SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 14
Tujuan Kebijakan Moneter Bank
                    Indonesia
    Bank Indonesia memiliki tujuan untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai
rupiah. Tujuan ini sebagaimana tercantum dalam UU No. 3 tahun 2004 pasal 7 tentang
                                      Bank Indonesia.
     Hal yang dimaksud dengan kestabilan nilai rupiah antara lain adalah kestabilan
  terhadap harga-harga barang dan jasa yang tercermin pada inflasi. Untuk mencapai
   tujuan tersebut, sejak tahun 2005 Bank Indonesia menerapkan kerangka kebijakan
 moneter dengan inflasi sebagai sasaran utama kebijakan moneter (Inflation Targeting
  Framework) dengan menganut sistem nilai tukar yang mengambang (free floating).
Peran kestabilan nilai tukar sangat penting dalam mencapai stabilitas harga dan sistem
   keuangan. Oleh karenanya, Bank Indonesia juga menjalankan kebijakan nilai tukar
  untuk mengurangi volatilitas nilai tukar yang berlebihan, bukan untuk mengarahkan
                              nilai tukar pada level tertentu.
    Dalam pelaksanaannya, Bank Indonesia memiliki kewenangan untuk melakukan
kebijakan moneter melalui penetapan sasaran-sasaran moneter (seperti uang beredar
 atau suku bunga) dengan tujuan utama menjaga sasaran laju inflasi yang ditetapkan
     oleh Pemerintah. Secara operasional, pengendalian sasaran-sasaran moneter
   tersebut menggunakan instrumen-instrumen, antara lain operasi pasar terbuka di
 pasar uang baik rupiah maupun valuta asing, penetapan tingkat diskonto, penetapan
 cadangan wajib minimum, dan pengaturan kredit atau pembiayaan. Bank Indonesia
 juga dapat melakukan cara-cara pengendalian moneter berdasarkan Prinsip Syariah.
Kerangka Kebijakan Moneter di
                 Indonesia
•   Dalam melaksanakan kebijakan moneter, Bank Indonesia menganut sebuah
    kerangka kerja yang dinamakan Inflation Targeting Framework (ITF). Kerangka kerja
    ini diterapkan secara formal sejak Juli 2005, setelah sebelumnya menggunakan
    kebijakan moneter yang menerapkan uang primer (base money) sebagai sasaran
    kebijakan moneter.
    Apa itu ITF I Mengapa ITF? I Bagaimana ITF diterapkan?
    Dengan kerangka ini, Bank Indonesia secara eksplisit mengumumkan sasaran
    inflasi kepada publik dan kebijakan moneter diarahkan untuk mencapai sasaran
    inflasi yang ditetapkan oleh Pemerintah tersebut. Untuk mencapai sasaran
    inflasi, kebijakan moneter dilakukan secara forward looking, artinya perubahan
    stance kebijakan moneter dilakukan melaui evaluasi apakah perkembangan inflasi
    ke depan masih sesuai dengan sasaran inflasi yang telah dicanangkan. Dalam
    kerangka kerja ini, kebijakan moneter juga ditandai oleh transparansi dan
    akuntabilitas kebijakan kepada publik. Secara operasional, stance kebijakan
    moneter dicerminkan oleh penetapan suku bunga kebijakan (BI Rate) yang
    diharapkan akan memengaruhi suku bunga pasar uang dan suku bunga deposito
    dan suku bunga kredit perbankan. Perubahan suku bunga ini pada akhirnya akan
    memengaruhi output dan inflasi.
Proses Pengambilan Keputusan untuk
   Penetapan Kebijakan Moneter
•   Rapat Dewan Gubernur (RDG)
•   Penetapan respon kebijakan moneter di Bank Indonesia dilakukan dalam Rapat
    Dewan Gubernur (RDG). Rapat tersebut diadakan pada minggu pertama setiap
    bulannya, guna melakukan asesmen menyeluruh terhadap perkembangan kondisi
    makroekonomi dan kebijakan terkini, serta proyeksi ekonomi ke depan, termasuk
    inflasi.


•   RDG dinyatakan sah apabila dihadiri sekurang-kurangnya oleh lebih dari separuh
    anggota Dewan Gubernur. Pengambilan keputusan Rapat Dewan Gubernur
    dilakukan atas dasar musyawarah untuk mencapai mufakat. Apabila mufakat tidak
    tercapai, Gubernur menetapkan keputusan akhir.


•   Namun demikian, apabila dalam keadaan darurat dan RDG tidak dapat
    diselenggarakan karena jumlah anggota Dewan Gubernur yang hadir tidak
    memenuhi ketentuan, Gubernur atau sekurang-kurangnya 2 (dua) orang anggota
    Dewan Gubernur dapat menetapkan kebijakan dan/atau mengambil keputusan.


