SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 17
KESEHATAN REPRODUKSI
& KB
MODUL
Kesehatan Reproduksi 1
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Jakarta 2015
Ida Prijatni
Australia Indonesia Partnership for
Health Systems Strengthening
(AIPHSS)
SEMESTER 4
KEGIATAN BELAJAR 3
Memahami Issue - Issue
Kesehatan Perempuan
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
i
Daftar Isi
Cover											
Daftar Isi										i
Daftar Istilah										ii
Pendahuluan 									1
	
					
Kegiatan Belajar 3: Memahami Issue – Issue
			Kesehatan Perempuan					3
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
ii
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
ISTILAH KETERANGAN
supply – demand
Pendekatan Siklus Kehidupan
Peer pressure
Rasa rendah diri
Infanticide
Tekanan teman sebaya
Unsave abortion
Pembunuhan terhadap bayi
Unwanted pregnancy
Abortus yang tidak aman
PKRET
Kehamilan yang tidak dikehendaki
PKRKT
Pelayanan Kesehatan Reproduksi Esensial
Terpadu
PKRKT
Pelayanan Kesehatan Reproduksi
Komprehensif Terpadu
Daftar Istilah
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
1
Pendahuluan
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
	 Kebesaran Allah didunia ini salah satunya adalah “ diciptakanNya manusia “ den-
gan jenis kelamin laki-laki dan perempuan. Perbedaan antara dua jenis kelamin itu adalah
bahwa perempun diberi kemampuan untuk bereproduksi, yaitu dengan melalui proses
hamil, melahirkan dan menyusui bayinya sedangkan laki- laki tidak. Untuk itu laki-laki
dan perempuan perlu meningkatkan pengetahuanya mengenai Kesehatan Reproduksi
agar tercipta kondisi kesehatan reproduksi yang optimal di masyarakat. Dan sudah se-
harusnya pelayanan kesehatan reproduksi berspektif gender, artinya pelayanan kese-
hatan reproduksi harus responsif terhadap kepentingan laki-laki dan perempuan.
Mata Kuliah Kesehatan Reproduksi Bd 205 ini akan dibahas pada Modul Kesehatan
Reproduksi I dan II. Sekarang diawali dengan bahasan Modul I yang dikemas dalam tiga
kegiatan belajar dan disusun dengan urutan sebagai berikut :
1.	 Kegiatan Belajar I : Konsep Kesehatan Reproduksi
2.	 Kegiatan Belajar II : Konsep Gender dalam Kesehatan Reproduksi Perempuan
3.	 Kegiatan Belajar III : Isu-isu Kesehatan perempuan
	 Setelah mempelajari Modul ini, diharapkan Anda akan dapat 1). Menjelaskan kon-
sep kesehatan reproduksi 2). Menguraikan konsep gender dalam kesehatan reproduksi
perempuan 3). Mendeskripsikan isu-isu kesehatan perempuan. Dengan pemahaman
tentang kesehatan reproduksi ini, diharapkan Anda akan mampu menggunakan pen-
getahuannya untuk membantu perempuan maupun laki-laki yang mencari atau mem-
butuhkan pelayanan kesehatan reproduksi. Perlu diketahui untuk dapat memahami isi
modul ini diperlukan kemampuan Anda untuk menyelesaikan setiap tahap kegiatan be-
lajar secara berurutan.
	 Hambatan sosial, budaya dan ekonomi yang dihadapi sepanjang hidup perem-
puan merupakan akar permasalahan buruknya kesehatan perempuan, karena perem-
puan mengalami kehamilan, persalinan, nifas dan menyusui. Status Kesehatan perem-
puan semasa kanak- kanak dan remaja menpengaruhi kondisi kesehatanya saat hamil
dan bersalin. Nutrisi, tingkat pendidikan, nilai sosial budaya dan sistem kesehatan yang
diakses, situasi ekonomi, serta kualitas hubungan seksual mempengaruhi perempuan
dalam menjalankan masa-masa reproduksinya. Oleh karena itu bidan yang berada di
ujung tombak harus dapat pemberikan pelayanan sesuai dengan masa kritis yang di-
alami oleh perempuan sehingga diharapkan perempuan mempunyai kehidupan yang
berkualitas.
	 Sebagai prasyarat atau bekal dasar agar Saudara bisa mempelajari modul ini den-
gan baik, maka diharapkan Saudara sudah mempelajari anatomi fisiologi reproduksi
pada perempuan dan laki-laki pada pembelajaran di semeter satu.
	 Agar proses pembelajaran untuk materi kuliah kesehatan reproduksi ini, dapat
berjalan dengan lancar, diharapkan Saudara mengikuti langkah-langkah belajar sebagai
berikut :
1.	 Perhatikan dan pahami terlebih dahulu materi yang disajikan dengan cara mem-
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
2
bacanya dengan teliti, dan berulang -ulang dan penuh konsentrasi, bila masih
belum paham pelajari dan baca sekali lagi.
2.	 Disetiap akhir kegiatan belajar tersedia tes formatif. Kerjakan tes tersebut sebagai
sarana untuk latihan dan refleksi kemampuan Saudara dalam memahami materi
modul ini. .
3.	 Selain ada tes formatif diakhir pembelajaran juga ada penugasan, kerjakan penu-
gasan dengan baik, bacalah dulu soal dan berikan jawaban secara singkat tetapi
jelas
4.	 Catatlah setiap kesulitan yang saudara dapatkan dalam mempelajari modul I ini
untuk ditanyakan kepada dosen atau instruktur pada saat bertatap muka
5.	 Bacalah referensi lain yang berkaitan dengan materi modul ini, agar wawasan
pengetahuan Saudara dapat diperluas.
6.	 Keberhasilan proses pembelajaran Saudara sangat tergantung pada kesunggu-
han saudara dalam mempelajari dan mengerjakan latihan dalam modul ini. Un-
tuk itu berlatihlah dengan tekun, kapanpun Saudara memiliki waktu untuk mem-
pelajarinya.
	 Saudara peserta Diklat Jarak Jauh, selamat belajar. Semoga saudara sukses da-
lam mempelajari modul ini dan berbekal pengetahuan tersebut diharapkan Saudara
mampu memberikan Asuhan kebidanan dalam kesehatan reproduksi.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
3
Kegiatan
Belajar 3
Issue - Issue Gender dan Kesehatan Perempuan
Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah mempelajari materi pada Kegiatan Belajar 3 diharapkan saudara mampu me-
mahami issue-issue gender dan kesehatan perempuan
Setelah mempelajari materi pada Kegiatan Belajar 3 diharapkan saudara mampu :
1.	 Menjelaskan pengertian issue dan issue kesehatan perempuan
2.	 Menjelaskan Penanganan issue-issue kesehatan reproduksi
3.	 Menjelaskan dampak dan kebijakan pemerintah terhadap gender.
	 Dalam kegiatan belajar 3 ini saudara akan mempelajari pengertian issue dan
issue kesehatan perempuan, juga penanganan issue – issue kesehatan reproduksi
Tujuan Pembelajaran Khusus
Pokok - Pokok Materi
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
4
Uraian
Materi
KONSEP GENDER DALAM KESEHATAN REPRODUKSI
1. ISU KESEHATAN PEREMPUAN
	
