SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 69
Baixar para ler offline
edisi IV
mempersembahkan




                  1
Salam Klikers!
                                     CD MAGAZINE KL
                                                           IK! kembali hadir,
                                    mudah untuk men                               setelah penerbita
                                                           erbitkan majalah in                         n ke-3 pada tahun
                                                                                    i secara reguler. Ti                       2009. Bukan peke
                                    jaringan kerja agar                                                   m redaksi terus be                        rjaan
                                                            majalah ini kemba                                                     lajar dan memperlu
                                                                                   li hadir ke hadapa                                                    as
                                                                                                        n teman-teman.
                                    Pada edisi ke-4 ini,
                                                           selain menyajikan
                                   teman-teman fem                                 tulisan beberapa ak
                                                          inis, akademisi, da                              tivis lesbian, redaks
                                   dalam proses pene                             n aktivis HAM untu                                  i juga mengundan
                                                          rbitan. Redaksi be                            k menyumbangka                                    g
                                                                                 rharap kehadiran                                n tulisan dan terliba
                                   bahwa komunitas                                                    mereka dapat men                                  t
                                                         lesbian tidaklah se                                                   jadi simpul pengua
                                   Bukankah tidak ha                             ndiri dalam mempe                                                   t,
                                                         rus lesbian yang m                             rjuangkan kesetara
                                                                                 enyuarakan hak as                                an haknya di Indo
                                  yang peduli pada                                                     asi lesbian? Kita bi                           nesia.
Redaksi:                                               penghapusan disk                                                        sa melibatkan siapa
                                                                              riminasi dan kekera                                                       saja
Rai                                                                                                   san terhadap lesb
                                  Tema “Kesehatan                                                                            ian.
Kamilia Manaf                                           Reproduksi Lesbia
                                 membicarakan isu                              n” kami angkat, ka
                                                        tersebut. Ini juga pe                        rena belum banyak
Lia Rahmawati                                                                     rtanda akses inform                           literatur yang
                                 perempuan lesbia                                                         asi dan pelayanan
Dewi Nova Wahyuni                                     n belum menjadi pe                                                           kesehatan reprod
                                 komunitas lesbian.                             rhatian serius mas                                                    uksi
                                                        Juga berkaitan de                             yarakat Indonesia
Arwani                                                                        ngan peringatan Ha                             , bahkan di kalang
                                 Desember lalu, su                                                     ri AIDS Sedunia ya                         an
                                                      dah saatnya komun                                                        ng kita peringati pa
Layouter:                       untuk perempuan                                itas lesbian Indone                                                    da 1
                                                      lesbian. Selain itu                            sia lebih banyak bi
                                                                           , peringatan Hari HA                               cara tentang seks
Estha Vadose                    momentum pentin                                                      M Internasional 10                            aman
                                                       g bagi komunitas                                                        Desember menjadi
                                sebagai bagian da                           lesbian untuk men
Agus Wiyono                                          ri hak asasi manus                             yuarakan hak asas
                                                                           ia. Dan bagaiman                                i perempuan lesbia
                               masyarakat Indone                                                  a kita memaknai Ha                              n
Email :                                               sia setiap tanggal                                                   ri Ibu, yang diperin
                                                                            22 Desember, deng                                                    gati
pelangiperempuan@gmail.com                                                                           an perspektif kita
                               Terima kasih kepa                                                                             sebagai lesbian.
                                                    da teman-teman ya
                              penyuntingan dan                               ng telah menyum
Website :                                           produksi CD Magaz                              bangkan tulisan da
                                                                             ine KLIK! Semoga                              n terlibat dalam pr
www.pelangiperempuan.or.id    berkelanjutan dan                                                     CD Magazine KLIK                              oses
                                                    reguler dengan ja                                                       ! dapat terbit seca
                                                                         ringan kerja yang                                                       ra
                                                                                                 lebih luas.
Account :                     Edisi kali ini juga ka
                                                     mi hadirkan sebaga
Bank Central Asia            Baru 2012 untuk te                              i kado meyambut
                                                    man-teman pemba                                 Tahun
cab. Pademangan              LGBT Indonesia ki                              ca. Semoga perger
                                                   an maju dan solid                                akan
Institut Pelangi Perempuan   berikutnya!                                untuk tahun-tahu
                                                                                                n
No. Rek. 4870 26 8888
Institut Pelangi Perempuan   Kamilia Manaf
Production © 2011
                             Redaktur
                                                                                                                                                               2
Daftar Isi



  hot issue    4        musik     38
    kongkow les 13     lez idol   51
  curcol 26               lez smart    59
interview 27         healthy tips 63
     lez talk 31         tips n triks 65
lez movie 35           puisi 67
 buku 37



                                            3
4
Gurlz, jarang ya kita dengar pembicaraan yang rada dalam tentang kes-
 ehatan reproduksi dan seksual pere muda kayak kita. Padahal penting
lho J. Karena dianggap tabu buat diomongin, baik di lingkungan kelu-
  arga maupun masyarakat, jadinya pas kejadian kita suka kayak orang
    bingung gitu. Ya kan (;p). Contohnya ada istilah “mbah brewok lagi
  mimisan” alias sedang menstruasi. Coba deh tanya sama diri sendiri,
    ada yang tahu nggak sih bagian-bagian vagina itu apa aja? Hehehe.
   Pasti langsung garuk-garuk kepala, deh. Tubuh sendiri aja kita nggak
                                                              ngenalin.

Nah, daripada tambah berkerut tuh alis atau langsung ada background
  lagu Dewiq yang “BeTe” (;p), yuk kita kenali alat reproduksi kita dan
 kita korek bocoran-bocoran kesehatan reproduksi atawa kespro, agar
                                          makin jadi lesbian yang PD.



                                                                          5
Lanjut ya Jeung-jeung. Alat reproduksi perempuan terdiri
atas dua bagian, yaitu bagian luar dan dalam.
Bagian luar memiliki fungsi:
•   Bibir kemaluan (labia mayora), yaitu daerah yang
    berambut. Ini rambut punya fungsi juga, cuy. Yaitu,
    sebagai pelindung yang menjaga agar bagian dalam
    kita tetap lembap.
•   Bibir dalam kemaluan (labia minora), yaitu daerah
    yang nggak berambut dan memiliki jaringan serat
    sensorik yang luas, yang sangat peka karena men-
    gandung ujung syaraf. Itulah sebabnya bagian ini
    sangat sensitif.
•   Vagina, yaitu rongga penghubung antara alat re-
    produksi bagian luar dan dalam. Sudah ya bagian
    dalamnya J.




                                                           6
Sekarang kita bahas alat reproduksi bagian dalam yang
                              memiliki fungsi sebagai berikut:
  Vagina bagian luar. Ini jalan keluar darah haid dan jalan bagi
   bayi lahir (sifatnya sangat lentur sehingga bayi dapat keluar
                                                melalui vagina).
   Leher rahim (cervix). Ini dia nih penghubung antara vagina
                                                  dan rahim.
      Rahim (uterus). Ini tempat sel telur yang sudah dibuahi
     tumbuh dalam rahim selama kehamilan. Bila telur nggak
         dibuahi, maka sel telur nempel gitu di dinding rahim.
  Selanjutnya dinding rahim menebal lalu luruh dan mengalir
    ke luar dalam bentuk darah. Inilah yang disebut haid atau
                                                   menstruasi.
Saluran telur (tuba falopi), yaitu dua saluran di sebelah kanan
    dan kiri rahim yang berfungsi sebagai penghubung rongga
                                        rahim dan indung telur.
    Dua buah indung telur (ovarium) berfungsi memproduksi
        sel telur dan hormon perempuan, yaitu estrogen dan
progesteron. Atas pengaruh hormon, satu hingga dua sel telur
masak setiap bulan, lalu dilepaskan ke dinding rahim. Dinding
   rahim ini akan menebal, yang sebenarnya berguna sebagai
                   tempat sel telur bersarang setelah dibuahi.



                                                                   7
Organ reproduksi perempuan

  Indung telur, jumlahnya dua buah, terletak di kiri dan
  kanan rahim. Berfungsi untuk mengeluarkan sel telur
  sebulan sekali secara bergantian.
  Fimbria (ujung rahim), bentuknya seperti tangan.
  Berfungsi menangkap sel telur yang dikeluarkan
  indung telur.
  Saluran telur, berfungsi mengantar telur dari indung
  telur menuju rahim.
  Rahim, berfungsi sebagai tempat menyimpan janin.
  Leher rahim.
  Liang sanggama, berfungsi sebagai tempat keluarnya
  menstruasi dan sebagai jalan keluar bayi saat
  melahirkan.




                                                           8
Nah, sekarang siapa yang hobi ngaca? Kalau ada yang nunjuk tangan… bagouz!
    Mari berkaca. J Merasa kulit wajah mulai bermasalah? Ada yang cenderung
       kering, berminyak, normal. Apa kalian melihat ada payudara yang tumbuh
 sempurna ;p, puting menonjol, bentuk tubuh berlekuk? J Cek yang di samping
     kiri-kanan, bulu-bulu ketiak sudah rapi belum. Hehehe. Juga yang di bawah,
yaitu bulu yang tumbuh di atas permukaan kelamin kita. Nah, kalau tanda-tanda
  itu ada pada kita, nggak perlu khawatir, Jeung! Berarti telah terjadi perubahan
                                      fisik menjadi seorang perempuan. Haiyah.
     Selain yang terlihat dari luar, perubahan juga terjadi di dalam tubuh. Otak
      akan mengeluarkan zat-zat kimia yang disebut hormon. Hormon ini akan
memengaruhi perubahan fisik dan emosi cewek pada masa pubertas, terutama:
  estrogen dan progesteron yang diproduksi indung telur. Rahim, saluran telur,
       indung telur, rongga panggul, dan vagina tumbuh seakan bersiap untuk
  melakukan fungsi dan proses reproduksi yang ditandai dengan adanya siklus
                                                                     menstruasi.
   Satu kali per bulan indung telur melepas satu sel telur ke saluran indung telur,
         lalu bergerak menuju rahim. Siklus biasanya terjadi 28 hari sekali (dengan
             kisaran 21 - 35 hari). Ada yang masih punya catatan nggak tanggal hari
   pertama haid? (Wah memorial sekali ya (;p) sampai diingat-ingat). Masa subur
 perempuan 14 hari sebelum haid berikutnya. Bila sel telur dalam perjalanannya
menuju dinding rahim (masa subur) nggak bertemu dengan sel sperma (artinya,
      tidak terjadi hubungan seksual dengan laki-laki pada masa subur), maka sel
    telur beserta lapisan dalam dinding rahim tempatnya bersarang luruh dan ke
  luar melalui lubang vagina sebagai darah haid/menstruasi. Setelah haid selesai
    (5 - 7 hari), indung telur mulai bersiap melepas sel telur berikutnya, di bawah
pengaruh hormon estrogen. Begitu seterusnya setiap bulan, sehingga siklus haid
                              dianggap siklus bulanan, yang disebut “datang bulan”.


                                                                                      9
Nah, setelah mengenali alat reproduksi dan pertumbuhan tubuh kita, mari
kenali cara-cara merawat kesehatan alat reproduksi kita. Kita bisa jadi rentan
terhadap penyakit kalau kurang gizi atau kelelahan. Apalagi kalau kita malay
banget ngerawat kesehatan tubuh. So, jangan sampai deh kita termasuk yang
kekurangan gizi. Nggak mau kan dibilang lesbian bergizi buruk (;p). Derita
sekalee. Terlalu banyak mengonsumsi junk food itu tidak baik untuk tubuh.
Seimbangkan asupan makanan dengan mengonsumsi makanan organik atau
yang alami.
Simple-nya aja deh tentang perawatan kuku. Kuku panjang, apalagi yang nggak
bersih, bisa menyebabkan luka pada leher rahim yang nggak bisa dideteksi
dengan mudah. Luka kecil ini kalau dibiarin terbuka memungkinkan kotoran
masuk dan membawa bakteri atau virus. Apabila nggak segera diatasi, semakin
lama… bakteri atau virus ini bisa merambat ke atas sampai ke rahim yang dapat
menyebabkan kanker rahim. Hmm, ada yang lagi nunduk sedih ya.… (;p) Teringat
sesuatukah? Hehehe. Sudah, ndak apa-apa.… Yang penting ke depan jangan
diulangi lagi ya. J Mulai dari sekarang yuk mareee rajin memotong kuku dan
merendam tangan pada larutan air dan sabun bayi sambil disikat, pasti jadi
mukjizat. Wakakak.
Nyok kita lanjut ngomongin rambut kelamin. Kerapian rambut kelamin juga kudu
diperhatiin. Rambut harus rajin digunting atau trim, tapi jangan sampai botak
ya. J Apalagi kalo punya niatan di-wax. (;p) Yang ada malah iritasi. Parahnya lagi
bisa memicu kanker pada kulit sekitarnya. NgeriiiHHH! Kenapa rambut kelamin
perlu digunting? Karena jika terlampau lebat bisa seperti hutan belantara
(kenapa nggak dikepang aja? ;p). Vagina jadi mudah lembap, kotor, bermunculan
kutu, memicu keputihan, gatal-gatal, iritasi kulit, dan sebangsanya. Tapi santai
aza, semua akan kembali sehat, selama kita tahu cara merawatnya.



                                                                                 10
Selanjutnya soal khitan perempuan. Jangan merinding dulu. Khitan
    anak perempuan menjadi bagian dari persoalan reproduksi perempuan.
    Ini termasuk tindak kekerasan terhadap kita-kita orang, lho! Kenapa?
    Karena telah terjadi pemotongan pada bagian tubuh cewek yang paling
    sensitif, yaitu klitoris. Secara logika memang sulit banget dimengerti apa
    manfaatnya. Dan, boleh jadi pemotongan klitoris justru menghilangkan
    kenikmatan seksual perempuan. Apalagi jika prosesnya tidak bersih,
    bisa menimbulkan infeksi dan penyakit lain di vagina kita. Sedih ya… 

                                                                       Siap-siap…! Bentar lagi kita ngomongin yang berdarah-darah. Hehehe.
                                                                       Ini dia, menstruasi. Ini merupakan tanda-tanda kematangan alat
                                                                       reproduksi cewek. Ditandai terjadinya haid pertama, yang disebut
                                                                       menarche yang dimulai sekitar umur 8 - 12 tahun. Mungkin ada diantara
                                                                       kita yang dapet haid di atas umur 12 tahun, masih nggak hafal kapan
                                                                       haid, nggak ngeh dengan tanda-tandanya, nggak nyaman dengan
                                                                       periode menstruasinya, atau kelabakan karena saking sakitnya baik
                                                                       sebelum dan sesudah periode. Rasa nyeri (kram) perut yang menyertai
                                                                       bisa ringan, tetapi bila sangat nyeri, mendingan periksa deh ke dokter.
                                                                            a. Struktur dinding rahim segera sesudah haid
                                                                            b. Indung telur melepas satu sel telur ke arah saluran fallopian
                                                                               (masa ovulasi)
                                                                            c.   Sel telur berjalan ke arah rahim (dinding rahim bertambah
                                                                                 tebal)
                                                                            d. Haid atau menstruasi


gambar struktur dinding rahim selama siklus haid
                                                                                                                                                 11
Tenang…. Nggak usah bingung, karena itu hal wajar. Bila sudah
mengalami menarche, itu artinya tubuh kita sudah menghasilkan sel
telur, jadi perempuan yang reproduksinya matang, dech. J

Selain perawatan, kita juga perlu melakukan kontrol (tes) kesehatan:
screening, pemeriksaan pelvic dan payudara, pelayanan gizi dan
nutrisi, dan sebagainya. Ini penting, supaya jika ada penyakit bisa
terdeteksi sejak dini, sehingga kita dapat mengambil langkah baik untuk
pencegahan (prevention) maupun pengobatan (treatment) saluran
reproduksi.
Informasi yang benar mengenai kespro sangat kita perlukan supaya
kita tahu cara menyikapi perkembangan tubuh kita (aww.. aww..
*blushing). Di antaranya melalui Kongkow Lez IPP J atau media lain,
seperti ceramah, diskusi, seminar, dialog, leaflet, dan brosur. Lebih
asyik lagi kalo kita bisa konsul dengan konselor medis sebaya yang
youth friendly (peer counselor / peer educator) melalui surat, hot-line,
tatap muka, konsultasi udara atau talk show di radio. Maksudnya,
kita lebih nyaman berhadapan dengan mereka yang menghargai dan
bersahabat dengan kaum muda serta menghargai privasi dan kerahasiaan klien, dunk. ^_~

Beberapa orang juga bilang lesbian lebih rentan terkena kanker payudara, seperti tokoh Dana di L
Word. Mmhhh... trus bener nggak siy juga cenderung terkena kanker rahim? Keturunan nggak? Seperti
yang kita bahas sebelumnya, bila sudah mendapat informasi yang benar untuk mengenali tubuh
perempuan; asupan makanan yang bergizi; melakukan perawatan simple sehari-hari; mengikuti tes
kesehatan baik untuk pencegahan, perawatan, maupun pengobatan; berkonsultasi dengan
pihak yang tepat; sangat mungkin kecenderungan untuk kanker itu bisa diminimalkan,
karena masih ada faktor yang kita harus cari tahu dari sejarah keluarga. Satu
hal, utamakan untuk menjaga kebersihan organ reproduksi, karena akan
berpengaruh pada keseluruhan kesehatan tubuh kita. Okay?



                                                                                                    12
13
IPP pernah loh ngadain kongkow ngebahas tema di atas. Rame? Pastinya...

Kesehatan Reproduksi Perempuan Lesbian waktu itu dibahas 14 April 2007 di Hivos, yang berlokasi di
Jalan Wijaya III Kebayoran Baru.Waktu itu ngebahas tentang Pengenalan alat reproduksi perempuan,
kaya’ klitoris, selaput dara, rahim dan indung telur. Wow...

Dibahas juga beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menjaga kesehatan alat reproduksi
seperti kebersihan alat kelamin atau alat reproduksi, kebersihan kuku, kerapihan rambut kelamin,
penggunanan celana yang ketat dan tidak menyerap keringat, jamu tradisional, cairan pembersih alat
kelamin dan kebersihan sex toys. Gejala-gejala yang harus diperhatikan oleh perempuan dan penyakit
menular seksual juga diomongin loh di kongkow ini.




                                                                                                     14
Nah untuk Safe Sex is Hot Sex waktu 2 April 2008 tema yang bikin kita
    semangat ini dibahas di sekretarian IPP di Pintu Air IV Pasar Baru. Dari
    temanya aja udah terasa “Hot”nya, jadi kebayang donk gimana waktu
    kongkownya. Hot Sex... Eh salah, maksudnya Hot banget pembahasan
    dan suasananya. Di kongkow ini ngebahas istilah-istilah sex dalam dunia
    lesbian seperti treebodysm, linking dan fingerfuck.

                                                                               Tambah seru waktu dibahas tentang penyakit-
                                                                               penyakit yang bisa nular waktu berhubungan seks.
•     Treebodysm, bahasa kitanya tuh menggesek-gesekkan vagina                 Tapi tau ga siy yang bikin lebih seru lagi? Kamel yang
      pada bagian tubuh pasangan kita, misalnya pada vagina                    menjadi pembicara sekaligus moderator bukan Cuma
      pasangan kita sendiri atau bisa juga pada bagian tubuh yaitu             ngejelasin tapi sampai memperagain semua contoh
      pada tulang ekor, perut, paha, yang penting kita dan pasangan            peralatan sex, dari mulai lubricant waterbase sampai
      kita merasa nyaman, dan yang lebih penting lagi harus ada                kondom untuk cewek yang terbuat dari lateks. And
      komunikasi.                                                              you know what? Kamel juga membawa contoh toy
•     Linking, hm...siapa siy yang ga’ tau istilah yang satu ini.              sex asli dari Jerman loh. Tapi untuk yang satu ini jelas
      Istilah yang udah umum banget. Liking tuh artinya menjilat.              ga’ diperagain. Soalnya kalau diperagain nanti pasti
      Maksudnya menjilat di sini adalah kita menggunakan lidah                 .........
      untuk menjilat bagian sensitif pasangan kita yaitu pada vagina
      atau klitoris.
•     Fingerfuck, atau yang lebih sering kita dengar dengan istilah
      Fingering adalah menggunakan jari untuk menyentuh daerah
      klitoris dan sekitarnya (udah kaya’ kota aja. Hihi..hihi..) atau
      memasukkan jari ke vagina pasangan kita.




                                                                                                                                          15
Kamilia Manaf


                                Setelah bincang santai mengenai kesehatan reproduksi, Kongkow
Pertukaran cairan vagina     Lez dilanjutkan dengan topik “Safe Sex is Hot Sex”. Topik ini penting
merupakan salah satu media           untuk teman-teman lesbian, karena wacana seks aman lebih
penularan HIV/AIDS.                    banyak untuk konteks pasangan heteroseksual dan laki-laki
                             homoseksual. Seperti kampanye peduli HIV/AIDS yang lebih banyak
Kongkow Lez
                                 dikaitkan dengan proses penularan HIV/AIDS melalui pertukaran
                                cairan antara penis dan vagina untuk kalangan heteroseksual dan
                                 anal seks pada laki-laki homoseksual. Jarang sekali pembicaraan
                               seks aman untuk lesbian, karena lesbian dianggap kelompok yang
                             tidak rentan terkena HIV/AIDS. Anggapan seperti ini berakibat pada
                                     kurangnya sarana dan akses informasi untuk seks aman bagi
                             lesbian. Berbeda dari seks aman untuk gay dan waria, yang banyak
                               dibicarakan sejak tahun 1980-an, ketika ditemukan virus HIV/AIDS
                               pada tahun 1980-an di Bali pada kelompok gay. Tidak akan mudah
                                 menemukan informasi mengenai seks aman untuk lesbian pada
                                                                artikel atau literatur di Indonesia.




