SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 14
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
Uraian Materi 
Pernahkah Anda perhatikan di 
lingkungan sekitar Anda, ada petugas 
kesehatan yang memberikan asu-han 
hanya berdasarkan cara pandang 
petugas, bukan apa yang dibutuhkan 
ibu. Semata – mata hanya untuk men-capai 
target yang telah ditetapkan. 
Sebagaimana yang telah kita ketahui 
bahwa asuhan yang baik adalah asuhan 
yang diberikan sesuai dengan kebutu-han 
yang diperlukan oleh ibu. Dengan 
demikian akan muncul berbagai per-tanyaan 
seperti Apa yang dibutuhkan 
oleh ibu nifas? Kebutuhan fisik apa saja 
yang perlu dipelajari oleh Anda se-bagai 
mahasiswa DIII Kebidanan? Per-tanyaan 
tersebut akan Anda dapatkan 
jawabannya pada kegiatan belajar kali 
ini. Baiklah, kita mulai saja pembela-jaran 
kebutuhan ibu nifas akan nutrisi 
dan cairan. Selamat membaca. 
A. NUTRISI DAN CAIRAN 
Nutrisi yang di konsumsi oleh 
ibu nifas harus bermutu tinggi, ber-gizi 
dan cukup kalori. Kalori baik 
untuk proses metabolisme tubuh, 
kerja organ tubuh, proses pemben-tukan 
ASI. Wanita dewasa memer-lukan 
2.200 k kalori. Ibu menyusui 
memerlukan kalori yang sama den-gan 
wanita dewasa + 700 k. kalori 
pada 6 bulan pertama kemudian + 
500 k. kalori bulan selanjutnya. 
1. Gizi Ibu Menyusui 
Mengkonsumsi tambahan 
500 kalori tiap hari. Makan diet 
berimbang untuk mendapatkan 
protein, mineral, dan vitamin 
yang cukup. Minum sedikitnya 
3 liter setiaphari (anjurkan ibu 
untuk minum setiap kali meny-usui). 
Pil zat besi harus dimi-num 
untuk menambah zat gizi 
setidaknya selama 40 hari pas-ca 
bersalin.Minum Vitamin A 
(200.000 unit) agar bisa mem-berikan 
Vitamin A kepada bay-inya 
melalui ASInya. 
Sesudah satu bulan pasca 
persalinan, makanlah makanan 
yang mengandung kalori cukup 
banyak untuk mempertahankan 
berat badan si ibu. Jika ibu in-gin 
menyusui bayi kembar dua, 
kembar tiga atau bayi baru lahir 
beserta dengan kakaknya yang 
balita ibu membutuhkan ka-lori 
Iebih banyak dari pada ibu 
menyusui satu bayi saja. Jika ibu 
ingin menurunkan berat badan 
batasi besarnya penurunan 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 3
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
tersebut sampai setengah kilo-gram 
perminggu. Pastikan diet 
ibu mengandung 1500 kalo-ri 
dan hidrasi diet cairan atau 
obat-obatan pengurus badan. 
Penurunan berat badan leb-ih 
dari setengah kilogram per-minggu 
dan pembatasan kalori 
yang terlalu ketat akan rneng-ganggu 
gizi dan kesehatan ibu 
serta dapat membuat ibu mem-produksi 
ASI lebih lanjut. 
2. Karbohidrat 
Makanan yang dikonsumsi di-anjurkan 
mengandung 50-60% 
karbohidrat. Laktosa (gula susu) 
adalah bentuk utama dari kar-bohidrat 
yang ada dalam jumlah 
lebih besar dibandingkan dalam 
susu sapi. Laktosa memban-tu 
bayi menyerap kalsium dan 
mudah di metabolisme menjadi 
dua gula sederhana (galaktosa 
dan glukosa) yang dibutuhkan 
untuk pertumbuhan otak yang 
cepat yang terjadi selama masa 
bayi. 
3. Lemak 
Lemak 25-35% dari total 
makanan. Lemak menghasilkan 
kira-kira setengah kalori yang 
diproduksi oleh air susu ibu. 
4. Protein 
Jumlah kelebihan protein yang 
diperlukan oleh ibu pada masa 
nifas adalah sekitar 10-15%. 
Protein utama dalam air susu 
ibu adalah whey. Mudah dicer-na 
whey menjadi kepala susu 
yang lembut yang memudah-kan 
penyerapan nutrien keda-lam 
aliran darah bayi. Sumber 
karbohidrat yaitu : 
- Nabati :tahu, tempe dan ka-cang 
– kacangan 
- Hewani : daging, ikan, telur, 
hati, otak, usus, limfa, udang, 
kepiting. 
5. Vitamin dan Mineral 
Kegunaan vitamin dan mineral 
adalah untuk melancarkan me-tabolisme 
tubuh. Beberapa vita-min 
dan mineral yang ada pada 
air susu ibu perlu mendapat 
perhatian khusus karena jum-lahnya 
kurang mencukupi, tidak 
mampu memenuhi kebutuhan 
bayi sewaktu bayi bertumbuh 
dan berkembang. 
Vitamin dan mineral 
yang paling mudah menurun 
kandungannya dalam makanan 
adalah Vit B6, tiamin, As.folat, 
kalsium, seng, dan magnesium. 
Kadar Vit B6, tiamin dan As.folat 
dalam air susu langsung ber-kaitan 
dengan diet atau asupan 
suplemen yang dikonsumsi 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 4
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
ibu. Asupan vitamin yang tidak 
memadai akan mengurangi 
cadangan dalam tubuh ibu dan 
mempengaruhi kesehatan ibu 
maupun bayi. Sumber vitamin 
: hewani dan nabati. Sumber 
mineral : ikan, daging banyak 
mengandung kalsium, fosfor, 
zat besi, seng dan yodium. 
6. Cairan 
Fungsi cairan sebagai pelarut 
zat gizi dalam proses metabo-lisme 
tubuh. Minumlah cairan 
cukup untuk membuat tubuh 
ibu tidak dehidrasi.Asupan tab-let 
tambah darah dan zat besi 
diberikan selama 40 hari post 
partum. Minum kapsul Vit A 
(200.000 unit). 
B. AMBULASI PADA MASA NIFAS 
Persalinan merupakan proses 
yang melelahkan, itulah menga-pa 
Ibu disarankan tidak langsung 
turun ranjang setelah melahirkan 
karena dapat menyebabkan jatuh 
pingsan akibat sirkulasi darah yang 
belum berjalan baik. Ibu harus cuk-up 
beristirahat, dimana Ibu harus 
tidur terlentang selama 8 jam post 
partum untuk mencegah perdara-han 
post partum. Setelah itu, mo-bilisasi 
perlu dilakukan agar tidak 
terjadi pembengkakan akibat ter-sumbatnya 
pembuluh darah Ibu. 
Pada persalinan normal, jika gera-kannya 
tidak terhalang oleh pema-sangan 
infus atau kateter dan tan-da- 
tanda vitalnya juga memuaskan, 
biasanya Ibu diperbolehkan untuk 
mandi dan pergi ke wc dengan 
dibantu, satu atau dua jam setelah 
melahirkan secara normal. Sebe-lum 
waktu ini, Ibu diminta untuk 
melakukan latihan menarik nafas 
yang dalam serta latihan tungkai 
yang sederhana dan harus duduk 
sambil mengayunkan tungkain-ya 
dari tepi ranjang. Pasien Sectio 
Caesarea biasanya mulai ‘ambulasi’ 
24-36 jam sesudah melahirkan. Jika 
Pasien menjalani analgesia epidur-al, 
pemuiihan sensibilitas yang to-tal 
harus dilakukan dahulu sebelum 
ambulasi dimulai. Setelah itu Ibu 
bisa pergi ke kamar mandi. Den-gan 
begitu sirkulasi darah di dalam 
tubuh akan berjalan dengan baik. 
Gangguan yang tidak diinginkan 
pun bisa dihindari. 
Mobilisasi hendaknya dilakukan 
secara bertahap. Dimulai dengan 
gerakan miring ke kanan dan ke 
kiri. Pada hari kedua Ibu telah dapat 
duduk, lalu pada hari ketiga Ibu tel-ah 
dapat menggerakkan kaki yakni 
dengan jalan-jalan. Hari keempat 
dan kelima, Ibu boleh pulang. Mo-bilisasi 
ini tidak mutlak, bervariasi 
tergantungpada adanya komplika-si 
persalinan, nifas dan sembuhnya 
luka. Terkait dengan mobilisasi, Ibu 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 5
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
sebaiknya mencermati faktor-fak-tor 
berikut ini: 
Mobilisasi jangan dilakukan 
terlalu cepat sebab bisa menye-babkan 
Ibu terjatuh. Khususnya 
jika kondisi Ibu masih lemah atau 
memiliki penyakit jantung. Meski 
begitu, mobilisasi yang terlambat 
dilakukan juga sama buruknya, 
karena bisa menyebabkan ganggu-an 
fungsi organ tubuh, aliran dar-ah 
tersumbat, teranggunya fungsi 
otot dan lain-lain. 
Yakinlah Ibu bisa melakukan 
gerakan-gerakan di atas secara 
bertahap. Kondisi tubuh akan ce-pat 
pulih jika Ibu melakukan mo-bilisasi 
dengan benar dan tepat. 
Tidak Cuma itu, sistem sirkulasi di 
dalam tubuh pun bisa berfungsi 
normalkembali akibat mobilisasi. 
Bahkan penelitian menyebutkan 
early ambulation (gerakan ses-egera 
mungkin) bisa mencegah 
aliran darah terhambat. Hambatan 
aliran darah bisa menyebabkan ter-jadinya 
trombosis vena dalam atau 
DVT (Deep Vein Thrombosis) dan 
bisa menyebabkan infeksi.Jangan 
melakukan moblisasi secara ber-lebihan 
karena bisa membebani 
jantung. 
Latihan postnatal. biasanya la-tihan 
dimulai pada hari pertama 
dan dilakukan sehari sekali dengan 
pengawasan Bidan. Pada beberapa 
Rumah Sakit, fisioterapis menye-lenggarakan 
kelas-kelas latihan 
postnatal pada hari-hari tertentu 
setiap minggu. 
Tujuan latihan dijelaskan pada 
lbu sehingga la menyadari pent-ingnya 
meluangkan waktu untuk 
mengikuti latihan ketika di Ru-mah 
Sakit dan akan melanjutkan-nya 
setelah dirumah nanti. Latihan 
membantu menguatkan otot-otot 
perut dan dengan demikian meng-hasilkan 
bentuk tubuh yang baik, 
mengencangkan dasar panggul 
sehingga mencegah atau memper-baiki 
stres inkontinensia, dan mem-bantu 
memperbaiki sirkulasi darah 
di seluruh tubuh. 
C. ELIMINASI ( BAK DAN BAB ) 
1. Fungsi Sistem Perkemihan 
a. Mencapai hemostatis internal 
b. Keseimbangan Cairan dan 
Elektrolit 
Cairan yang terdapat dalam 
tubuh terdiri dari air dan un-sur- 
unsur yang terlarut di 
dalamnya. 70 % dari air tu-buh 
terletak di dalam sel-sel 
dan dikenal sebagai cairan 
intraselular. kandungan air 
sisanya disebut cairan ek-straselular. 
Cairan ekstraselu-lar 
dibagi antara plasma dar-ah, 
dan cairan yang langsung 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 6
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
memberikan lingkungan 
segera untuk sel-sel yang 
disebut cairan interstisial. 
Edema adalah tertimbunnya 
cairan dalam jaringan akibat 
gangguan keseimbangan 
cairan dalam tubuh. Dehidra-si 
adalah kekurangan cairan 
