SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 53
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
1
Praktikum
Praktikum 1	 Praktikum 2	 Praktikum 3	 Praktikum 4	 Praktikum 5	 Praktikum 6
IPengantar Paraktikum
PRAKTIKUM KE-1
PENGANTAR PRAKTIKUM ANATOMI
A.	 PENDAHULUAN
Anatomi sering diartikan sebagai ilmu urai tubuh oleh karena mempe-
lajari bentuk dan susunan tubuh manusia sampai pada bagian terkecil. Tubuh
manusia merupakan kesatuan dari beberapa system antara lain :
1.	 Sistem Kulit (Integumentum)
2.	 Sistem Otot dan Tulang (Systema Musculosceletale)
3.	 System Syaraf (Systema Nervosum)
4.	 System Pencernaan (Systema Digestoria/Gastrointestinale)
5.	 System Pernafasan (Systema Respiratoria)
6.	 System Perkemihan (Systema Urinaria)
7.	 System Reproduksi (Systema Genetalia)
Sistem-sistem tersebut diatas tersusun dari organ-organ penyusunan-
nya yang bekerja saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya.
Praktikum anatomi bertujuan untuk mengenal, mengidentifikasi bentuk
dan susunan manusia secara terperinci. Dengan pengetahuan ini praktikan
(mahasiswa yang mengikuti praktikum diharapkan dapat memahami susunan
tubuh secara keseluruhan sebagai satu kesatuan fungsional.
Praktikum anatomi bagi mahasiswa program studi ilmu keperawatan
dan Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat meliputi tujuh acara :
1.	 Pengantar Praktikum Anatomi
2.	 Systema skeletal, nervosum central, endorkin dan alat indra.
3.	 Systema musculi, vascular dan nervosum periphericum
4.	 Systema kardiorespirasi
2
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Praktikum 1	 Praktikum 2	 Praktikum 3	 Praktikum 4	 Praktikum 5	 Praktikum 6
5.	 Systema alimentarium
6.	 Systema urogenital
7.	 Evaluasi akhir semester
B.	 CARA BELAJAR DI LABORATORIUM ANATOMI
1.	 Persiapan
a.	 Bacalah buku petunjuk anatomi di rumah, pelajari teori-teori yang
berkaitan dengan topic yang akan dipraktikumkan. Bahan dapat ber-
asal dari buku-buku anatomi, catatan kuliah dan lain-lain
b.	 Lihatlah atlas atau gambar-gambar untuk memahami apa yang anda
pelajari
2.	 Di Laboratorium
a.	 Masuklah sebelum waktu praktikum dimulai
b.	 Ikuti pretes dengan baik
c.	 Siapkan atlas, gambar-gambar, buku petunjuk dan kertas untuk catatan
d.	 Ambilah preparat sarana praktikum yang ada
e.	 Kenalilah bentuk, nama, jenis, hubungannya satu sama lain dan kalau
mungkin fungsinya dengan cara mencocokkan benda aslinya dengan
gambarnya serta teori yang ada.
f.	 Tanyakan hal-hal yang meragukan/tidak diketahui kepada asisten/dos-
es yang membimbing.
3.	 Selesai Praktikum
a.	 Kembalikan dan rapikan preparat dengan tertib
b.	 Buat catatan terhadap hal-hal yang penting
c.	 Ikuti/kerjakan post test atau tugas-tugas yang diberikan
d.	 Klarifikasikan pengetahuan yang masih meragukan dengan asisten/
dosen
3
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Praktikum 1	 Praktikum 2	 Praktikum 3	 Praktikum 4	 Praktikum 5	 Praktikum 6
C.	 BEBERAPA ISTILAH YANG HARUS DIKETAHUI
1.	 Posisi Anatomis
Adalah posisi tubuh manusia, berdiri tegak, pandangan lurus kedepan,
telapak tangan menghadap kedepan, ibu jari menjauhi sumbu tubuh.
2.	 Arah
Berbagai macam istilah untuk menunjukkan arah dalam anaqtomi meng-
gunakan bahasa latin. Misalkan :
a.	 Anterior	 : Arah depan
b.	 Posterior	 : Arah belakang
c.	 Superior	 : Arah atas
d.	 Inferior	 : Arah bawah
e.	 Cranial	 : Arah kepala
f.	 Caudal	 : Arah ekor
g.	 Dorsal	 : Arah punggung
h.	 Ventral	 : Arah perut
i.	 Dextra/Dexter	 : Arah kanan
j.	 Sanistra/sinister	: Arah kiri
k.	 Medial	 : Arah tengah/mendekati sumbuh tubuh
l.	 Lateral	 : Arah samping/menjauhi sumbu tubuh
m.	 Proksimal	 : Arah pangkal
n.	 Distal	 : Arah ujung
o.	 External	 : Arah luar
p.	 Internal	 : Arah dalam
q.	 Superficial	 : Arah permukaan
r.	 Propundal	 : Arah dalam
3.	 Gerakan
a.	 Fleksi	 : Gerakan membengkok
4
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Praktikum 1	 Praktikum 2	 Praktikum 3	 Praktikum 4	 Praktikum 5	 Praktikum 6
b.	 Extensi	 : Gerakan melurus
c.	 Abduksi	 : Gerakan menjauhi sumbu tubuh
d.	 Adduksi	 : Gerakan mendekati sumbu tubuh
e.	 Endorotasi	 : Gerakan memutar kedalam
f.	 Exorotasi	 : Gerakan memutar keluar
4.	 Garis/Sumbu/Axis
a.	 Longitudinal	 : Garis semu sesuai dengan sumbu memanjang tubuh
b.	 Transversal	 : Garis semu melintang dari arah kanan ke kiri
c.	 Sagital	 : Garis semu memanjang dari arah depan ke belakang
5.	 Rongga tubuh dan letaknya (rongga = cavum/cavitas)
a.	 Cavitas cranii di cranium (Kepala)
b.	 Cavitas orbitalis di orbita (Mata)
c.	 Cavitas nasi di nasus ( Hidung)
d.	 Cavitas oris di oris (Mulut)
e.	 Cavitas thoracis di thorax (Dada)
f.	 Cavitas abdominalis di abdomen (Perut)
g.	 Cavitas pelvis di pelvis (Panggul)
h.	 Cavitas tympanica di tympanum (Telinga)
i.	 Cavitas pharyngealis di pharinxd (Batang Tenggorokan)
j.	 Cavitas laringis di larynx (Tenggorokan)
6.	 Bagian tubuh yang tak berongga
a.	 Collum	 : Leher
b.	 Brachium	 : Lengan atas
c.	 Antebracium	 : Lengan bawah
d.	 Carpus	 : Pergelangan lengan
5
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Praktikum 1	 Praktikum 2	 Praktikum 3	 Praktikum 4	 Praktikum 5	 Praktikum 6
e.	 Manus	 : Telapak tangan
f.	 Gluteus	 : Pantat
g.	 Femur	 : Tungkai atas
h.	 Cruris	 : Tungkai bawah
i.	 Tarsus	 : Pergelangan kaki
j.	 Pedis	 : Kaki (Telapak)
k.	 Digitus	 : Jari
D.	 Anatomi Permukaan
Anatomi permukaan mempelajari bangunan-bangunan anatmi yang
bisa dilihat atau diraba dari permukaan tubuh. Hal ini penting dalam melaku-
kan pemeriksaan fisik pada pasien yang meliputi inspeksia (periksa lihat),
palasi (Periksa raba), perkusi (Periksa ketok) dan auskultasi (Periksa dengar).
1.	 Anatomi Permukaan Kepala
a.	 Prosesus mastoideus
b.	 Sinus paranasales
c.	 Fontanella anterior
d.	 Fontanella posterior
e.	 Arteria temporalis
2.	 Anatomi Permukaan Leher
a.	 Cartilage thyroidea
b.	 Trachea
c.	 Glandula thyroidea
d.	 Muskulus sternomastoideus
e.	 Pulsasi a. Carots communis (teraba di tepi m. sternomastoideus)
3.	 Anatomi Permukaan Dada
a.	 Clavikula
b.	 Sternum, PX
6
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Praktikum 1	 Praktikum 2	 Praktikum 3	 Praktikum 4	 Praktikum 5	 Praktikum 6
c.	 Glandula mammae
d.	 Garis khayal (linea axilaris, I. sternalis, I. Medioclavicularis)
e.	 Ictus cordis
f.	 Spatium intercostalis
4.	 Anatomi Permukaan Abdomen
a.	 Arcus costae
b.	 Region abdomen
c.	 Umbilicus
d.	 Spinal iliaca anterior superior
e.	 Crista iliaca
f.	 Spina iliaca posterior superior
g.	 Sudut costovertebrae
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
7
Praktikum
Praktikum 1	 Praktikum 2	 Praktikum 3	 Praktikum 4	 Praktikum 5	 Praktikum 6
IISystema Musculi, Vascularisasi dan
Nervosum Periphericum
PRAKTIKUM KE 2
SYSTEMA SCELETALE DAN SYSTEMA
NERVOSUMCENTRALE, SYSTEMA ENDOKRIN
DAN ALAT INDRA
Systema musculosceletale terususun atas dua komponen utama
yaitu tulang dan otot, oleh karena itu stilah yang sering digunakan adalah
system penyangga (tulang) dan penggerak (otot). Persambungan dua tu-
lang atau lebih tulang membentuk persendian (articulation). Otot melekat
pada dua tempat, di dua tulang yang berbeda dengan melintasi satu atau
lebih persendian. Dengan demikian, otot sebagai alat gerak aktif, meng-
gerakkan sendi-sendi yang dilintasinya, sedangkan tulang merupakan alat
gerak pasif. Pada praktikum ke-2 ini akan dipelajari systema sceletale.
SYSTEMA SCELETALE
A.	 Pembagian Tulang
1.	 Menurut bentuknya :
a.	 Tulang panjang (os longum), contoh : os humerus, os radius
b.	 Tulang pendek (os breve), contoh : os vertebrae, phalanges
c.	 Tulang pipih (os planum), contoh : scapula, os parietale
d.	 Tulang berongga (os pneumaticum), contoh : os frontale, os ethmoidale
e.	 Tulang tak beraturan (os irregular), contoh : os calcaneus
2.	 Menurut posisi
a.	 Rangka penyusun sumbu tubuh (skeleton aciale), terdiri dari :
1)	 Tulang tengkorak (Ossa cranii)
8
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Praktikum 1	 Praktikum 2	 Praktikum 3	 Praktikum 4	 Praktikum 5	 Praktikum 6
2)	 Tulang batang tubuh (Sceleton trunci)
b.	 Tulang-tulang anggota (Sceleton appendiculare), terdiri dari :
1)	 Tulang anggota atas (Ossa membri superiores)
2)	 Tulang anggota bawah (Ossca membri inferiores)
B.	 Nama-Nama Tulang
1.	 Skeleton axiale
a.	 Ossa cranii : Sering dibagi menjadi calvaria cranii (atap kepala) dan ba-
sis cranii (dasar kepela), yang terdiri dari :
1)	 Tulang yang berpasangan (kanan-kiri)
a)	 Os parietale
b)	 Os temporal
c)	 Os zygomaticum
d)	 Os lakrimale
2)	 Tulang-tulang yang tidak berpasangan
a)	 Os frontale
b)	 Os sphenoidale
c)	 Mandibula
d)	 Maxilla
e)	 Os ethmoidale
f)	 Os palatinum
g)	 Os vomer
b.	 Skeleton trunci
1)	 Cullumna vertebralis, terdiri dari beberapa vertebrae yang mem-
bentuk pilar. Dibagian dalamnya terdapat saluran disebut canalis
vertebralis. Dapat bergerak flexi, extensi, rotasi dan laterofleksi.
Dibagi beberapa region :
a)	 Region cervicalis, terdiri dari 7 vertebra cervicalis dan memben-
tuk kelengkungan kedepan.
b)	 Region thoracalis, terdiri dari 12 vertebra thoracalis dan mem-
bentuk kelengkungan ke belakang.
9
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Praktikum 1	 Praktikum 2	 Praktikum 3	 Praktikum 4	 Praktikum 5	 Praktikum 6
c)	 Region lumbalis, terdiri dari 5 vertebrae lumbalis dan memben-
tuk kelengkungan ke belakang.
d)	 Region sacralis, terdiri dari 5 vertebra sacralis yang bergabung
menjadi satu membentuk os sacrum.
e)	 Region coccygeus, terdiri dari 3-5 vertebrae coccygeus yang
bergabung menjadi satu membentuk os coccygeus.
2)	 Sternum, terdiri dari 3 bagian :
a)	 Manubrium
b)	 Corpus
c)	 PX
3)	 Costae
Terdapat 12 pasang costae yang bersendi dengan vertebrae thora-
calis di dorsal dan bersendi dengan sternum di ventral. Berdasarkan
perlekatannya pada sternum di bagi 3 kelompok :
a)	 Costae verae, terdiri dari costae ke 1-7 langsung melekat pada
sternum melalui carilago costalisnya masing-masing.
b)	 Costae spuriae, teridiri dari costae ke 8-10, cartilage costanya
bergabung kemudian melekat pada sternum.
c)	 Costae fluitantes, terdiri dari costae ke 11-12 dan tidak melekat
pada sternum.
2.	 Skeleton Appendiculare
a.	 Ossa membri superiors
1)	 Clavikula
2)	 Scapula
3)	 Humerus
4)	 Radius
5)	 Ulna
6)	 Os carpalia
7)	 Os metacarpalia
8)	 Os Palanges
10
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Praktikum 1	 Praktikum 2	 Praktikum 3	 Praktikum 4	 Praktikum 5	 Praktikum 6
b.	 Ossa membri inferioresCoxae
1)	 Femur
2)	 Fibula
3)	 Talus
4)	 Os tarsalia
5)	 Metatarsal
6)	 Palanges
7)	 Calcaneus
C.	 Bangunan-Bangunan Pada Tulang
Istilah-istilah umum untuk menamai bagian dari tulang
Arcus	 : Lengkungan
Canalis	 : Saluran/pipa
Collum	 : leher
Corpus 	 : Badan
Facies	 : Permukaan
Foramen	 : Lubang
Incisura	 : Takik
Processus	 : Semenanjung
Spina	 : Duri
Tuber	 : Tonjolan
Angulus	 : Sudut
Caput	 : Kepala
Condilus	 : Bonggol
Crista	 : Gigi
Fissure	 : Celah
Fossa	 : Cekungan
Margo	 : Tepi
Ramus	 : Cabang
11
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Praktikum 1	 Praktikum 2	 Praktikum 3	 Praktikum 4	 Praktikum 5	 Praktikum 6
Sulcus	 : Alur
Contoh :
1.	 Calvaria cranii
a.	 Sulcus sinus sagitalis superior
b.	 Sulcus a. meningeae mediana
c.	 Sultura sagitalis
d.	 Sutura lamboidea
e.	 Sutura squamosa
2.	 Basis cranii
a.	 Fossa cranii anterior, medius, posterior
b.	 Foramen magnum
c.	 Arcus zigomaticum
d.	 Porus acusticus internus
e.	 Chonch nasalis
f.	 Palatum osseum
g.	 Sulcus sigmoideus
h.	 Cavitas tympanica
i.	 Cavitas orbitalis
j.	 Porus acusticus externus
k.	 Cavitas nasi
l.	 Foramen opticum
3.	 Mandibula
a.	 Basis
b.	 Corpus
c.	 Prosessus coronoideus
d.	 Prosessus condylaris
e.	 Caput mandibulae
f.	 Angulus mandibulae
12
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Praktikum 1	 Praktikum 2	 Praktikum 3	 Praktikum 4	 Praktikum 5	 Praktikum 6
4.	 Vertebra
a.	 Vertebrae cervicales (kecil, corpus tipis, terdapat foramen transcersar-
ium)
b.	 Atlas / VC I (Tidak mempunyai corpus)
c.	 Axis / VC II (Mempunyai dens axis)
d.	 Vertebra prominens / VC VII (Proc. Spinosus panjang)
e.	 Vertebra thoracales (mempunyai proc. Mamillaris, proc. Costalis dan
proc accessories)
5.	 Clavikula
a.	 Corpus
b.	 Extermitas sternalis
c.	 Extremitas acromalis
6.	 Scapula
a.	 Cavitas glenoidalis
b.	 Acromion
c.	 Fossa supra spinatus
d.	 Incissura scapularis
e.	 Articulation humeri
7.	 Humerus
a.	 Caput humeri
b.	 Collum anatomicum
c.	 Collum chirurgicum
d.	 Corpus humeri
e.	 Troclea humeri
f.	 Epicondilus medialis/lateralis
g.	 Capitulum humeri
h.	 Fossa olecrai
i.	 Articulation cubiti
8.	 Ulna
13
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Praktikum 1	 Praktikum 2	 Praktikum 3	 Praktikum 4	 Praktikum 5	 Praktikum 6
a.	 Incicura trochlearis
b.	 Olecranon
c.	 Prosessus styloideus
d.	 Caput ulnae
9.	 Radius
a.	 Caput radii
b.	 Collum radii
c.	 Tuberositas radii
d.	 Prosessus styloideus
e.	 Articulation radio carpalis
10.	Femur
a.	 Caput, fovea capitis femoris
b.	 Collum femoris
c.	 Trochanter mayor, minor
d.	 Corpus femoris
e.	 Condylus
f.	 Fossa poplitea
11.	patella
12.	tibia
a.	 Condylus
b.	 Margo anterior
c.	 Corpus
d.	 Malleolus medialis
e.	 Incisura lateralis
13.	Fibula
a.	 Caput, collum
b.	 Malleolus lateralis
14
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Praktikum 1	 Praktikum 2	 Praktikum 3	 Praktikum 4	 Praktikum 5	 Praktikum 6
D.	 Tulang-Tulang Penyusun Panggul
Pelvis (Panggul) terdiri dari tulang yang berbentuk corong, otot, dan
ligamentum. Tulang-tulang penyusun pelvis terdiri dari 2 tulang pangkal paha
(os coxae), tulang kelangkang (os sacrum), tulang tungging (os coccygeus).
1.	 Os Coxae
Terdiri dari 3 tulang :
a.	 Tulang usus (Os ilium), bangunannya :
1)	 Crista iliaca
2)	 Spina iliaca anterior superior
3)	 Spina iliaca anterior inferior
4)	 Spina iliaca posterior superior
5)	 Spina ilaca posterior inferior
6)	 Incisura ischiadica mayor
7)	 Linea arcuata (batas pelvis mayor dan pelvis minor)
b.	 Tulang duduk (os ischium), bangunannya :
1)	 Corpus
2)	 Ramus superior
3)	 Ramus inferior
4)	 Spina ischiadica
5)	 Incisura ischiadica minor
6)	 Tuber ischiadicum
c.	 Tulang kemaluan (os pubis), bangunannya :
1)	 Corpus
2)	 Ramus superior
3)	 Ramus inferior (ranus inferior kanan dan kiri membentuk arcus pu-
bis
Persendian
a.	 Articulatio sacroiliaca (antara os coxae dan os sacrum)
b.	 Sympisis pubis (antara os coxae kanan dan kiri)
15
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Praktikum 1	 Praktikum 2	 Praktikum 3	 Praktikum 4	 Praktikum 5	 Praktikum 6
Ligamentum yang penting diketahui
a.	 Ligamentum sacrospinosum (dari sacrum ke spina ischiadica)
b.	 Ligamentum sacrotuberosum (dari sacrum ke tuber ischiadicum)
2.	 Os sacrum, bangunannya :
a.	 Foramina sacralia anterior, dilalui oleh plexus sacralis dan pembuluh
darah kecil. Pada ibu haml sewaktu kepala janin turun ke cavum pelvis
plexus ini bisa tertekan sehingga sering timbul nyeri atau kejang kaki
b.	 Crista iliaca
c.	 Promontorium, yaitu bagian cranial sacrum yang berhubungan dengan
vertebra lumbalis V yang menonjol.
3.	 Os coccygeus, teridiri atas 3-5 vertebra yang bergabung. Pada persalinan
ujung-ujung tulang ini terdorong ke dorsal sehingga melebarkan pintu
bawah panggul.
SYSTEMA NERVOSUM CENTRALE
Sistem saraf pusat (systema nervosum central) : terdiri dari 2 bagian
besar yaitu otak (encephalon) dan medulla spinalis.
A.	 Otak (Encephalon)
Terdiri dari otak besar (cerebrum, otak kecil (cerebellum) dan batang
otak (trunchus cerebri)
1.	 Cerebrum
Terdiri dari 2 belahan (hemespheriumcerebri) yang berbentuk seperti sa-
rung tinju. Tiap hemespherium mempunyai lobus-lobus:
a)	 Lobus frontales
b)	 Lobus perietalis
c)	 Lobus occipitalis
d)	 Lobus temporalis
e)	 Lobus insuralis
Bangunan lain :
16
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Praktikum 1	 Praktikum 2	 Praktikum 3	 Praktikum 4	 Praktikum 5	 Praktikum 6
a)	 Cortex serebri, bagian terluar dari serebrum, mempunyai 2 bagian yang
penting yaitu cortex sensori dan cortex motoris.
b)	 Ventriculus lateralis, ventriculus tertius dan ventriculus quartus, yaitu
ruangan di dalam otak yang berisi cairan otak (liquor cerebrospinalis).
2.	 Cerebellum
Otak kecil yang berfungsi dalam mengatur gerakan tubuh dan keseimban-
gan.
3.	 Truncus Cerebri
Terdiri dari diencephalon yang terdapat thalamus dan hipotalamus,
mesencephalon yang terdapat tectum, tegmentum dan aquaductus me-
senphali, medulla oblongata, pons.
Meninges
Meninges adalah selaput pembungkus otak yang terdiri dari 3 lapisan yaitu :
•	 Duramater cranialis
•	 Duramater spinalis
•	 Spatium epidurale : rongga diatas duramater
•	 Spatium subdurale : rongga dibawah duramater
Arachoidea
•	 Arachnoidea mater craniais (enephali)
•	 Arachnoidea spinalis
•	 Spatium subarachnoidea mater : rongga dibawah arachnoidea mater.
Piameter
•	 Piamater cranialis (encephali)
•	 Piamater spinalis
B.	 Medulla Spinalis
Medulla spinalis terdapat di dalam canalis vertebralis. Pada irisan hori-
zontal tampak bangunan :
17
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Praktikum 1	 Praktikum 2	 Praktikum 3	 Praktikum 4	 Praktikum 5	 Praktikum 6
GLANDULAE ENDOCRINAE
Glandula endorkinae (kelenjar hormone) adalah kelenjar yang mengirim-
kan hasil sekresinya langsung ke dalam darah tanpa melewati saluran (ductus).
Hasil sekresinya disebut hormone. Glandula endocrinae dalam tubuh manusia
adalah :
1.	 Glandula tyroidea
Terdiri dari 2 lobus yang dihubungkan oleh isthmus glandula thyroidea. Meng-
hasilkan hormon tiroksin.
2.	 Glandula parathyroidea
Terdapat 4 buah glandula parathyroidea. Terletak di bagian belakang glandula
thyroidea. Menghasilkan hormone parathyroid.
3.	 Hypophysis (glandula pituitaria)
Ada 2 bagian yaitu adenohypophyse (lobus anterior) dan neurohypophyse
(lobus posterior). Adenohipophyse menghasilkan hormone-hormon yang
dapat mempengaruhi fungsi kelenjar endokrin yang lain. Sedang neurohypo-
phise menghasilkan hormone antidiuretik dan oksitosin yang berperan dalam
mengatur kontraksi uterus dan produksi ASI.
4.	 Corpus pineale (glandula pinealis)
5.	 Glandula suprarenalis (adrenalis)
Ada 2 buah terletak di bagian cranial ren. Mensekresi kortisol dan adrenalin
6.	 Pancreas
Terdapat dikelengkungan duodenum, bekerja sebagai kelenjar eksokrin
18
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Praktikum 1	 Praktikum 2	 Praktikum 3	 Praktikum 4	 Praktikum 5	 Praktikum 6
(menghasilkan enzim pencernaan) dan sebagai kelenjar endokrin (menghasil-
kan insulin dan glucagon).
