SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 29
Mata Kuliah:
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
Performance Management
Pengampu
PADLAH RIYADI., SE., AK.,CA., MM.
1. The Practice of Performance Management
2. The Process of Performance Management
3. Purposes of Performance Management
4. Performance Measures Criteria
5. Approaches to Measuring Performance
6. Choosing a Source for Performance Information
7. Use of Technology in Performance Management
8. Performance Feedback
9. What Managers Can Do to Diagnose Performance Problems & Manage Employees
Performance
Manajemen Kinerja
Definisi dari manajemen kinerja adalah cara-cara melalui mana para manajer
menjamin bahwa aktivitas-aktivitas dan hasil-hasil karyawan sesuai dengan tujuan
organisasi.
Sistem manajemen kinerja terdiri dari tiga bagian: pendefinisian kinerja, pengukuran
kinerja, dan pemberian umpan balik informasi kinerja.
•Pertama, pendefinisian kinerja: Sistem manajemen kinerja mengkhususkan aspek-
aspek mana dari kinerja relevan dengan organisasi, terutama melalui analisa
pekerjaan (job analysis).
•Kedua, pengukuran kinerja: Sistem manajemen kinerja mengukur aspek-aspek dari
kinerja tersebut melalui penilaian kinerja, yang merupakan metode satu-satunya
bagi pengelolaan kinerja karyawan. Penilaian kinerja (performance appraisal) adalah
proses melalui mana organisasi mendapatkan informasi tentang seberapa baik
karyawan melaksanakan pekerjaannya.
•Ketiga, pemberian umpan balik: Sistem manajemen kinerja memberikan umpan balik
pada karyawan melalui sesi umpan balik sehingga mereka dapat menyesuaikan
kinerja mereka dengan tujuan organisasi. Umpan balik kinerja (performance
feedback) adalah proses pemberian informasi karyawan mengenai efektivitas kinerja
mereka.
Wright, 2012
Perusahaan-perusahaan menggunakan
manajemen kinerja dalam rangka:
Mengelola kinerja individu
Penentuan upah/gaji
Menyusun kebutuhan pengembangan individu
Perencanaan suksesi
Membuat prioritas pelatihan
Wright, 2012
1. The Practice of Performance Management1. The Practice of Performance Management
Strategi
Organisasional
Tujuan & Nilai jangka
pendek & jangka panjang
Hasil-hasil yang
obyektif
Perilaku individual
Hambatan Situasional
Budaya organisasional
Kondisi Ekonomi
Atribut individual
(keterampilan
Dan
Kemampuan)
Wright, 2012
MODEL ORGANISASI DARI MANAJEMEN KINERJA
2. The Process of Performance Management2. The Process of Performance Management
Langkah 1
Mendefinisikan hasil-hasil kinerja
kepada divisi dan departemen
perusahaan
Langkah 2
Mengembangkan sasaran-sasaran,
perilaku, dan tindakan-tindakan
karyawan untuk meraih hasil-hasil
Langkah 3
Memberikan dukungan, dan
keberlangsungan pembahasan-
pembahasan kinerja
Langkah 4
Mengevaluasi kinerja
Langkah 5
Mengidentifikasi perbaikan-
perbaikan yang dibutuhkan
Langkah 6
Memberikan konsekuensi-
konsekuensi bagi hasil-hasil
kinerja
Wright, 2012
Tujuan Strategik
Merupakan tujuan pertama, dimana sistem manajemen kinerja harus
menghubungkan aktivitas karyawan dengan tujuan-tujuan organisasi.
Untuk mencapai tujuan strategik ini, sistem yang ada haruslah fleksibel,
karena ketika tujuan dan strategi berubah, hasil-hasil, perilaku dan
karakteristik karyawan biasanya perlu untuk berubah mengikutinya.
Tujuan Administratif
Organisasi-organisasi menggunakan informasi manajemen kinerja dalam
banyak keputusan-keputusan administrasi seperti: administrasi upah
(kenaikan upah), promosi, pengakhiran kepemilikan, pemutusan kerja,
dan pengakuan kinerja individu.
Tujuan Pengembangan
Tujuan ketiga dari manajemen kinerja adalah mengembangkan
karyawan yang berkinerja efektif dalam pekerjaannya. Ketika karyawan
tidak berkinerja sebagaimana yang seharusnya dilakukan, manajemen
kinerja berusaha untuk meningkatkan kinerja mereka.
Wright, 2012
3. Purposes of Performance Management3. Purposes of Performance Management
Supervisor evaluation (Evaluasi Supervisor)
Peer evaluation (Evaluasi Teman)
Self evaluation (Evaluasi Diri)
Subordinat evaluation (Evaluasi Bawahan)
Multisource evaluation (Evaluasi Multisumber)
Team appraisals (Tim Penilai)
Stone, 2005
MEMILIH SUMBER-SUMBER EVALUASI KINERJA
KRITERIA-KRITERIA BAGI SISTEM MANAJEMEN
KINERJA YANG EFEKTIF
BLOK BANGUNAN DARI PROSES MANAJEMEN KINERJA
YANG EFEKTIF:
1. Direction sharing: mengkomunikasikan tujuan tingkat tinggi organisasi ke seluruh
organisasi dan kemudian menerjemahkannya kedalam tujuan setiap departemen
2. Role clarification: menegaskan peranan setiap karyawan terkait dengan
pekerjaannya sehari-hari.
3. Goal setting and planning: menerjemahkan tujuan organisasi dan departemen
kedalam tujuan khusus bagi masing-masing karyawan
4. Goal alignment: memudahkan setiap manajer untuk melihat keterkaitan antara
tujuan karyawan dan tujuan-tujuan dari departemen dan organisasi.
5. Developmental goal setting: meliputi jaminan bahwa setiap karyawan “berpikir
melalui, pada tahap awal dari setiap periode kinerja, tentang ‘apa yang harus saya
lakukan untuk mencapai tujuan saya?’
6. Ongoing performance monitoring: penggunaan computer-based system yang
mengukur dan kemudian meng-email kemajuan dan laporan pengecualian
berdasarkan pada kemajuan individu terhadap pemenuhan tujuan kinerjanya.
BLOK BANGUNAN DARI PROSES MANAJEMEN KINERJA
YANG EFEKTIF: (Lanjutan)
7. Ongoing feedback: tatap muka dan umpan balik terkomputerisasi terhadap
kemajuan dari pencapaian tujuan.
8. Coaching and support: harus menjadi bagian yang satu dari proses umpan balik.
9. Performance assessment (appraisal): merupakan salah satu elemen dalama
manajemen kinerja.
10. Reward, recognition, and compensation: seluruhnya memainkan sebuah peranan
dalam memberikan konsekuensi-konsekuensi yang dibutuhkan untuk menjaga
arah tujuan kinerja karyawan agar tetap dalam jalurnya.
11. Workflow, process control, and return on investment management: menjamin
bahwa kinerja karyawan terhubung secara berarti melalui pengaturan tujuan bagi
keseluruhan kinerja perusahaan yang dapat diukur.
Dessler, 2008
Hal-hal yang berkaitan dengan kinerja mengukur kriteria antara lain:
 Strategic congruence adalah luasan dimana sistem manajemen kinerja
mendatangkan kinerja pekerjaan yang konsisten dengan strategi, tujuan, dan budaya
organisasi.
Validitas adalah luasan dimana pengukuran kinerja menilai seluruh aspek-aspek yang
relevan dari kinerja pekerjaan.
Reabilitas adalah konsistensi dari pengukuran kinerja; tingkatan dimana pengukuran
kinerja adalah bebas dari kesalahan random (random error).