atau volume air yang terjadi 
pada tubuh karena pengel-uaran 
berlebihan dan tidak 
diganti. 
c. Keseimbangan asam basa tu-buh 
Batas normal PH cairan tubuh 
adalah 7,35-7,40 
Bila PH >7,4 disebut alkalo-sis 
dan jika PH <7,35 disebut 
asidosis 
d. Mengeluarkan sisa metab-olisme, 
racun dan zat tok-sin. 
ginjal mengekskresi hasil 
akhir metabolisme protein 
yang mengandung nitrogen 
terutama : urea, asam urat, 
dan kreatinin. 
2. Keseimbangan dan kese-larasan 
berbagai proses di da-lam 
tubuh 
a. Pengaturan Tekanan Darah 
Menurunkan volume darah 
dan serum sodium (Na) akan 
meningkatkan serum pottasi-um 
lalu merangsang pengel-uaran 
renin yang dalam aliran 
darah diubah menjadi angio-tensin 
yang akan mengek-skresikan 
aldosteron sehing-ga 
mengakibatkan terjadinya 
retensi Na+ + H2O kemudian 
terjadi peningkatan volume 
darah yang meningkatkan 
tekanan darah. Angioten-sin 
juga dapat menjadikan 
vasokontriksi perifer yang 
mengakibatkan peningkatan 
tekanan darah. 
b. Perangsangan produksi sel 
darah merah 
Dalam pembentukan sel dar-ah 
merah diperlukan hormon 
eritropoietin untuk merang-sang 
sumsum tulang hormon 
ini dihasilkan oleh ginjal. 
3. Sistem Urinarius 
Perubahan hormonal pada 
masa hamil (kadar steroid yang 
tinggi) turut menyebabkan pen-ingkatan 
fungsi ginjal, sedang-kan 
penurunan kadar steror-id 
setelah wanita melahirkan 
sebagian menjelaskan sebab 
penurunan fungsi ginjal sela-ma 
masa pasca partum. Fung-si 
ginjal kembali normal dalam 
waktu satu bulan setelah wanita 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 7
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
melahirkan. diperlukan kira-kira 
dua sampai 8 minggu supaya 
hipotonia pada kehamilan dan 
dilatasi ureter serta pelvis gin-jal 
kembali ke keadaan sebelum 
hamil (Cunningham, 2005) Pada 
sebagian kecil wanita, dilaktasi 
traktus urinarius bisa menetap 
selama tiga bulan. 
4. Komponen Urine 
Glikosuria ginjal diinduksikan 
oleh kehamilan menghilang. 
Laktosuria positif pada ibu mey-usui 
merupakan hal yang nor-mal. 
BUN (blood urea nitrogen), 
yang meningkat selama pas-ca 
partum, merupakan akibat 
otolisis uterus yang berinvolusi, 
Pemecahan kelebihan protein 
di dalam sel otot uterus juga 
menyebabkan proteinuria rin-gan 
(+1) selama satu sampai 
dua hari setelah wanita mela-hirkan. 
Hal ini terjadi pada seki-tar 
50% wanita. Asetonuria bisa 
terjadi pada wanita yang tidak 
mengalami komplikasi persali-nan 
atau setelah suatu persali-nan 
yang lama dan disertai de-hidrasi. 
5. Diuresis Postpartum 
Dalam 12 jam pasca 
melahirkan, ibu mulai mem-buang 
kelebihan cairan yang 
tertimbun di jaringan selama 
ia hamil. salah satu mekanisme 
untuk mengurangi cairan yang 
teretensi selama masa ham-il 
ialah diaforesis luas, teruta-ma 
pada malam hari, selama 
dua sampai tiga hari pertama 
setelah melahirkan. Diuresis 
pascapartum, yang disebabkan 
oleh penurunan kadar estrogen, 
hilangnya peningkatan tekanan 
vena pada tingkat bawah, dan 
hilangnya peningkatan volume 
darah akibat kehamilan, mer-upakan 
mekanisme tubuh un-tuk 
mengatasi kelebihan cairan. 
Kehilangan cairan melalui ker-ingat 
dan peningkatan jumlah 
urine menyebabkan penurunan 
berat badan sekitar 2,5 kg se-lama 
masa pasca partum. 
Pengeluaran kelebihan cairan 
yang tertimbun selama ham-il 
kadang-kadang disebut ke-balikan 
metabolisme air pada 
masa hamil (reversal of the wa-ter 
metabolisme of pregnancy). 
6. Uretra dan Kandung Kemih 
Trauma bila terjadi pada 
uretra dan kandung kemih se-lama 
proses melahirkan, yak-ni 
sewaktu bayi melewati jalan 
lahir. Dinding kandung kemih 
dapat mengalami hiperemesis 
dan edema, seringkali disertai 
di daerahdaerah kecil hemora-gi. 
Kandung kemih yang oede- 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 8
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
ma, terisi penuh dan hipotonik 
dapat mengakibatkan overd-istensi, 
pengosongan yang tak 
sempurna dan urine residual 
kecuali jika dilakukan asuhan 
untuk mendorong terjadinya 
pengosongan kandung kemih 
bahkan saat tidak merasa untuk 
berkemih. 
Pengambilan urin den-gan 
cara bersih atau melalui ka-teter 
sering menunjukkan adan-ya 
trauma pada kandung kemih. 
Uretra dan meatus urinarius 
bisa juga mengalami edema. 
Kombinasi trauma akibat 
kelahiran, peningkatan kapasi-tas 
kandung kemih setelah bayi 
lahir, dan efek konduksi anestesi 
menyebabkan keinginan untuk 
berkemih menurun. Selain itu, 
rasa nyeri pada panggul yang 
timbul akibat dorongan saat 
melahirkan, leserasi vagina, 
atau episiotomi menurunkan 
atau mengubah refleks berke-mih. 
Penurunan berkemih, sei-ring 
diuresis pascapartum, bisa 
menyebabkan distensi kandung 
kemih. Distensi kandung kemih 
yang muncul segera setelah 
wanita melahirkan dapat 
menyebabkan perdarahan ber-lebih 
karena keadaan ini bisa 
menghambat uterus berkon-traksi 
dengan balk. pada masa 
pascapartum tahap lanjut, dis-tensi 
yang berlebihan ini dapat 
menyebabkan kandung kemih 
lebih peka terhadap infeksi se-hingga 
mengganggu proses 
berkemih normal (Cinningham, 
dkk,1993). 
Apabila terjadi distensi 
berlebih pada kandung kemih 
dalam mengalami kerusakan 
lebih lanjut (atoni). Dengan 
mengosongkan kandung kemih 
secara adekuat, tonus kandung 
kemih biasanya akan pulih kem-bali 
dalam lima sampai tujuh 
hari setelah bayi lahir 
7. Inkontinensi Urine 
Ketidaksanggupan se-mentara 
atau permanen otot 
sfingter eksterna untuk men-gontrol 
keluarnya urine dari 
kandung kemih Jika kandung 
kemih dikosongkan secara total 
selama inkontinensi (Inkontin-ensi 
komplit) Jika kandung ke-mih 
tidak secara total dikosong-kan 
selama inkontinensia 
(inkontinensi sebagian). 
Penyebab Inkontinensi 
yang terjadi pada ibu nifas ada-lah 
sebagai berikut : 
1) Proses ketuaan 
2) Spasme kandung kemih 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 9
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
3) Menurunnya kesadaran 
4) Menggunakan obat narkotik 
sedative 
Ada beberapa jenis inkontinensi 
yang dapat dibedakan : 
1) Total inkontinensi 
Adalah kelanjutan dan 
tidak dapat diprediksikan 
keluarnya urine. Penyebab-nya 
biasanya adalah injury 
sfinter eksternal pada la-ki- 
laki, injury otot perinela 
atau adanya fistula antara 
kandung kemih dan vagina-pada 
wanita dan kongenital 
atau kelainan neurologis. 
2) Stress inkontinensi 
Ketidaksanggupan men-gontrol 
keluarnya urine 
pada waktu tekanan abdo-men 
meningkat contohn-ya 
batuk, tertawa — karena 
ketidaksanggupan sfingter 
eksternal menutup. 
8. Urge inkontinensi 
Terjadi pada waktu kebutuhan 
berkemih yang baik, tetapi tidak 
dapat ketoilet tepat pada wak-tunya. 
Disebabkan infeksi salu-ran 
kemih bagian bawah atau 
spasme kandung kemih. 
a. Fungisonal inkontinensi 
Adalah involunter yang tidak 
dapat diprediksi keluarn-ya 
urine. Biasa didefinisikan 
sebagai inkontinensi per-sisten 
karena secara fisik dan 
mental mengalami gang-guan 
atau beberapa faktor 
lingkungan dalam persiapan 
untuk buang air kecil di ka-mar 
mandi. 
b. Refleks inkontinensi 
Adalah involunter keluarnya 
urine yang diprediksi inter-valnya 
ketika ada reaksi vol-ume 
kandung kemih penuh. 
Klien tidak dapat merasakan 
pengosongan kandung ke-mihnya 
penuh. 
9. Perubahan Sistemik Pasca 
Partum, Urinarius 
Setelah melahirkan, sistem uri-narius 
kembali kepada kondisi 
seperti sebelum hamil. Peruba-han 
ini merupakan perubahan 
yang retrogresif yang efeknya 
banyak menghabiskan tenaga 
dan berat badan. Hampir segera 
setelah melahirkan,terjadi di-uresis 
untuk membersihkan tu-buh 
dari kelebihan cairan yang 
di kumpulkan oleh tubuh sela-ma 
kehamilan. 
Temuan kajian : 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 10
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
1) Kehilangan tonus kandung 
kemih untuk sementara 
2) Kehilangan sensasi untuk 
berkemih 
3) Uterus terdesak oleh disten-si 
kandung kemih 
4) Peningkatan produksi urin 
5) Peningkaatan keringat 
Tindakan yang dilakukan 
saat memberikan asuhan ada-lah: 
1) Dapatkan riwayat pascapar-tum 
dan lakukan pemerik-saan 
fisik lengkap 
2) Dapatkan riwayat proses 
persalinan lengkap 
3) Kaji distensi kandung kemih 
dengan palpasi atau perkusi 
diatas abdomen dandiatas 
simfisis pubis. 
4) Palpasi fundus uteri; fundus 
yang lunak dan redup mun-gkin 
mengindikasikan dis-tensi 
kandung kemih. 
5) Anjurkan kepada klien un-tuk 
berjalan ke kamar mandi 
dan berkemih pada akhirjam 
pertama pascapartum. 
6) Temani klien selama proses 
berkemihnya yang pertama 
untuk mengantisipasirasa 
pusing yang dialami klien. 
7) Nyalakan keran air, berikan 
klien segelas air, atau alirkan 
air hangat diatas vulva untuk 
membantu proses berkemih. 
8) Pasang kateter jika kandung 
kemih klien mengalami dis-tensi 
dan klien tidak mampu 
untuk berkemih sendiri pada 
akhir jam pertama. 
9) Pantau masukan dan kel-uaran 
dengan ketat untuk 
mencegah terjadinya keti-dakseimbangan 
cairaan. 
D. KEBERSIHAN DIRI DAN PERINE-UM 
Kebersihan diri ibu memban-tu 
mengurangi sumber infeksi dan 
meningkatkan perasaan nyaman 
pada ibu. Anjurkan ibu unutuk 
menjaga kebersihan diri dengan 
cara mandi yang teratur minimal 2 