	 Issue” sebagai ‘suatu pertanyaan tentang fakta, nilai atau kebijakan yang dapat
diperdebatkan’ (‘a contestable question of fact, value or policy’ ) Pengertian issue adalah
suatu kesenjangan antara praktek dengan harapan-harapan. Dengan kata lain, sebuah
issue yang timbul ke permukaan adalah suatu kondisi atau peristiwa, baik di dalam
maupun di luar organisasi, yang jika dibiarkan akan mempunyai efek yang signifikan
pada fungsi atau kinerja organisasi tersebut atau pada target-target organisasi tersebut
di masa mendatang
	 Issue gender adalah suatu kondisi yang menunjukkan kesenjangan laki-laki dan
perempuan yaitu adanya kesenjangan antara kondisi yang dicita-citakan (normatif) den-
gan kondisi sebagaimana adanya (obyektif).
1. Issue Gender dalam Kesehatan Reproduksi
Berbagai issue gender dalam ruang lingkup Kesehatan Reproduksi, yaitu :
a.	 Issue gender dalam Kesehatan ibu dan bayi baru lahir
			 Ketidak kemampuan perempuan dalam mengambil keputusan berkaitan
dengan kesehatan dirinya berhubungan dengan kedudukan perempuan yang
lemah di keluarga dan masyarakat, misalnya menentukan kapan hamil, dimana?
Dan siapa penolongnya dsb.
			 Sikap dan perilaku keluarga cenderung mengutamakan laki-laki misaln-
ya mengenai menyediakan makanan sehari-hari yang menempatkan bapak dan
anak laki-laki pada posisi yang lebih diutamakan dari pada ibu dan anak perem-
puan. Hal ini sangat merugikan kesehatan perempuan, terutama bila ia sedang
hamil
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
5
	 Tuntutan untuk tetap bekerja. Diberbagai derah pedesaan atau daerah perkota-
an yang kumuh, seorang ibu hamil tetap dituntut bekerja kers seperti pada saat
ibu tersebut tidak hamil
b.	 Issue gender dalam Keluarga berencana
			 Sejak tahun1997 ( SDKI ) akseptor KB adalah perempuan. Hal ini berarti
perempuan selalu menjadi target sasaran.
			 Perempuan tidak mempunyai kekuatan untuk memutuskan metoda kon-
trasepsi yang diinginkan, antara lain karena ketergantunganya pada suami, in-
formsi yang kurang lengkap dari petugas kesehatan, penyediaan alat/obat kon-
trasepsi di tempat pelayanan tidak memadai
			 Pengambilan keputusan, partisipasi laki-laki dalam program KB masih san-
gat kecil, namun kontrol terhadap perempuan dalam hal memutuskan untuk ber-
KB sangat dominan
c.	 Issue gender dalam kesehatan Reproduksi Remaja
			 Ketidak adilan dalam membagi tanggung jawab, dalam pergaulan yang ter-
lalu bebas ( misalnya terjadi kehamilan yang tidak dikehendaki, putus sekolah
) remaja putri yang selalu menjadi korban dan menanggung segala akibatnya.
Juga ada kecenderungan untuk menyalahkan pihak perempuan, sedangkan pihak
remaja laki-laki seolah- olah terbebaskan dari segala permasalahanya.
			 Ketidak adilan dalam aspek hukum, dalam tindakan aborsi ilegal, yang di-
ancam sanksi dan hukuman adalah perempuan yang melakukan tindakan terse-
but, sedangkan laki yang menyebabkan kehamilan tidak tersentuh oleh hukum
d.	 Issue gender dalam Penyakit menular Infeksi Menular Seksual
			 Perempuan yang selalu dijadikan obyek intervensi dalam program IMS
meskipun laki-laki sebagai konsumen turut memberikan konstribusi yang cukup
besar dalam permasalahan penyakit ini
			 Perempuan sebagai penjaja seks komersial selalu menjadi obbyek dalam
setiap upaya untuk mengurangi praktik prostitusi dan dituding sebagai sumber
permasalahan, sementara laki-laki yang mungkin menjadi sumber penularan ti-
dak pernah diintervensi dan dikoreksi
e.	 Issue Gender dalam Kekerasan Pada Perempuan
			 Kekerasan terhadap perempuan dianggap kodrat laki-laki sehingga di-
anggap sebagai hak prerogratif. Mitos terhadap kekerasan terhadap perempuan
menyebabkan kondisi perempuan selalu terpinggir dan tidak berdaya.
			 Kekerasan terhadap perempuan memiliki dampak menyehatkan yai-
tu mengurangi ketegangan laki-laki saat mengalami stres. Hal tersebut dapat
menunjukan kecenderungan wajar dari laki-laki pada agresi seksual, menunjukan
rasa rendah diri perempuan dan merupakan ciri yang tidak dapat dihindarkan
dari hubungan laki-laki dan perempuan. Dari segi budaya dan hukum masih di-
pandang urusan rumah tangga dan urusan pribadi, anggapan istri adalah milik
suami, anak-anak memerlukan citra bapak dan tindakan yang hanya sementara
dan tidak disengaja. Hak reproduksi dan kesehatan reproduksi sangat erat kait-
anya dengan isu gender dan kesehatan perempuan, karena perempuan mempu-
nyai kebutuhan pelayanan kesehatan reproduksi khusus pula, sehubungan den-
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
6
gan kodratnya sebagai perempuan. Perhatian khusus terhadap perempuan inilah
yang menyebabkan erat kaitanya antara hak reproduksi dan kesehatan repro-
duksi dengan issue gender, terutama yang menyangkut kesetaraan dan keadilan
gender. Gender mempunyai pengaruh besar terhadap kesehatan laki-laki dan
perempuan. Hal ini semakin dirasakan dalam ruang lingkup kesehatan reproduk-
si antara lain karena hal berikut :
1. Masalah kesehatan reproduksi dapat terjadi sepanjang siklus hidup manu-
sia misal masalah inces yang terjadi pada masa anak-anak dirumah, mas-
alah pergaulan bebas , kehamilan remaja.
2. Perempuan lebih rentan dalam menghadapi resiko kesehatan reproduksi
seperti kehamilan, melahirkan, aborsi tidak aman dan pemakaian alat kon-
trasepsi. Karena struktur alat reproduksi yang rentan secara social atau
biologis terhadap penularan IMS termasuk STD/HIV/AIDS.
3. Masalah kesehatan reproduksi tidak terpisah dari hubungan laki-laki dan
perempuan. Namun keterlibatan , motivasi serta partisipasi laki-laki dalam
kespro dewasa ini sangat kurang.
4. Laki-laki juga mempunyai masalah kesehatan reproduksi, khusunya berkai-
tan dengan IMS. HIV, dan AIDS. Karena ini dalam menyusun strategi untuk
memperbaiki kespro harus dipertimbangkan pula kebutuhan, kepedulian
dan tanggung jawab laki-laki.
5. Perempuan rentan terhadap kekerasan dalam rumah tangga kekerasan
domestic) atau perlakuan kasar yang pada dasarnya bersumber gender
yamg tidak setara.
6. Kesehatan reproduksi lebih banyak dikaitkan dengan urusan perempuan
seperti KB
2.PENANGANAN ISU GENDER DALAM KESEHATAN REPRODUKSI
	 Kesetaraan dan keadilan gender merupakan suatu kondisi yang menunjukan
hubungan harmonis antara laki dan perempuan. Kesetaraan dan keadilan gender da-
lam kesehatan reproduksi dapat terwujut bila memenuhi syarat sebagai berikut :
1.	 Peran dan tanggung jawab bersama suami istri dalam merencanakan jumlah
anak, jarak anak dan kelahiran anak, meningkatkan hak-hak reproduksi dan kes-
ehatan reproduksi.
2.	 Peran dan tanggung jawab bersama dalah menangani kesehatan maternal dan
anak, serta masalah – masalah kesehatan reproduksi
3.	 Pemahaman laki-laki dan perempuan akan kesehatan reproduksi secara benar
mendorong terjadinya posisi setara antara laki-laki dan perempuan dalam men-
gambil keputusan terhadap kesehatan reproduksi
4.	 Pemberi pelayanan seharusnya peka gender sehingga mampu melayani kebutu-
han kesehatan reproduksi laki-laki dan perempuan akan informasi dan pelayanan,
tidak hanya salah satu fihak saja
5.	 Informasi jelas dan akurat diberikan pada laki-laki dan perempuan, demikian juga
waktu pelayanan dapat memenuhi kebutuhan laki-laki dan perempuan secara
seimbang, tempat pelayanan juga harus mudah terjangkau oleh laki-laki dan per-
empuan.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
7
6.	 Yang harus ditekankan peran laki-laki dalam kesehatan reproduksi antara lain
membantu mempertahakan dan meningkatkan kesehatan ibu hamil, meren-
canakan persalinan aman, menghindari keterlambatan pertolongan, membantu
perawatan ibu dan bayi setelah persalinan, menjadi ayah yang baik dan bertang-
gung jawab.
3. DAMPAK DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH TERHADAP GENDER
Bagaimana Dampak gender ?
Ada beberapa dampak yang terjadi akibat adanya gender yaitu:
a.	 Perempuan tidak dapat memperoleh kesempatan yang sama untuk seperti la-
ki-laki, dalam bidang pendidikan, pekerjaan, kehidupan berpolitik dan ekonomi.
b.	 Perbedaan biologis ini dijadikan dasar untuk memisahkan tugas perempuan dan
laki-laki baik di rumah maupun dalam ranah publik sehingga ada yang namanya
pekerjaan perempuan dan pekerjaan laki-laki.
c.	 Sifat hubungan ideal laki‐laki perempuan tidak mengutamakan relasi yang seja-
jar, tetapi didasarkan pada rantai hirarkis yang terstruktur menurut ideologi gen-
der paternalistik.
d.	 Kekerasan fisik terhadap perempuan menyebabkan dan melestarikan subordina-
si yaitu fenomena yg merata dan tidak mengenal batas wilayah.
e.	 Ketidakbedayaan perempuan dalam proses pertumbuhan penduduk (terbukti
dengan tingginya AKI)
f.	 Masalah perempuan adalah masalah yang ada di sekeliling kita dan merupakan
masalah sosial tetapi tidak dianggap penting karena dianggap sudah sewajarn-
ya perempuan mengalami perlakuan-perlakuan tidak adil tersebut. Di sisi lain
banyak perempuan yang merupakan korban, tidak pernah menganggap ketida-
kadilan yang mereka terima sebagai masalah.
Kebijakan Pemerintah Terhadap Gender
	 Dalam GBHN 1999-2004 menetapkan dua arah kebijakan pemberdayaan per-
empuan yakni pertama meningkatkan kedudukan dan peranan perempuan dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara melalui kebijakan nasional yang diemban oleh
lembaga yang mampu memperjuangkan terwujudnya kesetaraan dan keadilan gender.
Kedua meningkatkan kualitas peran dan kemandirian organisasi perempuan dengan
tetap mempertahankan nilai persatuan dan kesatuan serta nilai historis perjuangan
perempuan dalam rangka melanjutkan usaha pemberdayaan perempuan serta kese-
jahteraan keluarga dan masyarakat.
	 UU No.23 tahun 2004 tentang penghapusan KDRT yaitu Kekerasan dalam Rumah
Tangga adalah setiap perbuatan terhadap seseorang terutama perempuan, yang be-
rakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, seksual, psikologis, dan/
atau penelantaran rumah tangga termasuk ancaman untuk melakukan perbuatan, pe-
maksaan, atau perampasan kemerdekaan secara melawan hukum dalam lingkup ru-
mah tangga.
	 Inpres No.9/2000 tentang peran pengarusutamaan gender yaitu Strategi pem-
bangunan yang dilakukan dengan cara mengintegrasikan pengalaman, aspirasi,kebu-
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
8
tuhan dan kepentingan perempuan dan laki-laki ke dalam perencanaan, pelaksanaan,
pemantauan dan evaluasi dari seluruh kebijakan, program dan kegiatan di bidang pem-
bangunan. Proses yang memasukkan analisis gender ke dalam program dan kegiatan
dari instansi pemerintah dan organisasi kemasyarakatan mulai dari tahapan perenca-
naan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi dari seluruh kebijakan, program dan ke-
giatan instansi pemerintah dan organisasi kemanusiaan.
Beberapa istilah yang perlu diketahui yaitu :
a.	 Kesetaraan gender yaitu tidak ada diskriminasi jenis kelamin seseorang dalam
memperoleh kesempatan dan alokasi sumber daya, manfaat atau akses pe-
layanan
b.	 Keadilan gender, keadilan pendistribusian manfaat dan tanggung jawab perem-
puan dan laki-laki. Konsep yang mengenali adanya perbedaan kebutuhan dan
kekuasaan antara perempuan dan laki-laki yang harus diidentifikasi dan diatasi
dengan cara memperbaiki ketidak seimbangan antara jenis kelamin.
c.	 Peran gender, yaitu peran ekonomi dan sosial yang dianggap sesuai untuk per-
empuan dan laki-laki. Laki-laki biasanya diidentifikasi dengan peran produktif, se-
mentara perempuan pempunyai tiga peran yaitu tanggung jawab domistik, peker-
jaan produktif, dan kegiatan di masyarakat yang berlangsung simultan. Peran dan
tanggung jawab gender berbeda antara satu budaya dengan budaya lainya dan
dapat berubah sepanjang waktu. Hampir semua masyarakat peran perempuan
cenderung tidak dihargai
d.	 Kebutaan gender, ialah kegagalan untuk mengenali bahwa gender merupakan
faktor penentu dampak sosial termasuk kesehatan.
e.	 Kesedaran gender pemahaman bahwa ada perbedaan antara perempuan dan
laki-laki yang ditentukan secara sosial berdasarkan perilaku yang dipelajari, yang
mempengaruhi kemampuan mereka untuk mengakses dan mengawasi sumber
daya.
f.	 Diskriminasi gender, ialah adanya perbedaan, pengecualian atau pembatasan
yang dibuat berdasarkan peran dan norma gender yang dikontruksi secara sosial
yang mencegah seseorang untuk menikmati HAM secara utuh
g.	 Sensifitas gender, yaitu kemampuan untuk memahami adanya perbedaan, ma-
salah dan ketidak setaraan gender serta memasukanya dalam startegi tindakan
h.	 Cepat dan sering memperhatikan ketidak cukupan kondisi hidup, pelayanan kes-
ehatan dan ketenagakerjaan, misalnya : meningkatkan pusat kesehatan mas-
yarakat, menjamin ketersediaan air bersih, dan memberikannasehat tentang
KB. Pemenuhan kebutuhan ini tidak mengubah posisi perempuan dan laki-laki di
masyarakat.
i.	 Kebutuhan strategis gender. Berhubungan dengan divisi gender yaitu tenaga
kerja, kekuasaan dan pengawasan serta meliputi issue-issue seperti hak atas hu-
kum, kekerasan dalam rumah tangga, kesetaraan upah, dan konterol perempuan
atas tubuh mereka. Pemenuhan kebutuhan ini membantu perempuan mencapai
kesetaraan dan menentang poskan akses perempuan atas subordinasi mereka.
Misalnya membantu perempuan berpartisipasi dalam pemilihan umum, meng-
hentikan kekerasan dan meningkatakses perempuan atas pemilikan tanah.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
9
Rangkuman
	 Selamat, saudara telah menyelesaikan Kegiatan Belajar 3. Hal – hal pent-
ing yang telah saudara pelajari adalah sebagai berikut :
	 Dengan mengetahui dan memahami pengertian gender seseorang dihara-
pkan tidak lagi mencampur adukan pengertian kodrat dan non-kodrati. Kon-
struksi sosial dapat terjadi karena karena pada dasarnya sikap dan prilaku
manusia dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal, yaitu konstruksi biol-
ogis, konstruksi sosial, dan konstruksi agama.
	 Diskriminasi gender dapat dihilangkan apabila masyarakat memahami
dan mawas diri serta bertekat mengubah perilaku kearah responsive gender
dalam setiap kegiatan. Dengan demikian, perlu adanya kesepakatan dalam
hal pembagian peran, sehingga laki-laki dan perempuan dapat menjadi mi-
tra yang setara dan seimbang dalam kehidupan di keluarga,maupun di mas-
yarakat.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
10
	
