SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 28
ANTI HISTAMIN DAN
KEMOTERAPIK PARASIT
Disusun Oleh :
Myrsanila Winny Redita Putri
Noviar Setya Pratama
Oktaviani Fince Sulat
Rimayatun Naja
Dosen Pembimbing : Agung
Trianjono, Farm, Apt
ANTI HISTAMIN
Antihistamin (antagonis histamin) adalah zat yang
mampu mencegah penglepasan atau kerja histamin.
Istilah antihistamin dapat digunakan untuk menjelaskan
antagonis histamin yang mana pun, namun seringkali
istilah ini digunakan untuk merujuk kepada antihistamin
klasik yang bekerja pada reseptor histamin H1.
Antihistamin ini biasanya digunakan untuk mengobati
reaksi alergi, yang disebabkan oleh tanggapan berlebihan
tubuh terhadap alergen (penyebab alergi), seperti serbuk
sari tanaman. Reaksi alergi ini menunjukkan penglepasan
histamin dalam jumlah signifikan di tubuh.
CARA KERJA ANTI HISTAMIN
Obat antihistamin bekerja dengan menghalangi
pelepasan histamin ke dalam tubuh. Histamin
dilepaskan ketika tubuh bereaksi terhadap
alergen, seperti debu, jamur, atau bulu binatang
peliharaan. Pelepasan histamin menyebabkan
kelenjar di hidung atau mata membengkak dan
mengeluarkan lendir untuk mencegah alergen
masuk lebih dalam ke tubuh. Namun, efek
histamin sering lebih mengganggu daripada
alergen itu sendiri. Dengan membatasi
kemampuan tubuh untuk mengeluarkan
histamin, respon alergi bisa dikurangi.
H1-RECEPTOR ANTAGONISTS
Dalam penggunaan umum, antihistamin merujuk hanya
untuk antagonis H1, juga dikenal sebagai antihistamin
H1. Telah ditemukan bahwa antihistamin H1-agonis
adalah benar-benar berlawanan dengan reseptor
histamin H1. Secara klinis, H1 antagonis digunakan
untuk mengobati reaksi alergi. Sedasi adalah efek
samping yang umum, dan antagonis H1 tertentu, seperti
diphenhydramine dan Doksilamin, juga digunakan untuk
mengobati insomnia. Namun, antihistamin generasi
kedua ini tidak melewati penghalang darah-otak, dan
dengan demikian tidak menyebabkan kantuk.
H2-RECEPTOR ANTAGONISTS
Antagonis H2, seperti antagonis H1, juga
agonis dan antagonis terbalik tidak benar. H2
reseptor histamin, ditemukan terutama di sel
parietal dari mukosa lambung, digunakan
untuk mengurangi sekresi asam lambung,
mengobati kondisi pencernaan termasuk
tukak lambung dan penyakit gastroesophageal
reflux.
OBAT ANTI HISTAMIN
a. Mebhidrolin
 Indikasi: Antihistamin/Alergi
 Kontraindikasi: Hipertropi prostat, glaukoma, dan serangan asma
 Efek samping: Mengantuk, tremor, mulut kering, lelah, dan reaksi hipersensitif
pada kulit.
 Interaksi: Obat depresan sistem saraf pusat, alkohol, dan obat golongan
antikolinergik akan meningkatkan daya kerjanya.
 Obat yang tersedia:
 Merek dagang Kandungan obat
• Biolergy (Konimex) Kapsul, mengandung 50 mg sebagai Mebhidrolin napadisilat.
• Bufalergy (Bufa Aneka) Kapsul, mengandung 50 mg sebagai Mebhidrolin
napadisilat.
• Histapan (Sanbe) Tablet, mengandung 50 mg sebagai Mebhidrolin napadisilat.
• Incidal (Bayer) Kapsul, mengandung 50 mg sebagai Mebhidrolin napadisilat.
• Incitin (Bemofarm) Tablet, mengandung 50 mg sebagai Mebhidrolin napadisilat.
• Interhistin (New Interbat) Kapsul/Tablet, mengandung 50 mg sebagai Mebhidrolin
napadisilat
 Catatan: jumlah obat per pasien maksimal 20 tablet.
b. Feniramin Hidrogen Maleat
 Indikasi: Antihistamin/Alergi
 Kontraindikasi: Hipertropi prostat, glaukoma, wanita hamil dan menyusui
 Efek samping: Mengantuk, gangguan saluran cerna, jika dosis besar dapat
menimbulkan halusinasi, dan agitasi pada anak kecil
 Interaksi: Obat penenang, hipnotika dan alkohol, akan memperkuat efeknya
 Obat yang tersedia:
• Merek dagang
• Kandungan obat
• Avil (Hoechst)
• Tablet Avil, mengandung 25 mg sebagai
Feniramin hidrogen maleat
• Tablet Avil Retard, mengandung 50 mg
sebagai Feniramin hidrogen maleat
• Bernohist (Bernofarm)
• Tablet, mengandung 50 mg sebagai
Feniramin hidrogen maleat
 Catatan: Jumlah obat per pasien maksimal 20 tablet biasa atau 3 tablet lepas
lambat.
d. Astemizol
 Indikasi: Antihistamin/Alergi.
 Kontraindikasi: Hati-hati pada wanita hamil
 Efek samping: Nafsu makan bertambah, berat badan bertambah,
dan sedikit sedatif.
 Obat yang tersedia :
• Merek dagang Kandungan obat
• Hisminal (Janssen) Tablet, mengandung Astemizol 10 mg.
• Hispral (Prafa) Tablet, mengandung Astemizol 10 mg.
• Sirop, tiap 5 ml mengandung Astemizol 5 mg.
• Lapihis (Lapi) Tablet, mengandung Astemizol 10 mg.
• Scantihis (Tempo Scan Pacific) Tablet, mengandung Astemiizol 10
mg.
• Sirop, tiap 5 ml mengandung Astemizol 5 mg
• Sines (Guardian Pharm) Tablet, mengandung Astemizol 10 mg
 Catatan: jumlah obat per pasien maksimal 20 tablet
c. Dimetinden Maleat
 Indikasi: Antihistamin/Alergi
 Kontraindikasi: Menjalankan mesin atau kendaraan
bermotor
 Efek samping: Sedasi
 Interaksi: Obat hipnotika, sedativa dan alkohol, akan
memperkuat efeknya
 Obat yang tersedia:
• Merek dagang
• Kandungan obat
• Fenistil (Ciba)
• Tablet, mengandung 25 mg sebagai Dimetinden maleat.
Obat tetes, tiap ml mengandung 1 mg sebagai Dimetinden
maleat.
 Catatan: Jumlah obat per pasien maksimal 20
e. Oksomemazin
Interaksi: Alkohol akan memperkuat efeknya.
Indikasi: Antihistamin/Alergi
Kontraindikasi: Menjalankan mesin dan mengemudikan
kendaraan bermotor
Efek samping: Mengantuk, mual, muntah, diare atau
konstipasi, sakit kepala, dan mungkin juga penglihatan
kabur.
Obat yang tersedia:
• Merek dagang Kandungan obat
• Doxergan (Rhone-Poulenc) Tablet, mengandung
Oksomemazin 10 mg.
• Sirop, tiap 5 ml mengandung Oksomemazin 5 mg
• Catatan: Jumlah obat per pasien maksimal 20 tablet
f. Homoklorsiklizin
 Indikasi: Antihistamin/Alergi
 Kontraindikasi: Serangan asma akut dan tidak digunakan
pada bayi. Selain itu hati-hati pada penderita glaukoma dan
hipertropi prostat.
 Efek samping: Mengantuk, sedatif, gangguan saluran cerna,
mulut kering, penglihatan kabur, dan reaksi alergi.
 Interaksi: Obat depresan sistem saraf pusat, antikolinergik
dan alkohol, akan memperkuat efeknya.
 Obat yang tersedia:
• Merek dagang
• Kandungan obat
