1. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Uraian Materi
Saudara-saudara, setelah Anda
dibekali dengan pengelolaan kasus
kegawatdaruratan masa persalinan
pada modul 2, maka pada sesi ini Anda
akan belajar tentang kegawatdaruratan
pada masa nifas. Sebaiknya Anda selalu
mengingat bahwa kesalahan ataupun
kelambatan Anda dalam menentukan
kasus, dapat berakibat fatal. Ketahuilah
bahwa dalam prinsip, pada saat
Anda menerima setiap kasus yang
Anda hadapi maka harus dianggap
gawatdarurat atau setidak-tidaknya
dianggap berpotensi gawatdarurat,
sampai ternyata setelah pemeriksaan
selesai kasus itu ternyata bukan kasus
gawatdarurat.
Untuk mencapai kompetensi
tersebut, maka pelajarilah dengan
baik uraian tentang teori dalam kasus
kegawatdaruratan maternal masa nifas
berikut ini :
Pada modul 2 Anda telah
belajar tentang perdarahan post
partum primer. Apakah Anda masih
ingat tentang perdarahan post partum
primer? Apa perbedaan perdarahan
post partum primer dan sekunder
sekunder?
1. Perdarahan Post Partum
Sekunder
a. Pengertian
Perdarahan post partum
sekunder adalah
perdarahan yang terjadi
setelah 24 jam pertama.
Perdarahan nifas dinamakan
sekunder adalah bila terjadi
24 jam atau lebih sesudah
persalinan.
Jadi perdarahan nifas sekunder
adalah perdarahan yang terjadi
setelah lebih 24 jam post
partum dan biasanya terjadi
pada minggu ke dua nifas.
b. Etiologi
• Hematoma
• Subinvolusi
• Sisa plasenta
Tahukan Anda gejala klinis
dari perdarahan post partum
sekunder? Ya... gejala
klinisnya adalah
c. Gejala Klinis
• Terjadi perdarahan
berkepanjangan melampaui
pengeluaran lokhea normal
• Terjadi perdarahan cukup
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 2
2. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
banyak
• Rasa sakit pada daerah
uterus
• Pada palpasi fundus uteri
masih dapat diraba lebih
besar dari seharusnya
• Pada VT didapatkan uterus
yang membesar, lunak dan
dari ostium uteri keluar
darah.
Sekarang Anda akan pelajari
tentang masing-masing
penyebab perdarahan post
partum sekunder
Hematoma
Hematoma adalah
pembengkakan jaringan
yang berisi darah. Bahaya
hematoma adalah
kehilangan sejumlah darah
karena hemoragi, anemia
dan infeksi. Hematoma
terjadi karena ruptur
pembeku darah spontan
atau akibat trauma. Pada
siklus repriduktif, hematoma
sering sekali terjadi selama
proses kelahiran atau
segera setelahnya, seperti
hematoma vulva, vagina,
atau hematoma ligamentum
latum uteri.
Gambar 1. Hematoma
Vulva
Faktor yang dimungkinkan
menjadi penyebab :
Persalinan dengan
operatif
Kegagalan hemostasis
lengkap sebelum
penjahitan episiotomi
atau laserasi
Pembuluh darah diatas
apeks insisi atau laserasi
tidak dibendung, atau
kegagalan dalam
melakukan jahitan pada
titik tersebut
Penanganan kasar pada
jaringan vagina kapan
pun atau pada uterus
selama masase.
Tanda-Tanda umum
hematoma adalah nyeri
ekstrem diluar proporsi
ketidaknyamanan dan nyeri
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 3
3. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
yang diperkiraan. Tanda dan
gejala lain hematoma vulva
atau vagina adalah sebagai
berikut :
Penekanan perineum,
vaagina, iretra, kandung
kemih, atau rektum dan
nyeri hebat
Pembengkakan yang
tegang dan berdenyut
Perubahan warna
jaringan kebiruan atau
biru kehitaman
Subinvolusi
Pengertian
Subinvolusi adalah
kegagalan uterus untuk
mengikuti pola normal
involusi/proses involusi
rahim tidak berjalan
sebagaimana mestinya,
sehingga proses pengecilan
uterus terhambat.
