiiissuryati2
 
Analisa & Desain Pekerjaan serta Perencanaan SDM & Rekrutmen
Analisa & Desain Pekerjaan serta Perencanaan SDM & RekrutmenAnalisa & Desain Pekerjaan serta Perencanaan SDM & Rekrutmen
Analisa & Desain Pekerjaan serta Perencanaan SDM & RekrutmenPut Herma
 
Nasoro abdah (11150100) framework 7 o msdm
Nasoro abdah (11150100) framework 7 o msdmNasoro abdah (11150100) framework 7 o msdm
Nasoro abdah (11150100) framework 7 o msdmNasoroAbdah
 
Makalah i evaluasi kinerja dan kompensasi
Makalah i evaluasi kinerja dan kompensasiMakalah i evaluasi kinerja dan kompensasi
Makalah i evaluasi kinerja dan kompensasiriskiaritonang
 
Fungsi pengadaan sumber daya manusia(analisis jabatan dan analisis kebutuhan)
Fungsi pengadaan sumber daya manusia(analisis jabatan dan analisis kebutuhan)Fungsi pengadaan sumber daya manusia(analisis jabatan dan analisis kebutuhan)
Fungsi pengadaan sumber daya manusia(analisis jabatan dan analisis kebutuhan)Shofa Ar-Rahmat
 
Makalah2 evaluasi kinerja syaihul imami 11150264
Makalah2 evaluasi kinerja syaihul imami 11150264Makalah2 evaluasi kinerja syaihul imami 11150264
Makalah2 evaluasi kinerja syaihul imami 11150264syaihulimami
 
Job analysis, lna, tna & wisn ok1
Job analysis, lna, tna & wisn ok1Job analysis, lna, tna & wisn ok1
Job analysis, lna, tna & wisn ok1dyanirmala
 
Makalah 1 evaluasi kinerja dan konpensasi
Makalah 1 evaluasi kinerja dan konpensasiMakalah 1 evaluasi kinerja dan konpensasi
Makalah 1 evaluasi kinerja dan konpensasimamansajah9
 
Penilain kinerja
Penilain kinerjaPenilain kinerja
Penilain kinerjaandrea441
 
Makalah evaluasi kinerja marwati 1
Makalah evaluasi kinerja marwati 1Makalah evaluasi kinerja marwati 1
Makalah evaluasi kinerja marwati 1marwati1
 

Mais procurados (20)

Nasrulloh makalah uts
Nasrulloh makalah utsNasrulloh makalah uts
Nasrulloh makalah uts
 
Makalah Sebelum UTS
Makalah Sebelum UTSMakalah Sebelum UTS
Makalah Sebelum UTS
 
Mevi ramadhan (11150143) makalah uts
Mevi ramadhan (11150143) makalah utsMevi ramadhan (11150143) makalah uts
Mevi ramadhan (11150143) makalah uts
 
Analisis pekerjaan
Analisis pekerjaanAnalisis pekerjaan
Analisis pekerjaan
 
Evaluasi kinerja dan kompensasi
Evaluasi kinerja dan kompensasiEvaluasi kinerja dan kompensasi
Evaluasi kinerja dan kompensasi
 
Makalah uts ari wijaya
Makalah uts ari wijayaMakalah uts ari wijaya
Makalah uts ari wijaya
 
Analisis pekerjaan
Analisis pekerjaanAnalisis pekerjaan
Analisis pekerjaan
 
Makalah evaluasi kerja dan kompensasi 1
Makalah evaluasi kerja dan kompensasi 1Makalah evaluasi kerja dan kompensasi 1
Makalah evaluasi kerja dan kompensasi 1
 
Tugas Makalah 1 Evaluasi Kinerja dan Kompensasi
Tugas Makalah 1 Evaluasi Kinerja dan KompensasiTugas Makalah 1 Evaluasi Kinerja dan Kompensasi
Tugas Makalah 1 Evaluasi Kinerja dan Kompensasi
 
Analisa & Desain Pekerjaan serta Perencanaan SDM & Rekrutmen
Analisa & Desain Pekerjaan serta Perencanaan SDM & RekrutmenAnalisa & Desain Pekerjaan serta Perencanaan SDM & Rekrutmen
Analisa & Desain Pekerjaan serta Perencanaan SDM & Rekrutmen
 
Nasoro abdah (11150100) framework 7 o msdm
Nasoro abdah (11150100) framework 7 o msdmNasoro abdah (11150100) framework 7 o msdm
Nasoro abdah (11150100) framework 7 o msdm
 
Makalah i evaluasi kinerja dan kompensasi
Makalah i evaluasi kinerja dan kompensasiMakalah i evaluasi kinerja dan kompensasi
Makalah i evaluasi kinerja dan kompensasi
 
Bab 3 job_analysis_1_
Bab 3 job_analysis_1_Bab 3 job_analysis_1_
Bab 3 job_analysis_1_
 
Fungsi pengadaan sumber daya manusia(analisis jabatan dan analisis kebutuhan)
Fungsi pengadaan sumber daya manusia(analisis jabatan dan analisis kebutuhan)Fungsi pengadaan sumber daya manusia(analisis jabatan dan analisis kebutuhan)
Fungsi pengadaan sumber daya manusia(analisis jabatan dan analisis kebutuhan)
 
Pelatihan Analisis Jabatan
Pelatihan Analisis JabatanPelatihan Analisis Jabatan
Pelatihan Analisis Jabatan
 
Makalah2 evaluasi kinerja syaihul imami 11150264
Makalah2 evaluasi kinerja syaihul imami 11150264Makalah2 evaluasi kinerja syaihul imami 11150264
Makalah2 evaluasi kinerja syaihul imami 11150264
 
Job analysis, lna, tna & wisn ok1
Job analysis, lna, tna & wisn ok1Job analysis, lna, tna & wisn ok1
Job analysis, lna, tna & wisn ok1
 
Makalah 1 evaluasi kinerja dan konpensasi
Makalah 1 evaluasi kinerja dan konpensasiMakalah 1 evaluasi kinerja dan konpensasi
Makalah 1 evaluasi kinerja dan konpensasi
 
Penilain kinerja
Penilain kinerjaPenilain kinerja
Penilain kinerja
 
Makalah evaluasi kinerja marwati 1
Makalah evaluasi kinerja marwati 1Makalah evaluasi kinerja marwati 1
Makalah evaluasi kinerja marwati 1
 