                                                                                                       16
Kongkow Lez yang diadakan pada 12 Januari 2008 tersebut difasilitasi oleh penulis. Aku mengawali perbincangan dengan
memancing teman-teman peserta agar mengajukan pertanyaan seputar seks. Namun, teman-teman terlihat malu-malu
untuk bertanya, sehingga aku berpikir keras bagaimana agar mereka tergerak untuk bertanya. Aku menjelaskan bahwa
Kongkow Lez adalah sesi ngobrol santai. Jadi, teman-teman tak perlu takut bertanya, karena tidak ada pertanyaan yang
salah atau benar. Aku juga mengerti kondisi teman-teman yang masih menganggap tabu untuk membicarakan seks. Namun,
menurutku, justru karena penabuan inilah kita tidak mengerti atau mengetahui bagaimana melakukan seks yang aman.
Misalnya bagaimana menghindari atau menangani penyakit infeksi menular seksual (IMS) seperti HIV/AIDS dan jenis
penyakit lainnya. Tujuan mengangkat topik ini untuk mengajak teman-teman berpikir bahwa ketika berbicara masalah seks
tidak hanya terbatas pada teknik-teknik melakukan hubungan seks, tetapi juga penting untuk menjadi sebuah ruang
informasi mengenai kesehatan reproduksi bagi komunitas lesbian. Realitasnya banyak lesbian muda dan remaja yang belum
yakin akan identitas seksualnya, kemudian berusaha melakukan hubungan seks dengan perempuan untuk meyakinkan
dirinya. Hal itu kadang dilakukan tanpa dibekali pengetahuan seks yang memadai. Aku jika ingin lebih mengenal seorang
perempuan, biasanya mengajak jalan bareng dan saling bercerita tentang diri masing-masing untuk membangun
komunikasi. Terlebih ketika aku kurang tahu apakah dia perempuan lesbian, biseksual, atau heteroseksual. Ketika sudah
beberapa kali dia menerima ajakan untuk jalan bareng, aku memberanikan diri untuk mengetahui ketertarikan dirinya
kepadaku dengan berpelukan dan sekadar mencium pipi. Jika dia merasa cukup nyaman dan tidak menolak, maka itu
merupakan respons positif. Namun, ketika bahasa tubuhnya tidak merespons secara positif atau menolak, berarti dia belum
yakin untuk berdekatan denganku atau memang hanya ingin berteman tanpa ada relasi khusus. Hal-hal seperti itu justru
dapat lebih membangun keyakinan diri dan membuatku tak ragu mendekati perempuan yang kusukai.
   Akhirnya aku meminta pendapat pada teman-teman peserta mengenai arti seks. Anita berpendapat, sebagai lesbian kita
tidak ditekankan pada hubungan seks saja dan ditekankan hanya pada satu waktu. Misalnya ketika kita jalan bareng,
mungkin lama-kelamaan akan ada yang berkata “eh, lu lesbian ya?”. Seperti itu, dan memang semua itu butuh proses.
Menurut Anita, hubungan seks juga dapat diawali dengan rasa sayang atau cinta. “Misalnya kalau teman-teman sudah cinta
pada orang lain, itu bisa sangat ekspresif, bergandengan tangan, memeluk, mencium. Kemudian barulah ke arah hubungan
seks.” Anita juga menekankan perlunya pendidikan seks agar dapat menjalankan seks yang aman.




                                                                                                                          17
Aku menyambung pendapat Anita. Jika kita berbicara tentang seks aman, bukan berarti sebatas bagaimana memakai
kondom, harus aman dari HIV/AIDS, dan lain-lain. Penting juga mengetahui cara membangun komunikasi, bagaimana
saling terbuka dengan pasangan atau pacar kita. Bagaimana memperlakukan pasangan kita, seperti bertanya apakah
pasangan sudah benar-benar ingin melakukan hubungan seks atau bertanya apakah dia tidak keberatan kalau kita
menyentuhnya? Komunikasi seperti itu merupakan bagian dari seks aman, karena seks aman tidak
mungkin terjadi jika hanya menguntungkan satu pihak, harus kedua belah pihak. “Misalnya dalam satu       Jika kita berbicara
relasi salah satu pihak merasa ingin sekali melakukan hubungan seks, tetapi pasangannya sedang dalam       tentang seks aman,
masa stres karena kehilangan pekerjaan atau memikirkan pekerjaan di kantor dan lain-lain, tentu       bukan berarti sebatas
hubungan seks akan sulit terjadi. Dan jika dipaksa terjadi akan memberikan tekanan pada salah satu           bagaimana memakai
pihak.                                                                                                     kondom, harus aman
                                                                                                            dari HIV/AIDS, dan
   Di tengah perbincangan itu, Ana bertanya, “Sebenarnya apa arti seks?” Sebagian peserta menjawab
                                                                                                            lain-lain. Penting
seks adalah esek-esek. Ini adalah istilah yang dipergunakan sebagian orang untuk membicarakan hal yang
                                                                                                        juga mengetahui cara
berbau seks. Beti berpendapat bahwa seks sesuatu yang dapat melatih kesabaran kita. Pendapat itu
                                                                                                       membangun komunikasi,
berdasarkan kesabaran Beti menghadapi pasangannya yang menganggap seks sesuatu yang sakral.
Karena itu, pasangannya juga tidak dapat melakukan seks dalam keadaan tertekan. Situasi itu membuat
                                                                                                                bagaimana saling
Beti belum pernah melakukan hubungan seks dengan pasangannya. Sedangkan Tina memaknai seks
                                                                                                                  terbuka dengan
sebagai hubungan intim yang dilakukan pasangan kekasih. Sarah menjelaskan bahwa tidak semua               pasangan atau pacar
hubungan seks menyenangkan, jika dilakukan secara paksa, ketika salah satu belum siap melakukannya.                        kita.
Nadia menambahkan, umum dipahami seks dilakukan karena cinta. Padahal, seks dapat juga diartikan
sebagai kegiatan bermesraan atau sekadar berciuman. Misalnya saja ada pasangan melakukan ciuman, namun satu pihak
merasa tidak puas, menurut dia bisa disebut seks juga. Mendengar pendapat teman-teman tersebut, Beti gelisah. “Apakah
bergandengan tangan merupakan kegiatan seks?” tanyanya. Lina menjelaskan, termasuk kategori seks atau bukan
tergantung pada tujuannya. “Misalnya saja bergandengan tangan yang tujuannya melindungi pasangan ketika berada di
jalan, itu bukan seks. Seks itu lebih dari sekadar memegang tangan.”
  Ana yang melontarkan pertanyaan, belum puas atas jawaban teman-teman. Dia menginginkan jawaban yang lebih
spesifik. Nadia kembali mengungkapkan pendapatnya tentang seks. Menurut dia, seks ada dua jenis: seks yang karena
nafsu dan seks sebagai ungkapan kasih sayang kepada pasangan. “Seks yang karena kasih sayang itu bertahap, seperti
mencium terlebih dahulu, setelah itu baru meraba ke yang lain. Sedangkan seks karena nafsu biasanya kasar, karena
memang niatnya hanya untuk seks. Jadi langsung main raba sana raba sini.” Menurut dia, itu tidak sopan.




                                                                                                                                   18
Sandri mengatakan, sebenarnya pada komunitas lesbian masih terjadi kebingungan memaknai seks. Sementara dunia hetero
mempunyai definisi dan konsep yang jelas mengenai seks, yaitu persetubuhan antara laki-laki dan perempuan dan terjadi penetrasi.
Kemudian Sandri menjelaskan penetrasi adalah masuknya alat kelamin laki-laki atau penis ke dalam alat kelamin perempuan atau
vagina. Konsep hubungan seks di dunia gay, juga lebih jelas, karena ada penetrasi penis pada anal. Lalu bagaimana mendefinisikan
hubungan seks bagi komunitas lesbian? Sandri pun mempertanyakan apakah sudah banyak literatur yang membahas konsep seks
dalam relasi lesbian.
  Menanggapi pendapat teman-teman, aku membagikan informasi praktik-praktik seksual lesbian yang bersumber website seks
aman bagi lesbian. Kesulitanku, website tersebut dalam bahasa Inggris, dan bukan konteks Indonesia, jadi sebisa mungkin
kuadaptasikan dengan pengalamanku yang semoga konteksnya lebih dekat dengan teman-teman. Praktik-praktik seksual ini istilahnya
masih dalam bahasa Inggris dan aku belum tahu penerjemahan yang tepat dalam bahasa Indonesia. Tentu praktik seksual lesbian
banyak macam dan gaya. Ini berdasarkan pengetahuanku dari pengalaman seks pribadiku dengan pasangan yang berbeda-beda,
karena berbeda orang berbeda juga praktik seksual yang disukainya. Beberapa informasi tentang praktik seksual juga pernah aku
dapatkan dari buku tentang seks lesbian. Namun hari itu aku hanya menjelaskan cukup beberapa hal yang terkait dengan isu seks
aman.
  Pertama kujelaskan tentang tribadism, yaitu menggesek-gesekkan vagina, terutama bagian klitoris pada bagian tubuh pasangan,
misalnya pada vagina pasangan. Di komunitas lesbian, praktik ini disebut ‘dumek’ akronim dari adu memek. Selain itu bisa juga
menggesekkan vagina pada bagian tubuh yang lain, seperti tulang ekor, perut, paha, yang penting kita dan pasangan merasa nyaman.
Lebih penting lagi harus ada komunikasi agar kita mengetahui perlakuan seperti apa yang membuat nyaman pasangan.
   Kedua, licking atau menjilat bagian sensitif pasangan, seperti vagina atau klitoris. Klitoris merupakan bagian paling sensitif pada
perempuan, karena di bagian itu terdapat sekitar empat puluh ribu lebih saraf. “Jadi, jika ingin merangsang pasangan, klitoris ini
bagian paling sensitif untuk bisa dirangsang.” Kesulitannya adalah jika kita tidak mengetahui kapan pasangan merasa nyaman. Kita
perlu menanyakan kepada pasangan terlebih dahulu apakah menyukainya atau tidak. Karena sebagian orang belum tentu menyukai
licking. “Jangan karena kita menyukai licking, lalu memaksa pasangan untuk melakukannya. Yang seperti itu tidak benar.” Jika
pasangan kita menyukainya, langkah-langkahnya adalah pertama kita sentuh tubuh pasangan dengan bibir dan posisi kita di atas
pasangan. Lalu perlahan-lahan kita buka kedua pahanya, seperti membuka kedua sayap kupu-kupu. Kemudian kita bisa memulai
mencium bagian vagina pasangan dan tepat pada klitorisnya. Ada bahasa-bahasa tubuh yang dapat kita baca, apakah pasangan
                             merasa nyaman atau tidak. Kita tidak mungkin memperhatikan wajah pasangan, sementara kita berada di
                              bawah tubuhnya dan tertutup oleh kedua pahanya. Bahasa tubuh itu seperti sikap pasangan yang
                              memegang rambut kita atau mengeluarkan suara mendesah seperti “ough...”. Itu tandanya dia
                             menikmati.

                                                                                                                                         19
sebenarnya pada
    komunitas lesbian
        masih terjadi                  Praktik seksual lainnya dikenal dengan istilah fingerfuck. Aku sengaja tidak langsung
 kebingungan memaknai               menjelaskan artinya, karena yakin teman-teman akrab dengan praktik ini. Dina menjelaskan
                                    fingerfuck adalah salah satu praktik hubungan seks lesbian menggunakan jari tangan untuk
      seks. Sementara
                                    menyentuh klitoris. “Kita harus hati-hati. Bisa memulai dengan satu jari untuk mengetahui
         dunia hetero
                                    kenyamanan pasangan. Kemudian bisa berlanjut menambah beberapa jari jika pasangan makin
   mempunyai definisi
                                    terangsang dan memintanya.” Maksud Dina, untuk mengawalinya jangan langsung
      dan konsep yang
                                    menggunakan banyak jari, karena dapat menimbulkan rasa sakit. Aku menambahkan, sangat
 jelas mengenai seks,
                                    penting menjaga kesterilan jari-jari dan tangan. Cara mensterilkannya dapat dibersihkan
   yaitu persetubuhan
                                    menggunakan air hangat-hangat kuku atau sabun cuci tangan. Dan jika mau memasukkan jari ke
 antara laki-laki dan
                                    liang vagina pasangan, minta dulu persetujuannya, karena tidak setiap orang suka
perempuan dan terjadi               melakukannya.
           penetrasi.
                                         Aku kemudian mengeluarkan beberapa alat seks aman yang dapat digunakan selama
                                      fingerfuck. Alat seks aman ini kudapatkan dari Lesben Beratung. Alat pertama yang kutunjukkan
 sarung tangan karet yang biasa dipakai dokter untuk operasi atau bidan ketika membantu ibu melahirkan. Alat kedua, kondom jari
 atau finger condom, terbuat dari lateks atau karet. Sebagian perempuan memiliki vagina yang sangat sensitif, penggunaan bahan
 lateks bagi mereka dapat menimbulkan iritasi. Untuk situasi seperti itu, dianjurkan menggunakan bahan non-lateks. Hal lain yang
 perlu diperhatikan, ketika fingering atau fingerfuck, permukaan vagina harus basah oleh lendir akibat rangsangan. Hal itu untuk
 menghindari iritasi atau luka pada vagina. Sebagian vagina perempuan memproduksi cairan sangat produktif ketika terangsang.
 Namun jika vagina pasangan atau kita tidak produktif menghasilkan cairan, maka perlu menggunakan lubricant. Lubricant adalah
 cairan untuk membantu pelumasan. Lubricant bisa dilumaskan pada permukaan vagina. Lubricant bisa kita dapatkan di apotek. Ada
 dua jenis lubricant, yaitu yang berbahan dasar air dan yang berbahan dasar minyak. Jika kita memakai kondom ataupun kondom
 tangan dari lateks, disarankan memakai lubricant yang water based (berbahan dasar air). Jangan yang oil based (berbahan dasar
 minyak), karena minyak dapat merusak lateks. Aku juga membagikan cairan lubricant kepada teman-teman agar dapat merasakan
 sendiri bagaimana cairan lubricant. Suasana menjadi ramai, karena sebagian teman baru pertama kali mengenali cairan tersebut.
   Usai penjelasan alat seks, Jenny berbagi pengetahuan mengenai fingerfuck dan licking, yang ia peroleh dari seorang seksolog.




                                                                                                                                      20
Jenny menyarankan pada saat ingin melakukan licking, pastikan mulut tidak ada sariawan. Mulut yang sariawan dapat menimbulkan
kanker dan penyakit lain pada vagina. Dan jangan sampai melukai vagina, karena itu juga berbahaya sekali. Jika sedang flu atau
batuk, disembuhkan dulu. “Karena ketika kita terkena flu atau batuk, virusnya akan ikut masuk ke vagina lalu ke organ reproduksi
yang lebih dalam yang dapat merusak peranakan. Terkait fingering atau fingerfuck, kusarankan juga mengenakan kondom tangan
atau sarung tangan lateks yang biasa dipakai dokter. Sebab, misalnya di jari tangan terdapat luka, ketika jari masuk ke vagina, luka
tersebut akan membuka penularan dan virus dari luka tangan bercampur dengan cairan vagina.
   Selanjutnya aku membagikan pengalaman temanku yang yang bingung dan takut ketika pertama kali berhubungan seksual dengan
perempuan. Ceritanya dia berusaha melakukan penetrasi ke vagina pasangannya menggunakan jari, tapi kemudian pasangannya
berteriak kesakitan dan itu membuat dia ketakutan. Setelah kutelusuri bagaimana prosesnya, ternyata dia tidak berusaha
merangsang pasangannya terlebih dahulu, akibatnya pasangan kaget dan kesakitan. Kisah ini bukan lelucon, tapi menjadi
pembelajaran bagaimana akibatnya jika kita kekurangan informasi seks aman bagi lesbian. Kurangnya informasi mengenai praktik
seks aman lesbian membuat sebagian lesbian muda dan remaja “belajar” dari video porno lesbian, yang tidak selalu memberikan
informasi yang tepat. Sebaliknya, banyak film yang mempertontonkan praktik seks yang tidak aman. Misalnya video yang
menunjukkan aktrisnya mengenakan kuteks kuku saat melakukan fingerfuck. Ini bukanlah seks aman, karena bahan dasar kuteks
kuku merupakan bahan kimia, yang tidak baik untuk kebersihan dan kesehatan vagina. Juga dalam video yang mayoritas produk luar
itu diperlihatkan bagaimana mereka bergantian menggunakan dildo, tanpa disterilkan sebelum bergantian dipakai pasangan seksnya.
Praktik itu sangat rentan menimbulkan penularan HIV/AIDS.
   Aku melanjutkan perbincangan mengenai lesbian dan HIV/AIDS dengan mengajak teman-teman mendiskusikan beberapa gambar,
secara berkelompok. Gambar-gambar yang kuperoleh dari Lesben Beratung tersebut menunjukkan beberapa cara melakukan
hubungan seksual dan beberapa aktivitas sehari-hari. Para peserta diminta menjelaskan apa yang mereka lihat dari gambar-gambar
tersebut, kemudian membahas bersama-sama apakah aktivitas-aktivitas tersebut rentan terhadap penularan HIV/AIDS atau tidak.
Setiap kelompok terdiri atas tiga orang dan tiap-tiap kelompok mempresentasikan satu gambar.




                                                                                                                                       21
Kelompok 1 menjelaskan mengenai praktik prostitusi yang rentan terkena HIV/AIDS, karena tidak ada informasi mengenai kebersihan dan
                                     kesehatan pekerja seksnya. Penjelasan kelompok 1 disetujui peserta yang lain. Aku menambahkan,
                                     pekerja seks dan pelanggannya yang sering berganti-ganti pasangan rentan
                                     terkena HIV/AIDS, jika melakukannya tidak aman. Tidak dapat dipastikan                        Penelitian
                                    semua pekerja seks mengidap HIV/AIDS, demikian juga semua pelanggannya.          menunjukkan pekerja
                                    Jika salah satu mengidap HIV/AIDS dan tidak mau mengenakan kondom,                           seks sering
                                    dapat mengakibatkan terjadi penularan HIV/AIDS. Sebagian peserta                    berhadapan dengan
                                    menambahkan, banyak pelanggan tidak bersedia mengenakan kondom,                pelanggan yang sulit
                                    karena menurut mereka lebih enak tidak memakai kondom. Aku mengiyakan.                 sekali memakai
                                    Penelitian menunjukkan pekerja seks sering berhadapan dengan pelanggan        kondom. Alasan mereka
                                    yang sulit sekali memakai kondom. Alasan mereka antara lain “tidak enak”          antara lain “tidak
atau “alergi”. Menghadapi situasi itu, pekerja seks dapat mengenakan kondom perempuan. Memang kondom               enak” atau “alergi”.
perempuan selain harganya sangat mahal juga penggunaannya tidak mudah. Di Indonesia kondom perempuan                  Menghadapi situasi
belum banyak diperjualbelikan dan banyak yang belum tahu. Kondom ini berbentuk seperti spot atau seperti                itu, pekerja seks
tabung silinder, terbuat dari bahan karet dan dimasukkan ke dalam vagina, sebelum melakukan hubungan seks.               dapat mengenakan
Tetapi itu bukan satu-satunya solusi pencegahan HIV/AIDS. Kita mesti terus mendorong agar laki-laki bersedia            kondom perempuan.
memakai kondom. Salah seorang peserta bertanya, bagaimana jika laki-laki tahu si perempuan memakai
kondom, dan keberatan. Jenny menjelaskan, kondom itu tidak akan terasa atau terlihat, karena letaknya sangat di dalam. Tepatnya, di
vagina ada lorong dan pas pada ujungnya diletakkan, jadi penyampaian penis atau jari tidak akan sampai pada tempat itu.

             Kelompok 2 menjelaskan pemakaian alat jarum suntik pada pertolongan kecelakaan. Penggunaan jarum suntik bisa jadi
           rawan untuk penularan HIV/AIDS jika digunakan lebih dari satu orang dan ada di antaranya yang mengidap HIV/AIDS. Aku
                menjelaskan bahwa yang mengakibatkan penularan HIV/AIDS adanya pertukaran cairan.
           Pertukaran cairan dapat melalui empat cara, yaitu cairan ludah, cairan sperma, cairan vagina,
         dan air susu ibu. “Jadi, jika terjadi kasus seperti itu, maka penularannya sangat rendah.” Yasinta
          juga membagi pengetahuannya bahwa daya tahan virus di dalam dan di udara terbuka kurang
             dari 5 detik. Indah menambahkan, sebenarnya virus itu tidak mati, tetapi mengkristal. Virus
               juga bervariasi, jumlahnya sangat banyak, bahkan berjuta-juta. Ketika terkena obat, virus
             mengkristal dan tidak akan mati. Mungkin saja orang terkena virus dengan varian yang lain,
          sehingga orang yang kekebalan tubuhnya tidak mampu menahan virus itu, maka virus itu akan
           timbul lagi. “Jadi, sebenarnya jika sudah pernah terkena jenis atau varian virus, biasanya tidak
                    akan terkena virus itu lagi. Tetapi bisa saja kita terkena virus dengan varian yang lain.”
                                                                                                                                           22
Kelompok 3 menjelaskan gambar penggunaan jarum untuk tato. “Jadi, jika ada yang menyukai
tato, disarankan lebih berhati-hati. Pastikan pergi ke tempat pembuatan tato yang steril dan
harus mempunyai rekomendasi paling tidak dari teman yang lain. Kita bisa cek sendiri untuk
mengetahui kredibilitas tato shop seperti itu.” Laksmi bertanya bagaimana dengan tato
temporer yang tidak memakai jarum suntik, tetapi sebuah alat seperti lidi. Menurut aku, jika tato
temporer tidak menusuk ke dalam kulit dan tidak menimbulkan luka, sekadar dilukis dengan
kuas dan alat-alat lain yang tidak menusuk, tidak menimbulkan kerentanan. Tetapi jika tato
permanen, alatnya membuat luka. Karena menggores, sehingga bisa terjadi pertukaran cairan.

                                 Kelompok 4 menjelaskan gambar sepasang perempuan
                              berciuman. Menurut kelompok ini, tidak akan terjadi penularan
                              jika keduanya tidak mengidap HIV/AIDS. Jika mengidap pun, jika pada mulut
                              atau bibirnya tidak ada luka sariawan, tidak akan tertular HIV/AIDS. Aku
                              menambahkan, penularan terjadi jika salah satunya ada luka atau sariawan,
                              lalu ada cairan yang mengidap HIV/AIDS masuk ke bagian luka atau
                              sariawan.
                                  Kelompok 5 menjelaskan gambar
                               pasangan lesbian melakukan oral seks,
licking atau menjilat klitoris pada vagina pasangannya. Aktivitas ini
berisiko menularkan HIV/AIDS. Aku menambahkan, licking memang
berisiko tinggi. Pada lesbian, licking menjadi salah satu penyebab HIV/
AIDS, akibat masuknya cairan vagina ke mulut. Begitupun sebaliknya,
cairan ludah masuk ke vagina. Karena itu, sangat dianjurkan melakukan
seks aman dengan menggunakan dental dam, sambil kutunjukkan
bentuknya. Dental dam ada juga yang diberi string agar merekat pada
vagina. Jadi, ketika licking tidak repot memegangi dental dam. Di Indonesia, alat ini sangat sulit
didapatkan. Di beberapa kota di Amerika Serikat, Belanda, Jerman, dan Kanada ada sex shop
yang biasa menjualnya dan harganya sangat mahal. Sebenarnya ada cara lain                                 Dental dam
yang bisa kita pakai, yang lebih murah dan praktis. Kita bisa menggunakan
kondom untuk laki-laki yang terbuat dari bahan lateks. Caranya, potong ujung
kondom dan gunting salah satu sisinya hingga terbelah dan berbentuk segi
empat. Kondom ini kita letakan di vagina, ketika melakukan licking untuk
menghindari kontak langsung cairan vagina pada lidah dan mulut.