•   Guna meningkatkan kredibilitas dan transparansi kebijakan moneter, jadwal
    penetapan respon kebijakan moneter diumumkan kepada publik setiap awal
    bulan.
Transparansi dan Akuntabilitas
             Kebijakan Moneter
•   Transparansi dan Komunikasi
•   Agar kebijakan moneter dapat berkerja secara efektif, komunikasi yang terbuka
    antara Bank Indonesia dengan masyarakat sangat dibutuhkan. Oleh
    karenanya, kebijakan moneter Bank Indonesia senantiasa dikomunikasikan secara
    transparan kepada masyarakat. Komunikasi tersebut juga sebagai bagian dari
    akuntabilitas kebijakan moneter dan berperan dalam membantu pembentukan
    ekspektasi masyarakat terhadap inflasi ke depan. Melalui komunikasi, Bank
    Indonesia mengajak masyarakat untuk memandang dan membentuk tingkat inflasi
    ke depan sebagaimana yang diitetapkan dalam sasaran yang diumumkan. Oleh
    karenanya, komunikasi kebijakan moneter dilakukan dengan terus menerus
    memuat pengumuman dan penjelasan tentang sasaran inflasi ke depan, analisis
    Bank Indonesia terhadap perekonomian, kerangka kerja, dan langkah-langkah
    kebijakan moneter yang telah dan akan ditempuh, jadwal Rapat Dewan Gubernur
    (RDG), serta hal-hal lain yang ditetapkan oleh Dewan Gubernur.
•   Komunikasi kebijakan moneter dilakukan dalam bentuk siaran pers, konferensi
    pers setelah Rapat Dewan Gubernur, publikasi Tinjauan/Laporan Kebijakan
    Moneter yang memuat latar belakang pengambilan keputusan, maupun
    penjelasan langsung kepada masyarakat luas, media massa, pelaku ekonomi, analis
    pasar dan akademisi.
Akuntabilitas KebijakanMoneter
• Bank Indonesia secara reguler menyampaikan pertanggung-
  jawaban pelaksanaan kebijakan moneter kepada Dewan Perwakilan
  Rakyat (DPR) sebagai bentuk akuntabilitas Bank Indonesia dalam
  melaksanakan tugas dan wewenang yang telah ditetapkan dalam
  Undang-Undang. Pertanggung-jawaban kebijakan moneter
  dilakukan dengan penyampaian secara tertulis maupun penjelasan
  langsung atas pelaksanaan Kebijakan Moneter secara triwulanan
  dan aspek-aspek tertentu kebijakan moneter yang dipandang perlu.
  Selain itu Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanan Kebijakan
  tersebut disampaikan pula kepada Pemerintah dan masyarakat luas
  untuk transparansi dan koordinasi.
• Dalam hal sasaran inflasi untuk suatu tahun tidak tercapai, maka
  Bank Indonesia menyampaikan penjelasan kepada Pemerintah
  sebagai bahan penjelasan Pemerintah bersama Bank Indonesia
  secara terbuka kepada DPR dan masyarakat.
Koord. Kebijakan Moneter dan Fiskal
• Mengingat bahwa laju inflasi di Indonesia tidak hanya dipengaruhi oleh
  faktor permintaan (demand pull) namun juga faktor penawaran (cost
  push), maka agar pencapaian sasaran inflasi dapat dilakukan dengan
  efektif, kerjasaama dan koordinasi antara pemerintah dan BI melalui
  kebijakan makroekonomi yang terintegrasi sangatlah diperlukan.

• Sehubungan dengan hal tersebut, di tingkat pengambil kebijakan, Bank
  Indonesia dan Pemerintah secara rutin menggelar Rapat Koordinasi untuk
  membahas perkembangan ekonomi terkini. Di sisi lain, Bank Indonesia
  juga kerap diundang dalam Rapat Kabinet yang dipimpin oleh Presiden RI
  untuk memberikan pandangan terhadap perkembangan makroekonomi
  dan moneter terkait dengan pencapaian sasaran inflasi. Koordinasi
  kebijakan fiskal dan moneter juga dilakukan dalam penyusunan bersama
  Asumsi Makro di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang
  dibahas bersama di DPR. Selain itu, Pemerintah juga berkoordinasi dengan
  Bank Indonesia dalam melakukan pengelolaan Utang Negara.
Koordinasi Teknis
• Di tataran teknis, koordinasi antara Pemerintah dan BI telah
  diwujudkan dengan membentuk Tim Koordinasi Penetapan
  Sasaran, Pemantauan dan Pengendalian Inflasi (TPI) di tingkat pusat
  sejak tahun 2005. Anggota TPI, terdiri dari Bank Indonesia dan
  departmen teknis terkait di Pemerintah seperti Departemen
  Keuangan, Kantor Menko Bidang Perekonomian, Badan
  Perencanaan Pembangunan Nasional, Departemen
  Perdagangan, Departemen Pertanian, Departemen
  Perhubungan, dan Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
  Menyadari pentingnya koordinasi tersebut, sejak tahun 2008
  pembentukan TPI diperluas hingga ke level daerah. Ke
  depan, koordinasi antara Pemerintah dan BI diharapkan akan
  semakin efektif dengan dukungan forum TPI baik pusat maupun
  daerah sehingga dapat terwujud inflasi yang rendah dan stabil, yang
  bermuara pada pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan
  dan berkelanjutan.
PERKEMBANGAN BESARAN MONETER
           dalam Miliar Rupiah
      No                 Items              31 Jul 2012 31 Aug 2012
1
            Uang Primer                       634,993.00  657,955.00
            antara     Uang Kertas dan        384,105.00  405,661.00
            lain :     Uang Logam yang
                       Diedarkan
            antara     Saldo Giro Bank       215,792.00     216,457.00
            lain :     pada BI
2
            Posisi Aktiva Luar Negeri        977,159.00    1,008,229.00
            Bersih 1)
3
            Aktiva Domestik Bersih 2)        -342,167.00    -350,274.00
            antara   Tagihan Bersih           56,115.00      45,890.00
            lain :   kepada Pemerintah
                     Pusat
            antara   Kredit Likuiditas 3)      7,298.00       7,299.00
            lain :
            antara   Operasi Pasar           -228,816.00    -220,716.00
            lain :   Terbuka
STATUS DAN KEDUDUKAN BANK
               INDONESIA
•   Lembaga Negara yang Independen
•   Babak baru dalam sejarah Bank Indonesia sebagai Bank Sentral yang independen
    dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya dimulai ketika sebuah undang-
    undang baru, yaitu UU No. 23/1999 tentang Bank Indonesia, dinyatakan berlaku
    pada tanggal 17 Mei 1999 dan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
    Republik Indonesia No. 6/ 2009. Undang-undang ini memberikan status dan
    kedudukan sebagai suatu lembaga negara yang independen dalam melaksanakan
    tugas dan wewenangnya, bebas dari campur tangan Pemerintah dan/atau pihak
    lain, kecuali untuk hal-hal yang secara tegas diatur dalam undang-undang ini.
    Bank Indonesia mempunyai otonomi penuh dalam merumuskan dan
    melaksanakan setiap tugas dan wewenangnya sebagaimana ditentukan dalam
    undang-undang tersebut. Pihak luar tidak dibenarkan mencampuri pelaksanaan
    tugas Bank Indonesia, dan Bank Indonesia juga berkewajiban untuk menolak atau
    mengabaikan intervensi dalam bentuk apapun dari pihak manapun juga.
    Status dan kedudukan yang khusus tersebut diperlukan agar Bank Indonesia dapat
    melaksanakan peran dan fungsinya sebagai otoritas moneter secara lebih efektif
    dan efisien.
INSTITUSI PERBANKAN DI INDONESIA
• Perbankan Indonesia dalam menjalankan fungsinya berasaskan
  prinsip kehati-hatian. Fungsi utama perbankan Indonesia adalah
  sebagai penghimpun dan penyalur dana masyarakat serta bertujuan
  untuk menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam
  rangka meningkatkan pemerataan pembangunan dan hasil-
  hasilnya, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional, kearah
  peningkatan taraf hidup rakyat banyak.
• Berdasarkan undang-undang, struktur perbankan di
  Indonesia, terdiri atas bank umum dan BPR. Perbedaan utama bank
  umum dan BPR adalah dalam hal kegiatan operasionalnya. BPR
  tidak dapat menciptakan uang giral, dan memiliki jangkauan dan
  kegiatan operasional yang terbatas. Selanjutnya, dalam kegiatan
  usahanya dianut dual bank system, yaitu bank umum dapat
  melaksanakan kegiatan usaha bank konvensional dan atau
  berdasarkan prinsip syariah. Sementara prinsip kegiatan BPR
  dibatasi pada hanya dapat melakukan kegiatan usaha bank
  konvensional atau berdasarkan prinsip syariah
•                     ( JENIS-JENIS BANK )
Rekapitulasi Perbankan di Indonesia
              Oktober 2011
TOP 10 BANK TERBESAR DI INDONESIA
• Nama Bank           Asset            Market Share