Subinvolusi adalah
kegagalan perubahan
fisiologis pada sisitem
reproduksi pada masa nifas
yang terjadi pada setiap
organ dan saluran yang
reproduktif.
Subinvolusi adalah
kegagalan rahim untuk
kembali ke keadaan tidak
hamil. Penyebab paling
umum adalah infeksi
plasenta. (Lowdermilk, perry.
2006).
Subinvolusi terjadi jika
proses kontaksi uterus tidak
terjadi seperti seharusnya
dan kontraksi ini lama atau
berhenti. Proses involusi
mungkin dihambat oleh
retensi sisa plasenta,
miomata atau infeksi. Retensi
sisa plasenta atau membran
janin adalah penyebab yang
paling sering terjadi.
Etiologi
Status gizi ibu nifas buruk
(kurang gizi).
Ibu tidak menyusui
bayinya
Kurang mobilisasi
Usia
Paritas
Terdapat bekuan darah
yang tidak keluar
Terdapat sisa plasenta
dan selaput plasenta
dalam uterus
Tidak ada kontraksi
Infeksi pada
endometrium
Tanda dan gejala
Peningkatan perdarahan
atau perdarahan
persisten.
Periode pengeluaran
lokia lebih lama dari
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 4
4. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
periode normal, diikuti
dengan leukorea dan
perdarahan banyak yang
tidak teratur.
Pemeriksaan panggul
akan menunjukan uterus
lunak, tidak bergerak,
tidak berkurang ukuran
dan tinggi fundus
tidak berubah, bukan
menurun.
Lochea banyak dan
berwarna merah
terang samapai coklat
kemerahan.
Kultur lochea harus
diambil untuk
menyingkirkan adanya
endometritis.
Lochea berbau
menyengat
Uterus tidak berkontraksi
Pucat, pusing dan
tekanan darah rendah
serta suhu tubuh tinggi
Pada kunjungan minggu
keempat hingga keenam
pascapartum, tidak perlu
dipertimbangkan adanya
infeksi kecuali terdapat
nyeri tekan atau nyeri
pada adneksa atau saat
pergerakan uterus.
Sisa Plasenta
Sisa plasenta dan ketuban
yang masih tertinggal
dalam rongga rahim dapat
menimbulkan perdarahan
postpartum dini atau
perdarahan pospartum
lambat (biasanya terjadi
dalam 6 – 10 hari pasca
persalinan). Pada perdarahan
postpartum dini akibat sisa
plasenta diTandai dengan
perdarahan dari rongga
rahim setelah plasenta lahir
dan kontraksi rahim baik.
Pada perdarahan postpartum
lambat gejalanya sama
dengan subinvolusi rahim,
yaitu perdarahan yang
berulang atau berlangsung
terus dan berasal dari
rongga rahim. Perdarahan
akibat sisa plasenta jarang
menimbulkan syok.
Penilaian klinis sulit untuk
memastikan adanya sisa
plasenta, kecuali apabila
penolong persalinan
memeriksa kelengkapan
plasenta setelah plasenta
lahir. Apabila kelahiran
plasenta dilakukan oleh
orang lain atau terdapat
keraguan akan sisa plasenta,
maka untuk memastikan
adanya sisa plasenta
ditentukan dengan eksplorasi
menggunakan tangan,
atau alat bantu diagnostik
yaitu ultrasonografi. Pada
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 5
5. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
umumnya perdarahan
dari rongga rahim setelah
plasenta lahir dan kontraksi
rahim baik dianggap sebagai
akibat sisa plasenta yang
tertinggal dalam rongga
rahim.
