Dokumen tersebut membahas tentang perubahan rongga mulut pada lansia. Pertama, mendefinisikan lansia sebagai orang berusia di atas 60 tahun yang mengalami penurunan fisik, mental, dan spiritual. Kedua, menjelaskan beberapa perubahan fisiologis yang terjadi pada rongga mulut lansia seperti penurunan otot rahang dan kemampuan mengunyah serta menelan. Ketiga, berbagai penyakit sistemik seperti
2. Kata kunci
• Laki-laki umur 58 tahun
• Mengeluh gigi goyang
• Gusi sering sakit dan berdarah
• Nafsu makan berkuarang
• Susah mengunyah dan menelan
• Cepat lelah
• Berat badan semakin menurun
3. Pertanyaan penting
1. Jelaskan pengertian lansia dan batasan-batasannya!
2. Jelaskan demografi pertumbuhan lansia dan
dampaknya terhadap masyarakat!
3. Jelaskan tentang teori-teori penuaan!
4. Jelaskan perubahan fisiologis dan morfologis pada
jaringan rongga mulut lansia!
5. Jelaskan proses biologis terjadinya penuaan!
6. Bagaimana keadaan psikologis atau kejiwaan pada
lansia?
7. Bagaimana layanan perawatan kesehatan gigi dan
mulut pada lansia?
8. Jelaskan penyakit-penyakit kronis dan sistemik yang
sering dijumpai pada lansia!
4. 9. Bagaimana dmpak dari penyakit-penyakit sistemik
terhadap manifestasi oral pada lansia?
10. Jelaskan mengapa pasien tersebut susah
mengunyah, menelan, dan nafsu makan berkurang
pada lansia!
11. Jelaskan hal-hal yang dipertimbangkan dalam
penentuan perawatan pada lansia.
12. Bagaiman memenuhi kebutuhan nutisi pada lansia?
5. Lansia
Lansia ialah manusia yang berumur di atas 60
tahun dan masih hidup. Dimana pada masa ini
seseorang mengalami kemunduran fisik,mental
dan spiritual yang mempengaruhi semua aspek
kehidupan dan akan dialami oleh setiap orang
6. Batasan lansia
Penggolongan lansia menurut Depkes (1994)
menjadi tiga kelompok yakni:
• Kelompok lansia dini (55-64 tahun), merupakan
kelompok yang baru memasuki lansia
• Kelompok lansia (65 tahun keatas)
• Kelompok lansia resiko tinggi, yaitu lansia yang
berusia lebih dari 70 tahun.
7. Menurut WHO :
1. Usia pertengahan (middle age) : 45-59 tahun
2. Lanjut usia (elderly) antara 60-74 tahun
3. Lanjut usia tua (Old) antara 75-90 tahun
4. Usia sangat tua (very old) di atas 90 tahun
8. Demografi Pertumbuhan Lansia
• Pada tahun 2002 terdapat sekitar 600 juta
orang berusia 60 tahun ke atas
• Berkembang dua kali lipat pada tahun 2025
• Populasi lansia di Indonesia tahun 2005
diperkirakan akan mencapai angka kurang lebih
18,7 juta orang
• Indonesia menempati urutan ke-4 terbanyak
negara berpopulasi lansia sehingga usaha
pelayanan dan perawatan gigi dan mulut
menjadi semakin rumit dan kompleks
9. Teori-teori Penuaan
• Teori Genetika
Tiap spesies dalam inti sel memiliki jam genetik
yang telah di atur sesuai replikasi. Jadi setiap
spesies akan meninggal meskipun tidak disertai
kecelakaan/sakit.
• Teori Wear And Tear
Penggunaan jaringan yang berlebihan karena
mereka tidak dapat meremajakan kembali karena
pemakaian secara terus nmenerus dan tak ada habis
habisnya
10. • Teori Rantai Silang (teori kolagen)
Hubungan silang terjadi diantara Struktur
molekukar yang biasanya terpisah. Pada lansia
terjadi penurunan efisiensi sistem imun
pertahanan tubuh untuk mengankat agen rantai
silang
• Teori Imunitas
Proses penuaan merupakan suatu proses
autoimun, dalam hal ini sistem imun tidak
mengenali sel – selnya sendiri
11. • Teori Radikal Bebas
Radikal bebas adalah molekul atau bagian
molekul yang tidak utuh/melepaskan
diri.Bagian melepaskan diri ini melekat pada
molekul lain dan merusak atau mengubah
Struktur atau fungsi molekul yang
bersangkutan.