• Homoclomin (Eisai)
• Tablet, mengandung Homoklorsiklizin HCI 10 mg
• Catatan: Jumlah obat per pasien maksimal 20 tablet
g. Deksklorfeniramin Maleat
 Indikasi: Antihistamin/Alergi
 Kontraindikasi: Serangan asma akut dan tidak digunakan pada bayi
 Efek samping: Mengantuk, urtikaria, shok anafilaktik, fotosensitif, mulut kering,
dan gangguan saluran cema.
 Interaksi: Alkohol, obat depresan golongan trisiklik, barbiturat, dan depresan
sistem saraf pusat, akan memperkuat efek sedatif. Dan obat golongan MAO
inhibitor, akan memperkuat dan memperpanjang efeknya
 Obat yang tersedia:
• Merek dagang
• Kandungan obat
• Bufaramin (Bufa Aneka)
• Kapsul, mengandung 2 mg sebagai Deksklorfeniramin maleat.
• Polamec (Mecosin)
• Tablet, mengandung 2 mg sebagai Deksklorfeniramin maleat.
Sirop, tiap 5 ml mengandung 2 mg sebagai deksklorfeniramin maleat
• Polaramine (Schering)
• Tablet, mengandung 2 mg sebagai Deksklorfeniramin maleat.
Sirop, tiap 5 ml mengandung 2 mg sebagai Deksklorfeniramin maleat.
• Polarist (Bemofarm)
• Tablet, mengandung 2 mg sebagai Deksklorfeniramin maleat.
 Catatan: Jumlah obat per pasien maksimal 20 tablet.
•
h. Karbinoksamin
 Indikasi: Antihistamin/Alergi.
 Kontraindikasi: Menjalankan mesin dan mengemudikan kendaraan
bermotor
 Efek samping: Mengantuk dan gangguan saluran cerna.
 Interaksi: Obat golongan barbiturat, depresan sistem saraf pusat, dan
alkohol, akan memperkuat efek sedatifnya.
 Obat yang tersedia:
• Karbinoksarnin terdapat dalam campuran, untuk rhinitis akut, sinusitis
vasomotor dan alergi rhinitis, dan demam karena alergi. Selain itu juga
digunakan dalam carnpuran obat batuk
• Merek dagang
• Kandungan obat
• Nasopront (Heroic)
• Kapsul, mengandung Karbinoksamin maleat 1 mg dan Fenilefrin HCl 20 mg
• Rhinopront (Mack)
• Kapsul, mengandung Karbinoksamin maleat 4 mg dan Fenilefrin HCI 20
mg.
Sirop, tiap 5 ml mengandung Karbinoksamin maleat 4 mg dan
Fenilpropanolamin HCl 20 mg.
 Catatan: jumlah obat per pasien maksimal 10 tablet/kapsul
Penggunaan klinis
Antihistamin adalah obat yang paling banyak dipakai sebagai
terapi simtomatik untuk reaksi alergi yang terjadi. Semua jenis
antihistamin sangat mirip aktivitas farmakologinya. Pemilihan
antihistamin terutama terhadap efek sampingnya dan bersifat
individual. Pada seorang pasien yang memberikan hasil kurang
memuaskan dengan satu jenis antihistamin dapat ditukar dengan
jenis lain, terutama dari subkelas yang berbeda.
• Rinitis alergik musiman dan rinitis alergik perenial sangat
baik reaksinya terhadap antihistamin. Hampir 70-90%
pasien rinitis alergik musiman mengalami pengurangan
gejala (bersin, keluar ingus, sumbatan hidung). Hasil yang
terbaik didapat bilamana antihistamin diberikan sebelum
kontak. Walaupun pada rinitis vasomotor hasilnya kurang
memuaskan tetapi efek antikolinergiknya
dapat mengurangi gejala pilek.
• Urtikaria akut sangat bermanfaat untuk mengurangi ruam dan rasa gatal. Manfaatnya pada
urtikaria kronik kurang dan pada keadaan ini AH1 pilihan adalah yang berefek sel rendah dan
mempunyai masa kerja panjang, misal hidroksizin atau AH1 nonsedatif lainnya.
Pemberiannya cukup sekali sehari sehing meningkatkan kepatuhan. Apabila gejala belum
diatasi dapat dikombinasi dengan AH2, dan kalau perlu ditambah simpatomimetik.
• Reaksi anafilaksis akut antihistamin H1 digunakan sebagai terapi tambahan setelah epinefrin.
Preparat yang banyak dipakai adalah difenhidramin. Pada serum sickness antihistamin
berfungsi untuk mengurangi urtikaria tetapi mempunyai efek yang kecil terhadap artralgia,
demam, dan tidak mengurangi lama penyakitnya. Pada dermatitis kontak dan erupsi obat
fikstum, antihistamin oral dapat mengurangi rasa gatal. Hindari penggunaan antihistamin
topikal karena dapat menyebabkan sensititasi. Antihistamin juga dapat dipakai sebagai terapi
tambahan pada reaksi alergi obat dan reaksi akibat transfusi.
KEMOTERAPIK PARASIT
 Definisi
• Kemoterapi adalah tindakan/terapi pemberian senyawa kimia
(obat) untuk mengurangi, menghilangkan atau menghambat
pertumbuhan parasit atau mikroba di tubuh hospes (pasien).
• Antimikroba adalah obat pembasmi mikroba, khususnya mikroba
yang merugikan manusia.
• Penggolongan antimikroba dan kemoterapi
• Kemoterapi dan antimikroba lain dapat digolongkan sebagai berikut
:
1. Antimikroba untuk tuberkulosa / obat tb
2. Antimikroba untuk virus/ anti virus
3. Kemoterapi untuk kanker/ obat kanker
OBAT TERPILIH UNTUK KEMOTERAPIK
PARASIT
• Brand: : Sandoz
• Product Code:: G
 Komposisi: Biogrisin 500 mg .
 Indikasi: Terapi sistemik untuk capitis, terapi ungulum, terapi Barbae, terapi Corporis,
terapi Cruris, terapi pedis et mamus
 Dosis: Dewasa sehari 50 mg, infeksi kaki dan kuku perlu dimulai dengan dosis awal, sehari
500 mg
 Kontra Indikasi: Hipersensitif terhadap griseofulvin, insufisiensi hati Kemasan: Tablet 5 x 6
CANDISTIN ORAL DROPS
 DESKRIPSI
• Nystatin / Nistatin.
 INDIKASI
• Pengobatan dan pencegahan kandidiasis pada rongga mulut atau usus.
 KEMASAN
• Drops 100000 u/mL x 12 mL.
 DOSIS
• Dewasa : 4 kali sehari 1-6 mL.
• Anak-anak : 4 kali sehari 1-2 mL.
 Dikonsumsi bersamaan dengan makanan atau tidak
• Dikonsumsi bersamaan dengan makanan atau tidak
 PABRIK
• Pharos.
• CRYPTAL TABLET 50 MG
Komposisi:
• Fluconazole
Indikasi:
• Kriptokokosis termasuk meningitis kriptokokal dan infeksi
pada tempat lain. Kandidiasis sistemik termasuk
kandidemia, kandidiasis diseminata dan bentuk infeksi
kandida invasif lainnya. Kandidiasis mukosal termasuk
infeksi orofaringeal, asofangeal, infeksi bronkopulmonal
non invasif, kandidurea, kandidiasis mukokutan dan
kandidiasis oral atropik kronik. kandidiasis genital
termasuk kandidiasis vag akut atau rekuren. pencegahan
infeksi jamur pada pasien dengan keganasan yang
memiliki predisposisi tekanan infeksi akibat kemoterapi
yang sitotoksik atau radio terapi. dermatomkosis
termasuk tinea versikolor dan infeksi kandida pada kulit
 Kontra Indikasi:
• Hipersensitif terhadap flukonazol atau komponen trikazol
terkait
 Perhatian:
• Anak < 16 tahun. Hamil dan laktasi
 Efek Samping:
• Mual, nyeri abdomen, diare dan kembung; ruam kulit; sakit
kepala. Kelainan eksfoliatif pada kulit, kejang, leukopenia,
trombositopenia, hiperkolesterolemia, hipertrigliseridemia,
hipokalsemia, dan alopesia
 Interaksi Obat:
• Wafarin, sulfonilurea oral (termasuk klorpropamid,
glibenklamid, glipizid, dan tolbutamid), fenition, rifampisin,
teofilin (dosis tinggi), terfenandin, zidovudin
 Kemasan:
• Kapsul 50 mg x 10
• GBrand: :
• Fahrenheit
• Product Code::
• G
Komposisi:
• Flukonazol 200 mg
Indikasi:
• Kandidiasis esofagus dan orofaring, infeksi kandida sistemik: saluran kemih, peritonitis dan
pneumonia. Meningitis cryptococcal
Dosis:
• Kandidiasis orofaring sehari 50 mg selama 7-14 hari. Infeksi kandida mukosa (kecuali
kandidiasis vaginalis) sehari 50 mg selama 14-30 hari. Pada kasus berat dosis ditingkatkan
sampai sehari 100 mg. Infeksi kandida yang luas lainnya/kandidiasis yang
menyebarkandidemia 400 mg hari 1, diikuti dengan 200 mg/hari tergantung pada respon
klinis, dapat ditingkatkan menjadi sehari 400 mg. Meningitis cryptococcal sehari 1 x 400 mg,
diikuti dengan sehari 1 x 200-400 mg selama 6-8 minggu
Perhatian:
• Hamil dan laktasi, kerusakan ginjal, anak usia kurang dari 16 tahun
Efek Samping:
• Mual, nyeri abdomen, diare, ruam kulit, kembung
Kemasan:
• Tablet 200 mg x 4
CAZETIN SUSPENSI
KOMPOSISI :
Setiap 1 ml suspensi mengandung :
Nystatin 100.000 IU
FARMAKOLOGI :
Nystatin adalah agen fungistatik dan fungisidal in vitro pada beberapa jenis ragi dan
jamur. Nystatin berikatan dengan sterol dalam membral sel dari spesies Candidal
yang sensitif sehingga mengakibatkan perubahan pada permabilitas membra dan
selanjudnya menimbulkan kehilangan komponen intraseluler tidak berkembang
selama terapi. Nystatin tidak menunjukan aktivitas perlawanan pada bakteri,
protozoa, atau virus.
INDIKASI
Kandidiasis oral, saluran gastrointestinal dan sariawan.
samping pada janin ( teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan belum ada
penelitian yang terkendali pada wanita atau penelitian pada wanita dan hewan
belum tersedia. Obat seharusnya diberikan bila hanya keuntungan potensial
memberikan alasan terhadap bahaya potensial pada janin.
PERHATIAN
- Terkadang terjadi symptomatic relief pada hari pertama pengibatan, pasien
hendaknya tidak menghentikan pengobatan sampai masa pengobatan selesai.
- Jika terjadi gejala iritasi, pasien harus segera memberitahukan pada dokter.
- Nystatin diberikan pada ibu hamil hanya jika manfaatnya lebih besar
dibandingkan dengan resikonya terhadap janin.
EFEK SAMPING
Jarang:
- Nystatin dapat ditolerir oleh semua umur, termasuk untuk pemakian jangka lama.
- Pada pemakean dosis besar jarang mengakibatkan diare, gangguan
gastrointestina, mual dan muntah.
- Rash termmasuk urtikerja jarang terjadi.
Steven-Johnson syndrome jarang terjadi
INDEKS KEAMANAN PADA WANITA HAMIL
Penelitian pada hewan menunjukkan efek
• CAZETIN SUSPENSI
KOMPOSISI :
Setiap 1 ml suspensi mengandung :
Nystatin 100.000 IU
FARMAKOLOGI :
Nystatin adalah agen fungistatik dan fungisidal in vitro pada beberapa jenis ragi dan
jamur. Nystatin berikatan dengan sterol dalam membral sel dari spesies Candidal yang
sensitif sehingga mengakibatkan perubahan pada permabilitas membra dan
selanjudnya menimbulkan kehilangan komponen intraseluler tidak berkembang
selama terapi. Nystatin tidak menunjukan aktivitas perlawanan pada bakteri,
protozoa, atau virus.
INDIKASI
Kandidiasis oral, saluran gastrointestinal dan sariawan.
PERHATIAN
• - Terkadang terjadi symptomatic relief pada hari pertama pengibatan, pasien hendaknya tidak
menghentikan pengobatan sampai masa pengobatan selesai.
- Jika terjadi gejala iritasi, pasien harus segera memberitahukan pada dokter.
- Nystatin diberikan pada ibu hamil hanya jika manfaatnya lebih besar dibandingkan dengan
resikonya terhadap janin.
EFEK SAMPING
Jarang:
- Nystatin dapat ditolerir oleh semua umur, termasuk untuk pemakian jangka lama.
- Pada pemakean dosis besar jarang mengakibatkan diare, gangguan gastrointestina, mual
dan muntah.
- Rash termmasuk urtikerja jarang terjadi.
Steven-Johnson syndrome jarang terjadi
INDEKS KEAMANAN PADA WANITA HAMIL
Penelitian pada hewan menunjukkan efek samping pada janin ( teratogenik atau embriosidal
atau lainnya) dan belum ada penelitian yang terkendali pada wanita atau penelitian pada
wanita dan hewan belum tersedia. Obat seharusnya diberikan bila hanya keuntungan
potensial memberikan alasan terhadap bahaya potensial pada janin.
• DEXAZOL TABLET 200 MG
 Kandungan
Ketoconazole / Ketokonazol.
 Indikasi
Kandidosis sistemik, parakoksidioidomikosis, histoplasmosis, koksidioidomikosis,
kandidosis vagina, sariawan, perles (radang dangkal pada sudut-sudut mulut yang
menimbulkan retak-retak), kandisosis saluran pencernaan.
 Kontra Indikasi
Penyakit hati akut, hamil, menyusui.
 Perhatian
Riwayat penyakit hati.
Interaksi obat : antikoagulan serupa Koumarin, Rifampisin, Siklosporin, Fenitoin,
hipoglikemik oral, Amfoterisin-B.
 Efek Samping
Mual, gatal-gatal, gangguan perut, reaksi hati idiosinkratik.
 Indeks Keamanan Pada Wanita Hamil
C: Penelitian pada hewan menunjukkan efek samping pada janin ( teratogenik atau
embriosidal atau lainnya) dan belum ada penelitian yang terkendali pada wanita atau
penelitian pada wanita dan hewan belum tersedia. Obat seharusnya diberikan bila hanya
keuntungan potensial memberikan alasan terhadap bahaya potensial pada janin.
 Kemasan
Tablet 200 mg x 50 biji.
Dosis
 Dewasa : 1 tablet perhari.
Infeksi berat : 2 tablet sekali sehari.
Kandidosis vagina : 2 tablet sekali sehari selama 5 hari.
 Anak berusia lebih dari 12 tahun, dengan berat badan :
- lebih dari 30 kg : 1 tablet sekali sehari.
- 15-30 kg : tablet sekali sehari.
- kurang dari 15 kg : tablet sekali sehari.
Pengobatan dilanjutkan sampai 1 minggu setelah
gejala-gejala hilang.
• Penyajian
Dikonsumsi bersamaan dengan makanan
• Pabrik
Dexa Medica.
MATUR NUWUN    