                                                                                                                       23
Pada komunitas lesbian, sering kali mengenal pasangan melalui internet atau bertemu di kafe, lalu langsung melakukan hubungan seks.
Kita tidak tahu latar belakang pasangan seks, termasuk jika ternyata dia mengidap HIV/AIDS. Karena itu, disarankan sama-sama melakukan
tes HIV/AIDS dua kali dalam setahun. Sebab, biasanya pada pemeriksaan pertama hasilnya negatif, tapi enam bulan kemudian bisa saja
hasilnya positif.
  Virus HIV/AIDS menggerogoti daya tahan tubuh. Gejalanya bisa flu atau penyakit sariawan yang tidak sembuh-sembuh. Juga bisa
bermacam-macam. Yang mencolok, biasanya flu atau sariawan yang tidak sembuh sampai bertahun-tahun.

                          Kelompok 6 menjelaskan gambar pasangan lesbian yang sedang melakukan hubungan seks.
                       Kegiatan itu kerentanannya cukup tinggi. Karena ada pertukaran cairan vagina, yang merupakan
                       salah satu media penularan HIV/AIDS. Aku menambahkan, gambar itu menunjukkan tribadism, yaitu
                       meng-gesekkan vagina di bagian mana pun tubuh pasangan. Tetapi yang sangat rentan adalah ketika
                       saling menggesekkan vagina.



                                        Kelompok 7 menjelaskan gambar yang
                            menunjukkan 1 laki-laki dan 2 perempuan sedang
               melakukan hubungan seksual, bergantian dari pasangan satu ke
          pasangan lain. Kegiatan ini rentan terkena HIV/AIDS karena berganti-
           ganti pasangan dan juga memasukkan penis ke liang anus atau anal
         seks. Aku menambahkan, kegiatan ini sangat rentan jika salah satunya
           mengidap HIV/AIDS, karena aktivitas seksual yang dilakukan 3 orang
                                    atau threesome dengan melakukan anal seks. Aktivitas penis masuk ke anus juga
                                                rentan untuk penularan, karena sperma bisa masuk ke dalam tubuh.
                                    Kelompok 8 menunjukkan gambar nyamuk. Menurut
                                 kelompok ini, nyamuk tidak dapat menularkan virus HIV/AIDS.
                                             Kelompok 9 menjelaskan pengguna narkoba yang
                                    menggunakan jarum suntik secara bergantian. Jadi, ini rentan
                                                                       terkena virus HIV AIDS.




                                                                                                                                     24
Kongkow Lez ditutup penjelasan Rani dari organisasi peduli HIV/AIDS, mengenai tersedianya test
           HIV/AIDS gratis untuk lesbian. Teman-teman senang sekali mendengar informasi tersebut. Semua
           bertepuk tangan untuk menutup acara pada hari itu.
                                                                                              Lesbian banyak juga
              Pembelajaran dari kongkow kali ini perlunya membangun kesetaraan akses
                                                                                                   yang ibu rumah
           alat-alat seks yang aman untuk lesbian. Lesbian banyak juga yang ibu rumah
                                                                                                 tangga dan tetap
           tangga dan tetap melakukan hubungan seks dengan suami akibat pernikahan
                                                                                               melakukan hubungan
           paksa atau untuk menutupi identitas lesbiannya dari publik. Sebagian lesbian
                                                                                                seks dengan suami
           juga pengguna narkoba jarum suntik dan bekerja sebagai pekerja seks. Ketiga
                                                                                                akibat pernikahan
           kelompok ini membutuhkan perhatian lebih serius untuk kesehatan
                                                                                                 paksa atau untuk
           reproduksinya.
                                                                                               menutupi identitas
                                                                                                  lesbiannya dari
                                                                                                          publik.




* Kamilia Manaf, feminis lesbian muda. Sejak usia 23 tahun terjun dan mendedikasikan
  hidupnya untuk gerakan feminis dan lesbian muda Indonesia. Salah satu pendiri Institut
  Pelangi Perempuan, organisasi perempuan lesbian, biseksual, dan transgender muda
  Indonesia. Pernah bekerja sebagai jurnalis radio di Yayasan Jurnal Perempuan. Puisi-puisi
  dan cerpennya dipublikasikan Jurnal Perempuan dan Pelangi Perempuan, kumpulan puisi
  dan cerpen lesbian muda Indonesia. Pada tahun 2008 terpilih sebagai anggota pengurus
  International LGBTI Association (ILGA) Asia untuk representasi anak muda LGBT di Asia.
  Komunitas website LGBT terbesar di Asia, Fridae, memilih Kamilia Manaf sebagai “LGBT
  People to Watch 2010”.
                                                                                                                    25
l
                                                    rncgaon)
                                                  Cu o
                            (C urhat Col
       Apa mungkin homoseksual bisa “disembuhkan”???
     Dalam keseharian, homoseksualitas dianggap abnormal atau suatu kelainan. Padahal, homoseks suatu
   variasi orientasi seksual, di mana orang memilih sesama jenis sebagai pasangan. Ada berbagai teori yang
   mencoba menjelaskan mengapa homoseks muncul. Namun, para ahli bersepakat bahwa homoseks tidak
     disebabkan oleh satu faktor saja, tetapi merupakan kombinasi berbagai macam faktor seperti genetik,
                                                                      hormonal, dan pengaruh lingkungan.
                               Bagaimana pendapat teman-teman lesbian muda? Berikut ini Curcol mereka:
  Secara orang kan sebenarnya pasti nggak berharap jadi homoseks. Cuma, dia memang hanya bisa tertarik
(horny) ke sesama jenis. Sorry ya kalo pertanyaannya bodoh banget. Abis temen gw nyaranin gw buat terapi
                                 hormon. Biar sembuh dan bisa jadi cewe beneran, katanya. (Grey Sebastian)
   Menurut gw sih jadi diri sendiri aja-lah. Ngapain pake terapi hormon segala? Alih-alih malah jadi banyak
penyakit nantinya. Kayanya kalo hormon itu kan hanya metabolisme tubuh, bukan ke orientasinya. Buktinya
 lesbian yang penampilannya feminin, kurang hormon apa lagi? Terapi hormon cuma bisa membuat organ-
organ tubuh menjadi semestinya, bukan orientasi seksualnya. Itu menurut gw sih, nggak tau pendapat yang
                                                                                          lain. (Siu Ming Ho)
                                                                                               “Dear Klikers,
Sebenarnya sudah puluhan tahun yang lalu homoseksualitas bukan lagi dianggap sebagai sesuatu yang tidak
    normal, melainkan sebagai kondisi ilmiah. Organisasi Kesehatan Dunia PBB (World Health Organization)
    pada 17 Mei 1990 mencabut homoseksualitas dari daftar International Classification Disease (Klasifikasi
   Penyakit Internasional). Sejak itu 17 Mei diperingati sebagai Hari Internasional Melawan Homofobia dan
                         Transfobia (Internationa Day Against Homophobia dan Transphobia atau IDAHO).”
                                                                                                                26
Interview
                              ning:
            Marjan Braspen

            Banyak  Orang Bersatu
            deng an Kekuatan HAM
            Memp  erjuangkan
                            Pada 3 Desember 2011, redaksi KLIK! mendapatkan kunjungan tamu
                       istimewa: Marjan Braspenning. Aktivis lesbian muda berusia 26 tahun ini
                         koordinator Rainbow House, organisasi payung untuk semua komunitas
                                                                     LGBTIQ di Brussels, Belgia.
                         Marjan aktif dalam pergerakan LGBT di Belgia sejak usia 19 tahun. Dia
                   menyelesaikan pendidikan sarjana ilmu komunikasi dan meraih master untuk
                    manajemen bisnis dan ekonomi. Di tengah kesibukan aktivismenya saat ini,
                                           Marjan menjalani program pascasarjana studi Asia.
                      Dalam kunjungan di Indonesia selama dua minggu, Marjan menyempatkan
                     berpartisipasi dalam kegiatan peringatan HAM Internasional yang diadakan
                   IPP di Jakarta dan Lampung pada 10 dan 12 Desember 2011. Salut dan kagum
                   pada sosok intelektual lesbian muda seperti dia. KLIK! mengorek pengalaman
                                                                             Marjan untuk kita.




                                                                                                   27
Bagaimana kamu mengawali aktivisme pergerakan LGBT di Belgia?
                       Saya pertama kali aktif dalam aktivisme LGBT saat berusia 19 tahun dan merasa ingin melakukan sesuatu untuk
                  kelompok LGBT. Waktu itu saya mendapatkan banyak dukungan dari beberapa organisasi LGBT, ketika saya berjuang
                     dengan keraguan akan orientasi seksual. Ketika usia saya 19 tahun, saya berpartisiasi pada gerakan LGBT muda di
                        kampus. Saya memulai dengan menulis artikel untuk majalah bulanan di organisasi tersebut. Setelah beberapa
                   tahun, saya mendapatkan banyak pengalaman di berbagai bidang, mengkoordinasi beberapa kegiatan LGBT muda,
                  memberikan pelatihan tentang HAM LGBT di beberapa sekolah, melakukan kampanye, mempersiapkan pertemuan-
                      pertemuan, dan banyak lagi. Saya aktif di organisasi LGBT muda tersebut sampai selesai kuliah. Jadi, sekitar lima
               tahun. Saya merasakan punya waktu yang sangat berharga, mengkombinasikan aktivisme dan kehidupan sosial semasa
                                                                                                                  menjadi mahasiswa.
                          Setelah melakukan aktivisme dengan menjadi relawan, saya mulai bekerja penuh waktu menjadi koordinator
                        organisasi LGBT bernama Rainbow House sejak enam bulan lalu. Keputusan untuk bekerja pada aktivisme LGBT
               berdasarkan hati nurani saya. Saya sadar tidak akan menjadi kaya raya dengan pekerjaan ini karena uang, tapi bagi saya
                   terasa sangat alamiah dan normal untuk tertarik bekerja pada bidang HAM LGBT. Sebenarnya saya hanya mengikuti
               intuisi dan hati saya, bahwa saya harus dan bisa melakukan sesuatu untuk mengubah situasi kehidupan yang lebih baik
                                                                                      bagi LGBT baik di Belgia maupun di negara lain.


Bagaimana hubunganmu dengan orang tua atau keluarga? Apakah berterus terang mengenai
orientasi seksmu kepada mereka? Apakah mereka mengetahui aktivisme kamu?                                             Bagi saya,
Saya memiliki hubungan yang sangat baik dengan orang tua dan keluarga. Saya terbuka kepada mereka
                                                                                                                    solidaritas
ketika saya punya pacar pertama kali pada saat usia 17 atau 18 tahun. Sejauh ini saya tahu mereka
                                                                                                                  internasional
sepertinya tidak mempermasalahkan. Ketika saya menjalin hubungan yang serius, saya bisa membawa
                                                                                                                        berarti
                                                                                                               mendengarkan dan
pasangan ke rumah tanpa masalah. Juga untuk acara-acara keluarga besar. Sebenarnya, beberapa
                                                                                                               berbicara dengan
sepupu laki-laki cemburu ketika saya membawa pacar saya yang terakhir ke acara makan malam
                                                                                                                 banyak aktivis
keluarga. Sebab, pacar saya perempuan yang begitu menarik bagi mereka.
                                                                                                                  dari berbagai
Saya tidak begitu sering bertemu keluarga saya akhir-akhir ini. Hanya untuk acara-acara tertentu seperti             negara dan
pernikahan atau kelahiran. Jadi, saya tidak terus memberi tahu keluarga besar tentang pekerjaan saya.            berbagi cerita
Saya juga berpikir segala sesuatu tentang aktivisme akan menjadi hal yang sangat asing bagi mereka.             dan pengalaman.
Karena hampir semua sepupu saya hidup dan bekerja di kampung halaman di sebuah kecil di Belgia,
sedangkan saya memilih pindah untuk hidup di kota.


                                                                                                                                          28
Sebagai aktivis lesbian muda sekaligus pemimpin organisasi LGBT besar di Belgia, apa saja tantangannya?
Bagaimana perasaanmu ketika mendapatkan peluang yang sangat berharga itu?
Meskipun saya memiliki beberapa keraguan untuk mengambil posisi sebagai koordinator pada usia yang sangat muda
saat ini, dan hanya memiliki pengalaman kerja satu tahun, saya merasa mendapatkan penghargaan dari para badan
pengurus Rainbow House dan koordinator beberapa organisasi LGBT lain, yang biasanya lebih tua 20 tahun lebih dari saya.
Pengalaman menjadi relawan di pergerakan LGBT sangat membantu saya dan memberikan banyak kepercayaan diri untuk
mengambil posisi sebagai koordinator. Meski seluruh bentuk tanggung jawab yang harus saya ambil terkadang menakutkan
saat ini atau di masa depan, dari semua itu saya bersyukur mendapatkan peluang dan kesempatan ini dalam hidup saya saat
ini.
Setelah bekerja di Rainbow House selama enam bulan, saya pikir waktu tersebut telah memberikan banyak peluang
belajar dan kesempatan untuk melakukan manajemen organisasi. Sebagai pemimpin di komunitas LGBT, moto utama saya
adalah saling menghargai. Selain itu, karena Rainbow House terletak di kota kosmopolitan Brussels, saya ingin membawa
cara pandang internasional dalam organisasi, dengan mengundang beberapa aktivis atau relawan dari luar Belgia untuk
berjejaring.
               Kamu sangat antusias pada aktivisme solidaritas internasional untuk HAM LGBT. Apa saja
               pengalamanmu bekerja pada bidang tersebut?
              Bagi saya, solidaritas internasional berarti mendengarkan dan berbicara dengan banyak aktivis dari
              berbagai negara dan berbagi cerita dan pengalaman. Sangat penting membuka mata LGBT di Belgia untuk
              menunjukkan kepada mereka situasi LGBT di banyak negara lain, yang tidak bisa merasakan hak penuh
              kewarganegaraan mereka seperti yang dimiliki di Belgia.
                                    Sejauh ini saya telah mencoba melakukan aksi di aktivisme internasional, pada
                                    tingkatan individu. Pada tahun 2007 saya melakukan program relawan di organisasi
                                    perempuan LGBT di Bangalore, India. Bersama seorang teman, kami mengumpulkan
                                    beberapa wawancara dan menjadikannya film dokumenter yang kami putar pada
                                    Festival Film Gay dan Lesbian di Belgia.
                                   Karena saya masih ingin belajar tentang aktivisme LGBT internasional, saat ini saya
                                   juga menjadi relawan pada sebuah acara komunitas lesbian paling besar di Belgia
                                   bernama L-Day. Saya mencoba mengembangkan program solidaritas internasional pada
                                   agenda acara. Beruntungnya, pekerjaan saya saat ini juga memberikan peluang untuk
                                   mengundang beberapa aktivis dari luar negeri ke Rainbow House.


                                                                                                                          29
Pada kunjungan di Indonesia, kamu berkesempatan bekerja sama dengan IPP untuk mengadakan kegiatan
                           HAM LGBT bersama kelompok LGBT muda di Jakarta dan seminar di Universitas Lampung. Bagaimana
                           menurut kamu pengalaman tersebut?
                           Saya merasa sangat beruntung mendapatkan kesempatan untuk berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan tersebut.
                           Merupakan pengalaman yang sangat menarik dan menyenangkan. Semua orang begitu ramah kepada saya. Ada
                           juga keraguan, apakah saya cukup berarti bagi pergerakan LGBT di Indonesia, dan saya mendapatkan semua
                           jawaban. Saya merasa senang menjadi representasi untuk berbicara tentang situasi HAM LGBT di Belgia.
                           Sayang, saat berdiskusi dengan kelompok LGBT muda di Jakarta, saya tidak bisa berbicara banyak dengan banyak
                           peserta dari kelompok diskusi karena keterbatasan waktu dan kurang partisipasi dari peserta. Padahal, saya yakin
                           mereka memiliki cerita-cerita dan bisa saling berbagi. Saya sangat penasaran untuk mendengarkan kisah mereka.


Menurut kamu, bagaimana situasi LGBT di Indonesia dibandingkan dengan di Belgia?
Di Belgia, kelompok LGBT memiliki hak yang sama dengan warga negara lainnya. Pasangan sesama jenis bisa menikah
dan mengadopsi anak. Tapi secara personal, saya rasa tidak bisa membandingkan kelompok LGBT di Indonesia dengan
cara pandang hitam - putih. Orang-orang mestinya menyadari bahwa di Belgia, meski posisi hukum yang kuat untuk
kelompok LGBT, juga merupakan hal yang relatif baru. Bisa dibilang baru sekitar 10 tahun ini. Selain itu, sayangnya,
homofobia adalah fenomena yang universal. Di Belgia pun, itu masih saja terjadi dalam kehidupan keseharian LGBT.
Tapi, menurut saya, sangat jelas, untuk konteks Indonesia situasi kelompok LGBT sangat sulit. Meski demikian, selama
kunjungan singkat di Lampung dan Jakarta, saya memperhatikan banyak orang berpengaruh dan kuat siap untuk
mengambil posisi dalam memperjuangkan HAM LGBT. Menurut saya, itulah yang terpenting: banyak orang bersatu
dengan kekuatan-kekuatan mereka untuk memperjuangkan hak-hak asasi manusia.

                                                Sebagai aktivis lesbian muda dan seorang pemimpin, adakah yang ingin kamu
                                                katakan kepada lesbian muda di Indonesia?
                                                Untuk saat ini, saya masih menjalani hidup pada aktivisme HAM LGBT. Menurut saya,
                                                terlepas dari aktivisme, orang-orang juga bisa memperjuangkan apa yang sebenarnya
                                                mereka inginkan dalam hidup. Apakah kamu ingin menjadi bintang rock atau
                                                mendapatkan pekerjaan di mana kamu bisa mengekspresikan dirimu? Tentu ini sangat
                                                berbeda pada setiap orang. Tapi saya berharap, ketika kamu membaca ini, jika kamu
                                                memiliki kesempatan untuk berpikir sejenak tentang dirimu sendiri akan apa yang

                                                                                                                                              30
                                                sebenarnya kamu inginkan, maka cobalah untuk menyadari harapan dan ambisimu.
31
“Ya ampuun…ngeri bgt sich?” Rata2 pasti kalimat tadi yg
kita ucap’in kalo denger yg namanya penyakit kanker rahim
or payudara. Emang sih ngeri bgt…tapi emang kita..kaum
perempuan pasti gak bisa lepas dari kekhawatiran ttg
penyakit tsbt. Apalagi kita sebagai seorang lesbian,
yang katanya rentan n cenderung bgt kena penyakit
itu…Nah lo..Bener gak sich…Untuk sedikit lebih
jelas, gimana kalo kita liat dech comment
temen2 ttg kespro perempuan.




                                                  “Menurut kamu…para Lesbian cenderung
                                            terkena kanker rahim n payudara gak sih?”

                                    Erie, 24th, Jakarta, swasta.

                               Hmm..kecenderung untuk terkena kanker rahim n payudara sih
                            besar, dikarenakan seorang Lesbian…tidak melakukan safe sex seperti
                          yg dibicarakan selama ini. Dan untuk kanker payudara sendiri, ada
                        penelitian menyebutkan….bahwa seorang perempuan jika
                     tidak mengeluarkan ASI maka akan bisa menyebabkan kanker
                    payudara. Kalau untuk kanker rahim tidak hanya untuk Lesbian
                  saja, kaum hetero aja akan bisa terkena…Yang penting yah itu
                 dia…safe sex tadi.




                                                                                                  32
“Menurut kamu…para Lesbian cenderung terkena kanker rahim n payudara gak sih?”

                                                                                  Tara, 21th, Mahasiswi, Yogyakarta.

Menurutku sangat besar kemungkinan L kena kanker rahim n payudara. Orientasi sex L yang lebih mengarah terutama
pada payudara, sehingga seseorang terkadang terlalu berlebihan saat memegang payudara pasangannya, Hal itu cepat
   sekali merangsang pertumbuhan sel kanker. Saat melakukan sex, biasanya tadi memperdulikan higienis tangannya
       saat memasuk’kan ke ‘V’ orang. Bahkan tidak jarang ketika seseorang Terlalu menekan dalam pada V orang dpt
 mempengaruhi rahim. Apa yang terjadi pada lingkungan L sebenarnya hampir sama pada heterosexual. Petting yg tdk
    dibatasi membuat saraf akan rusak & timbul kanker tsbt. Oh iya, kalo L kena intensitas bertemu lebih banyak, jadi
                                                bisa disimpulkan kaum L banyak melakukan hub.sex yg tidak bersih.

           Sarannya…sebelum melakukan sex, lbh baik cuci tangan atau lebih baik dengan kondom. Jangan terlalu
             menekan payudara pasangan & jngn terlalu banyak intstas dlm melakukan petting. Jangan sampai
                                                                                         merusak rahim.

                      Wow, ternyata salah satu penyebab terkenanya kanker rahim n payudara karena
                               tidak melakukan safe sex! Wah…kayanya mulai dari sekarang kita
                                perlu tuh yg namanya safe sex n higienis. Lalu gimana yah
                                      comment temen kita yg lain? Yuuk kita liat
                                                    aja…yuuuk.




                             “Menurut kamu…para Lesbian cenderung
                       terkena kanker rahim n payudara gak sih?”

                Sakura, 26th, Mahasisiwi, Bengkulu.