7.	 Ovarium (dipelajari dalam organ genetalia femina)
8.	 Testis (dipelajari dalam organ genetalia masculina).
ORGANA SENSORIA (SENSUUM)
A.	 Organum Visus (visual) oculus
Organon visus adaah indra penglihatan yang terdiri bulbus oculi (bola
mata) dan organa oculi acessoria (alat bantu mata). Indra penglihatan disarafi
oleh nervus opticus (N II).
1.	 Bulbus oculi, terdiri dari beberapa lapisan yaitu :
a.	 Tunica firbosa bulbi
1)	 Sclera
2)	 Cornea
b.	 Unica vascuola bulbi (tratusuvealis)
1)	 Choroidea
2)	 Corpus ciliare
3)	 Iris terdapat dua otot yaitu m. spincter dan m. dilator pupilae
4)	 Pupil, lubang di tengah iris berguna untuk mengatur cahaya yang
masuk ke mata
c.	 Tunica interna bulbi
1)	 Retina
2)	 Lens
3)	 Camerae bulbi
4)	 Humor aquosus
5)	 Camera vitrea
6)	 Humor vitreus
2.	 Organa oculi accessoria
a.	 Musculi bulbi
b.	 Supercilium palpebrae
19
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Praktikum 1	 Praktikum 2	 Praktikum 3	 Praktikum 4	 Praktikum 5	 Praktikum 6
c.	 Tunica conjunctiva
d.	 Apparatus lacrimalis
e.	 Saccus lacrimalis
f.	 Ductus nasolacrimalis
B.	 Organum Vestibulocochlearis
Organum vestibulocochlear adalah indra pendengaran. Terdiri dari 3
bagian yaitu auris externa, auris media dan auris interna. Saraf yang terlibat
dalam indra pendengaran ialah nervus vestibulocochlear (N VIII).
1.	 Auris externa
a.	 Meatus acusticus externus
b.	 Auricular
c.	 Lobules auricularis
d.	 Tragus
2.	 Auris media
a.	 Cavitas tympanica (cavum tympani)
b.	 Membrana tympanica
c.	 Ossicula auditoria (auditus): stapes, incus dan malleus
d.	 Tuba auditoria
3.	 Auris interna
a.	 Labyrinthus vestibularis
b.	 Coclea
C.	 Organum Olfactorium (Olfactus)
Organum olfactorium adalah indra penghidu, terdapat di cavum nasalis.
Rangsang penciuman/penghidu diterima oleh ujung-ujung saraf N Olfacto-
rius (N.I) dan diteruskan ke otak).
D.	 Organum Gustatorium (Gustus)
Organum gustatorium adalah indra pengecap, terdapat di lidah (lin-
20
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Praktikum 1	 Praktikum 2	 Praktikum 3	 Praktikum 4	 Praktikum 5	 Praktikum 6
guae). Terdiri dari papilla circum valata, papilla fungiformis dan papilla filifor-
mis.
E.	 Integumentum Commune
Lapisan kulit terdiri dari epidermis, dermis (corium) dan pelengkap kulit
(pili dan unguis/kuku).
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
21
Praktikum
Praktikum 1	 Praktikum 2	 Praktikum 3	 Praktikum 4	 Praktikum 5	 Praktikum 6
IIISystema Musculi, Vascularisasi dan
Nervosum Periphericum
PRAKTIKUM KE-3
SYSTEMA MUSCULI, VASCULARISASI DAN
NERVOSUM PERIPHERICUM
A.	 SYSTEMA MUSCULI
Otot merupakan alat yang memungkinkan tubuh untuk dapat berger-
ak. Jika sel otot mendapat rangsangan, maka sitoplasma sel otot yang berupa
benang-benang halus (myofibril) akan memendek (kontraksi).
Secara umum otot ada 3 golongan yaitu otot polos, otot jantung dan
otot lurik (serat lintang). Otot serat lintang pada umumnya melekat pada tu-
lang (otot rangka) dan bergerak secara aktif sehingga dapat menggerakkan
tulang. Dalam praktikum ini akan dipelajari otot rangka.
Bagian-bagian otot rangka :
•	 Caput (kepala otot)
•	 Venter (perut otot)
•	 Tendo (ujung otot yang melekat pada tulang tiap otot dibungkus oleh fa-
sia yang berupa jaringan ikat).
Klasifikasi Otot
1.	 Berdasarkan bentuknya
a.	 Musculus fusiformis
b.	 Musculus quadrates
c.	 Musculus sphincter
2.	 Berdasarkan jumlah kaput
a.	 2 caput	 : contoh m. biceps brachii
22
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Praktikum 1	 Praktikum 2	 Praktikum 3	 Praktikum 4	 Praktikum 5	 Praktikum 6
b.	 3 caput	 : contoh m. triceps brachii
3.	 Berdasarkan fungsinya
a.	 Otot fleksor
b.	 Otot ekstensor
c.	 Otot adductor
d.	 Otot pronator
e.	 Otot supinator
4.	 Menurut tempatnya
a.	 Musculi capitis
	Musculi bulbi
	Musculi fasialis
	Musculi masticatorii
	Musculi languae
b.	 Musculi colli (cervicis)
	Platysma
	Musculi sternomastoideus
	Musculi suprahyoidei
	Musculi infrahyoidei
	Fascia cervicalis
c.	 Musculi dorsi
	M. latissimus dorsi
	M. trapezius
d.	 Musculi thoracis
	M. pectoralis major
	M. pectoralis minor
	Mm. intercostales externi
	Mm. intercostales interni
e.	 Musculi abdominis
23
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Praktikum 1	 Praktikum 2	 Praktikum 3	 Praktikum 4	 Praktikum 5	 Praktikum 6
	M. rectus abdominis
	M. obliquua externus abdominis
	Ligament inguinale (arcus inguinalis)
	M. obliquua internus abdominis
	M. transverses abdominis
f.	 Musculi pelvis
	Pelvis mayor
1.	 M. psoas mayor
2.	 M. psoas minor
3.	 M. iliacus
	Pelvis minor
Diafragma pelvicum (otot yang membentuk dasar panggul) : M. Le-
vator ani, ada 3 bagian yaitu M. pubococcygeus, M. Iliococygeus, M.
Ischiococcygeus.
	Perineum (bagian permukaan dari exitus pelvis), dibagi 2 regio : re-
gion analis: M. Spincter externus dan region urogenitale: M. Bulbo-
cavernosus, M. Ischiocavernosus, M. transverses perinea.
g.	 Musculi membri superior, dibagi menjadi beberapa kelompok ber-
dasarkan fungsi :
	M. deltoideus
	Otot flexor lengan tas
♦	 M. bricep brachii
♦	 M. tricep brachii
♦	 M. coraco brachialis
	Otot extensor lengan atas : M. trisep brachialis
	Otot flexor lengan bawah
	Otot extensor lengan bawah
	Otot thenar
	Otot hipothenar
h.	 Otot membri inferior
24
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Praktikum 1	 Praktikum 2	 Praktikum 3	 Praktikum 4	 Praktikum 5	 Praktikum 6
	Otot di region glutealis
1.	 M. gluteus maxiumus
2.	 M. gluteus medius
3.	 M. gluteus minimus
	Otot di region femoralis
1.	 Otot extensor	 : M. Quadriseps femoralis
2.	 Otot flexor 	 : M. Bisep femoralis
3.	 Otot adductor	 : M. adductor longus
	Otot di region cruris
1.	 Otot extensor
2.	 Otot flexor
3.	 Otot trisep surae, tendonya menjadi satu disebut tendo achiles/
tendo calcanei.
Ruang-ruang anatomic yang penting
	Fossa axillaris, dilalui oleh :
	A. dan V. axillaris
	Cabang plexus brachialis
	Fossa cubiti, dilalui oleh :
	A. radialis
	N. medianus
	V. mediana cubiti, tempat pengambilan darah vena
	Fossa poplitea, dilalui oleh :
	A dan V poplitea
	Cabang n. ischiadicus
B.	 SYSTEMA VASCULARE
Sistem Arterial
1.	 Cabang-cabang arcus aorta
a.	 Trunchus brachiocephalicus / a. anonyma, cabangnya :
25
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Praktikum 1	 Praktikum 2	 Praktikum 3	 Praktikum 4	 Praktikum 5	 Praktikum 6
♦	 Arteria carotis communis dextra
♦	 Arteria subclavia dextra
b.	 Arteri subclavia sinistra
c.	 Arteri subclavia sinistra
	Arteri carotis communis cabangnya :
1.	 Arteri carotis externa : arteria temporalis superfisialis
2.	 Arteri carotis interna : arteria cerebrales
	Arteri subclavia, cabangnya :
1.	 Arteri vertebralis
2.	 Arteri yang menuju ke membrum superior.
2.	 Arteri membri superioris
a.	 Arteri axillaris
b.	 Arteria brachialis
c.	 Arteri radialis
d.	 Arteri ulnaris
3.	 Cabang-cabang pars desendens aortae
a.	 Intercostalis posterior
4.	 Cabang-cabang pars abdominalis aortae:
a.	 Trunchus coeliacus
b.	 Arteria mesenterica superior
c.	 Arteria mesenterica inferior
d.	 Arteria mesenterica media
e.	 Arteria renalis
f.	 Arteria testicularis
g.	 Arteria ovarica
h.	 Arteria iliaca communis, cabangnya :
1)	 A. iliaca externa, cabang-cabangnya menuju ke membrum inferior
2)	 A. iliaca interna, cabang-cabangnya menuju ke pelvis
26
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Praktikum 1	 Praktikum 2	 Praktikum 3	 Praktikum 4	 Praktikum 5	 Praktikum 6
5.	 Arteriae membri inferioris
a.	 Arteria femoralis
b.	 Arteria poplitea
c.	 Arteria tibialis anterior
d.	 Arteria dorsalis pedis
e.	 Arteria tibialis posterior
f.	 Arteria fibularis
	System Venae
	Vena yang menuju ke jantung
a.	 Venae cordis (darah dari myocardium)
b.	 V. cava superior (darah dari tubuh atas, kepala dan leher)
c.	 V. cava inferior (darah dari tubuh bawah dan membrum inferior)
d.	 V. pulmonalis (darah dari pulmo, berisi darah kaya oksigen).
1.	 Vena cava superior, mendapat darah dari :
a.	 V. brachiocephalica (dextra/sinestra)
b.	 V. jugularis interna
c.	 V. cerebri
d.	 V. azygos
e.	 Membri superiofis :
1)	 V. Axillaris
2)	 V. Superficiales membri superior
o	 V. cephalica
o	 Basilica
o	 V. mediana cubiti, vena yang digunakan untuk tempat pen-
gambilan darah vena di membra superior
3)	 V. profundae membri superior
3.	 V. brachialis
4.	 V. ularis
5.	 V. radialis
27
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Praktikum 1	 Praktikum 2	 Praktikum 3	 Praktikum 4	 Praktikum 5	 Praktikum 6
2.	 Vena cava interior, mendapat darah dari :
a.	 Vena hepatica
b.	 Vena renalis
c.	 Vena porta hepatis
d.	 Vena mesenterica superior
e.	 Vena splenica
f.	 Vena iliaca sommunis
g.	 Vena iliaca interna
h.	 Vena membri inferioris :
	Vena superificiales membri inferioris
1.	 Vena saphena magna
2.	 Vena saphena parva
	Vena profundae membri inferiores
1.	 Vena femoralis
2.	 Vena poplitea
3.	 Vena tibiales anterior
4.	 Vena tibiales posterior
	Systema lymphaticum
•	 Vasa lymphatica
•	 Trunchi lymphatici
•	 Ductus lymphatici
•	 Ductus thoracicus
	Nodi regionales
	Caput et collum
1.	 Occipitals
2.	 Cervicales anteriores
•	 Superciales (jugulars anterior)
•	 Profundi
28
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Praktikum 1	 Praktikum 2	 Praktikum 3	 Praktikum 4	 Praktikum 5	 Praktikum 6
3.	 Cervicales laterales
•	 Superfisialis
•	 Profundi superiors
•	 Profundi inferiores
	Membrum superius
Plexus lymphaticus axillaris
	Thorax
Nodi lymphatici parammarii
	Abdomen
1.	 Nodi lymphatici parietals
•	 Lumbales (lumbares) sinistri
•	 Lumbales (lumbares) intermedii
•	 Lumbales (lumbares (dextri)
2.	 Nodi lymphatici viscerales
	Pelvis
1.	 Nodi lymphatici parietals
•	 Iliaci communes
2.	 Nodi lymphatici
•	 Inguinales
♦	 Superficiales
♦	 Profundi
•	 popliteales
	Spleen (lien)
1.	 Hilum splenicum
C.	 SYSTEMA NERVOSUM PERIPHERICUM
Systema nervosum (system saraf) berfungsi untuk mengorganisasi
dan mengkoordinsi kegiatan tubuh. Pembagian susunan saraf adalah sebagai
29
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Praktikum 1	 Praktikum 2	 Praktikum 3	 Praktikum 4	 Praktikum 5	 Praktikum 6
berikut :
1.	 Saraf pusat (systema nervosum central) :
a.	 Otak (encephalon)
b.	 Medulla spinalis
2.	 Saraf tepi (systema nervosum periphericum) :
a.	 Saraf somatic :
1)	 Saraf cranialis (nervi cranialis)
2)	 Saraf spinalis (nervi spinalis)
b.	 Saraf otonom
1)	 Simpatis
2)	 Parasimpatis
Dalam praktikum ini akan dipelajari nervi spinalis
1.	 Nervi servicales
Plexus brachialis
a.	 Nervus medianus
b.	 Nervus ulnaris
c.	 Nervus radialis
2.	 Nervi thoracici
a.	 Rami posteriores
b.	 Rami anteriores
3.	 Nervi lumbales
4.	 Nervi sacrales et nervus coccygeus
a.	 Plexus lumbalis
b.	 Plexus sacralis
1)	 Nervus pupendus
2)	 Nervus ischiadicus (sciaticus)
3)	 Nervus tibialis
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Praktikum
30
Praktikum 1	 Praktikum 2	 Praktikum 3	 Praktikum 4	 Praktikum 5	 Praktikum 6
IVSistem Kardiorespirasi
PRAKTIKUM KE-4
SISTEM KARDIORESPIRASI
A.	 COR
Jantung (cor) berbentuk seperti jantung pisang, bagian kranial tumpul
(basis cordis) dan bagian bawah runcing (apex cordis). Bila jantung berdenyut,
apex cordis akan memukul dinding dada. Pukulan ini disebut ictus cordis yang
pada orang normal bisa teraba pada spatium intercotale V, 2 cm di laternal
linea medioclaviculare kiri.
Bangunan-bangunan di jantung :
1.	 Atrium dextra
a.	 Auricular dextra
b.	 Septum iteratriale, terdapat fossa ovalis
c.	 V. cava superior
d.	 V. cava inferior
2.	 Ventriculus dextrum
a.	 Valve atrioventricularis dextrum (valvula tricuspidalis)
b.	 Musculi papilaris
c.	 Chordaetendinae
d.	 Valva trunci pulmonalis
e.	 Septum interventriculare
3.	 Atrium sinistrum
a.	 A. pulmonalis
b.	 Auricular sinistra
31
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Praktikum 1	 Praktikum 2	 Praktikum 3	 Praktikum 4	 Praktikum 5	 Praktikum 6
4.	 Ventriculusdextrum
a.	 Valve atrioventricularis sinistrum (valvula bicuspidalis)
b.	 Musculi papilares
c.	 Chordaetendineae
d.	 Valve aorta, terdapat pangkal a. coronaria cordis dxtra dan a. coronaria
crdis sinistra
e.	 Septum interventriculare
5.	 Lapisan dinding jantung
a.	 Endocardium
b.	 Myocardium
c.	 Pericardium
6.	 Arteri besar yang keluar dari jantung
a.	 Aorta, ada tiga bagian
	Pars ecendens aortae
	Arcus aortae
	Pars decendens aortae
b.	 Trunchus pulmonalis, bercabang 2 :
	Arteria pulmonalis dextra
	Arteria pulmonalis sinistra
7.	 Vena yang masuk ke jantung
a.	 V. cava superior
b.	 V. cava inferior
c.	 Pulmonalis
d.	 V. cordis
B.	 APPARATUS RESPIRATORIUS (SYSTEMA RESPIRATIUM)
Systema respiratorium terdiri atas : nasus, pharynk, larynk, trachea,
bronchus dan pulmones.
1.	 Nasus
32
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Praktikum 1	 Praktikum 2	 Praktikum 3	 Praktikum 4	 Praktikum 5	 Praktikum 6
a.	 Nasus externus
Bangunan pada nasus externus permukaan luar: apex nasi, ala nasi.
Nasus externus tersusun atas os nasi dan cartilage nasi.
b.	 Cavitas nasi
Cavitas nasi terletak dari nares sampai choana, terbagi menjadi 2 ba-
gian kanan dan kiri oleh septum nasi. Dalam cavitas nasi terdapat alur
dan lekukan secara berurutan dari atsa ke bawah:
1)	 Meatus nasi suprema, terdapat muara sinus sphenoidalis
2)	 Concha nasalis superior
3)	 Meatus nasi superior, terdapat muara sinus ethmoidalis
4)	 Concha nasalis media
5)	 Meatus nasi media, tempat muara sinus maxillaries sinus frontalis
dan sinus ethmoidalis
6)	 Concha nasalis inferior
7)	 Meatus nasi inferior, merupakan tempat muara dictus nasilacrimalis.
Organ olfactoria (alat penghidu) terdapat pada mukosa cavitas nasi
bagian atap dan lateral, rangsangannya diteruskan melalui N I (n. olfacto-
rius).
2.	 Pharynk
Pharynk merupakan ruangan yang terdapat disebelah posterior
cavitas nasi dan cavum oris, terbagi atas :
a.	 Nasopharynk
1)	 Terletak di sebelah posterior cavitas nasi
2)	 Pada dinding lateralnya terdapat ostium tuba uditiva (mura tuba
eustachius)
3)	 Pada dinding posteriornya terdapat tonsila pharyngea
b.	 Oropharynk
Terletak disebelah posterior cavum oris
c.	 Laryngopharynk
1)	 Terletak disebelh posterior larynk, dan berhubungan dengan oes-
33
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Praktikum 1	 Praktikum 2	 Praktikum 3	 Praktikum 4	 Praktikum 5	 Praktikum 6
dophagus
2)	 Bukan sebagai saluran respirasi
3.	 Larynk
Larynk terususun atas
a.	 Cartilage thyroidea
b.	 Cartilage oricoidea
c.	 Cartilage arytenoidea
Bagunan didalam larynk
a.	 Epiglotis
b.	 Musculi laryngis
c.	 Plica aryepiglotica
d.	 Cavitas laryngis, terdapat :
1)	 2 buah plica vestibule yang membentuk rima vestibule
2)	 2 buah plica vocalis, yang membentuk rima glotidis (menghasilkan
suara)
4.	 Trachea
a.	 Merupakan suatu saluran terbuka yang terletak diantara larynk (set-
inggi cartilage cricoiudea) samai bifurcation trachea (setinggi angulus
sterni), dengan panjang 10 cm dan diameter 2,5 cm.
b.	 Tersusun atas 16-20 cartilago berbentuk tapal kuda yang terbuka di
bagian posterior.
5.	 Bronchi
a.	 Merupakan saluran yang terletak setelah bifurcation trachea (perca-
bangan trachea menjadi bronchus primaries dexter dan sinister) sam-
pai pulmo.
b.	 Perbedaqan bronchus dexter dan sinister :
34
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Praktikum 1	 Praktikum 2	 Praktikum 3	 Praktikum 4	 Praktikum 5	 Praktikum 6
Jenis Perbe-
daan
Bronchus Dexter Bronchus
Sinister
	Panjang
	Diameter
	Arah
	Pendek
	Lebih besar
	Lebih vertical
	Panjang
	Lebih kecil
	Lebih men-
datar
Percabangan bronchi (respiratory tree) :
a.	 Bronchus primaries
b.	 Bronchus secundus
c.	 Bronchus tertius
d.	 Bronchioles
e.	 Bronchioles terminalis
f.	 Alveolus pulmonalis
6.	 Pulmones
a.	 Terdapat 2 buah, yaitu pulmo dexter dan sinister
b.	 Msaing-msaing pulmo terdapat :
1)	 Apex pulmonis (pulmonalis)
2)	 Basis pulmonis (pulmonalis)
3)	 Facies costalis
4)	 Facies mediastinalis
5)	 Margo anterior
6)	 Margo posterior
7)	 Margo inferior
8)	 Hilus pulmonalis
a)	 Terdapat pada facies mediastinalis
b)	 Merupakan tempat msuk dan keluarnya bronchi, vasa darah,
vasa lymphatica dan nervi dari dan ke pulmo.
35
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Praktikum 1	 Praktikum 2	 Praktikum 3	 Praktikum 4	 Praktikum 5	 Praktikum 6
Pulmo dexter terdiri dari 3 lobus, yaitu :
a.	 Lobus superior
Dipisahkan oleh lobus medius oleh fissure harizontalis
b.	 Lobus medius
Dipisahkan dari lobus inferior oleh fissure obliqua
c.	 Lobus inferior
Pulmo sinister terdiri dari 3 lobus, yaitu :
a.	 Lobus superior
Dipisahkan dari lobus inferior oleh fissure o
b.	 Lobus inferior
Masing-masing lobus terdiri atas beberapa segmen yang mempunyai
vaskularisasi dan tractus respiratori
1)	 Vaskularisasi :
	A.v. pulmonalis, untuk proses respirasi
	A.v. bronchialis, untuk nutrisi pulmo
2)	 Inervasi :
	N. vagus (parasimpatis)
	Truncus simpaticus (simpatis)
	Cavitas Thoracis
Di dalam cavities thorcis (rongga thorax) terdapat pulmones, pleura (pem-
bungkus pulmo) dan mediastinum.
Pleura terdiri atas 2 lapisan, yaitu :
a.	 Pleura parietalis, melekat pada facies interna cavitas thoracis
b.	 Pleura visceralis, melekat pada pulmo.
Cavum pleura merupakan ruangan yang terdapat diantara kedua
pleura. Mediastenum, merupakan organ-organ yang terletak diantara
pulmo dexter dan sinister, yang terbagi menjadi 2 bagian oleh bidang
angulus sterni menjadi
1)	 Mediastinum superior, berisi :
a)	 Arcus aorta dan cabang-cabangnya
36
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Praktikum 1	 Praktikum 2	 Praktikum 3	 Praktikum 4	 Praktikum 5	 Praktikum 6
b)	 Vena cava superior
c)	 Trachea
d)	 Ductus thoracicus
e)	 N. vagus
f)	 N. phrenicus
g)	 Oesophagus
h)	 Thymus
2)	 Mediastinum inferior, terdiri atas :
a)	 Bagian anterior : thyms dan jaringan lemak
b)	 Bagian media : cor, pericardium, vasa darah besar
c)	 Bagian posterior : aorta descendens, oesophagus, dusctus tho-
racicus, n. cagus, n. phrenicus.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
37
Praktikum
Praktikum 1	 Praktikum 2	 Praktikum 3	 Praktikum 4	 Praktikum 5	 Praktikum 6
VApparatus Digestorius
(System Alimentarium)
PRAKTIKUM KE-5
APPARATUS DIGESTORIUS
(System Alimentarium)
Apparatus digestorius terdiri atas: cavitas oris dan isinya, pharynk,
oesophagus, gaster, intestinum tenue, intestinum crassum, rectum dan ca-
nalis analisis.
A.	 CAVITAS ORIS
	Cavitas oris (rongga mulut), terdiri atas :
1.	 Vestibulum oris
2.	 Cavitalis oris propia (terletak diantara dentes dan bucal)
	Labia oris (bibir)
	Palatum sebagai atap cavitas oris, terdiri atas :