 Acceptability adalah luasan dimana ukuran kinerja dianggap dapat memuaskan atau
mencukupi oleh individu-individu yang menggunakannya.
Specificity adalah luasan dimana ukuran kinerja memberikan arahan rinci bagi karyawan
tentang apa yang diharapkan dari mereka (karyawan) dan bagaimana mereka dapat
memenuhi harapan-harapan tersebut.
Wright, 2012
4. Performance Measures Criteria4. Performance Measures Criteria
1. Pendekatan Perbandingan (The Comparative Approach)
Comparative approach terhadap pengukuran kinerja mensyaratkan pemeringkat
(rater) untuk membandingkan kinerja individu dengan individu lainnya.
Pendekatan ini biasanya menggunakan beberapa penilaian keseluruhan dari
kinerja individu atau nilai dan berusaha untuk membangun beberapa peringkat
dari individu dalam suatu kelompok kerja
2. Pendekatan Atribut (The Attribute Approach)
Attribute approach terhadap manajemen kinerja memfokuskan pada luasan
dimana individu-individu memiliki atribut-atribut tertentu yang diyakini
disyaratkan bagi keberhasilan perusahaan.
5. Approaches to Measuring Performance5. Approaches to Measuring Performance
3. Pendekatan Perilaku (The Behavioral Approach)
Behavioral approach terhadap manajemen kinerja berusaha untuk mendefinisikan
perilaku karyawan yang harus ditampilkan agar efektif dalam pekerjaan.
4. Pendekatan Hasil-Hasil (The Results Approach)
Result approach memfokuskan pada pengelolaan tujuan, hasil-hasil dari pekerjaan
atau kelompok kerja yang dapat diukur. Pendekatan ini mengasumsikan bahwa
subyektivitas dapat dihapuskan dari proses pengukuran dan bahwa hasil-hasil
merupakan indikator terdekat dari kontribusi individu pada efektivitas organisasi.
5. Pendekatan Kualitas (The Quality Approach)
Pendekatan ini menyarankan bahwa fokus utama dari evaluasi kinerja seharusnya
dapat memberikan karyawan dengan umpan balik tentang wilayah dimana
mereka dapat meningkat.
Wright, 2012
6. Choosing a Source for Performance Information6. Choosing a Source for Performance Information
Lima sumber utama informasi kinerja:
1. Manajer; merupakan sumber yang paling sering digunakan dalam
informasi kinerja.
2. Teman sejawat; merupakan sumber terbaik dalam informasi pekerjaan
seperti penegakkan disiplin, dimana supervisor tidak selalu ada
mengawasi pekerja.
3. Bawahan; biasanya merupakan sumber berharga dalam informasi kinerja
ketika akan mengevaluasi seorang manajer.
4. Diri sendiri; sangat jarang digunakan sebagai sumber informasi kinerja,
meskipun tetap akan bermanfaat.
5. Konsumen; banyak perusahaan yang melibatkan konsumen dalam sistem
informasi kinerja perusahaan tersebut.
Wright, 2012
•Beberapa pihak berpendapat bahwa sistem pelacakan elektronik kurang diperlukan
dalam melacak dan memantau karyawan ketika tidak ada alasan untuk
menyakinkan bahwa sesuatu adalah salah.
•Para manajer yang baik mengetahui apa yang sedang karyawan kerjakan, dan
sistem elektronik seharusnya tidak menjadi pengganti bagi manajemen yang baik.
•Untuk menghindari potensi dampak negatif dari pemantauan elektronik, para
manajer harus berkomunikasi mengapa para karyawan sedang dimonitor.
•Pemantauan dapat pula digunakan sebagai cara bagi karyawan yang lebih
berpengalaman untuk melatih karyawan yang kurang berpengalaman.
Wright, 2012
7. Use of Technology in Performance Management7. Use of Technology in Performance Management
PENGERTIANPENGERTIAN
PENILAIAN KINERJAPENILAIAN KINERJA
A. Pengertian dan Fungsi.
1. Pengertian Penilaian Kinerja :
Organisasi atau perusahaan perlu mengetahui berbagai kelemahan dan kelebihan
Pegawai sebagi landasan untuk memperbaiki kelemahan dan menguatkan
kelebihan,dalam rangka meningkatkan produktivitas dan pengembangan
Pegawai. Untuk itu perlu dilakukan kegiatan penilaian kinerja secara priodik
yang berorientasi pada masa lalu atau masa yang akan datang
Penilaian Kinerja adalah merupakan manifestasi dari bentuk penilaian kinerja
seseorang pegawai :
• Penilaian kinerja memberikan gambaran tentang keadaan pegawai dan sekaligus
dapat memberikan feedback (umpan balik)
• Penilaian kinerja adalah merupakan cara pengukuran kontribusi-kontribusi dari
individu dalam instansi yang dilakukannya terhadap organisasi.
Penilaian unjuk kerja merupakan suatu proses organisasi dalam menilai unjuk
kerja pegawainya.
 Unjuk kerja merupakan hasil kerja yang dihasilkan oleh pegawai atau perilaku
nyata yang ditampilkan sesuai perannya dalam organisasi.
 Unjuk kerja pegawai merupakan suatu hal yang sangat penting dalam usaha
organisasi untuk mencapai tujuannya, sehingga berbagai kegiatan/pelatihan harus
dilakukan organisasi untuk meningkatkannya.
Arti pentingnya unjuk kerja secara lebih rinci (William, Jr dan Kuth Da vis, 2003,
hal 339) sebagai berikut :
 Perbaikan unjuk kerja memberi kesempatan kepada karyawan untuk mengambil
tindakan-tindakan perbaikan untuk meningkatkan kinerja melalui feedback yang
diberikan oleh organisasi.
 Penyesuaian gaji dapat dipakai sebagai informasi untuk mengkompensasi
pegawai sesuai keahliannya.
 Pelatihan dan pengembangan, yaitu melalui penilaian akan diketahui kelemahan-
kelemahan dari pegawai sehingga dapat dilakukan program pelatihan dan
pengembangan yang lebih efektif.
 Perencanaan karier, yaitu organisasi dapat memberikan bantuan perencanaan
karier bagi pegawai dan menyelaraskannya dengan kepentingan organisasi.
 Mengindentifikasi kelemahan-kelemahan dalam proses penempatan, yaitu unjuk
kerja yang tidak baik menunjukkan adanya kelemahan dalam penempatan
sehingga dapt dilakukan perbaikan.
 Dapat mengindentifikasi adnya kekurangan dalam disain pekerjaan, yaitu keku-
rangan kinerja akan menunjukkan adanya kekurangan dalam perancangan
jabatan.
 Meningkatkan adanya perlakukn kesempatan yang sama pada pegawai, yaitu
dengan dilakukannya penilaian yang objektif berarti meningkatkan perlakuan
yang adil bagi pegawai.
 Dapat membantu pegawai mengatasi masalah yng bersifat eksternal, yaitu
dengan penilaian unjuk kerja alasan akan mengetahui apa yang menyebabkan
terjadinya unjuk kerja yang jelek, sehingga atasan dapat membantu
menyelesaikannya.
 Umpan balik pada pelaksanaan fungsi manajemen sumber daya manusia, yaitu
dengan diketahui unjuk kerja pegawai secara keseluruhan, ini akan menjadi
informasi sejauhman fungsi sumber daya manusia berjalan dengan baik atau
tidak.
2.2. Fungsi Penilaian KerjaFungsi Penilaian Kerja
Penilaian Kerja (performance appraisal) pada dasarnya :Penilaian Kerja (performance appraisal) pada dasarnya :
 Berfungsi sebagai salah satu faktor kunci guna mengembangkan suatu