Diagnosa
Untuk membuat
diagnosis perdarahan
postpartum perlu
diperhatikan ada
perdarahan yang
menimbulkan hipotensi
dan anemia. apabila hal
ini dibiarkan berlangsung
terus, pasien akan jatuh
dalam keadaan syok.
perdarahan postpartum
tidak hanya terjadi pada
mereka yang mempunyai
predisposisi, tetapi
pada setiap persalinan
kemungkinan untuk
terjadinya perdarahan
post partum selalu ada.
Perdarahan yang
terjadi dapat deras atau
merembes. perdarahan
yang deras biasanya
akan segera menarik
perhatian, sehingga
cepat ditangani
sedangkan perdarahan
yang merembes karena
kurang nampak sering
kali tidak mendapat
perhatian. Perdarahan
yang bersifat merembes
bila berlangsung lama
akan mengakibatkan
kehilangan darah
yang banyak. Untuk
menentukan jumlah
perdarahan, maka darah
yang keluar setelah uri
lahir harus ditampung
dan dicatat.
K a d a n g - k a d a n g
perdarahan terjadi tidak
keluar dari vagina, tetapi
menumpuk di vagina dan
di dalam uterus. Keadaan
ini biasanya diketahui
karena adanya kenaikan
fundus uteri setelah
plasenta lahir.
Untuk menentukan
etiologi dari perdarahan
postpartum diperlukan
pemeriksaan lengkap
yang meliputi anamnesis,
pemeriksaan umum,
pemeriksaan abdomen
dan pemeriksaan dalam.
Pada atonia uteri terjadi
kegagalan kontraksi
uterus, sehingga pada
palpasi abdomen uterus
didapatkan membesar
dan lembek. Sedangkan
pada laserasi jalan lahir
uterus berkontraksi
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 6
6. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
dengan baik sehingga
pada palpasi teraba
uterus yang keras.
Dengan pemeriksaan
dalam dilakukan
eksplorasi vagina,
uterus dan pemeriksaan
inspekulo. Dengan cara
ini dapat ditentukan
adanya robekan
dari serviks, vagina,
hematoma dan adanya
sisa-sisa plasenta.
Sekarang Anda akan
mempelajari tentang
kegawatdaruratan masa
nifas berikutnya yaitu Infeksi
Nifas. Kegawatdaruratan apa
saja yang termasuk dalam
infeksi masa nifas? Coba
anda simak uraian berikut.
2. Infeksi Nifas
Perluasan infeksi nifas yang paling
sering ialah perluasan atau invasi
mikroorganisme patogen yang
mengikuti aliran darah disepanjang
vena dan cabang-cabangnya
sehingga terjadi tromboflebitis.
Tromboflebitis pascapartum
lebih umum terjadi pada wanita
penderita varikositis atau yang
mungkin secara genetik rentan
terhadap relaksasi dinding vena
dan stasis vena. Kehamilan
menyebabkan stasis vena dengan
sifat relaksasi dinding vena akibat
efek progesterone dan tekanan
vena oleh uterus. Kehamilan juga
merupakan status hiperkoagulasi.
Kompresi vena selama posisi
persalinan atau pelahiran juga
dapat berperan dalam masalah ini.
Tromboflebitis femoralis
Tromboflebitis femoralis mengenai
vena-vena pada tungkai, misalnya
vena femoralis, vena poptilea dan
vena safvena.