1.	 Palatum durum, dibentuk oleh os maxilla dan os palatinum
2.	 Palatum molle, terdiri atas jaringan muskuler dan firbosa
	Dindingnya dilapisi oleh tunica mucosa oris
	Lingua tersusun atas musculi linguae dan terbagi menjadi :
1.	 Apex linguae
2.	 Corpus linguae
3.	 Radix linguae
4.	 Dordum linguae, padanya terdapat :
	Sulcus terminalis, yang bagian tengahnya terdapat foramen caecum
	Organon gustatorium terdiri atas papillae filiformes, papillae fung-
38
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Praktikum 1	 Praktikum 2	 Praktikum 3	 Praktikum 4	 Praktikum 5	 Praktikum 6
siformes dan papillae vallatae
	Gingivae, melapisi bagian mandibula yang ditempati dentes
	Donters 9gigi), terbagi menjadi bagian corona dan radix dentis
	Galandulae oris (kelenjar saliva) terdiri atas :
1.	 Glandulae salivares majors
2.	 Glandulae parotidea, ductus parotidea-nya bermuara pada cavitas oris
propia di depan gigi molar 2 atas
3.	 Glandula sublingualis, terletak di dasar cavitas oris, tertutup corpuslin-
gua, bermuara pada cavitas oris
4.	 Glandul submandibularis, terletak di sebelah medical corpus mandibu-
laglandulae salivares minores.
	Makanan kelur dari cavitas oris melalui lubang ostium faucium (fauces),
yang dibentuk oleh palatum molle, uvula, tonsila palatine dan dorsum lin-
gua.
B.	 OESHOPHAGUS
	Merupakan saluran muskuler dengan panjang 25 cm, dari larynx sampai
gaster dan menembus diafragma melalui hiatus oesophagus setinggi VT-
10.
	Oesophagus mengalami 3 penyempitan, yaitu :
1.	 Angustia superior, pada pangkalnya di leher
2.	 Angustia medialis, ditempat persilangannya dnegan bronchus pri-
marisu sinister
3.	 Angustia inferior, di tempat oesophagus menembus diafragma
C.	 GASTER (VENTRICULUS)
	Gaster yang kosong berbentuk huruf J, terletak intraperitoneal, pada
kuadran kiri atas abdomen.
	Bagian-bagian gaster
1.	 Pars cardiac ventriculi : fundus
2.	 Corpus ventriculi : curvature ventriculi majorm, curvature ventriculi mi-
nor
3.	 Pars pyloric ventriculi : canalis pyloricus, pylorus
39
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Praktikum 1	 Praktikum 2	 Praktikum 3	 Praktikum 4	 Praktikum 5	 Praktikum 6
4.	 Pada curvature ventriculi major melekat omentum majus, dan pada cu-
ratura ventriculi minor melekat omentum minus
5.	 Vaskularisasinya oleh : a. gastric dan v. porta
6.	 Inverse : n. vagus.
D.	 INTESTINUM TENUE
	Duodenum
1.	 Berbentuk huruf U dengan cekungannya menghadap ke superior dan
sinister dengan panjang sekitar 24 cm, dan terletak retroperineal
2.	 Paqda dinding posteromedialnya terdapat papilla duodeni major yang
merupakan muara ductus pancreaticus.
	Jejunum dan ileum
1.	 Kedua intestinum tenue ini panjangnya 6-7 m, dengan btas tidak tegas,
karena cirinya berubh secara berangsur-angsur, 2/5 bagian proksimal-
nya sebagai jejunum dan 3/5 bagian distalnya sebagai ileum.
2.	 Jejunum, biasanya dalam keadaan kosong, dindingnya lebih tebal, leb-
ih vascular, sebagian besar terletak di region umbilikalis.
3.	 Ileum, dindingnya lebih tipis dan vascularisasinya sedikit, terletak di re-
gion hypogastrika dnegan bagian distalnya di pelvis
4.	 Vascularisasinya oleh a. mesenterika superior dan v. porta
5.	 Inervasinya : n. vagus
E.	 INTESTINUM CRASSUM
Panjang seluruhnya sampai 1,5 m, dengan bangunan khas : taenia coli,
haustrae dan appendices epiploicae.
	Cecum (cqaecum)
1.	 Yaitu kantong buntu yang bersambung dnegan colon ascendens, yang
terletak pada fossa iliaca dextra
2.	 Pada dinding posteromedialnya terdapat valve ileocecalis (muara il-
eum)
3.	 Disebelah inferior valve ileocecalis terdapat muara appendix vermifor-
mis
	Appendix vermiformis
40
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Praktikum 1	 Praktikum 2	 Praktikum 3	 Praktikum 4	 Praktikum 5	 Praktikum 6
1.	 Merupakan pipa buntu dengan panjang 3-10 cm, yang bentuknya sep-
erti cacing
2.	 Mesoappendix menggantung appendix vermiformis ke mesenterium
ileum
	Colon ascendens
1.	 panjangnya 12-20 cm, dari cecum ke flexura coli dextra pada kuadran
kanan atas
2.	 letaknya retroperineal pada sulcus paracertebralis dextra
	Colon tranversum
1.	 Panjangnya 40-50cm dari flexura coli dextra sampai flecura coli sinistra
pada kuadran kiri atas
2.	 Paling besar dan paling mobile
3.	 Bagian posteriornya digantung oleh mesocolon transversum
	Colon descendens
Dari flexura coli sinistra sampai colon sigmoideum pada fossa iliaca sinistra
	Colon sigmoideum
1.	 Biasanya berbentuk huruf, namun juga tergantung pada jumlah dan
isinya (feses), dengan panjang 15-50 cm.
2.	 Dari colon desendes sampai rectum
3.	 Penggantungnya mesocolon sigmoideum
	Rectum dan canalis analis
1.	 Mulai dari batas colon sigmoideum dengan panjang 12 cm.
2.	 Bagian yang melebar sebagai ampula recti
Canalis analis merupakan bagian terakhir tractus digestivus yang bera-
khir sebagai anus pada perineum
3.	 Pada dindingnya terdapat m. sphincter ani externus dan m. sphincter
ani internus.
F.	 GANDULA DIGESTORIA
	Hepar
1.	 Terletak di region hypochondria dextra dan epigastrium atau pada
kuadran kanan atas abdomen
41
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Praktikum 1	 Praktikum 2	 Praktikum 3	 Praktikum 4	 Praktikum 5	 Praktikum 6
2.	 Memproduksi cairan empedu, yang dialirkan melalui ductus hepaticus
dexter dan sinister à ductus hepaticus communis à ductus choledochus
(ductus biliferus communis) à bermuara pada papilla duodeni major
(pada duodenum, kalau sphincternya tertutup cairan empedu kembali
lagi dan disimpan pada fesica fellea à ductus cyticus à ductus choledo-
chus à bermuara pada papilla duodeni major.
3.	 Hepar terdiri dari 2 lobus, yaitu :
a.	 Lobus dextra hepatis, terdiri dari lobus quadrates dan lobus cauda-
tus. Kedua lobi tersebut dipisahkan oleh daerah yang disebut porta
hepatis.
b.	 Lobus sinister hepatis
Bangunan-bangunan pada permukaan hepar :
	Facies diafragmatica
	Margo inferior
	Facies visceralis
	Vena porta, berasal dari v. mesentrica superior dan v. lienalis
	Hepatica propia, cabang a. hepatica communis
	Ductus hepaticus
	Ductus cysticus
	Ductus choledochus.
	Penggantung hepar :
1.	 Ligamentum falciforme hepatis
2.	 Ligamentum teres hepatis
	Vesicae fellea
1.	 Merupakan kantong berbentuk pir, yang terletak disepanjang tepi kan-
an lobus quadrates
2.	 Berfungsi memekatkan empedu, dengan daya tampung 30-60 ml.
	Pancreas
1.	 Merupakan glandula eksokrin yang mengeksresi cairan pancreas ke
duodenum (pada papilla duodeni major) melalui ductus pancreati-
cus dan glandula endorkin yang mengekresikan glucagon dan insulin
dalam darah.
2.	 Terdiri atas bagian caput, corpus dan cauda pancreatic
3.	 Bagian ujung cauda pancreatic berhubungan dengan hilum lienalis.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Praktikum
42
Praktikum 1	 Praktikum 2	 Praktikum 3	 Praktikum 4	 Praktikum 5	 Praktikum 6
VISystema Urogenital
PRAKTIKUM KE-6
SYSTEMA UROGENITAL
A.	 SYSTEMA URINARIA
Systema urinaria terdiri atas : ren, ureter, vesicae urinaria dan urethra
	Ren
1.	 Terletak retroperineal pada bagian superior sulcus paravertebralis
2.	 Bentuknya seperti kacang buncis, dengan ukuran 10 x 5 x 2,5 cm
3.	 Pada ren terdapat hilum renalis sebagai masuknya a. v. renalis dan pel-
vis renalis
4.	 Pada potongan koronal ren tampak : kortex, medulla, pyramis renalis,
columna renalis, papilla renalis, calyces renalis major, calyces renalis mi-
nor, pelvis renalis.
5.	 Vascularisasi : a. v. renalis.
	Ureter
1.	 Saluran muskuler dengan panjang 25 cm, dari pelvis renalis sampai
vesika urinaria
2.	 Berjalan ke bawah di sepanjang m. psoas dan pada dinding latera pelvis
	Vesicae urinaria
1.	 sebagai kantong berbentuk pyramid dengan 3 sisi, yang terletak dise-
belah cranial prostate
2.	 vesicae urinaria yang penuh dapat teraba dari luar di superior sympisis
pubis
3.	 bagian-bagian vesicae urinaria : apex vesicae, fundus vesicae dan cor-
pus vesicae
43
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Praktikum 1	 Praktikum 2	 Praktikum 3	 Praktikum 4	 Praktikum 5	 Praktikum 6
4.	 bangunan pada facies interna vesicae urinaria : ostium ureteris (muara
ureter pada sudut kanan dan kiri basis vesicae), ostium urethra inter-
num, trigonum vesicae
5.	 peritoneum menutupi bagian superior vesicae urinaria, selanjutnya
membentuk excavation rectovesticalis (cekungan antara rectum dan
vesicae urinaria) pada laki-laki dan excavation vesicouterina (cekungan
antara vesicae urinaria dan uterus) pada wanita.
	Urethra
1.	 Pada wanita
Panjangnya hanya 3-4 cm, dari ostium urethra internum pada vesicae
urinaria sampai ostinum urethra externum pada pubis.
2.	 Pada laki-laki
Terbagi menjadi 3 bagian :
1)	 Pars prostatica urethrae
	Pada waktu urethrae menembus glandula postata
	Mulai dari ostium urethrae menembus trigonum urogenitale
	Pada facies internanya terdapat colliculus seminalis (muara duc-
tus ejaculatorius), sinus prostaticus (muara glandula prostata)
2)	 Pars membranacea urethrae
Sewaktu urethrae menembus trigonum urogenitale
3)	 Pars spongiosa urethrae
Sewaktu urethrae melalui corpus cavernosum urethrae (corpus sp-
ingiosum penis), sampai muara uretrae pada ostium urethrae exter-
num.
B.	 SISTEMA GENETALIA MASCULINA
Organa genetalia masculine terdiri dari :
	Organa genetalia masculia externa : scrotum, penis
	Organa genetalia masculine interna : testis, epididymis, ductus deferens.
Ductus ejaculatorius, urethra, vesicular seminalis (glandula seminalis),
glandula prostata.
1.	 Scrotum
44
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Praktikum 1	 Praktikum 2	 Praktikum 3	 Praktikum 4	 Praktikum 5	 Praktikum 6
Berbentuk kantong yang berisi testis, epididymis, funiculus spermati-
cus dan selubungnya.
2.	 Penis
Terdiri dari :
a.	 Pars fixa : radix penis, melekat pada pelvis
b.	 Pars libera, bagian yang menggantung bebas
Terdiri dari corpus penis dan glans penis
1)	 Corpus penis, terdiri dari :
a)	 2 corpora cavernosa penis, bagian tengahnya terdapat arte-
ria dan serabut saraf
b)	 1 corpus cavernosum urethrae (corpus spongiosum penis),
dibagian tengahnya terdapat urethrae.
2)	 Glans penis :
Ostium urethrae eksternum, preputium, corona glandis dan
frenulum preputi
3.	 Testis
a.	 Terdapat di dalam scrotum, sebagai bangunan berbentuk bulat
panjang
b.	 Memproduksi sperma
4.	 Epididymidis
	Merupakan bangunan yang menempel pada margo posterior testis
	Berfungsi sebagai tempat penimbunan spermatozoa
5.	 Ductus deferens
	Merupakan saluran mulai dari cauda epididymidis sampai ductus
ejaculatorius
	Berjalan di dalam funiculus spermaticus
	Bagian yang melebar disebelah inferior vesicae inferior ampula
ductus deferentis
6.	 Funiculus spermaticus
	Berisi : ductus deferens, vasa darah, vasa lymphatica dan nervi yang
meuju dan meninggalkan testis
	Mulai dari annulus inguinalis profudus – sanalis inguinalis-annulus
45
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Praktikum 1	 Praktikum 2	 Praktikum 3	 Praktikum 4	 Praktikum 5	 Praktikum 6
inguinalis superfisialis-sampai ke testis.
7.	 Ductus ejaculatoius
	Sebagai lanjutan dari ductus deferens setelah bersatu dengan duc-
tus excretorius vesicular seminalis
	Bermuara pada colliculus seminalis pada urethrae pars prostatica
8.	 Vesicular seminalis
	Terletak disebelah lateral vesicae urinaria
	Sebagai penghasil semen, yang bermuara ke dalam ductus deferens
9.	 Prostate
	Merupakan bangunan berbentuk konus, terletak di sebelah inferior
vesicae urinaria, sehingga ditembus di bagian tengahnya oleh ure-
thrae pars prostatica
	Menghasilkan getah alkalis, dengan ductus excretriusnya bermuara
kedalam sinus prostatica
Aliran Sperma
Testis à ductus deferens (dudakan funiculus spermaticus) à ductus ejaculato-
rius à urethrae à ostium urethrae externum.
C.	 ORGANA GENETALIA FEMININA
	Organa genetalia feminina externa
1.	 Mons pubis :
Peninggian membulat jaringan lemak di depan symphisis publis. Pada
gadis dewasa ditumbuhi pubes (rambut kemaluan) yang merupakan
salah satu tanda kelamin sekunder.
2.	 Labium majus
	Ada 2, kanan dan kiri, keduanya membatsai celah rima pudenda
	Di depan dihubungkan oleh commisura labiorum anterior
	Dibelakang dihubungkan oleh commisura labiroum posterior
	Mengandung akhiran ligamentum teres uteri, otot polos, saraf dan
lemak
3.	 Labium minus
46
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Praktikum 1	 Praktikum 2	 Praktikum 3	 Praktikum 4	 Praktikum 5	 Praktikum 6
	Ke dorsocaudal kedua labium minus dihubungkan oleh frenulum
labiorum minorum
	Ke ventrocrnial kedualbium minus berhubungan dan membentuk
preputium clitoridis dan frenulum clitoridis
4.	 Vestibulum vaginae
Yaitu ruangan yang sebelah lateral dibatasi oleh labium minus, sebelah
ventrocranial oleh frenulum clitoridis dan dorsocaudal oleh frenulum
labiorum Pudendi. Disini terdapat lubang-lubang :
	Ostium urethrae externum
	Ostium vaginae
	Muara gld. Vestibularis mayor, di kanan kiri ostium vaginae
	Muara gld. Vestibularis minor, diantra ostium urethrae externum
dan ostium vaginae
	Muara gld. Paaraurethralis, dikanan kiri ostium urethrae externum
Dibagian bawah terdapat cekungan fosssa vestibule/fossa navicularis
5.	 Clitoris
Homolog dengan penis, mengandung jaringan erektil
6.	 Bulbus vestibule
Jaringan erektil pada sisi ostium vagina dan ditutup oleh m. bulbos-
pongiosus. Homolog dengan bulbus penis pada pria.
7.	 Glandula vestibularis mayor (gld, bartholini), di belakang bulbus ventib-
uli.
	Organa genetalia feminine interna
1.	 Ovarium
	Terdapat dalam fosssa ovarica dengan axis hamper vertical
	Terdiri dari 2 lapisan yaitu cortex dan medulla. Di dalam medulla
inilah terdapat folliculi dan corpus luteum
	Penggantung : ligamentum suspensorium ovarii (dari extremitas
tubari ke cranial), ligamentum ovarii propium (dasri extremitas uter-
ine ke korpus uteri) dan mesovarium.
2.	 Tuba uterine/tuba fallopii/salphynx
Dibagi menjadi 4 bagian :
	Pars uterine tubae uterine: dalam dinding uterus berasal sebagai
47
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Praktikum 1	 Praktikum 2	 Praktikum 3	 Praktikum 4	 Praktikum 5	 Praktikum 6
ostium uterium tubae
	Isthmus tubae uterinae : bagian tersempit
	Ampula tubae uterina : bagian yang melebar, berdinding tipis,
merupakan tempat fertilisasi sperma dan ovum.
	Infundibulum : bangunan berbentuk corong, berakhir sebagai os-
tium abdominale tubae uterinae yang sekitarnya terdapat fimbrae
tubae.
Salah satu fimbrae melekat oada ovarium disebut dengan fimbrae
ovarica. Penggantung : mesosalpinx, bagian dari ligamentum latum
mulai dari perlekatan mesovarium sampai tepi bebasnya. Didaamnya
terdapat cabang vasa ovarica, cabang vasa uterine, paroophoron (sisa
bagian distal ductus mesonephridicus).
3.	 Uterus/hystera
Berbentuk seperti buah jambu tetapi agak pipih dan terdiri dqari ba-
gian-bagian :
1)	 Cervic uteri
Bagian dalamnya terdapat canalis cervicis yang berpangkal di os-
tium uteri interna dan berakhir sebagai ostium uteri internum. Per-
mukaan canalis cervicis terdapat lipatan seperti daun palem se-
hingga disebut plica palmatae. Bagi distal cervix menonjol kedalam
vagina, bagian ini disebut portio vaginalis sedangkan bagian servix
yang tidak menonjol dalam vagina disebut portio supravaginalis.
2)	 Isthmus
Bagian yang tersempit dan merupakan batas antara servix dan cor-
pus uteri. Selama kehamilan bagian ini bisa melebar disebut seg-
men bawah rahim.
3)	 Corpus uteri : puncaknya diebut fundus uteri. Didalamnya terdapat
cavum uteri yang disebelah proksimal berhubungan dengan osti-
um uterinum tubae kanan dan kiri sedangkan disebelah distal ber-
hubungan dengan canalis scervicis melalui ostium uteri internum.
Padanya terdapat facies vesicalis (diliputi oleh peritoneum dan
membentuk excavation vesicouterina) dan facies intestinalis (dili-
puti peritoneum dan membentuk excavation rectouterina/cavum
douglassi). Pemeriksaan tinggi fundus uteri biasa digunakan untuk
memperkirakan umum kehamilan.
48
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Praktikum 1	 Praktikum 2	 Praktikum 3	 Praktikum 4	 Praktikum 5	 Praktikum 6
Penggantung :
1)	 Ligamentum latum uteri, diantara 2 lembar ligamentum latum ter-
dapat tuba uterine, ligamentum teres uteri, a. uterine, plexus veno-
sus, plexus nervosus uterovaginalis, lig. Ovrii propium dan ureter.
2)	 Mesometrium, bagian ligamentum latum di caudal mesosalpinx
dan mesovarium
3)	 Ligamentum cardinal, diantara 2 lembar ligamentum latum
4)	 Ligamentum eterosacrale
5)	 Ligamentum teres uteri/igamentum rotundum, berawal dari sudut
antara uterus dan tubae, masuk ke ligamentum latum menuju cana-
lis inginalis dan berakhir di labium majus
Dinding uterus terdiri dari 3 lapisan :
1)	 Endometrium
Mempunyai 2 bagian yaitu stratum fungsionale yang mengalami
perubahan sesuai dengan siklus mesntruasi dan stratum basale.
2)	 Myometrium
3)	 Perimetrium
Merupakan peritoneum yang menutupi uterus.ke lateral melanjut-
kan diri ke dalam ligamentum latum.
4.	 Vagina
Bangunan berupa tabung yang membentuk sudut 60 dengan bidang
horizontal. Disebelah proksimal berhubungan dengan ostium uteri in-
ternum sedang disebelah distal berakhir sebagai ostium vaginae.
Bangunan-bangunannya :
1)	 Ostium vaginae, tepinya ditutupi oleh hymen
2)	 Hymen. Berdasarkan bentuknya dibagi menjadi beberapa jenis. Hy-
men bisa robek karena coitus sehingga hanya dapat tinggal sisanya
disebut caruncula hymenalis
3)	 Rugae vaginae, yaitu lipatan-lipatan di dinding vagina
4)	 Fornix vaginae, yaitu vagina yang mengelilingi portio vaginalis ser-
vices. Dapat dibedakan fornix anterior, fornix posterior dan fornix
lateralis.
Dinding vagina terdiri dari 3 lapisan yaitu :
1)	 Tunca musaca, terdapat rugae vaginalis dan collumna rugarum an-
49
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Praktikum 1	 Praktikum 2	 Praktikum 3	 Praktikum 4	 Praktikum 5	 Praktikum 6
terior dan collumna rugarum posterior
2)	 Tunica muscularis, mengandung otot serat lintang dari puboco-
cygeus yang merupakan sphincter dari vagina.
3)	 Tunica fibrosa
50
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Praktikum 1	 Praktikum 2	 Praktikum 3	 Praktikum 4	 Praktikum 5	 Praktikum 6
Catatan
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
51
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Praktikum 1	 Praktikum 2	 Praktikum 3	 Praktikum 4	 Praktikum 5	 Praktikum 6
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
52
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Praktikum 1	 Praktikum 2	 Praktikum 3	 Praktikum 4	 Praktikum 5	 Praktikum 6
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Mais procurados (16)