Petunjuk mengerjakan soal:
	 Bacalah terlebih dahulu Kegiatan Belajar 3 dengan seksama, kemudian jawablah
soal dibawah ini.
	 Sebelum mengerjakan soal baca dahulu soal dengan seksama
1.	 Pilih salah satu jawaban yang saudara anggap paling benar.
2.	 Lingkari huruf (a,b,c,d ) kemudian beri lingkaran
3.	 Diskusikan dengan pembimbing hasil jawaban saudara
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
SOAL :
1.	Kekerasan fisik terhadap perempuan menyebabkan dan melestarikan........fenome-
na yg tidak merata dan tidak mengenal batas wilayah.
a.	subordinasi
b.	 tugas ganda
c.	diskriminasi
d.	 kegagalan gender
2. 	Suatu kondisi kegagalan untuk mengenali bahwa gender merupakan fakto.......pe-
nentu dampak sosial termasuk kesehatan.
a.	 kesadaran gender
b.	 kebutaan gender
c.	 keadilan gender
d.	 diskriminasi gender
3.	 Perbedaan peran dan tanggung jawab perempuan dan laki-laki yang ditentukan se-
cara sosial disebut :
a.	gender
b.	seks
c.	seksualitas
d.	 Peran gender
4.	 Faktor budaya sangat mempengaruhi kesehatan reproduksi perempuan, salah satu
contoh faktor budaya adalah :
a.	 Perempuan dianggap makhluk yang lemah
b.	 Usia pertama kali menikah
c.	 Keadaan gizi yang buruk
d.	 Perempuan mempunyai kekhususan
Evaluasi
Formatif
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
11
5.	 Agar kesehatan reproduksidapat dicapai, maka antara laki-laki dan perempuan ha-
rus :
a.	 datang dipelayanan kesehatan yang sama
b.	 menikah secara sah dihadapn wali
c.	 mempunyai kesadaran yang sama terhadarp kesehatan reproduksi
d.	 jumlah anak harus direncanakan
6.	 Laki-laki juga mempunyai masalah kesehatan reproduksi, yang biasanya berkaitan
dengan :
a.	Kekerasan
b.	Kesetaraan
c.	 Penyakit Menular Seksual
d.	 Struktur reproduksi
7.	 Kesetaraan dan keadilan gender dapat terwujut bila :
a.	 Laki-laki harus mampu dalam keuangan
b.	 Laki-laki dan perempuan harus sepakat dalam perkawinan
c.	 Peran dan tanggung jawab yang sama antara laki-laki dan perempuan
d.	 Perempuan haryus dapat merencanakan jumlah tenaga
8.	Hukum mempunyai pandangan yang tidak sama terhadap praktek prostitusi, hal
ini dapat dilihat bahwa perempuan selalu menjadi obyek pada upaya pengurangan
praktek postitusi. Hal ini dapat dilihat bahwa :
a.	 laki –laki mendapat sangsi
b.	 perempuan mendapat sangsi
c.	 laki-laki disangsi perempuan tidak
d.	 perempuan disangsi laki-laki tidak
9.	 Kekerasan Rumah Tangga adalah setiap perbuatan terhadap seseorang terutama
perempuan, yang berakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaan
a.	 Kekerasan dalam rumah tangga
b.	 Pelecehan seksual
c.	Pemerkosaan
d.	Diskriminasi
10. Diskriminasi gender dapat dihilangkan bila masyarakat mau :
a.	 merubah perilaku
b.	 menyamakan persepsi
c.	 mendukung gender
d.	 memperbaiki hak dan kewajiban
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
12
UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT KEGIATAN BELAJAR 3
	 Cocokkan jawaban Anda dengan kunci jawaban tes formatif yang terdapat pada
bagian akhir Kegiatan Belajar 3, kemudian hitunglah jumlah jawaban yang benar! Jika
jawaban yang benar adalah:
90% - 100%		 : baik sekali
80% - 89%		 : baik
70% -79%		 : cukup
kurang dari 70%	 : kurang
	 Kalau Anda memiliki tingkat pencapaian 80% ke atas, maka hasil Anda Bagus!
Anda dapat melanjutkan ke Kegiatan Belajar 2. Tetapi jika pencapaian Anda kurang dari
80%, maka sebaiknya ulangilah Kegiatan Belajar 1, terutama bagian-bagian yang belum
Anda kuasai!
Jawaban Soal Modul 1 Kegiatan Belajar 3.
1. A 6. A
2. B 7. B
3. A 8. D
4. D 9. A
5. D 10. A
Kunci Jawaban Evaluasi Formatif
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
13
Tugas
Mandiri
Tugas :
Petunjuk mengerjakan soal:
	 Bacalah terlebih dahulu Kegiatan Belajar 3 dengan seksama, kemudian jawablah
soal dibawah ini dengan singkat dan jelas.
Soal :
1.	 Buatlah 2 buah issue gender dalam kesehatan reproduksi yang terjadi disekitar-
mu !
2.	 Menurut saudara bagaimana penanganan issue gender yang telah saudara
identifikasi tersebut ?
3.	 Carilah contoh-contoh bagaimana perbedaan gender mempengaruhi pelayanan
kesehatan reproduksi di Indonesia!
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Hak Cipta Kementrian Republik Indonesia Bekerjasama Dengan
Australia Indonesia for Health Systems Strengthening (AIPHSS)
2015