           Kalau menurut aku sih semua wanita punya peluang untuk terkena kanker
        rahim n payudara. Gak hanya kaum Lesbian saja sih. Penyakit tersebut khan
       kadang ada karena para wanita kurang bisa menjaga kesehatan mereka. Contohnya
      pola makan, suka mengkonsumsi makanan yang mengandung kadar toksin tinggi.
                                                                                                                        33
“Menurut kamu…para
 “Menurut kamu…para Lesbian cenderung terkena
                                                            Lesbian cenderung terkena kanker rahim n payudara gak sih?”
 kanker rahim n payudara gak sih?”
                                                              Nic, 26th, Wiraswasta, Jakarta.
 Riow, 22th, Mahasiswi FPI (Front Pembela Iklan).
 Yogyakarta.                                                    Secara umum bisa terjadi karena kanker rahim n payudara
                                                                  itu penyakit wanita. Salah satunya factor genetic atau
 Menurutku nggak juga, itu cuma beberapa persen sih
                                                                    factor keturunan. Jadi tidak hanya Lesbian saja.
 tp yg dominan mungkin karena individu itu sendiri.
                                                                       Jadi buat antisipasinya yah…Rajin2 check
 Dia menjaga kebersihan n kesehatannya sendiri
                                                                            up aja.
 atau gak…Kalau nggak, yah sama aja bo’ong. Jadi
 menurutku para Lesbian itu tidak cenderung              Wah.
 terkena kanker rahim atau payudara.                        wah.
                                                         wah. Temen2
                                                           kita ternyata pinter2
                                                        yah…Pola makan yg kurang sehat-
                                                           pun ternyata berpengaruh loh…Tapi seperti salah satu yg dibilang
                                                          temen kita. Semua tidak lepas dari individu itu sendiri. Makan2an
                                                            yg sehat, istirahat cukup, safe sex n higienis, mungkin harus kita
                                                       tanamkan mulai dr sekarang. Dan satu yg harus dilepas dr kebiasaan
                                                        beberapa teman2 yaitu…..Kebiasaan merokok! Nah ini juga gak baik
               “Menurut kamu…para Lesbian                       buat kesehatan kita. Tidak lupa juga untuk teman2 rajin chek
           cenderung terkena kanker rahim n                                 up yah, biar kalau ada apa2 kita segera ada tindak
        payudara gak sih?”                                           lanjut. Makanya yuuk dari sekarang kita jaga kesehatan
                                                                                                               reproduksi kita.
      Selly, 21th, Mahasiswi, Jakarta.

Menurut aq sie engga ya, karena banyak juga kaum
hetero yang terkena kanker rahim & payudara. Itu
semua tergantung dari apa yg kita makan sehari-hari.
Selain itu banyak pikiran & keturunan juga faktor2
yang bisa mengakibatkan kanker rahim & paudara.
Itu aja sie yang aq tau. Intinya cobalah untuk terus
 melakukan hidup sehat. Ok girl’z.

                                                                                                                                  34
Lez
Movie

        35
Water Liles
Water Liles ,adalah Film besutan sutradara Celine Sciamma , berdurasi 85 menit ini berlatar
belakang kehidupan anak remaja berusia 15 tahun yang mencari jati diri dan kehidupan cintanya, di
latar belakangi suatu persahabatan yang erat hingga salah satu diantaranya mempunyai suatu sex-
attraction dan perasaan yang kuat dalam pergelutan kata hati tuk memilih antara suatu persahabatan
dengan cinta yang tak pasti.

Kisah pun Berawal dari kegiatan suatu club renang, tempat Marie dan Anne bertemu dalam kondisi
yang saling membutuhkan sebagai teman. namun, semakin hari pertemanan mereka semakin erat,
                        saling terbuka.. dan karena keterbukaan inilah yang merubah segalanya.dimana,
                        Keterbukaan Marie tentang dirinya yang diwakili oleh kata “I’m not normal”.
                        Membuat Anne berfikir tentang persahabatan mereka, Maka Konflik batin pun
                        terjadi sangat kuat di film garapan Celine ini, sehingga membuat penonton ingin
                        terus asik nongkrongin ampe selesai sambil nebak-nebak ending dari cerita haru
                        biru ini

                        Film yang memenangkan beberapa penghargaan ini, diantaranya youth award di ajang
                        Cabourg Romantic Film Festival bagus banget buat refrensi klikers yang hobby banget
                        nonton film karena, di film water liles ini klikers bisa ambil benang
                        merah nya makna dari setiap konflik yang ditawarkan,
                        gimana penasaran khan?(Rgnt)




                                                                                                              36
buku
           Kami Tidak Bisu
           (Kongkow Lez)

                                      Buku Kami Tidak Bisu merupakan sebuah catatan perjalanan
                                      komunitas lesbian muda dari awal komunitas mulai berjalan
                                      sampai pada pembentukan organisasi Institut Pelangi
                          Penulis :   Perempuan. Buku yang diluncurkan pada tanggal 10 Juni
                    Kamilia Manaf     2011 di Jakarta ini juga berisi hasil-hasil diskusi Kongkow Lez
                                      isu lesbian muda di Indonesia seperti Identitas Diri (Apakah
                         Editor :
                                      Saya Normal ?), Berterus Terang Terhadap Orang Tua, Butch
   Dewi Nova Wahyuni dan Arwani
                                      n Femme, Kesehatan Reproduksi Perempuan Lesbian, Safe
                      Kontributor :   Sex and Hot Sex, Lesbian dan Tafsiran Agama ?, Persaudaraan
               Ino, Panca dan Umi     Feminis dan Lesbian, Drag Queen, Drag King, Transeksual dan Transgender.

                                      Nara sumber diskusi Kongkow Lez adalah para feminis, psikiater, ahli kesehatan
                                      reproduksi, tokoh agama, aktifis Hak Asasi Manusia (HAM) dan lain-lain. Kami Tidak
                                      Bisu yang diterbitkan dari hasil kerjasama antara IPP, Feminis dan Aktifis HAM.

                                      Teman-teman dapat memesan buku ini ke Institut Pelangi Perempuan dengan
                                      mengirimkan email kekamitidakbisu@gmail.com dengan mengirimkan nama,
                                      alamat email, telepon, alamat pos pengiriman untuk proses pengiriman buku. Kami
                                      dapat memberikan buku ini secara gratis, namun kami akan sangat berterimakasih
                                      dan menghargai bantuan teman-teman juga jika dapat membeli buku ini dengan
                                      harga Rp. 25.000 + ongkos kirim (tergantung wilayah). Hasil penjualan buku ini akan
                                      dipergunakan untuk mendukung program kegiatan organisasi kami lainnya.




                                                                                                                            37
musik

  Garbage – Androgyny
   Setelah membaca edisi I Klik!, tentunya rasa PD sudah mulai
   tumbuh pada diri Klik! Zoners donk ya… ya khan… ya donk
   ^_~ that we’re normal!. Lalu sekarang mungkin kalian lagi
   berpikir “baiknya orang-orang tahu tentang ini atau tidak
   ya?”. Itu sebabnya Klik! kasih kalian satu lirik lagu yang bisa
   bikin ya… rilekslah sedikit.

                                                    Album: “Beautifulgarbage” (2001)

                                                    When everything is going wrong
                                                    And you can’t see the point in going on
                                                    Well nothing in life is set in stone          No sweeter a taste that you could find
                                                    There’s nothing that can’t be turned around   Than fruit hanging ripe upon the vine
                                                                                                  There’s never been an oyster so divine
                                                    Nobody wants to feel alone                    A river deep that never runs dry
                                                    And everybody wants to love someone
                                                    Out of the tree go pick a plum                The birds and bees they hum along
                                                    Why can’t we all just get along?              Like treasures they twinkle in the sun
                                                                                                  Get on board and have some fun
                                                    Boys in the girls room                        Take what you need to turn you on
                                                    Girls in the men’s room
                                                    You free your mind in your androgyny          Behind closed doors and under stars
                                                                                                  It doesn’t matter where you are
                                                                                                  Collecting jewels that catch your eye
                                                    Boys in the parlor
                                                                                                  Don’t let a soul mate pass you by
                                                    They’re getting harder
                                                    I’ll free your mind and your androgyny

                                                                                                                                           38
“Everyone has both a female and
male part. One rules, but the other
can’t be canceled. Boys and girls
together... an ideal situation.”
- Shirley Manson



   Vokalis Garbage sedikit mengungkap kalau di tiap kita pasti ada
sisi maskulin dan feminin. Itu baru satu dari sekian banyak intisari
     yang bisa kita ambil dari lirik lagu ini. Nah, coba deh perhatiin
 “Well nothing in life is set in stone”, di awal lagu kita sudah diajak
 untuk lebih terbuka tentang cara kita melihat diri kita, orang lain,
                                      dan kehidupan pada umumnya.

 “Why can’t we all just get along?”. Jelas banget gak siey?! kalau
    lirik ini tentang keberagaman. Secara biologis ada yang jenis
      kelaminnya perempuan, laki-laki, juga hermafrodit. Bahkan
 sah-sah saja bila kita mengidentifikasi diri berbeda dari kelamin
  biologis. Nah, ketika berekspresi di keseharian ada yang sangat
   menonjol femininnya, maskulinnya, juga ada yang bahkan kita
      bingung menggambarkannya. Dan bila hal seperti ini masih
dipersoalkan, Apa kata dunia?!. He..he.. Begitu juga di internal L,
mau seperti apa pun saudari-saudari kita, kenapa siey kita nggak
                                          jalan beriringan aza?! ^^




                                                                          39
Yap, saatnya kita bebaskan cara berpikir kita dari paradigma zaman       “I’ll free your mind and
doeloe. It’s about looking past any labels and finding love wherever     your androgyny” . . .
you can. Sekualitas itu sangat cair, gurlz!. Buang jauh apa yang telah   “Take what you need to
ditanamkan oleh masyarakat-phobia. Be natural!. Baik Perempuan,          turn you on”
Lelaki maupun Antara, lakukan apa yang perlu kamu lakukan, jadilah
seperti yang kamu inginkan, kasihilah siapapun yang kamu tuju. Cintai
orang for who they are inside, dan jangan tutup dirimu untuk jatuh
hati dengan anggapan kamu hanya akan memilih jenis tertentu. Ada
baiknya terbuka untuk mencinta dan dicinta oleh siapa pun. Mungkin
kamu bukan pilihannya, tapi kan baru sekedar kemungkinan, C’mon!
;p Atau boleh jadi kamu tidak memilihnya, tapi hargailah cintanya.

Paragraf terakhir dari lirik lagu ini mengajak kita untuk
berpikir androgynous. Maksudnya, bukan untuk
menjadi trans, tetapi selain memahami keadaan
diri, mengakui keberagaman seksualitas, akan
lebih baik bila kita juga mau menghargai
keputusan untuk coming out atau tidak.
Nggak masalah sekarang posisi kamu
di mana, toh masing-masing ada resiko
tersendiri. Just go ahead and love, have
some fun!

(Sumber: http://www.songmeanings.net) )

[by: tRuEHaWa]




                                                                                                    40
Ada beberapa kasus monumental yang menggambarkan gangguan terhadap perlindungan
                                                kebebasan berekspresi kelompok minoritas lesbian, gay, biseks, dan transgender (LGBT) di Indonesia.
                                                Di antaranya kasus di Surabaya pada Maret 2010. Massa yang mengatasnamakan FUI dan FPI
    Mana Tanggung                               membubarkan paksa Konferensi Regional The International Lesbian, Gay, Bisexual, Transgender,
                                                and Intersex Association (ILGA) Asia Keempat. Mereka juga meneror kantor GaYA Nusantara dengan
      Jawab Negara                              menggembok dan mencoret-coret kantor tersebut dengan sebutan “teroris moral”. Juga beberapa
                                                kasus serupa dengan pelaku yang sama.
    atas Kebebasan                              Pertanyaannya, “Apa yang dapat diperankan oleh (tanggung jawab) negara sehubungan dengan
                                                perlindungan hak asasi manusia “hidup bebas berekspresi” bagi warga negaranya tanpa
          Ekspresi?                             diskriminasi?” Padahal, negara Republik Indonesia merupakan salah satu dari negara peserta (state
                                                parties) yang telah menandatangani dan meratifikasi sebagian perjanjian internasional hak-hak
       Sebuah Tinjauan Kesepakatan              manusia (international human rights treaties) yang utama, sebagai bagian dari pembuatan aturan
            Perjanjian Internasional            hukum dan kebijakan nasional. Konsekuensi dari menandatangani dan meratifikasi perjanjian
                                                internasional hak-hak manusia adalah negara terikat secara hukum dan kebijakan dalam menunaikan
                         Ikram Baadila*
                                                kewajiban (obligation) untuk menghormati (to respect), melindungi (to protect), dan memenuhi (to
                                                fulfill) hak-hak manusia. Satu kewajiban tambahan adalah mempromosikan (to promote) hak-hak
                                                manusia supaya dapat diketahui publik.
                                                Ketiga jenis kewajiban yang berbeda tersebut, secara terperinci dapat dijelaskan sebagai berikut.
    * Ikram Baadila, dosen Jurusan Sosiologi,
                                                Kewajiban untuk menghormati hak-hak manusia, menuntut negara dan semua organ serta agen
           FISIP Universitas Lampung (Unila).   (aparat) untuk tidak bertindak apa pun yang melanggar integritas individu atau kelompok atau
Pendidikan S1 Jurusan Sosiologi, Fisipol UGM    pelanggaran pada kebebasan mereka. Kewajiban untuk melindungi hak-hak manusia, menuntut
   Yogyakarta; S2 Jurusan Gizi Masyarakat FP    negara dan agen (aparat) melakukan tindakan yang memadai guna melindungi warga negara dari
  IPB Bogor. Aktif di Lembaga Studi Advokasi    pelanggaran hak-hak individu atau kelompok, termasuk pencegahan atau pelanggaran atas penikmat
      Perempuan dan Anak (Elsapa) Lampung       kebebasan mereka. Kewajiban untuk memenuhi hak-hak manusia, menuntut negara meberikan
       (1998-2000); 2000 - sekarang, anggota
                                                pelayanan yang memadai untuk menjamin setiap orang di dalam ruang lingkup yurisdiksi untuk
    Perkumpulan Organisasi Masyarakat Sipil
                           DAMAR, Lampung.      memberikan kepuasan kepada mereka yang memerlukan pelayanan yang telah dikenal di dalam
                                                instrumen hak-hak manusia dan tidak dapat dipenuhi oleh upaya pribadi.

                                                                                                                                                  41
Sesuai dengan hukum hak-hak manusia internasional, pemerintah harus patuh pada Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia
(DUHAM) dan semua kovenan internasional tentang hak-hak manusia yang telah diratifikasi pemerintah, yakni International
Covenant on Economic, Social, and Culture Rights (ICESCR) yang telah diratifikasi melalui UU No. 11 Tahun 2005 tentang
Pengesahan Kovenan Hak-hak Sipil Budaya. Kemudian International Covenant on Civil and Politic Rights (ICCPR) yang juga telah
diratifikasi Indonesia melalui UU No. 12 Tahun 2005 tentang Pengesahan Kovenan Hak-hak Sipil Politik. Belum lagi beberapa
kovenan/konvensi internasional lainnya yang juga telah diratifikasi pemerintah RI, seperti Convention Against Torture (CAT) dan
The Convention on the Elimination of All Forms of Discrimination against Women (CEDAW).
Kepatuhan negara terejawantahkan dalam upaya maksimal menjalankan amanat seperti pada pembukaan Deklarasi Universal
HAM bahwa “Setiap manusia dilahirkan merdeka dan mempunyai hak dan martabat yang sama.” Lainnya, dalam Pasal 19 ayat
(2) dan (3) ICCPR “Setiap orang berhak atas kebebasan untuk menyatakan pendapat: hak ini termasuk kebebasan untuk mencari,
menerima, dan memberikan informasi dan pemikiran apa pun, terlepas dari pembatasan-pembatasan secara lisan, tertulis, atau
dalam bentuk cetakan, karya seni atau melalui media lain sesuai dengan pilihannya. Kemudian, dalam Pasal17 (1) & (2) ICCPR
“Tidak boleh seorang pun yang dapat secara sewenang-wenang atau secara tidak sah dicampuri masalah-masalah pribadinya,
keluarganya, rumah atau hubungan surat-menyuratnya, atau secara tidak sah diserang kehormatan dan nama baiknya. Atau,
secara terperinci terkait dengan hak-hak manusia, terutama hak kelompok minoritas yang diturunkan dari hak sipil, politik,
ataupun hak ekonomi, sosial, dan budaya dapat dilihat dalam Yogyakarta Principles – meskipun bukan dokumen resmi PBB.
Yogyakarta Principles terkait dengan hak-hak sipil dan politik serta hak-hak ekonomi, sosial, dan budaya yang juga berlaku
pada kelompok masyarakat yang mempunyai orientasi seksual dan identitas gender berbeda. Selain itu, diatur pula kewajiban-
kewajiban negara demi memenuhi hak-hak kelompok masyarakat yang mempunyai orientasi seksual dan identitas gender yang
berbeda tersebut.
Ada dua (bentuk) upaya dalam menjalankan amanat tersebut, yaitu berupa acts of commission (tindakan untuk melakukan)
dan acts of ommission (tindakan untuk tidak melakukan tindakan apa pun). Acts of commission merupakan upaya yang
sering dilakukan negara, dalam hal ini diperankan oleh aparat penegak hukum, karena ranah tindakannya tidak bersilang
dengan masalah lain. Biasanya berupa tindakan penegakan hukum. Sedangkan upaya atau tindakan acts of ommission dalam
bentuk pembiaran negara terhadap tindakan pelanggaran HAM sering dialami kelompok LGBT dan minoritas lainnya. Seperti
            yang dipaparkan pada awal tulisan ini, aparat penegak hukum tidak dapat melakukan apa-apa atau melakukan
                              pembiaran terhadap kelompok FUI dan FPI yang melakukan tindak kekerasan dan pelanggaran
                                              atas hak berekspresi dan hak berorganisasi kelompok. Dengan kata lain, acts




                                                                                                                                  42
of ommission merupakan pelanggaran hak-hak manusia –
                                                   karena telah melakukan pembiaran – dan telah menciptakan preseden buruk
                                    bagi penegakan hukum dan hak-hak manusia, yaitu melegitimasi tindakan kekerasan dan
                  pengingkaran akan hak berekspresi yang dilakukan oleh sekelompok masyarakat yang mengatasnamakan agama.
Seharusnya aparat penegak hukum setiap ada kejadian pelanggaran HAM dalam aksi kekerasan, pemaksaan kehendak, dan
pembubaran paksa, melindungi warga negaranya, yang dijamin konstitusi. Namun kenyataannya tidak berbuat apa-apa, tidak berupaya
mencegah aksi kekerasan, dan terkesan memfasilitasi tindakan pelanggaran HAM. Kadangkala bahkan menyalahkan kelompok
LGBT yang menjadi korban, dengan tuduhan mereka sebagai pemicu persoalan. Dituduh sebagai pemicu persoalan karena stigma
terhadap kelompok LGBTI yang dipengaruhi doktrin agama yang telah ada dalam mindset sejak anak hingga orang dewasa. Masyarakat
melakukan stigmatisasi terhadap mereka sebagai sampah masyarakat, menyebarkan penyakit menular, tidak normal, tidak alamiah,
sumber datangnya malapetaka, dan penyandang cacat mental. Justifikasi dan doktrin agama serta anggapan masyarakat akhirnya juga
terkonstruksi pada aparat penegak hukum, sehingga menjadikan aparat penegak hukum bukan sebagai pelindung kelompok LGBT.
Terlihat jelas negara belum mampu melindungi hak-hak kelompok LGBT. Terutama hak hidup tanpa kekerasan, hak untuk berekspresi,
hak untuk berorganisasi, dan perlakuan hukum yang adil. Namun tidak berarti upaya mencari keadilan bagi kelompok LGBT berhenti.
Upaya menuntut keadilan harus tetap dilakukan. Caranya dengan mencari celah hukum dan menjadikan instrumen hukum itu sebagai
dasar hukum bagi advokasi hak-hak kelompok LGBT. Selain itu, pemerintah (eksekutif dan legislatif) harus merumuskan kebijakan-
kebijakan teknis sebagai turunan dari ICCPR dan ICECSR, serta kovenan/konvensi lain yang telah diratifikasi, terutama yang terkait
dengan perlindungan hak-hak kelompok LGBT. Peraturan perundang-undangan tentang hak-hak manusia dan peraturan lain/kebijakan
yang terkait dengan perlindungan hak-hak kelompok LGBT harus terus-menerus disosialisasikan kepada masyarakat. Pendidikan yang
bertujuan membangun penyadaran kritis bagi harkat kemanusiaan, mencerahkan, dan membebaskan manusia dari segala bentuk
ketertindasan agar dapat terwujud keadilan dan tindakan tidak menindas kelompok minoritas serta mengembangkan budaya toleransi
menjadi upaya strategis.

Terkait dengan upaya advokasi, Deklarasi Montreal merupakan langkah awal untuk melakukan desakan terhadap negara-negara di
dunia untuk mengakui, memenuhi, dan melindungi hak-hak LGBT serta desakan agar semua negara dan PBB memerangi homofobia.
Selanjutnya, resolusi persamaan hak yang menyatakan setiap manusia dilahirkan bebas dan sederajat dan setiap orang berhak untuk
memperoleh hak dan kebebasannya tanpa diskriminasi apa pun juga menjadikan pelanggaran HAM atas dasar orientasi seksual
dianggap sebagai pelanggaran HAM tingkat tinggi. Orientasi seksual dan identitas gender merupakan pilihan dan hak seseorang yang
paling asasi. Menyitir pernyataan Eileen Donahoe, “Memilih siapa yang kita cintai dan dengan siapa kita akan berbagi hidup adalah hak
yang sakral, sehingga siapa pun, termasuk kaum gay, lesbian, dan transgender berhak mendapat perlindungan atas hak ini.”