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Farmasetika: Salep2
Farmasetika: Salep2Farmasetika: Salep2
Farmasetika: Salep2marwahhh
 
Metode pembuatan emulsi
Metode pembuatan emulsi Metode pembuatan emulsi
Metode pembuatan emulsi Trie Marcory
 
Ppt penggunaan antibiotik yang bijaksana
Ppt penggunaan antibiotik yang bijaksanaPpt penggunaan antibiotik yang bijaksana
Ppt penggunaan antibiotik yang bijaksanaMahesa Suryanagara
 
Aspek aspek biofarmasi
Aspek aspek biofarmasiAspek aspek biofarmasi
Aspek aspek biofarmasimurianda
 
Farmakoterapi Infeksi Saluran Kemih
Farmakoterapi Infeksi Saluran KemihFarmakoterapi Infeksi Saluran Kemih
Farmakoterapi Infeksi Saluran KemihRahayu Wahyu Ningsih
 
PPT Obat Tetes Hidung
PPT Obat Tetes HidungPPT Obat Tetes Hidung
PPT Obat Tetes HidungTia Widianti
 
Spesialite dan Terminologi Kesehatan
Spesialite dan Terminologi KesehatanSpesialite dan Terminologi Kesehatan
Spesialite dan Terminologi KesehatanAbulkhair Abdullah
 
Interaksi obat
Interaksi obat Interaksi obat
Interaksi obat Dedi Kun
 
Tugas formulasi obat klp 6
Tugas formulasi obat klp 6Tugas formulasi obat klp 6
Tugas formulasi obat klp 6Rahmi Suci
 
Rangkuman dan Pembahasan Contoh Soal Farmasetika Dasar
Rangkuman dan Pembahasan Contoh Soal Farmasetika DasarRangkuman dan Pembahasan Contoh Soal Farmasetika Dasar
Rangkuman dan Pembahasan Contoh Soal Farmasetika DasarNesha Mutiara
 
Penentuan dosis-Dose Adjustment
Penentuan dosis-Dose AdjustmentPenentuan dosis-Dose Adjustment
Penentuan dosis-Dose AdjustmentTaofik Rusdiana
 
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI PARU : AEROSOL
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN  MELALUI PARU :  AEROSOLBIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN  MELALUI PARU :  AEROSOL
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI PARU : AEROSOLSurya Amal
 
Farmakokinetik Klinik Carbamazepin
Farmakokinetik Klinik CarbamazepinFarmakokinetik Klinik Carbamazepin
Farmakokinetik Klinik CarbamazepinTaofik Rusdiana
 

Mais procurados (20)

Obat kardiovaskuler
Obat kardiovaskulerObat kardiovaskuler
Obat kardiovaskuler
 
(3) obat obat kolinergik
(3) obat obat kolinergik(3) obat obat kolinergik
(3) obat obat kolinergik
 
Farmasetika: Salep2
Farmasetika: Salep2Farmasetika: Salep2
Farmasetika: Salep2
 
Antijamur
AntijamurAntijamur
Antijamur
 
Farmakognosi Folium
Farmakognosi FoliumFarmakognosi Folium
Farmakognosi Folium
 
Metode pembuatan emulsi
Metode pembuatan emulsi Metode pembuatan emulsi
Metode pembuatan emulsi
 
Ppt penggunaan antibiotik yang bijaksana
Ppt penggunaan antibiotik yang bijaksanaPpt penggunaan antibiotik yang bijaksana
Ppt penggunaan antibiotik yang bijaksana
 
Pengenalan resep
Pengenalan resepPengenalan resep
Pengenalan resep
 
Aspek aspek biofarmasi
Aspek aspek biofarmasiAspek aspek biofarmasi
Aspek aspek biofarmasi
 
Farmakoterapi Infeksi Saluran Kemih
Farmakoterapi Infeksi Saluran KemihFarmakoterapi Infeksi Saluran Kemih
Farmakoterapi Infeksi Saluran Kemih
 
PPT Obat Tetes Hidung
PPT Obat Tetes HidungPPT Obat Tetes Hidung
PPT Obat Tetes Hidung
 