organisasi secara efektif dan efisien, karena adanya kebijakan atau
program penilaian prestasi kerja, berarti organisasi telah
memanfaatkan
secara baik atas SDM yang ada dalam organisasi .
 Berfungsi dan/atau bermanfaat untuk :
- penyesuaian-penyesuaian kompensasi
- perbaikan kinerja
- kebutuhan latihan dan pengembangan
- pengambilan keputusan dalam hal penemptan promosi, mutasi,
pemecatan,
pemberhentian, dan perencanaan tenaga kerja
- kepentingan penelitian kepegawaian
- membantu diagnosis terhadp kesalahan disain pegawai.
B. Penilaian Kinerja Sebagai Upaya Peningkatan Kinerja
• Penilaian unjuk kerja sesungguhnya tidak sekedar menilai, yaitu mencari aspek
apa pegawai kurang atau lebih, tetapi lebih luas lagi yaitu membantu pegawai
untuk mencapai unjuk kerja yang diharapkan oleh organisasi dan berorientasi
pada pengembangan pegawai/organisasi.
• Dalam memberikn penilaian, seorang penilai atau pimpinan selayaknyalah ber-
pedoman pada ketentuan sebagai berikut :
1. Bersifat obyektif, dalam arti bahwa terlepas dari kepentingan sendiri,
senang
tidak senang dan faktor-faktor pribadi lain.
2. Adil, dalam arti bahwa memberikan ketentuan yang sama bagi semua
karyawan, tidak ada karyawan yang “ dianak emaskan atau dianak
tirikan”.
3. Konsekuen, dalam arti menerapkan standar penilaian yang telah
ditetapkan
dari pedoman yang telah ditentukan.
pedoman penilaian tersebut mencakup :
a. Faktor-faktor yang dinilai
b. Ketentuan-ketentuan yang dinilai dan
c. Bagaimana teknik serta model penilaian yang ditetapkan.
Langkah-langkah Proses Penilaian Kinerja
Penilaian unjuk kerja harus dikaitkan dengan upaya peningkatan
kinerja,
Dalam arti sebagai usaha pencapaian unjuk kerja yang diharapkan.
Oleh karenanya harus ditentukan :
1. Tujuan-tujuan setiap pekerjaan
2. Standar/dimensi-dimensi kinerja serta ukurannya
3. Metode penilaian, pelaksanaan, dan
4. Evaluasi
Seperti gambar langkah-lngkah penilaian unjuk kerja sebagai berikut :
Pentingnya Merancang Tujuan dalam Perbaikan Kinerja
 Merancang tujuan tertentu dapat lebih mengarah pada kinerja yang
lebih baik daripada hanya mengatakan pada karyawan “lakukan
yang terbaik”
 Tujuan yang dirasakan sulit untuk dicapai cenderung
menghasilkan kinerja yang lebih baik daripada tujuan yang
dirasakan sangat mudah.
 Partisipasi karyawan dalam perancangan tujuan cenderung
mengarah pada rancangan tujuan yang lebih jauh daripada hanya
individu manajer yang merancang tujuan tersebut.
 Seringnya umpan balik kinerja menghasilkan kinerja yang lebih
tinggi.
 Karyawan akan mengatur tujuan yang lebih jauh jika mereka
dievaluasi kinerjanya daripada hanya sekedar pencapaian tujuan
yang sederhana.
Stone, 2005
Untuk memberikan umpan balik kinerja yang efektif para manajer harus
mempertimbangkan beberapa rekomendasi berikut ini:
 Umpan balik harus diberikan secara teratur, bukan sekali setahun.
 Menciptakan konteks yang benar bagi pembahasan.
 Menanyakan karyawan mengenai peringkatnya sebelum pertemuan dimulai.
 Mendorong bawahan untuk berpartisipasi dalam pertemuan.
 Mengakui kinerja yang efektif melalui penghargaan.
 Memfokuskan pada pemecahan masalah.
 Memfokuskan umpan balik pada perilaku atau hasil-hasil, bukan pada pribadi.
 Meminimalkan kritikan.
 Sepakat pada tujuan khusus dan merancang suatu pertemuan untuk mengkaji
ulang kemajuan.
Wright, 2012
8. Performance Feedback8. Performance Feedback
Gambar : Langkah-langkah Penilaian Unjuk KerjaGambar : Langkah-langkah Penilaian Unjuk Kerja
PENENTUAN SASARAN
PENENTUAN STANDAR/UKURAN
PENENTUAN METODE DAN
PELAKSANAAN PENILAIAN
EVALUASI PENILAIAN
PENYEBAB MASALAH KINERJA
1. Teamwork yang tidak memiliki daya juang
2. Evaluator yang tidak konsisten atau menggunakan kriteria dan
standar yang berbeda.
3. Hanya bernilai bagi karyawan yang terbaik atau terburuk.
4. Mendorong karyawan untuk mencapai tujuan jangka pendek.
5. Manager memiliki kekuasaan yang mutlak atas karyawan.
6. Terlalu subyektif.
7. Prosedur sangat emosional secara mendalam
Wright, 2012
INPUT
 Apakah karyawan mengetahui apa yang harus ia kerjakan ?
 Apakah pekerjaan berjalan dan prosedur tersebut logis ?
 Apakah karyawan memiliki sumber daya yang dibutuhkan bagi
keberhasilan kinerja ?
KARAKTERISTIK KARYAWAN
 Apakah karyawan memiliki keterampilan yang kompeten dan pengetahuan
yang dibutuhkan ?
 Apakah karyawan mengetahui mengapa sangat pentingnya diperlukan tingkat
kinerja?
 Apakah karyawan secara mental, fisik, dan emosi dapat melaksanakan kinerja
pada tingkat yang diharapkan ?
9. What Managers Can Do to Diagnose Performance Problems &
Manage Employees Performance
Lanjutan
UMPAN BALIK
 Apakah karyawan telah diberikan informasi tentang kinerja
mereka?
 Apakah umpan balik kinerja relevan, tepat, akurat, khusus, dan
dapat dipahami?
SASARAN / STANDAR KINERJA
 Apakah terdapat standar kinerja ?
 Apakah karyawan mengetahui tingkat yang diinginkan atas
harapan kinerja ?
 Apakah karyawan mempercayai bahwa seseorang dapat
mencapai standar kinerja?
KONSEKUENSI
 Apakah konsekuensi-konsekuensi (seperti penghargaan, insentif)
memiliki imbas pada kinerja yang baik?
 Apakah konsekuensi atas kinerja yang kompeten dari karyawan?
 Apakah konsekuensi kinerja yang diberikan sudah sesuai ?
 Apakah norma-norma kelompok kerja atau tim membuat karyawan
untuk tidak memenuhi standar-standar kinerja?
Wright, 2012
KesimpulanKesimpulan
 Sistem manajemen kinerja terdiri atas: pendefinisian kinerja,
pengukuran kinerja, dan pemberian umpan balik informasi kinerja.
 Tujuan dari manajemen kinerja terdiri atas tujuan strategik, tujuan
administratif, dan tujuan pengembangan.
 Penilaian kinerja harus dikaitkan dengan upaya peningkatan kinerja,
sebagai upaya untuk mencapai kinerja yang diharapkan.
 Evaluasi kinerja merupakan proses dinamis dengan penekanan pada
pengembangan diri, pendirian standar-standar kinerja dan
pemberian serta penerimaan umpan balik.
 Manajer SDM dalam pencarian perbaikan kinerja, memiliki tanggung
jawab untuk menjamin bahwa manajemen memahami tujuan-tujuan
bisnis strategik organisasi dapat dicapai dengan lebih baik melalui
pemuasan tujuan individual, dan bahwa keadilan dari program
evaluasi kinerja secara kuat mempengaruhi tingkat kepuasan kerja
karyawan dalam organisasi.
Tips 7
RANGKAIAN KOMPONEN KEPEMIMPINAN YANG INTEGRATED
Tujuan
Sasaran
Output
Hasil
FUNGSI-FUNGSI
(Kegiatan-kegiatan)
STRUKTUR
KONTROL
Pengendalian
KOMUNIKASI
Hubungan Kerja
UNIT KERJA
WEWENANG
Tanggung jawab
JOBS
(Pekerjaan)
TENAGA KERJA,
BIAYA,
MATERIAL/ALAT
-ALAT DAN WAKTU
PROSEDURE
(Metode)
INPUT
Performa Management