kali sehari, mengganti pakaian dan 
alas tempat tidur serta lingkungan 
dimana ibu tinggal.. 
Perawatan luka perineum ber-tujuan 
untuk mencegah infeksi, 
meningkatkan rasa nyaman dan 
mempercepat penyembuhan. Per-awatan 
luka perineum dapat dilaku-kan 
dengan cara mencuci daerah 
genital dengan air dan sabun seti- 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 11
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
ap kali habis BAK/BAB yang dimu-lai 
dengan mencuci bagian depan, 
baru kemudian daerah anus. Sebe-lum 
dan sesudahnya ibu dianjukan 
untuk mencuci tangan. Pembalut 
hendaknya diganti minimal 2 kali 
sehari. Bila pembalut yang dipakai 
ibu bukan pembalut habis pakai, 
pembalut dapat dipakai kemba-li 
dengan dicuci, dijemur dibawah 
sinar matahari dan disetrika. 
E. ISTIRAHAT 
Ibu nifas memerlukan istirahat yang 
cukup, istirahat tidur yang dibutuh-kan 
ibu nifas sekitar 8 jam pada 
malam hari dan 1 jam pada siang 
hari. Kurang istirahat akan mem-pengaruhi 
ibu dalam beberapa hal 
yaitu : 
1. Mengurangi jumlah AS1 
yang di produksi 
2. Memperlambat proses in-volusio 
uterus dan mening-katkan 
perdarahan 
3. Menyebabkan depresi dan 
ketidakmampuan untuk 
merawat bayi dan dirinya 
sendiri. 
F. SEKSUAL 
Hubungan seksual dapat dilaku-kan 
dengan aman ketika luka episi-otomi 
telah sembuh dan lokea telah 
berhenti. Hendaknya pula hubun-gan 
seksual dapat ditunda sedapat 
mungkin sampai 40 hari setelah 
persalinan, karena pada waktu itu 
diharapkan organ-organ tubuh tel-ah 
pulih kembali. Ibu mengalami 
ovulasi dan mungkin mengalami 
kehamilan sebelum haid yang per-tama 
timbul setelah persalinan. Un-tuk 
itu bila senggama tidak mun-gkin 
menunggu sampai hari ke-40, 
suami/istri perlu melakukan usaha 
untuk mencegah kehamilan. Pada 
saat inilah waktu yang tepat untuk 
memberikan konseling tentang pe-layanan 
KB. 
Beberapa cara yang dapat men-gatasi 
kemesraan suami istri setelah 
periode nifas antara lain hindari 
menyebut ayah dan ibu; mencari 
pengasuh bayi; membantu kesibu-kan 
istri; menyempatkan berken-can; 
meyakinkan diri; bersikap ter-buka 
dan konsultasi dengan ahlinya 
G. OLAHRAGA / SENAM 
Banyak perubahan fisik terjadi sela-ma 
kehamilan dan sangatlah pent-ing 
untuk menjamin bahwa efek 
dari perubahan ini akan pulih se-cara 
bertahap tanpa menyebabkan 
masalah jangka panjang. Latihan 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 12
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
dan saran tidak hanya akan mem-bantu 
mengurangi masalah fisik 
tapi juga akan memberikan wanita 
peningkatan rasa sehat. 
Tapi tujuan utama dari rehabil-itasi 
fisik dalam periode postnatal 
adalah untuk: 
1. Meningkatkan sirkulasi 
2. Mengembalikan fungsi kes-eluruhan 
otot dasar panggul 
dan untuk menghindari ma-salah 
urinary, sebagai con-toh 
stres inkontinensia 
3. Memperkuat otot abdom-inal 
untuk mengembalikan 
fungsinya sebagai sumber 
pergerakan, menyokong 
tulang belakang dan isi pe-rut 
serta menjaga tekanan 
intra abdominal. 
4. Menjamin perawatan yang 
mencukupi untuk punggu-ng. 
5. Mempercepat pemulihan 
masalah musculosketal 
postnatal, sebagai contoh, 
diastasis rekti dan disfungsi 
simpisis pubis. 
Si ibu seharusnya dijelaskan ten-tang 
keuntungan dari setiap latihan 
sebagaimana halnya penjelasan 
masalah jangka panjang yang bisa 
dihasilkan bila otot dasar panggul 
dan perut tidak pulih keseluruhan. 
Otot dasar panggul memainkan 
bagian dalam pemeliharaan saluran 
urine (Nielsen et al., 1988) Wilson 
et al., (1996) mengklaim bahwa se-banyak 
satu dari tiga wanita men-derita 
urinary incontinence selama 
tiga bulan postpartum. Otot dasar 
panggul memiliki dua jenis jaringan 
urat otot, namanya urat lunak (slow 
twitch) dan urat . (fast twitch) (Gil-pin 
et al., 1989). Jaringan urat lunak 
merupakan postur yang menopang 
setiap tindakan sedangkan urat 
keras bisa diaktifkan dengan ce-pat 
untuk mencegah ‘kecelakaan’. 
Kedua jenis urat otot ini membu-tuhkan 
latihan postnatal untuk 
mengembalikan fungsinya kembali. 
Otot perut memainkan peran 
yang penting dalam menopang 
tulang belakang dan mencegah 
sakit punggung. Masalah sakit 
punggung pada wanita yang bah-kan 
terjadi beberapa tahun setelah 
persalinan diidentifikasi sebagai aki-bat 
dari lemahnya otot perut (Nou-wen 
et al., 1987; Panjabi et al., 1989). 
Seperti halnya otot dasar panggul, 
perut juga mempunyai urat lunak 
dan urat keras, kedua urat otot 
tersebut merupakan unsur pem-bentuk 
yang menjaga postur tubuh 
yang benar (Richardson, 1992). Ba-gian 
perut yang melintang bagian 
bawah dan otot pada posisi miring 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 13
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
dinyatakan sebagai alat terpenting 
untuk menstabilkan balutan tulang 
belakang (Richardson et al., 1990) 
karena keduanya berada pada po-sisi 
paling dekat dengan tulang be-lakang 
dan melekat pada balutan 
pinggang yang membentuk korset 
untuk menopang (Jull and Richard-son, 
1994). Otot melintang hampir 
semua bagiannya terdiri dari jenis 
urat otot lunak. Sebelumnya otot 
rectus longitudinal dinyatakan se-bagai 
bagian utama untuk dilatih 
setelah persalinan karena bagian 
itu digunakan untuk mengontrol 
latihan panggul dan meluruskan 
balutan tulang belakang dan hal 
ini merupakan bagian perut utama 
yang direhabilitasi pada postnatal, 
seringkali karena perut pada posisi 
melintang bagian bawah. Namun 
demikian, recti memiliki lebih ban-yak 
urat otot keras daripada otot 
lunak dan tidak bisa mencegah ma-salah 
punggung. Kedua kelompok 
tersebut membutuhkan rehabilitasi 
untuk mengembalikan fungsinya. 
Sekarang kita sudah sampai pada 
akhir uraian materi di kegiatan 
belajar 1. Bagaimana penyerapan 
materi diatas? Apakah Anda sudah 
memahami semua pokok – pokok 
materi? Jika sudah silakan kerjakan 
tes formatif 1. Jika masih ada yang 
belum Anda pahami, silakan baca 
kembali uraian diatas. Selamat Be-lajar. 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 14
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
Rangkuman 
Seorang ibu yang baru melahirkan 
memiliki kebutuhan khusus yang ber-beda 
dengan ibu hamil. Kebutuhan 
yang perlu diperhatikan oleh seorang 
bidan dalam memberikan asuhan pada 
ibu nifas meliputi : 
1. Kebutuhan nutrisi dan cairan 
Mengkonsumsi tambahan 500 ka-lori 
tiap hari, dan minum sedikit-nya 
3 liter setiap hari (anjurkan ibu 
untuk minum setiap kali menyusui). 
2. Kebutuhan ambulasi 
Mobilisasi hendaknya dilakukan se-cara 
bertahap. Dimulai dengan ger-akan 
miring ke kanan dan ke kiri. 
Penelitian menyebutkan early am-bulation 
(gerakan sesegera mun-gkin) 
bisa mencegah aliran darah 
terhambat. Hambatan aliran darah 
bisa menyebabkan terjadinya trom-bosis 
vena dalam atau DVT (Deep 
Vein Thrombosis) dan bisa menye-babkan 
infeksi.Jangan melakukan 
moblisasi secara berlebihan karena 
bisa membebani jantung. 
3. Kebutuhan eliminasi 
Diuresis pascapartum, yang dise-babkan 
oleh penurunan kadar es-trogen, 
hilangnya peningkatan 
tekanan vena pada tingkat bawah, 
dan hilangnya peningkatan volume 
darah akibat kehamilan, merupa-kan 
mekanisme tubuh untuk men-gatasi 
kelebihan cairan. Kehilangan 
cairan melalui keringat dan pening-katan 
jumlah urine menyebabkan 
penurunan berat badan sekitar 2,5 
kg selama masa pasca partum. 
4. Kebutuhan kebersihan diri 
Perawatan luka perineum bertujuan 
untuk mencegah infeksi, mening-katkan 
rasa nyaman dan memper-cepat 
penyembuhan. Perawatan 
luka perineum dapat dilakukan 
dengan cara mencuci daerah geni-tal 
dengan air dan sabun setiap kali 
habis BAK/BAB 
5. Kebutuhan istirahat 
Ibu nifas memerlukan istirahat yang 
cukup, istirahat tidur yang dibutuh-kan 
ibu nifas sekitar 8 jam pada 
malam hari dan 1 jam pada siang 
hari.Kurang istirahat Akan mem-pengaruhi 
ibu dalam beberapa 
hal:Mengurangi jumlah AS1 yang 
di produksi, Memperlambat proses 
involusio uterus dan meningkatkan 
perdarahan, dan Menyebabkan de-presi 
dan ketidakmampuan untuk 
merawat bayi dan dirinya sendiri. 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 15
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 
6. Kebutuhan seksual 
Hubungan seksual dapat dilakukan 
dengan aman ketika luka episiot-omi 
telah sembuh dan lokea telah 
berhenti. Hendaknya pula hubun-gan 
seksual dapat ditunda sedapat 
mungkin sampai 40 hari setelah 
persalinan, karena pada waktu itu 
diharapkan organ-organ tubuh tel-ah 
pulih kembali 
7. Kebutuhan olahraga/ senam 
Tujuan utama dari rehabilitasi fisik 
/ olahraga dalam periode postnatal 
adalah untuk: 
1. Meningkatkan sirkulasi 
2. Mengembalikan fungsi kes-eluruhan 
otot dasar panggul 
dan untuk menghindari ma-salah 
urinary, sebagai con-toh 
stres inkontinensia 
3. Memperkuat otot abdom-inal 
untuk mengembalikan 
fungsinya sebagai sumber 
pergerakan, menyokong 
tulang belakang dan isi pe-rut 
serta menjaga tekanan 
intra abdominal. 
4. Menjamin perawatan yang 
mencukupi untuk punggu-ng. 
5. Mempercepat pemulihan 
masalah musculosketal 
postnatal, sebagai contoh, 
diastasis rekti dan disfungsi 
simpisis pubis. 
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 16