Spesialite dan Terminologi Kesehatan
Spesialite dan Terminologi KesehatanSpesialite dan Terminologi Kesehatan
Spesialite dan Terminologi Kesehatan
 
Interaksi obat
Interaksi obat Interaksi obat
Interaksi obat
 
soal farmasetika
soal farmasetikasoal farmasetika
soal farmasetika
 
Tugas formulasi obat klp 6
Tugas formulasi obat klp 6Tugas formulasi obat klp 6
Tugas formulasi obat klp 6
 
Kuliah formulasi dasar 1
Kuliah formulasi dasar 1Kuliah formulasi dasar 1
Kuliah formulasi dasar 1
 
Rangkuman dan Pembahasan Contoh Soal Farmasetika Dasar
Rangkuman dan Pembahasan Contoh Soal Farmasetika DasarRangkuman dan Pembahasan Contoh Soal Farmasetika Dasar
Rangkuman dan Pembahasan Contoh Soal Farmasetika Dasar
 
Penentuan dosis-Dose Adjustment
Penentuan dosis-Dose AdjustmentPenentuan dosis-Dose Adjustment
Penentuan dosis-Dose Adjustment
 
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI PARU : AEROSOL
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN  MELALUI PARU :  AEROSOLBIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN  MELALUI PARU :  AEROSOL
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI PARU : AEROSOL
 
Farmakokinetik Klinik Carbamazepin
Farmakokinetik Klinik CarbamazepinFarmakokinetik Klinik Carbamazepin
Farmakokinetik Klinik Carbamazepin
 

Semelhante a FARMAKOLOGI ANTI HISTAMIN DAN KEMOTERAPI PARASIT

Semelhante a FARMAKOLOGI ANTI HISTAMIN DAN KEMOTERAPI PARASIT (20)

Golongan obat antihistami1
Golongan obat antihistami1Golongan obat antihistami1
Golongan obat antihistami1
 
Golongan obat antihistami1
Golongan obat antihistami1Golongan obat antihistami1
Golongan obat antihistami1
 
Kel 6 Antialergi_5D_Farmakologi.pptx
Kel 6 Antialergi_5D_Farmakologi.pptxKel 6 Antialergi_5D_Farmakologi.pptx
Kel 6 Antialergi_5D_Farmakologi.pptx
 
pp pkn
pp pknpp pkn
pp pkn
 
Antihistamin
AntihistaminAntihistamin
Antihistamin
 
Obat saluran pernafasan
Obat saluran pernafasan Obat saluran pernafasan
Obat saluran pernafasan
 
Pengertian oral dan topikal ppt
Pengertian oral dan topikal pptPengertian oral dan topikal ppt
Pengertian oral dan topikal ppt
 
126990 penggolongan obat sistem pencernaan &amp; sistem saraf
126990 penggolongan obat sistem pencernaan &amp; sistem saraf126990 penggolongan obat sistem pencernaan &amp; sistem saraf
126990 penggolongan obat sistem pencernaan &amp; sistem saraf
 
Obat antihistamin
Obat antihistaminObat antihistamin
Obat antihistamin
 
Cover
CoverCover
Cover
 
Cover
CoverCover
Cover
 
Daftar OWA 1,2,3
Daftar OWA 1,2,3Daftar OWA 1,2,3
Daftar OWA 1,2,3
 
Tugas ninir
Tugas ninirTugas ninir
Tugas ninir
 
psikofarma4.pptx
psikofarma4.pptxpsikofarma4.pptx
psikofarma4.pptx
 
ANALGETIK.pptx
ANALGETIK.pptxANALGETIK.pptx
ANALGETIK.pptx
 
ANTI HISTAMIN
ANTI HISTAMINANTI HISTAMIN
ANTI HISTAMIN
 
Ka emi
Ka emiKa emi
Ka emi
 
Obat obatan sistem organ lain
Obat obatan sistem organ lainObat obatan sistem organ lain
Obat obatan sistem organ lain
 
Obat yang lazim digunakan.pptx
Obat yang lazim digunakan.pptxObat yang lazim digunakan.pptx
Obat yang lazim digunakan.pptx
 
423261779-Analgetik-Pres.pptx
423261779-Analgetik-Pres.pptx423261779-Analgetik-Pres.pptx
423261779-Analgetik-Pres.pptx
 

Último

BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiNezaPurna
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAcephasan2
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesNadrohSitepu1
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosizahira96431
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasiantoniareong
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfhurufd86
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanDevonneDillaElFachri
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptxgizifik
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptAcephasan2
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfMeboix
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUNYhoGa3
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxmarodotodo
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikassuser1cc42a
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxIrfanNersMaulana
 

Último (20)

BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
 

FARMAKOLOGI ANTI HISTAMIN DAN KEMOTERAPI PARASIT

  • 1.
  • 2. ANTI HISTAMIN DAN KEMOTERAPIK PARASIT Disusun Oleh : Myrsanila Winny Redita Putri Noviar Setya Pratama Oktaviani Fince Sulat Rimayatun Naja Dosen Pembimbing : Agung Trianjono, Farm, Apt
  • 3. ANTI HISTAMIN Antihistamin (antagonis histamin) adalah zat yang mampu mencegah penglepasan atau kerja histamin. Istilah antihistamin dapat digunakan untuk menjelaskan antagonis histamin yang mana pun, namun seringkali istilah ini digunakan untuk merujuk kepada antihistamin klasik yang bekerja pada reseptor histamin H1. Antihistamin ini biasanya digunakan untuk mengobati reaksi alergi, yang disebabkan oleh tanggapan berlebihan tubuh terhadap alergen (penyebab alergi), seperti serbuk sari tanaman. Reaksi alergi ini menunjukkan penglepasan histamin dalam jumlah signifikan di tubuh.
  • 4. CARA KERJA ANTI HISTAMIN Obat antihistamin bekerja dengan menghalangi pelepasan histamin ke dalam tubuh. Histamin dilepaskan ketika tubuh bereaksi terhadap alergen, seperti debu, jamur, atau bulu binatang peliharaan. Pelepasan histamin menyebabkan kelenjar di hidung atau mata membengkak dan mengeluarkan lendir untuk mencegah alergen masuk lebih dalam ke tubuh. Namun, efek histamin sering lebih mengganggu daripada alergen itu sendiri. Dengan membatasi kemampuan tubuh untuk mengeluarkan histamin, respon alergi bisa dikurangi.
  • 5. H1-RECEPTOR ANTAGONISTS Dalam penggunaan umum, antihistamin merujuk hanya untuk antagonis H1, juga dikenal sebagai antihistamin H1. Telah ditemukan bahwa antihistamin H1-agonis adalah benar-benar berlawanan dengan reseptor histamin H1. Secara klinis, H1 antagonis digunakan untuk mengobati reaksi alergi. Sedasi adalah efek samping yang umum, dan antagonis H1 tertentu, seperti diphenhydramine dan Doksilamin, juga digunakan untuk mengobati insomnia. Namun, antihistamin generasi kedua ini tidak melewati penghalang darah-otak, dan dengan demikian tidak menyebabkan kantuk.
  • 6. H2-RECEPTOR ANTAGONISTS Antagonis H2, seperti antagonis H1, juga agonis dan antagonis terbalik tidak benar. H2 reseptor histamin, ditemukan terutama di sel parietal dari mukosa lambung, digunakan untuk mengurangi sekresi asam lambung, mengobati kondisi pencernaan termasuk tukak lambung dan penyakit gastroesophageal reflux.
  • 7. OBAT ANTI HISTAMIN a. Mebhidrolin  Indikasi: Antihistamin/Alergi  Kontraindikasi: Hipertropi prostat, glaukoma, dan serangan asma  Efek samping: Mengantuk, tremor, mulut kering, lelah, dan reaksi hipersensitif pada kulit.  Interaksi: Obat depresan sistem saraf pusat, alkohol, dan obat golongan antikolinergik akan meningkatkan daya kerjanya.  Obat yang tersedia:  Merek dagang Kandungan obat • Biolergy (Konimex) Kapsul, mengandung 50 mg sebagai Mebhidrolin napadisilat. • Bufalergy (Bufa Aneka) Kapsul, mengandung 50 mg sebagai Mebhidrolin napadisilat. • Histapan (Sanbe) Tablet, mengandung 50 mg sebagai Mebhidrolin napadisilat. • Incidal (Bayer) Kapsul, mengandung 50 mg sebagai Mebhidrolin napadisilat. • Incitin (Bemofarm) Tablet, mengandung 50 mg sebagai Mebhidrolin napadisilat. • Interhistin (New Interbat) Kapsul/Tablet, mengandung 50 mg sebagai Mebhidrolin napadisilat  Catatan: jumlah obat per pasien maksimal 20 tablet.
  • 8. b. Feniramin Hidrogen Maleat  Indikasi: Antihistamin/Alergi  Kontraindikasi: Hipertropi prostat, glaukoma, wanita hamil dan menyusui  Efek samping: Mengantuk, gangguan saluran cerna, jika dosis besar dapat menimbulkan halusinasi, dan agitasi pada anak kecil  Interaksi: Obat penenang, hipnotika dan alkohol, akan memperkuat efeknya  Obat yang tersedia: • Merek dagang • Kandungan obat • Avil (Hoechst) • Tablet Avil, mengandung 25 mg sebagai Feniramin hidrogen maleat • Tablet Avil Retard, mengandung 50 mg sebagai Feniramin hidrogen maleat • Bernohist (Bernofarm) • Tablet, mengandung 50 mg sebagai Feniramin hidrogen maleat  Catatan: Jumlah obat per pasien maksimal 20 tablet biasa atau 3 tablet lepas lambat.
  • 9. d. Astemizol  Indikasi: Antihistamin/Alergi.  Kontraindikasi: Hati-hati pada wanita hamil  Efek samping: Nafsu makan bertambah, berat badan bertambah, dan sedikit sedatif.  Obat yang tersedia : • Merek dagang Kandungan obat • Hisminal (Janssen) Tablet, mengandung Astemizol 10 mg. • Hispral (Prafa) Tablet, mengandung Astemizol 10 mg. • Sirop, tiap 5 ml mengandung Astemizol 5 mg. • Lapihis (Lapi) Tablet, mengandung Astemizol 10 mg. • Scantihis (Tempo Scan Pacific) Tablet, mengandung Astemiizol 10 mg. • Sirop, tiap 5 ml mengandung Astemizol 5 mg • Sines (Guardian Pharm) Tablet, mengandung Astemizol 10 mg  Catatan: jumlah obat per pasien maksimal 20 tablet
  • 10. c. Dimetinden Maleat  Indikasi: Antihistamin/Alergi  Kontraindikasi: Menjalankan mesin atau kendaraan bermotor  Efek samping: Sedasi  Interaksi: Obat hipnotika, sedativa dan alkohol, akan memperkuat efeknya  Obat yang tersedia: • Merek dagang • Kandungan obat • Fenistil (Ciba) • Tablet, mengandung 25 mg sebagai Dimetinden maleat. Obat tetes, tiap ml mengandung 1 mg sebagai Dimetinden maleat.  Catatan: Jumlah obat per pasien maksimal 20
  • 11. e. Oksomemazin Interaksi: Alkohol akan memperkuat efeknya. Indikasi: Antihistamin/Alergi Kontraindikasi: Menjalankan mesin dan mengemudikan kendaraan bermotor Efek samping: Mengantuk, mual, muntah, diare atau konstipasi, sakit kepala, dan mungkin juga penglihatan kabur. Obat yang tersedia: • Merek dagang Kandungan obat • Doxergan (Rhone-Poulenc) Tablet, mengandung Oksomemazin 10 mg. • Sirop, tiap 5 ml mengandung Oksomemazin 5 mg • Catatan: Jumlah obat per pasien maksimal 20 tablet
  • 12. f. Homoklorsiklizin  Indikasi: Antihistamin/Alergi  Kontraindikasi: Serangan asma akut dan tidak digunakan pada bayi. Selain itu hati-hati pada penderita glaukoma dan hipertropi prostat.  Efek samping: Mengantuk, sedatif, gangguan saluran cerna, mulut kering, penglihatan kabur, dan reaksi alergi.  Interaksi: Obat depresan sistem saraf pusat, antikolinergik dan alkohol, akan memperkuat efeknya.  Obat yang tersedia: • Merek dagang • Kandungan obat • Homoclomin (Eisai) • Tablet, mengandung Homoklorsiklizin HCI 10 mg • Catatan: Jumlah obat per pasien maksimal 20 tablet
