Dokumen tersebut membahas tentang sistem rujukan dalam pelayanan kesehatan di Indonesia. Sistem rujukan merupakan mekanisme kerja sama antar pelayanan kesehatan dimana tanggung jawab pasien atau masalah kesehatan dirujuk dari fasilitas yang kurang mampu ke fasilitas yang lebih mampu. Tujuan sistem rujukan adalah meningkatkan mutu, cakupan, dan efisiensi pelayanan kesehatan secara terpad
Sistem Rujukan Kesehatan dan Pendidikan Jarak Jauh
1. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Uraian Materi
Pengertian Sistem Rujukan
Saudara, mekanisme hubungan
kerja yang memadukan satu pelayanan
dengan pelayanan kesehatan lain
banyak macamnya. Salah satu
diantaranya dikenal dengan nama
sistem rujukan (referal system). Apakah
anda perna merujuk pasien ke jenjang
pelayanan yang lebih baik? Indonesia
juga menganut sistem rujukan ini,
seperti yang dapat dilihat dalam Sistem
Kesehatan Nasional. Inilah sebabnya
pelayanan kesehatan yang ada di
indonesia, dibedakan atas beberapa
tingkatan seperti rumah sakit yang
dibedakan atas beberapa kelas, mulai
dari kelas D pada tingkat yang paling
bawah sampai ke kelas A pada tingkat
yang paling atas.
Adapun yang dimaksud
dengan sistem rujukan di indonesia,
seperti yang telah dirumuskan
dalam SK Menteri Kesehatan RI No.
32 Tahun 1972 ialah suatu sistem
penyelenggaraan pelayanan kesehatan
yang melaksanakan pelimpahan
tanggung jawab timbal balik terhadap
satu kasus penyakit atau masalah
kesehatan secara vertikal dalam arti
dari unit yang berkemampuan kurang
kepada unit yang lebih mampu atau
secara horizontal dalam arti antar unit-unit
yang setingkat kemampuannya.
Dari batasan tersebut dapat dilihat
bahwa hal yang dirujuk bukan hanya
pasien saja tapi juga masalah-masalah
kesehatan lain, teknologi, sarana,
bahan-bahan laboratorium dan
sebagainya. Disamping itu, rujukan
tidak berarti berasal dari fasilitas yang
lebih tinggi, tetapi juga dapat dilakukan
di antara fasilitas-fasilitas horizontal.
Pengertian oprasional: sistem rujukan
paripurna terpadu merupakan suatu
tatanan, dimana berbagai komponen
dalam jaringan pelayanan kebidanan
dalam berinteraksi dua arah timbal
balik, antara bidan didesa, bidan dan
dokter puskesmas.
Tujuan Sistem Rujukan
Saudara, pada saat anda
melakukan rujukan pasien apakah
anda mengetahui apa tujuan yang akan
anda capai. Ini penting karena dalam
melakukan rujukan kita tidak akan
dapat bekerja secara maksimal apabila
kita tidak mengetahui apa tujuan kita
melakukan rujukan. Untuk itu mari kita
pahami apa tujuan dari rujukan yang
kita lakukan
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 3
2. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Tujuan umum sistem rujukan
Tujuan umum sistem rujukan
untuk meningkatkan mutu, cakupan
dan efisiensi pelayanan kesehatan
secara terpadu serta untuk memberikan
petunjuk kepada petugas puskesmas
tentang pelaksanaan rujukan medis
dalam rangka menurunkan angka
kematian.
Tujuan khusus sistem rujukan adalah
a. Meningkatkan kemampuan pusk-esmas
dan peningkatannya da-lam
rangka menangani rujukan
kasus “resiko tinggi” dan gawat
darurat yang terkait dengan ke-matian
ibu maternal dan bayi.
b. Menyeragamkan dan menye-derhanakan
prosedur rujukan di
wilayah kerja puskesmas.
Jenis Rujukan
Saudara rujukan Kesehatan Masyarakat
terbagi dalam beberapa jenis:
a. Rujukan sarana berupa antara lain
bantuan laboratorium kesehatan,
teknologi
b. Rujukan tenaga dalam bentuk
antara lain dukungan tenaga ahli
untuk penyidikan.
c. Rujukan operasional berupa
antara lain bantuan obat, vaksin,
pangan pada saat terjadi bencana.
d. Rujukan kasus untuk keperluan
diagnostik, pengobatan, tindakan
operasi dll.