Lkm 2-kelompok-4
Lkm 2-kelompok-4Lkm 2-kelompok-4
Lkm 2-kelompok-4
 
Pengantar ilmu anatomi
Pengantar ilmu anatomiPengantar ilmu anatomi
Pengantar ilmu anatomi
 
Modul 1 kb 1
Modul 1 kb 1Modul 1 kb 1
Modul 1 kb 1
 
Pengantar Anatomi Fisiologi Manusia
Pengantar Anatomi Fisiologi ManusiaPengantar Anatomi Fisiologi Manusia
Pengantar Anatomi Fisiologi Manusia
 
1. dasar anatomi fisiologi
1. dasar anatomi fisiologi1. dasar anatomi fisiologi
1. dasar anatomi fisiologi
 
Dasar - Dasar Anatomi
Dasar - Dasar AnatomiDasar - Dasar Anatomi
Dasar - Dasar Anatomi
 
Anatomi dan fisiologi manusia
Anatomi dan fisiologi manusiaAnatomi dan fisiologi manusia
Anatomi dan fisiologi manusia
 
24497132 makalah-pernafasan
24497132 makalah-pernafasan24497132 makalah-pernafasan
24497132 makalah-pernafasan
 
Anatomi fisiologi 1
Anatomi fisiologi 1Anatomi fisiologi 1
Anatomi fisiologi 1
 
Modul 1 akk kb 1
Modul 1 akk kb 1Modul 1 akk kb 1
Modul 1 akk kb 1
 
Sistem Penginderaan
Sistem PenginderaanSistem Penginderaan
Sistem Penginderaan
 
refarat tes fungsi pendengaran
refarat tes fungsi pendengaranrefarat tes fungsi pendengaran
refarat tes fungsi pendengaran
 
Anatomi tubuh manusia
Anatomi tubuh manusiaAnatomi tubuh manusia
Anatomi tubuh manusia
 
Asgment pj word
Asgment pj wordAsgment pj word
Asgment pj word
 
Power point anatomi
Power point anatomiPower point anatomi
Power point anatomi
 
Makalah anatomi-fisiologi
Makalah anatomi-fisiologiMakalah anatomi-fisiologi
Makalah anatomi-fisiologi
 

Destaque (20)

Kb 1(1)
Kb 1(1)Kb 1(1)
Kb 1(1)
 
Kb 5(1)
Kb 5(1)Kb 5(1)
Kb 5(1)
 
Kb 2(1)
Kb 2(1)Kb 2(1)
Kb 2(1)
 
Kb 5
Kb 5Kb 5
Kb 5
 
Modul 2 dokumen keperawatan cetak
Modul 2 dokumen keperawatan cetakModul 2 dokumen keperawatan cetak
Modul 2 dokumen keperawatan cetak
 
Modul 3 kdk ii
Modul 3 kdk iiModul 3 kdk ii
Modul 3 kdk ii
 
Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBSModul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
 
KDK III Modul 2 Kb 2
KDK III Modul 2 Kb 2KDK III Modul 2 Kb 2
KDK III Modul 2 Kb 2
 
Modul 4
Modul 4Modul 4
Modul 4
 
Modul 4 kwn kb 2
Modul 4 kwn kb 2Modul 4 kwn kb 2
Modul 4 kwn kb 2
 
Konsep Kebidanan KB2 - Filosofi dan Paradigma Kebidanan
Konsep Kebidanan KB2 - Filosofi dan Paradigma Kebidanan Konsep Kebidanan KB2 - Filosofi dan Paradigma Kebidanan
Konsep Kebidanan KB2 - Filosofi dan Paradigma Kebidanan
 
Modul 4
Modul 4Modul 4
Modul 4
 
Kb 3
Kb 3Kb 3
Kb 3
 
Pkn 4 modul kb 2
Pkn 4 modul kb 2Pkn 4 modul kb 2
Pkn 4 modul kb 2
 
Kb 1
Kb 1Kb 1
Kb 1
 
Modul 3 pengelolaan usaha ii
Modul 3 pengelolaan usaha iiModul 3 pengelolaan usaha ii
Modul 3 pengelolaan usaha ii
 