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

4. asuhan sayang ibu
4. asuhan sayang ibu4. asuhan sayang ibu
4. asuhan sayang ibueka f
 
Mekanisme Persalinan
Mekanisme PersalinanMekanisme Persalinan
Mekanisme PersalinanAnna Nisa
 
7 langkah varney
7 langkah varney7 langkah varney
7 langkah varneysicua050896
 
Bayi baru lahir normal ppt
Bayi baru lahir normal pptBayi baru lahir normal ppt
Bayi baru lahir normal pptAze Palupi
 
KEBUTUHAN DASAR NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK PRASEKOLAH
KEBUTUHAN DASAR NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK PRASEKOLAHKEBUTUHAN DASAR NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK PRASEKOLAH
KEBUTUHAN DASAR NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK PRASEKOLAHsri wahyuni
 
PPT Perubahan Fisiologi BBL
PPT Perubahan Fisiologi BBLPPT Perubahan Fisiologi BBL
PPT Perubahan Fisiologi BBLChiyapuri
 
Asuhan Kesehatan Bayi dan Balita dalam Komunitas
Asuhan Kesehatan Bayi dan Balita dalam KomunitasAsuhan Kesehatan Bayi dan Balita dalam Komunitas
Asuhan Kesehatan Bayi dan Balita dalam KomunitasLilis c'Ben
 
Perawatan payudara
Perawatan payudaraPerawatan payudara
Perawatan payudaraPeny Ariani
 
Ruang lingkup asuhan neonatus, bayi & balita
Ruang lingkup asuhan neonatus, bayi & balitaRuang lingkup asuhan neonatus, bayi & balita
Ruang lingkup asuhan neonatus, bayi & balitaAsih Astuti
 
Pemeriksaan penunjang nifas
Pemeriksaan penunjang nifasPemeriksaan penunjang nifas
Pemeriksaan penunjang nifasNilaHayati3
 
Malpraktik Kebidanan
Malpraktik KebidananMalpraktik Kebidanan
Malpraktik KebidananNAWRA115
 
Kb 1 kebutuhan dasar ibu masa nifas
Kb 1 kebutuhan dasar ibu masa nifasKb 1 kebutuhan dasar ibu masa nifas
Kb 1 kebutuhan dasar ibu masa nifasUwes Chaeruman
 
KB 3 Kewirausahaan dalam Bidang Kebidanan
KB 3 Kewirausahaan dalam Bidang KebidananKB 3 Kewirausahaan dalam Bidang Kebidanan
KB 3 Kewirausahaan dalam Bidang Kebidananpjj_kemenkes
 

Mais procurados (20)

PROSES LAKTASI DAN MENYUSUI
PROSES LAKTASI DAN MENYUSUIPROSES LAKTASI DAN MENYUSUI
PROSES LAKTASI DAN MENYUSUI
 
4. asuhan sayang ibu
4. asuhan sayang ibu4. asuhan sayang ibu
4. asuhan sayang ibu
 
Mekanisme Persalinan
Mekanisme PersalinanMekanisme Persalinan
Mekanisme Persalinan
 
7 langkah varney
7 langkah varney7 langkah varney
7 langkah varney
 
Bayi baru lahir normal ppt
Bayi baru lahir normal pptBayi baru lahir normal ppt
Bayi baru lahir normal ppt
 
Body mekanik ibu hamil
Body mekanik ibu hamilBody mekanik ibu hamil
Body mekanik ibu hamil
 
Adaptasi bbl
Adaptasi bbl Adaptasi bbl
Adaptasi bbl
 
KEBUTUHAN DASAR NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK PRASEKOLAH
KEBUTUHAN DASAR NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK PRASEKOLAHKEBUTUHAN DASAR NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK PRASEKOLAH
KEBUTUHAN DASAR NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK PRASEKOLAH
 
PPT Perubahan Fisiologi BBL
PPT Perubahan Fisiologi BBLPPT Perubahan Fisiologi BBL
PPT Perubahan Fisiologi BBL
 
Asuhan Kesehatan Bayi dan Balita dalam Komunitas
Asuhan Kesehatan Bayi dan Balita dalam KomunitasAsuhan Kesehatan Bayi dan Balita dalam Komunitas
Asuhan Kesehatan Bayi dan Balita dalam Komunitas
 
Perawatan payudara
Perawatan payudaraPerawatan payudara
Perawatan payudara
 
Ruang lingkup asuhan neonatus, bayi & balita
Ruang lingkup asuhan neonatus, bayi & balitaRuang lingkup asuhan neonatus, bayi & balita
Ruang lingkup asuhan neonatus, bayi & balita
 
Proses laktasi dan menyusui,ppt
Proses laktasi dan menyusui,pptProses laktasi dan menyusui,ppt
Proses laktasi dan menyusui,ppt
 
Pemeriksaan penunjang nifas
Pemeriksaan penunjang nifasPemeriksaan penunjang nifas
Pemeriksaan penunjang nifas
 
Malpraktik Kebidanan
Malpraktik KebidananMalpraktik Kebidanan
Malpraktik Kebidanan
 
Power Point Asuhan Persalinan Kala 1
Power Point Asuhan Persalinan Kala 1Power Point Asuhan Persalinan Kala 1
Power Point Asuhan Persalinan Kala 1
 
Ppt nifas
Ppt nifasPpt nifas
Ppt nifas
 
Kb 1 kebutuhan dasar ibu masa nifas
Kb 1 kebutuhan dasar ibu masa nifasKb 1 kebutuhan dasar ibu masa nifas
Kb 1 kebutuhan dasar ibu masa nifas
 
KB 3 Kewirausahaan dalam Bidang Kebidanan
KB 3 Kewirausahaan dalam Bidang KebidananKB 3 Kewirausahaan dalam Bidang Kebidanan
KB 3 Kewirausahaan dalam Bidang Kebidanan
 
1. filosofi asuhan kehamilan
1. filosofi asuhan kehamilan1. filosofi asuhan kehamilan
1. filosofi asuhan kehamilan
 

Destaque

Destaque (20)

Kebutuhan dasar ibu pada masa nifas
Kebutuhan dasar ibu pada masa nifasKebutuhan dasar ibu pada masa nifas
Kebutuhan dasar ibu pada masa nifas
 
BAK, BAB, DAN SENAM NIFAS
BAK, BAB, DAN SENAM NIFAS BAK, BAB, DAN SENAM NIFAS
BAK, BAB, DAN SENAM NIFAS
 
Kel 1 kebutuhan dasar ibu nifas
Kel 1 kebutuhan dasar ibu nifasKel 1 kebutuhan dasar ibu nifas
Kel 1 kebutuhan dasar ibu nifas
 
Imunisasi
ImunisasiImunisasi
Imunisasi
 
Women and Menopause
Women and MenopauseWomen and Menopause
Women and Menopause
 
IMD
IMDIMD
IMD
 
Macam macam penyakit pada masa nifas
Macam macam penyakit pada masa nifasMacam macam penyakit pada masa nifas
Macam macam penyakit pada masa nifas
 
perawatan tali pusat
perawatan tali pusatperawatan tali pusat
perawatan tali pusat
 