Destaque

Bab 2 analisis desain pekerjaan
Bab 2 analisis desain pekerjaanBab 2 analisis desain pekerjaan
Bab 2 analisis desain pekerjaanRahmadani Nur
 
JOB ANALYSIS & JOB DESCRIPTION
JOB ANALYSIS & JOB DESCRIPTIONJOB ANALYSIS & JOB DESCRIPTION
JOB ANALYSIS & JOB DESCRIPTIONHusna Sholihah
 
Chapter 6 Jobs and Job Analysis
Chapter 6 Jobs and Job AnalysisChapter 6 Jobs and Job Analysis
Chapter 6 Jobs and Job AnalysisRayman Soe
 
HRM davis Chapter 5 job analysis 2014
HRM davis Chapter 5 job analysis 2014HRM davis Chapter 5 job analysis 2014
HRM davis Chapter 5 job analysis 2014Arif Partono
 
makalah analisis jabatan
makalah analisis jabatanmakalah analisis jabatan
makalah analisis jabatansemua unduh
 
Pertemuan ke 4
Pertemuan ke 4Pertemuan ke 4
Pertemuan ke 4padlah1984
 
익명인증 사이트 만들기
익명인증 사이트 만들기익명인증 사이트 만들기
익명인증 사이트 만들기Jihyun Ko
 
Presentatie Broekerveiling Museum voor Stichting de Waaier
Presentatie Broekerveiling Museum voor Stichting de WaaierPresentatie Broekerveiling Museum voor Stichting de Waaier
Presentatie Broekerveiling Museum voor Stichting de WaaierDanny Steigerwald
 

Destaque (13)

Bab 2 analisis desain pekerjaan
Bab 2 analisis desain pekerjaanBab 2 analisis desain pekerjaan
Bab 2 analisis desain pekerjaan
 
Analisa jabatan
Analisa jabatanAnalisa jabatan
Analisa jabatan
 
JOB ANALYSIS & JOB DESCRIPTION
JOB ANALYSIS & JOB DESCRIPTIONJOB ANALYSIS & JOB DESCRIPTION
JOB ANALYSIS & JOB DESCRIPTION
 
Chapter 6 Jobs and Job Analysis
Chapter 6 Jobs and Job AnalysisChapter 6 Jobs and Job Analysis
Chapter 6 Jobs and Job Analysis
 
HRM davis Chapter 5 job analysis 2014
HRM davis Chapter 5 job analysis 2014HRM davis Chapter 5 job analysis 2014
HRM davis Chapter 5 job analysis 2014
 
makalah analisis jabatan
makalah analisis jabatanmakalah analisis jabatan
makalah analisis jabatan
 
Pertemuan ke 4
Pertemuan ke 4Pertemuan ke 4
Pertemuan ke 4
 
Analisis jabatan ppt
Analisis jabatan pptAnalisis jabatan ppt
Analisis jabatan ppt
 
SA’EY
SA’EYSA’EY
SA’EY
 
익명인증 사이트 만들기
익명인증 사이트 만들기익명인증 사이트 만들기
익명인증 사이트 만들기
 
Matematicos a d
Matematicos a dMatematicos a d
Matematicos a d
 
Fascinanting
FascinantingFascinanting
Fascinanting
 
Presentatie Broekerveiling Museum voor Stichting de Waaier
Presentatie Broekerveiling Museum voor Stichting de WaaierPresentatie Broekerveiling Museum voor Stichting de Waaier
Presentatie Broekerveiling Museum voor Stichting de Waaier
 

Semelhante a Analisis Jabatan Bab 1

MSDM Analisis Jabatan.pptx
MSDM Analisis Jabatan.pptxMSDM Analisis Jabatan.pptx
MSDM Analisis Jabatan.pptxNellyAgustini
 
Analisis jabatan msdm
Analisis jabatan msdmAnalisis jabatan msdm
Analisis jabatan msdmMaful Hidayat
 
Job Analysis.pptx
Job Analysis.pptxJob Analysis.pptx
Job Analysis.pptxbaskoroandi
 
POWER POINT ANALISIS JABATAN MSDM .pptx
POWER POINT ANALISIS JABATAN MSDM  .pptxPOWER POINT ANALISIS JABATAN MSDM  .pptx
POWER POINT ANALISIS JABATAN MSDM .pptxCindiAfriyani
 
Manajemen SDM- Analisis Jabatan.pdf
Manajemen SDM- Analisis Jabatan.pdfManajemen SDM- Analisis Jabatan.pdf
Manajemen SDM- Analisis Jabatan.pdfImamHusein2
 
analisi jabatan dalam manajemen sumber daya manusia.
analisi jabatan dalam manajemen sumber daya manusia.analisi jabatan dalam manajemen sumber daya manusia.
analisi jabatan dalam manajemen sumber daya manusia.Immawan Awaluddin
 
Tahapan pelaksanaan analisa jabatan
Tahapan pelaksanaan analisa jabatanTahapan pelaksanaan analisa jabatan
Tahapan pelaksanaan analisa jabatanAnnisaRizki16
 
Materi7, ANALISIS JABATAN MSDM-edit2.pdf
Materi7, ANALISIS JABATAN MSDM-edit2.pdfMateri7, ANALISIS JABATAN MSDM-edit2.pdf
Materi7, ANALISIS JABATAN MSDM-edit2.pdffitraramadhani7
 
Pertemuan 5.pptx
Pertemuan 5.pptxPertemuan 5.pptx
Pertemuan 5.pptxnurul461835
 
ANJAB dan ABK.pptx
ANJAB dan ABK.pptxANJAB dan ABK.pptx
ANJAB dan ABK.pptxAhmad Fauzi
 
Bab 3 analisis_pekerjaan-dec0607_1_
Bab 3 analisis_pekerjaan-dec0607_1_Bab 3 analisis_pekerjaan-dec0607_1_
Bab 3 analisis_pekerjaan-dec0607_1_Zilafeeq Shafilla
 
Makalah Sebelum UTS
Makalah Sebelum UTSMakalah Sebelum UTS
Makalah Sebelum UTSUcon123
 

Semelhante a Analisis Jabatan Bab 1 (20)

MSDM Analisis Jabatan.pptx
MSDM Analisis Jabatan.pptxMSDM Analisis Jabatan.pptx
MSDM Analisis Jabatan.pptx
 
Analisis jabatan msdm
Analisis jabatan msdmAnalisis jabatan msdm
Analisis jabatan msdm
 