1.Mandiri,Tbk      Rp.410,62 T              13,65 %
2.BRI , Tbk        Rp.395,40 T              13,14 %
3.BCA, Tbk         Rp.323,35 T              10,75 %
4.BNI,Tbk.         Rp.241,17 T               8,02 %
5.CIMB Niaga,Tbk   Rp.142,93 T               4,75 %
6.Danamon ,Tbk     Rp.113,86 T               3,78 %
7.Panin, Tbk       Rp. 106,51 T              3,54 %
8.Permata, Tbk.    Rp. 74,04 T               2,46 %
9.BII , Tbk.       Rp. 72,03 T               2,39 %
10. BTN, Tbk       Rp. 68,34 T               2,27 %
                              sumber : Info Bank : Nopember 2011
Tujuan kebijakan moneter bank indonesia
Tujuan kebijakan moneter bank indonesia

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Kebijakan Fiskal dan Moneter dalam Pengurangan Kemacetan lalu lintas
Kebijakan Fiskal dan Moneter dalam Pengurangan Kemacetan lalu lintasKebijakan Fiskal dan Moneter dalam Pengurangan Kemacetan lalu lintas
Kebijakan Fiskal dan Moneter dalam Pengurangan Kemacetan lalu lintasbramantiyo marjuki
 
Kelompok 7
Kelompok 7Kelompok 7
Kelompok 7olerafif
 
Kebijakan moneter 2
Kebijakan moneter 2Kebijakan moneter 2
Kebijakan moneter 2Imam Firdaus
 
Kebijakan moneter dan fiskal
Kebijakan moneter dan fiskalKebijakan moneter dan fiskal
Kebijakan moneter dan fiskalKay Nazarite
 
keuangan publik dan kebijakan fiskal
keuangan publik dan kebijakan fiskalkeuangan publik dan kebijakan fiskal
keuangan publik dan kebijakan fiskalSrestha Anindyanari
 
Kebijakan moneter
Kebijakan moneterKebijakan moneter
Kebijakan moneterTiyas Diah
 
Pengaruh kebijakan moneter di negara berkembang dan sektor umkm
Pengaruh kebijakan moneter di negara berkembang dan sektor umkmPengaruh kebijakan moneter di negara berkembang dan sektor umkm
Pengaruh kebijakan moneter di negara berkembang dan sektor umkmRizal Bagus Rahman
 
Presentasi bi, ojk dan kebijakan moneter (nur ain, septi, viviana)
Presentasi bi, ojk dan kebijakan moneter (nur ain, septi, viviana)Presentasi bi, ojk dan kebijakan moneter (nur ain, septi, viviana)
Presentasi bi, ojk dan kebijakan moneter (nur ain, septi, viviana)VivianaArsew
 
Presentasi tugas makalah teori ekonomi stie bangkinang
Presentasi tugas makalah teori ekonomi stie bangkinangPresentasi tugas makalah teori ekonomi stie bangkinang
Presentasi tugas makalah teori ekonomi stie bangkinangIko Dicky
 
Jalur kebijakan moneter
Jalur kebijakan moneterJalur kebijakan moneter
Jalur kebijakan moneterSusiloBatang
 
TUGAS MAKALAH EKONOMI "KEBIJAKAN MONETER"
TUGAS MAKALAH EKONOMI "KEBIJAKAN MONETER"TUGAS MAKALAH EKONOMI "KEBIJAKAN MONETER"
TUGAS MAKALAH EKONOMI "KEBIJAKAN MONETER"anggitacxcx
 
PP MAKALAH EKONOMI KEBIJAKAN MONETER KELAS X1 SMA
PP MAKALAH EKONOMI KEBIJAKAN MONETER KELAS X1 SMAPP MAKALAH EKONOMI KEBIJAKAN MONETER KELAS X1 SMA
PP MAKALAH EKONOMI KEBIJAKAN MONETER KELAS X1 SMAanggitacxcx
 