                                                                                                                                     43
Gerakan LGBTIQ Indonesia
                                                    dalam Kerangka HAM
                                                                                                           Vien Tanjung*

Bukan rahasia di seluruh dunia masih saja terjadi pelanggaran hak asasi manusia atas dasar sexual orientation and gender
identity (orientasi seksual dan identitas gender). Pelanggaran banyak bentuknya, dari penyangkalan hak-hak untuk hidup,
penyangkalan kebebasan dari kekerasan, hingga diskriminasi dalam mengakses hak-hak ekonomi, sosial, dan budaya. Di
antaranya diskriminasi hak atas kesehatan, perumahan, pendidikan, dan hak untuk bekerja. Juga usaha untuk memaksakan
norma-norma heteroseksual (heteronormativitas), serta tekanan untuk tetap diam dan tak terlihat.
Bahkan, dalam kehidupan teman-teman transeksual dan teman-teman dengan Harry Benjamin’s Syndrome, semua akses
terhadap ranah kehidupannya menjadi terbatas. Pada detik seseorang memutuskan untuk mengikuti indentitas dirinya yang
bukan berdasarkan indentitas yang diberikan masyarakat atasnya, maka pada detik tersebut ia dimarginalkan oleh masyarakat.
Menjelang penutup tahun 2011, saya mendapat kehormatan dari Institute Pelangi Perempuan untuk menulis tentang gerakan
lesbian, gay, biseks, transgender, interseks, dan queer (LGBTIQ) Indonesia dalam perspektif HAM. Sebuah tulisan yang
diharapkan dapat menjelaskan dengan sederhana tapi nendang. ^^
Mari kita mulai dengan sejarah. Yap! Sejarah…
Pada mulanya sesudah Perang Dunia Ke-2, para pemimpin dunia berkumpul dan menyepakati sebuah instrumen (sistem) untuk
menjaga perdamaian dunia. Pada tanggal 10 Desember 1948 dicetuskan Deklarasi Hak Asasi Manusia (HAM) atau Universal
Declaration of Human Rights (UDHR) dan diperingati sebagai Hari HAM. Teman-teman bisa baca dokumen lengkapnya di:
http://www.un.org/en/documents/udhr/
Terkait instrumen itu, Indonesia sudah mengadopsi UDHR menjadi undang-undang. Negara kita menyatakan kesediaan untuk
terikat (menaati) perjanjian internasional tersebut. Teman-teman dapat melihat daftar instrumen HAM yang sudah diratifikasi
di http://syaldi.web.id/2008/10/status-ratifikasi-indonesia-untuk-instrumen-internasional-ham/




                                                                                                                              44
Klik Edisi IV
Klik Edisi IV
Klik Edisi IV
Klik Edisi IV
Klik Edisi IV
Klik Edisi IV
Klik Edisi IV
Klik Edisi IV
Klik Edisi IV
Klik Edisi IV
Klik Edisi IV
Klik Edisi IV
Klik Edisi IV
Klik Edisi IV
Klik Edisi IV
Klik Edisi IV
Klik Edisi IV
Klik Edisi IV
Klik Edisi IV
Klik Edisi IV
Klik Edisi IV
Klik Edisi IV
Klik Edisi IV
Klik Edisi IV

Mais conteúdo relacionado

Destaque

Yogyakarta Principles Comic versi Bahasa Indonesia
Yogyakarta Principles Comic versi Bahasa IndonesiaYogyakarta Principles Comic versi Bahasa Indonesia
Yogyakarta Principles Comic versi Bahasa Indonesiapelangiperempuan
 
Strange food around the world
Strange food around the worldStrange food around the world
Strange food around the worldMeri Ivanova
 
Panem et circenses
Panem et circensesPanem et circenses
Panem et circensesAnna Beloni
 
"Блоґерство у правовому полі"
"Блоґерство у правовому полі""Блоґерство у правовому полі"
"Блоґерство у правовому полі"Alex Kharchenko
 
Хмарні обчислення + персональні дані = Цивільний Кодекс України
Хмарні обчислення + персональні дані = Цивільний Кодекс УкраїниХмарні обчислення + персональні дані = Цивільний Кодекс України
Хмарні обчислення + персональні дані = Цивільний Кодекс УкраїниAlex Kharchenko
 
20101110 virtcamp kharchenko_px
20101110 virtcamp kharchenko_px20101110 virtcamp kharchenko_px
20101110 virtcamp kharchenko_pxAlex Kharchenko
 
20140312 アップグレード福井プラス講演「地元をボトムアップからデザインする」
20140312 アップグレード福井プラス講演「地元をボトムアップからデザインする」20140312 アップグレード福井プラス講演「地元をボトムアップからデザインする」
20140312 アップグレード福井プラス講演「地元をボトムアップからデザインする」Akira Moriuchi
 
Бизнес-акселератор кластера "Зеленоград"
Бизнес-акселератор кластера "Зеленоград"Бизнес-акселератор кластера "Зеленоград"
Бизнес-акселератор кластера "Зеленоград"Oleg Baskov
 

Destaque (14)

Yogyakarta Principles Comic versi Bahasa Indonesia
Yogyakarta Principles Comic versi Bahasa IndonesiaYogyakarta Principles Comic versi Bahasa Indonesia
Yogyakarta Principles Comic versi Bahasa Indonesia
 
BuyingaHomeFall2016
BuyingaHomeFall2016BuyingaHomeFall2016
BuyingaHomeFall2016
 
Strange food around the world
Strange food around the worldStrange food around the world
Strange food around the world
 
Panem et circenses
Panem et circensesPanem et circenses
Panem et circenses
 
Iran
IranIran
Iran
 
"Блоґерство у правовому полі"
"Блоґерство у правовому полі""Блоґерство у правовому полі"
"Блоґерство у правовому полі"
 
Хмарні обчислення + персональні дані = Цивільний Кодекс України
Хмарні обчислення + персональні дані = Цивільний Кодекс УкраїниХмарні обчислення + персональні дані = Цивільний Кодекс України
Хмарні обчислення + персональні дані = Цивільний Кодекс України
 
London
LondonLondon
London
 
20101110 virtcamp kharchenko_px
20101110 virtcamp kharchenko_px20101110 virtcamp kharchenko_px
20101110 virtcamp kharchenko_px
 
Artwork Portfolio
Artwork PortfolioArtwork Portfolio
Artwork Portfolio
 
110917 apicase
110917 apicase110917 apicase
110917 apicase
 
Mission Espada
Mission EspadaMission Espada
Mission Espada
 
20140312 アップグレード福井プラス講演「地元をボトムアップからデザインする」
20140312 アップグレード福井プラス講演「地元をボトムアップからデザインする」20140312 アップグレード福井プラス講演「地元をボトムアップからデザインする」
20140312 アップグレード福井プラス講演「地元をボトムアップからデザインする」
 
Бизнес-акселератор кластера "Зеленоград"
Бизнес-акселератор кластера "Зеленоград"Бизнес-акселератор кластера "Зеленоград"
Бизнес-акселератор кластера "Зеленоград"
 