Manajemen SDM Analysis Job Des
Manajemen SDM Analysis Job DesManajemen SDM Analysis Job Des
Manajemen SDM Analysis Job Des
 
Materi msdm
Materi msdmMateri msdm
Materi msdm
 
Job Analysis.pptx
Job Analysis.pptxJob Analysis.pptx
Job Analysis.pptx
 
POWER POINT ANALISIS JABATAN MSDM .pptx
POWER POINT ANALISIS JABATAN MSDM  .pptxPOWER POINT ANALISIS JABATAN MSDM  .pptx
POWER POINT ANALISIS JABATAN MSDM .pptx
 
Manajemen SDM- Analisis Jabatan.pdf
Manajemen SDM- Analisis Jabatan.pdfManajemen SDM- Analisis Jabatan.pdf
Manajemen SDM- Analisis Jabatan.pdf
 
analisi jabatan dalam manajemen sumber daya manusia.
analisi jabatan dalam manajemen sumber daya manusia.analisi jabatan dalam manajemen sumber daya manusia.
analisi jabatan dalam manajemen sumber daya manusia.
 
Inisiasi 2a
Inisiasi 2aInisiasi 2a
Inisiasi 2a
 
Tahapan pelaksanaan analisa jabatan
Tahapan pelaksanaan analisa jabatanTahapan pelaksanaan analisa jabatan
Tahapan pelaksanaan analisa jabatan
 
Analisis Jabatan
Analisis JabatanAnalisis Jabatan
Analisis Jabatan
 
Analisis Jabatan
Analisis JabatanAnalisis Jabatan
Analisis Jabatan
 
000109713.pdf
000109713.pdf000109713.pdf
000109713.pdf
 
Pengadaan
PengadaanPengadaan
Pengadaan
 
Materi7, ANALISIS JABATAN MSDM-edit2.pdf
Materi7, ANALISIS JABATAN MSDM-edit2.pdfMateri7, ANALISIS JABATAN MSDM-edit2.pdf
Materi7, ANALISIS JABATAN MSDM-edit2.pdf
 
Pertemuan 5.pptx
Pertemuan 5.pptxPertemuan 5.pptx
Pertemuan 5.pptx
 
ANJAB dan ABK.pptx
ANJAB dan ABK.pptxANJAB dan ABK.pptx
ANJAB dan ABK.pptx
 
Artikel ilmiah
Artikel ilmiahArtikel ilmiah
Artikel ilmiah
 
Bab 3 analisis_pekerjaan-dec0607_1_
Bab 3 analisis_pekerjaan-dec0607_1_Bab 3 analisis_pekerjaan-dec0607_1_
Bab 3 analisis_pekerjaan-dec0607_1_
 