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Konsep kebidanan teori Ramona T Mercer
Konsep kebidanan teori Ramona T MercerKonsep kebidanan teori Ramona T Mercer
Konsep kebidanan teori Ramona T Mercer
bettycan33
 

Mais procurados (20)

Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA)
Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA)Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA)
Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA)
 
Modul 5 kb 2 penyulit komplikasi persalinan kala iii dan iv persalinan
Modul 5 kb 2   penyulit komplikasi persalinan kala iii dan iv persalinanModul 5 kb 2   penyulit komplikasi persalinan kala iii dan iv persalinan
Modul 5 kb 2 penyulit komplikasi persalinan kala iii dan iv persalinan
 
Asuhan kebidanan pada pra konsepsi
Asuhan kebidanan pada pra konsepsiAsuhan kebidanan pada pra konsepsi
Asuhan kebidanan pada pra konsepsi
 
Konsep dasar asuhan kehamilan
Konsep dasar asuhan kehamilanKonsep dasar asuhan kehamilan
Konsep dasar asuhan kehamilan
 
Kesehatan wanita-sepanjang-siklus-kehidupan
Kesehatan wanita-sepanjang-siklus-kehidupanKesehatan wanita-sepanjang-siklus-kehidupan
Kesehatan wanita-sepanjang-siklus-kehidupan
 
Faktor –faktor yang mempengaruhi kehamilan
Faktor –faktor yang mempengaruhi kehamilanFaktor –faktor yang mempengaruhi kehamilan
Faktor –faktor yang mempengaruhi kehamilan
 
Kokeb mandiri,kolaborasi,rujukan
Kokeb mandiri,kolaborasi,rujukanKokeb mandiri,kolaborasi,rujukan
Kokeb mandiri,kolaborasi,rujukan
 
Bidan sebagai profesi
Bidan sebagai profesiBidan sebagai profesi
Bidan sebagai profesi
 
Sistem Penghargaan Bagi Bidan
Sistem Penghargaan Bagi BidanSistem Penghargaan Bagi Bidan
Sistem Penghargaan Bagi Bidan
 
7 langkah varney
7 langkah varney7 langkah varney
7 langkah varney
 
Asuhan intranatal di komunitas
Asuhan intranatal di komunitasAsuhan intranatal di komunitas
Asuhan intranatal di komunitas
 
KB 3 Kewirausahaan dalam Bidang Kebidanan
KB 3 Kewirausahaan dalam Bidang KebidananKB 3 Kewirausahaan dalam Bidang Kebidanan
KB 3 Kewirausahaan dalam Bidang Kebidanan
 
Model Konseptual Asuhan Kebidanan
Model Konseptual Asuhan KebidananModel Konseptual Asuhan Kebidanan
Model Konseptual Asuhan Kebidanan
 
Pembahasan Pelayanan KB
Pembahasan  Pelayanan KBPembahasan  Pelayanan KB
Pembahasan Pelayanan KB
 
Asuhan kebidanan persalianan kala iv
Asuhan kebidanan persalianan kala ivAsuhan kebidanan persalianan kala iv
Asuhan kebidanan persalianan kala iv
 
Pra konsepsi konsepsi kehamilan
Pra konsepsi konsepsi kehamilanPra konsepsi konsepsi kehamilan
Pra konsepsi konsepsi kehamilan
 
Konsep kebidanan teori Ramona T Mercer
Konsep kebidanan teori Ramona T MercerKonsep kebidanan teori Ramona T Mercer
Konsep kebidanan teori Ramona T Mercer
 
PT 1 new- KONSEP DASAR MUTU LAYANAN KEBIDANAN.ppt
PT 1  new- KONSEP DASAR MUTU LAYANAN KEBIDANAN.pptPT 1  new- KONSEP DASAR MUTU LAYANAN KEBIDANAN.ppt
PT 1 new- KONSEP DASAR MUTU LAYANAN KEBIDANAN.ppt
 
Tindakan dalam kala uri
Tindakan dalam kala uriTindakan dalam kala uri
Tindakan dalam kala uri
 
24 standar asuhan kebidanan
24 standar asuhan kebidanan24 standar asuhan kebidanan
24 standar asuhan kebidanan
 

Destaque

Makalah Kesehatan Reproduksi Konsep Gender
Makalah Kesehatan Reproduksi Konsep GenderMakalah Kesehatan Reproduksi Konsep Gender
Makalah Kesehatan Reproduksi Konsep Gender
Shafa Nabilah Eka Puteri
 
Isu masalah kesehatan masyarakat di indonesia
Isu masalah kesehatan masyarakat di indonesiaIsu masalah kesehatan masyarakat di indonesia
Isu masalah kesehatan masyarakat di indonesia
Yabniel Lit Jingga
 
Power Point 'Makalah Tugas Bu Ayu'
Power Point 'Makalah Tugas Bu Ayu'Power Point 'Makalah Tugas Bu Ayu'
Power Point 'Makalah Tugas Bu Ayu'
chakaixing
 
Dimensi sosial wanita dan permasalahannya new
Dimensi sosial wanita dan permasalahannya newDimensi sosial wanita dan permasalahannya new
Dimensi sosial wanita dan permasalahannya new
SilVhya Saidah
 
Power point real kesehatan kbkr dalam budaya indonesia
Power point real kesehatan kbkr dalam budaya indonesiaPower point real kesehatan kbkr dalam budaya indonesia
Power point real kesehatan kbkr dalam budaya indonesia
Wahyu Yaghnajayanti
 
Siklus kesehatan wanita
Siklus kesehatan wanitaSiklus kesehatan wanita
Siklus kesehatan wanita
hoshirami
 
Isu kesehatan lingkungan
Isu kesehatan lingkunganIsu kesehatan lingkungan
Isu kesehatan lingkungan
Nova Ci Necis
 
Prasangka, stereotipe dan dikriminasi (Makalah)
Prasangka, stereotipe dan dikriminasi (Makalah)Prasangka, stereotipe dan dikriminasi (Makalah)
Prasangka, stereotipe dan dikriminasi (Makalah)
Anna Dekinai
 

Destaque (20)

KB 1 Masalah Kesehatan Reproduksi yang Sering Terjadi pada Siklus Reproduksi ...
KB 1 Masalah Kesehatan Reproduksi yang Sering Terjadi pada Siklus Reproduksi ...KB 1 Masalah Kesehatan Reproduksi yang Sering Terjadi pada Siklus Reproduksi ...
KB 1 Masalah Kesehatan Reproduksi yang Sering Terjadi pada Siklus Reproduksi ...
 
KB 2 Konsep Gender dalam Kesehatan Reproduksi Perempuan
KB 2 Konsep Gender dalam Kesehatan Reproduksi PerempuanKB 2 Konsep Gender dalam Kesehatan Reproduksi Perempuan
KB 2 Konsep Gender dalam Kesehatan Reproduksi Perempuan
 
KB 2 Deteksi Dini Gangguan Kesehatan Reproduksi
KB 2 Deteksi Dini Gangguan Kesehatan ReproduksiKB 2 Deteksi Dini Gangguan Kesehatan Reproduksi
KB 2 Deteksi Dini Gangguan Kesehatan Reproduksi
 
KB 3 Memahami Isu-isu Gender
KB 3 Memahami Isu-isu GenderKB 3 Memahami Isu-isu Gender
KB 3 Memahami Isu-isu Gender
 
Makalah Kesehatan Reproduksi Konsep Gender
Makalah Kesehatan Reproduksi Konsep GenderMakalah Kesehatan Reproduksi Konsep Gender
Makalah Kesehatan Reproduksi Konsep Gender
 
KB 2 Deteksi Dini Gangguan Kesehatan Reproduksi
KB 2 Deteksi Dini Gangguan Kesehatan ReproduksiKB 2 Deteksi Dini Gangguan Kesehatan Reproduksi
KB 2 Deteksi Dini Gangguan Kesehatan Reproduksi
 
KB 3 Asuhan Kebidanan pada Gangguan Sistem Reproduksi
KB 3 Asuhan Kebidanan pada Gangguan Sistem ReproduksiKB 3 Asuhan Kebidanan pada Gangguan Sistem Reproduksi
KB 3 Asuhan Kebidanan pada Gangguan Sistem Reproduksi
 