Klik Edisi IV

  • 3. Salam Klikers! CD MAGAZINE KL IK! kembali hadir, mudah untuk men setelah penerbita erbitkan majalah in n ke-3 pada tahun i secara reguler. Ti 2009. Bukan peke jaringan kerja agar m redaksi terus be rjaan majalah ini kemba lajar dan memperlu li hadir ke hadapa as n teman-teman. Pada edisi ke-4 ini, selain menyajikan teman-teman fem tulisan beberapa ak inis, akademisi, da tivis lesbian, redaks dalam proses pene n aktivis HAM untu i juga mengundan rbitan. Redaksi be k menyumbangka g rharap kehadiran n tulisan dan terliba bahwa komunitas mereka dapat men t lesbian tidaklah se jadi simpul pengua Bukankah tidak ha ndiri dalam mempe t, rus lesbian yang m rjuangkan kesetara enyuarakan hak as an haknya di Indo yang peduli pada asi lesbian? Kita bi nesia. Redaksi: penghapusan disk sa melibatkan siapa riminasi dan kekera saja Rai san terhadap lesb Tema “Kesehatan ian. Kamilia Manaf Reproduksi Lesbia membicarakan isu n” kami angkat, ka tersebut. Ini juga pe rena belum banyak Lia Rahmawati rtanda akses inform literatur yang perempuan lesbia asi dan pelayanan Dewi Nova Wahyuni n belum menjadi pe kesehatan reprod komunitas lesbian. rhatian serius mas uksi Juga berkaitan de yarakat Indonesia Arwani ngan peringatan Ha , bahkan di kalang Desember lalu, su ri AIDS Sedunia ya an dah saatnya komun ng kita peringati pa Layouter: untuk perempuan itas lesbian Indone da 1 lesbian. Selain itu sia lebih banyak bi , peringatan Hari HA cara tentang seks Estha Vadose momentum pentin M Internasional 10 aman g bagi komunitas Desember menjadi sebagai bagian da lesbian untuk men Agus Wiyono ri hak asasi manus yuarakan hak asas ia. Dan bagaiman i perempuan lesbia masyarakat Indone a kita memaknai Ha n Email : sia setiap tanggal ri Ibu, yang diperin 22 Desember, deng gati pelangiperempuan@gmail.com an perspektif kita Terima kasih kepa sebagai lesbian. da teman-teman ya penyuntingan dan ng telah menyum Website : produksi CD Magaz bangkan tulisan da ine KLIK! Semoga n terlibat dalam pr www.pelangiperempuan.or.id berkelanjutan dan CD Magazine KLIK oses reguler dengan ja ! dapat terbit seca ringan kerja yang ra lebih luas. Account : Edisi kali ini juga ka mi hadirkan sebaga Bank Central Asia Baru 2012 untuk te i kado meyambut man-teman pemba Tahun cab. Pademangan LGBT Indonesia ki ca. Semoga perger an maju dan solid akan Institut Pelangi Perempuan berikutnya! untuk tahun-tahu n No. Rek. 4870 26 8888 Institut Pelangi Perempuan Kamilia Manaf Production © 2011 Redaktur 2
  • 4. Daftar Isi hot issue 4 musik 38 kongkow les 13 lez idol 51 curcol 26 lez smart 59 interview 27 healthy tips 63 lez talk 31 tips n triks 65 lez movie 35 puisi 67 buku 37 3
  • 5. 4
  • 6. Gurlz, jarang ya kita dengar pembicaraan yang rada dalam tentang kes- ehatan reproduksi dan seksual pere muda kayak kita. Padahal penting lho J. Karena dianggap tabu buat diomongin, baik di lingkungan kelu- arga maupun masyarakat, jadinya pas kejadian kita suka kayak orang bingung gitu. Ya kan (;p). Contohnya ada istilah “mbah brewok lagi mimisan” alias sedang menstruasi. Coba deh tanya sama diri sendiri, ada yang tahu nggak sih bagian-bagian vagina itu apa aja? Hehehe. Pasti langsung garuk-garuk kepala, deh. Tubuh sendiri aja kita nggak ngenalin. Nah, daripada tambah berkerut tuh alis atau langsung ada background lagu Dewiq yang “BeTe” (;p), yuk kita kenali alat reproduksi kita dan kita korek bocoran-bocoran kesehatan reproduksi atawa kespro, agar makin jadi lesbian yang PD. 5
  • 7. Lanjut ya Jeung-jeung. Alat reproduksi perempuan terdiri atas dua bagian, yaitu bagian luar dan dalam. Bagian luar memiliki fungsi: • Bibir kemaluan (labia mayora), yaitu daerah yang berambut. Ini rambut punya fungsi juga, cuy. Yaitu, sebagai pelindung yang menjaga agar bagian dalam kita tetap lembap. • Bibir dalam kemaluan (labia minora), yaitu daerah yang nggak berambut dan memiliki jaringan serat sensorik yang luas, yang sangat peka karena men- gandung ujung syaraf. Itulah sebabnya bagian ini sangat sensitif. • Vagina, yaitu rongga penghubung antara alat re- produksi bagian luar dan dalam. Sudah ya bagian dalamnya J. 6
  • 8. Sekarang kita bahas alat reproduksi bagian dalam yang memiliki fungsi sebagai berikut: Vagina bagian luar. Ini jalan keluar darah haid dan jalan bagi bayi lahir (sifatnya sangat lentur sehingga bayi dapat keluar melalui vagina). Leher rahim (cervix). Ini dia nih penghubung antara vagina dan rahim. Rahim (uterus). Ini tempat sel telur yang sudah dibuahi tumbuh dalam rahim selama kehamilan. Bila telur nggak dibuahi, maka sel telur nempel gitu di dinding rahim. Selanjutnya dinding rahim menebal lalu luruh dan mengalir ke luar dalam bentuk darah. Inilah yang disebut haid atau menstruasi. Saluran telur (tuba falopi), yaitu dua saluran di sebelah kanan dan kiri rahim yang berfungsi sebagai penghubung rongga rahim dan indung telur. Dua buah indung telur (ovarium) berfungsi memproduksi sel telur dan hormon perempuan, yaitu estrogen dan progesteron. Atas pengaruh hormon, satu hingga dua sel telur masak setiap bulan, lalu dilepaskan ke dinding rahim. Dinding rahim ini akan menebal, yang sebenarnya berguna sebagai tempat sel telur bersarang setelah dibuahi. 7
  • 9. Organ reproduksi perempuan Indung telur, jumlahnya dua buah, terletak di kiri dan kanan rahim. Berfungsi untuk mengeluarkan sel telur sebulan sekali secara bergantian. Fimbria (ujung rahim), bentuknya seperti tangan. Berfungsi menangkap sel telur yang dikeluarkan indung telur. Saluran telur, berfungsi mengantar telur dari indung telur menuju rahim. Rahim, berfungsi sebagai tempat menyimpan janin. Leher rahim. Liang sanggama, berfungsi sebagai tempat keluarnya menstruasi dan sebagai jalan keluar bayi saat melahirkan. 8
  • 10. Nah, sekarang siapa yang hobi ngaca? Kalau ada yang nunjuk tangan… bagouz! Mari berkaca. J Merasa kulit wajah mulai bermasalah? Ada yang cenderung kering, berminyak, normal. Apa kalian melihat ada payudara yang tumbuh sempurna ;p, puting menonjol, bentuk tubuh berlekuk? J Cek yang di samping kiri-kanan, bulu-bulu ketiak sudah rapi belum. Hehehe. Juga yang di bawah, yaitu bulu yang tumbuh di atas permukaan kelamin kita. Nah, kalau tanda-tanda itu ada pada kita, nggak perlu khawatir, Jeung! Berarti telah terjadi perubahan fisik menjadi seorang perempuan. Haiyah. Selain yang terlihat dari luar, perubahan juga terjadi di dalam tubuh. Otak akan mengeluarkan zat-zat kimia yang disebut hormon. Hormon ini akan memengaruhi perubahan fisik dan emosi cewek pada masa pubertas, terutama: estrogen dan progesteron yang diproduksi indung telur. Rahim, saluran telur, indung telur, rongga panggul, dan vagina tumbuh seakan bersiap untuk melakukan fungsi dan proses reproduksi yang ditandai dengan adanya siklus menstruasi. Satu kali per bulan indung telur melepas satu sel telur ke saluran indung telur, lalu bergerak menuju rahim. Siklus biasanya terjadi 28 hari sekali (dengan kisaran 21 - 35 hari). Ada yang masih punya catatan nggak tanggal hari pertama haid? (Wah memorial sekali ya (;p) sampai diingat-ingat). Masa subur perempuan 14 hari sebelum haid berikutnya. Bila sel telur dalam perjalanannya menuju dinding rahim (masa subur) nggak bertemu dengan sel sperma (artinya, tidak terjadi hubungan seksual dengan laki-laki pada masa subur), maka sel telur beserta lapisan dalam dinding rahim tempatnya bersarang luruh dan ke luar melalui lubang vagina sebagai darah haid/menstruasi. Setelah haid selesai (5 - 7 hari), indung telur mulai bersiap melepas sel telur berikutnya, di bawah pengaruh hormon estrogen. Begitu seterusnya setiap bulan, sehingga siklus haid dianggap siklus bulanan, yang disebut “datang bulan”. 9
  • 11. Nah, setelah mengenali alat reproduksi dan pertumbuhan tubuh kita, mari kenali cara-cara merawat kesehatan alat reproduksi kita. Kita bisa jadi rentan terhadap penyakit kalau kurang gizi atau kelelahan. Apalagi kalau kita malay banget ngerawat kesehatan tubuh. So, jangan sampai deh kita termasuk yang kekurangan gizi. Nggak mau kan dibilang lesbian bergizi buruk (;p). Derita sekalee. Terlalu banyak mengonsumsi junk food itu tidak baik untuk tubuh. Seimbangkan asupan makanan dengan mengonsumsi makanan organik atau yang alami. Simple-nya aja deh tentang perawatan kuku. Kuku panjang, apalagi yang nggak bersih, bisa menyebabkan luka pada leher rahim yang nggak bisa dideteksi dengan mudah. Luka kecil ini kalau dibiarin terbuka memungkinkan kotoran masuk dan membawa bakteri atau virus. Apabila nggak segera diatasi, semakin lama… bakteri atau virus ini bisa merambat ke atas sampai ke rahim yang dapat menyebabkan kanker rahim. Hmm, ada yang lagi nunduk sedih ya.… (;p) Teringat sesuatukah? Hehehe. Sudah, ndak apa-apa.… Yang penting ke depan jangan diulangi lagi ya. J Mulai dari sekarang yuk mareee rajin memotong kuku dan merendam tangan pada larutan air dan sabun bayi sambil disikat, pasti jadi mukjizat. Wakakak. Nyok kita lanjut ngomongin rambut kelamin. Kerapian rambut kelamin juga kudu diperhatiin. Rambut harus rajin digunting atau trim, tapi jangan sampai botak ya. J Apalagi kalo punya niatan di-wax. (;p) Yang ada malah iritasi. Parahnya lagi bisa memicu kanker pada kulit sekitarnya. NgeriiiHHH! Kenapa rambut kelamin perlu digunting? Karena jika terlampau lebat bisa seperti hutan belantara (kenapa nggak dikepang aja? ;p). Vagina jadi mudah lembap, kotor, bermunculan kutu, memicu keputihan, gatal-gatal, iritasi kulit, dan sebangsanya. Tapi santai aza, semua akan kembali sehat, selama kita tahu cara merawatnya. 10
  • 12. Selanjutnya soal khitan perempuan. Jangan merinding dulu. Khitan anak perempuan menjadi bagian dari persoalan reproduksi perempuan. Ini termasuk tindak kekerasan terhadap kita-kita orang, lho! Kenapa? Karena telah terjadi pemotongan pada bagian tubuh cewek yang paling sensitif, yaitu klitoris. Secara logika memang sulit banget dimengerti apa manfaatnya. Dan, boleh jadi pemotongan klitoris justru menghilangkan kenikmatan seksual perempuan. Apalagi jika prosesnya tidak bersih, bisa menimbulkan infeksi dan penyakit lain di vagina kita. Sedih ya…  Siap-siap…! Bentar lagi kita ngomongin yang berdarah-darah. Hehehe. Ini dia, menstruasi. Ini merupakan tanda-tanda kematangan alat reproduksi cewek. Ditandai terjadinya haid pertama, yang disebut menarche yang dimulai sekitar umur 8 - 12 tahun. Mungkin ada diantara kita yang dapet haid di atas umur 12 tahun, masih nggak hafal kapan haid, nggak ngeh dengan tanda-tandanya, nggak nyaman dengan periode menstruasinya, atau kelabakan karena saking sakitnya baik sebelum dan sesudah periode. Rasa nyeri (kram) perut yang menyertai bisa ringan, tetapi bila sangat nyeri, mendingan periksa deh ke dokter. a. Struktur dinding rahim segera sesudah haid b. Indung telur melepas satu sel telur ke arah saluran fallopian (masa ovulasi) c. Sel telur berjalan ke arah rahim (dinding rahim bertambah tebal) d. Haid atau menstruasi gambar struktur dinding rahim selama siklus haid 11
  • 13. Tenang…. Nggak usah bingung, karena itu hal wajar. Bila sudah mengalami menarche, itu artinya tubuh kita sudah menghasilkan sel telur, jadi perempuan yang reproduksinya matang, dech. J Selain perawatan, kita juga perlu melakukan kontrol (tes) kesehatan: screening, pemeriksaan pelvic dan payudara, pelayanan gizi dan nutrisi, dan sebagainya. Ini penting, supaya jika ada penyakit bisa terdeteksi sejak dini, sehingga kita dapat mengambil langkah baik untuk pencegahan (prevention) maupun pengobatan (treatment) saluran reproduksi. Informasi yang benar mengenai kespro sangat kita perlukan supaya kita tahu cara menyikapi perkembangan tubuh kita (aww.. aww.. *blushing). Di antaranya melalui Kongkow Lez IPP J atau media lain, seperti ceramah, diskusi, seminar, dialog, leaflet, dan brosur. Lebih asyik lagi kalo kita bisa konsul dengan konselor medis sebaya yang youth friendly (peer counselor / peer educator) melalui surat, hot-line, tatap muka, konsultasi udara atau talk show di radio. Maksudnya, kita lebih nyaman berhadapan dengan mereka yang menghargai dan bersahabat dengan kaum muda serta menghargai privasi dan kerahasiaan klien, dunk. ^_~ Beberapa orang juga bilang lesbian lebih rentan terkena kanker payudara, seperti tokoh Dana di L Word. Mmhhh... trus bener nggak siy juga cenderung terkena kanker rahim? Keturunan nggak? Seperti yang kita bahas sebelumnya, bila sudah mendapat informasi yang benar untuk mengenali tubuh perempuan; asupan makanan yang bergizi; melakukan perawatan simple sehari-hari; mengikuti tes kesehatan baik untuk pencegahan, perawatan, maupun pengobatan; berkonsultasi dengan pihak yang tepat; sangat mungkin kecenderungan untuk kanker itu bisa diminimalkan, karena masih ada faktor yang kita harus cari tahu dari sejarah keluarga. Satu hal, utamakan untuk menjaga kebersihan organ reproduksi, karena akan berpengaruh pada keseluruhan kesehatan tubuh kita. Okay? 12
  • 14. 13
  • 15. IPP pernah loh ngadain kongkow ngebahas tema di atas. Rame? Pastinya... Kesehatan Reproduksi Perempuan Lesbian waktu itu dibahas 14 April 2007 di Hivos, yang berlokasi di Jalan Wijaya III Kebayoran Baru.Waktu itu ngebahas tentang Pengenalan alat reproduksi perempuan, kaya’ klitoris, selaput dara, rahim dan indung telur. Wow... Dibahas juga beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menjaga kesehatan alat reproduksi seperti kebersihan alat kelamin atau alat reproduksi, kebersihan kuku, kerapihan rambut kelamin, penggunanan celana yang ketat dan tidak menyerap keringat, jamu tradisional, cairan pembersih alat kelamin dan kebersihan sex toys. Gejala-gejala yang harus diperhatikan oleh perempuan dan penyakit menular seksual juga diomongin loh di kongkow ini. 14
  • 16. Nah untuk Safe Sex is Hot Sex waktu 2 April 2008 tema yang bikin kita semangat ini dibahas di sekretarian IPP di Pintu Air IV Pasar Baru. Dari temanya aja udah terasa “Hot”nya, jadi kebayang donk gimana waktu kongkownya. Hot Sex... Eh salah, maksudnya Hot banget pembahasan dan suasananya. Di kongkow ini ngebahas istilah-istilah sex dalam dunia lesbian seperti treebodysm, linking dan fingerfuck. Tambah seru waktu dibahas tentang penyakit- penyakit yang bisa nular waktu berhubungan seks. • Treebodysm, bahasa kitanya tuh menggesek-gesekkan vagina Tapi tau ga siy yang bikin lebih seru lagi? Kamel yang pada bagian tubuh pasangan kita, misalnya pada vagina menjadi pembicara sekaligus moderator bukan Cuma pasangan kita sendiri atau bisa juga pada bagian tubuh yaitu ngejelasin tapi sampai memperagain semua contoh pada tulang ekor, perut, paha, yang penting kita dan pasangan peralatan sex, dari mulai lubricant waterbase sampai kita merasa nyaman, dan yang lebih penting lagi harus ada kondom untuk cewek yang terbuat dari lateks. And komunikasi. you know what? Kamel juga membawa contoh toy • Linking, hm...siapa siy yang ga’ tau istilah yang satu ini. sex asli dari Jerman loh. Tapi untuk yang satu ini jelas Istilah yang udah umum banget. Liking tuh artinya menjilat. ga’ diperagain. Soalnya kalau diperagain nanti pasti Maksudnya menjilat di sini adalah kita menggunakan lidah ......... untuk menjilat bagian sensitif pasangan kita yaitu pada vagina atau klitoris. • Fingerfuck, atau yang lebih sering kita dengar dengan istilah Fingering adalah menggunakan jari untuk menyentuh daerah klitoris dan sekitarnya (udah kaya’ kota aja. Hihi..hihi..) atau memasukkan jari ke vagina pasangan kita. 15
  • 17. Kamilia Manaf Setelah bincang santai mengenai kesehatan reproduksi, Kongkow Pertukaran cairan vagina Lez dilanjutkan dengan topik “Safe Sex is Hot Sex”. Topik ini penting merupakan salah satu media untuk teman-teman lesbian, karena wacana seks aman lebih penularan HIV/AIDS. banyak untuk konteks pasangan heteroseksual dan laki-laki homoseksual. Seperti kampanye peduli HIV/AIDS yang lebih banyak Kongkow Lez dikaitkan dengan proses penularan HIV/AIDS melalui pertukaran cairan antara penis dan vagina untuk kalangan heteroseksual dan anal seks pada laki-laki homoseksual. Jarang sekali pembicaraan seks aman untuk lesbian, karena lesbian dianggap kelompok yang tidak rentan terkena HIV/AIDS. Anggapan seperti ini berakibat pada kurangnya sarana dan akses informasi untuk seks aman bagi lesbian. Berbeda dari seks aman untuk gay dan waria, yang banyak dibicarakan sejak tahun 1980-an, ketika ditemukan virus HIV/AIDS pada tahun 1980-an di Bali pada kelompok gay. Tidak akan mudah menemukan informasi mengenai seks aman untuk lesbian pada artikel atau literatur di Indonesia. 16
  • 18. Kongkow Lez yang diadakan pada 12 Januari 2008 tersebut difasilitasi oleh penulis. Aku mengawali perbincangan dengan memancing teman-teman peserta agar mengajukan pertanyaan seputar seks. Namun, teman-teman terlihat malu-malu untuk bertanya, sehingga aku berpikir keras bagaimana agar mereka tergerak untuk bertanya. Aku menjelaskan bahwa Kongkow Lez adalah sesi ngobrol santai. Jadi, teman-teman tak perlu takut bertanya, karena tidak ada pertanyaan yang salah atau benar. Aku juga mengerti kondisi teman-teman yang masih menganggap tabu untuk membicarakan seks. Namun, menurutku, justru karena penabuan inilah kita tidak mengerti atau mengetahui bagaimana melakukan seks yang aman. Misalnya bagaimana menghindari atau menangani penyakit infeksi menular seksual (IMS) seperti HIV/AIDS dan jenis penyakit lainnya. Tujuan mengangkat topik ini untuk mengajak teman-teman berpikir bahwa ketika berbicara masalah seks tidak hanya terbatas pada teknik-teknik melakukan hubungan seks, tetapi juga penting untuk menjadi sebuah ruang informasi mengenai kesehatan reproduksi bagi komunitas lesbian. Realitasnya banyak lesbian muda dan remaja yang belum yakin akan identitas seksualnya, kemudian berusaha melakukan hubungan seks dengan perempuan untuk meyakinkan dirinya. Hal itu kadang dilakukan tanpa dibekali pengetahuan seks yang memadai. Aku jika ingin lebih mengenal seorang perempuan, biasanya mengajak jalan bareng dan saling bercerita tentang diri masing-masing untuk membangun komunikasi. Terlebih ketika aku kurang tahu apakah dia perempuan lesbian, biseksual, atau heteroseksual. Ketika sudah beberapa kali dia menerima ajakan untuk jalan bareng, aku memberanikan diri untuk mengetahui ketertarikan dirinya kepadaku dengan berpelukan dan sekadar mencium pipi. Jika dia merasa cukup nyaman dan tidak menolak, maka itu merupakan respons positif. Namun, ketika bahasa tubuhnya tidak merespons secara positif atau menolak, berarti dia belum yakin untuk berdekatan denganku atau memang hanya ingin berteman tanpa ada relasi khusus. Hal-hal seperti itu justru dapat lebih membangun keyakinan diri dan membuatku tak ragu mendekati perempuan yang kusukai. Akhirnya aku meminta pendapat pada teman-teman peserta mengenai arti seks. Anita berpendapat, sebagai lesbian kita tidak ditekankan pada hubungan seks saja dan ditekankan hanya pada satu waktu. Misalnya ketika kita jalan bareng, mungkin lama-kelamaan akan ada yang berkata “eh, lu lesbian ya?”. Seperti itu, dan memang semua itu butuh proses. Menurut Anita, hubungan seks juga dapat diawali dengan rasa sayang atau cinta. “Misalnya kalau teman-teman sudah cinta pada orang lain, itu bisa sangat ekspresif, bergandengan tangan, memeluk, mencium. Kemudian barulah ke arah hubungan seks.” Anita juga menekankan perlunya pendidikan seks agar dapat menjalankan seks yang aman. 17
  • 19. Aku menyambung pendapat Anita. Jika kita berbicara tentang seks aman, bukan berarti sebatas bagaimana memakai kondom, harus aman dari HIV/AIDS, dan lain-lain. Penting juga mengetahui cara membangun komunikasi, bagaimana saling terbuka dengan pasangan atau pacar kita. Bagaimana memperlakukan pasangan kita, seperti bertanya apakah pasangan sudah benar-benar ingin melakukan hubungan seks atau bertanya apakah dia tidak keberatan kalau kita menyentuhnya? Komunikasi seperti itu merupakan bagian dari seks aman, karena seks aman tidak mungkin terjadi jika hanya menguntungkan satu pihak, harus kedua belah pihak. “Misalnya dalam satu Jika kita berbicara relasi salah satu pihak merasa ingin sekali melakukan hubungan seks, tetapi pasangannya sedang dalam tentang seks aman, masa stres karena kehilangan pekerjaan atau memikirkan pekerjaan di kantor dan lain-lain, tentu bukan berarti sebatas hubungan seks akan sulit terjadi. Dan jika dipaksa terjadi akan memberikan tekanan pada salah satu bagaimana memakai pihak. kondom, harus aman dari HIV/AIDS, dan Di tengah perbincangan itu, Ana bertanya, “Sebenarnya apa arti seks?” Sebagian peserta menjawab lain-lain. Penting seks adalah esek-esek. Ini adalah istilah yang dipergunakan sebagian orang untuk membicarakan hal yang juga mengetahui cara berbau seks. Beti berpendapat bahwa seks sesuatu yang dapat melatih kesabaran kita. Pendapat itu membangun komunikasi, berdasarkan kesabaran Beti menghadapi pasangannya yang menganggap seks sesuatu yang sakral. Karena itu, pasangannya juga tidak dapat melakukan seks dalam keadaan tertekan. Situasi itu membuat bagaimana saling Beti belum pernah melakukan hubungan seks dengan pasangannya. Sedangkan Tina memaknai seks terbuka dengan sebagai hubungan intim yang dilakukan pasangan kekasih. Sarah menjelaskan bahwa tidak semua pasangan atau pacar hubungan seks menyenangkan, jika dilakukan secara paksa, ketika salah satu belum siap melakukannya. kita. Nadia menambahkan, umum dipahami seks dilakukan karena cinta. Padahal, seks dapat juga diartikan sebagai kegiatan bermesraan atau sekadar berciuman. Misalnya saja ada pasangan melakukan ciuman, namun satu pihak merasa tidak puas, menurut dia bisa disebut seks juga. Mendengar pendapat teman-teman tersebut, Beti gelisah. “Apakah bergandengan tangan merupakan kegiatan seks?” tanyanya. Lina menjelaskan, termasuk kategori seks atau bukan tergantung pada tujuannya. “Misalnya saja bergandengan tangan yang tujuannya melindungi pasangan ketika berada di jalan, itu bukan seks. Seks itu lebih dari sekadar memegang tangan.” Ana yang melontarkan pertanyaan, belum puas atas jawaban teman-teman. Dia menginginkan jawaban yang lebih spesifik. Nadia kembali mengungkapkan pendapatnya tentang seks. Menurut dia, seks ada dua jenis: seks yang karena nafsu dan seks sebagai ungkapan kasih sayang kepada pasangan. “Seks yang karena kasih sayang itu bertahap, seperti mencium terlebih dahulu, setelah itu baru meraba ke yang lain. Sedangkan seks karena nafsu biasanya kasar, karena memang niatnya hanya untuk seks. Jadi langsung main raba sana raba sini.” Menurut dia, itu tidak sopan. 18
  • 20. Sandri mengatakan, sebenarnya pada komunitas lesbian masih terjadi kebingungan memaknai seks. Sementara dunia hetero mempunyai definisi dan konsep yang jelas mengenai seks, yaitu persetubuhan antara laki-laki dan perempuan dan terjadi penetrasi. Kemudian Sandri menjelaskan penetrasi adalah masuknya alat kelamin laki-laki atau penis ke dalam alat kelamin perempuan atau vagina. Konsep hubungan seks di dunia gay, juga lebih jelas, karena ada penetrasi penis pada anal. Lalu bagaimana mendefinisikan hubungan seks bagi komunitas lesbian? Sandri pun mempertanyakan apakah sudah banyak literatur yang membahas konsep seks dalam relasi lesbian. Menanggapi pendapat teman-teman, aku membagikan informasi praktik-praktik seksual lesbian yang bersumber website seks aman bagi lesbian. Kesulitanku, website tersebut dalam bahasa Inggris, dan bukan konteks Indonesia, jadi sebisa mungkin kuadaptasikan dengan pengalamanku yang semoga konteksnya lebih dekat dengan teman-teman. Praktik-praktik seksual ini istilahnya masih dalam bahasa Inggris dan aku belum tahu penerjemahan yang tepat dalam bahasa Indonesia. Tentu praktik seksual lesbian banyak macam dan gaya. Ini berdasarkan pengetahuanku dari pengalaman seks pribadiku dengan pasangan yang berbeda-beda, karena berbeda orang berbeda juga praktik seksual yang disukainya. Beberapa informasi tentang praktik seksual juga pernah aku dapatkan dari buku tentang seks lesbian. Namun hari itu aku hanya menjelaskan cukup beberapa hal yang terkait dengan isu seks aman. Pertama kujelaskan tentang tribadism, yaitu menggesek-gesekkan vagina, terutama bagian klitoris pada bagian tubuh pasangan, misalnya pada vagina pasangan. Di komunitas lesbian, praktik ini disebut ‘dumek’ akronim dari adu memek. Selain itu bisa juga menggesekkan vagina pada bagian tubuh yang lain, seperti tulang ekor, perut, paha, yang penting kita dan pasangan merasa nyaman. Lebih penting lagi harus ada komunikasi agar kita mengetahui perlakuan seperti apa yang membuat nyaman pasangan. Kedua, licking atau menjilat bagian sensitif pasangan, seperti vagina atau klitoris. Klitoris merupakan bagian paling sensitif pada perempuan, karena di bagian itu terdapat sekitar empat puluh ribu lebih saraf. “Jadi, jika ingin merangsang pasangan, klitoris ini bagian paling sensitif untuk bisa dirangsang.” Kesulitannya adalah jika kita tidak mengetahui kapan pasangan merasa nyaman. Kita perlu menanyakan kepada pasangan terlebih dahulu apakah menyukainya atau tidak. Karena sebagian orang belum tentu menyukai licking. “Jangan karena kita menyukai licking, lalu memaksa pasangan untuk melakukannya. Yang seperti itu tidak benar.” Jika pasangan kita menyukainya, langkah-langkahnya adalah pertama kita sentuh tubuh pasangan dengan bibir dan posisi kita di atas pasangan. Lalu perlahan-lahan kita buka kedua pahanya, seperti membuka kedua sayap kupu-kupu. Kemudian kita bisa memulai mencium bagian vagina pasangan dan tepat pada klitorisnya. Ada bahasa-bahasa tubuh yang dapat kita baca, apakah pasangan merasa nyaman atau tidak. Kita tidak mungkin memperhatikan wajah pasangan, sementara kita berada di bawah tubuhnya dan tertutup oleh kedua pahanya. Bahasa tubuh itu seperti sikap pasangan yang memegang rambut kita atau mengeluarkan suara mendesah seperti “ough...”. Itu tandanya dia menikmati. 19