  • 13. g. Deksklorfeniramin Maleat  Indikasi: Antihistamin/Alergi  Kontraindikasi: Serangan asma akut dan tidak digunakan pada bayi  Efek samping: Mengantuk, urtikaria, shok anafilaktik, fotosensitif, mulut kering, dan gangguan saluran cema.  Interaksi: Alkohol, obat depresan golongan trisiklik, barbiturat, dan depresan sistem saraf pusat, akan memperkuat efek sedatif. Dan obat golongan MAO inhibitor, akan memperkuat dan memperpanjang efeknya  Obat yang tersedia: • Merek dagang • Kandungan obat • Bufaramin (Bufa Aneka) • Kapsul, mengandung 2 mg sebagai Deksklorfeniramin maleat. • Polamec (Mecosin) • Tablet, mengandung 2 mg sebagai Deksklorfeniramin maleat. Sirop, tiap 5 ml mengandung 2 mg sebagai deksklorfeniramin maleat • Polaramine (Schering) • Tablet, mengandung 2 mg sebagai Deksklorfeniramin maleat. Sirop, tiap 5 ml mengandung 2 mg sebagai Deksklorfeniramin maleat. • Polarist (Bemofarm) • Tablet, mengandung 2 mg sebagai Deksklorfeniramin maleat.  Catatan: Jumlah obat per pasien maksimal 20 tablet. •
  • 14. h. Karbinoksamin  Indikasi: Antihistamin/Alergi.  Kontraindikasi: Menjalankan mesin dan mengemudikan kendaraan bermotor  Efek samping: Mengantuk dan gangguan saluran cerna.  Interaksi: Obat golongan barbiturat, depresan sistem saraf pusat, dan alkohol, akan memperkuat efek sedatifnya.  Obat yang tersedia: • Karbinoksarnin terdapat dalam campuran, untuk rhinitis akut, sinusitis vasomotor dan alergi rhinitis, dan demam karena alergi. Selain itu juga digunakan dalam carnpuran obat batuk • Merek dagang • Kandungan obat • Nasopront (Heroic) • Kapsul, mengandung Karbinoksamin maleat 1 mg dan Fenilefrin HCl 20 mg • Rhinopront (Mack) • Kapsul, mengandung Karbinoksamin maleat 4 mg dan Fenilefrin HCI 20 mg. Sirop, tiap 5 ml mengandung Karbinoksamin maleat 4 mg dan Fenilpropanolamin HCl 20 mg.  Catatan: jumlah obat per pasien maksimal 10 tablet/kapsul
  • 15. Penggunaan klinis Antihistamin adalah obat yang paling banyak dipakai sebagai terapi simtomatik untuk reaksi alergi yang terjadi. Semua jenis antihistamin sangat mirip aktivitas farmakologinya. Pemilihan antihistamin terutama terhadap efek sampingnya dan bersifat individual. Pada seorang pasien yang memberikan hasil kurang memuaskan dengan satu jenis antihistamin dapat ditukar dengan jenis lain, terutama dari subkelas yang berbeda. • Rinitis alergik musiman dan rinitis alergik perenial sangat baik reaksinya terhadap antihistamin. Hampir 70-90% pasien rinitis alergik musiman mengalami pengurangan gejala (bersin, keluar ingus, sumbatan hidung). Hasil yang terbaik didapat bilamana antihistamin diberikan sebelum kontak. Walaupun pada rinitis vasomotor hasilnya kurang memuaskan tetapi efek antikolinergiknya dapat mengurangi gejala pilek.
  • 16. • Urtikaria akut sangat bermanfaat untuk mengurangi ruam dan rasa gatal. Manfaatnya pada urtikaria kronik kurang dan pada keadaan ini AH1 pilihan adalah yang berefek sel rendah dan mempunyai masa kerja panjang, misal hidroksizin atau AH1 nonsedatif lainnya. Pemberiannya cukup sekali sehari sehing meningkatkan kepatuhan. Apabila gejala belum diatasi dapat dikombinasi dengan AH2, dan kalau perlu ditambah simpatomimetik. • Reaksi anafilaksis akut antihistamin H1 digunakan sebagai terapi tambahan setelah epinefrin. Preparat yang banyak dipakai adalah difenhidramin. Pada serum sickness antihistamin berfungsi untuk mengurangi urtikaria tetapi mempunyai efek yang kecil terhadap artralgia, demam, dan tidak mengurangi lama penyakitnya. Pada dermatitis kontak dan erupsi obat fikstum, antihistamin oral dapat mengurangi rasa gatal. Hindari penggunaan antihistamin topikal karena dapat menyebabkan sensititasi. Antihistamin juga dapat dipakai sebagai terapi tambahan pada reaksi alergi obat dan reaksi akibat transfusi.
  • 17. KEMOTERAPIK PARASIT  Definisi • Kemoterapi adalah tindakan/terapi pemberian senyawa kimia (obat) untuk mengurangi, menghilangkan atau menghambat pertumbuhan parasit atau mikroba di tubuh hospes (pasien). • Antimikroba adalah obat pembasmi mikroba, khususnya mikroba yang merugikan manusia. • Penggolongan antimikroba dan kemoterapi • Kemoterapi dan antimikroba lain dapat digolongkan sebagai berikut : 1. Antimikroba untuk tuberkulosa / obat tb 2. Antimikroba untuk virus/ anti virus 3. Kemoterapi untuk kanker/ obat kanker
  • 18. OBAT TERPILIH UNTUK KEMOTERAPIK PARASIT • Brand: : Sandoz • Product Code:: G  Komposisi: Biogrisin 500 mg .  Indikasi: Terapi sistemik untuk capitis, terapi ungulum, terapi Barbae, terapi Corporis, terapi Cruris, terapi pedis et mamus  Dosis: Dewasa sehari 50 mg, infeksi kaki dan kuku perlu dimulai dengan dosis awal, sehari 500 mg  Kontra Indikasi: Hipersensitif terhadap griseofulvin, insufisiensi hati Kemasan: Tablet 5 x 6 CANDISTIN ORAL DROPS  DESKRIPSI • Nystatin / Nistatin.  INDIKASI • Pengobatan dan pencegahan kandidiasis pada rongga mulut atau usus.  KEMASAN • Drops 100000 u/mL x 12 mL.  DOSIS • Dewasa : 4 kali sehari 1-6 mL. • Anak-anak : 4 kali sehari 1-2 mL.  Dikonsumsi bersamaan dengan makanan atau tidak • Dikonsumsi bersamaan dengan makanan atau tidak  PABRIK • Pharos.
  • 19. • CRYPTAL TABLET 50 MG Komposisi: • Fluconazole Indikasi: • Kriptokokosis termasuk meningitis kriptokokal dan infeksi pada tempat lain. Kandidiasis sistemik termasuk kandidemia, kandidiasis diseminata dan bentuk infeksi kandida invasif lainnya. Kandidiasis mukosal termasuk infeksi orofaringeal, asofangeal, infeksi bronkopulmonal non invasif, kandidurea, kandidiasis mukokutan dan kandidiasis oral atropik kronik. kandidiasis genital termasuk kandidiasis vag akut atau rekuren. pencegahan infeksi jamur pada pasien dengan keganasan yang memiliki predisposisi tekanan infeksi akibat kemoterapi yang sitotoksik atau radio terapi. dermatomkosis termasuk tinea versikolor dan infeksi kandida pada kulit