Kb 1
Kb 1Kb 1
Kb 1
 
KB 1 - Konsep Dasar Asuhan Kebidanan Nifas
KB 1 - Konsep Dasar Asuhan Kebidanan NifasKB 1 - Konsep Dasar Asuhan Kebidanan Nifas
KB 1 - Konsep Dasar Asuhan Kebidanan Nifas
 
INFEKSI NIFAS
INFEKSI NIFASINFEKSI NIFAS
INFEKSI NIFAS
 
cara merawat tali pusar pada BBL
cara merawat tali pusar pada BBLcara merawat tali pusar pada BBL
cara merawat tali pusar pada BBL
 
Komplikasi masa nifas
Komplikasi masa nifasKomplikasi masa nifas
Komplikasi masa nifas
 
131000549 127983946-leaflet-gizi-ibu-post-partum-ok
131000549 127983946-leaflet-gizi-ibu-post-partum-ok131000549 127983946-leaflet-gizi-ibu-post-partum-ok
131000549 127983946-leaflet-gizi-ibu-post-partum-ok
 
Konsep dasar masa nifas
Konsep dasar masa nifasKonsep dasar masa nifas
Konsep dasar masa nifas
 
Ppt nifas 10132027
Ppt nifas 10132027Ppt nifas 10132027
Ppt nifas 10132027
 
Kanker Payudara
Kanker PayudaraKanker Payudara
Kanker Payudara
 
Power point seminar BBL
Power point seminar BBLPower point seminar BBL
Power point seminar BBL
 
Asuhan kebidanan pada ibu nifas normal
Asuhan kebidanan pada ibu nifas normalAsuhan kebidanan pada ibu nifas normal
Asuhan kebidanan pada ibu nifas normal
 
KANKER SERVIKS
KANKER SERVIKSKANKER SERVIKS
KANKER SERVIKS
 

Semelhante a Kebutuhan Dasar Ibu Masa Nifas

askeb nifas (kebutuhan dasar masa nifas)
askeb nifas (kebutuhan dasar masa nifas) askeb nifas (kebutuhan dasar masa nifas)
askeb nifas (kebutuhan dasar masa nifas) KamilatulKhuriyah
 
Faktor fisiologis yang mempengaruhi kehamilan
Faktor fisiologis yang mempengaruhi kehamilanFaktor fisiologis yang mempengaruhi kehamilan
Faktor fisiologis yang mempengaruhi kehamilanpjj_kemenkes
 
Proses laktasi dan menyusui
Proses laktasi dan menyusuiProses laktasi dan menyusui
Proses laktasi dan menyusuicahyatoshi
 
diare dan konstipasi
diare dan konstipasidiare dan konstipasi
diare dan konstipasiEva Selvyana
 
Puasa dalam kehamilan
Puasa dalam kehamilanPuasa dalam kehamilan
Puasa dalam kehamilanEARLY SUSAN
 
Kebutuhan dasar ibu masa nifas
Kebutuhan dasar ibu masa nifasKebutuhan dasar ibu masa nifas
Kebutuhan dasar ibu masa nifasThaa Kshop
 
Ibu menyusui.doc
Ibu menyusui.docIbu menyusui.doc
Ibu menyusui.docGiffward
 
Pentingnya Status Gizi Masa Prakonsepsi.pptx
Pentingnya Status Gizi Masa Prakonsepsi.pptxPentingnya Status Gizi Masa Prakonsepsi.pptx
Pentingnya Status Gizi Masa Prakonsepsi.pptxekadarmayantiputrisi
 
SR 2021 KIAT PUASA SEHAT BAGI BUMIL DAN BUSUI DI MASA PANDEMI COVID 19.pptx
SR 2021 KIAT PUASA SEHAT BAGI BUMIL DAN BUSUI DI MASA PANDEMI COVID 19.pptxSR 2021 KIAT PUASA SEHAT BAGI BUMIL DAN BUSUI DI MASA PANDEMI COVID 19.pptx
SR 2021 KIAT PUASA SEHAT BAGI BUMIL DAN BUSUI DI MASA PANDEMI COVID 19.pptxCindyKesty2
 
Pengaruh ASI terhadap tumbuh kembang Melinda 3.pptx
Pengaruh ASI terhadap tumbuh kembang Melinda 3.pptxPengaruh ASI terhadap tumbuh kembang Melinda 3.pptx
Pengaruh ASI terhadap tumbuh kembang Melinda 3.pptxSitaResmi3
 
Karya ilmiah makan bergizi dan menu seimbang
Karya ilmiah makan bergizi dan menu seimbang  Karya ilmiah makan bergizi dan menu seimbang
Karya ilmiah makan bergizi dan menu seimbang Rio Prasetia
 
KELOMPOK 2 (GIZI PADA IBU MENYUSUI).pptx
KELOMPOK 2 (GIZI PADA IBU MENYUSUI).pptxKELOMPOK 2 (GIZI PADA IBU MENYUSUI).pptx
KELOMPOK 2 (GIZI PADA IBU MENYUSUI).pptxTiaraPratiwi25
 
Amalan gaya hidup sihat
Amalan gaya hidup sihatAmalan gaya hidup sihat
Amalan gaya hidup sihatSok Moi Lee
 
materi bu army nifas update 2 (1).pptx
materi bu army nifas update 2 (1).pptxmateri bu army nifas update 2 (1).pptx
materi bu army nifas update 2 (1).pptxNursyahlaNazwabillah
 
Nutrisiseimbangsaatpuasa rev07062015
Nutrisiseimbangsaatpuasa rev07062015Nutrisiseimbangsaatpuasa rev07062015
Nutrisiseimbangsaatpuasa rev07062015Hida AlHamidy
 

Semelhante a Kebutuhan Dasar Ibu Masa Nifas (20)

askeb nifas (kebutuhan dasar masa nifas)
askeb nifas (kebutuhan dasar masa nifas) askeb nifas (kebutuhan dasar masa nifas)
askeb nifas (kebutuhan dasar masa nifas)
 
Faktor fisiologis yang mempengaruhi kehamilan
Faktor fisiologis yang mempengaruhi kehamilanFaktor fisiologis yang mempengaruhi kehamilan
Faktor fisiologis yang mempengaruhi kehamilan
 
Proses laktasi dan menyusui
Proses laktasi dan menyusuiProses laktasi dan menyusui
Proses laktasi dan menyusui
 
diare dan konstipasi
diare dan konstipasidiare dan konstipasi
diare dan konstipasi
 
Antenatal care
Antenatal careAntenatal care
Antenatal care
 
Puasa dalam kehamilan
Puasa dalam kehamilanPuasa dalam kehamilan
Puasa dalam kehamilan
 
Kebutuhan dasar ibu masa nifas
Kebutuhan dasar ibu masa nifasKebutuhan dasar ibu masa nifas
Kebutuhan dasar ibu masa nifas
 
Definisi
DefinisiDefinisi
Definisi
 
Ibu menyusui.doc
Ibu menyusui.docIbu menyusui.doc
Ibu menyusui.doc
 
Presentasi air susu ibu (asi)
Presentasi air susu ibu (asi)Presentasi air susu ibu (asi)
Presentasi air susu ibu (asi)
 
Pentingnya Status Gizi Masa Prakonsepsi.pptx
Pentingnya Status Gizi Masa Prakonsepsi.pptxPentingnya Status Gizi Masa Prakonsepsi.pptx
Pentingnya Status Gizi Masa Prakonsepsi.pptx
 
SR 2021 KIAT PUASA SEHAT BAGI BUMIL DAN BUSUI DI MASA PANDEMI COVID 19.pptx
SR 2021 KIAT PUASA SEHAT BAGI BUMIL DAN BUSUI DI MASA PANDEMI COVID 19.pptxSR 2021 KIAT PUASA SEHAT BAGI BUMIL DAN BUSUI DI MASA PANDEMI COVID 19.pptx
SR 2021 KIAT PUASA SEHAT BAGI BUMIL DAN BUSUI DI MASA PANDEMI COVID 19.pptx
 
Pengaruh ASI terhadap tumbuh kembang Melinda 3.pptx
Pengaruh ASI terhadap tumbuh kembang Melinda 3.pptxPengaruh ASI terhadap tumbuh kembang Melinda 3.pptx
Pengaruh ASI terhadap tumbuh kembang Melinda 3.pptx
 
Karya ilmiah makan bergizi dan menu seimbang
Karya ilmiah makan bergizi dan menu seimbang  Karya ilmiah makan bergizi dan menu seimbang
Karya ilmiah makan bergizi dan menu seimbang
 
KELOMPOK 2 (GIZI PADA IBU MENYUSUI).pptx
KELOMPOK 2 (GIZI PADA IBU MENYUSUI).pptxKELOMPOK 2 (GIZI PADA IBU MENYUSUI).pptx
KELOMPOK 2 (GIZI PADA IBU MENYUSUI).pptx
 
Amalan gaya hidup sihat
Amalan gaya hidup sihatAmalan gaya hidup sihat
Amalan gaya hidup sihat
 
TAPE BESEK BERAKZI.pptx
TAPE BESEK BERAKZI.pptxTAPE BESEK BERAKZI.pptx
TAPE BESEK BERAKZI.pptx
 
Materi 2 ppt d4
Materi 2 ppt d4Materi 2 ppt d4
Materi 2 ppt d4
 
materi bu army nifas update 2 (1).pptx
materi bu army nifas update 2 (1).pptxmateri bu army nifas update 2 (1).pptx
materi bu army nifas update 2 (1).pptx
 
Nutrisiseimbangsaatpuasa rev07062015
Nutrisiseimbangsaatpuasa rev07062015Nutrisiseimbangsaatpuasa rev07062015
Nutrisiseimbangsaatpuasa rev07062015
 

Mais de pjj_kemenkes

Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 

Mais de pjj_kemenkes (20)

Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBSModul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
 
Modul 3 MTBS
Modul 3 MTBSModul 3 MTBS
Modul 3 MTBS
 
Modul 2 MTBS
Modul 2 MTBSModul 2 MTBS
Modul 2 MTBS
 
Modul 1 MTBS
Modul 1 MTBSModul 1 MTBS
Modul 1 MTBS
 
Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid III
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid III
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid III
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid III
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid III
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid III
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid III
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid III
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid III
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatan
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatan
 