Mais procurados (19)

Kebijakan Fiskal dan Moneter dalam Pengurangan Kemacetan lalu lintas
Kebijakan Fiskal dan Moneter dalam Pengurangan Kemacetan lalu lintasKebijakan Fiskal dan Moneter dalam Pengurangan Kemacetan lalu lintas
Kebijakan Fiskal dan Moneter dalam Pengurangan Kemacetan lalu lintas
 
Kelompok 7
Kelompok 7Kelompok 7
Kelompok 7
 
Kebijakan moneter 2
Kebijakan moneter 2Kebijakan moneter 2
Kebijakan moneter 2
 
Kebijakan moneter dan fiskal
Kebijakan moneter dan fiskalKebijakan moneter dan fiskal
Kebijakan moneter dan fiskal
 
Perbankan
PerbankanPerbankan
Perbankan
 
Kebijakan moneter
Kebijakan moneterKebijakan moneter
Kebijakan moneter
 
keuangan publik dan kebijakan fiskal
keuangan publik dan kebijakan fiskalkeuangan publik dan kebijakan fiskal
keuangan publik dan kebijakan fiskal
 
Kebijakan moneter
Kebijakan moneterKebijakan moneter
Kebijakan moneter
 
Pengaruh kebijakan moneter di negara berkembang dan sektor umkm
Pengaruh kebijakan moneter di negara berkembang dan sektor umkmPengaruh kebijakan moneter di negara berkembang dan sektor umkm
Pengaruh kebijakan moneter di negara berkembang dan sektor umkm
 
Ulasan Bank of Japan - Kebanksentralan
Ulasan Bank of Japan - KebanksentralanUlasan Bank of Japan - Kebanksentralan
Ulasan Bank of Japan - Kebanksentralan
 
Presentasi bi, ojk dan kebijakan moneter (nur ain, septi, viviana)
Presentasi bi, ojk dan kebijakan moneter (nur ain, septi, viviana)Presentasi bi, ojk dan kebijakan moneter (nur ain, septi, viviana)
Presentasi bi, ojk dan kebijakan moneter (nur ain, septi, viviana)
 
Presentasi tugas makalah teori ekonomi stie bangkinang
Presentasi tugas makalah teori ekonomi stie bangkinangPresentasi tugas makalah teori ekonomi stie bangkinang
Presentasi tugas makalah teori ekonomi stie bangkinang
 
Sistem Anggaran
Sistem AnggaranSistem Anggaran
Sistem Anggaran
 
Kebijakan Moneter
Kebijakan MoneterKebijakan Moneter
Kebijakan Moneter
 
Jalur kebijakan moneter
Jalur kebijakan moneterJalur kebijakan moneter
Jalur kebijakan moneter
 
Kebijakan Moneter
Kebijakan MoneterKebijakan Moneter
Kebijakan Moneter
 
Modul 2 KB 2
Modul 2 KB 2Modul 2 KB 2
Modul 2 KB 2
 
TUGAS MAKALAH EKONOMI "KEBIJAKAN MONETER"
TUGAS MAKALAH EKONOMI "KEBIJAKAN MONETER"TUGAS MAKALAH EKONOMI "KEBIJAKAN MONETER"
TUGAS MAKALAH EKONOMI "KEBIJAKAN MONETER"
 
PP MAKALAH EKONOMI KEBIJAKAN MONETER KELAS X1 SMA
PP MAKALAH EKONOMI KEBIJAKAN MONETER KELAS X1 SMAPP MAKALAH EKONOMI KEBIJAKAN MONETER KELAS X1 SMA
PP MAKALAH EKONOMI KEBIJAKAN MONETER KELAS X1 SMA
 

Semelhante a Tujuan kebijakan moneter bank indonesia

Kebijakan moneter-130129212100-phpapp02
Kebijakan moneter-130129212100-phpapp02Kebijakan moneter-130129212100-phpapp02
Kebijakan moneter-130129212100-phpapp02Livia Erina
 
Tugas Ekonomi Oktavia Kartika Dewi Ranti Pusriana,S.Pd Kebijakan Moneter SMA...
Tugas Ekonomi  Oktavia Kartika Dewi Ranti Pusriana,S.Pd Kebijakan Moneter SMA...Tugas Ekonomi  Oktavia Kartika Dewi Ranti Pusriana,S.Pd Kebijakan Moneter SMA...
Tugas Ekonomi Oktavia Kartika Dewi Ranti Pusriana,S.Pd Kebijakan Moneter SMA...Oktaviakd
 
Tugas Ekonomi Anggita Hardiyanti Ranti pusriana, S.Pd kebijakan moneter Sman ...
Tugas Ekonomi Anggita Hardiyanti Ranti pusriana, S.Pd kebijakan moneter Sman ...Tugas Ekonomi Anggita Hardiyanti Ranti pusriana, S.Pd kebijakan moneter Sman ...
Tugas Ekonomi Anggita Hardiyanti Ranti pusriana, S.Pd kebijakan moneter Sman ...anggitacxcx
 
Tugas Ekonomi (Vian Azhar) Ranti Pusriana S.Pd Kebijakan Moneter SMAN 12 Tang...
Tugas Ekonomi (Vian Azhar) Ranti Pusriana S.Pd Kebijakan Moneter SMAN 12 Tang...Tugas Ekonomi (Vian Azhar) Ranti Pusriana S.Pd Kebijakan Moneter SMAN 12 Tang...
Tugas Ekonomi (Vian Azhar) Ranti Pusriana S.Pd Kebijakan Moneter SMAN 12 Tang...viannazhar
 