  • 20.  Kontra Indikasi: • Hipersensitif terhadap flukonazol atau komponen trikazol terkait  Perhatian: • Anak < 16 tahun. Hamil dan laktasi  Efek Samping: • Mual, nyeri abdomen, diare dan kembung; ruam kulit; sakit kepala. Kelainan eksfoliatif pada kulit, kejang, leukopenia, trombositopenia, hiperkolesterolemia, hipertrigliseridemia, hipokalsemia, dan alopesia  Interaksi Obat: • Wafarin, sulfonilurea oral (termasuk klorpropamid, glibenklamid, glipizid, dan tolbutamid), fenition, rifampisin, teofilin (dosis tinggi), terfenandin, zidovudin  Kemasan: • Kapsul 50 mg x 10
  • 21. • GBrand: : • Fahrenheit • Product Code:: • G Komposisi: • Flukonazol 200 mg Indikasi: • Kandidiasis esofagus dan orofaring, infeksi kandida sistemik: saluran kemih, peritonitis dan pneumonia. Meningitis cryptococcal Dosis: • Kandidiasis orofaring sehari 50 mg selama 7-14 hari. Infeksi kandida mukosa (kecuali kandidiasis vaginalis) sehari 50 mg selama 14-30 hari. Pada kasus berat dosis ditingkatkan sampai sehari 100 mg. Infeksi kandida yang luas lainnya/kandidiasis yang menyebarkandidemia 400 mg hari 1, diikuti dengan 200 mg/hari tergantung pada respon klinis, dapat ditingkatkan menjadi sehari 400 mg. Meningitis cryptococcal sehari 1 x 400 mg, diikuti dengan sehari 1 x 200-400 mg selama 6-8 minggu Perhatian: • Hamil dan laktasi, kerusakan ginjal, anak usia kurang dari 16 tahun Efek Samping: • Mual, nyeri abdomen, diare, ruam kulit, kembung Kemasan: • Tablet 200 mg x 4
  • 22. CAZETIN SUSPENSI KOMPOSISI : Setiap 1 ml suspensi mengandung : Nystatin 100.000 IU FARMAKOLOGI : Nystatin adalah agen fungistatik dan fungisidal in vitro pada beberapa jenis ragi dan jamur. Nystatin berikatan dengan sterol dalam membral sel dari spesies Candidal yang sensitif sehingga mengakibatkan perubahan pada permabilitas membra dan selanjudnya menimbulkan kehilangan komponen intraseluler tidak berkembang selama terapi. Nystatin tidak menunjukan aktivitas perlawanan pada bakteri, protozoa, atau virus. INDIKASI Kandidiasis oral, saluran gastrointestinal dan sariawan. samping pada janin ( teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan belum ada penelitian yang terkendali pada wanita atau penelitian pada wanita dan hewan belum tersedia. Obat seharusnya diberikan bila hanya keuntungan potensial memberikan alasan terhadap bahaya potensial pada janin.
  • 23. PERHATIAN - Terkadang terjadi symptomatic relief pada hari pertama pengibatan, pasien hendaknya tidak menghentikan pengobatan sampai masa pengobatan selesai. - Jika terjadi gejala iritasi, pasien harus segera memberitahukan pada dokter. - Nystatin diberikan pada ibu hamil hanya jika manfaatnya lebih besar dibandingkan dengan resikonya terhadap janin. EFEK SAMPING Jarang: - Nystatin dapat ditolerir oleh semua umur, termasuk untuk pemakian jangka lama. - Pada pemakean dosis besar jarang mengakibatkan diare, gangguan gastrointestina, mual dan muntah. - Rash termmasuk urtikerja jarang terjadi. Steven-Johnson syndrome jarang terjadi INDEKS KEAMANAN PADA WANITA HAMIL Penelitian pada hewan menunjukkan efek
  • 24. • CAZETIN SUSPENSI KOMPOSISI : Setiap 1 ml suspensi mengandung : Nystatin 100.000 IU FARMAKOLOGI : Nystatin adalah agen fungistatik dan fungisidal in vitro pada beberapa jenis ragi dan jamur. Nystatin berikatan dengan sterol dalam membral sel dari spesies Candidal yang sensitif sehingga mengakibatkan perubahan pada permabilitas membra dan selanjudnya menimbulkan kehilangan komponen intraseluler tidak berkembang selama terapi. Nystatin tidak menunjukan aktivitas perlawanan pada bakteri, protozoa, atau virus. INDIKASI Kandidiasis oral, saluran gastrointestinal dan sariawan.
  • 25. PERHATIAN • - Terkadang terjadi symptomatic relief pada hari pertama pengibatan, pasien hendaknya tidak menghentikan pengobatan sampai masa pengobatan selesai. - Jika terjadi gejala iritasi, pasien harus segera memberitahukan pada dokter. - Nystatin diberikan pada ibu hamil hanya jika manfaatnya lebih besar dibandingkan dengan resikonya terhadap janin. EFEK SAMPING Jarang: - Nystatin dapat ditolerir oleh semua umur, termasuk untuk pemakian jangka lama. - Pada pemakean dosis besar jarang mengakibatkan diare, gangguan gastrointestina, mual dan muntah. - Rash termmasuk urtikerja jarang terjadi. Steven-Johnson syndrome jarang terjadi INDEKS KEAMANAN PADA WANITA HAMIL Penelitian pada hewan menunjukkan efek samping pada janin ( teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan belum ada penelitian yang terkendali pada wanita atau penelitian pada wanita dan hewan belum tersedia. Obat seharusnya diberikan bila hanya keuntungan potensial memberikan alasan terhadap bahaya potensial pada janin.
  • 26. • DEXAZOL TABLET 200 MG  Kandungan Ketoconazole / Ketokonazol.  Indikasi Kandidosis sistemik, parakoksidioidomikosis, histoplasmosis, koksidioidomikosis, kandidosis vagina, sariawan, perles (radang dangkal pada sudut-sudut mulut yang menimbulkan retak-retak), kandisosis saluran pencernaan.  Kontra Indikasi Penyakit hati akut, hamil, menyusui.  Perhatian Riwayat penyakit hati. Interaksi obat : antikoagulan serupa Koumarin, Rifampisin, Siklosporin, Fenitoin, hipoglikemik oral, Amfoterisin-B.  Efek Samping Mual, gatal-gatal, gangguan perut, reaksi hati idiosinkratik.  Indeks Keamanan Pada Wanita Hamil C: Penelitian pada hewan menunjukkan efek samping pada janin ( teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan belum ada penelitian yang terkendali pada wanita atau penelitian pada wanita dan hewan belum tersedia. Obat seharusnya diberikan bila hanya keuntungan potensial memberikan alasan terhadap bahaya potensial pada janin.  Kemasan Tablet 200 mg x 50 biji.
  • 27. Dosis  Dewasa : 1 tablet perhari. Infeksi berat : 2 tablet sekali sehari. Kandidosis vagina : 2 tablet sekali sehari selama 5 hari.  Anak berusia lebih dari 12 tahun, dengan berat badan : - lebih dari 30 kg : 1 tablet sekali sehari. - 15-30 kg : tablet sekali sehari. - kurang dari 15 kg : tablet sekali sehari. Pengobatan dilanjutkan sampai 1 minggu setelah gejala-gejala hilang. • Penyajian Dikonsumsi bersamaan dengan makanan • Pabrik Dexa Medica.
  • 28. MATUR NUWUN    