Makalah Sebelum UTS
Makalah Sebelum UTSMakalah Sebelum UTS
Makalah Sebelum UTS
 

Analisis Jabatan Bab 1

  • 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran Analisa Jabatan (Job Analysis) Perkembangan organisasi dan perubahan struktur dalam organisasi menyebabkan kebutuhan akan pekerjaan baru semakin meningkat. Sebelum organisasi melakukan seleksi terhadap karyawan yang akan menduduki jabatan yang baru, maka manajer sumber daya manusia perlu mengetahui dan mengidentifikasi pekerjaan-pekerjaan apa saja yang akan dilakukan dan bagaimana pekerjaan dilakukan serta jenis personal yang bagaimana yang layak menduduki pekerjaan tersebut. Dalam hal ini, organisasi perlu menetapkan standar-standar pekerjaan dan kriteria keterampilan, pendidikan, dan pengalaman yang diperlukan. Untuk mengetahui jenis pekerjaan, bagaimana melakukan pekerjaan dan siapa yang tepat untuk melakukan pekerjaan itu perlu dilakukan analisis terhadap pekerjaan itu sendiri yang disebut sebagai analisa jabatan (job analysis). Informasi yang diperoleh dari analisa jabatan tersebut dapat digunaan untuk menentukan karakteristik apa yang harus dimiliki seseorang yang akan menduduki jabatan tertentu. Adapun hasil dari analisa jabatan tersebut dapat berupa deskripsi jabatan (job description) dan spesifikasi jabatan (job specification). Deskripsi jabatan adalah suatu pernyataan tertulis yang menguraikan fungsi, tugas-tugas, tanggung jawab, wewenang, kondisi kerja dan aspek-aspek pekerjaan tertentu lainnya. Sedangkan spesifikasi jabatan merupakan pernyataan tertulis yang menunjukkan siapa yang akan melakukan pekerjaan itu dan persyaratan yang diperlukan terutama menyangkut keterampilan, pengetahuan dan kemampuan individu. 1
  • 2. 1.2 Tujuan dan Manfaat Analisa Jabatan (Job Analysis) Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam Manajemen Sumber Daya Manusia sangat bergantung pada informasi yang diperoleh dari analisis jabatan. Oleh karena itu, informasi dari analisis jabatan dapat digunakan untuk kegiatan-kegiatan sebagai berikut: 1. Untuk keperluan penarikan dan seleksi. Penarikan dan seleksi karyawan dapat dilaksanakan apabila manajemen sudah mendapatkan gambaran yang jelas tentang jenis dan karakteristik pekerjaaan. Dengan memahami karakteristik pekerjaan maka akan dapat ditetapkan siapa personel yang tepat untuk memangku jaabatan tertentu tersebut. 2. Untuk keperluan kompensasi. Besarnya gaji atau upah karyawan bergantung pada pekerjaan apa yang mereka lakukan dalam organisasi. Bagi karyawan yang memiliki keterampilan dan pendidikan yang tinggi tentu akan memperoleh gaji yang lebih besar disbanding dengan karyawan yang hanya memiliki keterampilan dan pendidikan terbatas. 3. Untuk keperluan penilaian kinerja. Dalam analisis jabatan, setiap pekerjaan ditetapkan standar-standar kinerja. Untuk mengetahui apakah kaaryawan berprestasi atau tidak, manajer cukup membanding antara kinerja actual dengan kinerja standar yang ditetapkan. 4. Untuk keperluan pelatihan. Apabila karyawan yang diterima belum cukup keterampilannya untuk melaksakan tugas, maka manajer dapat memutuskan untuk segera memberikan pelatihan tambahan. 2
  • 3. BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Analisa Jabatan (Job Analysis) Analisa jabatan adalah suatu kegiatan untuk mencatat, mempelajari dan menyimpulkan keterangan-keterangan atau fakta-fakta yang berhubungan dengan masing-masing jabatan secara sistematis dan teratur, yaitu : Apa yang dilakukan pekerja pada jabatan tersebut Apa wewenang dan tanggung jawabnya Mengapa pekerjaan tersebut harus dilakukan Bagaimana cara melakukannya Alat-alat dan bahan-bahan yang digunakan dalam melaksanakan pekerjaannya Besarnya upah dan lamanya jam bekerja Pendidikan, pengalaman dan latihan yang dibutuhkan, dan Keterampilan, sikap dan kemampuan yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan tersebut Dessler (1997), mengungkapkan bahwa analisa jabatan merupakan prosedur untuk menetapkan tugas dan tuntutan keterampilan dari suatu jabatan dan orang macam apa yang akan melaksanakan pekerjaan tersebut. Dalam pengertian ini, dessler menekankan pada dua aspek, yaitu meyangkut isi pekerjaan dan orang yang melaksanakan pekerjaan. Dalam pengertian lain, Mathis dan Jakson (2000) mengartikan analisis pekerjaan sebahai berikut; A Systematic may to gather and analyze information about the content and the human requirements of jobs, and the context in which jobs are performed. (analisis jabatan merupakan cara sistematik untuk mengumpulkan dan menganalisis informasi tentang isi dan personal yang dipersyaratkan dalam jabatan, dan dalam hubungannya dengan prestasi jabatan). Lebih lanjut, Mathis dan Jackson memisahkan antara jabatan (jobs) dan posisi (position). Jabatan, dalam pengertiannya adalah sekelompok 3
  • 4. tugas, kewajiban, dan tangggung jawab. Sedangkan position diartikan sebagai prestasi jabatan yang dilakukan oleh seseorang. Menurut Malayu (2005;28) Job Analisis (analisis pekerjaan) adalah menganalisis dan mendesain pekerjaan apa saja yang harus dikerjakan, bagaimana pekerjaannya, dan mengapa pekerjaan itu harus dikerjakan. Menurut Umar (2005:6) bahwa analisis pekerjaan adalah merupakan suatu proses untuk menentukan isi suatu pekerjaan sehingga dapat dijelaskan orang lain untuk tujuan manajemen. Menuurt Gomes (2003;91) analisis jabatan adalah proses pengumpulan informasi mengenai suatu pekerjaan yang dilakukan seorang pekerja, yang dilaksanakan dengan mengamati atau mengadakan interview pada pekerjaan, dengan bukti-bukti yang benar dari supervisor. Benandin & Russell dalam Gomes (2003:91) mengatakan analisis pekerjaan ini akan menghasilkan daftar uraian pekerjaan pernyataan tertulis mengenai kewajiban-kewajiban pekerja dan bisa juga mencakup standar kualifikasi, yang merinci pendidikan dan penglaman minimal yang diperlukan bagi seorang pekerja untuk melaksanakan kewajiban dari kedudukannya secara memuaskan. Secara umum analisis jabatan merupakan suatu proses untuk mengidentifikasi dan menentukan secara rinci tugas-tugas (duties) dan persyaratan dari suatu jabatan tertentu. Stephen Robbin (1993) mendefinisikan analisis jabatan sebagai suatu bentuk pengembangan uraian terperinci dari tugas-tugas yang harus dilakukan dalam suatu jabatan, penentuan hubungan dari satu jabatan dengan jabatan lain yang ada, dan penentuan tentang pengetahuan, ketrampilan, dan kemampuan-kemampuan lain yang diperlukan karyawan untuk melakukan pekerjaan secara efisien dan efektif. “Job analisis is involves developing a detailed description of the tasks involve in a job, determining the relationship of a given job to other jobs, and ascertain the knowledge, skills, and abilities necessary for an employee to successfully perform the job” (Robbin, 1993). 4