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Cover dan pertanyaan kel 4
Cover dan pertanyaan kel 4 Cover dan pertanyaan kel 4
Cover dan pertanyaan kel 4
erlineili
 
Tugas manajemen keuangan madya, chapter review problem
Tugas manajemen keuangan madya, chapter review problemTugas manajemen keuangan madya, chapter review problem
Tugas manajemen keuangan madya, chapter review problem
Meri Dwi
 
"DESENTRALISASI" AKUNTANSI MANAJEMEN
"DESENTRALISASI" AKUNTANSI MANAJEMEN"DESENTRALISASI" AKUNTANSI MANAJEMEN
"DESENTRALISASI" AKUNTANSI MANAJEMEN
Ermawati Syahrudi
 
Key performance indicators-Presentasi Perencanaan Strategis
Key performance indicators-Presentasi Perencanaan StrategisKey performance indicators-Presentasi Perencanaan Strategis
Key performance indicators-Presentasi Perencanaan Strategis
Rahmat Taufiq Sigit
 
34020 7-853463552856
34020 7-85346355285634020 7-853463552856
34020 7-853463552856
Sefri Yunita
 

Mais procurados (20)

Akuntansi Aset Tetap dan KDP
Akuntansi Aset Tetap dan KDPAkuntansi Aset Tetap dan KDP
Akuntansi Aset Tetap dan KDP
 
Service package
Service packageService package
Service package
 
Sistem informasi akuntansi pembelian
Sistem informasi akuntansi pembelianSistem informasi akuntansi pembelian
Sistem informasi akuntansi pembelian
 
Cover dan pertanyaan kel 4
Cover dan pertanyaan kel 4 Cover dan pertanyaan kel 4
Cover dan pertanyaan kel 4
 
Ruang Lingkup Pengukuran Kinerja dalam Perusahaan (BALANCED SCORECARD)
Ruang Lingkup Pengukuran Kinerja dalam Perusahaan (BALANCED SCORECARD)Ruang Lingkup Pengukuran Kinerja dalam Perusahaan (BALANCED SCORECARD)
Ruang Lingkup Pengukuran Kinerja dalam Perusahaan (BALANCED SCORECARD)
 
Pelatihan dan-pengembangan.ppt
Pelatihan dan-pengembangan.pptPelatihan dan-pengembangan.ppt
Pelatihan dan-pengembangan.ppt
 
Manajemen Produksi
Manajemen ProduksiManajemen Produksi
Manajemen Produksi
 
Manajemen Modal Kerja
Manajemen Modal KerjaManajemen Modal Kerja
Manajemen Modal Kerja
 
Contoh soal dan penyelesaian departementalisasi bop
Contoh soal dan penyelesaian departementalisasi bopContoh soal dan penyelesaian departementalisasi bop
Contoh soal dan penyelesaian departementalisasi bop
 
Bab 5 Manajemen Berdasarkan Aktivitas
Bab 5 Manajemen Berdasarkan Aktivitas Bab 5 Manajemen Berdasarkan Aktivitas
Bab 5 Manajemen Berdasarkan Aktivitas
 
Tugas manajemen keuangan madya, chapter review problem
Tugas manajemen keuangan madya, chapter review problemTugas manajemen keuangan madya, chapter review problem
Tugas manajemen keuangan madya, chapter review problem
 
Kompensasi (MSDM)
Kompensasi (MSDM)Kompensasi (MSDM)
Kompensasi (MSDM)
 
Penentuan Harga Transfer
Penentuan Harga TransferPenentuan Harga Transfer
Penentuan Harga Transfer
 
Evaluasi kinerja (18 1-07)
Evaluasi kinerja (18 1-07)Evaluasi kinerja (18 1-07)
Evaluasi kinerja (18 1-07)
 
Soal manaj keu
Soal manaj keuSoal manaj keu
Soal manaj keu
 
"DESENTRALISASI" AKUNTANSI MANAJEMEN
"DESENTRALISASI" AKUNTANSI MANAJEMEN"DESENTRALISASI" AKUNTANSI MANAJEMEN
"DESENTRALISASI" AKUNTANSI MANAJEMEN
 
Evaluasi Kinerja - Performance Appraisal
Evaluasi Kinerja - Performance AppraisalEvaluasi Kinerja - Performance Appraisal
Evaluasi Kinerja - Performance Appraisal
 
Key performance indicators-Presentasi Perencanaan Strategis
Key performance indicators-Presentasi Perencanaan StrategisKey performance indicators-Presentasi Perencanaan Strategis
Key performance indicators-Presentasi Perencanaan Strategis
 
34020 7-853463552856
34020 7-85346355285634020 7-853463552856
34020 7-853463552856
 
PENYUSUNAN ANGGARAN BAHAN BAKU
PENYUSUNAN ANGGARAN BAHAN BAKUPENYUSUNAN ANGGARAN BAHAN BAKU
PENYUSUNAN ANGGARAN BAHAN BAKU
 

Semelhante a Performa Management

Makalah penilaian kinerja
Makalah penilaian kinerjaMakalah penilaian kinerja
Makalah penilaian kinerja
Chimenk Cayyoo
 
Makalah 2 Evaluasi Kinerja dan Kompensasi
Makalah 2 Evaluasi Kinerja dan KompensasiMakalah 2 Evaluasi Kinerja dan Kompensasi
Makalah 2 Evaluasi Kinerja dan Kompensasi
fadnov14
 
Penilaian kinerja
Penilaian kinerjaPenilaian kinerja
Penilaian kinerja
tryamuthz
 
Mampu memahami dan melakukan penilaian kinerja
Mampu memahami dan melakukan penilaian kinerjaMampu memahami dan melakukan penilaian kinerja
Mampu memahami dan melakukan penilaian kinerja
meidiana92
 
Kelompok 2 (4F Manajemen) - Penilaian Kinerja.pdf
Kelompok 2 (4F Manajemen) - Penilaian Kinerja.pdfKelompok 2 (4F Manajemen) - Penilaian Kinerja.pdf
Kelompok 2 (4F Manajemen) - Penilaian Kinerja.pdf
OgiSaepuloh
 

Semelhante a Performa Management (20)

Makalah penilaian kinerja
Makalah penilaian kinerjaMakalah penilaian kinerja
Makalah penilaian kinerja
 
Makalah 2 Evaluasi Kinerja dan Kompensasi
Makalah 2 Evaluasi Kinerja dan KompensasiMakalah 2 Evaluasi Kinerja dan Kompensasi
Makalah 2 Evaluasi Kinerja dan Kompensasi
 
Penilaian kinerja
Penilaian kinerjaPenilaian kinerja
Penilaian kinerja
 
Ida komalasari 11150492-7 i-msdm-tugas framework-1-14
Ida komalasari 11150492-7 i-msdm-tugas framework-1-14Ida komalasari 11150492-7 i-msdm-tugas framework-1-14
Ida komalasari 11150492-7 i-msdm-tugas framework-1-14
 
Penilaian Kerja
Penilaian KerjaPenilaian Kerja
Penilaian Kerja
 
Tugas uts 1 2018
Tugas uts 1 2018Tugas uts 1 2018
Tugas uts 1 2018
 
Makalah uas
Makalah uasMakalah uas
Makalah uas
 
Inisiasi 6a new
Inisiasi 6a newInisiasi 6a new
Inisiasi 6a new
 
Penilaian Kinerja
Penilaian KinerjaPenilaian Kinerja
Penilaian Kinerja
 
Evaluasi kinerja dan_konpensasi[1]
Evaluasi kinerja dan_konpensasi[1]Evaluasi kinerja dan_konpensasi[1]
Evaluasi kinerja dan_konpensasi[1]
 
Penilaian kinerja
Penilaian kinerjaPenilaian kinerja
Penilaian kinerja
 
caara penilaian kerja yang baik dan benar.pptx
caara penilaian kerja yang baik dan benar.pptxcaara penilaian kerja yang baik dan benar.pptx
caara penilaian kerja yang baik dan benar.pptx
 
Siti nurmilah 11150258-7 i-msdm-tugas frame work-evaluasi kinerja dan konpe...
Siti nurmilah 11150258-7 i-msdm-tugas frame work-evaluasi  kinerja dan  konpe...Siti nurmilah 11150258-7 i-msdm-tugas frame work-evaluasi  kinerja dan  konpe...
Siti nurmilah 11150258-7 i-msdm-tugas frame work-evaluasi kinerja dan konpe...
 