e. Rujukan bahan (spesimen) untuk
pemeriksaan lab klinik yang lebih
lengkap
f. Rujukan ilmu pengetahuan antara
lain dengan mendatangkan atau
mengirim
g. Tenaga yang kompeten atau ahli
Jalur Rujukan
Jalur rujukan terbagi menjadi
rujukan medis dan rujukan pelayanan
kesehatan masyarakat untuk lebih
jelasnya bacalah materi di bawah ini
Rujukan Pelayanan Medis :
1. Antara masyarakat dengan
puskesmas
2. Antara puskesmas pembantu/
bidan di desa dengan puskesmas
3. Intern petugas / puskesmas rawat
inap
4. Antar puskesmas atau puskesmas
dengan rumah sakit, atau fasilitas
pelayanan lainnya
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 4
3. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Rujukan Pelayanan Kesehatan
Masyarakat :
1. Dari puskesmas ke Dinas
Kesehatan Kabupaten / Kota
2. Dari puskesmas ke instansi
lain yang lebih kompeten baik
instrasektoral maupun lintas
sektoral.
3. Bila rujukan di tingkat Kabupaten
Kota masih belum mampu
menanggulangi, bisa diteruskan
ke Propinsi / Pusat .
Ruang Lingkup Rujukan
Ruang lingkup rujukan terbagi dua
yakni :
1. Rujukan kesehatan
a. KLB
b. Terjadinya kelaparan
c. Terjadi keracunan massal
d. Masalah umum kesehatan
2. Rujukan medis
a. Konsultasi penderita
b. Pengiriman bahan pemeriksaan
Bentuk Pelayanan Yang Tersedia Da-lam
Sistem Rujukan
Bentuk pelayanan dalam system
rujukan terbagi tiga yaitu Primary
Health Care, Secondary Health Care
(RS tipe C dan D), dan Tertiary Health
Care (RS A dan B) yang akan kita bahas
lebih rinci di bawah ini:
1. Pelayanan kesehatan tingkat
pertama (primary health care):
Pelayanan kesehatan jenis ini
diperlukan untuk masyarakat
yang sakit ringan dan masyarakat
yang sehat untuk meningkatkan
kesehatan mereka atau promosi
kesehatan.Oleh karena jumlah
kelompok ini di dalam suatu
populasi sangat besar (lebih
kurang 85%), pelayanan yang
diperlukan oleh kelompok ini
bersifat pelayanan kesehatan
dasar (basic health services),
atau juga merupakan pelayanan
kesehatan primer atau utama
(primary health care).Bentuk
pelayanan ini di Indonesia
adalah Puskesmas, Puskesmas
pembantu, Puskesmas keliling
dan Balai pengobatan.
2. Pelayanan kesehatan tingkat
kedua (secondary health services)
Pelayanan kesehatan jenis ini
diperlukan oleh kelompok
masyarakat yang memerlukan
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 5
4. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
perawatan nginap, yang sudah
tidak dapat ditangani oleh
pelayanan kesehatan primer.
Bentuk pelayanan ini misalnya
Rumah Sakit tipe C dan D , dan
memerlukan tersedianya tenaga-tenaga
spesialis.
3. Pelayanan kesehatan tingkat
ketiga (tertiary health services) :
Pelayanan kesehatan ini
diperlukan oleh kelompok
masyarakat atau pasien yang
sudah tidak dapat ditangani oleh
pelayanan kesehatan sekunder.
Pelayanan sudah complex, dan
memerlukan tenaga-tenaga super
spesialis. Contoh di Indonesia:
Rumah Sakit tipe A dan B.
Dalam suatu system pelayanan
kesehatan, ketiga strata atau jenis
pelayanan tersebut tidak berdiri
sendiri-sendiri, namun berada di dalam
suatu sistem, dan saling berhubungan.
Apabila pelayanan kesehatan primer
tidak dapat melakukan tindakan medis
tingkat primer, maka ia menyerahkan
tanggung jawab tersebut ke tingkat
pelayanan diatasnya, demikian
seterusnya. Penyerahan tanggung
jawab dari satu pelayanan kesehatan
ke pelayanan kesehatan yang lain ini
disebut “rujukan”.
Prosedur Pelaksanaan Sistem
Rujukan
Dalam membina system rujukan ini
perlu ditentukan beberapa hal:
a. Regionalisasi
Regionalisasi adalah pembagian
wilayah pelaksanaan system ruju-kan.
Pembagianwilayah ini didasar-kan
atas pembagian wilayah se-cara
administrative, tetapi dimana
perlu didasarkan atas lokasi atau
mudahnya system rujukan itu dica-pai.
Hal ini untuk menjaga agar pu-sat
system rujukan mendapat arus
penderita secara merata.
b. Tiap tingkat unit kesehatan di-harapkan
melakukan penyarin-gan
terhadap penderita yangakan
disalurkan dalam system rujukan.
Penderita yang dapat melayani
oleh unit kesehatan tersebut, tidak
perlu dikirim ke unit lain yang lebih
mampu.
c. Kemampuan unit kesehatan dan
petugas.