  • 5. Menurut Milkovich & Newman (1999) analisis jabatan adalah proses pengumpulan informasi secara sistematik terhadap berbagai informasi terpercaya dan relevan, berhubungan dengan pekerjaan, dan asal-usul dari suatu jabatan tertentu (“job analisis is the systematic process of collecting relevant, work-related information related to the nature of a specific job”). Hal senada juga dikemukan oleh Bernardin & Russel: “job analisis is the process of gathering information about a job” (Bernardin & Russel, 1993). Berdasarkan batasan-batasan di atas maka menurut penulis analisis pekerjaan memiliki arti yang sama dengan analisis jabatan, yaitu proses pengumpulan inforamsi yang berkaitan dengan pekerjaan yang dilakukan seorang pekerja secara sistematis Jenis analisis jabatan menurut Gomes (2003;95-101) membagi dua jenis analisis jabatan, yaitu analisis jabatan tradisional (traditional job description) dan analisis jabatan yang berorientasikan hasil (result-oriented job description). 1. Traditional Job analysis Analisis jabatan secara tradisonal yaitu dengan mencari informasi melalui tiga aspek, yaitu: (1) tanggung jawab (responsibilities), (2) merinci unit organisasi agar pekerja bertanggung jawab, tunduk kepada pengarah dan bagian pengendali pelaksana; kewajiban-kewajiban (duties) umum seseorang yang sedang memegang suatu kedudukan;dan (3) kualifikasi-kualifikasi (qualifications) minimal yang diterima sebagai kelayakan. Kelemahan dari analisis jabatan tradisional adalah perhatian perusahaan tidak ditujukan pada sifat-sifat pekerjaan secara spesifik, tidak ada syarat-syarat bagi pelaksanaan suatu pekerjaan, tidak ada standar- standar performansi minimal yang dapat diterima bagi seorang pekerja, tidak merinci kualitas dan kuantitas serta ketepatan waktu dari suatu pelayanan yang diinginkan, tidak memikirkan output analysis sehingga tidak bermanfaat bagi perencana SDM yang memerlukannya. 5
  • 6. 2. Result-Oriented Job Description (RODs) Analisis yang berorientasi hasil ini juga dinamakan output-oriented job description, dan ini merupakan suatu kehidupan kecil dalam program- oriented budgets. Uraian pekerjaan yang berorientasikan hasil menguraikan harapan-harapan organisasi yang jelas kepada para pekerja dan sekaligus mendorong para supervisor dan pekerja untuk mengetahui bahwa baik standar maupun imbalan tergantunng pada persyaratan tertentu. Analisis jabatan jenis ini memuat pertanyaan-pertanyaan tentang tasks, conditions, standards, SKAs, qualification. Kelebihan dari model Result-Oriented Job Description (RODs) adalah bahwa model ini menyediakan sarana untuk menghubungkan input personil dan output organisasi bagi para perencana program, menyediakan sarana untuk memperkenalkan pada para pekerja baru atas harapan dan tujuan yang ditetapkan untuk evaluasi terhadap performansi pekerja bagi para manajer, memberikan gambaran yang jelas mengenai harapan performansi, kualifikasi minimal yang dibutuhkan untuk promosi dan penempatan para pegawai, dan meningkatkan dampak bagi para manajer kepegawaian terhadap produktifitas organisasi. Selain kelebihan yang telah dipaparkan, model analisis hasil juga mempunyai beberapa kelemahan yaitu perubahan dalam syarat dan standar harus dilakukan peninjauan kembali atas RODs, setiap kedudukan memerlukan RODs tersendiri, dan beberapa kedudukan tidak mempunyai standar performansi yang tidak dapat diukur. Analisis Jabatan mencakup 2 (dua) elemen, yaitu : 1. Uraian Jabatan (Job Description) dan 2 Spesifikasi Jabatan (Job Spesification) atau Persyaratan Jabatan (Job Requirement) Informasi yang diperoleh dari analisa jabatan tersebut dapat digunaan untuk menentukan karakteristik apa yang harus dimiliki seseorang yang akan menduduki jabatan tertentu. Adapun hasil dari analisa jabatan tersebut dapat berupa deskripsi jabatan (job description) dan spesifikasi jabatan (job specification). Deskripsi jabatan adalah suatu pernyataan tertulis yang 6
  • 7. menguraikan fungsi, tugas-tugas, tanggung jawab, wewenang, kondisi kerja dan aspek-aspek pekerjaan tertentu lainnya. Sedangkan spesifikasi jabatan merupakan pernyataan tertulis yang menunjukkan siapa yang akan melakukan pekerjaan itu dan persyaratan yang diperlukan terutama menyangkut keterampilan, pengetahuan dan kemampuan individu. 2.2 Peranan dan Alasan Perlu Dilaksanakan Analisa Jabatan (Job Analysis) Begitu pentingnya analisis jabatan ini sehingga mengharuskan organisasi untuk tetap melakukan uraian terhadap jabatan dalam organisasi dapat berjalan dengan lancar. Terdapat enam alasan penting mengapa analisa jabatan sangat diperlukan dalam sebuah organisasi : 1. Organisasi baru dibentuk Uraian jabatan pada hakikatnya sama pentingnya dengan alasan mengapa organisasi itu dibentuk. Setiap organisasi yang baru muncul atau dibentuk tentu akan memiliki jenis pekerjaan yang berbeda dengan organisasi lain yang telah terbentuk. Karena organisasi itu baru dibentuk, maka penting sekali untuk menjelaskan atau menguraikan pekerjaan-pekerjaan apa saja yang akan dilakukannya 2. Pembentukan suatu pekerjaan baru Alasan ini mengadu pada munculnya jenis pekerjaan yang baru dan sama sekali tidak ada hubungannya dengan pekerjaan sebelumnya. Bila organisasi yang baru dibentuk tidak memunculkan jenis pekerjaan yang baru, maka uraian jabatan tidak perlu dilakukan. 3. Karyawan tidak paham terhadap pekerjaannya Ada sebagian karyawan, terutama yang baru diterima tidak memahami apa yang akan dikerjakannya nanti. Walaupun dalam iklan lowongan pekerjaan mereka sudah tergambarkan jenis pekerjaan apa yang dibutuhkan. Uraian pekerjaan sangat penting untuk menyamakan pandangan terhadap jenis pekerjaaan yang akan dilakukan. 4. Tumpang tindih dan konflik 7