Manajemen Kerjss
Manajemen KerjssManajemen Kerjss
Manajemen Kerjss
 
Mira erlina 11150018 makalah evakinkomp sebelum uts
Mira erlina 11150018 makalah evakinkomp sebelum utsMira erlina 11150018 makalah evakinkomp sebelum uts
Mira erlina 11150018 makalah evakinkomp sebelum uts
 
Sistim Penilaian Kinerja _Training "PERFORMANCE MANAGEMENT (Manajemen Kinerja)".
Sistim Penilaian Kinerja _Training "PERFORMANCE MANAGEMENT (Manajemen Kinerja)".Sistim Penilaian Kinerja _Training "PERFORMANCE MANAGEMENT (Manajemen Kinerja)".
Sistim Penilaian Kinerja _Training "PERFORMANCE MANAGEMENT (Manajemen Kinerja)".
 
Mampu memahami dan melakukan penilaian kinerja
Mampu memahami dan melakukan penilaian kinerjaMampu memahami dan melakukan penilaian kinerja
Mampu memahami dan melakukan penilaian kinerja
 
Standar kerja.pdf
Standar kerja.pdfStandar kerja.pdf
Standar kerja.pdf
 
Penilaian kinerja
Penilaian kinerjaPenilaian kinerja
Penilaian kinerja
 
Kelompok 2 (4F Manajemen) - Penilaian Kinerja.pdf
Kelompok 2 (4F Manajemen) - Penilaian Kinerja.pdfKelompok 2 (4F Manajemen) - Penilaian Kinerja.pdf
Kelompok 2 (4F Manajemen) - Penilaian Kinerja.pdf
 

Mais de padlah1984

KEPABEANAN dalam konsep tata laksana manajemen logistik
KEPABEANAN dalam konsep tata laksana manajemen  logistikKEPABEANAN dalam konsep tata laksana manajemen  logistik
KEPABEANAN dalam konsep tata laksana manajemen logistik
padlah1984
 
Retensi Kejahatan Harta Benda by Padlah Riyadi.ppt
Retensi Kejahatan Harta Benda by Padlah Riyadi.pptRetensi Kejahatan Harta Benda by Padlah Riyadi.ppt
Retensi Kejahatan Harta Benda by Padlah Riyadi.ppt
padlah1984
 

Mais de padlah1984 (20)

Kebijakan Kriminal dari suatu keputusan .ppt
Kebijakan Kriminal dari suatu keputusan .pptKebijakan Kriminal dari suatu keputusan .ppt
Kebijakan Kriminal dari suatu keputusan .ppt
 
Pengertian Praktek Beacara pada Pengadilan Pidana Indonesia-pengadilan-pidana...
Pengertian Praktek Beacara pada Pengadilan Pidana Indonesia-pengadilan-pidana...Pengertian Praktek Beacara pada Pengadilan Pidana Indonesia-pengadilan-pidana...
Pengertian Praktek Beacara pada Pengadilan Pidana Indonesia-pengadilan-pidana...
 
KJA Goes to Campus_All for accounting SME
KJA Goes to Campus_All for accounting  SMEKJA Goes to Campus_All for accounting  SME
KJA Goes to Campus_All for accounting SME
 
Jenis-Dokumen-Freight-Forwarding for logistic
Jenis-Dokumen-Freight-Forwarding for logisticJenis-Dokumen-Freight-Forwarding for logistic
Jenis-Dokumen-Freight-Forwarding for logistic
 
KEPABEANAN dalam konsep tata laksana manajemen logistik
KEPABEANAN dalam konsep tata laksana manajemen  logistikKEPABEANAN dalam konsep tata laksana manajemen  logistik
KEPABEANAN dalam konsep tata laksana manajemen logistik
 
Penggunaan-Azas-Domunius Litis pada kewenangan kejaksaan
Penggunaan-Azas-Domunius Litis pada kewenangan kejaksaanPenggunaan-Azas-Domunius Litis pada kewenangan kejaksaan
Penggunaan-Azas-Domunius Litis pada kewenangan kejaksaan
 
Pengantar pembaharuan dari hukum pidana terbaru
Pengantar pembaharuan dari hukum pidana terbaruPengantar pembaharuan dari hukum pidana terbaru
Pengantar pembaharuan dari hukum pidana terbaru
 
Retensi Kejahatan Harta Benda by Padlah Riyadi.ppt
Retensi Kejahatan Harta Benda by Padlah Riyadi.pptRetensi Kejahatan Harta Benda by Padlah Riyadi.ppt
Retensi Kejahatan Harta Benda by Padlah Riyadi.ppt
 
0.3.SPI GCG PM.pdf
0.3.SPI GCG PM.pdf0.3.SPI GCG PM.pdf
0.3.SPI GCG PM.pdf
 
0.2. Sekretaris Perusahaan, Kehumasan GCG PM.pdf
0.2. Sekretaris Perusahaan, Kehumasan GCG PM.pdf0.2. Sekretaris Perusahaan, Kehumasan GCG PM.pdf
0.2. Sekretaris Perusahaan, Kehumasan GCG PM.pdf
 
0.1 Perbankan, Pelaporan Keuangan dan PU. PM.pdf
0.1  Perbankan, Pelaporan Keuangan dan PU. PM.pdf0.1  Perbankan, Pelaporan Keuangan dan PU. PM.pdf
0.1 Perbankan, Pelaporan Keuangan dan PU. PM.pdf
 
7 S TRIO MOTOR BISA.ppt
7 S TRIO MOTOR BISA.ppt7 S TRIO MOTOR BISA.ppt
7 S TRIO MOTOR BISA.ppt
 
0.1 Perbankan, Pelaporan Keuangan dan PU. PM.pdf
0.1  Perbankan, Pelaporan Keuangan dan PU. PM.pdf0.1  Perbankan, Pelaporan Keuangan dan PU. PM.pdf
0.1 Perbankan, Pelaporan Keuangan dan PU. PM.pdf
 
Materi Sosialisasi JHT Sesi 2 final.pptx
Materi Sosialisasi JHT Sesi 2 final.pptxMateri Sosialisasi JHT Sesi 2 final.pptx
Materi Sosialisasi JHT Sesi 2 final.pptx
 
Materai Elektronik.pdf
Materai Elektronik.pdfMaterai Elektronik.pdf
Materai Elektronik.pdf
 
Pengembangan Investasi Daerah.pptx
Pengembangan Investasi Daerah.pptxPengembangan Investasi Daerah.pptx
Pengembangan Investasi Daerah.pptx
 
2. Peranan Humas.ppt
2. Peranan Humas.ppt2. Peranan Humas.ppt
2. Peranan Humas.ppt
 
pajak-dalam-perusahaan.pptx
pajak-dalam-perusahaan.pptxpajak-dalam-perusahaan.pptx
pajak-dalam-perusahaan.pptx
 
