Bab 1 membahas tentang dasar teori interpolasi dan ekstrapolasi untuk memperkirakan nilai di luar data yang tersedia serta tabel berisi data-data pengukuran. Bab 2 menjelaskan analisis peta kontur dengan metode interpolasi untuk menarik garis kontur berdasarkan perhitungan dua titik ketinggian yang diketahui. Bab 3 menyimpulkan bahwa pembuatan peta kontur dapat dilakukan dengan pengukuran dan sistem interpolasi untuk membuat garis kontur pada rent
1. Bab I Hasil Pembahasan Kontur dan Perhitungan
1.1 Dasar Teori
Interpolasi dan Extrapolasi
Extrapolasi:
Perluasan data di luar data yang tersedia, tetapi tetap mengikuti pola
kecenderungan data yg tersedia itu.
Contoh grafiknya:
Interpolasi:
Interpolasi dalam pengertian matematika adalah perkiraan suatu nilai
tengah dari satu set nilai yang diketahui. Pengertian interpolasi yang lebih luas
merupakan upaya mendefinisikan suatu fungsi analitik yang tidak diketahui atau
pengganti fungsi yang rumit yang tidak mungkin diperoleh persamaan anlitiknya.
Contoh grafiknya:
2. Namun ada saat dimana terdapat grafik yang tidak dapat diwakilkan dengan 2
metode di atas metode tersebut diberi nama Chaotic yaitu wilayah dimana kita
tidak dapat mengetahui ataupun memperkirakan hasilnya dengan cara interpolasi
maupun ekstrapolasi
4. Bab 2
Hasil Analisa Pada Peta Kontur
2.1 Pembahasan
Pada peta tesebur jika dilihat pada sayatan A-A’ ataau B-B’ maka yang terlihat
adlah morfologi gunung dan juga terdpat sungai. Interpolasi garis kontur
Penarikan garis kontur diperoleh dengan cara perhitungan interpolasi, pada
pengukuran garis kontur cara langsung, garis-garis kontur merupakan garis
penghubung titik-titik yang diamati dengan ketinggian yang sama, sedangkan
pada pengukuran garis kontur cara tidak langsung umumnya titik-titik detail itu
pada titik sembarang tidak sama.
Bila titik-titik detail yang diperoleh belum mewujudkan titik-titik dengan
ketinggian yang sama, posisi titik dengan ketinggian tertentu dicari, berada
diantara 2 titik tinggi tersebut dan diperoleh dengan prinsip perhitungan 2
buah segitiga sebangun. Data yang harus dimiliki untuk melakukan interpolasi
garis kontur adalah jarak antara 2 titik tinggi di atas peta, tinggi definitif kedua
titik tinggi dan titik garis kontur yang akan ditarik. Hasil perhitungan interpolasi
ini adalah posisi titik garis kontur yang melewati garis hubung antara 2 titik
tinggi.
Langkah Pertama yaitu mencari perhitungan :
Cara hitungan (Numeris)
Cara ini pada dasarnya juga menggunakan dua titik yang diketahui posisi dan
ketinggiannya, hitungan interpolasinya dikerjakan secara numeris (eksak)
menggunakan perbandingan linear. Dimana kita menggunkan rumus sebagai
berikut :
5. Ket : IK : Interval Kontur
T1 = titik ketinggian terendah
T2 = Titik Ketinggian tertinggi
Y = Panjang garis intrapolasi
X= Panjang garis penggal
Posisi ini berupa jarak garis kontur terhadap posisi titik pertama atau kedua. Titik
hasil interpolasi tersebut kemudian kita hubungkan untuk membentuk garis kontur
yang kita inginkan Posisi itu didapat seetelah kita mendapatkan semua nilainya
seperti pada tabel diatas, selanjutnya kita membuat titik-titik jarak garis tiap kontur.
Kemudian kita hubungkan semua titik pada ketinggian yang sama dan ketika
melewati sungai garis kontur menajam ke arah hulu sungai. Posisi ini berupa jarak
garis kontur terhadap posisi titik pertama atau kedua.
6. Dafar Pustaka
Waluyo. 2012. http://jefry-e-wfst09. web.unair.ac.id /artikel_detail6679I nformation
20technology – Resume %20 Penjelasan% 20 Singkat% 20Interpolasi% 20dan
%20 Extrapolasi .html. Diakses Pada tanggal 8 Februari 2014.
7. Bab 3
Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum maka dapat disimpulkan:
1.
Pembuatan peta kontur dapat dilakukan dengan adanya hasil pengukuran
2.
Salah satu system yang digunakan dalam pengukuran guna pembuatan
peta kontur yaitu metode intrapolasi
3.
Peta kontur dapat dibuat dengan adanya rentang beda tinggi yang sama
pada tiap-tiap titik