  • 21. sebenarnya pada komunitas lesbian masih terjadi Praktik seksual lainnya dikenal dengan istilah fingerfuck. Aku sengaja tidak langsung kebingungan memaknai menjelaskan artinya, karena yakin teman-teman akrab dengan praktik ini. Dina menjelaskan fingerfuck adalah salah satu praktik hubungan seks lesbian menggunakan jari tangan untuk seks. Sementara menyentuh klitoris. “Kita harus hati-hati. Bisa memulai dengan satu jari untuk mengetahui dunia hetero kenyamanan pasangan. Kemudian bisa berlanjut menambah beberapa jari jika pasangan makin mempunyai definisi terangsang dan memintanya.” Maksud Dina, untuk mengawalinya jangan langsung dan konsep yang menggunakan banyak jari, karena dapat menimbulkan rasa sakit. Aku menambahkan, sangat jelas mengenai seks, penting menjaga kesterilan jari-jari dan tangan. Cara mensterilkannya dapat dibersihkan yaitu persetubuhan menggunakan air hangat-hangat kuku atau sabun cuci tangan. Dan jika mau memasukkan jari ke antara laki-laki dan liang vagina pasangan, minta dulu persetujuannya, karena tidak setiap orang suka perempuan dan terjadi melakukannya. penetrasi. Aku kemudian mengeluarkan beberapa alat seks aman yang dapat digunakan selama fingerfuck. Alat seks aman ini kudapatkan dari Lesben Beratung. Alat pertama yang kutunjukkan sarung tangan karet yang biasa dipakai dokter untuk operasi atau bidan ketika membantu ibu melahirkan. Alat kedua, kondom jari atau finger condom, terbuat dari lateks atau karet. Sebagian perempuan memiliki vagina yang sangat sensitif, penggunaan bahan lateks bagi mereka dapat menimbulkan iritasi. Untuk situasi seperti itu, dianjurkan menggunakan bahan non-lateks. Hal lain yang perlu diperhatikan, ketika fingering atau fingerfuck, permukaan vagina harus basah oleh lendir akibat rangsangan. Hal itu untuk menghindari iritasi atau luka pada vagina. Sebagian vagina perempuan memproduksi cairan sangat produktif ketika terangsang. Namun jika vagina pasangan atau kita tidak produktif menghasilkan cairan, maka perlu menggunakan lubricant. Lubricant adalah cairan untuk membantu pelumasan. Lubricant bisa dilumaskan pada permukaan vagina. Lubricant bisa kita dapatkan di apotek. Ada dua jenis lubricant, yaitu yang berbahan dasar air dan yang berbahan dasar minyak. Jika kita memakai kondom ataupun kondom tangan dari lateks, disarankan memakai lubricant yang water based (berbahan dasar air). Jangan yang oil based (berbahan dasar minyak), karena minyak dapat merusak lateks. Aku juga membagikan cairan lubricant kepada teman-teman agar dapat merasakan sendiri bagaimana cairan lubricant. Suasana menjadi ramai, karena sebagian teman baru pertama kali mengenali cairan tersebut. Usai penjelasan alat seks, Jenny berbagi pengetahuan mengenai fingerfuck dan licking, yang ia peroleh dari seorang seksolog. 20
  • 22. Jenny menyarankan pada saat ingin melakukan licking, pastikan mulut tidak ada sariawan. Mulut yang sariawan dapat menimbulkan kanker dan penyakit lain pada vagina. Dan jangan sampai melukai vagina, karena itu juga berbahaya sekali. Jika sedang flu atau batuk, disembuhkan dulu. “Karena ketika kita terkena flu atau batuk, virusnya akan ikut masuk ke vagina lalu ke organ reproduksi yang lebih dalam yang dapat merusak peranakan. Terkait fingering atau fingerfuck, kusarankan juga mengenakan kondom tangan atau sarung tangan lateks yang biasa dipakai dokter. Sebab, misalnya di jari tangan terdapat luka, ketika jari masuk ke vagina, luka tersebut akan membuka penularan dan virus dari luka tangan bercampur dengan cairan vagina. Selanjutnya aku membagikan pengalaman temanku yang yang bingung dan takut ketika pertama kali berhubungan seksual dengan perempuan. Ceritanya dia berusaha melakukan penetrasi ke vagina pasangannya menggunakan jari, tapi kemudian pasangannya berteriak kesakitan dan itu membuat dia ketakutan. Setelah kutelusuri bagaimana prosesnya, ternyata dia tidak berusaha merangsang pasangannya terlebih dahulu, akibatnya pasangan kaget dan kesakitan. Kisah ini bukan lelucon, tapi menjadi pembelajaran bagaimana akibatnya jika kita kekurangan informasi seks aman bagi lesbian. Kurangnya informasi mengenai praktik seks aman lesbian membuat sebagian lesbian muda dan remaja “belajar” dari video porno lesbian, yang tidak selalu memberikan informasi yang tepat. Sebaliknya, banyak film yang mempertontonkan praktik seks yang tidak aman. Misalnya video yang menunjukkan aktrisnya mengenakan kuteks kuku saat melakukan fingerfuck. Ini bukanlah seks aman, karena bahan dasar kuteks kuku merupakan bahan kimia, yang tidak baik untuk kebersihan dan kesehatan vagina. Juga dalam video yang mayoritas produk luar itu diperlihatkan bagaimana mereka bergantian menggunakan dildo, tanpa disterilkan sebelum bergantian dipakai pasangan seksnya. Praktik itu sangat rentan menimbulkan penularan HIV/AIDS. Aku melanjutkan perbincangan mengenai lesbian dan HIV/AIDS dengan mengajak teman-teman mendiskusikan beberapa gambar, secara berkelompok. Gambar-gambar yang kuperoleh dari Lesben Beratung tersebut menunjukkan beberapa cara melakukan hubungan seksual dan beberapa aktivitas sehari-hari. Para peserta diminta menjelaskan apa yang mereka lihat dari gambar-gambar tersebut, kemudian membahas bersama-sama apakah aktivitas-aktivitas tersebut rentan terhadap penularan HIV/AIDS atau tidak. Setiap kelompok terdiri atas tiga orang dan tiap-tiap kelompok mempresentasikan satu gambar. 21
  • 23. Kelompok 1 menjelaskan mengenai praktik prostitusi yang rentan terkena HIV/AIDS, karena tidak ada informasi mengenai kebersihan dan kesehatan pekerja seksnya. Penjelasan kelompok 1 disetujui peserta yang lain. Aku menambahkan, pekerja seks dan pelanggannya yang sering berganti-ganti pasangan rentan terkena HIV/AIDS, jika melakukannya tidak aman. Tidak dapat dipastikan Penelitian semua pekerja seks mengidap HIV/AIDS, demikian juga semua pelanggannya. menunjukkan pekerja Jika salah satu mengidap HIV/AIDS dan tidak mau mengenakan kondom, seks sering dapat mengakibatkan terjadi penularan HIV/AIDS. Sebagian peserta berhadapan dengan menambahkan, banyak pelanggan tidak bersedia mengenakan kondom, pelanggan yang sulit karena menurut mereka lebih enak tidak memakai kondom. Aku mengiyakan. sekali memakai Penelitian menunjukkan pekerja seks sering berhadapan dengan pelanggan kondom. Alasan mereka yang sulit sekali memakai kondom. Alasan mereka antara lain “tidak enak” antara lain “tidak atau “alergi”. Menghadapi situasi itu, pekerja seks dapat mengenakan kondom perempuan. Memang kondom enak” atau “alergi”. perempuan selain harganya sangat mahal juga penggunaannya tidak mudah. Di Indonesia kondom perempuan Menghadapi situasi belum banyak diperjualbelikan dan banyak yang belum tahu. Kondom ini berbentuk seperti spot atau seperti itu, pekerja seks tabung silinder, terbuat dari bahan karet dan dimasukkan ke dalam vagina, sebelum melakukan hubungan seks. dapat mengenakan Tetapi itu bukan satu-satunya solusi pencegahan HIV/AIDS. Kita mesti terus mendorong agar laki-laki bersedia kondom perempuan. memakai kondom. Salah seorang peserta bertanya, bagaimana jika laki-laki tahu si perempuan memakai kondom, dan keberatan. Jenny menjelaskan, kondom itu tidak akan terasa atau terlihat, karena letaknya sangat di dalam. Tepatnya, di vagina ada lorong dan pas pada ujungnya diletakkan, jadi penyampaian penis atau jari tidak akan sampai pada tempat itu. Kelompok 2 menjelaskan pemakaian alat jarum suntik pada pertolongan kecelakaan. Penggunaan jarum suntik bisa jadi rawan untuk penularan HIV/AIDS jika digunakan lebih dari satu orang dan ada di antaranya yang mengidap HIV/AIDS. Aku menjelaskan bahwa yang mengakibatkan penularan HIV/AIDS adanya pertukaran cairan. Pertukaran cairan dapat melalui empat cara, yaitu cairan ludah, cairan sperma, cairan vagina, dan air susu ibu. “Jadi, jika terjadi kasus seperti itu, maka penularannya sangat rendah.” Yasinta juga membagi pengetahuannya bahwa daya tahan virus di dalam dan di udara terbuka kurang dari 5 detik. Indah menambahkan, sebenarnya virus itu tidak mati, tetapi mengkristal. Virus juga bervariasi, jumlahnya sangat banyak, bahkan berjuta-juta. Ketika terkena obat, virus mengkristal dan tidak akan mati. Mungkin saja orang terkena virus dengan varian yang lain, sehingga orang yang kekebalan tubuhnya tidak mampu menahan virus itu, maka virus itu akan timbul lagi. “Jadi, sebenarnya jika sudah pernah terkena jenis atau varian virus, biasanya tidak akan terkena virus itu lagi. Tetapi bisa saja kita terkena virus dengan varian yang lain.” 22
  • 24. Kelompok 3 menjelaskan gambar penggunaan jarum untuk tato. “Jadi, jika ada yang menyukai tato, disarankan lebih berhati-hati. Pastikan pergi ke tempat pembuatan tato yang steril dan harus mempunyai rekomendasi paling tidak dari teman yang lain. Kita bisa cek sendiri untuk mengetahui kredibilitas tato shop seperti itu.” Laksmi bertanya bagaimana dengan tato temporer yang tidak memakai jarum suntik, tetapi sebuah alat seperti lidi. Menurut aku, jika tato temporer tidak menusuk ke dalam kulit dan tidak menimbulkan luka, sekadar dilukis dengan kuas dan alat-alat lain yang tidak menusuk, tidak menimbulkan kerentanan. Tetapi jika tato permanen, alatnya membuat luka. Karena menggores, sehingga bisa terjadi pertukaran cairan. Kelompok 4 menjelaskan gambar sepasang perempuan berciuman. Menurut kelompok ini, tidak akan terjadi penularan jika keduanya tidak mengidap HIV/AIDS. Jika mengidap pun, jika pada mulut atau bibirnya tidak ada luka sariawan, tidak akan tertular HIV/AIDS. Aku menambahkan, penularan terjadi jika salah satunya ada luka atau sariawan, lalu ada cairan yang mengidap HIV/AIDS masuk ke bagian luka atau sariawan. Kelompok 5 menjelaskan gambar pasangan lesbian melakukan oral seks, licking atau menjilat klitoris pada vagina pasangannya. Aktivitas ini berisiko menularkan HIV/AIDS. Aku menambahkan, licking memang berisiko tinggi. Pada lesbian, licking menjadi salah satu penyebab HIV/ AIDS, akibat masuknya cairan vagina ke mulut. Begitupun sebaliknya, cairan ludah masuk ke vagina. Karena itu, sangat dianjurkan melakukan seks aman dengan menggunakan dental dam, sambil kutunjukkan bentuknya. Dental dam ada juga yang diberi string agar merekat pada vagina. Jadi, ketika licking tidak repot memegangi dental dam. Di Indonesia, alat ini sangat sulit didapatkan. Di beberapa kota di Amerika Serikat, Belanda, Jerman, dan Kanada ada sex shop yang biasa menjualnya dan harganya sangat mahal. Sebenarnya ada cara lain Dental dam yang bisa kita pakai, yang lebih murah dan praktis. Kita bisa menggunakan kondom untuk laki-laki yang terbuat dari bahan lateks. Caranya, potong ujung kondom dan gunting salah satu sisinya hingga terbelah dan berbentuk segi empat. Kondom ini kita letakan di vagina, ketika melakukan licking untuk menghindari kontak langsung cairan vagina pada lidah dan mulut. 23
  • 25. Pada komunitas lesbian, sering kali mengenal pasangan melalui internet atau bertemu di kafe, lalu langsung melakukan hubungan seks. Kita tidak tahu latar belakang pasangan seks, termasuk jika ternyata dia mengidap HIV/AIDS. Karena itu, disarankan sama-sama melakukan tes HIV/AIDS dua kali dalam setahun. Sebab, biasanya pada pemeriksaan pertama hasilnya negatif, tapi enam bulan kemudian bisa saja hasilnya positif. Virus HIV/AIDS menggerogoti daya tahan tubuh. Gejalanya bisa flu atau penyakit sariawan yang tidak sembuh-sembuh. Juga bisa bermacam-macam. Yang mencolok, biasanya flu atau sariawan yang tidak sembuh sampai bertahun-tahun. Kelompok 6 menjelaskan gambar pasangan lesbian yang sedang melakukan hubungan seks. Kegiatan itu kerentanannya cukup tinggi. Karena ada pertukaran cairan vagina, yang merupakan salah satu media penularan HIV/AIDS. Aku menambahkan, gambar itu menunjukkan tribadism, yaitu meng-gesekkan vagina di bagian mana pun tubuh pasangan. Tetapi yang sangat rentan adalah ketika saling menggesekkan vagina. Kelompok 7 menjelaskan gambar yang menunjukkan 1 laki-laki dan 2 perempuan sedang melakukan hubungan seksual, bergantian dari pasangan satu ke pasangan lain. Kegiatan ini rentan terkena HIV/AIDS karena berganti- ganti pasangan dan juga memasukkan penis ke liang anus atau anal seks. Aku menambahkan, kegiatan ini sangat rentan jika salah satunya mengidap HIV/AIDS, karena aktivitas seksual yang dilakukan 3 orang atau threesome dengan melakukan anal seks. Aktivitas penis masuk ke anus juga rentan untuk penularan, karena sperma bisa masuk ke dalam tubuh. Kelompok 8 menunjukkan gambar nyamuk. Menurut kelompok ini, nyamuk tidak dapat menularkan virus HIV/AIDS. Kelompok 9 menjelaskan pengguna narkoba yang menggunakan jarum suntik secara bergantian. Jadi, ini rentan terkena virus HIV AIDS. 24
  • 26. Kongkow Lez ditutup penjelasan Rani dari organisasi peduli HIV/AIDS, mengenai tersedianya test HIV/AIDS gratis untuk lesbian. Teman-teman senang sekali mendengar informasi tersebut. Semua bertepuk tangan untuk menutup acara pada hari itu. Lesbian banyak juga Pembelajaran dari kongkow kali ini perlunya membangun kesetaraan akses yang ibu rumah alat-alat seks yang aman untuk lesbian. Lesbian banyak juga yang ibu rumah tangga dan tetap tangga dan tetap melakukan hubungan seks dengan suami akibat pernikahan melakukan hubungan paksa atau untuk menutupi identitas lesbiannya dari publik. Sebagian lesbian seks dengan suami juga pengguna narkoba jarum suntik dan bekerja sebagai pekerja seks. Ketiga akibat pernikahan kelompok ini membutuhkan perhatian lebih serius untuk kesehatan paksa atau untuk reproduksinya. menutupi identitas lesbiannya dari publik. * Kamilia Manaf, feminis lesbian muda. Sejak usia 23 tahun terjun dan mendedikasikan hidupnya untuk gerakan feminis dan lesbian muda Indonesia. Salah satu pendiri Institut Pelangi Perempuan, organisasi perempuan lesbian, biseksual, dan transgender muda Indonesia. Pernah bekerja sebagai jurnalis radio di Yayasan Jurnal Perempuan. Puisi-puisi dan cerpennya dipublikasikan Jurnal Perempuan dan Pelangi Perempuan, kumpulan puisi dan cerpen lesbian muda Indonesia. Pada tahun 2008 terpilih sebagai anggota pengurus International LGBTI Association (ILGA) Asia untuk representasi anak muda LGBT di Asia. Komunitas website LGBT terbesar di Asia, Fridae, memilih Kamilia Manaf sebagai “LGBT People to Watch 2010”. 25
  • 27. l rncgaon) Cu o (C urhat Col Apa mungkin homoseksual bisa “disembuhkan”??? Dalam keseharian, homoseksualitas dianggap abnormal atau suatu kelainan. Padahal, homoseks suatu variasi orientasi seksual, di mana orang memilih sesama jenis sebagai pasangan. Ada berbagai teori yang mencoba menjelaskan mengapa homoseks muncul. Namun, para ahli bersepakat bahwa homoseks tidak disebabkan oleh satu faktor saja, tetapi merupakan kombinasi berbagai macam faktor seperti genetik, hormonal, dan pengaruh lingkungan. Bagaimana pendapat teman-teman lesbian muda? Berikut ini Curcol mereka: Secara orang kan sebenarnya pasti nggak berharap jadi homoseks. Cuma, dia memang hanya bisa tertarik (horny) ke sesama jenis. Sorry ya kalo pertanyaannya bodoh banget. Abis temen gw nyaranin gw buat terapi hormon. Biar sembuh dan bisa jadi cewe beneran, katanya. (Grey Sebastian) Menurut gw sih jadi diri sendiri aja-lah. Ngapain pake terapi hormon segala? Alih-alih malah jadi banyak penyakit nantinya. Kayanya kalo hormon itu kan hanya metabolisme tubuh, bukan ke orientasinya. Buktinya lesbian yang penampilannya feminin, kurang hormon apa lagi? Terapi hormon cuma bisa membuat organ- organ tubuh menjadi semestinya, bukan orientasi seksualnya. Itu menurut gw sih, nggak tau pendapat yang lain. (Siu Ming Ho) “Dear Klikers, Sebenarnya sudah puluhan tahun yang lalu homoseksualitas bukan lagi dianggap sebagai sesuatu yang tidak normal, melainkan sebagai kondisi ilmiah. Organisasi Kesehatan Dunia PBB (World Health Organization) pada 17 Mei 1990 mencabut homoseksualitas dari daftar International Classification Disease (Klasifikasi Penyakit Internasional). Sejak itu 17 Mei diperingati sebagai Hari Internasional Melawan Homofobia dan Transfobia (Internationa Day Against Homophobia dan Transphobia atau IDAHO).” 26
  • 28. Interview ning: Marjan Braspen Banyak Orang Bersatu deng an Kekuatan HAM Memp erjuangkan Pada 3 Desember 2011, redaksi KLIK! mendapatkan kunjungan tamu istimewa: Marjan Braspenning. Aktivis lesbian muda berusia 26 tahun ini koordinator Rainbow House, organisasi payung untuk semua komunitas LGBTIQ di Brussels, Belgia. Marjan aktif dalam pergerakan LGBT di Belgia sejak usia 19 tahun. Dia menyelesaikan pendidikan sarjana ilmu komunikasi dan meraih master untuk manajemen bisnis dan ekonomi. Di tengah kesibukan aktivismenya saat ini, Marjan menjalani program pascasarjana studi Asia. Dalam kunjungan di Indonesia selama dua minggu, Marjan menyempatkan berpartisipasi dalam kegiatan peringatan HAM Internasional yang diadakan IPP di Jakarta dan Lampung pada 10 dan 12 Desember 2011. Salut dan kagum pada sosok intelektual lesbian muda seperti dia. KLIK! mengorek pengalaman Marjan untuk kita. 27
  • 29. Bagaimana kamu mengawali aktivisme pergerakan LGBT di Belgia? Saya pertama kali aktif dalam aktivisme LGBT saat berusia 19 tahun dan merasa ingin melakukan sesuatu untuk kelompok LGBT. Waktu itu saya mendapatkan banyak dukungan dari beberapa organisasi LGBT, ketika saya berjuang dengan keraguan akan orientasi seksual. Ketika usia saya 19 tahun, saya berpartisiasi pada gerakan LGBT muda di kampus. Saya memulai dengan menulis artikel untuk majalah bulanan di organisasi tersebut. Setelah beberapa tahun, saya mendapatkan banyak pengalaman di berbagai bidang, mengkoordinasi beberapa kegiatan LGBT muda, memberikan pelatihan tentang HAM LGBT di beberapa sekolah, melakukan kampanye, mempersiapkan pertemuan- pertemuan, dan banyak lagi. Saya aktif di organisasi LGBT muda tersebut sampai selesai kuliah. Jadi, sekitar lima tahun. Saya merasakan punya waktu yang sangat berharga, mengkombinasikan aktivisme dan kehidupan sosial semasa menjadi mahasiswa. Setelah melakukan aktivisme dengan menjadi relawan, saya mulai bekerja penuh waktu menjadi koordinator organisasi LGBT bernama Rainbow House sejak enam bulan lalu. Keputusan untuk bekerja pada aktivisme LGBT berdasarkan hati nurani saya. Saya sadar tidak akan menjadi kaya raya dengan pekerjaan ini karena uang, tapi bagi saya terasa sangat alamiah dan normal untuk tertarik bekerja pada bidang HAM LGBT. Sebenarnya saya hanya mengikuti intuisi dan hati saya, bahwa saya harus dan bisa melakukan sesuatu untuk mengubah situasi kehidupan yang lebih baik bagi LGBT baik di Belgia maupun di negara lain. Bagaimana hubunganmu dengan orang tua atau keluarga? Apakah berterus terang mengenai orientasi seksmu kepada mereka? Apakah mereka mengetahui aktivisme kamu? Bagi saya, Saya memiliki hubungan yang sangat baik dengan orang tua dan keluarga. Saya terbuka kepada mereka solidaritas ketika saya punya pacar pertama kali pada saat usia 17 atau 18 tahun. Sejauh ini saya tahu mereka internasional sepertinya tidak mempermasalahkan. Ketika saya menjalin hubungan yang serius, saya bisa membawa berarti mendengarkan dan pasangan ke rumah tanpa masalah. Juga untuk acara-acara keluarga besar. Sebenarnya, beberapa berbicara dengan sepupu laki-laki cemburu ketika saya membawa pacar saya yang terakhir ke acara makan malam banyak aktivis keluarga. Sebab, pacar saya perempuan yang begitu menarik bagi mereka. dari berbagai Saya tidak begitu sering bertemu keluarga saya akhir-akhir ini. Hanya untuk acara-acara tertentu seperti negara dan pernikahan atau kelahiran. Jadi, saya tidak terus memberi tahu keluarga besar tentang pekerjaan saya. berbagi cerita Saya juga berpikir segala sesuatu tentang aktivisme akan menjadi hal yang sangat asing bagi mereka. dan pengalaman. Karena hampir semua sepupu saya hidup dan bekerja di kampung halaman di sebuah kecil di Belgia, sedangkan saya memilih pindah untuk hidup di kota. 28
  • 30. Sebagai aktivis lesbian muda sekaligus pemimpin organisasi LGBT besar di Belgia, apa saja tantangannya? Bagaimana perasaanmu ketika mendapatkan peluang yang sangat berharga itu? Meskipun saya memiliki beberapa keraguan untuk mengambil posisi sebagai koordinator pada usia yang sangat muda saat ini, dan hanya memiliki pengalaman kerja satu tahun, saya merasa mendapatkan penghargaan dari para badan pengurus Rainbow House dan koordinator beberapa organisasi LGBT lain, yang biasanya lebih tua 20 tahun lebih dari saya. Pengalaman menjadi relawan di pergerakan LGBT sangat membantu saya dan memberikan banyak kepercayaan diri untuk mengambil posisi sebagai koordinator. Meski seluruh bentuk tanggung jawab yang harus saya ambil terkadang menakutkan saat ini atau di masa depan, dari semua itu saya bersyukur mendapatkan peluang dan kesempatan ini dalam hidup saya saat ini. Setelah bekerja di Rainbow House selama enam bulan, saya pikir waktu tersebut telah memberikan banyak peluang belajar dan kesempatan untuk melakukan manajemen organisasi. Sebagai pemimpin di komunitas LGBT, moto utama saya adalah saling menghargai. Selain itu, karena Rainbow House terletak di kota kosmopolitan Brussels, saya ingin membawa cara pandang internasional dalam organisasi, dengan mengundang beberapa aktivis atau relawan dari luar Belgia untuk berjejaring. Kamu sangat antusias pada aktivisme solidaritas internasional untuk HAM LGBT. Apa saja pengalamanmu bekerja pada bidang tersebut? Bagi saya, solidaritas internasional berarti mendengarkan dan berbicara dengan banyak aktivis dari berbagai negara dan berbagi cerita dan pengalaman. Sangat penting membuka mata LGBT di Belgia untuk menunjukkan kepada mereka situasi LGBT di banyak negara lain, yang tidak bisa merasakan hak penuh kewarganegaraan mereka seperti yang dimiliki di Belgia. Sejauh ini saya telah mencoba melakukan aksi di aktivisme internasional, pada tingkatan individu. Pada tahun 2007 saya melakukan program relawan di organisasi perempuan LGBT di Bangalore, India. Bersama seorang teman, kami mengumpulkan beberapa wawancara dan menjadikannya film dokumenter yang kami putar pada Festival Film Gay dan Lesbian di Belgia. Karena saya masih ingin belajar tentang aktivisme LGBT internasional, saat ini saya juga menjadi relawan pada sebuah acara komunitas lesbian paling besar di Belgia bernama L-Day. Saya mencoba mengembangkan program solidaritas internasional pada agenda acara. Beruntungnya, pekerjaan saya saat ini juga memberikan peluang untuk mengundang beberapa aktivis dari luar negeri ke Rainbow House. 29