1. konsep kesehatan reproduksi
1. konsep kesehatan reproduksi1. konsep kesehatan reproduksi
1. konsep kesehatan reproduksi
 
KB 2 Konsep Gender dalam Kesehatan Reproduksi Perempuan
KB 2 Konsep Gender dalam Kesehatan Reproduksi PerempuanKB 2 Konsep Gender dalam Kesehatan Reproduksi Perempuan
KB 2 Konsep Gender dalam Kesehatan Reproduksi Perempuan
 
KB 1 Konsep Kesehatan Reproduksi
KB 1 Konsep Kesehatan ReproduksiKB 1 Konsep Kesehatan Reproduksi
KB 1 Konsep Kesehatan Reproduksi
 
Isu masalah kesehatan masyarakat di indonesia
Isu masalah kesehatan masyarakat di indonesiaIsu masalah kesehatan masyarakat di indonesia
Isu masalah kesehatan masyarakat di indonesia
 
Power Point 'Makalah Tugas Bu Ayu'
Power Point 'Makalah Tugas Bu Ayu'Power Point 'Makalah Tugas Bu Ayu'
Power Point 'Makalah Tugas Bu Ayu'
 
Pendekatan Siklus Kehidupan
Pendekatan Siklus Kehidupan Pendekatan Siklus Kehidupan
Pendekatan Siklus Kehidupan
 
Konsep gender dalam Kesehatan Reproduksi
Konsep gender dalam Kesehatan ReproduksiKonsep gender dalam Kesehatan Reproduksi
Konsep gender dalam Kesehatan Reproduksi
 
Dimensi sosial wanita dan permasalahannya new
Dimensi sosial wanita dan permasalahannya newDimensi sosial wanita dan permasalahannya new
Dimensi sosial wanita dan permasalahannya new
 
Power point real kesehatan kbkr dalam budaya indonesia
Power point real kesehatan kbkr dalam budaya indonesiaPower point real kesehatan kbkr dalam budaya indonesia
Power point real kesehatan kbkr dalam budaya indonesia
 
KB 1 Masalah Kesehatan Reproduksi yang Sering Terjadi pada Siklus Reproduksi ...
KB 1 Masalah Kesehatan Reproduksi yang Sering Terjadi pada Siklus Reproduksi ...KB 1 Masalah Kesehatan Reproduksi yang Sering Terjadi pada Siklus Reproduksi ...
KB 1 Masalah Kesehatan Reproduksi yang Sering Terjadi pada Siklus Reproduksi ...
 
Siklus kesehatan wanita
Siklus kesehatan wanitaSiklus kesehatan wanita
Siklus kesehatan wanita
 
Isu kesehatan lingkungan
Isu kesehatan lingkunganIsu kesehatan lingkungan
Isu kesehatan lingkungan
 
Prasangka, stereotipe dan dikriminasi (Makalah)
Prasangka, stereotipe dan dikriminasi (Makalah)Prasangka, stereotipe dan dikriminasi (Makalah)
Prasangka, stereotipe dan dikriminasi (Makalah)
 

Semelhante a KB 3 Memahami Isu-isu Kesehatan Gender

Kesehatan reproduksi tentang status kesehtan wanita kelompok 8
Kesehatan reproduksi tentang status kesehtan wanita kelompok 8Kesehatan reproduksi tentang status kesehtan wanita kelompok 8
Kesehatan reproduksi tentang status kesehtan wanita kelompok 8
Aan Saja
 
Kesehatan reproduksi tentang status kesehtan wanita kelompok 8
Kesehatan reproduksi tentang status kesehtan wanita kelompok 8Kesehatan reproduksi tentang status kesehtan wanita kelompok 8
Kesehatan reproduksi tentang status kesehtan wanita kelompok 8
Aan Saja
 

Semelhante a KB 3 Memahami Isu-isu Kesehatan Gender (20)

Modul kesehatan reproduksi dan keluarga berencana
Modul kesehatan reproduksi dan keluarga berencanaModul kesehatan reproduksi dan keluarga berencana
Modul kesehatan reproduksi dan keluarga berencana
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid III
 
KB 2 Pandangan Agama-agama terhadap Tindakan Praktik Kebidanan Aborsi
KB 2 Pandangan Agama-agama terhadap Tindakan Praktik Kebidanan AborsiKB 2 Pandangan Agama-agama terhadap Tindakan Praktik Kebidanan Aborsi
KB 2 Pandangan Agama-agama terhadap Tindakan Praktik Kebidanan Aborsi
 
Modul 4 kb 2 kelas ibu, buku kia dan stiker p4 k
Modul 4 kb 2 kelas ibu, buku kia dan stiker p4 kModul 4 kb 2 kelas ibu, buku kia dan stiker p4 k
Modul 4 kb 2 kelas ibu, buku kia dan stiker p4 k
 
Elemen-elemen Pelayanan Kesehatan Reproduksi
Elemen-elemen Pelayanan Kesehatan Reproduksi Elemen-elemen Pelayanan Kesehatan Reproduksi
Elemen-elemen Pelayanan Kesehatan Reproduksi
 
Kesehatan reproduksi tentang status kesehtan wanita kelompok 8
Kesehatan reproduksi tentang status kesehtan wanita kelompok 8Kesehatan reproduksi tentang status kesehtan wanita kelompok 8
Kesehatan reproduksi tentang status kesehtan wanita kelompok 8
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid III
 
Modul 4 kb 1 pemberdayaan masyarakat dalam siaga maternal dan neonatal
Modul 4 kb 1 pemberdayaan masyarakat dalam siaga maternal dan neonatalModul 4 kb 1 pemberdayaan masyarakat dalam siaga maternal dan neonatal
Modul 4 kb 1 pemberdayaan masyarakat dalam siaga maternal dan neonatal
 
8.keluarga berencana 1
8.keluarga berencana 18.keluarga berencana 1
8.keluarga berencana 1
 
KONSEP KESPRO.pdf
KONSEP KESPRO.pdfKONSEP KESPRO.pdf
KONSEP KESPRO.pdf
 
Filosofi dan Paradigma Kebidanan
Filosofi dan Paradigma KebidananFilosofi dan Paradigma Kebidanan
Filosofi dan Paradigma Kebidanan
 
Makalah kesmas
Makalah kesmasMakalah kesmas
Makalah kesmas
 
Kb1 kebutuhan dasar neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb1 kebutuhan dasar neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolahKb1 kebutuhan dasar neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb1 kebutuhan dasar neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolah
 
Modul 1 kb 4 asuhan bayi baru lahir, bayi dan balita di komunitas
Modul 1 kb 4 asuhan  bayi baru lahir, bayi dan balita di komunitasModul 1 kb 4 asuhan  bayi baru lahir, bayi dan balita di komunitas
Modul 1 kb 4 asuhan bayi baru lahir, bayi dan balita di komunitas
 
Kesehatan reproduksi tentang status kesehtan wanita kelompok 8
Kesehatan reproduksi tentang status kesehtan wanita kelompok 8Kesehatan reproduksi tentang status kesehtan wanita kelompok 8
Kesehatan reproduksi tentang status kesehtan wanita kelompok 8
 
KB 3 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Remaja
KB 3 AsKep Komunitas pada kelompok khusus RemajaKB 3 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Remaja
KB 3 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Remaja
 
KB 2 Konsep Dasar Infertilitas
KB 2 Konsep Dasar InfertilitasKB 2 Konsep Dasar Infertilitas
KB 2 Konsep Dasar Infertilitas
 
Kb2 adaptasi fisik bayi baru lahir
Kb2 adaptasi fisik bayi baru lahirKb2 adaptasi fisik bayi baru lahir
Kb2 adaptasi fisik bayi baru lahir
 
Kb1 adaptasi fisik bayi baru lahir
Kb1 adaptasi fisik bayi baru lahirKb1 adaptasi fisik bayi baru lahir
Kb1 adaptasi fisik bayi baru lahir
 
Modul 4 kb 4 dokumentasi
Modul 4 kb 4 dokumentasiModul 4 kb 4 dokumentasi
Modul 4 kb 4 dokumentasi
 

Mais de pjj_kemenkes

Mais de pjj_kemenkes (20)

Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBSModul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
 
Modul 3 MTBS
Modul 3 MTBSModul 3 MTBS
Modul 3 MTBS
 
Modul 2 MTBS
Modul 2 MTBSModul 2 MTBS
Modul 2 MTBS
 
Modul 1 MTBS
Modul 1 MTBSModul 1 MTBS
Modul 1 MTBS
 
Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid III
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid III
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid III
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid III
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid III
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid III
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid III
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatan
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatan
 
Modul 2 dokumen keperawatan cetak
Modul 2 dokumen keperawatan cetakModul 2 dokumen keperawatan cetak
Modul 2 dokumen keperawatan cetak
 
Modul 1 dokumen keperawatan
Modul 1 dokumen keperawatanModul 1 dokumen keperawatan
Modul 1 dokumen keperawatan
 

Último

Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Yudiatma1
 
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RambuIntanKondi
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
RekhaDP2
 
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Acephasan2
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
Zuheri
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
Acephasan2
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
Acephasan2
 
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
NezaPurna
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
nadyahermawan
 

Último (20)

Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
 
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
 
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
 
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdf
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdfKOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdf
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdf
 
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptxFRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
 
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdfMODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
 
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxStatistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
 
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdfPentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaAsuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
 

KB 3 Memahami Isu-isu Kesehatan Gender

  • 1. KESEHATAN REPRODUKSI & KB MODUL Kesehatan Reproduksi 1 Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Jakarta 2015 Ida Prijatni Australia Indonesia Partnership for Health Systems Strengthening (AIPHSS) SEMESTER 4 KEGIATAN BELAJAR 3 Memahami Issue - Issue Kesehatan Perempuan
  • 2. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan i Daftar Isi Cover Daftar Isi i Daftar Istilah ii Pendahuluan 1 Kegiatan Belajar 3: Memahami Issue – Issue Kesehatan Perempuan 3 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
  • 3. ii Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan ISTILAH KETERANGAN supply – demand Pendekatan Siklus Kehidupan Peer pressure Rasa rendah diri Infanticide Tekanan teman sebaya Unsave abortion Pembunuhan terhadap bayi Unwanted pregnancy Abortus yang tidak aman PKRET Kehamilan yang tidak dikehendaki PKRKT Pelayanan Kesehatan Reproduksi Esensial Terpadu PKRKT Pelayanan Kesehatan Reproduksi Komprehensif Terpadu Daftar Istilah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
  • 4. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 1 Pendahuluan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Kebesaran Allah didunia ini salah satunya adalah “ diciptakanNya manusia “ den- gan jenis kelamin laki-laki dan perempuan. Perbedaan antara dua jenis kelamin itu adalah bahwa perempun diberi kemampuan untuk bereproduksi, yaitu dengan melalui proses hamil, melahirkan dan menyusui bayinya sedangkan laki- laki tidak. Untuk itu laki-laki dan perempuan perlu meningkatkan pengetahuanya mengenai Kesehatan Reproduksi agar tercipta kondisi kesehatan reproduksi yang optimal di masyarakat. Dan sudah se- harusnya pelayanan kesehatan reproduksi berspektif gender, artinya pelayanan kese- hatan reproduksi harus responsif terhadap kepentingan laki-laki dan perempuan. Mata Kuliah Kesehatan Reproduksi Bd 205 ini akan dibahas pada Modul Kesehatan Reproduksi I dan II. Sekarang diawali dengan bahasan Modul I yang dikemas dalam tiga kegiatan belajar dan disusun dengan urutan sebagai berikut : 1. Kegiatan Belajar I : Konsep Kesehatan Reproduksi 2. Kegiatan Belajar II : Konsep Gender dalam Kesehatan Reproduksi Perempuan 3. Kegiatan Belajar III : Isu-isu Kesehatan perempuan Setelah mempelajari Modul ini, diharapkan Anda akan dapat 1). Menjelaskan kon- sep kesehatan reproduksi 2). Menguraikan konsep gender dalam kesehatan reproduksi perempuan 3). Mendeskripsikan isu-isu kesehatan perempuan. Dengan pemahaman tentang kesehatan reproduksi ini, diharapkan Anda akan mampu menggunakan pen- getahuannya untuk membantu perempuan maupun laki-laki yang mencari atau mem- butuhkan pelayanan kesehatan reproduksi. Perlu diketahui untuk dapat memahami isi modul ini diperlukan kemampuan Anda untuk menyelesaikan setiap tahap kegiatan be- lajar secara berurutan. Hambatan sosial, budaya dan ekonomi yang dihadapi sepanjang hidup perem- puan merupakan akar permasalahan buruknya kesehatan perempuan, karena perem- puan mengalami kehamilan, persalinan, nifas dan menyusui. Status Kesehatan perem- puan semasa kanak- kanak dan remaja menpengaruhi kondisi kesehatanya saat hamil dan bersalin. Nutrisi, tingkat pendidikan, nilai sosial budaya dan sistem kesehatan yang diakses, situasi ekonomi, serta kualitas hubungan seksual mempengaruhi perempuan dalam menjalankan masa-masa reproduksinya. Oleh karena itu bidan yang berada di ujung tombak harus dapat pemberikan pelayanan sesuai dengan masa kritis yang di- alami oleh perempuan sehingga diharapkan perempuan mempunyai kehidupan yang berkualitas. Sebagai prasyarat atau bekal dasar agar Saudara bisa mempelajari modul ini den- gan baik, maka diharapkan Saudara sudah mempelajari anatomi fisiologi reproduksi pada perempuan dan laki-laki pada pembelajaran di semeter satu. Agar proses pembelajaran untuk materi kuliah kesehatan reproduksi ini, dapat berjalan dengan lancar, diharapkan Saudara mengikuti langkah-langkah belajar sebagai berikut : 1. Perhatikan dan pahami terlebih dahulu materi yang disajikan dengan cara mem-
  • 5. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 2 bacanya dengan teliti, dan berulang -ulang dan penuh konsentrasi, bila masih belum paham pelajari dan baca sekali lagi. 2. Disetiap akhir kegiatan belajar tersedia tes formatif. Kerjakan tes tersebut sebagai sarana untuk latihan dan refleksi kemampuan Saudara dalam memahami materi modul ini. . 3. Selain ada tes formatif diakhir pembelajaran juga ada penugasan, kerjakan penu- gasan dengan baik, bacalah dulu soal dan berikan jawaban secara singkat tetapi jelas 4. Catatlah setiap kesulitan yang saudara dapatkan dalam mempelajari modul I ini untuk ditanyakan kepada dosen atau instruktur pada saat bertatap muka 5. Bacalah referensi lain yang berkaitan dengan materi modul ini, agar wawasan pengetahuan Saudara dapat diperluas. 6. Keberhasilan proses pembelajaran Saudara sangat tergantung pada kesunggu- han saudara dalam mempelajari dan mengerjakan latihan dalam modul ini. Un- tuk itu berlatihlah dengan tekun, kapanpun Saudara memiliki waktu untuk mem- pelajarinya. Saudara peserta Diklat Jarak Jauh, selamat belajar. Semoga saudara sukses da- lam mempelajari modul ini dan berbekal pengetahuan tersebut diharapkan Saudara mampu memberikan Asuhan kebidanan dalam kesehatan reproduksi.
  • 6. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 3 Kegiatan Belajar 3 Issue - Issue Gender dan Kesehatan Perempuan Tujuan Pembelajaran Umum Setelah mempelajari materi pada Kegiatan Belajar 3 diharapkan saudara mampu me- mahami issue-issue gender dan kesehatan perempuan Setelah mempelajari materi pada Kegiatan Belajar 3 diharapkan saudara mampu : 1. Menjelaskan pengertian issue dan issue kesehatan perempuan 2. Menjelaskan Penanganan issue-issue kesehatan reproduksi 3. Menjelaskan dampak dan kebijakan pemerintah terhadap gender. Dalam kegiatan belajar 3 ini saudara akan mempelajari pengertian issue dan issue kesehatan perempuan, juga penanganan issue – issue kesehatan reproduksi Tujuan Pembelajaran Khusus Pokok - Pokok Materi
  • 7. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 4 Uraian Materi KONSEP GENDER DALAM KESEHATAN REPRODUKSI 1. ISU KESEHATAN PEREMPUAN Issue” sebagai ‘suatu pertanyaan tentang fakta, nilai atau kebijakan yang dapat diperdebatkan’ (‘a contestable question of fact, value or policy’ ) Pengertian issue adalah suatu kesenjangan antara praktek dengan harapan-harapan. Dengan kata lain, sebuah issue yang timbul ke permukaan adalah suatu kondisi atau peristiwa, baik di dalam maupun di luar organisasi, yang jika dibiarkan akan mempunyai efek yang signifikan pada fungsi atau kinerja organisasi tersebut atau pada target-target organisasi tersebut di masa mendatang Issue gender adalah suatu kondisi yang menunjukkan kesenjangan laki-laki dan perempuan yaitu adanya kesenjangan antara kondisi yang dicita-citakan (normatif) den- gan kondisi sebagaimana adanya (obyektif). 1. Issue Gender dalam Kesehatan Reproduksi Berbagai issue gender dalam ruang lingkup Kesehatan Reproduksi, yaitu : a. Issue gender dalam Kesehatan ibu dan bayi baru lahir Ketidak kemampuan perempuan dalam mengambil keputusan berkaitan dengan kesehatan dirinya berhubungan dengan kedudukan perempuan yang lemah di keluarga dan masyarakat, misalnya menentukan kapan hamil, dimana? Dan siapa penolongnya dsb. Sikap dan perilaku keluarga cenderung mengutamakan laki-laki misaln- ya mengenai menyediakan makanan sehari-hari yang menempatkan bapak dan anak laki-laki pada posisi yang lebih diutamakan dari pada ibu dan anak perem- puan. Hal ini sangat merugikan kesehatan perempuan, terutama bila ia sedang hamil