  • 8. Antara karyawan yang satu dengan yang lainnya seringkali melakukan pekerjaan yang sama meskipun mereka berada dalam bidang berbeda. Kondisi ini dapat mengakibatkan salah paham atau konflik terutama dalam hal pertanggungjawaban atas pekerjaan. Hal ini tentu disebakan oleh belum jelasnya pekerjaan masing-masing karyawan. 5. Arus kerja tidak lancar Dalam arus kerja, pekerjaan yang satu tentu berhubungan dengan pekerjaan yang lainnya. Apabila satu pekerjaan belum memahami keana pekerjaan itu diteruskan maka kondisi itu dapat mengakibatkan terhentinya proses pada pekerjaan yang lain. 6. Sistem penggajian tidak konsisten Uraian jabatan akan memberikan batasan-batasan terhadap pekerjaaan yang akan dilakukan. Semakin banyak jenis pekerjaan yang dilakukan tentu akan semakin besar kompensasi (gaji) yang diperoleh. Ketidakjelasan terhadap jenis pekerjaan yang dilakukann akan menyebabkan tidak adanya konsistensi dalam hal pemberian imbalan gaji. 2.3 Informasi yang Diperlukan Dalam Pelaksanaan Analisa Jabatan (Job Analysis) Informasi yang diperlukan dalam melakukan kegiatan analisa jabatan yang dilakukan oleh seorang penyelia atau spesialisasi sumber daya manusia ialah sebagai berikut: Aktivitas kerja Informasi biasanya dikumpulkan pada kegiatan kerja sesungguhnya yang dilaksanakan, seperti pembersihan, penjualan, kegiatan mengajar, atau pengecatan. Daftar seperti itu biasa juga menunjukkan bagaimana, mengapa dan kapan seorang pekerja menjalankan setiap aktivitas. Perilaku manusia Informasi tentang perilaku manusia seperti merasakan, mengkomunikasikan, mengambil keputusan dan menulis bisa juga 8
  • 9. dikumpulkan. Termasuk disini adalah informasi yang berhubungan dengan tuntutan jabatan manusia seperti mengangkat berat dan menempuh jarak. Mesin, alat perlengkapan dan bantuan kerja yang dipergunakan Termasuk di sini adalah informasi sehubungan dengan produk yang dibuat, bahan-bahan yang diproses, pengetahuan yang dihadapi atau diterapkan seperti keungan atau hukum, dan jasa yang disumbangkan seperti penyuluhan dan perbaikan. Standar kinerja Informasi juga dikumpulkan sehubungan dengan standar kerja, misalnya dilihat darri segi kuantitas, kualitas, atau kecepataan untuk setiap tugas jabatan, berdasarkan mana seorang karyawan dalam jabatan ini akakn dinilai. Konteks jabatan Termasuk di sini informasi tentang bahan-bahan deperti kondisi kerja fisikal, jadwal kerja, dan konteks social dan organisasi sebagai contoh, dilihat dari segi jumlah orang dengan siapa karyawan akan secara normal harus berinteraksi. Juga mungkin termasuk disini informasi yang berhubungan dengan insentif untuk melaksanakan pekerjaan. Tututan manusiawi Informasi ini biasanya dihimpun sehubungan dengan tuntutan manusiawi dari jabatan, seperti pengetahuan atau keterampilan terkait, pendidikan dan pengalaman kerja, dan menuntut atribut personal, keerdasan, karakteristik fisik, kepribadian, dan minat. 2.4 Metode yang Dipergunakan Dalam Analisa Jabatan (Job Analysis) Joseph E. Morsh dalam As’ad (2004) memperbincangkan beberapa motode dalam analisis jabatan. Metode-metode tersebut adalah metode dengan Questionaire (angket), metode dengan “Check-List”, dengan wawancara individual, pengamatan, wawancara kelompok, technical conference, catatan 9
  • 10. harian, metode dengan ikut bersama-sama kerja dan yang terakhir adalah metode teknik critical incident 1. Wawancara Wawancara harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut: a. Pro dan Kontra. Wawancara kiranya metode yang paling banyak digunakan untuk tugas dan tanggung jawab jabatan, dan penggunaannya yang luas mencerminkan keunggulan. b. Pertanyaan – pertanyaan yang Khas. Meskipun ada kekurangan-kekurangannya, wawancara itu digunakan secara luas. c. Pedoman Wawancara. 2. Kuesioner Meminta karyawan mengisi kuesioner untuk menggambarkan tugas-tugas yang berkaitan dengan jabatan dan tanggung jawab mereka adalah satu cara lain untuk memperoleh informasi analisis jabatan. 3. Observasi Observasi langsung khususnya bermanfaat nila jabatan-jabatan terutama terdiri dari kegiatan yang dapat diobservasi secara fisik. 4. Buku Harian (diary/log) 10
  • 11. Pendekatan yang lain adalah meminta karyawan membuat buku harian (diary/log) atau daftar dari apa yang mereka lakukan sepanjang hari. Untuk setiap kegiatan yang terlibat di dalamnya. Kegiatan tersebut (bersama dengan waktunya) dicatat oleh karyawan itu dalam sebuah buku harian. Analisis jabatan akan dimulai dengan proses pengumpulan data-data dari internal organisasi. Data-data yang biasanya digunakan adalah dokumen visi misi perusahaan, dokumen peraturan perusahaan atau perjanjian kerja bersama, dokumen prosedur operasi yang sudah distandardisasikan, dan dokumen lain yang dapat memberikan histori jabatan yang akan dianalisa. Selanjutnya analis jabatan (sebutan untuk orang yang melakukan analisa jabatan) akan mempelajari dokumen tersebut dan menggali informasi mengenai suatu jabatan.Setelah mendapatkan informasi dari data yang sudah ada, analis jabatan akan terjun ke lapangan mengadakan 1) Penyebaran questioner, 2) Wawancara dengan pemangku jabatan/incumbent, atasan/superior, rekan/peer, dan bawahan/subordinate, 3) Observasi. Proses terjun di lapangan ini dilakukan untuk organisasi yang proses bisnisnya sudah berjalan. Artinya sudah ada kegiatan yang dilakukan. Di lapangan ini, analis jabatan akan menggali mengenai: tanggungjawab dan wewenang jabatan, tugastugas yang dijalankan, prosedur standar dalam operasionalisasi, kendala dan hambatan, pihak yang biasa terlibat dalam penanganan pekerjaan (stake holders). Analis jabatan sebelum mengadakan wawancara, biasanya akan menyebarkan questioner yang berisi pertanyaan seputar hal tersebut di atas. Ketika pulang dari lapangan, analis jabatan akan menggenggam informasi 11