Tugas Ekonomi Meira Ayu Chairunnisa Ranti Pusriana, S.Pd Kebijakan Moneter SM...
Tugas Ekonomi Meira Ayu Chairunnisa Ranti Pusriana, S.Pd Kebijakan Moneter SM...Tugas Ekonomi Meira Ayu Chairunnisa Ranti Pusriana, S.Pd Kebijakan Moneter SM...
Tugas Ekonomi Meira Ayu Chairunnisa Ranti Pusriana, S.Pd Kebijakan Moneter SM...MeiraAyuC
 
tugas ekonomi ida fahrisa ranti pusriana,S.Pd kebijakan moneter SMAN 12 Tange...
tugas ekonomi ida fahrisa ranti pusriana,S.Pd kebijakan moneter SMAN 12 Tange...tugas ekonomi ida fahrisa ranti pusriana,S.Pd kebijakan moneter SMAN 12 Tange...
tugas ekonomi ida fahrisa ranti pusriana,S.Pd kebijakan moneter SMAN 12 Tange...idafahrisa
 
Tugas Ekonomi M . iqbal Ranti pusriana S.Pd kebijakan moneter SMAN 12 TANGGERANG
Tugas Ekonomi M . iqbal Ranti pusriana S.Pd kebijakan moneter SMAN 12 TANGGERANGTugas Ekonomi M . iqbal Ranti pusriana S.Pd kebijakan moneter SMAN 12 TANGGERANG
Tugas Ekonomi M . iqbal Ranti pusriana S.Pd kebijakan moneter SMAN 12 TANGGERANGiqbalmoh
 
Tugas Ekonomi Oktavia Kartika Dewi, Ranti Pusriana,S.Pd Kebijakan Moneter SM...
Tugas Ekonomi  Oktavia Kartika Dewi, Ranti Pusriana,S.Pd Kebijakan Moneter SM...Tugas Ekonomi  Oktavia Kartika Dewi, Ranti Pusriana,S.Pd Kebijakan Moneter SM...
Tugas Ekonomi Oktavia Kartika Dewi, Ranti Pusriana,S.Pd Kebijakan Moneter SM...Oktakd
 
Penj uu ri_3_2004
Penj uu ri_3_2004Penj uu ri_3_2004
Penj uu ri_3_2004kpwbi
 
Bank Sentral (Bank Indonesia)
Bank Sentral (Bank Indonesia)Bank Sentral (Bank Indonesia)
Bank Sentral (Bank Indonesia)Ari Raharjo
 
Penjelasan
PenjelasanPenjelasan
Penjelasankpwbi
 
Modul 14 perekonomian indonesia
Modul 14 perekonomian indonesiaModul 14 perekonomian indonesia
Modul 14 perekonomian indonesiaSyauqi Iqbal
 
09 kebijakan moneter dan fiskal
09 kebijakan moneter dan fiskal09 kebijakan moneter dan fiskal
09 kebijakan moneter dan fiskalEmelda Annisa
 
INDEPENDENSI BANK SENTRAL, INSTRUMEN KEBIJAKSANAAN MONETER
INDEPENDENSI BANK SENTRAL, INSTRUMEN KEBIJAKSANAAN MONETERINDEPENDENSI BANK SENTRAL, INSTRUMEN KEBIJAKSANAAN MONETER
INDEPENDENSI BANK SENTRAL, INSTRUMEN KEBIJAKSANAAN MONETERHeny Larasatii
 
Tugas Ekonomi Oktavia Kartika Dewi Ranti Pusriana,S.Pd Kebijakan Moneter SMA...
Tugas Ekonomi  Oktavia Kartika Dewi Ranti Pusriana,S.Pd Kebijakan Moneter SMA...Tugas Ekonomi  Oktavia Kartika Dewi Ranti Pusriana,S.Pd Kebijakan Moneter SMA...
Tugas Ekonomi Oktavia Kartika Dewi Ranti Pusriana,S.Pd Kebijakan Moneter SMA...Oktaviakd
 

Semelhante a Tujuan kebijakan moneter bank indonesia (20)

Kebijakan moneter-130129212100-phpapp02
Kebijakan moneter-130129212100-phpapp02Kebijakan moneter-130129212100-phpapp02
Kebijakan moneter-130129212100-phpapp02
 
Tugas Ekonomi Oktavia Kartika Dewi Ranti Pusriana,S.Pd Kebijakan Moneter SMA...
Tugas Ekonomi  Oktavia Kartika Dewi Ranti Pusriana,S.Pd Kebijakan Moneter SMA...Tugas Ekonomi  Oktavia Kartika Dewi Ranti Pusriana,S.Pd Kebijakan Moneter SMA...
Tugas Ekonomi Oktavia Kartika Dewi Ranti Pusriana,S.Pd Kebijakan Moneter SMA...
 
Tugas Ekonomi Anggita Hardiyanti Ranti pusriana, S.Pd kebijakan moneter Sman ...
Tugas Ekonomi Anggita Hardiyanti Ranti pusriana, S.Pd kebijakan moneter Sman ...Tugas Ekonomi Anggita Hardiyanti Ranti pusriana, S.Pd kebijakan moneter Sman ...
Tugas Ekonomi Anggita Hardiyanti Ranti pusriana, S.Pd kebijakan moneter Sman ...
 
Tugas Ekonomi (Vian Azhar) Ranti Pusriana S.Pd Kebijakan Moneter SMAN 12 Tang...
Tugas Ekonomi (Vian Azhar) Ranti Pusriana S.Pd Kebijakan Moneter SMAN 12 Tang...Tugas Ekonomi (Vian Azhar) Ranti Pusriana S.Pd Kebijakan Moneter SMAN 12 Tang...
Tugas Ekonomi (Vian Azhar) Ranti Pusriana S.Pd Kebijakan Moneter SMAN 12 Tang...
 