Modul 4 cetak
Modul 4 cetakModul 4 cetak
Modul 4 cetak
 
Modul 2 cetak
Modul 2 cetakModul 2 cetak
Modul 2 cetak
 
Modul 5 cetak
Modul 5 cetakModul 5 cetak
Modul 5 cetak
 
Kb 2.2
Kb 2.2Kb 2.2
Kb 2.2
 

Semelhante a Modul 3

ANATOMI_TUBUH_MANUSIA.docx
ANATOMI_TUBUH_MANUSIA.docxANATOMI_TUBUH_MANUSIA.docx
ANATOMI_TUBUH_MANUSIA.docxHaniRachmawati2
 
1. ANFIS DASAR.ppt
1. ANFIS DASAR.ppt1. ANFIS DASAR.ppt
1. ANFIS DASAR.pptziaulfatwa2
 
1. ANFIS DASAR.ppt
1. ANFIS DASAR.ppt1. ANFIS DASAR.ppt
1. ANFIS DASAR.pptziaulfatwa22
 
7. PANDUAN PRAKTIKUM ANFISMAN.docx
7. PANDUAN PRAKTIKUM ANFISMAN.docx7. PANDUAN PRAKTIKUM ANFISMAN.docx
7. PANDUAN PRAKTIKUM ANFISMAN.docxRahmadFajar5
 
Struktur dan fungsi_anatomi_tubuh_mnusia
Struktur dan fungsi_anatomi_tubuh_mnusiaStruktur dan fungsi_anatomi_tubuh_mnusia
Struktur dan fungsi_anatomi_tubuh_mnusiaJariahJariah1
 
Anfis tulang
Anfis tulangAnfis tulang
Anfis tulangVina W
 
Penatalaksanaan radiografi vertebrae thoracolumbal dengan klinis skoliosis di...
Penatalaksanaan radiografi vertebrae thoracolumbal dengan klinis skoliosis di...Penatalaksanaan radiografi vertebrae thoracolumbal dengan klinis skoliosis di...
Penatalaksanaan radiografi vertebrae thoracolumbal dengan klinis skoliosis di...Putri Nugraheni
 
Sistema skeletal dan sendi
Sistema skeletal dan sendiSistema skeletal dan sendi
Sistema skeletal dan sendiTotoSiswantoro
 
ANATOMI TUBUH MANUSIA.pptx
ANATOMI TUBUH MANUSIA.pptxANATOMI TUBUH MANUSIA.pptx
ANATOMI TUBUH MANUSIA.pptxNabillaGezy
 
Pengantar Anatomi Fisiologi.pptx
Pengantar Anatomi Fisiologi.pptxPengantar Anatomi Fisiologi.pptx
Pengantar Anatomi Fisiologi.pptxZulHendry2
 
ANATOMI TULANG KEPALA.pptx
ANATOMI TULANG KEPALA.pptxANATOMI TULANG KEPALA.pptx
ANATOMI TULANG KEPALA.pptxHeruRafebta
 
Nomenklatur dlm bidang anatomi part 1
Nomenklatur dlm bidang anatomi part 1Nomenklatur dlm bidang anatomi part 1
Nomenklatur dlm bidang anatomi part 1fkunila2013
 

Semelhante a Modul 3 (20)

ANATOMI_TUBUH_MANUSIA.docx
ANATOMI_TUBUH_MANUSIA.docxANATOMI_TUBUH_MANUSIA.docx
ANATOMI_TUBUH_MANUSIA.docx
 
Pengantar anatomi
Pengantar anatomiPengantar anatomi
Pengantar anatomi
 
Pengantar anatomi
Pengantar anatomiPengantar anatomi
Pengantar anatomi
 
1. ANFIS DASAR.ppt
1. ANFIS DASAR.ppt1. ANFIS DASAR.ppt
1. ANFIS DASAR.ppt
 
1. ANFIS DASAR.ppt
1. ANFIS DASAR.ppt1. ANFIS DASAR.ppt
1. ANFIS DASAR.ppt
 
7. PANDUAN PRAKTIKUM ANFISMAN.docx
7. PANDUAN PRAKTIKUM ANFISMAN.docx7. PANDUAN PRAKTIKUM ANFISMAN.docx
7. PANDUAN PRAKTIKUM ANFISMAN.docx
 
Susunan kerangka manusia
Susunan kerangka manusiaSusunan kerangka manusia
Susunan kerangka manusia
 
Struktur dan fungsi_anatomi_tubuh_mnusia
Struktur dan fungsi_anatomi_tubuh_mnusiaStruktur dan fungsi_anatomi_tubuh_mnusia
Struktur dan fungsi_anatomi_tubuh_mnusia
 
Anfis tulang
Anfis tulangAnfis tulang
Anfis tulang
 
Penatalaksanaan radiografi vertebrae thoracolumbal dengan klinis skoliosis di...
Penatalaksanaan radiografi vertebrae thoracolumbal dengan klinis skoliosis di...Penatalaksanaan radiografi vertebrae thoracolumbal dengan klinis skoliosis di...
Penatalaksanaan radiografi vertebrae thoracolumbal dengan klinis skoliosis di...
 
Anatomi & fisiologi tbh
Anatomi & fisiologi tbhAnatomi & fisiologi tbh
Anatomi & fisiologi tbh
 
Laporan Praktikum 1 Chondrichtyes
Laporan Praktikum 1 ChondrichtyesLaporan Praktikum 1 Chondrichtyes
Laporan Praktikum 1 Chondrichtyes
 
1 tinjauan anfis
1 tinjauan anfis1 tinjauan anfis
1 tinjauan anfis
 
Praktikum amfibi
Praktikum amfibiPraktikum amfibi
Praktikum amfibi
 
Sistema skeletal dan sendi
Sistema skeletal dan sendiSistema skeletal dan sendi
Sistema skeletal dan sendi
 
Skeleton
SkeletonSkeleton
Skeleton
 
ANATOMI TUBUH MANUSIA.pptx
ANATOMI TUBUH MANUSIA.pptxANATOMI TUBUH MANUSIA.pptx
ANATOMI TUBUH MANUSIA.pptx
 
Pengantar Anatomi Fisiologi.pptx
Pengantar Anatomi Fisiologi.pptxPengantar Anatomi Fisiologi.pptx
Pengantar Anatomi Fisiologi.pptx
 
ANATOMI TULANG KEPALA.pptx
ANATOMI TULANG KEPALA.pptxANATOMI TULANG KEPALA.pptx
ANATOMI TULANG KEPALA.pptx
 
Nomenklatur dlm bidang anatomi part 1
Nomenklatur dlm bidang anatomi part 1Nomenklatur dlm bidang anatomi part 1
Nomenklatur dlm bidang anatomi part 1
 

Mais de pjj_kemenkes

Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 
Modul 1 dokumen keperawatan
Modul 1 dokumen keperawatanModul 1 dokumen keperawatan
Modul 1 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 

Mais de pjj_kemenkes (20)

Modul 3 MTBS
Modul 3 MTBSModul 3 MTBS
Modul 3 MTBS
 
Modul 2 MTBS
Modul 2 MTBSModul 2 MTBS
Modul 2 MTBS
 
Modul 1 MTBS
Modul 1 MTBSModul 1 MTBS
Modul 1 MTBS
 
Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid III
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid III
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid III
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid III
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid III
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid III
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid III
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid III
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid III
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatan
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatan
 
Modul 1 dokumen keperawatan
Modul 1 dokumen keperawatanModul 1 dokumen keperawatan
Modul 1 dokumen keperawatan
 

Último

PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.pptPPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.pptHenryAdhySantoso
 
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank MaybankUNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybankcsooyoung073
 
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASIStandar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASIgermanaaprianineno
 
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHANKONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHANfaisalkurniawan12
 
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngccccccccccccccccaskep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngccccccccccccccccanangkuniawan
 
PPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYA
PPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYAPPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYA
PPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYAStarkoko
 
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.pptParasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.pptStevenSamuelBangun
 
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)fifinoktaviani
 
partograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
partograf. pencatatan proses kelahiran.pptpartograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
partograf. pencatatan proses kelahiran.pptchoukocat
 
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smeardokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smearprofesibidan2
 
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdfPPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdfaguswidiyanto98
 
14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt
14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt
14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).pptnurifat
 
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksiTM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksihaslinahaslina3
 
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.pptcels17082019
 
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkbregulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkbSendaUNNES
 
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratioIMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratioSafrina Ramadhani
 
Mekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptx
Mekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptxMekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptx
Mekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptxALHIDAYAHRMALLORONG2
 

Último (17)

PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.pptPPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
 
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank MaybankUNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
 
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASIStandar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
 
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHANKONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
 
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngccccccccccccccccaskep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
 
PPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYA
PPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYAPPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYA
PPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYA
 
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.pptParasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
 
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)
 
partograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
partograf. pencatatan proses kelahiran.pptpartograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
partograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
 
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smeardokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
 
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdfPPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
 
14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt
14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt
14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt
 
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksiTM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
 
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
 
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkbregulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
 
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratioIMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
 
Mekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptx
Mekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptxMekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptx
Mekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptx
 