Kemampuan unit kesehatan ter-gantung
pada macam petugas
dan peralatannya.Walaupun de-mikian
diharapkan mereka dapat
melakukan keterampilan tertentu.
Khususnya dalam perawatan ibu
dijabarkan keterampilan yang
masing-masing diharapkan dari
unit kesehatan, beserta petugasn-ya.
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 6
5. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Dalam kaitan ini perlu ditetapkan
penggolongan penyakit, menjadi 3
golongan diantarannya:
a. Penyakit yang bersifat darurat,
yaitu penyakit yang harus segera
di tanggulangi, karena bila ter-lambat
dapat menyebabkan ke-matian.
b. Penyakit yang bersifat menahun,
yang penyembuhan dan pemuli-hannya
memerlukan waktu yang
lama dan dapat menimbulkan be-ban
pembiayaan yang tidak dapat
dipikul oleh penderita dan keluar-ganya.
c. Penyakit yang bersifat akut tetapi
tidak gawat.
Rehabilitas social, bagi penderita
yang telah sembuh dari penyakit
menahun seperti kusta dan jiwa
yang tidak dapat dikembalikan
kepada masyarakat, serta peraw-watan
kesehatan bagi orang jom-po,
terutama menjadi tanggung
jawab pemerintah
Langkah-Langkah Rujukan Dalam
Pelayanan Kebidanan
Saudara dalam pelaksanaan rujukan
anda harus memperhatikan lang-kah-
langkah dalam merujuk agar ti-dak
terjadi kesalahan ,langkah-langkah
yang dilakukan sebagai berikut;
1. Menentukan kegawatdaruratan
penderita
a. Pada tingkat kader atau dukun
bayi terlatih ditemukan penderita
yang tidak dapat ditangani sendi-ri
oleh keluarga atau kader/dukun
bayi, maka segera dirujuk ke fasil-itas
pelayanan kesehatan yang
terdekat, oleh karena itu mereka
belum tentu dapat menerapkan
ke tingkat kegawatdaruratan.
b. Pada tingkat bidan desa, puskes-mas
pembantu dan puskesmas.
Tenaga kesehatan yang ada pada
fasilitas pelayanan kesehatan
tersebut harus dapat menentu-kan
tingkat kegawatdaruratan
kasus yang ditemui, sesuai den-gan
wewenang dan tanggung
jawabnya, mereka harus menen-tukan
kasus mana yang boleh di-tangani
sendiri dan kasus mana
yang harus dirujuk
2. Menentukan tempat rujukan
Prinsip dalam menentukan
tempat rujukan adalah fasilitas pe-layanan
yang mempunyai kewenan-gan
dan terdekat termasuk fasili-tas
pelayanan swasta dengan tidak
mengabaikan kesediaan dan ke-mampuan
penderita
3. Memberikan informasi kepada pen-derita
dan keluarga
Kaji ulang rencana rujukan bersa-
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 7
6. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
ma ibu dan keluarga.Jika perlu dirujuk,
siapkan dan sertakan dokumentasi ter-tulis
semua asuhan, perawatan dan ha-sil
penilaian (termasuk partograf) yang
telah dilakukan untuk dibawa ke fasili-tas
rujukan. Jika ibu tidak siap dengan
rujukan, lakukan konseling terhadap
ibu dan keluarganya tentang rencana
tersebut.Bantu mereka membuat ren-cana
rujukan pada saat awal persali-nan.
4. Mengirimkan informasi pada tem-pat
rujukan yang dituju
a. Memberitahukan bahwa akan
ada penderita yang dirujuk.
b. Meminta petunjuk apa yang per-lu
dilakukan dalam rangka persia-pan
dan selama dalam perjalanan
ke tempat rujukan.
c. Meminta petunjuk dan cara pen-angan
untuk menolong pender-ita
bila penderita tidak mungkin
dikirim.
5. Persiapan penderita mencangkup
Bidan, Alat, Kendaraan, Surat, Obat,
Keluarga, Uang, Darah yang dising-kat
dengan BAKSOKUDA.
6. Pengiriman Penderita
7. Tindak lanjut penderita :
a. Untuk penderita yang telah
dikembalikan (rawat jalan pasca
penanganan)
b. Penderita yang memerlukan tin-dakan
lanjut tapi tidak melapor
harus ada tenaga kesehatan yang
melakukan kunjungan rumah.
