Tiga faktor penyebab konflik antar umat beragama menurut dokumen tersebut adalah perbedaan penafsiran ajaran agama, identitas kelompok yang kuat, dan ketidaksetujuan terhadap perubahan sosial.
3. Tujuan Pembelajaran
Penjelasan teoritik tentang
konflik
Faktor-faktor penyebab konflik
sosial
Ajaran agama (Islam) yang
potensial ditafsirkan
menyebabkan konflik
Setelah mengikuti kegiatan
pembelajaran ini diharapkan saudara
dapat memahami:
4. Content
Teori sosial tentang konflik
Faktor-faktor konflik sosial
Penafsiran ajaran agama yang potensial menyebabkan
konflik
6. Konflik?
• Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial
antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah
satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan
menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya
• Taquiri dalam Newstorm dan Davis (1977), konflik merupakan
warisan kehidupan sosial yang boleh berlaku dalam berbagai
keadaan akibat adanya ketidaksetujuan, kontroversi dan
pertentangan di antara dua pihak atau lebih yang berkelanjutan.
7. Pradigma Konflik
• Semua konflik mengandung komunikasi, tapi tidak semua konflik berakar pada
komunikasi yang buruk.
• Konflik pun tidak hanya diungkapkan secara verbal tapi juga diungkapkan secara
nonverbal seperti dalam bentuk raut muka, gerak badan, yang mengekspresikan
pertentangan (Stewart & Logan).
• Konflik tidak selalu diidentifikasikan sebagai terjadinya saling baku hantam antara
dua pihak yang berseteru, tetapi juga diidentifikasikan sebagai ‘perang dingin’ antara
dua pihak karena tidak diekspresikan langsung melalui kata – kata yang
mengandung amarah.
• Konflik tidak selamanya berkonotasi buruk, tapi bisa menjadi sumber pengalaman
positif (Stewart & Logan).
10. Primordialisme
• Konflik politik di sebabkan oleh ikatan primordialisme yang mengalami
percampur adukan antara ke setiaan politik dengan kesetiaan primordial.
• Solidaritas kelompok sangat mempengaruhi konflik politik dapat
berkembang.
• Sumber solidaritas kelompok adalah ikatan-ikatan primordial yang
menjadi perekat kelompok primordial bersangkutan
• Ikatan primordial inilah yang melahirkan sentimen primordial dan
kesetiaan primordial
11. Patron Klien
• Sekelompok figur informal (patron) yang berkuasa dan memiliki
posisi memberikan rasa aman, pengaruh atau keduanya. Sebagai
imbalan, pengikutnya (klien) memberikan loyalitas dan bantuan
pribadi kepada patronnya
15. Mengapa konflik?
Tidak siap berbeda:
• Identitas (Individu/kelompok)
• Budaya
• Kepentingan
Faktor lain:
• Perubahan sosial yang tajam
• Kesenjangan yang ekstrim
• Stereotif
16.
17. Jenis konflik dan penyebabnya (Moeliono)
Hubungan antar
manusia
• Emosi-emosi yang
kuat
• Persepsi yang keliru
atau stereotype
• Kurang/salah
komunikasi
(misscommunication)
• Perilaku negatif yang
berulang
Konflik data/informasi
• Kurang informasi
• Perbedaan pandangan
tentang apa yang
relevan
• Perbedaan
interprestasi
• Perbedaan prosedur
penilaian
Konflik nilai
• Beda kriteria
• Beda cara hidup,
ideologi, agama
Konflik Kepentingan
• Kompetisi
• Tatacara
• psikologis
Konflik Struktural
• Perilaku destruktif
• Kontrol, kepemilikan
yang timpang
• Kekuasaan tidak
setara
• Faktor geografis
• Kendala waktu
21. Kebencian, Permusuhan & Dendam Yg
Abadi
• Al-Baqarah : 217
“Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka
(dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran),
seandainya mereka sanggup.”
• Al-Baqarah : 120
“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada
kamu hingga kamu mengikuti agama mereka….”
22. • Al-Baqarah : 194
“…Oleh sebab itu barang siapa yang menyerang kamu, maka
seranglah ia, seimbang dengan serangannya terhadapmu….”
• An-Nahl : 126
“Dan jika kamu memberikan balasan, maka balaslah dengan
balasan yang sama dengan siksaan yang ditimpakan
kepadamu….”