Modul 3

  • 1.
  • 2. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 1 Praktikum Praktikum 1 Praktikum 2 Praktikum 3 Praktikum 4 Praktikum 5 Praktikum 6 IPengantar Paraktikum PRAKTIKUM KE-1 PENGANTAR PRAKTIKUM ANATOMI A. PENDAHULUAN Anatomi sering diartikan sebagai ilmu urai tubuh oleh karena mempe- lajari bentuk dan susunan tubuh manusia sampai pada bagian terkecil. Tubuh manusia merupakan kesatuan dari beberapa system antara lain : 1. Sistem Kulit (Integumentum) 2. Sistem Otot dan Tulang (Systema Musculosceletale) 3. System Syaraf (Systema Nervosum) 4. System Pencernaan (Systema Digestoria/Gastrointestinale) 5. System Pernafasan (Systema Respiratoria) 6. System Perkemihan (Systema Urinaria) 7. System Reproduksi (Systema Genetalia) Sistem-sistem tersebut diatas tersusun dari organ-organ penyusunan- nya yang bekerja saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya. Praktikum anatomi bertujuan untuk mengenal, mengidentifikasi bentuk dan susunan manusia secara terperinci. Dengan pengetahuan ini praktikan (mahasiswa yang mengikuti praktikum diharapkan dapat memahami susunan tubuh secara keseluruhan sebagai satu kesatuan fungsional. Praktikum anatomi bagi mahasiswa program studi ilmu keperawatan dan Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat meliputi tujuh acara : 1. Pengantar Praktikum Anatomi 2. Systema skeletal, nervosum central, endorkin dan alat indra. 3. Systema musculi, vascular dan nervosum periphericum 4. Systema kardiorespirasi
  • 3. 2 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Praktikum 1 Praktikum 2 Praktikum 3 Praktikum 4 Praktikum 5 Praktikum 6 5. Systema alimentarium 6. Systema urogenital 7. Evaluasi akhir semester B. CARA BELAJAR DI LABORATORIUM ANATOMI 1. Persiapan a. Bacalah buku petunjuk anatomi di rumah, pelajari teori-teori yang berkaitan dengan topic yang akan dipraktikumkan. Bahan dapat ber- asal dari buku-buku anatomi, catatan kuliah dan lain-lain b. Lihatlah atlas atau gambar-gambar untuk memahami apa yang anda pelajari 2. Di Laboratorium a. Masuklah sebelum waktu praktikum dimulai b. Ikuti pretes dengan baik c. Siapkan atlas, gambar-gambar, buku petunjuk dan kertas untuk catatan d. Ambilah preparat sarana praktikum yang ada e. Kenalilah bentuk, nama, jenis, hubungannya satu sama lain dan kalau mungkin fungsinya dengan cara mencocokkan benda aslinya dengan gambarnya serta teori yang ada. f. Tanyakan hal-hal yang meragukan/tidak diketahui kepada asisten/dos- es yang membimbing. 3. Selesai Praktikum a. Kembalikan dan rapikan preparat dengan tertib b. Buat catatan terhadap hal-hal yang penting c. Ikuti/kerjakan post test atau tugas-tugas yang diberikan d. Klarifikasikan pengetahuan yang masih meragukan dengan asisten/ dosen
  • 4. 3 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Praktikum 1 Praktikum 2 Praktikum 3 Praktikum 4 Praktikum 5 Praktikum 6 C. BEBERAPA ISTILAH YANG HARUS DIKETAHUI 1. Posisi Anatomis Adalah posisi tubuh manusia, berdiri tegak, pandangan lurus kedepan, telapak tangan menghadap kedepan, ibu jari menjauhi sumbu tubuh. 2. Arah Berbagai macam istilah untuk menunjukkan arah dalam anaqtomi meng- gunakan bahasa latin. Misalkan : a. Anterior : Arah depan b. Posterior : Arah belakang c. Superior : Arah atas d. Inferior : Arah bawah e. Cranial : Arah kepala f. Caudal : Arah ekor g. Dorsal : Arah punggung h. Ventral : Arah perut i. Dextra/Dexter : Arah kanan j. Sanistra/sinister : Arah kiri k. Medial : Arah tengah/mendekati sumbuh tubuh l. Lateral : Arah samping/menjauhi sumbu tubuh m. Proksimal : Arah pangkal n. Distal : Arah ujung o. External : Arah luar p. Internal : Arah dalam q. Superficial : Arah permukaan r. Propundal : Arah dalam 3. Gerakan a. Fleksi : Gerakan membengkok
  • 5. 4 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Praktikum 1 Praktikum 2 Praktikum 3 Praktikum 4 Praktikum 5 Praktikum 6 b. Extensi : Gerakan melurus c. Abduksi : Gerakan menjauhi sumbu tubuh d. Adduksi : Gerakan mendekati sumbu tubuh e. Endorotasi : Gerakan memutar kedalam f. Exorotasi : Gerakan memutar keluar 4. Garis/Sumbu/Axis a. Longitudinal : Garis semu sesuai dengan sumbu memanjang tubuh b. Transversal : Garis semu melintang dari arah kanan ke kiri c. Sagital : Garis semu memanjang dari arah depan ke belakang 5. Rongga tubuh dan letaknya (rongga = cavum/cavitas) a. Cavitas cranii di cranium (Kepala) b. Cavitas orbitalis di orbita (Mata) c. Cavitas nasi di nasus ( Hidung) d. Cavitas oris di oris (Mulut) e. Cavitas thoracis di thorax (Dada) f. Cavitas abdominalis di abdomen (Perut) g. Cavitas pelvis di pelvis (Panggul) h. Cavitas tympanica di tympanum (Telinga) i. Cavitas pharyngealis di pharinxd (Batang Tenggorokan) j. Cavitas laringis di larynx (Tenggorokan) 6. Bagian tubuh yang tak berongga a. Collum : Leher b. Brachium : Lengan atas c. Antebracium : Lengan bawah d. Carpus : Pergelangan lengan
  • 6. 5 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Praktikum 1 Praktikum 2 Praktikum 3 Praktikum 4 Praktikum 5 Praktikum 6 e. Manus : Telapak tangan f. Gluteus : Pantat g. Femur : Tungkai atas h. Cruris : Tungkai bawah i. Tarsus : Pergelangan kaki j. Pedis : Kaki (Telapak) k. Digitus : Jari D. Anatomi Permukaan Anatomi permukaan mempelajari bangunan-bangunan anatmi yang bisa dilihat atau diraba dari permukaan tubuh. Hal ini penting dalam melaku- kan pemeriksaan fisik pada pasien yang meliputi inspeksia (periksa lihat), palasi (Periksa raba), perkusi (Periksa ketok) dan auskultasi (Periksa dengar). 1. Anatomi Permukaan Kepala a. Prosesus mastoideus b. Sinus paranasales c. Fontanella anterior d. Fontanella posterior e. Arteria temporalis 2. Anatomi Permukaan Leher a. Cartilage thyroidea b. Trachea c. Glandula thyroidea d. Muskulus sternomastoideus e. Pulsasi a. Carots communis (teraba di tepi m. sternomastoideus) 3. Anatomi Permukaan Dada a. Clavikula b. Sternum, PX
  • 7. 6 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Praktikum 1 Praktikum 2 Praktikum 3 Praktikum 4 Praktikum 5 Praktikum 6 c. Glandula mammae d. Garis khayal (linea axilaris, I. sternalis, I. Medioclavicularis) e. Ictus cordis f. Spatium intercostalis 4. Anatomi Permukaan Abdomen a. Arcus costae b. Region abdomen c. Umbilicus d. Spinal iliaca anterior superior e. Crista iliaca f. Spina iliaca posterior superior g. Sudut costovertebrae
  • 8. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 7 Praktikum Praktikum 1 Praktikum 2 Praktikum 3 Praktikum 4 Praktikum 5 Praktikum 6 IISystema Musculi, Vascularisasi dan Nervosum Periphericum PRAKTIKUM KE 2 SYSTEMA SCELETALE DAN SYSTEMA NERVOSUMCENTRALE, SYSTEMA ENDOKRIN DAN ALAT INDRA Systema musculosceletale terususun atas dua komponen utama yaitu tulang dan otot, oleh karena itu stilah yang sering digunakan adalah system penyangga (tulang) dan penggerak (otot). Persambungan dua tu- lang atau lebih tulang membentuk persendian (articulation). Otot melekat pada dua tempat, di dua tulang yang berbeda dengan melintasi satu atau lebih persendian. Dengan demikian, otot sebagai alat gerak aktif, meng- gerakkan sendi-sendi yang dilintasinya, sedangkan tulang merupakan alat gerak pasif. Pada praktikum ke-2 ini akan dipelajari systema sceletale. SYSTEMA SCELETALE A. Pembagian Tulang 1. Menurut bentuknya : a. Tulang panjang (os longum), contoh : os humerus, os radius b. Tulang pendek (os breve), contoh : os vertebrae, phalanges c. Tulang pipih (os planum), contoh : scapula, os parietale d. Tulang berongga (os pneumaticum), contoh : os frontale, os ethmoidale e. Tulang tak beraturan (os irregular), contoh : os calcaneus 2. Menurut posisi a. Rangka penyusun sumbu tubuh (skeleton aciale), terdiri dari : 1) Tulang tengkorak (Ossa cranii)
  • 9. 8 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Praktikum 1 Praktikum 2 Praktikum 3 Praktikum 4 Praktikum 5 Praktikum 6 2) Tulang batang tubuh (Sceleton trunci) b. Tulang-tulang anggota (Sceleton appendiculare), terdiri dari : 1) Tulang anggota atas (Ossa membri superiores) 2) Tulang anggota bawah (Ossca membri inferiores) B. Nama-Nama Tulang 1. Skeleton axiale a. Ossa cranii : Sering dibagi menjadi calvaria cranii (atap kepala) dan ba- sis cranii (dasar kepela), yang terdiri dari : 1) Tulang yang berpasangan (kanan-kiri) a) Os parietale b) Os temporal c) Os zygomaticum d) Os lakrimale 2) Tulang-tulang yang tidak berpasangan a) Os frontale b) Os sphenoidale c) Mandibula d) Maxilla e) Os ethmoidale f) Os palatinum g) Os vomer b. Skeleton trunci 1) Cullumna vertebralis, terdiri dari beberapa vertebrae yang mem- bentuk pilar. Dibagian dalamnya terdapat saluran disebut canalis vertebralis. Dapat bergerak flexi, extensi, rotasi dan laterofleksi. Dibagi beberapa region : a) Region cervicalis, terdiri dari 7 vertebra cervicalis dan memben- tuk kelengkungan kedepan. b) Region thoracalis, terdiri dari 12 vertebra thoracalis dan mem- bentuk kelengkungan ke belakang.
  • 10. 9 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Praktikum 1 Praktikum 2 Praktikum 3 Praktikum 4 Praktikum 5 Praktikum 6 c) Region lumbalis, terdiri dari 5 vertebrae lumbalis dan memben- tuk kelengkungan ke belakang. d) Region sacralis, terdiri dari 5 vertebra sacralis yang bergabung menjadi satu membentuk os sacrum. e) Region coccygeus, terdiri dari 3-5 vertebrae coccygeus yang bergabung menjadi satu membentuk os coccygeus. 2) Sternum, terdiri dari 3 bagian : a) Manubrium b) Corpus c) PX 3) Costae Terdapat 12 pasang costae yang bersendi dengan vertebrae thora- calis di dorsal dan bersendi dengan sternum di ventral. Berdasarkan perlekatannya pada sternum di bagi 3 kelompok : a) Costae verae, terdiri dari costae ke 1-7 langsung melekat pada sternum melalui carilago costalisnya masing-masing. b) Costae spuriae, teridiri dari costae ke 8-10, cartilage costanya bergabung kemudian melekat pada sternum. c) Costae fluitantes, terdiri dari costae ke 11-12 dan tidak melekat pada sternum. 2. Skeleton Appendiculare a. Ossa membri superiors 1) Clavikula 2) Scapula 3) Humerus 4) Radius 5) Ulna 6) Os carpalia 7) Os metacarpalia 8) Os Palanges
  • 11. 10 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Praktikum 1 Praktikum 2 Praktikum 3 Praktikum 4 Praktikum 5 Praktikum 6 b. Ossa membri inferioresCoxae 1) Femur 2) Fibula 3) Talus 4) Os tarsalia 5) Metatarsal 6) Palanges 7) Calcaneus C. Bangunan-Bangunan Pada Tulang Istilah-istilah umum untuk menamai bagian dari tulang Arcus : Lengkungan Canalis : Saluran/pipa Collum : leher Corpus : Badan Facies : Permukaan Foramen : Lubang Incisura : Takik Processus : Semenanjung Spina : Duri Tuber : Tonjolan Angulus : Sudut Caput : Kepala Condilus : Bonggol Crista : Gigi Fissure : Celah Fossa : Cekungan Margo : Tepi Ramus : Cabang
  • 12. 11 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Praktikum 1 Praktikum 2 Praktikum 3 Praktikum 4 Praktikum 5 Praktikum 6 Sulcus : Alur Contoh : 1. Calvaria cranii a. Sulcus sinus sagitalis superior b. Sulcus a. meningeae mediana c. Sultura sagitalis d. Sutura lamboidea e. Sutura squamosa 2. Basis cranii a. Fossa cranii anterior, medius, posterior b. Foramen magnum c. Arcus zigomaticum d. Porus acusticus internus e. Chonch nasalis f. Palatum osseum g. Sulcus sigmoideus h. Cavitas tympanica i. Cavitas orbitalis j. Porus acusticus externus k. Cavitas nasi l. Foramen opticum 3. Mandibula a. Basis b. Corpus c. Prosessus coronoideus d. Prosessus condylaris e. Caput mandibulae f. Angulus mandibulae
  • 13. 12 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Praktikum 1 Praktikum 2 Praktikum 3 Praktikum 4 Praktikum 5 Praktikum 6 4. Vertebra a. Vertebrae cervicales (kecil, corpus tipis, terdapat foramen transcersar- ium) b. Atlas / VC I (Tidak mempunyai corpus) c. Axis / VC II (Mempunyai dens axis) d. Vertebra prominens / VC VII (Proc. Spinosus panjang) e. Vertebra thoracales (mempunyai proc. Mamillaris, proc. Costalis dan proc accessories) 5. Clavikula a. Corpus b. Extermitas sternalis c. Extremitas acromalis 6. Scapula a. Cavitas glenoidalis b. Acromion c. Fossa supra spinatus d. Incissura scapularis e. Articulation humeri 7. Humerus a. Caput humeri b. Collum anatomicum c. Collum chirurgicum d. Corpus humeri e. Troclea humeri f. Epicondilus medialis/lateralis g. Capitulum humeri h. Fossa olecrai i. Articulation cubiti 8. Ulna
  • 14. 13 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Praktikum 1 Praktikum 2 Praktikum 3 Praktikum 4 Praktikum 5 Praktikum 6 a. Incicura trochlearis b. Olecranon c. Prosessus styloideus d. Caput ulnae 9. Radius a. Caput radii b. Collum radii c. Tuberositas radii d. Prosessus styloideus e. Articulation radio carpalis 10. Femur a. Caput, fovea capitis femoris b. Collum femoris c. Trochanter mayor, minor d. Corpus femoris e. Condylus f. Fossa poplitea 11. patella 12. tibia a. Condylus b. Margo anterior c. Corpus d. Malleolus medialis e. Incisura lateralis 13. Fibula a. Caput, collum b. Malleolus lateralis
  • 15. 14 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Praktikum 1 Praktikum 2 Praktikum 3 Praktikum 4 Praktikum 5 Praktikum 6 D. Tulang-Tulang Penyusun Panggul Pelvis (Panggul) terdiri dari tulang yang berbentuk corong, otot, dan ligamentum. Tulang-tulang penyusun pelvis terdiri dari 2 tulang pangkal paha (os coxae), tulang kelangkang (os sacrum), tulang tungging (os coccygeus). 1. Os Coxae Terdiri dari 3 tulang : a. Tulang usus (Os ilium), bangunannya : 1) Crista iliaca 2) Spina iliaca anterior superior 3) Spina iliaca anterior inferior 4) Spina iliaca posterior superior 5) Spina ilaca posterior inferior 6) Incisura ischiadica mayor 7) Linea arcuata (batas pelvis mayor dan pelvis minor) b. Tulang duduk (os ischium), bangunannya : 1) Corpus 2) Ramus superior 3) Ramus inferior 4) Spina ischiadica 5) Incisura ischiadica minor 6) Tuber ischiadicum c. Tulang kemaluan (os pubis), bangunannya : 1) Corpus 2) Ramus superior 3) Ramus inferior (ranus inferior kanan dan kiri membentuk arcus pu- bis Persendian a. Articulatio sacroiliaca (antara os coxae dan os sacrum) b. Sympisis pubis (antara os coxae kanan dan kiri)
  • 16. 15 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Praktikum 1 Praktikum 2 Praktikum 3 Praktikum 4 Praktikum 5 Praktikum 6 Ligamentum yang penting diketahui a. Ligamentum sacrospinosum (dari sacrum ke spina ischiadica) b. Ligamentum sacrotuberosum (dari sacrum ke tuber ischiadicum) 2. Os sacrum, bangunannya : a. Foramina sacralia anterior, dilalui oleh plexus sacralis dan pembuluh darah kecil. Pada ibu haml sewaktu kepala janin turun ke cavum pelvis plexus ini bisa tertekan sehingga sering timbul nyeri atau kejang kaki b. Crista iliaca c. Promontorium, yaitu bagian cranial sacrum yang berhubungan dengan vertebra lumbalis V yang menonjol. 3. Os coccygeus, teridiri atas 3-5 vertebra yang bergabung. Pada persalinan ujung-ujung tulang ini terdorong ke dorsal sehingga melebarkan pintu bawah panggul. SYSTEMA NERVOSUM CENTRALE Sistem saraf pusat (systema nervosum central) : terdiri dari 2 bagian besar yaitu otak (encephalon) dan medulla spinalis. A. Otak (Encephalon) Terdiri dari otak besar (cerebrum, otak kecil (cerebellum) dan batang otak (trunchus cerebri) 1. Cerebrum Terdiri dari 2 belahan (hemespheriumcerebri) yang berbentuk seperti sa- rung tinju. Tiap hemespherium mempunyai lobus-lobus: a) Lobus frontales b) Lobus perietalis c) Lobus occipitalis d) Lobus temporalis e) Lobus insuralis Bangunan lain :
  • 17. 16 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Praktikum 1 Praktikum 2 Praktikum 3 Praktikum 4 Praktikum 5 Praktikum 6 a) Cortex serebri, bagian terluar dari serebrum, mempunyai 2 bagian yang penting yaitu cortex sensori dan cortex motoris. b) Ventriculus lateralis, ventriculus tertius dan ventriculus quartus, yaitu ruangan di dalam otak yang berisi cairan otak (liquor cerebrospinalis). 2. Cerebellum Otak kecil yang berfungsi dalam mengatur gerakan tubuh dan keseimban- gan. 3. Truncus Cerebri Terdiri dari diencephalon yang terdapat thalamus dan hipotalamus, mesencephalon yang terdapat tectum, tegmentum dan aquaductus me- senphali, medulla oblongata, pons. Meninges Meninges adalah selaput pembungkus otak yang terdiri dari 3 lapisan yaitu : • Duramater cranialis • Duramater spinalis • Spatium epidurale : rongga diatas duramater • Spatium subdurale : rongga dibawah duramater Arachoidea • Arachnoidea mater craniais (enephali) • Arachnoidea spinalis • Spatium subarachnoidea mater : rongga dibawah arachnoidea mater. Piameter • Piamater cranialis (encephali) • Piamater spinalis B. Medulla Spinalis Medulla spinalis terdapat di dalam canalis vertebralis. Pada irisan hori- zontal tampak bangunan :
  • 18. 17 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Praktikum 1 Praktikum 2 Praktikum 3 Praktikum 4 Praktikum 5 Praktikum 6 GLANDULAE ENDOCRINAE Glandula endorkinae (kelenjar hormone) adalah kelenjar yang mengirim- kan hasil sekresinya langsung ke dalam darah tanpa melewati saluran (ductus). Hasil sekresinya disebut hormone. Glandula endocrinae dalam tubuh manusia adalah : 1. Glandula tyroidea Terdiri dari 2 lobus yang dihubungkan oleh isthmus glandula thyroidea. Meng- hasilkan hormon tiroksin. 2. Glandula parathyroidea Terdapat 4 buah glandula parathyroidea. Terletak di bagian belakang glandula thyroidea. Menghasilkan hormone parathyroid. 3. Hypophysis (glandula pituitaria) Ada 2 bagian yaitu adenohypophyse (lobus anterior) dan neurohypophyse (lobus posterior). Adenohipophyse menghasilkan hormone-hormon yang dapat mempengaruhi fungsi kelenjar endokrin yang lain. Sedang neurohypo- phise menghasilkan hormone antidiuretik dan oksitosin yang berperan dalam mengatur kontraksi uterus dan produksi ASI. 4. Corpus pineale (glandula pinealis) 5. Glandula suprarenalis (adrenalis) Ada 2 buah terletak di bagian cranial ren. Mensekresi kortisol dan adrenalin 6. Pancreas Terdapat dikelengkungan duodenum, bekerja sebagai kelenjar eksokrin
  • 19. 18 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Praktikum 1 Praktikum 2 Praktikum 3 Praktikum 4 Praktikum 5 Praktikum 6 (menghasilkan enzim pencernaan) dan sebagai kelenjar endokrin (menghasil- kan insulin dan glucagon). 7. Ovarium (dipelajari dalam organ genetalia femina) 8. Testis (dipelajari dalam organ genetalia masculina). ORGANA SENSORIA (SENSUUM) A. Organum Visus (visual) oculus Organon visus adaah indra penglihatan yang terdiri bulbus oculi (bola mata) dan organa oculi acessoria (alat bantu mata). Indra penglihatan disarafi oleh nervus opticus (N II). 1. Bulbus oculi, terdiri dari beberapa lapisan yaitu : a. Tunica firbosa bulbi 1) Sclera 2) Cornea b. Unica vascuola bulbi (tratusuvealis) 1) Choroidea 2) Corpus ciliare 3) Iris terdapat dua otot yaitu m. spincter dan m. dilator pupilae 4) Pupil, lubang di tengah iris berguna untuk mengatur cahaya yang masuk ke mata c. Tunica interna bulbi 1) Retina 2) Lens 3) Camerae bulbi 4) Humor aquosus 5) Camera vitrea 6) Humor vitreus 2. Organa oculi accessoria a. Musculi bulbi b. Supercilium palpebrae
  • 20. 19 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Praktikum 1 Praktikum 2 Praktikum 3 Praktikum 4 Praktikum 5 Praktikum 6 c. Tunica conjunctiva d. Apparatus lacrimalis e. Saccus lacrimalis f. Ductus nasolacrimalis B. Organum Vestibulocochlearis Organum vestibulocochlear adalah indra pendengaran. Terdiri dari 3 bagian yaitu auris externa, auris media dan auris interna. Saraf yang terlibat dalam indra pendengaran ialah nervus vestibulocochlear (N VIII). 1. Auris externa a. Meatus acusticus externus b. Auricular c. Lobules auricularis d. Tragus 2. Auris media a. Cavitas tympanica (cavum tympani) b. Membrana tympanica c. Ossicula auditoria (auditus): stapes, incus dan malleus d. Tuba auditoria 3. Auris interna a. Labyrinthus vestibularis b. Coclea C. Organum Olfactorium (Olfactus) Organum olfactorium adalah indra penghidu, terdapat di cavum nasalis. Rangsang penciuman/penghidu diterima oleh ujung-ujung saraf N Olfacto- rius (N.I) dan diteruskan ke otak). D. Organum Gustatorium (Gustus) Organum gustatorium adalah indra pengecap, terdapat di lidah (lin-