12. Proses biologis
Endogen
(gen,biologik)
Penuaan Eksogen
Penuaan dini pada sel
(lingkungan, gizi,
pola
hidup, sosobud,e
Merusak mitokondria
ko)
Mitokondria - ATP (sumber energi)
Radikal bebas berlebih
Produk samping (radikal bebas)
Tubuh u/metabolisme sel
13. Keadaan psikologis lansia
Beberapa perubahan dibedakan berdasarkan 5
tipe kepribadian lansia, sebagai berikut:
• Tipe Kepribadian Konstruktif, biasanya tipe ini
tidak mengalami gejolak, tenang, dan mantap
sampai sangat tua.
• Tipe Kepribadian Mandiri, pada tipe ini ada
yang mengalami Post Power Sindrome, apalagi
jika pada masa lansia tidak ada kegiatan yang
dapat memberikan otonomi pada dirinya.
14. • Tipe Kepribadian Tergantung :sangat dipengaruhi
keluarga, apabila kehidupan keluarga selalu
harmonis maka masa lansia tidak bergejolak, tetapi
jika pasangan hidup meninggal maka yang
ditinggalkan akan menjadi merana
• Tipe Kepribadian Bermusuhan : seorang lansia tetap
merasa tidak puas dengan kehidupannya, banyak
keinginannya yang kadang tidak diperhitungkan
secara seksama sehingga menyebabkan keadaan
menjadi morat-marit.
• Tipe Kepribadian Kritik Diri : lansia terlihat
sengsara, karena perilakunya sendiri sulit dibantu
orang lain sehingga membuat susah dirinya.
15. Layanan perawatan kesgimul lansia
• Prinsip – prinsip pelayanan :
1. Pendekatan yang tepat dan menyeluruh
2. Pendekatan secara team work
3. Keterpaduan dalam diagnosa dan terapi
16. Layanan perawatan kesehatan gigi dan mulut
pada lansia
Dalam melakukan perawatan terhadap lansia
peranan dokter gigi dan perawat membutuhkan
kesabaran, simpatik, terampil (dapat bekerja
cepat) dan terencana sesuai prinsip-prinsip
geriatrik yaitu :
1. Melakukan diagnose keadaan kesehatan gigi
dan mulut, serta selalu mencurigai adanya
penyakit umum/sistemik yang diderita.
17. 2. Merencanakan perawatan utama untuk
penyakit yang dikeluhkan.
3. Melakukan perawatan secara sistemik dengan
waktu yang singkat dan dilakukan dengan
sabar,simpatik dan terampil.
4. Melakukan perawatan secara bersama-sama
atau team work antara dokter dan dokter
gigi,sehingga kebutuhan perawatan gigi dan
mulut dapat dilakukan secara optimal dalam
mnunjang kesehatan secara keseluruhan
5. Selama perawatan sebaiknya tetap didampingi
keluarga lansia
18. Penyakit-penyakit pada lansia
• Penyakit persendian dan tulang :
rheumatik, osteoporosis, osteoartritis
• Penyakit Kardiovaskuler :
hipertensi, kholesterolemia, angina, cardiac
attack, stroke, trigliserida tinggi, anemia, PJK
• Penyakit Pencernaan :
gastritis, ulcus pepticum
19. • Penyakit Urogenital :
Infeksi Saluran Kemih (ISK), Gagal Ginjal
Akut/Kronis, Benigna Prostat Hiperplasia
• Penyakit Metabolik/endokrin:
Diabetes mellitus, obesitas
• Penyakit Pernafasan :
asma, TB paru
• Penyakit Keganasan;
carsinoma/ kanker
• Penyakit lainnya;
pikun/dimensia, alzeimer, parkinson, dsb
20. Tujuh Penyakit Kronik Degeratif Yang
Kerap Dialami Para Lanjut Usia
• Osteo Artritis (OA)
• Osteoporosis
• Hipertensi
• Kanker
• Penyakit jantung koroner
• Dimensia
• Diabetes Mellitus
21. Dampak penyakit-penyakit sistemik
terhadap manifestasi oral pada lansia
1. Penyakit Mukokutaneus
Reaksi lichenoid : Terdapat dimana saja dalam rongga
mulut, distribusi asimetris dan menyerang palatum. Berbagai
obat seperti antihipertensi, hipoglikemik dan obat-obat anti
inflamasi nonsteroid, makanan, serta bahan tambalan
(amalgam) berpengaruh pada terjadinya reaksi lichenoid pada
mukosa.