  • 8. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 5 Tuntutan untuk tetap bekerja. Diberbagai derah pedesaan atau daerah perkota- an yang kumuh, seorang ibu hamil tetap dituntut bekerja kers seperti pada saat ibu tersebut tidak hamil b. Issue gender dalam Keluarga berencana Sejak tahun1997 ( SDKI ) akseptor KB adalah perempuan. Hal ini berarti perempuan selalu menjadi target sasaran. Perempuan tidak mempunyai kekuatan untuk memutuskan metoda kon- trasepsi yang diinginkan, antara lain karena ketergantunganya pada suami, in- formsi yang kurang lengkap dari petugas kesehatan, penyediaan alat/obat kon- trasepsi di tempat pelayanan tidak memadai Pengambilan keputusan, partisipasi laki-laki dalam program KB masih san- gat kecil, namun kontrol terhadap perempuan dalam hal memutuskan untuk ber- KB sangat dominan c. Issue gender dalam kesehatan Reproduksi Remaja Ketidak adilan dalam membagi tanggung jawab, dalam pergaulan yang ter- lalu bebas ( misalnya terjadi kehamilan yang tidak dikehendaki, putus sekolah ) remaja putri yang selalu menjadi korban dan menanggung segala akibatnya. Juga ada kecenderungan untuk menyalahkan pihak perempuan, sedangkan pihak remaja laki-laki seolah- olah terbebaskan dari segala permasalahanya. Ketidak adilan dalam aspek hukum, dalam tindakan aborsi ilegal, yang di- ancam sanksi dan hukuman adalah perempuan yang melakukan tindakan terse- but, sedangkan laki yang menyebabkan kehamilan tidak tersentuh oleh hukum d. Issue gender dalam Penyakit menular Infeksi Menular Seksual Perempuan yang selalu dijadikan obyek intervensi dalam program IMS meskipun laki-laki sebagai konsumen turut memberikan konstribusi yang cukup besar dalam permasalahan penyakit ini Perempuan sebagai penjaja seks komersial selalu menjadi obbyek dalam setiap upaya untuk mengurangi praktik prostitusi dan dituding sebagai sumber permasalahan, sementara laki-laki yang mungkin menjadi sumber penularan ti- dak pernah diintervensi dan dikoreksi e. Issue Gender dalam Kekerasan Pada Perempuan Kekerasan terhadap perempuan dianggap kodrat laki-laki sehingga di- anggap sebagai hak prerogratif. Mitos terhadap kekerasan terhadap perempuan menyebabkan kondisi perempuan selalu terpinggir dan tidak berdaya. Kekerasan terhadap perempuan memiliki dampak menyehatkan yai- tu mengurangi ketegangan laki-laki saat mengalami stres. Hal tersebut dapat menunjukan kecenderungan wajar dari laki-laki pada agresi seksual, menunjukan rasa rendah diri perempuan dan merupakan ciri yang tidak dapat dihindarkan dari hubungan laki-laki dan perempuan. Dari segi budaya dan hukum masih di- pandang urusan rumah tangga dan urusan pribadi, anggapan istri adalah milik suami, anak-anak memerlukan citra bapak dan tindakan yang hanya sementara dan tidak disengaja. Hak reproduksi dan kesehatan reproduksi sangat erat kait- anya dengan isu gender dan kesehatan perempuan, karena perempuan mempu- nyai kebutuhan pelayanan kesehatan reproduksi khusus pula, sehubungan den-
  • 9. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 6 gan kodratnya sebagai perempuan. Perhatian khusus terhadap perempuan inilah yang menyebabkan erat kaitanya antara hak reproduksi dan kesehatan repro- duksi dengan issue gender, terutama yang menyangkut kesetaraan dan keadilan gender. Gender mempunyai pengaruh besar terhadap kesehatan laki-laki dan perempuan. Hal ini semakin dirasakan dalam ruang lingkup kesehatan reproduk- si antara lain karena hal berikut : 1. Masalah kesehatan reproduksi dapat terjadi sepanjang siklus hidup manu- sia misal masalah inces yang terjadi pada masa anak-anak dirumah, mas- alah pergaulan bebas , kehamilan remaja. 2. Perempuan lebih rentan dalam menghadapi resiko kesehatan reproduksi seperti kehamilan, melahirkan, aborsi tidak aman dan pemakaian alat kon- trasepsi. Karena struktur alat reproduksi yang rentan secara social atau biologis terhadap penularan IMS termasuk STD/HIV/AIDS. 3. Masalah kesehatan reproduksi tidak terpisah dari hubungan laki-laki dan perempuan. Namun keterlibatan , motivasi serta partisipasi laki-laki dalam kespro dewasa ini sangat kurang. 4. Laki-laki juga mempunyai masalah kesehatan reproduksi, khusunya berkai- tan dengan IMS. HIV, dan AIDS. Karena ini dalam menyusun strategi untuk memperbaiki kespro harus dipertimbangkan pula kebutuhan, kepedulian dan tanggung jawab laki-laki. 5. Perempuan rentan terhadap kekerasan dalam rumah tangga kekerasan domestic) atau perlakuan kasar yang pada dasarnya bersumber gender yamg tidak setara. 6. Kesehatan reproduksi lebih banyak dikaitkan dengan urusan perempuan seperti KB 2.PENANGANAN ISU GENDER DALAM KESEHATAN REPRODUKSI Kesetaraan dan keadilan gender merupakan suatu kondisi yang menunjukan hubungan harmonis antara laki dan perempuan. Kesetaraan dan keadilan gender da- lam kesehatan reproduksi dapat terwujut bila memenuhi syarat sebagai berikut : 1. Peran dan tanggung jawab bersama suami istri dalam merencanakan jumlah anak, jarak anak dan kelahiran anak, meningkatkan hak-hak reproduksi dan kes- ehatan reproduksi. 2. Peran dan tanggung jawab bersama dalah menangani kesehatan maternal dan anak, serta masalah – masalah kesehatan reproduksi 3. Pemahaman laki-laki dan perempuan akan kesehatan reproduksi secara benar mendorong terjadinya posisi setara antara laki-laki dan perempuan dalam men- gambil keputusan terhadap kesehatan reproduksi 4. Pemberi pelayanan seharusnya peka gender sehingga mampu melayani kebutu- han kesehatan reproduksi laki-laki dan perempuan akan informasi dan pelayanan, tidak hanya salah satu fihak saja 5. Informasi jelas dan akurat diberikan pada laki-laki dan perempuan, demikian juga waktu pelayanan dapat memenuhi kebutuhan laki-laki dan perempuan secara seimbang, tempat pelayanan juga harus mudah terjangkau oleh laki-laki dan per- empuan.
  • 10. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 7 6. Yang harus ditekankan peran laki-laki dalam kesehatan reproduksi antara lain membantu mempertahakan dan meningkatkan kesehatan ibu hamil, meren- canakan persalinan aman, menghindari keterlambatan pertolongan, membantu perawatan ibu dan bayi setelah persalinan, menjadi ayah yang baik dan bertang- gung jawab. 3. DAMPAK DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH TERHADAP GENDER Bagaimana Dampak gender ? Ada beberapa dampak yang terjadi akibat adanya gender yaitu: a. Perempuan tidak dapat memperoleh kesempatan yang sama untuk seperti la- ki-laki, dalam bidang pendidikan, pekerjaan, kehidupan berpolitik dan ekonomi. b. Perbedaan biologis ini dijadikan dasar untuk memisahkan tugas perempuan dan laki-laki baik di rumah maupun dalam ranah publik sehingga ada yang namanya pekerjaan perempuan dan pekerjaan laki-laki. c. Sifat hubungan ideal laki‐laki perempuan tidak mengutamakan relasi yang seja- jar, tetapi didasarkan pada rantai hirarkis yang terstruktur menurut ideologi gen- der paternalistik. d. Kekerasan fisik terhadap perempuan menyebabkan dan melestarikan subordina- si yaitu fenomena yg merata dan tidak mengenal batas wilayah. e. Ketidakbedayaan perempuan dalam proses pertumbuhan penduduk (terbukti dengan tingginya AKI) f. Masalah perempuan adalah masalah yang ada di sekeliling kita dan merupakan masalah sosial tetapi tidak dianggap penting karena dianggap sudah sewajarn- ya perempuan mengalami perlakuan-perlakuan tidak adil tersebut. Di sisi lain banyak perempuan yang merupakan korban, tidak pernah menganggap ketida- kadilan yang mereka terima sebagai masalah. Kebijakan Pemerintah Terhadap Gender Dalam GBHN 1999-2004 menetapkan dua arah kebijakan pemberdayaan per- empuan yakni pertama meningkatkan kedudukan dan peranan perempuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara melalui kebijakan nasional yang diemban oleh lembaga yang mampu memperjuangkan terwujudnya kesetaraan dan keadilan gender. Kedua meningkatkan kualitas peran dan kemandirian organisasi perempuan dengan tetap mempertahankan nilai persatuan dan kesatuan serta nilai historis perjuangan perempuan dalam rangka melanjutkan usaha pemberdayaan perempuan serta kese- jahteraan keluarga dan masyarakat. UU No.23 tahun 2004 tentang penghapusan KDRT yaitu Kekerasan dalam Rumah Tangga adalah setiap perbuatan terhadap seseorang terutama perempuan, yang be- rakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, seksual, psikologis, dan/ atau penelantaran rumah tangga termasuk ancaman untuk melakukan perbuatan, pe- maksaan, atau perampasan kemerdekaan secara melawan hukum dalam lingkup ru- mah tangga. Inpres No.9/2000 tentang peran pengarusutamaan gender yaitu Strategi pem- bangunan yang dilakukan dengan cara mengintegrasikan pengalaman, aspirasi,kebu-