  • 21. 20 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Praktikum 1 Praktikum 2 Praktikum 3 Praktikum 4 Praktikum 5 Praktikum 6 guae). Terdiri dari papilla circum valata, papilla fungiformis dan papilla filifor- mis. E. Integumentum Commune Lapisan kulit terdiri dari epidermis, dermis (corium) dan pelengkap kulit (pili dan unguis/kuku).
  • 22. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 21 Praktikum Praktikum 1 Praktikum 2 Praktikum 3 Praktikum 4 Praktikum 5 Praktikum 6 IIISystema Musculi, Vascularisasi dan Nervosum Periphericum PRAKTIKUM KE-3 SYSTEMA MUSCULI, VASCULARISASI DAN NERVOSUM PERIPHERICUM A. SYSTEMA MUSCULI Otot merupakan alat yang memungkinkan tubuh untuk dapat berger- ak. Jika sel otot mendapat rangsangan, maka sitoplasma sel otot yang berupa benang-benang halus (myofibril) akan memendek (kontraksi). Secara umum otot ada 3 golongan yaitu otot polos, otot jantung dan otot lurik (serat lintang). Otot serat lintang pada umumnya melekat pada tu- lang (otot rangka) dan bergerak secara aktif sehingga dapat menggerakkan tulang. Dalam praktikum ini akan dipelajari otot rangka. Bagian-bagian otot rangka : • Caput (kepala otot) • Venter (perut otot) • Tendo (ujung otot yang melekat pada tulang tiap otot dibungkus oleh fa- sia yang berupa jaringan ikat). Klasifikasi Otot 1. Berdasarkan bentuknya a. Musculus fusiformis b. Musculus quadrates c. Musculus sphincter 2. Berdasarkan jumlah kaput a. 2 caput : contoh m. biceps brachii
  • 23. 22 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Praktikum 1 Praktikum 2 Praktikum 3 Praktikum 4 Praktikum 5 Praktikum 6 b. 3 caput : contoh m. triceps brachii 3. Berdasarkan fungsinya a. Otot fleksor b. Otot ekstensor c. Otot adductor d. Otot pronator e. Otot supinator 4. Menurut tempatnya a. Musculi capitis  Musculi bulbi  Musculi fasialis  Musculi masticatorii  Musculi languae b. Musculi colli (cervicis)  Platysma  Musculi sternomastoideus  Musculi suprahyoidei  Musculi infrahyoidei  Fascia cervicalis c. Musculi dorsi  M. latissimus dorsi  M. trapezius d. Musculi thoracis  M. pectoralis major  M. pectoralis minor  Mm. intercostales externi  Mm. intercostales interni e. Musculi abdominis
  • 24. 23 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Praktikum 1 Praktikum 2 Praktikum 3 Praktikum 4 Praktikum 5 Praktikum 6  M. rectus abdominis  M. obliquua externus abdominis  Ligament inguinale (arcus inguinalis)  M. obliquua internus abdominis  M. transverses abdominis f. Musculi pelvis  Pelvis mayor 1. M. psoas mayor 2. M. psoas minor 3. M. iliacus  Pelvis minor Diafragma pelvicum (otot yang membentuk dasar panggul) : M. Le- vator ani, ada 3 bagian yaitu M. pubococcygeus, M. Iliococygeus, M. Ischiococcygeus.  Perineum (bagian permukaan dari exitus pelvis), dibagi 2 regio : re- gion analis: M. Spincter externus dan region urogenitale: M. Bulbo- cavernosus, M. Ischiocavernosus, M. transverses perinea. g. Musculi membri superior, dibagi menjadi beberapa kelompok ber- dasarkan fungsi :  M. deltoideus  Otot flexor lengan tas ♦ M. bricep brachii ♦ M. tricep brachii ♦ M. coraco brachialis  Otot extensor lengan atas : M. trisep brachialis  Otot flexor lengan bawah  Otot extensor lengan bawah  Otot thenar  Otot hipothenar h. Otot membri inferior
  • 25. 24 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Praktikum 1 Praktikum 2 Praktikum 3 Praktikum 4 Praktikum 5 Praktikum 6  Otot di region glutealis 1. M. gluteus maxiumus 2. M. gluteus medius 3. M. gluteus minimus  Otot di region femoralis 1. Otot extensor : M. Quadriseps femoralis 2. Otot flexor : M. Bisep femoralis 3. Otot adductor : M. adductor longus  Otot di region cruris 1. Otot extensor 2. Otot flexor 3. Otot trisep surae, tendonya menjadi satu disebut tendo achiles/ tendo calcanei. Ruang-ruang anatomic yang penting  Fossa axillaris, dilalui oleh :  A. dan V. axillaris  Cabang plexus brachialis  Fossa cubiti, dilalui oleh :  A. radialis  N. medianus  V. mediana cubiti, tempat pengambilan darah vena  Fossa poplitea, dilalui oleh :  A dan V poplitea  Cabang n. ischiadicus B. SYSTEMA VASCULARE Sistem Arterial 1. Cabang-cabang arcus aorta a. Trunchus brachiocephalicus / a. anonyma, cabangnya :
  • 26. 25 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Praktikum 1 Praktikum 2 Praktikum 3 Praktikum 4 Praktikum 5 Praktikum 6 ♦ Arteria carotis communis dextra ♦ Arteria subclavia dextra b. Arteri subclavia sinistra c. Arteri subclavia sinistra  Arteri carotis communis cabangnya : 1. Arteri carotis externa : arteria temporalis superfisialis 2. Arteri carotis interna : arteria cerebrales  Arteri subclavia, cabangnya : 1. Arteri vertebralis 2. Arteri yang menuju ke membrum superior. 2. Arteri membri superioris a. Arteri axillaris b. Arteria brachialis c. Arteri radialis d. Arteri ulnaris 3. Cabang-cabang pars desendens aortae a. Intercostalis posterior 4. Cabang-cabang pars abdominalis aortae: a. Trunchus coeliacus b. Arteria mesenterica superior c. Arteria mesenterica inferior d. Arteria mesenterica media e. Arteria renalis f. Arteria testicularis g. Arteria ovarica h. Arteria iliaca communis, cabangnya : 1) A. iliaca externa, cabang-cabangnya menuju ke membrum inferior 2) A. iliaca interna, cabang-cabangnya menuju ke pelvis
  • 27. 26 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Praktikum 1 Praktikum 2 Praktikum 3 Praktikum 4 Praktikum 5 Praktikum 6 5. Arteriae membri inferioris a. Arteria femoralis b. Arteria poplitea c. Arteria tibialis anterior d. Arteria dorsalis pedis e. Arteria tibialis posterior f. Arteria fibularis  System Venae  Vena yang menuju ke jantung a. Venae cordis (darah dari myocardium) b. V. cava superior (darah dari tubuh atas, kepala dan leher) c. V. cava inferior (darah dari tubuh bawah dan membrum inferior) d. V. pulmonalis (darah dari pulmo, berisi darah kaya oksigen). 1. Vena cava superior, mendapat darah dari : a. V. brachiocephalica (dextra/sinestra) b. V. jugularis interna c. V. cerebri d. V. azygos e. Membri superiofis : 1) V. Axillaris 2) V. Superficiales membri superior o V. cephalica o Basilica o V. mediana cubiti, vena yang digunakan untuk tempat pen- gambilan darah vena di membra superior 3) V. profundae membri superior 3. V. brachialis 4. V. ularis 5. V. radialis
  • 28. 27 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Praktikum 1 Praktikum 2 Praktikum 3 Praktikum 4 Praktikum 5 Praktikum 6 2. Vena cava interior, mendapat darah dari : a. Vena hepatica b. Vena renalis c. Vena porta hepatis d. Vena mesenterica superior e. Vena splenica f. Vena iliaca sommunis g. Vena iliaca interna h. Vena membri inferioris :  Vena superificiales membri inferioris 1. Vena saphena magna 2. Vena saphena parva  Vena profundae membri inferiores 1. Vena femoralis 2. Vena poplitea 3. Vena tibiales anterior 4. Vena tibiales posterior  Systema lymphaticum • Vasa lymphatica • Trunchi lymphatici • Ductus lymphatici • Ductus thoracicus  Nodi regionales  Caput et collum 1. Occipitals 2. Cervicales anteriores • Superciales (jugulars anterior) • Profundi
  • 29. 28 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Praktikum 1 Praktikum 2 Praktikum 3 Praktikum 4 Praktikum 5 Praktikum 6 3. Cervicales laterales • Superfisialis • Profundi superiors • Profundi inferiores  Membrum superius Plexus lymphaticus axillaris  Thorax Nodi lymphatici parammarii  Abdomen 1. Nodi lymphatici parietals • Lumbales (lumbares) sinistri • Lumbales (lumbares) intermedii • Lumbales (lumbares (dextri) 2. Nodi lymphatici viscerales  Pelvis 1. Nodi lymphatici parietals • Iliaci communes 2. Nodi lymphatici • Inguinales ♦ Superficiales ♦ Profundi • popliteales  Spleen (lien) 1. Hilum splenicum C. SYSTEMA NERVOSUM PERIPHERICUM Systema nervosum (system saraf) berfungsi untuk mengorganisasi dan mengkoordinsi kegiatan tubuh. Pembagian susunan saraf adalah sebagai
  • 30. 29 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Praktikum 1 Praktikum 2 Praktikum 3 Praktikum 4 Praktikum 5 Praktikum 6 berikut : 1. Saraf pusat (systema nervosum central) : a. Otak (encephalon) b. Medulla spinalis 2. Saraf tepi (systema nervosum periphericum) : a. Saraf somatic : 1) Saraf cranialis (nervi cranialis) 2) Saraf spinalis (nervi spinalis) b. Saraf otonom 1) Simpatis 2) Parasimpatis Dalam praktikum ini akan dipelajari nervi spinalis 1. Nervi servicales Plexus brachialis a. Nervus medianus b. Nervus ulnaris c. Nervus radialis 2. Nervi thoracici a. Rami posteriores b. Rami anteriores 3. Nervi lumbales 4. Nervi sacrales et nervus coccygeus a. Plexus lumbalis b. Plexus sacralis 1) Nervus pupendus 2) Nervus ischiadicus (sciaticus) 3) Nervus tibialis
  • 31. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Praktikum 30 Praktikum 1 Praktikum 2 Praktikum 3 Praktikum 4 Praktikum 5 Praktikum 6 IVSistem Kardiorespirasi PRAKTIKUM KE-4 SISTEM KARDIORESPIRASI A. COR Jantung (cor) berbentuk seperti jantung pisang, bagian kranial tumpul (basis cordis) dan bagian bawah runcing (apex cordis). Bila jantung berdenyut, apex cordis akan memukul dinding dada. Pukulan ini disebut ictus cordis yang pada orang normal bisa teraba pada spatium intercotale V, 2 cm di laternal linea medioclaviculare kiri. Bangunan-bangunan di jantung : 1. Atrium dextra a. Auricular dextra b. Septum iteratriale, terdapat fossa ovalis c. V. cava superior d. V. cava inferior 2. Ventriculus dextrum a. Valve atrioventricularis dextrum (valvula tricuspidalis) b. Musculi papilaris c. Chordaetendinae d. Valva trunci pulmonalis e. Septum interventriculare 3. Atrium sinistrum a. A. pulmonalis b. Auricular sinistra
  • 32. 31 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Praktikum 1 Praktikum 2 Praktikum 3 Praktikum 4 Praktikum 5 Praktikum 6 4. Ventriculusdextrum a. Valve atrioventricularis sinistrum (valvula bicuspidalis) b. Musculi papilares c. Chordaetendineae d. Valve aorta, terdapat pangkal a. coronaria cordis dxtra dan a. coronaria crdis sinistra e. Septum interventriculare 5. Lapisan dinding jantung a. Endocardium b. Myocardium c. Pericardium 6. Arteri besar yang keluar dari jantung a. Aorta, ada tiga bagian  Pars ecendens aortae  Arcus aortae  Pars decendens aortae b. Trunchus pulmonalis, bercabang 2 :  Arteria pulmonalis dextra  Arteria pulmonalis sinistra 7. Vena yang masuk ke jantung a. V. cava superior b. V. cava inferior c. Pulmonalis d. V. cordis B. APPARATUS RESPIRATORIUS (SYSTEMA RESPIRATIUM) Systema respiratorium terdiri atas : nasus, pharynk, larynk, trachea, bronchus dan pulmones. 1. Nasus
  • 33. 32 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Praktikum 1 Praktikum 2 Praktikum 3 Praktikum 4 Praktikum 5 Praktikum 6 a. Nasus externus Bangunan pada nasus externus permukaan luar: apex nasi, ala nasi. Nasus externus tersusun atas os nasi dan cartilage nasi. b. Cavitas nasi Cavitas nasi terletak dari nares sampai choana, terbagi menjadi 2 ba- gian kanan dan kiri oleh septum nasi. Dalam cavitas nasi terdapat alur dan lekukan secara berurutan dari atsa ke bawah: 1) Meatus nasi suprema, terdapat muara sinus sphenoidalis 2) Concha nasalis superior 3) Meatus nasi superior, terdapat muara sinus ethmoidalis 4) Concha nasalis media 5) Meatus nasi media, tempat muara sinus maxillaries sinus frontalis dan sinus ethmoidalis 6) Concha nasalis inferior 7) Meatus nasi inferior, merupakan tempat muara dictus nasilacrimalis. Organ olfactoria (alat penghidu) terdapat pada mukosa cavitas nasi bagian atap dan lateral, rangsangannya diteruskan melalui N I (n. olfacto- rius). 2. Pharynk Pharynk merupakan ruangan yang terdapat disebelah posterior cavitas nasi dan cavum oris, terbagi atas : a. Nasopharynk 1) Terletak di sebelah posterior cavitas nasi 2) Pada dinding lateralnya terdapat ostium tuba uditiva (mura tuba eustachius) 3) Pada dinding posteriornya terdapat tonsila pharyngea b. Oropharynk Terletak disebelah posterior cavum oris c. Laryngopharynk 1) Terletak disebelh posterior larynk, dan berhubungan dengan oes-
  • 34. 33 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Praktikum 1 Praktikum 2 Praktikum 3 Praktikum 4 Praktikum 5 Praktikum 6 dophagus 2) Bukan sebagai saluran respirasi 3. Larynk Larynk terususun atas a. Cartilage thyroidea b. Cartilage oricoidea c. Cartilage arytenoidea Bagunan didalam larynk a. Epiglotis b. Musculi laryngis c. Plica aryepiglotica d. Cavitas laryngis, terdapat : 1) 2 buah plica vestibule yang membentuk rima vestibule 2) 2 buah plica vocalis, yang membentuk rima glotidis (menghasilkan suara) 4. Trachea a. Merupakan suatu saluran terbuka yang terletak diantara larynk (set- inggi cartilage cricoiudea) samai bifurcation trachea (setinggi angulus sterni), dengan panjang 10 cm dan diameter 2,5 cm. b. Tersusun atas 16-20 cartilago berbentuk tapal kuda yang terbuka di bagian posterior. 5. Bronchi a. Merupakan saluran yang terletak setelah bifurcation trachea (perca- bangan trachea menjadi bronchus primaries dexter dan sinister) sam- pai pulmo. b. Perbedaqan bronchus dexter dan sinister :
  • 35. 34 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Praktikum 1 Praktikum 2 Praktikum 3 Praktikum 4 Praktikum 5 Praktikum 6 Jenis Perbe- daan Bronchus Dexter Bronchus Sinister  Panjang  Diameter  Arah  Pendek  Lebih besar  Lebih vertical  Panjang  Lebih kecil  Lebih men- datar Percabangan bronchi (respiratory tree) : a. Bronchus primaries b. Bronchus secundus c. Bronchus tertius d. Bronchioles e. Bronchioles terminalis f. Alveolus pulmonalis 6. Pulmones a. Terdapat 2 buah, yaitu pulmo dexter dan sinister b. Msaing-msaing pulmo terdapat : 1) Apex pulmonis (pulmonalis) 2) Basis pulmonis (pulmonalis) 3) Facies costalis 4) Facies mediastinalis 5) Margo anterior 6) Margo posterior 7) Margo inferior 8) Hilus pulmonalis a) Terdapat pada facies mediastinalis b) Merupakan tempat msuk dan keluarnya bronchi, vasa darah, vasa lymphatica dan nervi dari dan ke pulmo.
  • 36. 35 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Praktikum 1 Praktikum 2 Praktikum 3 Praktikum 4 Praktikum 5 Praktikum 6 Pulmo dexter terdiri dari 3 lobus, yaitu : a. Lobus superior Dipisahkan oleh lobus medius oleh fissure harizontalis b. Lobus medius Dipisahkan dari lobus inferior oleh fissure obliqua c. Lobus inferior Pulmo sinister terdiri dari 3 lobus, yaitu : a. Lobus superior Dipisahkan dari lobus inferior oleh fissure o b. Lobus inferior Masing-masing lobus terdiri atas beberapa segmen yang mempunyai vaskularisasi dan tractus respiratori 1) Vaskularisasi :  A.v. pulmonalis, untuk proses respirasi  A.v. bronchialis, untuk nutrisi pulmo 2) Inervasi :  N. vagus (parasimpatis)  Truncus simpaticus (simpatis)  Cavitas Thoracis Di dalam cavities thorcis (rongga thorax) terdapat pulmones, pleura (pem- bungkus pulmo) dan mediastinum. Pleura terdiri atas 2 lapisan, yaitu : a. Pleura parietalis, melekat pada facies interna cavitas thoracis b. Pleura visceralis, melekat pada pulmo. Cavum pleura merupakan ruangan yang terdapat diantara kedua pleura. Mediastenum, merupakan organ-organ yang terletak diantara pulmo dexter dan sinister, yang terbagi menjadi 2 bagian oleh bidang angulus sterni menjadi 1) Mediastinum superior, berisi : a) Arcus aorta dan cabang-cabangnya
  • 37. 36 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Praktikum 1 Praktikum 2 Praktikum 3 Praktikum 4 Praktikum 5 Praktikum 6 b) Vena cava superior c) Trachea d) Ductus thoracicus e) N. vagus f) N. phrenicus g) Oesophagus h) Thymus 2) Mediastinum inferior, terdiri atas : a) Bagian anterior : thyms dan jaringan lemak b) Bagian media : cor, pericardium, vasa darah besar c) Bagian posterior : aorta descendens, oesophagus, dusctus tho- racicus, n. cagus, n. phrenicus.
  • 38. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 37 Praktikum Praktikum 1 Praktikum 2 Praktikum 3 Praktikum 4 Praktikum 5 Praktikum 6 VApparatus Digestorius (System Alimentarium) PRAKTIKUM KE-5 APPARATUS DIGESTORIUS (System Alimentarium) Apparatus digestorius terdiri atas: cavitas oris dan isinya, pharynk, oesophagus, gaster, intestinum tenue, intestinum crassum, rectum dan ca- nalis analisis. A. CAVITAS ORIS  Cavitas oris (rongga mulut), terdiri atas : 1. Vestibulum oris 2. Cavitalis oris propia (terletak diantara dentes dan bucal)  Labia oris (bibir)  Palatum sebagai atap cavitas oris, terdiri atas : 1. Palatum durum, dibentuk oleh os maxilla dan os palatinum 2. Palatum molle, terdiri atas jaringan muskuler dan firbosa  Dindingnya dilapisi oleh tunica mucosa oris  Lingua tersusun atas musculi linguae dan terbagi menjadi : 1. Apex linguae 2. Corpus linguae 3. Radix linguae 4. Dordum linguae, padanya terdapat :  Sulcus terminalis, yang bagian tengahnya terdapat foramen caecum  Organon gustatorium terdiri atas papillae filiformes, papillae fung-
  • 39. 38 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Praktikum 1 Praktikum 2 Praktikum 3 Praktikum 4 Praktikum 5 Praktikum 6 siformes dan papillae vallatae  Gingivae, melapisi bagian mandibula yang ditempati dentes  Donters 9gigi), terbagi menjadi bagian corona dan radix dentis  Galandulae oris (kelenjar saliva) terdiri atas : 1. Glandulae salivares majors 2. Glandulae parotidea, ductus parotidea-nya bermuara pada cavitas oris propia di depan gigi molar 2 atas 3. Glandula sublingualis, terletak di dasar cavitas oris, tertutup corpuslin- gua, bermuara pada cavitas oris 4. Glandul submandibularis, terletak di sebelah medical corpus mandibu- laglandulae salivares minores.  Makanan kelur dari cavitas oris melalui lubang ostium faucium (fauces), yang dibentuk oleh palatum molle, uvula, tonsila palatine dan dorsum lin- gua. B. OESHOPHAGUS  Merupakan saluran muskuler dengan panjang 25 cm, dari larynx sampai gaster dan menembus diafragma melalui hiatus oesophagus setinggi VT- 10.  Oesophagus mengalami 3 penyempitan, yaitu : 1. Angustia superior, pada pangkalnya di leher 2. Angustia medialis, ditempat persilangannya dnegan bronchus pri- marisu sinister 3. Angustia inferior, di tempat oesophagus menembus diafragma C. GASTER (VENTRICULUS)  Gaster yang kosong berbentuk huruf J, terletak intraperitoneal, pada kuadran kiri atas abdomen.  Bagian-bagian gaster 1. Pars cardiac ventriculi : fundus 2. Corpus ventriculi : curvature ventriculi majorm, curvature ventriculi mi- nor 3. Pars pyloric ventriculi : canalis pyloricus, pylorus