Último

MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024editwebsitesubdit
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfKartiniIndasari
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptannanurkhasanah2
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxSaujiOji
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptxSusanSanti20
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYNovitaDewi98
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxPelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxboynugraha727
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKgamelamalaal
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfAkhyar33
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAAmmar Ahmad
 

Último (20)

MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxPelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 

Kebutuhan Dasar Ibu Masa Nifas

  • 1. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Uraian Materi Pernahkah Anda perhatikan di lingkungan sekitar Anda, ada petugas kesehatan yang memberikan asu-han hanya berdasarkan cara pandang petugas, bukan apa yang dibutuhkan ibu. Semata – mata hanya untuk men-capai target yang telah ditetapkan. Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa asuhan yang baik adalah asuhan yang diberikan sesuai dengan kebutu-han yang diperlukan oleh ibu. Dengan demikian akan muncul berbagai per-tanyaan seperti Apa yang dibutuhkan oleh ibu nifas? Kebutuhan fisik apa saja yang perlu dipelajari oleh Anda se-bagai mahasiswa DIII Kebidanan? Per-tanyaan tersebut akan Anda dapatkan jawabannya pada kegiatan belajar kali ini. Baiklah, kita mulai saja pembela-jaran kebutuhan ibu nifas akan nutrisi dan cairan. Selamat membaca. A. NUTRISI DAN CAIRAN Nutrisi yang di konsumsi oleh ibu nifas harus bermutu tinggi, ber-gizi dan cukup kalori. Kalori baik untuk proses metabolisme tubuh, kerja organ tubuh, proses pemben-tukan ASI. Wanita dewasa memer-lukan 2.200 k kalori. Ibu menyusui memerlukan kalori yang sama den-gan wanita dewasa + 700 k. kalori pada 6 bulan pertama kemudian + 500 k. kalori bulan selanjutnya. 1. Gizi Ibu Menyusui Mengkonsumsi tambahan 500 kalori tiap hari. Makan diet berimbang untuk mendapatkan protein, mineral, dan vitamin yang cukup. Minum sedikitnya 3 liter setiaphari (anjurkan ibu untuk minum setiap kali meny-usui). Pil zat besi harus dimi-num untuk menambah zat gizi setidaknya selama 40 hari pas-ca bersalin.Minum Vitamin A (200.000 unit) agar bisa mem-berikan Vitamin A kepada bay-inya melalui ASInya. Sesudah satu bulan pasca persalinan, makanlah makanan yang mengandung kalori cukup banyak untuk mempertahankan berat badan si ibu. Jika ibu in-gin menyusui bayi kembar dua, kembar tiga atau bayi baru lahir beserta dengan kakaknya yang balita ibu membutuhkan ka-lori Iebih banyak dari pada ibu menyusui satu bayi saja. Jika ibu ingin menurunkan berat badan batasi besarnya penurunan Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 3
  • 2. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan tersebut sampai setengah kilo-gram perminggu. Pastikan diet ibu mengandung 1500 kalo-ri dan hidrasi diet cairan atau obat-obatan pengurus badan. Penurunan berat badan leb-ih dari setengah kilogram per-minggu dan pembatasan kalori yang terlalu ketat akan rneng-ganggu gizi dan kesehatan ibu serta dapat membuat ibu mem-produksi ASI lebih lanjut. 2. Karbohidrat Makanan yang dikonsumsi di-anjurkan mengandung 50-60% karbohidrat. Laktosa (gula susu) adalah bentuk utama dari kar-bohidrat yang ada dalam jumlah lebih besar dibandingkan dalam susu sapi. Laktosa memban-tu bayi menyerap kalsium dan mudah di metabolisme menjadi dua gula sederhana (galaktosa dan glukosa) yang dibutuhkan untuk pertumbuhan otak yang cepat yang terjadi selama masa bayi. 3. Lemak Lemak 25-35% dari total makanan. Lemak menghasilkan kira-kira setengah kalori yang diproduksi oleh air susu ibu. 4. Protein Jumlah kelebihan protein yang diperlukan oleh ibu pada masa nifas adalah sekitar 10-15%. Protein utama dalam air susu ibu adalah whey. Mudah dicer-na whey menjadi kepala susu yang lembut yang memudah-kan penyerapan nutrien keda-lam aliran darah bayi. Sumber karbohidrat yaitu : - Nabati :tahu, tempe dan ka-cang – kacangan - Hewani : daging, ikan, telur, hati, otak, usus, limfa, udang, kepiting. 5. Vitamin dan Mineral Kegunaan vitamin dan mineral adalah untuk melancarkan me-tabolisme tubuh. Beberapa vita-min dan mineral yang ada pada air susu ibu perlu mendapat perhatian khusus karena jum-lahnya kurang mencukupi, tidak mampu memenuhi kebutuhan bayi sewaktu bayi bertumbuh dan berkembang. Vitamin dan mineral yang paling mudah menurun kandungannya dalam makanan adalah Vit B6, tiamin, As.folat, kalsium, seng, dan magnesium. Kadar Vit B6, tiamin dan As.folat dalam air susu langsung ber-kaitan dengan diet atau asupan suplemen yang dikonsumsi Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 4
  • 3. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan ibu. Asupan vitamin yang tidak memadai akan mengurangi cadangan dalam tubuh ibu dan mempengaruhi kesehatan ibu maupun bayi. Sumber vitamin : hewani dan nabati. Sumber mineral : ikan, daging banyak mengandung kalsium, fosfor, zat besi, seng dan yodium. 6. Cairan Fungsi cairan sebagai pelarut zat gizi dalam proses metabo-lisme tubuh. Minumlah cairan cukup untuk membuat tubuh ibu tidak dehidrasi.Asupan tab-let tambah darah dan zat besi diberikan selama 40 hari post partum. Minum kapsul Vit A (200.000 unit). B. AMBULASI PADA MASA NIFAS Persalinan merupakan proses yang melelahkan, itulah menga-pa Ibu disarankan tidak langsung turun ranjang setelah melahirkan karena dapat menyebabkan jatuh pingsan akibat sirkulasi darah yang belum berjalan baik. Ibu harus cuk-up beristirahat, dimana Ibu harus tidur terlentang selama 8 jam post partum untuk mencegah perdara-han post partum. Setelah itu, mo-bilisasi perlu dilakukan agar tidak terjadi pembengkakan akibat ter-sumbatnya pembuluh darah Ibu. Pada persalinan normal, jika gera-kannya tidak terhalang oleh pema-sangan infus atau kateter dan tan-da- tanda vitalnya juga memuaskan, biasanya Ibu diperbolehkan untuk mandi dan pergi ke wc dengan dibantu, satu atau dua jam setelah melahirkan secara normal. Sebe-lum waktu ini, Ibu diminta untuk melakukan latihan menarik nafas yang dalam serta latihan tungkai yang sederhana dan harus duduk sambil mengayunkan tungkain-ya dari tepi ranjang. Pasien Sectio Caesarea biasanya mulai ‘ambulasi’ 24-36 jam sesudah melahirkan. Jika Pasien menjalani analgesia epidur-al, pemuiihan sensibilitas yang to-tal harus dilakukan dahulu sebelum ambulasi dimulai. Setelah itu Ibu bisa pergi ke kamar mandi. Den-gan begitu sirkulasi darah di dalam tubuh akan berjalan dengan baik. Gangguan yang tidak diinginkan pun bisa dihindari. Mobilisasi hendaknya dilakukan secara bertahap. Dimulai dengan gerakan miring ke kanan dan ke kiri. Pada hari kedua Ibu telah dapat duduk, lalu pada hari ketiga Ibu tel-ah dapat menggerakkan kaki yakni dengan jalan-jalan. Hari keempat dan kelima, Ibu boleh pulang. Mo-bilisasi ini tidak mutlak, bervariasi tergantungpada adanya komplika-si persalinan, nifas dan sembuhnya luka. Terkait dengan mobilisasi, Ibu Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 5
  • 4. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan sebaiknya mencermati faktor-fak-tor berikut ini: Mobilisasi jangan dilakukan terlalu cepat sebab bisa menye-babkan Ibu terjatuh. Khususnya jika kondisi Ibu masih lemah atau memiliki penyakit jantung. Meski begitu, mobilisasi yang terlambat dilakukan juga sama buruknya, karena bisa menyebabkan ganggu-an fungsi organ tubuh, aliran dar-ah tersumbat, teranggunya fungsi otot dan lain-lain. Yakinlah Ibu bisa melakukan gerakan-gerakan di atas secara bertahap. Kondisi tubuh akan ce-pat pulih jika Ibu melakukan mo-bilisasi dengan benar dan tepat. Tidak Cuma itu, sistem sirkulasi di dalam tubuh pun bisa berfungsi normalkembali akibat mobilisasi. Bahkan penelitian menyebutkan early ambulation (gerakan ses-egera mungkin) bisa mencegah aliran darah terhambat. Hambatan aliran darah bisa menyebabkan ter-jadinya trombosis vena dalam atau DVT (Deep Vein Thrombosis) dan bisa menyebabkan infeksi.Jangan melakukan moblisasi secara ber-lebihan karena bisa membebani jantung. Latihan postnatal. biasanya la-tihan dimulai pada hari pertama dan dilakukan sehari sekali dengan pengawasan Bidan. Pada beberapa Rumah Sakit, fisioterapis menye-lenggarakan kelas-kelas latihan postnatal pada hari-hari tertentu setiap minggu. Tujuan latihan dijelaskan pada lbu sehingga la menyadari pent-ingnya meluangkan waktu untuk mengikuti latihan ketika di Ru-mah Sakit dan akan melanjutkan-nya setelah dirumah nanti. Latihan membantu menguatkan otot-otot perut dan dengan demikian meng-hasilkan bentuk tubuh yang baik, mengencangkan dasar panggul sehingga mencegah atau memper-baiki stres inkontinensia, dan mem-bantu memperbaiki sirkulasi darah di seluruh tubuh. C. ELIMINASI ( BAK DAN BAB ) 1. Fungsi Sistem Perkemihan a. Mencapai hemostatis internal b. Keseimbangan Cairan dan Elektrolit Cairan yang terdapat dalam tubuh terdiri dari air dan un-sur- unsur yang terlarut di dalamnya. 70 % dari air tu-buh terletak di dalam sel-sel dan dikenal sebagai cairan intraselular. kandungan air sisanya disebut cairan ek-straselular. Cairan ekstraselu-lar dibagi antara plasma dar-ah, dan cairan yang langsung Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 6