Tugas Ekonomi Meira Ayu Chairunnisa Ranti Pusriana, S.Pd Kebijakan Moneter SM...
Tugas Ekonomi Meira Ayu Chairunnisa Ranti Pusriana, S.Pd Kebijakan Moneter SM...Tugas Ekonomi Meira Ayu Chairunnisa Ranti Pusriana, S.Pd Kebijakan Moneter SM...
Tugas Ekonomi Meira Ayu Chairunnisa Ranti Pusriana, S.Pd Kebijakan Moneter SM...
 
tugas ekonomi ida fahrisa ranti pusriana,S.Pd kebijakan moneter SMAN 12 Tange...
tugas ekonomi ida fahrisa ranti pusriana,S.Pd kebijakan moneter SMAN 12 Tange...tugas ekonomi ida fahrisa ranti pusriana,S.Pd kebijakan moneter SMAN 12 Tange...
tugas ekonomi ida fahrisa ranti pusriana,S.Pd kebijakan moneter SMAN 12 Tange...
 
Tugas Ekonomi M . iqbal Ranti pusriana S.Pd kebijakan moneter SMAN 12 TANGGERANG
Tugas Ekonomi M . iqbal Ranti pusriana S.Pd kebijakan moneter SMAN 12 TANGGERANGTugas Ekonomi M . iqbal Ranti pusriana S.Pd kebijakan moneter SMAN 12 TANGGERANG
Tugas Ekonomi M . iqbal Ranti pusriana S.Pd kebijakan moneter SMAN 12 TANGGERANG
 
Tugas Ekonomi Oktavia Kartika Dewi, Ranti Pusriana,S.Pd Kebijakan Moneter SM...
Tugas Ekonomi  Oktavia Kartika Dewi, Ranti Pusriana,S.Pd Kebijakan Moneter SM...Tugas Ekonomi  Oktavia Kartika Dewi, Ranti Pusriana,S.Pd Kebijakan Moneter SM...
Tugas Ekonomi Oktavia Kartika Dewi, Ranti Pusriana,S.Pd Kebijakan Moneter SM...
 
Bank sentral
Bank sentralBank sentral
Bank sentral
 
Penj uu ri_3_2004
Penj uu ri_3_2004Penj uu ri_3_2004
Penj uu ri_3_2004
 
6 kebijakanmoneter
6 kebijakanmoneter6 kebijakanmoneter
6 kebijakanmoneter
 
12702185.ppt
12702185.ppt12702185.ppt
12702185.ppt
 
Bank Sentral (Bank Indonesia)
Bank Sentral (Bank Indonesia)Bank Sentral (Bank Indonesia)
Bank Sentral (Bank Indonesia)
 
Penjelasan
PenjelasanPenjelasan
Penjelasan
 
Modul 14 perekonomian indonesia
Modul 14 perekonomian indonesiaModul 14 perekonomian indonesia
Modul 14 perekonomian indonesia
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
09 kebijakan moneter dan fiskal
09 kebijakan moneter dan fiskal09 kebijakan moneter dan fiskal
09 kebijakan moneter dan fiskal
 
INDEPENDENSI BANK SENTRAL, INSTRUMEN KEBIJAKSANAAN MONETER
INDEPENDENSI BANK SENTRAL, INSTRUMEN KEBIJAKSANAAN MONETERINDEPENDENSI BANK SENTRAL, INSTRUMEN KEBIJAKSANAAN MONETER
INDEPENDENSI BANK SENTRAL, INSTRUMEN KEBIJAKSANAAN MONETER
 
Bank Indonesia & LPS
Bank Indonesia & LPSBank Indonesia & LPS
Bank Indonesia & LPS
 
Tugas Ekonomi Oktavia Kartika Dewi Ranti Pusriana,S.Pd Kebijakan Moneter SMA...
Tugas Ekonomi  Oktavia Kartika Dewi Ranti Pusriana,S.Pd Kebijakan Moneter SMA...Tugas Ekonomi  Oktavia Kartika Dewi Ranti Pusriana,S.Pd Kebijakan Moneter SMA...
Tugas Ekonomi Oktavia Kartika Dewi Ranti Pusriana,S.Pd Kebijakan Moneter SMA...
 