  • 40. 39 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Praktikum 1 Praktikum 2 Praktikum 3 Praktikum 4 Praktikum 5 Praktikum 6 4. Pada curvature ventriculi major melekat omentum majus, dan pada cu- ratura ventriculi minor melekat omentum minus 5. Vaskularisasinya oleh : a. gastric dan v. porta 6. Inverse : n. vagus. D. INTESTINUM TENUE  Duodenum 1. Berbentuk huruf U dengan cekungannya menghadap ke superior dan sinister dengan panjang sekitar 24 cm, dan terletak retroperineal 2. Paqda dinding posteromedialnya terdapat papilla duodeni major yang merupakan muara ductus pancreaticus.  Jejunum dan ileum 1. Kedua intestinum tenue ini panjangnya 6-7 m, dengan btas tidak tegas, karena cirinya berubh secara berangsur-angsur, 2/5 bagian proksimal- nya sebagai jejunum dan 3/5 bagian distalnya sebagai ileum. 2. Jejunum, biasanya dalam keadaan kosong, dindingnya lebih tebal, leb- ih vascular, sebagian besar terletak di region umbilikalis. 3. Ileum, dindingnya lebih tipis dan vascularisasinya sedikit, terletak di re- gion hypogastrika dnegan bagian distalnya di pelvis 4. Vascularisasinya oleh a. mesenterika superior dan v. porta 5. Inervasinya : n. vagus E. INTESTINUM CRASSUM Panjang seluruhnya sampai 1,5 m, dengan bangunan khas : taenia coli, haustrae dan appendices epiploicae.  Cecum (cqaecum) 1. Yaitu kantong buntu yang bersambung dnegan colon ascendens, yang terletak pada fossa iliaca dextra 2. Pada dinding posteromedialnya terdapat valve ileocecalis (muara il- eum) 3. Disebelah inferior valve ileocecalis terdapat muara appendix vermifor- mis  Appendix vermiformis
  • 41. 40 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Praktikum 1 Praktikum 2 Praktikum 3 Praktikum 4 Praktikum 5 Praktikum 6 1. Merupakan pipa buntu dengan panjang 3-10 cm, yang bentuknya sep- erti cacing 2. Mesoappendix menggantung appendix vermiformis ke mesenterium ileum  Colon ascendens 1. panjangnya 12-20 cm, dari cecum ke flexura coli dextra pada kuadran kanan atas 2. letaknya retroperineal pada sulcus paracertebralis dextra  Colon tranversum 1. Panjangnya 40-50cm dari flexura coli dextra sampai flecura coli sinistra pada kuadran kiri atas 2. Paling besar dan paling mobile 3. Bagian posteriornya digantung oleh mesocolon transversum  Colon descendens Dari flexura coli sinistra sampai colon sigmoideum pada fossa iliaca sinistra  Colon sigmoideum 1. Biasanya berbentuk huruf, namun juga tergantung pada jumlah dan isinya (feses), dengan panjang 15-50 cm. 2. Dari colon desendes sampai rectum 3. Penggantungnya mesocolon sigmoideum  Rectum dan canalis analis 1. Mulai dari batas colon sigmoideum dengan panjang 12 cm. 2. Bagian yang melebar sebagai ampula recti Canalis analis merupakan bagian terakhir tractus digestivus yang bera- khir sebagai anus pada perineum 3. Pada dindingnya terdapat m. sphincter ani externus dan m. sphincter ani internus. F. GANDULA DIGESTORIA  Hepar 1. Terletak di region hypochondria dextra dan epigastrium atau pada kuadran kanan atas abdomen
  • 42. 41 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Praktikum 1 Praktikum 2 Praktikum 3 Praktikum 4 Praktikum 5 Praktikum 6 2. Memproduksi cairan empedu, yang dialirkan melalui ductus hepaticus dexter dan sinister à ductus hepaticus communis à ductus choledochus (ductus biliferus communis) à bermuara pada papilla duodeni major (pada duodenum, kalau sphincternya tertutup cairan empedu kembali lagi dan disimpan pada fesica fellea à ductus cyticus à ductus choledo- chus à bermuara pada papilla duodeni major. 3. Hepar terdiri dari 2 lobus, yaitu : a. Lobus dextra hepatis, terdiri dari lobus quadrates dan lobus cauda- tus. Kedua lobi tersebut dipisahkan oleh daerah yang disebut porta hepatis. b. Lobus sinister hepatis Bangunan-bangunan pada permukaan hepar :  Facies diafragmatica  Margo inferior  Facies visceralis  Vena porta, berasal dari v. mesentrica superior dan v. lienalis  Hepatica propia, cabang a. hepatica communis  Ductus hepaticus  Ductus cysticus  Ductus choledochus.  Penggantung hepar : 1. Ligamentum falciforme hepatis 2. Ligamentum teres hepatis  Vesicae fellea 1. Merupakan kantong berbentuk pir, yang terletak disepanjang tepi kan- an lobus quadrates 2. Berfungsi memekatkan empedu, dengan daya tampung 30-60 ml.  Pancreas 1. Merupakan glandula eksokrin yang mengeksresi cairan pancreas ke duodenum (pada papilla duodeni major) melalui ductus pancreati- cus dan glandula endorkin yang mengekresikan glucagon dan insulin dalam darah. 2. Terdiri atas bagian caput, corpus dan cauda pancreatic 3. Bagian ujung cauda pancreatic berhubungan dengan hilum lienalis.
  • 43. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Praktikum 42 Praktikum 1 Praktikum 2 Praktikum 3 Praktikum 4 Praktikum 5 Praktikum 6 VISystema Urogenital PRAKTIKUM KE-6 SYSTEMA UROGENITAL A. SYSTEMA URINARIA Systema urinaria terdiri atas : ren, ureter, vesicae urinaria dan urethra  Ren 1. Terletak retroperineal pada bagian superior sulcus paravertebralis 2. Bentuknya seperti kacang buncis, dengan ukuran 10 x 5 x 2,5 cm 3. Pada ren terdapat hilum renalis sebagai masuknya a. v. renalis dan pel- vis renalis 4. Pada potongan koronal ren tampak : kortex, medulla, pyramis renalis, columna renalis, papilla renalis, calyces renalis major, calyces renalis mi- nor, pelvis renalis. 5. Vascularisasi : a. v. renalis.  Ureter 1. Saluran muskuler dengan panjang 25 cm, dari pelvis renalis sampai vesika urinaria 2. Berjalan ke bawah di sepanjang m. psoas dan pada dinding latera pelvis  Vesicae urinaria 1. sebagai kantong berbentuk pyramid dengan 3 sisi, yang terletak dise- belah cranial prostate 2. vesicae urinaria yang penuh dapat teraba dari luar di superior sympisis pubis 3. bagian-bagian vesicae urinaria : apex vesicae, fundus vesicae dan cor- pus vesicae
  • 44. 43 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Praktikum 1 Praktikum 2 Praktikum 3 Praktikum 4 Praktikum 5 Praktikum 6 4. bangunan pada facies interna vesicae urinaria : ostium ureteris (muara ureter pada sudut kanan dan kiri basis vesicae), ostium urethra inter- num, trigonum vesicae 5. peritoneum menutupi bagian superior vesicae urinaria, selanjutnya membentuk excavation rectovesticalis (cekungan antara rectum dan vesicae urinaria) pada laki-laki dan excavation vesicouterina (cekungan antara vesicae urinaria dan uterus) pada wanita.  Urethra 1. Pada wanita Panjangnya hanya 3-4 cm, dari ostium urethra internum pada vesicae urinaria sampai ostinum urethra externum pada pubis. 2. Pada laki-laki Terbagi menjadi 3 bagian : 1) Pars prostatica urethrae  Pada waktu urethrae menembus glandula postata  Mulai dari ostium urethrae menembus trigonum urogenitale  Pada facies internanya terdapat colliculus seminalis (muara duc- tus ejaculatorius), sinus prostaticus (muara glandula prostata) 2) Pars membranacea urethrae Sewaktu urethrae menembus trigonum urogenitale 3) Pars spongiosa urethrae Sewaktu urethrae melalui corpus cavernosum urethrae (corpus sp- ingiosum penis), sampai muara uretrae pada ostium urethrae exter- num. B. SISTEMA GENETALIA MASCULINA Organa genetalia masculine terdiri dari :  Organa genetalia masculia externa : scrotum, penis  Organa genetalia masculine interna : testis, epididymis, ductus deferens. Ductus ejaculatorius, urethra, vesicular seminalis (glandula seminalis), glandula prostata. 1. Scrotum
  • 45. 44 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Praktikum 1 Praktikum 2 Praktikum 3 Praktikum 4 Praktikum 5 Praktikum 6 Berbentuk kantong yang berisi testis, epididymis, funiculus spermati- cus dan selubungnya. 2. Penis Terdiri dari : a. Pars fixa : radix penis, melekat pada pelvis b. Pars libera, bagian yang menggantung bebas Terdiri dari corpus penis dan glans penis 1) Corpus penis, terdiri dari : a) 2 corpora cavernosa penis, bagian tengahnya terdapat arte- ria dan serabut saraf b) 1 corpus cavernosum urethrae (corpus spongiosum penis), dibagian tengahnya terdapat urethrae. 2) Glans penis : Ostium urethrae eksternum, preputium, corona glandis dan frenulum preputi 3. Testis a. Terdapat di dalam scrotum, sebagai bangunan berbentuk bulat panjang b. Memproduksi sperma 4. Epididymidis  Merupakan bangunan yang menempel pada margo posterior testis  Berfungsi sebagai tempat penimbunan spermatozoa 5. Ductus deferens  Merupakan saluran mulai dari cauda epididymidis sampai ductus ejaculatorius  Berjalan di dalam funiculus spermaticus  Bagian yang melebar disebelah inferior vesicae inferior ampula ductus deferentis 6. Funiculus spermaticus  Berisi : ductus deferens, vasa darah, vasa lymphatica dan nervi yang meuju dan meninggalkan testis  Mulai dari annulus inguinalis profudus – sanalis inguinalis-annulus
  • 46. 45 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Praktikum 1 Praktikum 2 Praktikum 3 Praktikum 4 Praktikum 5 Praktikum 6 inguinalis superfisialis-sampai ke testis. 7. Ductus ejaculatoius  Sebagai lanjutan dari ductus deferens setelah bersatu dengan duc- tus excretorius vesicular seminalis  Bermuara pada colliculus seminalis pada urethrae pars prostatica 8. Vesicular seminalis  Terletak disebelah lateral vesicae urinaria  Sebagai penghasil semen, yang bermuara ke dalam ductus deferens 9. Prostate  Merupakan bangunan berbentuk konus, terletak di sebelah inferior vesicae urinaria, sehingga ditembus di bagian tengahnya oleh ure- thrae pars prostatica  Menghasilkan getah alkalis, dengan ductus excretriusnya bermuara kedalam sinus prostatica Aliran Sperma Testis à ductus deferens (dudakan funiculus spermaticus) à ductus ejaculato- rius à urethrae à ostium urethrae externum. C. ORGANA GENETALIA FEMININA  Organa genetalia feminina externa 1. Mons pubis : Peninggian membulat jaringan lemak di depan symphisis publis. Pada gadis dewasa ditumbuhi pubes (rambut kemaluan) yang merupakan salah satu tanda kelamin sekunder. 2. Labium majus  Ada 2, kanan dan kiri, keduanya membatsai celah rima pudenda  Di depan dihubungkan oleh commisura labiorum anterior  Dibelakang dihubungkan oleh commisura labiroum posterior  Mengandung akhiran ligamentum teres uteri, otot polos, saraf dan lemak 3. Labium minus
  • 47. 46 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Praktikum 1 Praktikum 2 Praktikum 3 Praktikum 4 Praktikum 5 Praktikum 6  Ke dorsocaudal kedua labium minus dihubungkan oleh frenulum labiorum minorum  Ke ventrocrnial kedualbium minus berhubungan dan membentuk preputium clitoridis dan frenulum clitoridis 4. Vestibulum vaginae Yaitu ruangan yang sebelah lateral dibatasi oleh labium minus, sebelah ventrocranial oleh frenulum clitoridis dan dorsocaudal oleh frenulum labiorum Pudendi. Disini terdapat lubang-lubang :  Ostium urethrae externum  Ostium vaginae  Muara gld. Vestibularis mayor, di kanan kiri ostium vaginae  Muara gld. Vestibularis minor, diantra ostium urethrae externum dan ostium vaginae  Muara gld. Paaraurethralis, dikanan kiri ostium urethrae externum Dibagian bawah terdapat cekungan fosssa vestibule/fossa navicularis 5. Clitoris Homolog dengan penis, mengandung jaringan erektil 6. Bulbus vestibule Jaringan erektil pada sisi ostium vagina dan ditutup oleh m. bulbos- pongiosus. Homolog dengan bulbus penis pada pria. 7. Glandula vestibularis mayor (gld, bartholini), di belakang bulbus ventib- uli.  Organa genetalia feminine interna 1. Ovarium  Terdapat dalam fosssa ovarica dengan axis hamper vertical  Terdiri dari 2 lapisan yaitu cortex dan medulla. Di dalam medulla inilah terdapat folliculi dan corpus luteum  Penggantung : ligamentum suspensorium ovarii (dari extremitas tubari ke cranial), ligamentum ovarii propium (dasri extremitas uter- ine ke korpus uteri) dan mesovarium. 2. Tuba uterine/tuba fallopii/salphynx Dibagi menjadi 4 bagian :  Pars uterine tubae uterine: dalam dinding uterus berasal sebagai
  • 48. 47 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Praktikum 1 Praktikum 2 Praktikum 3 Praktikum 4 Praktikum 5 Praktikum 6 ostium uterium tubae  Isthmus tubae uterinae : bagian tersempit  Ampula tubae uterina : bagian yang melebar, berdinding tipis, merupakan tempat fertilisasi sperma dan ovum.  Infundibulum : bangunan berbentuk corong, berakhir sebagai os- tium abdominale tubae uterinae yang sekitarnya terdapat fimbrae tubae. Salah satu fimbrae melekat oada ovarium disebut dengan fimbrae ovarica. Penggantung : mesosalpinx, bagian dari ligamentum latum mulai dari perlekatan mesovarium sampai tepi bebasnya. Didaamnya terdapat cabang vasa ovarica, cabang vasa uterine, paroophoron (sisa bagian distal ductus mesonephridicus). 3. Uterus/hystera Berbentuk seperti buah jambu tetapi agak pipih dan terdiri dqari ba- gian-bagian : 1) Cervic uteri Bagian dalamnya terdapat canalis cervicis yang berpangkal di os- tium uteri interna dan berakhir sebagai ostium uteri internum. Per- mukaan canalis cervicis terdapat lipatan seperti daun palem se- hingga disebut plica palmatae. Bagi distal cervix menonjol kedalam vagina, bagian ini disebut portio vaginalis sedangkan bagian servix yang tidak menonjol dalam vagina disebut portio supravaginalis. 2) Isthmus Bagian yang tersempit dan merupakan batas antara servix dan cor- pus uteri. Selama kehamilan bagian ini bisa melebar disebut seg- men bawah rahim. 3) Corpus uteri : puncaknya diebut fundus uteri. Didalamnya terdapat cavum uteri yang disebelah proksimal berhubungan dengan osti- um uterinum tubae kanan dan kiri sedangkan disebelah distal ber- hubungan dengan canalis scervicis melalui ostium uteri internum. Padanya terdapat facies vesicalis (diliputi oleh peritoneum dan membentuk excavation vesicouterina) dan facies intestinalis (dili- puti peritoneum dan membentuk excavation rectouterina/cavum douglassi). Pemeriksaan tinggi fundus uteri biasa digunakan untuk memperkirakan umum kehamilan.
  • 49. 48 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Praktikum 1 Praktikum 2 Praktikum 3 Praktikum 4 Praktikum 5 Praktikum 6 Penggantung : 1) Ligamentum latum uteri, diantara 2 lembar ligamentum latum ter- dapat tuba uterine, ligamentum teres uteri, a. uterine, plexus veno- sus, plexus nervosus uterovaginalis, lig. Ovrii propium dan ureter. 2) Mesometrium, bagian ligamentum latum di caudal mesosalpinx dan mesovarium 3) Ligamentum cardinal, diantara 2 lembar ligamentum latum 4) Ligamentum eterosacrale 5) Ligamentum teres uteri/igamentum rotundum, berawal dari sudut antara uterus dan tubae, masuk ke ligamentum latum menuju cana- lis inginalis dan berakhir di labium majus Dinding uterus terdiri dari 3 lapisan : 1) Endometrium Mempunyai 2 bagian yaitu stratum fungsionale yang mengalami perubahan sesuai dengan siklus mesntruasi dan stratum basale. 2) Myometrium 3) Perimetrium Merupakan peritoneum yang menutupi uterus.ke lateral melanjut- kan diri ke dalam ligamentum latum. 4. Vagina Bangunan berupa tabung yang membentuk sudut 60 dengan bidang horizontal. Disebelah proksimal berhubungan dengan ostium uteri in- ternum sedang disebelah distal berakhir sebagai ostium vaginae. Bangunan-bangunannya : 1) Ostium vaginae, tepinya ditutupi oleh hymen 2) Hymen. Berdasarkan bentuknya dibagi menjadi beberapa jenis. Hy- men bisa robek karena coitus sehingga hanya dapat tinggal sisanya disebut caruncula hymenalis 3) Rugae vaginae, yaitu lipatan-lipatan di dinding vagina 4) Fornix vaginae, yaitu vagina yang mengelilingi portio vaginalis ser- vices. Dapat dibedakan fornix anterior, fornix posterior dan fornix lateralis. Dinding vagina terdiri dari 3 lapisan yaitu : 1) Tunca musaca, terdapat rugae vaginalis dan collumna rugarum an-
  • 50. 49 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Praktikum 1 Praktikum 2 Praktikum 3 Praktikum 4 Praktikum 5 Praktikum 6 terior dan collumna rugarum posterior 2) Tunica muscularis, mengandung otot serat lintang dari puboco- cygeus yang merupakan sphincter dari vagina. 3) Tunica fibrosa
  • 51. 50 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Praktikum 1 Praktikum 2 Praktikum 3 Praktikum 4 Praktikum 5 Praktikum 6 Catatan _________________________________________________________________________________________ _________________________________________________________________________________________ _________________________________________________________________________________________ _________________________________________________________________________________________ _________________________________________________________________________________________ _________________________________________________________________________________________ _________________________________________________________________________________________ _________________________________________________________________________________________ _________________________________________________________________________________________ _________________________________________________________________________________________ _________________________________________________________________________________________ _________________________________________________________________________________________ _________________________________________________________________________________________ _________________________________________________________________________________________ _________________________________________________________________________________________ _________________________________________________________________________________________ _________________________________________________________________________________________
  • 52. 51 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Praktikum 1 Praktikum 2 Praktikum 3 Praktikum 4 Praktikum 5 Praktikum 6 _________________________________________________________________________________________ _________________________________________________________________________________________ _________________________________________________________________________________________ _________________________________________________________________________________________ _________________________________________________________________________________________ _________________________________________________________________________________________ _________________________________________________________________________________________ _________________________________________________________________________________________ _________________________________________________________________________________________ _________________________________________________________________________________________ _________________________________________________________________________________________ _________________________________________________________________________________________ _________________________________________________________________________________________ _________________________________________________________________________________________ _________________________________________________________________________________________ _________________________________________________________________________________________ _________________________________________________________________________________________ _________________________________________________________________________________________ _________________________________________________________________________________________
  • 53. 52 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Praktikum 1 Praktikum 2 Praktikum 3 Praktikum 4 Praktikum 5 Praktikum 6 _________________________________________________________________________________________ _________________________________________________________________________________________ _________________________________________________________________________________________ _________________________________________________________________________________________ _________________________________________________________________________________________ _________________________________________________________________________________________ _________________________________________________________________________________________ _________________________________________________________________________________________ _________________________________________________________________________________________