  • 31. Pada kunjungan di Indonesia, kamu berkesempatan bekerja sama dengan IPP untuk mengadakan kegiatan HAM LGBT bersama kelompok LGBT muda di Jakarta dan seminar di Universitas Lampung. Bagaimana menurut kamu pengalaman tersebut? Saya merasa sangat beruntung mendapatkan kesempatan untuk berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan tersebut. Merupakan pengalaman yang sangat menarik dan menyenangkan. Semua orang begitu ramah kepada saya. Ada juga keraguan, apakah saya cukup berarti bagi pergerakan LGBT di Indonesia, dan saya mendapatkan semua jawaban. Saya merasa senang menjadi representasi untuk berbicara tentang situasi HAM LGBT di Belgia. Sayang, saat berdiskusi dengan kelompok LGBT muda di Jakarta, saya tidak bisa berbicara banyak dengan banyak peserta dari kelompok diskusi karena keterbatasan waktu dan kurang partisipasi dari peserta. Padahal, saya yakin mereka memiliki cerita-cerita dan bisa saling berbagi. Saya sangat penasaran untuk mendengarkan kisah mereka. Menurut kamu, bagaimana situasi LGBT di Indonesia dibandingkan dengan di Belgia? Di Belgia, kelompok LGBT memiliki hak yang sama dengan warga negara lainnya. Pasangan sesama jenis bisa menikah dan mengadopsi anak. Tapi secara personal, saya rasa tidak bisa membandingkan kelompok LGBT di Indonesia dengan cara pandang hitam - putih. Orang-orang mestinya menyadari bahwa di Belgia, meski posisi hukum yang kuat untuk kelompok LGBT, juga merupakan hal yang relatif baru. Bisa dibilang baru sekitar 10 tahun ini. Selain itu, sayangnya, homofobia adalah fenomena yang universal. Di Belgia pun, itu masih saja terjadi dalam kehidupan keseharian LGBT. Tapi, menurut saya, sangat jelas, untuk konteks Indonesia situasi kelompok LGBT sangat sulit. Meski demikian, selama kunjungan singkat di Lampung dan Jakarta, saya memperhatikan banyak orang berpengaruh dan kuat siap untuk mengambil posisi dalam memperjuangkan HAM LGBT. Menurut saya, itulah yang terpenting: banyak orang bersatu dengan kekuatan-kekuatan mereka untuk memperjuangkan hak-hak asasi manusia. Sebagai aktivis lesbian muda dan seorang pemimpin, adakah yang ingin kamu katakan kepada lesbian muda di Indonesia? Untuk saat ini, saya masih menjalani hidup pada aktivisme HAM LGBT. Menurut saya, terlepas dari aktivisme, orang-orang juga bisa memperjuangkan apa yang sebenarnya mereka inginkan dalam hidup. Apakah kamu ingin menjadi bintang rock atau mendapatkan pekerjaan di mana kamu bisa mengekspresikan dirimu? Tentu ini sangat berbeda pada setiap orang. Tapi saya berharap, ketika kamu membaca ini, jika kamu memiliki kesempatan untuk berpikir sejenak tentang dirimu sendiri akan apa yang 30 sebenarnya kamu inginkan, maka cobalah untuk menyadari harapan dan ambisimu.
  • 32. 31
  • 33. “Ya ampuun…ngeri bgt sich?” Rata2 pasti kalimat tadi yg kita ucap’in kalo denger yg namanya penyakit kanker rahim or payudara. Emang sih ngeri bgt…tapi emang kita..kaum perempuan pasti gak bisa lepas dari kekhawatiran ttg penyakit tsbt. Apalagi kita sebagai seorang lesbian, yang katanya rentan n cenderung bgt kena penyakit itu…Nah lo..Bener gak sich…Untuk sedikit lebih jelas, gimana kalo kita liat dech comment temen2 ttg kespro perempuan. “Menurut kamu…para Lesbian cenderung terkena kanker rahim n payudara gak sih?” Erie, 24th, Jakarta, swasta. Hmm..kecenderung untuk terkena kanker rahim n payudara sih besar, dikarenakan seorang Lesbian…tidak melakukan safe sex seperti yg dibicarakan selama ini. Dan untuk kanker payudara sendiri, ada penelitian menyebutkan….bahwa seorang perempuan jika tidak mengeluarkan ASI maka akan bisa menyebabkan kanker payudara. Kalau untuk kanker rahim tidak hanya untuk Lesbian saja, kaum hetero aja akan bisa terkena…Yang penting yah itu dia…safe sex tadi. 32
  • 34. “Menurut kamu…para Lesbian cenderung terkena kanker rahim n payudara gak sih?” Tara, 21th, Mahasiswi, Yogyakarta. Menurutku sangat besar kemungkinan L kena kanker rahim n payudara. Orientasi sex L yang lebih mengarah terutama pada payudara, sehingga seseorang terkadang terlalu berlebihan saat memegang payudara pasangannya, Hal itu cepat sekali merangsang pertumbuhan sel kanker. Saat melakukan sex, biasanya tadi memperdulikan higienis tangannya saat memasuk’kan ke ‘V’ orang. Bahkan tidak jarang ketika seseorang Terlalu menekan dalam pada V orang dpt mempengaruhi rahim. Apa yang terjadi pada lingkungan L sebenarnya hampir sama pada heterosexual. Petting yg tdk dibatasi membuat saraf akan rusak & timbul kanker tsbt. Oh iya, kalo L kena intensitas bertemu lebih banyak, jadi bisa disimpulkan kaum L banyak melakukan hub.sex yg tidak bersih. Sarannya…sebelum melakukan sex, lbh baik cuci tangan atau lebih baik dengan kondom. Jangan terlalu menekan payudara pasangan & jngn terlalu banyak intstas dlm melakukan petting. Jangan sampai merusak rahim. Wow, ternyata salah satu penyebab terkenanya kanker rahim n payudara karena tidak melakukan safe sex! Wah…kayanya mulai dari sekarang kita perlu tuh yg namanya safe sex n higienis. Lalu gimana yah comment temen kita yg lain? Yuuk kita liat aja…yuuuk. “Menurut kamu…para Lesbian cenderung terkena kanker rahim n payudara gak sih?” Sakura, 26th, Mahasisiwi, Bengkulu. Kalau menurut aku sih semua wanita punya peluang untuk terkena kanker rahim n payudara. Gak hanya kaum Lesbian saja sih. Penyakit tersebut khan kadang ada karena para wanita kurang bisa menjaga kesehatan mereka. Contohnya pola makan, suka mengkonsumsi makanan yang mengandung kadar toksin tinggi. 33
  • 35. “Menurut kamu…para “Menurut kamu…para Lesbian cenderung terkena Lesbian cenderung terkena kanker rahim n payudara gak sih?” kanker rahim n payudara gak sih?” Nic, 26th, Wiraswasta, Jakarta. Riow, 22th, Mahasiswi FPI (Front Pembela Iklan). Yogyakarta. Secara umum bisa terjadi karena kanker rahim n payudara itu penyakit wanita. Salah satunya factor genetic atau Menurutku nggak juga, itu cuma beberapa persen sih factor keturunan. Jadi tidak hanya Lesbian saja. tp yg dominan mungkin karena individu itu sendiri. Jadi buat antisipasinya yah…Rajin2 check Dia menjaga kebersihan n kesehatannya sendiri up aja. atau gak…Kalau nggak, yah sama aja bo’ong. Jadi menurutku para Lesbian itu tidak cenderung Wah. terkena kanker rahim atau payudara. wah. wah. Temen2 kita ternyata pinter2 yah…Pola makan yg kurang sehat- pun ternyata berpengaruh loh…Tapi seperti salah satu yg dibilang temen kita. Semua tidak lepas dari individu itu sendiri. Makan2an yg sehat, istirahat cukup, safe sex n higienis, mungkin harus kita tanamkan mulai dr sekarang. Dan satu yg harus dilepas dr kebiasaan beberapa teman2 yaitu…..Kebiasaan merokok! Nah ini juga gak baik “Menurut kamu…para Lesbian buat kesehatan kita. Tidak lupa juga untuk teman2 rajin chek cenderung terkena kanker rahim n up yah, biar kalau ada apa2 kita segera ada tindak payudara gak sih?” lanjut. Makanya yuuk dari sekarang kita jaga kesehatan reproduksi kita. Selly, 21th, Mahasiswi, Jakarta. Menurut aq sie engga ya, karena banyak juga kaum hetero yang terkena kanker rahim & payudara. Itu semua tergantung dari apa yg kita makan sehari-hari. Selain itu banyak pikiran & keturunan juga faktor2 yang bisa mengakibatkan kanker rahim & paudara. Itu aja sie yang aq tau. Intinya cobalah untuk terus melakukan hidup sehat. Ok girl’z. 34
  • 36. Lez Movie 35
  • 37. Water Liles Water Liles ,adalah Film besutan sutradara Celine Sciamma , berdurasi 85 menit ini berlatar belakang kehidupan anak remaja berusia 15 tahun yang mencari jati diri dan kehidupan cintanya, di latar belakangi suatu persahabatan yang erat hingga salah satu diantaranya mempunyai suatu sex- attraction dan perasaan yang kuat dalam pergelutan kata hati tuk memilih antara suatu persahabatan dengan cinta yang tak pasti. Kisah pun Berawal dari kegiatan suatu club renang, tempat Marie dan Anne bertemu dalam kondisi yang saling membutuhkan sebagai teman. namun, semakin hari pertemanan mereka semakin erat, saling terbuka.. dan karena keterbukaan inilah yang merubah segalanya.dimana, Keterbukaan Marie tentang dirinya yang diwakili oleh kata “I’m not normal”. Membuat Anne berfikir tentang persahabatan mereka, Maka Konflik batin pun terjadi sangat kuat di film garapan Celine ini, sehingga membuat penonton ingin terus asik nongkrongin ampe selesai sambil nebak-nebak ending dari cerita haru biru ini Film yang memenangkan beberapa penghargaan ini, diantaranya youth award di ajang Cabourg Romantic Film Festival bagus banget buat refrensi klikers yang hobby banget nonton film karena, di film water liles ini klikers bisa ambil benang merah nya makna dari setiap konflik yang ditawarkan, gimana penasaran khan?(Rgnt) 36
  • 38. buku Kami Tidak Bisu (Kongkow Lez) Buku Kami Tidak Bisu merupakan sebuah catatan perjalanan komunitas lesbian muda dari awal komunitas mulai berjalan sampai pada pembentukan organisasi Institut Pelangi Penulis : Perempuan. Buku yang diluncurkan pada tanggal 10 Juni Kamilia Manaf 2011 di Jakarta ini juga berisi hasil-hasil diskusi Kongkow Lez isu lesbian muda di Indonesia seperti Identitas Diri (Apakah Editor : Saya Normal ?), Berterus Terang Terhadap Orang Tua, Butch Dewi Nova Wahyuni dan Arwani n Femme, Kesehatan Reproduksi Perempuan Lesbian, Safe Kontributor : Sex and Hot Sex, Lesbian dan Tafsiran Agama ?, Persaudaraan Ino, Panca dan Umi Feminis dan Lesbian, Drag Queen, Drag King, Transeksual dan Transgender. Nara sumber diskusi Kongkow Lez adalah para feminis, psikiater, ahli kesehatan reproduksi, tokoh agama, aktifis Hak Asasi Manusia (HAM) dan lain-lain. Kami Tidak Bisu yang diterbitkan dari hasil kerjasama antara IPP, Feminis dan Aktifis HAM. Teman-teman dapat memesan buku ini ke Institut Pelangi Perempuan dengan mengirimkan email kekamitidakbisu@gmail.com dengan mengirimkan nama, alamat email, telepon, alamat pos pengiriman untuk proses pengiriman buku. Kami dapat memberikan buku ini secara gratis, namun kami akan sangat berterimakasih dan menghargai bantuan teman-teman juga jika dapat membeli buku ini dengan harga Rp. 25.000 + ongkos kirim (tergantung wilayah). Hasil penjualan buku ini akan dipergunakan untuk mendukung program kegiatan organisasi kami lainnya. 37
  • 39. musik Garbage – Androgyny Setelah membaca edisi I Klik!, tentunya rasa PD sudah mulai tumbuh pada diri Klik! Zoners donk ya… ya khan… ya donk ^_~ that we’re normal!. Lalu sekarang mungkin kalian lagi berpikir “baiknya orang-orang tahu tentang ini atau tidak ya?”. Itu sebabnya Klik! kasih kalian satu lirik lagu yang bisa bikin ya… rilekslah sedikit. Album: “Beautifulgarbage” (2001) When everything is going wrong And you can’t see the point in going on Well nothing in life is set in stone No sweeter a taste that you could find There’s nothing that can’t be turned around Than fruit hanging ripe upon the vine There’s never been an oyster so divine Nobody wants to feel alone A river deep that never runs dry And everybody wants to love someone Out of the tree go pick a plum The birds and bees they hum along Why can’t we all just get along? Like treasures they twinkle in the sun Get on board and have some fun Boys in the girls room Take what you need to turn you on Girls in the men’s room You free your mind in your androgyny Behind closed doors and under stars It doesn’t matter where you are Collecting jewels that catch your eye Boys in the parlor Don’t let a soul mate pass you by They’re getting harder I’ll free your mind and your androgyny 38
  • 40. “Everyone has both a female and male part. One rules, but the other can’t be canceled. Boys and girls together... an ideal situation.” - Shirley Manson Vokalis Garbage sedikit mengungkap kalau di tiap kita pasti ada sisi maskulin dan feminin. Itu baru satu dari sekian banyak intisari yang bisa kita ambil dari lirik lagu ini. Nah, coba deh perhatiin “Well nothing in life is set in stone”, di awal lagu kita sudah diajak untuk lebih terbuka tentang cara kita melihat diri kita, orang lain, dan kehidupan pada umumnya. “Why can’t we all just get along?”. Jelas banget gak siey?! kalau lirik ini tentang keberagaman. Secara biologis ada yang jenis kelaminnya perempuan, laki-laki, juga hermafrodit. Bahkan sah-sah saja bila kita mengidentifikasi diri berbeda dari kelamin biologis. Nah, ketika berekspresi di keseharian ada yang sangat menonjol femininnya, maskulinnya, juga ada yang bahkan kita bingung menggambarkannya. Dan bila hal seperti ini masih dipersoalkan, Apa kata dunia?!. He..he.. Begitu juga di internal L, mau seperti apa pun saudari-saudari kita, kenapa siey kita nggak jalan beriringan aza?! ^^ 39
  • 41. Yap, saatnya kita bebaskan cara berpikir kita dari paradigma zaman “I’ll free your mind and doeloe. It’s about looking past any labels and finding love wherever your androgyny” . . . you can. Sekualitas itu sangat cair, gurlz!. Buang jauh apa yang telah “Take what you need to ditanamkan oleh masyarakat-phobia. Be natural!. Baik Perempuan, turn you on” Lelaki maupun Antara, lakukan apa yang perlu kamu lakukan, jadilah seperti yang kamu inginkan, kasihilah siapapun yang kamu tuju. Cintai orang for who they are inside, dan jangan tutup dirimu untuk jatuh hati dengan anggapan kamu hanya akan memilih jenis tertentu. Ada baiknya terbuka untuk mencinta dan dicinta oleh siapa pun. Mungkin kamu bukan pilihannya, tapi kan baru sekedar kemungkinan, C’mon! ;p Atau boleh jadi kamu tidak memilihnya, tapi hargailah cintanya. Paragraf terakhir dari lirik lagu ini mengajak kita untuk berpikir androgynous. Maksudnya, bukan untuk menjadi trans, tetapi selain memahami keadaan diri, mengakui keberagaman seksualitas, akan lebih baik bila kita juga mau menghargai keputusan untuk coming out atau tidak. Nggak masalah sekarang posisi kamu di mana, toh masing-masing ada resiko tersendiri. Just go ahead and love, have some fun! (Sumber: http://www.songmeanings.net) ) [by: tRuEHaWa] 40
  • 42. Ada beberapa kasus monumental yang menggambarkan gangguan terhadap perlindungan kebebasan berekspresi kelompok minoritas lesbian, gay, biseks, dan transgender (LGBT) di Indonesia. Di antaranya kasus di Surabaya pada Maret 2010. Massa yang mengatasnamakan FUI dan FPI Mana Tanggung membubarkan paksa Konferensi Regional The International Lesbian, Gay, Bisexual, Transgender, and Intersex Association (ILGA) Asia Keempat. Mereka juga meneror kantor GaYA Nusantara dengan Jawab Negara menggembok dan mencoret-coret kantor tersebut dengan sebutan “teroris moral”. Juga beberapa kasus serupa dengan pelaku yang sama. atas Kebebasan Pertanyaannya, “Apa yang dapat diperankan oleh (tanggung jawab) negara sehubungan dengan perlindungan hak asasi manusia “hidup bebas berekspresi” bagi warga negaranya tanpa Ekspresi? diskriminasi?” Padahal, negara Republik Indonesia merupakan salah satu dari negara peserta (state parties) yang telah menandatangani dan meratifikasi sebagian perjanjian internasional hak-hak Sebuah Tinjauan Kesepakatan manusia (international human rights treaties) yang utama, sebagai bagian dari pembuatan aturan Perjanjian Internasional hukum dan kebijakan nasional. Konsekuensi dari menandatangani dan meratifikasi perjanjian internasional hak-hak manusia adalah negara terikat secara hukum dan kebijakan dalam menunaikan Ikram Baadila* kewajiban (obligation) untuk menghormati (to respect), melindungi (to protect), dan memenuhi (to fulfill) hak-hak manusia. Satu kewajiban tambahan adalah mempromosikan (to promote) hak-hak manusia supaya dapat diketahui publik. Ketiga jenis kewajiban yang berbeda tersebut, secara terperinci dapat dijelaskan sebagai berikut. * Ikram Baadila, dosen Jurusan Sosiologi, Kewajiban untuk menghormati hak-hak manusia, menuntut negara dan semua organ serta agen FISIP Universitas Lampung (Unila). (aparat) untuk tidak bertindak apa pun yang melanggar integritas individu atau kelompok atau Pendidikan S1 Jurusan Sosiologi, Fisipol UGM pelanggaran pada kebebasan mereka. Kewajiban untuk melindungi hak-hak manusia, menuntut Yogyakarta; S2 Jurusan Gizi Masyarakat FP negara dan agen (aparat) melakukan tindakan yang memadai guna melindungi warga negara dari IPB Bogor. Aktif di Lembaga Studi Advokasi pelanggaran hak-hak individu atau kelompok, termasuk pencegahan atau pelanggaran atas penikmat Perempuan dan Anak (Elsapa) Lampung kebebasan mereka. Kewajiban untuk memenuhi hak-hak manusia, menuntut negara meberikan (1998-2000); 2000 - sekarang, anggota pelayanan yang memadai untuk menjamin setiap orang di dalam ruang lingkup yurisdiksi untuk Perkumpulan Organisasi Masyarakat Sipil DAMAR, Lampung. memberikan kepuasan kepada mereka yang memerlukan pelayanan yang telah dikenal di dalam instrumen hak-hak manusia dan tidak dapat dipenuhi oleh upaya pribadi. 41
  • 43. Sesuai dengan hukum hak-hak manusia internasional, pemerintah harus patuh pada Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (DUHAM) dan semua kovenan internasional tentang hak-hak manusia yang telah diratifikasi pemerintah, yakni International Covenant on Economic, Social, and Culture Rights (ICESCR) yang telah diratifikasi melalui UU No. 11 Tahun 2005 tentang Pengesahan Kovenan Hak-hak Sipil Budaya. Kemudian International Covenant on Civil and Politic Rights (ICCPR) yang juga telah diratifikasi Indonesia melalui UU No. 12 Tahun 2005 tentang Pengesahan Kovenan Hak-hak Sipil Politik. Belum lagi beberapa kovenan/konvensi internasional lainnya yang juga telah diratifikasi pemerintah RI, seperti Convention Against Torture (CAT) dan The Convention on the Elimination of All Forms of Discrimination against Women (CEDAW). Kepatuhan negara terejawantahkan dalam upaya maksimal menjalankan amanat seperti pada pembukaan Deklarasi Universal HAM bahwa “Setiap manusia dilahirkan merdeka dan mempunyai hak dan martabat yang sama.” Lainnya, dalam Pasal 19 ayat (2) dan (3) ICCPR “Setiap orang berhak atas kebebasan untuk menyatakan pendapat: hak ini termasuk kebebasan untuk mencari, menerima, dan memberikan informasi dan pemikiran apa pun, terlepas dari pembatasan-pembatasan secara lisan, tertulis, atau dalam bentuk cetakan, karya seni atau melalui media lain sesuai dengan pilihannya. Kemudian, dalam Pasal17 (1) & (2) ICCPR “Tidak boleh seorang pun yang dapat secara sewenang-wenang atau secara tidak sah dicampuri masalah-masalah pribadinya, keluarganya, rumah atau hubungan surat-menyuratnya, atau secara tidak sah diserang kehormatan dan nama baiknya. Atau, secara terperinci terkait dengan hak-hak manusia, terutama hak kelompok minoritas yang diturunkan dari hak sipil, politik, ataupun hak ekonomi, sosial, dan budaya dapat dilihat dalam Yogyakarta Principles – meskipun bukan dokumen resmi PBB. Yogyakarta Principles terkait dengan hak-hak sipil dan politik serta hak-hak ekonomi, sosial, dan budaya yang juga berlaku pada kelompok masyarakat yang mempunyai orientasi seksual dan identitas gender berbeda. Selain itu, diatur pula kewajiban- kewajiban negara demi memenuhi hak-hak kelompok masyarakat yang mempunyai orientasi seksual dan identitas gender yang berbeda tersebut. Ada dua (bentuk) upaya dalam menjalankan amanat tersebut, yaitu berupa acts of commission (tindakan untuk melakukan) dan acts of ommission (tindakan untuk tidak melakukan tindakan apa pun). Acts of commission merupakan upaya yang sering dilakukan negara, dalam hal ini diperankan oleh aparat penegak hukum, karena ranah tindakannya tidak bersilang dengan masalah lain. Biasanya berupa tindakan penegakan hukum. Sedangkan upaya atau tindakan acts of ommission dalam bentuk pembiaran negara terhadap tindakan pelanggaran HAM sering dialami kelompok LGBT dan minoritas lainnya. Seperti yang dipaparkan pada awal tulisan ini, aparat penegak hukum tidak dapat melakukan apa-apa atau melakukan pembiaran terhadap kelompok FUI dan FPI yang melakukan tindak kekerasan dan pelanggaran atas hak berekspresi dan hak berorganisasi kelompok. Dengan kata lain, acts 42
  • 44. of ommission merupakan pelanggaran hak-hak manusia – karena telah melakukan pembiaran – dan telah menciptakan preseden buruk bagi penegakan hukum dan hak-hak manusia, yaitu melegitimasi tindakan kekerasan dan pengingkaran akan hak berekspresi yang dilakukan oleh sekelompok masyarakat yang mengatasnamakan agama. Seharusnya aparat penegak hukum setiap ada kejadian pelanggaran HAM dalam aksi kekerasan, pemaksaan kehendak, dan pembubaran paksa, melindungi warga negaranya, yang dijamin konstitusi. Namun kenyataannya tidak berbuat apa-apa, tidak berupaya mencegah aksi kekerasan, dan terkesan memfasilitasi tindakan pelanggaran HAM. Kadangkala bahkan menyalahkan kelompok LGBT yang menjadi korban, dengan tuduhan mereka sebagai pemicu persoalan. Dituduh sebagai pemicu persoalan karena stigma terhadap kelompok LGBTI yang dipengaruhi doktrin agama yang telah ada dalam mindset sejak anak hingga orang dewasa. Masyarakat melakukan stigmatisasi terhadap mereka sebagai sampah masyarakat, menyebarkan penyakit menular, tidak normal, tidak alamiah, sumber datangnya malapetaka, dan penyandang cacat mental. Justifikasi dan doktrin agama serta anggapan masyarakat akhirnya juga terkonstruksi pada aparat penegak hukum, sehingga menjadikan aparat penegak hukum bukan sebagai pelindung kelompok LGBT. Terlihat jelas negara belum mampu melindungi hak-hak kelompok LGBT. Terutama hak hidup tanpa kekerasan, hak untuk berekspresi, hak untuk berorganisasi, dan perlakuan hukum yang adil. Namun tidak berarti upaya mencari keadilan bagi kelompok LGBT berhenti. Upaya menuntut keadilan harus tetap dilakukan. Caranya dengan mencari celah hukum dan menjadikan instrumen hukum itu sebagai dasar hukum bagi advokasi hak-hak kelompok LGBT. Selain itu, pemerintah (eksekutif dan legislatif) harus merumuskan kebijakan- kebijakan teknis sebagai turunan dari ICCPR dan ICECSR, serta kovenan/konvensi lain yang telah diratifikasi, terutama yang terkait dengan perlindungan hak-hak kelompok LGBT. Peraturan perundang-undangan tentang hak-hak manusia dan peraturan lain/kebijakan yang terkait dengan perlindungan hak-hak kelompok LGBT harus terus-menerus disosialisasikan kepada masyarakat. Pendidikan yang bertujuan membangun penyadaran kritis bagi harkat kemanusiaan, mencerahkan, dan membebaskan manusia dari segala bentuk ketertindasan agar dapat terwujud keadilan dan tindakan tidak menindas kelompok minoritas serta mengembangkan budaya toleransi menjadi upaya strategis. Terkait dengan upaya advokasi, Deklarasi Montreal merupakan langkah awal untuk melakukan desakan terhadap negara-negara di dunia untuk mengakui, memenuhi, dan melindungi hak-hak LGBT serta desakan agar semua negara dan PBB memerangi homofobia. Selanjutnya, resolusi persamaan hak yang menyatakan setiap manusia dilahirkan bebas dan sederajat dan setiap orang berhak untuk memperoleh hak dan kebebasannya tanpa diskriminasi apa pun juga menjadikan pelanggaran HAM atas dasar orientasi seksual dianggap sebagai pelanggaran HAM tingkat tinggi. Orientasi seksual dan identitas gender merupakan pilihan dan hak seseorang yang paling asasi. Menyitir pernyataan Eileen Donahoe, “Memilih siapa yang kita cintai dan dengan siapa kita akan berbagi hidup adalah hak yang sakral, sehingga siapa pun, termasuk kaum gay, lesbian, dan transgender berhak mendapat perlindungan atas hak ini.” 43
  • 45. Gerakan LGBTIQ Indonesia dalam Kerangka HAM Vien Tanjung* Bukan rahasia di seluruh dunia masih saja terjadi pelanggaran hak asasi manusia atas dasar sexual orientation and gender identity (orientasi seksual dan identitas gender). Pelanggaran banyak bentuknya, dari penyangkalan hak-hak untuk hidup, penyangkalan kebebasan dari kekerasan, hingga diskriminasi dalam mengakses hak-hak ekonomi, sosial, dan budaya. Di antaranya diskriminasi hak atas kesehatan, perumahan, pendidikan, dan hak untuk bekerja. Juga usaha untuk memaksakan norma-norma heteroseksual (heteronormativitas), serta tekanan untuk tetap diam dan tak terlihat. Bahkan, dalam kehidupan teman-teman transeksual dan teman-teman dengan Harry Benjamin’s Syndrome, semua akses terhadap ranah kehidupannya menjadi terbatas. Pada detik seseorang memutuskan untuk mengikuti indentitas dirinya yang bukan berdasarkan indentitas yang diberikan masyarakat atasnya, maka pada detik tersebut ia dimarginalkan oleh masyarakat. Menjelang penutup tahun 2011, saya mendapat kehormatan dari Institute Pelangi Perempuan untuk menulis tentang gerakan lesbian, gay, biseks, transgender, interseks, dan queer (LGBTIQ) Indonesia dalam perspektif HAM. Sebuah tulisan yang diharapkan dapat menjelaskan dengan sederhana tapi nendang. ^^ Mari kita mulai dengan sejarah. Yap! Sejarah… Pada mulanya sesudah Perang Dunia Ke-2, para pemimpin dunia berkumpul dan menyepakati sebuah instrumen (sistem) untuk menjaga perdamaian dunia. Pada tanggal 10 Desember 1948 dicetuskan Deklarasi Hak Asasi Manusia (HAM) atau Universal Declaration of Human Rights (UDHR) dan diperingati sebagai Hari HAM. Teman-teman bisa baca dokumen lengkapnya di: http://www.un.org/en/documents/udhr/ Terkait instrumen itu, Indonesia sudah mengadopsi UDHR menjadi undang-undang. Negara kita menyatakan kesediaan untuk terikat (menaati) perjanjian internasional tersebut. Teman-teman dapat melihat daftar instrumen HAM yang sudah diratifikasi di http://syaldi.web.id/2008/10/status-ratifikasi-indonesia-untuk-instrumen-internasional-ham/ 44