Beberapa manfaat juga akan diper-oleh
jika ditinjau dari unsur pembentuk
pelayanan kesehatan terlihat sebagai
berikut :
1) Dari sudut pemerintah sebagai
penentu kebijakan
Jika ditinjau dari sudut pemerintah
sebagai penentu kebijakan keseha-tan
(policy maker), manfaat yang
akan diperoleh antara lain:
a) Membantu penghematan dana,
karena tidak perlu menyediakan
beberapa macam peralatan ke-dokteran
pada setiap sarana
kesehatan.
b) Memperjelas sistem pelayanan
kesehatan, karena terdapat
hubungan kerja antara berbagai
sarana kesehatan yang tersedia
c) Memudahkan pekerjaan admin-istrasi,
terutama pada aspek pe-rencanaan
2) Dari sudut masyarakat sebagai
pemakai jasa pelayanan ( health
consumer)
Jika ditinjau dari sudut masyarakat
sebagai pemakai jasa pelayanan
kesehatan (health consumer), man-faat
yang akan diperoleh antara
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 8
7. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
lain :
a) Meringankan biaya pengo-batan,
karena dapat dihindari
pemeriksaan yang sama secara
berulang-ulang
b) Mempermudah masyarakat da-lam
mendapatkan pelayanan,
karena telah diketahui dengan
jelas fungsi dan wewenang seti-ap
sarana pelayanan kesehatan
3) Dari sudut kalangan keseha-tan
sebagai penyelenggara pe-layanan
kesehatan
Jika ditinjau dari sudut kalangan
kesehatan sebagai penyelenggara
pelayanan kesehatan (health pro-vider),
manfaat yang akan diper-oleh
antara lain :
a) Memperjelas jenjang karier
tenaga kesehatan dengan berb-agai
akibat positif lainnya sep-erti
semangat kerja, ketekunan,
dan dedikasi
b) Membantu peningkatan penge-tahuan
dan keterampilan yakni
melalui kerjasama yang terjalin
c) Memudahkan dan atau mer-ingankan
beban tugas, karena
setiap sarana kesehatan mem-punyai
tugas dan kewajiban ter-tentu.
Macam-macam rujukan:
Sistem Kesehatan Nasional
membedakan macam rujukan yang
berlaku di indonesia menjadi dua
yakni rujukan kesehatan dan rujukan
Medik,seperti di uraikan di bawah ini :
1) Rujukan Kesehatan:
Rujukan ini terutama dikaitkan
dengan upaya pencegahan
penyakit dan peningkatan derajat
kesehatan.Dengan demikian
rujukan kesehatan pada dasarnya
berlaku untuk pelayanan kesehatan
masyarakat (public health services).
Rujukan kesehatan dibedakan atas
tiga macam yakni rujukan teknologi,
sarana dan operasional.
2) Rujukan Medik:
Rujukan ini terutama dikaitkan
dengan upaya penyembuhan
penyakit serta pemulihan kesehatan.
Dengan demikian rujukan medik
pada dasarnya berlaku untuk
pelayanan kedokteran (medical
services).
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 9
8. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Bagan Rujukan Pelayanan
Kesehatan
Saudara, apabila sistem rujukan
ini dapat terlaksana, dapatlah diharap-kan
terciptanya pelayanan kesehatan
yang menyeluruh dan tertentu.
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 10
9. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Rangkuman
Selamat Anda telah menyelesaikan
kegiatan belajar tentang,penger-tian
sistem rujukan. tujuan sistem
rujukan,mengidentifikasi jenis ruju-kan,
mengidentifikasi dan memahami
jalur rujukan,mengidentifikasi ruang
lingkup rujukan,mengidentifikasi ben-tuk
pelayanan yang tersedia dalam
sistem rujukan,prosedur pelaksanaan
system rujukan.Langkah-langkah ruju-kan,
dan macam-macam rujukan. Den-gan
demikian Anda memahami sYstem
rujukan. Hal-hal penting yang anda pe-lajari
dari kegiatan ini adalah sebagai
System rujukan ialah suatu
system penyelenggaraan pelayanan
kesehatan yang melaksanakan
pelimpahan tanggung jawab timbal
balik terhadap satu kasus penyakit atau
masalah kesehatan secara vertical (dari
unit yang lebih mampu menangani),
atau secara horizontal (antar unit-unit
yang setingkat kemampuannya).
Dalam suatu system pelayanan
kesehatan, jenis pelayanan tidak berdiri
sendiri-sendiri, namun berada di dalam
suatu sistem, dan saling berhubungan.
apabila pelayanan kesehatan primer
tidak dapat melakukan tindakan medis
tingkat primer, maka ia menyerahkan
tanggung jawab tersebut ke tingkat
pelayanan diatasnya, demikian
seterusnya.
Langkah-langkah rujukan dalam pe-layanan
kebidanan yaitu:
1. Menentukan kegawatdaruratan
penderita
2. Menentukan tempat rujukan
3. Memberikan informasi kepada
penderita dan keluarga
4. Mengirimkan informasi pada
tempat rujukan yang dituju
5. Persiapan penderita (BAKSOKU-DA)
6. Pengiriman Penderita
7. Tindak lanjut penderita
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 11