  • 12. yang akan diramu menjadi uraian jabatan dan persyaratan jabatan. Dia akan membuat draf atas informasi tersebut. Draf uraian jabatan dan persyaratan jabatan tersebut selanjutnya akan dikonsultasikan kembali dengan atasan dan pemangku jabatan, sebelum disetujui oleh atasan dan pemangku jabatan. 2.5 Proses Pelaksanaan Analisa Jabatan (Job Analysis) Mathis and Jackson (2000), mengembangkan lima tahapan dalam proses analisa jabatan yang harus diadakan dengan suatu cara yang efektif. Lima tahapan itu nampak dalam bagan berikut: PLANNING THE JOB ANALYSIS A. Identify objective of job analysis B. Obtain top management support ↓ PREPARING AND COMMUNICATION THE JOB ANALYSIS A. Identify job and methodology B. Review existing job documentation C. Communicate process to manager and employees ↓ CONDUCTING THE JOB ANALYSIS A. Gather job analysis data B. Review and compile data ↓ DEVELOPING JOB DESCRIPTION AND JOB SPECIFICATION A. Draft job descriptions and specification B. Review draft with manager and employees C. Identify recommendations D. Finalize job/description and recomendations ↓ MAINTANNING AND UPDATING JOB DESCRIPTION AND JOB SPECIFICATION A. Update job description and specifications as organization changes B. Periodically review all jobs 1. Planning the Job Analysis Sebelum mengumpulkan data dari para manajer dan karyawan, adalah penting untuk melakukan proses perencanaan terhadap analisis jabatan. 12
  • 13. Permasalahan utama dalam perencanaan analisis pekerjaan adalah menjawab dan mengidentifikasi sasaran dan analisis pekerjaan itu. Selanjutnya perencana meminta persetujuan dan dukungan dari manajemen puncak untuk menghindari munculnya keresahan dan resisensi manajerial dan karyawan. 2. Preparing and Communication the Job Analysis Pada tahap ini, pegawai yang akan dilibatkan dalam melakukan analisis pekerjaan dan metode yang akan digunakan harus diidentifikasi. Apakah mereka yang dilibatkan itu termasuk kelompok pegawai harian, untuk salah satu divisi, atau seluruh pegawai yang ada dalam organisasi. Kegiatan lain dalam tahap ini adalah mengkaji dokumentasi pekerjaan yang ada, baik menyangkut struktur organisasi maupun sumber daya yang tersedia. Terakhir adalah mengkomunikasikan proses kepada para manajer dan pegawai untuk menghindari keresahan tadi. 3. Conducting the Job Analysis Pada tahap ini analisis sudah dapat dilakukan. Berbagai data yang diperlukan dikumpulkan melalui sebuah angket yang disertai dengan sebuah surat yang menjelaskan proses dan instruksi untuk pengisian dan mengembalikan angket analisis pekerjaan itu. Setelah data terkumpul, kegiatan berikutnya adalah melakukan pemilahan (sortir) menurut kelompok atau unit-unit. Bila perlu untuk mencocokan data perlu digunakan wawancara atau pertanyaan tambahan. 4. Developing Job Descriptions and Job Specifications Apabila data yang dikumpulkan sudah sesuai, maka selanjutnya menyiapkan draft uraian pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan. Begitu draft tersebut rampung diisi, selanjutnya ditinjau ulang oleh manajer. Setelah selesai ditinjau oleh manajer, uraian pekerjaan kemudian didistribusikan oelh bagian SDM ke para manajer, supervisor, dsn pegawai. 5. Maintaining and Updating Job Description and Job Specification 13
  • 14. Begitu uraian pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan telah selesai dan ditinjau ulang oleh semua individu yang sesuai, sebuah system harus dikembangkan untuk menjaga keakuratannya. Satu cara efekitf untuk menjamin terjadinya tinjauan ulang yang akurat adalah menggunakan uraian pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan dalam aktivitas SDM lainnya. Misalnya, setiap kali terjadi kekosongan, uraian dan spesifikasi pekerjaan harus ditinjau ulang dan direvisi secara tepat sebelum kegiatan perekrutan dan seleksi dimulai. 2.6 Uraian Pekerjaan (Job Describtion) dan Persyaratan Jabatan (Job Specification) Berdasarkan keterangan yang diperoleh dari hasil analisa jabatan dapat disusun deskripsi jabatan dan spesifikasi jabatan (job description and job specification). Sebuah deskripsi jabatan merupakan satu pertanyaan tertulis tentang apa yang sesungguhnya dilakukan pemegang jabatan, bagaimana dia melakukannya, dan dalam kondisi apakah pekerjaan itu dijalankan. Deskripsi jabatan bukan sekedar menjelaskan tentang suatu jabatan, akan tetapi juga menjelaskan lebih lanjut tentang tugas-tugasnya, tanggung jawabnya, wewenang dan sebagainya. Dengan demikian, diharapkan setiap karyawan/pegawai yang memangku jabatan tersebut akan memahami batas- batas antara lain dari tugas-tugas, tanggung jawab serta wewenangnya. Hal ini tentu untuk menghindari terjadinya overlapping antara jabatan yang satu dengan jabatan yang lainnya. Agar deskripsi jabatan yang dibuat dapat merupakan landasan atau pedoman pelaksanaan tugas secara efektif dan efisien, maka deskripsi jabatan yang dibuat haruslah sedemikian rupa sehingga tidak terjadi penetapan tugas- tugas antara jabatan yang satu dengan jabatan yang lain dapat menimbulkan kesimpangsiuran atau overlapping. Oleh karena itu, maka penyusunan deskripsi jabatan untuk suatu jabatan tertentu tidak lepas dari format standar yang harus dipenuhi. 14
  • 15. Walaupun tidak terdapat format standar yang baku dan berlaku untuk semua organisasi, namun secara umum deskripsi jabatan memuat hal-hal sebagai berikut : a. Identifikasi jabatan. Bagian identifikasi jabatan memuat informasi-informasi tentang nama jabatan, kode jabatan, tanggal analisis, penyusun, dan dalam departemen apa. b. Ringkasan jabatan. Ringkasan jabatan hendaknya menggambarkan sifat umum dari jabatan, yaitu berupa fungsi dan kegiatan utamanya. c. Hubungan, tanggung jawab, dan kewajiban. Bagian ini memperlihatkan hubungan pemegang jabatan dengan pihak atau bagian lain, baik di dalam organisasi maupun luar organisasi. Batas- batas tanggung jawab serta kewajiban utama jabatan itu juga perlu dijelaskan. d. Wewenang dari pemegang jabatan. Bagian ini menentukan batas-batas wewenag pemegang jabatan, termasuk wewenang pengambilan keputusannya dan batas-batas penganggarannya. e. Standar kinerja. Bagian ini menetapkan standar-standar yang diharapkan bisa dicapai oleh karywan pada masing-masing tugas dan tanggung jawab dari deskripsi jabatan. f. Kondisi kerja. Deskripsi jabatan juga akan merangkum kondisi kerja umum yang tercakup pada jabatan. Misalnya, masalah kebisingan, kondisi bahaya, dan suhu udara dalam ruang pekerjaan. Langkah-langkah Pelaksanaan Job Description Ada beberapa langkah yang harus ditempuh dalam analisis jabatan.: 15