Tujuan kebijakan moneter bank indonesia

  • 1. Tujuan Kebijakan Moneter Bank Indonesia Bank Indonesia memiliki tujuan untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Tujuan ini sebagaimana tercantum dalam UU No. 3 tahun 2004 pasal 7 tentang Bank Indonesia. Hal yang dimaksud dengan kestabilan nilai rupiah antara lain adalah kestabilan terhadap harga-harga barang dan jasa yang tercermin pada inflasi. Untuk mencapai tujuan tersebut, sejak tahun 2005 Bank Indonesia menerapkan kerangka kebijakan moneter dengan inflasi sebagai sasaran utama kebijakan moneter (Inflation Targeting Framework) dengan menganut sistem nilai tukar yang mengambang (free floating). Peran kestabilan nilai tukar sangat penting dalam mencapai stabilitas harga dan sistem keuangan. Oleh karenanya, Bank Indonesia juga menjalankan kebijakan nilai tukar untuk mengurangi volatilitas nilai tukar yang berlebihan, bukan untuk mengarahkan nilai tukar pada level tertentu. Dalam pelaksanaannya, Bank Indonesia memiliki kewenangan untuk melakukan kebijakan moneter melalui penetapan sasaran-sasaran moneter (seperti uang beredar atau suku bunga) dengan tujuan utama menjaga sasaran laju inflasi yang ditetapkan oleh Pemerintah. Secara operasional, pengendalian sasaran-sasaran moneter tersebut menggunakan instrumen-instrumen, antara lain operasi pasar terbuka di pasar uang baik rupiah maupun valuta asing, penetapan tingkat diskonto, penetapan cadangan wajib minimum, dan pengaturan kredit atau pembiayaan. Bank Indonesia juga dapat melakukan cara-cara pengendalian moneter berdasarkan Prinsip Syariah.
  • 2. Kerangka Kebijakan Moneter di Indonesia • Dalam melaksanakan kebijakan moneter, Bank Indonesia menganut sebuah kerangka kerja yang dinamakan Inflation Targeting Framework (ITF). Kerangka kerja ini diterapkan secara formal sejak Juli 2005, setelah sebelumnya menggunakan kebijakan moneter yang menerapkan uang primer (base money) sebagai sasaran kebijakan moneter. Apa itu ITF I Mengapa ITF? I Bagaimana ITF diterapkan? Dengan kerangka ini, Bank Indonesia secara eksplisit mengumumkan sasaran inflasi kepada publik dan kebijakan moneter diarahkan untuk mencapai sasaran inflasi yang ditetapkan oleh Pemerintah tersebut. Untuk mencapai sasaran inflasi, kebijakan moneter dilakukan secara forward looking, artinya perubahan stance kebijakan moneter dilakukan melaui evaluasi apakah perkembangan inflasi ke depan masih sesuai dengan sasaran inflasi yang telah dicanangkan. Dalam kerangka kerja ini, kebijakan moneter juga ditandai oleh transparansi dan akuntabilitas kebijakan kepada publik. Secara operasional, stance kebijakan moneter dicerminkan oleh penetapan suku bunga kebijakan (BI Rate) yang diharapkan akan memengaruhi suku bunga pasar uang dan suku bunga deposito dan suku bunga kredit perbankan. Perubahan suku bunga ini pada akhirnya akan memengaruhi output dan inflasi.
  • 3. Proses Pengambilan Keputusan untuk Penetapan Kebijakan Moneter • Rapat Dewan Gubernur (RDG) • Penetapan respon kebijakan moneter di Bank Indonesia dilakukan dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG). Rapat tersebut diadakan pada minggu pertama setiap bulannya, guna melakukan asesmen menyeluruh terhadap perkembangan kondisi makroekonomi dan kebijakan terkini, serta proyeksi ekonomi ke depan, termasuk inflasi. • RDG dinyatakan sah apabila dihadiri sekurang-kurangnya oleh lebih dari separuh anggota Dewan Gubernur. Pengambilan keputusan Rapat Dewan Gubernur dilakukan atas dasar musyawarah untuk mencapai mufakat. Apabila mufakat tidak tercapai, Gubernur menetapkan keputusan akhir. • Namun demikian, apabila dalam keadaan darurat dan RDG tidak dapat diselenggarakan karena jumlah anggota Dewan Gubernur yang hadir tidak memenuhi ketentuan, Gubernur atau sekurang-kurangnya 2 (dua) orang anggota Dewan Gubernur dapat menetapkan kebijakan dan/atau mengambil keputusan. • Guna meningkatkan kredibilitas dan transparansi kebijakan moneter, jadwal penetapan respon kebijakan moneter diumumkan kepada publik setiap awal bulan.
  • 4. Transparansi dan Akuntabilitas Kebijakan Moneter • Transparansi dan Komunikasi • Agar kebijakan moneter dapat berkerja secara efektif, komunikasi yang terbuka antara Bank Indonesia dengan masyarakat sangat dibutuhkan. Oleh karenanya, kebijakan moneter Bank Indonesia senantiasa dikomunikasikan secara transparan kepada masyarakat. Komunikasi tersebut juga sebagai bagian dari akuntabilitas kebijakan moneter dan berperan dalam membantu pembentukan ekspektasi masyarakat terhadap inflasi ke depan. Melalui komunikasi, Bank Indonesia mengajak masyarakat untuk memandang dan membentuk tingkat inflasi ke depan sebagaimana yang diitetapkan dalam sasaran yang diumumkan. Oleh karenanya, komunikasi kebijakan moneter dilakukan dengan terus menerus memuat pengumuman dan penjelasan tentang sasaran inflasi ke depan, analisis Bank Indonesia terhadap perekonomian, kerangka kerja, dan langkah-langkah kebijakan moneter yang telah dan akan ditempuh, jadwal Rapat Dewan Gubernur (RDG), serta hal-hal lain yang ditetapkan oleh Dewan Gubernur. • Komunikasi kebijakan moneter dilakukan dalam bentuk siaran pers, konferensi pers setelah Rapat Dewan Gubernur, publikasi Tinjauan/Laporan Kebijakan Moneter yang memuat latar belakang pengambilan keputusan, maupun penjelasan langsung kepada masyarakat luas, media massa, pelaku ekonomi, analis pasar dan akademisi.