1. RUPS WTI.pptx
1. RUPS WTI.pptx1. RUPS WTI.pptx
1. RUPS WTI.pptx
 
1. Ekonomi_china.ppt
1. Ekonomi_china.ppt1. Ekonomi_china.ppt
1. Ekonomi_china.ppt
 

Último

PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
MaskuratulMunawaroh
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 

Último (20)

PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024
 
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 

Performa Management

  • 1. Mata Kuliah: MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA Performance Management Pengampu PADLAH RIYADI., SE., AK.,CA., MM. 1. The Practice of Performance Management 2. The Process of Performance Management 3. Purposes of Performance Management 4. Performance Measures Criteria 5. Approaches to Measuring Performance 6. Choosing a Source for Performance Information 7. Use of Technology in Performance Management 8. Performance Feedback 9. What Managers Can Do to Diagnose Performance Problems & Manage Employees Performance
  • 2. Manajemen Kinerja Definisi dari manajemen kinerja adalah cara-cara melalui mana para manajer menjamin bahwa aktivitas-aktivitas dan hasil-hasil karyawan sesuai dengan tujuan organisasi. Sistem manajemen kinerja terdiri dari tiga bagian: pendefinisian kinerja, pengukuran kinerja, dan pemberian umpan balik informasi kinerja. •Pertama, pendefinisian kinerja: Sistem manajemen kinerja mengkhususkan aspek- aspek mana dari kinerja relevan dengan organisasi, terutama melalui analisa pekerjaan (job analysis). •Kedua, pengukuran kinerja: Sistem manajemen kinerja mengukur aspek-aspek dari kinerja tersebut melalui penilaian kinerja, yang merupakan metode satu-satunya bagi pengelolaan kinerja karyawan. Penilaian kinerja (performance appraisal) adalah proses melalui mana organisasi mendapatkan informasi tentang seberapa baik karyawan melaksanakan pekerjaannya. •Ketiga, pemberian umpan balik: Sistem manajemen kinerja memberikan umpan balik pada karyawan melalui sesi umpan balik sehingga mereka dapat menyesuaikan kinerja mereka dengan tujuan organisasi. Umpan balik kinerja (performance feedback) adalah proses pemberian informasi karyawan mengenai efektivitas kinerja mereka. Wright, 2012
  • 3. Perusahaan-perusahaan menggunakan manajemen kinerja dalam rangka: Mengelola kinerja individu Penentuan upah/gaji Menyusun kebutuhan pengembangan individu Perencanaan suksesi Membuat prioritas pelatihan Wright, 2012 1. The Practice of Performance Management1. The Practice of Performance Management
  • 4. Strategi Organisasional Tujuan & Nilai jangka pendek & jangka panjang Hasil-hasil yang obyektif Perilaku individual Hambatan Situasional Budaya organisasional Kondisi Ekonomi Atribut individual (keterampilan Dan Kemampuan) Wright, 2012 MODEL ORGANISASI DARI MANAJEMEN KINERJA
  • 5. 2. The Process of Performance Management2. The Process of Performance Management Langkah 1 Mendefinisikan hasil-hasil kinerja kepada divisi dan departemen perusahaan Langkah 2 Mengembangkan sasaran-sasaran, perilaku, dan tindakan-tindakan karyawan untuk meraih hasil-hasil Langkah 3 Memberikan dukungan, dan keberlangsungan pembahasan- pembahasan kinerja Langkah 4 Mengevaluasi kinerja Langkah 5 Mengidentifikasi perbaikan- perbaikan yang dibutuhkan Langkah 6 Memberikan konsekuensi- konsekuensi bagi hasil-hasil kinerja Wright, 2012
  • 6. Tujuan Strategik Merupakan tujuan pertama, dimana sistem manajemen kinerja harus menghubungkan aktivitas karyawan dengan tujuan-tujuan organisasi. Untuk mencapai tujuan strategik ini, sistem yang ada haruslah fleksibel, karena ketika tujuan dan strategi berubah, hasil-hasil, perilaku dan karakteristik karyawan biasanya perlu untuk berubah mengikutinya. Tujuan Administratif Organisasi-organisasi menggunakan informasi manajemen kinerja dalam banyak keputusan-keputusan administrasi seperti: administrasi upah (kenaikan upah), promosi, pengakhiran kepemilikan, pemutusan kerja, dan pengakuan kinerja individu. Tujuan Pengembangan Tujuan ketiga dari manajemen kinerja adalah mengembangkan karyawan yang berkinerja efektif dalam pekerjaannya. Ketika karyawan tidak berkinerja sebagaimana yang seharusnya dilakukan, manajemen kinerja berusaha untuk meningkatkan kinerja mereka. Wright, 2012 3. Purposes of Performance Management3. Purposes of Performance Management
  • 7. Supervisor evaluation (Evaluasi Supervisor) Peer evaluation (Evaluasi Teman) Self evaluation (Evaluasi Diri) Subordinat evaluation (Evaluasi Bawahan) Multisource evaluation (Evaluasi Multisumber) Team appraisals (Tim Penilai) Stone, 2005 MEMILIH SUMBER-SUMBER EVALUASI KINERJA
  • 8. KRITERIA-KRITERIA BAGI SISTEM MANAJEMEN KINERJA YANG EFEKTIF BLOK BANGUNAN DARI PROSES MANAJEMEN KINERJA YANG EFEKTIF: 1. Direction sharing: mengkomunikasikan tujuan tingkat tinggi organisasi ke seluruh organisasi dan kemudian menerjemahkannya kedalam tujuan setiap departemen 2. Role clarification: menegaskan peranan setiap karyawan terkait dengan pekerjaannya sehari-hari. 3. Goal setting and planning: menerjemahkan tujuan organisasi dan departemen kedalam tujuan khusus bagi masing-masing karyawan 4. Goal alignment: memudahkan setiap manajer untuk melihat keterkaitan antara tujuan karyawan dan tujuan-tujuan dari departemen dan organisasi. 5. Developmental goal setting: meliputi jaminan bahwa setiap karyawan “berpikir melalui, pada tahap awal dari setiap periode kinerja, tentang ‘apa yang harus saya lakukan untuk mencapai tujuan saya?’ 6. Ongoing performance monitoring: penggunaan computer-based system yang mengukur dan kemudian meng-email kemajuan dan laporan pengecualian berdasarkan pada kemajuan individu terhadap pemenuhan tujuan kinerjanya.
  • 9. BLOK BANGUNAN DARI PROSES MANAJEMEN KINERJA YANG EFEKTIF: (Lanjutan) 7. Ongoing feedback: tatap muka dan umpan balik terkomputerisasi terhadap kemajuan dari pencapaian tujuan. 8. Coaching and support: harus menjadi bagian yang satu dari proses umpan balik. 9. Performance assessment (appraisal): merupakan salah satu elemen dalama manajemen kinerja. 10. Reward, recognition, and compensation: seluruhnya memainkan sebuah peranan dalam memberikan konsekuensi-konsekuensi yang dibutuhkan untuk menjaga arah tujuan kinerja karyawan agar tetap dalam jalurnya. 11. Workflow, process control, and return on investment management: menjamin bahwa kinerja karyawan terhubung secara berarti melalui pengaturan tujuan bagi keseluruhan kinerja perusahaan yang dapat diukur. Dessler, 2008