  • 16. 1. Tentukan lebih dulu tugas-tugas pokok yang harus ada dalam jabatan itu, termasuk didalamnya perilaku dan aktivitas yang melekat pada jabatan itu. 2. Mengidentifikasi knowledge, abilities, skills, dan other characteristics (KASOCs) yang diperlukan untuk melaksanakan tugas-tugas itu. a. Knowledge berarti seperangkat informasi yang ada di dalam prosedur yang harus diterapkan dalam pekerjaan itu. b. Abilities berarti kompetensi untuk menghasilkan hasil yang bisa diamati. Misalnya: kemampuan seorang pengetik yang baik adalah menghasilkan ketikan yang rapi dan tidak banyak salahnya. c. Skill berarti kompetensi untuk melakukan tindakan yang bisa dipelajari, baik yang sifatnya motorik, verbal, manual, atau melakukan pengolahan mental yang menyangkut data, orang atau barang. d. Other characteristics meliputi faktor kepribadian, sikap, atau watak yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan. Laporan analisa jabatan untuk seorang perwira patroli jalan raya mungkin berupa pengetahuan hukum, komunikasi lisan yang baik, kemampuan menyopir yang trampil, dan keterandalan untuk melaksanakan tugasnya dengan cukup baik. Persyaratan jabatan atau lebih dikenal dengan spesifikasi jabatan (job specification) menunjukkan siapa yang melakukan pekerjaan itu dan factor- faktor manusia yang diisyaratkan (Handoko : 1996). Spesifikasi pekerjaan (job specification) disusun berdasarkan uraian pekerjaan dengan menjawab pertanyaan tentang ciri, karakteristik, pendidikan, pengalaman dan yang lainnya dari orang yang akan melaksanakan pekerjaan tersebut dengan baik. Spesifikasi pekerjaan menunjukkan persyaratan orang yang akan direkrut dan menjadi dasar untuk melaksanakan seleksi. Spesifikasi pekerjaan adalah uraian persyaratan kualitas minimum orang yang bisa diterima agar dapat menjalankan satu jabatan dengan baik dan kompeten 16
  • 17. Pada umumnya spesifikasi pekerjaan memuat ringkasan pekerjaan yang jelas dan kualitas definitif yang dibutuhkan dari pemangku jabatan itu. Spesifikasi pekerjaan memberikan uraian informasi mengenai hal-hal berikut: 1. Tingkat pendidikan pekerja. 2. Jenis kelamin pekerja. 3. Keadaan fisik pekerja. 4. Pengetahuan dan kecakapan pekerja. 5. Batas umur pekerja. 6. Nikah atau belum. 7. Minat pekerja. 8. Emosi dan temperamen pekerja. 9. Pengalaman pekerja Kaitan antara Job Analysis, Job Description dan Job Spesification Kaitan antara Job Analysis, Job Description dan Job Spesification adalah job analysis merupakan proses mencari informasi sampai denngan analisis untuk penyususunan uraian pekerjaan (job description) dan spesifikasi pekerjaan atau persyaratan apa/siapa dari masing-masing jenis pekerjaan harus dikerjakan. Uraian yang diperoleh dari analisis pekerjaan diharapkan benar-benar diperoleh sesuai dengan kebutuhan oraganisasi atau lembaga sehingga ada efektitifias dan efisiensi SDM. Analisis pekerjaan juga dibutuhkan untuk job specification (spesifikasi pekerjaan sehingga pekerjaan yang ada benar-benar dapat dikerjaan oleh orang yang profesional. Jika pekerjaan dikerjaan orang yang profesional maka 17
  • 18. diharapkan akan menghasil produk yang dapat bersaing dengan organisasi atau lembaga lain. 18
  • 19. BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Pembahasan di atas dapat simpulkan sebagai berikut: 1. Analisis pekerjaan/jabatan yaitu proses pengumpulan informasi yang berkaitan dengan pekerjaan yang dilakukan seorang pekerja secara sistematis. Hasil dari analisis pekerjaan adalah uraian pekerjaan (job description) dan spesifikasi pekerjaan (Job specification) 2. Job description atau uraian pekerjaan adalah Dokumen formal organisasi yang berisi ringkasan informasi penting mengenai suatu jabatan untuk memudahkan dalam membedakan jabatan yang satu dengan yang lain dalam suatu organisasi. Uraian pekerjaan tersebut biasanya berisi: a. Identifikasi pekerjaan atau jabatan b. Hubungan tugas dan tanggung jawab c. Standar wewenang dan pekerjaan d. Syarat kerja/Stndar Kerja e. Ringkasan pekerjaan atau jabatan, dan f. Spesifiksi Pekerjaan 3. Spesifiksi Pekerjaan (Job spesification) adalah uraian persyaratan kualitas minimum orang yang bisa diterima agar dapat menjalankan satu jabatan dengan baik dan kompeten. Job spesification berisi: a. Tingkat pendidikan pekerja b. Jenis kelamin pekerja c. Keadaan fisik pekerja d. Pengetahuan dan kecakapan pekerja e. Batas umur pekerja f. Nikah atau belum g. Minat pekerja h. Emosi dan temperamen pekerja, dan i. Pengalaman pekerja 19
  • 20. 3.2 Saran Tanggung jawab Human Resource Department (HRD) dalam pembuatan Job Describtion dan recruitment lebih banyak kea rah mengolah proses atau aktivitasnya. Selain pengetahuan pengolahan SDM yang mendalam, akan lebih baik bila staff HRD juga memiliki pengetahuan umum mengenai pekerjaan yang dilakukan oleh masing-masing divisi, misalnya proses umum produksi atau keuangan, namun pengetahuan teknis yang mendalam dari suatu pekerjaan tertentu akan tergantung pada divisi-divisi. Tidak semua dapat diketahui oleh HRD, sehingga mereka lebih banyak berperan di dalam pengelolaan prosesnya. 20
  • 21. DAFTAR PUSTAKA Dessler, Gery, 1993, Manajemen Sumber Daya Manusia. Human Ressouce Management 7 c, Edisi Indonesia, Jilid 2, Jakarta: Prenhaliindo. Fini, 2011, Pengertian Analisis Jabatan, (diakses 7 Agustus 2012) http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/2167290-pengertian-analisis- jabatan/#ixzz25w2C51cm Handoko dan Tjiptono, 1996, KepemimpinanTransformasional dan Pemberdayaan, (Dimuat dalam Jurna Ekonomi dan Bisnis Indonesia. Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada Hasibuan, H.Malayu S.P. 2005; Manajemen Sumber Daya Manusia; Jakarta: Bumi Aksara. Jackson, Susan E., dkk, 2009, Managing Human Resources, Canada: Cengage Learning Products Kumar, Raj, 2011, Human Resources Management: Strategic Analysis Text and Cases, New Delhi: I.K. International Ptd. Ltd. Manulang, 1981, Manajemen Personalia, Medan: Ghalia Indonesia. Mathis, Robert L. dan John H Jackson, 2001, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Salemba Empat. Muskamal, 2012, Analisis Beban Kerja, Makasar: (diakses pada 7 Agustus 2012) http://www.scribd.com/doc/62801442/4/Manfaat-dan-fungsi-analisis-jabatan Nitisemito, Alex S., 1996, Manajemen Personalia (Manajemen Sumber Daya Manusia) Edisi Ketiga, Kudus: Ghalia Indonesia. Purnawanto, Budi, 2010, Manajemen SDM Berbasis Proses, Jakarta: Grasindo Rachmawati, Ike Kusdyah, 2007, Manajemen Sumber Daya Manusia, Yogyakarta: ANDI Saydam Gouzali , 1996, Manajemen Sumber Daya Manusia, Penerbit Djambatan. Siagian, Sondang P., 1991, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Bumi Aksara. Umar, Husein, 2005, Riset Sumber Daya Manusia dalam Organisasi, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 21