2. Penyakit Haemopoetik dan Defisiensi
Anemia :Angular cheilitis, glositis, dan stomatitis aptosa
rekuren, infeksi oportunistik.
3. Penyakit Saluran Pencernaan
Penyakit Crohn : pembengkakan pada bibir, penebalan
edematous dari mukosa bukal, tag mukosa, angular cheilitis dan
gingivitis menyeluruh
22. 4. Penyakit Imunologis
Infeksi HIV dan AIDS : berupa
kandidiasis, gingivitis/periodontitis, herpes
simpleks berupa lesi –lesi intraoral dan
perioral, hairy leukoplakia, dan stomatitis aptosa
rekuren, sarcoma kaposi.
5. Penyakit Endokrin
Diabetes melitus : perasaan kering pada
mulut, kandidiasis, penyakit periodontal, sialosis
serta rasa terbakar pada mulut. Pada penderita
diabetes mungkin juga terjadi reaksi lichenoid pada
mukosa mulut sebagai akibat obat-obat
hipoglikemik oral.
23. Penyebab pasien susah
mengunyah,menelan dan nafsu makan
berkurang..
• Terdapat pengurangan nyata pada tegangan
maksimum dan hilangnya otot isometrik serta
dinamik pada lansia.
• Terjadi pengurangan kekuatan pada dua otot
penutup mulut, masseter dan pterigoid medial
• Selain itu gigi yang goyang juga menyebabkan
pasien susah mengunyah.
24. • Hilangnya kemampuan untuk menikmati
makanan yang terjadi pada pengecapan
diakibatkan menurunnya jumlah dan kerusakan
papilla atau kuncup-kuncup perasa lidah.
Akibatnya sensitifitas terhadap rasa berkurang.
• penurunan sekresi asam hidroklorik mukosa
lamubung sehingga memperlambat dalam
mencerna makanan
25. Kebutuhan nutrisi pada lansia
Menu bagi lansia hendaknya mengandung zat
gizi dari berbagai bahan makanan yang terdiri
dari bahan zat tenaga pembangun dan pengatur.
• Jumlah kalori 50% adalah hidrat arang
• Jumlah lemak dibatasi
• Makanan yang mengandung serat dalam jumlah
besar
• Makanan dengan kalsium yang tinggi
26. • Makanan yang mengandung zat besi dalam
jumlah besar
• Membatasi penggunaan garam, hindari
makanan yang mengandung alkohol,
• makanan yang mudah dikunyah
• Hindari makanan yang terlalu manis, gurih dan
goreng-gorengan.
27. • Kelompok zat energi:
a. Bahan makanan yang mengandung
karbohidrat beras,
ex : jagung, gandum, ubi, roti, singkong
dll, selain itu dalam bentuk gula seperti
gula, sirup, madu dll.
b. Bahan makanan yang mengandung lemak
ex : minyak, santan, mentega, margarine, susu
dan hasil olahannya.
28. • 2. Kelompok zat pembangun
makanan yang banyak mengandung protein,baik
protein hewani maupun nabati,
ex : daging, ikan, susu, telur, kacangkacangan
dan olahannya.
3. Kelompok zat pengatur
• meliputi bahan-bahan yang banyak
mengandung vitamin dan mineral, seperti buah-
buahan dan sayuran.
29. Hal-Hal yang Perlu Dipertimbangkan
Dalam Penentuan Perawatan Pada
lansia
• Penyakit sistemik
• Nutrisi
• Keadaan psikologi
• Keadaan rongga mulut