  • 10. Hal-hal yang berkaitan dengan kinerja mengukur kriteria antara lain:  Strategic congruence adalah luasan dimana sistem manajemen kinerja mendatangkan kinerja pekerjaan yang konsisten dengan strategi, tujuan, dan budaya organisasi. Validitas adalah luasan dimana pengukuran kinerja menilai seluruh aspek-aspek yang relevan dari kinerja pekerjaan. Reabilitas adalah konsistensi dari pengukuran kinerja; tingkatan dimana pengukuran kinerja adalah bebas dari kesalahan random (random error).  Acceptability adalah luasan dimana ukuran kinerja dianggap dapat memuaskan atau mencukupi oleh individu-individu yang menggunakannya. Specificity adalah luasan dimana ukuran kinerja memberikan arahan rinci bagi karyawan tentang apa yang diharapkan dari mereka (karyawan) dan bagaimana mereka dapat memenuhi harapan-harapan tersebut. Wright, 2012 4. Performance Measures Criteria4. Performance Measures Criteria
  • 11. 1. Pendekatan Perbandingan (The Comparative Approach) Comparative approach terhadap pengukuran kinerja mensyaratkan pemeringkat (rater) untuk membandingkan kinerja individu dengan individu lainnya. Pendekatan ini biasanya menggunakan beberapa penilaian keseluruhan dari kinerja individu atau nilai dan berusaha untuk membangun beberapa peringkat dari individu dalam suatu kelompok kerja 2. Pendekatan Atribut (The Attribute Approach) Attribute approach terhadap manajemen kinerja memfokuskan pada luasan dimana individu-individu memiliki atribut-atribut tertentu yang diyakini disyaratkan bagi keberhasilan perusahaan. 5. Approaches to Measuring Performance5. Approaches to Measuring Performance
  • 12. 3. Pendekatan Perilaku (The Behavioral Approach) Behavioral approach terhadap manajemen kinerja berusaha untuk mendefinisikan perilaku karyawan yang harus ditampilkan agar efektif dalam pekerjaan. 4. Pendekatan Hasil-Hasil (The Results Approach) Result approach memfokuskan pada pengelolaan tujuan, hasil-hasil dari pekerjaan atau kelompok kerja yang dapat diukur. Pendekatan ini mengasumsikan bahwa subyektivitas dapat dihapuskan dari proses pengukuran dan bahwa hasil-hasil merupakan indikator terdekat dari kontribusi individu pada efektivitas organisasi. 5. Pendekatan Kualitas (The Quality Approach) Pendekatan ini menyarankan bahwa fokus utama dari evaluasi kinerja seharusnya dapat memberikan karyawan dengan umpan balik tentang wilayah dimana mereka dapat meningkat. Wright, 2012
  • 13. 6. Choosing a Source for Performance Information6. Choosing a Source for Performance Information Lima sumber utama informasi kinerja: 1. Manajer; merupakan sumber yang paling sering digunakan dalam informasi kinerja. 2. Teman sejawat; merupakan sumber terbaik dalam informasi pekerjaan seperti penegakkan disiplin, dimana supervisor tidak selalu ada mengawasi pekerja. 3. Bawahan; biasanya merupakan sumber berharga dalam informasi kinerja ketika akan mengevaluasi seorang manajer. 4. Diri sendiri; sangat jarang digunakan sebagai sumber informasi kinerja, meskipun tetap akan bermanfaat. 5. Konsumen; banyak perusahaan yang melibatkan konsumen dalam sistem informasi kinerja perusahaan tersebut. Wright, 2012
  • 14. •Beberapa pihak berpendapat bahwa sistem pelacakan elektronik kurang diperlukan dalam melacak dan memantau karyawan ketika tidak ada alasan untuk menyakinkan bahwa sesuatu adalah salah. •Para manajer yang baik mengetahui apa yang sedang karyawan kerjakan, dan sistem elektronik seharusnya tidak menjadi pengganti bagi manajemen yang baik. •Untuk menghindari potensi dampak negatif dari pemantauan elektronik, para manajer harus berkomunikasi mengapa para karyawan sedang dimonitor. •Pemantauan dapat pula digunakan sebagai cara bagi karyawan yang lebih berpengalaman untuk melatih karyawan yang kurang berpengalaman. Wright, 2012 7. Use of Technology in Performance Management7. Use of Technology in Performance Management
  • 15. PENGERTIANPENGERTIAN PENILAIAN KINERJAPENILAIAN KINERJA A. Pengertian dan Fungsi. 1. Pengertian Penilaian Kinerja : Organisasi atau perusahaan perlu mengetahui berbagai kelemahan dan kelebihan Pegawai sebagi landasan untuk memperbaiki kelemahan dan menguatkan kelebihan,dalam rangka meningkatkan produktivitas dan pengembangan Pegawai. Untuk itu perlu dilakukan kegiatan penilaian kinerja secara priodik yang berorientasi pada masa lalu atau masa yang akan datang Penilaian Kinerja adalah merupakan manifestasi dari bentuk penilaian kinerja seseorang pegawai : • Penilaian kinerja memberikan gambaran tentang keadaan pegawai dan sekaligus dapat memberikan feedback (umpan balik) • Penilaian kinerja adalah merupakan cara pengukuran kontribusi-kontribusi dari individu dalam instansi yang dilakukannya terhadap organisasi.
  • 16. Penilaian unjuk kerja merupakan suatu proses organisasi dalam menilai unjuk kerja pegawainya.  Unjuk kerja merupakan hasil kerja yang dihasilkan oleh pegawai atau perilaku nyata yang ditampilkan sesuai perannya dalam organisasi.  Unjuk kerja pegawai merupakan suatu hal yang sangat penting dalam usaha organisasi untuk mencapai tujuannya, sehingga berbagai kegiatan/pelatihan harus dilakukan organisasi untuk meningkatkannya. Arti pentingnya unjuk kerja secara lebih rinci (William, Jr dan Kuth Da vis, 2003, hal 339) sebagai berikut :  Perbaikan unjuk kerja memberi kesempatan kepada karyawan untuk mengambil tindakan-tindakan perbaikan untuk meningkatkan kinerja melalui feedback yang diberikan oleh organisasi.  Penyesuaian gaji dapat dipakai sebagai informasi untuk mengkompensasi pegawai sesuai keahliannya.  Pelatihan dan pengembangan, yaitu melalui penilaian akan diketahui kelemahan- kelemahan dari pegawai sehingga dapat dilakukan program pelatihan dan pengembangan yang lebih efektif.  Perencanaan karier, yaitu organisasi dapat memberikan bantuan perencanaan karier bagi pegawai dan menyelaraskannya dengan kepentingan organisasi.
  • 17.  Mengindentifikasi kelemahan-kelemahan dalam proses penempatan, yaitu unjuk kerja yang tidak baik menunjukkan adanya kelemahan dalam penempatan sehingga dapt dilakukan perbaikan.  Dapat mengindentifikasi adnya kekurangan dalam disain pekerjaan, yaitu keku- rangan kinerja akan menunjukkan adanya kekurangan dalam perancangan jabatan.  Meningkatkan adanya perlakukn kesempatan yang sama pada pegawai, yaitu dengan dilakukannya penilaian yang objektif berarti meningkatkan perlakuan yang adil bagi pegawai.  Dapat membantu pegawai mengatasi masalah yng bersifat eksternal, yaitu dengan penilaian unjuk kerja alasan akan mengetahui apa yang menyebabkan terjadinya unjuk kerja yang jelek, sehingga atasan dapat membantu menyelesaikannya.  Umpan balik pada pelaksanaan fungsi manajemen sumber daya manusia, yaitu dengan diketahui unjuk kerja pegawai secara keseluruhan, ini akan menjadi informasi sejauhman fungsi sumber daya manusia berjalan dengan baik atau tidak.