  • 5. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan memberikan lingkungan segera untuk sel-sel yang disebut cairan interstisial. Edema adalah tertimbunnya cairan dalam jaringan akibat gangguan keseimbangan cairan dalam tubuh. Dehidra-si adalah kekurangan cairan atau volume air yang terjadi pada tubuh karena pengel-uaran berlebihan dan tidak diganti. c. Keseimbangan asam basa tu-buh Batas normal PH cairan tubuh adalah 7,35-7,40 Bila PH >7,4 disebut alkalo-sis dan jika PH <7,35 disebut asidosis d. Mengeluarkan sisa metab-olisme, racun dan zat tok-sin. ginjal mengekskresi hasil akhir metabolisme protein yang mengandung nitrogen terutama : urea, asam urat, dan kreatinin. 2. Keseimbangan dan kese-larasan berbagai proses di da-lam tubuh a. Pengaturan Tekanan Darah Menurunkan volume darah dan serum sodium (Na) akan meningkatkan serum pottasi-um lalu merangsang pengel-uaran renin yang dalam aliran darah diubah menjadi angio-tensin yang akan mengek-skresikan aldosteron sehing-ga mengakibatkan terjadinya retensi Na+ + H2O kemudian terjadi peningkatan volume darah yang meningkatkan tekanan darah. Angioten-sin juga dapat menjadikan vasokontriksi perifer yang mengakibatkan peningkatan tekanan darah. b. Perangsangan produksi sel darah merah Dalam pembentukan sel dar-ah merah diperlukan hormon eritropoietin untuk merang-sang sumsum tulang hormon ini dihasilkan oleh ginjal. 3. Sistem Urinarius Perubahan hormonal pada masa hamil (kadar steroid yang tinggi) turut menyebabkan pen-ingkatan fungsi ginjal, sedang-kan penurunan kadar steror-id setelah wanita melahirkan sebagian menjelaskan sebab penurunan fungsi ginjal sela-ma masa pasca partum. Fung-si ginjal kembali normal dalam waktu satu bulan setelah wanita Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 7
  • 6. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan melahirkan. diperlukan kira-kira dua sampai 8 minggu supaya hipotonia pada kehamilan dan dilatasi ureter serta pelvis gin-jal kembali ke keadaan sebelum hamil (Cunningham, 2005) Pada sebagian kecil wanita, dilaktasi traktus urinarius bisa menetap selama tiga bulan. 4. Komponen Urine Glikosuria ginjal diinduksikan oleh kehamilan menghilang. Laktosuria positif pada ibu mey-usui merupakan hal yang nor-mal. BUN (blood urea nitrogen), yang meningkat selama pas-ca partum, merupakan akibat otolisis uterus yang berinvolusi, Pemecahan kelebihan protein di dalam sel otot uterus juga menyebabkan proteinuria rin-gan (+1) selama satu sampai dua hari setelah wanita mela-hirkan. Hal ini terjadi pada seki-tar 50% wanita. Asetonuria bisa terjadi pada wanita yang tidak mengalami komplikasi persali-nan atau setelah suatu persali-nan yang lama dan disertai de-hidrasi. 5. Diuresis Postpartum Dalam 12 jam pasca melahirkan, ibu mulai mem-buang kelebihan cairan yang tertimbun di jaringan selama ia hamil. salah satu mekanisme untuk mengurangi cairan yang teretensi selama masa ham-il ialah diaforesis luas, teruta-ma pada malam hari, selama dua sampai tiga hari pertama setelah melahirkan. Diuresis pascapartum, yang disebabkan oleh penurunan kadar estrogen, hilangnya peningkatan tekanan vena pada tingkat bawah, dan hilangnya peningkatan volume darah akibat kehamilan, mer-upakan mekanisme tubuh un-tuk mengatasi kelebihan cairan. Kehilangan cairan melalui ker-ingat dan peningkatan jumlah urine menyebabkan penurunan berat badan sekitar 2,5 kg se-lama masa pasca partum. Pengeluaran kelebihan cairan yang tertimbun selama ham-il kadang-kadang disebut ke-balikan metabolisme air pada masa hamil (reversal of the wa-ter metabolisme of pregnancy). 6. Uretra dan Kandung Kemih Trauma bila terjadi pada uretra dan kandung kemih se-lama proses melahirkan, yak-ni sewaktu bayi melewati jalan lahir. Dinding kandung kemih dapat mengalami hiperemesis dan edema, seringkali disertai di daerahdaerah kecil hemora-gi. Kandung kemih yang oede- Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 8
  • 7. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan ma, terisi penuh dan hipotonik dapat mengakibatkan overd-istensi, pengosongan yang tak sempurna dan urine residual kecuali jika dilakukan asuhan untuk mendorong terjadinya pengosongan kandung kemih bahkan saat tidak merasa untuk berkemih. Pengambilan urin den-gan cara bersih atau melalui ka-teter sering menunjukkan adan-ya trauma pada kandung kemih. Uretra dan meatus urinarius bisa juga mengalami edema. Kombinasi trauma akibat kelahiran, peningkatan kapasi-tas kandung kemih setelah bayi lahir, dan efek konduksi anestesi menyebabkan keinginan untuk berkemih menurun. Selain itu, rasa nyeri pada panggul yang timbul akibat dorongan saat melahirkan, leserasi vagina, atau episiotomi menurunkan atau mengubah refleks berke-mih. Penurunan berkemih, sei-ring diuresis pascapartum, bisa menyebabkan distensi kandung kemih. Distensi kandung kemih yang muncul segera setelah wanita melahirkan dapat menyebabkan perdarahan ber-lebih karena keadaan ini bisa menghambat uterus berkon-traksi dengan balk. pada masa pascapartum tahap lanjut, dis-tensi yang berlebihan ini dapat menyebabkan kandung kemih lebih peka terhadap infeksi se-hingga mengganggu proses berkemih normal (Cinningham, dkk,1993). Apabila terjadi distensi berlebih pada kandung kemih dalam mengalami kerusakan lebih lanjut (atoni). Dengan mengosongkan kandung kemih secara adekuat, tonus kandung kemih biasanya akan pulih kem-bali dalam lima sampai tujuh hari setelah bayi lahir 7. Inkontinensi Urine Ketidaksanggupan se-mentara atau permanen otot sfingter eksterna untuk men-gontrol keluarnya urine dari kandung kemih Jika kandung kemih dikosongkan secara total selama inkontinensi (Inkontin-ensi komplit) Jika kandung ke-mih tidak secara total dikosong-kan selama inkontinensia (inkontinensi sebagian). Penyebab Inkontinensi yang terjadi pada ibu nifas ada-lah sebagai berikut : 1) Proses ketuaan 2) Spasme kandung kemih Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 9
  • 8. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 3) Menurunnya kesadaran 4) Menggunakan obat narkotik sedative Ada beberapa jenis inkontinensi yang dapat dibedakan : 1) Total inkontinensi Adalah kelanjutan dan tidak dapat diprediksikan keluarnya urine. Penyebab-nya biasanya adalah injury sfinter eksternal pada la-ki- laki, injury otot perinela atau adanya fistula antara kandung kemih dan vagina-pada wanita dan kongenital atau kelainan neurologis. 2) Stress inkontinensi Ketidaksanggupan men-gontrol keluarnya urine pada waktu tekanan abdo-men meningkat contohn-ya batuk, tertawa — karena ketidaksanggupan sfingter eksternal menutup. 8. Urge inkontinensi Terjadi pada waktu kebutuhan berkemih yang baik, tetapi tidak dapat ketoilet tepat pada wak-tunya. Disebabkan infeksi salu-ran kemih bagian bawah atau spasme kandung kemih. a. Fungisonal inkontinensi Adalah involunter yang tidak dapat diprediksi keluarn-ya urine. Biasa didefinisikan sebagai inkontinensi per-sisten karena secara fisik dan mental mengalami gang-guan atau beberapa faktor lingkungan dalam persiapan untuk buang air kecil di ka-mar mandi. b. Refleks inkontinensi Adalah involunter keluarnya urine yang diprediksi inter-valnya ketika ada reaksi vol-ume kandung kemih penuh. Klien tidak dapat merasakan pengosongan kandung ke-mihnya penuh. 9. Perubahan Sistemik Pasca Partum, Urinarius Setelah melahirkan, sistem uri-narius kembali kepada kondisi seperti sebelum hamil. Peruba-han ini merupakan perubahan yang retrogresif yang efeknya banyak menghabiskan tenaga dan berat badan. Hampir segera setelah melahirkan,terjadi di-uresis untuk membersihkan tu-buh dari kelebihan cairan yang di kumpulkan oleh tubuh sela-ma kehamilan. Temuan kajian : Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 10
  • 9. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 1) Kehilangan tonus kandung kemih untuk sementara 2) Kehilangan sensasi untuk berkemih 3) Uterus terdesak oleh disten-si kandung kemih 4) Peningkatan produksi urin 5) Peningkaatan keringat Tindakan yang dilakukan saat memberikan asuhan ada-lah: 1) Dapatkan riwayat pascapar-tum dan lakukan pemerik-saan fisik lengkap 2) Dapatkan riwayat proses persalinan lengkap 3) Kaji distensi kandung kemih dengan palpasi atau perkusi diatas abdomen dandiatas simfisis pubis. 4) Palpasi fundus uteri; fundus yang lunak dan redup mun-gkin mengindikasikan dis-tensi kandung kemih. 5) Anjurkan kepada klien un-tuk berjalan ke kamar mandi dan berkemih pada akhirjam pertama pascapartum. 6) Temani klien selama proses berkemihnya yang pertama untuk mengantisipasirasa pusing yang dialami klien. 7) Nyalakan keran air, berikan klien segelas air, atau alirkan air hangat diatas vulva untuk membantu proses berkemih. 8) Pasang kateter jika kandung kemih klien mengalami dis-tensi dan klien tidak mampu untuk berkemih sendiri pada akhir jam pertama. 9) Pantau masukan dan kel-uaran dengan ketat untuk mencegah terjadinya keti-dakseimbangan cairaan. D. KEBERSIHAN DIRI DAN PERINE-UM Kebersihan diri ibu memban-tu mengurangi sumber infeksi dan meningkatkan perasaan nyaman pada ibu. Anjurkan ibu unutuk menjaga kebersihan diri dengan cara mandi yang teratur minimal 2 kali sehari, mengganti pakaian dan alas tempat tidur serta lingkungan dimana ibu tinggal.. Perawatan luka perineum ber-tujuan untuk mencegah infeksi, meningkatkan rasa nyaman dan mempercepat penyembuhan. Per-awatan luka perineum dapat dilaku-kan dengan cara mencuci daerah genital dengan air dan sabun seti- Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 11