Penilaian klinik:
Keadaan umum tetap baik, suhu
badab subfebris selama 7-10
hari, kemudian suhu mendadak
naik kira-kira pada hari ke 10-20.
yang disertai dengan menggigil
dan nyeri sekali
Pada salah satu kaki yang
terkena biasanya kaki kiri, akan
memberikan Tanda-Tanda
sebagai beikut :
a. kaki sedikit dalam keadaan
fleksi dan rotasi ke luar serta
sukar bergerak, lebih panas
dibanding dengan kaki
lainnya
b. seluruh bagian dari salah
satu vena pada kaki terasa
tegang dan keras pada paha
bagian atas
c. nyei hebat pada lipat paha
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 7
7. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
dan daerah paha
d. refletorik akan terjadi
spasmus arteria sehingga
kaki menjadi bengkak,
tegang, putih, nyeri, dan
dingin, pulsasi menurun
e. edema kadang-kadang
terjadi sebelum atau setelah
nyeri dan pada umumnya
terdapat pada paha bagian
atas, tetapi lebih sering
dimulai dari jari-jari kaki dan
pergelangan kaki, kemudian
meluas dari bawah keatas
f. nyeri pada betis, yang akan
terjadi spontan atau atau
dengan memijit betis atau
dengan meregangkan tendo
akhiles (Tanda Homans)
Sekarang Anda akan mempelajari
kasus kegawatdaruratan masa
nifas yang terakhir yaitu masalah
pada payudara khususnya Mastitis.
Pernakah Anda menjumpai kasus
ibu nifas dengan Mastitis? Apa
yang Anda lakukan dengan kasus
tersebut? Coba Anda pelajari
tentang Mastitis berikut ini.
3. Mastitis
Pengertian
Mastitis adalah infeksi yang
disebabkan adanya sumbatan pada
duktus (saluran susu) hingga puting
susu pun mengalami sumbatan.
Mastitis ini biasanya diderita
oleh ibu yang baru melahirkan
dan menyusui. Radang ini terjadi
karena ibu tidak menyusui atau
puting payudaranya lecet karena
menyusui. Kondisi ini bisa terjadi
pada satu atau kedua payudara
sekaligus. Namun tidak semua
perempuan dapat terkena mastitis.
Etiologi
Biasanya terjadi karena adanya
bakteri jenis staphylococcus aureus.
Bakteri biasanya masuk melalui
puting susu yang pecah-pecah
atau terluka atau bisa juga karena
adanya sumbatan pada saluran ASI.
Gejala
Payudara bengkak
Rasa gatal pada puting
Nyeri
Terasa keras saat diraba.
Tampak memerah.
Permukaan kulit dari payudara
yang terkena infeksi tampak
seperti pecah-pecah.
Badan demam seperti terserang
flu.
Setelah mempelajari kegiatan
belajar 1 ini, apakah Anda sudah
paham ? Bila masih ada keraguan,
silahkan Anda ulangi untuk
mempelajarinya kembali.
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 8
8. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Rangkuman
Perdarahan nifas sekunder
adalah perdarahan yang terjadi
setelah lebih 24 jam post partum
dan biasanya terjadi pada minggu
ke dua nifas.
1. Penyebab dari HPP Sekunder
adalah hematoma, subinvolusi
dan adanya sisa plasenta.
2. Hematoma adalah pembengkakan
jaringan yang berisi darah. Bahaya
hematoma adalah kehilangan
sejumlah darah karena hemoragi,
anemia dan infeksi. Hematoma
terjadi karena ruptur pembeku
darah spontan atau akibat trauma.
3. Subinvolusi adalah kegagalan
uterus untuk mengikuti pola
normal involusi/proses involusi
rahim tidak berjalan sebagaimana
mestinya, sehingga proses
pengecilan uterus terhambat.
4. Sisa plasenta dan ketuban yang
masih tertinggal dalam rongga
rahim dapat menimbulkan
perdarahan postpartum dini atau
perdarahan pospartum lambat
(biasanya terjadi dalam 6 – 10 hari
pasca persalinan).
5. Perluasan infeksi nifas yang
paling sering ialah perluasan atau
invasi mikroorganisme patogen
yang mengikuti aliran darah
disepanjang vena dan cabang-cabangnya
sehingga terjadi
tromboflebitis.
6. Mastitis adalah infeksi yang
disebabkan adanya sumbatan
pada duktus (saluran susu) hingga
puting susu pun mengalami
sumbatan.
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 9