  • 18. 2.2. Fungsi Penilaian KerjaFungsi Penilaian Kerja Penilaian Kerja (performance appraisal) pada dasarnya :Penilaian Kerja (performance appraisal) pada dasarnya :  Berfungsi sebagai salah satu faktor kunci guna mengembangkan suatu organisasi secara efektif dan efisien, karena adanya kebijakan atau program penilaian prestasi kerja, berarti organisasi telah memanfaatkan secara baik atas SDM yang ada dalam organisasi .  Berfungsi dan/atau bermanfaat untuk : - penyesuaian-penyesuaian kompensasi - perbaikan kinerja - kebutuhan latihan dan pengembangan - pengambilan keputusan dalam hal penemptan promosi, mutasi, pemecatan, pemberhentian, dan perencanaan tenaga kerja - kepentingan penelitian kepegawaian - membantu diagnosis terhadp kesalahan disain pegawai.
  • 19. B. Penilaian Kinerja Sebagai Upaya Peningkatan Kinerja • Penilaian unjuk kerja sesungguhnya tidak sekedar menilai, yaitu mencari aspek apa pegawai kurang atau lebih, tetapi lebih luas lagi yaitu membantu pegawai untuk mencapai unjuk kerja yang diharapkan oleh organisasi dan berorientasi pada pengembangan pegawai/organisasi. • Dalam memberikn penilaian, seorang penilai atau pimpinan selayaknyalah ber- pedoman pada ketentuan sebagai berikut : 1. Bersifat obyektif, dalam arti bahwa terlepas dari kepentingan sendiri, senang tidak senang dan faktor-faktor pribadi lain. 2. Adil, dalam arti bahwa memberikan ketentuan yang sama bagi semua karyawan, tidak ada karyawan yang “ dianak emaskan atau dianak tirikan”. 3. Konsekuen, dalam arti menerapkan standar penilaian yang telah ditetapkan dari pedoman yang telah ditentukan. pedoman penilaian tersebut mencakup : a. Faktor-faktor yang dinilai b. Ketentuan-ketentuan yang dinilai dan c. Bagaimana teknik serta model penilaian yang ditetapkan.
  • 20. Langkah-langkah Proses Penilaian Kinerja Penilaian unjuk kerja harus dikaitkan dengan upaya peningkatan kinerja, Dalam arti sebagai usaha pencapaian unjuk kerja yang diharapkan. Oleh karenanya harus ditentukan : 1. Tujuan-tujuan setiap pekerjaan 2. Standar/dimensi-dimensi kinerja serta ukurannya 3. Metode penilaian, pelaksanaan, dan 4. Evaluasi Seperti gambar langkah-lngkah penilaian unjuk kerja sebagai berikut :
  • 21. Pentingnya Merancang Tujuan dalam Perbaikan Kinerja  Merancang tujuan tertentu dapat lebih mengarah pada kinerja yang lebih baik daripada hanya mengatakan pada karyawan “lakukan yang terbaik”  Tujuan yang dirasakan sulit untuk dicapai cenderung menghasilkan kinerja yang lebih baik daripada tujuan yang dirasakan sangat mudah.  Partisipasi karyawan dalam perancangan tujuan cenderung mengarah pada rancangan tujuan yang lebih jauh daripada hanya individu manajer yang merancang tujuan tersebut.  Seringnya umpan balik kinerja menghasilkan kinerja yang lebih tinggi.  Karyawan akan mengatur tujuan yang lebih jauh jika mereka dievaluasi kinerjanya daripada hanya sekedar pencapaian tujuan yang sederhana. Stone, 2005
  • 22. Untuk memberikan umpan balik kinerja yang efektif para manajer harus mempertimbangkan beberapa rekomendasi berikut ini:  Umpan balik harus diberikan secara teratur, bukan sekali setahun.  Menciptakan konteks yang benar bagi pembahasan.  Menanyakan karyawan mengenai peringkatnya sebelum pertemuan dimulai.  Mendorong bawahan untuk berpartisipasi dalam pertemuan.  Mengakui kinerja yang efektif melalui penghargaan.  Memfokuskan pada pemecahan masalah.  Memfokuskan umpan balik pada perilaku atau hasil-hasil, bukan pada pribadi.  Meminimalkan kritikan.  Sepakat pada tujuan khusus dan merancang suatu pertemuan untuk mengkaji ulang kemajuan. Wright, 2012 8. Performance Feedback8. Performance Feedback
  • 23. Gambar : Langkah-langkah Penilaian Unjuk KerjaGambar : Langkah-langkah Penilaian Unjuk Kerja PENENTUAN SASARAN PENENTUAN STANDAR/UKURAN PENENTUAN METODE DAN PELAKSANAAN PENILAIAN EVALUASI PENILAIAN
  • 24. PENYEBAB MASALAH KINERJA 1. Teamwork yang tidak memiliki daya juang 2. Evaluator yang tidak konsisten atau menggunakan kriteria dan standar yang berbeda. 3. Hanya bernilai bagi karyawan yang terbaik atau terburuk. 4. Mendorong karyawan untuk mencapai tujuan jangka pendek. 5. Manager memiliki kekuasaan yang mutlak atas karyawan. 6. Terlalu subyektif. 7. Prosedur sangat emosional secara mendalam Wright, 2012
  • 25. INPUT  Apakah karyawan mengetahui apa yang harus ia kerjakan ?  Apakah pekerjaan berjalan dan prosedur tersebut logis ?  Apakah karyawan memiliki sumber daya yang dibutuhkan bagi keberhasilan kinerja ? KARAKTERISTIK KARYAWAN  Apakah karyawan memiliki keterampilan yang kompeten dan pengetahuan yang dibutuhkan ?  Apakah karyawan mengetahui mengapa sangat pentingnya diperlukan tingkat kinerja?  Apakah karyawan secara mental, fisik, dan emosi dapat melaksanakan kinerja pada tingkat yang diharapkan ? 9. What Managers Can Do to Diagnose Performance Problems & Manage Employees Performance
  • 26. Lanjutan UMPAN BALIK  Apakah karyawan telah diberikan informasi tentang kinerja mereka?  Apakah umpan balik kinerja relevan, tepat, akurat, khusus, dan dapat dipahami? SASARAN / STANDAR KINERJA  Apakah terdapat standar kinerja ?  Apakah karyawan mengetahui tingkat yang diinginkan atas harapan kinerja ?  Apakah karyawan mempercayai bahwa seseorang dapat mencapai standar kinerja? KONSEKUENSI  Apakah konsekuensi-konsekuensi (seperti penghargaan, insentif) memiliki imbas pada kinerja yang baik?  Apakah konsekuensi atas kinerja yang kompeten dari karyawan?  Apakah konsekuensi kinerja yang diberikan sudah sesuai ?  Apakah norma-norma kelompok kerja atau tim membuat karyawan untuk tidak memenuhi standar-standar kinerja? Wright, 2012
  • 27. KesimpulanKesimpulan  Sistem manajemen kinerja terdiri atas: pendefinisian kinerja, pengukuran kinerja, dan pemberian umpan balik informasi kinerja.  Tujuan dari manajemen kinerja terdiri atas tujuan strategik, tujuan administratif, dan tujuan pengembangan.  Penilaian kinerja harus dikaitkan dengan upaya peningkatan kinerja, sebagai upaya untuk mencapai kinerja yang diharapkan.  Evaluasi kinerja merupakan proses dinamis dengan penekanan pada pengembangan diri, pendirian standar-standar kinerja dan pemberian serta penerimaan umpan balik.  Manajer SDM dalam pencarian perbaikan kinerja, memiliki tanggung jawab untuk menjamin bahwa manajemen memahami tujuan-tujuan bisnis strategik organisasi dapat dicapai dengan lebih baik melalui pemuasan tujuan individual, dan bahwa keadilan dari program evaluasi kinerja secara kuat mempengaruhi tingkat kepuasan kerja karyawan dalam organisasi.
  • 28. Tips 7 RANGKAIAN KOMPONEN KEPEMIMPINAN YANG INTEGRATED Tujuan Sasaran Output Hasil FUNGSI-FUNGSI (Kegiatan-kegiatan) STRUKTUR KONTROL Pengendalian KOMUNIKASI Hubungan Kerja UNIT KERJA WEWENANG Tanggung jawab JOBS (Pekerjaan) TENAGA KERJA, BIAYA, MATERIAL/ALAT -ALAT DAN WAKTU PROSEDURE (Metode) INPUT