  • 10. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan ap kali habis BAK/BAB yang dimu-lai dengan mencuci bagian depan, baru kemudian daerah anus. Sebe-lum dan sesudahnya ibu dianjukan untuk mencuci tangan. Pembalut hendaknya diganti minimal 2 kali sehari. Bila pembalut yang dipakai ibu bukan pembalut habis pakai, pembalut dapat dipakai kemba-li dengan dicuci, dijemur dibawah sinar matahari dan disetrika. E. ISTIRAHAT Ibu nifas memerlukan istirahat yang cukup, istirahat tidur yang dibutuh-kan ibu nifas sekitar 8 jam pada malam hari dan 1 jam pada siang hari. Kurang istirahat akan mem-pengaruhi ibu dalam beberapa hal yaitu : 1. Mengurangi jumlah AS1 yang di produksi 2. Memperlambat proses in-volusio uterus dan mening-katkan perdarahan 3. Menyebabkan depresi dan ketidakmampuan untuk merawat bayi dan dirinya sendiri. F. SEKSUAL Hubungan seksual dapat dilaku-kan dengan aman ketika luka episi-otomi telah sembuh dan lokea telah berhenti. Hendaknya pula hubun-gan seksual dapat ditunda sedapat mungkin sampai 40 hari setelah persalinan, karena pada waktu itu diharapkan organ-organ tubuh tel-ah pulih kembali. Ibu mengalami ovulasi dan mungkin mengalami kehamilan sebelum haid yang per-tama timbul setelah persalinan. Un-tuk itu bila senggama tidak mun-gkin menunggu sampai hari ke-40, suami/istri perlu melakukan usaha untuk mencegah kehamilan. Pada saat inilah waktu yang tepat untuk memberikan konseling tentang pe-layanan KB. Beberapa cara yang dapat men-gatasi kemesraan suami istri setelah periode nifas antara lain hindari menyebut ayah dan ibu; mencari pengasuh bayi; membantu kesibu-kan istri; menyempatkan berken-can; meyakinkan diri; bersikap ter-buka dan konsultasi dengan ahlinya G. OLAHRAGA / SENAM Banyak perubahan fisik terjadi sela-ma kehamilan dan sangatlah pent-ing untuk menjamin bahwa efek dari perubahan ini akan pulih se-cara bertahap tanpa menyebabkan masalah jangka panjang. Latihan Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 12
  • 11. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan dan saran tidak hanya akan mem-bantu mengurangi masalah fisik tapi juga akan memberikan wanita peningkatan rasa sehat. Tapi tujuan utama dari rehabil-itasi fisik dalam periode postnatal adalah untuk: 1. Meningkatkan sirkulasi 2. Mengembalikan fungsi kes-eluruhan otot dasar panggul dan untuk menghindari ma-salah urinary, sebagai con-toh stres inkontinensia 3. Memperkuat otot abdom-inal untuk mengembalikan fungsinya sebagai sumber pergerakan, menyokong tulang belakang dan isi pe-rut serta menjaga tekanan intra abdominal. 4. Menjamin perawatan yang mencukupi untuk punggu-ng. 5. Mempercepat pemulihan masalah musculosketal postnatal, sebagai contoh, diastasis rekti dan disfungsi simpisis pubis. Si ibu seharusnya dijelaskan ten-tang keuntungan dari setiap latihan sebagaimana halnya penjelasan masalah jangka panjang yang bisa dihasilkan bila otot dasar panggul dan perut tidak pulih keseluruhan. Otot dasar panggul memainkan bagian dalam pemeliharaan saluran urine (Nielsen et al., 1988) Wilson et al., (1996) mengklaim bahwa se-banyak satu dari tiga wanita men-derita urinary incontinence selama tiga bulan postpartum. Otot dasar panggul memiliki dua jenis jaringan urat otot, namanya urat lunak (slow twitch) dan urat . (fast twitch) (Gil-pin et al., 1989). Jaringan urat lunak merupakan postur yang menopang setiap tindakan sedangkan urat keras bisa diaktifkan dengan ce-pat untuk mencegah ‘kecelakaan’. Kedua jenis urat otot ini membu-tuhkan latihan postnatal untuk mengembalikan fungsinya kembali. Otot perut memainkan peran yang penting dalam menopang tulang belakang dan mencegah sakit punggung. Masalah sakit punggung pada wanita yang bah-kan terjadi beberapa tahun setelah persalinan diidentifikasi sebagai aki-bat dari lemahnya otot perut (Nou-wen et al., 1987; Panjabi et al., 1989). Seperti halnya otot dasar panggul, perut juga mempunyai urat lunak dan urat keras, kedua urat otot tersebut merupakan unsur pem-bentuk yang menjaga postur tubuh yang benar (Richardson, 1992). Ba-gian perut yang melintang bagian bawah dan otot pada posisi miring Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 13
  • 12. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan dinyatakan sebagai alat terpenting untuk menstabilkan balutan tulang belakang (Richardson et al., 1990) karena keduanya berada pada po-sisi paling dekat dengan tulang be-lakang dan melekat pada balutan pinggang yang membentuk korset untuk menopang (Jull and Richard-son, 1994). Otot melintang hampir semua bagiannya terdiri dari jenis urat otot lunak. Sebelumnya otot rectus longitudinal dinyatakan se-bagai bagian utama untuk dilatih setelah persalinan karena bagian itu digunakan untuk mengontrol latihan panggul dan meluruskan balutan tulang belakang dan hal ini merupakan bagian perut utama yang direhabilitasi pada postnatal, seringkali karena perut pada posisi melintang bagian bawah. Namun demikian, recti memiliki lebih ban-yak urat otot keras daripada otot lunak dan tidak bisa mencegah ma-salah punggung. Kedua kelompok tersebut membutuhkan rehabilitasi untuk mengembalikan fungsinya. Sekarang kita sudah sampai pada akhir uraian materi di kegiatan belajar 1. Bagaimana penyerapan materi diatas? Apakah Anda sudah memahami semua pokok – pokok materi? Jika sudah silakan kerjakan tes formatif 1. Jika masih ada yang belum Anda pahami, silakan baca kembali uraian diatas. Selamat Be-lajar. Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 14
  • 13. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Rangkuman Seorang ibu yang baru melahirkan memiliki kebutuhan khusus yang ber-beda dengan ibu hamil. Kebutuhan yang perlu diperhatikan oleh seorang bidan dalam memberikan asuhan pada ibu nifas meliputi : 1. Kebutuhan nutrisi dan cairan Mengkonsumsi tambahan 500 ka-lori tiap hari, dan minum sedikit-nya 3 liter setiap hari (anjurkan ibu untuk minum setiap kali menyusui). 2. Kebutuhan ambulasi Mobilisasi hendaknya dilakukan se-cara bertahap. Dimulai dengan ger-akan miring ke kanan dan ke kiri. Penelitian menyebutkan early am-bulation (gerakan sesegera mun-gkin) bisa mencegah aliran darah terhambat. Hambatan aliran darah bisa menyebabkan terjadinya trom-bosis vena dalam atau DVT (Deep Vein Thrombosis) dan bisa menye-babkan infeksi.Jangan melakukan moblisasi secara berlebihan karena bisa membebani jantung. 3. Kebutuhan eliminasi Diuresis pascapartum, yang dise-babkan oleh penurunan kadar es-trogen, hilangnya peningkatan tekanan vena pada tingkat bawah, dan hilangnya peningkatan volume darah akibat kehamilan, merupa-kan mekanisme tubuh untuk men-gatasi kelebihan cairan. Kehilangan cairan melalui keringat dan pening-katan jumlah urine menyebabkan penurunan berat badan sekitar 2,5 kg selama masa pasca partum. 4. Kebutuhan kebersihan diri Perawatan luka perineum bertujuan untuk mencegah infeksi, mening-katkan rasa nyaman dan memper-cepat penyembuhan. Perawatan luka perineum dapat dilakukan dengan cara mencuci daerah geni-tal dengan air dan sabun setiap kali habis BAK/BAB 5. Kebutuhan istirahat Ibu nifas memerlukan istirahat yang cukup, istirahat tidur yang dibutuh-kan ibu nifas sekitar 8 jam pada malam hari dan 1 jam pada siang hari.Kurang istirahat Akan mem-pengaruhi ibu dalam beberapa hal:Mengurangi jumlah AS1 yang di produksi, Memperlambat proses involusio uterus dan meningkatkan perdarahan, dan Menyebabkan de-presi dan ketidakmampuan untuk merawat bayi dan dirinya sendiri. Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 15
  • 14. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 6. Kebutuhan seksual Hubungan seksual dapat dilakukan dengan aman ketika luka episiot-omi telah sembuh dan lokea telah berhenti. Hendaknya pula hubun-gan seksual dapat ditunda sedapat mungkin sampai 40 hari setelah persalinan, karena pada waktu itu diharapkan organ-organ tubuh tel-ah pulih kembali 7. Kebutuhan olahraga/ senam Tujuan utama dari rehabilitasi fisik / olahraga dalam periode postnatal adalah untuk: 1. Meningkatkan sirkulasi 2. Mengembalikan fungsi kes-eluruhan otot dasar panggul dan untuk menghindari ma-salah urinary, sebagai con-toh stres inkontinensia 3. Memperkuat otot abdom-inal untuk mengembalikan fungsinya sebagai sumber pergerakan, menyokong tulang belakang dan isi pe-rut serta menjaga tekanan intra abdominal. 4. Menjamin perawatan yang mencukupi untuk punggu-ng. 5. Mempercepat pemulihan masalah musculosketal postnatal, sebagai contoh, diastasis rekti dan disfungsi simpisis pubis. Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 16