  • 5. Akuntabilitas KebijakanMoneter • Bank Indonesia secara reguler menyampaikan pertanggung- jawaban pelaksanaan kebijakan moneter kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sebagai bentuk akuntabilitas Bank Indonesia dalam melaksanakan tugas dan wewenang yang telah ditetapkan dalam Undang-Undang. Pertanggung-jawaban kebijakan moneter dilakukan dengan penyampaian secara tertulis maupun penjelasan langsung atas pelaksanaan Kebijakan Moneter secara triwulanan dan aspek-aspek tertentu kebijakan moneter yang dipandang perlu. Selain itu Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanan Kebijakan tersebut disampaikan pula kepada Pemerintah dan masyarakat luas untuk transparansi dan koordinasi. • Dalam hal sasaran inflasi untuk suatu tahun tidak tercapai, maka Bank Indonesia menyampaikan penjelasan kepada Pemerintah sebagai bahan penjelasan Pemerintah bersama Bank Indonesia secara terbuka kepada DPR dan masyarakat.
  • 6. Koord. Kebijakan Moneter dan Fiskal • Mengingat bahwa laju inflasi di Indonesia tidak hanya dipengaruhi oleh faktor permintaan (demand pull) namun juga faktor penawaran (cost push), maka agar pencapaian sasaran inflasi dapat dilakukan dengan efektif, kerjasaama dan koordinasi antara pemerintah dan BI melalui kebijakan makroekonomi yang terintegrasi sangatlah diperlukan. • Sehubungan dengan hal tersebut, di tingkat pengambil kebijakan, Bank Indonesia dan Pemerintah secara rutin menggelar Rapat Koordinasi untuk membahas perkembangan ekonomi terkini. Di sisi lain, Bank Indonesia juga kerap diundang dalam Rapat Kabinet yang dipimpin oleh Presiden RI untuk memberikan pandangan terhadap perkembangan makroekonomi dan moneter terkait dengan pencapaian sasaran inflasi. Koordinasi kebijakan fiskal dan moneter juga dilakukan dalam penyusunan bersama Asumsi Makro di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang dibahas bersama di DPR. Selain itu, Pemerintah juga berkoordinasi dengan Bank Indonesia dalam melakukan pengelolaan Utang Negara.
  • 7. Koordinasi Teknis • Di tataran teknis, koordinasi antara Pemerintah dan BI telah diwujudkan dengan membentuk Tim Koordinasi Penetapan Sasaran, Pemantauan dan Pengendalian Inflasi (TPI) di tingkat pusat sejak tahun 2005. Anggota TPI, terdiri dari Bank Indonesia dan departmen teknis terkait di Pemerintah seperti Departemen Keuangan, Kantor Menko Bidang Perekonomian, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Departemen Perdagangan, Departemen Pertanian, Departemen Perhubungan, dan Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Menyadari pentingnya koordinasi tersebut, sejak tahun 2008 pembentukan TPI diperluas hingga ke level daerah. Ke depan, koordinasi antara Pemerintah dan BI diharapkan akan semakin efektif dengan dukungan forum TPI baik pusat maupun daerah sehingga dapat terwujud inflasi yang rendah dan stabil, yang bermuara pada pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan dan berkelanjutan.
  • 8. PERKEMBANGAN BESARAN MONETER dalam Miliar Rupiah No Items 31 Jul 2012 31 Aug 2012 1 Uang Primer 634,993.00 657,955.00 antara Uang Kertas dan 384,105.00 405,661.00 lain : Uang Logam yang Diedarkan antara Saldo Giro Bank 215,792.00 216,457.00 lain : pada BI 2 Posisi Aktiva Luar Negeri 977,159.00 1,008,229.00 Bersih 1) 3 Aktiva Domestik Bersih 2) -342,167.00 -350,274.00 antara Tagihan Bersih 56,115.00 45,890.00 lain : kepada Pemerintah Pusat antara Kredit Likuiditas 3) 7,298.00 7,299.00 lain : antara Operasi Pasar -228,816.00 -220,716.00 lain : Terbuka
  • 9. STATUS DAN KEDUDUKAN BANK INDONESIA • Lembaga Negara yang Independen • Babak baru dalam sejarah Bank Indonesia sebagai Bank Sentral yang independen dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya dimulai ketika sebuah undang- undang baru, yaitu UU No. 23/1999 tentang Bank Indonesia, dinyatakan berlaku pada tanggal 17 Mei 1999 dan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Republik Indonesia No. 6/ 2009. Undang-undang ini memberikan status dan kedudukan sebagai suatu lembaga negara yang independen dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, bebas dari campur tangan Pemerintah dan/atau pihak lain, kecuali untuk hal-hal yang secara tegas diatur dalam undang-undang ini. Bank Indonesia mempunyai otonomi penuh dalam merumuskan dan melaksanakan setiap tugas dan wewenangnya sebagaimana ditentukan dalam undang-undang tersebut. Pihak luar tidak dibenarkan mencampuri pelaksanaan tugas Bank Indonesia, dan Bank Indonesia juga berkewajiban untuk menolak atau mengabaikan intervensi dalam bentuk apapun dari pihak manapun juga. Status dan kedudukan yang khusus tersebut diperlukan agar Bank Indonesia dapat melaksanakan peran dan fungsinya sebagai otoritas moneter secara lebih efektif dan efisien.
  • 10. INSTITUSI PERBANKAN DI INDONESIA • Perbankan Indonesia dalam menjalankan fungsinya berasaskan prinsip kehati-hatian. Fungsi utama perbankan Indonesia adalah sebagai penghimpun dan penyalur dana masyarakat serta bertujuan untuk menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan pembangunan dan hasil- hasilnya, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional, kearah peningkatan taraf hidup rakyat banyak. • Berdasarkan undang-undang, struktur perbankan di Indonesia, terdiri atas bank umum dan BPR. Perbedaan utama bank umum dan BPR adalah dalam hal kegiatan operasionalnya. BPR tidak dapat menciptakan uang giral, dan memiliki jangkauan dan kegiatan operasional yang terbatas. Selanjutnya, dalam kegiatan usahanya dianut dual bank system, yaitu bank umum dapat melaksanakan kegiatan usaha bank konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah. Sementara prinsip kegiatan BPR dibatasi pada hanya dapat melakukan kegiatan usaha bank konvensional atau berdasarkan prinsip syariah • ( JENIS-JENIS BANK )
  • 11. Rekapitulasi Perbankan di Indonesia Oktober 2011
  • 12. TOP 10 BANK TERBESAR DI INDONESIA • Nama Bank Asset Market Share 1.Mandiri,Tbk Rp.410,62 T 13,65 % 2.BRI , Tbk Rp.395,40 T 13,14 % 3.BCA, Tbk Rp.323,35 T 10,75 % 4.BNI,Tbk. Rp.241,17 T 8,02 % 5.CIMB Niaga,Tbk Rp.142,93 T 4,75 % 6.Danamon ,Tbk Rp.113,86 T 3,78 % 7.Panin, Tbk Rp. 106,51 T 3,54 % 8.Permata, Tbk. Rp. 74,04 T 2,46 % 9.BII , Tbk. Rp. 72,03 T 2,39 % 10. BTN, Tbk Rp. 68,34 T 2,27 % sumber : Info Bank : Nopember 2011