  • 11. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 8 tuhan dan kepentingan perempuan dan laki-laki ke dalam perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi dari seluruh kebijakan, program dan kegiatan di bidang pem- bangunan. Proses yang memasukkan analisis gender ke dalam program dan kegiatan dari instansi pemerintah dan organisasi kemasyarakatan mulai dari tahapan perenca- naan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi dari seluruh kebijakan, program dan ke- giatan instansi pemerintah dan organisasi kemanusiaan. Beberapa istilah yang perlu diketahui yaitu : a. Kesetaraan gender yaitu tidak ada diskriminasi jenis kelamin seseorang dalam memperoleh kesempatan dan alokasi sumber daya, manfaat atau akses pe- layanan b. Keadilan gender, keadilan pendistribusian manfaat dan tanggung jawab perem- puan dan laki-laki. Konsep yang mengenali adanya perbedaan kebutuhan dan kekuasaan antara perempuan dan laki-laki yang harus diidentifikasi dan diatasi dengan cara memperbaiki ketidak seimbangan antara jenis kelamin. c. Peran gender, yaitu peran ekonomi dan sosial yang dianggap sesuai untuk per- empuan dan laki-laki. Laki-laki biasanya diidentifikasi dengan peran produktif, se- mentara perempuan pempunyai tiga peran yaitu tanggung jawab domistik, peker- jaan produktif, dan kegiatan di masyarakat yang berlangsung simultan. Peran dan tanggung jawab gender berbeda antara satu budaya dengan budaya lainya dan dapat berubah sepanjang waktu. Hampir semua masyarakat peran perempuan cenderung tidak dihargai d. Kebutaan gender, ialah kegagalan untuk mengenali bahwa gender merupakan faktor penentu dampak sosial termasuk kesehatan. e. Kesedaran gender pemahaman bahwa ada perbedaan antara perempuan dan laki-laki yang ditentukan secara sosial berdasarkan perilaku yang dipelajari, yang mempengaruhi kemampuan mereka untuk mengakses dan mengawasi sumber daya. f. Diskriminasi gender, ialah adanya perbedaan, pengecualian atau pembatasan yang dibuat berdasarkan peran dan norma gender yang dikontruksi secara sosial yang mencegah seseorang untuk menikmati HAM secara utuh g. Sensifitas gender, yaitu kemampuan untuk memahami adanya perbedaan, ma- salah dan ketidak setaraan gender serta memasukanya dalam startegi tindakan h. Cepat dan sering memperhatikan ketidak cukupan kondisi hidup, pelayanan kes- ehatan dan ketenagakerjaan, misalnya : meningkatkan pusat kesehatan mas- yarakat, menjamin ketersediaan air bersih, dan memberikannasehat tentang KB. Pemenuhan kebutuhan ini tidak mengubah posisi perempuan dan laki-laki di masyarakat. i. Kebutuhan strategis gender. Berhubungan dengan divisi gender yaitu tenaga kerja, kekuasaan dan pengawasan serta meliputi issue-issue seperti hak atas hu- kum, kekerasan dalam rumah tangga, kesetaraan upah, dan konterol perempuan atas tubuh mereka. Pemenuhan kebutuhan ini membantu perempuan mencapai kesetaraan dan menentang poskan akses perempuan atas subordinasi mereka. Misalnya membantu perempuan berpartisipasi dalam pemilihan umum, meng- hentikan kekerasan dan meningkatakses perempuan atas pemilikan tanah.
  • 12. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 9 Rangkuman Selamat, saudara telah menyelesaikan Kegiatan Belajar 3. Hal – hal pent- ing yang telah saudara pelajari adalah sebagai berikut : Dengan mengetahui dan memahami pengertian gender seseorang dihara- pkan tidak lagi mencampur adukan pengertian kodrat dan non-kodrati. Kon- struksi sosial dapat terjadi karena karena pada dasarnya sikap dan prilaku manusia dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal, yaitu konstruksi biol- ogis, konstruksi sosial, dan konstruksi agama. Diskriminasi gender dapat dihilangkan apabila masyarakat memahami dan mawas diri serta bertekat mengubah perilaku kearah responsive gender dalam setiap kegiatan. Dengan demikian, perlu adanya kesepakatan dalam hal pembagian peran, sehingga laki-laki dan perempuan dapat menjadi mi- tra yang setara dan seimbang dalam kehidupan di keluarga,maupun di mas- yarakat.
  • 13. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 10 Petunjuk mengerjakan soal: Bacalah terlebih dahulu Kegiatan Belajar 3 dengan seksama, kemudian jawablah soal dibawah ini. Sebelum mengerjakan soal baca dahulu soal dengan seksama 1. Pilih salah satu jawaban yang saudara anggap paling benar. 2. Lingkari huruf (a,b,c,d ) kemudian beri lingkaran 3. Diskusikan dengan pembimbing hasil jawaban saudara . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . SOAL : 1. Kekerasan fisik terhadap perempuan menyebabkan dan melestarikan........fenome- na yg tidak merata dan tidak mengenal batas wilayah. a. subordinasi b. tugas ganda c. diskriminasi d. kegagalan gender 2. Suatu kondisi kegagalan untuk mengenali bahwa gender merupakan fakto.......pe- nentu dampak sosial termasuk kesehatan. a. kesadaran gender b. kebutaan gender c. keadilan gender d. diskriminasi gender 3. Perbedaan peran dan tanggung jawab perempuan dan laki-laki yang ditentukan se- cara sosial disebut : a. gender b. seks c. seksualitas d. Peran gender 4. Faktor budaya sangat mempengaruhi kesehatan reproduksi perempuan, salah satu contoh faktor budaya adalah : a. Perempuan dianggap makhluk yang lemah b. Usia pertama kali menikah c. Keadaan gizi yang buruk d. Perempuan mempunyai kekhususan Evaluasi Formatif
  • 14. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 11 5. Agar kesehatan reproduksidapat dicapai, maka antara laki-laki dan perempuan ha- rus : a. datang dipelayanan kesehatan yang sama b. menikah secara sah dihadapn wali c. mempunyai kesadaran yang sama terhadarp kesehatan reproduksi d. jumlah anak harus direncanakan 6. Laki-laki juga mempunyai masalah kesehatan reproduksi, yang biasanya berkaitan dengan : a. Kekerasan b. Kesetaraan c. Penyakit Menular Seksual d. Struktur reproduksi 7. Kesetaraan dan keadilan gender dapat terwujut bila : a. Laki-laki harus mampu dalam keuangan b. Laki-laki dan perempuan harus sepakat dalam perkawinan c. Peran dan tanggung jawab yang sama antara laki-laki dan perempuan d. Perempuan haryus dapat merencanakan jumlah tenaga 8. Hukum mempunyai pandangan yang tidak sama terhadap praktek prostitusi, hal ini dapat dilihat bahwa perempuan selalu menjadi obyek pada upaya pengurangan praktek postitusi. Hal ini dapat dilihat bahwa : a. laki –laki mendapat sangsi b. perempuan mendapat sangsi c. laki-laki disangsi perempuan tidak d. perempuan disangsi laki-laki tidak 9. Kekerasan Rumah Tangga adalah setiap perbuatan terhadap seseorang terutama perempuan, yang berakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaan a. Kekerasan dalam rumah tangga b. Pelecehan seksual c. Pemerkosaan d. Diskriminasi 10. Diskriminasi gender dapat dihilangkan bila masyarakat mau : a. merubah perilaku b. menyamakan persepsi c. mendukung gender d. memperbaiki hak dan kewajiban
  • 15. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 12 UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT KEGIATAN BELAJAR 3 Cocokkan jawaban Anda dengan kunci jawaban tes formatif yang terdapat pada bagian akhir Kegiatan Belajar 3, kemudian hitunglah jumlah jawaban yang benar! Jika jawaban yang benar adalah: 90% - 100% : baik sekali 80% - 89% : baik 70% -79% : cukup kurang dari 70% : kurang Kalau Anda memiliki tingkat pencapaian 80% ke atas, maka hasil Anda Bagus! Anda dapat melanjutkan ke Kegiatan Belajar 2. Tetapi jika pencapaian Anda kurang dari 80%, maka sebaiknya ulangilah Kegiatan Belajar 1, terutama bagian-bagian yang belum Anda kuasai! Jawaban Soal Modul 1 Kegiatan Belajar 3. 1. A 6. A 2. B 7. B 3. A 8. D 4. D 9. A 5. D 10. A Kunci Jawaban Evaluasi Formatif
  • 16. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 13 Tugas Mandiri Tugas : Petunjuk mengerjakan soal: Bacalah terlebih dahulu Kegiatan Belajar 3 dengan seksama, kemudian jawablah soal dibawah ini dengan singkat dan jelas. Soal : 1. Buatlah 2 buah issue gender dalam kesehatan reproduksi yang terjadi disekitar- mu ! 2. Menurut saudara bagaimana penanganan issue gender yang telah saudara identifikasi tersebut ? 3. Carilah contoh-contoh bagaimana perbedaan gender mempengaruhi pelayanan kesehatan reproduksi di Indonesia! . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
  • 17. Hak Cipta Kementrian Republik Indonesia Bekerjasama Dengan Australia Indonesia for Health Systems Strengthening (AIPHSS) 2015