23. Memisahkan Diri dari Orang Kafir /
Dianggap Kafir
• Al-Mumtahanah : 01
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil musuh-Ku dan
musuhmu menjadi teman-teman setia…”
• Al-Baqarah : 256
“..Karena itu barang siapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada
Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat
kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui.”
24. Bersikap Keras terhadap Kafir
• Al-Maidah : 54
“…yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras
terhadap orang-orang kafir, yang berjihad di jalan Allah, dan yang tidak takut kepada
celaan orang yang suka mencela…..”
• Al-Mumtahanah : 04
“….."Sesungguhnya kami berlepas diri dari kamu dan dari apa yang kamu sembah
selain Allah, kami ingkari (kekafiran) mu dan telah nyata antara kami dan kamu
permusuhan dan kebencian buat selama-lamanya sampai kamu beriman kepada
Allah saja….”
25. Membunuh kafir di mana saja
• At-Taubah : 5
“…maka bunuhlah orang-orang musyrikin itu di mana saja kamu jumpai
mereka, dan tangkaplah mereka……”
• Al-Anfal : 17
“Maka (yang sebenarnya) bukan kamu yang membunuh mereka, akan tetapi
Allah-lah yang membunuh mereka, dan bukan kamu yang melempar ketika
kamu melempar, tetapi Allah-lah yang melempar. (Allah berbuat demikian untuk
membinasakan mereka) dan untuk memberi kemenangan kepada orang-orang
mukmin, dengan kemenangan yang baik. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar
lagi Maha Mengetahui.”
26. Memerangi Kafir
• At-Taubah : 14
“Perangilah mereka, niscaya Allah akan menyiksa mereka dengan
(perantaraan) tangan-tanganmu dan Allah akan menghinakan mereka dan
menolong kamu terhadap mereka, serta melegakan hati orang-orang yang
beriman”
• Al-Baqarah : 190
“Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi)
janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang melampaui batas.”
27. Ancaman bagi yang tidak mau perangi
kafir
• At-Taubah : 38
“Hai orang-orang yang beriman, apakah sebabnya apabila dikatakan kepada
kamu: "Berangkatlah (untuk berperang) pada jalan Allah" kamu merasa berat
dan ingin tinggal di tempatmu? Apakah kamu puas dengan kehidupan di
dunia sebagai ganti kehidupan di akhirat? padahal kenikmatan hidup di dunia ini
(dibandingkan dengan kehidupan) di akhirat hanyalah sedikit”.
• At-Taubah : 39
“Jika kamu tidak berangkat untuk berperang, niscaya Allah menyiksa kamu
dengan siksa yang pedih dan digantinya (kamu) dengan kaum yang lain, dan
kamu tidak akan dapat memberi kemudaratan kepada-Nya sedikit pun. Allah Maha
Kuasa atas segala sesuatu.”
28. Hanya satu agama (Islam)
• Ali Imran : 19
“Sesungguhnya agama (yang diridai) di sisi Allah hanyalah Islam..”
• Ali Imran : 85
“Barang siapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah
akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-
orang yang rugi.
30. Bacaan terkait:
• A. Fedyani Saefuddin, Konflik dan Integrasi: Perbedaan Faham dalam Agama Islam (Jakarta: Penerbit Rajawali,
1986)
• Erich Fromm, Akar Keekrasan: Analisis Sosio-Psikologis atas Watak Manusia (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004)
• Ismail Fahmi, Konflik Agama Agama (makalah)
• M. Zainudin Daulay, Mereduksi Eskalasi Konflik Umat Beragama di Indonesia (Jakarta: Balitbang Diklat, 2001)
• Machasin, dkk., Pluralisme, Konflik, dan Pendidikan Agama di Indonesia (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005)
• Novri Susan, Sosiologi Konflik dan Isu-isu Konflik Kontemporer (Jakarta: Prenada Media Jakarta, 2009)
• Pusat Kerukunan Umat Beragama, Manajemen Konflik Umat Beragama (Jakarta: 2004)
• Rusmin Tumanggor, dkk., Konflik dan Modal Kedamaian Sosial dalam Konsepsi Kalangan Masyarakat di Tanah Air
(Jakarta: Lemlit dan LPM UIN Syarif Hidayatullah bekerja sama dengan Balitbangsos Depsos)